kab/kota: Palembang

  • Polda Sumsel dan Pertamina teken kerja sama pembelian BBM Rp74 miliar

    Polda Sumsel dan Pertamina teken kerja sama pembelian BBM Rp74 miliar

    Palembang (ANTARA) – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) dan PT Pertamina Patra Niaga menandatangani kontrak kerja sama pembelian bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas untuk tahun anggaran 2025 senilai Rp74 miliar.

    “Dengan adanya kerjasama ini kami semakin yakin tugas kepolisian akan lebih lancar dan responsif, terutama dalam pengelolaan armada operasional yang membutuhkan pasokan yang berkualitas untuk menunjang kinerja anggota kami,” kata Kepala Biro Logistik Polda Sumsel Kombes Budi Santosa di Palembang, Rabu.

    Penandatangan kontrak perjanjian kerja sama tersebut merupakan turunan dari nota kesepahaman antara Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) Dengan PT Pertamina Patra Niaga sebagai kontrak payung dengan masa berlaku lima tahun.

    “Pada tahun 2025 ini alokasi anggaran pengadaan BMP mengalami kenaikan dari Rp69.823.876.000 pada tahun 2024 menjadi Rp74.391.161.000 pada tahun 2025,” ungkapnya.

    Menurut Budi, alokasi anggaran tersebut mendukung kegiatan enam satuan kerja dan 17 satuan wilayah yang telah terikat kontrak dan akan kembali berkontrak dengan PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Sumbagsel.

    Sementara Region Manager Corporate Sales Pertamina Patra Niaga Regional Sumsel Yuwanda Anugrah mengatakan kerja sama tersebut mendukung kebutuhan operasional kepolisian.

    “Polda Sumsel adalah mitra strategis bagi Pertamina dalam mendukung kebijakan dan pengamanan distribusi energi nasional. Oleh karena itu, pasokan energi untuk Polri kami anggap sebagai prioritas,” ujarnya.

    Ia menuturkan jenis dan harga BBM yang disediakan untuk Polri berbeda dengan yang dijual kepada masyarakat umum.

    “Harga belinya pun berbeda dengan BBM subsidi yang dijual di masyarakat. Untuk tempat mengisinya tetap di SPBU, tapi harganya tetap berbeda,” katanya.

    Pewarta: M. Imam Pramana
    Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Copyright © ANTARA 2025

  • Politeknik dengan Daya Tampung Paling Banyak untuk SNBP 2025

    Politeknik dengan Daya Tampung Paling Banyak untuk SNBP 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) 2025 menjadi salah satu jalur masuk yang diminati calon mahasiswa di berbagai perguruan tinggi negeri, termasuk politeknik yang memiliki daya tampung cukup banyak pada setiap penerimaannya. Sebagai institusi pendidikan vokasi, Politeknik menawarkan program studi yang berfokus pada keterampilan praktis sesuai kebutuhan dunia kerja.

    Beberapa politeknik di Indonesia memiliki daya tampung yang cukup besar untuk SNBP 2025 yang memberikan peluang lebih luas bagi siswa untuk diterima. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah daftar politeknik dengan daya tampung paling banyak untuk SNBP 2025:

    1. Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)

    Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), yang terletak di kawasan strategis Depok, Jawa Barat, menyediakan sebanyak 794 kursi untuk pendaftar SNBP 2025. Politeknik ini memiliki tujuh jurusan yang menawarkan berbagai program studi unggulan, seperti teknik elektro, teknik mesin, dan administrasi bisnis.

    Selain jalur SNBP, PNJ juga menerima mahasiswa melalui jalur SNBT dan mandiri. Total mahasiswa baru yang akan diterima pada tahun akademik 2025/2026 diperkirakan mencapai 2.627 orang.

    2. Politeknik Negeri Bandung (Polban)

    Politeknik Negeri Bandung (Polban) adalah salah satu politeknik terkemuka di Indonesia yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat. Pada tahun akademik 2025/2026, Polban akan menerima total 2.891 mahasiswa baru untuk jenjang diploma tiga (D-3) dan sarjana terapan (D-4).

    Dari jumlah tersebut, kuota untuk pendaftar SNBP 2025 adalah 593 kursi. Polban dikenal dengan program studinya yang fokus pada bidang teknik dan bisnis, termasuk teknik sipil, teknik mesin, dan akuntansi.

    3. Politeknik Negeri Semarang (Polines)

    Politeknik Negeri Semarang (Polines), yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah, menyediakan kuota SNBP sebesar 25 persen dari total mahasiswa baru. Pada SNBP 2025, Polines menawarkan 26 program studi di jenjang D-3 dan D-4 (sarjana terapan) dengan kapasitas mahasiswa per program studi berkisar antara 52 hingga 192 orang. Kampus ini dikenal dengan program-program unggulan di bidang teknik, ekonomi, dan teknologi informasi.

