kab/kota: Ngawi

  • Begini Proses Evakuasi Sapi Ngawi yang Tercebur Septic Tank

    Begini Proses Evakuasi Sapi Ngawi yang Tercebur Septic Tank

    Ngawi (beritajatim.com) – Seekor sapi betina berbobot dua kuintal tercebur ke septic tank di Desa Pacing Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi, Minggu (26/05/2024) pagi.

    Upaya evakuasi berlangsung dramatis, petugas harus menggunakan tripod rescue serta menyiram septic tank dengan air agar bisa lebih mudah mengangkat si sapi.

    Kejadian itu pertama kali diketahui oleh Nardi (48) warga setempat, sekaligus si pemilik sapi. Saat mengecek kandang pada dini hari, dia tak melihat sapinya. Saat dicari-cari, ternyata sapi itu sudah masuk dalam septic tank yang baru digali tak jauh dari kandang.

    Nardi pun panik hingga akhirnya meminta bantuan warga lain. Sampai akhirnya, warga meminta bantuan Petugas Damkar Ngawi serta SAR Sikatan Ngawi.

    “Pada jam 5.00 pagi, kami mendapat laporan lalu kami bersama Damkar datang ke lokasi. Kedalaman septic tank ada empat meter lebih. Sapinya berbobot dua kuintal lebih septic tank sempit menyulitkan kami. Akhirnya berhasil kami evakuasi dengan selamat,” kata Joko Setyono, anggota SAR Sikatan.

    Sementara itu, Untari, istri si pemilik sapi mengaku lega hewan ternaknya bisa dievakuasi dengan selamat.

    “Sudah lega sapinya selamat terima kasih semuanya yang membantu itu sejak pagi baru bisa diangkat. Sebelum diangkat itu sapi sudah lima jam di dalam,” kata Untari. [fiq/aje]

  • Kronologi 2 Pelajar Ngawi Tewas Tenggelam di Bengawan Madiun 

    Kronologi 2 Pelajar Ngawi Tewas Tenggelam di Bengawan Madiun 

    Ngawi (beritajatim.com) – Dua pelajar Ngawi tewas tenggelam di Bengawan Madiun pada Sabtu (25/5/202). Dua pelajar itu tenggelam selang dua jam antar kejadian di Desa Kandangan Kecamatan/Kabupaten Ngawi.

    Pertama, korban berinisial IW (13) pelajar sekolah menengah pertama (SMP) warga Desa Kandangan Kecamatan/Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. IW dan dua orang rekannya mandi di Bengawan Solo yang tak jauh dari rumahnya.

    Sayangnya, korban yang tak bisa berenang itu tenggelam di Bengawan Solo. Pun, sekitar satu jam pencarian, korban pun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    Kemudian, korban kedua yakni pelajar SMK berinisial AG (16) warga Desa Kandangan Ngawi. Agil bermain di Bengawan Madiun dan kemudian tenggelam.

    “Betul ada dua kejadian laka air di Desa Kandangan Kecamatan Ngawi di aliran sungai Bengawan Madiun. Dua korban merupakan pelajar. Satu pelajar SMP dan satunya SMK. Keduanya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” terang Kapolsek Ngawi AKP Suyadi di lokasi kejadian.

    Suyadi mengatakan, kedua jenazah sudah dibawa ke rumah duka. Pun sudah dilakukan visum. Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban.

    “Kami mengimbau siapa saja agar tidak beraktivitas di kawasan aliran sungai. Apalagi jika tidak bisa berenang. Kemudian, kami mengimbau agar orang tua mengingatkan putra putrinya agar tidak main di kawasan Bengawan Madiun,” pungkas Suyadi. [fiq/ian]

  • 2 Siswi Tabrak Minibus di Magetan, Rombongan Wisata Batal ke Sarangan

    2 Siswi Tabrak Minibus di Magetan, Rombongan Wisata Batal ke Sarangan

    Magetan (beritajatim.com) – Dua orang siswi yang berboncengan menggunakan sepeda motor menabrak minibus wisata Azam Trans di Jalan Raya Maospati-Ngawi masuk Desa Baluk Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan, Sabtu (25/5/2024). Akibatnya, keduanya pun mengalami luka.

