kab/kota: Osaka

  • Sopir Taksi Gelap Warga China di Jepang Ditangkap, 4 Turis WNI Jadi Korban – Halaman all

    Sopir Taksi Gelap Warga China di Jepang Ditangkap, 4 Turis WNI Jadi Korban – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Seorang sopir taksi gelap berkewarganegaraan China ditangkap oleh Kepolisian Prefektur Kyoto pada 1 April lalu, setelah diketahui membawa empat warga negara Indonesia (WNI) sebagai penumpang untuk berekreasi tanpa izin resmi sebagai kendaraan komersial.

    “Kami menangkap seorang pria berusia 28 tahun, warga China yang mengaku sebagai pegawai kantor dan tinggal di Distrik Asahi, Kota Osaka.

    Ia dicurigai melanggar Undang-Undang Transportasi Jalan karena melakukan kegiatan taksi ilegal atau ‘shirotaku’—yakni mengangkut penumpang tanpa izin resmi,” ungkap sumber Tribunnews.com di kepolisian Jepang, Jumat (4/4/2025).

    Polisi dari Divisi Investigasi Lalu Lintas Prefektur Kyoto sudah lama mencurigai pria tersebut menjalankan praktik taksi ilegal.

    Ia diduga menggunakan mobil pribadi untuk mengangkut penumpang di Distrik Fushimi, Kota Kyoto, dengan imbalan bayaran tanpa izin dari otoritas terkait.

    Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya.

    “Saya tahu ini ilegal, tapi saya sangat membutuhkan uang,” ujarnya.

    Kecurigaan penyidik muncul saat melihat empat turis Indonesia masuk ke sebuah mobil van mewah Toyota di area parkir Fushimi Inari Taisha.

    Polisi kemudian mengikuti kendaraan tersebut dan memberhentikannya beberapa ratus meter dari lokasi. Sang sopir langsung mengaku menjalankan taksi gelap.

    Setelah penangkapan, keempat WNI tersebut terpaksa melanjutkan perjalanan mereka dengan moda transportasi lain seperti kereta api atau taksi resmi.

    Polisi menduga pelaku menjalin kesepakatan dengan para penumpang melalui aplikasi atau metode online lainnya.

    Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat menggunakan jasa taksi online.

    “Pastikan sopir memiliki izin resmi sebagai pengemudi taksi berpelat hijau yang diakui sebagai kendaraan komersial. Kami sedang gencar melakukan razia terhadap taksi gelap di berbagai tempat di Jepang,” ujar sumber tersebut.

    Bagi pelanggar, denda yang dikenakan berkisar antara 300.000 yen hingga 5 juta yen.

    Jika pelanggaran dilakukan berulang, pelaku dapat dijatuhi hukuman penjara.

    Diskusi mengenai isu taksi gelap juga sedang marak dibahas dalam komunitas Pencinta Jepang.

    Bagi yang ingin bergabung, partisipasi gratis,  cukup kirimkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp ke: tkyjepang@gmail.com.

  • Umumkan Jadwal Tur Dunia, Jay Park Gelar Konser di Jakarta, 12 Juli Mendatang

    Umumkan Jadwal Tur Dunia, Jay Park Gelar Konser di Jakarta, 12 Juli Mendatang

     

    JAKARTA – Park Jae Beom atau lebih dikenal dengan nama Jay Park, mengumumkan jadwal tur dunia yang akan dimulai pertengahan tahun ini. Terdapat 12 kota yang akan dikunjungi, meliputi kawasan Asia dam Australia.

    Melalui jadwal yang diunggah di akun Instagram miliknya, Jay Park akan mengunjungi ibukota Indonesia, Jakarta pada 12 Juli 2025.

    “(Apakah) kalian siap?” tulis Jay Park, mengutip keterangan unggahan, Selasa, 1 April.

    Pengumuman tersebut disambut baik oleh para penggemar di Indonesia, mengingat Jay Park gagal tampil tahun lalu, setelah pergelaran Waterbomb Jakarta 2024 dibatalkan.

    Adapun, tur bertajuk “2025 Jay Park World Tour: Serenades and Body Rolls” akan dimulai dengan pertunjukan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 14 Juni.

    Selanjutnya, rapper sekaligus penyanyi-penulis lagu berusia 37 tahun itu akan mengunjungi Taipei pada 19 Juni, Bangkok pada 22 Juni, Manila pada 28 Juni, dan Hong Kong pada 9 Juli.

    Setelah pertunjukan di Jakarta, Jay Park juga akan mengunjungi Singapura pada 19 Juli. Kemudian, pelantun “Ganadara” itu akan tampil di dua kota di Jepang, yaitu Kanagawa pada 28 Juli dan Osaka pada 30 Juli.

    Setelah sembilan perhentian di Asia, Jay Park melanjutkan tur dengan tampil di tiga kota berbeda di Australia dan Selandia Baru, yaitu Sydney pada 19 Agustus, Melbourne pada 21 Agustus, serta Auckland pada 24 Agustus.

    Sebagai informasi, Jay Park yang lahir di Amerika Serikat, debut di industri musik K-pop sebagai member 2PM pada tahun 2008.

