kab/kota: Pacitan

  • Longsor di DAM Kedung Sapi: Akses Jalan Putus, Dua Warga Terpaksa Mengungsi

    Longsor di DAM Kedung Sapi: Akses Jalan Putus, Dua Warga Terpaksa Mengungsi

    Pacitan (beritajatim.com) – Dua warga terpaksa mengungsi akibat longsor yang terjadi di sekitar DAM Kedung Sapi, Desa Jetis Kidul, Kecamatan Arjosari, Pacitan, pada Kamis (15/5/2025).

    Kedua warga tersebut adalah Boniyem dan Siti Romlah, satu keluarga yang rumahnya berada paling dekat dengan lokasi DAM. Sementara itu, Sujiatin, warga lainnya yang juga terdampak, memilih tetap tinggal di rumah karena hujan mulai reda.

    “Karena hujan sejak kejadian itu mulai reda, saya memilih tinggal di rumah,” kata Sujiatin Jum’at (16/5/2025).

    Ia menuturkan, peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat sedang melaksanakan salat, ia mendengar suara gemuruh seperti ledakan. Setelah dicek, ternyata saluran irigasi yang meluap akibat derasnya air menyebabkan tanah longsor.

    Kaur Kesra Desa Jetis Kidul, Dasiyo, menjelaskan bahwa penyebab kejadian adalah banjir akibat klep DAM yang dalam kondisi terbuka.

    “Sudah berusaha ditutup, namun klep tersebut macet dan tidak bisa diturunkan. Selain itu, ada sampah dan kayu yang menghalangi,” jelasnya.

    Akibat longsor tersebut, pondasi Masjid Jami Madekan mengalami pengikisan, jalan penghubung dua rumah warga longsor dan akses terputus. Selain itu, aliran air irigasi untuk persawahan juga terputus. [tri/aje]

  • DAM Kedung Sapi Pacitan Ambrol, Masjid di Jetis Kidul Terancam Longsor

    DAM Kedung Sapi Pacitan Ambrol, Masjid di Jetis Kidul Terancam Longsor

    Pacitan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, pada Kamis (15/5/2025) siang, menyebabkan ambrolnya bronjong dan saluran air irigasi di sekitar DAM Kedung Sapi, Dusun Madekan, Desa Jetis Kidul.

    Menurut Kapolsek Arjosari, IPDA Ferry Ardyanto, kejadian bermula saat hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut mulai pukul 14.00 WIB. Sekitar pukul 16.00 WIB, bronjong penahan aliran anak Sungai Grindulu sepanjang kurang lebih 15 meter mengalami longsor.

    “Longsoran sudah sangat dekat dengan pondasi bangunan Masjid Jami Madekan,” jelasnya.

    Selain mengancam tempat ibadah, ambrolnya perangkat dam pengendali ini juga mengancam tiga rumah warga. Dua rumah milik Boniyem dan Sajiatin serta satu rumah kosong nyaris ikut ambrol, dengan retakan tanah hanya berjarak sekitar satu meter dari pondasi rumah-rumah tersebut.

    Warga saat ini khawatir jika hujan kembali turun, longsor susulan bisa saja terjadi dan mengakibatkan kerusakan lebih parah, termasuk menimpa bangunan masjid.

    Pihak berwenang telah melakukan pengecekan lokasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk upaya penanganan dan pencegahan bencana lanjutan. Warga diimbau untuk tetap waspada, terutama yang berada di sekitar lokasi rawan longsor.

    “Kami terus memantau kondisi, karena saat ini hujan intensitas ringan masih terjadi di wilayah Arjosari,” Pungkasnya [tri/aje]

  • Hujan Deras dan Angin Terjang Pacitan, Pohon Besar Tumbang Timpa Garasi

    Hujan Deras dan Angin Terjang Pacitan, Pohon Besar Tumbang Timpa Garasi

    Pacitan (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang menimpa garasi milik warga bernama Teguh di Lingkungan Slagi, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Kamis (15/5/2025) sore. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggono, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, pohon pelindung yang sebagian batangnya telah lapuk tak mampu menahan beban saat hujan deras, hingga akhirnya tumbang.

