kab/kota: Pacitan

  • Aktivitas Gempa Meningkat di Pacitan, Warga Diminta Siaga dan Pahami Jalur Evakuasi

    Aktivitas Gempa Meningkat di Pacitan, Warga Diminta Siaga dan Pahami Jalur Evakuasi

    Pacitan (beritajatim.com)– Aktivitas gempa bumi di Kabupaten Pacitan terus menunjukkan peningkatan. Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, sejak awal bulan Juni hingga Rabu, 18 Juni 2025, telah terjadi 79 kali gempa bumi dengan intensitas antara 2 hingga 4 skala richter di wilayah Pacitan.

    “Pada Rabu, 18 Juni 2025, telah terjadi 8 kali guncangan gempa bumi,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggono.

    Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa terdapat kluster aktivitas gempa yang lebih aktif di wilayah selatan Pacitan dibandingkan wilayah sekitarnya. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas pada zona subduksi lempeng Indo-Australia, yang memang dikenal sebagai kawasan rawan gempa.

    Meski seluruh gempa yang terjadi berkekuatan kecil dan tidak menimbulkan kerusakan, Radite menekankan pentingnya kewaspadaan.

    “Masyarakat terus kita imbau untuk memahami langkah-langkah evakuasi dan tindakan aman saat terjadi gempa,” ujarnya.

    BPBD Pacitan bersama BMKG akan terus memberikan pembaruan informasi terkait kondisi kegempaan di wilayah Pacitan. Warga diimbau untuk tetap tenang, tidak panik, dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG maupun BPBD.

    “Kesiapsiagaan masyarakat menjadi hal yang sangat penting, terutama di daerah rawan gempa seperti Pacitan,” pungkas Radite. (tri/ian)

  • Kisah Haru Jemaah Haji asal Pacitan yang Wafat di Makkah usai Berhasil Selesaikan Rukun Haji

    Kisah Haru Jemaah Haji asal Pacitan yang Wafat di Makkah usai Berhasil Selesaikan Rukun Haji

    Sementara itu, menjelang kepulangan ke Tanah Air, jamaah haji diimbau menjaga kesehatan di tengah suhu ekstrem Makkah yang mencapai 46 derajat Celsius.

    Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH) Akhmad Fauzin mengimbau jamaah haji membatasi aktivitas fisik dan tidak melakukan umrah berulang kali.

    “Cuaca siang hari di Mekkah masih mencapai 46 derajat Celcius. Kami mengimbau jamaah untuk tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunnah, terutama umrah sunnah berulang kali,” ujar Akhmad Fauzin, kemarin.

    Fauzin mengingatkan, aktivitas fisik berlebihan di tengah suhu ekstrem dapat berdampak buruk bagi kondisi kesehatan, terutama bagi jamaah lanjut usia, berisiko tinggi, atau yang baru pulih dari kelelahan setelah puncak ibadah haji.

    Oleh karena itu, ia menganjurkan agar jemaah lebih bijak mengatur waktu ibadah, termasuk saat akan melaksanakan Tawaf Wada’ atau ibadah terakhir sebelum meninggalkan tanah suci.

    “Sebaiknya pilih waktu yang lebih sejuk seperti pagi hari setelah subuh atau malam hari. Jamaah juga diimbau tidak bepergian sendiri dan tetap bersama rombongan demi keamanan,” katanya.

     

  • 1.795 Lansia di Pacitan Terima Bantuan Tunai PKH Plus Tahap II Senilai Rp500 Ribu

    1.795 Lansia di Pacitan Terima Bantuan Tunai PKH Plus Tahap II Senilai Rp500 Ribu

    Pacitan (beritajatim.com) – Senyum bahagia terpancar dari ribuan lanjut usia (lansia) di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, usai menerima bantuan sosial tunai sebesar Rp500 ribu per orang. Bantuan tersebut merupakan bagian dari Program Keluarga Harapan (PKH) Plus Tahap II yang disalurkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Pacitan.

    Total sebanyak 1.795 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tercatat menerima bantuan dalam tahap ini, dengan total anggaran yang dikucurkan mencapai Rp897.500.000. Penyaluran dilakukan melalui Bank Jatim dan diawali dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pacitan dan Kecamatan Arjosari. Penyaluran di kecamatan lainnya akan menyusul sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

    “Penyaluran Tahap II dimulai di Kecamatan Pacitan dan Kecamatan Arjosari. Untuk kecamatan lain sesuai jadwal yang telah ditentukan,” ujar Plt. Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, Luky Puspitosari, saat memantau jalannya kegiatan pada Rabu (18/6/2025).

