kab/kota: Pacitan

  • Pemkab Pacitan Serahkan SK kepada 2.307 PPPK Paruh Waktu

    Pemkab Pacitan Serahkan SK kepada 2.307 PPPK Paruh Waktu

    Pacitan (beritajatim.com) — Pemerintah Kabupaten Pacitan resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu di lingkup Sekretariat Daerah, Rabu (26/11).

    Acara berlangsung di Gedung Karya Darma dan diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Pacitan, Heru Wiwoho. Selanjutnya, SK untuk masing-masing pegawai diserahkan langsung oleh kepala bagian terkait.

    Meski pengangkatan tersebut belum berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan, Bupati berharap seluruh PPPK paruh waktu tetap bekerja dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab.

    “Kita tidak akan tahu kebijakan pusat di masa mendatang. Siapa tahu, yang sekarang menyandang status P3K suatu saat bisa menjadi PNS, atau yang paruh waktu naik menjadi P3K bahkan PNS,” ujar Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang juga memimpin apel kerja gabungan di lingkungan Pendopo Kabupaten.

    Pada kesempatan tersebut, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) hadir, meliputi PNS, PPPK, dan PPPK paruh waktu. Bupati dalam arahannya menekankan pentingnya rasa syukur atas status baru yang kini disandang para pegawai.

    Total sebanyak 2.307 pegawai menerima SK PPPK paruh waktu di lingkungan Pemkab Pacitan. Dengan diterbitkannya SK ini, seluruh pegawai diminta segera melaksanakan tugas pada unit penempatan masing-masing. (tri/kun)

  • Pengerukan Sedimentasi di Pelabuhan Tamperan Pacitan Resmi Dimulai

    Pengerukan Sedimentasi di Pelabuhan Tamperan Pacitan Resmi Dimulai

    Pacitan (beritajatim.com) – Keluhan para nelayan Tamperan akhirnya membuahkan hasil. Setelah penantian panjang terkait penanganan sedimentasi yang mengganggu aktivitas bongkar muat, pengerukan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan, Kabupaten Pacitan, resmi dimulai pada Senin (24/11/2025).

    Langkah ini diambil sebagai respons atas aspirasi nelayan yang sebelumnya telah disampaikan langsung kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

    Pengerjaan tahap awal diawali dengan menyiapkan dua alat berat ekskavator, dan satu unit telah mulai bekerja di sisi selatan dermaga. Sedimentasi berupa pasir dan batu selama ini menghambat pergerakan kapal, terutama pada saat air surut.

    “Ya, hari ini mulai dilakukan pengerukan sedimen berupa pasir dan batu di pelabuhan perikanan,” kata Peltu Ator Subroto, Komandan Poskamladu Pacitan.

    Ator menjelaskan bahwa fokus awal pengerjaan berada pada kolam labuh 1 yang kondisinya paling parah. Penumpukan material sedimentasi menyebabkan banyak kapal kesulitan bermanuver dan kerap kandas.

    “Kolam labuh ini sudah banyak sedimentasi, andem-andem kapal banyak menumpuk,” jelasnya.

    Selain pengerukan, dua bangkai kapal yang sejak bertahun-tahun tenggelam di area kolam labuh juga direncanakan untuk diangkat. Keberadaan bangkai tersebut selama ini mengganggu manuver kapal yang hendak keluar maupun masuk dermaga, sehingga pengangkatannya menjadi bagian penting dari pemulihan fungsi pelabuhan.

    Dengan dimulainya pengerjaan tersebut, Ator berharap aktivitas perikanan di Pelabuhan Tamperan kembali berjalan normal dan lebih tertata.

    “Harapannya kapal besar bisa masuk ke dalam dermaga dan lebih tertata,” ujarnya. [tri/beq]

  • Cuaca Madiun–Pacitan 24 November: Hujan Ringan dan Awan Tebal Mendominasi

    Cuaca Madiun–Pacitan 24 November: Hujan Ringan dan Awan Tebal Mendominasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah Madiun dan Pacitan pada Senin, 24 November 2025 diprediksi berlangsung relatif stabil, meski masih dibayangi kondisi berawan dan hujan ringan pada beberapa titik.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa ketiga wilayah ini memiliki pola cuaca yang cukup serupa, terutama dalam dominasi awan serta kelembapan udara yang tinggi.

