kab/kota: New York

  • Anies Singgung Presiden Selalu Absen di Forum PBB, Sindir Jokowi?

    Anies Singgung Presiden Selalu Absen di Forum PBB, Sindir Jokowi?

    GELORA.CO – Calon presiden (capres) 2024 sekaligus Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan menyentil, pemerintahan Indonesia yang tidak hadir di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Meski tidak menyebut nama, namun pidato Anies tersebut jelas ditujukan kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    Hal itu karena Jokowi selama 10 tahun masa pemerintahannya selalu absen dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York. Anies pun dengan lugas menyentil presiden yang tak pernah hadir dan selalu diwakilkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi.

    “Bapak Ibu sekalian, bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negara tidak muncul. Selalu Menteri Luar Negeri. Ini Bapak Ibu sekalian, kalau kita tidak aktif di dunia internasional,” kata Anies saat berpidato dalam Rapimnas Ormas Gerakan Rakyat di Jakarta Pusat, Ahad (13/7/2025).

    “Itu seperti begini. Kita warga kampung. Ukuran kampungnya nomor empat terbesar. Ukuran rumahnya nomor empat terbesar di RT itu. Tapi kalau rapat kampung kita tidak pernah datang. Cuman kita bayar iuran jalan terus. Ingin rame juga tidak taat di kampung,” ucap Anies melanjutkan.

    Dia heran, mengapa 10 tahun terakhir, presiden RI tak pernah menghadiri Sidang Majelis Umum PBB yang merupakan salah satu forum terpenting di dunia. Anies pun mendukung pemerintah RI semakin aktif di perpolitikan luar negeri agar kehadiran Indonesia dirasakan negara lain.

    “Cuman begitu rapat warga kita tidak datang. Padahal ukuran rumah kita nomor empat terbesar di kampung itu. Sudah saatnya kita tidak lagi pasif. Sudah saatnya kita ambil posisi yang proaktif,” kata Anies.

    Dia menyebut, kekuatan Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar nomor empat di dunia. Karena itu, Anies menyayangkan, mengapa pemerintah RI sebelumnya tak pernah menghadiri forum PBB.

    “Bagaimana dengan masa depan kita? Indonesia memiliki penduduk yang luar biasa besar. Dan konsekuensi dari besarnya penduduk Indonesia. Pasar kita menjadi pasar yang sangat menarik. Bagi siapa? Bagi siapa pun juga. Jangan sampai yang tertarik pada Indonesia justru dunia internasional,” kata mantan rektor Universitas Paramadina tersebut.

    Ketika dicegat wartawan terkait pidatonya, Anies menjelaskan, Indonesia bisa berperan besar dalam percaturan geopolitik dunia. Sayangnya, peluang itu tidak diambil karena presiden pasif dalam bidang luar negeri.

    “Jadi ada tantangan besar soal lingkungan hidup. Ini adalah masalah kemanusiaan dan Indonesia bisa ambil peran di situ. Lalu yang kedua, ketegangan-ketegangan akibat konflik yang bermunculan di beberapa wilayah. Akhir-akhir ini muncul di Timur Tengah,” kata Anies.

    Dia menerangkan, saat ini, selain perang, dunia juga diliputi ketegangan akibat kebijakan ekonomi dan perdagangan. Yang terpenting, menurut Anies, Indonesia wajib terlibat aktif dalam mendukung perjuangan Palestina melawan penindasan Israel.

    “Nah, kita di Indonesia bisa ikut ambil peran di situ. Tentu pemerintah harus merumuskan, bisa ambil peran aktif. Dan tadi pesan dari Ibu Dina (pemateri) menarik. Bahwa sikap Indonesia di dalam perjuangan Palestina harus diterjemahkan. Menjadi langkah-langkah konkret,” kata matan mendikbud tersebut.

