kab/kota: Pademangan

  • Jaktim pastikan kesiapan faskes untuk penanganan COVID-19

    Jaktim pastikan kesiapan faskes untuk penanganan COVID-19

    Arsip foto – Petugas mendorong tabung oksigen saat menyiapkan ruangan perawatan pada Tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Satuan tugas penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka tower 8 RSDC Wisma Atlet Pademangan dengan menyediakan tempat perawatan bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1.569 tempat tidur. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.)

    Jaktim pastikan kesiapan faskes untuk penanganan COVID-19
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 05 Juni 2025 – 13:35 WIB

    Elshinta.com – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur memastikan kesiapan fasilitas layanan kesehatan dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 di wilayah tersebut.

    “Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya di Jakarta Timur sudah menyediakan ruangan isolasi untuk kasus-kasus penyakit menular, seperti COVID-19,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Hal ini menandakan Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) guna meningkatkan kewaspadaan COVID-19 maupun risiko wabah lainnya menyusul peningkatan angka COVID-19 di sejumlah negara di Asia.

    Herwin menyebutkan, pihaknya terus meningkatkan kapasitas petugas kesehatan untuk penanggulangan COVID-19 di wilayah setempat.

    “Kami terus berupaya meningkatkan petugas-petugas kesehatan untuk menangani kasus COVID-19 di Jakarta Timur sebagai mitigasi lonjakan kasus,” ujar Herwin.

    Selain itu, Herwin menyebutkan, vaksinasi COVID-19 juga selalu tersedia di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat dan gratis untuk lanjut usia (lansia), pasien dengan masalah kesehatan kombinasi (komorbid), ibu hamil serta pasien kekebalan tubuh yang tertekan (immunocompromised).

    “Selain kriteria tersebut puskesmas tidak menyediakan vaksin COVID-19. RS dan klinik tertentu menyediakan tetapi berbayar. Untuk saat ini tingkat partisipasi dari masyarakat tidak banyak,” katanya.

    Berdasarkan data yang dihimpun ANTARA, wilayah Jakarta Timur memiliki 10 Puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan, yakni Puskesmas Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Kramat Jati, Makassar, Matraman, Pasar Rebo dan Pulogadung.

    Lalu, terdapat sekitar 80 rumah sakit di Jakarta Timur, dan beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) seperti RSUD Budhi Asih, RSUD Cipayung, RSUD Ciracas, RSUD Kramat Jati, RSUD Matraman dan RSUD Pasar Rebo.

    Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan pihaknya mempersiapkan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) guna antisipasi kenaikan kasus COVID-19.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman menyebutkan, pada minggu ke-22 tahun 2025 tercatat ada sebanyak tujuh kasus terlapor. Persentase tersebut menunjukkan dari 100 orang yang diperiksa, ada dua yang terkonfirmasi positif COVID-19.

    Dia menambahkan “positivity rate” tertinggi pada 2025 tercatat pada minggu ke-19 yakni 3,62 persen. “Positivity rate” merupakan proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites, yang dihitung dengan membandingkan jumlah orang yang positif dengan jumlah orang yang diperiksa.

    “Fasyankes kami siapkan sesuai SE (Surat Edaran) yang sudah beredar,” kata Aji di Jakarta, Rabu (4/6).

    Sumber : Antara

  • Pemkot Jakut temukan belasan hewan kurban sakit

    Pemkot Jakut temukan belasan hewan kurban sakit

    Jakarta (ANTARA) –

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara hingga saat ini telah menemukan sedikitnya 12 ekor hewan kurban sakit, setelah melakukan pemeriksaan terhadap ribuan hewan kurban di daerah itu.

    “Total ada 12 ekor hewan kurban yang kami temukan sakit, 12 ekor belum cukup umur dan satu ekor cacat,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara Unang Rustanto di Jakarta, Rabu

    Menurut dia, untuk hewan yang sakit itu kebanyakan akibat kelelahan akibat dibawa menggunakan kendaraan dalam waktu yang lama.

    Selain itu beberapa hewan ini mengalami kurang nafsu makan dan juga luka ringan.

    Menurut dia, hewan-hewan tersebut diberikan multivitamin agar bisa sehat kembali dan siap untuk dikurbankan.

    “Alhamdulillah tidak ada penyakit yang mengarah pada penyakit kuku dan mulut (PMK), lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol akibat infeksi dan anthrax,” kata dia.

    Ia mengakui, temuan itu setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 7.510 hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah tahun ini.

