kab/kota: Ngawi

  • Identitas Dua Pelajar Korban Laka Lantas di Kentangan Magetan Akhirnya Terungkap

    Identitas Dua Pelajar Korban Laka Lantas di Kentangan Magetan Akhirnya Terungkap

    Magetan (beritajatim.com) – Satlantas Polres Magetan berhasil mengungkap identitas dua pelajar korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Raya Milangasri–Sukomoro, tepatnya depan rumah warga di Desa Kentangan, Kecamatan Sukomoro, Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 07.30 WIB.

    Kasus ini melibatkan dua sepeda motor, yakni Honda Vario bernomor polisi S 5451 EAG yang dikendarai M.S berboncengan dengan T.N.A, serta Honda Scoopy AE 6782 QT yang dikendarai A.A.N.A berboncengan dengan A.P.S.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan, Iptu Sulanjar, kecelakaan diduga terjadi karena Honda Scoopy yang melaju dari arah barat ke timur terlalu ke kanan saat berpapasan dengan Honda Vario dari arah timur ke barat. Jarak yang terlalu dekat membuat kedua pengendara tak sempat menghindar hingga terjadi tabrakan.

    Dua korban yang sebelumnya sulit diidentifikasi karena tidak membawa kartu identitas maupun ponsel dalam keadaan aktif akhirnya berhasil diketahui. Foto kedua korban juga disebar agar orang yang mengenali korban bisa mengabari pihak keluarga.

    Hingga akhirnya, sekitar 24 jam kemudian ditemukan bahwa ada seseorang yang mengenali korban. Mereka adalah: A.A.N.A (14), pelajar asal Desa Ginuk, Kecamatan Karas, Magetan, pengemudi Honda Scoopy. Kemudian, A.P.S (14), pelajar asal Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Ngawi, yang berboncengan dengan Scoopy.

    “Kedua korban saat ini sudah dipertemukan dengan keluarganya dan sedang menjalani perawatan di RSUD dr. Sayidiman Magetan,” jelas Iptu Sulanjar.

    Polisi telah melakukan sejumlah langkah, mulai dari mendatangi dan mengamankan lokasi kejadian, mengevakuasi korban, melaksanakan olah TKP bersama tim Inafis dan Satreskrim Polres Magetan, hingga berkoordinasi dengan pihak keluarga serta tokoh masyarakat.

    Kasus kecelakaan ini masih dalam penanganan Satlantas Polres Magetan untuk penyelidikan lebih lanjut. [fiq/suf]

  • Polres Ngawi Kerahkan Personel Amankan Drag Bike Rookie Libatkan 150 Pembalap

    Polres Ngawi Kerahkan Personel Amankan Drag Bike Rookie Libatkan 150 Pembalap

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebanyak 71 personel Polres Ngawi dikerahkan untuk mengamankan ajang Drag Bike Rookie Bupati Cup 2025 yang digelar di Jalan Siliwangi, Ngawi, Minggu (14/9/2025). Lomba ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Ngawi ke-667.

    Kegiatan otomotif yang diikuti sekitar 150 pembalap dengan 200 motor dan lebih dari 450 starter tersebut menarik animo masyarakat cukup besar. Jalur yang digunakan sebagai arena lomba dipadati penonton sehingga pengamanan ekstra dibutuhkan.

    Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, menyampaikan pengamanan dilakukan secara maksimal dengan menempatkan personel di titik rawan. “Kami berkomitmen memberikan rasa aman bagi peserta maupun penonton, sekaligus menjaga agar kegiatan ini berjalan tertib,” tegasnya.

    Selain pengamanan jalur, aparat juga bertugas mengantisipasi potensi kemacetan serta gangguan keamanan di sekitar lokasi. Dengan pengamanan yang ketat, Drag Bike Rookie Bupati Cup 2025 dapat berjalan aman, lancar, dan mendapat apresiasi masyarakat. [fiq/kun]

  • Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim-BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim-BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Surabaya (beritajatim.com) – BMKG Stasiun Juanda telah memberikan peringatan bahwa mulai tanggal 12 sampai 17 September 2025 akan terjadi potensi cuaca ekstrem. Yakni, hujan intensitas sedang hingga deras.

