kab/kota: Osaka

  • Kisruh Jepang-China Memanas, dari ‘Potong Leher’ Kini Warning Warga

    Kisruh Jepang-China Memanas, dari ‘Potong Leher’ Kini Warning Warga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kisruh Jepang dan China makin memanas. Setelah China memberi peringatan ke warganya agar tidak ke Jepang, kini Tokyo memberi warning serupa ke penduduknya di Beijing.

    Pemerintah Perdana Menteri (PM) Sanae Takaichi meminta warga Jepang di China untuk berhati-hati terhadap lingkungan sekitar dan menghindari kerumunan besar. Perselisihan diplomatik tengah terjadi antar kedua negara.

    “Perhatikan lingkungan sekitar Anda dan sebisa mungkin hindari alun-alun tempat kerumunan besar berkumpul atau tempat-tempat yang kemungkinan besar digunakan oleh banyak orang Jepang,” kata Kedutaan besar Jepang di China dalam sebuah pernyataan di situs webnya tertanggal Senin, dikutip AFP, Selasa (18/11/2025).

    Kedutaan Besar Jepang juga mengimbau warga negara untuk menghormati adat istiadat setempat dan berhati-hati dalam berkata-kata. Warga diharapkan bersikap baik saat berinteraksi dengan penduduk setempat.

    “Jika Anda melihat seseorang atau sekelompok orang yang Anda curigai, menjauhlah dan segera tinggalkan tempat itu,” demikian bunyi peringatan tersebut lagi.

    Hal sama juga ditekankan juru bicara utama pemerintah Jepang, Minoru Kihara, dalam pernyataan terbaru Selasa. Saran tersebut, tegasnya, dikeluarkan berdasarkan penilaian komprehensif terhadap situasi politik, termasuk situasi keamanan di negara atau wilayah terkait serta kondisi sosial.

    Sebelumnya, pekan lalu, Takaichi mengatakan bahwa Jepang dapat melakukan intervensi militer dalam setiap serangan terhadap Taiwan. China sendiri mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan menegaskan bakal mempertahankan pulau demokratis itu, meski dengan kemampuan militer.

    “Jika keadaan darurat Taiwan melibatkan kapal perang dan penggunaan kekuatan, maka itu bisa menjadi situasi yang mengancam kelangsungan hidup (Jepang)”, ujar Takaichi, 64 tahun, kepada parlemen pada 7 November.

    Hal ini kemudian dibalas dengan sebuah unggahan ancaman di media sosial X oleh Konsul Jenderal China di Osaka, Xue Jian. Ia mengancam akan “memotong leher kotor itu”, yang tampaknya merujuk pada Takaichi yang baru menjabat pada bulan Oktober.

    Tokyo mengatakan telah memanggil duta besar China terkait unggahan media sosial tersebut. Unggahan itu pun kini telah dihapus.

    Meski begitu, China tetap mendesak Takaichi untuk mencabut pernyataan soal Taiwan dan memanggil duta besar Jepang pada hari Jumat lalu. Di hari yang sama, China menyarankan warganya untuk menghindari perjalanan ke Jepang.

    Ini berdampak pada jatuhnya saham Tokyo. Nikkei anjlok 3% didukung saham ritel dan wisata.

    Dua negara dengan ekonomi terbesar di Asia ini saling terkait erat, dengan China sebagai sumber wisatawan terbesar Jepang. Di mana hampir 7,5 juta pengunjung dalam sembilan bulan pertama tahun 2025.

    Mengurut laporan kantor berita Jiji, pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri untuk Urusan Asia-Pasifik Jepang, Masaaki Kanai, tiba di China untuk meredakan pertikaian tersebut, dan berada di Kementerian Luar Negeri China pada hari Selasa. Ia diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan mitranya Liu Jinsong.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Drone China Melintas Dekat Wilayahnya, Jepang Kerahkan Jet Tempur

    Drone China Melintas Dekat Wilayahnya, Jepang Kerahkan Jet Tempur

    Tokyo

    Jepang mengatakan militernya mengerahkan jet tempur setelah mendeteksi sebuah drone China mengudara di dekat pulau paling selatan di wilayahnya. Insiden ini terjadi saat hubungan kedua negara sedang dilanda ketegangan buntut komentar Perdana Menteri (PM) Sanae Takaichi soal Taiwan.

