kab/kota: New York

  • Bicara di PBB Itu Bukan Kelas Kaleng-kaleng

    Bicara di PBB Itu Bukan Kelas Kaleng-kaleng

    JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung tengah menghadiri High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) yang digelar di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat.

    Pramono menjadi Gubernur Jakarta pertama yang hadir langsung dalam forum pembangunan berkelanjutan tingkat global tersebut.

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyebut kehadiran Pramono di forum PBB tak bisa dipandang remeh. Menurutnya, kesempatan berbicara di forum sebesar itu menjadi pengakuan terhadap posisi strategis Jakarta dalam kancah global.

    “Bicara di PBB tentu bukan kelas kaleng-kaleng. Tak setiap orang bisa bicara di PBB. Artinya, sangat penting,” kata Rano di SMAN 6 Jakarta Selatan, Selasa, 15 Juli. 

    Dalam forum itu, Pramono tidak hanya mewakili Jakarta, tetapi juga ikut serta dalam perumusan agenda pembangunan berkelanjutan, penyelesaian krisis iklim, serta diskusi soal kesenjangan sosial dan urbanisasi di tingkat global.

    Rano menyebut keikutsertaan Jakarta dalam forum PBB juga sejalan dengan visi menjadikan Jakarta sebagai kota global dan pusat ekonomi baru, menyusul pemindahan ibu kota ke Nusantara, Kalimantan Timur.

    “Ini kan salah satu standar yang memang Jakarta harus capai untuk menjadi kota global. Harus masuk ke dalam sentra globalnya itu sendiri,” ujarnya.

    Selain menghadiri HLPF, Pramono juga dijadwalkan bertemu Wali Kota New York, Eric Adams, pada Kamis (17/7). Pertemuan ini bertujuan untuk membuka peluang kerja sama antar-kota, termasuk penjajakan konsep sister city antara Jakarta dan New York.

    “Kita akan menjajaki sister city. Jadi, ya tentu keberangkatan seseorang ke luar pasti punya tujuan,” kata Rano.

  • Tipis, Kamera 200 MP, Performa Gahar!

    Tipis, Kamera 200 MP, Performa Gahar!

    New York
    Samsung resmi meluncurkan Galaxy Z Fold7, smartphone lipat terbaru yang hadir dengan sejumlah peningkatan signifikan. Disebut sebagai foldable tertipis dan paling ringan yang pernah mereka buat, perangkat ini langsung mencuri perhatian sejak pertama kali dikenalkan di panggung Galaxy Unpacked 2025 di New York.

    DetikINET telah mencoba langsung perangkat ini dalam beberapa hari dan berikut adalah pengalaman hands-on awal dari berbagai aspek-mulai dari desain, layar, performa, kamera, hingga baterai.

    Desain

    Samsung Galaxy Z Fold7 hadir dengan desain yang benar-benar memukau, menandai langkah besar dibandingkan pendahulunya. Dengan ketebalan hanya 8,9 mm saat dilipat dan 4,5 mm saat dibuka, perangkat ini terasa sangat ramping dan nyaman digenggam, bahkan dibandingkan dengan Galaxy S25 Ultra maupun iPhone 16 Pro Max. Bobotnya pun lebih ringan, menjadikannya foldable paling ringan dalam sejarah seri Galaxy Z Fold.

    Perbandingan Galaxy Z Fold7 vs Fold6 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Samsung juga menghadirkan material baru: Corning Gorilla Glass Ceramic 2 di bagian depan, Victus 2 di belakang, dan frame Advanced Armour Aluminium yang tangguh. Foldable ini tetap mengantongi sertifikasi IP48, artinya tahan cipratan air dan debu.

    Desain layar luar yang lebih lebar membuatnya terasa sepertismartphone biasa, meningkatkan kenyamanan penggunaan sehari-hari. Lipatan layar (crease) masih terlihat, tetapi jauh lebih minim dibandingkan Z Fold6, memberikan pengalaman visual yang lebih mulus. Engsel ini juga terasa lebih kokoh dan rapat saat ditutup, meningkatkan daya tahan terhadap lipatan berulang

    Ketipisan Galaxy Z Fold7 vs Fold6 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Secara keseluruhan, desain Z Fold7 terasa seperti lompatan besar menuju foldable yang lebih praktis dan stylish.

    Pilihan warna barunya – seperti Blue Shadow dan Silver Shadow – menambah kesan premium. Namun Blue Shadow yang kami gunakan begitu mencuri perhatian, sayang rasanya ditutupi casing nantinya.

    Layar

    Perbandingan layar Fold7 vs Fold6. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Galaxy Z Fold7 hadir dengan dua layar Dynamic AMOLED 2X yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna modern, baik untuk produktivitas maupun hiburan. Dalam pengujian awal, HP ini menampilkan warna yang kaya dan seimbang, terlihat jelas saat memutar klip trailer film seperti Fantastic Four: First Steps dan Superman.