    “Maka telah dilakukan koordinasi antara Gubernur Jatim dan Kepala BNPB. Sehingga, hasilnya adalah akan dilaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jawa Timur mengingat adanya potensi cuaca ekstrem terjadi hujan intensitas sedang hingga deras. Pos operasi sejak tanggal 12 September itu ada di Lanudal Base Ops Juanda menggunakan anggaran APBN BNPB,” kata Sekretaris BPBD Jatim yang juga Plh Kalaksa BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda, Senin (15/9/2025).

    Posko OMC ada di Lanudal Base Ops Juanda ini dalam rangka penanganan darurat Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Jatim Tahun 2025.

    Bencana Hidrometeorologi seperti hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es ini melanda 22 dilayah di Jatim.

    Dalam rilis BMKG Stasiun Juanda, ada 22 kabupaten/kota yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Daerah-daerah itu yakni di Bondowoso, Jember, Kabupaten Kediri, Jombang, Kota Malang.

    Kemudian Kota Batu, Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Kabupaten Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.

    Pantauan beritajatim.com di Posko OMC, sejumlah pihak dari BNPB, BMKG Stasiun Juanda, BPBD Jatim, Alkonost (operator penerbangan) dan Puspenerbal sedang menggelar rapat evaluasi pelaksanaan OMC yang sudah dilakukan tiga kali sejak Sabtu (13/9/2025). Yakni, pertama dilakukan di Mojokerto, Tuban, dan Bojonegoro. Kemudian, kedua dilakukan di perairan timur dan selatan Banyuwangi serta ketiga di Tuban dan Lamongan. [tok/aje]

  • Kejari Ngawi Digugat Tersangka Dugaan Gratifikasi Pengadaan Lahan PT GFT

    Kejari Ngawi Digugat Tersangka Dugaan Gratifikasi Pengadaan Lahan PT GFT

    Ngawi (beritajatim.com)– Untuk pertama kalinya dalam sejarah Kejaksaan Negeri Ngawi, lembaga tersebut digugat melalui praperadilan oleh seorang tersangka. Gugatan diajukan oleh Notaris Nafiaturrohmah, S.H., M.Kn., terkait penetapan dirinya sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana gratifikasi pengadaan lahan PT GFT di Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.

    Permohonan praperadilan ini didaftarkan ke Pengadilan Negeri Ngawi dengan nomor perkara 1/Pid.Pra/2025/PN Ngw. Sidang perdana dijadwalkan pada Senin, 15 September 2025, dengan termohon Kejaksaan Agung RI cq. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur cq. Kejaksaan Negeri Ngawi.

    Kuasa hukum Nafiaturrohmah, D. Heru Nugroho, S.H., M.H., CPL., CPCLE dan R. Dwi Priyono, S.H., menilai penetapan tersangka dan penahanan terhadap kliennya sarat dengan pelanggaran hukum.

    “Penegakan hukum itu wajib, tetapi jangan sampai aparat justru melanggar hukum dengan abuse of power. Jika demikian, jalan yang bisa ditempuh adalah praperadilan,” ujar D. Heru Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (12/9/2025)

    Dalam siaran pers yang dikirimkan kuasa hukum, disebutkan bahwa Kejari Ngawi dinilai tidak profesional dan sewenang-wenang dalam menetapkan Nafiaturrohmah sebagai tersangka.

    “Kejaksaan menetapkan Pejabat Umum Notaris sebagai tersangka tanpa bukti permulaan yang cukup, lalu menahannya. Padahal dalam berkas perkara, sama sekali tidak jelas siapa pelaku gratifikasi, siapa pemberi maupun penerima suap,” tulis kuasa hukum.

    Mereka menilai penetapan tersangka ini justru untuk melindungi sejumlah pihak tertentu.
    “Kejaksaan nekat melakukan ini karena demi ‘melindungi’ sejumlah orang. Sehingga perlu ada yang dikorbankan dalam perkara ini. Kenapa justru Notaris yang dikorbankan? Apakah perusahaan asing? Pejabat di Pemkab Ngawi? Atau siapa?” tambah pernyataan tersebut.

    Selain menuding adanya kriminalisasi, kuasa hukum juga menguraikan sejumlah pelanggaran prosedur hukum acara pidana, di antaranya:

    Pemeriksaan penyidikan tidak sah karena tidak ada izin dari Majelis Kehormatan Notaris (MKN) Wilayah Jawa Timur.