    Kementerian Pertahanan Jepang, seperti dilansir AFP, Senin (17/11/2025), melaporkan insiden tersebut terjadi pada Sabtu (15/11) waktu setempat. Drone yang diyakini berasal dari China itu terdeteksi mengudara di wilayah udara antara Pulau Yonaguni, yang merupakan pulau paling selatan di Jepang, dan wilayah Taiwan.

    “Pada Sabtu, 15 November 2025, sebuah kendaraan udara tanpa awak, yang diyakini berasal dari China, dikonfirmasi terbang di antara Pulau Yonagunia dan Taiwan,” sebut Kementerian Pertahanan Jepang dalam pernyataan via X pada Senin (17/11) waktu setempat.

    “Sebagai respons, jet tempur dari Komando Pertahanan Udara Barat Daya pada Pasukan Bela Diri Udara Jepang telah dikerahkan,” imbuh pernyataan tersebut.

    Terdeteksinya drone China di dekat wilayah Jepang ini terjadi saat kedua negara berselisih menyusul komentar PM Takaichi yang disampaikan kepada anggota parlemen Jepang pada 7 November lalu.

    PM Takaichi menyebut serangan China terhadap Taiwan, yang mengancam kelangsungan hidup Jepang dapat memicu respons militer. Pernyataan itu disampaikan hanya sepekan setelah PM Takaichi bertemu Presiden China Xi Jinping, dengan kedua pemimpin sepakat mengupayakan hubungan yang stabil.

    Pernyataan PM Takaichi itu menunjukkan pergeseran dari sikap pemerintah Jepang sebelumnya, yang menghindari untuk membahas isu Taiwan secara terbuka agar tidak memprovokasi China, yang bersikeras mengklaim pulau tersebut sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya.

    Pernyataan Takaichi itu memancing reaksi keras dari Beijing, dengan Konsul Jenderal China di Osaka, Xue Jian, melontarkan komentar kasar yang kini telah dihapus di media sosial X yang berbunyi: “Leher kotor yang menancapkan dirinya harus dipotong”.

    Hal itu mendorong otoritas Tokyo memanggil Duta Besar China untuk menyampaikan protes atas komentar yang dinilai “sangat tidak pantas”. Beberapa anggota parlemen Jepang menyerukan pengusiran Xue dari negara tersebut.

    Sementara otoritas China memanggil Duta Besar Jepang, pertama kali dalam dua tahun terakhir, untuk menyampaikan “protes keras” atas pernyataan PM Takaichi.

    Situasi semakin memanas pada Jumat (14/11), ketika Beijing memperingatkan bahwa Tokyo akan menghadapi kekalahan militer yang “menghancurkan” jika melakukan intervensi di Taiwan. Pemerintah China juga menyatakan “kekhawatiran serius” terhadap arah keamanan Jepang, termasuk ambiguitas mengenai tiga prinsip non-nuklirnya — tidak mengembangkan, tidak memiliki, dan tidak menyimpan senjata nuklir.

    Dalam reaksinya, seperti dilansir First Post, China juga mengimbau warganya agar tidak bepergian ke Jepang.

    Tonton juga Video: Cina Pamerkan Drone Seukuran Nyamuk untuk Operasi Militer

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Jepang Protes Imbauan Perjalanan China Buntut Pernyataan soal Taiwan

    Jepang Protes Imbauan Perjalanan China Buntut Pernyataan soal Taiwan

    Jakarta

    Jepang menyampaikan keberatan setelah China menyerukan warganya untuk menghindari kunjungan ke Jepang. Perseteruan imbas komentar pemimpin baru Jepang, Sanae Takaichi, soal Taiwan ini belum menunjukkan tanda-tanda reda.

    Dikutip dari AP News, Minggu (16/11/2025), pemerintah di Tokyo melayangkan protes melalui juru bicara utamanya, Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara. Dia mendesak China untuk mengambil ‘langkah yang semestinya’ seperti dalam laporan Kyodo News Service.

    China sebelumnya meminta warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Jepang dalam waktu dekat. China mengutip adanya serangan terhadap warganya di Jepang dan menyebut pernyataan PM Takaichi tentang Taiwan sebagai ‘pernyataan keliru’ yang merusak hubungan bilateral.

    Minoru Kihara mengatakan bahwa justru karena adanya perbedaan antara kedua pemerintah, komunikasi berlapis-lapis itu sangat penting.

    Bukan kali ini saja China meminta warganya berhati-hati terhadap keamanan selama berada di Jepang. Imbauan telah disampaikan berulang kali selama setahun terakhir.