    “Kondisi awan cukup tebal sejak pagi sehingga potensi hujan ringan tetap ada, terutama di area perkotaan,” ujarnya.

    Di Kota Madiun, cuaca berawan akan menyelimuti wilayah tersebut sejak pukul 06.00 WIB. Menjelang siang, tepatnya pada pukul 10.00 WIB, hujan ringan diperkirakan mengguyur beberapa bagian kota. Meski begitu, hujan ini tidak berlangsung lama karena pada pukul 13.00 WIB cuaca kembali berubah menjadi berawan dan bertahan hingga malam hari.

    “Pola hujannya tidak terlalu intens, hanya berlangsung singkat sebelum kembali mendung,” jelas Oky.

     

    Suhu udara di Kota Madiun bergerak di rentang 23–30 derajat Celcius, dengan hembusan angin dari Selatan sekitar 16,1 km/jam. Tingkat kelembapan yang tinggi, yaitu 70–93 persen, membuat udara terasa cukup lembab sejak pagi hingga malam.

    Kabupaten Madiun juga diprediksi mengalami kondisi cuaca serupa dengan Kota Madiun. Awan tebal mendominasi dari pagi hingga malam hari. Suhu di wilayah kabupaten berada pada kisaran 22–29 derajat Celcius, sedikit lebih rendah dibandingkan wilayah kota.

    Angin bertiup dari arah Timur Laut dengan kecepatan 9,3 km/jam, sementara kelembapan udara berada pada 73–94 persen. Menurut Oky, wilayah kabupaten umumnya mengikuti pola cuaca kota karena faktor geografis dan kedekatan wilayah, sehingga perbedaan suhunya tidak terlalu signifikan.

    Sementara itu, Pacitan diprediksi tidak mengalami hujan sepanjang hari, namun tetap diselimuti awan dari pagi hingga malam. Mulai pukul 06.00 hingga 22.00 WIB, kondisi berawan terjadi tanpa perubahan berarti.

    Suhu udara di daerah pesisir ini tercatat berada pada 20–24 derajat Celcius, lebih sejuk dibandingkan dua wilayah Madiun. Angin berhembus dari Barat Daya dengan kecepatan 10,7 km/jam, sedangkan kelembapan udara di Pacitan termasuk tinggi, mencapai 77–99 persen.

    “Pacitan cenderung berawan karena pengaruh kelembapan dari laut, sehingga awan lebih mudah bertahan,” tambah Oky.

    Dengan cuaca yang relatif mendung dan kelembapan tinggi, masyarakat diimbau tetap memperhatikan perkembangan cuaca harian. Warga juga disarankan membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan, terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan.

    Kondisi atmosfer yang dinamis membuat antisipasi menjadi langkah penting agar kegiatan tetap berjalan lancar sepanjang hari.[mnd/aje]

     

  • Cuaca 23 November 2025: Hujan Ringan Siap Guyur Madiun dan Pacitan

    Cuaca 23 November 2025: Hujan Ringan Siap Guyur Madiun dan Pacitan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca terbaru untuk wilayah Kabupaten Madiun, Kota Madiun, dan Pacitan. Prakirawan BMKG, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa kondisi cuaca di tiga daerah ini didominasi mendung dengan potensi hujan ringan pada waktu-waktu tertentu.

    Menurut Oky, masyarakat perlu lebih waspada terhadap perubahan cuaca. “Situasinya cukup dinamis, terutama menjelang sore hari. Kami imbau warga tetap memperhatikan kondisi langit dan mengantisipasi jika hujan turun lebih cepat,” ujarnya.

    Di Kota Madiun, cuaca pada pagi hari akan dimulai dengan cerah berawan pada pukul 06.00 WIB.
    “Pagi masih relatif tenang, tapi awan mulai masuk sejak pukul tujuh,” kata Oky.

