kab/kota: Ngawi

  • Fakta Menarik Benteng Van Den Bosch Ngawi, Berikut Info Lokasi dan Harga Tiket

    Fakta Menarik Benteng Van Den Bosch Ngawi, Berikut Info Lokasi dan Harga Tiket

    Surabaya (beritajatim.com) – Benteng Van Den Bosch atau yang lebih dikenal dengan Benteng Pendem Ngawi adalah salah satu warisan bersejarah yang menarik di Jawa Timur. Dibangun pada era Perang Diponegoro antara tahun 1825-1830, benteng ini mencerminkan peran pentingnya dalam sejarah nasional.

    Berlokasi di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, benteng ini memiliki ukuran mencapai 165 x 80 meter. Meskipun telah berusia ratusan tahun, lokasinya sangat strategis dengan jarak kurang lebih 1 kilometer dari pusat kota Ngawi, memudahkan wisatawan untuk mengunjunginya. Berikut adalah rangkuman lengkap mengenai Benteng Van Den Bosch Ngawi:

    1. Pembangunan oleh Gubernur Jenderal Van den Bosch

    Benteng ini dibangun pada tahun 1839 oleh Gubernur Jenderal Van den Bosch, yang memimpin dan menguasai wilayah Ngawi saat itu. Fungsinya utama adalah sebagai benteng pertahanan Belanda selama masa penjajahan mereka di Indonesia.

    2. Asal Nama “Pendem”

    Benteng Van Den Bosch

    Nama “Pendem” bukan tanpa makna. Berasal dari kebiasaan masyarakat Ngawi, nama ini mencerminkan bangunan benteng yang sebagian besar berada di bawah permukaan tanah sekitarnya, mengingatkan kita pada sesuatu yang “terpendam” dalam tanah.

    3. Lebih dari 500 Pintu

    Benteng ini menampilkan keunikan dengan memiliki lebih dari 500 pintu, sebuah jumlah yang mengagumkan dan melebihi jumlah pintu yang ada di Lawang Sewu di Semarang. Menurut penelitian terbaru, ada total 519 pintu di dalam benteng, membutuhkan sekitar 40 truk kayu untuk proses revitalisasi.

    4. Restorasi dengan Biaya Fantastis

    Mengalami revitalisasi total sejak 10 Desember 2020, Benteng Pendem Ngawi mendapatkan perhatian khusus setelah kunjungan dari Presiden Joko Widodo, yang mana dilansir dari laman resmi DPUPR Ngawi. Proyek ini memiliki anggaran sekitar Rp 113,7 miliar untuk merevitalisasi 13 bangunan di dalam kompleks benteng dan penataan kawasan inti.

    5. Destinasi Wisata Sejarah dan Edukasi

    Selain menjadi penanda sejarah, Benteng Van Den Bosch Ngawi kini bertransformasi menjadi destinasi wisata edukasi. Dengan informasi lengkap seputar sejarahnya, benteng ini menawarkan pengalaman belajar yang seru namun juga mendalam. Ditambah dengan bangunan yang kokoh dan estetika menarik, tempat ini menjadi spot yang sempurna untuk berfoto dan mengabadikan momen yang berkesan.

    Dengan segala kekayaan sejarah dan keunikan yang dimilikinya, Benteng Van Den Bosch di Ngawi adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam sejarah Indonesia dan menikmati keindahan arsitektur kolonial yang megah.

    Bagi kalian yang ingin berkunjung ke destinasi ini, Benteng Van Den Bosch buka setiap hari pukul 08.00 – 17.00 WIB. Harga tiket masuknya pun sangat terjangkau, yakni hanya Rp 10 ribu saja per orang, sepadan dengan pengalaman yang akan kalian dapatkan di dalamnya. [mnd/aje]

  • Polres Malang Fasilitasi Balik Gratis Lebaran 2024

    Polres Malang Fasilitasi Balik Gratis Lebaran 2024

    Malang (beritajatim.com) – Polres Malang membuka program arus balik gratis bagi masyarakat yang akan kembali ke kota asal setelah merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah. Program ini diinisiasi sebagai bagian dari upaya Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pada perayaan lebaran tahun ini.

