kab/kota: New York

  • DPR bangga akan pidato Presiden Prabowo di PBB

    DPR bangga akan pidato Presiden Prabowo di PBB

    ANTARA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan bangga akan pidato Presiden Prabowo Subianto di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Solusi Dua Negara di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (22/9) waktu setempat. Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (23/9), menilai seruan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina yang disampaikan Presiden Prabowo menegaskan sikap politik luar negeri bebas aktif Indonesia. (Setyanka Harviana Putri/Irfansyah Naufal Nasution/Arif Prada/Gracia Simanjuntak)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo gandeng bos Bloomberg perluas investasi energi bersih dan laut

    Prabowo gandeng bos Bloomberg perluas investasi energi bersih dan laut

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menjalin kemitraan dengan perusahaan media, data, dan layanan keuangan global, Bloomberg, dalam memperluas peluang ekonomi rakyat melalui investasi energi bersih dan perlindungan sumber daya laut.

    Hal itu tersebut disampaikan CEO Bloomberg Michael Rubens Bloomberg, melalui akun media sosialnya, Selasa, seusai berdiskusi langsung dengan Presiden Prabowo di New York, mengenai langkah kerja sama ke depan.

    “Presiden Indonesia @prabowo berkomitmen untuk memperluas peluang ekonomi bagi rakyatnya, termasuk melalui investasi energi bersih,” petikan pernyataan Michael Rubens Bloomberg dilansir di Jakarta.

    Perusahaan yang berbasis di New York, Amerika Serikat, itu juga menyatakan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam investasi energi bersih dan perlindungan sumber daya laut.

    Dalam unggahan tersebut, Bloomberg mengungkapkan kegembiraannya dapat bertukar obrolan secara langsung dengan Kepala Negara, di sela Konferensi Internasional di PBB yang kini bergulir.

    “Saya senang dapat berbincang dengannya hari ini tentang bagaimana Bloomberg dan @bloombergdotorg dapat terus menjadi mitra dalam pekerjaan ke depannya,” tulisnya.

    Bloomberg Technoz, pada Jumat (19/9), menyoroti seputar upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalan membangun 65 Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) pada 2025 dengan anggaran tahap I sebesar Rp1,34 triliun.

    KKP juga mengajukan tambahan dana ke Kementerian Keuangan untuk menuntaskan target 100 kampung. KNMP dilengkapi berbagai fasilitas produksi, pelatihan, UMKM, pasar ikan, dermaga, pabrik es, hingga stasiun BBM khusus nelayan.

    Dalam pemberitaan lainnya, Bloomberg juga mengangkat topik seputar peluang energi baru terbarukan berkapasitas di 15 provinsi Indonesia berkapasitas 379,7 MW di 15 provinsi, terpusat di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur.

    Proyek yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada 26 Juni 2025 itu terdiri atas delapan unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sebagai langkah percepatan transisi energi dan kemandirian energi nasional.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • AS Larang Delegasi Iran Belanja Saat Hadiri Sidang Umum PBB

    AS Larang Delegasi Iran Belanja Saat Hadiri Sidang Umum PBB

    New York

    Otoritas Amerika Serikat (AS) memberlakukan pembatasan ketat terhadap delegasi Iran yang menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pekan ini. Washington tidak hanya membatasi pergerakan delegasi Iran, tetapi juga melarang akses ke toko grosir dan barang-barang mewah.

    Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Tommy Pigott, seperti dilansir Reuters, Selasa (23/9/2025), mengatakan bahwa langkah semacam itu bertujuan untuk “memaksimalkan tekanan” terhadap kepemimpinan ulama yang berkuasa di Iran.

    Pigott menuduh pemimpin Teheran membiarkan para pejabat menikmati belanja mewah di luar negeri, sementara rakyat Iran menghadapi “kemiskinan, infrastruktur yang buruk, dan kekurangan air serta listrik”.

    Para pemimpin dunia berkumpul di New York, AS, setiap bulan September untuk menyampaikan pidato selama beberapa hari dalam Sidang Majelis Umum PBB yang berlangsung tahunan. Untuk tahun ini, Sidang Majelis Umum ke-80 PBB dimulai pada Selasa (23/9) waktu setempat.

    Dikatakan oleh Pigott bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio telah memerintahkan delegasi Iran untuk dibatasi pada rute antara hotel mereka dan markas besar PBB hanya untuk urusan resmi.

    Markas besar PBB terletak di area Midtown Manhattan, New York. Sebelum adanya pembatasan, para anggota delegasi Iran diizinkan melakukan perjalanan antara markas PBB, kantor misi Iran untuk PBB, kediaman Duta Besar Iran untuk PBB, dan Bandara Internasional John F Kennedy di area Queens, New York.

    “Keamanan warga Amerika tetap menjadi prioritas utama kami,” kata Pigott, sembari menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan rezim Iran mengeksploitasi Majelis Umum PBB untuk memajukan apa yang mereka sebut sebagai “agenda teroris” atau menikmati hak istimewa yang tidak diberikan kepada rakyatnya sendiri.

    “Langkah-langkah ini mengirimkan pesan yang jelas: Amerika Serikat mendukung rakyat Iran dalam upaya mereka untuk menegakkan akuntabilitas dan mengupayakan masa depan yang lebih baik,” tegas Piggott dalam pernyataannya.

    Kementerian Luar Negeri Iran belum memberikan komentarnya terhadap pembatasan yang diberlakukan oleh AS terhadap delegasinya tersebut.

