kab/kota: Ngawi

  • Persepon Ponorogo vs Kresna Unesa FC: 1-0, Laskar Suromenggolo Jaga Peluang ke Babak 16 Besar

    Persepon Ponorogo vs Kresna Unesa FC: 1-0, Laskar Suromenggolo Jaga Peluang ke Babak 16 Besar

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Persepon Ponorogo kembali menang tipis lawan Kresna Unesa FC pada pertandingan kedua di 32 Besar Liga 4 Jatim grup HH, Rabu (22/1/2025)

    Pantauan di lokasi,  babak pertama Laskar Suromenggolo—sebutan—Persepon Ponorogo memilih bermain defensif dengan sesekali mengandalkan serangan balik. 

    Sebaliknya,  Kresna Unesa FC menyerang dari segala sisi. Terlebih tim besutan Nur Bawono ini tidak mau jika harus kehilangan peringkat pertama di grup HH. 

    Hingga turun minum, tim besutan Windu Wibowo ini masih menahan imbang Kresna Unesa FC Bahkan tidak ada peluang yang cukup berarti di 45′ menit awal. 

    Memasuki babak kedua, tensi pertandingan mulai berubah. Persepon Ponorogo mulai menyerang dan merubah ritme.

    Hasilnya di menit 56′ striker Persepon M. Raihan berhasil mencetak gol melalui tendangan kaki kanannya. Dan rupanya gol tersebut gol satu-satunya

    Kresna Unesa FC yang tertinggal mencoba menyamakan kedudukan. Namun, hingga tambahan waktu 2 menit berakhir skor tetap tidak berubah bagi keunggulan Persepon Ponorogo. 

    “Alhamdulillah bisa meraih 3 poin. Ini adalah poin sangat penting,” ungkap pelatih Persepon Ponorogo, Windu Wibowo pasca pertandingan, Rabu sore.

    Sehingga, kata dia, membuka peluang untuk ke 16 besar. Pada pertandingan ketiga nanti, menurutnya semua tim di grup HH memungkinkan untuk 16 besar.

    Windu mengaku pada babak pertama, mencoba bola-bola derek. Hal itu dilakukan kareja hujan deras sempat mengguyur lokasi pada awal-awal.

    “Akhirnya deadlock. Kita merubah ritme babak 2. Kita passing akhirnya bisa menciptakan peluang dan gol,” terangnya.

    Pelatih Kresna Unesa FC, Nur Bawono mengaku pertandingan kali ini menarik dan berat.” Berat tapi memang ini adalah sepakbola . Sepakbola ada menang dan kalah,” urainya 

    Dia mengaku pemain telah bermain sesuai instruksi pelatih. “Juga bagus kurang beruntung saja,” pungkasnya.

    Dengan tambahan 3 poin, Persepon Ponorog kokoh di puncak klasemen dengan 6 poin dari dua pertandingan.

    Sedangkan Kresna Unesa FC turun ke peringkat kedua dengan 3 poin, di peringkat ketiga yakni AC Majapahit, dimana dalam pertandingan sebelumnya mengalahkan Ngawi FC dengan skor 4 – 0.

  • Banjir di Ngawi Berangsur Surut, Warga Mulai Kembali ke Rumah

    Banjir di Ngawi Berangsur Surut, Warga Mulai Kembali ke Rumah

    Ngawi (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo yang melanda 17 desa di 7 kecamatan di Ngawi, Jawa Timur, sejak Selasa (21/01/2025) dini hari, kini berangsur surut. Pada Rabu pagi (22/01/2025), genangan air di Desa Ngale, Kecamatan Paron, Ngawi mulai berkurang, meskipun beberapa titik pemukiman masih terendam.

    Warga yang sebelumnya mengungsi sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing. Mereka langsung membersihkan perabotan yang terendam lumpur dan membersihkan area sekitar rumah.

    Setelah itu, beberapa dari mereka kembali ke tempat pengungsian untuk mengambil harta benda, termasuk ternak yang sempat diselamatkan. Sementara itu, sebagian warga memilih tinggal sementara di rumah kerabat hingga banjir benar-benar surut.