    Namun imbauan terbaru ini terlihat lebih kuat karena menyarankan agar tak melakukan perjalanan, seperti dalam pemberitahuan di situs Kedutaan Besar China di Tokyo.

    Untuk diketahui, Jepang merupakan tujuan wisata yang sangat populer bagi para turis China. Hal itu memberikan dorongan ekonomi yang penting tapi juga memicu sentimen anti-China dan anti-orang asing di kalangan sebagian masyarakat.

    Perihal imbauan terbaru yang dikeluarkan China, belum diketahui secara jelas bagaimana dampaknya terhadap kunjungan wisatawan. Namun beberapa maskapai China dilaporkan menawarkan pengembalian dana tanpa penalti untuk tiket yang telah dibeli sebelumnya setelah pengumuman pemerintah itu.

    Hubungan Jepang dan China

    Perselisihan Jepang dan China ini menandakan bahwa hubungan kedua negara yang sudah rapuh dapat semakin goyah di bawah kepemimpinan PM Takaichi. Hal itu disebabkan oleh pernyataannya yang mendukung peningkatan kemampuan militer untuk mengantisipasi potensi ancaman dari Beijing dan klaim-klaim teritorialnya di perairan sengketa di kawasan Pasifik barat.

    Berbicara di parlemen, Takaichi mengatakan bahwa serangan China terhadap Taiwan dapat dianggap sebagai ‘ancaman eksistensial’ bagi Jepang sehingga memungkinkan penggunaan kekuatan oleh militer Jepang.

    Pernyataan itu kemudian memicu protes keras dari China, termasuk unggahan di media sosial oleh konsul jenderal China di Osaka akhir pekan lalu yang menyatakan ‘kami tak punya pilihan selain memutus leher kotor itu yang diarahkan kepada kami’. Komentar tersebut, yang kemudian dihapus, memicu protes diplomatik dari Jepang yang disusul saling balas pernyataan sepanjang pekan.

    China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan dalam beberapa tahun terakhir menggelar latihan militer yang bersifat mengancam di perairan sekitar pulau tersebut. Amerika Serikat (AS) maupun Jepang tidak menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetapi AS adalah pemasok utama peralatan pertahanan bagi militer Taiwan dan menentang penyelesaian isu China dan Taiwan melalui kekerasan.

    Jepang adalah sekutu militer Amerika Serikat dan menjadi tuan rumah beberapa pangkalan militer AS, termasuk pangkalan Angkatan Laut besar di selatan Tokyo.

    Tonton juga video “Indonesia-Jepang Sepakat Teruskan Kerja Sama Karbon”

    Halaman 2 dari 2

    (knv/gbr)

  • Tegang, Jepang Panas ke China Gegara ‘Penggal Leher’ PM

    Tegang, Jepang Panas ke China Gegara ‘Penggal Leher’ PM

    Jakarta CNBC Indonesia – Jepang panas ke China. Tokyo bahkan telah mengajukan protes ke Beijing, Senin (10/11/2025).

    Ini terkait ancaman “pemenggalan kepala” yang dilontarkan seorang diplomat China secara daring setelah pernyataan tentang Taiwan oleh perdana menteri baru Jepang, PM Sanae Takaichi. Ini terungkap dalam unggahan X, Konsul Jenderal China di Osaka, Xue Jian, Sabtu.

    Mengutip AFP, ia mengancam akan “memenggal leher kotor itu tanpa ragu sedetik pun”. “Apakah Anda siap untuk itu?,” tulisnya, tanpa menyebut nama Takaichi tetapi mengutip sebuah artikel berita tentang pernyataannya di parlemen pada Jumat.

    Sebenarnya, Takaichi mengatakan serangan bersenjata terhadap Taiwan dapat membenarkan Jepang mengirimkan pasukan untuk mempertahankan pulau itu dengan alasan “pertahanan diri kolektif”. Jika keadaan darurat di Taiwan melibatkan kapal perang dan penggunaan kekuatan, ujarnya, maka itu bisa menjadi situasi yang mengancam kelangsungan hidup (Jepang), bagaimanapun Anda melihatnya.

    “Apa yang disebut sebagai kontingensi Taiwan telah menjadi begitu serius sehingga kita harus mengantisipasi skenario terburuk,” tambah Takaichi, yang telah lama dianggap sebagai sosok yang agresif terhadap China.

    Perlu diketahui, China bersikeras bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayahnya. Negeri itu pun tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk merebut kendali atas pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut.

