kab/kota: Ngawi

  • Pesan Terakhir Wanita Tewas di Dalam Koper Ngawi, Titip Hidup dan Masa Depan 2 Anaknya: Jagalah

    Pesan Terakhir Wanita Tewas di Dalam Koper Ngawi, Titip Hidup dan Masa Depan 2 Anaknya: Jagalah

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok wanita yang jasadnya ditemukan di dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, kini jadi sorotan. 

    Korban asal Blitar, Jawa Timur, bernama Uswatun Khasanah alias UK (29). 

    Ia ternyata seorang janda dengan dua anak.

    Uswatun ditemukan meninggal dunia, jasadnya dimasukkan ke dalam koper merah jambu yang ditemukan warga di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada Kamis, (23/1/2025). 

    Nahas, anggota tubuhnya yang berada di dalam koper itu ternyata tak lengkap. 

    Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, menyatakan bahwa saat ditemukan, kepala dan dua kaki korban sudah tidak ada.

    Kini, polisi tengah berusaha mengidentifikasi siapa pelaku di balik pembunuhan mutilasi ini dan melacak keberadaan anggota tubuh yang hilang.

    Di tengah kematiannya yang meninggalkan misteri, pesan terakhir Uswatun Khasanah untuk dua anaknya jadi sorotan. 

    Sebelum ditemukan tewas dalam koper, Uswatun Khasanah sempat mengunggah potret kedua anaknya.

    Dalam postingannya, korban mengucapkan hari anak sedunia yang diunggahnya pada 20 November 2024.

    Bak firasat, Uswatun menyampaikan pesan menyentuh untuk kedua anaknya.

    Lewat TikToknya, ia berharap kedua anaknya dilindungi disetiap langkahnya.

    “Ya Allah kutitipkan segala urusan anakku kepadamu, 

    Kesehatan, rezeki, masa depan, hati, akhlak, kebahagiaan dan agamanya. Ya Allah berikan takdir terbaik untuk anakku wujudkan harapan dan mimpinya di waktu yang tepaty, lindungilah setiap langkahnya, jagalah dari ujung rambut sampai ujung kakinya, dan waqafkan dia dalam ilmu akhirat agar kelak bisa menjemputkan di pintu surgamu, hasbunallah wanimal wakil,” tulisnya.

    Sementara itu, Uswatun terpantau korban terakhir membagikan postingan enam hari lalu.

    Adapun dalam unggahannya, Uswatun membagikan potretnya yang mengenakan baju merah.

    Unggahan tersebut tampak hanya disertai lagu tanpa keterangan apa pun.

    Postingan ini pun kini tengah viral di media sosial hingga menyita perhatian publik.

    Kronologi penemuan jasad di dalam koper

    Penampakan paket yang berisi koper muat berbagai benda mencurigakan di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025) (TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI)

    Diberitakan Tribun Jatim sebelumnya, pada Kamis, 23 Januari 2025, sebuah penemuan mengejutkan terjadi di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

    Seorang pria bernama Yusuf (40) menemukan sebuah koper besar yang terbungkus bubble wrap di selokan dekat tempat pembuangan sampah.

    Karena merasa penasaran dengan paket berat tersebut, Yusuf membuka bungkusnya dan terkejut menemukan mayat wanita di dalam koper.

    Setelah membuka koper, Yusuf segera melaporkan penemuan tersebut ke Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Sagita Rama, yang kemudian melanjutkan laporan tersebut kepada pihak berwajib.

    Warga setempat pun geger dengan adanya penemuan mayat misterius tersebut.

    Jumat (24/1/2025) terkuak korban ternyata warga Blitar, Jawa Timur.

    Rumah korban ramai pelayat

    Inilah fakta-fakta tentang penemuan jasad di dalam koper di Ngawi. Korban ternyata janda dua anak. (KOLASE YouTube Surya – TribunJatim.com/Febrianto Ramadani)

    Saat ini, rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, ramai para pelayat. 

    Anggota Polsek Garum Polres Blitar juga datang ke rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    Sedang ibu kandung korban ditemani ayah tiri korban dan kepala dusun datang ke Kabupaten Ngawi untuk memastikan jasad korban. 