    4. Politeknik Negeri Bali (PNB)

    Politeknik Negeri Bali (PNB), yang terletak di Pulau Dewata, menawarkan total 1.560 kursi untuk jenjang D-4 (sarjana terapan) pada jalur SNBP 2025. Selain itu, tersedia daya tampung 1.800 kursi untuk jenjang D-3.

    Dengan 15 program studi di jenjang D-4 dan 13 program studi di jenjang D-3, PNB menjadi salah satu politeknik yang memiliki daya tampung besar. Kampus ini memiliki reputasi yang kuat dalam bidang pariwisata, teknik, dan manajemen.

    5. Politeknik Negeri Jember (Polije)

    Terletak di Jember, Jawa Timur, Politeknik Negeri Jember (Polije) menawarkan program pendidikan di bidang teknologi, pertanian, dan kesehatan. Pada SNBP 2025, kuota yang disediakan diperkirakan serupa dengan tahun lalu, yakni sekitar 30 persen dari total mahasiswa baru.

    Jumlah mahasiswa baru per program studi di Polije berkisar antara 60 hingga 150 orang. Kampus ini memiliki fokus kuat pada pengembangan keterampilan praktis mahasiswa.

    6. Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri)

    Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri), yang berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan, menerima 1.353 mahasiswa baru melalui jalur SNBP pada tahun 2024. Untuk SNBP 2025, jumlah kuota diperkirakan tidak jauh berbeda.

    Polsri menawarkan berbagai program studi di jenjang D-3 dan D-4, termasuk teknik elektro, teknik kimia, dan manajemen informatika. Kampus ini dikenal sebagai salah satu politeknik terbaik di Indonesia bagian barat.

    7. Politeknik Negeri Malang (Polinema)

    Politeknik Negeri Malang (Polinema) adalah salah satu politeknik dengan daya tampung terbesar. Berdasarkan data tahun sebelumnya, Polinema menerima sebanyak 1.475 mahasiswa baru pada SNBP 2024.

    Untuk SNBP 2025, jumlah ini diperkirakan tidak akan jauh berbeda. Terletak di kota Malang, Jawa Timur, Polinema menawarkan berbagai program studi di bidang teknik, teknologi informasi, dan manajemen. Kampus ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk mendukung proses pembelajaran.

    8. Politeknik Negeri Medan (Polmed)

    Politeknik Negeri Medan (Polmed), yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara, memiliki daya tampung yang cukup besar untuk jalur SNBP. Pada tahun 2024, Polmed menerima 1.059 mahasiswa baru melalui jalur ini, menjadikannya salah satu politeknik dengan daya tampung terbesar.

    Kampus ini menawarkan program studi di bidang teknik, akuntansi, dan teknologi informasi, dengan fokus pada pengembangan keterampilan praktis mahasiswa.

    Daftar politeknik tersebut bisa menjadi pilihan utama bagi calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan vokasi berkualitas tinggi melalui jalur SNBP 2025 dengan daya tampung cukup banyak. Dengan beragam program studi yang ditawarkan, setiap kampus memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.

  • Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Masih Mendominasi di Berbagai Kota Besar Indonesia

    Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Masih Mendominasi di Berbagai Kota Besar Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan akan terus mendominasi mayoritas cuaca kota besar di wilayah Indonesia pada Kamis (23/1/2025) ini. Prakirawan BMKG, Sentia Arianti, menyebutkan hujan akan terjadi di berbagai wilayah mulai dari Indonesia bagian barat, tengah, hingga timur. 

    Berikut perincian prakiraan cuaca kota besar di Indonesia:

    Sumatera

    -Berawan tebal: Jambi, Pekanbaru.

    -Hujan ringan: Banda Aceh, Medan, Bengkulu, Pangkal Pinang, Palembang.

    -Hujan sedang: Padang.

    -Hujan petir: Tanjung Pinang, Bandar Lampung.

    Jawa

    -Hujan ringan: Serang, Semarang, Yogyakarta.

    -Hujan petir: Jakarta, Bandung, Surabaya.

    Kalimantan

    -Hujan ringan: Banjarmasin, Samarinda.

    -Hujan sedang: Pontianak.

    -Hujan petir: Tanjung Selor, Palangkaraya.

    Sulawesi

    -Berawan tebal: Gorontalo.

    -Hujan ringan: Manado, Makassar, Palu.

    -Hujan lebat: Mamuju.

    -Hujan petir: Kendari.

    Wilayah Indonesia Timur

    -Hujan ringan: Ternate, Ambon, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya.

    -Hujan sedang: Sorong, Nabire.

    – Hujan petir: Merauke.

    Dengan mengeluarkan prakiraan cuaca kota besar di Indonesia ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat dan petir di beberapa wilayah, terutama di daerah yang rawan banjir atau tanah longsor.