    Luky berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban ekonomi para lansia, terutama di tengah tekanan sosial dan ekonomi saat ini. Menurutnya, program PKH Plus menjadi bentuk nyata perlindungan sosial dari pemerintah daerah bagi kelompok rentan, khususnya lansia, agar mereka tetap dapat memenuhi kebutuhan dasar secara layak.

    Program ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diimplementasikan melalui pemerintah kabupaten/kota. Di Kabupaten Pacitan, seluruh penerima ditetapkan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), hasil usulan masing-masing desa yang kemudian diverifikasi dan divalidasi oleh Dinas Sosial.

    Sebagai informasi, pada tahap I tahun 2025, jumlah penerima bantuan PKH Plus di Pacitan mencapai 1.869 orang, sementara tahap II ini melibatkan 1.795 orang. Bantuan tersebut diharapkan menjadi angin segar bagi para lansia yang selama ini hidup dalam keterbatasan ekonomi. [tri/beq]

  • Gemaharjo Pacitan Targetkan Sanitasi Sehat, Warga Dapat Bantuan Jamban Modern

    Gemaharjo Pacitan Targetkan Sanitasi Sehat, Warga Dapat Bantuan Jamban Modern

    Pacitan (beritajatim.com) – Puluhan warga Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, Pacitan antusias mengikuti praktik pembuatan jamban sehat hemat air di halaman belakang Kantor Desa setempat, Selasa (17/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program jambanisasi yang digagas Pemerintah Desa Gemaharjo demi peningkatan sanitasi dan kesehatan lingkungan.

    Sebanyak 30 warga yang menjadi penerima bantuan jamban sehat tampak bersemangat membuat jamban dengan bimbingan langsung dari ahli sanitasi, Dr. Koen Irianto Uripan. Turut hadir dan ikut serta dalam proses pembangunan, Kepala Desa Gemaharjo, Harmanto.

    Menurut Harmanto, masih ada warganya yang menggunakan jamban cemplung yang dinilai kurang sehat dan boros air. “Program kami ini adalah jamban sehat hemat air. Karena masih ada warga yang memakai jamban cemplung, kami berupaya mengganti dengan jamban yang lebih sehat dan hemat air, bekerja sama dengan pihak SATO,” jelasnya.

    Harmanto menyebutkan bahwa pengadaan jamban sehat ini dibiayai dari APBDes. Tahun ini baru 30 unit yang bisa direalisasikan, namun ia berkomitmen akan menganggarkan lebih banyak tahun depan. “Kami ingin secara bertahap menuntaskan sanitasi di masyarakat,” tambahnya.

    Sementara itu, Koen mengapresiasi langkah Desa Gemaharjo yang mulai beralih dari jamban cemplung ke sanitasi yang lebih baik. Menurutnya, teknologi SATO sangat cocok untuk wilayah seperti Pacitan yang masih mengalami keterbatasan air bersih.

    “Closet SATO hemat air, cukup satu gayung sudah bisa menyiram. Ini cocok untuk masyarakat pedesaan, perawatannya mudah dan ekonomis. Ini teknologi tepat guna,” ungkapnya.

    Ia juga menilai, meski Desa Gemaharjo sebelumnya sudah menerapkan jamban tertutup, peningkatan kualitas ke jamban sehat sangat penting. Terlebih, Jawa Timur baru saja mendapatkan predikat Provinsi Bebas BABS (Buang Air Besar Sembarangan) pada tahun 2025.

    “Desa ini juga sudah memenuhi lima pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), dan ini menjadi langkah lanjutannya. Tidak banyak daerah yang setelah ODF (Open Defecation Free) masih mau melakukan peningkatan kualitas seperti ini,” puji Dr. Koen.

    SATO merupakan perusahaan berskala internasional dari Jepang yang mengembangkan sekaligus menyediakan produk-produk sanitasi dan kebersihan yang terjamin. [tri/aje]

  • Dorong Produktivitas, Riyono Caping Serahkan 44 Unit Alsintan untuk Petani Pacitan

    Dorong Produktivitas, Riyono Caping Serahkan 44 Unit Alsintan untuk Petani Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Raut wajah bahagia tampak jelas dari para ketua kelompok tani di berbagai daerah di Kabupaten Pacitan. Mereka menerima bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari anggota DPR RI Dapil VII Jawa Timur, Riyono Caping, yang juga merupakan anggota Komisi IV dari Fraksi PKS.