  • Raksasa Teknologi Tumbang Gara-gara Bos Tak Dengar Masukan Karyawan

    Raksasa Teknologi Tumbang Gara-gara Bos Tak Dengar Masukan Karyawan

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kodak pernah memiliki nama besar dalam dunia fotografi global. Semua bermula dari penemuan kamera modern oleh George Eastman pada 1888, yang kemudian menjadi tonggak sejarah fotografi.

    Perusahaan ini pun menjelma sebagai legenda. Namun, kisah kejayaannya berakhir tragis pada 2013. Penyebabnya: manajemen yang takut berubah dan gagal beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

    Berikut rangkuman perjalanan Kodak dari awal kejayaan hingga kejatuhannya, seperti disusun oleh Tim Riset CNBC Indonesia.

    Awal Penemuan George Eastman

    Pada akhir abad ke-19, kamera adalah perangkat besar dan merepotkan. Untuk mengambil gambar, seseorang harus membawa tripod besar, pelat kaca, dan berbagai bahan kimia. Prosesnya mahal dan tidak praktis.

    Namun bagi George Eastman, itu bukan halangan. Saat berlibur ke Dominika pada 1878, Eastman membawa seluruh perlengkapan fotografi yang biayanya mencapai ratusan dolar.

    Dalam buku George Eastman: A Biography (2006), Elizabeth Brayer menuliskan bahwa pengalaman itulah yang menyadarkan Eastman akan mahalnya hobi ini. Ia pun mulai mencari cara agar fotografi bisa dilakukan dengan lebih sederhana dan murah. Kebetulan, tak lama kemudian ia membaca jurnal ilmiah yang membahas formula kimia untuk menghasilkan gambar dari kamera.

    Tiga Tahun Eksperimen dan Kelahiran Kodak

    Eastman mempelajari jurnal itu dengan serius dan melakukan serangkaian uji coba yang memakan waktu tiga tahun. Setelah ratusan kali gagal, ia akhirnya berhasil menciptakan pelat kering (dry plate) yang menggantikan pelat basah, membebaskan fotografer dari kerepotan membawa bahan kimia.

    Penemuan itu dipatenkan dan menjadi fondasi berdirinya Eastman Dry Plate Company pada 1881. Tujuh tahun kemudian, bersama William Hall Walker, ia meluncurkan kamera genggam pertama bernama Kodak.

    Inovasi ini merevolusi dunia fotografi. Kamera menjadi praktis, mudah digunakan, dan bisa dinikmati oleh masyarakat umum-baik profesional maupun amatir.

    Kodak pun berjaya. Lewat perusahaan ini, dunia mulai mengenal fotografi berwarna. Nama Kodak identik dengan inovasi dan kualitas dalam industri gambar.

    Jatuh Karena Menolak Berubah

    Sayangnya, semangat inovasi itu mulai memudar. Kodak dinyatakan bangkrut pada 2013, setelah gagal beradaptasi dengan perubahan teknologi.

    Masalah berawal sejak 1970-an, ketika engineer Kodak, Steve Sasson, menciptakan prototipe kamera digital pertama di dunia. Temuan ini seharusnya menjadi masa depan Kodak. Tapi para petinggi perusahaan justru menguburnya.

    “Itu bagus, tapi jangan kasih tahu siapa pun,” ujar Sasson, menirukan respons atasannya dalam wawancara dengan The New York Times.

    Manajemen menganggap kamera digital terlalu lemah dari sisi teknologi: pemrosesan lambat, resolusi rendah, dan ukurannya besar. Mereka juga khawatir kamera digital akan membunuh bisnis utama Kodak yang saat itu berbasis film analog.

    Ketakutan itu terbukti jadi bumerang. Ketika teknologi digital berkembang pesat di dekade-dekade berikutnya, Kodak tertinggal jauh dari para pesaing yang lebih adaptif.

    Kodak sempat mencoba mengejar ketertinggalan, tapi semuanya sudah terlambat. Ketika pasar sepenuhnya beralih ke digital, perusahaan ini gagal bersaing dan mengalami tekanan keuangan berat hingga akhirnya mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 2013.

