kab/kota: Ngawi

  • Yang Tolong, Aku Dijebak Polisi, Mau Dibunuh Polisi

    Yang Tolong, Aku Dijebak Polisi, Mau Dibunuh Polisi

    GELORA.CO  – Manda Purnomo alias MP (28) ditemukan tewas di area jalan tol di Lampung Selatan, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) KM 3B,  Senin (28/10/2024).

    S, istri korban mengaku curiga suaminya itu meninggal karena dibunuh.

    Mayatnya kemudian dibuang di area jalan tol di Lampung Selatan.

    Saat dikonfirmasi Tribun, S mengatakan dalam percakapan terakhir dengan suaminya, MP seperti orang yang sedang ketakutan dan merasa terancam akan dibunuh.

    S pun mengungkapkan percakapan terakhir dirinya dengan sang suami sebelum kejadian.

    “Yang (sayang), tolong aku, aku dijebak polisi. Aku mau dibunuh polisi,” kata S menirukan ucapan sang suami kala itu.

    Peristiwa ini kemudian dilaporkan S ke pihak kepolisian.

    Polres Lampung Selatan masih menyelidiki kasus tersebut.

    Tercatat sudah 5 saksi yang diperiksa.

    Barang bukti handphone yang ditemukan pada tubuh korban akan menjadi petunjuk penyelidikan oleh Polres Lampung Selatan.

    Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusriandi mengatakan, barang bukti handphone diduga kuat milik korban MP ditemukan di dalam saku celana jeans yang dikenakannya.

    “Iya, saat ditemukan memang posisi handphone tersebut mati, tapi berhasil dihidupkan. Ini masih didalami petugas dan akan menjadi petunjuk penyelidikan kasus ini,” ujar Yusriandi, Rabu (30/10/2024).

    Baca juga: Detik-detik Penemuan Jasad Nenek di Ngawi, Tangan Korban Terikat, Diduga Dibunuh Penghuni Kos

    Hasil pemeriksaan sementara, petugas telah menemukan adanya komunikasi atau percakapan terakhir korban dengan keluarga, termasuk bersama sejumlah rekannya.

    “Ini yang masih kami dalami, apa pembahasan dalam percakapan tersebut masih ditelusuri,” ujarnya.

    “Proses pemeriksaan masih terus berlanjut, kami juga akan melakukan proses autopsi korban di RS Bhayangkara Polda Lampung,” tukasnya.

    Awal Mula Penemuan Mayat Korban

    MP, warga Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung ini sebelumnya ditemukan tewas di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) di KM 03 B Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) Lampung Selatan.

    MP dikabarkan menghilang setelah berpamitan bekerja kepada istrinya, S.

    Menurut S, suaminya terakhir kali pulang ke rumah pada Jumat (25/10/2024) dan berangkat bekerja dengan seorang oknum polisi berinisial I.

    Pada saat itu, MP menghubungi S melalui pesan suara dan menyampaikan rasa ketakutannya, mengatakan bahwa ia merasa dijebak oleh polisi dan dalam bahaya.

    “Yank, tolong aku, aku dijebak polisi. Aku mau dibunuh polisi,” ucap S menirukan ucapan suaminya.

    Setelah pesan tersebut, komunikasi MP mendadak terputus.

    S mengaku sempat mencari informasi melalui rekan kerja suaminya, T.

    Lalu, T menghubungi H untuk mengetahui keadaan MP.

    Saat itu, kata dia, H mengatakan suaminya sedang tidur dan tidak ada masalah.

    Namun, pada Sabtu (26/10/2024), oknum polisi I mengirim pesan suara yang mengabarkan bahwa MP melompat dari mobil dan melarikan diri.

    S sudah melihat kondisi jenazah MP di ruang jenazah RSUD Bob Bazar Kalianda, dan merasakan bahwa kematiannya tidak wajar.

    Ditemukan Petugas Kebersihan

    Jasad MP ditemukan di tepi jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) Lampung pada Senin (28/10/2024) sekira pukul 08.21 WIB.

    Jasad tanpa identitas itu ditemukan di ruas KM 03-000 jalur B Lampung Selatan.

    Manager Area Tol Bakter Lampung Selatan Andri Pandiko mengatakan, saksi awalnya mencium aroma tidak sedap di lokasi kejadian.

