kab/kota: Palembang

  • Profil Sugianto Kusuma alias Aguan, Pemilik Perusahaan Agung Sedayu Group yang Punya HGB Pagar Laut – Halaman all

    Profil Sugianto Kusuma alias Aguan, Pemilik Perusahaan Agung Sedayu Group yang Punya HGB Pagar Laut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sugianto Kusuma atau yang dikenal sebagai Aguan merupakan pemilik perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia bernama Agung Sedayu Group (ASG).

    Nama Aguan menjadi perbincangan publik terkait pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten.

    Kini terungkap pagar laut tersebut ternyata sudah mengantongi sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB).

    Hal ini disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Nusron Wahid, pada konferensi pers, Senin (20/1/2025).

    “Kami sampaikan, kami mengakui atau kami membenarkan ada sertifikat (HGB) yang ada di kawasan pagar laut sebagaimana yang muncul di sosial media,” ujarnya.

    Nusron menjelaskan bahwa jumlah sertifikat HGB mencapai 263 bidang dan dimiliki oleh beberapa perusahan serta perseorangan.

    Salah satu di antaranya adalah PT Cahaya Inti Sentosa. Nusron mengatakan perusahaan tersebut mengantongi 20 bidang HGB.

    “Pertama, PT Intan Agung Makmur sebanyak 234 bidang dan atas nama PT Cahaya Inti Sentosa sebanyak 20 bidang. Kemudian, atas nama perseorangan sebanyak sembilan bidang,” jelasnya.

    Diketahui, jajaran pengurus Intan Agung Makmur dan Cahaya Inti Sentosa adalah orang yang sama. 

    Dikutip dari Kontan.co.id, Freddy Numberi dan Belly Djaliel juga menduduki posisi masing-masing sebagai Komisaris dan Direktur di Cahaya Inti Sentosa.

    Adapun pemegang saham Cahaya Inti Sentosa adalah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya.

    Lantas siapa Aguan? Berikut profilnya.

    Profil Sugianto Kusuma alias Aguan

    Sugianto Kusuma atau Aguan lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 10 Januari 1951.

    Ia menikah dengan Rebecca Halim.

    Mereka dikaruniai empat orang anak yang bernama Richard Halim Kusuma, Lareina Halim Kusuma, Luvena Katherine Halim, dan Alexander H. Kusuma.

    Susanto Kusuma, saudara laki-laki Sugianto Kusuma, juga tercatat sebagai pemegang saham Agung Sedayu. Sementara itu, keponakannya, Steven Kusumo, menjabat sebagai CEO Agung Sedayu Group (ASG).

    Pada 1971, Aguan mendirikan perusahaan kontraktor rumah pertokoan yang bernama Agung Sedayu Group.

    Dalam 10 tahun pertama, perusahaan ini mulai dikenal oleh pasar melalui promosi dari mulut ke mulut. Berkat kerja keras seluruh tim, ASG tumbuh dengan pesat, memperluas jangkauan pelanggan dan menjalin lebih banyak kemitraan bisnis.

    Sejak 1991, ASG berhasil menjadi salah satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia melalui keberhasilan membangun Harco Mangga Dua, mal elektronik terintegrasi pertama di tanah air.

    Keberhasilan tersebut disusul dengan proyek-proyek besar lainnya, termasuk pengembangan kawasan residensial dan komersial skala besar, seperti Taman Palem seluas 200 hektar, serta sejumlah apartemen gedung tinggi.

    Perusahaan properti itu juga menggarap proyek pusat perbelanjaan terkemuka, di antaranya adalah Ashta District 8, Mall of Indonesia, PIK Avenue, dan Grand Galaxy Park.

    Aguan juga tergabung ke emiten kaleng dan kemasan PT Pratama Abadi Nusa Tbk yang kemudian bertransformasi menjadi Pantai Indah Kapuk Dua (PIK 2).

    Selain itu, Aguan menjabat sebagai Direktur Utama PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan juga menjadi Wakil Komisaris Utama PT Bank Artha Graha International, yang dimiliki oleh Tomy Winata.

    Tomy Winata, seorang pengusaha Tionghoa, aktif di sektor perbankan dan properti. Kesamaan visi di antara mereka menjadikan keduanya menjalin kerja sama strategis. 

    Kemitraan ini menghasilkan proyek-proyek real estate besar, seperti kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Kelapa Gading, hingga kawasan perkantoran bergengsi yakni Sudirman Central Business District (SCBD).

    Selain itu, Sugianto Kusuma juga menjadi bagian dari 10 pengusaha yang akan berinvestasi di IKN dengan total investasi senilai Rp 40 triliun.

    Menurut berbagai sumber, Aguan memiliki harta kekayaan mencapai Rp 42,73 triliun.

    Aguan diketahui aktif dalam kegiatan sosial.

    Pada 2002, Aguan bersama istrinya bergabung dengan Tzu Chi, yaitu lembaga sosial kemanusiaan yang didirikan oleh Master Cheng Yen pada tahun 1966 dan berpusat di Hualien, Taiwan.

    (Tribunnews.com/Falza/Yohanes Listyo Poerwoto) (Posbelitung.co)

  • Kementerian Perindustrian Perkuat Penggunaan TKDN di Proyek PUSRI-IIIB – Halaman all

    Kementerian Perindustrian Perkuat Penggunaan TKDN di Proyek PUSRI-IIIB – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian melalui Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) menggelar rapat koordinasi membahas penggunaan  Komoditas Material Proyek PUSRI-IIIB. 

    Kepala P3DN, Heru Kustanto menurutkan rapat ini bertujuan untuk membahas koordinasi komoditas material untuk Proyek PUSRI-IIIB yang merupakan salah satu proyek strategis di bawah koordinasi Kemenperin.

    Rapat ini dihadiriberbagai pihak penting dari sektor industri dan pemerintah antara lain Direktur Industri Logam, Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian, Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

    Hadir juga perwakilan PT Surveyor Indonesia, PT Superintending of Company Indonesia (SUCOFINDO), Direktur PT Trimitra Wahana Sukses, Direktur Pengembangan PT Pupuk Indonesia (Persero), Ketua Asosiasi Produsen Pipa Pemboran Minyak dan Gas Bumi Indonesia (Apropipe).  

