kab/kota: Pacitan

  • 5 Rumah di Nawangan Pacitan Rusak dan Sejumlah Jalan Tertutup Longsor

    5 Rumah di Nawangan Pacitan Rusak dan Sejumlah Jalan Tertutup Longsor

    Pacitan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, pada Jumat (24/10/2025) siang, memicu bencana tanah longsor di sedikitnya lima titik berbeda.

    Sejumlah rumah warga di Desa Jetis Lor dan Desa Gondang terdampak material tanah yang ambrol dari tebing di sekitar permukiman.

    Tanah longsor pertama terjadi sekitar pukul 13.30 WIB di Dusun Krajan dan Dusun Guwo, Desa Jetis Lor. Dua rumah warga, masing-masing milik Atik Arisma (30) dan Sugito (50), mengalami kerusakan cukup parah pada bagian tembok kamar, ruang tamu, dan teras depan akibat tertimbun material longsoran.

    “Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah desa sejak pukul sebelas siang. Tembok rumah korban jebol tertimpa tanah dari tebing belakang,” terang Iptu Yuyun Krisdiantoro, Kapolsek Nawangan Jum’at (24/10/2025).

    Petugas dari Polsek Nawangan, Koramil, dan pemerintah kecamatan bersama warga segera melakukan evakuasi serta membersihkan material tanah yang menimbun rumah.

    Beberapa jam berselang, sekitar pukul 14.00 WIB, longsor serupa terjadi di Dusun Joso, Desa Gondang. Material tanah menimpa rumah milik Euis Sukaesih (40) hingga bagian dapur rusak berat.

    “Selain ditiga titik tersebut, terdapat dua lokasi lain di wilayah Desa Jetis Lor dan Gondang yang juga mengalami longsor dengan skala lebih kecil, namun tetap berpotensi membahayakan warga disekitar lereng,” jelas Kapolsek .

    Selain merusak 5 rumah, beberapa titik ruas jalan juga tertimpa longsor. Penyebab utama longsor adalah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi hampir dua jam tanpa henti. Kondisi tanah di perbukitan Nawangan yang labil membuat wilayah ini rawan pergerakan tanah saat musim penghujan tiba.

    Pihak kepolisian bersama BPBD Pacitan telah melakukan pendataan dan menghimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di sekitar tebing dan lereng curam. Evakuasi sementara dilakukan bagi warga yang rumahnya berada di zona rawan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan BPBD untuk pemantauan dan penanganan lanjutan. Warga diminta waspada, karena curah hujan masih tinggi,” pungkasnya. (tri/ted)

  • Pengisian Jabatan Strategis, Bupati Pacitan Lantik dan Mutasi Puluhan Pejabat

    Pengisian Jabatan Strategis, Bupati Pacitan Lantik dan Mutasi Puluhan Pejabat

    Pacitan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pacitan terus berupaya memperkuat jajaran birokrasinya. Bupati Indrata Nur Bayuaji pada hari ini, Jumat (24/10/2025), resmi melantik puluhan pejabat baru di lingkungan Pemkab Pacitan.

    Bertempat di Pendopo Kabupaten, pelantikan ini menjadi bagian penting dari upaya mengisi kekosongan dan penyegaran di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

    Tak kurang dari 87 pejabat dari berbagai tingkatan diambil sumpah jabatannya. Komposisinya terdiri dari 7 pejabat pimpinan tinggi pratama, 30 pejabat administrator, 42 pejabat pengawas, serta 8 pejabat fungsional. Sejumlah nama mengalami rotasi untuk mengisi posisi yang kosong, sementara beberapa lainnya mendapat promosi atas kinerja yang dinilai baik.

    Beberapa nama antara lain Khemal Pandu Pratikna, yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, kini didapuk menjadi Kepala Dinas Pendidikan.

    Kemudian, Munirul Ichwan yang sebelumnya memimpin Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, kini mengemban amanah sebagai Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga.

    Sementara itu, Prayitno yang sebelumnya aktif mengawal pembentukan koperasi merah putih di Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindustrian, kini mendapat tugas baru sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan.

