kab/kota: Pacitan

  • Diduga Sopir Mengantuk, Mobil Pikap Muat Tabung Oksigen Tabrak Pohon di Pacitan, Kernet Tewas di TKP

    Diduga Sopir Mengantuk, Mobil Pikap Muat Tabung Oksigen Tabrak Pohon di Pacitan, Kernet Tewas di TKP

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PACITAN – Pikap bermuatan tabung oksigen mengalami kecelakaan tunggal di Pacitan, Kamis (30/1/2025) siang. Tepatnya di Jalan Tentara Pelajar Masuk Dusun Tegalrejo Desa Nanggungan, Kecamatan/Kabupaten Pacitan.

    Dalam kecelakaan tunggal ini dilaporkan 1 luka-luka dan 1 meninggal dunia di lokasi. “Sopir luka-luka. Sedangkan kernet meninggal dunia, sempqt terjepit body mobil. Sopir diduga mengantuk,” ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polres Pacitan, Aiptu Jani Agus Siswanto, Kamis (30/1/2025).

    Dia menjelaskan bahwa kronologinya mobil pikap berplat nomor AE 8636 YE dikendalikan Trigo Brian Pamungkas warga Desa Sirnoboyo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan.

    Pria berusia 20 tahun itu membawa kernet. Febya Putra Listyana (23) warga Desa Punjung Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan.

    “Mereka melaju dari arah utara atau Ponorogo menuju selatan atau Pacitan,” kata Aiptu Jani ketika dikonfirmasi Tribunjatim.com melalui pesan singkat.

    Sesampai di lokasi, diduga sopir mengantuk. Posisi mobil yang dibawa diduga melaju kencang hilang kendali masuk jalur berlawanan .

    “Kemudian oleng menabrak pohon sehingga mobil terperosok dan terguling serta tertimpa pohon di pekarangan warga,” tegas Aiptu Jani.

    Akibatnya, sopir pikap berwarna hitam itu mengalami luka kepala belakang dalam keadaan sadar. Sedangkan kernet mengalami luka patah kaki kiri dan kanan, robek kaki kiri, patah lengan kanan, luka lebam di pelipis kiri

    “Meninggal dunia di TKP, sempat terjepit bodi mobil. Evakuasi sekitar 3 jam,” papar Aiptu Jani.

    Saksi mata, Fajar Tri Widodo, mengatakan bahwa kecelakaan tersebut terjadi begitu cepat dan mobil terlihat melaju sangat kencang sebelum kehilangan kendali. 

    “Dari arah utara itu kencang, dan sekitar 300 meter sebelum kecelakaan kendaraan sempat oleng,” pungkasnya.  

  • Pikap Angkut Oksigen Kecelakaan di Pacitan, Satu Meninggal

    Pikap Angkut Oksigen Kecelakaan di Pacitan, Satu Meninggal

    Pacitan (Beritajatim.com) – Sebuah mobil pikap yang mengangkut tabung gas oksigen mengalami kecelakaan di Jalan Pacitan-Ponorogo, tepatnya Kecamatan Kebonagung, Pacitan, pada Selasa (30/1/2025) siang. Kendaraan tersebut menabrak pohon di tepi jalan, menyebabkan mobil terbalik dan salah satu penumpangnya meninggal dunia.

    Kecelakaan ini melibatkan kendaraan dengan nomor polisi AE 8638 YE, yang dikemudikan oleh Trigo Brian Pamungkas, warga Sirnoboyo. Sementara itu, seorang penumpang bernama Febya Putra Listyana, warga Krajan, Punjung, Kebonagung, meninggal dunia setelah terjepit di dalam mobil.

    Berdasarkan rekaman CCTV dari sebuah toko di sekitar lokasi kejadian, mobil melaju dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya menabrak pohon. Akibat benturan yang keras, tabung oksigen yang diangkut berhamburan ke jalan.