    Penyidikan cacat hukum karena penyidik tidak menyerahkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) kepada Nafiaturrohmah.

    Penetapan tersangka dianggap batal demi hukum, sebab tidak ada bukti permulaan yang cukup serta terdapat dua surat perintah penyidikan dan dua berkas perkara berbeda.

    Penahanan dianggap tidak sah karena dilakukan berdasarkan surat perintah penyidikan baru.

    Pihak kuasa hukum meminta rehabilitasi dan pemulihan kedudukan hukum klien mereka.

    Menurut R. Dwi Priyono, gugatan ini merupakan yang pertama kali terjadi di Kejari Ngawi.

    “Notaris adalah pejabat umum yang seharusnya dilindungi undang-undang. Namun dalam kasus ini justru dikriminalisasi,” tegasnya.

    Kedua kuasa hukum berharap agar masyarakat dan media ikut mengawal jalannya praperadilan ini.

    “Hukum harus ditegakkan kepada siapapun warga negara Indonesia. Fiat Justitia ruat caelum — keadilan harus ditegakkan meskipun langit runtuh,” pungkas D. Heru Nugroho. [fiq/beq]

  • Belum Seminggu Ayahnya Meninggal, Arty Perawat RSBS Jember Tewas Kecelakaan Bus di Probolinggo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 September 2025

    Belum Seminggu Ayahnya Meninggal, Arty Perawat RSBS Jember Tewas Kecelakaan Bus di Probolinggo Surabaya 14 September 2025

    Belum Seminggu Ayahnya Meninggal, Arty Perawat RSBS Jember Tewas Kecelakaan Bus di Probolinggo
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com –
    Arty merupakan satu dari delapan korban tewas kecelakaan bus rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Kabupaten Jember, Jawa Timur, di jalur wisata Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jatim, Minggu (14/9/2025).
    Arty merupakan perawat di rumah sakit tersebut.
    “Menurut kesaksian, Arty ini terlempar keluar bus,” ujar Direktur RSBS Jember, Faida, lewat pesan tertulis.
    Mantan Bupati Jember itu juga mengungkapkan bahwa belum sepekan ayah Arty juga meninggal.
    “Arty ini baru beberapa hari yang lalu bapaknya meninggal di RSBS dan dimakamkan di Ngawi, belum seminggu,” ujar Faida.
    Ambulans Merah Putih yang membawa jenazah Arty berpisah dengan rombongan di Tol Probolinggo menuju Ngawi.
    Faida memimpin langsung proses evakuasi dan pemulangan para korban.
    Sebanyak 23 ambulans dikerahkan, sebagian besar dibawa dari Jember.
    Hingga saat ini, ambulans masih dalam perjalanan menuju RSBS Jember, baik untuk korban meninggal maupun yang selamat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Beberapa Hari Setelah Ayahnya Wafat, Perawat Bina Sehat Jember Meninggal dalam Kecelakaan

    Beberapa Hari Setelah Ayahnya Wafat, Perawat Bina Sehat Jember Meninggal dalam Kecelakaan

    Jember (beritajatim.com) – HD Arty, perawat Rumah Sakit Bina Sehat Kabupaten Jember, adalah satu dari delapan orang korban meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025).

    “Dia ini baru beberapa hari yang lalu bapaknya meninggal di Rumah Sakit Bina Sehat dan dimakamkan di Ngawi. Belum seminggu,” kata Faida. Menurut kesaksian yang diterima Faida, Arty terlempar keluar bus saat kejadian.

    Rombongan karyawan RS Bina Sehat ini berakhir pekan di Gunung Bromo untuk merayakan kelulusan karyawan yang menempuh pendidikan D3. “Kebanyakan yang pergi berpasangan. Mereka ingin rekreasi bersama keluarga namun musibah terjadi,” kata Faida.

    Informasi yang diperoleh Beritajatim.com, bus pariwisata bernopol P 7221 UG yang dikemudikan Albahri, warga Kabupaten Jember, itu membawa sekitar 55 penumpang. Bus mengalami mendadak hilang kendali, diduga akibat rem blong, sehingga menghantam pagar rumah warga di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

    Benturan keras membuat badan bus ringsek parah. Jeritan penumpang bercampur kepanikan warga menggema di lokasi. Kejadian tragis itu diperkirakan berlangsung sekitar pukul 11.45 WIB.

