kab/kota: New York

  • Sah! Prabowo Lantik 8 Duta Besar RI, Indonesia Akhirnya Punya Dubes di AS

    Sah! Prabowo Lantik 8 Duta Besar RI, Indonesia Akhirnya Punya Dubes di AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto resmi melantik delapan orang Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Para duta besar ini akan mewakili Indonesia di berbagai negara mitra strategis maupun lembaga internasional. Pelantikan tersebut ditandai dengan pengucapan sumpah jabatan yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Upacara pelantikan delapan duta besar tersebut diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian pembacaan keputusan presiden tentang pengangkatan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh RI.

    Usai pembacaan keputusan presiden dan daftar nama pejabat yang akan dilantik, Presiden Prabowo kemudian memimpin prosesi pengambilan sumpah jabatan yang diikuti oleh jajaran pejabat baru yang dilantik.

    “Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan Negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Presiden yang diikuti para pejabat tersebut.

    Berikut nama Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI yang dilantik oleh Presiden Prabowo

    1. Toferry Primada Soetikno, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Meksiko Serikat, merangkap Belize, Republik El Savador, dan Republik Guatemala

    2. Dwisuryo Indroyono Soesilo, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Amerika Serikat

    3. Andhika Chrisnayudhanto, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Federasi Brasil

    4. Abdul Kadir Jailani, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Federal Jerman

    5. Judha Nugraha, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Persatuan Emirat Arab

    6. Imam As’ari, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Ekuador

    7. Umar Hadi, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi-Organisasi Internasional lainnya di New York, dan International Seabed Authority (ISA)

    8. Sidharto Reza Suryodipuro, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Trade Organization (WTO), dan Organisasi-Organisasi Internasional lainnya di Jenewa

    Beberapa pejabat dan menteri Kabinet Merah Putih turut menghadiri upacara pelantikan yaitu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, dan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

  • Keluarga Duga Ada Kelalaian Medis di Balik Kematian Legenda Gulat Hulk Hogan

    Keluarga Duga Ada Kelalaian Medis di Balik Kematian Legenda Gulat Hulk Hogan

    Jakarta

    Kepergian legenda gulat Hulk Hogan di usia 71 tahun meninggalkan banyak pertanyaan, terutama terkait kemungkinan adanya kesalahan fatal dalam salah satu operasinya. Istri Hogan, Sky Daily, mengungkapkan bahwa apa yang terjadi selama operasi terakhir suaminya bisa jadi menjadi penyebab di balik tragedi tersebut.

    Dalam pernyataannya kepada TMZ Sports, Sky Daily mengatakan bahwa saraf frenikus Hogan “terganggu” selama operasi. Saraf ini sangat penting karena bertanggung jawab mengatur diafragma, yang vital untuk pernapasan.

    Kerusakan pada saraf frenikus dapat menyebabkan komplikasi pernapasan yang serius, yang mungkin memicu kondisi darurat kesehatan Hogan.

    Fungsi utama saraf frenikus adalah mengendalikan diafragma. Hogan dilaporkan berhenti bernapas di kediamannya di Florida, dan panggilan darurat segera dibuat.

    Autopsi dan Ketidakpastian Medis

    Sebuah autopsi telah dilakukan, namun hasilnya belum dirilis ke publik. Kematian Hogan, yang awalnya diduga disebabkan oleh serangan jantung, kini sedang ditinjau kembali seiring dengan dugaan kerusakan saraf frenikus.

    Berembus kabar bahwa selama prosedur, sang dokter bedah tanpa sengaja memotong saraf penting ini, yang bisa jadi menyebabkan Hogan kesulitan bernapas pada saat-saat kritis. Seorang terapis okupasi yang berada bersama Hogan saat ia berhenti bernapas dilaporkan telah memberitahu polisi bahwa sarafnya cedera selama prosedur.

    Brooke Hogan, putri dari bintang gulat tersebut, telah menyuarakan skeptismenya terkait kematian ayahnya. Ia mempertanyakan kondisi operasi dan bahkan menawarkan diri untuk membayar autopsi kedua demi mendapatkan informasi yang lebih jelas.

    Bulan lalu, Sky Daily mengonfirmasi bahwa kremasi Hogan telah ditunda di tengah keraguan mengenai prosedur medis yang ia jalani. Kremasi itu hingga kini belum dilakukan, karena pihak keluarga masih berupaya mendapatkan jawaban.

