kab/kota: Palmerah

  • Saya Dilahirkan Bukan untuk Diurus

    Saya Dilahirkan Bukan untuk Diurus

    GELORA.CO  – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan, dirinya tidak pernah menggunakan Partai Golkar untuk kepentingan pribadi, termasuk bisnis. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Partai Golkar Tahun 2025 di DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (20/12/2025).

    “Saya sampaikan kepada Bapak Ibu semua, insya Allah tolong ingatkan saya. Saya ingin menjadi Ketua Partai Golkar, tidak akan pernah saya menjadikan Partai Golkar untuk mengurus kepentingan pribadi saya. Apalagi usaha saya,” ujarnya.

    Dia pun menginstruksikan kepada semua anggota Partai Golkar agar tidak menggunakan Partai Golkar untuk kepentingan pribadinya, termasuk kepada para kader yang ada di DPR. Partai merupakan milik bersama, bukan kelompok tertentu, sehingga seluruh kader partai harus menjaga marwah partai.

    “Saya tidak akan pernah memerintah atau meminta untuk kalian mengurus pribadi saya. Karena saya sudah tahu bagaimana cara mengurus pribadi saya sejak kecil. Saya dilahirkan bukan untuk diurus, tapi untuk mengurus,” katanya.

    Bahlil menerangkan, tidak boleh ada satu kelompok pun yang bisa mengklaim Partai Golkar menjadi milik pribadi apalagi keluarga, karena Partai Golkar dilahirkan dan digagas oleh pendiri bangsa. Golkar merupakan milik keluarga besar bangsa Indonesia sehingga tidak boleh diklaim sebagai milik perseorangan tertentu.

    “Tidak ada partai di republik ini yang proses kelahiran sejarahnya dilahirkan oleh pendiri bangsa. Pikiran-pikiran besarnya pun didirikan, digagas oleh para pendiri bangsa. Karena itu, Golkar nggak boleh ada satu kelompok orang tertentu yang mengklaim Golkar ini seperti punya mereka,” katanya.

    Dia menambahkan, Golkar harus menjadi partai yang inklusif sebagaimana tercatat dalam sejarahnya

  • Menhub Targetkan Stasiun Jatake Beroperasi Bulan Ini

    Menhub Targetkan Stasiun Jatake Beroperasi Bulan Ini

    Jakarta

    Stasiun Jatake yang terletak di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang ditargetkan beroperasi pada Desember ini. Stasiun baru KRL Jabodetabek ini berada di antara Stasiun Cicayur dan Stasiun Parung Panjang.

    Saat ini pembangunan Stasiun Jatake telah selesai dan tengah menunggu hasil uji coba. Dudy menargetkan Stasiun Jatake bisa beroperasi pada bulan ini. Kendati begitu, ia belum membeberkan detail tanggal pastinya.

    “Kalau pembangunan stasiunnya sudah selesai. Sekarang sedang melakukan proses pengujian stasiun. Harapannya bisa bulan Desember ini bisa kita operasikan Stasiun Jatake. Mudah-mudahan tidak ada perubahan,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di Jakarta, Jumat (5/12/2025).

    Sebelumnya, Vice President Public Relation KAI Anne Purba sempat bicara rencana pengoperasian Stasiun Jatake. Ia menjelaskan proses pengoperasian stasiun harus mengantongi izin serta melalui uji coba terlebih dahulu.

    Anne belum dapat memastikan lantaran harus menunggu hasil uji coba bersama dengan Kementerian Perhubungan. Kemudian, baru dapat dibuka operasionalnya oleh masyarakat umum.

    “Kalau mengoperasikan satu stasiun, pasti ada uji coba dulu, ada perizinan. Nanti kalau misalkan udah kelar semuanya, sampai rekayasa pengoperasinya, kita juga akan update terus ke DJKA ya,” kata Anne saat ditemui di Kampung Bandan, Jakarta Utara, Rabu (17/9/2025).

    Sebagai informasi, pembangunan Stasiun Jatake merupakan bagian dari pengembangan konsep TOD (Transit Oriented Development) sebagai fasilitas kota baru untuk mengurangi kepadatan transportasi di jalan raya melalui pemaksimalan penggunaan kendaraan umum.