    “Akibat hujan yang cukup deras dan kondisi pohon yang memang sudah lapuk, akhirnya pohon tumbang dan menimpa garasi milik warga,” jelas Radite saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

    Ia menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD yang menerima laporan dari perangkat kelurahan segera menuju lokasi untuk mengevakuasi dan membersihkan material pohon tumbang bersama warga sekitar.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, bagian atap garasi mengalami kerusakan. Kami menghimbau warga untuk tetap waspada, mengingat cuaca masih berpotensi hujan,” tambahnya.

    Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Juanda telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat di wilayah Pacitan dan sekitarnya.

    BPBD Pacitan juga terus memantau perkembangan cuaca dan laporan kejadian bencana, mengingat wilayah tersebut rawan bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir. [tri/aje]

  • Hampir Separuh Jalan Kabupaten di Pacitan Rusak, Anggaran Perbaikan Terpangkas Drastis

    Hampir Separuh Jalan Kabupaten di Pacitan Rusak, Anggaran Perbaikan Terpangkas Drastis

    Pacitan (beritajatim.com) – Sebanyak 49 persen dari total jalan kabupaten di Pacitan mengalami kerusakan dengan berbagai tingkat keparahan. Kondisi ini memicu keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media sosial maupun langsung ke Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pacitan.

    “Saya sendiri sebagai Kabid Bina Marga hanya bisa meminta maaf jika ada warga yang mengadu. Dalam kondisi seperti ini, saya mohon masyarakat bersabar,” kata Imam Syafiq, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Pacitan, Kamis (15/5/2025).

    Dari total panjang jalan kabupaten yang mencapai 1.374 kilometer, sekitar 49 persen di antaranya dalam kondisi rusak. “Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi kami dalam upaya pemerataan pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

    Sebelum terjadi efisiensi anggaran, PUPR Pacitan telah mengalokasikan dana sebesar Rp83 miliar dalam pagu induk reguler untuk memperbaiki 130 titik ruas jalan. Namun, setelah dilakukan pemangkasan anggaran, alokasinya menyusut drastis menjadi hanya Rp24 miliar, dan hanya cukup membiayai 102 paket perbaikan jalan.

    Syafiq menjelaskan, pihaknya juga semula berharap mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) serta bantuan pusat senilai sekitar Rp48 miliar. “Sayangnya, karena efisiensi, dana tersebut tidak jadi disalurkan,” terangnya.

    Dana tersebut awalnya dialokasikan untuk memperbaiki ruas jalan dengan kerusakan berat dan panjang lintasan yang cukup signifikan, seperti Kebon Dalem–Bandar, Sukoharjo–Buyutan, Mentoro–Arjosari, Ketro–Kasihan, Tulakan–Tegalombo, Nawangan–Ngunut, dan Sempu–Ngromo.

    Meski demikian, Pemkab Pacitan tidak tinggal diam. Ketujuh paket perbaikan jalan tersebut akan kembali diusulkan dalam perencanaan anggaran tahun 2026. [tri/beq]

  • 24 Koperasi Merah Putih Siap Dibentuk di Pacitan, Launching Serentak 12 Juli

    24 Koperasi Merah Putih Siap Dibentuk di Pacitan, Launching Serentak 12 Juli

    Pacitan (beritajatim.com) – Program nasional Koperasi Merah Putih mulai digulirkan di Kabupaten Pacitan. Sebanyak 24 koperasi akan dibentuk pada tahap awal dan direncanakan launching serentak pada peringatan Hari Koperasi Nasional, 12 Juli 2025.

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindustrian (Dikuperin) Pacitan, Prayitno, menyatakan pembentukan koperasi ini merupakan tindak lanjut arahan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur. “Untuk tahap awal dibentuk masing-masing dua koperasi di setiap kecamatan. Anggarannya akan dibantu dari provinsi, termasuk untuk akta pendirian koperasi,” ujarnya, Rabu (14/5/2025).

    Proses persiapan telah melibatkan berbagai pihak, mulai camat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), kepala desa hingga BPD. Sosialisasi juga dilakukan di tingkat desa. Sebanyak 148 desa dijadwalkan menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) pada 19 Mei mendatang sebagai langkah awal pendirian koperasi.