    “Unggahan diplomat China itu sangat tidak pantas”, kata juru bicara pemerintah Jepang, Minoru Kihara.

    “Kami memprotes keras dan mendesak agar unggahan itu segera dihapus,” tambahnya.

    Konsisten

    Di sisi lain, Takaichi pada pernyataan terbaru, Senin, mengatakan kepada parlemen bahwa ia tidak berniat mencabut ucapannya. Ia bersikeras bahwa pernyataan tersebut konsisten dengan sikap Tokyo sebelumnya.

    Namun, PM perempuan pertama Jepang itu menambahkan bahwa ia akan menahan diri untuk tidak merujuk secara eksplisit pada skenario tertentu di masa mendatang. Undang-undang keamanan yang disahkan pada tahun 2015 memungkinkan Jepang untuk menggunakan hak bela diri kolektif dalam kondisi tertentu, termasuk jika terdapat bahaya yang nyata bagi kelangsungan hidup Jepang.

    Taiwan Tak Terpisahkan dari China

    Masih mengutip AFP, Kementerian Luar Negeri China telah menegaskan kembali bahwa Taiwan adalah “bagian tak terpisahkan dari wilayah China”. Bahkan pemerintah Presiden Xi Jinping mendesak “Jepang untuk merenungkan kesalahan historisnya dalam masalah Taiwan”.

    “Berhenti mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan,” ujar juru bicara Kementerian, Lin Jian, dalam jumpa pers rutin.

     

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perusahaan AS Genesys Ungkap Indonesia Punya Peluang Besar Investasi AI

    Perusahaan AS Genesys Ungkap Indonesia Punya Peluang Besar Investasi AI

    Bisnis.com, SINGAPURA – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Genesys mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai peluang besar untuk meningkatkan investasi di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk membantu perusahaan meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience).

    Senior Vice President Genesys Cloud, Alex Ball mengatakan, pada 2028, sebanyak 60% perusahaan akan menggunakan agentic AI untuk memfasilitasi interaksi tanpa hambatan, menyatukan arsitektur teknologi antar-kanal, serta mendefinisikan ulang cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan.

    Terlebih, Genesys telah mempertegas komitmennya di pasar Asia dengan meluncurkan region inti (core region) Genesys Cloud berkapasitas penuh di Singapura.

    Investasi strategis itu dinilai akan mempercepat transformasi digital perusahaan di sektor keuangan, kesehatan, dan publik di Asia, termasuk Indonesia, dengan menawarkan layanan yang lebih cepat, aman, dan patuh terhadap regulasi perlindungan data. 

    Sementara itu, pada 2023 lalu, Genesys telah meluncurkan satelit kawasan di Jakarta yang akan memungkinkan bisnis di industri asuransi, perbankan, hingga pemerintahan untuk meningkatkan kualitas layanan dengan menjaga jalur media suara real-time secara lokal dan memenuhi standar kepatuhan lokal atau penyimpanan rekaman regional.

    “Menurut saya, penting bahwa kami telah memiliki kawasan satelit di Jakarta sehingga mampu menghubungkan langsung ke core region di Singapura dan membuat latensi data jauh lebih rendah,” ujar Alex Ball saat wawancara eksklusif, dikutip Minggu (9/11/2025).

    Vice President Asia Genesys Mao Gen Foo menambahkan, untuk mendukung transformasi digital dan investasi di bidang AI, diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah Indonesia dan Singapura.

    “Jadi, itu akan membuka beberapa industri yang lebih teregulasi, agar lebih mudah untuk membuka kesempatan bahkan di dalam industri-industri yang kami sedang terlibat saat ini,” ujar Mao Gen Foo.

    Hasil riset Genesys menunjukkan, sebanyak 55% eksekutif perusahaan di bidang customer experience di Indonesia menyatakan telah merencanakan investasi pada chatbot berbasis AI. 

    “Sebanyak 77% konsumen merasa nyaman berinteraksi dengan agen digital berbasis AI melalui chat maupun suara. Namun, 29% konsumen Indonesia masih lebih memilih berbicara langsung dengan agen manusia, terlepas dari jenis permasalahannya,” jelasnya.

    Dalam laporan keuangan kuartal II tahun fiskal 2026 (periode 1 Mei–31 Juli 2025), Genesys mencatat pendapatan berulang tahunan (annual recurring revenue/ARR) global nyaris US$2,2 miliar, atau tumbuh 35% (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Di kawasan Asia Pasifik, ARR Genesys Cloud telah melampaui US$200 juta, dengan pertumbuhan lebih dari 45% yoy pada sektor jasa keuangan dan lebih dari 60% di Singapura.