    Menurut warga, banjir mulai surut sejak pukul 04.00 WIB. Namun, masih ada genangan di beberapa lokasi. Warga berharap cuaca cerah agar tidak ada hujan yang memperburuk situasi.

    “Masih banyak lumpur di rumah. Perabotan juga banyak yang roboh. Sekarang kami fokus bersih-bersih,” kata salah seorang warga Desa Ngale, Srianti.

    “Banjir mulai surut sejak subuh, tapi beberapa tempat masih tergenang. Rumah penuh lumpur, dan kami berharap hari ini tidak hujan lagi,” kata Ongky Alfarisqi, warga yang lain.

    Sebelumnya, banjir ini telah merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian air mencapai lebih dari 1,5 meter. Kondisi tersebut melumpuhkan aktivitas warga dan memutus akses jalan di beberapa wilayah.

    Warga Ngawi berharap kondisi segera kembali normal sehingga mereka dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari tanpa ancaman banjir. [fiq/kun]

  • Bangunan Liar di Tanah Aset Desa di Ngawi Diduga Dipakai Prostitusi

    Bangunan Liar di Tanah Aset Desa di Ngawi Diduga Dipakai Prostitusi

    Ngawi (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ngawi, melalui Bidang Penegakan Peraturan Daerah, menertibkan sejumlah bangunan liar di lahan aset Desa Karangjati, Kecamatan Karangjati. Langkah ini dilakukan karena bangunan tersebut diduga digunakan untuk praktik prostitusi yang meresahkan warga.

    “Bangunan liar ini kami tertibkan pada Selasa (21/1/2025) karena wilayah ini sebetulnya merupakan aset Desa Karangjati. Aset ini ternyata digunakan tanpa seizin pemerintah desa,” jelas Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Ngawi, Arif Setiyono, pada Rabu (22/1/2025).

    Arif berharap setelah pembongkaran ini, aset desa tersebut dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat dan pemerintahan desa secara lebih bermanfaat.

    “Kegiatan yang meresahkan masyarakat, seperti prostitusi, harus dihentikan. Warga Karangjati juga mendukung penuh upaya ini,” tambahnya.

    Dalam penertiban kali ini, sebanyak tiga dari total sebelas bangunan liar telah dibongkar. Sisanya, dua bangunan diberi tenggat waktu hingga Minggu mendatang untuk dibongkar secara sukarela oleh pemiliknya.

    “Kalau sampai hari Minggu belum dibongkar, kami akan lakukan pembongkaran secara langsung,” tegas Arif.

    Terkait asal-usul penghuni bangunan liar, Arif mengungkapkan sebagian berasal dari Desa Karangjati, sementara lainnya dari luar desa. Untuk penghuni lokal, pemerintah desa telah berjanji untuk memfasilitasi mereka agar dapat memanfaatkan lahan secara lebih produktif, misalnya untuk kegiatan usaha.

    “Bangunan ini sudah berdiri sekitar tiga sampai enam bulan. Bagi penghuni dari luar desa, karena bukan wilayah mereka, kami pastikan mereka harus kembali ke desanya masing-masing,” ujar Arif.

    Satpol PP Ngawi menekankan bahwa penertiban ini merupakan upaya menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, sekaligus mengembalikan fungsi aset desa agar lebih bermanfaat bagi warga setempat. [fiq/beq]

  • Cuaca Madiun Raya 22 Januari 2025: Hujan Ringan dan Langit Berawan Sepanjang Hari

    Cuaca Madiun Raya 22 Januari 2025: Hujan Ringan dan Langit Berawan Sepanjang Hari

    Surabaya (beritajatim.com) – Pada Rabu, 22 Januari 2025, prakiraan cuaca di wilayah Madiun Raya menunjukkan kondisi cuaca yang cukup variatif. Beberapa daerah diperkirakan akan mengalami hujan ringan pada pagi hingga siang hari, sementara sebagian besar wilayah akan didominasi cuaca berawan hingga malam hari. Menurut Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, berikut adalah prediksi cuaca untuk beberapa daerah di Madiun Raya.