    Kasihumas Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara menjelaskan, pendaftaran untuk program arus balik gratis telah dibuka sejak tanggal 11 hingga 16 April 2024 di Mapolres Malang, Kepanjen, Kabupaten Malang. Masyarakat yang berminat dapat langsung mendaftarkan diri di Polres Malang untuk pendataan lebih lanjut.

    “Program ini sesuai dengan instruksi Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pada perayaan lebaran dan Idul Fitri tahun ini,” ungkap Dicka saat dikonfirmasi di Polres Malang, Sabtu (13/4/2024).

    Polres Malang telah menyiapkan sejumlah armada bus untuk mengantar pemudik kembali ke kota tujuan masing-masing. Program arus balik gratis ini akan melayani melalui tiga rute utama, yaitu Malang – Jakarta, Malang – Ngawi, dan Malang – Banyuwangi.

    “Tidak ada syarat khusus dalam pendaftaran balik gratis. Pendaftar hanya perlu membawa kartu identitas dan melaporkan domisili selama masa libur lebaran,” tambah Ipda Dicka.

    Arus balik gratis ini akan dilepas pada tanggal 18 April 2024 dari Polres Malang. Masyarakat yang berpartisipasi atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi contact person pendaftaran Balik Gratis Polres Malang di nomor 0823-3875-8246.

    Dicka menekankan bahwa program balik gratis ini diharapkan dapat membantu masyarakat serta mengurangi risiko kecelakaan akibat kelelahan saat berkendara. Pihaknya berjanji akan mengupayakan secara maksimal program ini dan berharap masyarakat dapat mengikuti dengan antusias.

    “Momentum ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk mewujudkan mudik yang ceria dan penuh makna, seiring dengan arus balik masyarakat yang hendak kembali ke kota asal,” pungkasnya. [yog/but]

  • Kasat Lantas Ngawi Bagikan Minuman Gratis di Perempatan Karangasri

    Kasat Lantas Ngawi Bagikan Minuman Gratis di Perempatan Karangasri

    Ngawi (beritajatim.com) – Puluhan kendaraan harus antre untuk menuju arah Ngawi di Perempatan Karangasri pada Sabtu (13/4/2024) siang. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan volume kendaraan yang hendak berlibur ke Ngawi.

    Terik matahari yang panas dan kepadatan lalu lintas membuat para pengguna jalan merasa gerah dan tidak nyaman. Melihat situasi tersebut, Kasat Lantas Polres Ngawi, AKP Sapari, turun tangan untuk membantu para pengguna jalan.

    AKP Sapari membeli minuman dari pedagang pinggir jalan dan kemudian membagikannya secara gratis kepada para pengguna jalan yang sedang antre.

    “Melihat cuaca yang panas dan kepadatan lalu lintas, kami ingin membantu para pengguna jalan agar tidak terlalu kepanasan saat mengantre,” kata AKP Sapari.

    Upaya AKP Sapari ini mendapat apresiasi dari para pengguna jalan. Mereka merasa terbantu dan tersentuh dengan kepedulian dari Kasat Lantas Ngawi.

    Selain membagikan minuman gratis, pihak Satlantas Polres Ngawi juga mengatur arus lalu lintas untuk kendaraan yang hendak ke kawasan Ngawi dari arah Bojonegoro dan Madiun. Hal ini dilakukan untuk mengurai kemacetan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.

