kab/kota: Ngawi

  • Anak Kades Jalani Hukuman Percobaan Narkoba Lolos Seleksi Sekdes di Kwadungan Ngawi, Atong: Brutal

    Anak Kades Jalani Hukuman Percobaan Narkoba Lolos Seleksi Sekdes di Kwadungan Ngawi, Atong: Brutal

    Ngawi (beritajatim.com) – Proses seleksi calon perangkat salah satu Desa di Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, tengah menjadi sorotan publik.

    Masyarakat setempat menilai proses seleksi tersebut tidak adil dan tidak transparan, bahkan memunculkan dugaan kuat adanya praktik nepotisme dan politik uang.

    Kisruh bermula ketika salah satu peserta seleksi, RS, yang diketahui merupakan anak dari Kepala Desa di salah satu Desa di Kwadungan, dinyatakan lolos sebagai Calon Sekretaris Desa dengan nilai tertinggi, yakni 85,2 pada ujian tertulis dan praktik komputer.

    Namun, fakta bahwa RS saat ini masih berstatus narapidana narkoba dengan bebas bersyarat pada 2026 nanti  memantik kemarahan warga.

    “Anak kades nyalon perangkat (sekdes) tapi statusnya masih masa percobaan (5 bulan) narkoba. Harusnya waktu cari SKCK itu ada keterangannya,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya, Kamis (30/10/2025).

    Warga juga menyoroti adanya pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi yang mengatur bahwa sebelum membuka pendaftaran umum, posisi jabatan sekdes harus terlebih dahulu ditawarkan kepada perangkat desa yang masih aktif.

    “Kalau tidak ada (yang berminat), baru boleh dibuka pendaftaran umum,” lanjut warga tersebut.

    Meskipun masyarakat telah melayangkan protes dan keberatan kepada panitia seleksi, aspirasi tersebut tampaknya diabaikan. Akibatnya, muncul kecurigaan bahwa proses seleksi telah diatur sedemikian rupa untuk meloloskan anak kepala desa.

    Krisis Moralitas Kepemimpinan

    Pengamat kebijakan publik asal Ngawi, Agus Fatoni, menilai apa yang terjadi di salah satu Desa Kecamatan Kwadungan sebagai bentuk keculasan yang nyata dan brutal dalam tata kelola pemerintahan desa. Ia bahkan menyebut kasus ini sebagai kasus merosotnya kepemimpinan.

    “Sungguh nyata sekali pola dan cara-cara culasnya. Publik akhirnya mengetahui. Tak hanya bagi warga setempat namun bagi seluruh masyarakat Ngawi. Ngisin-ngisini(memalukan),” ujar Agus Fatoni yang karib disapa Atong ini.

    Menurutnya, praktik semacam ini tidak hanya mencederai rasa keadilan masyarakat, tetapi juga menghancurkan kepercayaan publik terhadap kepemimpinan di tingkat desa.

    “Yang sangat menghina dan meluluhlantakkan keadilan warga, seakan Ngawi tak punya daya mengatasi kebrutalan dan keculasan,” tegas Atong.

    Ia pun menegaskan bahwa persoalan ini bukan semata-mata soal regulasi, tetapi menyangkut moralitas dan etika kepemimpinan di daerah.

    “Ini bukan masalah regulasi lagi. Ini tentang adakah ketegasan dan itikad baik elite Ngawi menjaga kondusifitas, rasa keadilan, dan etika masyarakat. Atau mereka justru membiarkan kebrutalan Tirak hanya dengan alasan regulasi semata,” ujarnya.

    Atong mendesak pemerintah Kabupaten Ngawi, khususnya Bupati Ngawi, untuk turun tangan secara tegas dan transparan dalam menindaklanjuti dugaan penyimpangan ini.

    “Pemangku kepentingan di Ngawi harus segera bertindak untuk menyelamatkan norma sosial, etika, dan keadilan masyarakat. Jangan sampai ini menjadi catatan buruk di periodisasi 2024–2029,” pungkasnya.

