kab/kota: Palembang

  • Libur Lebaran 2025 Sampai Tanggal Berapa? Cek Lagi Jadwalnya – Page 3

    Libur Lebaran 2025 Sampai Tanggal Berapa? Cek Lagi Jadwalnya – Page 3

    Sebelumnya, sebanyak 12.468 pemudik tercatat telah tiba di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, sejak Selasa (1/4) hingga Minggu (6/4) atau H+5 lebaran 2025. Ribuan pemudik tersebut datang menggunakan 871 armada bus.

    Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain, memperkirakan arus balik masih akan berlangsung hingga tengah malam nanti.

    “Pagi ini, sudah ada peningkatan yang sangat signifikan dengan jumlah pemudik tiba mencapai 3.167 orang menggunakan 113 bus,” ujarnya, Minggu (6/4/2025).

    Menurut Revi,, pemudik yang tiba di Terminal Kalideres rata-rata didominasi bus-bus jurusan Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Padang dan Palembang.

    “Mengingat besok masih libur Lebaran, kami prediksi, besok jumlah pemudik masih akan terus berdatangan ke Terminal Kalideres hingga mencapai 4.000 orang,” ucapnya, dilansir dari Beritajakarta.id.

    Sementara itu, salah satu pemudik asal Wonosobo, Jawa Tengah, Yanti (37) menuturkan, ia lebih memilih pulang ke rumah melalui Terminal Kalideres hari ini, dikarenakan beberapa hari ke depan akan masuk kerja kembali.

    “Pulang hari ini aja, supaya besok masih bisa istirahat panjang di rumah,” tandasnya.

  • Info Magang BCA 2025 untuk Posisi Teller, Customer Service dan CS Pembuatan Rekening Online – Halaman all

    Info Magang BCA 2025 untuk Posisi Teller, Customer Service dan CS Pembuatan Rekening Online – Halaman all

    Berikut ini informasi magang BCA 2025 untuk posisi Teller, Customer Service dan CS pembuatan rekening online.

    Tayang: Senin, 7 April 2025 09:42 WIB

    karir.bca.co.id

    MAGANG BAKTI BCA – Tangkapan layar laman BCA Karier pada Senin (7/4/2025). Berikut ini informasi magang BCA 2025 untuk posisi Teller, Customer Service dan CS pembuatan rekening online. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini informasi lowongan magang di Bank Central Asia (BCA).

    BCA membuka program Magang Bakti BCA 2025 untuk posisi Customer Service (CS), Teller, dan CS pembuatan rekening online.

    Pendaftaran program ini dibuka hingga 31 Desember 2025.

    Pemagang akan mendapatkan uang saku per bulan, cuti, tunjangan kesehatan dan mendapatkan sertifikat/tunjangan beasiswa.

    Bagi Anda yang ingin mengikuti program magang di BCA dapat melihat informasi di bawah ini.

    Tahap Seleksi Magang Bakti BCA 2025

    Seleksi Administrasi
    Tes Online
    Wawancara HR
    Pemeriksaan Kesehatan
    Perjanjian Kerja
    Diterima.

    Syarat Pendaftaran Frontliner (CS/Teller)

    Ramah,terampil, solutif, dan mampu berkomunikasi dengan baik
    Pria atau wanita berpenampilan menarik
    Lulusan SMA / SMK (nilai rata-rata rapor semester 5,6 min. 70) 
    Lulusan D1 – D3 dan S1 (IPK min. 2,50)
    Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 24 tahun
    Bersedia ditempatkan di seluruh cabang BCA di wilayah kota seleksi
    Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani Program Permagangan Bakti
    Belum pernah mengikuti program Magang Bakti BCA sebelumnya.

    Syarat CS Pembuatan Akun Online

    Pendaftar posisi CS belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani Program Permagangan Bakti
    Berintegritas, teliti, dan memiliki problem solving skill
    Mampu berkomunikasi efektif melalui lisan dan tulisan
    Memiliki kemampuan dasar komputer yang baik
    Bersedia ditempatkan di Serpong/Tangerang dan Semarang dengan jam kerja shift.

