kab/kota: Pacitan

  • Peringatan Hari Jadi Pacitan ke-280 Digelar Lebih Awal, Ini Penyebabnya

    Peringatan Hari Jadi Pacitan ke-280 Digelar Lebih Awal, Ini Penyebabnya

    Pacitan (beritajatim.com) – Perayaan hari jadi Kabupaten Pacitan ke-280 berlangsung lebih awal. Yakni pada hari Senin (17/02) ini, dengan prosesi khidmat di Pendopo Agung Mas Tumenggung Djogokarjo. Harusnya, kegiatan ini diselenggarakan sesuai tanggal resmi, yakni pada tanggal 19 Februari 2025.

    Sengaja diajukan lebih awal, karena pada hari H, bertepatan dengan rangkaian pelantikan kepala dan wakil kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 lalu. Pasangan bupati dan wakil bupati Pacitan Incumbent, yakni Indrata dan Gagarin akan dilantik pada tanggal 20 Februari 2025.

    “Peringatan ini mestinya 19 Februari, tapi karena ada agenda pelantikan Bupati dan Wakil Bupati serentak di Istana Kepresidenan, kita majukan,” kata Bupati Indrata Nur Bayuaji.

    Prosesi diawali dengan kirab Bupati Pacitan, Kanjeng Raden Tumenggung Indrata Nur Bayuaji Reksonegoro, yang didampingi istri, Efi Suraningsih Indrata Nur Bayuaji. Kirab ini berlangsung dari rumah dinas bupati menuju pendopo, diiringi oleh abdi dalem serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Pacitan.

    Alunan gending Jawa mengiringi jalannya prosesi, menambah suasana sakral. Para tamu undangan yang hadir dengan busana adat Jawa, semakin memperkuat nuansa tradisi dalam peringatan ini. Sebagai pembuka, tari Sekar Pace dipersembahkan sebagai ucapan selamat datang.

    Dalam sambutannya, Bupati Pacitan menyampaikan makna peringatan hari jadi kali ini dengan mengusung semboyan Pacitan Sumandhang Nugraha, yang bermakna Pacitan penuh berkah.

    “Pengetan ambal warsa kaping 280 kanthi asesanti Pacitan Sumandhang Nugraha, ingkang ngemu sasmita Pacitan penuh berkah,” ujarnya.

    Prosesi hari jadi ini turut dihadiri oleh sejumlah tamu penting, termasuk perwakilan Bakorwil Madiun, para bupati dari kabupaten tetangga, serta mantan bupati dan sekretaris daerah Pacitan.

    Sebagai bagian dari tradisi, acara ditutup dengan penyerahan Panji Kabupaten Pacitan dari Bupati kepada Sekretaris Daerah. Panji tersebut selanjutnya akan dikirab mengelilingi 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan sebagai simbol keberlanjutan perjalanan daerah yang telah mencapai usia 280 tahun. (end/ian)

  • Perayaan Dimajukan, Pemkab Pacitan Luncurkan Buku Sejarah Saat Hari Jadi ke-280

    Perayaan Dimajukan, Pemkab Pacitan Luncurkan Buku Sejarah Saat Hari Jadi ke-280

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PACITAN – Puncak hari jadi Kabupaten Pacitan dimajukan. Seharusnya, puncak hari jadi pada, 19 Februari. Namun untuk hari jadi ke 280 dimajukan Senin (17/2/2025).

    “Meski tanggalnya beda karena ada pelantikan dan juga ada retret pasca pelantikan,” ungkap Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, Senin (17/2/2025).

    Puncak hari Jadi ke-280 ini juga momentum peluncuran buku Penelusuran Sejarah Berdirinya Kabupaten Pacitan

    Hal tersebut disampaikan Bupati saat memberikan sambutan dalam acara prosesi hari jadi Pacitan di Pendopo Mas Tumenggung Djogokarjo Kabupaten Pacitan. 

    Menurut Bupati Pacitan peluncuran buku sejarah ini bertujuan memperkuat identitas serta membangun kebanggaan masyarakat Pacitan terhadap warisan sejarah daerahnya. 

