kab/kota: Ngasem

  • Warga Bojonegoro Tewas Setelah Konsumsi Belalang Setan, Tiga Lainnya Sempat Kritis – Halaman all

    Warga Bojonegoro Tewas Setelah Konsumsi Belalang Setan, Tiga Lainnya Sempat Kritis – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO – Satu dari empat orang warga Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meninggal dunia setelah mengonsumsi belalang setan, Minggu pagi, 22 Desember 2024.

    Warga yang meninggal tersebut bernama Nova Havid, warga Dusun Papringan RT 14 RW 4 Desa Dukohkidul, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro.

    Sebelumnya, korban diduga mengonsumsi belalang bulus alias belalang setan yang memiliki nama Latin Aularches miliaris.

    Mengutip @bojonegoro.24jam, empat orang yang mengalami keracunan belalang setan, tiga lainnya mengalami mual, muntah-muntah serta diare.

    Ketiganya saat ini masih dalam perawatan medis di Puskesmas setempat.

    Informasi yang dihimpun menyebutkan, bersama tiga temannya, korban pada Sabtu malam 21 Desember 2024 sengaja mencari belalang liar di perkebunan Sendang Pradok di Kecamatan Bubulan.

    Belalang liar hasil tangkapan mereka kemudian dimasak dan dikonsumsi bersama. Diduga sebagian belalang hasil tangkapan adalah belalang setan.

    Usai mengonsumsi, mereka mengalami mual, mulas dan diare. Salah satu yang ikut mengkonsumsi belalang set an tersebut adalah ayah korban namun nyawanya terselamatkan.

    Jenazah korban dimakamkan di desa setempat pada Minggu siang. 

    Sulibianto, Kepala Desa Dukohkidol, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, yang dikonfirmasi awak media membenarkan kabar tentang meninggalnya warga karena mengonsumsi belalang setan.

    Kades mengatakan, korban meninggal dunia Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB setelah mengonsumsi belalang hutan yang dicari bersama dua orang temannya. 

    “Dua orang temannya selamat sudah menjalani pemeriksaan di Puskesmas dan hanya rawat jalan,” kata Sulibianto.

    Kapolsek Ngasem Iptu Mujianto mengatakan pihaknya mendalami insiden tersebut.

    Kejadian ini jadi perbincangan warganet. 

    “Walang pelus atau walang setan udah merenggut 1 nyawa. Harap hati-hati kalau ambil walang untuk dijualbelikan,” tulis akun Arif Cha Cha di group Media Masyarakat Ngasem di Facebook.

    Pernah Terjadi di Gunungkidul, Warga Tewas Setelah Makan Belalang Setan

    Kasus meninggalnya warga karena mengosumsi belalang setan bukan kali ini saja terjadi. 

    Sebelumnya, di tahun 2022, warga Selorejo, Sodo, Paliyan, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 
    bernama Musri (53), juga meninggal dunia akibat mengonsumsi belalang bulus atau belalang setan.

    Keterangan Kapolsek Paliyan AKP Solechan, korban mengalami keracunan usai mengonsumsi belalang bulus bersama sang suami pada Sabtu, 3 Maret 2012. Korban meninggal dunia dua hari kemudian.

    Tim dari dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pernah beberapa kali meneliti belalang setan ini karen menjadi hama bagi petani. Binatang ini bersifat polifagus alias memakan segala jenis tanaman di ladang.

    Belalang setan memiliki nama Latin Aularches miliaris.

    Tanaman yang menjadi rusak karena belalang setan ini diantaranya tanaman kopi, pisang, kakao, dadap, pisang, singkong, jeruk, kelapa, tebu hingga jambu biji serta mangga.

    Kabupaten Gunungkidul pernah dilanda wabah pertanian belalang setan di 2018 saat terjadi ledakan populasi binatang ini.

    Menurut tim peneliti Fakultas Biologi UGM, belalang setan aktif bergerak di malam hari saat menyerang areal pertanian.

    Gerakannya lambat dan bisa ditangkap dengan cara manual dengan siklus hidup9-10 bulan, termasuk fase bertelur, berdasarkan hasil riset di laboratorium.

