kab/kota: Palmerah

  • Imbas Demo di DPR: Transum Lumpuh, Warganet Ngeluh Akses KRL & Stasiun MRT Banjir Penumpang

    Imbas Demo di DPR: Transum Lumpuh, Warganet Ngeluh Akses KRL & Stasiun MRT Banjir Penumpang

    Bisnis.com, JAKARTA — Aksi demonstrasi di DPR RI yang terus berlangsung hingga Senin (25/8/2025) malam, menyebabkan lumpuhnya transportasi umum secara berkelanjutan sejak sore hari dari arah Tanah Abang menuju Palmerah. Warganet pun mengeluh kebingungan untuk naik turun KRL. 

    Meski ada pilihan transportasi lain seperti MRT untuk mencapai tujuan, tetapi stasiun keos dan dibanjiri penumpang yang mengantre.  

    Mengutip dari akun resmi MRT @mrtjakarta, Stasiun Lebak Bulus—yang menjadi pilihan penumpang tujuan Serpong maupun Tangerang Selatan dan lainnya—mengalami kepadatan penumpang sejak sore hari.  

    “Saat ini Stasiun Lebak Bulus dalam keadaan padat Pelanggan. Pelanggan MRT Jakarta diimbau untuk turun di Stasiun Fatmawati Indomaret untuk menghindari penumpukan,” tulisnya, Senin (25/8/2025).

    Meski demikian, sekitar pukul 19.30 WIB, kepadatan Pelanggan di Stasiun Lebak Bulus dan Dukuh Atas BNI telah terurai. Pelanggan MRT Jakarta dapat kembali melanjutkan perjalanan dengan aman dan nyaman.

    Warganet pun mengungkapkan kebingungan dan kekesalannya di kolom komentar. 

     “Asli dah tadi penuh banget antrean gate out ga putus. Saran di selasar menuju arah tangga keluar penumpang diarahkan langsung keluar, krna numpung nutup yg mau jalan ke arah tangga. Crowd control nya masih bisa diperbaiki lagi min,” tulis @dickyrrr di platform X.  

    “Sukurin, bom waktu gara-gara pintu keluar masuk dibikin satu arah. Kerasa kan chaos-nya kalo pas rame?” tulis @DarkOushiza. 

    Sementara para ‘Anker’ alias anak kereta—sebutan bagi para pengguna KRL—kebingungan, terlebih penutupan terjadi saat jam pulang kerja. Sebagian penumpang masih berharap kereta dapat berjalan normal dan menunggu di lantai atas Stasiun Tanah Abang. 

    Kolom komentar di akun X @commuterline pun penuh pertanyaan warganet terkait perkembangan terkini dan apakah stasiun sudah dapat dilalui atau belum.  

    “Peron 5-6 penuh. Di atas juga masih setia menunggu perjalanan kereta normal lagi,” tulis @nirfanprasetya. 

    “Update-nya dong min tanahabang-serpong sudah normal belum jalurnya?” tulis @adetri5251. 

    Bahkan akibat berhentinya operasional Tanah Abang-Palmerah, menyebabkan perjalanan kereta lainnya terhambat dan telat. 

    “Min tolong dong kalo krl tujuan rangkasbitung delay, tolong jadwal kereta lokal meraknya juga menyesuaikan di delay juga sesuai sama waktu delaynya!! supaya kita ga ketinggalan kereta lokal yg adanya cuma 3jam sekali itu,” keluh @depol333. 

    Adapun, KAI Commuter menginformasikan bahwa hingga pukul 19.00 WIB, kondisi jalur kereta api di lintas Tanah Abang–Palmerah masih belum dapat dilalui akibat masih adanya kerumunan masyarakat demonstrasi di sekitar jalur rel. 

    Untuk mengantisipasi kepadatan pengguna yang berada di Stasiun Palmerah dan akan menuju arah Serpong/Rangkasbitung, KAI Commuter melakukan rekayasa perjalanan Commuter Line dari arah Kebayoran menuju Palmerah menggunakan satu jalur.

    “Pukul 18.16 WIB, Commuter Line No. 1755 dijalankan menuju Stasiun Palmerah untuk mengangkut pengguna yang akan menuju Serpong/Rangkasbitung,” jelas VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam keterangan resmi, Senin (25/8/2025).