    Hanya bertahan setahun, kontroversi yang melibatkan namanya membuat Jay Park memilih untuk keluar dari 2PM dan pulang dan menetap untuk sementara waktu ke Amerika Serikat.

    Dukungan besar dari penggemar membuatnya kembali ke Korea Selatan. Ia pun memulai jalan musiknya sebagai solois sejak tahun 2010. Album debutnya, “New Breed”, dirilis dua tahun kemudian.

    Sejak saat itu, Jay Park meraih sukses besar di skena musik Korea Selatan. Gaya musiknya telah menginspirasi banyak rapper dan idol setelahnya. Beberapa lagunya yang paling dikenal, antara lain “Mommae”, “All I Wanna Do (K)”, dan “Unlock It (Lock It)”.

  • Konser d’Masiv di Amerika Sukses, Berlanjut di 3 Kota Jepang

    Konser d’Masiv di Amerika Sukses, Berlanjut di 3 Kota Jepang

    Jakarta, Beritasatu.com – D’Masiv baru saja tampil di ajang MUSExpo 2025 yang berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu (16/3/2025) lalu. Kini, konser d’Masiv akan digelar di tiga kota di Jepang, yakni Osaka, Nagoya, dan Tokyo pada April 2025 mendatang.

    Hal itu diungkapkan Rian d’Masiv dalam keterangannya kepada media, Kamis (27/3/2025).

    “Melanjutkan perjalanan kami tentang evolusi, d’Masiv akan kembali tampil di Jepang untuk terus belajar dan menyerap energi baru dari sana,” ungkap Rian.

    Lewat konser d’Masiv Pop Journey, mereka ingin terus mengasah kemampuan tampil di event-event internasional.

    “Lewat konser internasional ini kita akan merancang perkembangan karier internasional kami dan memperluas basis penggemar kami dengan tetap mempertahankan warna musik pop Indonesia yang unik agar mereka bisa tahu ini adalah warna kami,” tambahnya.

    Tak hanya itu, lewat konser internasionalnya, d’Masiv ingin terus belajar dan memperkaya khasanah musik yang mereka mainkan.

    “Kita ingin kesempatan konser di luar negeri itu untuk memperkaya perspektif bermusik kami dan berharap lewat konser ini kita akan bisa terinspirasi warna karya musik d’Masiv ke depannya agar bisa lebih diterima penggemar internasional,” tandasnya.

    Berdasarkan jadwal, d’Masiv akan tampil di Osaka pada 18 April 2025. Lalu mereka akan unjuk gigi di Nagoya pada 19 April 2025, dan konser di Tokyo pada 20 April 2025.

  • Deportasi Warga Uighur, Thailand di Tengah Dilema Geopolitik?

    Deportasi Warga Uighur, Thailand di Tengah Dilema Geopolitik?

    Jakarta

    Setelah berminggu-minggu melakukan manuver diplomatik dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan ambigu, otoritas Thailand akhirnya mendeportasi sekelompok 40 pria Uighur ke Cina bulan lalu.

    Padahal, selama berbulan-bulan, Amerika Serikat (AS) dan beberapa organisasi hak asasi manusia telah memperingatkan bahwa para warga Uighur itu hampir pasti akan menghadapi penganiayaan, penahanan sewenang-wenang, atau bahkan nasib yang lebih buruk di bawah pemerintahan Cina, jika tindakan itu dilakukan.

    Uighur, minoritas muslim berbahasa Turki dari provinsi Xinjiang di barat laut Cina, telah mengalami penindasan bertahun-tahun oleh otoritas Cina. Washington bahkan telah secara resmi menyebut tindakan Cina sebagai “genosida”.

    Insiden deportasi terbaru ini mirip dengan kejadian pada 2015, ketika pemerintah Thailand juga secara paksa mengembalikan lebih dari 100 pengungsi Uighur ke Cina, yang kemudian memicu kemarahan global dan protes dari warga muslim.

    Kecaman terhadap Pemerintah Thailand

    Menjelang deportasi terbaru ini, Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan beberapa peringatan, menyerukan Bangkok untuk menghormati kewajibannya berdasarkan hukum internasional, terutama prinsip larangan pengusiran paksa, yang melarang pengembalian individu ke negara di mana mereka berisiko mengalami penyiksaan, perlakuan kejam, hukuman, atau bahaya serius lainnya.

    Pada 27 Februari, hari deportasi terjadi, Kementerian Luar Negeri Jerman mengecam langkah tersebut dalam sebuah pernyataan.

    “Deportasi ini melanggar prinsip dalam hukum internasional yang melarang pengembalian orang ke negara di mana mereka menghadapi pelanggaran hak asasi manusia yang serius,” katanya.

    Komisi Eropa juga mengecam keputusan Bangkok. Dalam sebuah resolusi yang disahkan pada 13 Maret, Parlemen Eropa menyerukan Thailand untuk segera menghentikan deportasi lebih lanjut dan memberikan transparansi mengenai kebijakan pengungsi mereka.

    Banyak analis sepakat bahwa keputusan Thailand ini adalah langkah yang disengaja untuk mencari dukungan dari Cina, yang telah lama menuntut pengembalian pengungsi Uighur dari luar negeri.

