kab/kota: Ngawi

  • Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Bakal Hujan Pagi Ini? Simak Prakiraan BMKG 18 April 2025!

    Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Bakal Hujan Pagi Ini? Simak Prakiraan BMKG 18 April 2025!

    Surabaya (beritajatim.com) – Jumat, 18 April 2025 diprediksi akan menjadi hari yang cukup basah bagi warga di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo. Berdasarkan informasi dari BMKG Juanda, ketiga daerah di Jawa Timur ini akan diguyur hujan ringan hingga sedang pada pagi hari.

    Cuaca yang kurang bersahabat ini tentu perlu menjadi perhatian, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah sejak pagi.

    Menurut prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., wilayah Ngawi akan mengalami hujan ringan sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Setelah itu, cuaca akan berubah menjadi berawan dan bertahan hingga malam hari. Suhu udara di Ngawi berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan angin bertiup dari arah Barat sejauh 9,2 km/jam.

    “Meski hanya hujan ringan, kondisi ini tetap perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan jalanan licin,” ujar Oky.

    Sementara itu, kondisi cuaca di Magetan sedikit lebih kompleks. Hujan dengan intensitas sedang diperkirakan akan turun pada pukul 06.00 WIB dan kemudian berubah menjadi hujan ringan pada pukul 09.00 WIB.

    Setelahnya, udara di wilayah tersebut akan tampak kabur, lalu diselimuti awan hingga malam. Suhu udara berada di kisaran 22 hingga 27 derajat Celcius dengan kelembaban udara mencapai 96 persen.

    Kondisi yang hampir serupa juga terjadi di Ponorogo. Hujan ringan akan menyapa wilayah ini sejak pagi pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. Siang hingga sore hari langit diprediksi berawan, namun menjelang pukul 18.00 WIB cuaca akan cerah.

    Sayangnya, kecerahan itu tak bertahan lama karena malam harinya kembali berawan. Suhu udara di Ponorogo tercatat antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari arah Tenggara mencapai 5,1 km/jam.

    “Ada jeda waktu di sore hari yang cerah, jadi bisa dimanfaatkan untuk aktivitas luar, tapi tetap waspada terhadap perubahan cuaca di malam hari,” tambahnya.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat di ketiga wilayah tersebut untuk terus memantau pembaruan prakiraan cuaca dan membawa perlengkapan hujan jika hendak bepergian. Selain itu, pengendara juga diminta berhati-hati karena kondisi jalan yang licin bisa meningkatkan risiko kecelakaan.

    Dengan cuaca yang tidak menentu ini, warga diharapkan lebih siap dan waspada agar aktivitas tetap berjalan dengan lancar dan aman. (mnd/ian)

  • Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Berpotensi Diguyur Hujan pada Kamis 17 April 2025

    Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Berpotensi Diguyur Hujan pada Kamis 17 April 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di sejumlah wilayah Jawa Timur diprediksi akan didominasi oleh hujan ringan hingga sedang pada Kamis, 17 April 2025. Tiga daerah yang perlu mewaspadai perubahan cuaca ini adalah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa ketiga wilayah ini akan mengalami pola cuaca yang berbeda namun tetap perlu diantisipasi oleh masyarakat yang hendak beraktivitas di luar ruangan.

    Di Ngawi, hujan ringan diperkirakan akan turun sejak pagi hari, tepatnya pukul 06.00 WIB. Setelah itu, langit akan berubah menjadi berawan mulai pukul 09.00 WIB hingga siang hari. Namun, kondisi ini tidak bertahan lama.

    “Hujan ringan diperkirakan kembali mengguyur Ngawi pada pukul 15.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB,” ujar Oky pada Rabu (16/4).

    Pada malam harinya, langit Ngawi diprediksi akan kembali berawan. Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius, dengan kelembaban yang cukup tinggi, yakni 69 hingga 98 persen.

