kab/kota: Pacitan

  • Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Trenggalek, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Trenggalek, Tidak Berpotensi Tsunami

    Trenggalek (beritajatim.com) – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo M4,8 mengguncang wilayah Samudera Hindia bagian selatan Jawa, tepatnya di barat daya Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (20/5/2025) pukul 04.36 WIB.

    Meski terasa hingga sejumlah wilayah pesisir, gempa ini dipastikan tidak berpotensi tsunami.

    Menurut data resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak pada koordinat 11,10° Lintang Selatan dan 111,08° Bujur Timur. Episenter berada di laut, berjarak sekitar 324 kilometer arah barat daya dari Kota Pacitan, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.

    Dr. Daryono, S.Si., M.Si., Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG menyatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini merupakan jenis gempa dangkal.  “Gempa akibat deformasi batuan di luar zona subduksi atau outer rise zone,” kata Dr Daryono.

    Jenis dan Mekanisme Gempa: Pergerakan Normal Fault

    Dilihat dari mekanismenya, gempa tersebut tergolong gempa bumi dangkal dengan sumber deformasi batuan yang menimbulkan mekanisme sesar normal (normal fault). Hal ini sesuai dengan karakteristik gempa di wilayah luar zona subduksi.

    Dampak Guncangan: Dirasakan di Trenggalek dan Pacitan

    Berdasarkan pemodelan peta guncangan atau shakemap, getaran gempa dirasakan ringan di beberapa wilayah seperti Munjungan dan Panggul di Trenggalek, serta Kebonagung di Pacitan.

    “Intensitas gempa berada pada skala II MMI, yang artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.”kata Daryono.

    BMKG menegaskan hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang diakibatkan oleh gempabumi ini dan menambahkan bahwa hasil pemodelan menunjukkan tidak ada potensi tsunami.

    Tidak Ada Gempa Susulan Hingga Saat Ini

    Hasil monitoring hingga pukul 04.55 WIB menunjukkan belum terjadi gempa susulan (aftershock), meskipun BMKG akan terus melakukan pemantauan lanjutan terhadap aktivitas seismik di kawasan tersebut.

    Imbauan BMKG untuk Warga

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik. “Kami mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Dr. Daryono.

    Warga juga diminta memeriksa kondisi bangunan sebelum kembali ke dalam rumah, guna memastikan tidak ada kerusakan struktural yang membahayakan. (ted)

     

  • Diprediksi Hujan di Jam Ini, Berikut Cuaca Madiun dan Pacitan Selasa 20 Mei 2025

    Diprediksi Hujan di Jam Ini, Berikut Cuaca Madiun dan Pacitan Selasa 20 Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda melalui prakirawan cuaca Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan prakiraan cuaca untuk wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan pada Selasa, 20 Mei 2025. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi hujan ringan yang diprediksi terjadi di pagi hari, terutama saat beraktivitas di luar rumah.

    Cuaca Kota Madiun: Hujan Ringan Pagi Hari, Berawan Hingga Malam

    Di Kota Madiun, hujan ringan diprediksi turun pada pukul 06.00 WIB. Setelah itu, kondisi cuaca akan berubah menjadi berawan sejak pukul 09.00 WIB hingga sore pukul 15.00 WIB. Menjelang malam, langit diperkirakan akan cerah berawan mulai pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    “Suhu udara di Kota Madiun berkisar antara 24 hingga 32 derajat Celcius, dengan kelembaban yang cukup tinggi,” ujar Oky Sukma Hakim.

    Ia menambahkan, angin diperkirakan bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan 18,5 km/jam.

    Kabupaten Madiun: Pola Cuaca Serupa, Malam Hari Kembali Berawan

    Sementara itu, Kabupaten Madiun menunjukkan pola cuaca yang hampir serupa. Hujan ringan juga diperkirakan mengguyur wilayah ini pada pukul 06.00 WIB. Kondisi akan berubah menjadi berawan dari pukul 09.00 WIB hingga sore pukul 15.00 WIB. Cuaca cerah berawan akan berlangsung pada pukul 18.00 WIB, namun diprediksi kembali berawan pada malam hari.