    Stasiun Jatake dibangun di atas lahan seluas 2.435 m2. Di area tersebut, dibangun gedung stasiun kereta api dengan luas bangunan kurang lebih 3.000 m2 (3 lantai). Stasiun ini berada di KM 37+045 Rute Tanah Abang – Rangkasbitung dan akan memiliki panjang peron 250 meter dan lebar masing-masing peron 6 meter.

    Di dalam gedung stasiun, akan ada area untuk aktivitas penumpang, zona komersial, dan ruang kantor PT KAI. Sementara di bagian luar terdapat fasilitas gedung parkir untuk mobil, motor, dan sepeda. Stasiun ini diproyeksikan mampu melayani 20.000 penumpang setiap harinya.

    Dengan begitu, KRL lintas Tanah Abang-Rangkasbitung nantinya akan melayani naik turun penumpang di Tanah Abang, Palmerah, Kebayoran, Pondok Ranji, Jurang Mangu, Sudimara, Rawa Buntu, Serpong, Cisauk, Cicayur, Jatake, Parung Panjang, Cilejit, Daru, Tenjo, Tigaraksa, Cikoya, Maja, Citeras, dan Rangkasbitung.

    (rea/hns)

  • Legislator: Korban kebakaran di Jatipulo belum dapat perhatian

    Legislator: Korban kebakaran di Jatipulo belum dapat perhatian

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menyebutkan puluhan warga yang menjadi korban kebakaran akibat kabel SUTET milik PLN di Kelurahan Jatipulo, Jakarta Barat, hingga kini belum mendapatkan perhatian karena hingga saat ini mereka masih mengungsi.

    “Ternyata sampai sekarang warga belum mendapatkan perhatian. Masih banyak tahapan yang harus dilalui dan sebagainya. Dua pekan ini waktu yang cukup panjang,” kata Aziz di Jakarta, Senin.

    Dia meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menyampaikan keluhan warga ke PLN agar mereka segera mendapatkan bantuan yang memang selayaknya diterima.

    “Kami berharap Pak Gubernur bisa langsung turun tangan mengadvokasi warga kami di Jatipulo agar langsung menghubungi PLN. Sehingga, dapat disegerakan bantuan berupa pembangunan rumah untuk mereka,” ujarnya.

    Menurut dia, kebakaran yang terjadi pada Minggu (16/11) itu disebabkan kabel SUTET milik PLN putus dan menimpa rumah dan menyebabkan 61 rumah di daerah itu hangus terbakar.

    Ia menyebutkan bahwa warga yang menjadi korban sudah mendapatkan bantuan terutama kebutuhan pokok seperti pangan dan sandang, namun mereka belum mendapatkan kepastian kapan rumahnya berdiri lagi.

    “Tidak selayaknya BUMN sebesar PLN menunda sampai dua pekan untuk memberikan bantuan kepada warga membangun rumah mereka. Karena warga saat ini masih tidur di musola, masjid, dan di rumah keluarga mereka,” katanya.

    Sebelumnya, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat membenarkan bahwa kebakaran di Jalan Tomang Banjir Kanal, Gang Pelita 08, RT 08/RW 04 Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (16/11) akibat kabel jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET) putus.

    Hal itu disampaikan Manager Komunikasi&TJSL PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB) Gita Kurniawan Ginting dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.

    “PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Bara bergerak menangani gangguan akibat putusnya ‘Ground Steel Wire’ (GSW) pada jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Karet Lama-Angke yang terjadi di Kelurahan Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat,” katanya.

    Gita menuturkan, pihaknya telah menurunkan puluhan personel untuk mengamankan jaringan listrik di sekitar area usai kebakaran terjadi.

    “Puluhan petugas dikerahkan untuk mengamankan instalasi serta memastikan area di sekitar jaringan tetap dalam kondisi aman,” kata Gita.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 8
                    
                        Bahlil Akui Kesalahan Masa Lalu, Usahanya di Sektor Tambang Kerap Tebang Pohon
                        Nasional

