kab/kota: Pacitan

  • Gempa Bumi Magnitudo 4,4 Guncang Yogyakarta Hari Ini, Disebabkan Aktivitas Sesar Laut

    Gempa Bumi Magnitudo 4,4 Guncang Yogyakarta Hari Ini, Disebabkan Aktivitas Sesar Laut

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG melaporkan gempa bumi magnitudo 4,4 telah mengguncang Bantul, Yogyakarta pada hari ini, 12 Januari 2025.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa bumi itu berada di laut pada jarak 43 km arah Barat Daya Bantul, DIY dengan kedalaman 20 km.

    “Hari Minggu, 12 Januari 2025 pukul 09.52.08 WIB wilayah Bantul, DIY dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik,” ujar Daryono dalam keterangan tertulis, Minggu (12/1/2025).

    Berdasarkan analisis BMKG, Daryono mengatakan bahwa gempa bumi ini berjenis dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar laut.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar di laut,” tambahnya.

    Adapun, sebaran guncangan ini dirasakan di daerah Kulon Progo, Sleman, Kota, Bantul, Gunungkidul, Pacitan, Trenggalek, Tulungaguang dengan level II-III MMI atau gerakan terasa seperti truk yang melintas.

    Di samping itu, Daryono menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut.

    “Hingga hari Minggu, 12 Januari 2025 pukul 10.06 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 kali gempabumi susulan,” pungkasnya.

  • Data Gempa M 4,9 Pacitan: Apa yang Perlu Diketahui? – Halaman all

    Data Gempa M 4,9 Pacitan: Apa yang Perlu Diketahui? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Sabtu, 11 Januari 2025, gempa bumi mengguncang Pacitan, Jawa Timur.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan analisis mengenai kejadian ini dan dampaknya yang dirasakan hingga Surakarta.

    Berikut ini informasi lebih dalam mengenai gempa yang terjadi tersebut.

    Kapan dan Di Mana Gempa Terjadi?

    Gempa bumi terjadi pada pukul 14:25:10 WIB dengan magnitudo 4,9.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa episenter gempa terletak pada koordinat 8,88 derajat LS dan 110,97 derajat BT.

    “Gempa ini berpusat di laut, tepatnya pada jarak 79 km arah barat daya Pacitan dengan kedalaman 29 km,” ungkapnya, Sabtu.

    Mengapa Gempa Ini Terjadi?

    Daryono menyebutkan bahwa gempa di Pacitan merupakan jenis gempa tektonik.

    Dengan mempertimbangkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini dikategorikan sebagai gempabumi dangkal.

    Penyebab utama dari kejadian ini adalah aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust, yang merupakan daerah rawan gempa.

    Dampak Gempa Bumi

    Dampak dari gempa bumi ini terasa di beberapa daerah, mulai dari Pacitan, Yogyakarta, hingga sebagian Jawa Tengah.

    BMKG mencatat tingkat guncangan yang dirasakan, antara lain:

    Skala II-III MMI (Misalnya di Klaten, Yogyakarta, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri, Sukoharjo, dan Surakarta):

    Pada skala ini, getaran dirasakan seperti truk yang melintas.

    Skala II MMI (Seperti di Karangkates, Malang):

    Pada skala ini, getaran dirasakan sedikit oleh orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

    Hingga saat ini, Daryono menginformasikan bahwa belum ada laporan tentang kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ini.

    Apakah Ada Gempa Susulan?

    Sejak gempa utama, hingga pukul 14:45 WIB, BMKG mencatat adanya satu kali gempabumi susulan atau aftershock.

    Ini menambah perhatian masyarakat terkait aktivitas seismik yang terjadi di zona tersebut.

    Dalam menghadapi situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi dari BMKG atau pihak berwenang lainnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Penyebab Gempa Magnitudo 4,9 di Pacitan, Terasa hingga Yogyakarta

    Penyebab Gempa Magnitudo 4,9 di Pacitan, Terasa hingga Yogyakarta

    Bisnis.com,  JAKARTA – Hari Sabtu, 11 Januari 2025 pukul 14.25.10 WIB wilayah Pacitan, JATIM dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik.

    Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M4,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8.88° LS; 110.97° BT tepatnya di laut pada jarak 79 km arah Barat Daya Pacitan, JATIM dengan kedalaman 29 Km.

    Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust.

    Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Klaten, Yogyakarta, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta II-III MMI (Getaran dirasakan seperti truk yang melintas), di Karangkates-Malang II MMI *(Getaran dirasakan sedikit orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)*. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

    Hingga hari Sabtu, 11 Januari 2025 pukul 14.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) kali gempabumi susulan (aftershock)

  • Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Apa Dampaknya?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Januari 2025

    Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Apa Dampaknya? Regional 11 Januari 2025

    Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Apa Dampaknya?
    Tim Redaksi
    TRENGGALEK, KOMPAS.com –
    Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah barat daya Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Sabtu (11/1/2025) sekitar pukul 14.25 WIB.
    Guncangan yang terjadi tidak dirasakan dengan kuat oleh sebagian besar warga, dan hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa tersebut.
    Menurut data resmi dari
    Badan Meteorologi
    , Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berlokasi 97 kilometer Barat Daya Kabupaten Pacitan dengan kedalaman 10 kilometer.
    Meskipun terjadi guncangan, banyak warga yang tidak menyadari adanya kejadian tersebut.
    “Saya tidak terasa kalau ada gempa. Soal saya gerak jalan terus,” ungkap Puji Lestari (40), salah satu warga Kelurahan Sidoharjo, Pacitan.
    Beberapa warga yang merasakan guncangan tersebut mengaku hanya terdiam sejenak dan tidak sampai berlari keluar rumah.
    Gempa bumi ini juga dirasakan hingga ke Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dengan getaran yang mirip seperti kendaraan besar yang melintas.
    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai dampak dari gempa bumi yang terjadi di Pacitan, mengingat banyak masyarakat yang tidak merasakan adanya guncangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa M4,9 Guncang Pacitan, Lokasinya di Zona Megathrust

    Gempa M4,9 Guncang Pacitan, Lokasinya di Zona Megathrust

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa bumi tektonik berkekuatan M4,9 mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur pada hari Sabtu (11/1/2025) pukul 14.25.10 WIB.

    Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M4,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8.88° LS; 110.97° BT tepatnya di laut pada jarak 79 km arah Barat Daya Pacitan, Jawa Timur dengan kedalaman 29 Km.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust,” katanya dalam keterangan resmi.

    “Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Klaten, Yogyakarta, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta II-III MMI (Getaran dirasakan seperti truk yang melintas), di Karangkates-Malang II MMI (Getaran dirasakan sedikit orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” jelas Daryono. 

    Disebutkan, hingga pukul 14.45 WIB (Selasa 11/1/2025), hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 kali gempa bumi susulan (aftershock).

    Foto: (Dok. BMKG)
    (Dok. BMKG)

    (dce/dce)

  • Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9 Hari Ini

    Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9 Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Pacitan Jawa Timur hari ini, Sabtu 11 Januari 2025.

    BMKG melaporkan kejadian gempa tercatat pada pukul 14:25:08 WIB.

    Adapun lokasi gempa yakni di titik 9.04LS, 110.92BT (97 km BaratDaya PACITAN-JATIM).

    Gempa ini terjadi dan berpusat di kedalaman dangkal sekitar 10 kilometer.

    Pacitan adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Pacitan Kota. Pada zaman Hindia-Belanda, daerah ini disebut Kawedanan Pacitan yang terkenal dengan tujuan wisatanya.

    Di sini terdapat rumah kelahiran/peninggalan Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia. Jalur menuju Pacitan dapat ditempuh melalui Ponorogo, Wonogiri dan Trenggalek, yang juga merupakan Jalan Lintas Selatan yang menghubungkan Pacitan hingga Tulungagung dan Blitar

  • Hasil Liga 4 Jatim Grup P: Libas PS HW Ponorogo 3-0, Persepon Lolos 32 Besar Tanpa Terkalahkan

    Hasil Liga 4 Jatim Grup P: Libas PS HW Ponorogo 3-0, Persepon Lolos 32 Besar Tanpa Terkalahkan

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Persatuan Sepakbola Ponorogo (Persepon) makin mengukuhkan diri sebagai juara grup P Liga 4 Jatim.

    Ini setelah Laskar Suromenggolo (sebutan Persepon Ponorogo) mengalahkan Persatuan Sepakbola Hizbul Wathan (PS HW) Ponorogo, di Stadion Batoro Katong, Jumat (10/1/2025) sore.