    Deportasi ini terjadi pada saat Beijing secara aktif berupaya mempererat hubungannya dengan Bangkok, terutama dalam menangani sindikat industri penipuan siber atau cyberscam yang telah menyebar ke sebagian besar negara tetangga Thailand.

    “Apakah Thailand melakukannya untuk menyenangkan Beijing? Ya. Tetapi apakah Thailand meninggalkan Barat demi Cina? Tidak, sama sekali tidak,” kata seorang analis Thailand dan kolumnis kepada DW. “Thailand sedang memainkan strategi keseimbangan yang biasa, dan dalam hal ini, mereka hanya memprioritaskan kepentingan jangka pendeknya.”

    Utamakan ekonomi daripada isu HAM

    Para analis secara luas melihat keputusan ini lebih didorong oleh pragmatisme ekonomi daripada keselarasan ideologi.

    “Thailand jelas tidak memikirkan kesejahteraan para pembangkang Cina, dan jelas tidak mempertimbangkan kerusakan jangka pendek terhadap reputasinya,” kata Mark Cogan, profesor studi perdamaian dan konflik di Universitas Kansai Gaidai di Osaka, kepada DW.

    Sebaliknya, yang dipikirkan adalah satu hal yang paling penting bagi Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra: pertumbuhan ekonomi. “Saat ini, pertumbuhan ekonomi lebih mungkin terjadi dengan Cina daripada dengan Amerika Serikat,” kata Cogan.

    Ekonomi Thailand memang telah lesu selama bertahun-tahun dan diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 2,5% pada 2025, hampir sama seperti tahun lalu, menurut data pemerintah.

    Salah satu sektor yang jadi perhatian utama Bangkok adalah pariwisata, yang menyumbang sekitar sepersepuluh dari PDB. Namun, enggannya wisatawan Cina untuk kembali dalam jumlah besar sejak pandemi COVID-19, jadi salah satu faktor utama yang merugikan sektor ini.

    Alasan utamanya adalah kepercayaan bahwa Thailand tidak aman, sebuah citra yang sebelumnya dipropagandakan oleh Beijing sebagai bagian dari upayanya menekan pemerintah Asia Tenggara untuk menangani pusat-pusat penipuan atau scam mereka.

    United States Institute of Peace memperkirakan bahwa industri ilegal ini bisa bernilai antara seperempat hingga sepertiga dari ekonomi formal Kamboja, Laos, dan Myanmar, negara tetangga Thailand.

    Banyak pusat penipuan ini ditemukan di kota-kota dekat perbatasan Thailand, dan Thailand adalah titik transit utama dalam perdagangan manusia yang dipaksa bekerja di pusat-pusat tersebut.

    Pada Januari, aktor Cina berusia 31 tahun, Wang Xing, yang juga dikenal dengan nama panggung Xingxing, diselamatkan dari pusat penipuan siber di Myanmar setelah diculik di Thailand.

    Ia dikembalikan ke Thailand setelah mendapat perhatian besar di media sosial Cina.

    Menurut Napon Jatusripitak, peneliti tamu di ISEAS–Yusof Ishak Institute, Bangkok sangat bertekad untuk menarik wisatawan Cina.

    “Namun, tujuan ini dapat terancam oleh laporan berkelanjutan mengenai masalah keamanan bagi wisatawan Cina, atau oleh kegagalan Beijing dalam meyakinkan warganya sendiri,” tambahnya.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Strategi menyeimbangkan kepentingan

    Paul Chambers, pakar urusan Asia Tenggara di Universitas Naresuan, Thailand, mencatat bahwa ini bukan pertama kalinya Bangkok berupaya menenangkan Beijing.

    Sejak Januari, Bangkok dan Beijing telah meningkatkan kerja sama keamanan mereka, yang sebagian besar berfokus pada industri penipuan siber di Asia Tenggara, yang dianggap sebagai ancaman keamanan transnasional paling berbahaya di kawasan ini.

    Namun, Thailand tetap bekerja sama dengan AS, kata Chambers. Negara ini masih menjadi salah satu dari dua sekutu AS di kawasan tersebut, dan kedua negara masih terus berpartisipasi dalam latihan militer dan kepolisian bersama.

    “Sampai kerja sama Thailand-AS menurun drastis, saya ras kita tidak bisa mengatakan bahwa Bangkok telah meninggalkan strategi keseimbangan dan sepenuhnya memasuki orbit Beijing,” kata Chambers.

    Namun, beberapa pihak merasa episode deportasi ini bisa jadi titik balik.

    Bagi Thitinan Pongsudhirak, peneliti senior di Institute of Security and International Studies, kasus ini menandai “titik perubahan” dalam keseimbangan geopolitik Thailand.

    “Thailand kini menjadi bidak terbuka dalam konflik AS-Cina,” katanya kepada DW. “Bahaya strategis terbesar adalah bahwa elite Thailand yang menghadapi sanksi AS kini semakin dekat dengan Cina dan mengorbankan strategi keseimbangan yang pernah terkenal.”

    Untuk saat ini, beberapa analis memperkirakan Bangkok tidak akan terlalu terganggu oleh sanksi visa AS. “Thailand melihat pembatasan perjalanan AS sebagai hukuman yang cukup minimal,” kata Phil Robertson, direktur Asia Human Rights and Labour Advocates, kepada DW.