    Mengutip situs Fakultas Pertanian UGM, Aularches miliaris memiliki tubuh seperti belalang biasa dan memiliki warna tubuh yang cerah dan menarik. 

    Ciri ini bisa dilihat pada bagian kepala dan dada (thorax) yang berwarna biru gelap dengan garis kuning di bawah mata sampai keatas mulut, pada dada (thorax) bagian dorsal terdapat gerigi, tungkai berwarna biru gelap, pada femur tungkai belakang terdapat gerigi berwarna kuning.

    Abdomen belalang setan berwarna merah cerah dengan garis-garis hitam, sayap depan (tegmina) berwarna dasar hijau-coklat dengan bintik-bintik kuning seperti motif macan tutul. 

    Belalang setan memiliki warna tubuh berwarna-warni sebagai pertahanan diri dari predator atau musuh alaminya. 

    Petugas dari UPTD BPTP Dinas Pertanian DIY tengah mengambil sampel serangga belalang setan yang ada di lahan pertanian di Desa Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul, Jumat (26/1/2018). (TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri)

    Aularches miliaris juga memiliki mekanisme pertahanan diri lainnya seperti mengeluarkan busa yang beracun atau cairan yang berbau busuk (evil-smelling) dari thorax dan mengeluarkan suara berderit (sama seperti suara yang dikeluarkan pada saat mating atau kawin). 

    Itu sebabnya, belalang ini sering disebut sebagai belalang setan. 

    Serangga ini memiliki berbagai macam nama seperti belalang kopi, belalang hantu, belalang tutul utara, atau belalang busa. Belalang ini juga sangat populer sebagai serangga peliharaan.

    Belalang ini termasuk ke dalam famili Pyrgomorphidae yang dapat ditemukan di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.

    Di Indonesia, populasi Aularches miliaris masih bisa ditemukan di daerah Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY.

     

  • Pendirian Pabrik Etanol-Metanol Masuk Pembahasan Pemkab Bojonegoro

    Pendirian Pabrik Etanol-Metanol Masuk Pembahasan Pemkab Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Rencana pembangunan pabrik Etanol-Metanol sudah masuk dalam pembahasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Proyek Strategis Nasional (PSN) dari pemerintah pusat itu sudah direncanakan sejak 2022 silam dan baru menjadi pembahasan lagi tahun ini.

    “Kajian rencana pendirian pabrik beberapa waktu lalu sudah pernah komunikasi. Tetapi untuk (pengajuan) izin belum ada yang masuk. Karena itu proyeknya kan PSN,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bojonegoro, Yusnita Liasari, Kamis (19/12/2024).

    Rencana pendirian pabrik yang menggunakan lahan seluas kurang lebih 5.130 hektar milik KPH Perhutani Bojonegoro itu nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp19 triliun. Pemilihan lokasi pendirian pabrik di Bojonegoro diperkirakan karena dekat dengan sumber bahan baku.

    “Dari kajian rencana pendirian pabrik itu salah satu pertimbangannya karena dekat dengan sumber bahan baku (Gas dari Blok Jambaran Tiung Biru/JTB),” tambahnya.

    Sementara hasil kajian dan survei yang dilakukan Perum Perhutani KPH Bojonegoro, pendirian pabrik Etanol-Metanol itu rencananya di Dusun Sawit, Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem. Pabrik Etanol-Metanol yang menggunakan bahan baku jagung maupun sorgum itu akan berdiri di lahan seluas 130 hektar.

    “Sedangkan lahan perhutani yang 5.000 hektar akan digunakan untuk penyediaan bahan baku berupa kebun bibit pabrik etanol-metanol menyebar di berbagai kecamatan,” ujar Kepala Sub Seksi (KSS) Hukum dan Kepatuhan Perum Perhutani KPH Bojonegoro Sunyoto.

