kab/kota: Pacitan

  • Mini Bus Elf Terbakar di Tol Madiun, Begini Kondisi Penumpang

    Mini Bus Elf Terbakar di Tol Madiun, Begini Kondisi Penumpang

    Madiun (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Tol JNK Km 613/800, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, pada Senin (31/3/2025) pukul 15.30 WIB.

    Sebuah kendaraan R4 Microbus Elf dengan nomor polisi B 7011 IT terbakar di bahu jalan.

    Menurut keterangan Ipda Roni Susanto, Kanit Gakkum Polres Madiun, kebakaran terjadi akibat dugaan korsleting pada sistem pengapian kendaraan.

    Roni menjelaskan, Microbus Elf yang dikemudikan oleh Agus Suwarno (41), warga Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo, Pacitan, melaju dari arah barat menuju timur di lajur Tol JNK A.

    “Saat tiba di lokasi kejadian, api tiba-tiba muncul dari bagian bemper depan atau kap mesin. Menyadari hal tersebut, pengemudi segera menepikan kendaraan ke bahu jalan sebelah kiri dan mengevakuasi seluruh penumpang yang berjumlah lima orang,” kata Roni.

    Api semakin membesar dan menghanguskan seluruh bodi kendaraan. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini. “Microbusn ini mengangkut penumpang dari Pacitan dengan tujuan ke Surabaya,” terang Roni.

    Pihak kepolisian bersama Unit PJR, Tim Patroli JNK, serta Unit Damkar Kabupaten Madiun dan Kabupaten Nganjuk segera mendatangi lokasi kejadian.

    Tindakan yang telah dilakukan antara lain, melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi kejadian, melaksanakan olah TKP bersama Unit PJR, mendokumentasikan kejadian dan mencari keterangan saksi, mengamankan barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.

    Penyebab utama kebakaran diduga berasal dari korsleting pada sistem pengapian kendaraan. Insiden ini menjadi pengingat bagi para pengendara untuk rutin memeriksa kondisi teknis kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh. [fiq/ted]

  • Mengenal Nasi Tiwul Ayam Lodho, Kuliner Menarik Ketika Berlibur di Trenggalek

    Mengenal Nasi Tiwul Ayam Lodho, Kuliner Menarik Ketika Berlibur di Trenggalek

    Liputan6.com, Bandung – Makanan tradisional Indonesia sudah sangat beragam jenisnya dan salah satunya adalah Sego Tiwul atau Nasi Tiwul. Makanan ini memiliki bahan dasar berupa tepung gaplek yaitu singkong yang telah dikeringkan dan diolah menjadi butiran menyerupai nasi.

    Makanan ini memiliki tekstur yang khas yaitu sedikit kenyal dengan rasa yang sedikit manis. Sego tiwul sering dijadikan makanan pokok pengganti nasi terutama pada masa lalu ketika beras sulit diperoleh.

    Hidangan ini biasanya disajikan dengan lauk-pauk sederhana seperti ikan asin, sambal, sayur daun ketela, dan urap, sehingga menciptakan rasa yang kaya dan menggugah selera. Sego tiwul berasal dari daerah Jawa.

    Diketahui makanan ini ditemukan khususnya di wilayah pesisir selatan seperti Gunungkidul, Wonogiri, Pacitan, hingga Trenggalek. Makanan ini erat kaitannya dengan sejarah panjang masyarakat yang dahulu menghadapi keterbatasan bahan pangan.

    Pada masa penjajahan dan masa-masa sulit lainnya masyarakat di daerah pegunungan dan pesisir selatan Jawa mengandalkan tiwul sebagai sumber karbohidrat utama karena singkong lebih mudah tumbuh di lahan yang tandus dibandingkan padi.

    Di Trenggalek, sego tiwul menjadi salah satu kuliner yang tetap bertahan hingga kini dan bahkan masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Salah satu alasan utama mengapa makanan ini tetap lestari di Trenggalek adalah karena kondisi geografisnya.

    Selain faktor geografis, budaya masyarakat Trenggalek yang masih menjaga kearifan lokal juga berperan dalam melestarikan sego tiwul. Banyak masyarakat yang masih menikmati makanan ini sebagai sarapan atau makanan sehari-hari.