    Kondisi berawan ini berlangsung hingga pukul 13.00 WIB. Memasuki sore hari pukul 16.00 WIB, hujan ringan diperkirakan turun dan baru mereda pada malam hari ketika cuaca kembali berawan pukul 19.00–22.00 WIB.

    Suhu udara di kota tersebut berada di kisaran 24–31°C, dengan kelembapan 60–96 persen dan angin bertiup dari Barat Laut sekitar 7,9 km/jam.

    Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Madiun. Langit diprediksi tetap mendung sepanjang hari dengan suhu 23–30°C. Arah angin berasal dari Timur Laut dengan kecepatan 7,2 km/jam serta kelembapan mencapai 63–97 persen.

    Meski tidak seintens wilayah pesisir, potensi hujan di Kabupaten Madiun tetap ada. Oky memperingatkan warga yang bepergian untuk berjaga-jaga membawa payung.

    Sementara itu, di Pacitan, cuaca cenderung berawan sejak pagi hingga malam hari, mulai pukul 06.00 WIB hingga 22.00 WIB. Hanya satu waktu ketika cuaca sedikit lebih cerah, yaitu pada pukul 10.00 WIB.

    Suhu udara di Pacitan berkisar antara 21–29°C, dengan angin dari Barat Daya sekitar 9,7 km/jam. Tingkat kelembapan cukup tinggi, mencapai 61–98 persen. “Wilayah pesisir umumnya lebih lembab, jadi kondisi mendung seperti ini memang wajar,” jelas Oky.

    Dengan cuaca yang cukup bervariasi, BMKG mengimbau masyarakat di tiga wilayah tersebut tetap memperhatikan informasi cuaca harian.

    “Pantau terus update cuaca agar aktivitas tidak terganggu, terutama bagi yang bepergian jauh atau beraktivitas di luar ruangan,” tutup Oky. [mnd/suf]

  • Grand Max Tabrak Rumah Warga di Ketepung Pacitan, Satu Orang Luka

    Grand Max Tabrak Rumah Warga di Ketepung Pacitan, Satu Orang Luka

    Pacitan (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Pacitan–Trenggalek, tepatnya di Dusun Sumber, Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung, Kamis (20/11/2025) sekitar pukul 17.15 WIB. Sebuah mobil Daihatsu Grand Max bernomor polisi B 9848 UXC terperosok dan menabrak tembok rumah warga saat hujan turun.

    “Kendaraan melaju dari arah Tulakan menuju Pacitan. Saat berusaha mendahului sepeda motor di depannya, pengemudi hilang kendali hingga terperosok dan menabrak tembok rumah warga di sisi kiri jalan,” jelas Kanit Gakkum Satlantas Polres Pacitan, IPDA Agustaf Yunastianto, saat dikonfirmasi Kamis (20/11/2025).

    Pengemudi kendaraan, Choirul Anam, warga Desa Sedayu, Kecamatan Arjosari, mengalami luka di bagian kepala dan langsung dilarikan ke RSUD Pacitan untuk mendapatkan perawatan.

    “Diduga kecelakaan terjadi karena kelalaian pengemudi. Cuaca hujan juga membuat jalan licin, sehingga pengendara harus ekstra waspada,” imbuhnya.

    Tembok rumah milik Yani Eko Setyawan mengalami kerusakan akibat benturan tersebut. Sementara mobil turut mengalami kerusakan di bagian depan dan sisi kanan bodi.

    Petugas Satlantas bersama Polsek Kebonagung dan Pamapta Polres Pacitan telah melakukan olah TKP, mengamankan lokasi, serta mengatur lalu lintas agar tidak menimbulkan kemacetan. “Kami mengimbau pengendara untuk berhati-hati, terutama saat kondisi hujan,” pesan Agustaf. (tri/kun)

  • Diparkir di Garasi Rumah, Gran Max di Pacitan Berubah Jadi Sepeda Ontel

    Diparkir di Garasi Rumah, Gran Max di Pacitan Berubah Jadi Sepeda Ontel

    Pacitan (beritajatim.com) – Nasib apes dialami Supriyanto, warga Dusun Ngunut, Desa Menadi, Kecamatan Pacitan, setelah mobil Daihatsu Gran Max bernomor polisi B 9006 UAN yang diparkir di garasi rumahnya hilang pada Kamis pagi, 20 November 2025. Mobil yang sehari-hari digunakan untuk mengangkut kelapa itu raib tanpa diketahui siapa pelakunya.