    Untuk diketahui, rencana pendirian pabrik Etanol-Metanol tersebut di bangun di kawasan peruntukan industri (KPI) yang berada di sekitar Kecamatan Gayam. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki aksesibilitas yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan logistik dan infrastruktur. [lus/beq]

  • Jerit Pilu Anak di Kediri Lihat Ayah Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Mandi, Sepucuk Surat Kuak Fakta

    Jerit Pilu Anak di Kediri Lihat Ayah Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Mandi, Sepucuk Surat Kuak Fakta

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Seorang pria bernama Bagus Wicaksono (44) ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di kamar mandi rumahnya di Dusun Susuhan, Desa Gampeng, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, pada Jumat (13/12/2024).

    Kejadian pria meninggal ini menggegerkan warga setelah sepucuk surat wasiat ditemukan di lokasi kejadian.

    Kapolsek Gampengrejo, AKP Iwan Setyo Budhi, menjelaskan bahwa anak korban yang berusia 15 tahun adalah orang pertama yang menemukan ayahnya dalam kondisi tergantung. 

    “Anak korban pulang bermain dan mendapati ayahnya sudah berada di kamar mandi dalam keadaan menggantung. Karena ketakutan, anaknya langsung memberi tahu tetangga sekitar,” jelas AKP Iwan.

    Petugas yang melakukan olah TKP kemudian menemukan surat wasiat yang ditulis tangan oleh korban. 

    Dalam surat tersebut, Bagus Wicaksono berpamitan kepada kakaknya, Mbak Atik Elismawati, dan menitipkan anaknya, Sasa.

    Ia juga meminta agar dimakamkan di dekat ibunya di pemakaman umum Dusun Kranggan, Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem.

    “Isi surat itu berbunyi Mbak Atik Elismawati Aku Pamit Titip Sasa Mbak Makom no Aku Karo Ibuk Tulong. Surat ini ditujukan kepada kakaknya,” terang AKP Iwan.

    Hasil pemeriksaan dari tim medis dan Inafis Satreskrim Polres Kediri tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban.

    Polisi menduga kuat bahwa kasus ini murni bunuh diri. 

    “Korban sebelumnya masih sempat menjemput anaknya dari sekolah. Saat ini, kami masih mendalami kemungkinan penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya,” tambah AKP Iwan.

    Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi mental anggota keluarga yang mungkin mengalami tekanan atau kesulitan. 

    “Untuk saat ini kami masih mendalami penyebab dugaan bunuh diri yang dilakukan korban,” ungkapnya.

    Disclaimer

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

    Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa  . 

    Kalau Anda butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi atau jika Anda melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri, dapat menghubungi nomor darurat Kementerian Kesehatan di 119.

  • Oknum Mandor SPBU di Kediri Diduga Gelapkan 16.000 Liter Pertalite, Dijual Murah ke Tempat Lain

    Oknum Mandor SPBU di Kediri Diduga Gelapkan 16.000 Liter Pertalite, Dijual Murah ke Tempat Lain

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Seorang pria berinisial DC, yang merupakan mandor di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, dilaporkan ke polisi atas dugaan penggelapan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

    Akibat perbuatannya, pihak SPBU mengalami kerugian sebesar 16.000 liter Pertalite, setara dengan Rp226.202.578.  

    Penasihat hukum Kepala Administrasi SPBU Pelem, Eko Budiono, mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap pada 18 November 2024.

    Saat itu, kliennya melakukan pemeriksaan terhadap laporan teller dan menemukan adanya selisih delivery order (DO) pertalite sebesar 16.000 liter.  

    Setelah dimintai keterangan, terlapor mengaku bahwa BBM bersubsidi tersebut telah dijual ke SPBU Desa Katang, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, dengan harga di bawah pasaran.  

    “Modusnya, terlapor menjual 16.000 liter pertalite bersubsidi ke SPBU lain dengan harga lebih rendah,” ujar Eko Budiono, Minggu (1/12/2024).  

    Lebih lanjut, Eko menambahkan bahwa penggelapan ini diduga melibatkan pihak lain, termasuk oknum karyawan Pertamina. Terlapor disebut bekerja sama dengan sopir truk tangki yang mengangkut pertalite tersebut.  

    “Ini bukan hanya tanggung jawab SPBU, tetapi juga Pertamina. Karena BBM bersubsidi mengandung unsur dana negara, Pertamina seharusnya ikut bertindak,” tegas Eko.  