    Bantuan alsintan tersebut diserahkan langsung kepada kelompok tani dan terdiri dari berbagai jenis, diantaranya satu unit traktor roda empat, dua unit traktor roda dua, satu unit mesin tanam padi, 10 unit pompa air, serta 30 unit hands sprayer. Total sebanyak 44 unit alsintan diberikan untuk mendukung produktivitas sektor pertanian di Pacitan.

    “Tujuannya jelas, untuk membantu masyarakat Pacitan, khususnya para petani, agar dapat memanfaatkan alsintan ini sebaik-baiknya dalam pengolahan lahan maupun memperbaiki struktur tanah,” ujar Riyono Caping Usai menyerahkan alsintan di Halaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan Selasa (17/6/2025).

    Ia menegaskan bahwa selain sektor pariwisata, pertanian juga menjadi kunci penting dalam mendorong kesejahteraan masyarakat Pacitan. “Sebagian besar masyarakat kita adalah petani. Kalau petani sejahtera, maka pendapatan mereka akan meningkat, dan ini tentu berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah,” tambahnya.

    Riyono juga membuka ruang komunikasi yang luas bagi kelompok tani untuk menyampaikan kebutuhan atau aspirasi mereka. Menurutnya, penyerahan bantuan alsintan ini merupakan bagian dari pelayanan sebagai wakil rakyat di Komisi IV DPR RI.

    “Kami di sini hadir untuk masyarakat. Silakan sampaikan melalui dinas terkait, karena ini bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan sektor pertanian di Pacitan,” pungkasnya. [tri/suf]

  • Satu Jamaah Haji dari Pacitan Tutup Usia di Makkah

    Satu Jamaah Haji dari Pacitan Tutup Usia di Makkah

    Pacitan (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari Tanah Suci. Salah satu jamaah haji asal Kabupaten Pacitan, Hj. Suminarsih binti Karjo Sentono, wafat saat menjalankan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi. Almarhumah meninggal dunia pada Sabtu, 14 Juni 2025, pukul 05.15 Waktu Arab Saudi (WAS).

    Hj. Suminarsih merupakan warga Lingkungan Kwarasan, Kelurahan Baleharjo, Kecamatan Pacitan. Ia tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) SUB 55 Embarkasi Surabaya bersama 207 jamaah haji asal Pacitan lainnya.

    Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pacitan, Mutongin, membenarkan kabar duka tersebut. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian Hj. Suminarsih.

    “Kepergian beliau tentu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rombongan jamaah asal Pacitan. Semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Mutongin, Sabtu (15/6/2025) siang.

    Hj. Suminarsih tercatat sebagai satu-satunya jamaah asal Pacitan dalam Kloter SUB 55 yang wafat selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Kementerian Agama melalui petugas haji telah menangani proses pemulasaraan jenazah sesuai prosedur yang berlaku di Arab Saudi.

    Proses pemakaman dilakukan di Makkah, sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi almarhumah yang berpulang saat menjalankan rukun Islam kelima. (tri/kun)

  • Pertamini di Pacitan Terbakar, Satu Orang Luka dan Lima Kambing Terpanggang

    Pertamini di Pacitan Terbakar, Satu Orang Luka dan Lima Kambing Terpanggang

    Pacitan (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda sebuah Pertamini di Dusun Krajan, Desa Ngadirejan, Kecamatan Pringkuku, Pacitan, Rabu malam (11/6/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Insiden ini mengejutkan warga karena lokasi kebakaran berada sangat dekat dengan pemukiman penduduk.

    Menurut Kapolsek Pringkuku, AKP Giyarno, api pertama kali diketahui oleh Yoyok Eko Saputro, warga setempat yang mendengar suara kobaran api dari arah Pertamini di samping rumahnya. Saat keluar, ia melihat tangki penyimpanan BBM sudah dilalap si jago merah.

    “Korban sempat berusaha memadamkan api secara manual, namun kobaran cepat membesar. Ia lalu menyelamatkan orang tua dan meminta bantuan warga sekitar,” jelasnya.

    Api dengan cepat melahap dispenser BBM, kantor SPBU, serta puluhan drum berisi bahan bakar yang berada di belakang bangunan. Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Pacitan segera diterjunkan ke lokasi dan berupaya keras menjinakkan api yang berkobar hebat.