    Kejadian berawal saat minibus yang dikendarai oleh Robi Anta Mawlaya (29) warga Desa Tertek Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, Jawa Timur berjalan dari arah Ngawi ke arah Magetan. Robi hendak mengantar rombongan wisata ke Sarangan. Sampai di lokasi kejadian, dia berhenti karena jalan dibuka tutup untuk perbaikan jalan

    Tiba-tiba, Robi merasakan benturan keras dari belakang. Ternyata, ada dua orang gadis yang mengendarai motor sudah terjatuh. Salah satunya tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan.

    Keduanya adalah NI (16) warga Bojonegoro dan satunya adalah NA (16) warga Ngawi. Kondisi NI cukup serius sehingga harus dirujuk ke RSUD dr Sayidiman Magetan.

    “Ini tadi saya sudah berhenti ada perbaikan jalan. Sudah ada antrean terus pengendara motor itu menghantam belakang saya. Korban dua satu kritis. Kami mau ke Sarangan tapi terus urusan gini,” kata Robi, si pengemudi minibus.

    Kejadian itu kini dalam proses penyelidikan Satlantas Polres Magetan. Pun, belasan penumpang asal Bojonegoro itu batal menuju Sarangan. [fiq/ian]

  • Begini Kronologi Penangkapan Penjudi Sabung Ayam Ngawi 

    Begini Kronologi Penangkapan Penjudi Sabung Ayam Ngawi 

    Ngawi (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ngawi menangkap 6 orang tersangka kasus judi sabung ayam. Penangkapan dilakukan setelah sebelumnya terjadi pembubaran yang menewaskan satu orang warga dan dua lainnya luka di lokasi judi sabung ayam di Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, pada Minggu (19/5/2024) sore.

    Salah satu tersangka, Sumono (49) ditangkap saat mencoba kabur ke Jakarta dengan menggunakan bus umum di Terminal Bus Kertonegoro, Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, pada Selasa (21/5/2024) siang.

    Tersangka lainnya, Pamujiono (40) ditangkap di rumahnya di Desa Kauman, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan. Petugas harus menghadapi perlawanan dari anak Pamujiono yang masih kecil saat melakukan penangkapan.

    Keenam tersangka memiliki peran berbeda dalam judi sabung ayam, di antaranya sebagai penyelenggara, pengepul uang judi, dan peserta. “Jadi yang kami amankan pertama kali penyelenggara. Tersangka yang saat itu mencoba kabur ke jakarta melalui terminal bus ngawi kemudian kita amankan yang lainya ada enam tersangka dan mereka bagian dari peserta yang tewas terjatuh ke jurang,” ujar Kapolres Ngawi, AKBP Argowiyono.

    Petugas juga menyita barang bukti berupa empat ekor ayam aduan, arena sabung ayam, uang tunai Rp 1.400.000 dan empat unit sepeda motor milik tersangka. Keenam tersangka dijerat Pasal 303 KUHP tentang perjudian dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

    Sebelumnya diberitakan, Seorang penjudi sabung ayam di Ngawi, Jawa Timur, tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam 80 meter saat berusaha kabur dari penggerebekan polisi pada Minggu (19/5/2024). Korban bernama Gunawan (37) warga Desa Sumberdodol, Kecamatan Panekan, Magetan.

    Penggerebekan tersebut dilakukan oleh anggota Polsek Geneng Ngawi yang berpakaian preman sekitar pukul 16.30 WIB. Mendengar suara letusan senjata api peringatan, puluhan orang yang sedang menonton dan bermain judi langsung kabur menyelamatkan diri.

    Naas, beberapa dari mereka terjatuh ke jurang, termasuk Gunawan dan Rokib Pustoko (41) warga Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Ngawi. Keduanya langsung dievakuasi ke Puskesmas Widodaren dan dirujuk ke Rumah Sakit Widodo Ngawi.

    Namun, Gunawan tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia sesaat setelah mendapatkan pertolongan medis. Rokip Pustoko, yang juga terluka, masih dalam perawatan.

    Menurut Sareh, salah satu warga, penggerebekan tersebut berlangsung tiba-tiba dan disertai dengan tembakan peringatan. “Polisi datang tiba-tiba, terus ada tembakan peringatan ‘dor’ gitu. Semuanya langsung lari, ada yang terjun ke jurang,” ujar Sareh.