    Kesaksian Putri Hulk Hogan

    Menurut laporan The New York Post, Brooke Hogan mengklaim di Instagram bahwa ia menerima telepon yang mengganggu dari sejumlah profesional yang mengaku menyaksikan kejadian sebelum kematian ayahnya.

    Mereka termasuk petugas polisi dan perawat yang menurut Brooke memiliki kesaksian yang dapat mengubah jalannya kasus kematian Hogan. Brooke mengatakan bahwa individu-individu ini, yang mempertaruhkan karier mereka sendiri, sangat gigih dalam upaya mereka mengungkap kebenaran.

    “Para profesional yang sama itu begitu bersemangat dengan apa yang mereka saksikan, mereka terus menghubungi saya dan mendesak saya untuk menemukan jawaban spesifik hingga hari ini. Mereka benar-benar mempertaruhkan karier mereka karena merasa sangat terdorong untuk melakukan hal yang benar,” tulis Broke.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Menyoal Kematian Mendadak pada Orang yang Tampak Sehat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Profil Umar Hadi, Sosok yang Dilantik Prabowo Jadi Dubes RI di PBB
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 Agustus 2025

    Profil Umar Hadi, Sosok yang Dilantik Prabowo Jadi Dubes RI di PBB Nasional 25 Agustus 2025

    Profil Umar Hadi, Sosok yang Dilantik Prabowo Jadi Dubes RI di PBB
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Umar Hadi sebagai Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi-Organisasi Internasional lainnya di New York, dan International Seabed Authority (ISA).
    Pelantikan dilakukan Prabowo di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025).
    Pantauan Kompas.com, prosesi pelantikan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

    Kemudian, Prabowo membacakan sumpah jabatan yang diikuti oleh para Duta Besar yang dilantik pada Senin (25/8/2025).
    “Demi Allah saya bersumpah, demi Tuhan saya berjanji,” ucap Prabowo diikuti pada calon Dubes Indonesia yang dilantik.
    “Bahwa saya untuk diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” sambungnya.
    Umar Hadi merupakan pria kelahiran 11 Februari 1968. Ia merupakan lulusan S1 Hubungan Masyarakat Universitas Padjajaran (Unpad).
    Ia juga merupakan lulusan S2 Hubungan Internasional Fletcher School of Law and Diplomacy, Amerika Serikat. Umar Hadi kemudian mengambil Program Spesialisasi Multilateral Graduate Institute of International and Development Studies, Swiss.
    Adapun Umar Hadi pernah menduduki posisi Wakil Kepala Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Belanda pada 2009.
    Setelah itu ia menjabat sebagai Direktur Eropa Barat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada 2012. Kemudian Umar Hadi menduduki posisi Konsulat Jenderal di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) pada 2014.
    Pada 2017 hingga 2021, Umar Hadi menjabat sebagai Dubes Indonesia untuk Korea Selatan. Setelah itu, Umar Hadi mengisi posisi Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu (2022-2025) hingga hari ini dilantik sebagai Dubes RI untuk PBB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rayakan Ultah Ke-100, Nenek Ini Bagikan Rahasia Umur Panjangnya

    Rayakan Ultah Ke-100, Nenek Ini Bagikan Rahasia Umur Panjangnya

    Jakarta

    Seorang wanita dari New York, Amerika Serikat, bernama Geraldine ‘Jerry’ Leo belum lama ini merayakan ulang tahunnya yang ke-100. Bahkan, di usianya yang sudah menyentuh satu abad ini, dirinya masih bisa melakukan latihan plank selama lima menit.

    Dikutip dari Times of India, latihan plank tersebut ia lakukan di Great South Bay YMCA, di Bay Shore, Long Island. Jerry melakukan ini untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-100.

    Untuk diketahui, plank merupakan latihan otot inti yang tidak mudah dilakukan, bahkan oleh banyak anak-anak muda. Namun, tidak bagi Jerry, saat teman-teman sekelasnya di gym hanya mampu melakukan dua menit, Jerry bisa bertahan dua kali lipat lebih lama.

    “Latihan ini (plank) melatih (otot) inti tubuhnya dengan sangat baik,” ujar Jerry.