    “Rapat ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan dalam mendukung penggunaan produk dalam negeri untuk Proyek PUSRI-IIIB,” ucap Heru dalam keterangan, Selasa (21/1/2025).

    Sebagai proyek yang berfokus pada peningkatan kapasitas produksi pupuk nasional, keberhasilan PUSRI-IIIB dinilai strategis untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri, khususnya untuk sektor pertanian.  

    Kementerian Perindustrian terus berkomitmen dalam mendorong pelibatan industri dalam negeri pada proyek-proyek strategis nasional. 

    Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, BUMN, hingga pelaku industri swasta, menjadi kunci dalam pelaksanaan proyek ini.

  • KPK Layangkan Undangan Klarifikasi Harta ke Dedy Mandarsyah

    KPK Layangkan Undangan Klarifikasi Harta ke Dedy Mandarsyah

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melayangkan surat undangan kepada Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat (Kalbar), Dedy Mandarsyah. Undangan tersebut dalam rangka klarifikasi atas laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dia telah sampaikan.

    Dedy sempat menjadi sorotan publik berkaitan dengan kasus dugaan penganiayaan dokter koas Universitas Sriwijaya bernama Muhammad Luthfi di Palembang. Dedy dikabarkan merupakan ayah Lady Aurellia Pramesti yang merupakan rekan Lutfi sesama dokter koas.

  • Kisah Tumpukan Uang Rp21 Miliar di Toyota Fortuner Istri Mantan Ketua PN Surabaya

    Kisah Tumpukan Uang Rp21 Miliar di Toyota Fortuner Istri Mantan Ketua PN Surabaya

    Jakarta: Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) dibuat bingung bukan main. Dalam sebuah penggeledahan rutin, mereka menemukan uang tunai senilai Rp21 miliar di sebuah Toyota Fortuner. Mobil berwarna hitam mengilap itu terparkir di salah satu sudut rumah mewah milik Rudi Suparmono, mantan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

    Mobil tersebut bukan sembarang kendaraan. Berbodi kokoh dan berpelat nomor B 1611 RSP, Toyota Fortuner ini tampak seperti kendaraan keluarga pada umumnya. Namun, siapa sangka, bagasi mobil itu menyimpan rahasia yang membuat para penyidik terkejut.

    Temuan yang Mengejutkan
    “Uang tunai dari pecahan dolar AS, dolar Singapura, dan Rupiah ditemukan di dalam mobil Toyota Fortuner plat nomor B 1611 RSP atas nama Nelsi Susanti,” kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Abdul Qohar, kepada wartawan, Kamis, 16 Januari 2025.

    Abdul Qohar melanjutkan, mobil tersebut terdaftar atas nama Nelsi Susanti, yang merupakan istri Rudi Suparmono. Uang sebesar itu, menurutnya, ditemukan saat penyidik melakukan penggeledahan di dua lokasi rumah milik Rudi, yakni di Jakarta Pusat dan Palembang.

    “Kami penyidik bingung juga menemukan uang sebanyak itu. Sekarang dan pemeriksaan selanjutnya akan kami dalami uangnya ini dari mana,” imbuhnya.

    Baca juga: Potret Maria Lestari Penuhi Panggilan KPK

    Pecahan Uang yang Bervariasi
    Uang tersebut tidak hanya berupa lembaran Rupiah. Ada pecahan dolar AS dan dolar Singapura yang tersusun rapi di dalam koper di bagasi mobil. Jumlah besar ini menjadi salah satu temuan paling signifikan dalam kasus yang sedang diselidiki oleh Kejagung.

    Penyidik menduga uang ini tidak hanya terkait kasus suap vonis bebas Ronald Tannur. Sebelumnya, Rudi disebut menerima jatah sebesar SGD 63.000 dalam kasus tersebut. Namun, uang Rp21 miliar yang ditemukan jauh melebihi jumlah yang diduga diterimanya.

    Dari penggeledahan itu, penyidik ternyata menemukan lebih dari apa yang diduga diterima. Penyidik akan mendalami kelebihan uang terkait sumber.
    Kisah di Balik Kasus Suap
    Rudi Suparmono kini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap vonis bebas Gregorius Ronald Tannur. Dalam kasus ini, Rudi disebut sempat bertemu dengan pengacara Lisa Rachmat untuk membahas susunan majelis hakim yang menangani kasus tersebut.

    Tak hanya itu, Rudi diduga menerima suap dari berbagai pihak, termasuk Ketua Majelis Hakim Erintuah Damanik. Namun, temuan uang Rp21 miliar ini membuka babak baru dalam penyelidikan.
    Misteri Toyota Fortuner
    Toyota Fortuner milik Nelsi Susanti kini menjadi simbol dari kasus ini. Mobil yang biasa menjadi kendaraan keluarga tersebut kini beralih fungsi menjadi tempat penyimpanan uang dalam jumlah besar.

    Dalam keheningan garasi mewah, mobil itu berdiri kokoh. Tak ada yang menyangka bahwa di balik kaca gelap dan bodi tangguhnya, tersimpan misteri uang miliaran yang menjadi kunci penyelidikan lebih dalam. Kejagung kini tengah mendalami dari mana asal uang tersebut, apakah terkait gratifikasi atau dugaan korupsi lainnya.

    Mobil Fortuner itu tidak lagi sekadar kendaraan. Ia kini menjadi saksi bisu dari kisah kelam di balik kasus yang menyeret nama mantan Ketua PN Surabaya.

    Jakarta: Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) dibuat bingung bukan main. Dalam sebuah penggeledahan rutin, mereka menemukan uang tunai senilai Rp21 miliar di sebuah Toyota Fortuner. Mobil berwarna hitam mengilap itu terparkir di salah satu sudut rumah mewah milik Rudi Suparmono, mantan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
     
    Mobil tersebut bukan sembarang kendaraan. Berbodi kokoh dan berpelat nomor B 1611 RSP, Toyota Fortuner ini tampak seperti kendaraan keluarga pada umumnya. Namun, siapa sangka, bagasi mobil itu menyimpan rahasia yang membuat para penyidik terkejut.