    Namun diketahui bahwa perekonomian menjadi tantangan utama bagi para ulama yang berkuasa di Iran, yang khawatir akan munculnya kembali unjuk rasa yang meletus sejak tahun 2017 oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah yang marah atas meningkatnya kemiskinan akibat sanksi, salah urus, dan korupsi.

    Meskipun menyimpan ketidakpercayaan yang mendalam terhadap AS, khususnya Presiden Donald Trump, Teheran semakin khawatir bahwa kemarahan publik yang meningkat atas kesulitan ekonomi dapat melemahkan pemerintahan.

    Oleh karena itu, terlepas dari sikap keras kepala para pemimpin ulama Iran di depan publik, Teheran lebih memilih jalur diplomasi untuk menyelesaikan perselisihan puluhan tahun dengan Barat mengenai program nuklirnya.

    AS, sekutu-sekutunya di Eropa, dan Israel menuduh Iran sedang mengembangkan senjata nuklir. Teheran telah berulang kali membantah tuduhan itu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 10
                    
                        Mahfud Siap Gabung Komite Reformasi Polri, Istana: Alhamdulillah…
                        Nasional

    10 Mahfud Siap Gabung Komite Reformasi Polri, Istana: Alhamdulillah… Nasional

    Mahfud Siap Gabung Komite Reformasi Polri, Istana: Alhamdulillah…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Istana mengaku bersyukur bahwa eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolkam) Mahfud MD setuju bergabung dengan Komite Reformasi Polri.
    Hal itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi saat merespons kabar Mahfud bersedia bergabung di komite yang segera dibentuk tersebut.
    “Alhamdulillah beliau menyampaikan kesediaan untuk ikut bergabung,” ujar Prasetyo saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (23/9/2025).
    Meski begitu, Prasetyo menegaskan bahwa susunan keanggotaan Komite Reformasi Polri belum ditetapkan secara resmi.
    “Ya bersama-sama lah, belum ada yang ditunjuk siapa yang akan menjadi ketua,” kata Prasetyo.
    Dia pun meminta semua pihak menunggu pengumuman resmi mengenai siapa saja sosok yang akan bergabung di dalam komite, selain Mahfud MD.
    “Tunggu lah,” singkat Prasetyo.
    Prasetyo menegaskan bahwa pengumuman pembentukan Komite Reformasi Polri kemungkinan akan dilakukan setelah Presiden Prabowo Subianto kembali ke Indonesia.
    Diketahui, Prabowo sedang berada di New York, Amerika Serikat untuk mengikuti Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
    “Kalau dari istana tunggu, mungkin sekembalinya Pak Presiden, berkenaan dengan Komisi Reformasi Kepolisian akan diumumkan,” pungkas Prasetyo.
    Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD menyatakan bersedia bergabung dengan Komite Reformasi Kepolisian yang akan dibentuk Presiden Prabowo Subianto.
    Kesediaannya itu disampaikan langsung kepada Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya yang menemui Mahfud pada Selasa (16/9/2025).
    “Nah, di situlah kami diskusi banyak, tetapi yang ingin saya pastikan dari diskusi yang itu, saya hanya menyampaikan konfirmasi satu hal bahwa saya menyetujui seluruh rencana Pak Prabowo untuk reformasi dan saya bisa ikut membantu dalam tim reformasi Polri,” ujar Mahfud di kanal Youtube Mahfud MD Official, Senin (22/9/2025).
    Mahfud mengaku dapat membantu Prabowo dalam rencananya mereformasi Polri dan memandangnya sebagai bagian kontribusi untuk negara.
    Kendati sudah setuju bergabung dengan Komite Reformasi Kepolisian bentukan Prabowo, Mahfud tidak ingin membahas soal posisinya.
    “Ya nanti kita lihat pada posisi apa, tetapi saya punya beberapa catatan penting kalau mau reformasi Polri sungguh-sungguh,” ujar Mahfud.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Poin-Poin Pidato Prabowo di PBB, dari Dukungan ke Palestina hingga Bakal Akui Israel

    Poin-Poin Pidato Prabowo di PBB, dari Dukungan ke Palestina hingga Bakal Akui Israel

    Bisnis.com, JAKARTA — Dalam pidato yang disampaikan pada Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara, yang diadakan di Majelis Umum PBB pada Senin (22/9/2025), Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan sejumlah poin penting terkait posisi Indonesia terhadap isu Palestina dan upaya perdamaian.

    Berikut adalah rangkuman poin-poin utama pidato Prabowo:

    1. Penegasan Komitmen Indonesia terhadap Solusi Dua Negara

    Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung solusi dua negara sebagai jalan satu-satunya untuk menyelesaikan konflik Palestina. Prabowo menekankan bahwa hanya solusi dua negara yang dapat memastikan perdamaian yang adil dan berkelanjutan di kawasan.

    2. Kutukan terhadap Kekerasan terhadap Warga Sipil

    Presiden Indonesia mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah, khususnya di Gaza. Prabowo menyoroti tragedi kemanusiaan yang sedang berlangsung, dengan ribuan korban jiwa, banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Dia menyatakan bahwa bencana kemanusiaan di Gaza harus segera dihentikan.

    3. Pentingnya Pengakuan Negara Palestina dan Israel

    Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia siap untuk mengakui Negara Israel, tetapi dengan syarat Israel terlebih dahulu mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Indonesia menekankan bahwa pengakuan kedua negara harus menjadi langkah awal untuk menciptakan perdamaian yang langgeng di kawasan.