    Sementara itu, Magetan akan mengalami hujan dengan intensitas yang lebih tinggi pada pagi hari.

    “Hujan sedang diprediksi turun pada pagi hari sebelum cuaca berubah menjadi berawan hingga sore,” tambahnya.

    Meski demikian, pada pukul 18.00 WIB, hujan ringan kembali akan turun di wilayah ini, lalu disusul kondisi berawan mulai pukul 21.00 WIB. Suhu di Magetan berada di rentang 22 hingga 28 derajat Celcius, dengan kelembaban 75 hingga 97 persen dan angin bertiup dari arah Utara dengan kecepatan 8,3 km/jam.

    Berbeda dengan wilayah lainnya, Ponorogo diprediksi akan mengalami cuaca berawan hampir sepanjang hari. Mulai dari pukul 06.00 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB, langit diperkirakan tetap mendung.

    Meski begitu, hujan ringan sempat turun pada pukul 18.00 WIB. Suhu udara di Ponorogo berkisar antara 23 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembaban cukup tinggi, yakni 69 hingga 99 persen.

    Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap mempersiapkan diri, terutama yang memiliki kegiatan di luar ruangan. Payung atau jas hujan menjadi perlengkapan penting yang perlu dibawa untuk mengantisipasi hujan di pagi dan sore hari. (mnd/ian)

  • Kecelakaan Tol Ngawi, Avanza Tabrak Truk Tronton, 3 Orang Tewas

    Kecelakaan Tol Ngawi, Avanza Tabrak Truk Tronton, 3 Orang Tewas

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan maut terjadi di Jalan Tol Ngawi, Jawa Timur, tepatnya di Kilometer 549, Desa Kedungharjo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, pada Rabu malam, 16 April 2025, sekitar pukul 22.45 WIB. Insiden tragis ini melibatkan sebuah mobil Toyota Avanza dan sebuah truk tronton bermuatan jagung.

    Akibat kecelakaan, tiga orang dinyatakan tewas di lokasi kejadian. Korban terdiri dari pengemudi mobil dan dua penumpangnya. Mereka adalah Mat Romli (30), pengemudi mobil, Achmad Dahlan (28), dan Zaini (28), yang semuanya merupakan warga Desa Bajrasokah, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura.

    Sementara itu, dua penumpang lainnya mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Widodo Ngawi guna mendapatkan perawatan medis.

    “Korban meninggal tiga orang, dua lainnya luka. Kejadiannya saya ditabrak dari belakang,” ujar Erwin Yulianto, sopir truk tronton berusia 36 tahun asal Kalimantan Selatan, yang mengendarai truk bermuatan jagung tersebut.

    Menurut keterangan pihak kepolisian, kecelakaan terjadi saat Toyota Avanza melaju dari arah Surabaya menuju Solo. Diduga pengemudi mobil mengantuk dan kehilangan konsentrasi, sehingga menabrak bagian belakang truk tronton yang melaju searah di depannya.

    “Kedua kendaraan sama-sama dari arah timur, sesampainya di lokasi mobil menabrak belakang truk. Seluruh korban sudah dibawa ke rumah sakit, penyebab masih dalam penyelidikan,” ungkap IPTU Parsidi, Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi.

    Ketiga jenazah korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soeroto Ngawi menggunakan ambulans milik Jasa Marga. Sementara dua korban luka hingga kini masih menjalani perawatan intensif.

    Usai kejadian, aparat kepolisian langsung melakukan olah TKP dan mengamankan kedua kendaraan yang terlibat ke Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. Sopir truk juga telah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut guna menyelidiki penyebab pasti kecelakaan.

    Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi para pengemudi agar senantiasa menjaga kondisi tubuh saat berkendara, terutama di malam hari, guna menghindari kecelakaan fatal di jalan tol. [fiq/but]

  • Kaget Payudara dan Alat Vital Dipegang, Gadis di Ngawi Jatuh dari Motor, Terseret 10 Meter

    Kaget Payudara dan Alat Vital Dipegang, Gadis di Ngawi Jatuh dari Motor, Terseret 10 Meter

    Ngawi (beritajatim.com) – Peristiwa memilukan menimpa seorang gadis berusia 15 tahun di Ngawi, Jawa Timur. Korban, yang diketahui berinisial NE, menjadi korban aksi begal payudara yang disertai dengan pelecehan seksual di jalan raya. Kejadian tragis ini terjadi pada Selasa (15/4/2025) sore, sekitar pukul 14.30 WIB, di jalan raya masuk Desa Sambiroto, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi.

    Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, korban yang mengendarai sepeda motor seorang diri tiba-tiba dipepet oleh seorang pengendara motor lain. Pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Vario berwarna putih itu kemudian melakukan tindakan tidak senonoh dengan memegang payudara dan kemaluan korban. Akibatnya, korban kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari sepeda motornya hingga terseret sejauh 10 meter.

    Warga sekitar yang mendengar suara benturan langsung berhamburan keluar rumah dan mendapati korban tergeletak di jalan dengan luka-luka di bagian wajah, kepala, dan kaki. “Dari depan terdengar suara brak gitu terus saya keluar korban sudah terjatuh saya tolong katanya takut dipegang payudaranya sama laki laki pengendara motor lain/ korban terserat sejauh 10 meter/ luka luka,” kata Supriati, salah seorang warga yang menolong korban.

    Ibu korban, Sunarsih, yang saat kejadian sedang berada di tempat kerjanya, mengaku syok saat mendengar kabar buruk yang menimpa putrinya. “Yang jemput saya bilang anak ibu dirumah saya terus saya tanya apa anak saya kecelakaan sampai di lokasi anak saya sudah dikerumunin orang banyak kondisinya luka luka/ bilang terjatuh akibat ketakutan dipegang payudara dan kemaluannya oleh laki laki tidak dikenal,” ujarnya dengan nada sedih.

    Terungkap bahwa pelaku telah membuntuti korban sejak dari Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi. Korban yang merupakan siswi kelas 9 SMP Negeri Bringin itu hendak menjemput ibunya di perempatan jalan Desa Kedungprahu, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi. Namun nahas, di tengah perjalanan, ia menjadi korban kejahatan seksual yang mengerikan.

    Didampingi oleh ayahnya, pada Rabu (16/4/2025) siang, korban melaporkan kejadian ini ke Kantor Polsek Padas, Ngawi. Mengingat korban masih di bawah umur, kasus ini kemudian dilimpahkan penanganannya ke Kantor Polres Ngawi. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa sepeda motor dan pakaian yang dikenakan korban saat kejadian untuk proses penyelidikan lebih lanjut. [fiq/but]

  • Panas Menyengat Diprediksi Warnai Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 16 April 2025, Simak Lengkapnya!

    Panas Menyengat Diprediksi Warnai Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 16 April 2025, Simak Lengkapnya!

    Ngawi (beritajatim.com) – Warga di tiga wilayah Jawa Timur, yakni Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, dapat bernapas lega menyambut pertengahan pekan ini. Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, cuaca cerah dan cerah berawan diprediksi akan mendominasi ketiga daerah tersebut pada Rabu, 16 April 2025.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menjelaskan bahwa kondisi cuaca di wilayah-wilayah tersebut cenderung stabil dan mendukung untuk aktivitas luar ruangan.

    “Secara umum, cuaca di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo akan cukup bersahabat sepanjang hari. Masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa dengan tetap memperhatikan potensi perubahan cuaca lokal,” ungkap Oky.

    Di wilayah Ngawi, pagi hari akan dimulai dengan cuaca cerah berawan antara pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Memasuki siang, langit sempat diperkirakan berawan pada pukul 12.00 WIB, namun cuaca kembali membaik dengan cerah terang pada pukul 15.00 hingga 18.00 WIB.