    Kepala Desa Randusongo, Edi Susilo, mengatakan bahwa ia mendapat telepon tentang kejadian tersebut dan langsung bergegas ke lokasi. “Saya dapat telepon, terus kesini. Sudah orang-orang berhamburan, ada yang ke jurang. Saya lihat tiga orang yang luka, satu meninggal di rumah sakit. Polisi amankan ayam dan motor,” jelas Edi.

    Dalam penggerebekan tersebut, polisi hanya mengamankan 4 ekor ayam dan 4 sepeda motor yang diduga milik para penjudi. [fiq/kun]

  • Pemasang Jebakan Tikus Berlistrik di Ngawi Tak Ditahan, Mengapa?

    Pemasang Jebakan Tikus Berlistrik di Ngawi Tak Ditahan, Mengapa?

    Ngawi (beritajatim.com) – Pemasang jebakan tikus beraliran listrik di Ngawi yang mengakibatkan Sunaryo (55), warga Desa Bringin, Kecamatan Bringin tewas akhirnya jadi tersangka. Namun demikian, Slamet, si pemasang, tidak ditahan oleh Polres Ngawi. 

    Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono mengatakan, dalam lima bulan terakhir, sudah ada ada tujuh petani Ngawi yang jadi korban dari jebakan tikus beraliran listrik. Slamet dinyatakan lalai dalam melakukan jebakan tikus beraliran listrik. 

    ‘’Karena lalai dalam melakukan pemasangan jebakan tikus beraliran listrik, akhirnya ada korban jiwa,’’ terang Argo, Jumat (24/5/2024) 

    Mantan Kapolres Blitar Kota itu mengatakan pihaknya menjerat tersangka dengan pasal 359 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. Tetapi, pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap Slamet karena faktor usia, 60 tahun. 

    Diketahui, sudah ada tujuh orang petani yang tewas tersengat, lima diantaranya senjata makan tuan. Sementara dua lainnya, meninggal tersengat jebakan tikus beraliran listrik yang dipasang orang lain. 

    Berikut daftar korban berdasarkan catatan beritajatim.com:

    Padno (67) warga Desa Sidorejo Kecamatan Karangjati Ngawi yang meninggal di sawahnya di desa setempat pada 11 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri. 
    Sriyono (48) warga Desa Dungmiri Kecamatan Karangjati Ngawi yang meninggal di di sawahnya di desa setempat pada 12 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri. 
    Misni (66) warga Desa Jambangan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi meninggal di sawahnya di desa setempat pada 26 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri. 
    Sugito (45) warga Desa Bintoyo Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi meninggal di sawahnya di desa setempat pada 30 Januari 2024, Jebakan tikus dipasang sendiri. 
    Suratno (64) warga Desa Gemarang Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi ditemukan meninggal pada 30 April 2024. Dia meninggal karena jebakan tikus yang dipasangnya sendiri. 
    Kasiran (51) warga Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, meninggal dunia diduga tersengat listrik di sawah milik  Joyo Sudarmo (60) di Desa Legokulon Kecamatan Padas Ngawi pada 5 Mei 2024. Pemasang jebakan tikus adalah Suparman (59) warga Desa Kartoharjo Ngawi, yang sawahnya dekat dengan sawah milik Joyo Sudarmo. 
    Teranyar, Sunaryo (55) warga Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di sawah milik Slamet pada Kamis (23/05/2024) pukul 10.00 WIB. Jebakan tikus dipasang oleh Slamet. [fiq/beq]

  • Selip, Bus MWD 555 Tabrak Pagar Rumah di Mojokerto

    Selip, Bus MWD 555 Tabrak Pagar Rumah di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah bus MWD 555 nopol S 7067 UP mengalami selip di Jalan Raya Simpang 3 Dusun Lengkong, Desa Jambuwok, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Akibatnya, bus menabrak median jalan dan pagar rumah yang ada di sebelah kiri jalan raya.

    Kecelakaan tunggal tersebut terjadi pada, Kamis (23/5/2024) sekira pukul 04.30 WIB. Bus yang dikemudikan Maliki Ibrahim (24) warga Dusun Suwaru RT 003 RW 004, Desa Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang berjalan dari timur ke barat atau dari Surabaya ke Jombang.

    Pada saat melewati jalan yang menikung ke kanan, diduga pengemudi bus kurang bisa mengendalikan laju kendaraannya. Sehingga bus menabrak median jalan dan pagar rumah yang ada di sebelah kiri jalan raya. Akibat kejadian ini, jalur nasional Surabaya-Ngawi dari arah Surabaya macet panjang.