    Bahkan, instruktur latihan Jerry, yakni Elizabeth Grant menyebut bentuk tubuh wanita berusia satu abad tersebut sungguh luar biasa.

    “Jerry adalah inspirasi bagi siapa pun yang mengenalnya. Bentuk tubuhnya indah dan dia bisa mengajari orang lain cara melakukannya dengan benar,” kata Grant.

    Apa Rahasia Umur Panjang Jerry?

    Aktif berolahraga merupakan salah satu ‘rahasia’ mengapa Jerry dapat menyentuh usia 100 tahun. Dia bergabung di pusat kebugaran Great South Bay YMCA sejak tahun 1991 silam setelah didorong oleh mendiang suaminya, Dominick.

    “YMCA membuat saya tetap hidup dan terus maju dalam segala aspek kehidupan saya,” kata Jerry.

    Selain sesi plank, Jerry juga rutin mengikuti kelas angkat beban setiap minggu. Ketika ditanya, apa ‘rahasia’ lain yang mungkin berpengaruh pada umur panjangnya, Jerry menjawab dengan sederhana.

    “Konsisten (olahraga), positif, dan teruslah bergerak maju dalam apapun yang Anda lakukan. Itu sangat penting,” kata Jerry.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Rencana Menkes Gandeng Mendikdasmen Tangani Masalah Kebugaran Pelajar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/suc)

  • Daftar 10 Kota Terbaik di Dunia untuk Gen Z – Page 3

    Daftar 10 Kota Terbaik di Dunia untuk Gen Z – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Time Out merilis peringkat tahunan kota-kota terbaik di dunia pada Agustus 2025. Hal itu mencakup kota-kota terbaik untuk kuliner, budaya, dan kehidupan malam.

    Pada tahun pertama, Time Out memasukkan 10 kota terbaik untuk ditinggali Gen Z. Hal itu dengan survei yang melibatkan lebih dari 18.500 orang dari seluruh dunia dan semua kelompok usia ini disaring untuk meminta tanggapan dari individu yang lahir pada antara 1997-2012 untuk menentukan peringkat kota-kota terbaik untuk ditinggali Gen Z. Demikian seperti dikutip dari CNBC, Minggu (24/8/2025).

    Kategori yang disurvei meliputi kuliner, kehidupan malam, budaya, keterjangkauan, kebahagiaan, kelayakan huni dan suasana kota secara keseluruhan.

    “Fakta pembaca kami menilai kota-kota ini begitu tinggi di seluruh dunia sungguh menggembirakan,” ujar Editor Time Out New York, Rossilynne Culgan.

    Ia mengatakan, hal itu bisa menciptakan peta jalan menuju tempat-tempat yang mungkin bisa ditambahkan ke daftar keinginan Anda untuk dikunjungi.

    Dari 10 kota teratas, Amerika Serikat hanya memiliki satu kota yang masuk dalam daftar yakni New York City.

    Berdasarkan survei Time Out, New York menempati posisi ke-4 dan mendapatkan peringkat tinggi untuk kemudahan berjalan kaki, kehidupan malam, kuliner, pilihan tempat makan, dan budaya yang mencakup seni, musik live, dan pertunjukan.

     

  • Eks Presiden Sri Lanka Ditahan, 3 Pendahulunya Nyatakan Solidaritas

    Eks Presiden Sri Lanka Ditahan, 3 Pendahulunya Nyatakan Solidaritas

    Jakarta

    Tiga mantan presiden Sri Lanka menyatakan solidaritasnya untuk mantan Presiden Sri Lanka yang dipenjara, Ranil Wickremesinghe. Tiga mantan presiden itu mengecam penahanannya sebagai “serangan terencana” terhadap demokrasi.

    Dilansir AFP, Minggu (24/8/2025), tiga mantan rival politik Wickremesinghe itu membela Wickremesinghe –yang menjabat sebagai presiden periode Juli 2022 hingga September 2024– dengan mengatakan tuduhan terhadapnya tidak berdasar.

    Mantan Presiden Sri Lanka Chandrika Kumaratunga mengecam penangkapan itu sebagai serangan terhadap demokrasi.

