kab/kota: Ngawi

  • Terduga Pelaku Mutilasi Koper Merah Ngawi Ditangkap

    Terduga Pelaku Mutilasi Koper Merah Ngawi Ditangkap

    Ngawi (beritajatim.com) – Terduga pelaku mutilasi terhadap Uswatun Hasanah (29), warga Kelurahan Bence, Garum, Blitar, telah ditangkap Polda Jawa Timur bersama jajaran polres, pada Sabtu (25/01/2025) malam.

    Informasi beredar, terduga pelaku yang merupakan warga Tulungagung itu telah mengungkap lokasi potongan tubuh jenazah Uswatun. Bagian kepala dikabarkan ditemukan di kawasan Trenggalek, Jawa Timur. Namun, untuk kaki kiri kanan korban masih belum jelas keberadaannya.

    Hingga saat ini Polres Ngawi belum memberikan keterangan resmi terkait informasi ini. “Belum ada kabar,” kata Kasi Humas Polres Ngawi Iptu Dian Ambarwati, Minggu (26/1/2025)

    Diketahui, Polres Ngawi bekerja sama dengan Ditreskrimum Polda Jawa Timur untuk memburu pelaku. Tak hanya itu, Polres lain di wilayah Polda Jatim turut dilibatkan untuk membantu menangkap pelaku.

    “Kami bekerjasama dengan Ditreskrimum dan jajaran Polres di wilayah Polda Jatim untuk memburu pelaku. Kami janji akan bekerja profesional, prosedural, dan akuntabel berbasis ilmiah, atau scientific crime investigation,” kata Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, Jumat (24/01/2025). [fiq/suf]

  • BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi berhasil menangkap pelaku mutilasi Uswatun Khasanah, pada Sabtu (25/1/2025) malam.

    Dari informasi yang diperoleh Suryamalang.com, sosok terduga pelaku adalah pria asal Tulungagung.

    Pelaku punya rekam jejak tukang jual mobil bodong seperti mobil kreditan, mobil gadai dan lain-lain. 

    Diketahui, jasad Uswatun ditemukan di dalam koper berwarna merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (23/1/2025). 

    Saat ini, pelaku telah dibawa ke Polda Jatim hasil dari kerjasama Satreskrim Polres Ngawi bersama Ditreskrimum Polda Jatim, dan Satreskrim jajaran Polda Jatim. 

    Diberitakan sebelumnya, Uswatun Khasanah merupakan ibu 2 orang anak merupakan warga Blitar dan kerja di Tulungagung, namun jasadnya ditemukan di Ngawi.

    Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan, korban Uswatun Khasanah adalah wanita kelahiran 25 April 1995 dengan status pekerjaan karyawati swasta.

    “Kami berhasil mengidentifikasi hal tersebut melalui pengenalan sidik jari dan juga dengan bantuan alat rekognisi,” tegas AKP Joshua, di Mapolres Ngawi, Sabtu (25/1/2025).

    Identifikasi juga diperkuat dengan keterangan dari keluarga korban yang membenarkan ciri ciri fisik, aksesoris, maupun pakaian yang sebelumnya sudah diumumkan.

    “Saat ini Satreskrim Polres Ngawi bersama Ditreskrimum Polda Jatim, dan Satreskrim jajaran Polda Jatim sedang bekerja keras mengungkap siapa pelakunya,” tuturnya.

    Menurut Peter, semua personel dikerahkan bukan hanya memburu pelaku tapi juga mencari potongan tubuh korban yang hilang misterius.

    Hasil otopsi menunjukkan beberapa bagian tubuh korban tidak ada seperti bagian kepala, kaki sebelah kiri terpotong sampai pangkal paha, dan kaki kanan terpotong sampai lutut.

    “Meski demikian kami tetap menunggu hasil tes DNA yang saat ini dijalankan oleh Bid Labfor Cabang Surabaya di Polda Jatim, dalam rangka penyempurnaan pembuktian,” tandas Peter

    Tepis Rumor Hamil

    Sempat beredar kabar di media sosial yang menyebut jenazah korban dalam kondisi tengah hamil.

    Tak hanya itu, netizen juga menyorot lokasi TKP, dugaan pelaku yang belum bisa dipastikan kebenarannya, sampai identitas korban yang tersebar di tengah proses penyelidikan polisi. 