    Turmudi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga, kini dipercaya untuk memimpin Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

    Mas Aji sapaan akrab Bupati Indrata menyampaikan bahwa mutasi dan rotasi jabatan ini merupakan bagian dari hasil evaluasi kinerja dan kebutuhan organisasi.

    “Kita ingin roda pemerintahan bergerak lebih efektif, pelayanan publik lebih baik, dan birokrasi semakin solid,” katanya.

    Acara pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Pacitan, sejumlah anggota DPRD Pacitan, Sekretaris Daerah, serta jajaran pejabat terkait lainnya.

    Mas Aji juga menegaskan bahwa pelantikan ini bukan yang terakhir, dan akan ada gelombang berikutnya di awal tahun depan. (tri/ian)

  • Catat! Kenaikan Upah 7 Kabupaten Kota di Jatim Mulai Berlaku November

    Catat! Kenaikan Upah 7 Kabupaten Kota di Jatim Mulai Berlaku November

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 7 kabupaten/ kota di Jawa Timur mengalami perubahan upah minimum yang akan berlaku mulai berlaku November 2025. Kenaikan upah ini adalah untuk upah minimum kabupaten/ kota tahun 2025.

    Artinya, hanya untuk sisa 2 bulan tahun 2025 ini, November-Desember.

    Hal ini terjadi setelah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indra Parawansa menerbitkan Keputusan Gubernur baru soal besaran Upah Minimum di Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Timur. Keputusan Gubernur dengan Nomor 100.3.3.1/771/013/2025 tantang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur tahun 2025 diterbitkan Senin (20/10/2025).

    Aturan ini menggantikan Keputusan Gubernur dengan Nomor 100.3.3.1/775/KPTS/013/2025 yang resmi sudah tidak berlaku lagi. Adapun keputusan ini keluar dengan memperhatikan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya Nomor 11/G/2025/PTUN.SBY juncto Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Nomor 65/B/2025/PT.TUN/SBY.

    Keputusan Gubernur dengan Nomor 100.3.3.1/771/013/2025 muncul setelah penggugat, dalam hal ini Serikat Pekerja Kahutindo (SP Kahutindo) mengajukan gugatan ke PTUN Surabaya pada 31 Januari 2025.

    Dalam perkembangannya, PTUN Surabaya mengabulkan gugatan tersebut dan meminta Gubernur Jawa Timur mencabut Kepgub Nomor 100.3.3.1/775/KPTS/013/2024, tertanggal 18 Desember 2024. Dalam gugatan tersebut, upah minimum 7 kabupaten dan kota direvisi dan mengalami kenaikan.

    Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnakertrans Jawa Timur, Hasan Mangalle mengungkapkan perubahan upah minimum kota/kabupaten Jawa Timur 2025 yang baru hanya diberlakukan untuk sisa bulan tahun 2025 atau tidak berlaku surut. Sesuai Kepgub baru, kebijakan ini mulai berlaku November 2025.

    “Lalu, Gubernur menanyakan ke Apindo apakah sepakat, dan Apindo menyatakan sepakat. Artinya tidak akan ada gugatan jika Gubernur menerbitkan SK baru tentang upah minimum kota/ kabupaten. Baik gugatan dari pengusaha maupun penggugat,” jelas Hasan kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (22/10/2025).

    “Makanya Ibu Gubernur kemudian menerbitkan SK-nya. Upah yang baru itu hanya berlaku untuk bulan November dan Desember 2025. Dan, karena masih baru, sosialisasi baru akan kami lakukan besok (hari ini), Rabu (22/10/2025), mulai pukul 2 siang, secara online,” tambahnya.

    Dari SK baru tersebut, kata Hasan, hanya 7 kota/ kabupaten yang mengalami perubahan upah minimum tahun 2025. Sedangkan, daerah lainnya tetap.

    Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kadin Indonesia Subchan Gatot sudah mengetahui hal tersebut.

    “Ini putusan PTUN Surabaya yang membatalkan Kep Gub Jatim,” ungkap Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kadin Indonesia Subchan Gatot kepada CNBC Indonesia.