    “Apa yang kita saksikan adalah serangan terencana terhadap esensi nilai-nilai demokrasi kita,” ujar mantan presiden Chandrika Kumaratunga dalam sebuah pernyataan.

    Kumaratunga (80) juga menambahkan, konsekuensi pemenjaraan Wickremesinghe akan melampaui nasib seorang individu dan dapat memengaruhi hak-hak semua warga negara.

    “Saya dengan sepenuh hati menyatakan penolakan saya yang tegas terhadap inisiatif-inisiatif ini, yang wajib ditentang oleh semua pemimpin politik,” tambahnya.

    Mantan Presiden Sri Lanka lainnya, Mahinda Rajapaksa (79) juga menyatakan solidaritasnya dengan Wickremesinghe. Rajapaksa mengunjungi Wickremesinghe di penjara pada hari Sabtu, tak lama sebelum ia dipindahkan ke perawatan intensif.

    Selain itu, Mantan Presiden Sri Lanka lainnya, Maithripala Sirisena (73) yang sebelumnya memecat Wickremesinghe dari jabatan perdana menteri pada Oktober 2018 sebelum dipaksa oleh Mahkamah Agung untuk mengembalikannya 52 hari kemudian, menggambarkan pemenjaraan tersebut sebagai perburuan penyihir.

    “Yang kita saksikan adalah kampanye sistematis untuk membungkam para penentang pemerintahan baru,” kata Sirisena.

    “Mereka sedang memoles tutup peti mati untuk mengubur demokrasi,” tambahnya.

    Sebelumnya, Wickremesinghe ditangkap sebagai bagian dari kampanye Presiden Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake melawan korupsi endemik di negara kepulauan itu. Ranil Wickremesinghe, ditangkap pada hari Jumat (22/8) karena diduga “menyalahgunakan uang negara”.

    Wickremesinghe (76) ditahan setelah diinterogasi terkait kunjungannya ke London, Inggris pada September 2023 untuk menghadiri acara wisuda profesor istrinya di Universitas Wolverhampton, saat ia menjabat sebagai kepala negara. Demikian disampaikan seorang petugas detektif senior polisi Sri Lanka, dilansir kantor berita AFP, Jumat (22/8/2025).

    Kunjungan Wickremesinghe ke Inggris tersebut dianggap sebagai kunjungan pribadi dan bukan bagian dari tugas presiden. Hasil penyelidikan Departemen Investigasi Kriminal (Criminal Investigation Department/CID) juga menyebut Wickremesinghe menggunakan uang negara untuk membayar pengawal selama berada di London.

    “Kami akan menghadirkannya di hadapan hakim Colombo Fort,” kata petugas tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka mengajukan tuntutan atas penggunaan sumber daya negara untuk kepentingan pribadi.

    Ia dituduh menggunakan dana negara sebesar $55.000 untuk singgah di Inggris saat kembali ke tanah air setelah menghadiri KTT G77 di Havana dan Sidang Umum PBB di New York pada September 2023. Ia dan istrinya, Maithree Wickramasinghe menghadiri seremoni wisuda profesor sang istri di Universitas Wolverhampton.

    Wickremesinghe menegaskan bahwa biaya perjalanan istrinya ditanggung sendiri oleh sang istri dan tidak ada dana negara yang digunakan.

    Namun, CID menuduh Wickremesinghe menggunakan uang pemerintah untuk perjalanan pribadinya, dan pengawalnya juga dibayar dengan uang negara.

    Dilarikan ke RS

    Wickremesinghe dilarikan ke unit perawatan intensif rumah sakit pemerintah utama di Kolombo sehari setelah ditahan pada Sabtu. Dokter mengatakan ia menderita dehidrasi parah, diabetes akut dan tekanan darah tinggi.

    Lihat juga Video: Presiden Baru Sri Lanka Dilantik, Posko Demonstrans Langsung Dibongkar

    Halaman 2 dari 2

    (yld/gbr)

  • AS Cuan Usai Beli Murah Alaska dari Rusia, Emas-Minyak Berhamburan

    AS Cuan Usai Beli Murah Alaska dari Rusia, Emas-Minyak Berhamburan

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska. Pertemuan itu membahas sejumlah isu khususnya upaya menghentikan perang di Ukraina.