    Menanggapi banyaknya kabar burung di media sosial, Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan menegaskan, korban tidak dalam keadaan hamil.

    “Kami himbau masyarakat lebih bijak menyebarkan berita, yang belum bisa dipastikan kebenarannya,” tegas AKP Joshua, di Mapolres Ngawi, Sabtu (25/1/2025).

    Peter menyatakan, masyarakat diharapkan lebih berhati hati dalam memberikan informasi, atau hal hal terkait lainnya yang bisa mengganggu menghambat proses penyelidikan.

    “Semua masih dalam proses penyelidikan Mari kita sama sama hormati proses penanganan yang ada, supaya pelaku cepat tertangkap, dan kasus ini terungkap dengan sempurna,” ucapnya.

    Peter juga meminta kepada masyarakat, untuk menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan perkara ini kepada pihak berwajib.

    “Kami berkomitmen penuh melaksanakan proses penyelidikan, secara profesional prosedural akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan dengan berbasis ilmiah atau CSI,” pungkasnya.

    Cerita Penemu Koper

    Kepala Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi Andik Bangga Satria Rama menjelaskan kronologi warganya menemukan koper merah pada Kamis (23/1/2025).

    Awalnya ada warga yang melintas hendak membuang sampah.

    Warga itu curiga melihat paket besar berwarna hitam.

    “Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket plastik itu,” ujar Andik.

    Ketika paket dibuka ternyata berisi koper warna merah, namun saat diintip sedikit, ternyata di dalam koper ada berbagai benda.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Andik.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Polsek Kendal yang sudah mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.

    Guna mengetahui secara pasti, polisi lantas membawa penemuan tersebut ke RSUD Dr Soeroto Ngawi, untuk dilaksanakan autopsi. (Sarah Elnyora/SuryaMalang.com)

     

     

  • Polisi tangkap pelaku mutilasi wanita di Ngawi

    Polisi tangkap pelaku mutilasi wanita di Ngawi

    “Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam (Sabtu, 25/1) sekitar jam 24.00,”

    Surabaya (ANTARA) – Anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur menangkap pelaku mutilasi mayat wanita dalam koper yang ditemukan di Ngawi.

    “Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam (Sabtu, 25/1) sekitar jam 24.00,” ujar Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman dikonfirmasi di Surabaya, Minggu.

    Saat ini, lanjut Farman, pelaku masih dalam proses penyidikan. Sementara terkait identitas pelaku, kronologi kejadian, motif pembunuhan mutilasi hingga penangkapan, Farman belum dapat membeberkan lebih jauh.

    “Nanti akan kami rilis,” katanya.

    Sebelumnya, penemuan mayat di dalam koper menggemparkan warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Kamis pagi (23/1).

    Satreskrim Polres Ngawi bersama Tim Kedokteran Forensik telah melakukan visum. Korban diduga kuat sebagai korban dari tindak kejahatan mutilasi.

    Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, turun langsung ke lokasi dan meninjau proses autopsi di RSUD Dr. Soeroto pada pukul 14.40 WIB.

    Menurut Dwi, hasil sementara menunjukkan adanya bagian tubuh korban yang hilang.

    “Mayat yang ditemukan ini hanya berupa badan. Kaki sebelah kiri dari pangkal paha hilang, begitu juga kaki sebelah kanan dari lutut ke bawah, serta kepala korban,” kata Dwi

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • 6
                    
                        Terduga Pembunuh Wanita dalam Koper Ditangkap Polisi
                        Surabaya