    4. Dukungan terhadap Deklarasi New York

    Indonesia mendukung penuh implementasi Deklarasi New York, yang memberikan jalur menuju perdamaian yang damai dan adil bagi Palestina dan Israel. Prabowo menegaskan bahwa kemerdekaan Palestina harus diterjemahkan menjadi perdamaian yang nyata, dan pengakuan terhadap Palestina merupakan langkah yang benar dalam sejarah.

    5. Apresiasi untuk Negara-negara yang Telah Mengakui Palestina

    Dalam pidatonya, Prabowo mengapresiasi negara-negara terkemuka yang telah mengambil langkah berprinsip untuk mengakui Palestina, seperti Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal. Dia menyerukan negara-negara lain yang belum bertindak untuk segera mengakui Palestina, mengingat pentingnya mengambil posisi yang benar dalam sejarah.

    6. Seruan untuk Menghentikan Bencana Kemanusiaan dan Perang

    Prabowo menggarisbawahi bahwa menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza dan mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama bagi komunitas internasional. Dia menekankan pentingnya mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan untuk menciptakan perdamaian yang diperlukan umat manusia.

    7. Indonesia Siap Berkontribusi pada Perdamaian

    Presiden Indonesia menegaskan bahwa Indonesia siap berperan aktif dalam proses perdamaian. Ia juga menawarkan dukungan berupa pengiriman pasukan pemelihara perdamaian jika diperlukan untuk memastikan tercapainya solusi damai.

    8. Seruan untuk Perdamaian

    Di akhir pidatonya, Prabowo menyerukan kepada dunia untuk segera mewujudkan perdamaian bagi Palestina dan Israel.

    “Perdamaian, perdamaian sekarang. Perdamaian segera. Kita butuh perdamaian,” tutup Prabowo dalam pidatonya.

  • Prabowo Temui Bos Bloomberg, Bahas Investasi Energi Bersih

    Prabowo Temui Bos Bloomberg, Bahas Investasi Energi Bersih

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto dan Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi (CEO) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani, menemui miliarder sekaligus pendiri Bloomberg LP, Michael Bloomberg hari ini, Selasa (23/9/2025). Pertemuan ini dilakukan di sela-sela lawatan Prabowo di New York, Amerika Serikat.

    Dikutip dari unggahan resmi Instagram Rosan Roeslani, @rosanroeslani, menyebut pertemuan ini membahas tentang peluang investasi Bloomberg LP di Indonesia. Rosan menyebut, ruang kolaborasi ini terbuka untuk memperkuat ekosistem investasi.

    “Kami mendampingi Bapak Presiden Prabowo bertemu dengan pendiri Bloomberg LP, Mr. Mike Bloomberg hari ini membahas peluang kolaborasi strategis untuk memperkuat ekosistem investasi tanah air, seperti energi bersih dan perlindungan sumber daya laut,” tulis Rosan dalam unggahannya, Selasa (23/9/2025).

    Rosan menyebut, Prabowo juga mengajak Bloomberg untuk berkunjung ke Indonesia. Kunjungan ini juga dilakukan untuk memperkuat hubungan kemitraan Bloomberg dan Indonesia.

    “Bapak Presiden juga mengundang Mr. Bloomberg berkunjungan ke Indonesia,” jelasnya.

    Untuk diketahui, hari ini Prabowo tengah melakukan lawatannya ke AS untuk menghadiri forum Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) tentang Solusi Dua Negara untuk Palestina dan Israel, Senin (22/9) kemarin. Acara tersebut digelar untuk mendorong penyelesaian atas masalah Palestina dan Israel.

    Tonton juga video “Orang Terkaya di Dunia versi Bloomberg: Bos LVMH, Bernard Arnault” di sini:

    (rrd/rrd)

  • Pidato Lengkap Prabowo di PBB, Serukan Dukungan Tegas ke Palestina

    Pidato Lengkap Prabowo di PBB, Serukan Dukungan Tegas ke Palestina

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto, menghadiri High-Level International Conference for the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of the Two-State Solution atau Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Senin (22/9/2025).

    Konferensi yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi ini menjadi salah satu forum penting bagi komunitas internasional untuk meneguhkan kembali komitmen global terhadap solusi dua negara, sekaligus menggalang dukungan nyata bagi implementasinya. Indonesia hadir dengan peran sentral sebagai salah satu anggota core group yang mengawal proses perdamaian tersebut.

    Bagi Indonesia, keikutsertaan dalam forum ini bukan sekadar kehadiran formal. Kehadiran Presiden Prabowo di ruang sidang Majelis Umum PBB menegaskan posisi Indonesia yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan dan pengakuan terhadap Negara Palestina. Dengan dukungan internasional yang luas, posisi Palestina diharapkan semakin kuat dalam memperjuangkan perdamaian yang adil, bermartabat, dan sesuai dengan prinsip hukum internasional.

    Konferensi dibuka dengan pidato dari lima tokoh, yakni Presiden Prancis Emmanuel Macron, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Presiden SMU PBB ke-80 Annalena Baerbock, serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menyampaikan pidato secara langsung dari Palestina melalui video.

    Presiden Prabowo mendapat kesempatan berbicara pada urutan ke-5 dari total 33 negara dan organisasi internasional yang diundang memberikan pandangan. Kepala Negara menyampaikan pernyataannya setelah Yordania, Turkiye, Brasil, dan Portugal.