    Suhu minimum di Kabupaten Madiun mencapai 23 derajat Celcius dan maksimum 31 derajat Celcius. Angin bergerak dari arah Barat Laut dengan kecepatan yang sama, yaitu 18,5 km/jam.

    Pacitan: Kondisi Udara Kabur di Siang dan Malam Hari

    Di wilayah Pacitan, kondisi cuaca lebih bervariasi. Hujan ringan juga diperkirakan turun pada pukul 06.00 WIB, kemudian langit berubah menjadi berawan pada pukul 09.00 WIB. Menjelang siang hari pukul 12.00 WIB, cuaca di Pacitan akan berubah menjadi udara kabur, lalu kembali berawan pukul 15.00 WIB.

    “Walaupun sempat berubah-ubah, udara kabur diprediksi kembali terjadi mulai pukul 18.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB,” tambah Oky.

    Selain itu, Pacitan memiliki suhu yang lebih sejuk dibandingkan Madiun, yakni antara 22 hingga 28 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 75 sampai 98 persen. Angin diprediksi bertiup dari arah Timur dengan kecepatan 18,5 km/jam.

    Melihat prakiraan cuaca ini, BMKG mengimbau masyarakat di ketiga wilayah tersebut untuk tetap waspada terhadap kondisi hujan ringan di pagi hari serta perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Persiapan seperti membawa payung atau jas hujan sangat dianjurkan, khususnya bagi warga yang beraktivitas di luar rumah sejak pagi.

    Dengan memahami informasi prakiraan cuaca harian, masyarakat diharapkan dapat lebih siap dalam menjalankan kegiatan sehari-hari dengan aman dan nyaman. (mnd/ian)

  • Mbak Wali Terima Kunjungan Para Kiai, Diskusikan Gerakan Nasional Ayo Mondok

    Mbak Wali Terima Kunjungan Para Kiai, Diskusikan Gerakan Nasional Ayo Mondok

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menerima kunjungan beberapa tokoh agama di Jawa Timur, Senin (19/5/2025). Para tokoh agama ini diterima di Rumah Dinas Wali Kota Kediri.

    Pada kesempatan ini, Mbak Wali menjelaskan bahwa pertemuannya dengan para tokoh agama ini dalam rangka silaturahmi, sekaligus membahas terkait rencana kegiatan Gerakan Nasional Ayo Mondok yang akan dilaksanakan di tanggal 28 Mei 2025. “Ini merupakan gerakan di mana seluruh Kyai dan Ibu Nyai se Jawa Timur, berkumpul di Kota Kediri tepatnya di Pondok Al Amien Ngasinan Kediri,” jelasnya.

    Menurut Wali Kota Kediri, Gerakan Nasional Ayo Mondok merupakan kegiatan yang positif karena di kegiatan tersebut bisa digunakan sebagai sarana untuk berdiskusi terhadap tantangan yang ada, sekaligus bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan yang ada.

    Sementara itu, KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) menuturkan Gerakan Nasional Ayo Mondok ini mendapat dukungan penuh dari Mbak Wali Kota Kediri. “Alhamdulillah nyambung apa yang digagas beliau, visi misi beliau dengan gerakan ini. Kita juga punya misi bagaimana caranya situasi pesantren itu yang ramah dan ngangeni dan bisa jadi kenangan yang lama dan indah selama hidupnya,” terangnya.

    Gus Hans melanjutkan bahwa Gerakan Nasional Ayo Mondok ini merupakan acara Muhalaqoh (Muhasabah dan Halaqoh). Karena pada kegiatan ini nanti akan membahas tentang bagaimana peran santri bisa melek media dan juga cakap terhadap media multiplatform. “Harapannya langkah atau gerakan ini bisa menjadi situasi yang ngangeni. Ketika ada pesantren yang ngangeni maka semua orang akan ingat bahwa hal ini berawal dari Kota Kediri,” tutupnya.