    Saat ini, Genesys mengoperasikan region layanan penuh di Tokyo, Osaka, Sydney, Mumbai, dan Seoul, serta koneksi satelit di Hong Kong dan Jakarta. Kehadiran region inti di Singapura semakin memperkuat posisi Asia sebagai pendorong utama pertumbuhan bisnis cloud perusahaan.

    Di wilayah Asia, Genesys melayani sejumlah pelanggan terkemuka di sektor kesehatan, keuangan, dan ritel, termasuk Adira Finance, Maxicare, ProbeCX, Astro, Siam Commercial Bank, dan Security Bank.

  • Mesin Daihatsu Rocky Hybrid Bisa Dipasang ke Xenia

    Mesin Daihatsu Rocky Hybrid Bisa Dipasang ke Xenia

    Osaka

    Apa jadinya jika Daihatsu Xenia disuntik teknologi hybrid ala Rocky?

    Tim detikcom berkesempatan langsung datang ke markas Daihatsu Motor Corporation (DMC) di Osaka, Jepang, dan membawa bocoran menarik soal hal ini.

    Jurnalis Indonesia bersama Astra Daihatsu Motor mengunjungi markas Daihatsu Motor Corporation dan membedah teknologi Rocky Hybrid langsung bersama insinyurnya. Foto: dok. Astra Daihatsu Motor

    Chief Engineer Product Planning Division of Daihatsu Motor Co., Ltd., Hiroyuki Tokura, mengungkap bahwa teknologi e-Smart Hybrid yang digunakan pada Rocky Hybrid bisa saja dipasang ke model Daihatsu lain.

    Ia menegaskan sistem tersebut secara teknikal tidak terbatas hanya untuk kendaraan dua baris.

    “Secara teknikal point of view-nya dan teknologinya bisa (digunakan model lain),” kata Tokura saat ditemui di Ikeda, Osaka, Jepang beberapa waktu lalu.

    Namun saat disinggung soal kemungkinan penerapannya di Daihatsu Xenia, Tokura tidak langsung mengonfirmasi atau menepis kemungkinan tersebut.

    “Bisa untuk model lain Daihatsu,” tegasnya.

    Teknologi e-Smart Hybrid yang dimaksud Tokura merupakan sistem hybrid seri (series hybrid), di mana motor listrik menjadi penggerak utama roda, sementara mesin bensin berperan sebagai generator yang menghasilkan listrik untuk motor.

    Dengan kemampuan platform e-Smart Hybrid yang fleksibel, peluang teknologi ini digunakan di model tiga baris seperti Xenia terbuka lebar.

    Apalagi, Xenia masih menjadi salah satu tulang punggung penjualan Daihatsu di Indonesia. Kehadirannya dalam versi hybrid akan menjadi langkah penting menuju elektrifikasi di segmen MPV keluarga.

    Perlu diingat bahwa teknologi macam ini sudah ada di Indonesia lewat Daihatsu Rocky Hybrid. Model ini mengusung mesin 1.2 liter tiga silinder yang dikombinasikan dengan motor listrik bertenaga 106 PS dan torsi 170 Nm.

    Efisiensi bahan bakarnya diklaim bisa mencapai lebih dari 28 km per liter bahkan bisa saja di atas 30-an km per liter menurut pengujian.

    Sistem ini dikenal responsif karena torsi motor listrik langsung tersedia begitu pedal gas ditekan, sekaligus menjaga konsumsi bahan bakar tetap hemat.

    Daihatsu mengenalkan varian terbaru Xenia di ajang GIIAS 2024. Diberi nama Daihatsu Xenia ADS X, ini merupakan varian tertinggi dari MPV laris itu. Foto: Andhika Prasetia

    Tanggapan Astra Daihatsu Motor

    Saat dikonfirmasi lebih lanjut, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) belum bisa bicara banyak mengenai rencana menghadirkan Xenia Hybrid. Marketing Director ADM, Sri Agung Handayani, belum memberikan komentar lebih rinci terhadap model tersebut.

    “Ya nanti ditunggu saja bagaimana nanti ke ke depannya,” ujarnya kepada detikcom di Osaka, Jepang.