    Jumlah pembicara dalam forum ini dibatasi hingga 33, dengan prioritas diberikan kepada negara-negara core group yang memiliki peran krusial dalam mengawal proses implementasi solusi dua negara, termasuk Indonesia. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di antara para pemimpin dunia mencerminkan tekad Indonesia untuk terus mengawal isu Palestina hingga terwujud solusi yang damai, permanen, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Palestina.

    Para Pemimpin Dunia juga menegaskan dukungan bagi implementasi penuh New York Declaration menuju terwujudnya Two-State Solution. Sebagai anggota Core Group, Indonesia berperan penting dalam penyusunan dokumen yang telah disahkan oleh Majelis Umum PBB ini

    Berikut Pidato Lengkap Prabowo di Konferensi Internasional di PBB terkait Palestina:

    “Yang Terhormat, Presiden Emmanuel Macron, Presiden Republik Perancis, dan Yang Mulia Pangeran Faisal Bin Farhan Al-Saud, Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, selaku ketua bersama dalam pertemuan terhormat ini, menyambut semua pihak.

    Ketua bersama, Yang Mulia, dan perwakilan terhormat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, saya ingin menyampaikan penghargaan yang mendalam dan penghormatan setinggi-tingginya kepada pemerintah Perancis dan Kerajaan Arab Saudi atas kepemimpinan mereka dalam menyelenggarakan pertemuan penting ini.

    Dengan hati yang berat, kami mengenang tragedi yang berlangsung dan tak tertahankan di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya wanita dan anak-anak, telah terenggut, kelaparan mengancam. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

    Oleh karena itu, hari ini dengan penuh martabat, kami berkumpul untuk menjalankan tanggung jawab historis kami. Tanggung jawab ini tidak hanya berbicara tentang nasib Palestina, tetapi juga tentang masa depan Israel, serta kredibilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa itu sendiri.

    Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Oleh karena itu, Indonesia sekali lagi menegaskan komitmennya pada solusi dua negara untuk masalah Palestina. Hanya solusi dua negara ini yang akan membawa perdamaian.

    Kita harus menjamin kemerdekaan Palestina, namun Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan mendukung segala bentuk jaminan bagi keamanan Israel.

    Deklarasi New York telah memberikan jalur yang damai dan adil menuju perdamaian. Kemerdekaan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Itu harus menjadi perdamaian yang nyata bagi semua pihak.

    Yang Mulia, kami mengapresiasi negara-negara terkemuka di dunia yang telah mengambil langkah berprinsip ini. Perancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka lainnya telah mengambil langkah yang benar dalam sejarah.

    Pengakuan terhadap Negara Palestina adalah langkah yang benar di pihak yang benar dalam sejarah. Kepada mereka yang belum bertindak, kami katakan, sejarah tidak akan pernah berhenti.

    Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang sangat diperlukan bagi umat manusia.

    Kami siap untuk mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan pemelihara perdamaian.

    Terima kasih banyak. Perdamaian, perdamaian sekarang. Perdamaian segera. Kita butuh perdamaian.
    Terima kasih banyak.”

  • Mikrofon PM Kanada Juga Mati Saat Pidato Dukung Negara Palestina di PBB

    Mikrofon PM Kanada Juga Mati Saat Pidato Dukung Negara Palestina di PBB

    New York

    Peristiwa mikrofon mati di tengah pidato soal Palestina di PBB juga dialami Perdana Menteri Kanada Mark Carney. Mikrofon itu mati setelah durasi 5 menit berakhir.

    Dilihat dari siaran langsung KTT PBB untuk solusi dua negara Palestina dan Israel di kanal YouTube DW News, Selasa (23/9/2025), Presiden Prancis Emmanuel Macron yang memimpin KTT ini bersama Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud telah menyampaikan ada batas waktu 5 menit bagi setiap kepala negara yang berpidato.

    Jika lewat dari 5 menit, maka mikrofon yang digunakan akan mati secara otomatis. Macron juga menyebut durasi pidato untuk menteri atau perwakilan lain dibatasi 3 menit.

    “Kami ingatkan delegasi dibatasi 5 menit untuk kepala pemerintahan dan untuk menteri dibatasi 3 menit. Mikrofon akan dimatikan secara otomatis,” ujar Macron.

    Setelah menyampaikan regulasi itu, Macron mempersilakan Raja Yordania Abdullah II untuk berpidato pada urutan pertama. Setelahnya, giliran Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang berpidato.

    Mikrofon yang digunakan Erdogan mati otomatis setelah 5 menit. Mikrofon itu mati usai Erdogan menyampaikan desakan ‘Israel, segera tarik pasukan dari Gaza’. Erdogan tetap melanjutkan pidatonya dan mengakhirinya sekitar 1 menit setelah mikrofon mati.

    Dilansir Antara, mikrofon mati juga dialami Prabowo. Mikrofon itu mati saat Prabowo menyampaikan kalimat ‘Kami bersedia menyediakan pasukan perdamaian’.

    Prabowo tampak melanjutkan pidatonya setelah mikrofon mati. Prabowo mengakhiri pidato sekitar 1 menit setelah mikrofon mati dan disambut tepuk tangan delegasi yang hadir dalam KTT tersebut.

    Momen mikrofon mati juga terjadi saat PM Kanada Mark Carney berpidato di forum tersebut. Dalam pidatonya, Carney mendeklarasikan dukungan Kanada terhadap negara Palestina. Dia menyatakan Kanada selalu mendukung solusi dua negara, Palestina dan Israel, sejak tahun 1947.