    Krisis ini menjadi simbol kerapuhan integritas di level pemerintahan desa. Masyarakat berharap ada langkah konkret dari aparat terkait agar praktik-praktik penyimpangan serupa tidak kembali terulang di wilayah lain. (ted)

  • Musim Hujan Tiba, Jasa Marga Awasi Setiap Titik Rawan di Tol Ngawi–Kertosono

    Musim Hujan Tiba, Jasa Marga Awasi Setiap Titik Rawan di Tol Ngawi–Kertosono

    Madiun (beritajatim.com) – Memasuki puncak musim penghujan, PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) meningkatkan kewaspadaan di seluruh ruas jalan tol. Dengan memperketat pemantauan dan kesiapan layanan operasional di sepanjang ruas tol Ngawi–Kertosono. Direktur Utama PT JNK Arie Irianto, menyebut ada empat lini utama pelayanan yang disiagakan yaitu pemeliharaan, lalu lintas, transaksi, dan rest area.

    “Kami selalu memantau data dari BMKG serta kondisi jalan tol kami, apakah ada potensi bahaya atau unsafe condition yang bisa memicu kecelakaan,” jelas Arie, Kamis (30/10/2025).

    Menurutnya, tim pemeliharaan terus memantau potensi genangan di jalur tol yang bisa menyebabkan pengendara kehilangan kendali. “Kita monitor saat hujan deras apakah ada genangan di titik-titik tertentu yang bisa menimbulkan risiko aquaplaning,” ujarnya.

    Selain dari sisi infrastruktur, PT JNK juga menyiapkan langkah antisipatif dari sisi operasional. “Kami menyiapkan genset untuk antisipasi listrik padam di gerbang tol agar layanan transaksi tidak terputus,” terang Arie.

    Informasi kondisi terkini juga disampaikan secara dinamis melalui papan pesan elektronik atau Variable Message Sign (VMS). “Pengguna jalan bisa langsung mendapat informasi cuaca dan imbauan kecepatan lewat VMS di lapangan,” tambahnya.

    Di sisi lain, rest area juga disiapkan sebagai tempat berlindung sementara bagi pengguna jalan jika terjadi kondisi cuaca ekstrem. “Kami mengimbau pengendara memanfaatkan rest area jika visibilitas menurun atau hujan sangat deras,” kata Arie.

    Arie juga mengingatkan pengemudi agar tidak menyalakan lampu hazard saat hujan. “Itu salah kaprah. Cukup nyalakan lampu besar dan lampu belakang, karena hazard justru membingungkan pengguna jalan lain,” tegasnya. [rbr/aje]

     

  • Hujan Ringan di Ngawi, Magetan & Ponorogo Siang Cerah: Begini Prakiraan BMKG

    Hujan Ringan di Ngawi, Magetan & Ponorogo Siang Cerah: Begini Prakiraan BMKG

    Surabaya (beritajatim.com) – Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diprediksi akan mengalami variasi cuaca pada Kamis, 30 Oktober 2025. Berdasarkan prakiraan resmi dari BMKG Juanda, prakirawan Oky Sukma Hakim, S. Tr., disebutkan bahwa pagi hari di Ngawi berpotensi diguyur hujan ringan, sehingga masyarakat sebaiknya menyiapkan payung sebelum beraktivitas.

    Di Ngawi, hujan ringan diperkirakan terjadi pada pukul 06.00 WIB. Memasuki siang, langit akan berawan mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB, sebelum akhirnya cerah total pada pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB.

    Menjelang malam, cuaca akan kembali berawan pada pukul 21.00 WIB. Suhu udara berkisar antara 23 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembapan udara 75–98 persen dan angin bertiup dari arah Timur Laut sekitar 6,3 km/jam.

    Sementara itu, Magetan diperkirakan mengalami langit berawan pada pagi hari pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB.

    “Cuaca di Magetan akan membaik siang hingga sore hari, sehingga aman untuk aktivitas luar ruangan,” ujar Oky.

    Cerah berawan muncul sekitar pukul 12.00 WIB, dan wilayah ini akan cerah total dari pukul 15.00 WIB hingga 21.00 WIB. Suhu berkisar antara 22–29 derajat Celcius, dengan kelembapan 69–95 persen, dan angin bertiup dari Selatan 7,3 km/jam.

    Di Ponorogo, pagi hari pukul 06.00 WIB juga berpotensi hujan ringan, dilanjutkan langit berawan pada pukul 09.00 WIB. Cerah berawan akan berlangsung mulai pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB, dan cerah total diperkirakan muncul pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    Suhu di Ponorogo berkisar 22–31 derajat Celcius, kelembapan 61–96 persen, dan angin bertiup dari Selatan dengan kecepatan 10,5 km/jam.