    Meski begitu, ia menyebutnya “agak cerdik” bahwa kedutaan AS di Bangkok belum mengumumkan siapa yang masuk daftar hitam, yang berarti satu-satunya cara bagi pejabat Thailand untuk mengetahuinya adalah dengan mengajukan visa dan kemudian berisiko mengalami penolakan yang memalukan.

    Robertson di sisi lain juga mempertanyakan: apalah arti potensi kehilangan muka bagi seorang politisi atau pejabat Thailand dibandingkan dengan “neraka yang akan dihadapi 40 orang Uighur di Xinjiang?”

    “Bisa dibilang pemerintah Thailand lolos dengan hukuman yang secara mengejutkan, ringan.”

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Siap-siap! Konser G-Dragon Bakal Guncang Jakarta pada Juli 2025

    Siap-siap! Konser G-Dragon Bakal Guncang Jakarta pada Juli 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi asal Korea Selatan (Korsel) sekaligus personel grup idola K-Pop BigBang, G-Dragon secara resmi mengumumkan akan menggelar konser di Indonesia pada 26 Juli 2025. Hal ini menjadi kabar baik bagi para penggemarnya, setelah rapper tersebut sempat hiatus beberapa tahun, kemudian muncul kembali dengan lagu dan album terbarunya.

    Kabar tersebut diumumkan langsung melalui unggahan resmi akun Instagram G-Dragon, @xxxibgdrgn. Dalam unggahan tersebut, tercantum daftar nama-nama kota yang akan disinggahi G-Dragon dalam tur dunianya yang bertajuk “Ubermensch G-Dragon 2025 World Tour”.

    Dalam akun Instagram lainnya, @fanplusonedotcom yang juga milik G-Dragon, dijelaskan kota-kota yang tercantum adalah bagian dari fase pertama tur dan kemungkinan masih ada fase-fase berikutnya.

    Konser G-Dragon BigBang di Indonesia akan digelar di Indonesia Arena, Jakarta. Namun, untuk sementara ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai harga tiket yang dapat ditemukan di situs resmi G-Dragon Tour.

    Selain Indonesia, G-Dragon juga akan mengunjungi beberapa negara lain, seperti Jepang, Filipina, China, dan Malaysia. Beberapa jadwal konser yang sudah terkonfirmasi adalah Tokyo pada 10-11 Mei 2025, Bulacan, Filipina pada 17 Mei 2025, Osaka pada 25-26 Mei 2025, Macau pada 7-8 Juni 2024, Taipei pada 12-13 Juli 2025, Kuala Lumpur pada 19-20 Juli 2025, dan Hong Kong pada 9-10 Juli 2025.

    Nama tur dunia G-Dragon diambil dari album terbarunya, Ubermensch yang dirilis pada 25 Februari 2025. Album tersebut berisi lagu-lagu, seperti Power, Home Sweet Home, Too Bad, Drama, Ibelongiiu, Take Me, Bonamana, dan Gyro-Drop.

    Menurut agensi G-Dragon Galaxy Corporation G-Dragon, judul Ubermensch terinspirasi dari filosofi Friedrich Nietzsche, yang menggambarkan seseorang ideal yang melampaui nilai-nilai tradisional dan batasan sosial.

    Melalui album tersebut, G-Dragon ingin menunjukkan sisi dirinya yang lebih kuat dan mampu mengatasi berbagai tantangan. Sedangkan Tur ini menjadi tur dunia pertama G-Dragon dalam 88 bulan, sejak “Act III, M.O.T.T.E” pada 2017. Tur sebelumnya mencatatkan 36 pertunjukan dan menarik sekitar 654.000 penonton.

  • Tur Konser G-Dragon Dikonfirmasi Bakal Digelar di Jakarta Juli 2025

    Tur Konser G-Dragon Dikonfirmasi Bakal Digelar di Jakarta Juli 2025

    JAKARTA – G-Dragon baru saja mengumumkan jadwal tur konser Übermensch di beberapa kota. Jakarta pun menjadi salah satu destinasi pertunjukan tunggal sang leader BigBang tersebut.

    Konser GD di Jakarta akan digelar pada 26 Juli mendatang di Indonesia Arena Senayan, Jakarta. Hal itu disampaikan akun resmi Fanplus1dotcom pada hari ini, Rabu 19 Maret.

    Pengumuman G-Dragon World Tour fase 1 mencakup sejumlah kota di beberapa negara Asia. Dimulai pada 10 Mei di Tokyo, konser akan singgah ke Bulacan, Kuala Lumpur, Osaka, Taipei hingga 10 Agustus di Hong Kong.

    VIP dan fans Kwon Jiyong di Tanah Air pun antusias melihat pengumuman tersebut. Meski hanya mendapat satu jadwal pertunjukan, mereka tetap bersemangat karena perang tiket dipastikan bakal sengit.

    “Indonesia sehari aja king serius ini??? 😭,” kata salah satu fans di kolom komentar Instagram @fanplusonedotcom. “Alhamdulillah JAKARTA.. I’M SO EXCITED 😭😭😭,” sahut lainnya.

