kab/kota: Ngawi

  • Kronologi Avanza Terjun ke Kebun Warga di Ngawi

    Kronologi Avanza Terjun ke Kebun Warga di Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Minibus Avanza tergelincir dan terjun ke kebun warga di pinggir Jalan Raya Ngawi Maospati, wilayah Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, pada Senin (13/5/2024) malam. Dua orang, pengemudi dan penumpang minibus, yang merupakan ayah dan anak, mengalami syok akibat kejadian ini.

    Kecelakaan tunggal ini bermula saat minibus yang dikemudikan Fatah (25) melaju kencang dari arah Kota Ngawi menuju Madiun. Fatah membawa ayahnya di dalam minibus.

    Sesampainya di lokasi kejadian, mendadak muncul sepeda motor yang melaju searah tanpa lampu di depan mereka. Fatah kaget dan membanting setir ke kanan hingga minibus tergelincir dan terjun ke perkebunan sedalam dua meter.

    Warga sekitar yang melihat kejadian itu langsung membantu mengevakuasi ayah dan anak dari dalam minibus. Keduanya mengalami syok dan sempat dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, ayah Fatah menolak dirawat karena hanya mengalami luka ringan.

    “Saya dari Ngawi mau ke Madiun. Sampai sini itu kaget, karena ada motor ga ada lampunya. Saya coba hindari malah terjun ke kebun warga. Di mobil cuma saya dan bapak. Kami luka ringan,” kata Fatah.

    Petugas Satlantas Polres Ngawi yang datang ke lokasi kejadian langsung mengamankan lokasi dan melakukan olah TKP. Hingga malam, petugas masih berusaha mengevakuasi minibus dari perkebunan.

    Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi para pengendara untuk selalu berhati-hati saat mengemudi, terutama di malam hari. Pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima dan patuhi aturan lalu lintas. [fiq/but]

  • Kasus Pembunuhan Mahasiswi Asal Ngawi di Malang Terungkap, Begini Kata Keluarga Korban 

    Kasus Pembunuhan Mahasiswi Asal Ngawi di Malang Terungkap, Begini Kata Keluarga Korban 

    Ngawi (beritajatim.com) – Diah Ayu Lestariningsih (17) mahasiswi Universitas Negeri Malang tewas bersimbah darah di kamar kosnya pada 22 Desember 2022 lalu. Saat itu petugas kesulitan mengungkap pelaku. Pun, akhirnya setelah hampir dua tahun berlalu, Polres Kota Malang menangkap pelaku.

    Terungkapnya pembunuhan berawal dari rekaman kamera closed circuit television (CCTV) di sekitar kos korban di Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Pelakunya adalah pemuda pengangguran, Hisyam Akbar Pahlevi (19), dia melakukan pembunuhan saat tengah mabuk. Saat itu, pelaku masih berusia 17 tahun 9 bulan.

    Sebelum melakukan pembunuhan, pelaku sempat pesta miras bersama tetangganya. Kemudian, pelaku pamit membeli rokok. Namun ternyata, pelaku justru mendatangi kos korban. Pelaku sangat hafal dengan lokasi kos-kosan karena masih kerabat dengan pemilik kos korban.

    Saat sampai di kos, pelaku naik ke lantai dua untuk mengambil pisau dapur. Kemudian, ke lantai satu, yakni beberapa kamar kos untuk melakukan pencurian.

    Saat pelaku melancarkan aksinya, pintu kamar kos korban tak terkunci. Pelaku kemudian langsung masuk. Korban yang terbangun dari tidur pun berusaha melawan pelaku. Namun, pelaku lebih dulu menusuk dada korban. Setelah korban meninggal, pelaku kemudian mengambil ponsel korban.

    ‘’Pelaku kemudian naik ke lantai dua untuk mencuci pisau dapur tersebut. Dan kemudian merusak kamera CCTV di sekitar kos. Kemudian, selama ini hidup seperti biasa seperti tak melakukan kejahatan,’’ kata Kasat Reskrim Polres Kota Malang Kompol Danang Yudanto dilansir dari IDN Times.