    Peristiwa ini pertama kali diketahui sekitar pukul 06.00 WIB. Pipit Suryani, istri Supriyanto, menuturkan bahwa ibunya yang hendak berangkat ke pasar menanyakan keberadaan mobil tersebut. Saat dicek ke garasi, kendaraan yang biasanya terparkir di tempat itu sudah tidak ditemukan.

    “Namun ketika dicek, kendaraan yang biasa terparkir di garasi sudah tidak ada,” katanya.

    Yang membuat keluarga terkejut, di halaman rumah justru ditemukan sebuah sepeda ontel yang tidak diketahui pemiliknya. Temuan itu memunculkan dugaan bahwa pelaku datang ke rumah dengan mengendarai sepeda ontel, kemudian meninggalkannya dan membawa kabur Gran Max yang saat itu tidak dalam kondisi terkunci.

    “Sekitar pukul 23.00 mobil masih ada. Tengah malam ada tetangga yang mendengar suara mobil melaju kencang keluar, tapi mereka tidak curiga kalau itu mobil kami yang dicuri,” ungkap Pipit.

    Supriyanto diketahui setiap hari memanfaatkan mobil Gran Max tersebut untuk mengangkut kelapa dari kebun ke pasar, sehingga kehilangan kendaraan ini langsung berdampak pada aktivitas ekonominya. Karena itu, keluarga segera melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pacitan untuk ditindaklanjuti. [tri/beq]

  • Truk Engkel Terperosok 7 Meter di JLS Ngadirojo, Sopir Diduga Mengantuk

    Truk Engkel Terperosok 7 Meter di JLS Ngadirojo, Sopir Diduga Mengantuk

    Pacitan (beritajatim.com) – Sebuah truk engkel Mitsubishi AE-9593-NK mengalami kecelakaan tunggal di Jalur Lintas Selatan (JLS), kawasan Watu Pundung, Dusun Pucung Kulon, Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Selasa (18/11) sekitar pukul 17.45 WIB.

    Truk yang dikemudikan Riyanto, warga Dusun Krajan, Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo itu terperosok ke sisi kiri jalan hingga sedalam tujuh meter.

    Kapolsek Ngadirojo IPTU Titan Kurniawan membeberkan, kecelakaan diduga terjadi akibat sopir kelelahan atau mengantuk sehingga tidak mampu mengendalikan kendaraan saat melewati tikungan.

    “Truk keluar jalur dan terjun ke lereng, dengan posisi akhir miring dan tersangkut pohon jati,” jelasnya.

    Saat kejadian, truk dalam kondisi tanpa muatan. Minimnya pencahayaan di lokasi membuat proses evakuasi baru bisa dijadwalkan pada Rabu pagi (19/11). Sementara itu, aparat kepolisian telah mengamankan kendaraan serta barang-barang milik pengemudi.

    Kerugian material diperkirakan mencapai belasan juta rupiah. “Sopir sudah dijemput pihak keluarga di wilayah Sidomulyo,” tambahnya. (tri/ian)

  • Baru Menjabat, Kadinsos Pacitan Langsung Dihujani Protes PMII Soal Bansos

    Baru Menjabat, Kadinsos Pacitan Langsung Dihujani Protes PMII Soal Bansos

    Pacitan (beritajatim.com) — Belum lama duduk di kursi Kepala Dinas Sosial Pacitan, Heri Setijono langsung berhadapan dengan gelombang protes. Puluhan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pacitan mendatangi Kantor Dinsos, Senin (17/11) siang, menuntut pembenahan serius dalam tata kelola bantuan sosial yang dinilai masih jauh dari transparan.