    Turut hadir, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha, Gus Luqman Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas Arjosari Pacitan, Gus Munir Pengasuh Ponpes Miftahul ‘ulum Jombangan Pare Kediri, dan ⁠Gus Farid Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan Kediri. [nm/but]

  • Pacitan Mulai Wujudkan Kopdes Merah Putih, 172 Desa dan Kelurahan Gelar Musdesus

    Pacitan Mulai Wujudkan Kopdes Merah Putih, 172 Desa dan Kelurahan Gelar Musdesus

    Pacitan (beritajatim.com) – Semangat membangun ekonomi kerakyatan dari akar rumput mulai menyala di Kabupaten Pacitan. Pemerintah daerah setempat resmi memulai langkah nyata membentuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, sejalan dengan program nasional Presiden Prabowo Subianto. Ibarat menanam benih kesejahteraan, program ini diharapkan kelak tumbuh menjadi pohon ekonomi yang kokoh dan meneduhkan seluruh lapisan masyarakat.

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindustrian (Dikuperin) Pacitan, Prayitno, mengungkapkan bahwa sebanyak 172 desa dan kelurahan telah memulai tahapan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) sebagai fondasi awal pendirian koperasi. “Mulai hari ini, sejumlah desa sudah menggelar Musdesus untuk pembentukan koperasi,” ungkapnya, Senin (19/5/2025).

    Lebih dari sekadar forum administratif, Musdesus menjadi ruang kebersamaan warga dalam merumuskan masa depan ekonomi desanya. Petani, nelayan, pemuda, hingga tenaga kesehatan desa diajak turut serta menyusun arah dan visi koperasi yang akan mereka kelola bersama. Layaknya merakit kapal besar, keterlibatan warga diharapkan memperkuat rasa memiliki dan semangat untuk mengarungi samudra ekonomi secara gotong royong.

    Setelah struktur pengurus terbentuk, Pemerintah Desa diminta segera menindaklanjuti proses legalisasi koperasi melalui notaris. Targetnya, seluruh Kopdes Merah Putih segera mengantongi dokumen legal seperti akta pendirian, AHU, NPWP, NIK, dan NIB agar sah secara hukum dan siap beroperasi secara nasional.

    “Target kita, seluruh desa dan kelurahan sudah tuntas pembentukan koperasi ini paling lambat akhir Mei 2025,” tegas Prayitno.

    Setelah itu, pihaknya akan menginventarisasi potensi jenis usaha yang akan disesuaikan dengan potensi masing-masing desa. Hal tersebut perlu dimatangkan terlebih dahulu sebelum pengajuan pembiayaan. (tri/kun)

  • Razia Malam di Pacitan: Satpol PP Temukan Pelajar Menginap dengan Wanita Dewasa

    Razia Malam di Pacitan: Satpol PP Temukan Pelajar Menginap dengan Wanita Dewasa

    Pacitan (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pacitan kembali melakukan razia kos-kosan dan penginapan, Sabtu malam (17/5/2025), menyisir sejumlah titik di wilayah Kecamatan Pacitan.

    Razia yang menyasar kawasan Kelurahan Sidoharjo, Pucangsewu, dan Pacitan itu berhasil mengamankan tujuh pasangan bukan suami istri yang kedapatan berada dalam satu kos.

    Dari hasil pemeriksaan identitas, petugas menemukan satu pasangan yang cukup mencengangkan: seorang siswa kelas 3 SMA sedang menginap bersama wanita dewasa yang diketahui bekerja di pabrik rokok. Pasangan ini diamankan bersama enam pasangan lainnya yang juga tidak dapat menunjukkan bukti hubungan sah.

    Kepala Satpol PP Pacitan, Ardiyan Wahyudi, mengatakan bahwa seluruh pasangan yang terjaring langsung dibawa ke kantor Satpol PP untuk pendataan dan pembinaan. Mereka juga diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan serupa. Pihak keluarga serta perangkat desa masing-masing turut dihubungi untuk pembinaan lebih lanjut di tingkat keluarga dan lingkungan.

    “Ini sebagai upaya menjaga ketertiban serta norma sosial yang berlaku. Ke depan, razia akan kami intensifkan tidak hanya di wilayah kota, tetapi juga di kecamatan lainnya,” tegas Ardiyan ditulis Senin (19/5/2025).