  • 3 Anggota Polisi Diserang Bandar Narkoba Saat Lakukan Penggerebekan, Satu Personel Tewas – Halaman all

    3 Anggota Polisi Diserang Bandar Narkoba Saat Lakukan Penggerebekan, Satu Personel Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, LAHAT- Bripda Faras Nahbah Atallah, anggota Polres Lahat tewas saat melakukan penggerebekan pada Rabu (22/1/2025) sekitar pukul 03.30 WIB.

    Bripda Faras tewas akibat diserang bandar narkoba. Selain Bripda Faras, dua polisi lainnya yakni Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono menderita luka-luka dan dirawat di rumah sakit.

    Dari informasi yang dihimpun, dua bandar narkoba tersebut adalah Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20), di simpang tiga PUMU, Kecamatan Tanjung Sakti PUMU, Lahat, Sumatra Selatan (Sumsel).

    Sebelumnya polisi sering mendapat laporan bahwa pelaku diduga sering menjadikan rumahnya tempat transaksi narkotika jenis ganja.

    Kasat Resnarkoba Polres Lahat kemudian memerintahkan anggotanya melakukan penyelidikan dan penangkapan terkait tindak pidana narkotika jenis ganja tersebut. 

    Saat anggota lakukan penggerebekan di kediaman Ebi, Ebi yang saat itu kebetulan membuka pintu rupanya telah menyiapkan sebilah parang.

    Saat pintu pintu terbuka langsung mengibaskan parangnya ke tiga anggota tersebut secara membabi buta. 

     

    Usai lakukan penyerangan, Ebi langsung melarikan diri melalui pintu belakang, sambil memegang parang di tangan kanannya.

    Secara spontan, satu anggota yang terluka langsung menembakkan pistolnya ke kaki betis kiri Ebi, hingga buatnya tersungkur.

    Meski terluka, anggota yang lakukan penggerebekan itu langsung menangkap Ebi, dan menggeledah rumahnya.

    Polisi menemukan satu bulan tas ransel berwarna coklat berisi 1.2 kilogram ganja kering siap edar, yang telah dibungkus per paketan.

    “Ya memang ada anggota kita yang meninggal dalam tugas. Tiga anggota menjadi korban, satu anggota meninggal saat lakukan penangkapan pelaku narkoba. Untuk pelakunya telah diamankan,” terang Kasubsi Humas Polres Lahat Aiptu Lispono, Rabu (22/1/2025).

    Dari kejadian itu, polisi bukan hanya berhasil menangkap Ebi, Lidi yang jadi rekan Ebi juga berhasil diamankan.

    Untuk korban almarhum Bripda Faras sudah diserahkan ke pihak keluarga, sedangkan dua anggota lain yang terluka, tengah dalam perawatan medis di RS Besemah, Kota Pagaralam.

    Setelah petugas berhasil melumpuhkan pelaku dan Lindi Fernandes petugas polisi melakukan penggeledahan dan pemeriksaan terhadap rumah milik terduga pelaku dan didapatkan barang bukti berupa satu buah tas ransel warna coklat berisi daun kering diduga narkotika jenis ganja berat brutto 1020 gr (seribu dua puluh gram) dan pelaku EBI mengakui bahwa barang bukti tersebut adalah miliknya.

    “selanjutnya kedua pelaku dan barang bukti dibawa ke Sat Narkoba Polres Lahat untuk pemeriksaan lebih lanjut, ” Sampainya.

    Dua Polisi Masih Dirawat

    Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat serangan parang yang dilayangkan Ebi, bandar narkoba saat penggerebekan. 

    Saat ini keduanya masih mendapat perawatan di RSUD Besemah Pagar Alam akibat kibasan senjata tajam jenis pisau yang dilayangkan pelaku. 

    Brigpol Didit Prasetyo mengalami luka pada bagian lengan dan bawah ketiak sementara Bripka Kunto Wibisono alami luka pada bagian pantat. 

    “Keduanya masih dirawat di RSUD Besemah. Sejauh ini keduanya sadar meski masih menahan rasa sakit akibat luka, “terang Kapolres Lahat AKBP God Parlasro Sinaga SIK, melalui Kasubsi Humas, Aiptu Lispono, Rabu (22/1/2025).

    Jenazah Dibawa ke Palembang

    Suasana duka menyelimuti upacara pelepasan jenazah Bripda Faras Nabhan Attalah.

    Upacara pelepasan jenazah sendiri bertindak sebagai nspektur upacara Wakapolres Lahat, Kompol Ishandi Saputra, Perwira Upacara Kabag Sdm Polres Lahat Kompol Sutrisman dan komandan upacara Ipda Noprianto serta diikuti oleh seluruh personel Polres Lahat dan Bhayangkari Polres Lahat. 