    “Saat sedang melakukan pembersihan dari sampah di sekitar km 03 jalur B, Satker petugas kebersihan Bagas (22) mencium aroma tidak sedap,” ujarnya.

    Lalu, saksi melakukan penelusuran.

    Kemudian, ditemukan jenazah dengan kondisi meninggal dunia pada posisi tergeletak di drainase.

    Petugas tersebut melaporkan kejadian yang dialami kepada kepala ranting petugas jalan tol untuk ditindaklanjuti.

    Awalnya kepala ranting melakukan koordinasi satker BKO, PJR dan Bravo untuk dilakukan pengecekan lapangan.

    Jenazah tersebut telah dilakukan evakuasi oleh tim satker dan dibawa ke RSUD Bob Bazar Kalianda dan ditindaklanjuti oleh team Inafis Polres Lampung Selatan.

    Saat ditemukan di drainase Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Lampung Selatan, kondisi jasad kulit pada bagian wajah menghitam dan mengeluarkan bau tidak sedap.

    Jenazah saat ditemukan masih mengunakan celana jeans warna hitam dan kaos berwarna hitam.

    Selain itu, jenazah menggunakan ikat pinggang kulit warna coklat dan terdapat handphone pada saku celana sebelah kanan.

    Korban diduga telah meninggal sekitar 2 hari.

    Karena pada saat petugas melakukan tugas rutin melakukan pembersihan lokasi pada hari Sabtu, jenazah tersebut belum ada

  • Khofifah Blusukan ke Pasar Besar Ngawi, Pedagang Curhat Sepi Pembeli
                
                    
                            Surabaya
                        
                        29 Oktober 2024

    Khofifah Blusukan ke Pasar Besar Ngawi, Pedagang Curhat Sepi Pembeli Surabaya 29 Oktober 2024

    Khofifah Blusukan ke Pasar Besar Ngawi, Pedagang Curhat Sepi Pembeli
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 02,
    Khofifah Indar Parawansa
    mendapatkan keluhan dari pedagang saat blusukan ke
    Pasar Besar Ngawi
    , Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (29/10/2024).
    Para pedagang Pasar Besar Ngawi mengeluh sepinya pembeli dalam beberapa bulan terakhir.
    Cagub petahana itu meminta agar para pedagang di pasar tradisional menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang serba digital.
    Menurut dia, para pedagang tradisional harus mendapatkan
    literasi digital
    agar dapat menjual barang dagangannya dengan platform digital.
    “Di berbagai pasar tradisional saya mendengar keluhan mereka bahwa pembeli itu cenderung
    stuck,
    bahkan menurun. Itu berarti literasi digital merupakan kebutuhan mendesak dan urgen. Untuk itu dibutuhkan pendampingan di masing-masing pasar tradisional,” kata Khofifah.
    Tak hanya itu, mantan Mensos ini menyatakan para pedagang di pasar tradisional harus membangun kerja sama dengan platform belanja digital. Para pedagang juga diminta bekerja sama dengan penyedian jasa angkutan atau ojek online.
    “Pasar tradisional juga dapat bekerjasama dengan ojek online atau ojek yang di pangkalan-pangkalan. Namun kerjasama itu harus terkoneksi secara digital,” kata Khofifah.
    Selain terintregrasi dengan jasa pengiriman barang, Khofifah juga menyarankan penerapan alat pembayaran digital seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) per lapak untuk memudahkan transaksi.
    Bagi Khofifah, literasi digital menjadi solusi yang mendesak agar pasar tradisional tetap eksis meski harus bersaing dengan ritel modern.
    Menurutnya, pemerintah daerah harus ikut andil melakukan pendampingan dan mendorong penerapan literasi digital atau digitalisasi di pasar tradisional. Selain pendampingan, pedagang juga mendapatkan aplikasi yang mudah diakses.
    Lewat
    digitalisasi pasar
    tradisional, Khofifah optimis pendapatan pedagang akan tumbuh. Terlebih sektor UMKM di Jawa Timur terus berkembang dan kontribusi terhadap PDRB terus meningkat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolres Ngawi Beri Penghargaan 31 Anggota Berprestasi di Hari Sumpah Pemuda

    Kapolres Ngawi Beri Penghargaan 31 Anggota Berprestasi di Hari Sumpah Pemuda

    Ngawi (beritajatim.com) – Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto memberikan penghargaan kepada 31 anggota Polres Ngawi Polda Jatim atas dedikasi dan kinerja mereka yang luar biasa, serta dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96.