    Eko menjelaskan bahwa DO yang digunakan oleh terlapor tidak masuk ke dalam sistem administrasi SPBU Pelem, meskipun DO tersebut sudah dibayar penuh ke Pertamina. Akibatnya, SPBU Pelem mengalami kerugian finansial yang signifikan.  

    “Terlapor diduga menjual pertalite itu dengan harga murah dan menerima uang sekitar Rp120 juta dari transaksi tersebut,” tambahnya.  

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzi Pratama membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan ini dan sedang menyelidiki kasus tersebut.  

    “Laporan sudah kami terima, dan kami akan mendalami penyelidikan lebih lanjut,” kata AKP Fauzi

  • Gelapkan 16 Ribu Liter BBM Bersubsidi, Mandor SPBU di Kediri Dipolisikan

    Gelapkan 16 Ribu Liter BBM Bersubsidi, Mandor SPBU di Kediri Dipolisikan

    Kediri (beritajatim.com) – Diduga menggelapkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, DC, oknum karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri dilaporkan ke polisi. Akibat perbuatan terlapor, pihak SPBU harus kehilangan 16.000 liter pertalite atau setara Rp226.202.578.

    Kepala Administrasi SPBU Pelem Jepi Nurul Aini melalui penasihat hukumnya Eko Budiono mengatakan, kasus penggelapan tersebut bermula pada 18 November 2024, kliennya (pelapor) melakukan pengecekan laporan teller. Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan selisih atau kehilangan delivery order (DO) pertalite sebesar 16.000 liter.

    Setelah ditanyakan kepada terlapor, BBM bersubsidi tersebut telah dijual ke SPBU Desa Katang, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri dengan harga lebih murah.

    “Modus operandinya, terlapor sebagai mandor di SPBU Pelem telah menjual BBM bersubsidi jenis pertalite sebesar 16.000 liter ke SPBU Katang dengan harga lebih murah,” terang Eko Budiono, pada Sabtu (30/11/2024).

    Tak hanya oknum mandor SPBU Pelem, menurut Eko Budiono, penjualan belasan ribu liter BBM bersubsidi ini diduga melibatkan oknum karyawan Pertamina. Terlapor disinyalir bekerjasama dengan sopir truk tangki yang membawa pertalite pesanan tersebut.

    “Seharusnya Pertamina bergerak, karena ini barang subsidi. Di dalam barang subsidi itu ada uang negara,” kecam Eko Budiono.

    Dalam mejalankan aksinya, terlapor membawa nota DO tersebut, sehingga tidak masuk ke bagian administrasi SPBU Pelem. Padahal, DO tersebut sudah dibayarkan luas ke Pertamina, sehingga SPBU Pelem rugi Rp226.202.578.

    “Menurut pelapor, pertalite itu dijual dengan harga murah. Terlapor menerima uang sekitar Rp120-an juta dari penjualan itu,” imbuh Eko Budiono.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzi Pratama mengakui telah menerima laporan tersebut. Pihaknya tengah menyelidikinya.

    “Laporan sudah diterima oleh Polres Kediri dan akan ditindaklanjuti,” ungkap AKP Fauzi. [nm/ian]

  • Quick Count Plibup Kediri, Mas Dhito Unggul 56 Persen

    Quick Count Plibup Kediri, Mas Dhito Unggul 56 Persen

    Kediri (beritajatim.com) – Hasil perhitungan cepat (Quick Count) Pilkada Kabupaten Kediri 2024 pasangan calon bupati dan wakil bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) – Dewi Mariya Ulfa unggul dibandingkan pasangan Deny Widyanarko-Mudawamah.

    Pasangan Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa memperoleh 56,94 persen suara. Sementara Deny Widyanarko-Mudawamah memperoleh 43, 06 persen. Hasil ini didapat dari hitung cepat yang dilakukan tim pemenangan dengan margin of eror sekitar 1 persen.