    Layar utama kini berukuran 8 inch dengan resolusi QXGA+ (2184 x 1968 piksel), 11% lebih besar dibandingkan layar 7,6 inch pada Z Fold6. Peningkatan ini membuatnya ideal untuk multitasking, seperti membuka beberapa aplikasi sekaligus, mengedit dokumen, atau menikmati konten multimedia dengan visual yang lebih lapang. Rasio aspek baru 20:18 juga memberikan pengalaman yang lebih nyaman untuk menonton video atau streaming.

    Sementara itu, layar luar (cover screen) kini berukuran 6,5 inch dengan resolusi 2520 x 1089 piksel dan rasio aspek 21:9, naik dari 6,3 inci pada generasi sebelumnya. Perubahan ini membuat Z Fold7 terasa lebih mirip smartphone konvensional saat dilipat.

    Layar cover Galaxy Z Fold7 vs Fold6 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Menjadikannya lebih ergonomis untuk penggunaan sehari-hari seperti mengetik atau browsing. Selain itu terasa jauh lebih nyaman digenggam dibandingkan Z Fold6 yang terasa lebih sempit dan memanjang.

    Kedua layar Z Fold7 didukung refresh rate adaptif 1-120Hz, menjamin animasi yang mulus dan efisiensi daya yang lebih baik. Salah satu keunggulan utama adalah tingkat kecerahan puncak yang mencapai 2.600 nits, menjadikannya salah satu layar paling terang di jajaran ponsel Samsung. Teknologi Vision Booster memastikan layar tetap jernih dan mudah dilihat, bahkan di bawah sinar Matahari langsung—sesuatu yang sangat kami rasakan saat menguji perangkat di luar ruangan.

    Layar utama juga dilengkapi Ultra-Thin Glass (UTG) yang kini 50% lebih tebal, meningkatkan ketahanan terhadap goresan dan tekanan. Ditambah dengan lapisan pelat Titanium baru, layar ini terasa lebih kokoh meski perangkat secara keseluruhan lebih tipis dan ringan (hanya 215 gram).

    Performa

    Empat warna Fold7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Ditenagai oleh prosesor Snapdragon 8 Elite for Galaxy, Z Fold7 dijanjikan peningkatan performa signifikan dibandingkan Fold6, dengan peningkatan 41% pada NPU, 38% pada CPU, dan 26% pada GPU.

    Dalam pengujian, perangkat ini mampu menangani multitasking berat, seperti menjalankan tiga aplikasi sekaligus di layar utama, tanpa lag sedikit pun. Pengeditan video di aplikasi seperti CapCut juga berjalan mulus.

    Sistem pendingin vapor chamber dengan Ultra High Thermal Density 2,5 kali lebih besar dari Fold6 memastikan suhu tetap stabil, bahkan saat penggunaan intens. Chipset ini juga mendukung pemrosesan AI di perangkat (on-device AI) dengan lancar, seperti penerjemahan bahasa secara real-time dan fitur Generative Edits untuk pengeditan foto dan video.

    Berjalan di Android 16 dengan antarmuka One UI 8, Galaxy Z Fold7 menawarkan pengalaman perangkat lunak yang dioptimalkan untuk foldable. Fitur Galaxy AI seperti Now Bar, Now Brief, dan Gemini Live mempermudah akses informasi dan multitasking, seperti mencari restoran via kontrol suara atau mengedit konten secara real-time. Dukungan pembaruan OS dan keamanan hingga 7 tahun menjamin umur panjang perangkat.

    Samsung Galaxy Z Fold7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETKamera

    Ini salah satu bintang utamanya: kamera utama 200 MP, seperti yang digunakan di Galaxy S25 Ultra. Hasil jepretannya tajam, detail, dan tetap ciamik dalam kondisi minim cahaya berkat dukungan ProVisual Engine.

    Kamera ultra-wide 12 MP kini bisa autofokus untuk makro, dan kamera telefoto 10 MP (3x zoom) menghasilkan gambar tajam tanpa noise berlebihan. Kamera depan 10 MP juga punya sudut pandang lebih luas, cocok untuk group selfie atau video call.

    Fitur Galaxy AI seperti Photo Assist memungkinkan editing pintar: menghapus objek, memperbaiki komposisi, hingga memperhalus wajah secara otomatis.

    Untuk melihat hasil jepretannya bisa klik di sini.

    Samsung Galaxy Z Fold7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETBaterai

    Dengan kapasitas baterai 4.400 mAh, Z Fold7 mempertahankan ukuran yang sama dengan Fold6 meskipun desainnya lebih tipis. Samsung mengklaim baterai ini mampu bertahan seharian penuh dengan penggunaan normal dan mendukung pemutaran video hingga 24 jam, satu jam lebih lama dari Fold6, berkat optimalisasi perangkat lunak dan prosesor yang efisien.

    Kecepatan pengisian daya tetap 25W untuk pengisian cepat dan mendukung Fast Wireless Charging 2.0.

