Seorang Kepala Desa Minta MK Copot Kewenangan Intelijen Kejaksaan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Desa Dadapan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Yuliantono, mengajukan permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia (UU Kejaksaan) ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Kepala desa itu meminta agar frasa “bidang intelijen” dan “penyelidikan” dalam Pasal 30B UU Kejaksaan RI dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Karena menurut pemohon, kewenangan jaksa bidang intelijen dalam melakukan penyelidikan dan menjadikannya dasar penyidikan berpotensi menimbulkan multitafsir serta membuka peluang kesewenang-wenangan.
Berikut adalah bunyi pasal yang digugat oleh Kepala Desa itu:
Pasal 30B
Dalam bidang intelijen penegakan hukum, Kejaksaan berwenang:
a. menyelenggarakan fungsi penyelidikan, pengamarlan, dan penggalangan untuk kepentingan penegakan hukum;
b. menciptakan kondisi yang mendukung dan mengamankan pelaksanaan pembangunan;
c. melakukan kerja sarna intelijen penegakan hukum dengan lembaga intelijen dan/atau penyelenggara intelijen negara lainnya, di dalam maupun di luar negeri;
d. melaksanakan pencegahan korupsi, kolusi, nepotisme; dan
e. melaksanakan pengawasan multimedia.
Ia menilai aturan itu tidak memberikan kepastian hukum dan mengabaikan hak konstitusional warga negara di hadapan hukum.
Kuasa hukum pemohon, Prayogi Laksono, mengatakan, penyelidikan seharusnya diatur secara jelas oleh undang-undang, termasuk siapa pejabat yang berwenang melakukannya.
“Namun dalam UU Kejaksaan, hal ini tidak dijelaskan secara tegas sehingga bertentangan dengan prinsip negara hukum,” kata Prayogi dalam sidang yang digelar, Jumat (22/8/2025).
Dia juga menyinggung putusan MK Nomor 28/PUU-V/2007 yang sebelumnya pernah menguji kewenangan jaksa sebagai penyidik.
Dalam putusan itu disebutkan, KUHAP dan UU KPK secara jelas mengatur kedudukan penyelidik.
Dengan dasar tersebut, Yuliantono meminta MK menyatakan Pasal 30B huruf a UU Kejaksaan bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.
Kemudian menyatakan Pasal 30B frasa “Bidang Intelijen” dan Pasal 30B huruf a frasa “Penyelidikan” UU Kejaksaan bertentangan dengan UUD NRI 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.
Menanggapi permohonan tersebut, Hakim MK Guntur Hamzah mempertanyakan latar belakang permohonan pemohon yang menyebut ada proses penyelidikan yang tidak sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau KUHAP.
Jika latar belakang demikian, Guntur Hamzah menanyakan apakah pemohon sudah melaporkan hal tersebut kepada Komisi Kejaksaan atau belum.
“Kan ada Komisi Kejaksaan kalau bicara caranya yang tidak sesuai dengan tata cara yang diatur dalam KUHAP, misalnya untuk penyelidikan ya,” imbuhnya.
Guntur Hamzah juga menyebut, adanya pelanggaran terhadap penyelidikan yang dilakukan oleh oknum kejaksaan bukan berarti bermasalah pada norma undang-undangnya.
Karena kasus yang dialami pemohon bukan karena norma yang bermasalah, tetapi tataran pelaksanaan undang-undang.