    Meski masih akan menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), dengan keunggulan itu, Mas Dhito sapaan Hanindhito menyampaikan terima kasih atas amanah dan kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada dirinya dan Mbak Dewi untuk kembali memimpin Kabupaten Kediri.

    “Kami patut bersyukur dengan hasil quick count itu tapi yang paling mahal adalah bahwa demokrasi di Kabupaten kediri hari ini berjalan dengan baik,” katanya dalam pres conference yang digelar di kediamannya perumahan Budaya Cipta, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Rabu (27/11/2024) malam.

    Didampingi istri Eriani Annisa Hanindhito dan Mbak Dewi, dalam kesempatan itu, Mas Dhito menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim pemenangan, partai pengusung dan pendukung, dan para relawan yang selama ini telah berjuang bersama selama proses Pilkada 2024 berjalan.

    Mas Dhito meminta semua pihak baik itu pendukung paslon nomor 01 maupun 02 untuk menghormati hasil Pilkada dan menjunjung tinggi kerukunan dan keharmonisan. Hal itu pula yang telah dilakukannya dengan menjalin komunikasi langsung dengan Deny Widyanarko.

    “Hari ini pesta demokrasi telah selesai di Kabupaten Kediri dan tinggal bagaimana merajut kembali (hubungan keharmonisan) yang tadinya mungkin pendukungnya Pak Deni-Mudawamah maupun pendukung saya dan mbak Wabup (Dhito-Dewi), sekarang yang ada adalah masyarakat Kabupaten Kediri,” ungkapnya.

    Sebagai petahana, Mas Dhito pun bersyukur dan belajar banyak atas perjalanan yang telah dilalui sejauh ini selama proses Pilkada 2024. Sebagaimana mengutip kalimat tokoh nasional Johannes Leimena, menteri dari kabinet era Presiden Soekarno, menurut Mas Dhito dalam kontestasi politik yang terpenting bukan bagaimana cara berkuasa melainkan etika untuk mengabdi kepada masyarakat. [nm/but]

  • Cabup Kediri Petahana Mas Dhito dan Istri Nyoblos di TPS 010 Sukorejo

    Cabup Kediri Petahana Mas Dhito dan Istri Nyoblos di TPS 010 Sukorejo

    Kediri (beritajatim.com) – Calon Bupati (Cabup) Kediri petahana, Hanindhito Himawan Pramana bersama sang istri, Eriani Annisa Hanindhito melakukan pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 010 di Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, pada Rabu (27/11/2024). Mas Dhito sempat meminta doa dari kedua orang tua.

    “Tadi karena tidak bisa hadir secara langsung, maka minta doa secara virtual dan ya selayaknya umat muslim khataman quran kita lakukan hari ke-18, sekarang sudah masa pencoblosan,” katanya.

    Mas Dhito, berharap bila semoga siapapun yang terpilih untuk memimpin Kabupaten Kediri 5 tahun kedepan ialah seseorang yang betul-betul bisa bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Kediri.

     

    “Alhamdulillah lancar dan ini saya rasa pertama kali di Indonesia dilakukan Pilkada serentak di kurang lebih hampir 400 sekian kabupaten dan 100 sekian kota belum ditambah 37 provinsi,” imbuhnya.

    “Maka semoga kita doakan Kediri semoga tetap guyup rukun dan saya juga menghimbau kepada seluruh tim pemenangan paslon 02 untuk tidak reaktif, tidak terpancing, tidak emosi dan kawal TPS di seluruh kabupaten, jangan samapi ada money politic di TPS,” tambahnya. [nm/beq]

  • Jelang Pencoblosan, Mas Dhito Ikuti Khataman Manaqib di Ponpes Al Falah Ploso Kediri

    Jelang Pencoblosan, Mas Dhito Ikuti Khataman Manaqib di Ponpes Al Falah Ploso Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Menjelang pencoblosan Pilkada 2024, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengikuti khataman manaqib dan doa bersama di Pondok Pesantren Al Falah Ploso.