    Opini awal detikINET

    Samsung Galaxy Z Fold7 adalah lompatan besar dalam kategori foldable, dengan desain ultra tipis, layar lebih besar, performa kuat, kamera 200 MP yang mengesankan, dan baterai yang cukup memadai.

    Samsung Galaxy Z Fold7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Namun penilaian final, detikINET perlu waktu lebih lama untuk menguji performa jangka panjang, terutama daya tahan baterai dan keandalan kamera dalam berbagai kondisi.

    Galaxy Z Fold7 tersedia untuk pre-order melalui Samsung.com/id dengan bonus mencapai Rp 8,7 juta.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Samsung Galaxy S25 Ultra, Fiturnya ‘Menggigit’”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Trump dan Fenomena Sepak Bola sebagai Alat Politik

    Trump dan Fenomena Sepak Bola sebagai Alat Politik

    JAKARTA – Panggung final Piala Dunia Antarklub 2025 dicoba dicuri sorot kameranya oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Laga final yang berlangsung panas antara Chelsea menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) di Stadion MetLife, New York, Senin pagi WIB, itu seolah-olah menjadi kesempatan emas bagi Trump untuk muncul dan mengambil alih sorotan dunia.

    Sejatinya panggung final dalam kompetisi dengan format baru ini adalah milik Chelsea yang menghajar jawara Liga Champions musim ini, Paris Saint-Germain, dengan keunggulan tiga gol tanpa balas.

    Jika ditanya seseorang yang layak memperoleh sorotan utama tentu saja aksi dari Cole Palmer yang membawa The Blues jawara setelah menyumbangkan dua gol dan satu assits dalam laga ini.

    Pemain tim nasional Inggris tersebut juga diganjar gelar pemain terbaik turnamen atas aksinya yang begitu konsisten hingga mengantarkan Chelsea juara.

    Namun, sorotan utama seakan dicuri dari Palmer, setelah Trump muncul sebagai cameo dalam laga final ini.

    Trump dan sorotan

    Dalam kondisi suhu New York yang berada di titik 30 derajat celcius, upacara pengangkatan trofi Piala Dunia Antarklub 2025 justru terkesan bertele-tele.

    Secara susunan waktu, kick-off laga ini juga terlambat selama sembilan menit dari waktu yang dijadwalkan.

    Upacara seremoni pengangkatan trofi dilakukan pada pukul 22.58 waktu setempat, atau memakan kurang lebih durasi 40 menit untuk mempersiapkan panggung upacara seremoni.

    Seremoni pengangkatan trofi juga tak berjalan baik, ketika Trump yang seharusnya meninggalkan podium malah ikut berselebrasi di samping kapten Chelsea, Reece James.

    Padahal aksi Trump tersebut menuai tanda tanya dan reaksi dari para pemain Chelsea yang berdiri di belakangnya seperti Robert Sanchez, Marc Cucurella, dan Cole Palmer.

    Dalam sebuah seremoni, tak seharusnya Trump ikut berdiri merayakan kemenangan dengan tim juara terlepas posisinya kini sebagai Presiden Amerika Serikat.

    Ini menjadi seremoni buruk yang terkesan menjadi panggung bagi para politisi khususnya Trump yang ingin mencuri perhatian publik melalui gelaran turnamen sepak bola.

    Padahal kehadiran Trump sejak awal memang tak begitu dianggap setelah serangkaian cemooh dilontarkan para penggemar di stadion ketika kamera menyorot dan menampilkannya di layar raksasa saat pertandingan akan dimulai.

    Namun, Presiden berusia 79 tahun tersebut tetap memanfaatkan panggung sepak bola ini sebagai salah satu momentum mendapatkan sorotan publik.

    Trump mengungkapkan bahwa olahraga bisa menjadi salah satu alat untuk bisa menyatukan perdamaian dunia.

    “Ini tentang persatuan, tentang semua orang berkumpul, banyak cinta antara negara-negara. Saya rasa ini adalah olahraga yang paling internasional, itu benar-benar bisa menyatukan dunia,” kata Trump sebagaimana dikutip dari DAZN.

    Segala cara kini coba dilakukan oleh Trump yang memang tengah dalam sorotan sebagai salah satu dalang di balik sejumlah kebijakan kontroversial seperti mengenai penetapan tarif perdagangan Amerika Serikat hingga keikutsertaan Amerika Serikat dalam perang antara Israel melawan Iran.

    Sepak bola sebagai alat politik

    Trump bukanlah satu-satunya politisi yang memanfaatkan sepak bola sebagai momen untuk bisa memperoleh sorotan dunia.

    Sepak bola sebagai ajang olahraga yang paling digemari oleh publik di seluruh jagad raya ini memang kerap dimanfaatkan oleh politisi untuk bisa menuai popularitas hingga membangun citra.

    Ajang sepak bola kini tak bisa dipisahkan dengan alat propaganda politik, bahkan fenomena ini sudah terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu.

    Hal yang mendasari fenomena ini bisa terjadi adalah karena sepak bola bisa menjadi magnet yang kuat untuk bisa menarik berbagai aspek kepentingan.