    Berikut  kota/ kabupaten yang mengalami perubahan upah minimum tahun 2025 yang berlaku mulai November 2025:

    1. UMK Surabaya 2025 Rp 4.961.753 menjadi Rp 5.032.635
    2. UMK Gresik 2025 Rp 4.874.133 menjadi Rp 4.943.763
    3. UMK Sidoarjo 2025 Rp 4.870.511 menjadi Rp 4.940.090
    4. UMK Pasuruan 2025 Rp 4.866.890 menjadi Rp 4.936.417
    5. UMK Mojokerto 2025 Rp 4.856.026 menjadi Rp 4.925.398
    6. UMK Kabupaten Malang 2025 Rp 3.553.530 menjadi Rp 3.587.213
    7. UMK Kota Malang 2025 Rp 3.507.693 menjadi Rp 3.524.238

    Selain tujuh kabupaten/kota Jawa Timur di atas, UMK di wilayah lain untuk sisa tahun 2025 masih tetap dan tidak ada perubahan.

    Berikut ini daftarnya:

    1. UMK Batu 2025 Rp 3.360.466 tetap
    2. UMK Pasuruan 2025 Rp 3.358.557 tetap
    3. UMK Jombang 2025 Rp 3.137.004 tetap
    4. UMK Tuban 2025 Rp 3.050.400 tetap
    5. UMK Mojokerto 2025 Rp 3.031.000 tetap
    6. UMK Lamongan 2025 Rp 3.012.164 tetap
    7. UMK Probolinggo 2025 Rp 2.989.407 tetap
    8. UMK Probolinggo 2025 Rp 2.876.657 tetap
    9. UMK Jember 2025 Rp 2.838.642 tetap
    10. UMK Banyuwangi 2025 Rp 2.810.139 tetap
    11. UMK Kediri 2025 Rp 2.572.361 tetap
    12. UMK Bojonegoro 2025 Rp 2.525.132 tetap
    13. UMK Kediri 2025 Rp 2.492.811 tetap
    14. UMK Blitar 2025 Rp 2.481.450 tetap
    15. UMK Tulungagung 2025 Rp 2.470.800 tetap
    16. UMK Lumajang 2025 Rp 2.429.764 tetap
    17. UMK Madiun 2025 Rp 2.422.105 tetap
    18. UMK Blitar 2025 Rp 2.413.974 tetap
    19. UMK Magetan 2025 Rp 2.406.719 tetap
    20. UMK Sumenep 2025 Rp 2.406.551 tetap
    21. UMK Nganjuk 2025 Rp 2.405.255 tetap
    22. UMK Ponorogo 2025 Rp 2.402.959 tetap
    23. UMK Madiun 2025 Rp 2.400.321 tetap
    24. UMK Ngawi 2025 Rp 2.397.928 tetap
    25. UMK Bangkalan 2025 Rp 2.397.550 tetap
    26. UMK Trenggalek 2025 Rp 2.378.784 tetap
    27. UMK Pamekasan 2025 Rp 2.376.614 tetap
    28. UMK Pacitan 2025 Rp 2.364.287 tetap
    29. UMK Bondowoso 2025 Rp 2.347.359 tetap
    30. UMK Sampang 2025 Rp 2.335.661 tetap
    31. UMK Situbondo 2025 Rp 2.335.209 tetap.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Motor Barang Bukti Tilang Dicuri dari Pos Polisi di Pacitan

    Motor Barang Bukti Tilang Dicuri dari Pos Polisi di Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Pencurian Sepeda Motor kembali terjadi di wilayah hukum Pacitan. Pelaku terekam CCTV kabur membawa motor curiannya beberapa waktu lalu. Ironisnya motor itu dicuri dari Pos Polisi Perempatan penceng. Dan motor merupakan barang bukti hasil tindak tilang.

    Motor yang dicuri adalah Yamaha MX berwarna hitam milik warga Kecamatan Tulakan. Kendaraan tersebut sebelumnya ditilang petugas pada Jumat, 11 Oktober 2025, di Jalur Lintas Selatan (JLS), dan sejak itu diamankan di pos polisi Penceng. Baru pada Senin (20/10), saat pemilik motor datang untuk menebus dan menyelesaikan denda tilang, petugas dibuat terkejut karena motor tersebut sudah tidak ada di tempat penyimpanan.