    Temuan yang Mengejutkan

    “Uang tunai dari pecahan dolar AS, dolar Singapura, dan Rupiah ditemukan di dalam mobil Toyota Fortuner plat nomor B 1611 RSP atas nama Nelsi Susanti,” kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Abdul Qohar, kepada wartawan, Kamis, 16 Januari 2025.
     
    Abdul Qohar melanjutkan, mobil tersebut terdaftar atas nama Nelsi Susanti, yang merupakan istri Rudi Suparmono. Uang sebesar itu, menurutnya, ditemukan saat penyidik melakukan penggeledahan di dua lokasi rumah milik Rudi, yakni di Jakarta Pusat dan Palembang.

    “Kami penyidik bingung juga menemukan uang sebanyak itu. Sekarang dan pemeriksaan selanjutnya akan kami dalami uangnya ini dari mana,” imbuhnya.
     
    Baca juga: Potret Maria Lestari Penuhi Panggilan KPK

    Pecahan Uang yang Bervariasi

    Uang tersebut tidak hanya berupa lembaran Rupiah. Ada pecahan dolar AS dan dolar Singapura yang tersusun rapi di dalam koper di bagasi mobil. Jumlah besar ini menjadi salah satu temuan paling signifikan dalam kasus yang sedang diselidiki oleh Kejagung.
     
    Penyidik menduga uang ini tidak hanya terkait kasus suap vonis bebas Ronald Tannur. Sebelumnya, Rudi disebut menerima jatah sebesar SGD 63.000 dalam kasus tersebut. Namun, uang Rp21 miliar yang ditemukan jauh melebihi jumlah yang diduga diterimanya.
     
    Dari penggeledahan itu, penyidik ternyata menemukan lebih dari apa yang diduga diterima. Penyidik akan mendalami kelebihan uang terkait sumber.

    Kisah di Balik Kasus Suap

    Rudi Suparmono kini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap vonis bebas Gregorius Ronald Tannur. Dalam kasus ini, Rudi disebut sempat bertemu dengan pengacara Lisa Rachmat untuk membahas susunan majelis hakim yang menangani kasus tersebut.
     
    Tak hanya itu, Rudi diduga menerima suap dari berbagai pihak, termasuk Ketua Majelis Hakim Erintuah Damanik. Namun, temuan uang Rp21 miliar ini membuka babak baru dalam penyelidikan.

    Misteri Toyota Fortuner

    Toyota Fortuner milik Nelsi Susanti kini menjadi simbol dari kasus ini. Mobil yang biasa menjadi kendaraan keluarga tersebut kini beralih fungsi menjadi tempat penyimpanan uang dalam jumlah besar.
     
    Dalam keheningan garasi mewah, mobil itu berdiri kokoh. Tak ada yang menyangka bahwa di balik kaca gelap dan bodi tangguhnya, tersimpan misteri uang miliaran yang menjadi kunci penyelidikan lebih dalam. Kejagung kini tengah mendalami dari mana asal uang tersebut, apakah terkait gratifikasi atau dugaan korupsi lainnya.
     
    Mobil Fortuner itu tidak lagi sekadar kendaraan. Ia kini menjadi saksi bisu dari kisah kelam di balik kasus yang menyeret nama mantan Ketua PN Surabaya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • 12 Tahun Jualan Jambu, Rina Nangis Diberi Amplop Isi Uang Tunai, Baru Pertama Kali Dapat Bantuan

    12 Tahun Jualan Jambu, Rina Nangis Diberi Amplop Isi Uang Tunai, Baru Pertama Kali Dapat Bantuan

    TRIBUNJATIM.COM – Tangis Rina (49) penjual jambu pecah saat diberi amplop isi uang tunai.

    Ia tak menyangka mendapat bantuan dari orang.

    Ia mengaku baru pertama kali mendapat bantuan selama 12 tahun berjualan jambu.

    Rina sendiri tiap hari jualan jambu di Jalan Gub H Bastari, Jakabaring, Palembang.

    Di tengah keramaian jalan, Rina tidak menyangka hari itu ia akan menerima sebuah bantuan yang mengubah hidupnya.

    Pada Selasa (14/1/2025), di tengah kesibukan berjualan jambu, Rina dikejutkan oleh seorang perempuan yang datang menghampirinya.

    Perempuan tersebut mengenakan rompi bertuliskan #AR7, yang langsung memberikan sembako dan amplop berisi uang tunai.

    Rina terkejut dan tidak bisa menahan air mata.

    Ia yang selama ini harus berjuang keras untuk menghidupi anak-anaknya, tidak menyangka akan mendapatkan keberkahan berupa bantuan tersebut.

    “Bantuan ini saya terima dengan hati yang penuh haru. Ini pertama kalinya saya mendapatkan bantuan sebesar ini. Saya belum pernah menerima bantuan dari siapa pun sebelumnya,” ujar Rina, sembari menahan tangis.

    Rina menceritakan, dirinya berjualan jambu dan makanan ringan sejak lebih dari satu dekade lalu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

    Sebelumnya, suaminya bekerja sebagai sopir truk.

    Rina, penjual Jambu di Jalan Gubernur HA Bastari menangis haru terima bantuan dari Polwan Polda Sumsel. (Dokumen Polisi via Sripoku)

    Namun sejak mengalami sakit katarak dan menjalani operasi dua tahun lalu, suaminya hanya bisa beristirahat di rumah.

    Dengan keempat anaknya yang masih bersekolah dan lima anak lainnya yang sudah berkeluarga, Rina harus berusaha keras agar ekonomi keluarga tetap bertahan.

    Sejak suaminya sakit, Rina merasa beban hidup semakin berat.

    “Kadang saya jualan jambu, kadang juga jualan kerupuk keliling, kadang-kadang ada cucu saya yang menemani,” ujar Rina dengan wajah yang lelah namun penuh semangat.

    Meski begitu, harapan hidupnya tetap tinggi.