    Ekor kemacetan sampai di pertigaan Jalan By Pass Desa Jampirogo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Evakuasi bangkai bus cukup memakan waktu cukup lama, petugas menggunakan mobil derek. Meski tidak ada korban dalam kecelakaan tersebut, namun kemacetan cukup lama bisa terurai.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto, Iptu Muhammad Hariyazie Syakhranie mengatakan, kecelakaan terjadi diduga karena sopir bus kurang bisa mengendalikan laju kendaraannya sehingga berjalan terlalu ke kiri. “Saat mengambil haluan terlalu ke kiri sehingga menabrak median jalan dan pagar rumah,” ungkapnya.

    Tidak ada korban dalam kecelakaan tunggal tersebut, lanjut Kasat, hanya kerusakan materil yakni median, pagar rumah warga dan bus. Saat kejadian, sopir bersama kondektur, Rudiyanto (44) warga Desa Medali RT 017 RW 007, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

    “Selip sendiri atau out of control, tidak ada korban jiwa,” tegasnya. [tin/ian]

  • 7 Petani Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus di Ngawi Sepanjang 2024

    7 Petani Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus di Ngawi Sepanjang 2024

    Ngawi (beritajatim.com) – Entah apa yang menyebabkan warga Ngawi tak kapok memasang jebakan tikus beraliran listrik. Padahal belum ada lima bulan ini, sudah ada tujuh orang petani yang tewas tersengat.

    Lima di antaranya senjata makan tuan. Sementara dua lainnya, meninggal tersengat jebakan tikus beraliran listrik yang dipasang orang lain.

    Berikut daftar petani yang jadi korban jebakan tikus beraliran listrik berdasarkan catatan beritajatim.com sepanjang pertengahan tahun 2024.

    1. Padno (67) warga Desa Sidorejo Kecamatan Karangjati Ngawi yang meninggal di sawahnya di desa setempat pada 11 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri.

    2. Sriyono (48) warga Desa Dungmiri Kecamatan Karangjati Ngawi yang meninggal di di sawahnya di desa setempat pada 12 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri.

    3. Misni (66) warga Desa Jambangan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi meninggal di sawahnya di desa setempat pada 26 Januari 2024. Jebakan tikus dipasang sendiri.

    4. Sugito (45) warga Desa Bintoyo Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi meninggal di sawahnya di desa setempat pada 30 Januari 2024, Jebakan tikus dipasang sendiri.

    5. Suratno (64) warga Desa Gemarang Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi ditemukan meninggal pada 30 April 2024. Dia meninggal karena jebakan tikus yang dipasangnya sendiri.

    6. Kasiran (51) warga Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, meninggal dunia diduga tersengat listrik di sawah milik Joyo Sudarmo (60) di Desa Legokulon Kecamatan Padas Ngawi pada 5 Mei 2024. Pemasang jebakan tikus adalah Suparman (59) warga Desa Kartoharjo Ngawi, yang sawahnya dekat dengan sawah milik Joyo Sudarmo.

    7. Teranyar, Sunaryo (55) warga Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di sawah milik Slamet pada Kamis (23/05/2024) pukul 10.00 WIB. Jebakan tikus dipasang oleh Slamet.

    Untuk kejadian keenam dan ketujuh, Polres Ngawi masih melakukan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku. [fiq/ian]

  • Lagi, Petani Ngawi Tewas Tersengat Jebakan Tikus

    Lagi, Petani Ngawi Tewas Tersengat Jebakan Tikus

    Ngawi (beritajatim.com) – Sunaryo (55), petani Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di sawah miliknya pada Kamis (23/05/2024) pukul 10.00 WIB. Kondisi Sunaryo saat ditemukan sudah tergeletak dengan kaki kanan menempel di kawat yang merupakan jebakan tikus beraliran listrik.

    Sunaryo pertama kali ditemukan oleh Slamet (60) warga Desa Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, sang pemilik sawah. Saat itu, Slamet hendak mengontrol sawahnya. Dia pun terkejut mendapati Sunaryo sudah tergeletak. Pria yang sawahnya berdekatan dengan miliknya itu sudah tak bernyawa.