    Di Kota Madiun, cuaca berawan diperkirakan akan mulai menyelimuti langit pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB.

    “Sejak pagi hingga siang hari, Kota Madiun akan diguyur hujan ringan, yang diprediksi akan turun mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB,” kata Oky pada Selasa (21/1).

    Setelah hujan reda, cuaca berawan diperkirakan akan bertahan hingga malam hari. Suhu di Kota Madiun akan berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius, dengan kecepatan angin sekitar 8,2 km/jam dari Barat Laut dan kelembaban udara antara 72 hingga 98 persen.

    Sementara itu, di Kabupaten Madiun, cuaca akan serupa dengan Kota Madiun. Langit berawan pada pagi hari, dengan hujan ringan yang turun mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB. Suhu di Kabupaten Madiun diperkirakan sedikit lebih dingin, yaitu antara 23 hingga 29 derajat Celcius. Kelembaban udara di Kabupaten Madiun diperkirakan berada di kisaran 78 hingga 97 persen, dengan angin bertiup dari arah Utara dengan kecepatan 8,5 km/jam.

    Di Ngawi, cuaca pada pagi hingga siang hari juga akan diguyur hujan ringan, mirip dengan Kota Madiun dan Kabupaten Madiun. Hujan ringan diperkirakan akan berlangsung dari pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, kemudian langit akan berawan hingga pukul 21.00 WIB.

    Suhu di Ngawi akan berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembaban udara antara 78 hingga 97 persen. Kecepatan angin yang diperkirakan sekitar 8,3 km/jam dari Barat Daya juga perlu diwaspadai.

    Magetan akan mengalami cuaca yang hampir identik dengan Ngawi, namun dengan suhu yang sedikit lebih rendah.

    “Suhu di Magetan diperkirakan akan berada di antara 22 hingga 27 derajat Celcius,” ungkap Oky.

    Kecepatan angin di wilayah ini diperkirakan lebih pelan, yaitu sekitar 7,1 km/jam dari arah Utara. Kelembaban udara yang diperkirakan antara 76 hingga 96 persen juga akan mempengaruhi kenyamanan warga di wilayah ini.

    Sementara itu, Pacitan diperkirakan akan mengalami hujan ringan pada pagi hingga siang hari, dengan cuaca berawan yang menyusul pada sore hari. Pada pukul 18.00 WIB, hujan kembali turun di Pacitan sebelum langit kembali berawan pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB.

    Suhu di Pacitan akan berkisar antara 22 hingga 28 derajat Celcius, dengan kecepatan angin yang cukup kencang dari Barat Laut, mencapai 9,5 km/jam. Kelembaban udara di Pacitan diperkirakan sangat tinggi, antara 75 hingga 99 persen.

    Ponorogo juga akan mengalami kondisi cuaca yang serupa dengan daerah lainnya di Madiun Raya. Hujan ringan akan turun dari pagi hingga siang hari, kemudian langit akan berawan pada sore hingga malam hari.

    Suhu di Ponorogo diperkirakan antara 23 hingga 28 derajat Celsius, dengan kecepatan angin dari Timur mencapai 10 km/jam. Sedangkan kelembaban udara di Ponorogo diperkirakan berada di kisaran 77 hingga 95 persen.

    Dengan adanya prakiraan cuaca ini, masyarakat di Madiun Raya diimbau untuk tetap waspada dan mempersiapkan diri menghadapi hujan ringan serta kondisi cuaca berawan yang diprediksi akan berlangsung sepanjang hari. Sebaiknya, selalu perhatikan perkembangan cuaca terbaru dan siapkan perlengkapan yang diperlukan untuk kenyamanan aktivitas sehari-hari.[mnd/aje]

  • Kesaksian Penumpang Bus Ziarah Wali yang Tabrak Truk di Tol Ngawi, Kenek Meninggal Dunia

    Kesaksian Penumpang Bus Ziarah Wali yang Tabrak Truk di Tol Ngawi, Kenek Meninggal Dunia

    Ngawi (beritajatim.com) – Salah satu penumpang bus rombongan ziarah Wali Songo asal Cilacap memberikan kesaksian saat bus merah oranye yang ia tumpangi menabrak truk tronton bermuatan gula di Jalan Tol Ngawi, tepatnya di kilometer 559, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Selasa (21/01/2025) pukul 15.00 WIB.