    Konser solo G-Dragon akan membawa materi-materi di album terbaru, Übermensch sebagai sajian utama. Album ini memuat karya-karya eksploratif GD dengan beragam warna dan genre.

    Artis yang mendapat predikat raja K-Pop ini terakhir kali menggelar tur pada 2017 lalu. Setelah tujuh tahun lebih berselang, ia siap kembali menghibur para penggemar di berbagai belahan dunia dengan seni pertunjukan artistik dan berkelas.

  • SoftBank & OpenAI Dikabarkan Berencana Bangun Pusat Data AI di Jepang

    SoftBank & OpenAI Dikabarkan Berencana Bangun Pusat Data AI di Jepang

    Bisnis.com, JAKARTA — SoftBank dikabarkan berencana mengubah bekas pabrik panel LCD Sharp di Osaka, Jepang, menjadi pusat data.

    Pusat data adalah ruangan fisik, bangunan, atau fasilitas yang menampung infrastruktur TI untuk membangun, menjalankan, dan menyediakan aplikasi dan layanan. Pusat data juga menyimpan dan mengelola data yang terkait dengan aplikasi dan layanan tersebut.

    Melansir dari Reuters, Jumat (14/3/2025), pusat data tersebut nantinya akan mengoperasikan agen kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan bersama OpenAI, kreator ChatGPT yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

    SoftBank disebut akan membeli fasilitas serta sebagian tanah di pabrik TV LCD Sharp yang sudah ditutup, dengan harga sekitar 100 miliar yen atau sekitar US$677,05 juta (Rp11,1 triliun)

    Pusat data ini dijadwalkan mulai beroperasi pada 2026 dan akan menjadi salah satu yang terbesar di Jepang, dengan kapasitas daya sebesar 150 megawatt. 

    Kemitraan ini bertujuan untuk mengomersialkan model agen AI OpenAI di Jepang, termasuk rencana untuk melatih model-model tersebut menggunakan data dari perusahaan klien dan menyediakan agen AI yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.

    Investasi ini diperkirakan akan mencapai sekitar 1 triliun yen atau sekitar US$6,77 miliar, yang menandakan komitmen besar SoftBank dan OpenAI dalam memperluas penerapan teknologi AI di Jepang.

    Akan tetapi, hingga saat ini, SoftBank dan OpenAI belum memberikan komentar terkait laporan tersebut.

  • Pengemudi Bus asal Indonesia di Jepang Berharap Bisa Membawa Rombongan Timnas Indonesia Bertanding – Halaman all

    Pengemudi Bus asal Indonesia di Jepang Berharap Bisa Membawa Rombongan Timnas Indonesia Bertanding – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Tanggal 10 Juni 2025, tim nasional sepakbola Indonesia akan bertanding melawan tuan rumah Jepang di Osaka.

    Pengemudi bus pariwisata asal Indonesia, Iyus (40), yang merupakan WNI dengan status Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker) pertama yang berhasil menjadi pengemudi bus di Jepang, sangat berharap bisa menjadi pengemudi timnas Indonesia pada pertandingan tersebut.

    “Iya, saya ingin sekali menjadi pengemudi bus yang membawa timnas Indonesia datang ke Jepang untuk bertanding pada 10 Juni mendatang,” ujar Iyus dalam wawancara khusus dengan Tribunnews.com baru-baru ini (6/3/2025).

    Iyus, yang tiba di Jepang pada tahun 2013, lahir dan dibesarkan di Cileungsi, Bogor.

    “Namun, setelah menikah dengan wanita Indonesia, saya tinggal di Cibubur, Jakarta Timur,” tambahnya.

    Setelah bekerja di tiga perusahaan travel, Iyus memutuskan mencari tantangan baru dengan menjadi sopir bus sejak Juni 2024.

    “Saya juga mengajak teman-teman Indonesia di Jepang untuk menjadi sopir bus, tetapi mereka enggan, mungkin karena mengendarai bus besar terasa sulit. Namun, saya justru menjadikan hal itu sebagai tantangan, dan alhamdulillah, saya berhasil diterima sebagai sopir bus orang asing pertama di perusahaan Nikko Kanko Bus ini,” ceritanya.

    Dengan status visa Tokutei Ginou, pihak perusahaan masih mengurus perizinan yang memungkinkan Iyus mengendarai bus besar pariwisata nantinya, sambil menjalani masa pelatihan saat ini.

    Iyus (nama lengkapnya sesuai KTP hanya tertulis Iyus) masih dalam proses pelatihan di kantornya hingga akhir April mendatang. “Saya diajarkan dengan baik oleh para senior. Saya sangat senang bekerja di sini, dan alhamdulillah, gaji yang saya terima cukup untuk menafkahi istri dan dua anak lelaki saya,” ungkapnya.

    Selain itu, Iyus berharap bisa membawa ilmunya ke Indonesia agar para pengemudi bus di tanah air dapat belajar tentang budaya mengemudi di Jepang.

    “Tidak seperti di Indonesia yang sering menggunakan klakson, di Jepang sangat jarang menggunakan klakson. Belum lagi pelayanan kepada penumpang bus, luar biasa baik di sini,” ujarnya.