    Anak didik besutan pelatih Windu Wibowo ini mengalahkan PS HW Ponorogo tanpa gol berbalas. Dimana setelah peluit berakhir, Persepon Ponorogo menang 3-0.

    Pantauan di lokasi, pemain Persepon bermain lepas sejak di menit awal. Apalagi, mereka tidak mempunyai beban untuk menang. Lantaran kalah pun mereka tetap lolos babak 32 besar Liga 4 Jatim.

    Gol pun tercetak pada menit 34′ pemain nomer punggung 37 Arjun Aryanto melesatkan gol ke gawang PS HW Ponorogo setelah menerima umpan tendangan bebas. 

    Laga Persepon Ponorogo vs PS HW Ponorogo berakhir 3-0. Persepon makin mengukuhkan diri sebagai juara grup P pada Liga 4 Jatim (tribunjatim.com/Pramita Kusumaningrum)

    Gol tersebut membuat pemain Persepon semakin diatas angin. Namun hingga turun minum skor masih 1- 0 untuk keunggulan Persepon Ponorogo.

    Bukan bermain makin santai. Saling serang pun terjadi. PS HW Ponorogo yang belum meraih kemenangan mencoba menyamakan kedudukan di babak kedua. Namun, sejumlah peluang berhasil dimentahkan lini pertahanan Persepon Ponorogo. 

    Hingga menit 54′, setelah striker Persepon nomor punggung 23 Ilham mencetak gol bagi timnya melalui kemelut di depan gawang. 

    Di menit 81′ Alfianza menggenapkan keunggulan Persepon Ponorogo menjadi 3-0 setelah umpan lambungnya gagal diantisipasi oleh kiper PS HW Ponorogo Athelia Benedito. Hingga peluit tanda berakhirnya pertandingan skor tidak berubah. 

    “Sangat bersyukur ya kita bisa meraih 3 poin. Anak-anak bermain luar biasa meskipun kita merotasi beberapa pemain mereka bisa menunjukkan pemainan terbaik,” ungkap Pelatih Persepon, Windu Wibowo, Jumat (10/1/2025).

    Dia menilai bahwa permainan kali ini Persepon Ponorogo, para pemain telah terbangun mentalnya. Juga chemistry terbangun antar pemain.

    “Hasil puas. Meskipun banyak sekali membuang peluang. Alhamdulillah 3 gol. Dan ini kita merotasi banyak pemain,” urainya.

    Manajemen PS HW Ponorogo, Sugeng Riyadi mengaku ini adalah pertandingan yang cukup berat. Lantaran melihat track record permainan yang ada.

    “Tuan rumah dengan suporter yang kuat dan lama. Dua kali menang (Persepon menang dua kali) pasti semangatnya dan percaya diri lebih daripada PSHW,” tegasnya.

    Sugeng menyakinkan, bahwa pertandingan tadi pemain PS HW Ponorogo sudah mati-matian.

    “Semua sebagai pembelajaran. Ini adalah hasil kerjakeras. Anak-anak sudah kerjakeras harus disyukuri,” pungkasnya.

    Kemenangan ini sekaligus mengantarkan Persepon Ponorogo lolos ke babak 32 besar Liga 4 Jatim dengan poin sempurna, 9 poin.

    Hasil tersebut diperoleh setelah menyapu bersih laga dengan kemenangan atas Persinga Ngawi, Perspa Pacitan, dan PS HW Ponorogo.

     

  • Nyaris 500 kasus, Wabah PMK di Pacitan Semakin Ganas

    Nyaris 500 kasus, Wabah PMK di Pacitan Semakin Ganas

    Pacitan (beritajatim.com) – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Pacitan menunjukkan tren yang mulai mencemaskan banyak pihak.

    Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan mencatat hingga Rabu (8/1/2025), setidaknya terdapat 496 kasus PMK, dengan 24 ekor diantaranya dilaporkan mati.

    Untuk menghadapi situasi ini, DKPP Pacitan mengambil sejumlah langkah strategis salah satunya dengan menutup semua pasar hewan selama 14 hari, terhitung sejak Selasa (7/1/2025) hingga Selasa (21/1/2025).

    Keputusan ini sudah tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Pacitan Nomor 500.7.2.5/004/408.30/2025, mengacu pada SE Menteri Pertanian Republik Indonesia tentang kewaspadaan dini peningkatan kasus penyakit hewan menular strategis (PHMS).