    “Menurut info dari keluarga yang di Ngawi, benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar,” kata Kapolsek Garum Polres Blitar, AKP Punjung S di rumah ibu kandung korban, Jumat (24/1/2025). 

    Punjung mengatakan korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    “Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana (Tulungagung). Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum,” ujarnya. 

    Dikatakannya, keluarga korban terakhir bertemu dengan korban sekitar lima hari lalu saat pulang ke Kabupaten Blitar. 

    “Korban status janda anak dua. Perkiraan jasad korban akan dibawa pulang ke Blitar hari ini,” katanya. 

    Ayah kandung korban, Nur Khalim mengatakan mendapat kabar soal anaknya tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB. 

    “Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya,” katanya. 

    Nur Khalim mengaku jarang ketemu dengan korban. Karena Nur Khalim tidak tinggal serumah dengan korban. 

    Nur Khalim tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sedang korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum. 

    “Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

    Berita Viral lainnya

  • Tangis Haru Keluarga Mengiringi Pemakaman Korban Mutilasi dalam Koper Merah, Jasad Tak Utuh

    Tangis Haru Keluarga Mengiringi Pemakaman Korban Mutilasi dalam Koper Merah, Jasad Tak Utuh

    Blitar (beritajatim.com) – UH (29), korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Ngawi akhirnya dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Sidodadi Kecamatan Garum Kabupaten Blitar, Jumat (24/01/2025) malam.

    Tangis haru dari keluarga pun pecah saat jenazah UH (29) dimasukkan ke liang lahat. Anak sulung korban tak kuasa menahan tangis saat melihat ibunda tercintanya pergi untuk selama-lamanya.

    Bapak kandung serta bapak tiri korban pun berusaha tegar di tengah kesedihan yang dialaminya. Keduanya harus merelakan putri tercintanya pergi dalam kondisi tidak utuh.

    “Pokoknya pelaku harus dihukum seadil-adilnya yang setimpal dengan apa yang diperbuat,” ungkap Nur Khalim, bapak korban mutilasi di Ngawi.

    Pihak keluarga pun berharap polisi bisa segera menangkap pelaku pembunuhan UH (29). Kedua orang tua korban juga meminta agar pelaku diadili sesuai dengan perbuatannya.

    Dimata keluarga, UH (29) merupakan anak yang berbakti dan baik. Semasa hidup UH (29) tidak memiliki musuh atau lawan. Sehingga kepergian UH (29) dengan cara tragis ini tentu cukup mengejutkan untuk keluarga.

    “Baik orangnya tidak punya musuh, sepulang kerja itu selalu memberikan makanan ke saya, anak-anaknya, termasuk juga ke kakeknya,” tegasnya.

    Jasad UH (29) sendiri memang dimakamkan dalam kondisi tidak utuh. Ada beberapa bagian tubuh korban yang hingga kini belum ditemukan oleh aparat kepolisian.

    Sementara itu, Polres Ngawi dibackup oleh Tim Jatanras Polda Jawa Timur kini tengah memburu pelaku pembunuhan UH (29) yang jasadnya dibuang dengan menggunakan koper. Pihak keluarga pun berharap pelaku bisa segera ditangkap oleh polisi. (owi/ian)

  • Potongan Tubuh Mayat Wanita dalam Koper Ngawi Belum Ketemu, Ini Kendalanya

    Potongan Tubuh Mayat Wanita dalam Koper Ngawi Belum Ketemu, Ini Kendalanya

    Ngawi (beritajatim.com) – Selang 36 jam lebih sejak ditemukannya jasad UH (29), wanita dalam koper merah, potongan tubuhnya belum ditemukan. Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan, pihaknya masih berupaya mencari potongan tubuh di sekitar lokasi temuan, yakni sekitar Desa Dadapan, Kendal, Ngawi.

    “Sampai saat Jumat (24/01/2025) pukul 19.00 Wib, potongan tubuh korban belum ditemukan. Kami masih terus menyisir lokasi. Kami mengupayakan,” kata Joshua, Jumat (24/01/2025).