    Pelaku kemudian ditangkap polisi pada 8 Mei 2024. Saat itu juga pelaku mengaku membunuh korban usai ditanyai petugas. PUn, langsung dilakukan rekonstruksi.

    Mendengar perkembangan terkait kasus tersebut, pihak keluarga korban pun memberikan respons. Supatmawati, bibi korban mengaku bersyukur pelaku akhirnya ditangkap. Dia menghendaki pelaku dihukum seberat-beratnya.

    ‘’Kami harap pelaku dihukum berat. Nyawa harus dibayar nyawa. Tapi, negara ini kan punya aturan hukum yang berlaku. Kami harap pelaku dapat hukuman setimpal,’’ kata Supatmawati.

    Diketahui, sejak Diah ditemukan meninggal, pihak keluarga sudah berupaya agar pihak kepolisian bisa mengusut kasus tersebut. Serta meminta bantuan pihak kampus tempat korban berkuliah dulu untuk mengawal kasus tersebut. [fiq/ian]

  • Bus Mira Tabrak Sedan di Ngawi, Sopir Nyaris Diamuk Warga

    Bus Mira Tabrak Sedan di Ngawi, Sopir Nyaris Diamuk Warga

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah bus penumpang PO Mira jurusan Surabaya-Yogyakarta menabrak mobil sedan di Jalan Raya Ngawi, Desa Tambakromo Kecamatan Geneng, Ngawi, Jawa Timur, Minggu (12/5/2024) malam. Akibat kejadian ini, pengemudi mobil sedan terlibat cekcok dengan sopir bus dan nyaris diamuk warga.

    Kronologi kejadian bermula ketika bus PO Mira yang dikemudikan Sunario Eko Iswanto (41) warga Saradan, Kabupaten Madiun terlibat balapan dengan bus lain dari arah Surabaya menuju Yogyakarta.

    Saat sampai di lokasi kejadian, bus nyaris terperosok ke parit setelah menghindari mobil sedan dari arah berlawanan yang dikemudikan Lukmanto (33).

    Bus yang berusaha berjalan mundur kemudian menabrak mobil sedan yang berhenti di belakangnya hingga tersangkut di semak belukar pinggir jalan.

    Penumpang mobil sedan nopol AE 1902 GA, Ika Pujiati, merasa tidak terima karena mobilnya ditabrak. Dia pun terlibat cekcok dengan sopir bus. Warga yang datang ke lokasi kejadian juga ikut marah karena bus PO Mira dikenal ugal-ugalan.

    Sopir bus nyaris diamuk warga dan bahkan kaca bus sempat dilempar dengan batu oleh salah satu warga. “Bus itu balapan terus waktu kejadian di TKP, bus itu menabrak mobil sedan itu sampai tersangkut di semak-semak. Sopir busnya hampir diamuk warga karena ulahnya sopir. Sudah diamankan polisi,” kata Nugroho, warga setempat.

    Sementara Agus Sudarno, sang kondektur bus mengaku dia dan sang sopir dikira hendak kabur oleh warga. Sehingga, warga pun mengamuk.

    “Ya mungkin dikira kami mau kabur gitu. Akhirnya warga marah. Bus kami sempat dilempar batu, tapi kacanya tidak pecah,” kata Agus.

    Petugas kepolisian yang datang ke lokasi kejadian langsung mengamankan sopir bus ke Polsek Geneng. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.

    Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan, bus dan mobil sedan, diamankan ke Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi.

    Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi para pengendara untuk selalu berhati-hati saat mengemudi, terutama saat di jalan raya yang ramai. Hindari aksi balapan dan patuhi aturan lalu lintas untuk keselamatan bersama. [fiq/suf]

     

  • Cerita Sopir Truk Box Paket yang Terbakar di Tol Ngawi, Hendak Kirim ke Malang 

    Cerita Sopir Truk Box Paket yang Terbakar di Tol Ngawi, Hendak Kirim ke Malang 

    Magetan (beritajatim.com) – Iik Triyana (31), dipastikan terlambat mengirim paket ke Malang, Jawa Timur. Truk box ekspedisi Sicepat yang dikemudikannya terbakar. Sebagian paket milik pelanggan juga ludes dilalap api. Truk tersebut terbakar saat melintas Jalan Tol Ngawi-Kertosono KM 592 A masuk Desa Jeruk Kecamatan Kartoharjo, Magetan, Jawa Timur, Sabtu (11/5/2024). 