    Adapun ketika mengunjungi Trenggalek terdapat tempat Sego Tiwul yang bisa dikunjungi yaitu Nasi Tiwul Ayam Lodho.

  • Polsek Arjosari Pacitan Bongkar Mercon Pendem di Sungai Grindulu

    Polsek Arjosari Pacitan Bongkar Mercon Pendem di Sungai Grindulu

    Pacitan (beritajatim.com) – Menjelang Lebaran, kepolisian terus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran petasan dan mercon pendem yang berpotensi membahayakan masyarakat.

    Pada Sabtu (29/3/2025) sore, Polsek Arjosari bersama Koramil Arjosari berhasil mengamankan mercon pendem yang telah dirakit dan siap diledakkan di pinggiran Sungai Grindulu, tepatnya di Dusun Mujing, Desa Borang, Kecamatan Arjosari, Pacitan.

    Kapolsek Arjosari, IPDA Ferry Ardyanto, mengatakan bahwa operasi razia ini dilakukan untuk mencegah potensi bahaya akibat ledakan mercon pendem.

    “Kami bersama anggota Koramil menyusuri aliran Sungai Grindulu dan menemukan dua mercon pendem yang terbuat dari drum bekas. Barang bukti ini langsung kami bongkar dan amankan di Mapolsek Arjosari,” ujarnya.

    Mercon pendem itu diperkirakan akan dinyalakan pada malam 1 syawal menyambut hari raya idul fitri. Belum ada bekas karbit maupun sisa ledakan. “Kalau melihat drum nya tadi belum ada bekas karbitnya,” jelasnya.

    Setelah dilakukan pembongkaran, drum berisi bahan peledak tersebut dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kegiatan ini kami lakukan sebagai langkah antisipasi guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Lebaran. Kami menghimbau warga untuk tidak membuat atau menyalakan mercon pendem karena sangat berbahaya,” tambahnya.

    Pihak kepolisian akan terus melakukan patroli guna memastikan tidak ada lagi aktivitas serupa yang dapat membahayakan masyarakat. (tri/kun)

  • Rano Karno Imbau Pendatang Baru ke Jakarta Miliki Ketrampilan – Page 3

    Rano Karno Imbau Pendatang Baru ke Jakarta Miliki Ketrampilan – Page 3

    Sementara salah seorang warga, Ricky mengakui, setiap arus balik hari raya Idul Fitri, menjadi ajang mencari peruntungan baru bagi para pendatang untuk tinggal di Depok. Para pendatang akan memasuki babak baru untuk mencari pekerjaan di Depok.

    “Biasanya mereka datang karena melihat saudaranya sudah sukses dan hidup berkecukupan di Depok, jadi mereka ingin mencoba peruntungan itu,” ujar Ricky.

    Ricky menuturkan, Depok menjadi salah satu daya tarik warga pendatang untuk mencoba peruntungannya. Diketahui, sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, upah minimal kota masih berada di bawah Kota Depok.

    “Kan gaji mereka di kota asal contohnya Pacitan akan berbeda dengan Depok,” tutur Ricky.

    Selain itu, lanjut Ricky, Kota Depok merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Apalagi akses menuju Jakarta lebih mudah dilalui dari Kota Depok karena terdapat sejumlah transportasi umum.

    “Jadi wajar saja kalau banyak warga pendatang ingin merasakan pertarungan mencari nafkah di Kota Depok atau sekedar numpang tinggal karena harus bekerja di Jakarta,” ungkap Ricky.

    Keterbukaan Pemerintah Kota Depok kepada para pendatang luar Depok yang mempersilahkan pendatang datang ke Depok, turut disetujuinya. Namun dengan catatan para pendatang sudah memiliki pekerjaan yang jelas sehingga tidak menjadi beban Pemerintah Kota Depok.

    “Kalau mereka datang ke Depok sudah memiliki pekerjaan, saya setuju dengan keterbukaan Pemerintah Kota Depok,” pungkas Ricky.