    Hasil pengecekan CCTV menunjukkan seorang pemuda berjaket hitam dan bercelana pendek mendorong motor keluar ke arah utara.

    Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, pihaknya telah bergerak cepat mengamankan barang bukti.

    “Motor sudah berhasil kami amankan beserta penadahnya. Namun pelaku utama masih dalam pengejaran. Kondisi motor saat ditemukan sudah dipreteli,” ungkapnya ditulis Selasa (21/10/2025)

    Kendaraan yang seharusnya aman dalam pengawasan penegak hukum justru menjadi korban pencurian. Polisi memastikan tengah melakukan evaluasi internal dan berkomitmen mengungkap pelaku secepat mungkin.[tri/aje]

  • Petani di Arjosari Pacitan Ditemukan Meninggal di Kebun Rumput Gajah, Diduga Karena Hipertensi

    Petani di Arjosari Pacitan Ditemukan Meninggal di Kebun Rumput Gajah, Diduga Karena Hipertensi

    Pacitan (beritajatim.com) – Seorang petani asal Dusun Krajan, Desa Arjosari, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan. Ditemukan meninggal dunia di ladang rumput desa setempat. Dia adalah Bonari alias Sibun (59), warga setempat, Sabtu (18/10/2025)

    Saat ditemukan, korban dalam posisi telungkup di tepi Sungai Grindulu, tepatnya di lahan rumput gajah yang biasa ia garap, “ kata Kapolsek Arjosari Ipda Ferry Ardyanto Minggu (19/10/2025).

    Anggota Polsek dan tim medis Puskesmas Kedungbendo langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan dari perangkat desa sekitar pukul 21.15 WIB. “Di dekat tubuh korban ditemukan sabit, tongkat kayu, dan karung berisi rumput. Diduga korban meninggal dunia saat sedang merumput,” terangnya.

    Menurut keterangan saksi, sepanjang hari rumah dalam keadan terkunci, bahkan hingga malam hari. Warga kemudian mencari keberadaan Bonari di lahan yang biasa ia garap.

    Korban ditemukan sudah tidak bernyawa, Dari hasil pemeriksaan medis luar, ditemukan luka gores di telapak kaki kiri dan luka melepuh di bagian paha, tangan, dan punggung. Namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang mengarah pada tindak pidana.

    Polisi memastikan tidak ada unsur kesengajaan dari pihak lain dalam peristiwa tersebut. Hasil penyelidikan awal mengindikasikan korban meninggal akibat serangan hipertensi yang dideritanya sejak lama.

    “Korban memiliki riwayat hipertensi dan diabetes, bahkan sebelumnya pernah menjalani operasi. Kemungkinan besar serangan itu kambuh saat korban sedang bekerja,” tambah Kapolsek.

    Jenazah kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. [tri/suf]

  • Pesan SBY saat Berikan Kuliah Umum di Unesa Kampus 5 Magetan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Oktober 2025

    Pesan SBY saat Berikan Kuliah Umum di Unesa Kampus 5 Magetan Surabaya 18 Oktober 2025