    “Masyarakat sebaiknya tetap memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi resmi atau BMKG untuk mengantisipasi perubahan mendadak,” tambah Oky.

    Dengan prakiraan ini, warga Ngawi dan Ponorogo disarankan menyiapkan jas hujan pagi hari, sementara Magetan cenderung aman untuk kegiatan di luar rumah.

    Secara umum, aktivitas di siang hingga sore hari relatif nyaman di ketiga wilayah dengan cuaca cerah atau cerah berawan, sehingga kegiatan luar ruangan seperti olahraga atau bekerja di luar kantor dapat dilakukan tanpa kendala. [mnd/aje]

     

  • Waspada! Hujan Petir Siang Hari Ancam Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 27 Oktober

    Waspada! Hujan Petir Siang Hari Ancam Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 27 Oktober

    Surabaya (beritajatim.com) – Langit cerah di pagi hari rupanya tak menjamin cuaca akan bersahabat sepanjang Senin, 27 Oktober 2025. Warga Ngawi, Magetan, dan Ponorogo perlu waspada, sebab siang nanti diperkirakan akan terjadi hujan disertai petir di sejumlah wilayah.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengimbau masyarakat agar tidak lengah terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi tiba-tiba.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menjelaskan bahwa potensi hujan petir terjadi akibat adanya peningkatan aktivitas awan konvektif di wilayah Jawa Timur bagian barat dan selatan.

    “Pagi hari mungkin masih tampak cerah atau berawan, tapi menjelang siang potensi hujan petir cukup tinggi, terutama di daerah pegunungan,” katanya, Minggu (26/10/2025).

    Untuk wilayah Ngawi, cuaca berawan akan menyambut pagi hari sejak pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Namun, pada pukul 12.00 WIB, hujan petir diprediksi mengguyur wilayah ini hingga pukul 15.00 WIB.

    Menjelang malam, kondisi cuaca akan berangsur membaik meski langit masih berawan sampai pukul 21.00 WIB. Suhu udara di Ngawi berkisar antara 24–32 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari arah barat laut sekitar 8,6 km/jam dan kelembapan udara mencapai 58–95 persen.

    Di Magetan, pagi hari akan dimulai dengan cuaca cerah berawan. Namun, Oky mengingatkan agar warga tetap waspada terhadap potensi hujan pada siang hingga sore hari.

    “Meskipun suhunya sejuk di kisaran 23–29 derajat Celcius, cuaca bisa berubah cepat. Kami sarankan warga tidak beraktivitas di area terbuka saat petir mulai terdengar,” ujarnya.

    Kecepatan angin di Magetan tercatat dari arah selatan sekitar 10,6 km/jam, dengan tingkat kelembapan antara 66–96 persen.

    Sementara itu, Ponorogo juga akan mengalami pola cuaca serupa. Langit berawan sejak pagi hingga pukul 09.00 WIB akan berganti dengan hujan petir pada pukul 12.00 hingga 18.00 WIB.

    Malam harinya, sekitar pukul 21.00 WIB, langit kembali berawan. Suhu udara di wilayah ini berkisar 24–30 derajat Celcius, dengan angin dari arah timur laut berkecepatan 11,5 km/jam dan kelembapan mencapai 94 persen.

    BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. “Kalau mendengar suara guntur, segera cari tempat aman dan hindari berteduh di bawah pohon. Keselamatan tetap jadi prioritas,” tambah Oky. [mnd/suf]

  • Diduga Hirup Gas Beracun, Petani Ngawi Tewas di Dalam Sumur Sawah

    Diduga Hirup Gas Beracun, Petani Ngawi Tewas di Dalam Sumur Sawah

    Ngawi (beritajatim.com)– Seorang petani di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ditemukan tewas di dalam sumur sawah miliknya sedalam enam meter pada Minggu (26/10/2025). Korban diketahui bernama Suwardi (67), warga Desa Mangunharjo, Kecamatan Ngawi.

    Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh istrinya, Suparti (50), yang saat itu menyusul suaminya ke sawah. Saat tiba di lokasi, Suparti mendengar suara benda jatuh dari arah sumur. Ketika dilihat, ternyata suaminya sudah berada di dasar sumur dalam posisi tengkurap dan tidak bergerak.