“Apalagi kalau oknumnya yang macam-macam, mau menggertaklah, mau mengintimidasi lah, mau apa ya, itu larinya ke oknum, karena semuanya kan harus ada tata caranya,” ucap Guntur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Nganjuk
-
/data/photo/2025/01/02/677673434eaf1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Seorang Kepala Desa Minta MK Copot Kewenangan Intelijen Kejaksaan Nasional
-
/data/photo/2025/08/21/68a6d3f6848a8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tersangka Perampokan yang Tewaskan Wanita di Nganjuk Ditangkap Polisi Surabaya 21 Agustus 2025
Tersangka Perampokan yang Tewaskan Wanita di Nganjuk Ditangkap Polisi
Tim Redaksi
NGANJUK, KOMPAS.com
– Pihak Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk bergerak cepat mengungkap kasus pencurian disertai kekerasan yang menewaskan seorang ibu rumah tangga di Dusun Sumberkepuh, Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nganjuk, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Henri Noveri Santoso menuturkan bahwa pihaknya telah mengamankan MA (35), yang kini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
“(Tersangka) sudah diamankan, tapi masih kita dalami keterlibatan orang lain,” ujar Henri saat dikonfirmasi
Kompas.com
via aplikasi percakapan, Kamis (21/8/2025).
Peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat (16/8/2025) malam di rumah korban, Enik Mulya Ningsih (55).
Kasus ini baru dilaporkan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, pada Sabtu (17/8/2025).
Setelah menerima laporan, kata Henri, aparat Reserse Kriminal Polsek Ngronggot dan Polres Nganjuk langsung bergerak cepat, dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti petunjuk, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Berbekal dari rekaman CCTV tersebut, akhirnya terkuak terduga pelaku.
“Pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerja keras tim gabungan yang secara sabar menelusuri bukti-bukti, termasuk rekaman CCTV. Hal ini membuktikan komitmen kami untuk cepat menindaklanjuti kasus yang meresahkan masyarakat,” tutur Henri.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Nganjuk, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sukaca mengatakan bahwa tersangka MA merupakan warga Dusun Ngebrugan, Desa Drenges, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk.
Tersangka MA diamankan aparat kepolisian pada Rabu (20/8/2025) malam.
Menurut Sukaca, motif tersangka dipicu utang sebesar Rp 60 juta kepada korban, sehingga nekat melakukan aksi kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Tersangka juga membawa kabur uang tunai Rp 114 juta.
“Dari hasil pemeriksaan, motif yang melatarbelakangi adalah persoalan utang. Tindakan kekerasan yang dilakukan pelaku menyebabkan korban meninggal dunia, dan kini pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum,” katanya.
Dalam perkara ini, kata Sukaca, tersangka MA bakal dijerat dengan Pasal 365 Ayat (3) sub Pasal 351 Ayat (3) KUHP, dengan ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara.
Peristiwa tragis ini menimpa kediaman Jumadi (59) dan Enik Mulya Ningsih (55), yang dirampok maling pada Jumat (15/8/2025) malam.
Saat kejadian, Jumadi tidak berada di rumah. Ia tengah memenuhi pesanan memijat tetangga desa. Saat itu, Enik berada di rumah seorang diri.
Anak bungsu mereka bekerja shif malam di sebuah kedai kuliner di Kecamatan Tanjunganom, sementara dua anak lainnya tengah merantau ke luar kota.
Pada Jumat (15/8/2025) sekitar pukul 20.00 WIB, Jumadi baru kembali ke rumah sepulang dari memijat, dan mendapati pintu rumah dalam keadaan terbuka lebar.
Awalnya, Jumadi tidak menaruh curiga, hingga ia masuk ke kamar dan menemukan istrinya telungkup di lantai dengan kepala tertutup kain.
Setelah kain yang menutup kepala istrinya dibuka, baru diketahui bahwa kepala bagian belakang Enik terluka, pipi kiri lebam, dahi dan kelopak matanya bengkak, bahkan keluar darah.
Jumadi lantas berteriak meminta tolong warga. Saat memeriksa kondisi rumah, ia mendapati tas milik istrinya yang biasa diletakkan di samping kasur hilang. Tas tersebut berisi uang ratusan juta.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Namun, setelah menjalani perawatan intensif, nyawanya tidak tertolong. Enik menghembuskan napas terakhir pada Selasa (19/8/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/20/68a5b71054e7e.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polres Nganjuk Bentuk Tim Khusus Usut Perampokan Maut di Ngronggot Regional 20 Agustus 2025
Polres Nganjuk Bentuk Tim Khusus Usut Perampokan Maut di Ngronggot
Tim Redaksi
NGANJUK, KOMPAS.com
– Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk mendalami kasus perampokan sadis yang terjadi di Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Jumat (15/8/2025) malam.