    Ketua PMII Pacitan, Al Ahmadi, menilai distribusi bansos selama ini menyisakan banyak persoalan. Dalam audiensi dengan pejabat Dinsos, ia menyebut adanya temuan bantuan yang justru jatuh kepada warga yang tidak tergolong miskin, bahkan menyinggung dugaan praktik penyelewengan oleh oknum tertentu.

    Dalam aksinya, PMII membawa enam tuntutan utama. Mereka meminta Pemkab menerbitkan aturan yang memastikan keterbukaan data penerima bansos, termasuk pemasangan stiker identitas “Keluarga Miskin” bagi penerima bantuan.

    “Pembaruan data harus dilakukan secara berkala, sanksi tegas bagi pelaku penyimpangan, serta memperketat pengawasan penyaluran,” tegas Aldi sapaan akrabnya.

    Selain itu, mahasiswa mendesak intensifikasi sosialisasi mengenai sasaran bansos agar warga yang mampu bersedia mundur secara sukarela dari daftar penerima. Tuntutan terakhir menyangkut pemenuhan kuota Sekolah Rakyat sebanyak 200 siswa, program yang diklaim penting untuk keberpihakan pendidikan bagi keluarga kurang mampu.

    Menanggapi desakan tersebut, Kepala Dinas Sosial Heri Setijono menegaskan bahwa pihaknya tidak menutup diri terhadap kritik. Ia menyatakan komitmen untuk memperbaiki tata kelola bansos dan meningkatkan integritas penyaluran. “Dinsos berkomitmen mengawal bansos agar lebih tepat sasaran dan terus mengevaluasi program yang berjalan,” kata Heri.

    Di awal masa jabatannya, Heri menyebut telah menerima berbagai masukan dari masyarakat maupun pemangku kebijakan. Sebagai langkah awal, Dinsos berencana menggelar pertemuan besar awal tahun mendatang yang melibatkan seluruh kepala desa, operator desa, dan camat. Agenda utama, kata dia, adalah membahas optimalisasi peralihan data dari DTKS menuju DTSen.

    Aksi tersebut berlangsung damai di bawah pengamanan aparat kepolisian. Setelah berdialog dan menyerahkan tuntutan secara resmi, massa akhirnya membubarkan diri. (tri/kun)

  • Cuaca Selasa, 18 November 2025: Madiun–Pacitan Diprediksi Hujan Ringan pada Siang Hari

    Cuaca Selasa, 18 November 2025: Madiun–Pacitan Diprediksi Hujan Ringan pada Siang Hari

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca terbaru untuk Selasa, 18 November 2025. Tiga wilayah Mataraman, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan, diperkirakan mengalami kondisi cuaca yang berubah-ubah sepanjang hari.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., mengatakan bahwa pola cuaca pada hari tersebut akan dipengaruhi oleh peningkatan kelembapan udara sejak pagi hingga sore. “Pagi hari cenderung cerah, namun memasuki siang potensi hujan ringan mulai muncul di beberapa wilayah,” ujarnya.

    Pada Kota Madiun, cuaca diprediksi cerah total pada pukul 06.00 WIB. Namun menjelang siang, tepatnya pukul 10.00 WIB, hujan ringan diperkirakan mulai turun. “Perubahan cuaca di Kota Madiun cukup cepat, jadi masyarakat sebaiknya tetap antisipatif,” tambah Oky.

    Kemudian pada pukul 13.00 hingga 19.00 WIB, langit Kota Madiun akan didominasi kondisi berawan sebelum kembali cerah berawan pada pukul 22.00 WIB. Suhu di wilayah ini berada pada kisaran 23–31°C, dengan angin bertiup dari Tenggara sekitar 17,2 km/jam serta kelembapan mencapai 68–96 persen.

    Wilayah Kabupaten Madiun turut mengalami tren cuaca serupa. Pagi hari, yakni mulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, akan cerah. Memasuki pukul 13.00 WIB, hujan ringan mulai berpotensi turun dan berubah menjadi berawan pada pukul 16.00–19.00 WIB. Menjelang malam atau pukul 22.00 WIB, cuaca kembali membaik dengan cerah berawan.