    Satlantas Polres Ngawi mengimbau kepada para pengguna jalan untuk selalu berhati-hati saat berkendara dan mematuhi peraturan lalu lintas. Pengguna jalan dapat melaporkan kepada pihak kepolisian jika menemukan situasi yang membahayakan di jalan raya. [fiq/but]

  • Imbas Hujan 5 Jam di Magetan, Air Meluap Rendam Rumah Warga

    Imbas Hujan 5 Jam di Magetan, Air Meluap Rendam Rumah Warga

    Magetan (beritajatim.com) – Hujan deras mengguyur kawasan Kabupaten Magetan sejak Kamis (11/4/2024) sore. Akibatnya, kawasan Desa Temboro dan Karas terdampak luapan air.

    Tak hanya menggenangi jalan penghubung Kecamatan Karas Kabupaten Magetan dengan Kecamatan Kendal Ngawi, air juga masuk ke sejumlah rumah warga.

    Arus lalu lintas sempat tersendat imbas jalan raya Karas-Kendal tergenang air. Meski begitu, pengguna jalan baik roda dua dan roda empat masih bisa melintas.

    “Hujannya deras selama beberapa jam. Lapangan desa, di dekat rumah saya juga terendam. Ada yang masuk rumah warga juga,” kata Afifah, salah satu warga Desa Jungke.

    Hingga berita ini ditulis, air sudah mulai surut meski masih menggenangi jalan raya. Pihak BPBD Magetan dan TNI Polri masih terus memantau lokasi. Pun melakukan pendataan terhadap dampak luapan air tersebut. [fiq/ian]

  • Pasutri di Magetan Ini Rela Tak Berlebaran Demi Jaga Perlintasan KA Ganda 

    Pasutri di Magetan Ini Rela Tak Berlebaran Demi Jaga Perlintasan KA Ganda 

    Magetan (beritajatim.com) – Pasangan suami istri (pasutri) di Desa Bayemtaman, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, rela tidak berlebaran demi menjaga perlintasan kereta api ganda tanpa palang pintu di dekat rumahnya.

    Secara bergantian, Kartini (56) dan Sartono (64) menjaga perlintasan tersebut. Dengan sigap, mereka memberikan tanda dan bahkan menghentikan kendaraan dari kedua arah saat ada kereta api yang hendak melintas.

    Sartono mengatakan bahwa dia dan istrinya sudah 15 tahun menjaga perlintasan kereta api tersebut tanpa gaji dari PT KAI.

    “Ya, sudah 15 tahun kami jaga perlintasan ini gantian sama istri. Lebaran tahun ini juga kami tidak bisa berlebaran karena harus menjaga perlintasan. Ini demi keamanan dan kemanusiaan, menyelamatkan nyawa banyak orang,” kata Sartono.

    Para pengguna jalan pun merasa terbantu dengan kehadiran pasutri ini. Pengguna jalan biasanya hendak ke arah Kabupaten Madiun atau ke arah Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi.

    “Bagus sih, sangat membantu sekali. Kan tidak ada palang pintunya, jadi mau tak mau harus ada orang yang rela bantu jaga. Apalagi musim lebaran gini, ini membahayakan,” kata Ayu Megawati, salah satu pengguna jalan.

    Kisah pasutri di Magetan ini menunjukkan dedikasi dan kepedulian mereka terhadap keselamatan orang lain. Mereka rela mengorbankan waktu dan momen lebaran untuk menjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

    Pun, pasutri tersebut sempat mendapatkan apresiasi dari Polres Magetan dan Dinas Perhubungan Magetan. Diketahui, lokasi tersebut sudah terpasang palang pintu namun belum dioperasikan.

    Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api, baik yang ada palang pintu maupun yang tidak. [fiq/ian]

  • Bocah Ngawi Hanyut di Bengawan Solo, Ditemukan Meninggal 

    Bocah Ngawi Hanyut di Bengawan Solo, Ditemukan Meninggal 

    Ngawi (beritajatim.com) – Bocah berinisial NA (5) warga Desa/Kecamatan Mantingan, Ngawi, yang hanyut di Bengawan Solo ditemukan meninggal pada Rabu (10/4/2024) pukul 14.00 WIB. Siswi SD itu sebelumnya hanyut saat mencari ikan bersama kakaknya di aliran sungai pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB.