    (tfa/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tarif Trump Picu Kenaikan Harga Emas 1 Persen

    Tarif Trump Picu Kenaikan Harga Emas 1 Persen

    New York, Beritasatu.com – Harga emas naik lebih dari 1% karena investor mencari aset safe haven menyusul pengumuman tarif baru oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Emas spot naik 1% menjadi US$ 3.356,93 per ons, setelah menyentuh level tertinggi sejak 24 Juni di awal sesi. Emas berjangka AS ditutup naik 1,4% menjadi US$ 3.371,20.

    Pasar saham global terguncang setelah Trump meningkatkan serangan tarifnya terhadap Kanada, dengan mengatakan AS akan mengenakan tarif 35% untuk impor bulan depan dan berencana untuk mengenakan tarif sebesar 15%-20% pada sebagian besar mitra dagang lainnya.

    “Kita berada dalam lingkungan di mana ketidakpastian kembali ke pasar dan emas mendapatkan tawaran safe haven,” kata kepala strategi State Street Global Advisors, Aakash Doshi, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/7/2025).

    “Saya pikir emas kisaran di kuartal ketiga kemungkinan besar berada antara US$ 3.100 dan US$ 3.500. Paruh pertama tahun ini sangat kuat, dan saya yakin kita sekarang berada dalam fase konsolidasi yang lebih dalam,” tambahnya.

    Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik selama ketidakpastian ekonomi dan dalam lingkungan suku bunga rendah.

    Gubernur Federal Reserve Christopher Waller pada hari Kamis menegaskan kembali kemungkinan penurunan suku bunga bulan ini, dengan investor memperkirakan penurunan sebesar 50 basis poin pada akhir tahun.

  • Kelakuan Trump Buat Negosiasi Tarif Sulit Dilakukan

    Kelakuan Trump Buat Negosiasi Tarif Sulit Dilakukan

    New York, Beritasatu.com – Penerapan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memicu ketidakpastian pada perekonomian global. Trump telah mengubah tenggat waktu secara tiba-tiba. Ia telah mengacaukan negosiasi saat-saat terakhir, serta sering kali memunculkan isu-isu yang tidak terduga.

    Bahkan, Trump kerap mengaitkan tarifnya dengan keluhan yang tidak ada hubungannya dengan perdagangan, seperti perlakuan Brasil terhadap mantan presidennya, Jair Bolsonaro, atau aliran fentanyl dari Kanada.

    “Perundingan dengan Amerika Serikat seperti melewati labirin dan tiba kembali ke titik awal,” kata Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto ketika bertemu dengan para pejabat AS di Washington, seperti dilansir dari NY Times, Sabtu (12/7/2025).

    Ketidakpastian tersebut membuat perusahaan dan negara membuat rencana baru, karena aturan perdagangan global telah berubah menjadi kekacauan. “Kita masih jauh dari mencapai kesepakatan yang nyata,” kata kepala makroekonomi bank ING Carsten Brzeski.

    Harapan Gedung Putih akan mencapai 90 kesepakatan dalam 90 hari pun tidak mungkin lagi terjadi. Sebaliknya, Washington telah menandatangani perjanjian dasar dengan mitra dagang besar, termasuk China, sambil mengirimkan surat ke sebagian besar negara lain untuk mengumumkan tarif tinggi yang akan dimulai pada 1 Agustus.

    Para pembuat kebijakan di Indonesia, Jepang, dan negara-negara lain baru mengetahui tentang surat-surat yang menetapkan tarif tersebut ketika Trump mengunggahnya di media sosial. Mitra dagang yang telah menerima surat-surat tersebut kini mendesak penurunan tarif yang berkisar antara 20%-50%.

    Perkembangan ini menggarisbawahi bahwa negosiasi berada dalam kondisi yang genting. Kesepakatan perdagangan tampaknya bergantung pada satu orang, Trump, dan bahkan perjanjian yang disusun dengan cermat pun dapat rusak karena kemauannya.

    “Orang-orang menganggapnya sebagai upaya pembatasan yang terus-menerus merusak,” kata peneliti senior German Marshall Fund, Andrew Small.