    Menurut keterangan warga sekitar, korban sebelumnya tengah memperbaiki pompa air Sanyo yang digunakan untuk mengairi sawahnya. Diduga, Suwardi terjatuh setelah menghirup gas beracun yang keluar dari dalam sumur.

    “Baru datang terdengar suara bluk gitu, terus istrinya teriak minta tolong. Tidak ada satu pun warga yang berani masuk karena sumurnya mengandung gas beracun,” ujar Eko Abim Riyanto, warga setempat.

    Tim SAR gabungan Ngawi yang tiba di lokasi langsung melakukan upaya penyelamatan. Petugas terlebih dahulu mengeluarkan gas dari dalam sumur sebelum satu anggota turun menggunakan perlengkapan keselamatan lengkap, termasuk tabung oksigen.

    “Sumurnya sangat sempit, diameternya sekitar 60 sentimeter. Kita kesulitan karena harus membawa oksigen ke dalam. Proses evakuasi butuh waktu sekitar 40 menit,” kata Joko Setyono, anggota Tim SAR Sikat Ngawi.

    Sementara itu, Kapolsek Ngawi AKP Jais Bintoro membenarkan dugaan bahwa korban meninggal akibat menghirup gas beracun saat memperbaiki pompa air. Polisi bersama tim medis telah melakukan visum di lokasi kejadian.

    Setelah dievakuasi, jenazah Suwardi yang diketahui memiliki tiga anak itu dibawa ke rumah duka yang berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi kejadian. Pihak kepolisian kemudian menyerahkan jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan. [fiq/suf]

  • Waspadai Hujan Pagi! Ini Prakiraan Cuaca 26 Oktober 2025 untuk Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Waspadai Hujan Pagi! Ini Prakiraan Cuaca 26 Oktober 2025 untuk Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan tiga wilayah di Jawa Timur, yakni Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, akan mengalami cuaca yang cukup bervariasi pada Minggu, 26 Oktober 2025.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah diprediksi akan diguyur hujan ringan pada pagi hari, sebelum cuaca kembali cerah berawan menjelang siang dan sore.

    “Warga diharapkan tetap waspada terhadap potensi hujan pada pagi hari, terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan,” ujar Oky dalam keterangan resminya.

    Ia menambahkan bahwa secara umum, kondisi cuaca masih tergolong stabil, namun perubahan mendadak bisa terjadi terutama di wilayah dengan topografi pegunungan seperti Magetan.

    Ngawi: Hujan Pagi dan Cerah Berawan di Malam Hari
    Di wilayah Ngawi, hujan ringan diperkirakan turun sejak pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Cuaca akan berangsur membaik dengan kondisi cerah pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, menjelang sore hingga petang (15.00–18.00 WIB), langit kembali diperkirakan berawan.

    Malam harinya, sekitar pukul 21.00 WIB, Ngawi akan cerah berawan. Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 22–31 derajat Celcius dengan kelembapan 68–98 persen dan kecepatan angin dari arah Barat Laut sekitar 5,5 km/jam.

    Magetan: Hujan Ringan Pagi Hari, Suhu Cenderung Sejuk
    Sementara itu, wilayah Magetan juga diprediksi mengalami hujan ringan pada pagi hari pukul 06.00 WIB. Cuaca akan berubah cerah berawan antara pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, kemudian berawan pada sore hari pukul 15.00–18.00 WIB.

    Saat malam tiba, kondisi cuaca kembali cerah berawan. Suhu udara di Magetan diperkirakan berada di kisaran 22–29 derajat Celcius dengan kelembapan 67–95 persen. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 7,8 km/jam.

    “Udara Magetan relatif lebih sejuk dibandingkan wilayah sekitar karena faktor ketinggian dan vegetasi yang masih cukup banyak,” jelas Oky.

    Ponorogo: Hujan Sedang di Pagi Hari, Berawan Hingga Malam
    Untuk wilayah Ponorogo, hujan dengan intensitas sedang akan mengguyur sejak pagi pukul 06.00 WIB, kemudian menurun menjadi hujan ringan sekitar pukul 09.00 WIB. Mulai tengah hari hingga malam (12.00–21.00 WIB), langit Ponorogo diprediksi berawan.