    Jasad NA ditemukan berada di pinggir sungai dengan jarak 25 kilometer dari titik pertama hanyut. Tepatnya di kawasan Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi. Petugas kemudian melakukan evakuasi terhadap jenazah korban.

    Pihak keluarga, yakni Suparman (51) dan Elva Dyah Ayu (41) kemudian mendatangi lokasi untuk memastikan. Pun, jenazah dikenali dari rambut dan baju yang dipakai korban.

    “Korban atas nama NA sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran sungai Bengawan Solo masuk wilayah Kedunggalar. Pihak keluarga sudah memastikan jika jenazah anak-anak itu adalah korban,” kata Bambang Sumantri, petugas Basarnas.

    Oleh Tim SAR, jenazah korban kemudian dibawa ke Instalasi Forensik dan Medikolegal RSUD dr Soeroto Ngawi untuk divisum. Petugas memastikan jika korban meninggal karena tenggelam. Kini jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

    Sebelumnya, bocah SD di Ngawi berinisial NA (5) warga Desa/Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi diduga terseret arus Sungai Bengawan Solo pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB. Ibunya, yakni Elva Dyah Ayu menangis histeris.

    Kejadian berawal saat NA bermain bersama kakaknya laki-lakinya yakni MU (9) di Bengawan Solo pada Senin siang. Jarak sungai dengan rumah bocah itu sekitar 100 meter. Saat sampai di sungai, keduanya mulai mencari ikan. Namun, tak disangka, NA justru terpeleset dan kemudian tercebur ke Bengawan Solo. Dia kemudian hanyut. [fiq/ted]

     

     

  • Kronologi Bocah Ngawi Hanyut di Sungai Bengawan Solo 

    Kronologi Bocah Ngawi Hanyut di Sungai Bengawan Solo 

    Ngawi (beritajatim.com) – NA (5), bocah asal Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur hanyut ke Bengawan Solo pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB. Bocah itu diduga terpeleset sampai akhirnya tercebur ke sungai hingga hanyut di sungai.

    Warga setempat, Suradi mengatakan, sebelum dikabarkan hanyut, dia melihat NA dan kakak laki-lakinya yakni MU (9) sedang mencari ikan kecil di Bengawan Solo yang berjarak 100 meter dari rumah korban. Tak lama kemudian, MU menangis dan mengatakan adik perempuannya itu hanyut. 

    “Di bengawan sedang banyak ikan. Nah, anak-anak nyari ikan di situ. Nah, korban ini terpeleset, kemudian hanyut gitu. Kakaknya nangis terus, manggil nama adiknya. Kami akhirnya tahu kalau adiknya ini hanyut,’’ kata Suradi. 

    Sontak warga pun panik dan berupaya mencari NA. Orang tua korban yakni Suparman (51) dan  Elva Dyah Ayu (41) pun panik.

    Suparman bahkan langsung terjun ke sungai untuk mencari putri ketiganya itu. Namun, malam menjelang, dia belum menemukan putrinya. 

    Pun, hari ini, Selasa (9/4/2024), petugas gabungan SAR, BPBD Ngawi, Damkar Ngawi, TNI, dan Polri berupaya mencari NA menggunakan perahu karet. Petugas menyisir ratusan meter dari titik pertama NA dinyatakan hanyut. Hingga pukul 11.00 WIB, petugas masih melakukan pencarian. 

    Sebelumnya diberitakan,  Bocah SD di Ngawi berinisial NA (5) warga Desa/Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi  diduga terseret arus Sungai Bengawan Solo pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB. Ibunya, yakni Elva Dyah Ayu menangis histeris. 