    “Alhamdulillah berjalan baik, sederhana dan khidmat. Artinya khidmat kita bisa merasakan Handar Beni meski tanggalnya berbeda,” kata Mas Aji—sapaan akrab—Indrata Nur Bayuaji.

    Untuk peluncuran buku sejarah, jelas dia, harapannya buku tersebut menambah khasanah sejarah pacitan. 

    “Karena sejarah banyak angle semuanya diharapkan ditampung menjadi kekayaan,” papar Mas Aji.

    Selain meluncurkan buku sejarah, momentum hari jadi ini juga menetapkan “Blarang” Sebagai Pakaian Khas Pacitan. 

    Penetapan pakaian khas Pacitan, bertujuan untuk menambah wibawa serta mencerminkan kepribadian masyarakat Pacitan yang penuh kesederhanaan. 

    “Saya berharap seragam ini menjadi simbol kepribadian masyarakat, Pacitan yang penuh kesederhanaan” pungkasnya.

    Dalam kesempatan itu pula Bupati memberikan penghargaan khusus kepada dua tokoh Pacitan yakni almarhum K.H. Hamid Dimyathi yang tengah diusulkan sebagai pahlawan nasional serta almarhum Sutrisno sebagai pencipta slogan Pacitan “Tata Pramana Hangeng Praja”.

  • Jakarta Tsunami 1,8 Meter, Kapan Megathrust Selatan Jawa ‘Meledak’?

    Jakarta Tsunami 1,8 Meter, Kapan Megathrust Selatan Jawa ‘Meledak’?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut Jakarta tak luput dari dampak yang dihasilkan oleh gempa Megathrust. Salah satunya adalah tsunami 1,8 meter yang diprediksi bisa menyapu pesisir utara Jakarta.

    Itu bisa terjadi setelah 2,5 jam Megathrust Selatan Jawa melepaskan energinya. Apabila ‘pecah’, segmen Megathrust ini bisa memicu gempa dahsyat hingga M 8,7 dan tsunami setinggi 20 meter.

    Ini karena semakin lama energi yang terkumpul akan mencapai titik pelepasan energinya melalui pergerakan mendadak yang memicu getaran atau guncangan yang sangat kuat atau gempa bumi. Goncangan besar tersebut akan mengakibatkan perpindahan kolom air laut dan menyebabkan gelombang air laut menjadi sangat besar yang menjalar semua arah hingga mencapat daratan atau tsunami.

    Lantas kapan segmen Megathrust Selatan Jawa meledak?

    “Ada 10% kemungkinan akan terjadi dalam 50 tahun,” ungkap Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Nuraini Rahma Hanifa kepada CNBC Indonesia, Minggu (16/2/2025).

    Foto: Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)
    Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)

    Hanya saja, Nuraini menekankan 50 tahun ini bukan berarti dihitung 50 tahun ke depan.

    “Maksudnya dalam 50 tahun ini ada 10% kemungkinan kejadian negatif, ada 10% kemungkinannya besar,” bebernya.

    Dia pun mengungkapkan segmen Megathrust sering menunjukan aktivitas dengan skala Magnitudo yang tidak kecil. Misalnya gempa Pacitan dan Pangandaran.

    “Terakhir kan waktu gempa Pangandaran 2006 terus Pacitan,” sebutnya.

    BRIN pun mengajak masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap risiko Megathrust. Dampak gempa Megathrust sangat besar hingga memberikan dampak lanjutan seperti kematian, cedera, kerusakan infrastruktur, kerusakan lingkungan, dampak sosial ekonomi hingga gangguan layanan dasar.

    (wur/wur)

  • Cuaca Madiun dan Pacitan 16 Februari 2025: Hujan Ringan Mendominasi, Waspada Jalanan Licin!

    Cuaca Madiun dan Pacitan 16 Februari 2025: Hujan Ringan Mendominasi, Waspada Jalanan Licin!

    Surabaya (beritajatim.com) – Wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan diprediksi akan mengalami hujan ringan pada Minggu, 16 Februari 2025. BMKG Juanda melaporkan bahwa cuaca di ketiga daerah ini cenderung berawan dengan sesekali turun hujan ringan, terutama pada pagi hingga siang hari.