    Plt. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Pacitan, Agus Rustamto, menjelaskan, bahwa penutupan pasar hewan di seluruh wilayah kabupaten Pacitan ini bertujuan memutus rantai penyebaran PMK melalui aspek mobilitas ternak.

    “Tentu kami akan terus memantau semua pasar dan pergerakan ternak, dan mengevaluasi kembali kebijakan ini pada 21 Januari mendatang,” ujarnya.

    Langkah pencegahan ini juga sudah diambil oleh daerah tetangga seperti Ponorogo dan Wonogiri. Dengan tujuan yang sama uaitu untuk mencegah perpindahan ternak dari daerah lain yang dapat meningkatkan risiko penularan PMK.

    “Jika Pacitan tidak melakukan penutupan pasar hewan, dikhawatirkan terjadi perpindahan ternak dari daerah lain. Tentu ini meningkatkan potensi sebaran wabah PMK” kata Agus

    Selain penutupan pasar hewan, DKPP Pacitan tengah beusaha untuk mendapatkan setidaknya 58 ribu dosis vaksin PMK dari pemerintah pusat, sesuai dengan perkiraan populasi ternak yang tercatat di Pacitan.

    “Karena langkah Vaksinasi ini merupakan salah satu upaya terbaik untuk menghentikan penyebaran wabah PMK,” imbuh Agus.

    Sambil menunggu ketersediaan vaksin, DKPP juga menyediakan opsi vaksinasi mandiri bagi peternak dengan tarif Rp75 ribu hingga Rp100 ribu per dosis. Hingga Kamis 909/01), tercatat 496 kasus PMK, dengan rincian sebanyak 418 ternak dilaporkan sakit, 24 ekor mati, 36 ekor dipotong paksa, dan hanya 18 ekor yang dinyatakan sembuh.

    Dengan merbaknya kembali mabah PMK, DKPP Pacitan mengimbau para peternak untuk tidak memindahkan ternak secara sembarangan dan memastikan sterilitas truk pengangkut ternak. Peternak yang mendapati ternaknya terindikasi PMK juga diminta untuk segera melapor kepada petugas.

    Agus menekankan pentingnya kesadaran dan kerja sama antara warga dan pemerintah dalam mengatasi wabah PMK ini. “Kami berharap dengan adanya kerja sama yang baik antara warga dan pemerintah, kondisi kesehatan hewan ternak di Kabupaten Pacitan dapat segera membaik,” pungkasnya. (sul/ted)

  • Hasil Liga 4 Jatim Grup P, Persepon Ponorogo Kalahkan Perspa Pacitan 1-0 dalam Derby Wengker

    Hasil Liga 4 Jatim Grup P, Persepon Ponorogo Kalahkan Perspa Pacitan 1-0 dalam Derby Wengker

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Persatuan Sepakbola Ponorogo (Persepon) memastikan lolos ke putaran 2 Liga 4 Jatim.

    Setelah mengalahkan Persatuan Sepakbola Pacitan (Perspa), Rabu (8/1/2025) 

    Laskar Suromenggolo—sebutan—Persepon Ponorogo berhasil menekuk Perspa Pacitan dengan skor 1-0 di Stadion Batoro Katong Ponorogo. 

    Skor itu, tentu membawa Persepon Ponorogo mendapatkan 3 poin. Sehingga, jika ditambahkan pertandingan dengan Persinga Ngawi poin Persepon Ponorogo menjadi 6.

    Terlihat permainan dengan tempo cepat terjadi. Awal-awal, permainan berlangsung imbang.

    Pada menit ke 40, Yoga Adi Ariyanto berhasil bobol gawang Perspa Pacitan. Hingga skor bertahan imbang turun minum. 

    Kemudian babak kedua, permainan masih berjalan dengan keras. Namun tidak ada satu pun gol terjadi baik dari Perspa Pacitan maupun Persepon Ponorogo.

    “Alhamdulillah hari ini kita kembali mendapatkan 3 poin, syukuri. Jadi total 6 poin,” ungkap pelatih Persepon Ponorogo, Windu Wibowo, Rabu (8/1/2025).

    Windu menjelaskan secara permainan, anak didiknya kelihatan kurang percaya. Para pemain menurutnya masih takut untuk menyerang.  

    “Jadi masih takut menyerang. Dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan, terutama pada saat counter masih delay, tidak langsung target. Itu yg akan kita perbaiki,” katanya.