    *) Pendaftaran dilakukan melalui website https://bca.id/joinpemol1 dan https://bca.id/joinmgb1

    Lokasi Magang Bakti BCA 2025 Teller dan CS

    Balikpapan
    Bandar Lampung
    Bangkalan
    Banjarmasin
    Banjarnegara
    Bantul
    Banyumas
    Banyuwangi
    Batam
    Batang
    Bau-bau
    Berau
    Binjai
    Blitar
    Blora
    Bojonegoro
    Bontang
    Boyolali
    Brebes
    Cilacap
    Cirebon
    Deli Serdang
    Demak
    Denpasar
    Gresik
    Grobogan
    Gunungkidul
    Jabodetabek
    Jambi
    Jayapura
    Jember
    Jepara
    Jombang
    Karanganyar
    Karo
    Kebumen
    Kediri
    Kendal
    Kendari
    Ketapang
    Klaten
    Kubu Raya
    Kudus
    Kulon Progo
    Labuan Bajo
    Lamongan
    Madiun
    Magelang
    Makassar
    Malang
    Manokwari
    Medan
    Mempawah
    Merauke
    Mojokerto
    Palembang
    Pamekasan
    Pangkal Pinang
    Parepare
    Pasuruan
    Pati
    Pekalongan
    Pekanbaru
    Pemalang
    Pematangsiantar
    Pontianak
    Probolinggo
    Purbalingga
    Purwokerto
    Purworejo
    Rembang
    Salatiga
    Samarinda
    Sambas
    Sampang
    Sanggau
    Semarang
    Sidoarjo
    Singaraja
    Singkawang
    Sintang
    Situbondo
    Sleman
    Solo
    Sorong
    Sragen
    Sukoharjo
    Sumenep
    Surabaya
    Surakarta
    Tanjungbalai
    Tanjung Pinang
    Tarakan
    Tasikmalaya
    Tebing Tinggi
    Tegal
    Temanggung
    Ternate
    Timika
    Tuban
    Wonogiri
    Wonosobo
    Yogyakarta.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Jumlah Pemudik Lebaran 2025 di Bandara Halim Merosot 10% dari 2024, Ini Sebabnya – Page 3

    Jumlah Pemudik Lebaran 2025 di Bandara Halim Merosot 10% dari 2024, Ini Sebabnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pengelola Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur mengungkapkan tren penumpang selama periode arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M mengalami penurunan mencapai 10,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Hal ini diungkapkan Pengawas Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran Tahun 2025/1446 Hijriah, Rangga Mahardhika saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    “Kalau melihat tren penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma dibandingkan tahun 2024 ada penurunan sekitar 10,3 persen,” kata Rangga, seperti dikutip dari Antara, Minggu (6/4/2025).

    Rangga menyebut, puncak arus balik Lebaran di Bandara Halim Perdanakusuma terjadi pada Sabtu (5/4/2025) dan Minggu (6/4/2025). Adapun jumlah penerbangan edisi mudik tahun ini menurun sekitar empat ribu orang.

    “Untuk penumpang juga kita berkurang, dari tahun 2024 itu sekitar 15.000 orang, per hari ini 2025 itu hanya 11.000. Jadi kita ada penurunan juga,” jelasnya.

    Dugaan Penyebab

    Rangga mengungkapkan penurunan jumlah penumpang tahun ini disebabkan beberapa faktor, seperti naiknya harga tiket pesawat terbang dan banyaknya pemudik yang memilih pergi ke kampung halamannya melalui jalur darat.

    “Tetap ada penurunan juga. Kalau penurunan itu kemungkinan ada banyak faktor, mungkin lebih banyak di tahun ini pemudik melalui jalur darat dibandingkan jalur udara,” ucap Rangga.

    Lebih lanjut, Rangga mengungkapkan, pada hari ini diperkirakan ada lebih dari 11.000 penumpang berangkat dan datang dengan 80 penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma. Sementara untuk kota tujuan terbanyak dari Jakarta menuju ke Surabaya (Jawa Timur), Denpasar (Bali), Palembang (Sumatera Selatan), Padang (Sumatera Barat), dan Kualanamu (Sumatera Utara).

  • Miliki Anak dari Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Kita 3 Hari di Palembang

    Miliki Anak dari Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Kita 3 Hari di Palembang

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebgram Lisa Mariana memberikan pengakuan mengejutkan soal dugaan telah memiliki anak dari Ridwan Kamil. Melalui pengacaranya, Lisa mengaku sebelum dinyatakan hamil. Ia sempat bersama Ridwan Kamil selama tiga hari di Palembang.