    Suhu udara berkisar antara 23–31 derajat Celcius, dengan kelembapan mencapai 63–96 persen dan kecepatan angin dari arah Tenggara sekitar 9,7 km/jam.

    Dengan kondisi cuaca yang dinamis ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan prakiraan cuaca harian dan menyiapkan perlengkapan seperti jas hujan atau payung, terutama bagi yang berencana beraktivitas sejak pagi hari. (mnd/kun)

  • Wanita Ngawi Diduga Hilang Saat Buang Hajat Ditemukan Selamat

    Wanita Ngawi Diduga Hilang Saat Buang Hajat Ditemukan Selamat

    Ngawi (beritajatim.com) – Setelah tiga hari dinyatakan hilang saat buang hajat di tepi sungai, Sri Wahyuni (49), warga Dusun Cantel, Desa Cantel, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Jumat (24/10/2025) pagi.

    Berdasarkan laporan resmi Satpol PP Kabupaten Ngawi Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Sri Wahyuni ditemukan oleh warga di area kebun tebu, sekitar 300 meter dari lokasi awal kejadian. Saat ditemukan, kondisi korban lemah dan mengalami hipotermia, namun masih sadar.

    “Korban ditemukan dalam keadaan selamat, hanya mengalami hipotermia. Setelah dilakukan penanganan awal di rumah warga, kemudian dibawa ke Puskesmas setempat untuk perawatan lebih lanjut,” jelas Rochmat Angga Permadi, Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Ngawi.

    Peristiwa itu bermula pada Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, ketika Sri Wahyuni berpamitan kepada anaknya untuk buang hajat di sungai yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya. Namun hingga pukul 10.20 WIB, korban tak kunjung kembali. Anaknya kemudian menyusul ke sungai, namun tak menemukan keberadaan ibunya hingga akhirnya melapor ke kepala desa.

    Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan pengerahan tim SAR gabungan yang melakukan pencarian intensif di sepanjang aliran sungai hingga Bengawan Solo. Cuaca hujan dan derasnya arus menjadi tantangan utama selama proses pencarian.

    Operasi melibatkan sejumlah unsur, di antaranya Unit Siaga SAR Bojonegoro, Damkar Ngawi, Polsek Pitu, Koramil Pitu, SAR SIKATAN Ngawi, SAR MTA Madiun dan Ngawi, Ngawi Rescue, GMR, Gareng, Elpeje Rescue, serta masyarakat setempat.

    Setelah ditemukan dalam kondisi selamat, operasi pencarian resmi ditutup pada pukul 08.00 WIB. Seluruh unsur SAR dikembalikan ke satuan masing-masing setelah memastikan korban mendapatkan perawatan medis.

    Petugas mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama pada musim hujan atau ketika debit air meningkat. “Syukurlah korban berhasil ditemukan selamat. Kami berterima kasih kepada seluruh unsur SAR dan warga yang terlibat dalam pencarian,” tambah Rochmat. [fiq/beq]

  • Catat! Kenaikan Upah 7 Kabupaten Kota di Jatim Mulai Berlaku November

    Catat! Kenaikan Upah 7 Kabupaten Kota di Jatim Mulai Berlaku November

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 7 kabupaten/ kota di Jawa Timur mengalami perubahan upah minimum yang akan berlaku mulai berlaku November 2025. Kenaikan upah ini adalah untuk upah minimum kabupaten/ kota tahun 2025.

    Artinya, hanya untuk sisa 2 bulan tahun 2025 ini, November-Desember.

    Hal ini terjadi setelah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indra Parawansa menerbitkan Keputusan Gubernur baru soal besaran Upah Minimum di Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Timur. Keputusan Gubernur dengan Nomor 100.3.3.1/771/013/2025 tantang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur tahun 2025 diterbitkan Senin (20/10/2025).

    Aturan ini menggantikan Keputusan Gubernur dengan Nomor 100.3.3.1/775/KPTS/013/2025 yang resmi sudah tidak berlaku lagi. Adapun keputusan ini keluar dengan memperhatikan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya Nomor 11/G/2025/PTUN.SBY juncto Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Nomor 65/B/2025/PT.TUN/SBY.