    Penghargaan ini diserahkan dalam upacara di halaman Satya Haprabu Polres Ngawi, yang turut dihadiri oleh para Pejabat Utama (PJU) serta seluruh personel Polres Ngawi pada Senin, 28 Oktober 2024.

    Dalam sambutannya, AKBP Dwi Sumrahadi menyatakan bahwa penghargaan ini diberikan untuk memotivasi seluruh anggota Polres Ngawi dalam menjalankan tugas dengan semangat dan integritas yang tinggi. “Semoga prestasi ini terus meningkat, sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin optimal,” ujarnya.

    Penghargaan diberikan kepada anggota dari berbagai kategori prestasi, termasuk keberhasilan mengantarkan Masjid Miftakhul Huda Polres Ngawi meraih juara dua dalam kategori perkantoran, pengungkapan kasus pembunuhan, kedisiplinan dalam administrasi, dan kontribusi dalam menjaga keamanan masyarakat.

    AKBP Dwi Sumrahadi juga berpesan kepada seluruh anggota untuk menjadikan penghargaan ini sebagai dorongan dalam meningkatkan kinerja, terutama menjelang persiapan Pilkada 2024 yang membutuhkan kesiapan fisik dan mental.

    Berikut adalah daftar 31 personel Polres Ngawi penerima penghargaan:

    Bagian SDM:
    1. Kompol Musa Bakhtiar
    2. Iptu Anang Hari S.
    3. Iptu Dahlan
    4. Aiptu Eko Julianto
    5. Pengatur Sandi Ika F
    6. Bripka Nur Fatoni
    7. Brigadir Citra Dewi
    8. Bripda Hafid Nazaruddin

    Satreskrim:
    1. AKP Joshua Peter Krisnawan
    2. Ipda Teguh Wahyu
    3. Ipda Harly Prabowo
    4. Bripka David S
    5. Bripka Rochmad S
    6. Brigadir Cheppy Nur Ilham
    7. Briptu Lugas Abdi D
    8. Bripda Erlangga Akhmad
    9. Bripka Andri Budi
    10. Briptu Jeffry Wahyu
    11. Briptu Gusti Priyo
    12. Bripti Satrio Budi
    13. Bripda Ficky Nabawi
    14. Aipda Yulli Efendi
    15. Bripka Riga Bagus
    16. Aipda Dwi Nuridwan

    SatLantas:
    1. Aipda Sugiyanto
    2. Aipda Aria Danang
    3. Bripka Muh Wajib

    Polsek Widodaren:
    1. AKP M Farid Suharta
    2. Aipda Eko Pujiyanto

    Polsek Kedunggalar:
    1. Kapolsek AKP Karno

    Polsek Mantingan:
    1. Aiptu Eko Wahono

    Dengan penghargaan ini, diharapkan seluruh personel Polres Ngawi semakin termotivasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Ngawi. [kun]

  • Pengakuan Pria Bantul Tega Bunuh Lansia Ibu Kos Ngawi

    Pengakuan Pria Bantul Tega Bunuh Lansia Ibu Kos Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Suroto (56) pelaku pembuhunan terhadap Darwati (78), lansia pemilik kos di Desa Beran Kecamatan/Kabupaten Ngawi memgaku tak berniat membunuh. Pria pengangguran warga Kelurahan/Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul itu berniat mencuri uang.

    “Saya tidak ada niat membunuh. Saya ditagih pelunasan kos. Biayanya Rp400.000, saya baru kasih Rp300.000, Rp100.000 saya pakai makan. Sampai uang tinggal Rp40.000, akhirnya saya berniat mencuri uang almarhum,” kata Suroto, Jumat (25/10/2024)

    ” Namun, pas saya mau ambil uangnya. Saya ketahuan, sampai akhirnya saya melakukan penganiayaan. Almarhum akhirnya meninggal. Saya bawa kabur motornya dan uangnya,” terangnya.

    Suroto mengaku telah menjual motor korban di kawasan Indramayu. Motor Beat yang tak dilengkapi surat itu laku Rp5.000.000.