    Menurut Prayitno, biaya pendirian koperasi desa yang belum terfasilitasi akan diupayakan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2025 atau penggeseran Belanja Tak Terduga (BTT). “Koperasi ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pokok warga dengan harga terjangkau, memangkas rantai distribusi, dan menampung hasil panen petani, nelayan, serta produk UMKM lokal,” jelasnya.

    Proses Musdessus akan melibatkan berbagai unsur masyarakat, seperti pemuda, petani, nelayan, hingga tenaga kesehatan desa. “Harapannya semua terwadahi dan jika sudah sepakat, maka akan digelar rapat pembentukan koperasi desa,” tandas Prayitno. [tri/beq]

  • Hujan Deras Picu Longsor di Nawangan Pacitan, Tiga Rumah Rusak

    Hujan Deras Picu Longsor di Nawangan Pacitan, Tiga Rumah Rusak

    Pacitan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, pada Senin (12/5/2025) siang menyebabkan longsor di beberapa titik. Akibatnya, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.

    Salah satu rumah terdampak longsor milik Katirin (55), warga Dusun Bulu, Desa Ngromo. Bagian gudang di samping rumahnya rusak tertimpa material longsoran. Saat kejadian, Katirin tinggal bersama istrinya, Iswanti. Ia mengaku tidak menyangka hujan beberapa jam bisa memicu longsor. “Tidak menyangka kalau akan longsor, tapi memang hujannya sangat deras,” ujar Katirin Selasa (13/5/2025).

    Menurutnya, hujan mulai turun sekitar pukul 13.00 WIB dan longsor terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Katirin tidak sempat menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam gudang.

    Selasa (13/5/2025) pagi, warga bersama pemerintah desa, Polsek Nawangan, dan Koramil setempat bergotong royong membersihkan material longsoran.

    Selain Katirin, longsor juga menimpa rumah milik Maryanto, warga Dusun Tugu, Desa Ngromo. Tembok ruang keluarga rumah semi permanennya jebol akibat tertimpa rumpun bambu yang terbawa longsor. Karena khawatir terjadi longsor susulan, Maryanto sementara waktu tinggal di rumah orang tuanya.

    Kapolsek Nawangan, Iptu Yuyun Krisdiantoro, yang turun langsung ke lokasi memberikan bantuan berupa sembako dan terpal kepada warga terdampak. Ia mengimbau agar rumah-rumah yang berada di bawah tebing sementara waktu tidak ditempati. “Tanah di atas rumah retak, bambu bisa saja roboh dan menimpa rumah. Demi keselamatan, sebaiknya ditinggalkan sementara,” tegasnya.

    Satu titik longsor lainnya terjadi di Dusun Paugeran, Desa Sempu, Nawangan. Dapur rumah milik Andri Purwanto rusak tertimpa material longsor. Sejumlah perabot seperti kompor dan meja juga ikut rusak.

    Kapolsek Yuyun mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu. “Pacitan seharusnya sudah memasuki musim kemarau, namun justru diguyur hujan deras. Warga harap selalu waspada,” pungkasnya. (tri/kun)

  • Pemancing Hilang Ditemukan Tewas di Dekat Pantai Pancer Pacitan

    Pemancing Hilang Ditemukan Tewas di Dekat Pantai Pancer Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Warga sekitar Pantai Pancer, Desa Ploso, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, digegerkan oleh penemuan sesosok mayat pria pada Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. Korban diketahui bernama Jaka Suci Amananji Nugroho, atau akrab disapa Ajik (30), warga Dusun Ngemplak, Desa Sirnoboyo.

    Menurut keterangan pihak kepolisian, Ajik sebelumnya berpamitan kepada keluarganya untuk memancing di Sungai Grindulu dengan metode nyosok pada Senin (12/5/2025) pagi. Namun hingga malam hari, ia tak kunjung pulang, hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kawasan pantai.

    Kapolsek Pacitan Kota, AKP Andreas Hekso Soepriya, mengungkapkan bahwa dugaan sementara korban terpeleset saat memancing. “Korban terakhir kali terlihat memancing sekitar pukul sembilan pagi kemarin. Diduga kuat ia jatuh dan tenggelam di lokasi,” terang Andreas.