    6 Terduga Pembunuh Wanita dalam Koper Ditangkap Polisi Surabaya

    Terduga Pembunuh Wanita dalam Koper Ditangkap Polisi
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com – Kepolisian Daerah Jawa Timur (
    Polda Jatim
    ) telah menangkap pelaku dalam kasus penemuan
    mayat dalam koper
    di
    Ngawi
    .
    Penangkapan dilakukan setelah mayat tersebut ditemukan pada Kamis (23/1/2025).
    “Iya (Pelaku sudah diamankan Polda Jatim),” kata Kombes Pol M. Farman, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Minggu (26/1/2025).
    Identitas pelaku dan hubungan dengan korban belum diungkap secara perinci.
    “Saat ini, kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku untuk mengungkap motif di balik mutilasi kepada korban,” tambah Farman.
    “Nanti kita akan rilis ya,” tandasnya.
    Sebelumnya, Tim Jatanras Polda Jatim telah melakukan pengembangan hingga ke wilayah Tulungagung untuk memburu identitas korban dan pelaku.
    Identitas korban telah terungkap sebagai
    Uswatun Khasanah
    (29), warga Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
    Setelah dilakukan otopsi, pihak keluarga memakamkan korban pada Jumat (24/1/2025) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sidodadi, meskipun kondisi jenazah tidak utuh, tanpa kepala dan kaki.
    Ayah korban, Nur Khalim, sebelumnya menyampaikan harapannya kepada pihak kepolisian agar pelaku pembunuh anaknya segera ditangkap dan dihukum setimpal.
    “Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatannya,” kata Nur Khalim pada Jumat (24/1/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                         Bagian Kaki Korban Pembunuhan Koper Merah di Ngawi Ditemukan di Ponorogo.
                        Surabaya

    3 Bagian Kaki Korban Pembunuhan Koper Merah di Ngawi Ditemukan di Ponorogo. Surabaya

    Bagian Kaki Korban Pembunuhan Koper Merah di Ngawi Ditemukan di Ponorogo.
    Tim Redaksi
    PONOROGO
    , KOMPAS.com – Tim
    Polda Jawa Timur
    menemukan
    potongan kaki
    yang diduga milik
    korban mutilasi
    perempuan di tempat pembuangan sampah di Kecamatan Sampung, Kabupaten
    Ponorogo
    , Jawa Timur.
    Potongan kaki
    tersebut sebelumnya dimasukkan ke dalam koper merah dan ditemukan oleh warga di Kabupaten Ngawi.
    Kasatreskrim Polres Ponorogo, Rudy Hidajanto, menjelaskan bahwa penemuan kaki korban tersebut berawal dari pengakuan pelaku.
    “Jadi, temuan kaki itu ditemukan oleh tim Polda Jawa Timur tadi jam 04:00 WIB berdasarkan keterangan pelaku, dan benar ditemukan kaki tersebut,” ujarnya melalui sambungan telepon pada Minggu (26/1/2025).
    Setelah ditemukan, potongan kaki tersebut segera dievakuasi ke RS Dr Harjono untuk dilakukan pemeriksaan kecocokan dengan bagian tubuh korban lainnya, yang telah dimakamkan oleh keluarganya pada Hari Jumat (24/1) di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
    “Temuan kaki tersebut langsung dievakuasi dan disimpan di RSUD Harjono,” imbuh Rudy.
    Rudy juga menambahkan bahwa tim Polda berencana melakukan uji forensik untuk memastikan kebenaran dan kecocokan potongan kaki yang ditemukan.
    Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah kaki yang ditemukan merupakan sepasang atau masih ada bagian lain yang terbungkus dalam kantong plastik.
    “Nanti akan dilakukan uji forensic dulu untuk membuktikan apakah benar itu kaki korban. Meskipun ada pengakuan dari tersangka, secara ilmiah perlu dilakukan pemeriksaan juga. Tidak tahu kaki seperti apa karena masih terbungkus,” ucapnya.
    Terkait informasi lebih lanjut, Rudy Hidajanto menyatakan bahwa kewenangan untuk menjelaskan temuan bagian kaki dari korban mutilasi ada pada Polda Jawa Timur.
    “Terkait keterangan lainnya, itu yang menangani dari Polda Jawa Timur,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Mayat dalam Koper di Ngawi, Ayah Uswatun Khasanah: Segera Tangkap dan Adili Pelaku – Halaman all

    Kasus Mayat dalam Koper di Ngawi, Ayah Uswatun Khasanah: Segera Tangkap dan Adili Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ayah Uswatun Khasanah (30), korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, Nur Khalim, mengungkapkan harapannya.

    Nur Khalim berharap pelaku kejahatan terhadap anaknya segera ditangkap.

    Selain itu, Nur Khalim ingin pembunuh Uswatun Khasanah mendapat hukuman setimpal.

    “Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatannya,” kata Nur Khalim seusai pemakaman korban di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat (24/1/2025) malam.

    Diwartakan surya.co.id, Nur Khalim menyebut Uswatun Khasanah sebagai anak yang baik dan perhatian dengan keluarga.