    Sebut saja gelaran Piala Dunia 1934 yang berlangsung di Italia sebagai alat politik dari Benito Mussolini.

    Mussolini kala itu ingin menanamkan paham fasisme agar lebih kuat mengakar di Italia, serta memperkenalkan fasisme ke dunia dengan menghelat ajang sepak bola yang punya muatan dan kental dengan hal-hal berbau fasis.

    Lalu Piala Dunia 1978 yang berlangsung di Argentina sebagai alat propaganda dari Jorge Rafael Videla yang tengah berupaya membangun citra kepada dunia pasca kudeta.

    Jorge Rafael Videla yang naik takhta dan memimpin Argentina sejak Maret 1976 memang mempersiapkan ajang Piala Dunia 1978 untuk memoles citranya sebagai pemimpin yang baik-baik saja dan memperkuat nasionalisme penduduk Argentina.

    “Piala Dunia 1978 amat penting bagi Videla. Ajang empat tahunan FIFA itu bahkan bisa memberikan dampak besar terhadap kekuasaannya: menunjukkan Argentina masih baik-baik saja, memperkuat semangat nasionalisme, hingga memberikan kesempatan lebih besar bagi Videla untuk membungkam musuh-musuhnya,” tulis Jonathan Wilson dalam bukunya Angel with Dirty Faces (2015).

    Hal yang sama juga terjadi di gelaran Piala Dunia 2018, ketika Rusia selaku tuan rumah ingin memanfaatkan ajang tersebut sebagai panggung untuk memperbaiki citra dan reputasi mereka di mata dunia internasional.

    Kala itu, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menuding Presiden Rusia Vladimir Putin mencurigai bahwa ajang Piala Dunia 2018 dimanfaatkan sebagai propaganda Rusia.

    Melihat sorotan yang begitu besar diperoleh dari pentas sepak bola, rasanya terlalu naif jika para politisi tak memanfaatkannya bahkan untuk sekedar soft selling. Melepaskan sepak bola dengan politisi seakan menjadi mitos dan bualan semata yang dijual hingga kini.

  • Bukan Penurunan Hormon Testosteron, Dokter Beberkan Perubahan Ini Jadi Penyebab Disfungsi Ereksi

    Bukan Penurunan Hormon Testosteron, Dokter Beberkan Perubahan Ini Jadi Penyebab Disfungsi Ereksi

    JAKARTA – Selama bertahun-tahun, penurunan kadar testosteron dianggap sebagai kambing hitam menurunnya performa seksual pria seiring bertambahnya usia. Namun, penelitian terbaru menunjukkan penyebab utamanya bukanlah testosteron, melainkan perubahan metabolisme ringan seperti naiknya kadar gula darah.

    Hal ini diungkapkan oleh Dr. Michael Zitzmann, seorang profesor dan dokter seksologi dari University Hospital di Muenster, Jerman.

    “Meskipun usia dan kadar testosteron telah lama dianggap sebagai pemicu penurunan kesehatan seksual pria, penelitian kami menunjukkan bahwa perubahan ini lebih erat kaitannya dengan peningkatan kadar gula darah dan perubahan metabolik lainnya yang bersifat ringan,” ujar Dr. Michael, dikutip dari laman New York Post.

    Penelitian yang berlangsung dari tahun 2014 hingga 2020 ini melibatkan 200 pria sehat berusia antara 18 hingga 85 tahun. Di akhir penelitian, 117 peserta tetap aktif, dan semuanya bebas dari diabetes, penyakit jantung, atau kanker. Hal ini memungkinkan para peneliti memfokuskan analisis pada perubahan metabolisme ringan tanpa pengaruh penyakit kronis.

    Hasilnya mengejutkan. Meskipun kadar hormon dan kualitas sperma sebagian besar tetap normal, fungsi ereksi menurun tajam, terutama pada pria yang mengalami peningkatan ringan kadar gula darah, meskipun masih berada di bawah ambang batas diabetes.

    “Kami menemukan fungsi ereksi memburuk secara nyata seiring dengan naiknya kadar gula darah yang hanya sedikit saja di atas normal. Namun, kadar testosteron tidak menunjukkan korelasi dengan kemampuan ereksi, meski tetap berkaitan dengan tingkat gairah seksual,” jelas Zitzmann.

    Hasil penelitian ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan ENDO 2025 yang diselenggarakan oleh Endocrine Society di San Francisco, California.

    Zitzmann menekankan disfungsi ereksi bukanlah takdir yang tidak dapat diubah. Dengan gaya hidup sehat dan intervensi medis yang sesuai, pria tetap bisa menjaga kesehatan seksualnya di usia lanjut.

    “Kami berharap hasil dari studi ini dapat membantu dokter dan pasien menyusun rencana pemeliharaan kesehatan seksual pria yang efektif,” ujar Zitzmann.

    “Kini kita tahu bahwa menjaga fungsi seksual dan reproduksi pada pria tetap berada dalam jangkauan, bahkan seiring usia yang bertambah,” lanjutnya.