    “Hasil menjual itu saya gunakan untuk kebutuhan saya sehari-hari,” kata Suroto.

    Pun, Suroto mengaku datang ke Ngawi untuk mencari pekerjaan sebagai sekuriti. Namun, karena kejadian ini, dia justru mendekam di jeruji besi.

    Diketahui, Darwati ditemukan meninggal dunia pada Selasa (15/10/2024). Kondisi tangan dan kakinya terikat. Kepalanya dibebet kain. Motor dan tasnya saat itu raib. [fiq/but]

  • Ini Motif Pembunuhan Lansia Ibu Kos di Ngawi

    Ini Motif Pembunuhan Lansia Ibu Kos di Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Pelaku pembunuhan Darwati (78), lansia yang merupakan ibu kos di Desa Beran, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, ditahan di Rutan Polres Ngawi sejak Selasa (22/10/2025). Pelaku, Suroto (56), merupakan warga Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Suroto, yang merupakan salah satu penghuni kos milik korban, ditangkap di Indramayu, Jawa Barat. Dalam pemeriksaan, pria yang diketahui pengangguran ini mengaku membunuh Darwati setelah ketahuan mencoba mencuri uang milik korban.

    “Motif utama pelaku adalah karena sudah ditagih untuk melunasi biaya kos yang sebesar Rp400 ribu, namun baru membayar Rp300 ribu. Korban meminta agar segera dilunasi karena uang tersebut akan digunakan keperluan di Surabaya. Pelaku, yang semula berniat kabur, kemudian melihat kesempatan untuk mencuri uang korban,” jelas Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, dalam konferensi pers di Polres Ngawi, Jumat (25/10/2024).

    Saat berusaha mengambil uang, Suroto dipergoki oleh korban. Dalam kondisi tersebut, Suroto memukul Darwati dengan tangan kosong, mengikat tangan dan kaki korban, serta membekap wajahnya dengan kain.

    Setelah membunuh korban, Suroto melarikan diri dengan membawa uang senilai Rp2 juta dan sepeda motor milik korban. Beberapa barang bukti seperti pakaian yang berlumuran darah, sepasang sarung tangan hijau, ponsel, dan tas korban dibuang ke Bengawan Solo, sementara dompet korban dibuang ke sungai di daerah Tegal.

    “Saat ini, sepeda motor korban masih dalam pencarian. Berdasarkan pengakuan tersangka, motor tersebut dijual ke seorang penadah di Indramayu,” tambah Kapolres Dwi.

    Lebih lanjut, diketahui bahwa Suroto sebelumnya pernah terlibat dalam puluhan kasus kriminal, terutama penggelapan kendaraan. Namun, pelaku belum pernah ditangkap atau dihukum atas tindakannya yang terdahulu. Kini, Suroto dijerat dengan Pasal 365 KUHP, yang membawa ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. [fiq/beq]

  • Pembunuh Nenek Pemilik Kos Ngawi Tertangkap di Indramayu

    Pembunuh Nenek Pemilik Kos Ngawi Tertangkap di Indramayu

    Ngawi (beritajatim.com) – Pelaku pembunuhan Darwati (78) warga Desa Beran Kecamatan/Kabupaten Ngawi sekaligus nenek pemilik kos akhirnya tertangkap. Pria itu adalah SU (56) warga Desa/Kecamatan Banguntapan, Bantul. Petugas Satreskrim Polres Ngawi menangkap pelaku yang berada di sebuah indekos di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Selasa (22/10/2024).

    “Kami telah menangkap pelaku, dan dia sudah mengakui perbuatannya. Sekitar seminggu dari kejadian sampai penangkapan. Pelaku kami tangkap di Jaw Barat, tepatnya di wilayah Indramayu,” terang Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, Kamis (24/10/2024)

    Dwi SR mengatakan SU memiliki riwayat catatan kriminal yang cukup banyak dari wilayah Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Yakni, beberapa laporan terkait penggelapan kendaraan. SU sendiri merupakan penghuni kos milik Darwati yang baru sekitar dua minggu tinggal di Ngawi sampai terjadi pembunuhan.

    “Pelaku kami berikan tindakan tegas terukur, kami lumpuhkan karena membahayakan petugas,” kata Dwi SR.