    “Sejak 1947, telah menjadi kebijakan setiap pemerintahan Kanada untuk mendukung solusi dua negara bagi perdamaian abadi di Timur Tengah. Posisi ini merupakan visi dari deklarasi dukungan terhadap negara Palestina yang berdaulat dan demokratis membangun masa depan perdamaian dan keamanan berdampingan dengan negara Israel,” ujar Carney dalam bahasa Inggris.

    Carney menggunakan bahasa Inggris dan Prancis dalam pidatonya. Carney kembali menegaskan pengakuan Kanada atas negara Palestina.

    “Kanada mengakui negara Palestina,” ujar Carney yang disambut tepuk tangan delegasi dalam KTT tersebut.

    Dia mengatakan negara Palestina itu harus dipimpin oleh otoritas Palestina. Dia juga mengatakan berdirinya negara Palestina harus menjadi akhir dari keberadaan Hamas. Dia mengatakan Kanada berpandangan bahwa perdamaian dan keamanan bagi Israel juga akan didapatkan lewat solusi dua negara.

    Setelah durasi 5 menit berakhir, mikrofon yang digunakan Carney langsung mati. Namun, Carney tetap berpidato dan baru mengakhirinya sekitar 1 menit kemudian.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/imk)

  • Prabowo Pidato soal Palestina di PBB, Puan: Kami Bangga, Presiden Mewakili Rakyat Indonesia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 September 2025

    Prabowo Pidato soal Palestina di PBB, Puan: Kami Bangga, Presiden Mewakili Rakyat Indonesia Nasional 23 September 2025

    Prabowo Pidato soal Palestina di PBB, Puan: Kami Bangga, Presiden Mewakili Rakyat Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, menanggapi seruan Presiden Prabowo Subianto terkait dukungan kemerdekaan Palestina yang disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025).
    Puan menuturkan, suatu kehormatan besar bagi bangsa Indonesia yang diberikan urutan ketiga dalam pidato di KTT PBB.
    “Tentunya kami DPR merasa bangga bahwa Presiden Prabowo mewakili rakyat Indonesia,” ujar Puan di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2025).
    Puan melanjutkan, kehadiran Indonesia di PBB merupakan wujud diplomasi bebas aktif untuk membantu terwujudnya perdamaian dunia.
    Menurut dia, pidato Prabowo menunjukkan posisi Indonesia yang akan tetap mendukung kemerdekaan Palestina dan dukungan kemanusiaan di Gaza.
    “Tetap akan terus mendukung kemerdekaan Palestina dan menyatakan bahwa situasi dunia global yang seperti ini, beliau menyatakan posisi kita akan terus mendukung kemanusiaan di Gaza,” ucap Puan.
    “Jadi sebagai rakyat Indonesia, ini suatu momentum bagi kita untuk bisa menyuarakan suara Indonesia di forum internasional,” imbuh dia.
    Sebelumnya, Prabowo menyerukan kepada negara-negara di dunia untuk mendukung kemerdekaan Palestina dalam forum KTT PBB di New York.
    Forum itu dipimpin oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
    Forum ini dibuka oleh pimpinan sidang, yakni Emmanuel Macron, Pangeran Faisal, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Majelis Umum PBB Annalena Baerbock, dan juga sambutan secara virtual dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
    Dalam pidatonya, Prabowo mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil di Palestina.
    “Dengan sepenuh hati, kami mengenang tragedi tak terperi yang sedang berlangsung di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, kelaparan membayangi,” kata Prabowo.
    “Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak berdosa,” ujar dia.
    Prabowo pun memuji langkah sejumlah negara yang sudah mengakui kemerdekaan negara Palestina dalam rangka mencapai solusi dua negara atau
    two-state solution
    .
    Ia menyerukan agar negara-negara lain juga mengakui kemerdekaan Palestina dan menghentikan perang yang ada.
    “Pengakuan negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar. Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan: Sejarah tidak berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza,” kata Prabowo.
    “Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, kita harus mengatasi kecurigaan, kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Apakah Pengakuan dari Banyak Negara Berpengaruh Bagi Palestina?

    Apakah Pengakuan dari Banyak Negara Berpengaruh Bagi Palestina?

    Jakarta

    Prancis menjadi negara terkini yang secara resmi mengakui negara Palestina.

    Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan, “Waktunya untuk perdamaian telah tiba” dan “tidak ada yang membenarkan perang yang sedang berlangsung di Gaza”.

    Prancis dan Arab Saudi menjadi tuan rumah pertemuan puncak satu hari di Majelis Umum PBB yang berfokus pada rencana solusi dua negara untuk konflik tersebut. Negara-negara G7, Jerman, Italia, dan AS, tidak hadir.

    Macron mengonfirmasi bahwa Belgia, Luksemburg, Malta, Andorra, dan San Marino juga akan mengakui negara Palestina, setelah UK, Kanada, Australia, dan Portugal mengumumkan pengakuan tersebut pada Minggu (21/09).

    Macron mengatakan kepada konferensi tersebut bahwa waktunya telah tiba untuk menghentikan perang dan membebaskan sisa sandera Israel yang ditawan oleh Hamas.

    Ia memperingatkan tentang “bahaya perang tanpa akhir” seraya menegaskan “kebenaran harus selalu menang atas kekuatan”.