    Agung juga menjelaskan bahwa teknologi series hybrid ini dianggap paling cocok untuk masyarakat Indonesia saat ini. Sebab bisa merasakan sensasi berkendara bak mobil listrik murni, senyap dan torsinya besar di awal, namun tidak perlu dicas.

    “Tapi kita memang sangat kuat (karena) memiliki (teknologi) series hybrid ini dibandingkan (pabrikan) yang lain,” sambung Agung.

    Saat ini, ADM juga tengah membuka peluang produksi lokal untuk model hybrid, seperti Rocky, di Indonesia.

    Sebelumnya, Daihatsu sempat mengisyaratkan bahwa pabrik Karawang sudah siap untuk menyesuaikan diri dengan tren elektrifikasi, tergantung dari arah kebijakan dan permintaan pasar.

    Bocoran dari Osaka ini memberi sinyal kuat bahwa transisi menuju era hybrid di segmen MPV keluarga hanya tinggal menunggu waktu.

    (mhg/rgr)

  • Virus Corona Baru Ditemukan di Brasil, Ancaman Baru bagi Manusia?

    Virus Corona Baru Ditemukan di Brasil, Ancaman Baru bagi Manusia?

    Jakarta

    Para ilmuwan dari Departemen Virologi Molekuler Osaka University Jepang, menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang diberi nama BRZ batCoV. Virus ini memiliki fitur genetik mirip SARS-CoV-2, yakni furin cleavage site, bagian penting yang memungkinkan virus menembus sel inang.

    Virus yang disebut BRZ batCoV ini ditemukan pada spesies kelelawar berkumis yang umum di sebagian besar Amerika Latin. Kemungkinan besar patogen ini telah lama menyebar tanpa disadari, karena pengambilan sampel di wilayah tersebut terbatas.

    “Penemuan di Brasil menunjukkan bahwa fitur molekuler yang serupa dapat muncul secara independen dalam garis keturunan virus yang berbeda… melalui proses evolusi alami,” kata Dr Kosuke Takada, salah satu penulis pra-cetak yang belum ditinjau sejawat, dikutip dari The Telegraph.

    Apakah mengancam manusia?

    Para peneliti menegaskan, hingga saat ini belum ada bukti bahwa BRZ batCoV, virus yang ditemukan setelah pengambilan sampel jaringan usus dari 70 ekor kelelawar di negara bagian Maranhão dan São Paulo, Brasil, dapat menginfeksi manusia maupun mamalia lain.

    Sebaliknya, temuan ini menegaskan pentingnya program pemantauan satwa liar (wildlife surveillance) dan menunjukkan adanya kesenjangan dalam sistem pemantauan global.

    Selama ini, sebagian besar kegiatan pengambilan sampel masih berfokus di wilayah Asia, Afrika, dan Timur Tengah, tempat virus-virus corona berbahaya seperti SARS-CoV-1 dan MERS-CoV pertama kali muncul.

    Menurut Dr Kosuke Takada, peneliti pascadoktoral di University of Sydney, penelitian ini menyoroti potensi kemunculan patogen baru sebenarnya tersebar di seluruh dunia, termasuk di wilayah yang masih jarang diteliti seperti Amerika Selatan.

    “Namun, mendeteksi virus bukan berarti virus tersebut berbahaya. Risiko yang sebenarnya bergantung pada faktor ekologi dan aktivitas manusia, seperti seberapa sering manusia berinteraksi dengan satwa liar yang terinfeksi,” kata Takada.

    “Dengan memperluas pemahaman tentang keragaman virus di wilayah-wilayah ini, kita dapat memperkuat sistem peringatan dini dan melakukan penilaian risiko yang lebih berbasis bukti terhadap virus-virus yang layak mendapat perhatian lebih,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Ilmuwan Temukan Lagi Virus Corona Baru di Brasil, Terdeteksi pada Hewan Ini

    Ilmuwan Temukan Lagi Virus Corona Baru di Brasil, Terdeteksi pada Hewan Ini

    Jakarta

    Para ilmuwan mengidentifikasi virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki fitur genetik penting serupa dengan SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

    Virus baru tersebut diberi nama BRZ batCoV, dan ditemukan pada spesies kelelawar berjanggut (moustached bat) yang umum hidup di berbagai wilayah Amerika Latin. Para peneliti menduga virus ini telah lama beredar tanpa terdeteksi, mengingat aktivitas pengambilan sampel di kawasan tersebut masih terbatas.