    Diketahui, Darwati (78) ditemukan meninggal di rumahnya di Desa Beran, Ngawi pada Selasa (15/10/2024). Kondisi tangan dan kakinya terikat, mulut korban juga tersumpal kain. Darah berceceran di ruang tamu rumahnya. Pun, motor korban raib. [fiq/but]

  • Tokoh wayang orang sambut kedatangan Jokowi di kediaman

    Tokoh wayang orang sambut kedatangan Jokowi di kediaman

    Selain tokoh wayang, hiburan keroncong juga ikut menyambut kepulangan Jokowi usai pensiun sebagai kepala negaraSolo (ANTARA) – Tokoh wayang orang menyambut kedatangan Jokowi dan Iriana di kediamannya di Gang Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Minggu malam.

    Selain tokoh wayang, hiburan keroncong juga ikut menyambut kepulangan Jokowi usai pensiun sebagai kepala negara.

    Terlihat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mendampingi kepulangan Jokowi dan Iriana ke Solo.

    Beberapa tokoh juga ikut menyambut kedatangan Jokowi, salah satunya mantan Kapolda Jateng Ahmad Luthfi. Bahkan Luthfi mengaku takjub dengan sambutan masyarakat terhadap kepulangan Jokowi

    Baca juga: Jokowi ucapkan terima kasih atas sambutan masyarakat 
    Baca juga: Presiden Prabowo perintahkan Panglima TNI dan Kapolri antar Jokowi

    “Ini luar biasa, ekspektasi yang tidak kami kira-kira. Bahkan tadi perjalanan dari Bandara Adi Soemarmo sampai ke sini hampir 4 jam,” katanya.

    Ia mengatakan hal itu menunjukkan Jokowi pemimpin yang sangat merakyat.

    “Rakyat bangga pada pak Jokowi, bukti cinta luar bisa dari masyarakat,” katanya.

    Ia mengatakan masyarakat tidak hanya datang dari Solo tetapi juga dari beberapa daerah lain, di antaranya dari Magetan dan Ngawi.

    “Itulah pemimpin kita yang selalu dicintai oleh masyarakat,” katanya.

    Sementara itu, saat tiba di kediaman, Jokowi bersama dengan Iriana langsung memasuki rumah. Keduanya sempat bersalaman dan melambaikan tangan kepada warga yang menunggu.

    Baca juga: TNI AU benarkan delapan pesawat tempurnya kawal penerbangan Jokowi
    Baca juga: Jokowi Mudik Usai 10 Tahun Mengabdi, Warga dan Driver Gojek Solo Sambut Meriah

    Pewarta: Aris Wasita
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ibu Kos Ngawi Diduga Dibunuh, Tetangga Ungkap Penghuni Mencurigakan

    Ibu Kos Ngawi Diduga Dibunuh, Tetangga Ungkap Penghuni Mencurigakan

    Ngawi (beritajatim.com) – Keluarga Darwati, lansia ibu kos di Ngawi, Jawa Timur, berharap pihak berwenang segera mengungkap pelaku pembunuhan anggota keluarga mereka. Selain itu, Mereka juga menuntut agar pelaku dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya, bahkan mati.

    Ani Widyawati (59), anak Darwati yang diduga meninggal akibat dibunuh di rumahnya di Desa Beran, Kecamatan Ngawi, terlihat menangis di makam ibunya pada Kamis (17/10/2024).

    Keluarga hanya bisa berharap polisi dapat segera menangkap pelaku pembunuhan tersebut. Mereka menduga bahwa pelaku adalah salah satu penghuni kos yang baru saja menempati kamar selama dua minggu terakhir.

    Penghuni kos yang diduga pelaku sempat mengaku sebagai pensiunan anggota TNI, namun kabur setelah jenazah Darwati ditemukan. Pelaku diduga membawa sepeda motor, ponsel, dan tas kecil milik korban saat melarikan diri. Ciri-ciri pelaku adalah bertubuh tegap dan memiliki tato di lengan kanannya.

    Hingga saat ini, polisi belum berhasil menangkap pelaku. Petugas kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim laboratorium forensik dari Polda Jatim. Keluarga korban terus berharap agar polisi dapat segera mengungkap motif dan menangkap pelaku untuk diadili seberat-beratnya.