    Setelah pelepasan jenazah personel Polres Lahat BRIPDA Faras Nabhan Attalah dibawa ke rumah duka yang berada di Kota Palembang dengan menggunakan ambulans

    Penulis: Ehdi Amin

  • Fakta-fakta Polisi di Lahat Tewas oleh Bandar Narkoba, Pelaku Ditembak hingga Dijerat Pasal Pembunuhan
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        23 Januari 2025

    Fakta-fakta Polisi di Lahat Tewas oleh Bandar Narkoba, Pelaku Ditembak hingga Dijerat Pasal Pembunuhan Medan 23 Januari 2025

    Fakta-fakta Polisi di Lahat Tewas oleh Bandar Narkoba, Pelaku Ditembak hingga Dijerat Pasal Pembunuhan
    Tim Redaksi
    LAHAT, KOMPAS.com
    – Penangkapan dua orang pelaku yang diduga
    bandar narkoba
    di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.
    Tiga polisi mengalami luka tusuk akibat diserang oleh tersangka Ebi (27) dengan menggunakan pisau ketika akan ditangkap di kediamannya yang berada di Desa Simpang III Pumu, Kecamatan Tanjung Sakti Pumu, Kabupaten Lahat, sekitar pukul 03.30 WIB, Rabu (22/1/2025).
    Ketiga polisi yang terluka tersebut adalah Bripka Kuntho Wibisono, Brigadir Didit Prasetya, dan
    Bripda Faras
    Bahan Atallah.
    Namun, Bripda Faras dinyatakan tewas setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pagar Alam.
    Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat Aiptu Lispono mengatakan, setelah menyerang petugas, pelaku Ebi langsung mencoba melarikan diri lewat pintu belakang sembari menenteng senjata tajam.
    Polisi pun akhirnya melumpuhkan tersangka dengan menembak pelaku tersebut di bagian kaki.
    Hasil pengembangan, polisi juga menangkap satu tersangka lagi, yakni Lindi Fernandes (20).
    Selain itu, petugas juga mendapatkan barang bukti berupa narkoba jenis ganja yang disimpan dalam tas.
    “Didapatkan barang bukti berupa satu tas ransel warna coklat berisi daun kering diduga narkotika jenis ganja dengan 1.020 gram. Pelaku atas nama Ebi mengakui barang bukti tersebut adalah miliknya,” ujarnya.
    Tiga polisi yang mengalami luka tusuk lantaran diserang Ebi langsung dilarikan ke RSUD Besemah untuk mendapatkan perawatan intensif.
    Akan tetapi, Bripda Faras tidak tertolong lantaran mengalami luka serius di bagian paha dan perut sehingga ia pun dinyatakan tewas.
    Adapun Bripka Kuntho Wibisono dan Brigadir Didit Prasetya kini telah menjalani operasi karena terluka di bagian perut akibat serangan oleh tersangka Ebi.
    “Tiga anggota kami mengalami luka, dua masih dirawat di rumah sakit, sudah selesai tindakan operasi, satu orang gugur,” ujar Kapolres Lahat AKBP God Parlasro.
    Hidayat yang merupakan paman Bripda Faras mengatakan, keponakannya tersebut masih berusia 23 tahun.
    Korban lulus sebagai Bintara Kepolisian pada tahun 2023 dan langsung ditempatkan di Satuan Reserse Narkoba Polres Lahat.
    “Keponakan saya ini baru dua tahun jadi polisi, ia juga masih lajang,” kata Hidayat saat berada di rumah duka Jalan Jepang, Komplek Villa Gardena 4, Blok A2, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang, Rabu (22/1/2025).
    Hidayat tak menyangka bahwa Faras akan gugur dalam usia muda.
    Dari informasi yang ia peroleh, Faras tewas setelah ditusuk sebanyak dua kali oleh bandar narkoba ketika melakukan penangkapan di Lahat.
    Jenazah Faras rencananya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebun Bunga Palembang.
    Bripda Faras Nahbah Attalah naik pangkat satu tingkat menjadi Briptu Anumerta setelah gugur dalam bertugas lantaran tewas ditusuk saat melakukan penggerebekan bandar narkoba di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
    Kenaikan pangkat
    tersebut dibacakan langsung oleh Kapolres Lahat AKBP God Parlasro ketika memimpin penyerahan jenazah di rumah duka yang berada di Jalan Jepang, Komplek Villa Gardena 4, Blok A2, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang, Rabu (22/1/2025).
    Kenaikan pangkat itu sebagai penghormatan kepada Briptu Anumerta Faras yang gugur dalam bertugas.
    “Berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor Kep:152/1/2025 tentang
    kenaikan pangkat
    luar biasa yang menyatakan kenaikan pangkat Bripda Faras Nahbah Attalah menjadi Briptu Anumerta,” kata God saat membacakan surat keputusan Kapolri.
    Polres Lahat bakal mengenakan Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20) dengan pasal pembunuhan lantaran telah menyebabkan Briptu Anumerta Faras Nahbah Attalah tewas setelah dianiaya menggunakan senjata tajam.
    Tak hanya itu, dua personel Satuan Reserse Narkoba Polres Lahat, yakni Bripka Kuntho Wibisono dan Brigadir Didit Prasetya, juga harus menjalani operasi di RSUD Besemah Kota Pagar Alam karena diserang oleh Ebi saat penangkapan.
    Kapolres Lahat AKBP God Parlasro mengatakan, selain dikenakan pasal Undang-Undang Narkoba, Ebi dan Lindi pun nantinya dijerat dengan Pasal Pembunuhan serta Penganiayaan.
    “Mereka terlibat ini juga akan kita kaitkan dengan tindak pidana umum, apakah pembunuhan berencana atau penganiayaan. Mengingat perbuatan mereka sudah melukai petugas,” kata God setelah menghadiri pemakaman Briptu Anumerta Faras di TPU Kebun Bunga Palembang, Rabu (22/1/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Palembang uji coba wisata menara Ampera untuk masyarakat