    Pertemuan penting ini diadakan di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, sebuah pangkalan militer Amerika Serikat yang terletak di sisi utara kota terpadat Alaska. Dengan luas mencapai 64.000 hektare, Elmendorf-Richardson merupakan pangkalan militer terbesar di Alaska sekaligus menjadi lokasi strategis bagi AS dalam latihan dan kesiapan militer di kawasan Arktik.

    Saat mengunjungi pangkalan tersebut pada masa jabatan pertamanya pada tahun 2019, Trump menyebut pasukan di sana sebagai “garis pertahanan pertama Amerika” yang bertugas di perbatasan negara terakhir.

    Namun, kondisi itu tidak selalu demikian. Alaska sendiri baru menjadi bagian dari Amerika Serikat setelah dibeli dari Rusia pada tahun 1867. Jarak kedua negara pun sangat dekat, hanya sekitar 90 km di titik tersempit Selat Bering.

    Dalam konferensi pers pada 9 Agustus lalu, Asisten Presiden Rusia Yuri Ushakov menekankan kedekatan lokasi geografis tersebut.

    “Tampaknya cukup logis bagi delegasi kami untuk terbang di atas Selat Bering dan untuk pertemuan puncak penting para pemimpin kedua negara yang akan diadakan di Alaska,” kata Ushakov, melansir Al-Jazeera, dikutip Minggu (24/8/2025).

    Kapan Rusia Menguasai Alaska?

    Ketertarikan Rusia terhadap Alaska dimulai sejak Tsar Peter yang Agung mengutus navigator Denmark, Vitus Bering, pada 1725 untuk menjelajahi wilayah pesisir Alaska. Saat itu, Alaska dipandang menjanjikan karena kaya sumber daya alam, terutama bulu berang-berang laut yang bernilai tinggi, sementara penduduknya relatif sedikit.

    Pada 1799, Kaisar Paul I memberikan hak monopoli kepada “Perusahaan Rusia-Amerika” untuk mengelola Alaska. Perusahaan ini kemudian membangun permukiman, termasuk Sitka, yang dijadikan ibu kota kolonial setelah Rusia menaklukkan suku Tlingit pada 1804.

    Namun, penguasaan Rusia di Alaska tidak berjalan mulus. Jarak yang jauh dari St. Petersburg, iklim ekstrem, keterbatasan pasokan, serta meningkatnya persaingan dengan penjelajah Amerika membuat ambisi Rusia sulit terwujud. Pada awal abad ke-19, ketika Amerika terus berekspansi ke arah barat, persaingan dengan pedagang Rusia semakin nyata. Lemahnya sumber daya membuat Rusia tidak mampu mendirikan permukiman besar ataupun mempertahankan kehadiran militer di pesisir Pasifik.

    Mengapa Rusia Menjual Alaska?

    Situasi semakin berubah setelah Perang Krimea (1853-1856). Perang ini pecah ketika Rusia menginvasi wilayah Moldavia dan Wallachia milik Turki. Inggris dan Prancis, khawatir terhadap ekspansi Rusia, bergabung dengan Kesultanan Utsmaniyah untuk melawan Rusia. Pertempuran besar berlangsung di Semenanjung Krimea, pusat posisi Rusia di Laut Hitam.

    Setelah tiga tahun, Rusia kalah telak. Perang ini membuat Rusia menghabiskan dana besar, setara dengan 160 juta pound sterling. Kekalahan tersebut memaksa Moskow mengevaluasi ulang prioritas kolonialnya. Pada saat yang sama, perburuan berlebihan membuat Alaska tidak lagi menguntungkan, sementara kedekatannya dengan Kanada yang dikuasai Inggris justru menjadi beban geopolitik.

    Memasuki 1860-an, Tsar Alexander II memutuskan menjual Alaska untuk mendapatkan dana segar sekaligus mencegah kemungkinan jatuhnya wilayah itu ke tangan Inggris. Amerika Serikat, yang saat itu tengah gencar berekspansi, muncul sebagai pembeli yang bersedia.

    Bagaimana Amerika Membelinya?

    Setelah Perang Saudara AS berakhir pada 1865, Menteri Luar Negeri AS William Seward menerima tawaran Rusia. Pada 30 Maret 1867, AS resmi membeli Alaska seharga US$ 7,2 juta. Dengan harga kurang dari dua sen per acre, Washington memperoleh wilayah seluas hampir 1,5 juta km² yang memberikan akses langsung ke utara Samudra Pasifik.