    Salah satu cucu korban, Gunawan, menyampaikan kemungkinan motif pelaku adalah sakit hati karena tidak diberi pinjaman uang oleh neneknya. “Kami berharap pelaku segera ditangkap dan dijatuhi hukuman setimpal, nyawa dibalas nyawa,” ungkap Gunawan.

    Tetangga korban, Saryadi, juga menyatakan kecurigaannya sejak awal. “Saya sempat curiga dengan orang itu, bahkan saya foto saat dia bersama korban. Diduga, dia sakit hati karena tidak dipinjamkan uang atau motor,” katanya.

    Pelaku diketahui memiliki ciri-ciri tubuh tegap seperti tentara, dan identitasnya di KTP menunjukkan dia pensiunan TNI, mengaku asal Kebumen, Jawa Tengah.

    Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa 11 saksi dan terus mencari bukti tambahan di lokasi kejadian.

    “Kami masih mendalami terduga pelaku, belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut saat ini,” jelasnya.

    Sebelumnya, hasil autopsi menunjukkan bahwa korban meninggal akibat kekerasan yang menyebabkan kematian. Hingga kini, polisi masih memburu pria penghuni kos yang kabur setelah pembunuhan Darwati, pemilik kos di Ngawi.

    Diketahui, Darwati ditemukan meninggal dunia dengan tangan dan kaki terikat, mulut tersumpal kain di rumahnya pada Selasa (15/10/2024). [fiq/beq]

  • Kapolres Ngawi Ungkap Penyebab Kematian Ibu Kos di Beran

    Kapolres Ngawi Ungkap Penyebab Kematian Ibu Kos di Beran

    Ngawi (beritajatim.com) – Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengungkap hasil autopsi Darwati (78), seorang ibu kos, warga Desa Beran, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Darwati ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tangan terikat dan mulut tersumpal kain pada Selasa (15/10/2024).

    Penyebab kematian adalah adanya kekerasan di kepala serta ada penyumbatan jalan nafas. “Ada penyumbatan jalan nafas, dan ada tanda kekerasan,” terang Dwi SR, Rabu (16/10/2024)

    Darwati sebelumnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal di dalam rumahnya, dengan tangan dan kaki terikat. Ada pula ceceran darah di ruang tamu lansia yang tinggal sendiri di rumah sembari mengelola sejumlah kamar kos miliknya.

    Dwi SR mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Polisi sudah dua kali ke rumah Darwati untuk mengecek. Pertama olah TKP, kedua menginventarisir barang-barang milik Darwati didampingi pihak keluarga.

    “Uang senilai Rp37 juta dalam tas dan perhiasan di dalam lemari tidak tersentuh ya. Lemari masih dalam keadaan terkunci. Sementara yang hilang adalah motor korban,” katanya.

    Tak hanya itu, ponsel dan dompet korban yang berisi identitas korban sudah raib. “Pelaku masih dalam pendalaman kami. Total sudah 12 saksi diperiksa terkait kejadian ini,” terang Dwi SR. [fiq/beq]

  • Bisa-bisanya 5 Napi Narkoba dalam Lapas Ini Tipu Warga Ngawi, Awas Begini Modusnya

    Bisa-bisanya 5 Napi Narkoba dalam Lapas Ini Tipu Warga Ngawi, Awas Begini Modusnya

    Ngawi (beritajatim.com) – Lima narapidana (napi) menipu warga Ngawi dari dalam Lapas Kelaa I Madiun. Kelima pelaku penipuan tersebut kini telah ditangkap oleh Satreskrim Polres Ngawi.

    Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, mengungkapkan kasus ini bermula dari pembelian cabai kering oleh korban. “Korban telah sepakat dengan harga, namun setelah pembayaran, barang yang dijanjikan tidak pernah dikirim,” jelasnya, Sabtu (12/10/2024).

    Kasus ini terjadi pada Senin, 9 September 2024, saat korban, Asep warga Cirebon, melakukan transaksi pembelian cabai kering secara daring di Parkiran SPBU Jalan Ir Soekarno, Desa Klitik, Geneng, Ngawi.

    Setelah proses tawar-menawar, disepakati harga sebesar Rp179, 4 juta untuk 345 sak cabai kering. Korban kemudian mencari ekspedisi untuk mengangkut barang tersebut dari Surabaya ke Cirebon, serta meminta foto KTP dan SIM pengemudi truk yang dikirim melalui WhatsApp.