  • Harga Minyak Melonjak hingga 2 Persen

    Harga Minyak Melonjak hingga 2 Persen

    New York, Beritasatu.com – Harga minyak naik lebih dari 2 persen karena Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan permintaan minyak lebih banyak. Pada sisi lain, tarif Trump dan kemungkinan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia juga menjadi fokus.

    Minyak mentah Brent berjangka ditutup naik US$ 1,72 atau 2,5 persen ke US$ 70,36 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik US$ 1,88 atau 2,8 persen ke US$ 68,45 per barel. Minggu ini, Brent naik 3 persen, sementara WTI mencatat kenaikan mingguan sekitar 2,2 persen.

    IEA menyatakan pasar minyak global mungkin lebih banyak daripada yang terlihat. Permintaan didukung oleh produksi kilang musim panas untuk memenuhi kebutuhan dan pembangkit listrik.

    “Pasar mulai menyadari bahwa pasokan sedang terbatas,” kata analis senior Price Futures Group, Phil Flynn, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/7/2025).

    Perusahaan-perusahaan energi AS minggu ini memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi selama 11 minggu berturut-turut. Terakhir kali hal itu terjadi adalah Juli 2020, ketika pandemi Covid-19 membuat permintaan bahan bakar menurun.

    Meskipun pasar dalam jangka pendek masih ketat, IEA meningkatkan proyeksi pertumbuhan pasokan tahun ini sekaligus memangkas prospek pertumbuhan permintaan, yang menyiratkan pasar surplus.

    “OPEC+ akan segera dan secara signifikan meningkatkan pasokan minyak. Ada ancaman kelebihan pasokan yang signifikan. Namun, dalam jangka pendek, harga minyak tetap menguat,” katanya. 

    Indikasi lain dari permintaan jangka pendek yang kuat adalah prospek Arab Saudi mengirimkan sekitar 51 juta barel minyak mentah ke China pada Agustus, pengiriman terbesar dalam lebih dari 2 tahun. Namun, dalam jangka panjang, OPEC memangkas proyeksi permintaan minyak global pada periode 2026-2029 karena melambatnya permintaan China.

  • Kinerja Wall Street Melemah Akibat Tarif Terbaru Trump

    Kinerja Wall Street Melemah Akibat Tarif Terbaru Trump

    New York, Beritasatu.com – Wall Street ditutup melemah dengan saham Meta Platforms (META.O) membebani S&P 500, setelah Presiden Donald Trump mengintensifkan serangan tarifnya terhadap Kanada.

    Indeks S&P 500 turun 0,33% berakhir pada 6.259,75. Indeks Nasdaq turun 0,22% menjadi 20.585,53, sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,63% menjadi 44.371,51.

    Volume perdagangan di bursa saham AS relatif rendah, dengan 15,4 miliar lembar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata selama 20 sesi sebelumnya 18,3 miliar lembar saham.

    Secara mingguan, indeks S&P 500 turun 0,3%, indeks Dow Jones turun sekitar 1%, dan Nasdaq turun 0,1%. Indeks S&P 500 telah naik sekitar 6% sepanjang 2025.

    Trump pada Kamis malam meningkatkan serangan tarifnya terhadap Kanada, dengan mengatakan AS akan mengenakan tarif 35% dan berencana untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 15%-20% pada mitra dagang lainnya.

    “Meningkatnya retorika seputar tarif, apa yang telah kita lihat minggu ini mengenai Brasil dan Kanada, tentu saja meningkatkan tingkat kecemasan,” kata analis Rosenblatt Securities, Michael James, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/7/2025).

    “Pedagang sudah sedikit lebih terbiasa dengan minimnya berita utama tarif negatif, dan kita seolah diingatkan bahwa gambaran tarif masih ada,” katanya.

    Saham Nvidia (NVDA.O) naik 0,5% ke rekor tertinggi, mengangkat nilai pasar sahamnya menjadi US$ 4,02 triliun. Produsen drone AeroVironment (AVAV.O) dan Kratos Defense & Security Solutions (KTOS.O) melonjak sekitar 11% setelah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memerintahkan peningkatan produksi dan penyebaran drone.