    “Proses pemadaman berlangsung sekitar satu setengah jam. Situasi sangat berbahaya karena banyak drum berisi BBM di sekitar titik api,” ungkap Sugino, Kasi Dalops Damkar Pacitan.

    Seorang penjaga SPBU mengalami luka bakar ringan dan telah dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan. Selain itu, lima ekor kambing milik warga ikut terpanggang dalam kebakaran tersebut.

    Hingga kini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Dugaan awal menyebutkan sumber api berasal dari area sekitar tangki penyimpanan BBM. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 80 juta. (tri/ian)

  • Komnas Perempuan Kecam Tindakan Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan di NTT

    Komnas Perempuan Kecam Tindakan Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan di NTT

    Komnas Perempuan Kecam Tindakan Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan di NTT
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisioner
    Komnas Perempuan
    , Yuni Asriyanti, mengecam tindakan anggota polisi yang memerkosa korban pemerkosaan di
    Polsek Wewewa Selatan
    ,
    Nusa Tenggara Timur
    (NTT).
    “Komnas Perempuan mengecam tindakan
    kekerasan seksual
    yang dilakukan oleh polisi kepada seorang perempuan korban perkosaan yang melaporkan kasusnya,” ujar Yuni saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/6/2025).
    Yuni mengatakan, tindakan ini merupakan pelanggaran serius yang menyangkut hak atas rasa aman dan keadilan.
    Semestinya, kata Yuni, hak merasa aman dan adil harus dijamin oleh negara kepada setiap warga negara, terlebih kepada korban yang diduga adalah korban perkosaan.
    “Lembaga Kepolisian dan aparatnya yang merupakan penegak hukum, seharusnya menjadi tempat yang aman,” ucapnya.
    Dengan begitu, setiap warga bisa melapor dan menggunakan hak mereka untuk mendapat keadilan, bukan justru menjadi tempat di mana kekerasan dan pelanggaran terjadi.
    “Peristiwa yang terjadi di Sumba Barat Daya ini menambah rentetan kekerasan seksual yang dilakukan oleh aparat kepolisian di kantor mereka, setelah sebelumnya terjadi di Kupang dan Pacitan,” tuturnya.
    Maka dari itu, KPAI mendorong agar pemerintah dan lembaga layanan setempat dapat mengambil langkah-langkah cepat untuk upaya perlindungan dan pemulihan bagi korban. 
    Hal ini sesuai UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana
    Kekerasan Seksual
    (UU TPKS) mengenai hak-hak korban kekerasan seksual.
    Di antaranya meliputi hak atas penanganan, perlindungan, pemulihan, restitusi, kompensasi, hak untuk didampingi, dan hak untuk tidak disalahkan serta distigma.
    Oleh karenanya, perlu dipastikan layanan korban untuk hak-haknya dapat diakses.
    Sebelumnya, seorang anggota Polsek Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, berinisial Aipda PS, resmi ditahan oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Sumba Barat Daya.
    Penahanan dilakukan setelah yang bersangkutan diduga melakukan tindak pidana kekerasan seksual terhadap seorang korban pemerkosaan yang melapor ke kantor polisi.
    Adapun peristiwa ini mencuat ke publik usai sebuah unggahan viral di media sosial Facebook pada Kamis (5/6/2025).
    Unggahan tersebut menyebutkan bahwa seorang perempuan berinisial MML (25) menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh anggota polisi saat melapor sebagai korban pemerkosaan ke Polsek Wewewa Selatan.
    Kapolres Sumba Barat Daya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Harianto Rantesalu, membenarkan adanya laporan dugaan pelanggaran kode etik profesi Polri tersebut.
    Ia menyatakan bahwa Aipda PS kini telah menjalani penahanan khusus selama 30 hari ke depan sambil menunggu proses selanjutnya.
    “Aipda PS telah dikenakan penahanan khusus oleh Seksi Propam Polres Sumba Barat Daya terhitung sejak hari ini, untuk jangka waktu 30 hari ke depan, sambil menunggu proses sidang Kode Etik Profesi Polri,” kata Harianto saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (8/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerah Sejak Pagi! Begini Kondisi Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini 11 Juni 2025

    Cerah Sejak Pagi! Begini Kondisi Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini 11 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Pagi hari di wilayah Madiun dan Pacitan diprediksi akan diawali dengan langit cerah dan kondisi cuaca yang cukup bersahabat. Berdasarkan laporan prakiraan cuaca dari BMKG Juanda, Rabu 11 Juni 2025, cuaca di ketiga wilayah—Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan—didominasi oleh cerah dan cerah berawan, meski beberapa wilayah akan mengalami perubahan menjelang malam hari.