    Namun, pembelian ini awalnya mendapat kritik keras. Banyak pihak menganggap Alaska tidak bernilai, hanya “gurun es” tak berguna. Media bahkan menyebut transaksi itu sebagai “Kebodohan Seward” atau “Kotak Es Seward”. Seperti ditulis New York Daily Tribune pada April 1867: “Kita hanya mendapatkan kepemilikan nominal atas gurun salju yang tak tertembus, hamparan hutan kerdil yang luas… kita mendapatkan Sitka dan Kepulauan Prince of Wales. Sisanya adalah wilayah terlantar.”

    Pandangan itu berubah drastis setelah ditemukannya emas pada 1896, yang memicu Demam Emas Klondike. Sejak itu, nilai strategis Alaska semakin diakui, hingga akhirnya resmi menjadi negara bagian AS pada Januari 1959.

    Bagaimana Ekonomi Alaska Berkembang?

    Pada awal abad ke-20, ekonomi Alaska mulai beragam. Penangkapan ikan, khususnya salmon dan halibut, menjadi industri besar. Penambangan tembaga juga berkembang pesat, terutama di Kennecott.

    Saat Perang Dunia II, pembangunan pangkalan militer membawa infrastruktur baru dan peningkatan populasi. Namun, titik balik terbesar terjadi pada 1968, ketika cadangan minyak raksasa ditemukan di Teluk Prudhoe, pesisir Arktik. Pendapatan minyak kemudian menjadi pilar utama ekonomi Alaska, membiayai layanan publik sekaligus membentuk Dana Permanen Alaska.

    Dana ini mengelola investasi dari minyak dalam bentuk saham, obligasi, dan aset lainnya, lalu membagikan dividen tahunan kepada warga. Sistem ini membuat Alaska tidak memberlakukan pajak penghasilan maupun pajak penjualan negara bagian, sesuatu yang jarang ada di AS.

    Belakangan, pariwisata juga tumbuh pesat, menarik jutaan pengunjung ke taman nasional dan gletser. Kini, Alaska telah bertransformasi dari “pembelian yang diremehkan” menjadi negara bagian kaya sumber daya, dengan ekonomi yang bertumpu pada minyak, perikanan, dan pariwisata.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Wamenlu Tata Tekankan FEALAC Harus Bisa Menjadi Garda Terdepan Reformasi Multilateral

    Wamenlu Tata Tekankan FEALAC Harus Bisa Menjadi Garda Terdepan Reformasi Multilateral

    JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir menekankan Forum for East Asia and Latin America Cooperation (FEALAC) harus bisa menjadi garda terdepan reformasi multilateral, mengusulkan tiga strategi untuk memperkuat forum tersebut saat menghadiri “10th FEALAC Foreign Ministers Meeting” di Ulaanbaatar, Mongolia.

    Wamenlu Tata mengatakan, selama 25 tahun berdiri, FEALAC telah berkembang menjadi organisasi yang lebih kuat, dinamis dan berpengaruh di tengah kondisi global yang tidak menentu.

    “Di tengah erosi kepercayaan terhadap multilateralisme, dunia juga membutuhkan forum antar kawasan seperti FEALAC,” kata Wamenlu Tata dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu 23 Agustus.

    Lebih jauh Wamenlu Tata mengusulkan tiga strategi untuk memperkuat FEALAC di tengah kondisi global saat ini. Pertama, menguatkan kerangka institusi FEALAC. Kedua, memperkuat rasa kepemilikan pada tujuan bersama FEALAC. Ketiga, meningkatkan relevansi FEALAC bagi masyarakat.

    Pertemuan Menteri Luar Negeri FEALAC. (Sumber: Kemlu RI)

    Indonesia terus berkomitmen untuk menguatkan hubungan antar-kawasan, memperdalam people-to-people connection, serta memaksimalkan berbagai inisiatif FEALAC, sehingga berdampak nyata bagi masyarakat negara anggota dan global, kata Wamenlu Tata.