    8 Bahlil Akui Kesalahan Masa Lalu, Usahanya di Sektor Tambang Kerap Tebang Pohon Nasional

    Bahlil Akui Kesalahan Masa Lalu, Usahanya di Sektor Tambang Kerap Tebang Pohon
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengakui kesalahan masa lalunya karena usahanya di sektor pertambangan kerap bersinggungan dengan aktivitas penebangan pohon.
    Hal tersebut disampaikan Bahlil saat memberikan sambutan dalam acara Talkshow
    Aksi Nyata untuk Bumi Lestari
    di DPP
    Partai Golkar
    , Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (28/11/2025).
    “Saya menceritakan sedikit, saya juga merasa bersalah. Karena waktu saya jadi pengusaha dulu, saya kebetulan usaha saya dulunya main main sama tambang, yang semua urusannya pasti tebang pohon,” kata Bahlil, seperti dilansir dari YouTube DPP Partai Golkar Official. 
    “Atas dasar pengalaman itu, dampaknya sekarang adalah apa yang terjadi ketika pertambangan dan perkebunan tidak ditata dan dikelola secara baik. Maka dampaknya kepada sosial. Hal ini yang terjadi karena longsor, karena penggundulan hutan. Banjir juga mengalami hal yang sama,” tambah dia.
    Usai ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil mengeklaim menata ulang secara menyeluruh proses penambangan agar lebih ramah lingkungan, salah satunya adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal).
    Jika tidak dikelola dengan baik, menurut Bahlil, akan sangat berbahaya sekali bagi masyarakat.
    Bahlil mengatakan, saat dia meninjau bekas area pertambangan dari udara menggunakan helikopter, kondisi terbaik adalah ketika reklamasi dan reboisasi sudah dilakukan.
    “Kalau belum, waduh. Maka kemudian itulah yang mendorong kami untuk melakukan penataan secara komprehensif, dengan meminta kepada seluruh izin-izin pertambangan agar menjaminkan biaya reklamasinya dulu. Supaya jangan sampai tambang, terus tinggalkan hutan,” ucap dia.
    Oleh karena itu, Bahlil menilai, pengusaha sudah tidak boleh lagi mengatur negara.
    “Yang mengatur pengusaha adalah negara. Tapi, negara juga tidak boleh sewenang-wenang,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Masyarakat Didorong Hidup Lebih Sehat dan Ramah Lingkungan, Gunakan Pemurni Air Serta Udara

    Masyarakat Didorong Hidup Lebih Sehat dan Ramah Lingkungan, Gunakan Pemurni Air Serta Udara

    Liputan6.com, Jakarta – PT Coway International Indonesia memperluas program Journey to Purity untuk mendorong masyarakat hidup lebih sehat dan ramah lingkungan dengan menghadirkan pemurni air dan udara di fasilitas publik serta tempat ibadah di Jakarta. 

    Pemasangan pemurni air dan udara di fasilitas publik, memungkinkan warga perkotaan mengakses air minum yang bersih dan udara yang lebih sehat, meskipun kualitas lingkungan masih menghadapi tantangan polusi dan air yang kurang layak.

    Melalui penerapan teknologi pemurnian bersertifikasi yang aman dan efisien, sekaligus bertujuan mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan gaya hidup berkelanjutan.

    “Melalui Journey to Purity, kami ingin memberikan manfaat nyata dengan menghadirkan solusi berkelanjutan untuk kebutuhan air minum yang higienis dan udara dalam ruang yang bersih,” ujar Presiden Direktur Coway Indonesia, Tony Cho, melansir Antara, Kamis (27/11/2025).

    “Kami berharap kontribusi ini mendorong masyarakat menjalani gaya hidup lebih sehat,” sambung dia.

    Tony menjelaskan, inisiatif ini diarahkan untuk mengurangi penggunaan air kemasan plastik sekali pakai.

    Dengan menghadirkan perangkat pemurni air di ruang publik dan tempat ibadah, kata dia, masyarakat diharapkan dapat beralih ke konsumsi air minum yang lebih ramah lingkungan.

    “Tahun 2025, perusahaan menyalurkan sejumlah perangkat pemurni air dan udara kepada berbagai yayasan dan fasilitas keagamaan di Jakarta,” ucap Tony.

     

    Puluhan rumah di kawasan Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, hangus terbakar. Kebakaran ini diduga dipicu ledakan dari saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) pada Minggu sore.