    “Saya mendengar suara benturan keras, lalu keluar dan melihat mobil sudah dalam kondisi terbalik. Sopir berhasil keluar dan segera dievakuasi warga ke RSUD dr. Darsono,” ujar Fajar Tri Widodo, salah satu saksi mata.

    Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Pacitan, bersama unit Laka Lantas Polres Pacitan serta warga sekitar, segera melakukan evakuasi terhadap korban yang masih terjepit di dalam kendaraan. Proses penyelamatan berlangsung selama satu jam menggunakan gergaji mesin untuk memotong kayu yang menimpa mobil.

    Sementara itu, tim kepolisian dan petugas pemadam kebakaran menarik bangkai mobil guna mempermudah proses evakuasi. Setelah berhasil dikeluarkan, jenazah korban langsung dibawa ke kamar jenazah sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Pacitan, Aiptu Jani Agus Siswanto, mengungkapkan bahwa kecelakaan diduga terjadi akibat sopir mengantuk hingga kehilangan kendali. Saat ini, sopir yang selamat masih menjalani perawatan di RSUD dr. Darsono Pacitan.

    “Dugaan sementara, sopir mengantuk karena perjalanan dari Madiun,” tutupnya. [end/beq]

  • Ular Sanca di Atap Kandang Ternak Gegerkan Warga Pacitan, Begini Aksi Tim Damkar

    Ular Sanca di Atap Kandang Ternak Gegerkan Warga Pacitan, Begini Aksi Tim Damkar

    Pacitan (beritajatim.com) – Suara gaduh dari kandang ternak membangunkan Parnen, warga Dusun Mloko, Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan, pada Rabu (29/1/2025) tengah malam. Ketika diperiksa, Ia menemukan seekor ular besar melilit di atap kandang kambing dan ayam miliknya.

    Tak ingin mengambil risiko, Parnen pun segera menghubungi Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Pacitan untuk meminta bantuan. Diharapkan, petugas bisa segera melakukan evakuasi ular tersebut dari kandang ternaknya.

    “Tadi malam itu saya terbangun karena ada suara di kandang. Setelah dicek, ternyata ada ular, saya pun langsung minta bantuan Damkar Pacitan untuk evakuasi,” kata Parnen, Rabu (30/01/2025)

    Menerima laporan tersebut, tim piket yang terdiri dari Arfigo Rizzaldy, Langgeng Sulih Prasetyo, dan Iqbal Agung Wicaksono langsung bergegas menuju lokasi dengan membawa peralatan penyelamatan.

    “Karena lokasinya di atap kandang dan kondisi tengah malam, kami harus ekstra hati-hati dalam proses evakuasi. Selain itu, suara kambing yang terus mengembik juga membuat situasi semakin menantang,” ungkap Arfigo.

    Dalam waktu sekitar 15 menit, tim berhasil mengamankan ular sanca kembang (Python reticulatus) sepanjang dua meter tersebut. Beruntung, reptil itu belum sempat memangsa ternak sebelum dievakuasi.

    Kejadian serupa bukan hal baru bagi Damkar Satpol PP Pacitan, terutama saat musim penghujan, di mana satwa liar sering mencari tempat perlindungan di sekitar permukiman warga.

    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak bertindak sendiri jika menemukan hewan berbahaya. Sebaiknya, segera menghubungi petugas yang berwenang agar proses evakuasi dapat dilakukan dengan aman dan efektif. [end/aje]

  • Pacitan Diguncang Gempa M 4,0, Warga Diminta Waspada

    Pacitan Diguncang Gempa M 4,0, Warga Diminta Waspada

    Pacitan (beritajatim.com) – Gempa bumi dengan magnitudo 4,0 Scala Richter terjadi pada Rabu (29/1/2025) pukul 21.45 WIB di koordinat 11.26 Lintang selatan dan 111.48 Bujur Timur, sekitar 344 km tenggara Pacitan, Jawa Timur. Gempa dangkal dengan kedalaman 10 km itu tidak dirasakan oleh warga setempat.

    Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, menjelaskan bahwa meskipun tergolong gempa dangkal, jaraknya yang jauh dari daratan membuatnya tidak berdampak bagi masyarakat.

    “Karena memang jaraknya cukup jauh dan sampai saat ini tidak ada laporan dampak gempa,” katanya saat dihubungi melalui pesan Whatsapp Kamis, (30/1/2025).

    Ia juga mengingatkan bahwa zona gempa di selatan Pulau Jawa, termasuk Pacitan, tergolong aktif. Monitoring BMKG menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan di zona subduksi lempeng Indo-Australia yang terletak di selatan Pacitan.

    “Terlihat adanya kluster gempa yang lebih aktif dibanding wilayah sekitarnya,” ujarnya.

    Sebagai langkah mitigasi, BPBD terus mensosialisasikan prinsip “20-20-20”, yakni jika gempa berlangsung selama 20 detik, warga harus segera melakukan evakuasi dan mencari tempat lebih tinggi dengan ketinggian minimal 20 meter untuk menghindari potensi tsunami.

    Erwin juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, ia mengingatkan warga untuk memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal guna memastikan ketahanannya terhadap gempa.(end/tri/ted)

  • Langkah Konkret, Pemkab Pacitan Bakal Ganti Sapi yang Mati Akibat PMK

    Langkah Konkret, Pemkab Pacitan Bakal Ganti Sapi yang Mati Akibat PMK

    Pacitan (beritajatim.com) – Penyakit mulut dan kuku (PMK) masih menjadi ancaman serius bagi peternakan di Kabupaten Pacitan. Hingga 27 Januari 2025, tercatat 1.231 kasus PMK dengan penambahan 24 kasus baru. Namun, tidak ada laporan kematian sapi dalam data terbaru.

    Sebagai bentuk perhatian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan tengah merancang program kompensasi untuk warga yang kehilangan ternaknya akibat serangan penyakit PMK. Kebijakan ini, berupa pemberian anak sapi (pedhet) senilai Rp5 juta per ekor. Sehingga kompensasi yang diberikan, nantinya bukan dalam bentuk uang tunai.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan, Sugeng Santoso, menyatakan bahwa program tersebut merupakan hasil rapat bersama dengan Komisi II DPRD Pacitan. Pun program ini sudah mendapatkan lampu hijau dari Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji.

    “Program ini sudah mendapat persetujuan dari Bupati Indrata Nur Bayuaji dan kini masih dalam tahap penyusunan regulasi melalui peraturan bupati,” ungkap Sugeng, Rabu (29/01/2025).

    Sugeng menjelaskan, syarat untuk mendapatkan kompensasi, mencakup bukti kematian ternak, yang dilengkapi dengan keterangan saksi warga sekitar, atau surat pernyataan dari pemerintah desa (Pemdes) setempat. Namun, pencairan bantuan baru akan dilakukan setelah wabah PMK mereda di kabupaten yang terkenal dengan sebutan 1.001 goa tersebut.

    Saat ini, Pemkab Pacitan sedang melakukan pendataan warga yang ternaknya terdampak PMK. Dengan kebijakan ini, diharapkan para peternak dapat melanjutkan usaha mereka, meskipun mengalami kerugian akibat penyakit PMK. (end/ian)

  • Copet Beraksi Saat Pengajian Gus Iqdam di Pacitan, Puluhan Handphone dan Dompet Jemaah Lenyap

    Copet Beraksi Saat Pengajian Gus Iqdam di Pacitan, Puluhan Handphone dan Dompet Jemaah Lenyap

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PACITAN – Puluhan jemaah melaporkan kehilangan handphone hingga dompet saat pengajian bersama Muhammad Iqdam Kholid atau biasa disapa Gus Iqdam, di Alun-alun Pacitan, Jawa Timur, Selasa (28/1/2025) malam.