    Di Kota Madiun, pagi hari akan diawali dengan langit berawan sebelum hujan ringan turun sekitar pukul 09.00 WIB. Setelahnya, cuaca kembali berawan dari siang hingga sore, dengan sedikit cahaya matahari pada pukul 18.00 WIB. Malam harinya, langit kembali tertutup awan.

    “Kota Madiun diperkirakan tidak akan mengalami hujan lebat, tetapi kondisi berawan akan mendominasi sepanjang hari,” ujar Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda.

    Suhu di wilayah ini berkisar antara 23-32 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari selatan sebesar 17,4 km/jam dan kelembaban udara 59-97 persen.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun akan mengalami cuaca cerah berawan di pagi hari sebelum hujan ringan turun pada pukul 09.00 WIB. Setelahnya, kondisi berawan diprediksi bertahan hingga sore, dengan sedikit perubahan cuaca menjelang malam.

    Suhu di daerah ini pun lebih rendah dari Kota Madiun, yakni berada di kisaran 23-30 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari barat sebesar 10,2 km/jam serta kelembaban udara 69-95 persen.

    Di Pacitan, hujan ringan sudah turun sejak pagi, tepatnya pukul 06.00 WIB. Setelah reda dan berawan pada pukul 09.00 WIB, hujan kembali turun di siang hari dan bertahan hingga sore. Pada malam hari, cuaca diperkirakan tetap berawan.

    “Hujan di Pacitan lebih awal dibandingkan dua wilayah lainnya, namun intensitasnya tetap ringan,” jelas Oky.

    Suhu di wilayah ini berada pada kisaran 21-28 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari barat laut sebesar 6,5 km/jam dan kelembaban udara 73-98 persen.

    Dengan kondisi cuaca yang didominasi hujan ringan dan berawan, masyarakat di wilayah Madiun dan Pacitan diimbau untuk tetap membawa payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar rumah. Selain itu, pengguna kendaraan bermotor juga disarankan lebih berhati-hati di jalan guna menghindari risiko tergelincir akibat jalanan basah. [mnd/aje]

  • Cuaca Jatim Minggu 16 Februari 2025,  BMKG Prediksi Surabaya Turun Hujan Ringan, Madura Cerah

    Cuaca Jatim Minggu 16 Februari 2025, BMKG Prediksi Surabaya Turun Hujan Ringan, Madura Cerah

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah prediksi cuaca Jawa Timur (Jatim) Minggu, 16 Februari 2025. 

    Beberapa hari belakangan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Juanda Sidoarjo memprediksi Jawa Timur berawan atau hujan ringan. 

    Namun Minggu (16/2/2025) ini, cuaca Jatim diprediksi akan cerah. 

    Cuaca cerah diprediksi BMKG Kelas 1 Juanda Sidoarjo akan terjadi di Madura (daerah Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep), Bondowoso, Gresik, Situbondo. 

    Beberapa daerah juga diprediksi akan turun hujan ringan, yakni di Banyuwangi, Kota dan Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Jember, Jombang, Kota dan Kabupaten Kediri, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Madiun, Kota dan Kabupaten Malang, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota dan Kabupaten Probolinggo, Kota Surabaya, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pasuruan, Ponorogo, Sidoarjo, Trenggalek, dan Tulungagung.

    Prediksi cuaca Jatim Minggu (16/2/2025) selengkapnya: KLIK

    Jangan lupa berdoa juga saat hujan. 

    1. Doa ketika Turun Hujan

     اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

    Allahumma shayyiban haniyya wa sayyiban nafi‘a.

    Artinya: 

    Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.

    2. Doa ketika Hujan Versi Singkat

    اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

    Allahumma shoyyiban naafi’an

    Artinya:

    Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.

    3. Doa ketika Hujan Deras atau Lebat

    اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

    Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal akaami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

    Artinya: 

    Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.

    Ilustrasi hujan. (Pexels)

    4. Doa ketika Hujan Disertai Petir

     اَلًلهُمَ لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك

    Allahumma laa taqtulna bighadhabika walaa tuhliknaa bi’adzaabika wa ‘afinaa qabla dzalika.