  • Napi Kasus Narkoba Meninggal Dunia di dalam Rutan Pacitan

    Napi Kasus Narkoba Meninggal Dunia di dalam Rutan Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Seorang narapidana (napi) kasus narkotika di Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Pacitan, meninggal dunia pada Jumat (28/3/2025) sore, sekitar pukul 17.00 WIB. Napi bernama Dewa Elang Rimba Pradana (26), warga Dusun Kebon, Desa/Kecamatan Punung, Pacitan, menghembuskan napas terakhir, setelah kondisi kesehatannya terus menurun.

    Kepala Rutan Klas II B Pacitan, Dewanto, mengungkapkan bahwa sejak awal masuk ke rutan, DER sudah mengalami gangguan kesehatan. Ia mendapat pengawasan medis intensif dan beberapa kali dirujuk ke rumah sakit, termasuk RSUD dr. Darsono Pacitan dan Rumah Sakit dr. Moewardi Solo, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    “Ketika pertama kali masuk, kondisi kesehatannya memang sudah menurun. Kami berupaya memberikan perawatan terbaik, termasuk beberapa kali merujuknya ke rumah sakit,” ujar Dewanto, Jumat (28/3/2025).

    Karena kondisi yang semakin memburuk, DER tidak ditempatkan di sel bersama napi lain, melainkan di Poliklinik Rutan. Hingga akhirnya, pada Jumat sore, denyut nadinya tidak lagi terdeteksi.

    “Kami memisahkannya dari napi lain dan menempatkannya di Poliklinik Rutan agar perawatan lebih mudah dilakukan serta untuk mengurangi risiko kesehatan bagi warga binaan lainnya,” tambahnya

    Tim medis rutan segera membawanya ke RSUD dr. Darsono Pacitan, namun dokter menyatakan bahwa DER telah meninggal dunia.

    Dugaan sementara, napi tersebut meninggal akibat penyakit TBC. Namun, kepastian penyebab kematiannya masih menunggu hasil pemeriksaan medis lebih lanjut. Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazahnya langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya di Kecamatan Punung. (tri/kun)

  • Aksi Pencurian Motor di Pacitan, Pelaku Tinggalkan Sepeda Onthel

    Aksi Pencurian Motor di Pacitan, Pelaku Tinggalkan Sepeda Onthel

    Pacitan (beritajatim.com) – Pacitan kembali dihebohkan dengan kasus pencurian kendaraan bermotor menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kali ini, seorang pencuri membawa kabur Honda Beat hitam putih dengan nomor polisi 2362 ZH milik Danang Hariyanto di Dusun Ngemplak, Desa Sirnoboyo, Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 10.15 WIB.

    Yang menarik, pelaku meninggalkan sepeda onthel atau sepeda angin berwarna hijau putih di lokasi kejadian, seolah menggantikan motor yang dicurinya. Saksi mata, Adhyasta Hafizh, mengatakan bahwa rekaman CCTV menunjukkan pelaku datang dengan mengendarai sepeda onthel sebelum melancarkan aksinya.

    “Dia langsung beraksi dengan cepat dan membawa kabur Honda Beat,” ujar Adhyasta Hafizh.

    Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku terlihat mengenakan baju biru dongker lengan panjang, bertopi coklat, celana pendek putih, dan sandal selop putih. Hingga kini, korban masih melakukan pencarian dengan bantuan rekaman CCTV serta keterangan saksi.

    Masyarakat diminta untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika melihat seseorang dengan ciri-ciri tersebut. “Mohon bantuan pencariannya. Jika ada yang melihat, harap segera menginformasikan,” pinta Danang Hariyanto. [end/suf]

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 28 Maret 2025: Langit Pagi Mayoritas Cerah – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 28 Maret 2025: Langit Pagi Mayoritas Cerah – Page 3

    Berdasar informasi dari BMKG, cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung selama 4-5 hari ke depan, termasuk di Jawa Timur.

    Untuk itu, BPBD Jatim memastikan pihaknya akan siaga 24 jam sepanjang musim tersebut serta guna mendukung kelancaran dan keselamatan masyarakat dalam melakukan mudik dan balik saat libur lebaran tahun ini.