    Ia menambahkan, keberadaan pasangan-pasangan tidak sah di tempat penginapan maupun indekos kerap meresahkan warga. Karena itu, Satpol PP akan terus berupaya mencegah praktik-praktik serupa demi menjaga moralitas dan kenyamanan masyarakat. (tri/ted)

  • Mantan Presiden SBY Jelaskan Karya Lukisan, Musik, Puisi Hingga Novel

    Mantan Presiden SBY Jelaskan Karya Lukisan, Musik, Puisi Hingga Novel

    Surabaya (beritajatim.com) – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang berlokasi di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Kepada Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya beserta jajaran, SBY menjelaskan, per 2 Mei 2025 genap 4 tahun dirinya melukis dan lebih dari 350 lukisan telah dihasilkannya. Sebagian lukisan berada di Cikeas Art Gallery dan sebagian besar berada di Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan.

    “Tempat ini saya sebut sebagai mini Gallery Cikeas Art Gallery. Sedangkan, yang utama ada di Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan yang merupakan museum kepresidenan pertama di Asia. Ada sekitar 350 yang saya buat, di Pacitan ada sekitar 200, sedangkan sisanya disini,” ujarnya.

    Sambil mengajak rombongan Kemenekraf berkeliling melihat beragam jenis lukisannya di dalam galeri, beliau menjelaskan bahwa pada awal masa melukis, ia lebih banyak melukis landscape seperti laut, pantai atau pegunungan.

    Namun, pada perkembangannya, SBY mulai melukis objek lainnya seperti binatang, rumah di pedesaan, bahkan bangunan artistik. Belakangan, SBY juga banyak melukis dengan mengeksplorasi gaya abstrak atau semi abstrak.

    Lukisan yang dibuat memiliki ukuran yang variatif, dari kecil hingga panjang mencapai 3 meter, di antara lukisan besar tersebut terdapat lukisan yang berjudul “The Day God Test Our Faith and Courage” menggambarkan kejadian tsunami di Aceh yang berukuran 310 cm x 140 cm yang dilukisnya dalam 15 jam.

    “Judul lukisan ini bermakna sebuah haru ketika Tuhan menguji keimanan kita dan keberanian kita untuk dapat kembali bangkit,” jelasnya.

    Dalam melukis, SBY awalnya menggunakan cat acrylic. Seiring berjalannya waktu, beliau mulai mencoba menggunakan cat minyak dan ada beberapa lukisan yang dibuat dengan menggunakan pisau palet, bahkan dengan menggunakan teknik finger painting atau melukis dengan jari tangan.

    Dalam kunjungan tersebut, SBY menyampaikan sejumlah rencana kegiatan kesenian yang ia siapkan pada tahun 2025 ini, antara lain pada bulan Agustus beliau akan mengadakan sebuah ‘Art Movement’, yaitu melukis bersama sejumlah pelukis dari sejumlah institusi seni seperti Institut Seni Indinesia (ISI) Yogyakarta, ISI Solo, Seni Rupa ITB dan IKJ, bertemakan ‘Indonesia A Country of Peace And Hope’.

    Masih pada bulan Agustus 2025, SBY juga akan meluncurkan single album musik yang berjudul ‘Save Our World’, sebuah lagu ciptaan SBY yang aslinya berjudul ‘Untuk Bumi Kita’ dan dibawakan oleh 35 penyanyi lintas generasi di antaranya: Alm. Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Yuni Shara, Sandi Sondoro, Rio Febrian, Cakra Khan, Saykoji, Novia Bachmid, Rizwan Fadilah (Njan) hingga penyanyi cilik berusia 7 tahun.

    Pada September 2025, SBY juga akan menggelar Pameran Lukis Tunggal yang akan memamerkan sekitar 100 lukisan terbaiknya ke hadapan publik.

    Tidak berhenti di dunia lukisan dan musik, SBY juga mempunyai bakat menulis. Hal ini diceritakannya kegiatan beliau dalam menyelesaikan edisi ke-3 Buku Kumpulan puisi dan merampungkan novel fiksi bergenre suspense.