    Sementara malam hari, kondisi akan kembali cerah berawan. Suhu udara di Ngawi berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius, disertai kelembaban 68 hingga 93 persen dan angin dari arah Selatan dengan kecepatan 18,5 km/jam.

    Berbeda sedikit dengan Ngawi, wilayah Magetan diprediksi akan mengalami cuaca cerah terik pada siang hari.

    “Magetan akan terasa cukup panas mulai pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB, kemudian kembali cerah berawan saat sore menjelang malam,” ujar Oky.

    Suhu di Magetan berada di kisaran 22 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban udara antara 70 hingga 91 persen dan angin yang juga bertiup dari arah Selatan.

    Ponorogo juga akan mengalami pola cuaca yang mirip. Pagi hari dimulai dengan langit cerah berawan, kemudian sempat berawan pada pukul 09.00 WIB. Memasuki siang hingga sore, cuaca kembali cerah dan mencapai puncaknya pada pukul 15.00 hingga 18.00 WIB dengan kondisi cerah terang.

    “Ponorogo akan menjadi wilayah dengan suhu tertinggi, mencapai 33 derajat Celcius,” terang Oky. Suhu terendah berada di angka 22 derajat Celcius, dengan kelembaban 58 sampai 91 persen dan angin dari arah Tenggara berkecepatan 18,5 km/jam.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan di tengah suhu panas yang mungkin terasa menyengat, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Penggunaan pelindung seperti topi atau payung serta konsumsi air putih yang cukup sangat disarankan.

    Dengan kondisi cuaca yang cenderung cerah, hari Rabu ini menjadi waktu yang tepat bagi masyarakat di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo untuk menjalankan aktivitas tanpa hambatan cuaca ekstrem. Namun, BMKG tetap menyarankan untuk memantau pembaruan cuaca guna mengantisipasi perubahan mendadak. (mnd/ian)

  • 3 Hari Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Remaja Asal Ngawi Ditemukan Tewas Dekat Bendungan Bojonegoro
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 April 2025

    3 Hari Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Remaja Asal Ngawi Ditemukan Tewas Dekat Bendungan Bojonegoro Surabaya 15 April 2025

    3 Hari Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Remaja Asal Ngawi Ditemukan Tewas Dekat Bendungan Bojonegoro
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Seorang remaja asal Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi yang tenggelam di
    Sungai Bengawan Madiun
    tiga hari lalu akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Jenazah Rangga Dwi Saputra (14), siswa salah satu SMPN di Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur itu ditemukan tak bernyawa di dekat Bendungan Karangnongko, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Senin (14/4/2025).
    Petugas Basarnas Unit Siaga Bojonegoro, Novix Heryadi yang dikonfirmasi Senin (14/4/2025) membenarkan penemuan jenazah Rangga di dekat Bendungan Karangnongko itu.
    “Kami mendapatkan informasi dari pekerja proyek bendungan melihat sosok jenazah mengapung. Setibanya di lokasi kami langsung mengevakuasi jasad korban tadi sore,” kata Novix.
    Setelah evakuasi, kata Novix, petugas langsung berkoordinasi dengan keluarga korban.
    Keluarga korban pun datang dan dipastikan bahwa jenazah yang ditemukan adalah remaja yang tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Sabtu (12/4/2025) lalu.
    “Keluarga memastikan jenazah itu adalah Rangga Dwi Saputra (14), remaja yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan tiga hari yang lalu. Keluarga mengetahui dari ciri fisik korban dan dari celana pendek bermotif yang dikenakan korban,” ujar Novix.
    Usai divisum luar, jenazah Rangga diserahkan ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk kepentingan pemeriksaan lanjut.
    Novix menyampaikan, saat pencarian jenazah korban, tim gabungan banyak mengalami persoalan. Sebab, saat proses evakuasi petugas harus berhadapan dengan medan yang curam.
    Selain itu, kata Novix, titik penemuan mayat berada di pusaran air Bendungan Karangnongko.
    Tak hanya itu, tiga hari selama proses pencarian petugas, arus
    sungai Bengawan Madiun
    deras serta cuaca yang tidak menentu.
    “Posisi medan yang curam serta berdekatan dengan pusaran air menjadi jenazah korban cukup sulit dievakuasi,” ucap Novix.
    Diberitakan sebelumnya, seorang remaja bernama Rangga Dwi Saputra (14) asal Kecamatan Kwadungan dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Bengawan Madiun yang tak jauh dari rumahnya, Sabtu (12/4/2025) siang.
    Korban dilaporkan tenggelam saat mandi bersama tiga temannya di anakan sungai Bengawan Solo tersebut.
    Diduga, korban tidak bisa berenang sehingga hanyut terseret arus sungai saat mandi di Sungai Bengawan Madiun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Ngawi Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan di Bojonegoro