    “Jadi, awal komunikasi klien kami (Lisa Mariana) dengan Ridwan Kamil terjadi pada Mei 2021,” jelas pengacara Lisa Mariana, Johnboy Nababan kepada Beritasatu.com, Minggu (6/4/2025).

    Johnboy mengatakan, setelah menjalin komunikasi maka kemudian pertemuan berikutnya terjadi di Palembang.

    “Terus selanjutnya, awal pertemuan antara klien kami dengan RK itu pada Juni 2021 di Hotel Windham, Palembang,” katanya.

    “Pertemuan klien kami di Palembang untuk menghadiri undangan event,” lanjutnya lagi.

    Ia menyebut selama di Palembang, Lisa Mariana tidak langsung kembali ke Jakarta. Namun, Lisa bersama Ridwan Kamil selama tiga hari.

    “Di sana (Palembang), klien kami bersama RK selama tiga hari. Setelah pertemuan tiga hari tersebut, hubungan mereka lama-lama semakin intens,” ujarnya.

    Johnboy menambahkan, setelah bersama tiga hari tersebut. Barulah, dua minggu setelahnya Lisa menghubungi Ridwan Kamil karena dirinya sedang mengandung yang diduga hasil hubungan dengan suami Atalia Praratya tersebut.

    “Nah, dua minggu setelah pertemuan tersebut, klien kami menghubungi RK bahwa dia sedang mengandung. Terus selanjutnya, setelah RK juga sudah mengetahui, untuk hal tersebut, klien kami diberikan biaya. Dari mengandung sampai lahiran, biaya anak,” lanjutnya.

    Johnboy menambahkan, sebelum Lisa Mariana membongkar hubungan gelapnya tersebut. Ridwan Kamil sempat bertanggung jawab demi memenuhi kebutuhan Lisa sampai anak itu lahir.

    “Kurang lebih sampai anak kelahiran RK masih membiayai. Namun, pembiayaan terhenti delapan bulan terakhir. Seperti itu kurang lebih,” tutup pengacara Lisa Mariana, Johnboy yang menyebut kliennya sempat bersama Ridwan Kamil selama tiga hari saat di Palembang.

  • Jumlah Penumpang Bandara Halim Turun 10% pada Arus Balik Lebaran

    Jumlah Penumpang Bandara Halim Turun 10% pada Arus Balik Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengelola Bandara Halim Perdanakusuma mengungkapkan tren penumpang selama arus mudik Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah mengalami penurunan mencapai 10,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Hal ini diungkapkan Pengawas Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran Tahun 2025/1446 Hijriah Rangga Mahardhika saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    “Kalau melihat tren penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma dibandingkan tahun 2024 ada penurunan sekitar 10,3 persen,” kata Rangga di Jakarta, Minggu (6/4/2025).

    Rangga menyebut, puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi pada Sabtu (5/4) dan Minggu (6/4). Adapun jumlah penerbangan edisi mudik tahun ini menurun sekitar empat ribu orang.

    “Untuk penumpang juga kita berkurang, dari tahun 2024 itu sekitar 15.000 orang, per hari ini 2025 itu hanya 11.000. Jadi kita ada penurunan juga,” jelasnya.

    Rangga mengungkapkan penurunan jumlah penumpang tahun ini disebabkan beberapa faktor, seperti naiknya harga tiket pesawat terbang dan banyaknya pemudik yang memilih pergi ke kampung halamannya melalui jalur darat.

    “Tetap ada penurunan juga. Kalau penurunan itu kemungkinan ada banyak faktor, mungkin lebih banyak di tahun ini pemudik melalui jalur darat dibandingkan jalur udara,” ucap Rangga.

    Lebih lanjut, Rangga mengungkapkan, pada Minggu (6/4) diperkirakan ada lebih dari 11.000 penumpang berangkat dan datang dengan 80 penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma.

    Sementara untuk kota tujuan terbanyak dari Jakarta menuju ke Surabaya (Jawa Timur), Denpasar (Bali), Palembang (Sumatera Selatan), Padang (Sumatera Barat), dan Kualanamu (Sumatera Utara).