    “Kami telah memeriksa 7.510 hewan kurban pada 140 tempat pemotongan hewan kurban pada di enam kecamatan Jakarta Utara,” katanya.

    Ia mengatakan 7.510 hewan kurban itu terdiri dari 2.789 ekor sapi, 3.929 kambing dan 792 ekor domba.

    Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara mencatat pemeriksaan hewan kurban terbanyak dilakukan di Kecamatan Cilincing dengan 1.590 ekor di 46 tempat pemotongan hewan kurban.

    Kemudian, Kecamatan Koja dengan 704 hewan kurban di 39 tempat pemotongan hewan, lalu Kecamatan Kelapa Gading dengan 210 hewan kurban yang tersebar di 15 tempat pemotongan.

    Selanjutnya 231 hewan kurban diperiksa di Kecamatan Tanjung Priok di 16 lokasi pemotongan. 31 ekor di Pademangan dan 23 ekor di Penjaringan.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Proyek Gorong-gorong di Pademangan Bikin Jalan Kotor dan Macet
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juni 2025

    Proyek Gorong-gorong di Pademangan Bikin Jalan Kotor dan Macet Megapolitan 2 Juni 2025

    Proyek Gorong-gorong di Pademangan Bikin Jalan Kotor dan Macet
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga menyebut proyek
    pembangunan gorong-gorong
    sepanjang 268 meter di RW 08,
    Pademangan Barat
    , Jakarta Utara, membuat jalanan kotor dan macet.
    “Jalanan pada kotor, kan ini dekat mushala jadi orang ke mushala juga jalannya pada susah,” ucap salah satu warga bernama Suryo (45) saat diwawancarai di lokasi, Senin (2/6/2025).
    Selain kotor, Suryo menilai proyek pembangunan gorong-gorong ini membuat jalanan macet.
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, proyek pembangunan ini memakan sebagian jalan. Alat berat seperti beko terlihat terparkir di sisi kanan jalan.
    Gorong-gorong yang belum dipasang juga terlihat menumpuk di kanan jalan, dekat beko.
    Hal itu membuat mobil dan motor harus bergantian ketika hendak melintas di jalan ini.
    Selain membuat jalan rusak dan macet, area depan rumah warga juga banyak yang mengalami kerusakan.
    Pasalnya, pemasangan gorong-gorong itu harus mengeruk selokan yang ada di depan rumah warga.
    Oleh sebab itu, salah satu warga bernama Teguh (60) memutuskan untuk membenahi area depan rumahnya sendiri dengan cara disemen.
    “Perjanjiannya pemborong yang benahin lagi, cuma namanya tempat keluar masuk motor, saya enggak masalah, saya enggak keberatan benarin sendiri, karena proyek ini depan rumah saya, saya pengin cepat jadi,” jelas Teguh.
    Untuk membenahi depan rumahnya agar tak licin, Teguh harus merogoh uang Rp 1,5 juta untuk membeli bahan bangunan dan membayar tukang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Pademangan keluhkan jaringan air sempat terputus akibat proyek

    Warga Pademangan keluhkan jaringan air sempat terputus akibat proyek

    pekerja proyek sebelum melanjutkan pekerjaan hendaknya berkoordinasi dulu dengan warga dan pengurus RT/RW

    Jakarta (ANTARA) – Warga RW 08 Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara mengeluhkan sempat terputusnya jaringan air bersih akibat terkena alat berat yang tengah menggarap proyek saluran air di kawasan tersebut.

    “Alat berat membuat jaringan air bersih PAM Jaya di tempat kami rusak dan terputus,” kata Soyo salah seorang warga Pademangan, Jumat.

    Ia mengatakan peristiwa itu tidak hanya membuat jaringan rusak tetapi juga mengakibatkan kebocoran.

    Soyo menyebutkan ada delapan titik jaringan air bersih yang mengalami kebocoran akibat terkena alat berat.

    Menurut dia ada dua titik di RT 3 dan lima titik di RT 1 yang berada di RW 08 Kecamatan Pademangan.

    Ia mengatakan akibat kebocoran ini membuat air bersih ke rumah warga terhenti dan kalaupun mengalir yang masuk itu airnya keruh dan kotor karena bercampur air got.

    Menurutnya saat ini kebocoran jaringan air PAM Jaya sudah teratasi tapi dia meminta agar pekerja proyek sebelum melanjutkan pekerjaan hendaknya berkoordinasi dulu dengan warga dan pengurus RT/RW.