    Dalam kecelakaan ini, satu orang meninggal dunia, yaitu kenek bus bernama Imdatul Mufid (25), warga Desa Bumireja, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap.

    Pemuda itu tewas di rumah sakit di Sragen, beberapa jam setelah mendapatkan perawatan medis. Selain itu, sedikitnya 31 penumpang mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke dua rumah sakit berbeda, yakni RS Widodo Ngawi dan RS Sragen.

    Pojah, menceritakan detik-detik kecelakaan tersebut. “Saya pas lihat bawah, tahu-tahu brak, nabrak truk di depannya. Penumpang berserakan, semuanya panik,” ujarnya.

    Puluhan penumpang segera turun ke pinggir jalan setelah bus mengalami kerusakan parah di bagian depan. Beberapa korban terluka terlihat mendapatkan pertolongan pertama sebelum dibawa ke rumah sakit terdekat.

    Kronologi Kecelakaan

    Kecelakaan bermula saat bus yang dikemudikan Sudirman (57), warga Desa Sidanegara, Cilacap, membawa 51 penumpang rombongan ziarah. Diduga, sopir bus mengantuk sehingga tidak mampu mengendalikan kendaraan dan menabrak bagian belakang truk tronton yang dikemudikan Prabowo Adi (67), warga Banyumas.

    Sudirman, sopir bus mengungkapkan bahwa dirinya sedang berada di lajur cepat dan hendak berpindah ke lajur kiri. Namun, tiba-tiba bus yang melaju kencang menabrak bagian belakang truk. “Tahu-tahu bus nabrak truk. Kenek saya sampai terjepit,” jelasnya.

    Sebanyak 17 korban luka dibawa ke RS Sragen, sementara 14 lainnya dirawat di RS Widodo Ngawi. Hingga kini, beberapa korban masih mendapatkan perawatan intensif.

    Polisi telah mengamankan kedua kendaraan dan sopir yang terlibat dalam kecelakaan. Kedua kendaraan kini berada di kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi untuk penyelidikan lebih lanjut.

    Pihak kepolisian juga mengimbau kepada seluruh pengemudi untuk memastikan kondisi fisik tetap prima saat berkendara, terutama dalam perjalanan panjang. Berhenti dan beristirahat di rest area sangat dianjurkan untuk menghindari risiko kecelakaan. [fiq/ian]

  • Bus Rombongan Ziarah Tabrak Truk Gula di Tol Ngawi

    Bus Rombongan Ziarah Tabrak Truk Gula di Tol Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Bus rombongan peziarah asal Cilacap menabrak truk muatan gula, di Jalan Tol Ngawi-Solo KM 559 B,Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi pada Selasa (21/01/2025) pukul 15.00 WIB. Akibatnya, dua orang terluka, yakni kernet bus dan salah seorang penumpang.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, Iptu Parsidi, kecelakaan bermula ketika bus Riyan Agung Abadi dengan nomor polisi R-7118-OT yang dikemudikan oleh Sudirwan (57), warga Cilacap. Bus itu melaju dari arah Ngawi ke arah Solo atau dari arah timur ke barat. Bus tersebut mengakut 51 orang rombongan peziarah, dan hendak kembali ke Cilacap.

    Di depan bus tersebut, terdapat truk Fuso muatan gula bernomor polisi R-8001-OX yang dikemudikan oleh Prabowo Adi (67), warga Banyumas.

    Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, bus yang dikemudikan Sudirwan tidak mampu mengendalikan laju kendaraan sehingga oleng ke kiri. Kurangnya perhatian terhadap arus lalu lintas serta jarak yang sudah terlalu dekat membuat bus menabrak bagian belakang truk Fuso.