    Setelah dilakukan evakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Pacitan guna pemeriksaan lebih lanjut. Polisi memastikan masih menyelidiki penyebab pasti kematian dan menegaskan belum ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    Kejadian ini menambah daftar insiden tragis di aliran Sungai Grindulu, khususnya saat aktivitas memancing di musim air pasang. Masyarakat pun diimbau untuk lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat beraktivitas di sekitar perairan. [tri/beq]

  • Cuaca 13 Mei 2025: Hujan Petir hingga Udara Kabur Ancam Wilayah Madiun dan Pacitan

    Cuaca 13 Mei 2025: Hujan Petir hingga Udara Kabur Ancam Wilayah Madiun dan Pacitan

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca pada Selasa, 13 Mei 2025, di wilayah Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan diprediksi akan berlangsung tak terduga. Dimulai dengan hujan sedang disertai petir di pagi hari, perubahan cuaca yang cukup dramatis akan terjadi, mulai dari langit berawan hingga cerah berawan, bahkan udara kabur pada malam hari.

    Menurut Oky Sukma Hakim, prakirawan BMKG Juanda, warga di ketiga daerah tersebut diharapkan untuk tetap waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem yang bisa datang kapan saja.

    1. Kota Madiun

    Kota Madiun akan memulai hari dengan hujan sedang pada pukul 06.00 WIB. Hujan ini disertai dengan sambaran petir pada pukul 09.00 WIB. Setelah itu, langit akan berawan dari pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB, kemudian cerah berawan pada pukul 18.00 WIB.

    Pada malam hari, wilayah ini diprediksi akan mengalami udara kabur. Suhu udara berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari arah Timur mencapai 22,5 km/jam. Kelembaban udara diperkirakan antara 78 hingga 97 persen.

    2. Kabupaten Madiun

    Di Kabupaten Madiun, cuaca dimulai dengan hujan ringan pada pukul 06.00 WIB. Kemudian, langit akan berawan pada pukul 09.00 WIB dan kondisi ini diprediksi bertahan hingga pukul 18.00 WIB.

    “Hujan ringan pagi hari kemungkinan akan membuat jalanan licin, jadi pengendara diminta untuk lebih berhati-hati,” terang Oky.

    Pada malam hari, tepatnya pukul 21.00 WIB, langit akan sedikit cerah meski masih terdapat awan yang menyelimuti. Suhu udara di wilayah ini diperkirakan antara 23 hingga 28 derajat Celcius, dengan kecepatan angin yang lebih kencang, yaitu 33,6 km/jam, yang datang dari arah Timur. Kelembaban udara berkisar antara 81 hingga 96 persen.

    3. Pacitan

    Pacitan akan mengalami hujan ringan pada pagi hari, tepatnya pukul 06.00 WIB. Setelah itu, langit akan berawan mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB.

    “Meskipun hujan ringan, warga tetap perlu waspada terhadap kemungkinan genangan air, terutama di daerah rendah,” tambah Oky.

    Pada pukul 18.00 WIB, langit diprediksi akan cerah sepenuhnya, namun pada pukul 21.00 WIB, awan akan kembali menyelimuti langit. Suhu udara di Pacitan diperkirakan berada pada rentang 22 hingga 28 derajat Celcius, dengan kecepatan angin yang lebih ringan, yaitu 8,1 km/jam dari arah Utara. Kelembaban udara diperkirakan mencapai 71 hingga 98 persen.

    Dengan cuaca yang beragam ini, masyarakat di ketiga wilayah tersebut diharapkan untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca, terutama di pagi hingga siang hari yang berpotensi hujan disertai petir.

    “Jangan lupa untuk selalu membawa payung atau jas hujan jika keluar rumah,” tutup Oky. [mnd/aje]

  • 364 ASN Bakal Terima SK, Pemkab Pacitan Anggarkan Rp20 Miliar untuk Gaji

    364 ASN Bakal Terima SK, Pemkab Pacitan Anggarkan Rp20 Miliar untuk Gaji

    Pacitan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pacitan mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar dari APBD untuk membiayai gaji ratusan aparatur sipil negara (ASN) baru yang akan segera mulai bekerja.