    “Tujuannya agar jaringan air tidak terkena alat berat lagi,” kata dia.

    Ia menambahkan selain bocor, dirinya juga tidak dapat berjualan lagi karena lahan di depan tempat usaha ikut dibongkar.

    Selain itu kendaraan warga juga tidak dapat melintas akibat adanya galian.

    “Warga harus memutar jauh bahkan menyebabkan kemacetan,” kata dia.

    Sementara Ketua RW08 Kecamatan Pademangan Agus Junaidi mengatakan proyek pembangunan saluran air ini dilakukan sepanjang 268 meter dan proyek ini merupakan upaya normalisasi saluran air dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara.

    “Pembangunan saluran air dimulai sejak dua pekan lalu dan diperkirakan selesai dalam waktu dua bulan ke depan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakut salurkan bantuan bagi penyintas kebakaran di Pademangan

    Jakut salurkan bantuan bagi penyintas kebakaran di Pademangan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Utara menyalurkan bantuan bagi penyintas kebakaran di Gang E, RT 06/06, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan.

    Kebakaran itu mengakibatkan satu keluarga yang terdiri dari ayah berinisial S (50) dan anak S (22) dan diikuti sang ibu R (45) yang ikut berpulang beberapa hari berikutnya.

    “Atas nama pribadi dan Pemkot Jakarta Utara, kami juga mengucapkan duka cita mendalam kepada warga yang wafat dalam musibah kebakaran ini,” kata Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat saat menyerahkan bantuan di Jakarta, Selasa.

    Ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas terjadinya musibah kebakaran tersebut dan mendoakan keluarga penyintas kebakaran tetap bisa tabah dan semangat menjalani kehidupan.

    Dia menyerahkan bantuan dari Baznas Bazis berupa santunan bagi penyintas kebakaran senilai Rp5 juta dan dua bantuan bedah rumah.

    Sedangkan dari BPJS Ketenagakerjaan berupa santunan jaminan kematian senilai Rp42 juta serta santunan jaminan kematian dan beasiswa senilai Rp147 juta.

    “Kami doakan anak dari almarhum, Muhammad Ichsanul Azzam menjadi orang sukses. Dapat mengangkat derajat dan martabat almarhum kedua orang tua,” kata dia.

    Sementara itu, penyintas kebakaran Muhammad Ichsanul Azzam menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan berupa santunan dan bedah rumah.

    Ia mengatakan, kejadian kebakaran terjadi pada 8 Mei 2025 sekitar pukul 03.30 WIB yang diduga akibat kebocoran tabung gas.

    Akibat kebakaran tersebut dirinya kehilangan sosok ayah, ibu dan kakak perempuannya.

    “Saat ini saya tinggal berdua dengan adik saya. Semoga bantuan ini bisa untuk memenuhi kebutuhan saya ke depan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3.310 Hewan Kurban di Jakut Dipastikan Sehat, Bebas PMK dan Antraks
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Mei 2025

    3.310 Hewan Kurban di Jakut Dipastikan Sehat, Bebas PMK dan Antraks Megapolitan 27 Mei 2025

    3.310 Hewan Kurban di Jakut Dipastikan Sehat, Bebas PMK dan Antraks
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 3.310
    hewan kurban
    di Jakarta Utara dipastikan bebas dari segala jenis penyakit.
    Hal ini diketahui usai Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Utara melakukan pemeriksaan kesehatan. 
    “Kita sudah meriksa kurang lebih 3000-an hewan. Kemudian, dari hasil pemeriksaan itu ada sekitar dua yang tidak layak karena faktor usia, belum layak untuk kurban,” ungkap Kasudin KPKP Jakarta Utara Unang Rustanto saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Selasa (27/5/2025).
    Unang memastikan, ribuan hewan kurban tersebut terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), dan tidak terindikasi penyakit antraks.
    Ke-3.310 hewan itu tersebar di 69 titik tempat penampungan hewan di enam kecamatan Jakarta Utara, yakni Kecamatan Cilincing, Koja, Kelapa Gading, Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan.
    Unang mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan-hewan di tempat penampungan hingga satu hari menjelang Idul Adha.
    Titik-titik tempat penampungan hewan yang diperiksa juga akan terus bertambah seiring dengan banyaknya pedagang hewan yang baru membuka lapak mendekati hari Idul Adha.
    “Serta pedagang kambing baru menjual itu satu minggu sebelum hari H,” jelas Unang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi bekuk tiga remaja hendak transaksi motor curian

    Polisi bekuk tiga remaja hendak transaksi motor curian

    Barang bukti berupa motor hasil pencurian di wilayah Cakung, Jakarta Timur, Senin (19/5/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza

    Polisi bekuk tiga remaja hendak transaksi motor curian
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 26 Mei 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Polres Metro Jakarta Pusat membekuk tiga remaja karena diduga hendak transaksi sepeda motor hasil curian di kawasan Kemayoran.