    Kejadian berawal saat dia mengangkut ratusan paket dari Jakarta dan hendak dikirim ke Malang. Sampai di lokasi kejadian, warga Desa Sukamanah Kecamatan Kaduhejo Pandeglang Banten itu melihat asap dari box belakang kabin truk dan kemudian muncul api. Dia kemudian menepi. “Api muncul dari box untuk muatan paket. Saya minggir, terus ambil APAR (alat pemadam api ringan) tapi tetep gak mau mati apinya. Malah makin besar,” kata Iik. 

    Dia kemudian melapor dan meminta tolong bantuan petugas Jasa Marga. Hingga akhirnya datanglah pemadam kebakaran dari Kabupaten Ngawi beserta Unit Gakkum Satlantas Polres Magetan. “Kami mendapatkan laporan dan langsung menuju ke lokasi. Jadi truk paket ini terbakar. Masih kami selidiki penyebabnya. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan Ipda Agnes Triananta. 

    Pun, api akhirnya dipadamkan setelah setengah jam kemudian. Pemadaman cukup terkendala karena ada muatan tiner di dalam truk tersebut. Damkar Ngawi mengerahkan dua unit mobil Damkar. Kejadian itu dalam penanganan Satlantas Polres Magetan. [fiq/kun]

  • Kronologi Truk Paket Terbakar di Tol Ngawi-Madiun 

    Kronologi Truk Paket Terbakar di Tol Ngawi-Madiun 

    Magetan (beritajatim.com)  – Truk pengangkut paket Sicepat terbakar di ruas Tol Km 592 A masuk Desa Jeruk, Kecamatan Kartoharjo, Magetan, Jawa Timur, pada Sabtu (11/5/2024) sore.

    Menurut keterangan Kasi Humas Polres Magetan, Kompol Budi Kuncahyo, truk box dengan nopol B 9352 BXV dikemudikan oleh IiK Triyana, warga Kampung Cigintung, Desa Sukamanah, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten.

    “Kejadian bermula ketika Triyana sedang mengemudikan truknya di ruas Tol Km 592 A. Tiba-tiba, pengemudi lain memperingatkan bahwa ada asap yang keluar dari belakang truk. Kemudian truknya menepi dan, Sopirnya membuka gembok box untuk mengecek isi truk. Saat itulah dia melihat api di dalam truk,’’ kata Kuncahyo. 

    Triyana segera menghubungi petugas pemadam kebakaran dan kepolisian. Petugas pemadam kebakaran dari Kabupaten Ngawi dan Jasa Marga Madiun pun bergegas ke lokasi kejadian untuk memadamkan api. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Truk box mengalami kerusakan cukup parah akibat kebakaran.Polres Magetan saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kebakaran.

    Kejadian ini menjadi pengingat bagi para pengendara untuk selalu berhati-hati saat mengemudi, terutama di jalan tol. “Pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan periksa kembali muatan sebelum berangkat. Jika melihat ada kendaraan yang terbakar, segera hubungi petugas pemadam kebakaran dan kepolisian. Jangan mencoba memadamkan api sendiri jika tidak memiliki keahlian yang memadai” pungkasnya. [fiq/kun]

  • Wanita Karanganyar Nyebur Sungai Bengawan Solo di Ngawi, Hanyut 2 Km, Masih Hidup

    Wanita Karanganyar Nyebur Sungai Bengawan Solo di Ngawi, Hanyut 2 Km, Masih Hidup

    Ngawi (beritajatim.com) – Tim SAR Langgeng Prima Jaya (Elpeje) Ngawi menyelamatkan seorang wanita yang diduga menceburkan diri ke Bengawan Solo pada Jumat (10/5/2024). Wanita itu berinisial PI (45) warga Kebakkramat Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. 