    Warga Ngawi Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan di Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga Ngawi yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Madiun akhirnya ditemukan meninggal dunia di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.

    Korban ditemukan Senin (14/4/2025) sekitar pukul 15.00 WIB dan dievaluasi oleh tim Basarnas Bojonegoro

    Setelah berhasil dievakuasi, korban teridentifikasi sebagai Rangga Dwi Saputra (13), pelajar asal Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi. Korban dilaporkan hanyut pada Sabtu (12/4/2025) di Sungai Bengawan Madiun, Dusun Wage, Desa Purwosari.

    “Korban dikenali keluarga dari ciri fisik dan celana pendek berwarna coklat muda yang dikenakannya. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ujar Kapolsek Margomulyo, AKP Agus Diantara, Selasa (15/4/2025).

    Setelah pemeriksaan medis, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan sesuai adat setempat dengan disaksikan Kepala Desa Purwosari Suyono. Pihaknya mengimbau warga agar lebih waspada, khususnya bagi anak-anak yang beraktivitas di sekitar sungai. [lus/beq]

  • Densus 88 dan Polres Ngawi Tanamkan Semangat Kebangsaan di Ponpes Ar Rohmah Kedunggalar

    Densus 88 dan Polres Ngawi Tanamkan Semangat Kebangsaan di Ponpes Ar Rohmah Kedunggalar

    Ngawi (beritajatim.com)– Suasana khidmat menyelimuti Pondok Pesantren Putri Ar Rohmah di Desa Katikan, Kecamatan Kedunggalar, saat ratusan santriwati mengikuti kegiatan Sosialisasi Kebangsaan yang digelar oleh Polres Ngawi bersama Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.

    Kegiatan yang bertemakan “Sosialisasi Kebangsaan dan Halal Bihalal: Dari Santri untuk Masa Depan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045” ini menjadi momen strategis untuk menanamkan nilai-nilai cinta tanah air sekaligus memperkuat semangat kebhinekaan di kalangan generasi muda, khususnya para santri.

    Dalam rangka meningkatkan cinta tanah, maka Polres Ngawi Polda Jatim bersama Densus 88 Antiteror Mabes Polri melaksanakan kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan di Pondok Pesantren (Ponpes) Putri Ar Rohmah masuk Dsn. Bulakrejo Ds. Katikan Kec. Kedunggalar Kab. Ngawi, pada Selasa (15/4/2025)

    Kapolres Ngawi AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, S.I.K., S.H., M.H., melalui Kasat Intel AKP Bambang Wahyu Jati, S.H., menjelaskan bahwa sosialisasi kebangsaan ini menggandeng Pondok Pesantren Putri Ar Rohmah sebagai mitra strategis dalam program deradikalisasi.

    “Kami harapkan, Pondok Pesantren turut berperan aktif sebagai benteng ideologi yang mendukung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ucap Kasat Intel Polres Ngawi AKP Bambang.

    Kali ini mengambil tema ‘Sosialisasi kebangsaan dan halal bihalal dari santri untuk masa depan bangsa dan mengasah potensi santri, menuju indonesia emas 2045.’