    “Dibekuk Minggu (25/5) di Kemayoran. Mereka adalah RAS (18), LH (18) dan RA (22),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, kasus ini bermula dari laporan seorang korban berinisial RH (27), warga Bekasi, yang kehilangan motornya pada Sabtu (24/5) siang. Pada saat itu kata Susatyo, korban memarkir​​​​motornya dalam kondisi tidak terkunci stang. Saat kembali, motornya sudah tidak ada.

    Setelah beberapa waktu kemudian, korban menemukan motornya dijual di media sosial dan langsung berpura-pura menjadi pembeli untuk membuat janji transaksi dengan pelaku di Jalan Kran, Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Tim kami yang mendapatkan informasi langsung menangkap tiga remaja yang datang menggunakan dua sepeda motor lain. Setelah dilakukan pemeriksaan, benar ketiganya adalah pelaku pencurian motor milik korban,” ujarnya.

    Ketiga tersangka merupakan warga Jalan Kran, Kemayoran, Jakarta Pusat dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus menambahkan bahwa para pelaku melakukan pencurian secara spontan setelah melihat motor dalam kondisi tidak dikunci dengan baik.

    Mereka memanfaatkan kelengahan pemilik. Setelah berhasil membawa motor, mereka mencoba menjualnya secara daring.

    “Kami menyita tiga unit motor dari kasus tersebut. Sepeda motor milik korban sempat dibawa ke daerah Pademangan oleh seorang rekan pelaku berinisial ETO, yang saat ini masih dalam pengejaran,” katanya.

    Ketiga pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman hingga tujuh tahun penjara.

    “Kami masih mendalami kemungkinan adanya keterlibatan pelaku lain serta apakah komplotan ini sudah pernah melakukan aksi serupa sebelumnya,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • Jakut edukasi panitia kurban terkait tata cara pemotongan hewan kurban

    Jakut edukasi panitia kurban terkait tata cara pemotongan hewan kurban

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Jakarta Utara mengedukasi para pengurus masjid dan panitia pemotongan hewan kurban terkait tata cara pemotongan hewan kurban.

    “Ada 100 peserta dari enam kecamatan yang ada di Jakarta Utara mengikuti pelatihan ini,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara Unang Rustanto di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, para peserta dibekali dengan materi tentang pemotongan hewan kurban dan penanganan daging. Kemudian tata cara pemilihan ternak dan estimasi hasil daging, fiqih kurban dan penyembelihan.

    “Untuk narasumber, kami bersinergi dengan IPB dan DMI Jakarta Utara,” kata dia.

    Selain itu dari hasil sosialisasi dan edukasi ini nantinya dilakukan pengecekan di lapangan, apakah tata cara penyembelihan yang benar sudah diterapkan secara optimal.

    Menurut dia, selain mendapat wawasan, para peserta juga menerima peralatan penyembelihan hewan kurban seperti pisau sembelih dan terpal yang merupakan bantuan dana tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) perusahaan di Jakarta Utara.

    “Kami berharap dapat memahami dan menerapkan tata cara penyembelihan hewan kurban yang benar,” kata dia.

    Sebelumnya, Suku Dinas KPKP Jakarta Utara (Jakut) memastikan kelayakan dan kesehatan hewan kurban yang ada di daerah setempat untuk Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

    Pengawasan penjualan hewan kurban ini dilakukan dengan pengecekan administrasi daerah asal hewan kurban.

    Kemudian, memastikan kondisi kesehatan dan ketentuan atau syarat kurban. Termasuk, untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). “Hewan yang sehat akan diberikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” kata dia.

    Ia mengatakan total ada 1.065 hewan kurban dari 21 tempat penampungan yang tersebar di enam kecamatan yang ada di Jakarta Utara telah diperiksa oleh petugas.

    Hewan kurban yang telah diperiksa di Kecamatan Cilincing di 13 lokasi sebanyak 542 ekor, Kecamatan Koja di empat lokasi ada 183 ekor, satu lokasi di Kecamatan Tanjung Priok sebanyak 200 ekor.