    Ada 22 jemaah yang melaporkan kehilangan ponsel mereka akibat ulah pencopet yang memanfaatkan kepadatan kerumunan di pengajian Gus Iqdam.

    “Saya kehilangan handphone Android,” ungkap salah satu korban copet dalam pengajian Gus Iqdam di Alun-alun Ponorogo, Edwin Aji Pratama, Rabu (29/1/2025).

    Dia mengaku kehilangan handphone.

    Saat itu, handphone miliknya ditaruh di kantong samping celananya. 

    “Saya pas ambil gambar. Posisinya memang berdesak-desakan. Saya kerasa ada yang nyenggol. Tetapi saya kira jemaah,” kata salah satu wartawan TV lokal ini.

    Kasie Humas Polres Pacitan, Aiptu Thomas Alim Suheny mengatakan, pihak kepolisian menerima laporan kehilangan dompet dan handphone.

    “Semuanya digabung handphone dan dompet berjumlah 22,” kata Aiptu Thomas.

    “Rata-rata kehilangan handphone,” lanjutnya.

    Dia mengatakan, laporan telah diterima dan polisi melakukan serangkaian penyelidikan.

    Juga melakukan upaya tracking untuk menemukan handphone.

    “Kita sudah melakukan berbagai upaya. Sebelum kegiatan berlangsung dengan imbauan,” pungkas Aiptu Thomas.

    Sementara itu, viral Gus Iqdam disebut dapat mobil Hummer listrik seharga Rp 5 miliar.

    Gus Iqdam tersenyum lebar menyambut mobil listrik Hummer yang dikirim ke rumahnya di Blitar, Jawa Timur.

    Video pendakwah berusia 30 tahun menyambut Hummer listrik yang diturunkan dari truk towing pun viral di media sosial.

    Tak pelak Gus Iqdam kembali mendapat sorotan netizen.

    Narasi yang menyertai video tersebut menyatakan, ada jemaah menghadiahkan mobil listrik Hummer seharga Rp 5 miliar tersebut kepada Gus Iqdam.

    Melansir Tribunnews.com, rekaman video ini antara lain diunggah di akun Instagram @meishintarosmawati pada Rabu (15/1/2025).

    Sebelumnya, dalam sebuah kajian, Gus Iqdam mengaku akan mendapat kiriman mobil listrik Hummer.

    “Gus Iqdam naik Lambo, aku sampai mlebu TRANS7 (aku sampai masuk TRANS7),” ucapnya dalam kajian yang diunggah di kanal YouTube Gus Iqdam Official, Selasa (14/1/2025) lalu.

    “Sesuk ngunu meneh, diteri Hummer aku. (Besok gitu lagi, dikirimi Hummer aku),” imbuh Gus Iqdam. 

    “Hummer listrik. Mengko ben do budrek, aku dewe budrek. (Hummer listrik. Nanti semua pusing, aku aja pusing),” ujar Gus Iqdam lagi.

    Namun belum bisa dipastikan apakah Hummer yang dimaksud adalah hadiah untuk Gus Iqdam.

    Atau mobil listrik tersebut sekadar dipinjamankan kepada Gus Iqdam.

    Pasalnya, sebelum ini Gus Iqdam juga tampak menaiki mobil sport mewah Lamborgini.

    Gus Iqdam sempat viral di media sosial karena mengendarai mobil sport Lamborghini.

    Ia menarik perhatian publik saat mengendarai mobil sport mewah tersebut.

    Nyatanya mobil tersebut adalah pinjaman dari Bupati Jepara terpilih, Witiarso Utomo.

    Mobil tersebut ternyata milik Bupati Jepara terpilih, Witiarso Utomo, yang dipinjamkan kepada Gus Iqdam.

    Diketahui, kedatangan Gus Iqdam ke Jepara guna memenuhi undangan.