    Pemkot Palembang uji coba wisata menara Ampera untuk masyarakat

    ANTARA – Pemerintah Kota Palembang melakukan uji coba pembukaan menara Ampera bagi masyarakat yang nantinya akan menjadi wisata baru di ibu kota Sumatera Selatan. Penjabat Wali Kota Palembang Cheka Virgowansyah  pada Rabu (22/1) menyebut bahwa uji coba dilakukan pada publik untuk mendapat lebih banyak evaluasi sebelum resmi dibuka.(Winda Tri Agustina/Fahrul Marwansyah/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

  • Sosok Kekasih Bripda Faras Batal Menikah, Tatapan Kosong karena sang Polisi Ditikam Bandar Narkoba – Halaman all

    Sosok Kekasih Bripda Faras Batal Menikah, Tatapan Kosong karena sang Polisi Ditikam Bandar Narkoba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tita (22), adalah orang spesial bagi Bripda Faras Nabhan Atallah anggota Satresnarkoba Polres Lahat.

    Bripda Faras menjadi korban meninggal karena ditikam saat penggerebekan bandar narkoba di Tanjung Sakti Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan.

    Sementara kepada wartawan, sang kekasih mengungkap cerita sebelum Bripda Faras menjemput maut.

    Tita mengetahui kabar tersebut dari teman satu letting almarhum.

    Keduanya tidak bertemu sekitar 12 hari lamanya.

    “Dapat kabar dari kawan satu lettingnya sekitar jam setengah 4 tadi kalau Ayas kena tusuk sajam saat penggerebekan,” ujar Tita saat dijumpai, Rabu (22/1/2025), dikutip dari TribunSumsel.com.

    Tita mengungkap almarhum pernah bercerita tentang rencana menikah.

    Rencana pernikahan kedua bisa diwujudkan jika Tita telah lulus kuliah.

    “Ada rencana menikah, tapi menunggu saya lulus kuliah dan sama-sama sukses,” katanya.

    Tita menyebut terakhir kali ia bertemu dengan almarhum ialah sekitar tanggal 10 Januari 2025.

    Saat pertemuan terakhir itu, Tita sudah melihat gelagat yang aneh dari Faras.

    “Tatapannya kosong, dan dia juga agak tertutup di media sosial,” katanya.

    Selain itu ada sebuah pesan dari almarhum ke Tita yang diingatnya.

    “Dia bilang kamu bisa sendiri jangan manja,” katanya.

    Bripda Faras Nabhan Atallah, anggota Polres Lahat, tewas saat melakukan penggerebakan narkoba di Lahat.

    Sementara rekannya, Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono, masih menjalani perawatan di rumah sakit.

    Diketahui, Bripda Faras Nabhan Atallah saat ini berusia 23 tahun.

    Orang tua Bripda Faras Nabhan Atallah tinggal di perumahan Villa Gardena 4, Jalan Jepang, Kelurahan Alang-alang Lebar, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.

    Pantauan di lokasi, suasana duka menyelimuti kediaman keluarga almarhum di Palembang, Rabu siang. 

    Sejumlah tetangga, kerabat hingga kolega ayah almarhum yang juga anggota polisi terlihat sudah berada di rumah duka sambil menunggu kedatangan jenazah Bripda Faras yang masih dalam perjalanan dari Lahat menuju ke Palembang. 

    “Jenazah belum sampai, kemungkinan siang atau sore ini. Habis salat Ashar mau dimakamkan,” ujar Ahmad Fauzi ayah kandung almarhum, dengan mulut bergetar.

    Namun, keluarga belum bisa dimintai keterangan mengenai kabar duka tersebut.

    Rencananya, jenazah Bripda Faras akan dimakamkan di TPU Kebun Bunga, Sukarami, Palembang.

    Selain Bripda Faras, dua personel lainnya mengalami luka serius dan masih menjalani perawatan di RSUD Lahat.