    Analisis sekuensing genetik terhadap virus, yang tidak diisolasi secara langsung, melainkan diteliti melalui data digital, menunjukkan adanya situs pemotongan furin (furin cleavage site), mirip dengan yang ditemukan pada SARS-CoV-2.

    Ini adalah bagian dari virus COVID yang memungkinkannya untuk membuka dan memasuki sel manusia, dan beberapa orang mempertanyakan apakah SARS-Cov-2 telah direkayasa di laboratorium karena belum pernah terlihat sebelumnya.

    Namun, Dr Kosuke Takada, salah satu penulis pendamping dalam makalah pra-cetak yang belum melalui proses telaah sejawat (peer review), menjelaskan temuan di Brasil ini menunjukkan fitur molekuler serupa dapat muncul secara independen pada berbagai viral lineages (garis evolusi virus) melalui proses alami.

    Adapun penelitian ini dilakukan oleh Departemen Virologi Molekuler Universitas Osaka, Jepang.

    Pengawasan Satwa Liar

    Sementara itu, Prof Stuart Neil, Kepala Departemen Penyakit Menular di King’s College London yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, menuturkan ini bukan kali pertama ilmuwan menemukan situs pemotongan furin (furin cleavage site) yang mirip dengan milik SARS-CoV-2 sejak pandemi dimulai.

    baca juga

    “Kami hanya memiliki sedikit pemahaman tentang tekanan selektif yang mendorong evolusi situs pemotongan furin pada kelelawar atau setelah penularan lintas spesies. Namun, makalah ini menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah hal yang jarang terjadi,” ujarnya, dikutip dari The Telegraph.

    “Meskipun tidak menjelaskan secara langsung bagaimana [Sars-Cov-2] mendapatkan situs pemotongan furin, hal ini menunjukkan betapa mudahnya mereka muncul di bagian yang sama dari spike [protein] pada virus yang sangat beragam dalam keluarga tersebut.”

    Prof David Robertson, Kepala Bidang Bioinformatika di Centre for Virus Research, University of Glasgow, yang juga tidak terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan ditemukannya situs pemotongan furin memang menarik, tetapi bukan hal yang mengejutkan, mengingat bagian genom virus ini tergolong cukup mudah bermutasi.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Genesys Perkuat Investasi Cloud dan AI di Asia, Singapura Jadi Pusat Regional

    Genesys Perkuat Investasi Cloud dan AI di Asia, Singapura Jadi Pusat Regional

    Bisnis.com, SINGAPURA – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Genesys mempertegas komitmennya di pasar Asia dengan meluncurkan region inti (core region) Genesys Cloud berkapasitas penuh di Singapura.

    Vice President Asia Genesys Mao Gen Foo mengatakan, ekspansi ini bukan hanya memperkuat kehadiran teknologi Genesys, tetapi juga membangun kepercayaan terhadap ekosistem cloud regional. 

    “Region Cloud Singapura yang baru akan menjembatani inovasi dan kepercayaan. Investasi ini memperkuat komitmen Genesys terhadap pertumbuhan regional serta mendukung aspirasi Singapura sebagai pemimpin digital berbasis AI,” ujarnya di Gedung WeWork, 21 Collyer Quay, Singapura, Kamis (6/11/2025).

    Investasi strategis itu dinilai akan mempercepat transformasi digital perusahaan di sektor keuangan, kesehatan, dan publik di Asia, termasuk Indonesia, dengan menawarkan layanan yang lebih cepat, aman, dan patuh terhadap regulasi perlindungan data. 

    Adapun, infrastruktur baru ini terhubung dengan Amazon Web Services (AWS) Asia Pacific (Singapore) Region untuk memastikan keandalan dan kepatuhan terhadap aturan seperti Personal Data Protection Act (PDPA).

    Dengan terhubung ke Amazon Web Services (AWS) Asia Pacific (Singapore) Region, infrastruktur baru ini memberikan akses bagi organisasi terhadap inovasi Agentic AI terbaru dari Genesys Cloud sehingga memungkinkan intelijen pengalaman secara real time di seluruh perjalanan pelanggan dan karyawan.

    Berdasarkan riset Genesys, lebih dari 80% eksekutif perusahaan di bidang pengalaman pelanggan (customer experience/CX) di Asia juga menyatakan akan meningkatkan alokasi anggaran AI hingga 10% dalam satu tahun ke depan. 

    Sementara itu, 58% perusahaan telah menggunakan chatbot atau agen virtual berbasis AI, dan 51% berencana memperluas otomasi layanan menggunakan sistem Agentic AI.