    Keputusan Gubernur dengan Nomor 100.3.3.1/771/013/2025 muncul setelah penggugat, dalam hal ini Serikat Pekerja Kahutindo (SP Kahutindo) mengajukan gugatan ke PTUN Surabaya pada 31 Januari 2025.

    Dalam perkembangannya, PTUN Surabaya mengabulkan gugatan tersebut dan meminta Gubernur Jawa Timur mencabut Kepgub Nomor 100.3.3.1/775/KPTS/013/2024, tertanggal 18 Desember 2024. Dalam gugatan tersebut, upah minimum 7 kabupaten dan kota direvisi dan mengalami kenaikan.

    Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnakertrans Jawa Timur, Hasan Mangalle mengungkapkan perubahan upah minimum kota/kabupaten Jawa Timur 2025 yang baru hanya diberlakukan untuk sisa bulan tahun 2025 atau tidak berlaku surut. Sesuai Kepgub baru, kebijakan ini mulai berlaku November 2025.

    “Lalu, Gubernur menanyakan ke Apindo apakah sepakat, dan Apindo menyatakan sepakat. Artinya tidak akan ada gugatan jika Gubernur menerbitkan SK baru tentang upah minimum kota/ kabupaten. Baik gugatan dari pengusaha maupun penggugat,” jelas Hasan kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (22/10/2025).

    “Makanya Ibu Gubernur kemudian menerbitkan SK-nya. Upah yang baru itu hanya berlaku untuk bulan November dan Desember 2025. Dan, karena masih baru, sosialisasi baru akan kami lakukan besok (hari ini), Rabu (22/10/2025), mulai pukul 2 siang, secara online,” tambahnya.

    Dari SK baru tersebut, kata Hasan, hanya 7 kota/ kabupaten yang mengalami perubahan upah minimum tahun 2025. Sedangkan, daerah lainnya tetap.

    Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kadin Indonesia Subchan Gatot sudah mengetahui hal tersebut.

    “Ini putusan PTUN Surabaya yang membatalkan Kep Gub Jatim,” ungkap Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kadin Indonesia Subchan Gatot kepada CNBC Indonesia.

    Berikut  kota/ kabupaten yang mengalami perubahan upah minimum tahun 2025 yang berlaku mulai November 2025:

    1. UMK Surabaya 2025 Rp 4.961.753 menjadi Rp 5.032.635
    2. UMK Gresik 2025 Rp 4.874.133 menjadi Rp 4.943.763
    3. UMK Sidoarjo 2025 Rp 4.870.511 menjadi Rp 4.940.090
    4. UMK Pasuruan 2025 Rp 4.866.890 menjadi Rp 4.936.417
    5. UMK Mojokerto 2025 Rp 4.856.026 menjadi Rp 4.925.398
    6. UMK Kabupaten Malang 2025 Rp 3.553.530 menjadi Rp 3.587.213
    7. UMK Kota Malang 2025 Rp 3.507.693 menjadi Rp 3.524.238

    Selain tujuh kabupaten/kota Jawa Timur di atas, UMK di wilayah lain untuk sisa tahun 2025 masih tetap dan tidak ada perubahan.

    Berikut ini daftarnya:

    1. UMK Batu 2025 Rp 3.360.466 tetap
    2. UMK Pasuruan 2025 Rp 3.358.557 tetap
    3. UMK Jombang 2025 Rp 3.137.004 tetap
    4. UMK Tuban 2025 Rp 3.050.400 tetap
    5. UMK Mojokerto 2025 Rp 3.031.000 tetap
    6. UMK Lamongan 2025 Rp 3.012.164 tetap
    7. UMK Probolinggo 2025 Rp 2.989.407 tetap
    8. UMK Probolinggo 2025 Rp 2.876.657 tetap
    9. UMK Jember 2025 Rp 2.838.642 tetap
    10. UMK Banyuwangi 2025 Rp 2.810.139 tetap
    11. UMK Kediri 2025 Rp 2.572.361 tetap
    12. UMK Bojonegoro 2025 Rp 2.525.132 tetap
    13. UMK Kediri 2025 Rp 2.492.811 tetap
    14. UMK Blitar 2025 Rp 2.481.450 tetap
    15. UMK Tulungagung 2025 Rp 2.470.800 tetap
    16. UMK Lumajang 2025 Rp 2.429.764 tetap
    17. UMK Madiun 2025 Rp 2.422.105 tetap
    18. UMK Blitar 2025 Rp 2.413.974 tetap
    19. UMK Magetan 2025 Rp 2.406.719 tetap
    20. UMK Sumenep 2025 Rp 2.406.551 tetap
    21. UMK Nganjuk 2025 Rp 2.405.255 tetap
    22. UMK Ponorogo 2025 Rp 2.402.959 tetap
    23. UMK Madiun 2025 Rp 2.400.321 tetap
    24. UMK Ngawi 2025 Rp 2.397.928 tetap
    25. UMK Bangkalan 2025 Rp 2.397.550 tetap
    26. UMK Trenggalek 2025 Rp 2.378.784 tetap
    27. UMK Pamekasan 2025 Rp 2.376.614 tetap
    28. UMK Pacitan 2025 Rp 2.364.287 tetap
    29. UMK Bondowoso 2025 Rp 2.347.359 tetap
    30. UMK Sampang 2025 Rp 2.335.661 tetap
    31. UMK Situbondo 2025 Rp 2.335.209 tetap.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Waspada Petir Sore Ini! Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 22 Oktober 2025