    Ia berusaha keras untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

    Tiba-tiba, keajaiban datang saat dirinya tidak mengharapkannya.

    Seorang anggota Polwan Polda Sumsel datang memberikan bantuan yang sangat berarti baginya.

    Rina tidak bisa menahan air mata haru ketika menerima bantuan yang diberikan oleh perempuan tersebut.

    “Saya sangat berterima kasih atas bantuan ini. Ini sangat berarti buat saya dan keluarga. Uang yang saya terima ini akan saya gunakan untuk modal usaha,” kata Rina dengan wajah penuh syukur.

    Menurut Rina, ia merasa sangat terbantu dengan adanya program AR7 yang dilaksanakan oleh Polda Sumsel ini. 

    “Saya berharap agar rezeki yang saya terima ini bisa berkah dan bermanfaat untuk keluarga saya,” tambahnya.

    Rina kini lebih optimis untuk melanjutkan usahanya.

    Ia mengungkapkan, bantuan tersebut tidak hanya membantu secara ekonomi, tetapi juga memberikan semangat baru untuk berjuang.

    “Mudah-mudahan, bantuan ini bisa menjadi awal yang baik untuk kehidupan kami ke depan,” ujar Rina dengan penuh harap.

    Di balik bantuan yang diterima Rina, ada sebuah pesan moral yang tersirat.

    Terkadang, sebuah kebaikan datang di waktu yang tepat, mengubah hidup seseorang dan memberikan harapan baru.

    Seperti yang terjadi pada Rina, yang tak pernah menduga akan mendapatkan keberkahan melalui tangan-tangan baik dari polisi dan program AR7 yang dilaksanakan oleh Polda Sumsel.

    Dengan bantuan ini, Rina merasa sedikit lebih ringan dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.

    Ia berharap kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain, bahwa di tengah kesulitan, ada selalu harapan yang datang dalam bentuk yang tak terduga.

    Hal serupa juga dialami lansia penjual jamu gendong bernama Mbah Parmi jualan jamu di Taman Blambangan, Banyuwangi.

    Wanita berusia 70 tahun ini sudah 56 tahun jualan jamu gendong.

    Dari inilah, Mbah Parmi bisa menghidupi dirinya sendiri.

    Langkah lambat Mbah Parmi tampak kontras dengan lalu lalang kendaraan yang lewat sekitar Taman Blambangan.

    Ia menyusuri jalanan sambil menggendong tenggok atau keranjang jamu gendong.

    Isinya lima botol besar jamu, satu termos air, dan gelas-gelas kecil.

    Mbah Parmi juga menenteng ember kecil.

    “Ini buatan saya sendiri, gulanya pakai gula Jawa asli, mau nduk?” tanya Parmi kepada pembeli yang tampak tertarik pada dagangannya tersebut.

    Ketika pembeli mengangguk tanda setuju, dengan hati-hati tangannya yang sudah dipenuhi garis-garis keriput melepas tali gendongan dengan cekatan dan segera menurunkan keranjang jamu.

    “Ada macam-macam jamunya. Kunyit asam, beras kencur, kunci suruh, ada banyak,” urainya dengan suara lirih.

    Parmi mendengarkan permasalahan tubuh yang dihadapi pembeli.

    Ia kemudian meracik segelas jamu yang dinikmati pembeli.

    Tak lupa dengan perasan jeruk nipis di bagian akhir, jamu yang dijualnya Rp5.000 per gelas ini pun siap disajikan.

    “Saya persiapan mulai jam 3 pagi, setelah turun (usai) subuh saya keliling, sampai rumah lagi biasanya jam 11 atau 12 siang,” cerita Parmi.

    Dia berangkat sendiri, pulang pun sendiri.

    Pada masa senjanya, warga Lingkungan Karangbaru, Kelurahan Panderejo, Kecamatan Banyuwangi, ini masih melakukan semuanya sendiri.

    “Anak saya lima sudah keluar (mandiri) semua. Saya sendiri tidak apa, tidak ingin merepotkan,” tuturnya.

    Berjualan jamu sejak tahun 1969, Parmi memperoleh penghasilan bersih rata-rata sehari Rp50.000 yang dia gunakan untuk biaya hidup sehari-hari.

    “Uangnya untuk makan sehari-hari,” ujarnya sambil tersenyum.

    Bertahun-tahun mencari nafkah dengan menyusuri jalanan bukan hal yang mudah bagi Parmi, terlebih dia adalah seorang wanita. 

    “Pernah hilang uang,” katanya singkat dan enggan meneruskan lebih jauh karena ingin segera sampai rumah untuk mengistirahatkan badan. 

    Parmi juga mengaku tak punya harapan khusus.

    Baginya, mendapatkan penghasilan dari jerih payahnya sendiri sudah disyukurinya.

    Terkadang ia juga diringankan dengan bantuan yang didapat dari tetangga. 

    “Tidak ada (harapan khusus), (semoga) sehat terus supaya bisa jualan buat makan,” pungkas Mbah Parmi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • BMKG prakirakan hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Senin

    BMKG prakirakan hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Senin

    logo BMKG

    BMKG prakirakan hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Senin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 20 Januari 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Senin. Prakirawan BMKG Rira A Damanik pada kanal Youtube yang diikuti di Jakarta menyampaikan di wilayah Sumatra cuaca diprakirakan berawan tebal di Pekanbaru, sedangkan hujan ringan diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Medan, Tanjung Pinang, dan Padang.

    “Masih di wilayah Sumatra, berpotensi udara kabur di Palembang, berawan tebal di Jambi, hujan ringan di Pangkal Pinang, serta waspadai hujan petir di wilayah Bengkulu dan Bandar Lampung,” katanya.

    Beralih ke Pulau Jawa, cuaca diprakirakan hujan ringan di wilayah Serang, Bandung, dan Surabaya. Sementara hujan sedang diprakirakan terjadi di Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta. Kemudian di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, terdapat potensi hujan ringan di Mataram, serta hujan sedang di wilayah Denpasar dan Kupang.