    Sementara, terduga pelaku penikaman diketahui sudah diamankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Lahat. 

    Kronologi

    Dari informasi yang dihimpun, Bripda Faras meninggal saat melakukan penangkapan dua tersangka bandar ganja yakni Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20), di simpang tiga PUMU, Kecamatan Tanjung Sakti PUMU, Lahat, Sumsel.

    Sebelumnya polisi sering mendapat laporan bahwa pelaku diduga sering menjadikan rumahnya tempat transaksi narkotika jenis Ganja.

    Mendapat informasi tersebut, Kasat Resnarkoba Polres Lahat memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan dan penangkapan terkait tindak pidana narkotika jenis ganja tersebut. 

    Saat anggota melakukan penggerebekan di kediaman Ebi, Ebi yang saat itu kebetulan membuka pintu rupanya telah menyiapkan sebilah parang.

    Saat pintu pintu terbuka langsung mengibaskan parangnya ke tiga anggota tersebut secara membabi buta. 

    Usai lakukan penyerangan, Ebi langsung melarikan diri melalui pintu belakang, sambil memegang parang di tangan kanannya.

    Secara spontan, satu anggota yang terluka langsung menembakkan pistolnya ke kaki betis kiri Ebi, hingga buatnya tersungkur.

    Kejadian itu jelas buat warga sekitar jadi heboh. Meski terluka, anggota yang lakukan penggerebekan itu langsung menangkan Ebi, dan lakukan penggeledahan di rumahnya.

    Alhasil, polisi menemukan satu bulan tas ransel berwarna cokelat berisi 1.2 kilogram ganja kering siap edar, yang telah dibungkus per paketan.

    “Ya memang ada anggota kita yang meninggal dalam tugas. Tiga anggota menjadi korban, satu anggota meninggal saat lakukan penangkapan pelaku narkoba. Untuk pelakunya telah diamankan,” terang Kapolres Lahat AKBP God Parlasro Sinaga SIK, melalui Kasubsi Humas, Aiptu Lispono, Rabu.

    Dari kejadian itu, polisi bukan hanya berhasil menangkap Ebi, Lidi yang jadi rekan Ebi juga berhasil diamankan.

    Untuk korban almarhum Bripda Faras sudah diserahkan ke pihak keluarga, sedangkan dua anggota lain yang terluka, tengah dalam perawatan medis di RS Besemah, Kota Pagaralam.

    Setelah petugas berhasil melumpuhkan pelaku dan Lindi Fernandes petugas polisi melakukan penggeledahan dan pemeriksaan terhadap rumah milik terduga pelaku.

    Dari penggeledahan, didapatkan barang bukti berupa satu buah tas ransel warna cokelat berisi daun kering diduga narkotika jenis ganja berat brutto 1020 gr (seribu dua puluh gram) dan pelaku EBI mengakui barang bukti tersebut adalah miliknya.

    “Selanjutnya kedua pelaku dan barang bukti dibawa ke Sat Narkoba Polres Lahat untuk pemeriksaan lebih lanjut, ” Sampainya.

    Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat serangan parang yang dilayangkan Ebi, bandar narkoba saat penggerebekan. 

    Saat ini keduanya masih mendapat perawatan di RSUD Besemah Pagar Alam akibat kibasan senjata tajam jenis pisau yang dilayangkan pelaku. 

    Brigpol Didit Prasetyo mengalami luka pada bagian lengan dan bawah ketiak, sedangkan Bripka Kunto Wibisono alami luka pada bagian pantat. 

    “Keduanya masih dirawat di RSUD Besemah. Sejauh ini keduanya sadar meski masih menahan rasa sakit akibat luka,” terang Kapolres Lahat, AKBP God Parlasro Sinaga SIK, melalui Kasubsi Humas, Aiptu Lispono, Rabu (22/1/2025).

    Adapun suasana duka menyelimuti upacara pelepasan jenazah personel Polres Lahat, Bripda Faras Nabhan Attalah.

    Upacara pelepasan jenazah sendiri bertindak sebagai Inspektur upacara Wakapolres Lahat, Kompol Ishandi Saputra,  SH, S. I. K., M.IK, Perwira Upacara Kabag Sdm Polres Lahat Kompol Sutrisman, S.H.,M.M dan komandan upacara IPDA Noprianto serta diikuti oleh seluruh personil Polres Lahat dan Bhayangkari Polres Lahat. 

    Setelah pelepasan jenazah personil Polres Lahat Bripda Faras Nabhan Attalah dibawa ke rumah duka yang berada di Kota Palembang dengan menggunakan R4 Dinas (Ambulance).