Peristiwa tersebut menimpa Enik Mulya Ningsih (55).
Selain kehilangan uang ratusan juta rupiah, Enik mengalami penganiayaan hingga akhirnya meninggal dunia.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Nganjuk, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sukaca mengatakan bahwa kasus ini menjadi perhatian serius kepolisian.
“Kami melakukan penyelidikan dan pendalaman (terhadap kasus perampokan tersebut),” kata Sukaca kepada wartawan di Nganjuk, Rabu (20/8/2025).
Menurut Sukaca, aparat kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian (TKP) di kediaman Enik di Desa Klurahan.
Tak hanya itu, aparat telah mengamankan sejumlah barang bukti.
Namun, Sukaca tidak menyebutkan barang bukti apa saja yang telah diamankan polisi.
“Jadi kemarin sudah kita tindak lanjuti pascakejadian, baik olah TKP maupun pengumpulan barang bukti yang bisa kami amankan,” tutur Sukaca.
Sebagai bentuk keseriusan aparat kepolisian, lanjut Sukaca, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus tersebut.
“Langkah-langkah yang kami lakukan adalah membentuk tim khusus kasus atensi ini,” kata dia.
Sukaca meminta dukungan publik, agar proses penyelidikan berjalan lancar, sehingga terduga pelaku segera ditangkap.
“Kami bermohon kepada rekan-rekan media bantuan dan doanya segera terungkap,” katanya.
Peristiwa tragis ini menimpa kediaman Jumadi (59) dan Enik Mulya Ningsih (55), Jumat (15/8/2025) malam.
Saat kejadian, Jumadi tidak berada di rumah. Ia tengah memenuhi pesanan memijat tetangga desa.
Saat itu, Enik berada di rumah seorang diri.
Anak bungsu mereka bekerja shif malam di sebuah kedai kuliner di Kecamatan Tanjunganom, sedangkan dua anak lainnya merantau.
Sekitar pukul 20.00 WIB, Jumadi baru kembali ke rumah dan mendapati pintu rumah dalam keadaan terbuka lebar.
Awalnya ia tidak menaruh curiga, hingga ia masuk ke kamar dan menemukan istrinya telungkup di lantai dengan kepala tertutup kain.
Setelah kain yang menutup kepala istrinya dibuka, baru diketahui bahwa kepala bagian belakang Enik terluka, pipi kiri lebam, dahi dan kelopak matanya bengkak, bahkan keluar darah.
Panik, Jumadi lantas berteriak meminta tolong warga. Sedangkan saat memeriksa kondisi rumah, ia mendapati tas milik istrinya yang biasa diletakkan di samping kasur hilang.
Tas tersebut berisi uang sekitar Rp150 juta.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Kertosono untuk mendapat perawatan medis.
Namun, setelah menjalani perawatan intensif, nyawanya tidak tertolong. Enik menghembuskan napas terakhir pada Selasa (19/8/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/25/68839970848f6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jari Bengkak dan Luka gara-gara Cincin Tak Bisa Dilepas, Warga Nganjuk Minta Bantuan ke Damkar Surabaya 25 Juli 2025
Jari Bengkak dan Luka gara-gara Cincin Tak Bisa Dilepas, Warga Nganjuk Minta Bantuan ke Damkar
Tim Redaksi
NGANJUK, KOMPAS.com
– Jari manis tangan kiri Anggoro (39), warga Desa Sonopatik, Kecamatan Bagor, Kabupaten
Nganjuk
, Jawa Timur, membengkak dan mulai luka.
Gara-garanya,
cincin
yang terpasang di jari manis tersebut tak bisa dilepas.
Karena bingung, Anggoro lantas mendatangi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Nganjuk pada Jumat (25/7/2025) sore untuk meminta pertolongan.
Kepala Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk, Sujito, menjelaskan bahwa saat datang ke Kantor Disdamkarmat, jari manis tangan kiri Anggoro kondisinya sudah bengkak.