    “Saya lihat di lapangan bus pariwisata menghantam pagar besi hingga roboh. Polda Jatim sudah langsung olah tempat kejadian saat kami tiba,” kata Faida.

    Jenazah Arty semula sempat hendak dibawa ke Ngawi. Namun rencana dibatalkan. “Arty tdk jadi dimakamkan di Ngawi, diputuskan dimakamkan di Jember,” kata Faida. [wir]

  • 23 Ambulance Beriringan Bawa Jenazah dan Korban Kecelakaan ke RS Bina Sehat Jember

    23 Ambulance Beriringan Bawa Jenazah dan Korban Kecelakaan ke RS Bina Sehat Jember

    Jember (beritajatim.com) – Jenazah dan korban selamat rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat akan dibawa kembali dari Kabupaten Probolinggo ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, dengan beriringan menggunakan 23 unit ambulance, Minggu (14/9/2025) petang.

    “Tujuh jenasah di Rumah Sakit Mohamad Saleh sudah disucikan dan sudah di atas ambulance Merah Putih. Satu jenazah berangkat dari Rumah Sakit Daerah Tongas,” kata Direktur RS Bina Sehat Faida.

    Semua korban luka ringan di Puskesmas Sukapura dan Puskesmas Wonomerto sudah dibawa turun dengan Elf dan kendaraan lainnya. “Kami dibantu Kapolres probolinggo Pak Latif dan ditambah satu patroli pengawalan lagi dari Probolinggo,” kata Faida.

    Satu korban tidak bawa ke Jember dan masih dirawat di RS Tongas karena kondisinya belum stabil. “Dua korban dirawat di Rumag Sakit Mohamad Saleh,” kata Faida.

    Dua jenazah karyawan akan dibawa ke Madiun dan Ngawi. “Yang dibawa ke Ngawi adalah perawat HD Arty. Dia ini baru beberapa hari yang lalu bapaknya meninggal di Bina Sehat dan dimakamkan di Ngawi. Belum seminggu. Menurut kesaksian, Arty ini terlempar keluar bus,” kata Faida.

    Faida merasa sangat terpukul saat menjemput jenazah Hendra, cleaning service Rumah Sakit Bina Sehat yang meninggal sekeluarga bersama istri dan anaknya.

    “Kebanyakan yang pergi berpasangan. Mereka ingin rekreasi bersama keluarga, namun musibah terjadi. Saya lihat di lapangan bus pariwisata menghantam pagar besi hingga roboh. Polda Jatim sudah langsung olah tempat kejadian saat kami tiba,” kata Faida.

    Babun Suharto, mantan Rektor Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq yang menemani Faida menjenguk kondisi korban di Rumah Sakit Umum Daerah Mohamad Saleh Kota Problinggo, mengatakan, rombongan yang mengalami kecelakaan terdiri atas karyawan dan keluarga RS Bina Sehat.

    “Mereka dalam rangka syukuran atas kelulusan anak-anak mereka D3 ke S1, di Bromo. Sampai hari ini delapan orang meninggal dunia,” katanya.

    Informasi yang diperoleh Beritajatim.com, bus pariwisata bernopol P 7221 UG yang dikemudikan Albahri, warga Kabupaten Jember, itu membawa sekitar 55 penumpang. Bus mengalami mendadak hilang kendali, diduga akibat rem blong, sehingga menghantam pagar rumah warga di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

    Benturan keras membuat badan bus ringsek parah. Jeritan penumpang bercampur kepanikan warga menggema di lokasi. Kejadian tragis itu diperkirakan berlangsung sekitar pukul 11.45 WIB. [wir]

  • Pikap Muatan Pipa PVC dan Lem Terbakar di Tol Ngawi, Begini Kondisi Sopir

    Pikap Muatan Pipa PVC dan Lem Terbakar di Tol Ngawi, Begini Kondisi Sopir

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah mobil pikap pengangkut pipa PVC dan lem terbakar hebat di ruas Tol Ngawi, tepatnya di KM 558+900 A, masuk Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, pada Sabtu (13/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Kobaran api melahap seluruh bodi kendaraan hingga muatan yang dibawa.