    Widodo, Wakil Ketua SAR Elpeje Ngawi mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan jika ada seseorang yang nyebur ke Bengawan Solo. Warga pun melihat ada seseorang yang memang hanyut dan berpegangan pada batang bambu di sungai yang bermuara di Gresik Jawa Timur itu. 

    ‘’Kemudian, korban ini tersangkut di akar pohon trembesi di pinggir Bengawan Solo masuk kawasan Kedung Manten, Dusun Trangil Desa/Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi. Korban dalam kondisi hidup dan langsung kami evakuasi menggunakan perahu dayung bersama warga sekitar,’’ kata Widodo, Jumat (10/5/2024)

    Tidak ada kendala dalam upaya evakuasi. PI kemudian dibawa ke RSUD Mantingan Ngawi untuk mendapatkan perawatan medis.

    ‘’Beruntung saat kejadian, arus Bengawan Solo ini landai ya. Artinya tidak terlalu deras. Korban masih bisa selamat dan langsung kami bawa ke RSUD Mantingan untuk mendapatkan perawatan medis. Kami menduga korban ini depresi,’’ katanya. 

    Saat ini, PI masih berada di RSUD Mantingan untuk menjalani perawatan sembari menunggu pihak keluarga untuk datang menjemputnya. [fiq/ted]

     

  •  Wanita Ngawi Cabut Gigi Diduga Infeksi Hingga Meninggal, Ini Respon Dinkes

     Wanita Ngawi Cabut Gigi Diduga Infeksi Hingga Meninggal, Ini Respon Dinkes

    Ngawi (beritajatim.com) – Nira Pranita Asih (31) wanita asal Desa Gendingan Kecamatan Widoadren Ngawi diduga mengalami infeksi usai mencabut gigi bungsu di sebuah klinik di Desa Walikukun Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Nira meninggal dunia pada 27 April 2024 lalu. 

    Kabar meninggalnya Nira pun diunggah oleh sang suami Davin Ahmad Sofyan di media sosial. Dia merasa dirugikan oleh klinik gigi di Walikukun yang merekomendasikan pencabutan hingga melakukan tindakan pencabutan gigi bungsu sang istri pada 28 Desember 2024. 

    Apa yang dialami Davin dan sang istri pun viral di media sosial. Pun, Kepala Dinas Kesehatan Ngawi dr Yudono pun mengetahui adanya peristiwa itu. Yudono mengaku sudah memanggil pihak terkait untuk mengonfirmasi kejadian tersebut. 

    “Secara kronologi butuh beberapa informasi. Memang betul, pasien tersebut ditangani oleh inisial Dokter Gigi SW. Tapi itu masih belum lengkap karena belum menyampaikan secara detail pada kami,” ujar dr Yudono, Kamis (9/5/2024)

    Dirinya menambahkan, bukan hanya Dokter Gigi SW yang memeriksa Nira. Mengingat, ibu satu anak itu beberapa kali pindah dari satu rumah sakit, ke rumah sakit lain.

    “Karena berikutnya ada beberapa dokter yang menangani juga, dokter umum, termasuk di Rumah Sakit Dr Oen, disana dirawat sekian lama. Maka dari itu kami harus mendapatkan informasi yang lengkap. Kami juga memanggil dokter gigi dari organisasi profesi PDGI Kabupaten Ngawi, demi mendapat keterangan yang tidak sepotong potong,” imbuhnya.

    Yudono membenarkan, jika status Dokter Gigi SW adalah dokter yang berdinas di RSUD Mantingan Ngawi. Menurutnya, yang bersangkutan juga membuka klinik untuk praktik mandiri.

    Mengenai klinik tempat praktik Dokter Gigi SW, Yudono menyebut sudah lama beroperasi dan tidak ada kendala secara administrasi.