    Kejadian berawal saat NA bermain bersama kakaknya laki-lakinya yakni MU (9) di Bengawan Solo pada Senin siang. Jarak sungai dengan rumah bocah itu sekitar 100 meter. Saat sampai di sungai, keduanya mulai mencari ikan. Namun, tak disangka, NA justru terpeleset dan kemudian tercebur ke Bengawan Solo. Dia kemudian hanyut dan belum ditemukan. 

    Saat tahu adik perempuannya hanyut, MU hanya bisa menangis hingga mengundang perhatian warga. Dia pun menceritakan jika NA hanyut di sungai. Warga pun segera memberitahu Suparman (51), bapak korban. 

    Mendengar anak ketiganya dari empat bersaudara hanyut, Suparman segera bangun dari tidurnya dan menuju sungai. Setelah sempat mencari bersama warga di radius 300 meter, bocah itu tak ditemukan. 

    ‘’Saya awalnya tidur, kemudian anak saya bilang, katanya adiknya hanyut. Saya segera bangun, saya nyebur ke sungai buat mencarinya. Saat ini belum ketemu. Saya mohon bantuannya, supaya anak saya segera ditemukan,’’ kata Suparman. 

    Polisi yang datang ke lokasi kemudian memintai keterangan sejumlah saksi. Pun, bakal segera melakukan pencarian dengan Basarnas, TNI, Damkar Ngawi, dan BPBD Ngawi. 

    “Benar ada laporan anak tenggelam sedang mencari ikan bersama kakaknya di sungai Bengawan Solo yang jaraknya 100 meter dari rumahnya. Kami mendatangi lokasi memintai keterangan dan koordinasi dengan Tim SAR dan BPBD  untuk mencari anak tersebut,” kata AKP Agus Andi Anto Prabowo, Kapolsek Mantingan. [fiq/beq]

  • 31,3 Juta Pemudik ke Jatim, Khofifah: Jangan Lupa Wisata dan Kulineran

    31,3 Juta Pemudik ke Jatim, Khofifah: Jangan Lupa Wisata dan Kulineran

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan selamat datang kepada pemudik di Bumi Majapahit. Momen mudik bukan sekadar mempererat atau menyambung tali silaturahmi, namun juga meluapkan rasa kangen akan kampung halaman.

    Khofifah mengatakan, Jawa Timur dari ujung Ngawi sampai Banyuwangi memiliki banyak sekali destinasi wisata alam dan buatan serta kuliner enak yang bakalan memanjakan lidah para pemudik. Karenanya, ia berharap para pemudik bisa memanfaatkan momentum tersebut sebaik-baiknya.

    “Mumpung di kampung halaman jangan sia-siakan kesempatan untuk membayar rasa rindu itu. Bisa dengan berwisata ke berbagai destinasi bersama keluarga, atau juga dengan kulinernya yang autentik. Pokoknya, mumpung lagi mudik manfaatkan waktu tersebut agar mudik semakin penuh makna,” kata Khofifah di kediamannya di Jemursari Surabaya, Selasa (9/4/2024).

    Khofifah yakin kedatangan para pemudik dapat mendongkrak angka kunjungan wisata Jawa Timur. Selain itu, juga akan memberi dampak signifikan terhadap kinerja UMKM Jawa Timur, utamanya oleh-oleh dan kuliner. Karenanya, Khofifah berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan momentum Idul Fitri semaksimal mungkin.

    Kepada pemerintah daerah dan pengelola objek wisata, Khofifah juga berpesan untuk menyiapkan langkah antisipatif saat angka kunjungan wisata membludak.

    Pemda dan pengelola wisata, tambah dia, juga harus melakukan monitoring terhadap sarana dan prasarana utamanya pada wahana wisata untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

    “Sekali lagi, selamat datang para pemudik di Bumi Majapahit. Nikmati dan rayakan kehangatan bersama keluarga tercinta secara maksimal. Semoga membawa keberkahan bagi semua,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, sebanyak 16, 2 persen dari jumlah pemudik nasional atau sekitar 31,3 juta arus pemudik akan masuk ke Jatim. Jumlah pemudik tersebut meningkat signifikan dibanding masa lebaran tahun 2023 kemarin. [tok/beq]

  • Kapolda Jatim Sebut Puncak Arus Mudik Lancar, Tak Ada Macet

    Kapolda Jatim Sebut Puncak Arus Mudik Lancar, Tak Ada Macet

    Ngawi (beritajatim.com)  – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto menyatakan puncak arus mudik Idulfitri 1445 Hijriah di Jawa Timur berjalan lancar tanpa adanya simpul kemacetan di titik-titik pantauan.