Awalnya, kata Sujito, Anggoro sempat berupaya melepaskan cincinnya secara mandiri, namun tidak membuahkan hasil.
“Awal mula cincin tersebut sudah berusaha dilepas, dan sudah dipotong, namun karena terlanjur bengkak terpaksa dihentikan upaya pemotongan cincin tersebut,” tutur Sujito.
Setelah beberapa hari, lanjut Sujito, pembengkakan pada jari manis tangan kiri Anggoro tidak kunjung mengecil.
Bahkan, timbul luka dan rasa sakit yang membuat Anggoro akhirnya berinisiatif mencari bantuan ke Kantor Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk.
“Ia kemudian berinisiatif untuk melakukan pelepasan cincin ke kantor Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk,” jelas Sujito.
Proses evakuasi cincin yang terpasang di jari manis tangan kiri Anggoro dimulai pukul 15.15 WIB, dan melibatkan personel Siaga 1 Mako Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk.
Dengan peralatan khusus, tim Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk berhasil melepaskan cincin tersebut dengan aman, tanpa menambah luka pada jari Anggoro.
Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk mengimbau masyarakat untuk tidak ragu meminta bantuan jika mengalami kejadian serupa atau insiden lain yang memerlukan pertolongan darurat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Ribuan Petani Panen Raya Melon DAVINA F1 di Nganjuk Cetak Rekor MURI
Jakarta –
Lebih dari 1.000 petani di berbagai wilayah Jawa Timur berpartisipasi dalam kegiatan panen melon DAVINA F1 di Desa Getas, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Kegiatan yang dilakukan serentak di lahan seluas satu hektare tersebut meraih Rekor MURI sebagai ‘Panen Melon dengan Peserta Terbanyak di Indonesia.
Managing Director PT East West Seed Indonesia (EWINDO), Glenn Pardede menyebut keikutsertaan para petani dalam kegiatan ini jadi ajang pembuktian langsung keunggulan melon DAVINA F1, sebagai benih unggulan dari produsen Cap Panah Merah.
“Petani perlu bukti, inilah bukti yang bisa kami berikan. Semoga nantinya bisa lebih banyak petani yang menanam melon DAVINA F1, karena hasilnya nyata,” ungkap Glenn dalam keterangan tertulis, Jumat, (18/72025).
Perwakilan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Sri Widayati menyampaikan bahwa ini kali pertama pihaknya menerima pengajuan rekor pada kategori panen melon dengan jumlah peserta atau petani terbanyak.
“MURI berkesempatan hadir langsung di Kabupaten Nganjuk untuk menyaksikan sebuah kegiatan yang luar biasa yaitu panen melon secara serentak oleh lebih dari seribu petani, tepat saat buah telah mencapai usia panen. Hal ini merupakan peristiwa yang sangat Istimewa dan layak dianugerahi Rekor MURI,” ujar Wida.
Peluang Pertumbuhan Produksi Melon di Nganjuk
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Rudy Prasetya menyebut Jawa Timur sebagai pusat penghasil melon di Indonesia, yaitu sebanyak 42% dari total produksi melon nasional. Selain itu, potensi Kabupaten Nganjuk juga masih memiliki ruang besar untuk dikembangkan
“Saat ini, Nganjuk baru menyumbang sekitar 2 persen terhadap produksi melon nasional. Namun, peluang peningkatannya sangat terbuka, terutama dengan dukungan benih unggul seperti DAVINA F1 dari Cap Panah Merah,” jelasnya.
Menanggapi pernyataan Rudy terkait potensi peningkatan produksi melon di Nganjuk, Glenn menegaskan bahwa Jawa Timur memiliki prospek besar untuk pengembangan melon DAVINA F1 secara luas.
“Kami sudah kembangkan itu mulai ujung barat hingga timur di Banyuwangi dan semua memiliki potensi yang luar biasa,” katanya.
Ia juga menyampaikan pihaknya telah menyiapkan tim pendamping untuk mendukung para petani dalam meningkatkan produktivitas.