    Khataman manaqib bersama para santri dan gawagis itu juga dilanjutkan dengan doa bersama. Selain di Ponpes Ploso, acara doa bersama juga digelar Mas Dhito di kediamananya komplek Perumahan Budaya Cipta, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem

    “Jadi kita sudah masuk dalam masa tenang, maka di masa tenang ini kita juga berdoa, bermunajat kepada Allah SWT, apa yang menjadi hajat, tentunya bukan hajat saya tapi masyarakat Kabupaten kediri bisa dikabulkan dan diridhoi oleh Allah SWT, ” katanya, Selasa (26/11/2024).

    Melalui acara khataman manaqib dan doa bersama itu, diharapkan Kabupaten Kediri selalu dilimpahkan kebaikan dan mendapatkan calon pemimpin yang membawa kemaslahatan bagi rakyat sebagaimana perilaku yang dicontohkan para ulama.

    Sebagai calon bupati petahana, Mas Dhito berharap dalam Pilkada 2024 ini berhasil mendapatkan pemimpin yang terbaik bagi Kabupaten Kediri.

    “Jika besuk (27 November 2024) yang ditakdirkan (terpilih) adalah saya, maka saya mohon doanya semoga saya tetap amanah dan istiqomah dalam memimpin Kabupaten Kediri,” pungkasnya.

    Jelang Pencoblosan, Mas Dhito Ikuti Khataman Manaqib di Ponpes Al Falah Ploso Kediri

    Sebagaimana diketahui, dalam Pilkada 2024 Mas Dhito kembali berduet bersama wakilnya Dewi Mariya Ulfa atau Mbak Dewi. Selama sekitar 3,5 tahun menjabat dan dihadapkan pada pandemi Covid-19 di awal tahun menjabat, pemimpin muda yang dikenal dekat dengan rakyat ini berhasil melakukan percepatan pembangunan di Bumi Panjalu. [ADV PKP/nm]

  • Menangkan Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, Eri Irawan Keliling Kampung di Surabaya secara Door to Door

    Menangkan Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, Eri Irawan Keliling Kampung di Surabaya secara Door to Door

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Para kader PDI Perjuangan (PDIP) terus menggeber mesin pemenangan jelang hari pemilihan, 27 November 2024.

    Mereka bergerak bersama memenangkan pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jatim, Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans), serta Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji.

    Politisi PDIP, Eri Irawan, misalnya, bergerak keliling kampung.

    Melalui door to door di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Sukolilo dan Mulyorejo, Eri terus mensosialisasikan pasangan calon yang diusung PDIP ini.

    Eri Irawan bersama kader PDIP masuk ke kampung dan gang-gang sempit.

    Mereka menyapa warga yang sedang beraktivitas di luar rumah.

    Sambil mengetuk pintu-pintu rumah warga dengan santun, anggota DPRD Surabaya ini menyapa warga.

    Tak pelak, dia mandapat sambutan masyarakat yang luar biasa.

    “Mampir dulu Mas Eri, monggo pinarak (silakan),” sapa warga antusias, Sabtu (23/11/2024).

    Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur tersebut menyapa warga dengan hangat.

    “Assalamualaikum. Sehat nggeh (ya), Bu? Saya izin silaturahim mampir di sini nggeh. Monggo ini ada brosur Bu Risma dan Pak Eri Cahyadi,” sapa Eri menyapa Setyorini, salah seorang warga di Kelurahan Klampis Ngasem, Sukolilo, Surabaya.

    “Walaikumussalam, Mas Eri. Alhamdulillah sehat. Saya, suami, anak, dan mertua insyaallah milih Bu Risma dan Pak Eri Cahyadi,” jawab warga tersebut.

    Kehadiran Eri Irawan dan para kader PDIP membuat banyak warga, terutama ibu-ibu ke luar rumah.

    Para kader PDIP di Sukolilo dan Mulyorejo memang terbiasa membantu warga di kampung-kampung.

    Sehingga, aksi ini membuat mereka lebih mudah diterima masyarakat. Termasuk, soal calon yang akan dipilih di Pilkada Surabaya 2024.

    Eri Irawan lantas mensosialisasikan cara mencoblos pada pilkada yang akan berlangsung pada 27 November 2024.

    “Nanti panjenengan  (anda) menerima surat suara warna merah marun untuk Pemilihan Gubernur Jatim,” kata Eri.