    Pesan SBY saat Berikan Kuliah Umum di Unesa Kampus 5 Magetan
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengajak mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan masyarakat luas berperan aktif membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
    Ajakan tersebut disampaikan SBY dalam kuliah umum bertajuk “Menjadi Bagian dari Solusi dan Kemajuan Bangsa” di Kampus Unesa 5 Magetan, Jawa Timur, Sabtu (18/10/2025).
    Dalam paparannya, SBY menegaskan pentingnya memilih menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.
    “Kalau bisa menjadi bagian dari solusi, mengapa harus menjadi bagian dari masalah?” ujarnya saat membuka kuliah umum tersebut.
    SBY menekankan bahwa pembangunan bangsa bersifat berkelanjutan, lintas generasi, dan membutuhkan tanggung jawab bersama.
    Ia mengingatkan mahasiswa agar tidak pesimis dalam menghadapi tantangan zaman.
    Menurutnya, setiap krisis selalu membawa peluang jika dihadapi dengan kerja keras dan semangat kebersamaan.
    “Pembangunan tidak pernah berhenti. Setiap pemimpin, setiap warga negara, punya peran dalam melanjutkan tongkat estafet itu. Jangan menyerah dengan keadaan. Dari krisis, kita bisa menciptakan peluang. From crisis to opportunity, itu yang harus kita pegang,” imbuh SBY.
    Dalam kesempatan itu, SBY juga berbagi kisah pribadinya sebagai inspirasi.
    Ia menceritakan masa kecilnya di Pacitan, perjalanan karier militernya selama tiga dekade, hingga kiprahnya dalam diplomasi internasional.
    “Saya berasal dari desa kecil di Pacitan. Tapi dengan kerja keras dan doa, saya bisa berkeliling dunia. Saya belajar, bahwa tak ada batas bagi mereka yang mau berusaha,” ungkapnya.
    SBY menyoroti pentingnya memadukan pembangunan manusia dan lingkungan sebagai prioritas nasional.
    “Pembangunan jangan hanya berpusat pada manusia, tetapi juga lingkungan. Mari kita wujudkan human and environment-centered development,” tuturnya.
    Menurutnya, keberhasilan menuju Indonesia Emas 2045 tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari keadilan, kesejahteraan, demokrasi, dan kelestarian alam.
    Terkait visi Indonesia Emas 2045, SBY menyampaikan sikap optimistis namun realistis.
    “Kemajuan bangsa tidak cukup dilihat dari angka GDP. Harus juga dari seberapa adil, damai, dan lestari kehidupan kita. Kita bisa menjadi negara maju jika selama 20 tahun ke depan kita melakukan big push, dorongan besar dan kerja keras di semua bidang,” katanya.
    Ia menutup kuliah umum dengan pesan yang menegaskan tanggung jawab bersama antara negara dan masyarakat.
    “Negara punya kewajiban besar. Tapi rakyat juga harus ikut berperan. Mulailah dari lingkungan sendiri. Jadilah bagian dari solusi, bukan penonton,” pesan SBY, yang disambut tepuk tangan panjang dari hadirin dan ratusan mahasiswa Unesa.
    Kegiatan kuliah umum ini dihadiri Rektor Unesa Prof Dr Nur Hasan, jajaran civitas akademika, pejabat daerah, serta ribuan mahasiswa.
    Rektor Unesa menyatakan bahwa kehadiran SBY memberikan inspirasi dan semangat baru bagi dunia pendidikan.
    “Kami bangga bisa belajar langsung dari Bapak SBY. Pesan beliau menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkontribusi nyata bagi bangsa,” ujar Nur Hasan menutup acara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Penambang Batu Asah di Pacitan Tewas, Diduga Keracunan Gas Bawah Tanah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Oktober 2025

    Dua Penambang Batu Asah di Pacitan Tewas, Diduga Keracunan Gas Bawah Tanah Surabaya 18 Oktober 2025

    Dua Penambang Batu Asah di Pacitan Tewas, Diduga Keracunan Gas Bawah Tanah
    Tim Redaksi
    PACITAN, KOMPAS.com
    – Dua penambang batu asah di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia di lokasi penambangan pada Sabtu (18/10/2025).
    Kedua korban, berinisial MS dan SG, merupakan warga Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan.
    Mereka diduga tewas akibat menghirup gas beracun dari dalam tanah.
    Kedua korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa saat sedang menambang di area tambang tradisional di Dusun Jambu, Desa Jeruk.
    Menurut informasi, saat kejadian, mereka sedang beraktivitas di dalam lubang tambang yang berbentuk goa ketika tiba-tiba kehilangan kesadaran dan tidak dapat diselamatkan.
    Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, membenarkan peristiwa tersebut.
    Setelah menerima laporan dari warga mengenai adanya dua korban meninggal, polisi segera menuju lokasi tambang batu asah tradisional untuk melakukan penyelidikan.
    “Kami cek lokasi terlebih dahulu, mengamankan lokasi, serta meminta keterangan para saksi. Petugas juga akan melakukan pemeriksaan medis ke rumah sakit untuk mendapatkan visum maupun hasil otopsi sementara.” 
    “Langkah ini diperlukan untuk proses penyelidikan dan penyidikan guna memastikan penyebab pasti kematian para penambang,” ujar Ayub melalui pesan singkat.
    Tim Inafis Satreskrim Polres Pacitan bersama Polsek Bandar telah memasang garis polisi di sekitar area tambang.
    Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa kondisi tambang cukup sempit dan minim ventilasi udara.
    Kasatreskrim Polres Pacitan, AKP Choirul Maskanan, menjelaskan bahwa berdasarkan pemeriksaan awal, kuat dugaan kedua korban meninggal akibat keracunan gas bawah tanah.
    “Info sementara, diduga kedua korban menghirup gas bawah tanah sehingga keracunan. Lokasinya berbentuk goa yang sudah digali secara turun-temurun untuk diambil batu asahnya,” ungkap Choirul.
    Ia juga menambahkan bahwa kondisi lubang tambang yang tertutup dan kurangnya sirkulasi udara berpotensi memerangkap gas berbahaya di dalamnya.
    Saat ini, polisi masih menunggu hasil visum korban untuk memastikan jenis gas yang diduga menyebabkan kematian kedua penambang tersebut.
    “Diimbau agar warga lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas penambangan tradisional, terutama di lokasi tertutup yang rawan gas beracun,” tegas Choirul.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Warga Pacitan Tewas Diduga Keracunan Gas, Polisi Ungkap Kronologi