    Windu mengaku pertandingan tidak mudah. Meskipun PS HW Ponorogo dapat menahan Perspa Pacitan.

    “Ini tadi pertandingan tidak mudah, meskipun Perspa Pacitan sama PS HW Ponorogo itu seri,  hari ini tidak mudah untuk kami. Perlu kami syukuri,” urainya.

    Windu menjelaskan dengan menangnya Persepon Ponorogo ini semakin menguatkan di puncak klasemen.

    “Kemungkinan lolos ke babak selanjutnya bisa dipastikan,” tambahnya.

    Pelatih Perspa Pacitan, Pratama Nahrowi mengaku pertandingan  sore hari ini cukup menarik. Tensi juga cukup tinggi,

    “Lantaran Pacitan (Perspa Pacitan) vs  Ponorogo (Persepon Ponorogo) adalah derby Wengker,” kata Pelatih Perspa Pacitan, Pratama Nahrowi.

    Dia mengaku kecolongan di menit ke 40. Menurutnya sebenarnya pemain telah cukup menjalankan instruksi baik

    “Lapangan cukup sulit alur bola banyak terhenti karena kondisi lapangan. Ya kita maksimalkan saja ke pertandingan selanjutnya,” pungkasnya.

  • 8 Januari 1855: Wafatnya Pangeran Diponegoro

    8 Januari 1855: Wafatnya Pangeran Diponegoro

    Liputan6.com, Yogyakarta – Lahir dengan nama Raden Mas Mustahar, Pangeran Diponegoro merupakan seorang pahlawan nasional yang terus dikenang dalam buku-buku sejarah. Ia pernah memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa pada 1825 hingga 1830.

    Mengutip dari berbagai sumber, nama Raden Mas Mustahar kemudian berganti menjadi Bendoro Raden Mas Ontowiryo. Ketika ayahnya resmi naik takhta pada 1812 menjadi Sultan Yogyakarta dengan gelar Sultan Hamengkubuwono III, Raden Mas Ontowiryo dinobatkan sebagai pangeran.

    Ia kemudian menyandang nama Pangeran Harya Dipanegara. Sejak saat itu, Raden Mas Ontowiryo dipanggil Pangeran Diponegoro.

    Pangeran Diponegoro merupakan putra Raden Mas Surojo atau Sultan Hamengkubuwono III dan seorang selir bernama Raden Ayu Mangkarawati, yang berasal dari Pacitan. Ia lahir pada 11 November 1785.

    Pangeran Diponegoro dibesarkan dalam lingkungan istana yang sarat dengan nilai-nilai budaya Jawa keraton. Ia juga memiliki latar belakang pendidikan agama, budaya, serta kemampuan seni beladiri yang mumpuni.

    Meski merupakan anak sultan, ia tidak ingin hidup dalam kemewahan keluarga kerajaan. Konon, Pangeran Diponegoro merupakan pangeran Kesultanan Yogyakarta dan kelak akan menjadi raja.

    Namun, hal itu ditolak secara halus. Ia merasa dirinya tidak pantas karena merupakan anak selir.

    Pangeran Diponegoro dijuluki sebagai Ksatria Piningit atau Ksatria Tersembunyi. Julukan yang melambangkan optimisme itu diberikan kepada Pangeran Diponegoro karena perannya dalam memimpin perlawanan rakyat terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda.

    Dalam Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang terjadi antara 1825 sampai 1830, Pangeran Diponegoro memiliki peran sangat penting. Perang yang dikenal sebagai perang terbesar selama masa pendudukan Belanda di Indonesia ini berawal dari kekesalan Pangeran Diponegoro dengan Belanda yang ikut campur urusan keraton.

    Akibatnya, para petani menderita karena penyalahgunaan kebijakan penyewaan tanah oleh warga Belanda, Inggris, Perancis, dan Jerman. Dari sanalah Diponegoro bertekad melakukan perlawanan.

    Pangeran Diponegoro dikejar oleh pasukan Jawa-Belanda di daerah Tegalrejo atas utusan dari keraton. Ia dan pasukannya berhasil melarikan diri.

    Selanjutnya, ia bergerak ke barat sampai ke Desa Dekso, kabupaten Kulon Progo. Menuju ke selatan, ia pun tiba di Goa Selarong dan mendapat banyak dukungan dari masyarakat.