    Bripda Faras Nahbah Atallahsendiri wafat saat menjalankan tugas sebagai anggota Satnarkoba Lahat. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Berencana Menikahinya, Kekasih Ungkap Pesan Terakhir Bripda Faras Nabhan Atallah Sebelum Tewas
    Penulis: andyka wijaya

  • Duka Keluarga Bripda Faras, Polisi yang Tewas Ditusuk Bandar Narkoba di Lahat – Halaman all

    Duka Keluarga Bripda Faras, Polisi yang Tewas Ditusuk Bandar Narkoba di Lahat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga Bripda Faras Nahbah Atallah, anggota Satresnarkoba Polres Lahat, mengalami kesedihan mendalam setelah Faras tewas diserang bandar narkoba saat penggerebekan pada Rabu (22//1/2025).

    Dari pantauan di rumah duka di Villa Gardena 4, Jalan Jepang, Kelurahan Alangalang Lebar, Palembang, Sumatra Selatan, pelayat mulai berdatangan untuk memberikan ucapan duka cita.

    Ayah Bripda Faras, Kompol Ahmad Fauzi, terlihat sangat terpukul.

    Bripda Faras tewas akibat serangan dengan parang saat melakukan penangkapan dua tersangka bandar narkoba, Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20), di Simpang Tiga PUMU, Kecamatan Tanjung Sakti.

    Kejadian ini berlangsung sekira pukul 03.30 WIB.

    Sebelum penangkapan, polisi menerima laporan Ebi sering menjadikan rumahnya sebagai tempat transaksi narkotika jenis ganja.

    Saat anggota kepolisian melakukan penggerebekan, Ebi yang membuka pintu langsung menyerang dengan parang, melukai dua anggota lainnya, Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono.

    Setelah penyerangan, Ebi melarikan diri, namun salah satu anggota yang terluka berhasil menembak kakinya hingga terjatuh.

    Dalam penggeledahan, polisi menemukan 1,2 kilogram ganja kering siap edar di rumah Ebi.

    Tindakan Pihak Berwenang

    Kasubsi Humas Polres Lahat, Aiptu Lispono, mengkonfirmasi, satu anggota tewas dalam tugas.

    “Ya, memang ada anggota kita yang meninggal dalam tugas. Tiga anggota menjadi korban, satu di antaranya meninggal saat melakukan penangkapan pelaku narkoba,” jelasnya.

    Dua anggota yang terluka saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Lahat.

    Sementara itu, Ebi dan Lindi telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Lahat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 3 Anggota Polisi Diserang Bandar Narkoba Saat Lakukan Penggerebekan, Satu Personel Tewas – Halaman all

    Kronologi Bripda Faras Tewas saat Penggerebekan Bandar Narkoba di Lahat Sumsel, Dua Pelaku Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penangkapan bandar narkoba di Tanjung Sakti, Lahat, Sumatra Selatan, berujung penikaman anggota polisi bernama Bripda Faras Nahbah Attalah.

    Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan tewas pada Rabu (22/1/2025).

    Kapolres Lahat, AKBP God Parlarso Sinsitor Sinaga, mengatakan dua rekan korban yang mengalami penusukan dapat diselamatkan yakni Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono.

    “Dua anggota yang terluka sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit,” tukasnya.

    Kasus penikaman terjadi saat dua bandar narkoba melakukan perlawanan saat ditangkap.

    “Benar, anggota kami diserang saat penggerebekan, dan satu anggota kami, Bripda Faras, meninggal dunia akibat luka tusuk,” ungkapnya, Rabu, dikutip dari TribunSumsel.com.

    Ia menambahkan dua bandar narkoba yang melakuakn penyerangan telah diamankan di Mapolres Lahat.

    “Pelaku sudah kami amankan dan saat ini sedang diperiksa. Kami juga mempersiapkan prosesi pemakaman almarhum,” sambungnya.

    Jenazah telah dibawa ke Palembang untuk dimakamkan.

    “Kami kehilangan anggota terbaik kami. Dua rekan lainnya masih dalam perawatan, dan kami berharap mereka segera pulih,” lanjutnya.

    Kasus penusukan berawal saat jajaran Polres Lahat hendak menggerebek dua bandar narkoba jenis ganja bernama Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20) pada Rabu (22/1/2025) sekitar pukul 03.30 WIB.

    Kedua pelaku yang telah mengetahui kedatangan petugas kepolisian menyiapkan parang dari balik pintu.

    Ketika pintu dibuka, pelaku Ebi menikam tiga personel Polres Lahat.

    Ebi kemudian berusaha melarikan diri melaui pintu belakang.

    Salah satu personel menembak kaki kiri Ebi sehingga terjatuh.

    Meski berujung kematian Bripda Faras, kedua pelaku dapat ditangkap dengan barang bukti tas ransel berwarna cokelat berisi 1,2 kilogram ganja kering.

    Salah satu rekan korban, Ajie Nugraha, mengaku kaget mendengar kabar kematian teman saat menempuh pendidikan.

    Di matanya, Bripda Faras Nabhan Attallah merupakan sosok yang tak banyak tingkah.