  • Kenapa Luar Angkasa Hampa Udara, Ini Penjelasannya

    Kenapa Luar Angkasa Hampa Udara, Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Astronaut di luar angkasa terombang-ambing, karena antariksa adalah ruang hampa udara, sehingga membuat tubuh manusia menjadi ringan. Mengapa luar angkasa hampa udara?

    Dikutip dari Live Science, Sabtu (12/7/2025) ruang angkasa adalah ruang hampa yang nyaris sempurna, penuh dengan kekosongan kosmik. Untuk benar-benar memahami kekosongan alam semesta, kita perlu meluangkan waktu sejenak untuk memahami apa sebenarnya ruang hampa.

    Jackie Faherty, ilmuwan senior di Departemen Astrofisika di Natural History Museum di New York City, AS menyebutkan, ruang hampa tidak memiliki materi, dan hampir sepenuhnya hampa, bukan karena daya hisap, melainkan karena hampir kosong.

    Kekosongan itu menghasilkan tekanan yang sangat rendah. Meskipun mustahil untuk meniru kekosongan ruang angkasa di Bumi, para ilmuwan dapat menciptakan lingkungan bertekanan sangat rendah yang disebut vakum parsial.

    “Bahkan dengan analogi penyedot debu, memahami konsep vakum terasa hampir asing karena sangat bertentangan dengan cara kita hidup,” kata Faherty.

    Pengalaman kita sebagai manusia sepenuhnya terbatas pada sebagian kecil alam semesta yang sangat padat dan dinamis. Jadi, sulit bagi kita untuk benar-benar memahami ketiadaan atau kekosongan.

    “Namun kenyataannya, apa yang normal bagi kita di Bumi , sebenarnya jarang terjadi dalam konteks alam semesta, yang sebagian besarnya hampir kosong,” jelas Faherty.

    Gravitasi penyebabnya

    Rata-rata, ruang angkasa akan tetap cukup kosong bahkan jika kita tidak memiliki gravitasi. Menurut astrofisikawan teoretis dari Caltech, Cameron Hummels, tidak banyak materi yang tersedia dibandingkan dengan volume alam semesta tempat kita menyimpan materi tersebut.

    “Kepadatan rata-rata alam semesta, menurut NASA , adalah 5,9 proton ( artikel subatom bermuatan positif) per meter kubik. Namun, gravitasi kemudian memperkuat kekosongan di wilayah-wilayah tertentu di alam semesta dengan menyebabkan materi di alam semesta berkumpul,” sebutnya.

    “Pada dasarnya, dua benda bermassa akan saling tarik menarik. Itulah gravitasi. Dengan kata lain, materi suka berada di sekitar materi lain,” kata Faherty.

    Di luar angkasa, gravitasi menarik benda-benda di dekatnya agar lebih dekat. Bersama-sama, massa kolektif mereka meningkat, dan semakin banyak massa berarti mereka dapat menghasilkan tarikan gravitasi yang lebih kuat untuk menarik lebih banyak materi ke dalam gumpalan kosmik mereka.

    “Massa meningkat, lalu tarikan gravitasi, lalu massa. Ini efek pelarian,” kata Hummels.

    Ketika titik-titik panas gravitasi ini menarik materi di dekatnya, ruang di antara keduanya dikosongkan, menciptakan apa yang dikenal sebagai kekosongan kosmik.

    Namun, alam semesta tidak berawal seperti itu. Setelah Big Bang, materi di alam semesta tersebar lebih merata, hampir seperti kabut.

    “Selama miliaran tahun, gravitasi telah mengumpulkan materi tersebut menjadi asteroid, planet, bintang, Tata Surya, dan galaksi, dan menyisakan kekosongan ruang antarplanet, antarbintang, dan antargalaksi di antara mereka,” jelas Hummels.