    Hal ini disampaikan Imam saat melakukan kunjungan kerja bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim dalam memantau arus lalu lintas jelang Lebaran di Rest Area Tol Ngawi KM 575 A, pada Senin (8/4/2024).

    Berdasarkan data yang dihimpun, puncak arus mudik di Jatim terjadi pada tanggal 6 April 2024 (H-4) dengan total kendaraan pemudik mencapai 29.520 unit, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara.Pada tanggal 7 April 2024 (H-3), jumlah kendaraan pemudik mengalami penurunan signifikan dengan hanya 915 unit.

    Hingga tanggal 8 April 2024 (H-2), tercatat 50.045 unit kendaraan telah keluar dari Jawa Timur, sedangkan kendaraan yang masuk Jatim melalui Tol Ngawi hanya 22.522 unit.

    Di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, sebanyak 286.497 kendaraan pemudik telah keluar masuk tanpa hambatan.

    Imam menjelaskan bahwa pihaknya telah memerintahkan seluruh Polres jajaran di Jatim untuk mengawasi dan mengantisipasi potensi kemacetan, termasuk di pasar tumpah.

    Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono mengimbau kepada para pemudik untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam berkendara di jalan raya, serta memanfaatkan pos-pos istirahat yang telah disediakan.

    “Kami imbau untuk para pemudik agar selalu berhati-hati dalam berkendaraan. Bila capek, segera istirahat di pos-pos yang telah disediakan oleh Polres Ngawi. Kami doakan semoga selamat sampai tujuan dan selamat merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah. Waspadai juga di tempat keramaian,” tutup Argo. [fiq/beq]

  • 29 Ribu Kendaraan Masuk Jatim, 50 Ribu Keluar di Puncak Mudik

    29 Ribu Kendaraan Masuk Jatim, 50 Ribu Keluar di Puncak Mudik

    Surabaya (beritajatim.com) – Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono bersama Forkopimda Jatim melakukan peninjauan arus mudik di Pos Terpadu Mantingan dan Pos Pelayanan Mudik di Rest Area 575 A Kabupaten Ngawi.

    Titik ini sengaja dipilih untuk memastikan bahwa pintu masuk arus mudik ke Jatim bagi para pemudik dalam kondisi yang terkendali dan tidak ada hal-hal yang mengganggu kelancaran arus mudik.

    Bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto, Pangdam V/Brawijaya Mayjen Rafael Granada Baay, Panglima Koarmada II Surabaya Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, serta juga didampingi Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Pj Gubernur ingin menyampaikan bahwa pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan para pemudik.

    “Keamanan tersebut diwujudkan dengan adanya Pos Pelayanan Mudik di berbagai titik yang personelnya merupakan gabungan dari elemen strategis di Jatim,” katanya.

    Untuk diketahui, Pos Terpadu Mantingan yang berada di daerah ujung perbatasan antara Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Mulai layanan kesehatan, mushola, area parkir yang luas, ruang laktasi atau menyusui, ruang istirahat, sampai adanya petugas terapis dan refleksi.

    Petugas yang berjaga di Pos Mantingan Ngawi ini merupakan gabungan dari beberapa instansi yang memberikan layanan sesuai tupoksi masing-masing. Dengan jumlah personel yang bertugas sebanyak 58 personel yang terdiri dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, Dinkes, dan BPBD.