    Yakni pengajian dalam rangka tasyakuran kemenangan Wiwit di Pilkada 2024 kemarin.

    Gus Iqdam saat pengajian menyinggung perihal aksi ‘pamer’ Bupati Jepara terpilih tersebut.

    Awalnya dirinya membahas perihal fadhilah berzikir yang bisa menghindarkan seseorang dari kefakiran.

    “Udite e unlimited koyok Mas Wiwit. Mobil-mobil dijentrek-jentrek. Karep e nyapo Mas Wiwit. Mari milik, budreg aku yowan.”

    “(Uangnya tidak terhingga, seperi Mas Wiwit. Mobil-mobilnya dijejer. Tujuannya apa Mas Wiwit. Saya jadi pusing).”

    “Aku teko malah mobile dijentrek-jentrek. Aku nyawang ora mikir ngaji, budreg mikir dunyo malihan. Wes kesalahan Mas Wiwit. Arep tuku yo ra kuat.”

    “(Saya datang malah mobilnya dijejer-jejer. Aku melihat jadi tidak kepikiran untuk ngaji, malah kepikiran dunia. Aku mau beli juga tidak kuat),” canda Gus Iqdam, dikutip dari tayangan di akun YouTube INDY STREAMING, Senin (6/1/2024).

    Lantas berapa harga mobil listrik Hummer yang dikirim ke rumah Gus Iqdam?

    Sekilas, mobil tersebut merupakan tipe Hummer EV SUV.

    Dikutip dari Kompas.com, Glamour Auto Boutique mengumumkan harga resmi GMC Hummer EV SUV.

    Mobil bongsor tersebut dijual dengan harga Rp 4,999 miliar on the road.

    Soal spesifikasi, Hummer EV yang dijual merupakan tipe dengan tiga motor listrik dan penggerak 4 roda.

    Selain itu juga ada sistem suspensi udara yang adaptive, serta fitur khas Hummer EV yakni 4-wheel steering dengan crabwalk.

    Soal fitur, penumpang bisa menikmati GMC Infotainment System dengan Google di dalamnya.

    Layar hiburannya berukuran 13,4 inci, sudah layar sentuh, dilengkapi dengan Android Auto dan Apple CarPlay yang sudah tanpa kabel.

    Soal audio, Hummer EV dilengkapi dengan Bose Premium Surround Sound dengan 14 speaker. Ada juga wireless charging pad buat mengecas telepon pintar tanpa kabel.

    Pada bagian interior, ada tri-zone climate control, bangku sudah elektrik dengan pemanas dan pendingin.

    Jadi sudah sangat lengkap buat mobil yang harganya Rp 5 miliar.

    Tentang Hummer EV SUV ini untuk Gus Iqdam, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.

    Sebelumnya, kejadian panggung utama pengajian Gus Iqdam di Dusun Karangrejo, Desa Jati, Blora, roboh hingga menimpa para jemaah, jadi sorotan.

    Penyebab utama panggung untuk Muhammad Iqdam Kholid atau yang akrab disapa Gus Iqdam tersebut mengalami rubuh diduga karena guyuran hujan.

    Sebelum pengajian dimulai, memang sempat terjadi hujan dengan intensitas deras.

    Pengajian yang dilaksanakan pada Minggu (15/12/2024), itupun sempat tertunda beberapa saat.

    Video detik-detik saat panggung tersebut roboh itupun viral di media sosial.

    Seperti dilansir melalui unggahan akun X @bacottetangga__, Senin (16/12/2024).

    Peristiwa ambrolnya panggung terjadi sekitar pukul 20.10 WIB, beberapa saat sebelum Gus Iqdam naik ke atas panggung.

    Dalam video yang beredar, tampak beberapa orang jemaah dan para pesronel hadroh yang telah terlebih dahulu duduk di atas panggung melantunkan selawat.