    Joshua mengatakan, keluarga memang memberikan keterangan bahwa terakhir bertemu korban pada Jumat (17/01/2025). Namun, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

    “Siapa yang kemudian bertemu korban hingga mengarah ke terduga pelaku, kami masih belum bisa berikan keterangan lebih lanjut terkait ini. Masih dalam pemeriksaan kami. Kami juga bekerja sama dengan Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim dan Polres Jajaran Polda Jatim untuk mencari pelaku,” katanya. [fiq/but]

  • Polres Ngawi Identifikasi Korban Mutilasi Pakai Teknologi MAMBIS

    Polres Ngawi Identifikasi Korban Mutilasi Pakai Teknologi MAMBIS

    Ngawi (beritajatim.com) – Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil mengidentifikasi korban kasus temuan mayat termutilasi yang ditemukan di dalam koper di Desa Dadapan, Kendal, Ngawi.

    Identifikasi dilakukan melalui metode pengenalan sidik jari dengan bantuan alat Mobile Automatic Multi Biometric Identification System (MAMBIS).

    “MAMBIS merupakan alat bantu identifikasi yang portabel, sehingga dapat digunakan langsung di tempat kejadian perkara (TKP). Identifikasi juga diperkuat dengan keterangan keluarga korban yang mengenali ciri-ciri fisik, aksesoris, dan pakaian korban yang telah diumumkan sebelumnya,” ujar AKP Joshua dalam keterangannya, Jumat (24/01/2025).

    Meski demikian, pihak kepolisian masih menunggu hasil tes DNA yang saat ini sedang dilakukan oleh tim laboratorium forensik Polda Jawa Timur guna memastikan keakuratan pembuktian.

    Berdasarkan hasil sementara, korban diketahui bernama Uswatun Khasanah, perempuan kelahiran Blitar, 25 April 1995, berstatus wiraswasta, dan berkewarganegaraan Indonesia. Data tersebut sesuai dengan rekaman e-KTP korban.

    Penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk mengungkap motif dan pelaku dalam kasus ini. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya. [fiq/ted]

  • Pertemuan Terakhir Uswatun Khasanah dengan Keluarga, Jasadnya Ditemukan dalam Koper di Ngawi – Halaman all

    Pertemuan Terakhir Uswatun Khasanah dengan Keluarga, Jasadnya Ditemukan dalam Koper di Ngawi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Identitas jasad wanita yang ditemukan di dalam koper merah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (23/1/2025), telah terungkap.

    Korban bernama Uswatun Khasanah (29) dan berasal dari Kecamatam Garum, Kabupaten Blitar.

    Hal ini diketahui pihak keluarga yang datang ke RSUD Dr. Soeroto Ngawi untuk memastikan.

    “Kami memastikan apakah benar jenazah itu anak saya atau bukan. Kalau kami lihat ciri-cirinya, 90 persen cocok (dengan Uswatun Khasanah)” ungkap ayah sambung korban, Hendi Suprapto (42), Jumat (24/1/2025), dikutip dari SuryaMalang.com.

    Lebih lanjut, Hendi mengungkapkan pertemuan terakhir antara korban dan keluarga.

    Hendi mengatakan sang anak pergi meninggalkan rumah di Blitar sejak Jumat (17/1/2025).

    Namun, pada Senin (20/1/2025) dan Selasa (21/1/2025), keluarga tidak bisa menghubungi korban.

    “Sampai sekarang ditelepon tidak bisa, baru tahu tadi malam dapat kabar ini dari pihak kepolisian,” kata Hendi.

    Hal serupa juga disampaikan kerabat korban, Ana Yuliani (29).

    Ana mengaku terakhir bertemu dengan korban pada Jumat pekan lalu.

    Kepada keluarga, kata Ana, korban berpamitan pergi ke luar kota mengendarai motor seorang diri.

    Namun, saat berpamitan, korban tak mengatakan hendak ke mana.

    “Terakhir ketemu langsung di Blitar, Jumat lalu. Basa-basi biasa tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor,” kata Ana, Jumat.

    “Waktu itu pamit keluar kota, tapi tidak disebutkan tujuannya ke mana,” imbuh dia.

    Sementara itu, ayah kandung korban, Nur Khalim, juga mengatakan sempat bertemu saat korban pulang ke Blitar pekan lalu.