    Pada Selasa, 10 September 2024, korban melakukan pembayaran kepada pemilik barang, dengan janji barang akan segera dikirim. Namun, barang yang ditunggu-tunggu tidak pernah sampai. Ketika dihubungi, pengemudi truk berdalih dengan berbagai alasan.

    Korban kemudian melakukan penelusuran berdasarkan data KTP dan SIM yang diterima sebelumnya. Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa barang telah diturunkan di SPBU di Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Menyadari ada kejanggalan, korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Polres Ngawi.

    Tim Tiger Satreskrim Polres Ngawi yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Joshua Peter Kurniawan berhasil mengungkap bahwa pelaku adalah lima orang narapidana yang terlibat dalam jaringan penipuan online.

    Pelaku berinisial CAP (38) warga Semarang, TJK (39) warga Kota Madiun, IS warga Kabupaten Magetan, MWA (31) warga warga Kabupaten Sidoarjo, dan FP (34) warga Kabupaten Sidoarjo, dengan peran masing-masing dalam kejahatan ini.

    Mereka mengendalikan aksinya dari dalam Lapas Kelas I Madiun, menggunakan telepon genggam sebagai alat komunikasi.

    Berikut peran kelima pelaku:

    1. TJK (39 tahun), tempat tinggal di Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.

    Peran: Mencarikan armada untuk proses bongkar muat barang, serta menyediakan tempat penyimpanan sementara sebelum barang hasil kejahatan dijual.

    2. IS, tempat tinggal di Desa Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.

    Peran: Bertindak sebagai perantara antara CAP dan TJK, menyampaikan perintah dari CAP kepada TJK untuk mencarikan armada bongkar muat di lokasi kejadian serta mencarikan pembeli barang.

    3. CAP (38 tahun), laki-laki, tempat tinggal di Desa Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.

    Peran: Otak dari penipuan online, mengorganisir serta membagi tugas di antara anggota sindikat yang terdiri dari lima orang. Mereka mencari korban dengan masuk ke dalam grup WhatsApp “info muatan truk” melalui link yang dibagikan di Facebook. CAP berpura-pura memiliki bisnis ekspedisi jasa pengiriman.

    4. MWA (31 tahun), tempat tinggal di Kelurahan Gampang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo.

    Peran: Mengaku sebagai Asep (pembeli barang) dan memerintahkan TF, selaku pengemudi truk, untuk berhenti di lokasi kejadian sebelum barang dipindahkan ke armada lain.

    5. FP (34 tahun), laki-laki, tempat tinggal di Desa Sidomulyo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

    Peran: Mencari pembeli untuk barang hasil penipuan berupa cabai kering, yang kemudian dijual kepada DPS di wilayah Sidoarjo.

    Kelima pelaku tersebut merupakan residivis kasus narkoba yang saat ini masih berstatus sebagai warga binaan di Lapas Kelas I Madiun.

    “Berkat kerja sama antara Polres Ngawi dan pihak Lapas Kelas I Madiun, sindikat ini berhasil kami ungkap,” ujar AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto.

    CAP, sebagai otak dari sindikat ini, mengorganisir dan membagi tugas kepada pelaku lainnya. Ia mencari korban melalui grup WhatsApp “info muatan truk” dan berpura-pura menjalankan bisnis jasa ekspedisi.

    Sebanyak 13 saksi telah diperiksa dalam penyelidikan kasus ini. Barang bukti yang berhasil diamankan di antaranya lima unit handphone dari para pelaku, empat handphone dari saksi, satu truk canter warna kuning, dan 158 sak cabai kering.

    Kepala Pengamanan Lapas (KPLP) Kelas I Madiun, Aris Sakuryadi, mengakui bahwa pelaku mendapatkan handphone secara ilegal dari narapidana yang telah bebas sebelumnya. “Kami kecolongan dalam hal ini,” ujarnya kepada media.

    Penyidik Polres Ngawi tidak melakukan penahanan terhadap para pelaku karena mereka masih berstatus narapidana dalam kasus narkoba dan sedang menjalani hukuman di Lapas Kelas I Madiun.

    Para pelaku akan dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan, atau Pasal 372 KUHP tentang penggelapan, dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara. [fiq/ian]