    Di sisi lain, riset Genesys menunjukkan tantangan utama perusahaan di Asia dalam mengoptimalkan layanan pelanggan berasal dari kompleksitas regulasi dan sistem warisan yang belum terintegrasi. 

    Dalam laporan keuangan kuartal II tahun fiskal 2026 (1 Mei–31 Juli 2025), Genesys mencatat annual recurring revenue (ARR) global nyaris US$2,2 miliar, atau tumbuh 35% (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. 

    Di kawasan Asia Pasifik, ARR Genesys Cloud telah menembus US$200 juta, dengan pertumbuhan lebih dari 45% yoy pada sektor jasa keuangan dan lebih dari 60% di Singapura.

    Genesys saat ini mengoperasikan region layanan penuh di Tokyo, Osaka, Sydney, Mumbai, dan Seoul, serta koneksi satelit di Hong Kong dan Jakarta. Kehadiran region inti di Singapura memperkuat posisi Asia sebagai motor pertumbuhan utama bagi bisnis cloud perusahaan.

    Di Asia, Genesys mendukung pelanggan terkemuka di berbagai industri seperti layanan kesehatan, layanan keuangan, dan ritel, termasuk Maxicare, ProbeCX, Astro, Siam Commercial Bank, Adira Finance, dan Security Bank. 

  • Nggak Ujug-ujug Jual Mobil, Daihatsu Awalnya Bikin Mesin Diesel Buat Bantu Warga

    Nggak Ujug-ujug Jual Mobil, Daihatsu Awalnya Bikin Mesin Diesel Buat Bantu Warga

    Osaka

    Bicara tentang Daihatsu di Indonesia, mungkin yang langsung terbayang adalah mobil-mobil irit dan praktis seperti Ayla dan Sigra.

    Namun, perjalanan pabrikan asal Jepang ini ternyata memiliki fondasi filosofi yang dalam, yang akarnya justru bukan dari mobil penumpang. Jejak itu dapat ditelusuri di Daihatsu Humobility World, Osaka. Tim detikOto yang tengah berada di kota tersebut bersama Astra Daihatsu Motor menyaksikan langsung bagaimana sejarah panjang Daihatsu dimulai.

    Pada 1907, perjalanan Daihatsu dimulai. Fokus pertamanya adalah menciptakan mesin untuk memudahkan hidup masyarakat.

    “Inilah salah satu mesin tertua yang masih ada dari Daihatsu, yaitu mesin diesel tipe LH-25. Mesin ini digunakan untuk mengalirkan air ke sawah, terutama di daerah yang sulit mendapatkan air dari sungai,” ujar pemimpin tur Daihatsu Humobility World.

    Mesin Daihatsu Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)

    “Mesin ini dikirim ke Prefektur Shiga pada tahun 1933 untuk memasok air ke area persawahan luas dan bekerja sekitar 1.000 jam setiap tahun selama kurang lebih 20 tahun,” lanjutnya.

    Peralihan Daihatsu ke dunia otomotif pun masih dilandasi semangat yang sama. Mereka tidak langsung menciptakan mobil canggih, melainkan HD Type, sebuah kendaraan roda tiga kecil.

    Pada era itu, mobil yang beredar kebanyakan adalah mobil impor yang mahal. Kehadiran HD Type adalah jawaban atas kebutuhan kendaraan angkut yang terjangkau bagi usaha kecil dan menengah.

    Semangat untuk menyelesaikan masalah mobilitas ini terus berevolusi. Lantas lahirlah Midget di era 1950-an. Kendaraan roda tiga ini dijuluki “city helicopter” karena kemampuannya menerobos jalan sempit dan mengangkut barang, mengubah cara kerja pedagang kecil.

    “Berkat Midget yang bisa bermanuver di ruang sempit dan membawa banyak barang, cara kerja masyarakat berubah drastis,” lanjut pemandu tur tersebut.

    Filosofi “membantu warga” ini kemudian merasuk ke dalam setiap lini produk Daihatsu. Setelah Midget, Daihatsu lantas mulai menggarap mobil mungil atau kei car.

    Daihatsu Fellow Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)

    Sejarah mencatat, Fellow jadi mobil mini pertama mereka yang dirancang untuk keluarga muda perkotaan. Lanjut ada Charade yang juga sempat populer di Indonesia dengan mesin 3-silinder 1000 cc. Setelah Charade, sejarah pembuatan mobil Daihatsu terus bergulir hingga hari ini.

    (mhg/dry)