  • Arus balik lebaran, jumlah penumpang Bandara Halim turun 10 persen

    Arus balik lebaran, jumlah penumpang Bandara Halim turun 10 persen

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Bandara Halim Perdanakusuma mengungkapkan tren penumpang selama arus mudik Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah mengalami penurunan mencapai 10,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Hal ini diungkapkan Pengawas Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran Tahun 2025/1446 Hijriah Rangga Mahardhika saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    “Kalau melihat tren penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma dibandingkan tahun 2024 ada penurunan sekitar 10,3 persen,” kata Rangga di Jakarta, Minggu.

    Rangga menyebut, puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi pada Sabtu (5/4) dan Minggu (6/4). Adapun jumlah penerbangan edisi mudik tahun ini menurun sekitar empat ribu orang.

    “Untuk penumpang juga kita berkurang, dari tahun 2024 itu sekitar 15.000 orang, per hari ini 2025 itu hanya 11.000. Jadi kita ada penurunan juga,” jelasnya.

    Pemudik menunggu keberangkatan pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (28/3/2025). (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

    Rangga mengungkapkan penurunan jumlah penumpang tahun ini disebabkan beberapa faktor, seperti naiknya harga tiket pesawat terbang dan banyaknya pemudik yang memilih pergi ke kampung halamannya melalui jalur darat.

    “Tetap ada penurunan juga. Kalau penurunan itu kemungkinan ada banyak faktor, mungkin lebih banyak di tahun ini pemudik melalui jalur darat dibandingkan jalur udara,” ucap Rangga.

    Lebih lanjut, Rangga mengungkapkan, pada Minggu (6/4) diperkirakan ada lebih dari 11.000 penumpang berangkat dan datang dengan 80 penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma.

    Sementara untuk kota tujuan terbanyak dari Jakarta menuju ke Surabaya (Jawa Timur), Denpasar (Bali), Palembang (Sumatera Selatan), Padang (Sumatera Barat), dan Kualanamu (Sumatera Utara).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bali dan Surabaya Jadi Rute Paling Banyak Delay di Bandara Halim Perdana Kusuma
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 April 2025

    Bali dan Surabaya Jadi Rute Paling Banyak Delay di Bandara Halim Perdana Kusuma Megapolitan 6 April 2025

    Bali dan Surabaya Jadi Rute Paling Banyak Delay di Bandara Halim Perdana Kusuma
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Denpasar, Bali, dan Surabaya, Jawa Timur, menjadi rute dengan tingkat penundaan pesawat atau delay terbanyak di Bandar Udara (Bandara) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
    Penanggung Jawab Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran
    Bandara Halim Perdana Kusuma
    , Rangga mengatakan, cuaca buruk menjadi persoalan di dua daerah tersebut.
    “Kalau delay itu kita ada beberapa faktor. Pertama, dari keadaan pesawat dan cuaca yang buruk. Kebanyakan kita dari arah Denpasar dan Surabaya. Itu masalah cuaca buruk aja sih,” kata Rangga saat ditemui di
    Bandara Halim
    Perdana Kusuma, Minggu (6/4/2025).
    Adapun pada puncak arus balik mudik, Sabtu (5/4/2025), jumlah delay di Bandara Halim Perdana Kusuma mencapai 12 jadwal penerbangan.
    Delay penerbangan menuju Surabaya mencapai dua jadwal penerbangan. Hanya saja, delay tersebut tidak mencapai satu jam.
    Sementara itu, terdapat tiga delay menuju Denpasar dari dan ke Bandara Halim yang juga tidak mencapai satu jam.
    “Kalau misalnya (delay karena) kesiapan pesawat, itu beberapa maskapai juga ada dan kita sudah koordinasi dengan pihak maskapai untuk menyiapkan pesawatnya lebih baik lagi,” ujar Rangga.
    Adapun Surabaya dan Denpasar menjadi salah satu rute tersibuk di Bandara Halim Perdana Kusuma.
    Selain dua kota itu, Kualanamu, Malaysia; Yogyakarta; dan Palembang menjadi destinasi tersibuk lainnya.
    “Kalau di kita (rute tersibuk) yang pertama ada di Denpasar, Surabaya, Kualanamu, YIA (Yogyakarta International Airport), sama Palembang,” kata Rangga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Makanan Khas Daerah Jadi Pelengkap Perjalanan Pemudik Kembali ke Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 April 2025