    Menurut Oky Kabupaten Madiun memiliki pola cuaca yang hampir sama dengan kota, namun perbedaan utamanya terletak pada fluktuasi suhu yang sedikit lebih rendah. Suhu udara di Kabupaten Madiun bergerak pada kisaran 22–29°C, dengan angin dari Timur Laut sekitar 17,4 km/jam dan kelembapan 71–96 persen.

    Pacitan juga tidak luput dari potensi hujan ringan. Pada pukul 06.00 WIB, cuaca di wilayah ini diperkirakan cerah berawan. Hujan ringan kemudian akan turun antara pukul 10.00 hingga 13.00 WIB. Memasuki sore hari pada pukul 16.00–19.00 WIB, Pacitan akan berada dalam kondisi berawan sebelum kembali cerah berawan pada malam hari.

    “Pacitan memiliki kelembapan yang cukup tinggi, sehingga potensi hujan pada siang hari cenderung lebih besar dibandingkan wilayah lainnya,” jelas Oky. Suhu di Pacitan berada pada rentang 22–26°C, dengan angin dari Timur Laut berkecepatan 9,7 km/jam serta kelembapan mencapai 75–98 persen.

    Prakiraan cuaca ini diharapkan dapat membantu masyarakat mempersiapkan aktivitas sehari-hari, terutama pada jam-jam dengan potensi hujan ringan.(mnd/kun)

  • SK 2.308 Honorer di Pacitan Jadi PPPK Paruh Waktu Tinggal Diteken

    SK 2.308 Honorer di Pacitan Jadi PPPK Paruh Waktu Tinggal Diteken

    Pacitan (beritajatim.com) – Proses pengangkatan 2.308 tenaga honorer di Kabupaten Pacitan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu tinggal selangkah lagi rampung setelah pemerintah daerah menyelesaikan sebagian besar verifikasi administrasi sejak awal tahun. Langkah ini menjadi babak baru bagi ribuan honorer yang selama bertahun-tahun menunggu kepastian status kepegawaian mereka.

    Plt. Kabid Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian BKPSDM Pacitan, Ruly Dwi Angsono, menjelaskan bahwa proses finalisasi kini berfokus pada penandatanganan dokumen.

    “Masih sekitar 300-an SK yang belum selesai. Prosesnya sekarang fokus pada penandatanganan,” jelasnya ditulis Senin (17/11/2025). Pemerintah daerah menargetkan seluruh dokumen dapat selesai dalam waktu dekat agar distribusi SK tidak melampaui tenggat akhir bulan.

    Ruly menambahkan bahwa penyerahan SK direncanakan berlangsung pertengahan hingga akhir November, menunggu arahan langsung dari Bupati Indrata Nur Bayuaji. Dari total 2.317 honorer yang diajukan, sembilan dinyatakan tidak dapat melanjutkan proses karena berbagai alasan.

    “Ada yang meninggal dunia, tidak aktif bekerja, dan diterima di Sekolah Rakyat,” terangnya.

    Skema gaji PPPK Paruh Waktu tahun ini juga dinilai lebih menguntungkan tenaga honorer. Berdasarkan KepmenPANRB Nomor 16 Tahun 2025, gaji tidak boleh lebih rendah dari honor sebelumnya dan minimal mengikuti UMP atau UMK daerah.

    Ketentuan tersebut memberikan kepastian yang lebih kuat bagi pekerja, terutama bagi mereka yang mengandalkan pekerjaan honorer sebagai sumber penghidupan utama.

    Dengan proses penandatanganan yang hampir tuntas, suasana optimisme mulai menguat di berbagai satuan kerja di Pacitan. Banyak honorer berharap perubahan status ini membawa peningkatan kesejahteraan sekaligus kepastian karier setelah bertahun-tahun mengabdi kepada pemerintah daerah.

    “Yang paling penting sekarang adalah menunggu arahan pimpinan untuk jadwal penyerahan resmi,” tutup Ruly. [end/beq]