    “Sesuai arahan Ibu Gubernur, BPBD menjadi salah satu dari lima OPD yang tidak mendapatkan libur guna memastikan kesiapan penanganan bencana dan keadaan darurat saat musim lebaran tahun ini,” ujar Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Sabtu (22/3/2025).

    Gatot mengungkapkan, tahun ini posko khusus di beberapa wilayah tidak didirikan karena kebijakan efisiensi. Namun, posko pusat di kantor BPBD Jatim tetap melakukan pemantauan dan koordinasi 24 jam.  

    “Seluruh BPBD di kabupaten/kota juga telah diarahkan untuk siaga di daerah masing-masing, terutama dalam menghadapi potensi bencana seperti, longsor dan banjir,” ungkapnya.

    Beberapa wilayah yang menjadi perhatian utama dalam pemantauan bencana, di antaranya, meliputi kawasan Mataraman, seperti, Trenggalek, Magetan, dan Pacitan.

    “Selanjutnya wilayah Sidoarjo, Malang Raya dan Pantai Selatan, serta wilayah Tapal Kuda, seperti, Bondowoso dan Situbondo. Sementara, wilayah Madura dan sisi utara Jatim diprediksi dalam kondisi relatif aman,” ujar Gatot.

    Kabid KL Satriyo Nurseno menambahkan, kesiapan BPBD Jatim ini juga didukung para personel Tim Reaksi Cepat (TRC) yang akan melakukan pemantauan 24 jam.

    “Kami tetap siaga 24 jam dengan sistem shift, dari yang biasanya tiga shift menjadi dua shift. Setiap shift terdiri dari 15-20 personel untuk memastikan kesiapan penanganan di seluruh wilayah,” tambahnya.

    Selain kesiapan personel, BPBD Jatim juga telah memastikan ketersediaan logistik untuk mendukung penanganan bencana serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Perhubungan untuk membantu kelancaran arus mudik dan balik.

    Satriyo juga mengajak masyarakat dan awak media untuk berperan aktif dalam memberikan informasi terkait bencana yang terjadi.

    “Jika ada kejadian bencana yang belum terpantau oleh kami, mohon segera melaporkan melalui call center 117 atau melalui nomor WhatsApp posko BPBD 0813-3200-9050,” pintanya.

    Dengan kesiapsiagaan ini, BPBD Jatim berharap dapat memberikan respon cepat dan efektif dalam menghadapi segala kemungkinan selama masa mudik dan balik lebaran.

  • Warga Pendatang Diizinkan Datang ke Depok Usai Lebaran Asal Miliki Pekerjaan – Page 3

    Warga Pendatang Diizinkan Datang ke Depok Usai Lebaran Asal Miliki Pekerjaan – Page 3

    Sementara salah seorang warga, Ricky mengakui, setiap arus balik hari raya Idul Fitri, menjadi ajang mencari peruntungan baru bagi para pendatang untuk tinggal di Depok. Para pendatang akan memasuki babak baru untuk mencari pekerjaan di Depok.

    “Biasanya mereka datang karena melihat saudaranya sudah sukses dan hidup berkecukupan di Depok, jadi mereka ingin mencoba peruntungan itu,” ujar Ricky.

    Ricky menuturkan, Depok menjadi salah satu daya tarik warga pendatang untuk mencoba peruntungannya. Diketahui, sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, upah minimal kota masih berada di bawah Kota Depok.

    “Kan gaji mereka di kota asal contohnya Pacitan akan berbeda dengan Depok,” tutur Ricky.

    Selain itu, lanjut Ricky, Kota Depok merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Apalagi akses menuju Jakarta lebih mudah dilalui dari Kota Depok karena terdapat sejumlah transportasi umum.

    “Jadi wajar saja kalau banyak warga pendatang ingin merasakan pertarungan mencari nafkah di Kota Depok atau sekedar numpang tinggal karena harus bekerja di Jakarta,” ungkap Ricky.

    Keterbukaan Pemerintah Kota Depok kepada para pendatang luar Depok yang mempersilahkan pendatang datang ke Depok, turut disetujuinya. Namun dengan catatan para pendatang sudah memiliki pekerjaan yang jelas sehingga tidak menjadi beban Pemerintah Kota Depok.