    Makanan Khas Daerah Jadi Pelengkap Perjalanan Pemudik Kembali ke Jakarta Megapolitan 6 April 2025

    Makanan Khas Daerah Jadi Pelengkap Perjalanan Pemudik Kembali ke Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Makanan khas daerah melengkapi barang bawaan para pemudik
    Lebaran 2025
    yang menuju Jakarta.
    Wafiq Afifah (20) perempuan asal Riau misalnya, kembali ke Bogor untuk melanjutkan perkuliahannya di Institut Pertanian Bogor (IPB).
    Oleh orangtuanya, Wafiq dibekali makanan ringan dan makanan khas Riau sebagai bekal dirinya merantau di Kota Hujan itu.
    “Sekarang aku pulang ke Bogor bawa satu koper, sama bawa satu tas tentengan isi makanan dari Riau, bekal,” katanya saat ditemui di
    Bandara Halim Perdana Kusuma
    , Minggu (6/4/2025).
    Perempuan yang telah pulang selama dua minggu di kampung halamannya itu dibekali berbagai makanan oleh orangtuanya.
    Dia memang tidak membawa oleh-oleh khas Riau bagi kawan-kawannya di Bogor. Akan tetapi, dia membawa berbagai makanan ringan untuk dia nikmati di perantauan bersama kawan-kawannya.
    “Kebetulan aku enggak bawa oleh-oleh, tapi aku bawa kue-kue hari raya. Ya bisa dibagi ke teman-teman juga sih,” ujarnya.
    Senada dengan Wafiq, Andrean (23), warga Palembang membawa makanan khas daerahnya untuk dibagikan kepada rekan kerjanya di Cikarang, Jawa Barat.
    Makanan yang dia bawa salah satunya adalah pempek Palembang.
    “Iya ini saya bawa oleh-oleh buat teman-teman di kantor. Biasa, kalau Palembang bawanya pempek, krupuk, gitu-gitu aja buat teman kantor,” katanya.
    Nantinya, Andrean akan membagikan makanan itu kepada teman-temannya ketika memasuki hari pertama bekerja selepas libur panjang Lebaran.
    “Senin besok kan aku udah masuk kantor, nah nanti aku bagiinnya pas masuk,” ujarnya.
    Adapun libur Lebaran 2025 bakal berakhir pada Senin, 7 April 2025. Para pemudik sudah mulai kembali berdatangan ke tempat mereka untuk menjalani aktivitas masing-masing.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Perantauan Sengaja Mudik H+6 Lebaran Melalui Terminal Pondok Pinang – Halaman all

    Cerita Perantauan Sengaja Mudik H+6 Lebaran Melalui Terminal Pondok Pinang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mamad (46) dan istrinya bernama Sri (44), sengaja memilih berangkat pulang kampung atau mudik, Minggu (6/4/2025), atau H+6 Learan 2025.

    Keduanya mudik ke Palembang, Sumatera Selatan, menumpangi bus yang berangkat dari Terminal Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di lokasi sekira pukul 11.30 WIB, kondisi di Terminal Pondok Pinang memang masih ada pemudik yang berangkat di terminal tersebut.

    Meski jumlahnya tidak begitu banyak, namun masih saja ada masyarakat yang mudik melalui Terminal Pondok Pinang, meski hari raya Idulfitri telah berlalu 6 hari.

    Saat ditanya Tribunnews.com, Mamad dan Sri kompak menjawab alasan keduanya memilih mudik 6 hari setelah lebaran.

    “Mau menghindari macet aja mas,” ujar Sri di Terminal Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

    “Kalau macet itu biasaya mulai dari antre masuk kapal, tapi kalau enggak macet itu lancar,” timpal Mamad.

    Keduanya sengaja hanya mudik berdua, tanpa mengajak anaknya. Mengingat anak sekolah akan memulai kembali kegiatan belajar mengajar pada 9 April 2025 mendatang.

    “Iya ini berdua aja, soalnya anak sebentar lagi masuk sekolah, jadi ya cuma bedua aja. Kami juga baliknya lagi cepat, enggak lama di kampung,” kata Sri.