    Keberadaan Pos Terpadu Mantingan di perbatasan Jatim-Jateng ini sangat strategis dalam memberikan pelayanan dan pengamanan kepada masyarakat. Pos terpadu ini memberikan pengamanan dan pelayanan di jalur arteri pintu masuk ke Jatim dari Jateng, jalur poros tengah yang menghubungkan Jateng-Jatim, serta gerbang memasuki wilayah Jatim.

    Secara keseluruhan jumlah pospam, posyan dan pos terpadu di Ngawi total ada sembilan pos. Terpantau, di Pos Terpadu Mantingan ini mayoritas atau sebagian besar pemudik yang mampir adalah pemudik yang menggunakan roda dua atau sepeda motor yang tidak melalui jalan tol. Sehingga, ketika banyak pemudik yang mengantuk, bisa beristirahat di Pos Terpadu Mantingan ini.

    “Dengan lengkapnya fasilitas bagi pemudik di pos pelayanan ini, harapannya kalau memang sudah mulai lelah dan merasa ngantuk harus beristirahat. Jika sudah terasa segar badannya, bisa melanjutkan perjalanan kembali,” ujarnya.

    Tidak hanya meninjau pos terpadu di Mantingan, dalam kesempatan ini, Adhy bersama seluruh rombongan juga melanjutkan tinjauan ke Pos Pelayanan Mudik di Rest Area 575 A Ngawi.

    Titik ini merupakan titik temu wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur bagi pengendara yang melintas tol Trans Jawa. Titik ini juga diprediksi menjadi titik lelah para pemudik yang melakukan perjalanan dari barat ke timur.

    Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Tim Dirlantas Polres Ngawi, di sekitar ruas Solo-Ngawi penting untuk ditambah speed reduce/rumble strip dan lampu strobo guna mencegah pengendara yang sudah lelah dan mengantuk.

    Juga disiapkan pula banner imbauan di overpass dan di jalur arteri Mantingan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.

    Selain pos pelayanan mudik, Adhy juga mengatakan pentingnya antisipasi titik-titik yang sering ramai saat masyarakat merayakan libur lebaran.

    Terkait cuaca, ia menuturkan, bahwa saat ini curah hujan sudah melewati masa klimaksnya. Ia berharap cuaca tidak menjadi kendala pada waktu mudik ini.

    Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, bahwa berdasarkan data Puncak Mudik Lebaran tahun 2024 tercatat sebanyak 29.520 kendaraan masuk ke Jawa Timur melalui jalur darat, laut maupun udara.

    Ia juga memaparkan bahwa saat ini berdasarkan update data kendaraan yang masuk ke Jatim per 7 April tercatat sebanyak 22.522 unit. Sedangkan, kendaraan keluar tercatat sebanyak 50.054 unit.

    “Alhamdulillah di Jatim tidak ada simbol-simbol kepadatan. Karena memang lebih banyak kendaraan yang keluar dibanding masuk,” kata Imam.

    Sementara untuk masyarakat yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak tercatat ada 46.000 dan yang keluar ada 4.000 orang. Sedangkan jumlah masyarakat yang masuk melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo tercatat ada 1.411 dan yang keluar tercatat sebanyak 1.086. Kemudian, jumlah masyarakat yang masuk melalui Pelabuhan Ketapang tercatat sebanyak 195.813 orang dan keluar sebanyak 90.684 orang.

    “Selain itu, pada tahun ini tren kecelakaan lalu lintas berkurang 42 persen dari tahun 2023,” tuturnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan ruas Tol Solo-Ngawi ini memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi. Sebab, beberapa hari yang lalu telah terjadi kecelakaan di KM 572 dan 574 dari arah Jawa Tengah.

    “Kami telah lakukan upaya-upaya pencegahan seperti usulan penambahan speed reduce, pita kejut dan lampu strobo agar yang pengendara yang pada fase microsleeping bisa beristirahat terlebih dahulu,” pungkasnya. [tok/beq]