    Kami sampaikan bahwa perjalanan Commuter Line Rangkasbitung dari arah Palmerah sudah kembali dapat dilayani. Namun demikian, Joni menyebut untuk perjalanan Commuter Line dari Tanah Abang menuju Palmerah masih belum dapat melintas.

  • KRL sudah bisa berangkat dari Stasiun Palmerah 

    KRL sudah bisa berangkat dari Stasiun Palmerah 

    Jakarta (ANTARA) – KAI Commuter mulai memberangkatkan KRL dari Stasiun Palmerah, Jakarta menuju Stasiun Serpong, Parung Panjang, dan Rangkasbitung dengan menggunakan satu jalur.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus di Jakarta, Senin menyampaikan Commuter Line No. 1755 relasi Rangkasbitung–Tanah Abang menjadi kereta pertama yang masuk Stasiun Palmerah kembali diberangkatkan menuju Rangkasbitung.

    Selanjutnya, Commuter Line No. 1753 juga masuk ke Stasiun Palmerah dan kembali menuju Rangkasbitung.

    Joni mengatakan keputusan ini diambil untuk mengantisipasi kepadatan pengguna yang berada di Stasiun Palmerah dan akan menuju arah Serpong/Rangkasbitung.

    Namun demikian, hingga pukul 19.00 WIB, Commuter Line dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Palmerah masih belum dapat melintas.

    Ini karena kondisi jalur kereta api di lintas Tanah Abang–Palmerah masih belum dapat dilalui akibat masih adanya kerumunan masyarakat di sekitar jalur rel.

    Joni menyarankan pengguna Commuter Line yang akan naik di Stasiun Palmerah menuju Rangkasbitung, untuk tetap naik dari Stasiun Kebayoran.

    Sementara pengguna yang akan menuju arah Cikarang dan Bogor dapat naik dari Stasiun Tanah Abang ataupun Stasiun Karet.

    Joni menambahkan, petugas pengamanan dan operasional masih disiagakan di titik-titik strategis untuk memastikan perjalanan berlangsung dengan aman dan lancar.

    “KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna untuk selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan selama berada di stasiun maupun di dalam kereta,” kata dia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hanya Tersisa Siswa SMA, Unjuk Rasa di DPR RI Berubah Jadi Tawuran

    Hanya Tersisa Siswa SMA, Unjuk Rasa di DPR RI Berubah Jadi Tawuran

    GELORA.CO  – Suasana unjuk rasa bubarkan DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat berubah menjadi situasi tawuran. 

    Suasana unjuk rasa penuntutan pembubaran DPR RI yang digelar Senin (25/8/2025) itu berubah menjadi tawuran setelah para mahasiswa pulang. 

    Pada Senin siang pukul 14.00, Polisi memukul mundur pengunjuk rasa dari depan gerbang DPR RI Senayan, Jakarta Pusat. 

    Akibatnya pada Senin sore, massa terpencar ke wilayah Palmerah, Tanah Abang, hingga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 

    Dilaporkan massa dari kelompok mahasiswa telah membubarkan diri sejak Senin siang, namun massa dari siswa SMA masih bertahan. 

    Bahkan dari video yang dibagikan Facebook Kompas.com, massa dari kelompok siswa SMA  hingga merangsek masuk ke rel kereta. 

    Sejumlah jalan di kawasan Jakarta yang berdekatan dengan Senayan pun ditutup lantaran massa menyebar tidak terkendali. 

    Misalnya saja terlihat massa berkumpul di Jalan Tentara Pelajar. Sehingga Jalan Tentara Pelajar ditutup karena massa yang memakai seragam SMA merusuh layaknya pelajar yang tawuran. 

    Bahkan massa terlihat membakar sesuatu di tengah jalan. 

    Laporan reporter Kompas.com Rizky Syahrial suasana unjuk rasa pembubaran DPR RI itu pun berubah layaknya tawuran. 

    Pasalnya massa membawa batu dan bambu menyerang acak siapapun. 

    Diketahui belakangan muncul seruan demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025).

    Seruan tersebut tersebar di media sosial baik platform X, Instagram, Tiktok, dan facebook.

    Tuntutan demonstrasi itu ialah seruan membubarkan DPR RI. Masyarakat protes lantaran DPR RI di tahun ini mendapatkan tunjangan rumah senilai Rp50 juta setiap bulannya. 

    Pengadaan tunjangan rumah untuk DPR RI ini dianggap tidak logis di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. 