    Uswatun Khasanah merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

    Meski tidak tinggal serumah, korban sering menjenguk Nur Khalim untuk memberikan uang buat makan.

    “Setahu saya, anak saya tidak punya musuh. Dia anak baik.”

    “Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya,” ujarnya.

    Penemuan Jasad dalam Koper

    Sebelumnya, jasad Uswatun Khasanah ditemukan terbungkus koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1/2025) pagi.

    Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama mengatakan koper pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak membuang sampah.

    “Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu-ragu, akhirnya dibuka paket plastik itu,” bebernya, Kamis.

    Warga tak berani membuka koper secara penuh dan hanya berani mengintip isinya.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali.”

    “Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” lanjutnya.

    Menurutnya, koper dibungkus plastik hitam dengan rapi sehingga tak dicurigai di dalamnya ada jasad.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” tuturnya.

    Barang bukti yang diamankan yakni koper, pakaian, gelang tali warna hitam, tali kuncir, sandal merk Dior, serta selimut.

    Tim Inafis Polres Ngawi membawa koper merah berisi jasad perempuan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025). (Dokumentasi Polres Ngawi)

    Polisi Buru Pelaku

    Sementara itu Polres Ngawi tengah berusaha mencari pelaku pembunuhan disertai mutilasi dengan korban bernama Uswatun Khasanah itu.

    Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan.

    “Saat ini Satreskrim Polres Ngawi bersama Ditreskrimum Polda Jatim, dan Satreskrim jajaran Polda Jatim sedang bekerja keras mengungkap siapa pelakunya,” tuturnya di Mapolres Ngawi, Sabtu (25/1/2025). 

    Menurutnya, semua personel dikerahkan bukan hanya memburu pelaku, namun juga mencari potongan tubuh korban yang hilang misterius.

    Sebagaimana diketahui, hasil otopsi menunjukkan beberapa bagian tubuh korban tidak ada seperti bagian kepala, kaki sebelah kiri terpotong sampai pangkal paha, dan kaki kanan terpotong sampai lutut.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kasus Mayat Dalam Koper di Ngawi, Ayah Korban Harap Pelaku Segera Ditangkap dan Dihukum Berat.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Surya.co.id/Samsul Hadi) (TribunJatim.com/Febrianto Ramadani) 

  • Penyelidikan Pembunuhan Uswatun Khasanah Masih Berlanjut – Halaman all

    Penyelidikan Pembunuhan Uswatun Khasanah Masih Berlanjut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jasad Uswatun Khasanah ditemukan termutilasi di dalam koper di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1/2025).

    Sebelumnya, Uswatun terlihat terakhir kali di kos-kosannya di Tulungagung pada Minggu (19/1/2025).

    Kronologi Penemuan

    Siapa:

    Uswatun Khasanah, warga Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, yang bekerja di Kabupaten Tulungagung.

    Apa:

    Ditemukan mayat dalam kondisi termutilasi di dalam koper.

    Kapan:

    Mayat ditemukan pada 23 Januari 2025, sedangkan Uswatun terakhir terlihat pada 19 Januari 2024.

    Di mana:

    Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

    Mengapa:

    Penyebab kematian masih dalam penyelidikan, namun diduga akibat asfiksia.

    Bagaimana:

    Penemuan bermula dari laporan warga yang curiga melihat paket besar di selokan.

    Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, menjelaskan bahwa paket tersebut dikemas rapi, sehingga mencurigakan.

    “Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” ungkapnya, Kamis.

    Penyelidikan Polisi

    Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah membentuk tim bersama Ditreskrimum Polda Jatim untuk memburu pelaku.

    “Kami berharap pelaku bisa segera ditangkap agar kasus pembunuhan Uswatun terang benderang,” ujarnya.

    Pihak kepolisian juga sedang mencari potongan tubuh korban yang hilang serta melakukan penyelidikan mendalam mengenai kejadian ini.

    “Belum banyak yang bisa kami sampaikan karena ini masih dalam proses. Mari kita hormati proses penyidikan yang ada,” tambah Joshua.

    Jasad Korban Dimakamkan

    Setelah ditemukan, jasad Uswatun langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Camat Garum, Arinal Huda, melaporkan bahwa jenazah tiba pada Jumat malam dan dimakamkan setelah disalati.