    Menurutnya, komunitas internasional telah gagal membangun perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah sehingga “kita harus melakukan segala daya upaya untuk menjaga kemungkinan solusi dua negara” yang akan mempertemukan “Israel dan Palestina dalam damai dan aman”.

    Ia mengatakan Prancis hanya akan membuka kedutaan untuk negara Palestina ketika semua sandera yang ditahan Hamas dibebaskan dan gencatan senjata telah disepakati.

    Menjelang pengumuman Macron, bendera Palestina dan Israel dipajang di Menara Eiffel pada Minggu (21/09) malam.

    Sejumlah balai kota di Prancis juga mengibarkan bendera Palestina pada Senin (22/09), meski pemerintah Prancis mengimbau kepada para wali kota untuk menjaga netralitas.

    AFP via Getty ImagesBendera Palestina dipajang di bagian depan Balai Kota Paris, Prancis, Senin (22/09).

    Pengakuan negara Palestina oleh Prancis, Kerajaan Bersatu (UK), Kanada, dan Australia, merupakan momen penting.

    “Palestina tidak pernah sekuat ini di seluruh dunia dibanding sekarang,” kata Xavier Abu Eid, mantan pejabat Palestina.

    “Dunia kini bergerak untuk Palestina.”

    Diplomat Palestina, Huzam Zomlot, pada awal bulan ini menyatakan pengakuan tersebut menjadi momen krusial.

    “Apa yang akan dilihat di New York, mungkin adalah upaya terakhir untuk mengimplementasikan solusi dua-negara. Jangan sampai itu gagal” kata Zomlot memperingatkan.

    “Itu berarti Israel hidup berdampingan dengan negara Palestina yang layak. Saat ini, keduanya tidak terwujud,” ujar Zomlot yang merupakan Kepala Misi Palestina untuk UK.

    Persoalannya kini: Apakah pengakuan simbolis dari banyak negara ini berpengaruh? Kemudian, siapa kelak pemimpinnya ketika negara ini kembali berdiri?

    Akankah cukup pengakuan simbolis?

    Saat ini, Palestina menghadapi berbagai krisis, salah satunya terkait kepemimpinan. Mahmoud Abbas kini berusia hampir 90 tahun.

    Sementara Marwan Baghouti yang diprediksi berpotensi menjadi pemimpin, kini tengah dipenjara.

    Hamas yang “dihancurkan” dan wilayah Tepi Barat yang mulai “terpecah” juga menambah genting krisis kepemimpinan di Palestina.

    Akan tetapi, pengakuan internasional yang berdatangan tetap berarti.

    “Itu bisa sangat berharga. Meski tergantung juga mengapa negara-negara ini melakukannya dan apa sebenarnya niat mereka,” kata pengacara Palestina, Diana Buttu.

    Seorang pejabat pemerintah UK, yang tidak ingin disebutkan namanya, berkata pengakuan simbolis saja tidak cukup.

    “Pertanyaannya adalah apakah kita bisa mendapatkan kemajuan menuju sesuatu yang bermakna sehingga Majelis Umum PBB tidak hanya menjadi pesta pengakuan,” ujarnya.

    Deklarasi New York yang diumumkan akhir Juli 2025 berisi penegasan terhadap solusi dua negara dengan sejumlah syarat seperti:

    Pengakuan kenegaraan Palestina dengan dukungan bagi Otoritas Palestina (PA)Membuka akses bantuan kemanusiaan, rekonstruksi dan pemulihan di Gaza dan Tepi BaratPenyatuan Gaza dan Tepi BaratNormalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab.

    Deklarasi ini disebut mengikat para penandatangan, termasuk UK, untuk mengambil “langkah-langkah konkret, terikat waktu, dan tidak dapat dibatalkan untuk penyelesaian damai masalah Palestina.”

    AFP via Getty ImagesMarwan Barghouti muncul sebagai pemimpin populer selama pemberontakan Palestina kedua.

    Persoalannya, syarat yang harus segera dipenuhi pascapengakuan ini kemungkinan berhadapan dengan hambatan yang sangat besar, kata pejabat di London.

    Apalagi hingga saat ini, AS memiliki hak veto di PBB terkait pengakuan negara Palestina dan pernah berulangkali menggunakannya.

    Pada Agustus, AS juga mengambil langkah tidak biasa dengan mencabut atau menolak visa bagi puluhan pejabat Palestina, yang kemungkinan melanggar aturan PBB sendiri.

    Abbas, bahkan, hanya bisa memberikan pernyataan melalui video pada sidang umum PBB.

    Selain itu, Trump tampaknya masih terpaku pada versi “Rencana Riviera” yang memuat tujuan AS mengambil “posisi kepemilikan jangka panjang” atas Gaza.

    Namun, jika pengakuan simbolis ini berdampak, bagaimana kelanjutannya?

    Apa saja syarat negara dan bagaimana realitanya?

    Konvensi Montevideo 1933 menetapkan empat kriteria untuk sebuah negara. Berikut kriterianya:

    Populasi permanen: Palestina bisa memenuhi kriteria ini, meskipun perang di Gaza membuat kondisi penduduknya sangat berisiko.Kapasitas untuk menjalin hubungan internasional: Dr. Zomlot adalah bukti dari kemampuan ini.Wilayah yang ditentukan: Inilah poin yang belum terpenuhi. Tanpa kesepakatan perbatasan yang pasti dan tanpa proses perdamaian yang nyata, sulit untuk mengetahui dengan jelas wilayah Palestina.Pemerintahan yang berfungsi: Ini merupakan tantangan besar bagi Palestina.