  • Korban Kebakaran Jatipulo Masih Mengungsi di Posko: Saya Tak Bisa Tidur, Rindu Rumah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 November 2025

    Korban Kebakaran Jatipulo Masih Mengungsi di Posko: Saya Tak Bisa Tidur, Rindu Rumah Megapolitan 25 November 2025

    Korban Kebakaran Jatipulo Masih Mengungsi di Posko: Saya Tak Bisa Tidur, Rindu Rumah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Warga RW 04 Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat masih berada di Posko Pengungsian usai rumahnya kebakaran, Minggu (17/11/2025).
    Salah satu warga, Titin (59) merasa tidak nyaman tidur di posko pengungsian. Dia sangat merindukan rumahnya yang kini tersisa puing-puing.
    “Jujur ya Allah, bukannya enggak bersyukur dikasih tempat, tapi enggak nyaman. Saya tiap malam enggak bisa tidur,” ujar Titin saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa (25/11/2025).
    Bagi Titin, kenyamanan rumah sendiri tidak tergantikan, meski kondisinya sangat sederhana.
    “Mau gimana juga, biar kata gubuk bolong-bolong, tetap lebih enak tidur di rumah sendiri. Saya sampai berapa kali ngomong ke Bapak (suami), ‘Pak, enggak nyaman, enggak bisa tidur istirahat’,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
    Sambil menahan tangis, ia berharap agar
    PLN
    mau bertanggung jawab untuk kembali membangun rumahnya yang hancur akibat ledakan tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
    “Saya cuma berdoa dan minta biar tanggung jawab dari PLN bisa cepat aja. biar cepat bisa dibangun lagi, udah kangen juga sama rumah,” ungkapnya dengan suara bergetar.
    Dia pun menegaskan menolak ganti rugi dalam bentuk uang dan hanya ingin agar rumahnya dibangun kembali.
    “Enggak, pokoknya saya enggak mau duit, biar kata berapa juga, saya maunya rumah saya dibangun lagi. Soalnya kan bayar tukang, bahan bangunan juga mahal lagi,” ujarnya.
    Hal senada diungkapkan Mashari (70), warga sekaligus marbot masjid setempat masih berada di lokasi pengungsian.
    “Ya gimana lagi? Enggak betah sebenarnya mah. Udah enggak bisa istilahnya istirahat yang benar,” kata Mashari.
    Mashari menyebut, saat ini terdapat kurang lebih 15 orang yang bertahan di masjid. Sebagian anak-anaknya memilih menumpang di rumah saudara karena tidak nyaman di pengungsian.
    Sebagai marbot, Mashari juga merasakan beban tersendiri karena kerap menimbulkan rasa sungkan, terutama saat masjid harus digunakan untuk ibadah berjemaah seperti Salat Jumat.
    “Apalagi kalau Jumat kan orang ramai mau pakai masjid, jadi enggak nyaman, takut mengganggu,” tuturnya.
    Mashari menambahkan tenda posko dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah dibongkar sejak Senin (24/11/2025) lalu.
    Kini, bantuan logistik makanan dan posko dikirimkan langsung oleh pihak PLN.
    Sementara itu, Manager Komunikasi dan TJSL PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat, Gita Kurniawan Ginting menyebut akan terus melakukan koordinasi dengan warga terdampak
    kebakaran
    .
    “Kami terus berkoordinasi dengan warga terdampak melalui perangkat kelurahan serta ketua RT dan RW setempat untuk memastikan penanganan pascakebakaran berjalan dengan baik,” jelas Gita saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.
    Gita menyampaikan, sejak awal insiden kebakaran, pihaknya telah menyalurkan bantuan awal berupa kebutuhan dasar untuk mendukung kebutuhan warga selama masa pemulihan.
    Mengenai tindak lanjut terhadap rumah warga yang rusak akibat kebakaran, PLN akan terus mencari solusi sesuai mekanisme yang berlaku.
    “PLN akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait dalam proses penanganan berikutnya agar warga mendapatkan solusi sesuai mekanisme yang berlaku,” tutup Gita.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Syoknya Warga Palmerah, Nyaris Tertimpa Reruntuhan Tembok SMPN 130
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    Syoknya Warga Palmerah, Nyaris Tertimpa Reruntuhan Tembok SMPN 130 Megapolitan 23 November 2025