    Waspada Petir Sore Ini! Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 22 Oktober 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – BMKG Juanda memprediksi tiga wilayah di Jawa Timur bagian barat — Ngawi, Magetan, dan Ponorogo — akan diguyur hujan di awal hari, Rabu, 22 Oktober 2025. Meski begitu, cuaca diperkirakan berangsur membaik menjelang malam. Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa pola cuaca kali ini cukup dinamis.

    Di Ngawi, hujan dengan intensitas sedang akan menyambut pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Sekitar tiga jam kemudian, udara diprediksi tampak kabur sebelum beralih menjadi berawan saat siang hari tiba.

    Sore hingga malam, langit mulai cerah berawan, menciptakan suasana yang lebih bersahabat untuk beraktivitas di luar rumah. Sekitar pukul 21.00 WIB, kondisi diperkirakan kembali berawan.

    Suhu udara di Ngawi berkisar antara 24 hingga 31 derajat Celcius, dengan kelembapan mencapai 66–98 persen. Angin berembus dari arah utara dengan kecepatan sekitar 6,7 km/jam.

    “Meski sore cenderung cerah, masyarakat tetap diimbau membawa payung atau jas hujan saat pagi hari,” papar Oky.

    Sementara itu, Magetan juga akan mengalami hujan di pagi hari, meski dengan intensitas yang lebih ringan. Menjelang pukul 09.00 WIB, udara akan tampak kabur, kemudian berubah menjadi berawan sekitar pukul 12.00 WIB.

    Menariknya, menjelang sore pukul 15.00 WIB, langit Magetan berpotensi dihiasi kilatan petir. Namun, cuaca kembali cerah pada pukul 18.00 WIB sebelum berubah berawan lagi menjelang malam.

    Suhu udara di Magetan diperkirakan berada di kisaran 22–28 derajat Celcius, dengan angin bertiup dari tenggara sekitar 7,6 km/jam.

    “Petir biasanya muncul karena pemanasan udara yang cukup kuat di siang hari, jadi masyarakat diharap berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan,” kata Oky memperingatkan.

    Adapun Ponorogo diperkirakan mengalami hujan ringan pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Setelahnya, cuaca akan cenderung berawan hingga sore pukul 15.00 WIB. Memasuki malam, kondisi langit berubah lebih cerah antara pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.

    Suhu di Ponorogo berada di kisaran 23–30 derajat Celcius, kelembapan 65–94 persen, dan angin berembus dari timur laut sekitar 8 km/jam.

    “Secara umum, wilayah Ponorogo relatif lebih stabil dibanding dua daerah lainnya, meski hujan ringan tetap bisa terjadi di pagi hari,” ungkapnya.

    Secara keseluruhan, BMKG mengimbau masyarakat di tiga wilayah tersebut untuk tetap memperhatikan prakiraan cuaca harian dan waspada terhadap potensi hujan petir di sore hari.