    Terlebih sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan efisiensi anggaran.

    Tembakan gas air mata pun dilemparkan Polisi agar massa membubarkan diri. 

    Diketahui belakangan muncul seruan demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025).

    Seruan tersebut tersebar di media sosial baik platform X, Instagram, Tiktok, dan facebook.

    Tuntutan demonstrasi itu ialah seruan membubarkan DPR RI. Masyarakat protes lantaran DPR RI di tahun ini mendapatkan tunjangan rumah senilai Rp50 juta setiap bulannya. 

    Pengadaan tunjangan rumah untuk DPR RI ini dianggap tidak logis di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. 

    Terlebih sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan efisiensi anggaran

  • Demo 25 Agustus di DPR, KRL Rangkasbitung Cuma Sampai Stasiun Kebayoran – Page 3

    Demo 25 Agustus di DPR, KRL Rangkasbitung Cuma Sampai Stasiun Kebayoran – Page 3

    Sebelumnya, KAI Commuter mengimbau kepada pengguna jasa Commuter Line untuk memakai stasiun lain yang terdekat seperti Kebayoran dan Tanah Abang. Hal ini seiring adanya aksi penyampaian pendapat di Gedung DPR/MPR pada Senin, (25/8/2025).

    Demikian disampaikan KAI Commuter melalui platform X @CommuterLine. KAI Commuter menyatakan, hal itu untuk mengantisipasi kepadatan di sektor jalan akses menuju Stasiun Palmerah.

    “Sehubungan dengan adanya aksi penyampaian pendapat di Gedung DPR/MPR (25/08/2025), bagi penumpang yang akan menuju Stasiun Serpong/Parung Panjang/Rangkasbitung dan ingin mengantisipasi kepadatan di jalan menuju Stasiun Palmerah, kami imbau agar dapat menggunakan stasiun lain yang terdekat, seperti Kebayoran atau Tanah Abang,” tulis KAI Commuter.

     

  • Ada Demo DPR, Lintas Stasiun Tanah Abang-Palmerah Ditutup – Page 3

    Ada Demo DPR, Lintas Stasiun Tanah Abang-Palmerah Ditutup – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) sementara menutup lintas Stasiun Tanah Abang-Palmerah. Lantaran, ada aksi demonstrasi yang ricuh sekitar Gedung DPR RI.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus mengatakan, perjalanan Commuter Line Rangkasbitung dari arah Tanah Abang saat ini masih tertahan di Stasiun Tanah Abang.

    “Untuk memastikan keselamatan pengguna commuter line dan keselamatan perjalanan KRL lintas Tanah Abang – Palmerah untuk sementara ditutup dan perjalanan tertahan karena terdapat kerumunan masa yang berkumpul di perlintasan kereta api di JPL 41,” kata Joni dalam keterangan resmi, Senin (25/8/2025).

    Sebelumnya, KAI Commuter Line mengimbau kepada pengguna jasa Commuter Line untuk memakai stasiun lain yang terdekat seperti Kebayoran dan Tanah Abang. Hal ini seiring adanya aksi penyampaian pendapat di Gedung DPR/MPR pada Senin, 25 Agustus 2025.

    Demikian disampaikan KAI Commuter melalui platform X @CommuterLine.KAI Commuter menyatakan, hal itu untuk mengantisipasi kepadatan di sektor jalan akses menuju Stasiun Palmerah.

    “Sehubungan dengan adanya aksi penyampaian pendapat di Gedung DPR/MPR (25/08/2025) bagi penumpang yang akan bertujuan ke Stasiun Serpong/Parung Panjang/Rangkasbitung untuk mengantisipasi kepadatan di sektor jalan akses menuju Stasiun Palmerah, sebagai alternatif pengguna jasa Commuter Line kami imbau agar dapat menggunakan stasiun lain yang terdekat seperti Kebayoran atau Tanah Abang,” tulis KAI Commuter.

     

  • Demo 25 Agustus di DPR Ricuh, Perjalanan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Terganggu – Page 3

    Demo 25 Agustus di DPR Ricuh, Perjalanan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Terganggu – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR RI masih terus berlangsung. Pantauan di lokasi, Senin (25/8) massa aksi sudah saling serang dengan aparat keamanan.