“Kami menargetkan hasil panen bisa mencapai 45 ton per hektare,” tambahnya.
Glenn menyebut DAVINA F1 memiliki segudang keunggulan dibandingkan varietas lainnya diantaranya, ketahanan tinggi terhadap serangan virus yang sering menyerang melon lokal, masa panen yang lebih singkat (sekitar 55 hari setelah tanam), serta cocok untuk sistem tanam intensif. Selain itu, buahnya dikenal kuat, tahan lama dalam penyimpanan, dan sesuai dengan kebutuhan pasar modern.
Salah satu petani dari Nganjuk, Suharyadi mengungkapkan dirinya telah menanam melon DAVINA F1 selama setahun terakhir dan hasil yang diperoleh sangat memuaskan.
“Dalam waktu sekitar 60 hari sejak pindah tanam, tanaman sudah bisa dipanen. Jadi dalam setahun, kami bisa panen sebanyak tiga kali.” ujarnya.
Sebagai informasi, panen melon DAVINA F1 menjadi bukti bahwa pertanian bukan hanya soal hasil, tetapi juga tentang harapan dan kolaborasi yang tumbuh antara petani, praktisi, dan produsen benih. Ribuan petani yang hadir menunjukkan bahwa budidaya melon bisa menjadi lebih kuat dan menjanjikan.
EWINDO melalui Cap Panah Merah turut mengambil peran dalam mendukung pertanian berkelanjutan, salah satunya lewat edukasi dan penyediaan benih berkualitas. Inisiatif ini juga diperkuat melalui media sosial dengan tagar #carabisapanenmakmur dan #panenmakmur.
Kunjungi https://info.panahmerah.id/ untuk informasi lebih lanjut tentang DAVINA F1 dan produk-produk Cap Panah Merah lainnya.
Lihat juga Video: Warga Gresik Ubah Lahan Gersang jadi Wisata Petik Melon
(ads/ads)
-

Pria Blitar Bunuh Pacar Dipicu Masalah Cemburu, Korban Dianiaya hingga Tewas
Jakarta –
Polisi mengungkap motif Huda alias MCH (28) membunuh pacarnya, DO (20) dan membuang jasadnya di pinggir jalan Desa Popoh, Selopuro, Kabupaten Blitar. Huda diduga cemburu karena korban memiliki pacar baru.
“Ini (pembunuhan) disebabkan adanya kecemburuan dari terduga pelaku. Karena si korban ini memiliki pacar baru, sehingga terduga pelaku naik pitam,” kata Wakapolres Blitar, Kompol Fadilah Langko Kasim Panara dilansir detikJatim, Rabu (9/7/2025).
Mulanya, Huda mengajak korban menonton karnaval di Kabupaten Nganjuk, pada Minggu (6/7). Namun, keduanya terlibat cekcok saat diperjalanan dan memutuskan untuk kembali ke Kediri.
Saat di perjalanan, Huda diduga menganiaya korban, termasuk di wilayah Kediri dan Kabupaten Blitar. Huda kembali menganiaya korban hingga lemas saat di kawasan hutan Maliran Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
“Saat di Maliran itu, terduga pelaku juga mengikat korban yang sudah dalam keadaan lemas. Terduga pelaku juga berpikiran untuk membawa korban ini ke daerah selatan untuk mencari daerah hutan yang sepi. Sehingga tidak ada yang tau bahwa dia yang membuang korban tersebut,” jelasnya.
Saat itu Huda memilih untuk meninggalkan korban yang sudah dalam keadaan tewas di pinggir jalan Desa Popoh. Huda lalu melarikan diri hingga akhirnya diringkus polisi.
Jasad korban sendiri ditemukan di pinggir jalan Desa Popoh, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, pada Senin (7/7). Jenazah ditemukan dalam kondisi wajah tertutup rumput.
Baca selengkapnya di sini.
(wnv/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-
/data/photo/2025/07/05/68693c6ad3d38.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia di Brasil
Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia di Brasil
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden
Prabowo
Subianto disambut hangat saat tiba di lobi hotel tempatnya menginap di Rio de Janeiro,
Brasil
, Sabtu (5/7/2025).