    Mengenai wilayah, ada tiga bagian area yang didambakan warga Palestina sebagai suatu negara, yaitu: Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.

    Sayangnya, ketiga wilayah ini diduduki oleh Israel sejak Perang Enam Hari 1967.

    BBC

    Sekilas melihat peta, terlihat awal masalahnya. Tepi Barat dan Jalur Gaza telah terpisah secara geografis oleh Israel selama tiga perempat abad atau tepatnya sejak kemerdekaan Israel pada tahun 1948.

    Memasuki 1967 dengan serangan yang dilancarkan Israel, perluasan permukiman telah menggerogoti Tepi Barat hingga memecahnya menjadi entitas politik dan ekonomi.

    Baca juga:

    Situasi ini terus berlanjut. Kehadiran militer Israel dan permukiman Yahudi membuat Otoritas Palestina (PA), yang dibentuk setelah Kesepakatan Damai Oslo pada 1990-an, hanya menguasai sekitar 40% wilayah.

    Sementara itu, Yerusalem Timur, yang dianggap Palestina sebagai ibu kota mereka, kini dikelilingi permukiman Yahudi yang secara bertahap memutus kota tersebut dari Tepi Barat.

    Nasib Gaza, tentu saja, jauh lebih buruk. Setelah hampir dua tahun perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada Oktober 2023, sebagian besar wilayahnya telah hancur.

    Selain wilayah yang sudah tercerai berai dan porak poranda, Palestina harus berhadapan dengan persoalan kepemimpinan.

    ‘Kami butuh kepemimpinan baru’

    Untuk menjawab problem kepemimpinan baru ini, perlu dirunut lagi sejarah yang melingkupi Palestina.

    Pada 1994, kesepakatan antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengarah pada pembentukan Otoritas Nasional Palestina (PA).

    Otoritas ini memiliki kendali sipil parsial atas warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

    Namun, sejak konflik berdarah pada 2007 antara Hamas dan faksi utama PLO, Fatah, warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat diperintah oleh dua pemerintahan yang bersaing.

    Hamas di Gaza dan Otoritas Palestina di Tepi Barat, yang diakui secara internasional, dengan presidennya Mahmoud Abbas.

    Bloomberg via Getty ImagesAbbas hampir menginjak usia ke-90

    Perpecahan politik ini terus berlangsung selama 18 tahun, ditambah 77 tahun pemisahan geografis, membuat Tepi Barat dan Jalur Gaza semakin terpisah.

    Politik Palestina kian mengkristal dan membuat sebagian besar warga Palestina sinis terhadap pemimpin mereka. Bahkan mereka sulit percaya akan adanya rekonsiliasi internal, apalagi menjadi sebuah negara yang utuh.

    Adapun pemilihan presiden dan parlemen terakhir diadakan pada 2006. Dengan kata lain, tidak ada warga Palestina di bawah usia 36 tahun yang pernah memberikan suara di Tepi Barat atau Gaza.

    “Sangat tidak masuk akal bahwa kami tidak mengadakan pemilihan selama ini,” kata pengacara Palestina Diana Buttu.

    “Kami butuh kepemimpinan baru.”

    Di tengah serangan bertubi-tubi di Gaza sejak Oktober 2023, masalah ini menjadi semakin mendesak.

    Di hadapan kematian puluhan ribu warganya, Otoritas Palestina yang dipimpin Abbas, yang bermarkas di Tepi Barat, hanya seolah menjadi penonton yang tak berdaya.

    MAHMUD HAMS/AFP via Getty ImagesLebih dari 60.000 orang telah tewas di Gaza sejak Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.

    Siapakah sosok pemimpin Palestina di masa depan?

    Mundur beberapa dekade silam, Ketua Otoritas Nasional Palestina, Yasser Arafat, kembali dari pengasingan bertahun-tahun. Para politisi Palestina lokal pun mulai merasa terpinggirkan.

    “Orang dalam” mulai merasa kesal dengan gaya kepemimpinan yang dominan dari “orang luar” Arafat. Isu korupsi di lingkaran Arafat juga berdampak pada reputasi Otoritas Palestina.

    Di sisi lain, Otoritas Palestina juga seperti tidak mampu menghentikan kolonisasi bertahap Israel di Tepi Barat. Dengan demikian, janji kemerdekaan dan kedaulatan pun urung ditepati.

    Padahal pada September 1993, terjadi jabat tangan bersejarah Arafat dengan mantan Perdana Menteri Israel, Yizhak Rabin, di halaman Gedung Putih yang melambungkan harapan merdeka dan berhentinya penjajahan di tanah Palestina.

    REUTERS/Gary HershornJabat tangan bersejarah Arafat dengan Yizhak Rabin di halaman Gedung Putih, bersama Presiden AS Bill Clinton.

    Memasuki tahun-tahun selanjutnya, politik di Palestina kian tidak kondusif karena inisiatif perdamaian yang gagal, perluasan terus-menerus pemukiman Yahudi, kekerasan oleh ekstremis dari kedua belah pihak, pergeseran politik Israel ke kanan, dan perpecahan kekerasan pada 2007 antara Hamas dan Fatah.

    “Dalam keadaan normal, tokoh-tokoh baru dan generasi baru seharusnya muncul,” kata sejarawan Palestina Yezid Sayigh.