    Iyus merasa betah bekerja di Nikko Kanko Bus karena lingkungan kerja yang sangat baik dan perlakuan terhadap karyawan yang sangat menghargai.

    “Ada empat pengemudi bus wanita di Nikko Kanko Bus, dan Chief Operating Officer (COO) Nobuaki Matsumoto berjanji akan meningkatkan jumlah pengemudi bus wanita di masa mendatang,” paparnya kepada Tribunnews.com.

    Perusahaan bus pariwisata tersebut menerapkan disiplin yang sangat ketat. Setiap pagi, sebelum bekerja, para pengemudi bus wajib menjalani pemeriksaan alkohol, suhu tubuh, tekanan darah, dan memastikan mereka cukup istirahat.

    “Itu adalah peraturan dari pemerintah yang mengharuskan pemeriksaan kesehatan setiap hari,” jelas Matsumoto.

    “Menjadi pengemudi bus, kesehatan kami sangat diperhatikan oleh perusahaan. Kami harus menjaga pola makan, cukup istirahat, dan menjaga stamina agar tetap sehat. Tanggung jawab kami besar, yaitu membawa penumpang dengan aman dan nyaman,” tambahnya.

    Saat ini, Nikko Kanko Bus memiliki 90 karyawan, termasuk karyawan kontrak, tanpa ada karyawan paruh waktu.

    Dari total karyawan tersebut, 80 di antaranya adalah pria.

    “Saya masih fokus berlatih mengendarai bus saat ini. Tugas yang dipercayakan kepada saya tidak mudah. Mohon doa dan dukungan dari semua teman agar saya semakin lancar dalam mengendarai bus pariwisata ini,” tutup Iyus.

    Bagi yang tertarik berdiskusi tentang pengemudi di Jepang, dapat bergabung dengan kelompok Pencinta Jepang. Informasi lebih lanjut bisa dikirim melalui email ke tkyjepang@gmail.com dengan mencantumkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp.

     

     

     

     Iyus (40), yang merupakan WNI dengan status Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker) dan 

  • 91 Persen Wisatawan Indonesia Berencana Liburan ke Luar Negeri Tahun Ini

    91 Persen Wisatawan Indonesia Berencana Liburan ke Luar Negeri Tahun Ini

    JAKARTA – Survei Klook Travel Pulse mengungkapkan 91 persen wisatawan Indonesia berencana untuk berlibur ke luar negeri pada tahun ini.

    Survei yang dilakukan pada Desember 2024 melalui GlobalWebIndex (GWI) ini mencakup 7.000 responden di 14 negara, yakni Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Jepang, Australia, Tiongkok Daratan, India, Indonesia, dan Amerika Serikat.

    “Terungkap sebanyak 91 persen dari wisatawan Indonesia berencana melakukan wisata internasional di 2025,” ungkap General Manager Klook untuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia, Sarah Wan, Selasa, 4 Maret.

    Sarah memaparkan, dari wisatawan Indonesia akan menghabiskan waktu lebaran bersama keluarga di luar negeri, sebanyak 55 persennya akan melakukan wisata internasional dalam 3-6 bulan ke depan, termasuk pada periode lebaran.

    “Kami melihat semakin banyak warga Indonesia yang menghabiskan momen Lebaran bersama keluarga untuk berwisata ke luar negeri,” ujar Sarah.

    Terungkap tiga destinasi favorit wisatawan Indonesia pada 2025 yaitu Jepang, Singapura dan Korea Selatan. Adapun Kota destinasi favorit untuk wisatawan yang ingin berwisata ke Jepang adalah Tokyo dan Osaka, dua kota terbesar di Jepang.

    “Melihat antusias wisatawan Indonesia untuk berwisata ke Jepang, Klook Travel Station akan memberikan banyak promosi wisata Jepang, termasuk beli 1 gratis 1 untuk Universal Studios Jepang, diskon 50 persen untuk semua destinasi, dan 30 persen untuk tiket Shinkansen sekali jalan,” tutur Sarah.

    Dia menambahkan dari survei juga ditemukan 4 dari 5 wisatawan memiliki keterbatasan finansial dalam berwisata. Akan tetapi, sebanyak 62 persen dari wisatawan bersedia untuk menghabiskan setengah dari budget wisata guna mendapatkan pengalaman seperti atraksi dan tur.

    “Karena itu, di Klook Travel Station, Klook memberikan satu pengunjung beruntung, berupa satu Klook travel voucher Rp10 juta untuk digunakan pemenang berwisata ke destinasi manapun. Program ini dapat diperoleh mulai 5 hingga 9 Maret 2025 di Central Park Mall, Jakarta,” jelasnya.

    Selain itu, lanjut dia, wisatawan bisa langsung memilih tempat duduk di Shinkansen dengan pemandangan gunung Fuji atau memiliki opsi tempat duduk dengan penyimpanan bagasi besar.

    Kemudian, wisatawan juga lebih mudah masuk stasiun hanya dengan fitur scan QR code yang langsung diperoleh di aplikasi Klook saat pembelian.

     

  • Kain Lukis Nasrafa, Jejak Kreativitas dari Solo ke Panggung Dunia – Halaman all

    Kain Lukis Nasrafa, Jejak Kreativitas dari Solo ke Panggung Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di sudut Kota Solo yang sarat budaya, sebuah kisah inspiratif lahir dari tangan-tangan kreatif yang berani bermimpi besar.