    Meski api begitu cepat membesar, pengemudi dan seorang penumpangnya berhasil menyelamatkan diri. Mereka sempat berusaha menurunkan sebagian muatan, namun api lebih dulu melalap seluruh isi kendaraan.

    Dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Ngawi diterjunkan ke lokasi. Api baru bisa dipadamkan setelah 30 menit, namun kondisi mobil sudah hangus terbakar bersama seluruh muatannya.

    Kejadian bermula ketika pikap yang dikemudikan Atep Jaka (21), warga Bandung, Jawa Barat, bersama penumpangnya, Hepi Komarudin (48), asal Tasikmalaya, melaju dari arah Bandung menuju Surabaya. Kendaraan itu membawa satu ton pipa PVC beserta lem yang rencananya akan dikirim ke Kalimantan untuk kebutuhan proyek.

    “Awalnya terlihat asap dari bagian belakang mobil melalui spion. Setelah berhenti, api langsung membesar. Diduga korsleting listrik. Kami panik dan berusaha menyelamatkan muatan, tapi api semakin cepat membesar,” ungkap Hepi Komarudin, penumpang pikap tersebut.

    Petugas Damkar Ngawi, Heri Kuncoro, mengatakan saat tiba di lokasi api sudah dalam kondisi besar. “Kami mendapat laporan dari pihak tol. Begitu datang, api sudah membesar. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk benar-benar padam. Beruntung sopir dan penumpangnya selamat,” jelasnya.

    Diduga kuat kebakaran dipicu korsleting listrik dari bagian bawah kendaraan. Bangkai mobil yang terbakar langsung dievakuasi ke Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. Sementara itu, pengemudi dan penumpang masih dimintai keterangan oleh pihak kepolisian terkait insiden tersebut. [fiq/kun]

  • Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Waduk Pondok Ngawi

    Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Waduk Pondok Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang bocah bernama FG (6), warga Dusun Gandong, Desa Gandong, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, ditemukan meninggal dunia di Waduk Pondok, Kamis (11/9/2025) sore.

    Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Ngawi, Rochmat Angga Permadi, membenarkan adanya laporan temuan jenazah tersebut. Awalnya, korban diketahui meninggalkan rumah sekitar pukul 12.00 WIB tanpa pamit kepada neneknya, Yatmi (55). Pihak keluarga sempat melakukan pencarian bersama warga.

    Sekitar pukul 15.30 WIB, saksi Supriyanto (50), warga setempat, menemukan sepasang sandal yang diduga milik korban di tepi waduk. Saat diperiksa, korban terlihat mengapung tak jauh dari lokasi tersebut. Penemuan itu kemudian dilaporkan kepada perangkat desa Heri Priyo (45) yang selanjutnya meneruskan laporan ke Polsek Bringin.

    Petugas gabungan dari Polsek Bringin, Satreskrim Polres Ngawi, tim identifikasi, tim medis Puskesmas Bringin, perangkat desa, serta tim SAR Kabupaten Ngawi dan Senkom Mitra Polri diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi serta olah TKP.

    Dari hasil pemeriksaan medis oleh dr. Titin Khasanah dari Puskesmas Bringin, tidak ditemukan luka pada tangan maupun kaki korban.

    Barang bukti berupa sandal hitam, celana pendek biru, dan kaos biru milik korban turut diamankan. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Ngawi untuk memastikan penyebab pasti kematian bocah malang tersebut. [fiq/aje]

     

  • BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 17 September 2025

    BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 17 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama sepekan ke depan hingga 17 September 2025.

    Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan menjelaskan, bencana hidrometeorologi ini dipicu adanya gangguan gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan atmosfer Low Frequency yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur.

    “Selain itu, suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Taufiq Hermawan, Kamis (11/9/2025).

    Menurut Taufiq, potensi cuaca ekstrem tersebut dapat muncul bersamaan dengan turunnya hujan di sejumlah daerah Jawa Timur, di antaranya Kabupaten Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.

    “Hidrometeorologi meliputi hujan sedang – lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es hingga 17 September 2025,” jelasnya.

    Taufiq juga mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama di wilayah dengan topografi curam. Menurutnya, kawasan bergunung dan tebing rawan terdampak bencana seperti banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, hingga berkurangnya jarak pandang.

    “Wilayah dengan topografi curam, bergunung atau tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem,” tutupnya. [ram/beq]