    Selanjutnya bergeser ke Pulau Kalimantan, terdapat potensi hujan ringan di wilayah Banjarmasin, Palangkaraya, dan Samarinda.

    “Waspadai potensi hujan petir di Pontianak dan Tanjung Selor,” ujar dia.

    Beranjak ke Pulau Sulawesi, terdapat potensi hujan ringan di Kota Makassar dan Gorontalo.

    “Hujan sedang diprakirakan terjadi di Palu dan Kendari, serta hujan lebat di Mamuju. Waspadai potensi hujan petir di Manado,” tuturnya.

    Selanjutnya di wilayah Indonesia bagian Timur, terdapat potensi hujan ringan di wilayah Ambon, Sorong, dan Manokwari.

    “Kemudian hujan sedang di daerah Ternate, Nabire, Jayawijaya, dan Jayapura, serta waspadai hujan disertai petir di wilayah Merauke,” ucapnya.

    Rira juga mengingatkan masyarakat waspada adanya potensi banjir rob di pesisir wilayah Jawa Tengah.

    Sumber : Antara

  • Sosok Sertu Hendri Mantan Anggota TNI Yang Lihai Kabur Lewat Gorong-gorong Padahal Sudah Dikepung

    Sosok Sertu Hendri Mantan Anggota TNI Yang Lihai Kabur Lewat Gorong-gorong Padahal Sudah Dikepung

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Sertu Hendri, mantan anggota TNI yang sukses kabur dari kepungan TNI-Polri.

    Mantan anggota TNI yang terlibat kasus perampokan itu ternyata bikin aparat kesulitan menangkapnya.

    Bagaimana tidak, Sertu Hendri ternyata bisa kabur lewat gorong-gorong yang ada di dekat rumah.

    Peristiwa penyergapan Sertu Hendri terjadi Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Selasa (14/1/2025) pagi.

    Kapolres Belitung Timur, AKBP Indra Fery Dalimunthe mengatakan warga melihat keberadaan Sertu Hendri di wilayah Kelapa Kampit Belitung Timur.

    Namun, untuk lokasi pastinya, pihaknya tidak mengungkapkan demi menjaga keamanan dan kelancaran penyelidikan.

    “Warga tersebut baru melaporkannya hari ini. Informasi yang kami terima dari warga sangat membantu, tetapi saat tim kami memeriksa lokasi yang dilaporkan, tidak ditemukan jejak keberadaan Sertu Hendri. Kami terus melakukan upaya pencarian,” ujar AKBP Indra.

    Polres Belitung Timur kini meningkatkan patroli di lingkungan masyarakat untuk memastikan situasi tetap kondusif. 

    Meski demikian, AKBP Indra mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan tetap melanjutkan aktivitas sehari-hari seperti biasa.

    “Kami berkomitmen menjaga keamanan di wilayah ini dan meminta kerja sama masyarakat jika melihat atau mengetahui informasi terkait keberadaan pelaku, laporkan segera ke pihak berwajib,” katanya.

    Hingga saat ini, aparat gabungan masih terus berupaya melacak keberadaan Sertu Hendri yang merupakan anggota intel TNI AD.

    Kabur Lewat Gorong-gorong

    Sertu Hendri lolos dari kepungan aparat TNI dan Brimob di rumah persembunyiannya di Belitung pada 14 Januari 2025 lalu.

    Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo mengatakan Sertu Hendri kabur lewat gorong-gorong menghindari sergapan anggota TNI-Polri.

    Kapolda menyebutkan, aparat mengetahui keberadaan Sertu Hendri Selasa (14/1/2025) pagi.

    Lalu, puluhan aparat mengepung sebuah rumah di Jalan Lettu Mad Daud RT 09, RW 04 Lingkungan III Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

    Rumah itu kediaman Evi Yolanda (41), kakak ipar Sertu Hendri.

    Sebelumnya, pada Senin (13/1/2025) malam, Sertu Hendri sempat menginap di rumah tersebut.

    Namun, pagi harinya saat dikepung puluhan personel bersenjata, Sertu Hendri berhasil lolos.

    Irjen Pol Hendro Pandowo mangatakan ada celah di rumah pelaku sembunyi.

    “Gabungan TN, Polri, POM mengepung namun di rumah tersebut ada selokan gorong-gorong digunakan tersangka lari dan sampai saat ini dilakukan penyisiran,” ujar Kapolda kepada wartawan, Rabu (15/1/2025).

    Irjen Pol Hendro menyebutkan, Polda Babel mengerahkan personel Satuan Brimob Polda Babel Batalyon di Belitung atas permintaan Dandim 0414/ Belitung.

    Lalu Kapolda berkoordinasi dengan Komandan Korem (Danrem) 045/Garuda Jaya Brigjen TNI Safta untuk mengirimkan personel Brimob Belitung.

    Polda Babel menerjunkan 20 personel Satbrimob Polda Babel, pimpinan AKP Kevin dalam memburu Sertu Hendri.

    Diketahui Sertu Hendri sudah menjadi buruan polisi militer sejak 2024 setelah dirinya dipecat dari TNI akibat terlibat perampokan di wilayah Palembang, Sumatera Selatan.

    Mantan anggota Korem 042 Gapu/Jambi tersebut diputus bersalah atas kasus perampokan yang terjadi 2023.

    Atas perbuatannya, Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer kepada Sertu Hendri.

    Setelah berstatus desertir dan masuk daftar buron, Sertu Hendri pun kembali ke Belitung dengan niat untuk hidup bersama istri sirinya.

    Tetapi, upayanya untuk kembali hidup bersama dengan istri siri membuat keberadaannya sebagai buronan tercium aparat TNI.

    Istri sirinya merasa terancam hingga akhirnya melapor ke Subdenpom Persiapan Belitung pada Minggu (12/1/2025) malam.

    Personel polisi dari Subdenpom Persiapan Belitung pun menidak lanjutinya dan mendatangi kontrakan pelaku di Jalan Kamboja, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung Senin (13/1/2025) sekitar pukul 00.32 WIB dini hari

    Setibanya di lokasi dengan strategi, rombongan tujuh orang mulai mengetuk pintu.