    Artinya:

    Ya Allah, janganlah kau bunuh diriku dengan kemarahan-Mu, dan janganlah kau rusak diriku dengan siksa-Mu, dan maafkanlah aku sebelum semua itu.

    5. Doa ketika Hujan Disertai Angin Kencang

    اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَ خَيْرَ مَا فِيْهَا وَ خَيْرَمَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَ شَرِّمَا فِيْهَا وَ شَرِّمَا أُرْسِلَتْ بِهِ

    Allahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bih.

    Artinya: 

    Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.

    Berita Jatim lainnya

  • Cuaca Jatim Jumat 14 Februari 2025: Gresik, Kota Malang dan Pasuruan Diprediksi Hujan Ringan

    Cuaca Jatim Jumat 14 Februari 2025: Gresik, Kota Malang dan Pasuruan Diprediksi Hujan Ringan

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah prediksi cuaca Jawa Timur (Jatim), Jumat 14 Februari 2025

    Melansir dari laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Juanda Sidoarjo, Jawa Timur akan diselimuti cuaca berawan dari pagi hingga malam hari. 

    Beberapa daerah diprediksi akan turun hujan ringan, yakni di Bangkalan, Gresik, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Pasuruan, Lumajang, Magetan, Pacitan, Pameksan, Ponorogo, Sampang, dan Sumenep. 

    BMKG Kelas 1 Juanda Sidoarjo memprediksi tak ada hujan petir pada Jumat 14 Februari 2025. 

    Cuaca Jatim selengkapnya: KLIK

    Selain itu, jangan lupa berdoa juga saat hujan. 

    1. Doa ketika Turun Hujan

     اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

    Allahumma shayyiban haniyya wa sayyiban nafi‘a.

    Artinya: 

    Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.

    2. Doa ketika Hujan Versi Singkat

    اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

    Allahumma shoyyiban naafi’an

    Artinya:

    Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.

    3. Doa ketika Hujan Deras atau Lebat

    اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

    Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal akaami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

    Artinya: 

    Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.

    Ilustrasi hujan. (Pexels)

    4. Doa ketika Hujan Disertai Petir

     اَلًلهُمَ لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك

    Allahumma laa taqtulna bighadhabika walaa tuhliknaa bi’adzaabika wa ‘afinaa qabla dzalika.

    Artinya:

    Ya Allah, janganlah kau bunuh diriku dengan kemarahan-Mu, dan janganlah kau rusak diriku dengan siksa-Mu, dan maafkanlah aku sebelum semua itu.

    5. Doa ketika Hujan Disertai Angin Kencang

    اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَ خَيْرَ مَا فِيْهَا وَ خَيْرَمَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَ شَرِّمَا فِيْهَا وَ شَرِّمَا أُرْسِلَتْ بِهِ

    Allahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bih.

    Artinya: 

    Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.

    Berita Jatim lainnya

  • Kepala Kejati Jatim Resmikan Gedung Baru Kejari Pacitan

    Kepala Kejati Jatim Resmikan Gedung Baru Kejari Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur, Mia Amiati, meresmikan gedung baru Kejaksaan Negeri (Kejari) Pacitan pada Kamis (13/2/2025). Peresmian ini dihadiri oleh seluruh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

    Gedung yang diberi nama Prof. Dr. Mia Amiati ini dibangun untuk meningkatkan pelayanan publik di bidang hukum. Proses pembangunannya berlangsung selama dua tahun, dari 2023 hingga 2024, dengan dukungan dana hibah sebesar Rp1,4 miliar dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan.

    Fasilitas yang tersedia di gedung baru ini mencakup Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) serta kantor Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD). Lantai atas difungsikan sebagai ruang pemeriksaan intelijen dan pidana khusus (Pidsus).

    Kepala Kejaksaan Negeri Pacitan, Eri Yudianto, menegaskan bahwa Kejari Pacitan terus berkomitmen dalam pengawalan hukum hingga ke tingkat desa. Komitmen ini terbukti dengan pencapaian prestasi nasional.

    “Kami berhasil membawa beberapa desa di Pacitan meraih juara satu dan juara tiga dalam Miniatur Desa Antikorupsi selama dua tahun berturut-turut,” ujarnya.