    “Kecelakaan tersebut mengakibatkan kerusakan pada kedua kendaraan. Selain itu, beberapa korban mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke RSUD Sragen, Kabupaten Sragen, serta RS Widodo, Kabupaten Ngawi, untuk mendapatkan perawatan medis. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” kata Parsidi.

    Pihak kepolisian mengimbau para pengendara untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas demi menghindari kejadian serupa. Saat ini, kasus kecelakaan masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Satlantas Polres Ngawi. Dua kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan di kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. [fiq/ian]

  • 63 KK di Kedunggalar Ngawi Terisolasi Imbas Banjir Bengawan Solo

    63 KK di Kedunggalar Ngawi Terisolasi Imbas Banjir Bengawan Solo

    Ngawi (beritajatim.com) – Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, meninjau langsung kondisi puluhan Kepala Keluarga (KK) di Dusun Pelanggarem, Desa Pelang Lor, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, yang terisolasi akibat banjir dari luapan Bengawan Solo, Selasa (21/01/2025).

    Dalam tinjauannya, Bupati Ony menyampaikan bahwa banjir tidak hanya berdampak pada daerah di sepanjang Bengawan Solo, tetapi juga beberapa desa lainnya akibat sudetan air.

    “Tidak semua daerah yang tergenang berada di pinggir Bengawan Solo. Beberapa wilayah seperti Desa Ngawi di Kecamatan Paron juga terdampak karena sudetan air. Namun, saat ini air sudah mulai surut di beberapa titik, termasuk daerah Mantingan dan Pengkol,” ujar Ony Anwar.

    Di Dusun Pelanggarem, terdapat 63 KK yang terisolasi akibat genangan banjir dengan ketinggian air mencapai 120 cm di jalan terdalam. Pemerintah Kabupaten Ngawi memastikan distribusi bantuan logistik berupa makanan dan minuman terus berjalan dengan baik.

    “Kami telah meminta RT setempat untuk terus berkoordinasi dengan kepala desa agar bantuan dapat dikirimkan tepat waktu. Selain itu, inisiatif seperti dapur umum juga telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan warga,” tambahnya.

    Langkah Penanganan Jangka Panjang

    Sebagai upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang, Ony Anwar menyampaikan beberapa langkah strategis, di antaranya:

    1. Peninggian Badan Jalan: Jalan di Dusun Pelanggarem dan perbatasan Desa Kalang dan Ngancar akan ditinggikan agar tidak mudah terendam saat terjadi luapan air.

    2. Revitalisasi Sudetan Sungai: Pemerintah akan bersurat kepada BBWS Bengawan Solo untuk merevitalisasi sudetan di beberapa lokasi yang rawan banjir.

    Ony menegaskan bahwa Pemkab Ngawi berkomitmen untuk menangani dampak banjir secara menyeluruh, baik melalui distribusi bantuan PTdarurat maupun melalui langkah mitigasi jangka panjang.

    “Kita akan memastikan penanganan darurat berjalan lancar, sekaligus menyiapkan solusi untuk mencegah wilayah terisolasi akibat banjir di masa mendatang,” tutupnya. [fiq/ted]

  • Aspal Kendal Ngawi Terkelupas, Bupati: Kami Akan Evaluasi Pekerjaan Konstruksi

    Aspal Kendal Ngawi Terkelupas, Bupati: Kami Akan Evaluasi Pekerjaan Konstruksi

    Ngawi (beritajatim.com) – Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, memberikan tanggapan terkait kerusakan jalan aspal di Desa Sidorejo Kecamatan Kendal akibat banjir yang melanda wilayah tersebut, pada Senin (21/01/2025).

    Kerusakan jalan ini dipicu oleh berbagai faktor, diduga termasuk luapan air deras dan perlakuan teknis yang kurang tepat pada struktur jalan yang berada di atas rigid beton.

    Ony Anwar menjelaskan bahwa penggunaan aspal di atas rigid beton memiliki perlakuan khusus yang berbeda dibandingkan dengan jalan yang tidak menggunakan struktur beton.