    Kawasan Kota Madiun, matahari akan menyapa warga sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Setelah itu, kondisi langit akan berubah menjadi cerah berawan pada siang hari, dan kemudian berawan penuh pada pukul 15.00 WIB. Meski begitu, menjelang malam cuaca kembali membaik.

    “Langit Kota Madiun akan kembali cerah mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB,” ungkap Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan cuaca BMKG Juanda.

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembapan udara 66 hingga 88 persen, serta angin yang berhembus dari arah selatan dengan kecepatan sekitar 11,9 km/jam.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun menunjukkan pola cuaca yang hampir serupa. Cuaca cerah juga akan berlangsung hingga pukul 09.00 WIB, kemudian berubah menjadi berawan saat memasuki siang hari. Langit mulai kembali cerah pada sore hari sekitar pukul 18.00 WIB.

    Suhu di wilayah ini sedikit lebih sejuk dibanding kota, yaitu antara 22 hingga 28 derajat Celcius. Angin bertiup dari arah barat daya dengan kecepatan sedang, sekitar 6,3 km/jam.

    Berbeda dari Madiun, kondisi cuaca di Pacitan cenderung lebih stabil sejak pagi hingga sore hari. Pada pukul 06.00 WIB, cuaca diperkirakan cerah berawan, lalu berubah menjadi cerah total mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Namun, menjelang malam, langit diprediksi berangsur berawan.

    “Malam hari di Pacitan kemungkinan akan didominasi oleh awan, meski tidak disertai hujan,” jelasnya.

    Suhu udara di wilayah pesisir selatan Jawa Timur ini berkisar antara 20 hingga 26 derajat Celcius, dengan kelembapan tinggi, mencapai 95 persen, dan angin bertiup dari arah timur laut dengan kecepatan 15,1 km/jam.

    Secara keseluruhan, cuaca di Madiun dan Pacitan pada Rabu ini cenderung bersahabat, terutama pada pagi hingga siang hari. Masyarakat diimbau tetap memantau perkembangan cuaca dan menyesuaikan aktivitas luar ruang sesuai kondisi terkini.

    “Meskipun tidak ada potensi hujan, tetap waspadai perubahan cuaca mendadak, terutama pada sore hingga malam hari,” tutup Oky. [mnd/aje]

  • AHY Kurban Sapi Limosin Seberat 1,2 Ton, Datang Langsung dari Pacitan

    AHY Kurban Sapi Limosin Seberat 1,2 Ton, Datang Langsung dari Pacitan

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, partainya akan menyembelih 60 ekor sapi kurban untuk Iduladha 2025. 

    “Ini luar biasa tadi disampaikan bahwa tahun ini ada 60 ekor sapi, kalau kambing katanya sudah tidak terhitung lagi, ini sebuah hal yang sangat baik saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” katanya di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Sabtu (7/6/2025).

    Sementara itu, AHY turut mengungkapkan hewan kurban miliknya tahun ini berjenis limosin dengan bobot kurang lebih 1,2 ton.

    “Limosin ya, 1,2 ton kurang lebih tadi, itu khusus dari Pacitan. Jadi agak jauh ngambilnya, cuma yang jelas, sekali lagi kita berharap daging kurban yang dibagikan ini membawa keberkahan untuk semua,” tutur dia.

    Lebih jauh, Menko Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan ini menyebut kurban yang dilakukannya adalah bentuk dari komitmen pihaknya untuk terus berbagi kepada sesama.

    “Kita tahu Iduladha merupakan sebuah peristiwa yang bukan hanya bersejarah, tetapi benar-benar harus menjadi pedoman. Sebuah keikhlasan, sebuah ketaatan Nabi Ibrahim AS dan juga putra tercintanya Nabi Ismail AS, kepada Allah SWT,” ucap AHY.

    Adapun, dari 60 sapi yang ada itu 9 di antaranya disembelin langsung di DPP Partai Demokrat. Terdapat pula satu sapi yang daging kurbannya nanti akan disalurkan ke Majelis Ulama Indonesia.