    Syoknya Warga Palmerah, Nyaris Tertimpa Reruntuhan Tembok SMPN 130
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Tembok bangunan SMP Negeri 130 Jakarta di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, yang bersebelahan langsung dengan permukiman warga, rubuh pada Kamis (20/11/2025).
    Bongkahan batu besar menimbun jalan kecil yang memisahkan area sekolah dan rumah-rumah warga, membuat akses tertutup total.
    Peristiwa ini mengejutkan warga yang tengah beraktivitas. Salah satunya Lia (38), yang nyaris tertimpa runtuhan.
    “Karena pergerakan tembok mau runtuh, saya lari ke dalam rumah ditarik sama Mamang saya. Kalau enggak ditarik sama Mamang saya, mungkin kena runtuhan tembok,” kata Lia saat ditemui
    Kompas.com,
    Sabtu (22/11/2025).
    Lia menuturkan, tembok terlihat bergetar sebelum akhirnya ambruk dalam waktu singkat. Rumah miliknya yang berada tepat di samping sekolah ikut mengalami kerusakan.
    Hingga dua hari setelah kejadian, Lia masih merasa khawatir karena puing-puing belum dievakuasi dan sejumlah sepeda motor masih tertimbun di bawah reruntuhan.
    “Saya syok banget. Sampai semalam masih kepikiran karena motor-motor yang tertimbun belum diangkat. Namanya motor kan ada bensin, jadi ngeri juga,” ujarnya.
    Ia juga mengungsi ke rumah kerabat setelah melihat tiang listrik yang ikut terdorong oleh ambruknya tembok.
    “Makanya kayak trauma tersendiri kan kalau kita melihat percikan api depan rumah,” tambahnya.
    Ketua RW 002 Kota Bambu Utara, Decky, mengatakan empat rumah warga terdampak dengan taksiran kerugian sekitar Rp100 juta.
    “Warga kami yang berhubungan atau berhadapan langsung dengan tembok ada empat rumah. Kendaraan punya warga ada sekitar empat unit yang saat ini masih tertimbun di atas bongkahan tembok,” ucap Decky.
    Decky menjelaskan, proyek perbaikan di area sekolah sedang dikerjakan pihak kontraktor di bawah koordinasi dengan Dinas Pendidikan.
    “Itu sudah disepakati (ganti rugi) juga dalam pertemuan kami kemarin dengan pihak Dinas. Ya insya Allah, secara estimasi, secara angka mereka siap,” ujarnya.
    Ia menyebutkan bahwa bangunan sekolah sudah cukup tua sehingga sedang dilakukan perbaikan oleh pihak terkait.
    Decky menegaskan pentingnya respons cepat dalam kejadian insidental seperti ini.
    “Kami minta ketika ada kejadian yang sifatnya insidentil, itu segera diantisipasi,” kata Decky.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , evakuasi baru dilakukan pada Sabtu sekitar pukul 11.30 WIB setelah garis polisi dilepaskan.
    Jalan yang sebelumnya tak bisa dilalui karena tertutup bongkahan batu kini telah kembali bersih.
    Puing-puing tembok dipindahkan ke area proyek, sementara sepeda motor yang tertimbun digeser ke kantor proyek.
    Petugas juga terlihat menyiram jalan untuk mengurangi pasir dan debu. Untaian kabel dan tiang listrik yang bengkok masih tampak berserakan.
    Meski jalan belum dapat dilalui kendaraan, sejumlah warga sudah mulai melintas dengan berjalan kaki sambil memeriksa kondisi sekitar.
    Warga berharap kontraktor meningkatkan pengawasan selama pengerjaan konstruksi sekolah yang sudah berusia lama ini, termasuk pada bagian tembok lain yang terlihat retak.
    “Lebih ke tim kontrolnya sih, harus dievaluasi lagi. Harusnya kan ada tim kontrol yang setiap harinya liat kondisi sekeliling pembangunan nih,” ujar Lia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Terdampak Tembok Roboh SMPN 130 Palmerah Bakal Terima Ganti Rugi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 November 2025

    Warga Terdampak Tembok Roboh SMPN 130 Palmerah Bakal Terima Ganti Rugi Megapolitan 22 November 2025