    Total sebanyak 364 ASN yang terdiri dari 87 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 277 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan pada 22 Mei 2025.

    Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Pacitan, Daryono, menyatakan bahwa anggaran tersebut telah dialokasikan dalam komponen belanja wajib dan rutin sebagai bagian dari total belanja pegawai tahun 2025 yang mencapai Rp786 miliar.

    “Anggaran ini dipersiapkan untuk memenuhi hak pegawai yang akan mulai aktif bekerja pada bulan depan. Kami pastikan alokasinya sesuai porsinya,” ujarnya ditulis Senin(12/5/2025)

    Saat ini, para ASN baru telah menerima Nomor Induk Pegawai (NIP) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Setelah penyerahan SK oleh Bupati Pacitan pada 22 Mei mendatang, mereka akan langsung menempati formasi-formasi yang selama ini kosong, terutama di sektor kesehatan, pendidikan, dan tenaga teknis.

    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pacitan, Rudy Haryanto, menyampaikan bahwa pengangkatan ASN baru ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperkuat pelayanan publik.

    “Dengan bergabungnya ratusan ASN baru, kami berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, terutama di sektor-sektor vital,” ujarnya. [tri/aje]

  • BLK Pacitan Terhenti Akibat Dana Pusat Belum Turun, Pelatihan Keterampilan Tertunda

    BLK Pacitan Terhenti Akibat Dana Pusat Belum Turun, Pelatihan Keterampilan Tertunda

    Pacitan (beritajatim.com) – Upaya Pemerintah Kabupaten Pacitan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia terganjal anggaran. Balai Latihan Kerja (BLK) yang menjadi ujung tombak pelatihan keterampilan bagi pencari kerja, tidak dapat beroperasi secara optimal tahun ini karena belum turunnya alokasi dana dari pemerintah pusat.

    Kepala Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) Pacitan, Acep Suherman, menyebut efisiensi anggaran di tingkat daerah membuat program pelatihan harus terhenti sementara. “Kami masih menunggu anggaran dari APBN. Sementara dari APBD tidak ada alokasi karena efisiensi,” ujarnya, Senin (12/5/2025).

    Padahal, antusiasme masyarakat untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan BLK sangat tinggi. Setiap kali pembukaan kelas diumumkan, puluhan pendaftar langsung menyerbu. Tahun lalu saja, dari delapan kelas pelatihan yang tersedia, masing-masing hanya mampu menampung 16 peserta, meskipun jumlah pendaftar bisa mencapai 60 orang per kelas.

    Jenis pelatihan yang ditawarkan cukup beragam dan menyasar kebutuhan pasar kerja maupun usaha mandiri. Mulai dari pelatihan komputer grafis dan office, reparasi elektronik, pengelasan, hingga pelatihan kewirausahaan yang menyasar pelaku UMKM.

    Program ini diharapkan menjadi solusi konkret dalam menekan angka pengangguran, terutama di kalangan lulusan muda yang belum memiliki keterampilan kerja praktis. Namun, realita fiskal justru menjadi penghambat utama. “Kalau pelatihan tidak jalan, daya saing tenaga kerja kita jadi rendah,” kata Acep.

    Tanpa pelatihan yang berkelanjutan, tenaga kerja lokal dikhawatirkan tidak siap menghadapi persaingan kerja yang semakin ketat, apalagi di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor swasta.

    Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pacitan per Agustus 2024 masih berada di angka 1,56 persen. Yang mengkhawatirkan, kontribusi terbesar justru berasal dari lulusan perguruan tinggi.

    Hal ini menegaskan pentingnya pelatihan vokasional sebagai penunjang keterampilan kerja nyata, yang tidak selalu didapatkan di bangku kuliah.

    Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi Pemkab Pacitan dalam menyiapkan angkatan kerja yang adaptif, terampil, dan siap bersaing. Tanpa intervensi pelatihan yang memadai, upaya menurunkan angka pengangguran bukan hanya terhambat, tetapi juga bisa berujung pada stagnasi pembangunan ketenagakerjaan daerah. [tri/suf]