    Namun, ruang hampa pun tidak sepenuhnya murni. Di antara galaksi-galaksi, terdapat kurang dari satu atom dalam setiap meter kubik, yang berarti ruang antargalaksi tidak sepenuhnya kosong. Namun, materi di dalamnya jauh lebih sedikit daripada ruang hampa mana pun yang dapat disimulasikan manusia di laboratorium di Bumi.

    “Sementara itu, alam semesta terus mengembang, memastikan bahwa kosmos sebagian besar akan tetap kosong. Kedengarannya sangat sepi,” kata Faherty.

    (rns/rns)

  • Profesi Driver Online Bakal Punah, Tandanya Makin Meluas

    Profesi Driver Online Bakal Punah, Tandanya Makin Meluas

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Masa depan profesi driver online berada di ujung tanduk, seiring perkembangan taksi otomatis (robotaxi) yang pesat. Robotaxi merupakan layanan transportasi online dengan armada tak berpengemudi.

    Raksasa teknologi asal China dan Amerika Serikat (AS) berlomba-lomba meluncurkan layanan robotaxi, meski masih ada tantangan regulasi dan tingkat keselamatan penumpang.

    Pada 2024 lalu, laporan Reuters menyebut sudah ada 19 kota di China yang mengimplementasikan robotaxi dan robobus. Beberapa perusahaan yang memimpin teknologi ini adalah Apollo Go, Pony.ai, WeRide, AutoX, dan SAIC Motor.

    Apollgo Go mematok target ekspansi di 100 kota pada 2030 mendatang. Pony.ai yang dibekingi Toyota Motor asal Jepang mengatakan ingin mengoperasikan 1.000 robotaxi pada 2026 mendatang.

    WeRide makin gencar menggandeng mitra global seperti Uber untuk mengekspansi layanannya ke negara-negara di luar China. AutoX yang dibekingi Alibaba Group sudah beroperasi di Beijing dan Shanghai, sementara SAIC juga mulai menggarap industri robotaxi sejak 2021.

    China Mulai Hati-hati

    Managing Director Boston Consulting Group, Augustin Wegscheider, dalam laporan Reuters mengatakan percepatan di China disebabkan oleh kemudahan regulasi dari pemerintah setempat.

    Sikap ini berbeda dengan AS yang pendekatan regulasinya lebih bertahap untuk penerapan robotaxi.

    Meski China terkenal memiliki regulasi pro-inovasi, namun sepertinya negara kekuasaan Xi Jinping mulai waswas dengan perkembangan kendaraan otomatis yang terlalu cepat.

    Reuters melaporkan baru-baru ini Beijing mulai memberi sinyal baru untuk pengembangan industri kendaraan otomatis (AV) dan kendaraan dengan asisten teknologi. Pesannya, industri harus bergerak cepat, tetapi hati-hati, dikutip dari Reuters, Senin (7/7/2025).

    Pejabat China ingin mencegah produsen mobil menjual kemampuan sistem tersebut dengan promosi berlebihan. Regulator ingin menyeimbangkan antara inovasi dan keselamatan untuk memastikan produsen mobil China tidak kalah dari para pesaing AS dan Eropa.

    Robotaxi di Amerika Makin Meluas

    Di sisi lain, AS yang bisa dibilang tertinggal dari China di industri robotaxi mulai mengejar ketinggalan. Waymo yang merupakan anak usaha Alphabet (Google) adalah satu-satunya perusahaan yang sudah mendapat izin mengoperasikan robotaxi di AS.

    Perusahaan sudah memiliki 1.500 armada yang tersebar di Atlanta, Austin, San Francisco, Los Angeles, dan Phoenix. Bahkan, Waymo dikatakan akan memperluas jangkauannya ke Philadephia dan New York City.

    Waymo akan mulai melakukan pemetaan hingga uji coba, sebelum menghadirkan layanannya. Belum diketahui kapan armada komersilnya akan sampai di Philadelphia dan Waymo.

    Rencananya, Waymo akan hadir lebih dulu di Miami pada tahun ini dan tahun depan di Washington DC.