    Hadir pula sebagai narasumber dari Kemenag dan Kesbangpol Kab. Ngawi.

    Ketua Tim Pencegahan Densus 88 Antiteror Mabes Polri AKBP Goentoro Wisnu yang diwakili oleh Kompol Didik, mengemukakan pentingnya peran pondok pesantren dalam melawan radikalisme dan teroris.

    Salah satu narasumber dari Densus 88, Kompol Didik yang memaparkan sejarah terorisme di Indonesia di hadapan peserta sekitar 100 Santriwati, menjelaskan peran radikalisme dalam mengancam stabilitas negara dan langkah-langkah pencegahan.

    “Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman para santri dan masyarakat tentang bahaya radikalisme serta memperkuat peran pesantren dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Kompol Didik

    Kegiatan Sosialisasi Kebangsaan yang digelar oleh Polres Ngawi bersama Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri. Foto: Humas Polres Ngawi

    Harapannya, para santriwati yang ada di Ponpes Ar Rohmah dapat menjadi duta perubahan, yang dapat memahami ideologi yang berkembang di masyarakat dan dapat menanggulangi paham Radikalisme dan terorisme dengan bijak.

    Pimpinan Ponpes Ar-Rohmah Ust. Ahmad Saefullah, S. Pdi dan para pengurus serta Santriwatinya, menyambut baik kegiatan tersebut

    “Terima kasih, atas perhatian dari Pemerintah dan materi yang diberikan,” kata Ust. Ahmad.

    Selain sosialisasi kebangsaan, agenda lainnya adalah halal bihalal yang diikuti tamu undangan, pengurus dan santriwati ponpes Ar Rohmah Kedunggalar.

    Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Polres Ngawi dalam mendukung edukasi kepada masyarakat, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk lebih mencintai tanah air Indonesia. (ted)

  • Prakiraan Cuaca 14 April 2025: Hujan Ringan Landa Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Prakiraan Cuaca 14 April 2025: Hujan Ringan Landa Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Surabaya (beritajatim.com) – Memasuki awal pekan, masyarakat di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diharapkan waspada terhadap cuaca yang cenderung basah.

    Berdasarkan prakiraan cuaca yang disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., selaku prakirawan BMKG Juanda, ketiga wilayah tersebut diperkirakan akan mengalami hujan ringan sejak pagi hari pada Senin, 14 April 2025.

    “Wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo memiliki pola cuaca yang hampir serupa, terutama pada pagi hari yang diprediksi akan diguyur hujan ringan,” ujar Oky Sukma saat memberikan keterangan resmi pada Minggu (13/4).

    Ia menambahkan bahwa meskipun hujan tidak berlangsung lama, masyarakat tetap perlu berhati-hati terutama yang berkendara di pagi hari.

    Di Ngawi, hujan ringan diperkirakan turun pada pukul 06.00 WIB dan akan berganti menjadi kondisi berawan sejak pukul 09.00 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB. Suhu udara di wilayah ini cukup hangat dengan rentang antara 23 hingga 29 derajat Celcius. Kelembaban udara tinggi, berkisar antara 71 hingga 98 persen, dengan angin berhembus dari arah Barat Laut pada kecepatan 6,1 km/jam.

    Sementara itu, Magetan juga mengalami kondisi cuaca yang sama. Hujan ringan menyambut pagi hari, disusul langit berawan hingga malam. Namun, suhu di Magetan relatif lebih dingin dibandingkan Ngawi, yakni sekitar 22 hingga 27 derajat Celcius.

    Angin bertiup dari arah Barat Daya dengan kecepatan 6,6 km/jam dan kelembaban udara mencapai 78 hingga 91 persen.

    Ponorogo memiliki pola cuaca yang sedikit berbeda. Hujan ringan juga turun pada pagi hari pukul 06.00 WIB, diikuti kondisi berawan hingga pukul 12.00 WIB. Menariknya, wilayah ini diprediksi akan cerah terang pada pukul 15.00 WIB, namun langit kembali berawan pada sore hingga malam hari.