    Namun, dalam beberapa kasus, perlakuan terhadap aspal di atas rigid beton tidak sesuai standar, seperti penggunaan perekat yang kurang tepat.

    “Daya tempel aspal itu kurang melekat karena perlakuannya disamakan dengan jalan yang tidak menggunakan rigid beton,” ujarnya.

    Jalan di Kendal Ngawi Kebanjiran Hingga Aspal Terkelupas

    Faktor lain yang memperparah kerusakan adalah derasnya luapan air yang mengalir di pipa drainase yang tersumbat. Alhasil, air yang mengikis permukaan aspal. Selain itu, sistem drainase yang tidak optimal turut berkontribusi dalam melemahkan daya rekat aspal pada beton di bawahnya.

    Pemkab Ngawi akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap metode pengaspalan jalan, khususnya yang berada di atas rigid beton. Langkah-langkah evaluasi meliputi:

    Koordinasi dengan Rekanan: Pemerintah akan berkoordinasi dengan tim pelaksana untuk memastikan kualitas material dan teknik yang digunakan.
    Peningkatan Perekat Aspal: Penyesuaian jenis perekat atau lem yang digunakan agar daya rekat aspal pada beton lebih maksimal.
    Kajian Teknikal: Mengkaji metode terbaik untuk memastikan daya tempel aspal lebih tahan terhadap berbagai kondisi, terutama di lokasi yang rawan banjir.
    Perbaikan Drainase: Memperbaiki sistem selokan atau drainase agar air tidak menggenang atau merusak lapisan aspal.

    Selain evaluasi, tim teknis sudah melakukan penutupan sementara pada bagian jalan yang rusak. “Meskipun jalan tersebut masih dapat digunakan, separuh badan jalan untuk sementara ditutup demi keamanan. Setelah evaluasi selesai, kami akan segera melakukan perbaikan dengan metode tambal yang lebih tepat,” ungkap Ony.

    Kerusakan jalan akibat banjir menjadi perhatian serius Pemkab Ngawi. Bupati Ony Anwar menegaskan pentingnya penggunaan material dan teknik yang sesuai untuk memastikan ketahanan jalan, khususnya di wilayah yang kerap terdampak luapan air. [fiq/beq]

  • BPBD Jatim Ingatkan Cuaca Ekstrem Hingga Akhir Bulan, Daerah Mana Saja?

    BPBD Jatim Ingatkan Cuaca Ekstrem Hingga Akhir Bulan, Daerah Mana Saja?

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur hingga akhir bulan ini. Bahkan, bisa sampai Februari 2025.

    Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengungkapkan, pihaknya telah meminta ke BMKG untuk melakukan modifikasi cuaca.

    “Sehingga, kami sudah minta ke BMKG untuk perpanjangan waktu operasi modifikasi cuaca. Dan, surat dari Pak Pj Gubernur Jawa Timur sudah dikirim, dan cuaca ekstrem ini menjadi perhatian dalam hal penanganan banjir dan hujan yang intensitas tinggi di wilayah-wilayah yang berpotensi,” kata Gatot kepada beritajatim.com di kantornya, Selasa (21/1/2025).

    Gatot mengatakan, modifikasi cuaca akan difokuskan di titik-titik yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem.

    “Kami memodifikasi cuaca di wilayah-wilayah yang masih mengalami banjir di antaranya ada Ngawi dan Bangkalan. Itu sudah beberapa hari terjadi banjir, termasuk di wilayah Sidoarjo, khususnya Tulangan maupun Candi sudah beberapa hari banjir,” katanya.

    “Memang seperti di wilayah Candi kondisi datarannya rendah, sehingga jadi tempat untuk genangan air agak lama dan sedang diupayakan oleh teman-teman dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk mengeruk dan juga menarik air untuk dibuang ke laut melalui pompa yang disiapkan. Itu selain menunggu modifikasi cuaca yang belum dilakukan,” tambahnya.