    Slamet kemudian mendatangi rumah Sunaryo. Pun, memberitahu Hartini (46), istri Sunaryo, terkait kejadian itu. Hartini yang mencari-cari sang suami sejak malam lantas syok mendengar kabar itu. Kemudian kejadian itu dilaporkan ke perangkat desa serta pihak kepolisian.

    ‘’Istri korban ini memang mencari suaminya sejak tadi malam. Saat dicari di sawah, hanya ada sarung dan sandal saja. Akhirnya pagi dikabari jika suaminya meninggal tersengat jebakan tikus di sawah,’’ terang Puji Rahayu, Kades Bringin.

    Sementara itu, Slamet. pemilik sawah mengaku sudah memasang jebakan tikus beraliran listrik agak jauh dari sawah korban yang berdekatan. Dia menduga, korban terpeleset hingga terkena kabel beraliran listrik di petak sawah miliknya.

    ‘’Tentu saya menyesal sebenarnya. Padahal jebakan saya pasang sudah agak jauh mungkin korban terpeleset saat melintas di dekat sawah saya,’’ kata Slamet.

    Namun, nasi sudah menjadi bubur. Slamet kemudian diamankan pihak Satreskrim Polres Ngawi untuk dimintai keterangan. Pun, pihak kepolisian membawa barang bukti berupa transformator dan kawat untuk dialiri listrik guna menjebak tikus. Kejadian itu dalam penanganan Polres Ngawi. [fiq/ian]

  • Ini Penyebab Espass Terbakar di SPBU Takeran Magetan 

    Ini Penyebab Espass Terbakar di SPBU Takeran Magetan 

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah mobil Daihatsu Espass AE 1731 BO yang dikendarai oleh Nur Budiono (53) warga Desa Gorang Gareng Taji Kecamatan Nguntoronadi Magetan terbakar di SPBU Jomblang, Kecamatan Takeran, Magetan, pada Senin (20/5/2024) sekitar pukul 09.00 WIB. 

    ‘’Kebakaran diduga berawal dari percikan api pada mesin mobil yang menyambar BBM di lantai SPBU akibat kebocoran pada tangki kendaraan. Sudah diingatkan, namun setelah diisi langsung dinyalakan sehingga terjadi percikan api,” jelas  Kapolsek Takeran, AKP Rohmadi. 

    ‘’Tetesan BBM dari nozzle ke tangki mobil ini bocor dan tidak diketahui pemiliknya. Murni karena kebocoran dan tersulut api,’’ tambahnya. 

    Petugas SPBU, dibantu anggota Polsek Takeran dan 2 unit Damkar dari Magetan  memadamkan api. Petugas SPBU menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk memadamkan api awal, sedangkan Damkar dikerahkan untuk memastikan api padam sepenuhnya. ‘’Kerugian diperkirakan Rp15 juta,’’ katanya. 

    Tim Inafis Sat Reskrim Polres Magetan telah melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Barang bukti yang diamankan berupa kerangka mobil Daihatsu Espass AE 1731 BO dan surat-surat penting milik korban yang ikut terbakar.

    Menanggapi kejadian ini, Kapolsek Takeran menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati saat berada di SPBU. Pastikan mesin dan handphone dimatikan saat mengisi BBM dan hindari merokok di sekitar SPBU.

    “Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu mengutamakan keselamatan diri dan orang lain,” ujar AKP Rohmadi.

    Diketahui, Minibus Daihatsu Espass AE 1731 BO terbakar di area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Takeran, masuk Desa Jomblang Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (20/5/2024) pagi. Pihak Pertamina beserta Polres Magetan langsung menuju ke lokasi kejadian. 

    Sales Branch Manager Pertamina Wilayah Magetan-Ngawi, Hamdan Abdurrahman mengatakan, pihaknya telah memintai keterangan operator SPBU saat kebakaran terjadi. 

    “Mesin kendaraan dipastikan sudah mati saat mengisi BBM. Nah, ketika hendak dinyalakan, diduga ada yang konslet di bagian kelistrikannya. Akhirnya menyambar bagian mobil dan akhirnya terbakar,” terang Hamdan di lokasi kejadian. 

    Saat api muncul, operator SPBU sudah mencoba memadamkan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan sejumlah peralatan lain. Sayangnya, api tak terkendalikan dan kemudian semakin besar. 

    “Operator SPBU kemudian mendorong mobil agar bisa menjauh dari mesin pompa SPBU. Hingga akhirnya memanggil Damkar untuk melakukan pemadaman,” kata Hamdan. 