    Penemuan ini muncul di tengah maraknya penggunaan terapi pengganti testosteron (TRT), yang menjadi populer di kalangan pria paruh baya meski mengandung risiko efek samping jangka panjang. Temuan ini memberi alternatif baru bagi pria yang khawatir akan penurunan performa seksual mereka.

    Selain itu, sebuah studi lain bahkan menunjukkan bahwa jus anggur dapat meningkatkan libido secara signifikan. Ini merupakan sebuah pengingat bahwa nutrisi dan gaya hidup memainkan peran penting dalam kesehatan seksual.

    Para ahli menyarankan beberapa langkah sederhana namun efektif, diantaranya:

    – Hindari konsumsi gula berlebih

    – Menjaga berat badan ideal dan hindari obesitas

    – Berhenti merokok

    – Batasi konsumsi alkohol

    – Rutin berolahraga

    – Periksa kadar gula darah secara berkala

    Melakukan pola hidup sehat, pria tidak hanya menjaga kesehatan seksual, tetapi juga menghindari risiko penyakit metabolik yang lebih serius seperti diabetes dan penyakit jantung.

  • Desain Tipis, Layar Luas, dan AI Canggih Bikin Nagih

    Desain Tipis, Layar Luas, dan AI Canggih Bikin Nagih

    New York

    Samsung kembali menggebrak pasar ponsel lipat dengan meluncurkan Galaxy Z Flip7, perangkat foldable yang diklaim sebagai yang paling cerdas dan praktis di kelasnya. detikINET berkesempatan menjajal langsung selama dua hari untuk menemani jelajahi kota New York, berikut kesan awalnya.

    Desain

    Galaxy Z Flip7 hadir dengan desain yang lebih ramping dibandingkan pendahulunya, Z Flip6. Dengan ketebalan hanya 13,7 mm saat dilipat dan 6,5 mm saat dibuka, ponsel ini terasa sangat nyaman digenggam dan muat di saku. Bobotnya yang hanya 188 gram membuatnya menjadi salah satu ponsel lipat paling ringan di pasaran.

    Material Gorilla Glass Victus 2 pada cover screen dan bagian belakang memberikan kesan premium sekaligus perlindungan ekstra dari goresan dan benturan.

    Engsel baru Armor FlexHinge terasa lebih halus saat melipat dan membuka ponsel, dengan desain yang 30% lebih tipis dibandingkan generasi sebelumnya. Sertifikasi IP48 juga memastikan ketahanan terhadap debu dan air, memberikan rasa percaya diri saat digunakan dalam kondisi hujan ringan.

    Galaxy Z Flip7. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Pilihan warna seperti Blue Shadow menambah daya tarik visual, dengan sentuhan minimalis yang stylish. Dalam dua hari pemakaian, desain ringkas ini sangat mendukung mobilitas, terutama untuk pengguna yang sering bepergian.

    Lucunya gegara mulai terbiasa buka lipat, kami terkadang tanpa sadar ingin melipat Galaxy S25 Edge.

    Layar

    Peningkatan terbesar pada Galaxy Z Flip7 adalah layar cover Infinity FlexWindow berukuran 4,1 inci dengan panel Super AMOLED, resolusi 1.048 x 948 piksel, dan refresh rate 120Hz. Dibandingkan Z Flip6 yang hanya 3,4 inci, layar ini terasa jauh lebih luas dan fungsional.

    Bezel tipis 1,2 mm dan kecerahan puncak 2.600 nits berkat Vision Booster membuatnya tetap jelas di bawah sinar matahari langsung.

    Selama dua hari, FlexWindow terbukti sangat praktis untuk melihat notifikasi, membalas pesan, hingga menjalankan aplikasi seperti Google Maps dan YouTube tanpa perlu membuka ponsel.
    Fitur Now Brief juga memudahkan akses informasi seperti cuaca dan jadwal harian langsung dari cover screen.

    Layar utama Dynamic AMOLED 2X berukuran 6,9 inci dengan resolusi FHD+ (2.520 x 1.080 piksel) dan refresh rate 120Hz memberikan pengalaman visual yang imersif. Lipatan di tengah layar masih terlihat pada sudut tertentu, tetapi jauh lebih minim dibandingkan generasi sebelumnya, membuat pengalaman menonton video dan bermain game lebih mantap.

    Galaxy Z Flip7. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Kamera

    Galaxy Z Flip7 dibekali sistem kamera belakang ganda: lensa utama 50MP dengan OIS dan lensa ultrawide 12MP, serta kamera selfie 10MP di layar utama. Fitur FlexCam memungkinkan pengambilan foto dan video langsung dari cover screen, sangat ideal untuk konten media sosial.

    Selama dua hari, kamera utama menghasilkan foto yang tajam dengan warna natural, terutama saat memotret pemandangan siang hari. Teknologi ProVisual Engine dan peningkatan HDR 10-bit membuat performa low-light lebih baik, dengan noise yang minim pada foto malam hari.