    “Akan kami gali informasi dari dokter dokter lain yang ikut menangani, harus kami kumpulkan secara detail karena ada hal seperti ini, masyarakat jadi takut pergi ke dokter gigi. Sebetulnya informasi seperti ini dikomunikasikan dengan baik,Supaya masyarakat luas tidak langsung mengambil kesimpulan bahwa dicabut gigi bungsu bisa meninggal dan akhirnya tidak terselesaikan,” pungkasnya.  

    Sebelumnya, Diduga berawal mencabut gigi bungsu, wanita asal Desa Gendingan Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengalami infeksi leher hingga meninggal dunia pada 27 April 2024. 

    Dia adalah Nira Pranita Asih (31) ibu satu anak. Sang suami, yakni Davin Ahmad Sofyan (28) hanya bisa pasrah. Dia sudah menghabiskan total Rp500 juta untuk biaya istrinya berobat. Namun, sang istri justru meninggal dunia meninggalkan seorang putra yang masih berusia tiga tahun. 

    Davin pun menceritakan bagaimana sang istri berakhir meninggal dunia padahal sudah berobat di lima fasilitas kesehatan karena mengalami pembengkakan mulut pasca mencabut gigi bungsu. 

    “Berawal saat istri saya memutuskan cabut gigi bungsu pada 28 Desember 2023 silam. Sebelumnya mengeluh pusing, kami mencoba konsultasi masalah tersebut ke Klinik Gigi Walikukun. Diarahkan untuk foto rontgen di RS Sarila Husada Sragen,” ujar Davin.

    “Dari foto rontgen, gigi bungsu istri saya ini  miring kiri dan terletak paling belakang. Sehingga keputusan dokter cabut gigi bungsu. Kami ikuti rekomendasinya. Setelah dicabut dokter gigi bilang bahwa klinik libur sampai 3 Januari 2024,” tambahnya. 

    Usai mencabut gigi bungsu, tak ada gejala terlihat. Namun, Seiring berjalannya waktu, Nira mengalami pembengkakan di bagian gigi belakang 30 Desember 2024. Davin langsung mengajaknya konsultasi ke RS Panti Waluyo Solo. 

    “Kami periksa selain bengkak, indikasi terjadi radang tenggorokan. Setelah itu rawat jalan, kami tinggal sementara di Solo pada 31 Desember 2023. Udah dirawat tapi gak ada perkembangan. Kami akhirnya pindah ke RS JIH Solo. Hasilnya sama ada indikasi radang tenggorokan. Diberi vitamin untuk meringankan dan rawat jalan. Jadi fokus minum obat Rumah Sakit JIH Solo,” kata Davin

    Menurutnya, obat dari Rumah Sakit JIH menunjukkan perkembangan positif. Pada 1 Januari 2024, kondisi Nira membaik, hingga diperbolehkan pulang ke Ngawi. Namun, ternyata bukan sepenuhnya baik. 

    “Bengkak sudah membaik, tapi turun di bagian leher, sakit tidak bisa ngomong. Tanggal 3 Januari, kembali periksa ke dokter dan mengatakan infeksi. Akhirnya opname. Dikasih antibiotik tidak mempan. Akhirnya kami bawa ke Klinik Jogorogo. Bengkak hilang muncul sesak nafas. Terus dirujuk ke Rumah Sakit Dr Oen Solo pagi, infeksi menjalar ke pernapasan,” bebernya.

    Nira pun memakai alat bantu pernafasan tanggal 4 Januari 2024. Namun kondisi istrinya semakin parah. Infeksi leher sudah akut. Leher Nira pun dibedah untuk menghilangkan nanah imbas infeksi saluran di paru-paru. 

    Dia terpaksa menunggu hasil operasi seminggu. Setelah operasi dan selang dilepas, masih sesak nafas bahkan rongga paru terus menghasilkan nanah.

    “Divonis operasi thorax awal Februari 2024, pembedahan selaput paru paru bagian kanan, padahal yang infeksi kiri kanan. Setelah operasi dirawat di ICU 2 minggu melepas ventilator. Istri tidak bisa bernafas, kemudian dilakukan operasi bagian leher dilubangi atau Trakeostomi, nafas lewat jalur leher. Setelah operasi, dipindahkan dari ICU,” paparnya.