    Suhu udara di Ponorogo berkisar antara 22 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban 72 hingga 96 persen dan angin dari arah Tenggara berkecepatan 6,1 km/jam.

    “Meski hujan bersifat ringan, perubahan cuaca yang cepat tetap perlu diantisipasi. Kami menghimbau masyarakat untuk mempersiapkan perlengkapan seperti payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar,” pungkas Oky.

    Dengan kondisi cuaca seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap memantau pembaruan informasi dari BMKG dan menyesuaikan rencana aktivitas agar tetap aman dan nyaman sepanjang hari.(mnd).

    Keywords Strategis: prakiraan cuaca Ngawi, cuaca Magetan hari ini, cuaca Ponorogo 14 April 2025, hujan ringan Jawa Timur, info cuaca BMKG, cuaca pagi hari

    Deskripsi Meta: BMKG memprediksi hujan ringan di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Senin pagi, 14 April 2025. Warga diimbau waspada dan siapkan perlengkapan hujan.

  • Siswa SMP di Ngawi Hanyut di Bengawan Madiun, Jasad Ditemukan 50 Km dari Lokasi

    Siswa SMP di Ngawi Hanyut di Bengawan Madiun, Jasad Ditemukan 50 Km dari Lokasi

    Ngawi (beritajatim.com) – Peristiwa tragis terjadi di Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Seorang siswa SMP berinisial RD berusia 14 tahun dilaporkan hanyut terbawa arus deras Sungai Bengawan Madiun pada Sabtu (12/4/2025) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

    Pencarian intensif oleh tim SAR gabungan akhirnya membuahkan hasil pada Senin (14/4/2025) pukul 15.00 WIB. Komandan Basarnas Unit Siaga SAR Bojonegoro, Novix Heriyadi, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    “Pada Senin (14/4/2025) pukul 15.00 tim SAR gabungan ya telah mengevakuasi korban RD, yang mana tadi menurut info dari petugas proyek Bendungan Karangnongko yang ada di Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro tadi menemukan jenazah remaja mengapung,” ungkap Novix Heriyadi.

    Jenazah ditemukan mengambang di dekat bendungan yang berjarak sekitar 50 kilometer dari lokasi awal korban hanyut. Proses evakuasi sempat mengalami kendala karena medan yang curam.

    “Posisinya dia korban ini mengambang, pada saat evakuasi kami mengalami agak kesulitan karena di sini di situ posisinya curam,” lanjut Novix.

    Setelah proses evakuasi selesai, pihak keluarga datang ke lokasi untuk memastikan identitas korban. Jenazah dikenali dari pakaian yang digunakan, termasuk celana pendek yang dipakai saat kejadian. Yakni celana pendek dengan motif batik kecil.

    Pihak kepolisian sektor Margomulyo langsung menghubungi Puskesmas Margomulyo untuk pelaksanaan visum luar. Selanjutnya, jenazah dibawa ke RSUD Ngawi untuk proses lebih lanjut.

    Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di area sungai, terutama bagi anak-anak di lingkungan permukiman yang berdekatan dengan aliran air berarus deras.

    Diketahui, orban berinisial RD, merupakan siswa kelas VII di SMP Negeri Kwadungan. Dia dikabarkan tenggelam saat sedang mandi bersama tiga orang temannya di sungai yang berada tepat di belakang rumahnya. Kejadian mendadak ini memicu kepanikan warga setempat, terlebih sang ibu korban, Sri Hartini (40), yang langsung menangis histeris setelah mengetahui kabar tersebut.

    Sri Hartini, seorang ibu rumah tangga dan istri dari Sukarno (48), mendapat kabar dari ketiga teman anaknya yang bergegas lari ke rumah meminta pertolongan. Lokasi kejadian hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah korban. [fiq/but]