    “Langsung dicoblos nomor urut 3, yang ada fotonya Bu Risma. Wis gak usah toleh-toleh (sudah tidak perlu lihat kanan kiri), langsung coblos Bu Risma,” ujar Eri kepada warga yang mengerubunginya.

    “Lalu panjenengan juga akan menerima surat suara warna hijau toska untuk Pemilihan Wali Kota Surabaya. Dibuka langsung coblos nomor 1, Eri Cahyadi-Armuji,” imbuh Eri.

    Banyak warga yang ikut berkumpul menyimak seksama penjelasan Eri Irawan tersebut.

    “Cocok wis kita kompak coblos Bu Risma dan Pak Eri Cahyadi,” teriak warga.

    Rahmawati, warga Sukolilo, mengaku terkesan dengan ketegasan Risma saat menjadi Wali Kota Surabaya 2010-2020.

    “Saya sepakat dukung Bu Risma agar SMA/SMK bisa gratis total,” ujar Rahmawati.

    Suasana keliling kampung tersebut berlangsung guyub.

    Meski sinar matahari cukup terik, semua tetap antusias bergotong royong memenangkan Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji.

    Eri mengatakan, Risma adalah sosok yang paling tepat memimpin Jawa Timur.

    Warga Surabaya sangat mengenal kerja keras dan ketulusan Risma dalam melayani masyarakat.

    Risma juga memberi perhatian khusus pada masa depan generasi muda. Risma dengan getol mendampingi anak-anak, memberi beasiswa, dan mencegahnya terlibat kenakalan remaja serta hal negatif lainnya.

    “Sekarang mari bantu Bu Risma bareng-bareng menata Jawa Timur. Mak’e arek Suroboyo arep noto Jawa Timur (ibunya anak Surabaya mau menata Jawa Timur), maka kita semua arek Suroboyo harus membantu beliau,” ujar Eri yang juga anggota DPRD Surabaya.

    Eri Cahyadi dan Armuji, lanjut Eri Irawan, juga telah menunjukkan kinerjanya.

    “Meski dua tahun awal kepemimpinan Eri-Armuji ada badai pandemi Covid-19, Surabaya mampu bangkit,” tandasnya.

    “Pendidikan sampai kesehatan gratis, berbagai beasiswa, penataan kampung sangat masif, ekonomi kembali tumbuh. Kalau yang sudah baik seperti ini ya harus dilanjutkan,” ujarnya.

  • Polisi Tangkap Pelaku Judi Online di Bojonegoro, Sita Rp60 Juta

    Polisi Tangkap Pelaku Judi Online di Bojonegoro, Sita Rp60 Juta

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bojonegoro menangkap puluhan pelaku judi online (judol). Dari 20 orang yang diringkus pada kurun waktu 31 Oktober hingga 10 November 2024 itu, polisi menyita uang senilai Rp60 juta.

    “Sebanyak 20 pelaku judol diamankan Satreskrim Polres Bojonegoro saat main di warung,” ujar Kapolres Bojonegoro AKBP Mario dalam konferensi pers, Senin (11/11/2024).

    AKBP Mario Prahatinto mengungkapkan, puluhan pemain judol ini diamankan Satreskrim di beberapa lokasi, diantaranya di Kecamatan Kapas, Dander, Kota Bojonegoro, Ngasem, Balen dan Kalitidu. Polisi juga menyita 20 smartphone beserta putaran uang senilai Rp60 juta dari akun masing-masing pemain.

    “Uang tunai yang diamankan tidak ada, perhitungan uang tersebut dari hasil penarikan para pemain di akun mereka,” uangkap Polisi lulusan Akpol tahun 2004 itu.

    Para pelaku yang tertangkap dijerat dengan undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan Pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). “Para tersangka terancam hukuman 10 tahun penjara,” pungkasnya.

    Polres Bojonegoro mengimbau masyarakat untuk tidak bermain judi, termasuk judi online, dimana upaya untuk memberantas judi online tersebut mendapatkan perhatian penuh dari Presiden dan Kapolri. [lus]