    Beberapa hari kemudian dokter membolehkan istrinya pulang ke rumah, dengan catatan punya alat pernafasan bantuan,kasur medis,dan oksigen.

    “Pada saat puasa kemarin, sempat lebaran di Ngawi. Dari leher yang dilubangi, tidak bisa ngomong selama 1 bulan. Makan lewat selang, susah berjalan,” ungkapnya.

    Kondisi membaik itu tidak bertahan lama, pada tanggal 20 April mengalami penurunan drastis dan kembali dibawa ke Rumah Sakit Dr Oen Solo.

    “Berat badan menurun jadi 27 kilogram. Kondisinya drop, kemudian meninggal saat dilakukan pertolongan pada 27 April 2024,” katanya.

    Karena kejadian itu, Davin merasa dirugikan. Dia tengah bersiap untuk membawa persoalan itu ke meja hijau. Dia merasa rugi waktu, rugi tenaga, rugi materiil, dan yang paling parah adalah istrinya berakhir meninggal dunia. 

    “Karena selama saya cari, tidak ada respon yang ditunjukkan oleh dokter gigi yang merekomendasikan cabut gigi,” pungkasnya. [fiq/aje]

  • Ini Kronologi Wanita Ngawi yang Meninggal dengan Dugaan Infeksi Usai Cabut Gigi

    Ini Kronologi Wanita Ngawi yang Meninggal dengan Dugaan Infeksi Usai Cabut Gigi

    Ngawi (beritajatim.com) – Diduga berawal mencabut gigi bungsu, wanita asal Desa Gendingan Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengalami infeksi leher hingga meninggal dunia pada 27 April 2024. 

    Dia adalah Nira Pranita Asih (31) ibu satu anak. Sang suami, yakni Davin Ahmad Sofyan (28) hanya bisa pasrah. Dia sudah menghabiskan total Rp500 juta untuk biaya istrinya berobat. Namun, sang istri justru meninggal dunia meninggalkan seorang putra yang masih berusia tiga tahun. 

    Davin pun menceritakan bagaimana sang istri berakhir meninggal dunia padahal sudah berobat di 5 fasilitas kesehatan karena mengalami pembengkakan mulut pasca mencabut gigi bungsu. 

    “Berawal saat istri saya memutuskan cabut gigi bungsu pada 28 Desember 2023 silam. Sebelumnya mengeluh pusing, kami mencoba konsultasi masalah tersebut ke Klinik Gigi Walikukun. Diarahkan untuk foto rontgen di RS Sarila Husada Sragen,” ujar Davin.

    “Dari foto rontgen, gigi bungsu istri saya ini  miring kiri dan terletak paling belakang. Sehingga keputusan dokter cabut gigi bungsu. Kami ikuti rekomendasinya. Setelah dicabut dokter gigi bilang bahwa klinik libur sampai 3 Januari 2024,” tambahnya. 

    Usai mencabut gigi bungsu, tak ada gejala terlihat. Namun, Seiring berjalannya waktu, Nira mengalami pembengkakan di bagian gigi belakang 30 Desember 2024. Davin langsung mengajaknya konsultasi ke RS Panti Waluyo Solo. 

    “Kami periksa selain bengkak, indikasi terjadi radang tenggorokan. Setelah itu rawat jalan, kami tinggal sementara di Solo pada 31 Desember 2023. Udah dirawat tapi gak ada perkembangan. Kami akhirnya pindah ke RS JIH Solo. Hasilnya sama ada indikasi radang tenggorokan. Diberi vitamin untuk meringankan dan rawat jalan. Jadi fokus minum obat Rumah Sakit JIH Solo,” kata Davin

    Menurutnya, obat dari Rumah Sakit JIH menunjukkan perkembangan positif. Pada 1 Januari 2024, kondisi Nira membaik, hingga diperbolehkan pulang ke Ngawi. Namun, ternyata bukan sepenuhnya baik. 