    Pertemuan yang mengusung tema “25 Years and beyond: Vision for East Asia and Latin America” ini menghasilkan dokumen “Ulaanbaatar Declaration” yang berisi visi FEALAC ke depan untuk meningkatkan visibilitas FEALAC, penguatan kerangka institusional FEALAC, dukungan terhadap reformasi PBB, prinsip-prinsip dalam Piagam PBB, dan multilateralisme, serta penguatan kerja sama bidang perubahan iklim dan SDGs.

    Bertepatan dengan momentum 25 tahun FEALAC dan 80 tahun berdirinya PBB, Wamenlu Tata menekankan FEALAC harus bisa menjadi garda terdepan reformasi multilateral, termasuk implementasi penuh Pact of the Future.

    Untuk itu, Ulaanbaatar Declaration yang menjadi outcome document 10th FEALAC FMM ini menegaskan komitmen untuk menegakkan sistem multilateralisme dan Hukum Internasional.

    Wamenlu RI juga mengusulkan pertemuan Kaukus FEALAC di New York untuk percepat diskusi dan dialog mengenai reformasi PBB.

    Diketahui, pertemuan kali ini dihadiri oleh perwakilan dari 32 negara anggota FEALAC di kawasan Asia Timur dan Amerika Latin serta perwakilan United Nations Economic Commission for Latin America and the Caribbean (UN ECLAC), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP), dan FEALAC Cyber Secretariat.

    FEALAC merupakan forum yang dibentuk pada tahun 1999 untuk mendorong dialog dan kerja sama di berbagai bidang termasuk politik, ekonomi, sosial-budaya, iptek, dan lingkungan hidup, antara kawasan Asia Timur dan Amerika Latin. FEALAC beranggotakan 36 negara, terdiri dari 16 negara Asia Timur (termasuk Indonesia) dan 20 negara Amerika Latin.

  • Cerita Wanita Kena Kanker Payudara di Usia 25, Ini Awal Mulanya

    Cerita Wanita Kena Kanker Payudara di Usia 25, Ini Awal Mulanya

    Jakarta

    Seorang wanita berusia 25 tahun harus menghadapi kenyataan pahit saat mengalami menopause dini. Sebelumnya, dia didiagnosis mengidap kanker payudara.

    Dikutip dari laman New York Post, semua bermula pada tahun lalu saat Alexis tengah berbaring di tempat tidur di rumahnya di suatu malam. Dia tengah menggaruk bagian payudara, kemudian mendadak berhenti saat jari-jarinya menyentuh benjolan kecil dan keras di payudara kanannya.

    Ketika merasakan itu, pikirannya melayang dan membayangkan berbagai kemungkinan, mulai dari jaringan fibrosa, kista, hingga tumor jinak. Dia juga terbayang satu hal yang tidak bisa disingkirkan, yaitu kanker payudara. Terlebih, ia memiliki riwayat kanker di keluarga, ayahnya meninggal karena kanker saluran empedu pada usia 67 tahun.

    Pada 2025, American Cancer Society memperkirakan, sebanyak 316.950 wanita di Amerika Serikat akan didiagnosis mengalami penyakit ini. Namun, hanya sebagian kecil kanker payudara yang dialami oleh wanita di bawah usia 45 tahun. Bahkan, lebih sedikit lagi yang semuda Alexis yang saat itu baru berusia 24 tahun.

    Dia tidak langsung memeriksakan diri. Beberapa hari kemudian, dia pergi berselancar selama tiga minggu ke Indonesia untuk mengejar ombak yang dikenalkan ayahnya sejak kecil.

    Benjolan yang dimilikinya sebesar permen saat dia pergi. Tapi, setelah kembali ke negaranya, benjolan itu telah tumbuh sebesar anggur.

    Karena khawatir, dokter menyuruhnya untuk melakukan pemeriksaan mamografi dan biopsi. Setelah diperiksa, dia mendapat telepon dan memintanya datang keesokan harinya untuk membahas hasil pemeriksaan.

    “Saya benar-benar terpuruk,” kata Alexis.

    “Bagaimana kalau penyakit ini mematikan? Bagaimana kalau tumbuhnya lebih cepat daripada kita bisa mulai kemoterapi? Lalu, bagaimana dengan pekerjaanku? Ya Tuhan, apakah aku masih bisa punya anak suatu hari nanti?