    Khalim menyebut sang anak sering mengunjunginya setiap pulang ke Blitar, meski keduanya tidak tinggal serumah.

    “Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya,” ujar Khalim, Jumat, dikutip dari TribunJatim.com.

    Menurut keterangan Khalim kepada polisi, korban selama ini diketahui bekerja di Tulungagung.

    Di Tulungagung, korban juga mengontrak sebuah rumah.

    “Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana,” jelas Kapolsek Garum, AKP Punjung S., Jumat.

    Korban Diduga Mengalami Kekerasan sebelum Tewas

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan ada dugaan Uswatun Khasanah mengalami kekerasan sebelum tewas.

    Korban diketahui tewas akibat kehabisan napas. Diduga ia dicekik pelaku.

    “Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan.”

    “Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher korban,” jelas Joshua, Jumat.

    Tak hanya itu, ia juga mengatakan ada resapan darah di sekujur tubuh korban.

    “Disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” imbuh dia.

    Sebelumnya, penemuan mayat wanita dalam koper pada Kamis, membuat geger warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

    Penemuan mayat itu bermula saat seorang warga yang melintas hendak membuang sampah.

    Ia kemudian curiga melihat ada paket besar berwarna hitam yang terbungkus rapi di selokan.

    Saat dibuka, paket itu ternyata berisi koper merah. Warga tersebut lantas mengintip koper dan menemukan kejanggalan.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali.”

    “Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Setelah penemuan itu, mayat korban lantas dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Jasad Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi itu Perempuan Cantik Blitar, Keluarga Kenali Aksesorisnya dan di TribunJatim.com dengan judul Terkuak Identitas Jasad Wanita dalam Paket Hitam di Ngawi, Domisili di Blitar, Status Janda 2 Anak

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, SuryaMalang.com/Febrianto Ramadani, TribunJatim.com/Samsul Hadi)

  • Polres Ngawi Pastikan Mayat Wanita dalam Koper Tidak Hamil, Minta Warganet Bijak Bermedsos

    Polres Ngawi Pastikan Mayat Wanita dalam Koper Tidak Hamil, Minta Warganet Bijak Bermedsos

    Ngawi (beritajatim.com) – Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan merespon kabar burung yang beredar di media sosial dan masyarakat terkait UH (29), mayat wanita dalam koper.

    Joshua mengatakan, jenazah yang ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kendal, Ngawi itu tidak hamil.

    Hal itu berdasar hasil autopsi yang sudah dilakukan bersama tim Instalasi Forensik dan Mediko Legal RSUD dr Soeroto Ngawi.

    “Kami pastikan, kondisi korban tidak hamil,” kata Joshua.

    Joshua lantas meminta masyarakat dan warganet untuk bijak dalam bermedia sosial.

    Pihaknya berkomitmen untuk melakukan penyidikan ini dengan profesional, prosedural, dan akuntabel berbasis ilmiah atau scientific crime investigation.

    “Kami meminta masyarakat agar tetap tenang menghormati proses penyidikan ini. Serahkan proses penegakan hukum pada pihak yang berwajib. Kami imbau masyarakat agar lebih bijak lagi. Hendaknya jangan menyebar berita yang tidak jelas kebenarannya,” kata Joshua, Jumat (24/01/2025).

    Pihaknya mengaku berhati-hati dalam memberikan statement, ataupun hal-hal yang sekira bisa menghambat proses penyidikan.

    “Intinya kami berupaya agar tetap profesional dalam menangani kasus ini,” katanya. [fiq/ted]

  • Kasus Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi, Polda Jatim Bergerak ke Tulungagung

    Kasus Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi, Polda Jatim Bergerak ke Tulungagung

    Surabaya (beritajatim.com) – Subdit III Jatanras Polda Jawa Timur (Jatim) saat ini bergerak ke Tulungagung untuk mendalami kasus mayat wanita dalam koper yang ditemukan di Ngawi.

    “Kami mengirimkan anggota ke Tulungagung untuk back-up. Kami lakukan pengembangan kesana,” kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Arbaridi Djumhur, Jumat (24/01/2025).