    Dua Warga Pacitan Tewas Diduga Keracunan Gas, Polisi Ungkap Kronologi

    Pacitan (beritajatim.com) – Warga Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, kembali digemparkan oleh peristiwa tragis. Setelah sebelumnya viral karena pernikahan Kakek Tarman dan Sheila yang terpaut usia 50 tahun dengan mahar cek Rp3 miliar, kini dua warganya ditemukan tewas di dalam terowongan batu asahan, Sabtu (18/10/2025) siang.

    Kedua korban diketahui bernama Misradi (59) dan Sugeng Triono (25), warga Dusun Jambu, Desa Jeruk, Kecamatan Bandar. Kasi Humas Polres Pacitan, Aiptu Thomas Alim Suheny, membenarkan insiden tersebut.

    “Benar, dua warga meninggal dunia diduga karena keracunan gas di dalam terowongan tempat pengambilan batu asahan,” ujarnya, Sabtu sore.

    Menurut keterangan polisi, peristiwa bermula sekitar pukul 07.00 WIB saat Misradi bersama rekan-rekannya, yakni Agus dan Sikas, melakukan aktivitas pengambilan batu asahan di dalam terowongan tanah sedalam sekitar 70 meter. Misradi lebih dulu masuk ke bagian terdalam terowongan, sementara rekan-rekannya berada sekitar 40 meter dari mulut lubang.

    Beberapa jam kemudian, Misradi tak kunjung keluar. Kedua rekannya mencoba memeriksa ke dalam, namun mendapati korban sudah tergeletak tak bergerak. Saat berupaya menolong, mereka mulai kesulitan bernapas dan segera keluar untuk meminta bantuan warga.

    Warga lain, Sugeng Triono, kemudian berinisiatif masuk ke terowongan untuk menolong Misradi. Namun nahas, sekitar 20 menit kemudian Sugeng juga tak kembali. Saat warga lain menyusul, keduanya ditemukan sudah tak bernyawa.

    Proses evakuasi berlangsung dramatis. Dua warga, Doni dan Slamet, bergantian masuk ke dalam terowongan hingga akhirnya berhasil mengeluarkan kedua korban. Jenazah langsung dievakuasi ke Puskesmas Jeruk untuk pemeriksaan medis.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi menduga kuat keduanya meninggal akibat keracunan gas beracun yang terperangkap di dalam terowongan tanpa ventilasi udara.

    Petugas kepolisian yang tiba di lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya empat linggis, tiga petel, serta tiga batu asahan hasil galian. Polisi juga memintai keterangan saksi dan berkoordinasi dengan pihak medis serta perangkat desa.

    “Kami masih mendalami penyebab pasti kematian korban. Namun dugaan sementara mengarah pada paparan gas beracun di dalam terowongan,” tambah Thomas.