    Tak tinggal diam, robotaxi Tesla milik Elon Musk juga mulai gaspol. Bulan lalu, Tesla menggelar uji coba skala kecil di Austin. Selanjutnya, laporan Reuters dikutip Jumat (11/7/2025), menyebut Tesla akan mengekspansi layanan robotaxi di San Francisco Bay Area dalam 1-2 bulan ke depan.

    Melalui akun X personalnya, Musk mengatakan Tesla juga akan memperluas area jangkauannya di Austin mulai akhir pekan ini. Musk tak mengungkap lokasi dan skala pastinya, namun ia merespons pengguna X yang menanyakan kapan robotaxi Tesla hadir di Bay Area.

    “Masih menunggu persetujuan regulasi, namun kemungkinan 1-2 bulan [lagi],” Musk membalas pertanyan tersebut.

    Driver Online Waswas Jadi Pengangguran

    Laporan Reuters beberapa saat lalu menyebut China memiliki sekitar 7 juta driver online yang terdaftar. Angka itu jauh lebih besar ketimbang 4,4 juta orang pada 2 tahun lalu.

    Data menunjukkan banyak orang beralih menjadi driver online di tengah sulitnya bursa kerja karena kelesuan ekonomi. Efek samping robotaxi akan menimbulkan kekhawatiran baru bagi para pekerja tersebut.

    Diskusi soal hilangnya pekerjaan karena robotaxi sempat menjadi trending di media sosial. Banyak orang bertanya-tanya “apakah mobil otomatis akan mencuri mata pencarian para sopir taksi?”.

    Liu Yi (36 tahun) adalah salah satu dari 7 juta sopir online di China yang khawatir akan kehilangan pekerjaan. Pria yang berdomisili di Wuhan tersebut mulai bekerja paruh waktu sebagai driver online pada 2024.

    Sopir lainnya bernama Wang Guoqiang (63 tahun) melihat ancaman besar di depan mata dari inovasi teknologi.

    “Ride-hailing adalah pekerjaan untuk kelas bawah,” kata dia.

    “Jika Anda membunuh industri ini. Apa yang tersisa bagi kami?” ia bertanya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ini Hotel Terpencil Tempat Elite Global Kumpul Tiap Tahun

    Ini Hotel Terpencil Tempat Elite Global Kumpul Tiap Tahun

    Jakarta

    Konferensi tahunan Allen & Co di Sun Valley, dihadiri oleh para tokoh penting di dunia bisnis sampai politik. Mereka berkumpul di sebuah penginapan terpencil yang mungkin tidak terlalu mewah bagi mereka, namun nyaman dan penuh sejarah.

    Nama-nama besar seperti Bill Gates, Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, sampai Elon Musk, cukup rutin menghadiri event tahunan ini. Bersama para sosok penting lainnya, mereka menginap selama 3 hari di bulan Juli di penginapan Sun Valley Lodge.

    Dikutip detikINET dari Town and Country Mag, Jumat (11/7/2025) Sun Valley Lodge punya 108 kamar dan harga per malamnya mulai USD 500 atau di kisaran Rp 8,1 juta. Harganya memang lumayan mahal bagi warga biasa, tapi tentu tidak ada artinya bagi para tamu itu.

    Namun memang yang bikin nyaman di sana bukan soal fasilitas mewah, melainkan alam yang indah dan suasana rileks. Sun Valley dikenal sebagai resor ski yang menawan dan terpencil, dengan banyak aktivitas outdoor. Selain konferensi, mereka dapat bermain tenis, golf, berjalan-jalan di hutan, atau nongkrong di kedai kopi lokal.

    Salah satu kamar di Sun Valley Lodge. Foto: Sun Valley Lodge

    Sun Valley adalah gagasan pengusaha dan pewaris perusahaan kereta api yang kemudian gubernur New York, W. Averell Harriman. Ia menjelajahi area Wild West mencari tempat sempurna untuk membangun resor ski pertama di negara itu, meniru area wisata di Swiss seperti St. Moritz.