    Di akhir pertemuan, SBY berpesan Indonesia mempunyai potensi besar dalam ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Ketika saya merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011 (kemenparekraf), saya percaya bahwa ekonomi nasional tidak hanya bertumpu pada sektor agraria dan industri padat modal. Kita hanya perlu menyatukan seni dan teknologi, karena Indonesia kaya akan budaya dan kreativitas,” ujar SBY.

    Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi sambutan yang begitu hangat dari Presiden RI ke-6 yang memiliki multi talenta diberbagai bidang seni.

    “Penjelasan dan pesan yang Bapak SBY sampaikan tadi, membuat kami semakin yakin bahwa peran para seniman dalam mendukung bangkitnya Industri Kreatif di Indonesia sangatlah penting. Sejalan dengan penugasan dari Presiden Prabowo, Kami diamanahkan agar para pekerja seni dapat menghasilkan karya yang semakin berkualitas, sekaligus semakin sejahtera kehidupannya terutama dalam era teknologi dan digital saat ini,” tuturnya.

    Menekraf juga menyampaikan pesatnya perkembangan bisnis berbasis Kekayaan Intelektual (Intelectual Property/ IP) saat ini di Indonesia.

    “Salah satu fokus utama Kemenekraf adalah pemdampingan kepada para Pegiat Ekonomi Kreatif termasuk para seniman untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya. Hal ini penting, tidak hanya untuk keperluan komersialisasi, namun juga untuk perlindungan hukum dari hasil karya yang dimiliknya,” ujarnya.

    Dalam kunjungan ini, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya didampingi oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar; serta sejumlah pejabat eselon I dan II. (tok/but)

  • BMKG Juanda: Waspadai Hujan dan Petir di Madiun dan Pacitan

    BMKG Juanda: Waspadai Hujan dan Petir di Madiun dan Pacitan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda melalui prakirawannya, Oky Sukma Hakim, S.Tr., merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Madiun dan Pacitan pada Senin, 19 Mei 2025.

    Berdasarkan informasi terbaru, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap perubahan cuaca yang cukup signifikan sejak pagi hingga malam hari.

    Kota Madiun Diguyur Hujan Sejak Pagi

    Kondisi cuaca di Kota Madiun diperkirakan akan diguyur hujan pada pukul 06.00 WIB. Kemudian, langit akan berubah menjadi kabur pada pukul 09.00 WIB, dan berawan dari siang hingga malam hari. Suhu udara berada di rentang 23 hingga 29 derajat Celsius, dengan kelembapan 76–95 persen dan angin bertiup dari tenggara sekitar 12,4 km/jam.

    “Di Kota Madiun, hujan diprediksi turun pada pagi hari. Setelah itu, cuaca akan cenderung berawan hingga malam. Masyarakat tetap kami imbau membawa payung atau jas hujan saat beraktivitas pagi,” ujar Oky Sukma Hakim.

    Kabupaten Madiun Berpotensi Dilanda Petir

    Kondisi cuaca di Kabupaten Madiun terpantau lebih ekstrem. Petir diperkirakan akan menyambar langit wilayah ini pada pukul 06.00 WIB, kemudian disusul hujan ringan pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, langit akan terus berawan hingga malam hari.

    Suhu udara berada di kisaran 22–28 derajat Celsius, dengan kelembapan tinggi 78–96 persen. Angin bertiup dari barat laut dengan kecepatan 6,6 km/jam.

    Pacitan Hujan Ringan pada Sore Hari

    Berbeda dengan Madiun, Pacitan akan mengalami cuaca yang relatif lebih tenang. Langit diprediksi berawan sejak pagi hingga siang.

    “Di Pacitan, hujan hanya akan terjadi sesaat pada sore hari, , lalu kondisi kembali berawan pada malam, bahkan cerah berawan pada pukul 21.00 WIB,” terang Oky.

    Suhu berkisar antara 22 hingga 25 derajat Celsius, kelembapan 89–98 persen, dengan angin dari arah timur berkecepatan 6,8 km/jam.

    Dengan cuaca yang cenderung tidak stabil, BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan prakiraan cuaca harian, terutama bagi mereka yang berkegiatan di luar ruangan.