Dilansir dari
Antara,
tampak sejumlah pejabat negara, jajaran KBRI Brasilia, dan
diaspora Indonesia
yang menyambut Presiden Prabowo.
Momen hangat terjadi saat seorang anak laki-laki diaspora Indonesia yang mengenakan pakaian adat Bugis mendekat ke arah Presiden Prabowo untuk menyerahkan bunga sebagai ungkapan selamat datang.
Presiden Prabowo menerima bunga tersebut, lalu menjabat tangan sang anak. Orang nomor satu Indonesia itu pun sempat berbincang dengan anak tersebut.
“Siapa namamu?” tanya Presiden kepada bocah itu.
“Rasca,” katanya.
“Bapakmu kerja di mana?” kata Presiden
“Kerja di Kedutaan Besar Indonesia di Brasil,” kata Rasca.
Ketua
Diaspora Indonesia
di Brasil, Isak Hatun, mengaku senang bisa menyambut langsung kedatangan Kepala Negara.
Meski jumlah diaspora Indonesia di Brasil tak besar, menurut Isak, semangat untuk mengharumkan nama bangsa tetap tinggi.
“Senang sekali kami dapat menyambut kehadiran Bapak Presiden Prabowo beserta seluruh delegasi. Tadi saya sempat menyapa. Kami diaspora di Brasil jumlahnya tidak terlalu besar, tapi kami sangat senang beberapa hadir di sini untuk menyambut beliau,” ujar Isak saat ditemui usai penyambutan.
Isak juga sempat berdialog langsung dengan Presiden Prabowo. Dia memperkenalkan latar belakang keluarganya yang berasal dari Maluku dan telah menetap di Brasil selama beberapa tahun.
“Ya, Bapak Presiden senang sekali mendengar cerita dan juga tentang ayah dan ibu saya yang dulu bekerja sebagai misionaris di Brasil selama beberapa tahun,” katanya.
Isak berharap kunjungan Prabowo semakin mempererat hubungan kedua negara.
“Semoga sukses di Brasil dan kami diaspora Indonesia senantiasa menjadi duta Indonesia membawa nama baik Indonesia di Brasil,” katanya.
Salah satu warga negara Indonesia (WNI) lainnya, Tukini, juga mengungkapkan kegembiraannya bisa kembali bertemu Presiden Prabowo. Ia menyebut momen kali ini lebih berkesan karena dapat berjabat tangan langsung.
“Saya sebenarnya sudah dua kali ketemu dengan Bapak Presiden. Senang bisa cerita untuk keluarga yang ada di Indonesia, sama ada di Nganjuk. Senang banget,” ucapnya sambil tersenyum.
Tukini pun menyampaikan pesan agar Presiden Prabowo selalu sehat dan berhasil memajukan rakyat Indonesia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Inovasi Ketos hadirkan 7 tenant usaha baru, indikator Kota Kediri banyak diminati investor
Sumber foto: Fendi Lesmana/elshinta.com.
Inovasi Ketos hadirkan 7 tenant usaha baru, indikator Kota Kediri banyak diminati investor
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 04 Juli 2025 – 16:34 WIBElshinta.com – Sebagai Kota berkembang, kota Kediri menjadi banyak dilirik para pemilik modal untuk pengembangan bisnis usahanya. Indikator ini dapat dilihat dari semakin banyaknya para pemilik modal yang rela merogoh koceknya untuk menyewa sebuah properti atau tempat usaha di pusat perbelanjaan untuk berjualan.
“Kita melihat sisi bisnis, kalau kemudian banyak tenant usaha ber skala Nasional mau Internasional seperti ini. Kita anggap investor dari luar menilai Kota Kediri masih memiliki daya beli dan geliat ekonomi yang cukup bagus.Karena mereka tidak mungkin membangun tenant tenant usaha seperti ini kalau tidak melikat suvey lebih dulu,” terang Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemkot Kediri Tetuko Erwin Sukarno ditemui usai menghadiri kegaiatan acara pembukaan 7 tenant baru di Kediri Town Square, Kamis (3/7).