    Selain peresmian gedung, momen ini juga menjadi bentuk penghormatan kepada Prof. Dr. Mia Amiati, sosok perempuan pertama yang meraih gelar akademik tertinggi di bidangnya.

    Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, mengapresiasi pembangunan gedung baru ini dan berharap dapat meningkatkan pelayanan hukum di Pacitan. “Semoga keberadaan gedung ini semakin meningkatkan kualitas pelayanan hukum bagi masyarakat Pacitan,” katanya.

    Sementara itu, Mia Amiati menegaskan pentingnya sinergi antara Pemkab Pacitan dan Kejari dalam meningkatkan kualitas penegakan hukum yang berkeadilan. “Kami berterima kasih atas hibah dari Pemkab Pacitan. Semoga kerja sama ini semakin memperkuat penegakan hukum yang berkeadilan,” tuturnya.

    Dengan diresmikannya gedung baru ini, masyarakat Pacitan kini memiliki akses yang lebih baik untuk mendapatkan layanan hukum yang cepat, transparan, dan profesional. [end/suf]

  • Pacitan Luncurkan Program CKD, DPRD Pertanyakan Biaya Lanjutan Pasien

    Pacitan Luncurkan Program CKD, DPRD Pertanyakan Biaya Lanjutan Pasien

    Pacitan (beritajatim.com) – Program cek kesehatan gratis (CKG) resmi diluncurkan di Kabupaten Pacitan. Program ini merupakan inisiatif Pemerintah Pusat yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan serta mendukung deteksi dini berbagai penyakit.

    Ketua Komisi II DPRD Pacitan, Rudi Handoko, menekankan pentingnya persiapan dan perencanaan yang matang agar program ini berjalan optimal. Ia menegaskan bahwa program cek kesehatan gratis sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sekaligus menjadi bukti kehadiran Pemerintah dalam menjamin kesehatan warga khususnya di Kabupaten Pacitan.

    “Pada prinsipnya, program ini sangat baik. Masyarakat harus benar-benar merasakan manfaatnya, dan Pemerintah harus memastikan layanan ini bisa menjangkau seluruh warga yang membutuhkan,” kata Rudi Handoko, Kamis (13/02/2025).

    Politisi Partai Demokrat itu juga berencana berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk mengetahui respon masyarakat. Selain itu juga mengetahui jenis penyakit yang mendapatkan fasilitas pemeriksaan gratis tersebut.

    Ia juga mempertanyakan, bagaimana tindak lanjut bagi pasien dengan penyakit berat yang membutuhkan rujukan. Apakah biaya pengobatan lanjutan, juga akan ditanggung dalam program ini.

    “Kita harus tanyakan ke Dinas Kesehatan, bagaimana jika penyakit yang terdeteksi masuk kategori berat dan perlu dirujuk? Apakah itu juga gratis? Ini yang perlu diperjelas agar masyarakat tidak bingung,” ungkapnya

    Lebih lanjut, Rudi menyoroti pentingnya pendataan by name by address agar program ini berjalan efektif, dan menyasar masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Serta memastikan warga yang akan periksa tengah berulang tahun.

    “Kami berharap program ini sukses dan bisa meningkatkan kesehatan masyarakat Pacitan secara keseluruhan,” pungkasnya.

    Cek kesehatan gratis sudah dimulai, baik untuk bayi baru lahir, balita, dewasa, maupun lansia. Program ini bisa dilakukan di seluruh Puskesmas di Indonesia dengan berbagai jenis skrining untuk memeriksa kesehatan masyarakat. [end/but]

  • Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan 13 Februari 2025, Berawan hingga Hujan Ringan

    Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan 13 Februari 2025, Berawan hingga Hujan Ringan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda telah merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Madiun, Kota Madiun, dan Pacitan pada Kamis, 13 Februari 2025.

    Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, wilayah ini diprediksi mengalami kondisi cuaca yang bervariasi, mulai dari hujan ringan hingga langit berawan sepanjang hari.

    Pagi hari di Kota Madiun dan Kabupaten Madiun akan diawali dengan langit yang berawan. Namun, menjelang pukul 09.00 WIB, hujan ringan diperkirakan akan turun, memberikan kesejukan bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan.