    “Selalu cek informasi resmi dari BMKG agar dapat mengantisipasi potensi cuaca buruk. Jangan anggap sepele perubahan cuaca, karena bisa berdampak pada keselamatan,” tutup Oky.(mnd/ted).

  • Seberangi Sungai Pakai Rakit Gedebok, Petani di Ngadirojo Tewas Tenggelam

    Seberangi Sungai Pakai Rakit Gedebok, Petani di Ngadirojo Tewas Tenggelam

    Pacitan (beritajatim.com) – Seorang petani asal Dusun Jangkrik, Desa Hadiluwih, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, ditemukan meninggal dunia, Jum’at (16/5/2025). Jasad ditemukan setelah dilaporkan hilang usai mencoba menyeberangi sungai menggunakan rakit.

    Korban diketahui bernama Slamet (74), Warga Dusun Jangkrik, Desa Hadiluwih, Kecamatan Ngadirojo. Korban bersama Suntoro tetangganya sama sama mencari rumput di seberang sungai.

    Santoro sempat diajak pulang naik motor oleh warga, korban menolak dan memilih menyeberang sungai dengan rakit yang dibuat dari dua batang pisang atau gedebok. Rakit buatan korban hanyut mengikuti arus sungai yang saat itu cukup deras.

    “Korban menggunakan rakit sederhana dari dua batang pisang untuk menyeberang, namun saat tiba di tepi barat sungai, dia kesulitan naik ke daratan karena tidak bisa berpegangan dengan kuat. Saksi yang melihat sempat memanggil, tapi korban hilang dari pandangan,” terang Kapolsek Ngadirojo, AKP Makhmuddi Kurnianto, ditulis Sabtu (17/5/2025)

    Pencarian dilakukan hingga malam hari oleh tim gabungan bersama warga. Sekitar pukul 21.00 WIB, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di wilayah Dusun Sogo, Desa Hadiwarno, atau sekitar beberapa ratus meter dari lokasi awal.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, jenazah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak meminta penyelidikan lebih lanjut,” tambahnya.

    Proses pencarian melibatkan personel Polsek, Koramil, Trantib Kecamatan, Tagana, dan petugas Puskesmas Ngadirojo.

    Kapolsek mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak memaksakan diri menyeberangi sungai saat debit air sedang tinggi.

    “Kami mengimbau kepada seluruh warga, khususnya yang tinggal di dekat aliran sungai, agar tidak nekat menyeberang saat kondisi sungai banjir atau deras. Lebih baik menunggu air surut atau mencari jalan alternatif yang aman,” Pungkasnya. (tri/but)

  • Longsor Irigasi di Jetis Kidul, BBWS Bengawan Solo Ungkap Penyebab Utama

    Longsor Irigasi di Jetis Kidul, BBWS Bengawan Solo Ungkap Penyebab Utama

    Pacitan (beritajatim.com) – Longsornya saluran irigasi di Dusun Madekan, Desa Jetis Kidul, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, mendapat penanganan darurat dari sejumlah pihak. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS), bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, turun langsung ke lokasi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

    Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, mengatakan, penanganan awal difokuskan pada penutupan area longsor dengan terpal dan pemasangan bronjong untuk menahan tanah. “Penanganan darurat saat ini dilakukan bersama OPD terkait. Untuk solusi permanen, masih dalam tahap perencanaan dan akan kami koordinasikan dengan BPBD Provinsi Jawa Timur,” jelasnya, Jumat (16/5/2025).

    Menurut Erwin, kejadian longsor di lokasi ini bukan yang pertama kali. Bahkan, tercatat sudah tiga kali terjadi. “Kami akan mengusulkan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) ke provinsi jika memungkinkan. Mengingat dampaknya menyentuh sektor vital seperti permukiman, tempat ibadah, hingga pertanian,” tambahnya.

    Sementara itu, Koordinator Wilayah BBWS Bengawan Solo, Pacitan, Imron Prasetyo Wibowo, mengungkapkan bahwa kerusakan pada pintu klep Dam Kedung Sapi diduga menjadi penyebab utama longsor. “Saat banjir, pintu klep tidak bisa ditutup karena karat, sehingga air meluap dan mempercepat longsor,” terangnya.