    Awalnya, Sertu Hendri tidak mau membuka pintu dan menanyakan identitas rombongan.

    Tiba-tiba pelaku mematikan lampu dan mulai keluar rumah dengan mengacungkan senjata api.

    Upaya Subdenpom Persiapan Belitung menangkap Sertu Hendri gagal, setelah desertir tersebut menyandera seorang personil polisi militer.

    Sertu Hendri pun kabur menggunakan mobil sambil membawa sandera.

    Kemudian Sertu Hendri menembak sandera bernama Serma Rendi yang hendak melarikan diri.

    Kondisi Serma Hendri saat ini sudah stabil setelah menjalani pengangkatan proyektil yang bersarang di ulu hatinya.

    Kini perburuan Sertu Hendri terus dilakukan. Aparat harus berhati-hati dalam menangkap Sertu Hendri mengingat pecatan TNI AD tersebut memegang senjata api. (*)

     

  • 5 Terowongan Terpanjang yang Dilalui kereta api Indonsia

    5 Terowongan Terpanjang yang Dilalui kereta api Indonsia

    Jakarta: Perjalanan kereta api di Indonesia tak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga menyugukan berbagai pengalaman. Salah satunya terowongan-terowongan yang dilalui oleh kereta.
     
    Mengutip siaran pers, Minggu, 19 Desember 2024, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki 16 terowongan. Dari jumlah tersebut, ada lima terowongan terpanjang yang tidak hanya penting secara operasional, tetapi juga menjadi saksi bisu sejarah perkeretaapian di Tanah Air.
     
    Setiap terowongan ini memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi panjang, lokasi, hingga fungsi. Misalnya, Terowongan Sasaksaat di Daop 2 Bandung yang menjadi terowongan terpanjang dengan panjang mencapai 950 meter. 

    Tak hanya sebagai jalur strategis, terowongan-terowongan ini juga dirawat dengan baik untuk memastikan keselamatan dan efisiensi perjalanan kereta api. 
     

    Berikut daftar lima terowongan terpanjang milik KAI:

    Terowongan Sasaksaat (950 meter) di Daop 2 Bandung.
    Terowongan Karangkates 2 (892 meter) di Daop 8 Surabaya.
    Terowongan Lubuk Kalam (828 meter) di Divre II Sumatera Barat.
    Terowongan Mrawan (690 meter) di Daop 9 Jember.
    Terowongan Lampegan (680 meter) di Daop 2 Bandung.

    Selain lima terowongan itu, KAI juga memiliki 11 terowongan lainnya seperti Notog, Kebasen 1, Kebasen 2, Ijo di Daop 5 Purwokerto; Kadipiro 1 dan Kadipiro 2 di Daop 6 Yogyakarta; Karangkates 1 di Daop 8 Surabaya; Garahan di Daop 9 Jember; serta Gunung Gajah, Tebing Tinggi di Divre III Palembang, dan Pidada di Divre IV Tanjungkarang.
     
    “Selain menjaga infastruktur terowongan, KAI juga terus berupaya meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dengan melakukan serangkaian penggantian material pada prasarana jalan rel sepanjang tahun 2024,” kata Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.
     
    Hingga akhir tahun, KAI melakukan penggantian rel baru sepanjang 495.562 meter, memasang 24.007 batang bantalan sintetis untuk memperkuat infrastruktur rel, serta menambah balas sebanyak 251.565 m³ dan mengganti 210 unit wesel baru.
     
    KAI terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur demi kenyamanan dan keselamatan para pelanggan. Langkah-langkah ini dilakukan sebagai upaya KAI menggerakkan transportasi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 
     
    “Program perawatan dan peningkatan keandalan prasarana dilakukan dengan mematuhi standar keselamatan yang ketat dan prosedur operasi yang teruji. Langkah ini mendukung upaya KAI meningkatkan frekuensi perjalanan, percepatan kecepatan kereta api, serta on-time performance,” jelas Anne.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Ucapan Hendri, Pecatan TNI yang Buron Usai Tembak Polisi Militer, Tunjukkan Siap Mati dalam Pelarian – Halaman all

    Ucapan Hendri, Pecatan TNI yang Buron Usai Tembak Polisi Militer, Tunjukkan Siap Mati dalam Pelarian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hendri, pecatan anggota TNI dari Korem 042/Gapu, Jambi, pangkat terakhir sertu, ternyata memiliki rekam jejak sebagai pelaku tindak kejahatan.

    Tak hanya melakukan kekerasan terhadap Kiki, istri sirinya di Belitung dan penembakan Serma Rendi, seorang polisi militer, saat pengepungan hingga berhasil kabur.

    Ia tercatat melakukan tindak kriminal lain sebelumnya.

    Hendri desersi atau melarikan diri dari kesatuan sejak 2024 dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

    Tercatat pula ia terlibat kasus perampokan di Palembang, Sumatera Selatan, pada tahun 2023.

    fcdfd (Tribunnews)

    Karena perbuatan tersebut, Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman satu tahun penjara kepada Hendri.

    Hendri juga diberhentikan atau dipecat dari TNI dengan tidak hormat.

    “Penyebab dia desersi itu, dia merampok dan TKP-nya di Palembang,” ungkap Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama, Senin (13/1/2025).

    Ketika berdinas di Kodim 0414 Belitung beberapa tahun lalu, Hendri diduga terlibat penipuan.

    “Waktu di Belitung juga ada informasi, dia pernah terlibat penipuan jual beli tanah,” sambungnya.

    Terbaru, Kiki, istri siri Hendri, melaporkan suaminya dengan tuduhan pengancaman dan tindak kekerasan.

    Hendri juga menembak seorang anggota TNI saat hendak ditangkap.

    Hingga kini Hendri masih buron. Terakhir ia melarikan diri dari kepungan anggota gabungan TNI dan Polri yang hendak menangkapnya di rumah Jalan Anwar Aid, Kelurahan Parit, Kabupaten Belitung, Selasa pagi.

    Evi Yolanda (41), kakak kandung Kiki, rupanya sempat didatangi Hendri dalam pelariannya.