    Djumhur juga mengatakan pihaknya sudah mengetahui identitas korban. Namun, ia enggan merinci kasus ini lebih lanjut karena masih dilakukan pendalaman termasuk terhadap barang-barang pribadi korban.

    “Alamat rumah sudah dapat. Untuk sementara kami selidiki siapa yang terakhir ketemu,” tutur Djumhur.

    Djumhur memastikan pihaknya tengah bekerja keras untuk menyelesaikan kasus ini. Ia meminta agar masyarakat bersabar dan memberi ruang untuk petugas bekerja.

    “Sementara anggota kepolisian masih terus bekerja dengan maksimal. Mohon bersabar ya,” pungkasnya. [ang/beq]

  • Keluarga di Blitar Segera Makamkan Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi

    Keluarga di Blitar Segera Makamkan Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi

    Blitar (beritajatim.com) – UH perempuan berusia 29 tahun yang menjadi korban mutilasi di Ngawi akan dimakamkan di Desa Sidodadi Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Keluarga menyatakan pemakaman segera dilakukan setelah jasad korban tiba dan disemayamkan sejenak di rumah duka.

    Saat ini jenazah perempuan yang menjadi korban pembunuhan itu sedang dalam perjalanan ke rumah duka dari RSUD dr Soeroto, Ngawi.

    “Belum tahu sampainya, masih menunggu kabar dari keluarga yang menjemput ke Ngawi tadi, tapi nanti langsung dimakamkan,” ucap Nur Khalim, bapak korban mutilasi di Ngawi, Jumat (24/1/2025).

    Jenazah perempuan berusia 29 tahun yang ditemukan di dalam sebuah koper di Ngawi Jawa Timur, telah dipastikan identitasnya sebagai UH warga Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Kepastian ini setelah pihak keluarga mengenali ciri-ciri korban.

    Dari hasil tes DNA juga dipastikan bahwa jasad perempuan itu adalah UH warga Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Kini jenazah sudah dalam perjalan pulang usai aparat kepolisian memperbolehkan pihak keluarga untuk melakukan pemakaman.

    “Sedih, tidak menyangka anak saya pergi seperti ini,” ucap Nur Khalim sembari meratapi kepergian putri tercintanya.

    Kepergian UH (29) secara tragis ini benar-benar menyayat hati Nur Khalim. Bagaimana tidak, baru satu pekan lalu Nur Khalim bertemu dengan UH (29).

    Dalam pertemuan itu tidak ada ungkapan khusus yang diucapkan oleh perempuan berusia 29 tahun tersebut. Namun siapa sangka pertemuan itu adalah yang terakhir kalinya, sebelum UH (29) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.

    “Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia itu begitu penyayang dengan keluarga, anaknya baik banget,” ucapnya sembari menghapus air matanya. [owi/beq]

  • Jenazah Wanita dalam Koper di Ngawi Dibawa Pulang ke Blitar

    Jenazah Wanita dalam Koper di Ngawi Dibawa Pulang ke Blitar

    Ngawi (beritajatim.com) – Jenazah UH (29), warga Desa Bence, Garum, Blitar wanita yang ditemukan termutilasi dalam koper di Ngawi sudah dibawa pulang oleh pibak keluarga ke Blitar.

    Jenazah diserahkan ke pihak keluarga pada Jumat (24/1/2025) pukul 16.15 WIB. Usai serah terima, jenazah langsung diberangkatkan menuju rumah duka di Blitar.

    Polisi menyatakan bahwa hasil tes DNA menunjukkan bahwa korban adalah UH yang merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Dia adalah anak kandung Sulatemi, warga Desa Sidodadi, Garum, Blitar.

    Satreskrim Polres Ngawi kemudian menyerahkan jenazah UH pada pihak keluarga dibawa ke Blitar untuk dimakamkan. Pihak keluarga kemudian bertolak ke Blitar. Jenazah diantar oleh Mobil Jenazah RSUD dr Soeroto.

    Sayangnya, pihak Satreskrim Polres Ngawi belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan kasus ini. Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan tidak berada di RSUD dr Soeroto Ngawi sementara Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto sedang berdinas luar. [fiq/beq]

  • Sosok Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Terungkap, Korban Warga Blitar Kerja di Tulungagung – Halaman all

    Sosok Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Terungkap, Korban Warga Blitar Kerja di Tulungagung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BLITAR – Identitas wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, akhir terungkap.