    Namun tiba-tiba saja, bagian atap ambrol diikuti tiang-tiang penyangga yang juga ikut ambruk menimpa bagian tengah panggung.

    Para jemaah dan personel hadroh yang sudah berada di atas panggung pun sontak panik dan berusaha menyelamatkan diri.

    Terdengar suara para jemaah lain yang ikut berteriak saat panggung yang semula berdiri megah itu seketika runtuh.

    “Detik-detik Panggung Pengajian Gus Iqdam di Dusun Karangrejo, Desa Jati, Blora Roboh ketika akan memulai ceramah pada Minggu (15/12/2024) malam kemarin,” jelas unggahan tersebut.

    Beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden pengajian yang diperkirakan dihadiri oleh ribuan orang tersebut.

    Pengajian Gus Iqdam ini sempat disebutkan akan dilanjut dengan menggunakan panggung yang berada di sebelahnya, namun justru berakhir dibatalkan demi keselamatan bersama.

  • Aksi Pencopetan di Pengajian Gus Iqdam di Alun-alun Pacitan Marak

    Aksi Pencopetan di Pengajian Gus Iqdam di Alun-alun Pacitan Marak

    Pacitan (Beritajatim.com) – Aksi pencopetan mewarnai pengajian yang diisi oleh Ustaz kondang Gus Iqdam di Alun-Alun Pacitan pada Selasa (28/1/2025) malam. Kepadatan jamaah dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan hingga menyebabkan belasan ponsel raib.

    Setidaknya, 12 jamaah melaporkan kehilangan ponsel akibat aksi pencopetan. Salah satu korban, Edwin Aji Pratama, mengaku ponselnya hilang saat berada di tengah kerumunan. “Ketika berdesak-desakan, saya cek kantong, ponsel sudah tidak ada,” ungkap Edwin, Rabu (29/01/2025).

    Hal serupa juga dialami Riski, yang kehilangan ponselnya saat berusaha mendekati area panggung. Ia menduga pelaku memanfaatkan kondisi keramaian untuk melancarkan aksinya tanpa terlihat.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun beritajatim.com, sudah ada 22 laporan ke kepolisian terkait dengan warga yang kehilangan handphone dan dompet. Selain itu juga ada 6 laporan warga yang kehilangan helm. Insiden ini menjadi pengingat bagi jamaah untuk lebih berhati-hati terhadap barang berharga, khususnya di tengah kerumunan besar.

    Peristiwa ini juga menjadi evaluasi penting bagi penyelenggara dan pihak berwenang. Pengamanan dalam acara seperti ini perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat mendengarkan tausiah dengan khusyuk tanpa terganggu oleh tindak kriminal.

    “Keamanan harus menjadi prioritas utama supaya kejadian seperti ini tidak merugikan banyak orang,” ujar salah satu jamaah.

    Peningkatan pengamanan di acara serupa diharapkan dapat mencegah terulangnya insiden seperti ini di masa mendatang. (end/ted)

  • Jamaah Kapling Tempat Sejak Pagi demi Pengajian Gus Iqdam

    Jamaah Kapling Tempat Sejak Pagi demi Pengajian Gus Iqdam

    Pacitan  (beritajatim.com) – Ada suasana berbeda terlihat di alun-alun Pacitan pada Selasa (28/01) siang, lapangan luas di pusat kota ini dipenuhi oleh semangat jemaah yang ingin mengikuti pengajian KH. Muhammad Iqdam atau yang akrab disapa Gus Iqdam.

    Aktivitas ini mulai terlihat sekitar pukul 10.30 WIB, meskipun matahari berada dalam posisi puncaknya, para jamaah mulai menggelar tikar dan menandai tempat duduk mereka dengan berbagai nama. Mulai kelompok, organisasi, hingga asal daerah. Mereka Berharap untuk mendapatkan tempat se-strategis mungkin.

    “Ya ketimbang nanti sulit nyari tempat nanti malam.” kata Surpihatin, seorang jemaah berusia 48 tahun dari Kecamatan Nawangan.