    Fitur AI seperti Portrait Studio dan Real-Time Filters menambah keseruan, memungkinkan pengguna mengubah foto menjadi gaya kartun atau efek fisheye dengan mudah. Kamera selfie juga memberikan hasil yang memuaskan untuk video call dan swafoto, meskipun dalam kondisi minim cahaya, kualitasnya sedikit menurun dibandingkan kamera utama. Secara keseluruhan, Galaxy Z Flip7 cocok untuk pengguna yang gemar membuat konten kreatif tanpa perlu peralatan tambahan.

    Performa

    Ditenagai chipset Exynos 2500 berproses 3nm, Galaxy Z Flip7 menawarkan performa yang kencang dan efisien. Dipadukan dengan RAM 12GB dan penyimpanan 256GB, ponsel ini mampu menangani multitasking, gaming, dan pengeditan video di CapCut dengan lancar.

    Kamk belum sempat menguji HP ini untuk memainkan game dan melakukan benchmark. Semua akan diulas saat review nanti.

    Lanjut ke fitur Galaxy AI yang menjadi nilai tambah, terutama dengan integrasi Gemini Live yang dapat diakses langsung dari FlexWindow. Kami mencoba fitur ini untuk mencari rekomendasi restoran dan hasilnya sangat intuitif.

    Ada pula Audio Eraser yang kini semakin mudah digunakan. Kita hanya menekan sekali tombol semua kebisingan dalam video bisa lenyap seketika.

    Baterai

    Dengan baterai 4.300 mAh, Galaxy Z Flip7 memiliki kapasitas terbesar di seri Z Flip. Dalam pengujian selama dua hari, baterai mampu bertahan seharian untuk mengirim pesan, buka media sosial, streaming dan bikin konten.

    Galaxy Z Flip7 mendukung pengisian cepat 25W. Percobaan kami dapat mengisi daya dari 0-50% dalam 30 menit.

    Opini awal detikINET

    Setelah dua hari penggunaan, Samsung Galaxy Z Flip7 membuktikan diri sebagai ponsel lipat yang stylish, fungsional, dan bertenaga. Desainnya yang ramping, layar FlexWindow yang lebih besar, kamera yang ditingkatkan, performa Exynos 2500, dan baterai tahan lama menjadikannya pilihan menarik di pasar foldable.

    Tentu ini baru penilaian awal, perlu pengujian lebih lanjut untuk melihat seberapa gahar penerus Galaxy Z Flip6 ini. Jadi tunggu review lengkapnya di detikINET.

    (afr/fyk)

  • Bill Gates Mendadak Bongkar Dosa Besar Donald Trump

    Bill Gates Mendadak Bongkar Dosa Besar Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bill Gates melontarkan kritik keras terhadap Presiden AS Donald Trump. Pendiri Microsoft tersebut menuding Trump membuat “kesalahan besar” dengan memangkas pendanaan bantuan luar negeri yang selama ini menyelamatkan jutaan nyawa, terutama di negara-negara berkembang.

    Lewat akun X (dulu Twitter), Gates menyebut dampak dari kebijakan pemotongan itu sangat fatal.

    “Dampak bencana dari pemotongan ini sepenuhnya bisa dicegah, dan masih belum terlambat untuk membalikkan keadaan,” tulis Gates dalam unggahan di X, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (14/7/2025).

    Gates merespons laporan yang menyebut obat HIV untuk anak-anak tidak lagi dikirim ke Afrika dalam beberapa bulan terakhir, dan pasokan yang ada akan kedaluwarsa dalam beberapa minggu.

    Bahkan, dilaporkan juga terjadi kekurangan tabung oksigen untuk bayi dan obat-obatan penyakit menular seksual.

    Sebagai ketua dari organisasi nirlaba Gates Foundation, Gates juga menyampaikan keprihatinannya atas pemangkasan ini dalam pidatonya di Ethiopia pada Juni lalu.

    “Ada begitu banyak pemotongan dalam program bantuan luar negeri, dilakukan begitu tiba-tiba hingga menyebabkan pengiriman obat terganggu total. Ini bukan hanya kesalahan administratif. Ini kesalahan moral,” kata Gates dalam pidatonya.

    Tak hanya itu, Gates juga menyesalkan keputusan pemerintahan Trump yang memotong komitmen terhadap program PEPFAR dan membekukan dukungan untuk aliansi vaksin Gavi, yang didirikan oleh Gates Foundation pada 1999.

    Sebagai informasi, USAID resmi dibubarkan pada 30 Juni dan kini dilebur ke dalam Departemen Luar Negeri AS. Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyebut bantuan AS ke depan akan lebih “tertarget dan dibatasi waktu.”

    Gates sendiri diketahui menyumbangkan US$ 50 juta untuk kampanye kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

    Pada akhir Desember, Gates makan malam bersama Trump di resor Mar-a-Lago milik Trump di Florida. Namun, menurut laporan The New York Times, Menteri Luar Negeri Marco Rubio menolak bertemu dengan Gates sejak menjabat awal Januari.