    “Kalau mereka datang ke Depok sudah memiliki pekerjaan, saya setuju dengan keterbukaan Pemerintah Kota Depok,” pungkas Ricky.

  • Potret Keseruan Warga Berburu Kue Kering di Pasar Legi Songgolangit
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        26 Maret 2025

    Potret Keseruan Warga Berburu Kue Kering di Pasar Legi Songgolangit Surabaya 26 Maret 2025

    Potret Keseruan Warga Berburu Kue Kering di Pasar Legi Songgolangit
    Tim Redaksi
    PONOROGO,  KOMPAS.com
    – Hari masih pagi ketika Lestari (30) mengemasi lebih dari 10 jenis
    kue kering
    yang dibungkus di dalam plastik transparan di
    Pasar Legi
    Songgolangit, Kabupaten
    Ponorogo
    , Jawa Timur.
    Puluhan jenis kue yang dibeli warga Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur itu dibungkus dalam kemasan masing-masing berat 0,5 kilogram.
    “Ini baru 10 jenis yang kami beli untuk lebaran. Masih banyak lagi yang mau kami beli,” ujar dia ditemui di Pasar Legi Ponorogo, Rabu (26/3/2025).
    Lestari kemudian menuju rak yang berisi puluhan jenis permen. Puluhan jenis permen yang diletakkan di dalam stoples yang cukup besar tersebut juga dijual per kilo.
    “Ada permen juga kami beli untuk anak-anak yang datang lebaran ke rumah. Mayoritas anak-anak kalau lebaran suka dengan kue kering, kerupuk sama permen seperti ini,” imbuh dia.
    Sementara Suprayitno, salah satu warga Ponorogo lainnya yang juga terlihat sibuk memilih  puluhan jenis kue kering mengaku memiliki tradisi berbagi kue kering dan jajanan.
    Budget
    yang dia keluarkan untuk memborong berbagai kue kering tersebut tak tanggung tanggung, mencapai Rp 15 juta.
    “Satu jenis kue kering itu kami bisa beli 10-15 kilo. Ini tadi ada delapan jenis, tapi masih banyak lagi yang mau kami beli. Memang untuk dibagikan kepada sanak keluarga untuk persiapan kue lebaran,” sambung dia.
    Selain berbagi kue kepada sanak saudara,  Suprayitno juga memiliki tradisi berbagi minyak dan gula kepada tetangga di lingkungan dan saudaranya. Tradisi tersebut menurutnya sudah ada sejak jaman nenek mereka.
    “Ini kan tradisi baik, meski harga minyak goreng naik, gula naik kita tetap melaksanakan itu. Sejak nenek kami sudah ada tradisi seperti itu untuk menyambung
    silaturohim
    ,” ucapnya.
    Membawa gula dan minyak goreng, menurut Suprayitno, dilakukan saat lebaran. Biasanya sanak keluarga yang lebih muda akan mendatangi orangtua mereka dan akan keliling ke rumah saudara yang lebih tua,
    Tradisi tersebut dinamakan ujung. “Kalau orangtua masih ada biasanya
    ngumpul
    -nya di situ, tapi sebelumnya biasanya keluarga yang lebih muda akan berkunjung ke rumah saudara yang lebih tua dahulu, sambil membawa gula dan minyak goreng sambil meminta maaf,” ujar dia.
     