    “Bengkak sudah membaik, tapi turun di bagian leher, sakit tidak bisa ngomong. Tanggal 3 Januari, kembali periksa ke dokter dan mengatakan infeksi. Akhirnya opname. Dikasih antibiotik tidak mempan. Akhirnya kami bawa ke Klinik Jogorogo. Bengkak hilang muncul sesak nafas. Terus dirujuk ke Rumah Sakit Dr Oen Solo pagi, infeksi menjalar ke pernapasan,” bebernya.

    Nira pun memakai alat bantu pernafasan tanggal 4 Januari 2024. Namun kondisi istrinya semakin parah. Infeksi leher sudah akut. Leher Nira pun dibedah untuk menghilangkan nanah imbas infeksi saluran di paru-paru. 

    Dia terpaksa menunggu hasil operasi seminggu. Setelah operasi dan selang dilepas, masih sesak nafas bahkan rongga paru terus menghasilkan nanah.

    “Divonis operasi thorax awal Februari 2024, pembedahan selaput paru paru bagian kanan, padahal yang infeksi kiri kanan. Setelah operasi dirawat di ICU 2 minggu melepas ventilator. Istri tidak bisa bernafas, kemudian dilakukan operasi bagian leher dilubangi atau Trakeostomi, nafas lewat jalur leher. Setelah operasi, dipindahkan dari ICU,” paparnya.

    Beberapa hari kemudian dokter membolehkan istrinya pulang ke rumah, dengan catatan punya alat pernafasan bantuan,kasur medis,dan oksigen.

    “Pada saat puasa kemarin, sempat lebaran di Ngawi. Dari leher yang dilubangi, tidak bisa ngomong selama 1 bulan. Makan lewat selang, susah berjalan,” ungkapnya.

    Kondisi membaik itu tidak bertahan lama, pada tanggal 20 April mengalami penurunan drastis dan kembali dibawa ke Rumah Sakit Dr Oen Solo.

    “Berat badan menurun jadi 27 kilogram. Kondisinya drop, kemudian meninggal saat dilakukan pertolongan pada 27 April 2024,” katanya.

    Karena kejadian itu, Davin merasa dirugikan. Dia tengah bersiap untuk membawa persoalan itu ke meja hijau. Dia merasa rugi waktu, rugi tenaga, rugi materiil, dan yang paling parah adalah istrinya berakhir meninggal dunia. 

    “Karena selama saya cari, tidak ada respon yang ditunjukkan oleh dokter gigi yang merekomendasikan cabut gigi,” pungkasnya.

    Terpisah, Kadinkes Ngawi Yudhono akan memanggil yang bersangkutan, untuk meminta klarifikasi lebih lanjut.

    “Pihak pihak terkait akan kami minta keterangan mengenai permasalahan tersebut. Akan kami investigasi,”tandasnya. [fiq/aje]

  • Pengusaha Hotel asal Pilangkenceng Daftar Cabup Madiun

    Pengusaha Hotel asal Pilangkenceng Daftar Cabup Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Pengusaha hotel, properti, dan pariwisata yang sudah mentereng di Papua, tertarik memimpin Kabupaten Madiun. Pria itu adalah Gatot Sukarno, warga asli Desa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, mendaftar jadi Calon Bupati (Cabup) Madiun 2024.

    Gatot memilih mendaftarkan diri sebagai Cabup Madiun lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Gatot mendatangi langsung Kantor DPC PDIP Ngawi pada Senin (6/5/2024). 

    Alasan Gatot berani macung di Pilkada 2024 karena dia merasa banyak sekali masyarakat yang menghendakinya memimpin Madiun.

    “Saya akan berkontribusi sebagai putra daerah, yang ingin membawa perubahan Kabupaten Madiun.  Perekonomian di Bumi Kampung Pesilat tidak jalan maksimal Kemudian angka pengangguran kian banyak. Saya berjanji akan membangun Kabupaten Madiun lebih baik,’’ kata Gatot. 

    Dirinya juga mengaku akan mendaftar lewat Partai Nasdem. Serta menjajal semua partai yang membuka penjaringan secara terbuka, dan memberikan rekomendasi.

    “Saya siap maju membawa Madiun selama 5 tahun ke depan, demi perekonomian yang signifikan,” pungkasnya.