    Warga Terdampak Tembok Roboh SMPN 130 Palmerah Bakal Terima Ganti Rugi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga yang terdampak robohnya tembok SMPN 130 Jakarta di Palmerah, Jakarta Barat, akan menerima ganti rugi.
    Ganti rugi itu akan diberikan oleh pihak kontraktor yang tengah mengerjakan proyek renovasi
    SMPN 130 Jakarta
    .
    “Itu sudah disepakati (ganti rugi) juga dalam pertemuan kami kemarin dengan pihak Dinas,” ujar Decky saat ditemui Kompas.com di lokasi pada Sabtu (22/11/2025).
    Warga yang terdampak tembok roboh itu telah menaksir kerugian materil sekitar Rp 100 Juta.
    “Ya insya allah, insya allah secara estimasi, secara angka mereka siap (ganti rugi),” kata Decky.
    Dalam insiden ini ada empat rumah yang terdampak. Selain itu, sejumlah kendaraan warga juga ikut tertimpa reruntuhan tembok itu.
    “Warga kami yang berhubungan atau berhadapan langsung dengan tembok ada empat rumah. Kendaraan punya warga ada sekitar empat unit yang saat ini masih tertimbun di atas bongkahan tembok,” ucap dia.
    Sebelumnya diberitakan, tembok SMPN 130 Jakarta, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat roboh hingga menimpa sejumlah kendaraan milik warga dan menutup akses jalan warga sekitar, Kamis (20/11/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi pada Sabtu (22/11/2025) pagi, tembok yang roboh itu baru mulai dibongkar oleh pihak kontraktor setelah sejumlah police line dibuka.
    Empat unit motor diketahui masih tertimbun oleh runtuhan tembok. Terlihat satu unit motor di dalam reruntuhan sudah dalam kondisi rusak berat.
    Robohan bangunan tersebut juga ikut mendorong tiang listrik, sehingga kabelnnya terjuntai. Reruntuhan tembok sekolah itu juga menutup akses jalan warga.
    Beberapa warga yang ingin melintas terpaksa harus melewati puing-puing bekas tembok itu. Terlihat seorang pekerja tengah melakukan pembongkaran dengan mesin bobok beton.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Terdampak Tembok Roboh SMPN 130 Palmerah Bakal Terima Ganti Rugi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 November 2025

    Tembok SMPN 130 Palmerah Roboh, Timpa 4 Motor dan Tutup Jalan Megapolitan 22 November 2025

    Tembok SMPN 130 Palmerah Roboh, Timpa 4 Motor dan Tutup Jalan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tembok SMPN 130 Jakarta, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat roboh hingga menimpa sejumlah kendaraan milik warga dan menutup akses jalan warga sekitar.
    Pengamatan Kompas.com di lokasi pada Sabtu (22/11/2025) pagi, tembok yang roboh itu baru mulai dibongkar oleh pihak kontraktor setelah sejumlah police line dibuka.
    Empat unit motor diketahui masih tertimbun oleh runtuhan tembok. Terlihat satu unit motor di dalam reruntuhan sudah dalam kondisi rusak berat.
    Robohan bangunan tersebut juga ikut mendorong tiang listrik, sehingga kabelnnya terjuntai.
    Reruntuhan tembok sekolah itu juga menutup akses jalan warga. Beberapa warga yang ingin melintas terpaksa harus melewati puing-puing bekas tembok itu.
    Terlihat seorang pekerja tengah melakukan pembongkaran dengan mesin bobok beton. 
    Ada juga eskavator yang terlihat mengangkut tanah dan puing-puing bekas reruntuhan tembok.
    Sejumlah warga ikut menyaksikan proses pengangkutan puing-puing tersebut.
    Decky, ketua RW 02, Kelurahan Kota Bambu Utara menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Kamis sekitar pukul 17.30 WIB.
    Saat kejadian tembok roboh, di dalam area sekolah sedang ada pengerjaan proyek renovasi
    SMPN 130 Jakarta
    .
    “Waktu kejadian memang warga biasa sedang beraktifitas seperti biasa, karena waktu itu hujan dan melihat tembok ini sudah mulai goyang,” ujar Decky.
    Ia mengatakan terdapat empat rumah warga yang terdampak dan saat ini pihak Dinas Pendidikan Jakarta dan kontraktor sudah menginventarisir kerugian.
    “Dari pihak kontraktor sudah menginventarisir kelebihan-kelebihannya, nilainya, dan mereka sanggup siap untuk bertanggung jawab,” kata Decky.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Walkot Jakbar Minta Pihak Proyek Tanggung Jawab Tembok Sekolah Roboh

    Walkot Jakbar Minta Pihak Proyek Tanggung Jawab Tembok Sekolah Roboh

    Jakarta

    Tembok pembatas SDN 01 dan SDN 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, roboh dan menghalangi akses warga. Polisi pun turun tangan menyelidiki kejadian tersebut.