    Korban berinisiak UK (29), warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. 

    Anggota Polsek Garum Polres Blitar pun sudah mendatangi rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    Saat ini, ibu kandung korban ditemani ayah tiri korban dan kepala dusun datang ke Kabupaten Ngawi untuk memastikan jasad korban. 

    “Menurut info dari keluarga yang di Ngawi, benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar,” kata Kapolsek Garum Polres Blitar, AKP Punjung S di rumah ibu kandung korban, Jumat (24/1/2025). 

    Punjung mengatakan korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    “Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana (Tulungagung). Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum,” ujarnya. 

    Dikatakannya, keluarga korban terakhir bertemu dengan korban sekitar lima hari lalu saat pulang ke Kabupaten Blitar. 

    “Korban status janda anak dua. Perkiraan jasad korban akan dibawa pulang ke Blitar hari ini,” katanya. 

    Ayah kandung korban, Nur Khalim mengatakan mendapat kabar soal anaknya Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    “Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya,” katanya. 

    Nur Khalim mengaku jarang ketemu dengan korban. 

    Karena Nur Khalim tidak tinggal serumah dengan korban. 

    Nur Khalim tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sedang korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum. 

    “Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya,” ujarnya.

    Kronologis Penemuan Korban

    Diketahui jenazah korban ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi.

    Penemuan berawal saat warga melihat sebuah paket terbungkus rapi di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, pada Kamis pukul 09.00 WIB.

    Hal tersebut, memicu rasa penasaran masyarakat sekitar.

    Kemudian, warga pun melaporkan temuan tersebut ke aparat kepolisian.

    Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, menjelaskan warga curiga melihat paket besar berwarna hitam.

    “Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket hitam plastik itu,” kata Andik, dilansir TribunJateng.com.

    Ketika paket dibuka, ternyata berisi sebuah koper berwarna merah. Di dalam koper ada berbagai benda.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkapnya.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Polsek Kendal yang mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.

    Lantas, diketahui ada mayat di dalam koper.

    “Dugaannya jasad perempuan. Kondisi baru kelihatan setengah badan, posisi tengkurap miring. Setelah itu dibawa ke Rumah Sakit,” tuturnya.

    Terkait keberadaan jasad tersebut, juga dipastikan oleh pihak Puskesmas Kendal. 

    Dokter Puskesmas Kendal, Dr Ririn Pancawinanti, menyebut pihaknya datang bersama kepolisian guna memastikan isi koper ternyata jasad manusia.

    “Kemungkinan besar perempuan. Kelihatan bagian bahu yang mengarah perempuan. Usia dewasa sepertinya.”

    “Kondisi setengah telanjang tadi buka sedikit,” jelas Ririn. 

    Guna mengetahui secara pasti, Polisi membawa penemuan itu ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk dilakukan autopsi.

    Sementara itu, polisi juga mengamankan barang bukti yang ada di TKP seperti koper, seprai, hingga sendal.

    “Semua kami selidiki, seprai bisa jadi petunjuk. Kami belum tahu apakah korban sedang hamil atau tidak, yang jelas sidik jari sudah diambil. Kami menunggu hasilnya,” kata Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi.

    Hasil sementara menunjukkan beberapa anggota tubuh jasad korban, hilang secara misterius.

    “Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada. Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” kata Kapolres.

    Ia menduga, korban adalah hasil tindak kejahatan mutilasi.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengatakan hasil autopsi dan pengamatan fisik korban berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 20 hingga 30 tahun.

    Tim forensik juga mendapati tindik pirsing warna keperakan tepatnya di atas pusar.

    Selain itu, ditemukan tahi lalat di atas pinggang samping kiri korban.

    Joshua menambahkan, beberapa bagian dari korban tidak ada atau terpotong.

    (Tribunmataraman.com/ Samsul Hadi/ TribunJatim.com/ Febrianto Ramadani, Kompas.com) 

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Identitas Jasad Perempuan Dalam Koper yang Ditemukan di Ngawi Terkuak, Ternyata Warga Blitar