    Hal senada juga terjadi di jalur kereta arah Serpong. Adyaksa, seorang pegawai swasta yang ingin pulang ke Serpong terpaksa harus terunda karena KRL jurusan Tanah Abang-Rangkas Bitung tidak beroperasi.

    “Tidak bisa jalan nih, ramai anak STM mau demo,” kata Adyaksa di Stasiun Tanah Abang, Senin (25/8/2025).

    Adyaksa juga melihat kondisi lalu lintas yang tidak bergerak di sekitaran Stasiun Tanah Abang.

    “Lalu lintas macet,” jelas dia.

    Dia melihat ada sejumlah massa aksi yang bergerak. Mereka mencoba mencegat mobil pick up untuk dapat menuju ke arah Senayan.

    “Ada yang cegat mobil pick up, menuju arah Senayan,” Adyaksa menandasi.

    Sebagai informasi, aksi massa kini sudah bergeser ke area belakang Gerbang Pancasila Kompleks Parlemen Senayan. Massa makin ganas dengan saling serang dengan aparat penegak hukum dengang menggunakan flare dan tongkat. 

    Tidak jelas identitas mereka dari mana, namun lemparan batu dan botol sudah tidak dapat terhindarkan.

    Sementara itu, PT KAI Commuter mengimbau para pengguna jasa yang hendak menuju Stasiun Serpong, Parung Panjang, maupun Rangkasbitung untuk mewaspadai kepadatan imbas aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR RI

    “Sehubungan dengan adanya aksi penyampaian pendapat di Gedung DPR/MPR (25/08/2025) bagi penumpang yang akan bertujuan ke Stasiun Serpong/Parung Panjang/Rangkasbitung untuk mengantisipasi kepadatan di sekitar jalan akses menuju Stasiun Palmerah,” tulis akun X @CommuterLine

    “Sebagai alternatif pengguna jasa Commuter Line kami imbau agar dapat menggunakan stasiun lain yang terdekat seperti Kebayoran atau Tanah Abang. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” lanjutnya

  • Ada Demo di Depan DPR, Pengguna KRL Stasiun Palmerah Diimbau Pakai Stasiun Lain – Page 3

    Ada Demo di Depan DPR, Pengguna KRL Stasiun Palmerah Diimbau Pakai Stasiun Lain – Page 3

    Iqbal menyampaikan, demo di DPR pada 28 Agustus 2025 bakal dilakukan oleh buruh dari Jabodetabek. Sedangkan di luar Jabodetabek aksi tersebut dilakukan di masing-masing kantor gubernur.

    Rinciannya aksi buruh pada 28 Agustus antara lain di Serang, Banten, Bandung, Jawa Barat, Semarang, Jawa Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Jogjakarta, Medan, Sumatera Utara, Batam, Kepulauan Riau, Bengkulu, Lampung, Palembang, Sumatera Selatan, Gorontalo, Makassar, Sulawesi Selatan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ambon, Maluku, Ternate, Maluku Utara, Jayapura, Papua, dan beberapa provinsi lainnya di Indonesia.

  • Ada Demo di DPR, Penumpang KRL Diimbau Tak Naik-Turun di Stasiun Palmerah

    Ada Demo di DPR, Penumpang KRL Diimbau Tak Naik-Turun di Stasiun Palmerah

    Jakarta

    Aksi demo di gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat masih berlangsung. Penumpang KRL diimbau agar tak memakai akses naik dan turun di Stasiun Palmerah.

    “#RekanCommuters Sehubungan dengan adanya aksi penyampaian pendapat di Gedung DPR/MPR (25/08/2025) bagi penumpang yang akan bertujuan ke Stasiun Serpong/Parung Panjang/Rangkasbitung untuk mengantisipasi kepadatan di sekitar jalan akses menuju Stasiun Palmerah,” tulis KAI Commuter lewat akun X @CommuterLine, Senin (25/8).

    Penumpang KRL diarahkan untuk memakai stasiun lain yang berdekatan seperti Stasiun Kebayoran dan Stasiun Tanah Abang. Pihak KAI Commuterline meminta maaf atas hal ini.

    “Sebagai alternatif pengguna jasa Commuter Line kami imbau agar dapat menggunakan stasiun lain yang terdekat seperti Kebayoran atau Tanah Abang. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” lanjutnya.

    Demo di DPR

    Demo 25 Agustus 2025 di depan DPR RI memanas. Massa sempat masuk ke ruas Jalan Tol Dalam Kota (Dalkot) dan dipukul mundur oleh aparat.