    “Orangnya baik dan biasa bercanda,” tuturnya.

    Ia terakhir berkomunikasi dengan korban pada Desember 2024 lalu.

    Sebelum meninggal, korban sempat menonaktifkan media sosialnya.

    “Akhir-akhir ini ia sering menutup diri tidak pernah lagi posting di medsos,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di Sripoku.com dengan judul Bak Firasat Sebelum Bripda Faras Gugur, Sang Kekasih Mengaku Sering Bertemu di Mimpi

    (Tribunnews.com/Mohay) (Sripoku.com/Andi Wijaya)

  • Duka Keluarga Bripda Faras, Polisi yang Tewas Ditusuk Bandar Narkoba di Lahat – Halaman all

    Bripda Faras Tewas saat Gerebek Bandar Narkoba di Lahat Sumsel, Ditebas Pelaku Pakai Parang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota Polres Lahat, Polda Sumatera Selatan (Sumsel), Bripda Faras Nahbah Attalah tewas saat melakukan penggerebekan terhadap bandar narkoba di Tanjung Sakti, Lahat, pada Rabu (22/1/2025) dini hari sekira pukul 03.30 WIB.

    Dikutip dari Tribun Sumsel, penugasan terhadap Bripda Faras berawal dari adanya informasi sebuah rumah milik pelaku penusukan sekaligus bandar narkoba, Ebi, di Desa Simpang III Pumu, Kecamatan Tanjung Sakti Pumu, Kabupaten Lahat.

    Adapun di dalam rumah tersebut, diduga ada transaksi narkoba jenis ganja.

    Informasi ini pun membuat Kasat Resnarkoba Polres Lahat, AKP Khairuddin memerintahkan anak buahnya termasuk Bripda Faras.

    Lalu, saat melakukan penggerebekan, Ebi langsung menebas Bripda Faras dengan parang.

    Selain korban, ada dua polisi lainnya yang turut menjadi korban, yaitu Bripka Kuntho Wibisono dan Brigadir Didit Prasetya.

    “Ketika mengetahui petugas datang, pelaku Ebi langsung mengibaskan satu senjata tajam miliknya secara membabi buta. Sehingga melukai tiga orang personel, termasuk Bripda Faras,” kata Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat, Aiptu Lispono, Selasa pagi.

    Setelah melakukan penyerangan, Ebi langsung melarikan diri lewat pintu belakang rumahnya sembari masih memegang parang di tangannya.

    Akhirnya, Ebi berhasil dilumpuhkan ketika salah satu polisi yang terluka menembak betis kirinya hingga tersungkur.

    “Tersangka diberikan tindakan tegas dan dilumpuhkan karena kondisi petugas sudah membahayakan,” ujarnya.

    Selain berhasil menangkap Ebi, polisi juga berhasil menangkap pelaku lainnya bernama Lindi Fernandes.

    Tak cuma itu, penggerebekan itu juga menghasilkan penemuan berupa satu tas ransel warna coklat milik Ebi yang berisi ganja seberat lebih dari 1 kilogram.

    “Di dalam tas tersebut berisi ganja yang sudah dipaket sebanyak 1.020 gram. Saat ini pelaku dan barang bukti sudah dibawa ke Polres Lahat untuk dilakukan pemeriksaan,” jelas Lispono.

    Bripda Faras Tewas, 2 Anggota Lainnya Masih Dirawat

    Akibat tindakan Ebi, tiga anggota polisi mengalami luka. Nahas, Bripda Faras harus meregang nyawa setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Basemah Pagaralam.

    Di sisi lain, Bripka Kunto Wibisono dan Brigadir Didit Prasetyo masih menjalani perawatan.

    Adapun Brigadir Didit mengalami luka di bagian lengan dan di bawah ketiak.

    Sedangkan, Bripka Kunto Wibisono mengalami luka di bagian pantat.

    “Keduanya masih dirawat di RSUD Besemah. Sejauh ini keduanya sadar meski masih menahan rasa sakit akibat luka,” terang Kapolres Lahat AKBP God Parlasro Sinaga SIK, melalui Kasubsi Humas, Aiptu Lispono, Rabu (22/1/2025).

    Jenazah Bripda Faras Dibawa ke Palembang

    Kini jenazah Bripda Faras sudah dibawa ke Palembang setelah sebelumnya dilakukan upacara pelepasan yang dipimpin oleh Wakapolres Lahat, Kompol Ishandi Saputra sebagai inspektur.

    Setelah upacara, Bripda Faras dibawa ke rumah duka di Palembang dengan menggunakan mobil R4 Dinas atau ambulans.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Sumsel dengan judul “BREAKING NEWS: 1 Polisi di Polres Lahat Tewas Ditusuk Saat Gerebek Bandar Narkoba, 2 Lainnya Luka”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Sumsel/Andyka Wijaya/Ehdi Amin)