    Kedua korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakaman desa setempat.
    Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi warga agar lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas penambangan tradisional, terutama di lokasi tertutup tanpa sirkulasi udara yang memadai. (tri/kun)

  • Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas

    Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas

    Pacitan (beritajatim.com) – Dua orang pekerja tambang batu ungkal di Dusun Jambu, Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, dilaporkan tewas pada Sabtu (18/10/2025) siang.

    Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, membenarkan adanya peristiwa tersebut. “Iya, benar, dua orang meninggal dunia,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (18/10).

    Terkait identitas korban maupun penyebab pasti kematian, pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.

    “Kami akan cek TKP terlebih dahulu, mengamankan lokasi, dan meminta keterangan para saksi,” jelas Kapolres.

    Berdasarkan informasi warga setempat, kedua korban diduga meninggal akibat menghirup gas beracun saat menambang batu asah di dalam Goa Pongkalan, Dusun Jambu, Desa Jeruk, Kecamatan Bandar. Goa tersebut diketahui memiliki kedalaman sekitar 70 meter.

    “Kami masih melakukan penyidikan terkait penyebab pasti kematian para penambang di lokasi tersebut,” pungkas AKBP Ayub. (tri/ian)

  • Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini: Cerah Sejak Pagi, Waspadai Teriknya Siang Hari

    Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini: Cerah Sejak Pagi, Waspadai Teriknya Siang Hari

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca cerah tampaknya akan menghiasi langit Madiun dan Pacitan pada Sabtu, 18 Oktober 2025.

    Berdasarkan laporan prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., kedua wilayah ini diprediksi menikmati cuaca cerah sepanjang hari dengan suhu yang cukup tinggi.

    “Warga sebaiknya tetap berhati-hati terhadap paparan panas matahari siang hari, terutama di wilayah Madiun yang suhunya bisa mencapai 36 derajat Celcius,” ujar Oky dalam keterangannya.

    Kota Madiun

    Pagi hari di Kota Madiun diperkirakan akan dimulai dengan cuaca cerah pada pukul 06.00 WIB. Memasuki pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, langit berubah menjadi cerah berawan, sebelum kembali cerah total pada sore hingga malam hari.

    Suhu udara di wilayah ini terpantau cukup tinggi, berada di kisaran 25 hingga 36 derajat Celcius. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 12,4 km/jam, dan kelembapan udara berkisar antara 37 sampai 87 persen.

    Kabupaten Madiun

    Sementara itu, Kabupaten Madiun menunjukkan kondisi cuaca yang hampir sama. Sejak pagi hingga malam, wilayah ini juga akan diselimuti cuaca cerah dan cerah berawan.

    “Secara umum, kondisi cuaca di Kabupaten Madiun dan Kota Madiun tidak jauh berbeda. Keduanya sama-sama cenderung panas dan kering,” jelas Oky.

    Suhu udara berada di rentang 24–35 derajat Celcius dengan kelembapan 38–81 persen. Angin berhembus dari arah Barat Daya dengan kecepatan 11,8 km/jam.

    Pacitan

    Berbeda sedikit dari Madiun, Pacitan akan mengalami cuaca yang lebih bervariasi. Pada pagi hari pukul 06.00 WIB, cuaca masih cerah, namun menjelang siang sekitar pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, awan mulai menutupi langit.

    Menjelang sore hingga petang, kondisi berangsur cerah berawan, dan pada malam hari udara kabur akan menutup aktivitas warga.

    Suhu udara di Pacitan berkisar antara 22 hingga 29 derajat Celcius dengan kelembapan yang cukup tinggi, mencapai 98 persen. Angin bertiup dari arah Utara dengan kecepatan 10,4 km/jam.

    “Pacitan cenderung lebih lembap karena pengaruh kawasan pesisir. Jadi meski suhunya tak sepanas Madiun, udaranya akan terasa lebih pengap,” tambahnya.

    BMKG Juanda mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap cuaca panas ekstrem, khususnya di wilayah daratan seperti Madiun. Disarankan untuk menggunakan pelindung diri seperti topi atau payung, serta menghindari paparan langsung sinar matahari di atas pukul 11.00 WIB.

    “Cuaca cerah memang menyenangkan, tapi tetap jaga kondisi tubuh agar tidak dehidrasi,” pungkas Oky.(mnd/ted).