    “Sampai sekarang masih kita lidik,” kata Kapolsek Palmerah Kompol Gomos Simamora ketika dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Jumat (21/11/2025).

    Polisi telah memasang garis polisi di sekeliling lokasi robohnya tembok setinggi tiga meter yang terjadi pada Rabu (20/11) itu. Tujuannya untuk kepentingan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kita sudah lakukan TPTKP (Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Peristiwa) dan pemasangan garis polisi,” ucap Gomos.

    Gomos belum membeberkan detail dugaan penyebab robohnya tembok pembatas sekolah tersebut. “Masih dilidik. Nanti akan disampaikan ‘update’-nya,” ujarnya.

    Sementara itu, warga RT 13 bernama Heni (55) menduga kuat insiden itu akibat struktur tembok yang tak mampu menopang tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di lingkungan sekolah, ditambah hujan deras yang sebelumnya mengguyur wilayah setempat.

    “Dua hari kemarin kan hujan deras, ditambah lagi ada pengeboran bikin fondasi sekolahan. Jadi kan tambah padat (tanah galian proyek yang menumpuk di balik tembok). Makanya roboh,” kata Heni di lokasi, Jumat.

    Untungnya, kata Heni, tidak ada korban jiwa maupun korban luka akibat insiden tersebut. Kendati demikian, empat unit sepeda motor tertimpa robohan tembok dan hingga kini belum dievakuasi.

    “Anak-anak pada mau salat. Untungnya kan ada gang kecil, pada masuk ke dalam. Alhamdulillah enggak ada korban. Tapi ada motor yang tertimpa, kalau korban jiwa Alhamdulillah enggak ada,” ujar Heni.

    Sebanyak empat unit sepeda motor yang tertimpa di lokasi kejadian itu belum dievakuasi. Reruntuhan tembok itu pun menutup akses ke dua rumah warga yang tepat berada di depan tembok.

    Selain itu, reruntuhan tembok itu juga turut menarik kabel listrik ke bawah hingga hampir setinggi orang dewasa. Kendati robohnya tembok itu tidak menyebabkan kerusakan parah pada bangunan rumah, penghuni diminta agar tidak memasuki rumah untuk sementara waktu.

    Sedangkan ke dalam lingkungan sekolah, tanah yang telah menjadi lumpur itu menumpuk hingga hampir setinggi tembok tiga meter yang roboh.

    Garis polisi telah dipasang di sekitar lokasi kejadian agar warga sekitar tidak melintas, sekaligus menghindari adanya korban jika insiden serupa terulang.

    Selain bagian tembok yang roboh, tembok pembatas yang berdiri segaris juga sudah miring dan rapuh. Seluruh warga, termasuk anak-anak diimbau oleh petugas untuk menjauh dari lokasi tersebut.

    Hingga kini, proyek renovasi sekolah masih berlanjut. Sejumlah kendaraan proyek tampak keluar masuk area pembangunan.

    Walkota Jakbar Minta Pelaksana Proyek Tanggung Jawab

    Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto meminta pelaksana proyek renovasi di SDN 01 dan 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, untuk bertanggung jawab terkait robohnya tembok pembatas sekolah tersebut.

    “Bagaimanapun pelaksana harus bertanggung jawab terkait proyek yang dikerjakan. Bisa diselesaikan dengan baiklah. Jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan,” kata Uus saat dihubungi.

    Tembok pembatas sekolah itu roboh diduga imbas beban tumpukan tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di dalam sekolah. Hal itu diperparah hujan yang menambah beban tanah serta kondisi tembok yang sudah tua dan rapuh.

    “Saya juga sudah minta kepada Kasudindik (Kepala Suku Dinas Pendidikan) untuk segera menyelesaikan dengan baik sehingga tidak ada yang dirugikan,” katanya.

    Terkait trauma yang dialami oleh para korban, Uus pun akan meminta Suku Dinas (Sudin) Sosial setempat untuk terjun ke lokasi insiden tersebut.

    “Nanti saya minta Sudin Sosial untuk memfasilitasi, mengecek, tangani warga trauma dengan kejadian yang terjadi,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (fas/jbr)