Selain itu Pihak Pemda menganggap semakin banyaknya para pelaku usaha yang mengembangkan bisnis di Kota Kediri, akan menjadi daya tarik bagi para pembeli untuk datang berbelanja.
“Kami berharap nanti pembeli yang datang tidak hanya berasal dari Kota Kediri semata. tetapi juga dari wilayah daerah lain juga . Saat mereka melakukan transaksi pembelian disni tentunya akan membawa dampak positif bagi perekonomian. Dengan bertambahnya para pelaku usaha, saya yakin semakin banyak pembeli dari luar daerah seperti Trenggalek, Tulunganggung dan Nganjuk datang ke Kota Kediri. Setelah belanja mereka pasti mampir juga ke tempat lainya,” harapnya.
Tetuko Erwin Sukarno menilai para investor masih memiliki kepercayaan yang sangat tinggi untuk menjalankan usahanya di Kota Kediri. “Saya tadi ngobrol sama mas Wanto manajer wilayah Kediri, Madiun dan Batu Malang. Beliau menyampaikan Kota Kediri termasuk paling besar di 3 Mall milik Lipo. Secara traffict jumlah pengunjung paling besar. Sedangkan secara omset nilai belanja masyarakat paling besar juga diantara 3 Mall,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana, Jumat (4/7).
Jika melihat kondisi peluang usaha sekarang, dengan banyaknya para pemilik modal yang menyewa tempat properti, tidak menutup kemungkinan jika pusat perbelanjaan Kediri Town Square nantinya bisa menjadi salah satu pilihan favorit warga sebagai lokasi wisata belanja
Diketahui salah satu pusat perbelanjaan yang paling banyak dikunjungi saat ini adalah Kediri Town Square (Ketos), salah satu mal yang dikelola oleh operator pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia, Lippo Malls Indonesia (LMI) yang berlokasi di kota Kediri Jawa Timur, menghadirkan tujuh tenant baru yang pembukaannya dilakukan pada hari ini, Kamis, tanggal 3 Juni 2025.
Seluruh tenant baru ini akan berlokasi di area lobby yang baru yang terletak di Ground Floor, yang tampil dengan konsep modern untuk memberikan kenyamanan optimal bagi pengunjung. Brand-brand yang buka diantaranya adalah Oh Some, Colorbox, Celcius, Glow & Go, Huawei, Ramen Ya X Sushi Ya, yang semuanya hadir untuk pertama kalinya di kota Kediri.
Menempati area seluas 1.200 meter2, gerai Oh Some di Kediri Town Square menjadi salah satu gerai terbesar di Jawa Timur. Solaria, restaurant keluarga yang hadir dengan konsep baru juga membuka gerainya pada hari ini dengan menawarkan suasana baru yang lebih menarik dengan kapasitas 50 tempat duduk.
Suwanto, selaku Mall Director Kediri Town Square,mengatakan bahwa hadirnya tujuh brand baru ini merupakan langkah awal dari transformasi yang dipersiapkan Kediri Town Square.
“Untuk menjadikan mal kami tetap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah perubahan gaya hidup masyarakat akan kebutuhan pusat perbelanjaan, di mana pusat perbelanjaan bukan hanya sebagai tempat berbelanja namun juga merupakan tempat wisata keluarga dan juga sebagai community public area, di mana masyarakat banyak melakukan aktivitas di mal dengan beragam aktivitas sesuai pilihan kebutuhan dan hobi,” ucapnya.
“Pemilihan jenis dan kategori tenant juga selaras dengan strategi dari LMI untuk terus menghadirkan brand nasional dan internasional dengan tujuan untuk meningkatkan pengalaman berbelanja dan rekreasi dari seluruh pengunjung setia Ketos,” tutup Suwanto
Sumber : Radio Elshinta
/data/photo/2025/08/09/689708f50eefa.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