    Di tempat yang sama Anggota Panitia Pendaftaran PDIP  Pardi Wibowo, menambahkan pendaftaran calon bupati dan wakil bupati dibuka mulai 15 April sampai 15 Mei.

    “Pak Gatot orang pertama yang mengambil blanko formulir bupati. Setelah ini  pengambilan nanti ada pengembalian. Lalu, panitia menyerahkan ke DPD DPP untuk rekomendasi PDIP  Batas pengembalian 24 Mei,” kata Pardi. [fiq/beq]

  • Pengusaha Ngawi Hendak Nyalon Bupati Jalur Perseorangan? Ini Syaratnya

    Pengusaha Ngawi Hendak Nyalon Bupati Jalur Perseorangan? Ini Syaratnya

    Ngawi (beritajatim.com) – Salah seorang pengusaha asal Desa Selopuro Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi mendatangi kantor KPU Ngawi pada Senin(6/5/2024). Pria itu menanyakan terkait syarat agar bisa mendaftar calon Bupati Ngawi dalam Pilkada 2024 jalur perseorangan.

    Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngawi Aman Ridho Hidayat membenarkan jika ada pengusaha yang bertanya soal jalur perseorangan. Namun, Ridho belum mau menjelaskan lebih detail terkait pengusaha tersebut.

    “Memang betul ada masyarakat yang menanyakan teknis dan syaratnya seperti apa. Beliau ini pengusaha Jakarta, tapi aslinya warga Kecamatan Pitu. Datang bersama beberapa orang begitu menanyakan terkait mendaftar calon Bupati dari jalur perseorangan,” kata Ridho, Selasa (7/5/20240.

    Ridho mengatakan, selama ini baru satu orang itu saja yang menanyakan terkait maju Pilkada 2024 jalur perseorangan. Pun, untuk tahapannya memang lebih dulu dibanding jalur partai atau gabungan partai.

    “Penerimaan untuk yang jalur perseorangan ini dimulai pada 8 Mei 2024, lebih dulu karena harus verifikasi ya. Utamanya verifikasi dukungan,” terang Ridho.

    “Syarat minimal bisa mendaftar jalur perseorangan adalah ada 52.607 KTP yang memberikan dukungan. Jumlah ini tersebar di 10 kecamatan. Nah ini yang perlu diverifikasi sehingga prosesnya lebih dulu,” lanjut Ridho.

    Diketahui, syarat dukungan bagi jalur perseorangan adalah:

    1. Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk yang termuat pada Daftar Pemilih Tetap lebih dari 500.000 (lima ratus ribu) sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa, harus didukung paling sedikit 7,5% (tujuh setengah persen)

    2. Syarat Minimal Dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ngawi Tahun 2024, sebanyak 52.607 (Lima Puluh Dua Ribu Enam Ratus Tujuh) dukungan Jumlah dukungan sebagaimana dimaksud pada poin pertama, harus tersebar di lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kecamatan. (Untuk Ngawi tersebar minimal 10 Kec.)

    3. Menyerahkan Surat Pernyataan (Model B.1-KWK)

    4. Melampirkan Foto Copy KTP/Surat perekaman KTP-el dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pada Surat Pernyataan Dukungan.

    5. Bagi Penduduk yang usia dan pekerjaannya tidak memenuhi syarat, maka pendukung wajib menyerahkan surat pernyataan bahwa yang bersangkutan sudah/pernah kawin dan/atau tidak lagi memiliki pekerjaan yang tercantum dalam KTP.

    6. Daftar pendukung akan diinput oleh bakal pasangan calon kepala daerah ke dalam Sistem Informasi Pencalonan dengan ketentuan yang akan disampaikan kemudian.

    Syarat tersebut bersumber dari Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ngawi Nomor 733 Tahun 2024 Tentang Syarat Minimal Dan Persebaran Dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan Dalam Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Ngawi Tahun 2024.

    Helpdesk pencalonan ada di Kantor KPU Ngawi Jalan Untung Suropati No 48 Ngawi. [fiq/aje]