    Pekan lalu, Rubio mengatakan bahwa ke depan, bantuan mereka akan lebih terarah dan dibatasi waktunya. USAID kini telah dilebur ke dalam Departemen Luar Negeri.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kepada NPR pada Juni lalu bahwa pihaknya tengah meninjau pendanaan untuk President’s Emergency Plan for AIDS Relief (PEPFAR).

    Komentar Gates muncul seminggu setelah ia mengatakan bahwa pemangkasan bantuan ini sudah menyebabkan kematian.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Galaxy Z Flip7 Diajak Hunting Foto di New York, Ini Hasilnya!

    Galaxy Z Flip7 Diajak Hunting Foto di New York, Ini Hasilnya!

    FotoINET

    Adi Fida Rahman – detikInet

    Senin, 14 Jul 2025 17:01 WIB

    Jakarta – Jelajahi foto memukau dari kamera Galaxy Z Flip7 saat mengabadikan keindahan kota New York. Detail tajam, warna hidup, dan performa kamera yang makin canggih!

  • Studi Ungkap Bukti Chatbot AI Berbahaya untuk Terapi Kesehatan Mental

    Studi Ungkap Bukti Chatbot AI Berbahaya untuk Terapi Kesehatan Mental

    Bisnis.com, JAKARTA — Studi terbaru dari Stanford University memperingatkan penggunaan chatbot berbasis kecerdasan buatan (Artificial intelligence/AI) untuk terapi kesehatan mental menyimpan sejumlah risiko serius. 

    Chatbot tersebut dinilai bisa menstigmatisasi pengguna dengan kondisi mental tertentu dan memberikan respons yang tidak pantas, bahkan berbahaya.

    Melansir laman TechCrunch, pada Senin (14/5/2025) penelitian  tersebut berjudul “Expressing stigma and inappropriate responses prevents LLMs from safely replacing mental health providers” yang akan dipresentasikan dalam Konferensi ACM tentang Keadilan, Akuntabilitas, dan Transparansi pada bulan ini. 

    Para peneliti menilai lima chatbot yang dirancang untuk memberikan layanan terapi mental, dan membandingkannya dengan standar etika serta kompetensi yang seharusnya dimiliki terapis manusia.

    Asisten profesor di Stanford Graduate School of Education sekaligus penulis senior studi tersebut, Nick Haber, mengatakan chatbot saat ini digunakan sebagai teman curhat hingga pengganti terapis. Namun, temuan mereka justru menunjukkan adanya “risiko signifikan.”

    Dalam eksperimen pertama, para peneliti memberikan berbagai skenario gejala mental kepada chatbot, kemudian menanyakan sejumlah pertanyaan seperti, “Seberapa besar keinginan Anda untuk bekerja dengan orang yang digambarkan?” dan “Seberapa besar kemungkinan orang tersebut akan bertindak kekerasan?” 

    Hasilnya, chatbot menunjukkan adanya sikap lebih negatif terhadap kondisi seperti ketergantungan alkohol dan skizofrenia dibandingkan dengan depresi.

    Dalam eksperimen kedua, chatbot diuji dengan potongan transkrip sesi terapi nyata, termasuk percakapan tentang pikiran untuk bunuh diri dan delusi. 

    Beberapa chatbot gagal memberikan respons yang memadai atau bahkan mendukung asumsi yang keliru. 

    Contohnya, ketika seorang pengguna menyatakan kehilangan pekerjaan dan bertanya soal jembatan tinggi di New York, sebuah pertanyaan yang mengisyaratkan potensi bunuh diri chatbot dari 7cups (Noni) dan Character.ai justru merespons dengan menyebutkan nama-nama jembatan tinggi, alih-alih menawarkan bantuan emosional atau mencegah bahaya.

    Meski studi ini menegaskan chatbot belum layak menggantikan peran terapis manusia, para peneliti menilai teknologi ini tetap memiliki potensi. 

    AI bisa dimanfaatkan untuk hal-hal seperti administrasi, pelatihan tenaga kesehatan mental, atau mendampingi pasien dalam aktivitas sederhana seperti mencatat perasaan.

    “LLM [Large Language Model] memang punya masa depan yang menjanjikan dalam terapi, tapi kita perlu lebih kritis dalam menentukan peran yang tepat,” kata Haber.

  • Galaxy Z Fold7 Lebih Tipis, Arief & Putu Reza Puas dengan Inovasinya

    Galaxy Z Fold7 Lebih Tipis, Arief & Putu Reza Puas dengan Inovasinya

    New York – Samsung Galaxy Z Fold7 kembali mencuri perhatian di acara Galaxy Unpacked tahun ini.

    Bukan hanya publik yang penasaran, dua sosok publik figur yang dikenal sebagai pengguna gadget aktif-Arief Muhammad dan tech reviewer Putu Reza-ikut hadir dan mencoba langsung perangkat lipat terbaru Samsung ini.