    Membawa payung atau jas hujan ringan bisa menjadi langkah antisipatif untuk menghadapi perubahan cuaca yang tak menentu. [mnd/suf]

  • Residivis Asal Klaten Kembali Beraksi, Polres Ngawi Bongkar Jaringan Curanmor Lintas Provinsi

    Residivis Asal Klaten Kembali Beraksi, Polres Ngawi Bongkar Jaringan Curanmor Lintas Provinsi

    Ngawi (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ngawi berhasil mengungkap jaringan pencurian sepeda motor lintas provinsi yang dikendalikan oleh seorang residivis empat kali, S alias Benjo (45), warga Desa Kawarasan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pelaku kembali beraksi setelah berulang kali menjalani hukuman atas kasus serupa.

    Kasus ini bermula dari laporan polisi LP/B/5/X/2025/SPKT/Polsek Karangjati/Polres Ngawi/Polda Jatim pada 17 Oktober 2025. Peristiwa terjadi di sebuah bengkel di Jalan Raya Ngawi–Caruban, Desa Puhti, Kecamatan Karangjati, sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, Benjo datang dengan alasan memperbaiki dinamo. Namun ketika korban lengah, ia membawa kabur sepeda motor Honda Supra X 125 bernopol AE 4513 FO milik Yen, warga Madiun.

    “Jumat tanggal 17 Oktober 2025, ada laporan dari pemilik bengkel Dinamo. Laporan masuk ke Polres, kemudian kami melakukan penyelidikan. Dari patroli siber, kami menemukan informasi bahwa kendaraan tersebut diposting di salah satu media sosial,” jelas Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Aries Gunadi, Senin (20/10/2025).

    Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan lokasi sepeda motor berada di Kabupaten Nganjuk. Dengan bantuan masyarakat dan tim khusus, petugas berhasil menangkap pelaku utama beserta dua penadah: W (42), warga Kecamatan Krembung, Sidoarjo, dan S alias Jibrut (34), warga Desa Bagorkulon, Kabupaten Nganjuk. Polisi juga menyita tiga sepeda motor lain dari tangan para tersangka.

    AKP Aries menyebut, hasil interogasi mengungkap bahwa Benjo merupakan residivis kasus penipuan dan penggelapan kendaraan bermotor yang sudah empat kali keluar masuk penjara. Ia mengaku telah melakukan serangkaian aksi serupa di sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

    “Dari hasil pendalaman, pelaku mengakui bahwa ia sudah berulang kali melakukan penipuan dan penggelapan kendaraan di sejumlah wilayah, termasuk Ngawi, Madiun, Klaten, dan Boyolali,” ungkap AKP Aries.

    Berdasarkan keterangan pelaku, aksi kejahatan dilakukan di 17 lokasi berbeda: Ngawi (1 TKP), Madiun (1 TKP), Tuban (1 TKP), Sragen (1 TKP), Solo (1 TKP), Klaten (7 TKP), Sukoharjo (2 TKP), dan Boyolali (3 TKP). Barang bukti yang diamankan meliputi satu unit BPKB dan sepeda motor Honda Supra X 125 (AE 4513 FO), satu unit Honda Beat W 4436 NH, satu unit Honda Revo tanpa plat, dan satu unit Honda Vario 150 AG 4175 VAH.

    Polisi kini menahan ketiga tersangka di Rutan Polres Ngawi untuk penyidikan lebih lanjut. Mereka dijerat Pasal 362 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara, serta Pasal 480 ayat (1) KUHP tentang penadahan, dengan ancaman maksimal 4 tahun penjara.

    AKP Aries menegaskan pihaknya akan memperketat pengawasan serta mengembangkan penyelidikan terhadap kemungkinan jaringan curanmor lintas provinsi lainnya yang terhubung dengan pelaku ini.

    “Kami akan terus berkoordinasi dengan jajaran Polda Jatim dan Polda Jateng untuk memetakan kemungkinan adanya sindikat lain yang masih aktif,” tambahnya.

    Sepanjang tahun 2025, Polda Jawa Timur mencatat peningkatan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) sebesar 12 persen dibanding tahun sebelumnya, terutama di wilayah perbatasan seperti Ngawi, Madiun, dan Bojonegoro. Modus yang paling sering digunakan adalah penggelapan berkedok jual beli kendaraan dan penipuan di bengkel.

    Kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya pemilik bengkel dan pedagang motor bekas, agar lebih waspada terhadap pelaku dengan modus pura-pura memperbaiki kendaraan atau membeli motor tanpa dokumen lengkap. [fiq/beq]