    Setelah itu, cuaca kembali berawan hingga malam hari. Sementara itu, di Pacitan, meskipun tidak ada hujan, langit tetap tertutup awan sejak pagi hingga malam.

    Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, menjelaskan bahwa kondisi cuaca di wilayah ini cukup stabil meskipun ada potensi hujan ringan di Madiun.

    “Secara umum, cuaca di Madiun cenderung berawan dengan kemungkinan hujan ringan di pagi hari. Sedangkan Pacitan akan mengalami cuaca berawan sepanjang hari tanpa hujan,” ungkapnya pada Rabu (12/2).

    Di Kota Madiun, suhu udara diperkirakan berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembaban udara mencapai 72 hingga 96 persen. Kecepatan angin yang bertiup dari arah barat mencapai 5,3 km/jam.

    Kondisi yang hampir sama juga terjadi di Kabupaten Madiun, dengan suhu sedikit lebih rendah, yaitu 23 hingga 30 derajat Celcius. Namun, kecepatan angin di wilayah ini lebih tinggi, mencapai 11,2 km/jam dari arah barat.

    Berbeda dengan Madiun, Pacitan diprediksi tidak akan diguyur hujan, meskipun cuaca akan tetap berawan sepanjang hari. Suhu udara di daerah pesisir ini berada pada kisaran 22 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembaban yang lebih tinggi, yakni antara 84 hingga 97 persen.

    “Pacitan memang tidak ada potensi hujan, tapi tetap perlu diwaspadai kondisi angin yang cukup kuat dari arah barat laut dengan kecepatan sekitar 10,4 km/jam,” tambah Oky.

    Dengan kondisi cuaca seperti ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menyesuaikan aktivitas mereka.

    “Bagi warga yang hendak bepergian, terutama di Madiun, sebaiknya membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan. Sementara bagi masyarakat di Pacitan, tetap perhatikan kondisi angin saat beraktivitas di luar ruangan,” pesan Oky.

    Meskipun tidak ada ancaman cuaca ekstrem, perubahan cuaca yang cepat tetap bisa terjadi. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk terus memantau informasi terbaru dari BMKG guna mengantisipasi kondisi cuaca yang mungkin berubah sewaktu-waktu. [mnd/aje]

  • Dua Minibus Adu Banteng di Pacitan, Ini Kronologisnya

    Dua Minibus Adu Banteng di Pacitan, Ini Kronologisnya

    Pacitan (Beritajatim.com) – Dua mobil minibus terlibat kecelakaan adu banteng di Jalan Pacitan-Ponorogo, tepatnya di Desa Kebondalem, Kecamatan Tegalombo, Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 04.15 WIB.

    Kecelakaan melibatkan Daihatsu Gran Max warna silver metalik dengan nomor polisi B 1310 ROZ, yang dikemudikan Fauzi Fadhulloh (27), warga Madiun, dengan Suzuki Carry warna hitam-kuning bernomor polisi AD 8460 EF, yang dikemudikan Muhammad Hanafi (46), warga Wonogiri.

    Menurut keterangan pihak kepolisian, kecelakaan terjadi saat Daihatsu Gran Max melaju dari arah Ponorogo menuju Pacitan. Saat di lokasi kejadian, kendaraan tersebut diduga terlalu ke kanan, hingga melewati marka jalan. Nah, pada saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju Suzuki Carry. Tabrakan pun tak terhindarkan antara kedua kendaraan tersebut.

    “Kecelakaan terjadi tepat di tikungan, sehingga jarak pandang terbatas,” ujar AKP Dwi Purwanto, Rabu siang.

    Akibat kecelakaan ini, kedua pengemudi mengalami luka ringan di bagian lengan dan dada. Keduanya pun langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan setempat.

    “Korban langsung dibawa ke Puskesmas Kedungbendo, Arjosari,” tambahnya.

    Insiden ini, sempat menyebabkan kemacetan di lokasi kejadian. Sebab, posisi kedua kendaraan berada di tengah jalan. Banyak warga yang berhenti untuk melihat kejadian tersebut. Kerugian materi akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai Rp15 juta. [end/beq]