    Keesokan paginya, ketakutannya terbukti. Benjolan tersebut adalah kanker payudara triple positif stadium 1. Dua minggu kemudian, hasil MRI menunjukkan bahwa benjolan itu berkembang ke stadium 2.

    Dokter memperingatkan bahwa kemoterapi bisa mengancam kemampuannya untuk memiliki anak secara alami. Suntikan hormon untuk mencegah kanker di masa depan juga bisa membuatnya mengalami menopause dini. Jadi, dia menemui seorang spesialis fertilitas yang menyarankan untuk membekukan sel telurnya.

    Setelah pengambilan sel telur, dia terbaring selama dua minggu dan tidak bisa bergerak karena sakit perut.

    Menjalani Kemoterapi

    Alexis memulai enam putaran kemoterapi. Untuk mencoba menyelamatkan rambutnya, dia melakukan cold crapping, perawatan mendinginkan kulit kepala, mengurangi aliran darah, dan membuat folikel rambut tidak terlalu rentan terhadap obat-obatan. Namun, hal tersebut memberi efek samping seperti sakit kepala, menggigil, pusing, dan nyeri kulit kepala.

    “Sulit rasanya melihat orang-orang seusiaku pergi keluar dan bersenang-senang, bertemu orang baru. Hidupku seperti terhenti,” katanya.

    Alexis menyelesaikan kemoterapi dan tumornya menyusut secara signifikan. Setelah itu dia menghadapi serangkaian operasi berat, yaitu pengangkatan tumor, mastektomi, dan rekonstruksi payudara.

    “Titik balik saya adalah menyadari bahwa saya perlu melakukan ini untuk diri saya sendir. Bukan untuk anak yang bahkan belum saya miliki,” ujarnya.

    Selama setahun ke depan Alexis akan mendapat infus hormon untuk menurunkan risiko kambuhnya kanker. Selama dekade berikutnya, dia akan mengonsumsi pil KB setiap hari yang menghentikan ovariumnya memproduksi estrogen untuk mengurangi risiko kekambuhan lebih lanjut.

    Perawatan tersebut membuatnya memasuki masa menopause puluhan tahun lebih awal. Sehingga menimbulkan sejumlah gejala.

    “Saya merasakan hot flashes, sekitar 20 kali dalam sehari,” ujarnya, dia menambahkan bahwa dirinya juga berjuang melawan insomnia, nyeri sendi, kekeringan vagina,dan perubahan suasana hati,

    “Suatu hari saya depresi, hari berikutnya saya gembira, lalu saya mati rasa,” kata tambahnya.

    Meski demikian, Alexis tetap berharap pada masa depan.

    “Saya tahu saya selalu menjadi orang yang sangat kuat karena apa yang telah saya lalui, tetapi ini telah mengajarkan saya bahwa langit tidak terbatas dengan apa yang dapat saya lakukan,” kata Alexis.

    “Kita selalu berpikir bahwa kita akan muda dan sehat selamanya, padahal itu tidak benar,” tuturnya.

    Halaman 2 dari 3

    (elk/naf)

  • NASA Temukan Bulan Baru di Uranus, Ukurannya Sepertiga Kota New York! – Page 3

    NASA Temukan Bulan Baru di Uranus, Ukurannya Sepertiga Kota New York! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Uranus kembali menjadi sorotan dunia astronomi setelah pengamatan terbaru berhasil mengungkap adanya satelit mungil yang diduga menjadi bulan ke-29 planet tersebut.

    Mengutip Popular Science, Sabtu (22/8/2025), penemuan ini berasal dari data Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) yang menangkap citra planet es raksasa itu pada awal tahun ini.

    Mulanya, indikasi keberadaan bulan baru terdeteksi NASA pada 2 Februari 2025 ketika instrumen Near-Infrared Camera milik JWST memotret Uranus dengan serangkaian paparan gambar berdurasi 40 menit.

    Dari analisis lanjutan, muncul titik samar yang dipastikan bergerak seirama dengan gravitasi planet.

    Bulan tersebut sementara diberi kode S/2025 U1 dan diperkirakan hanya berdiameter sekitar 10 kilometer.

    Ukuran ini setara dengan sepertiga lebar kota New York, membuatnya jauh lebih kecil dibanding satelit utama Uranus seperti Ariel, Miranda, Oberon, Titania, atau Umbriel.