    Hasil autopsi menunjukkan bahwa Uswatun tewas akibat kekurangan napas yang diduga disebabkan oleh cekikan.

    “Ada resapan darah di sekujur tubuh korban, disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” jelas AKP Joshua.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    Jasad Uswatun Khasanah Dimakamkan dalam Kondisi Organ Tubuh Tak Utuh, Polisi Masih Mencari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jasad Uswatun Khasanah, korban mutilasi yang mayatnya ditemukan di dalam koper merah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dimakamkan dalam kondisi organ tubuh tidak utuh.

    Kepala Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, bernama Nahroni, mengungkapkan kondisi jasad korban dimakamkan seperti saat ditemukan pada Kamis (23/1/2025).

    Sebagai informasi, jasad korban ditemukan tanpa kepala dan beberapa bagian kaki.

    Korban yang akrab disapa Ana diketahui dimakamkan di kampung halaman sang ibu di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum.

    “Iya. Memang kondisi jasad Almarhumah ya masih seperti itu. Tapi, saat di rumah sakit Ngawi, sudah dimandikan dan sudah dirapikan di dalam peti,” ungkap Nahroni, Sabtu (25/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Sementara itu, Polres Ngawi bersama Polda Jatim dan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) se-Jatim, masih memburu pelaku pembunuhan Ana.

    Pihak kepolisian juga masih mencari potongan tubuh korban yang hilang.

    “Saat ini Satreskrim Polres Ngawi bersama tim Ditreskrimum Polda Jatim dan Satreskrim di jajaran polres lingkup Polda Jatim sedang berusaha keras mengungkap pelaku dari peristiwa ini,” ungkap Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, Jumat (24/1/2025) malam.

    Joshua memastikan, pihaknya akan menyampaikan update terkini jika menemukan fakta maupun bukti baru dalam kasus ini.

    Ia juga berharap, pelaku bisa segera ditangkap agar kasus pembunuhan Uswatun terang-benderang.

    “Belum banyak yang bisa kami sampaikan karena ini masih dalam proses. Mari kita hormati proses penyidikan yang ada.”

    “Kami berharap pelaku cepat tertangkap dan kasus ini terungkap dengan sempurna,” pungkas dia.

    Sebelumnya, penemuan mayat wanita dalam koper pada Kamis, membuat geger warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).

    Penemuan mayat itu, bermula saat seorang warga yang melintas hendak membuang sampah.

    Ia kemudian curiga melihat ada paket besar berwarna hitam yang terbungkus rapi di selokan.

    Saat dibuka, paket itu ternyata berisi koper merah. Warga tersebut, lantas mengintip koper dan menemukan kejanggalan.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali.”

    “Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis, dikutip dari TribunMataraman.com.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Setelah penemuan itu, mayat korban lantas dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi.

    Berdasarkan hasil autopsi korban tewas akibat kehabisan napas. Diduga, ia dicekik pelaku.

    “Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan.”

    “Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher korban,” jelas AKP Joshua Peter Krisnawan, Jumat.

    Tak hanya itu, ia juga mengatakan, ada resapan darah di sekujur tubuh korban.

    “Disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” imbuh dia.

    Setelah proses autopsi dan identifikasi selesai, jasad korban dibawa pulang ke Kabupaten Blitar dan langsung dimakamkan pada Jumat malam.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Update Kasus Mayat Wanita Muda Termutilasi Dalam Koper di Ngawi, Polisi Beber Ciri-ciri Lengkapnya

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunMataraman.com/Febrianto Ramadani, Kompas.com/Asip Agus)

  • BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    Kematian Uswatun Khasanah: Suami Siri Tak Hadir di Pemakaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jasad Uswatun Khasanah, korban mutilasi yang ditemukan dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, dimakamkan pada Jumat (24/1/2025).

    Pemakaman berlangsung di kampung halaman orang tuanya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Pemakaman dan Ketidakhadiran Suami Siri

    Jenazah Uswatun tiba di rumah duka sekitar pukul 19.10 WIB, dibawa menggunakan mobil ambulans dari Ngawi.

    Setelah disalati, pemakaman dilaksanakan sekitar pukul 20.00 WIB di TPU Desa Sidodadi.