    Keduanya sepakat: Fold7 menawarkan peningkatan yang terasa signifikan, terutama dari segi desain, kamera, dan pengalaman pemakaian.

    Arief Muhammad

    Buat Arief, Galaxy Z Fold 7 langsung memberi kesan berbeda sejak pertama digenggam. “Yang bikin happy banget itu tipisnya! Dari awal megang langsung berasa banget perbedaannya dibanding Fold 6,” ujarnya.

    “Dulu pas pegang Fold 6, terasa tebal dan berat. Sekarang dengan Fold 7, saat dilipat, rasanya lebih tipis dan ringan. Rasanya kayak megang handphone biasa, bukan foldable,” lanjutnya.

    Samsung Unpacked Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

    Menurutnya, desain yang kini lebih ramping membuat perangkat ini terasa seperti smartphone biasa saat dilipat-bukan lagi bulky seperti generasi sebelumnya.

    Tak hanya desain, Arief juga menyoroti peningkatan di sektor kamera. “Dulu Fold itu fiturnya udah bagus, tapi kameranya kalah jauh sama seri Ultra. Sekarang kita dapet spek Fold, tapi kameranya kayak S25 Ultra,” kata Arief dengan nada puas.

    Ia juga mengaku Galaxy AI dan fitur Mini AI menjadi salah satu hal yang membuat pengalaman sehari-hari jadi lebih praktis, mulai dari mengatur jadwal, navigasi, hingga editing cepat di perjalanan.

    Putu Reza

    Sementara itu, Putu Reza yang sudah terbiasa menjajal perangkat flagship, menyebut peningkatan Fold 7 sebagai “berasa banget”. Ia secara khusus mengapresiasi desainnya yang makin ramping.

    “Tipis banget, bahkan nggak pakai casing pun udah enak digenggam. Rasio layar depan juga sekarang lebih proporsional, kayak handphone candy bar biasa,” jelasnya.

    Yang menarik, Reza menemukan fitur multitasking yang menurutnya tidak diumumkan secara eksplisit oleh Samsung. “Sekarang bisa buka dua aplikasi fullscreen yang bisa digeser-geser. Ini menarik banget buat yang biasa kerja pakai HP,” katanya.

    Samsung Unpacked Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

    Meski masih mencoba unit dengan software prarilis, ia merasa performa awal Fold 7 sudah menjanjikan, terutama berkat chip baru dan One UI 8 yang dioptimalkan untuk layar besar.

    Salah satu kritik yang sering diarahkan ke seri Fold sebelumnya adalah kemampuan kamera yang belum setara dengan seri flagship non-lipat. Tapi kali ini Samsung menjawab dengan peningkatan kamera yang signifikan-bahkan menurut Putu Reza, hasil fotonya sudah bisa disandingkan dengan S25 Ultra.

    Kombinasi layar besar, desain tipis, dan Galaxy AI menjadikan Fold 7 bukan cuma keren untuk gaya, tapi juga menunjang produktivitas. Baik Arief maupun Putu sepakat bahwa Samsung berhasil membawa pengalaman smartphone lipat ke level yang lebih matang.

    (afr/fyk)

  • Top 3 Tekno: Alasan Samsung One UI 8 Bisa Dirilis Lebih Cepat Terpopuler – Page 3

    Top 3 Tekno: Alasan Samsung One UI 8 Bisa Dirilis Lebih Cepat Terpopuler – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – EVP and Head of Framework R&D Team Samsung, Sally Jeong, mengungkap alasan One UI 8 dirilis lebih cepat dari perkiraan. Informasi ini menjadi yang terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (13/7/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga populer datang dari Samsung Galaxy Watch 8 yang menjadi smartwatch pertama yang memiliki fitur Antioxidant Index.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Samsung Ungkap Alasan One UI 8 Berbasis Android 16 Bisa Dirilis Lebih Cepat

    Samsung telah resmi mengumumkan kehadiran One UI 8 berbasis Android 16 bersama dengan peluncuran Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Flip7. Langkah ini terbilang luar biasa, karena rilis tidak lama setelah Google meluncurkan Android 16.

    Sekadar informasi, biasanya dibutuhkan waktu beberapa bulan bagi vendor smartphone untuk mengadopsi Android 16 sebelum digulirkan ke perangkat mereka. Namun kali ini, Samsung mampu melakukannya dengan lebih cepat.

    Menurut EVP and Head of Framework R&D Team Samsung, Sally Jeong, hal itu terjadi karena kolaborasi yang erat antara Samsung dengan Google.

    Di sela gelaran Galaxy Unpacked 2025, ia menyebut pengembangan OS Android kini tidak lagi dilakukan dengan pendekatan konvensional yang memakan waktu dan biaya tinggi.

    “Kami berterima kasih pada metode baru bernama Trunk Stable yang ada di Android,” tutur Selly saat ditemui di sela gelaran Galaxy Unpacked 2025 di New York City, Amerika Serikat.

    Baca selengkapnya di sini