    Kain Lukis Nasrafa, bukan sekadar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)  biasa, tetapi sebuah ruang bagi seni dan ekspresi yang menggema hingga ke mancanegara.

    Berawal dari Kampung Petoran, Kecamatan Jebres, kini karya-karya Nasrafa telah menjejak di panggung internasional, menjadi saksi perjalanan ketekunan dan kecintaan pada seni yang tiada henti.

    Galeri Nasrafa bukan hanya tempat bagi sekadar transaksi jual beli, tetapi juga menjadi laboratorium kreatif yang menarik banyak sekolah dan komunitas untuk datang, belajar, serta menyelami proses panjang dari sehelai kain polos yang kemudian disulap menjadi mahakarya penuh warna.

    Produk-produk Nasrafa telah menyabet berbagai penghargaan bergengsi, termasuk apresiasi dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

    Namun lebih dari sekadar trofi dan piagam, kehadiran Nasrafa telah menjadi bukti bahwa kreativitas, jika diasah dengan sepenuh hati, mampu menembus batas hingga ke Negeri Sakura.

    Lahir pada 20 Januari 2012, Nasrafa bukan sekadar bisnis, melainkan misi untuk mewadahi kreativitas anak muda Solo yang berbakat dalam seni lukis.

    Sang pendiri, Yani Mardiyanto, memilih nama Nasrafa sebagai akronim dari ketiga buah hatinya, yakni Nasywa, Rafi, dan Fadhil, sebagai bentuk doa dan harapan agar usaha ini terus berkembang.

    Bermodalkan Rp 12 juta, ia memulai segalanya dari nol, membeli kain jilbab polos, cat air, serta peralatan sederhana lainnya.

    Namun, seperti banyak kisah sukses lainnya, jalan yang ditempuh tidaklah mudah.

    Pada masa-masa awal, Yani harus berkeliling dari pintu ke pintu, menyodorkan brosur, dan memperkenalkan produk Nasrafa kepada para wisatawan di Pasar Klewer dan Pasar Gedhe.

    Kala itu, belum ada media sosial yang bisa mempercepat promosi. 

    Semua dilakukan dengan kesabaran, keyakinan, dan kerja keras.

    “Dulu belum ada media sosial buat promosi seperti sekarang ini, jadi harus susah payah jualan mulut (memasarkan) sampai sebar brosur,” ungkapnya ketika ditemui Tribunnews pada Minggu (2/3/2025).

    Kesabaran itu membuahkan hasil. 

    Nasrafa mulai dikenal luas setelah mengikuti berbagai pameran seni dan produk kreatif yang difasilitasi dinas Pemerintah Kota Surakarta hingga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

    Bagi Yani, pameran bukan sekadar ajang jualan, tetapi juga medan terbaik untuk memperkenalkan produk yang tidak bisa sekadar dijelaskan dalam katalog, tetapi perlu dirasakan langsung keindahan dan keunikannya.

    Berkat ketekunannya, Nasrafa akhirnya lolos kurasi Dinas UMKM dan Perindustrian Kota Surakarta, membuka pintu bagi lebih banyak kesempatan.

    Dari sehelai kain, kini karya seni Nasrafa telah hadir dalam berbagai bentuk.

    Motif khas bunga dan daun tetap menjadi identitas utama, tetapi Nasrafa tak berhenti berinovasi.

    Berevolusi, kreativitas para seniman Nasrafa dapat ditemukan dalam bentuk tas, pouch, syal, kemeja, kaus, payung, hingga topi. 

    Setiap sapuan kuas menghadirkan kisah, menjadikan setiap produk bukan hanya barang konsumsi, tetapi juga bagian dari seni yang hidup dan bercerita.

    Tembus Pasar Global

    Produk kain lukis Nasrafa, Industri Kecil Menengah (IKM) asal Solo, Jawa Tengah, turut serta dalam Indonesia Fair di Namba Marui Department Store, Osaka, Jepang. Pameran tersebut berlangsung dari 24-30 Mei 2023. (Dok Nasrafa / ITPC Osaka)

    Karya-karya Nasrafa pun mulai mencuri perhatian dunia.

    Pada 2019, Nasrafa menerima undangan eksklusif untuk mengikuti pameran Manila Fame di Filipina.

    Tak lama berselang, produk-produk Nasrafa mulai diekspor ke Singapura dan Amerika Serikat, membawa cita rasa seni Solo ke berbagai belahan dunia.

    Tahun 2022 menjadi tonggak bersejarah lainnya ketika Nasrafa dipilih sebagai satu dari lima UMKM Indonesia yang dipamerkan di Osaka Lifestyle Show Jepang, di bawah naungan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka.

    Tahun berikutnya, Nasrafa kembali menorehkan jejak di Namba Marui Department Store, Osaka, melalui ajang Indonesia Fair.

    Di sana, motif sakura menjadi primadona, membaur harmonis dengan nuansa budaya Jepang yang kaya.

    Seperti halnya ombak yang tak selalu tenang, perjalanan Nasrafa pun diwarnai pasang surut.

    Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah dampak dari konflik Rusia-Ukraina yang membuat ekspor ke Eropa terhenti sejak akhir 2022.

    Namun, di balik setiap tantangan, selalu ada peluang. Yani kini tengah membidik pasar Turki dengan produk unggulan terbaru: tas pandan lukis, yang menghadirkan keindahan alami dalam sentuhan seni yang unik dan berkelas.

    Terbantu Dana Pinjaman

    Grafis – Perjalanan Nasrafa dari dibentuk hingga ikuti pameran internasional (Tribunnews/Wahyu Gilang Putranto)

    Dalam menjaga stabilitas bisnisnya, Yani memanfaatkan berbagai fasilitas perbankan, salah satunya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.

    Menurutnya, KUR BRI menjadi jawaban saat tak ada peluang lagi untuk mengembangkan usaha.

    Apalagi dampak pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar tak hanya baginya, bahkan bagi sebagian besar pengusaha.

    Bermula dari pinjaman Rp 20 juta, kemudian meningkat menjadi Rp 100 juta, dana ini menjadi darah segar yang memungkinkan Nasrafa terus berinovasi.

    Tak hanya permodalan, BRI juga membuka pintu bagi Nasrafa untuk mengikuti berbagai pameran, sekaligus membantu penguatan merek agar lebih dikenal luas.

    “KUR BRI ini kan memang dikenal para pelaku UMKM dan pengusaha ya, jadi saya mengajukan dan sangat terbantu untuk permodalan saat situasi sedang susah,” paparnya.

    Di usianya yang ke-57, Yani tak hanya bermimpi untuk membesarkan Nasrafa, tetapi juga ingin menjadikannya sebagai warisan bagi generasi mendatang.

    Baginya, Nasrafa bukan sekadar bisnis, tetapi juga media untuk menginspirasi, membuka peluang bagi para seniman muda, dan mengangkat seni lukis kain ke tingkat yang lebih tinggi.

     “Kami ingin terus berinovasi, menembus pasar baru, dan memastikan bahwa warisan budaya ini tetap lestari hingga anak cucu,” ujarnya penuh keyakinan.

    KUR BRI

    Grafis Pengajuan KUR BRI

    BRI telah menyalurkan pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2024 sebesar Rp 184,98 triliun.

    Sepanjang tahun 2024, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 184,98 triliun.

    Demikian menjadikan BRI sebagai perbankan dengan penyaluran KUR terbesar dibanding perbankan nasional lainnya.

    Penyaluran KUR BRI itu pun menjangkau lebih dari 4 juta debitur atau pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia, memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    Keberhasilan penyaluran KUR BRI tersebut juga diikuti dengan kualitas kreditnya yang terjaga.

    Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, strategi pengelolaan KUR yang diterapkan BRI berhasil menjaga tingkat Non-Performing Loan (NPL) tetap sehat, yaitu di level 2 persen. Hal ini menunjukkan pengelolaan risiko yang baik dalam penyaluran kredit kepada segmen UMKM.

    “KUR itu 100?nanya berasal dari bank. Dana bank dihimpun dari masyarakat, deposito, tabungan, dan giro. KUR diberikan kepada masyarakat yang belum bankable namun feasible. Jadi, ketika terjadi kredit macet, 70 persen risiko dibayar oleh asuransi, dan 30 persen ditanggung bank. Dan itu kita sekarang bisa di-manage NPL KUR itu di sekitar 2%,” ujar Sunarso dalam siaran pers, Kamis (23/1/2025).

    Sunarso menambahkan bahwa tingkat NPL sebesar 3% pada kredit di segmen UMKM masih dianggap ideal, mengingat karakteristik segmen tersebut berbeda dengan kredit korporasi.

    Menurutnya, pada tahap awal (front-end), fokusnya adalah menjangkau sebanyak mungkin nasabah baru tanpa proses seleksi yang terlalu ketat. 

    Kemudian, pada tahap mid-end dilakukan maintenance.

    Apabila terjadi kredit macet, tahap back-end berperan untuk mengelola risiko, mencakup penagihan yang diwujudkan dalam recovery rate untuk menjaga kualitas kredit.

    Strategi ini memungkinkan BRI untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM dengan tetap menjaga kesehatan portofolio kredit.

    Upaya BRI tersebut sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menapaki 100 hari kerja.

    Dalam hal ini Asta Cita ketiga yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan juga Asta Cita keenam khususnya dalam hal mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

    Sementara itu, Kementerian BUMN RI berupaya mempercepat implementasi Asta Cita tersebut.

    Menteri BUMN RI Erick Thohir menjabarkan bahwa inisiasi tersebut mulai dari hilirisasi, pembangunan infrastruktur, pelayanan masyarakat, stabilisasi harga pangan, hingga pengembangan sumber daya manusia dan energi berkelanjutan.

    Baginya, kolaborasi lintas kementerian dan badan menjadi momentum strategis untuk menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks.

    “Dalam waktu kurang dari 100 hari, kita telah menunjukkan langkah nyata dan dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat. Hal ini menjadi bukti bahwa gotong royong adalah kunci keberhasilan,” pungkas Erick Thohir.

    (*)