    Namun, yang mengejutkan, ayah kandung Uswatun, Nur Khalim, mengungkapkan bahwa suami siri putrinya tidak hadir selama pemakaman.

    “Suaminya juga tidak terlihat datang,” ungkap Nur.

    Ia menambahkan bahwa Uswatun telah menikah siri dengan suaminya yang berasal dari Tulungagung selama tiga tahun.

    Nur juga menyebutkan bahwa selama setahun terakhir, ia tidak pernah bertemu dengan suami Uswatun.

    Bahkan pada Idulfitri tahun lalu, suami Uswatun tidak berkunjung ke rumah.

    “Anak saya tidak pernah cerita soal suaminya. Selama ini, anak saya terlihat baik-baik saja,” jelasnya.

    Dugaan Kekerasan Sebelum Kematian

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan bahwa Uswatun diduga mengalami kekerasan sebelum meninggal.

    “Korban tewas akibat kehabisan napas, diduga dicekik pelaku,” jelas Joshua.

    Ia menambahkan bahwa penyebab kematian ini berkaitan dengan asfiksia, atau kekurangan napas, yang disebabkan terhambatnya jalan pernapasan.

    Ditemukan juga adanya resapan darah di sekujur tubuh korban, yang mengindikasikan adanya kekerasan sebelum kematiannya.

    Penemuan jasad wanita dalam koper merah ini menggegerkan warga setempat pada Kamis (23/1/2025).

    Kronologi Penemuan Jasad

    Penemuan mayat bermula ketika seorang warga curiga melihat paket besar berwarna hitam di selokan saat hendak membuang sampah.

    Setelah membuka paket tersebut, ia menemukan koper merah yang mencurigakan.

    “Warga kemudian melaporkan penemuan ini ke Pemerintah Desa, yang diteruskan ke polisi,” ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama.

    Setelah penemuan tersebut, mayat korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi.

    Pihak keluarga berharap agar pelaku segera ditangkap.

    “Saya minta bantuan agar pelaku bisa ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya,” ujar Nur Khalim.

    Hal serupa juga disampaikan oleh ayah sambung korban, Hendi Suprapto, yang berharap agar pelaku segera ditangkap.

    “Kami berharap anggota tubuhnya cepat ditemukan, dan pelaku cepat tertangkap. Cara pelaku sangat sadis dan tidak manusiawi,” kata dia.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Dua Maling Motor di Ngawi Nyaris Diamuk Warga, Kepepet Ekonomi

    Dua Maling Motor di Ngawi Nyaris Diamuk Warga, Kepepet Ekonomi

    Ngawi (beritajatim.com) – Dua pria tertangkap basah mencuri sepeda motor milik seorang petani di Desa Dinden, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (25/1/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Insiden ini terjadi saat sepeda motor milik Tini (64), seorang petani setempat, diparkir di pinggir jalan area persawahan. Beruntung, pelaku berhasil ditangkap warga sebelum melarikan diri.

    Anak korban, Bambang Suryanto (38), menyaksikan langsung kedua pelaku membawa kabur sepeda motor milik ibunya. Sepeda motor yang kuncinya masih menggantung itu menjadi sasaran empuk pencurian.

    Dibantu oleh warga sekitar, Bambang mengejar pelaku hingga akhirnya berhasil menendang motor mereka, membuat keduanya jatuh ke jalan.

    Kedua pelaku, Joko Purnama (36) asal Desa Blabakan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, dan Dela Purwanto (27) warga Desa Sumber Bening, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, nyaris menjadi korban amukan massa.

    Beruntung, pihak kepolisian segera tiba di lokasi dan mengamankan keduanya sebelum situasi semakin memanas.

    Menurut pengakuan pelaku Joko Purnama, tindakan nekat ini dilakukan karena tekanan ekonomi. “Saya rela motor saya diambil, asal jangan dibawa ke polisi. Saya butuh uang untuk anak saya,” ujarnya saat diperiksa.

    Kedua pelaku mengaku bahwa mereka mencuri untuk memenuhi kebutuhan hidup, terutama karena salah satu pelaku harus mengurus anaknya yang ditinggalkan ibunya ke luar negeri.

    Kedua pelaku kini berada di Polsek Kwadungan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polisi menyita sepeda motor milik korban sebagai barang bukti dan akan melanjutkan proses hukum terhadap pelaku. [fiq/kun]