    Ia bersama teman-temannya sangat tertarik untuk melihat Gus Iqdam secara langsung, sebab biasanya hanya bisa menyaksikannya pendakwah asal Blitar tersebut melalui YouTube.

    “Alhamdulillah (semoga) bisa lihat kegantengan Gus Iqdam langsung,” tambahnya dengan senyuman.

    Tak hanya Surpihatin, jemaah lain juga mengungkapkan keinginan besar untuk ikut serta dalam acara ini meskipun ada sedikit kekhawatiran mengenai tempat duduk. Afifah, salah satu jemaah yang melintas, mengatakan, “Kami tidak ingin melewatkan kesempatan yang sama di Pacitan. Gus Iqdam punya cara yang sangat luar biasa dalam menyampaikan ceramah.”

    Tak ketinggalan pula Wawan, jamaah yang berasal dari desa Kasihan Kecamatan Tegalombo. Ia bersama keluarganya berangkat sejak pukul 3 sore, berharap masih mendapatkan tempat yang pas.

    “Ini tadi rombongan 3 mobil. Biasanya cuma dengan lewat media maya. Jadi pada semangat untuk ngaji secara langsung” ujarnya sambil mengatur posisi karpet yang telah ia siapkan dari rumah.

    Pengajian malam ini diperkirakan akan dihadiri oleh 7-8 ribu warga dari berbagai daerah, mengingat popularitas Gus Iqdam sebagai ulama kharismatik yang selalu mampu menarik perhatian banyak orang.

    Para jemaah berharap bahwa usaha mereka untuk mendapatkan tempat terbaik dapat membuahkan hasil, dan acara pengajian ini berlangsung dengan penuh berkah dan inspirasi. (sul/ian)

  • Waspadai Longsor di Ledokombo Jember Selama Musim Libur Bersama

    Waspadai Longsor di Ledokombo Jember Selama Musim Libur Bersama

    Jember (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi salah satu lokasi rawan longsor skala menengah pada musim libur bersama, 26-30 Januari 2025.

    Selain Ledokombo, kerawanan tanah longsor skala menengah dan tinggi ada di Arjosari Kabupaten Pacitan, Pujon Kabupaten Malang, Junrejo Kota Batu. Sementara kerawanan skala rendah di Binakal Kabupaten Bondowoso.

    BMKG meminta pemerintah daerah bersiap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Ada lima tindakan yang perlu dilakukan untuk antisipasi longsor.

    Pertama, menghindari berada di kawasan rawan tanah longsor mulai saat hujan. Kedua, tidak mengganggu atau melakukan penggalian pada lereng-lereng di kawasan rawan tanah longsor. Ketiga, dalam kondisi tidak hujan perlu memastikan drainase pada dan di sekitar lereng berfungsi dengan optimal.

    Keempat, mewaspadai tanda-tanda lereng akan longsor, segera menghindar dari lereng dan melapor ke aparat yang berwenang untuk segera dilakukan pengamanan lokasi.

    Kelima, memperhatikan tanda-tanda awal tanah longsor, seperti: muncul rembesan air atau aliran air dari lereng, pohon atau tegakan pada lereng tiba-tiba miring, munculnya retakan atau amblesan tanah pada lereng, lereng tampak menggembung, dan jendela/pintu rumah yang berada di daerah lereng tiba-tiba sulit dibuka.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Widodo Julianto meminta masyarakat bersama Desa Tanggap Bencana (Destana), relawan, dan muspika untuk terus memantau dan mengevaluasi kondisi lingkungan untuk mengurangu risiko bencana.