    Setelah dipukul mundur dari depan gedung DPR, massa pindah ke Gerbang Pancasila yang merupakan pintu gerbang belakang kawasan Senayan. Situasi di lokasi saat ini memanas.

    Massa sempat menggoyangkan pagar memaksa masuk ke gedung DPR RI. Mereka juga membentangkan bendera One Piece hingga mencoret coret gedung DPR.

    Namun, kericuhan berlangsung beberapa saat. Saat ini aksi unjuk rasa masih berlanjut.

    Rekayasa lalu lintas juga dilakukan akibat demo ini. Demo ini juga berimbas pada perubahan rute TransJakarta.

    Halaman 2 dari 2

    (rdp/imk)

  • Melihat Pentingnya Kereta Khusus Petani dan Pedagang di Jabodetabek
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Agustus 2025

    Melihat Pentingnya Kereta Khusus Petani dan Pedagang di Jabodetabek Megapolitan 24 Agustus 2025

    Melihat Pentingnya Kereta Khusus Petani dan Pedagang di Jabodetabek
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana meluncurkan kereta khusus untuk petani dan pedagang dari pusat produksi ke pusat niaga demi meningkatkan perekonomian desa sekaligus mengurangi urbanisasi.
    Menurut Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menganggap ini perlu segera direalisasikan karena banyak pedagang yang akan terbantu.
    Ia lantas menyinggung soal permintaan yang cukup tinggi dari petani dan pedagang untuk menjual produknya di wilayah Provinsi Banten dengan kereta.
    “Sementara penumpang yang menggunakan KRL Commuter Line juga meningkat dari Rangkasbitung menuju Tanah Abang. Perlu ada kereta khusus bagi petani dan pedagang di lintas ini yang terpisah dengan kereta penumpang (KRL Commuter Line),” kata Djoko dalam keterangan tertulis, Minggu (24/8/2025).
    Apalagi, aktivitas petani dan pedagang menggunakan KRL Commuter Line ditiadakan pada hari Senin.
    KRL digunakan khusus mengangkut penumpang yang meningkat di awal hari kerja.
    Aktivitas para pedagang dan petani di KRL menurun di hari Jumat, karena sebagian dari mereka harus beribadah shalat Jumat.
    “Hari Selasa, Rabu dan Kamis merupakan aktivitas tertinggi mobilitas petani dan pedagang menggunakan kereta,” kata Djoko.
    Dahulu, Indonesia pernah memiliki layanan serupa.
    Pada masa Hindia Belanda hingga era Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), pernah dioperasikan trem dan KA pasar yang dilengkapi gerbong barang untuk pedagang.
    Namanya 
    pikoenlanwagen,
    gerbong khusus pedagang membawa barang pikulan.
    Kereta khusus yang akan dioperasikan KAI ini menargetkan petani dan pedagang berangkat mulai pukul 04.00 WIB dari stasiun asal, seperti Rangkasbitung, Maja, Citeras, dan Tenjo.
    Kereta akan berhenti di stasiun yang strategis untuk menaikkan dan menurunkan barang dagangan, antara lain Stasiun Parung Panjang, Serpong, Sudimara, Kebayoran, Palmerah, dan Tanah Abang.
    Beberapa pedagang juga melanjutkan perjalanan hingga Stasiun Manggarai dengan KRL berbeda.
    Selama ini, hasil bumi yang diangkut menggunakan KRL meliputi pisang, ketela, jagung, cabe, petai, jengkol, daun pisang, dan sayuran.
    Pedagang juga membawa makanan siap saji seperti nasi uduk, pisang rebus, ketela rebus, tape, dan lemang. Barang-barang ini dibawa dalam karung, kotak plastik, kantong, atau dijinjing.
    “Barang dagangan dan hasil bumi berjajar rapi di peron dua jam sebelum kereta berhenti. Dalam waktu dua menit, semua dapat masuk ke dalam kereta,” kata Djoko.
    Omzet harian petani dan pedagang berkisar Rp 250.000–Rp 800.000, dengan pendapatan bersih minimal Rp 100.000
    Bagi yang desa atau kampungnya jauh dari stasiun, ada yang menginap di stasiun sejak tengah malam untuk mengejar kereta pertama.
    Alternatifnya, petani dan pedagang menggunakan sepeda motor, ojek, atau angkutan umum menuju stasiun dengan tarif Rp 10.000–Rp 20.000.
    Keuntungan kereta khusus ini, selain kapasitas angkut lebih besar, adalah mengurangi gangguan pada penumpang lain, memungkinkan pengangkutan hewan ternak seperti ayam, bebek, dan kambing, serta mendukung mobilitas petani dan pedagang yang lebih efisien.
    Untuk mewujudkan program ini, diperlukan kolaborasi berbagai pihak.
    PT KAI menyiapkan kereta dan fasilitas pendukung, sementara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub dapat memberikan subsidi operasional melalui DIPA Kemenkeu.
    Pemda Lebak diminta menyediakan angkutan umum gratis menuju stasiun, termasuk insentif BBM bagi pengemudi angkutan umum, sedangkan Pemprov DKI dapat menghidupkan kembali bus pasar sebagai angkutan lanjutan dari stasiun ke pasar.
    Kereta khusus ini juga memungkinkan model integrasi moda transportasi, dari kereta hingga angkutan lanjutan di kota, sehingga distribusi hasil bumi dan barang dagangan lebih efisien dan memperkuat perekonomian lokal.
    “Fasilitas angkutan yang baik akan meningkatkan perputaran ekonomi dari desa ke kota, serta mengurangi perpindahan warga dari desa ke kota,” kata Djoko.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dikeluhkan Nafa Urbach Macet, Begini Cara Naik Transum dari Bintaro ke Senayan