    Dia menemukan tempat itu tahun 1936, yaitu Sun Valley. Sun Valley Resort selesai dalam tujuh bulan dengan biaya USD 1,5 juta dan Sun Valley Lodge resmi dibuka pada bulan Desember 1936.

    Tahun ini dalam konferensi Sun Valley, perebutan untuk merekrut pentolan AI, keadaan industri energi dan pertahanan, dan rencana suksesi Disney mungkin akan menjadi topik yang paling banyak dibicarakan.

    Iklim politik saat ini, termasuk tarif dan UU Donald Trump, juga dapat menginspirasi banyak diskusi, terutama dengan para politisi yang hadir. Gubernur Glenn Youngkin dari Virginia, mantan Menteri Perdagangan Gina Raimondo, dan Gubernur Wes Moore dari Maryland dilaporkan masuk dalam daftar tamu.

    (fyk/fay)

  • Cara Telkom Kurangi Dampak Jaringan Kabel Bawah Laut ke Ekosistem

    Cara Telkom Kurangi Dampak Jaringan Kabel Bawah Laut ke Ekosistem

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia mengungkapkan sejak 2022 pihaknya telah mengimplementasikan inisiatif Sustainable Undersea Cable Operation untuk meminimalkan dampak ekologis dari jaringan kabel bawah laut. Kabel tersebut membentang sejauh 250.000 kilometer, dan 60 persennya berada di perairan Indonesia.

    Menurut Telkom, program ini tidak hanya melindungi ekosistem laut, tetapi juga memperkuat ketahanan iklim di wilayah pesisir dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui solusi berbasis alam.

    “Inisiatif ini berkontribusi langsung terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-14 (Ekosistem Laut), dengan mengusung konservasi, teknologi rendah karbon, serta keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan infrastruktur telekomunikasi yang inklusif dan berkelanjutan,” tulis Telkom Indonesia dari keterangan resminya, Jumat (11/7/2025).

    Telkom Indonesia juga memanfaatkan teknologi inovatif, seperti kantong semen sebagai substrat pertumbuhan karang, pembangunan rumah ikan untuk penanda jalur kabel, hingga penciptaan habitat laut buatan dari limbah cangkang kerang. Selain itu, Telkom juga memberikan pelatihan kepada komunitas pesisir mengenai konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan.

    Telkom mengatakan hingga saat ini program Sustainable Undersea Cable Operation telah melibatkan 680 kelompok masyarakat sebagai mitra langsung. Melalui kolaborasi dengan SDGs Centre Universitas Diponegoro dan Universitas Telkom, Telkom Indonesia berhasil memantau dan mengevaluasi penurunan emisi karbon secara signifikan.

    Pencapaian nyatanya mencakup rehabilitasi 46 hektare hutan mangrove, pembangunan 871 struktur terumbu karang buatan, serta penyerap emisi karbon lebih dari 61.000 ton CO2 equivalent per tahun. Keberhasilan ini membawa Telkom Indonesia masuk dalam Top 10 Best Practices dari total 185 submission dalam Voluntary National Review (VNR) SDGs Indonesia 2025 yang disusun oleh Sekretariat Nasional SDGs bersama Bappenas.

    Telkom Indonesia mengangkat kontribusi Blue Carbon Program di wilayah SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) sebagai salah satu praktik terbaik nasional dalam penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan. Pencapaian ini akan disampaikan dalam forum internasional bergengsi, yakni UN High-Level Political Forum on Sustainable Development Goals di New York, sebagai bagian dari kontribusi Indonesia dalam pelaporan VNR kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Telkom Indonesia mengungkapkan capaian ini membuktikan bahwa transformasi teknologi tidak hanya dapat meningkatkan konektivitas digital, tetapi juga menciptakan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat luas. Dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan multisektor, inisiatif ini diharapkan dapat direplikasi secara nasional untuk memperkuat ketahanan sosial-ekologis Indonesia di masa depan.

    (prf/ega)