    Petugas BBWS BS yang datang ke lokasi langsung membersihkan karat pada besi pintu air, lalu menutup aliran dengan tanggul dari karung berisi tanah. “Ini untuk mencegah air terus menggerus longsoran,” imbuh Imron.

    Diketahui, hujan deras yang mengguyur Arjosari pada Kamis (15/5) siang memicu longsor di sekitar Dam Kedung Sapi. Bronjong penahan aliran anak Sungai Grindulu sepanjang 15 meter ambrol, mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur dan mengancam keselamatan warga.

    Akibat kejadian ini, dua warga, Boniyem dan Siti Romlah, terpaksa mengungsi karena rumah mereka berada paling dekat dengan titik longsor. Seorang warga lainnya, Sujiatin, memilih tetap bertahan. Longsor juga mengancam pondasi Masjid Jami Madekan serta memutus jalan penghubung antar rumah warga.

    Yang paling memprihatinkan, aliran irigasi menuju lahan pertanian di tiga desa Jetis Kidul, Mangunharjo, dan Kedungbendo terputus total. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi mengganggu ketahanan pangan dan aktivitas pertanian warga. (tri/kun)

  • Hati-Hati Lewat Pacitan–Purwantoro, Proyek Pelebaran Jalan Sedang Berlangsung

    Hati-Hati Lewat Pacitan–Purwantoro, Proyek Pelebaran Jalan Sedang Berlangsung

    Pacitan (beritajatim.com) – Para pengguna jalan jalur Pacitan dengan Purwantoro, Wonogiri Jawa Tengah, diminta bersabar dan lebih berhati-hati. Sebab, jalan penghubung antar kabupaten tersebut saat ini sedang dalam tahap pelebaran.

    Pekerjaan pelebaran dilakukan di sejumlah titik, salah satunya di Desa Temon, Kecamatan Arjosari. Di lokasi ini, tebing tinggi dikepras guna memperlebar badan jalan sekaligus mengurangi tikungan tajam yang berpotensi membahayakan pengendara.

    Selama proses pekerjaan, diberlakukan sistem buka tutup. Pengendara harus bergantian melintas, dan kondisi jalan yang licin juga menuntut kewaspadaan ekstra.

    Kepala UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Wilayah Pacitan, Budi Hari Santoso menjelaskan, ruas yang diperlebar berada di Desa Temon, Kecamatan Arjosari dan Desa Jetis Lor, Kecamatan Nawangan. Keduanya merupakan proyek murni pelebaran jalan, termasuk pengeprasan tebing dan pembangunan talud. Di Desa Temon juga akan dibangun duplikasi jembatan.

    Selain itu, dua paket lainnya berada di Desa Mujing dan Desa Nawangan, Kecamatan Nawangan. Pelebaran ini mencakup peningkatan lebar jalan dari semula 3,5 meter menjadi 6 meter. Penambahan lebar badan jalan dengan beton cor di sisi kiri dan kanan, kemudian dilapisi aspal. “Untuk tahap awal, pembangunan difokuskan pada empat titik sepanjang 4,5 kilometer,” jelas Budi Hari Santoso Jumat (16/5/2025).

    Total anggaran proyek yang digelontorkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencapai Rp19,8 miliar. Dari total panjang jalan penghubung Arjosari–Purwantoro sekitar 46 kilometer, masih tersisa sekitar 14 kilometer yang kondisinya sempit.

    “Untuk kelanjutannya, kami sedang mengupayakan melalui PAPBD atau reguler tahun 2026. Belum bisa memastikan berapa kilometer yang dikerjakan, karena tergantung anggaran yang masuk ke Pacitan,” pungkasnya.

    Dengan pelebaran jalan ini, diharapkan jalur Arjosari–Nawangan–Purwantoro akan menjadi lebih aman, nyaman, serta memperpendek waktu tempuh dan membuka akses yang lebih baik dari arah utara menuju Pacitan. (tri/kun)