    Dikeluhkan Nafa Urbach Macet, Begini Cara Naik Transum dari Bintaro ke Senayan

    Jakarta

    Belum lama ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Nafa Urbach mengeluh soal lalu lintas dari rumahnya di Bintaro, Jakarta Selatan, ke Gedung DPR di Senayan, Jakarta Selatan, yang terlalu macet. Padahal, lokasi tersebut bisa ditempuh dengan cepat menggunakan transportasi umum.

    Bintaro merupakan kawasan yang cukup strategis untuk menggunakan transportasi umum (transum) sebagai moda raya harian. Sebab, selain terletak di pusat kota, Bintaro juga punya sejumlah layanan transum yang akomodatif.

    Pertama, ada commuter line atau KRL. Anggota dewan yang tinggal di kawasan setempat bisa naik dari Stasiun Pondok Ranji dan turun di Stasiun Palmerah. Kabar baiknya, kedua titik tersebut hanya terpaut satu stasiun! Sementara estimasi jarak tempuhnya hanya berkisar 15 menit saja.

    Kereta KRL kalau mau ke Senayan dari Bintaro. Foto: kai commuter

    Nah, dari Stasiun Palmerah ke Gedung DPR, kita hanya tinggal naik TransJakarta (TJ) koridor 1F atau 1B. Namun, kalau mau buru-buru, bisa naik ojek online (ojol) dengan jarak tempuh 900 meter. Bahkan, sebenarnya, ditempuh dengan jalan kaki juga memungkinkan.

    Perjalanan naik kereta api dari Stasiun Pondok Ranji ke Gedung DPR RI benar-benar terjangkau, yakni Rp 3 ribu sekali jalan. Sedangkan jika dilanjut dengan naik ojol, maka ada tambahan dana sekira Rp 10-12 ribu. Meski demikian, angka tersebut masih termasuk murah.

    Selain KRL, ada pilihan transum lain, yaitu MRT. Mereka yang tinggal di Bintaro hanya tinggal naik dari Stasiun MRT Lebak Bulus, kemudian turun di Stasiun Istora Mandiri atau Senayan. Sementara dari titik pemberhentian bisa naik ojol atau TransJakarta.

    Gaya Nafa Urbach ngantor di DPR RI. Foto: Instagram/@nafaurbach

    Sebelumnya, Nafa Urbach membuat huru-hara setelah mendukung pengadaan tunjangan rumah sebesar Rp 50 juta. Dia mengklaim, banyak anggota DPR berasal dari luar kota, sehingga memerlukan tunjangan untuk menyewa tempat tinggal di sekitar kompleks parlemen Senayan.

    Di kesempatan sama, dia juga mengeluhkan kemacetan parah yang harus dihadapinya saat berangkat ke Senayan dari rumahnya di Bintaro.

    “Saya aja yang tinggal di Bintaro, macetnya tuh luar biasa,” kata dia.

    (sfn/dry)