    Lebih lanjut Gatot juga mengatakan, BPBD bersama Dinas PUSDA Jatim melakukan pembersihan di sungai-sungai tempat aliran air menuju laut, agar tidak terjadi sumbatan-sumbatan.

    “Selain modifikasi cuaca, upaya yang dilakukan dengan OPD teknis terkait untuk melakukan kerja bakti bersama, membersihkan area sungai yang banyak sampahnya termasuk eceng gondok dan juga memang yang paling penting adalah normalisasi sungai,” ungkapnya.

    “Tetapi kan normalisasi sungai memang membutuhkan biaya mahal, hingga hari ini yang bisa dijangkau dalam jangka pendek adalah pembersihan alur-alur sungai yang ada di wilayah Jawa Timur oleh kabupaten/kota maupun pemerintah provinsi sampai akhir Februari,” tambahnya.

    Gatot mengimbau warga juga turut aktif menjaga dan membersihkan lingkungan sekitar agar tidak terjadi banjir di saat terjadi cuaca ekstrem.

    “Sehingga, untuk masyarakat perlu mengantisipasi bersama untuk turut aktif menjaga lingkungan. Apalagi puncak musim hujan ini masih terjadi, sehingga dampak selain banjir adalah adanya potensi longsor di beberapa wilayah yang notabene berada di lereng bukit atau gunung,” jelasnya.

    “Dan, untuk masyarakat berhati-hati juga, karena ada potensi banjir rob di pesisir yang menyebabkan wilayah-wilayah sekitar pesisir banjir,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Profil Riyono, Anggota DPR yang Usulkan Pembentukan Pansus Pagar Laut

    Profil Riyono, Anggota DPR yang Usulkan Pembentukan Pansus Pagar Laut

    loading…

    Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Riyono menyampaikan sikap fraksinya agar DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kasus Pagar Laut. Foto/Felldy Utama

    JAKARTA – Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Riyono menyampaikan sikap fraksinya agar DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kasus Pagar Laut. Hal itu disampaikannya saat interupsi dalam Rapat Paripurna DPR , Selasa (21/1/2025).

    Menurut Riyono, kasus pemagaran laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir utara Kabupaten Tangerang, Banten, merupakan gambaran nyata masih belum maksimalnya pengelolaan wilayah laut.

    “Fraksi PKS mengusulkan untuk meminta pimpinan DPR membentuk pansus terkait dengan kasus pemagaran laut untuk mendukung upaya tata kelola laut yang lebih bertanggung jawab,” kata Riyono dalam interupsinya, Selasa (21/1/2025).

    Selain itu, Fraksi PKS mendesak pemerintah untuk melindungi hak-hak masyarakat pesisir, khususnya nelayan dengan memastikan mereka tetap memiliki akses untuk melaut tanpa hambatan akibat pemagaran laut yang tidak sah. “Mengusut tuntas kasus pemagaran laut agar tidak menjadi preseden buruk dalam upaya penegakan hukum dan tata kelola lautan di Indonesia,” ujarnya.

    Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu memandang, tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam pemagaran ilegal harus diambil guna menjaga keadilan dan keberlanjutan sektor perikanan nasional. Di sisi lain, Fraksi PKS mengapresiasi atas perintah Presiden Prabowo Subianto untuk menangani dan melihat kasus pagar laut ini secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak.

    “Demikian interupsi yang kami sampaikan semoga pemerintah segera bisa mengambil langkah-langkah untuk kepentingan masyarakat dan keberlanjutan sumbe daya laut kita,” pungkasnya.

    Profil Riyono
    Riyono merupakan anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VII yang meliputi Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, dan Magetan.

    Riyono menempuh pendidikan dasar di SDN Jambangan pada 1986 – 1992. Pendidikan SMP ditempuh di SMP 1 Kawedanan pada 1992 – 1995. Selanjutnya, Riyono belajar di SMUN 1 Kawedanan pada 1995 – 1998.

    Riyono kemudian kuliah di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Program Studi Ilmu Kelautan pada 1998 – 2005. Selanjutnya di Agribisnis Undip Semarang pada 2007 – 2010.