    Dia memastikan jika mobil Espass tersebut tidak melangsir BBM. Saat dia mengecek bersama pihak kepolisian, tak ada drum maupun tangki modifikasi di dalam mobil. Dipastikan jika mobil tersebut mobil biasa. “Mobil biasa ya ini. Saya cek tadi tidak ada drumnya,” terang Hamdan. [fiq/beq]

  • Pembubaran Judi Sabung Ayam di Ngawi Berujung Maut, Begini Penjelasan Polisi

    Pembubaran Judi Sabung Ayam di Ngawi Berujung Maut, Begini Penjelasan Polisi

    Ngawi (beritajatim.com)  –  Petugas Kepolisian Sektor Jenang, Ngawi, Jawa Timur, melakukan pembubaran kegiatan perjudian sabung ayam di Desa Randusongo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi Jawa Timur pada hari Minggu (19/5/2024). Operasi ini dilakukan berdasarkan laporan masyarakat dan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

    Saat pembubaran berlangsung, terjadi kepanikan di kalangan para pelaku perjudian. Beberapa orang yang tidak mengetahui medan dan kondisi di lokasi kejadian yang berada di bibir sungai, terjatuh dan mengalami luka-luka.

    Satu terduga pelaku perjudian, Gunawan (37) warga Desa Sumberdodol Panekan Magetan, meninggal usai mendapatkan perawatan di Puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit. Sementara satu pelaku yakni Rokib Pustoko (31) warga

    “Saat ini, pihak Polres Ngawi sedang mendalami kasus ini dan akan melihat perkembangannya. Kami juga akan membantu proses pengobatan para korban,” ujar Kapolres Ngawi, AKBP Argowiyono.

    Mantan Kapolres Blitar Kota itu juga menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh anggota Polri sudah sesuai dengan SOP dan tidak ada tindakan kekerasan yang dilakukan.

    “Kemungkinan korban atau pelaku juga menjadi tersangka bisa saja terjadi jika terbukti secara prosedur. Saat ini, Polri fokus untuk membantu proses pengobatan para korban dan melakukan penyelidikan dan olah TKP di lokasi kejadian,” jelas Kapolres.

    ‘’Kami juga akan mintai keterangan anggota yang ada di lokasi kejadian, utamanya terkait situasi saat penggerebekan,’’ pungkasnya. 

    Diketahui, Seorang penjudi sabung ayam di Ngawi, Jawa Timur, tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam 80 meter saat berusaha kabur dari penggerebekan polisi pada Minggu (19/5/2024). Korban bernama Gunawan (37)  warga Desa Sumberdodol, Kecamatan Panekan, Magetan.

    Penggerebekan tersebut dilakukan oleh anggota Polsek Geneng Ngawi yang berpakaian preman sekitar pukul 16.30 WIB. Mendengar suara letusan senjata api peringatan, puluhan orang yang sedang menonton dan bermain judi langsung kabur menyelamatkan diri.

    Naas, beberapa dari mereka terjatuh ke jurang, termasuk Gunawan dan Rokib Pustoko (41) warga Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Ngawi. Keduanya langsung dievakuasi ke Puskesmas Widodaren dan dirujuk ke Rumah Sakit Widodo Ngawi.

    Namun, Gunawan tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia sesaat setelah mendapatkan pertolongan medis. Rokip Pustoko, yang juga terluka, masih dalam perawatan.

    Menurut Sareh, salah satu warga, penggerebekan tersebut berlangsung tiba-tiba dan disertai dengan tembakan peringatan. 

    “Polisi datang tiba-tiba, terus ada tembakan peringatan ‘dor’ gitu. Semuanya langsung lari, ada yang terjun ke jurang,” ujar Sareh.

    Kepala Desa Randusongo, Edi Susilo, mengatakan bahwa ia mendapat telepon tentang kejadian tersebut dan langsung bergegas ke lokasi.

     “Saya dapat telepon, terus kesini. Sudah orang-orang berhamburan, ada yang ke jurang. Saya lihat tiga orang yang luka, satu meninggal di rumah sakit. Polisi amankan ayam dan motor,” jelas Edi.

    Dalam penggerebekan tersebut, polisi hanya mengamankan 4 ekor ayam dan 4 sepeda motor yang diduga milik para penjudi. [fiq/but]