    Saat mereka bertemu, Hendri tampaknya menyampaikan kalimat yang menunjukkan dirinya sudah siap mati dalam pelarian.

    “Dia pesan, nanti kalau Hendri meninggal atau tertangkap, tolong urus jenazah Hendri, karena Evi adalah keluarga Hendri di Belitung,” uca Evi kepada Posbelitung.co, Selasa (14/1/2025).

    Evi juga mengungkap kondisi rumah tangga Hendri dan Kiki. Menurut dia, Kiki kabur dari rumah karena takut dengan Hendri.

    Semua semula saat Kiki yang menyandang status janda menikah dengan Hendri yang saat itu masih bertugas sebagai anggota TNI.

    Namun, rumah tangga keduanya kandas setahun belakangan. Keduanya tak saling berkomunikasi.

    Kakak angkat Sertu Hendri, Evi Yolanda (41) (kiri), mengungkapkan istri siri Sertu Hendri, Kiki, kabur setelah diajak rujuk sang suami. (BangkaPos.com Disa Aryandi/Dok. Subdenpom TNI Belitung)

    Keretakan rumah tangga itu terjadi lantaran Sertu Hendri pindah ke Korem 042 Gapu/Jambi.

    Evi sendiri menganggap Kiki dan Hendri bukan suami istri lagi, karena mereka sudah tak hidup bersama.

    Tiba-tiba Sertu Hendri kembali ke Belitung dan mengajak Kiki kembali hidup bersama.

    Namun, Kiki menolak rujuk dan kembali bersama Hendri.

    “Sudah tidak di rumah Kiki itu dari beberapa hari Hendri berada di Belitung. Kalau hitungan sekarang, sudah seminggu lebih kabur dari rumah,” sambung Evi.

    Saat memutuskan kabur dari rumah, Kiki menitipkan sang anak kepada orang tuanya.

    Kronologi penembakan anggota TNI

    Hendri hendak ditangkap setelah anggota gabungan menerima laporan dari istri siri Hendri, yang merasa terancam.

    Petugas yang bergerak ke lokasi mendapati Hendri berada di dalam rumah. Situasi berubah ketika lampu rumah tiba-tiba dimatikan.

    Hendri, yang dilengkapi senjata api, keluar secara tiba-tiba dan langsung menyandera Serma Rendi.

    Setelah itu, ia melarikan diri menggunakan mobil.

    “Di perjalanan, saat pelaku sedang menelepon, korban yang disuruh menjadi sopir sempat lari, kemudian ditembak dari belakang,” kata Jaka.

    Hendri yang kabur, kemudian coba kembali ditangkap pada Selasa (14/1/2025). Polisi ikut mengerahkan pasukan elite Brimob untuk upaya penangkapan.

    Sebanyak 20 personel Brimob bersenjata lengkap diturunkan bersama tim dari Kodim dan Subdenpom. Namun, Hendri kembali lolos dari penyergapan.

    “Ada gorong-gorong di belakang rumah yang diduga digunakan saat melarikan diri,” kata Kepala Polda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Hendro Pandowo di Mapolda Babel, Rabu (15/1/2025).

    Hendri sendiri disebut memegang senjata api dan banyak amunisi.

  • Kejahatan Sertu Hendri Buronan Mabes TNI dan Puspom: Merampok, Menipu, hingga Tembak Prajurit TNI  – Halaman all

    Kejahatan Sertu Hendri Buronan Mabes TNI dan Puspom: Merampok, Menipu, hingga Tembak Prajurit TNI  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sertu Hendri kini resmi menjadi buronan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) dan Pusat Polisi Militer (Puspom).

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Hariyanto menegaskan, pihaknya tidak pandang bulu menegakkan hukum kepada siapapun prajurit TNI yang bersalah, termasuk desersi Sertu Hendri.

    “Saya memastikan bahwa TNI akan bertindak tegas terhadap siapapun yang melanggar hukum, termasuk prajurit aktif.”

    “Mabes TNI dan Puspom TNI siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menangkap dan memproses Sertu Hendri sesuai aturan yang berlaku,” katanya kepada Tribunnews.com, pada Rabu (15/1/2025) kemarin.

    Mayjen Hariyanto melanjutkan, Mabes TNI dan Puspom sudah melakukan koordinasi terkait pengejaran Sertu Hendri.

    Ia memastikan penanganan kasus ini berjalan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

    “Saat ini, langkah koordinasi dengan tim gabungan terus dilakukan,” tandasnya.

    Perlu diketahui Sertu Hendri sudah jadi disersi dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tahun 2024.

    Ia terlibat sejumlah tindak kejahatan mulai perampokan, penipuan, hingga penembakan anggota TNI.

    Berikut informasi lengkapnya dirangkum Tribunnews.com, Minggu (19/1/2025):

    Sertu Hendri diketahui terlibat sejumlah kejahatan selama bertugas.

    Kala bertugas di Korem 042/Gapu, Jambi, dia melakukan perampokan.

    Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M Jaka Budi Utama, membenarkan fakta tersebut.

    Sertu Hendri tercatat pernah perampok di wilayah Palembang pada 2023 lalu.

    “Dia disersi karena terlibat perampokan di Palembang. Saat bertugas di Belitung sebelumnya,” katanya, dikutip dari BangkaPos.com.

    M Jaka melanjutkan, Sertu Hendri juga sempat terlibat kasus penipuan.

    Adapun modusnya jual beli tanah di daerah Belitung.

    Sertu Hendri saat itu bertugas Kodim 0414 Belitung.

    “Dia juga pernah dilaporkan terkait penipuan jual beli tanah,” ungkap M Jaka.

    Atas tindakannya, Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman 1 tahun penjara dan pemecatan dari dinas militer.

    Terbaru, Sertu Hendri melakukan penembakan kepada anggota Subdenpom Persiapan Belitung bernama Serma Rendi.

    M Jaka membeberkan, penembakan terjadi saat proses penangkapan pelaku pada Minggu (12/1/2025) malam.

    Awalnya, istri siri Sertu Hendri melapor menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

    “Yang bersangkutan ini diduga menganiaya dan meneror istri sirinya.”