    Kemudian di Kecamatan Kelapa Gading dua lokasi ada 109 ekor dan Kecamatan Pademangan satu lokasi sejumlah 31 ekor.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelajar SMK alami luka akibat dikeroyok kakak kelas

    Pelajar SMK alami luka akibat dikeroyok kakak kelas

    Jakarta (ANTARA) – Pelajar kelas 2 SMK berinisial MNC (17) yang merupakan warga Pademangan Barat, Jakarta Utara, mengalami luka akibat dikeroyok oleh kakak kelasnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jakarta Pusat.

    “Saya sudah membuat laporan atas kejadian pengeroyokan terhadap anak saya ke Polres Jakarta Utara pada Selasa (20/5),” kata ayah korban MNC berinisial MN (59) di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan, pengeroyokan terhadap anak lelakinya itu sudah terjadi dua kali dan menyebabkan kondisi anaknya mengalami luka-luka.

    “Mereka memukul dengan tangan serta batu, ada belasan orang yang mengeroyok,” kata dia.

    Ia menceritakan pengeroyokan ini berawal saat korban diajak untuk ikut tawuran tapi ditolaknya dan kebetulan ada senjata tajam jenis celurit tertinggal yang diambil korban.

    “Senjata ini di jual kepada teman korban seharga Rp170 ribu,” kata dia.

    Setelah itu, pemilik senjata tajam itu mengetahui aksi korban lalu meminta ganti rugi uang senilai Rp400 ribu. Korban berjanji akan menggantinya dalam waktu dekat tapi beberapa hari kemudian, korban diajak ke suatu tempat dan dikeroyok oleh kakak-kakak kelasnya.

    “Mereka yang mengeroyok anak saya sekitar 15 orang,” kata dia.

    Ia mengaku sudah mendatangi pihak sekolah untuk menanyakan peristiwa tersebut tapi tidak mendapat respons baik.

    Menurut dia, pihak sekolah mengaku yang mengeroyok benar siswa di sekolah tersebut. Sebagian ada yang sudah lulus dan ada juga yang masih sekolah.

    “Cuma pihak sekolah tidak mau tahu tentang aksi itu karena kejadiannya ada di luar sekolah,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jakut latih warga untuk budidayakan perikanan

    Jakut latih warga untuk budidayakan perikanan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Utara melatih 134 warga di wilayah tersebut mengenai budidaya perikanan sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

    “Pelatihan ini diadakan berdasarkan temuan bahwa masih ada para pelaku budidaya ikan yang belum optimal dan melalui pelatihan ini kami coba perbaiki,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara, Unang Rustanto di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan pelatihan ini diberikan untuk menambah pengetahuan budi daya ikan, baik ikan konsumsi maupun ikan hias.

    Selain itu untuk menambah semangat warga agar dapat memulai berwirausaha budidaya perikanan.

    Pelatihan budidaya perikanan tahun ini mengusung tema “Menggali Peluang Usaha Perikanan di Lahan Sempit” digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sukapura, Rorotan, Cilincing.

    “Mudah-mudahan dengan pelatihan serta bantuan benih ikan dan sarana perikanan ini dapat menghasilkan panen yang baik,” katanya.

    Kepala Seksi Kelautan dan Perikanan Suku Dinas KPKP Jakarta Utara, Riyadi Akbar mengatakan, ratusan peserta ini terdiri dari anggota Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), perwakilan RPTRA, masyarakat Rusunawa Rorotan, Rusunawa Nagrak dan Rusunawa Marunda.

    Peserta diberikan materi tentang “Inovasi Teknologi Tepat Guna Budidaya Perikanan Di Jakarta Utara” oleh ​​​​​peneliti di Pusat Riset Perikanan-BRIN. Selain itu tentang “Pendederan Ikan Nila di Instalasi Riset Cijeruk” oleh praktisi pembudidaya ikan Hery Arief Riyanto.

    “Mudah-mudahan pelatihan ini memberikan dampak positif dan pembudidaya ikan di Jakarta Utara semakin meluas,” tuturnya.

    Peserta dari RPTRA Budi Mulia Pademangan, Imam Subhi senang bisa ikut dalam pelatihan ini karena saat ini RPTRA Budi Mulia tengah menggencarkan program ketahanan pangan, mulai dari pertanian hingga perikanan.

    Pengarahan dari pemberi materi sangat detail dan mudah dipahami. “Tentu ini akan saya lakukan di tempat kami. Semoga ikan-ikan semakin berkembang dan banyak,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025