     

  • Pemudik berharap tiket pesawat saat mudik Lebaran bisa terus turun

    Pemudik berharap tiket pesawat saat mudik Lebaran bisa terus turun

    Jakarta (ANTARA) – Pemudik yang menggunakan pesawat terbang berharap tiket pesawat bisa lebih turun lagi setiap periode mudik Lebaran atau Idul Fitri.

    Hal tersebut diungkapkan pemudik asal Balikpapan, Kalimantan, Hanif (25) saat ditemui ANTARA di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu.

    “Ya harapannya paling tidak harga pesawat kalau lagi libur Lebaran, lagi mudik, itu harganya masuk akal, dalam artian tidak begitu mahal. Meskipun saya tahu ini memang ya kalau melihat bisnisnya, pasti naik harganya,” katanya.

    Hanif berharap, pemerintah bisa lebih memperhatikan kantong masyarakat yang ingin mudik saat memberikan harga tiket pesawat. Hal ini melihat banyaknya minat pemudik menggunakan pesawat untuk menghindari kemacetan.

    “Cuma ya paling tidak masih masuk di kantong lah harganya. Menurut saya pasti banyak yang terkendala harga moda transportasi, apalagi pesawat yang lumayan mahal,” ucapnya.

    Hanif yang baru balik dari Balikpapan usai libur lebaran selama dua minggu lebih bersama keluarganya ini mengaku mengalami perubahan harga saat memesan tiket pesawat.

    “Sejauh ini, kesulitan sih tidak ada. Cuma paling mungkin harga sih yang berubah-ubah, dan lebih mahal daripada ke luar negeri. Teman-teman yang pulang ke Aceh, itu harganya bisa berkali-kali lipat lebih mahal daripada misalnya kita ke Kuala Lumpur atau Singapura,” jelasnya.

    Hanif mendapatkan harga tiket pergi dari Jakarta ke Balikpapan Rp1,5 juta. Sedangkan tiket pesawat balik seharga Rp1,7 juta.

    Menurut dia, kenaikan harga tiketnya itu masih batas normal meskipun biasanya dia mendapatkan harga tiket di bawah Rp1 juta pada periode normal.

    “Bisa di bawah Rp1 juta biasanya, mungkin bisa dapat Rp800-900 ribu. Cuma kalau hari libur kemarin bisa sampai Rp1,5 -1,7 juta,” katanya.

    Hal serupa dikatakan Mayang (27) asal Bekasi yang baru saja balik dari Padang, Sumatera Barat. Mayang berharap tiket pesawat terbang saat momentum Lebaran bisa lebih terjangkau untuk mempermudah masyarakat bertemu dengan keluarganya.

    “Kalau harga pesawat lebih terjangkau pasti kita juga lebih cepat sampai ke kampung halaman, setidaknya naik berapa persen saja, jangan sampai naik tinggi,” kata Mayang.

    Pemerintah Indonesia telah mengumumkan adanya potongan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik kelas ekonomi. Diskon yang diberikan mencapai 14 persen dan berlaku mulai 1 Maret hingga 7 April 2025.

    Adapun periode penerbangan yang dapat memanfaatkan potongan harga ini berlangsung dari 24 Maret hingga 7 April 2025.

    Kebijakan ini diterapkan melalui insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang sebagian ditanggung oleh pemerintah. Dengan adanya kebijakan tersebut, penumpang hanya perlu membayar PPN sebesar 5 persen, sementara 6 persen lainnya ditanggung oleh pemerintah.

    Selain itu, pemerintah juga mendukung program ini dengan menurunkan biaya operasional di 37 bandara serta menyesuaikan harga avtur guna menekan ongkos penerbangan.

    Adapun hingga Minggu (6/4) pukul 11.00 WIB tercatat ada lebih dari 11.000 penumpang berangkat dan datang di Bandara Halim Perdanakusuma dengan 80 penerbangan. Sementara untuk kota tujuan terbanyak dari Jakarta menuju ke Surabaya (Jawa Timur), Denpasar (Bali), Palembang (Sumatera Selatan), Padang (Sumatera Barat), dan Kualanamu (Sumatera Utara).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025