    “Setelah dicek ternyata Sertu Hendri ini desertir dan DPO,” ujar M Jaka.

    M Jaka melanjutkan, ia bersama tujuh anggotanya mendatangi kos tempat persembunyian Sertu Hendri.

    Lokasinya di Jalan Kamboja, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

    Awalnya, petugas baik-baik mengetuk pintu menanyakan identitas pelaku.

    Sikap baik petugas dibalas tindakan nekat Sertu Hendri.

    Ia langsung mengancam akan menembak personel yang sedang bertugas.

    “Dia menodongkan senjata kepada personel, termasuk saya. Waktu itu yang berhadapan langsung ada saya, Pratu Aditya dan kami berlindung di belakang mobil,” katanya.

    M Jaka lantas memerintahkan anggotanya untuk mundur dan menjaga jarak dengan pelaku.

    Sertu Hendri memanfaatkan kesempatan tersebut.

    Ia memaksa anggota bernama Serma Rendi dijadikan sopir untuk melarikan diri.

    Tahu anggotanya terancam, M Jaka dan personel lainnya melakukan pengejaran.

    Petugas kala itu kehilangan jejak Sertu Hendri. 

    M Jaka kemudian mendapatkan informasi, anggotanya ditembak pelaku saat berusaha menyelamatkan diri di sebuah pesantren yang terletak di Jalan Tembus Desa Buluh Tumbang dan Air Seruk.

    “Barulah Serma Randi ini ditolong pengurus pesantren dan dibawa ke rumah sakit,” ucap dia.

    Informasi tambahan, Serma Randi dalam kondisi selamat dan sudah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru pada Rabu (15/1/2025).

    (Kiri) Tampang Sertu Hendri yang jadi buronan TNI-Polri dan (Kanan) Tim gabungan bersenjata lengkap mengamankan rumah di Jalan Anwar Aid, Kelurahan Kampung Parit, Kabupaten Belitungyang sempat dijadikan tempat persembunyian Disertir Sertu Hendri pada Selasa (14/1/2025). (Kolase Tribunnews.com)

    Keberadaan Sertu Hendri sebelumnya tercium saat bersembunyi di rumah mertua pada Selasa (14/1/2025).

    Lokasi persisnya berada di Jalan Anwar Aid, RT 19, RW 06, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

    Namun, upaya penyerangan petugas gabungan gagal karena licinnya Sertu Hendri.

    Dirangkum dari Bangkapos.com, petugas gabungan sudah mendapatkan informasi keberadaan Sertu Hendri sejak Senin (13/1/2025) malam.

    Keesokan harinya, personil dari Subdenpom Persiapan Belitung, Kodim 0414 Belitung, Batalyon B Pelopor Brimob Polda Bangka Belitung, dan Polres Belitung, mendatangi lokasi persembunyian.

    Petugas membawa persenjataan lengkap, mulai senjata api hingga jaket anti peluru.

    Berdasarkan kabar yang beredar selama buron, Sertu Hendri membawa senjata api.

    Singkat cerita, petugas sudah berada di posisi masing-masing siap menangkap Sertu Hendri.

    Tetiba terdengar suara dua kali tembakan dari dalam rumah tempat persembunyian.

    Situasi menegang lantaran di sekitaran lokasi dipadati warga yang penasaran.

    Tidak lama kemudian, Sertu Hendri gagal ditangkap karena sudah melarikan diri.

    Pantauan Bangkapos.com, turut turun tangan dalam upaya penyergapan Kapolres Belitung AKBP Deddy Dwitya Putra; Dandim 0414 Belitung Letkol Inf Kurniawan Hanif; dan Danlanud H AS Hanandjoeddin Letkol Pnb Mokhammad Zen.

    Selain itu juga terlihat Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama; dan Wadanyon B Pelopor Satbrimobda Babel, AKP Kevin Sinaga. 

    Mereka datang dengan perlengkapan lengkap mengenakan rompi anti peluru, helm, serta senjata api. 

    Kapolres Beltim, AKBP Indra Fery Dalimunthe, dalam kesempatannya membenarkan buronan Sertu Hendri lolos.

    Menindaklanjutinya, petugas gabungan TNI-Polri terus mempersempit ruang gerak pelaku.

    “Kami telah memiliki data dan tetap berkoordinasi dengan Kodim untuk memastikan akses bagi yang bersangkutan tertutup, termasuk kepada kenalannya yang berada di Belitung Timur.”

    “Tugas kami bersifat mendukung dan back-up penuh. Kami terus mendukung upaya pengejaran dan memastikan situasi keamanan di Belitung Timur tetap kondusif,” tegasnya, dikutip dari Bangkapos.com.

    Setelah 4 hari menghilang, keberadaan Sertu Hendri kembali terdeteksi pada Sabtu (18/1/2025).

    Ada seorang warga melaporkan yang bersangkutan ke Polres Belitung Timur.

    Sertu Hendri dilaporkan berada di Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur.

    Akan tetapi setelah ditelusuri petugas, jejak Sertu Hendri tidak diketahui.

    “Warga tersebut baru melaporkannya hari ini. Informasi yang kami terima dari warga sangat membantu, tetapi saat tim kami memeriksa lokasi yang dilaporkan, tidak ditemukan jejak keberadaan Sertu Hendri. Kami terus melakukan upaya pencarian,” ujar Kapolres Belitung Timur, AKBP Indra Fery Dalimunthe kepada Bangkapos.com.

    Indra memastikan akan terus menjaga keamanan di wilayah hukumnya.

    Selain itu, ia meminta masyarakat segera melapor apabila mengetahui keberadaan Sertu Hendri.

    “Kami berkomitmen menjaga keamanan di wilayah ini dan meminta kerja sama masyarakat jika melihat atau mengetahui informasi terkait keberadaan pelaku. Laporkan segera ke pihak berwajib,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Desertir TNI yang Tembak Anggota Subdenpom Persiapan Belitung Pernah Merampok di Palembang

    (Tribunnews.com/EndraGita Irawan)(BangkaPos.com/Evan Saputra/Bryan Bimantoro)