    “Masyarakat juga harus dapat ikut aktif menjaga lingkungan antara lain kebersihan, terutama saluran drainase. Jangan membangun bangunan di dekat tebing yang rawan longsor dan ikut mengelola kawasan dengan lebih.bijak,” kata Widodo, Minggu (26/1/2025). [wir]

  • BPBD Mojokerto Ingatkan Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan

    BPBD Mojokerto Ingatkan Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengingatkan terkait cuaca ekstrem dalam satu pekan kedepan. Hal tersebut disampaikan setelah Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan surat peringatan.

    Surat dengan nomor e.T/KL.00.02/004/KB/I/2025 tanggal 25 Januari 2025 tersebut berisi himbauan BMKG terkait potensi curah hujan lebat hingga ekstrem di sebagian wilayah Indonesia. Peringatan dini cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana longsor disampaikan untuk periode tanggal 26-30 Januari 2025.

    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’i mengatakan, BMKG mengeluarkan surat terkait prediksi bencana longsor untuk periode tanggal 26-30 Januari 2025. “BMKG memantau fenomena atmosfer yang mempengaruhi cuaca di Indonesia pada akhir Januari ini,” ungkapnya, Minggu (26/1/2025).

    Dalam surat yang ditujukan kepada Pj Gubernur Jawa Timur dan Kalak BPBD Kabupaten/Kota di Jawa Timur tersebut, Angin Monsun Asia masih mendominasi diperkuat oleh pengaruh La Niña lemah serta aktifnya dinamika atmosfer lainnya. Akibatnya mendukung adanya peningkatan potensi hujan di berbagai wilayah.

    “Termasuk sebagian Sumatra dan Pulau Jawa. Berdasarkan analisis tersebut, BMKG memprediksi pada tanggal 26 30 Januari 2025 hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Jawa Timur,” katanya.

    Berdasarkan hasil pemetaan oleh PVMBG, Badan Geologi, terdapat beberapa daerah di wilayah Provinsi Jawa Timur yang berpotensi rawan tanah longsor skala menengah hingga tinggi. Dalam satu pekan kedepan diprediksi berpotensi hujan sedang sangat lebat.

    “Rawan tanah longsor skala menegah ada diprediksi terjadi di Arjosari Kabupaten Pacitan, Pujon Kabupaten Malang, Junrejo Kota Batu, Ledokombo Kabupaten Jember, dan Binakal Kabupaten Bondowoso. Sementara rawan tanah longsor skala tinggi di Arjosari Kabupaten Pacitan, Pujon Kabupaten Malang, dan Junrejo Kota Batu,” jelasnya.

    Masih kata Kalak, BMKG merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah, pihak terkait dan masyarakat untuk siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. BMKG juga memberikan himbauan kepada masyarakat untuk antisipasi longsor.

    “Yakni menghindari berada di kawasan rawan tanah longsor mulai saat hujan, tidak mengganggu atau melakukan penggalian pada lereng-lereng di kawasan rawan tanah longsor. Dalam kondisi tidak hujan perlu memastikan drainase pada dan di sekitar lereng berfungsi dengan optimal,” jelasnya.

    Mewaspadai apabila terjadi tanda-tanda lereng akan longsor, segera menghindar dari lereng dan melapor ke aparat yang berwenang untuk segera dilakukan pengamanan lokasi dan memperhatikan tanda-tanda awal tanah longsor. Seperti muncul rembesan air atau aliran air dari lereng, pohon atau tegakan pada lereng tiba-tiba miring.

    “Munculnya retakan atau amblesan tanah pada lereng, lereng tampak menggembung, dan jendela atau pintu rumah yang berada di daerah lereng tiba-tiba sulit dibuka. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi info BMKG,” lanjutnya.

    Selain itu, tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. BMKG juga akan terus memperbaharui prakiraan cuaca berdasarkan dinamika atmosfer terkini dan informasi cuaca lengkap serta beberapa rekomendasi.

    “Yakni terkait rekomendasi aksi dini, antisipasi, dan mitigasi dampak potensi cuaca ekstrem sepanjang periode musim hujan,” pungkasnya. [tin/aje]