    Puncak pembelian kue warga Ponorogo menurut dia paling ramai adalah seminggu sebelum hari raya lebaran.
    “Paling ramai Hari Minggu kemarin. Sejak awal puasa sudah ramai untuk persediaan Ramadhan tapi paling ramai seminggu jelang lebaran. Hari ini ramai tapi tidak seramai kemarin,” kata dia.
    Winda salah satau pedagang kue kering di Pasar Legi Songgolangit mengaku kue paling banyak diminati oleh pembeli adalah kue getas yang warna warni.
    Kue yang di mulut langsung lumer dengan rasa manis tersebut bahkan bisa laku puluhan kilogram setiap hari selama bulan puasa.
    “Paling ramai kalau jelang lebaran. Kalau omzet jualan kue kering kiloan bisa naik hingga lima kali lipat dibandingkan dengan hari biasa,” ujar dia tanpa menyebut angka pasti.
    Pasar Legi Songgo Langit Ponorogo merupakan pasar besar di Kabupaten Ponorogo yang tidak hanya digunakan untuk transaksi jual beli warga setempat, tapi warga Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Pacitan hingga Kabupaten Trenggalek.
    Transaksi jual beli di Pasar Legi Songgolangit  terjadi dari subuh hingga siang.
    Kegiatan pasar subuh dimulai sejak dini hari dengan kebanyakan pedagang hasil bumi dari luar kota berdatangan serta para penjaja sayur keliling mulai mempersiapkan dagangannya.
    Sedangkan di siang hari  yang menjual bukan hanya pedagang hasil bumi, tetapi pedagang kebutuhan sandang, pangan, dan kebutuhan sampingan lainnya.
    Nama Pasar Legi Songgolangit diambil dari nama seorang putri, dari Kerajaan Daha (sebuah wilayah di dekat Kediri) yang termahsyur pada masanya.
    Nama Putri Songgolangit menjadi bagian dari legenda legenda asal-usul  Reog Ponorogo karena permintaannya kepada Klonosewandono.
    Klonosewandono adalah pangeran dari Kerajaan Bantarangin, sebelum ada Ponorogo yang meminta adanya hiburan yang belum pernah ada sebelumnya saat dilamar. Saat itulah lahir reog Ponorogo.
    Pasar Legi Songgolangit pernah mengalami kebakaran hebat pada tahun 2002 yang menghanguskan seluruh bangunan pasar yang terjadi pada saat bulan Ramadhan.
    Pasar Legi Songgolangit kembali mengalami kebakaran hebat pada Bulan Mei 2017 dengan kurang lebih 500-an kios terbakar. Kebakaran Pasar Legi Songgolangit juga terjadi pada bulan Ramadhan.
    Saat ini Pasar Legi Songgo Langit yang memiliki luas 3,2 hektar dibangun lebih modern empat lantai dengan 2.497 los dan kios dengan fasilitas dua lift dan enam eskalator.
    Pasar Legi Songgolangit juga memiliki gedung parkir dua lantai dan memiliki fasilitas masjid berkapasitas 600 jemaah di lantai paling atas. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pesona Mentari Ocean View Pacitan, Destinasi Wisata Menarik dengan Keluarga

    Pesona Mentari Ocean View Pacitan, Destinasi Wisata Menarik dengan Keluarga

    Liputan6.com, Bandung – Pacitan dikenal sebagai “Kota 1001 Gua” karena memiliki banyak gua yang menakjubkan. Namun, selain guanya Pacitan juga terkenal dengan deretan pantainya yang indah dan masih alami.

    Keindahan pantai-pantai di Pacitan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati liburan santai terutama bersama keluarga. Suasana pantai yang tenang, air laut yang jernih, serta pemandangan alam yang menakjubkan menjadi daya tarik tersendiri.

    Kemudian terdapat banyak pantai indah yang jadi daya tarik salah satunya Pantai Klayar. Pantai ini memiliki pasir putih bersih dan batuan karang yang unik termasuk batu karang yang menyerupai sphinx.

    Terdapat juga fenomena alam berupa seruling samudra yaitu suara mirip siulan yang berasal dari celah batuan karang ketika air laut masuk ke dalamnya. Keindahan Pantai Klayar menjadikannya destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama laut.

    Selain Pantai Klayar, Pantai Teleng Ria juga menjadi pilihan tepat bagi keluarga yang ingin menikmati suasana pantai yang nyaman. Pantai ini memiliki ombak yang relatif tenang dibandingkan pantai lainnya di Pacitan sehingga cocok untuk bermain air atau berenang.

    Di sekitar pantai juga tersedia berbagai fasilitas seperti tempat bermain anak, warung makan, serta penginapan yang nyaman. Hal ini menjadikan Pantai Teleng Ria sebagai destinasi ideal untuk healing bersama keluarga.

    Kota ini juga memiliki spot sempurna untuk melihat pemandangan pantai yaitu Mentari Ocean View Pacitan. Lokasinya menghadap langsung ke Teluk Pacitan dengan fasilitas yang lengkap untuk berlibur dengan keluarga.