    “Namun hal itu tidak mungkin terjadi. Penduduk Palestina di wilayah yang diduduki sudah terpecah belah secara besar-besaran ke dalam ruang-ruang kecil yang terpisah, dan hal itu membuat hampir tidak mungkin bagi tokoh-tokoh baru untuk muncul dan bersatu.”

    Baca juga:

    Kendati demikian, nama Marwan Barghouti muncul kemudian. Lahir dan dibesarkan di Tepi Barat, ia aktif di Fatah sejak usia 15 tahun.

    Barghouti muncul sebagai pemimpin populer selama pemberontakan Palestina kedua, sebelum ditangkap dan didakwa merencanakan serangan yang menewaskan lima warga Israel.

    Ia selalu membantah tuduhan itu, meski tetap dipenjara di Israel sejak 2002.

    Namun, ketika warga Palestina membicarakan calon pemimpin masa depan, mereka berakhir membicarakan seorang pria yang telah dipenjara selama hampir seperempat abad itu.

    Getty ImagesRumor tentang korupsi di lingkaran Arafat tidak banyak membantu meningkatkan reputasi Otoritas Palestina.

    Jajak pendapat terbaru oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina yang berbasis di Tepi Barat menemukan bahwa 50% warga Palestina akan memilih Barghouti sebagai presiden, jauh mengungguli Mahmoud Abbas, yang telah menjabat sejak 2005.

    Meskipun Barghouti adalah anggota senior Fatah, faksi yang berkonflik dengan Hamas, namanya disebut-sebut sebagai salah satu tahanan politik yang ingin dibebaskan Hamas sebagai imbalan bagi sandera Israel di Gaza. Namun, Israel tidak menunjukkan indikasi akan membebaskannya.

    AFP via Getty ImagesSebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa Barghouti adalah pilihan utama rakyat Palestina untuk pemimpin, jauh di depan Mahmoud Abbas.

    Pada pertengahan Agustus, sebuah video beredar, memperlihatkan Barghouti yang berusia 66 tahun dalam kondisi kurus dan lemah diejek oleh Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben Gvir.

    Ini adalah kali pertama Barghouti terlihat secara publik dalam beberapa tahun terakhir.

    Netanyahu dan kemerdekaan negara Palestina

    Bahkan sebelum Serangan ke Gaza, penolakan Benjamin Netanyahu terhadap kemerdekaan Palestina sudah jelas.

    Pada Februari 2024, ia mengatakan, “Semua orang tahu bahwa saya adalah orang yang selama puluhan tahun menghalangi pembentukan negara Palestina yang akan mengancam keberadaan kita.”

    Meskipun ada seruan internasional agar Otoritas Palestina (PA) mengambil alih kendali Gaza, Netanyahu bersikeras bahwa PA tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan Gaza di masa depan, karena Abbas disebutnya tidak mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Baca juga:

    Pada Agustus, Israel memberikan persetujuan akhir untuk proyek pemukiman yang secara efektif akan memisahkan Yerusalem Timur dari Tepi Barat.

    Rencana untuk 3.400 unit perumahan disetujui yang kemudian memantik pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich bahwa rencana ini akan mengubur gagasan negara Palestina “karena tidak ada yang perlu diakui dan tidak ada yang akan mengakui”.

    Reuters”Hari setelah perang di Gaza, baik Hamas maupun Otoritas Palestina tidak akan ada di sana,” kata Netanyahu pada pertengahan Februari.

    “Ini bukanlah keadaan baru. Itu telah terjadi selama bertahun-tahun,” kata sejarawan Palestina Yezid Sayigh.

    “Bahkan saat bisa membawa malaikat Mikail ke bumi dan menjadikannya kepala Otoritas Palestina sekali pun, tetap tidak akan membuat perbedaan. Karena kondisi saat ini membuat kesuksesan apa pun menjadi mustahil,” ujar Sayigh.

    Satu hal yang pasti: jika negara Palestina benar-benar terbentuk, Hamas tidak akan memimpinnya.

    Ini berdasarkan pada Deklarasi New York pada Juli lalu yang disponsori oleh Prancis dan Arab Saudi.

    Di situ, ada pernyataan bahwa “Hamas harus mengakhiri kekuasaannya di Gaza dan menyerahkan senjatanya kepada otoritas Palestina.”

    Atas pernyataan itu, Deklarasi New York ini didukung oleh semua negara Arab dan kemudian diadopsi oleh 142 anggota Majelis Umum PBB.

    Adapun Hamas, mereka menyatakan siap menyerahkan kekuasaan di Gaza kepada administrasi teknokrat yang independen.

    Bagaimana masa depan harapan Palestina?

    Masa depan jangka panjang Gaza mungkin terletak di antara Deklarasi New York, rencana Trump, dan rencana rekonstruksi Arab.

    Dalam rencana tersebut tidak menyebutkan Otoritas Palestina, hanya merujuk pada “pemerintahan mandiri Palestina yang direformasi”, atau hubungan masa depan antara Gaza dan Tepi Barat.

    Baca juga:

    Semua rencana, dengan cara yang sangat berbeda, berharap dapat menyelamatkan sesuatu dari bencana yang menimpa Gaza dalam dua tahun terakhir.

    Apapun yang muncul, hal itu harus menjawab pertanyaan tentang bagaimana Palestina dan kepemimpinannya akan terlihat.

    Namun, bagi Palestina seperti Diana Buttu, ada masalah yang jauh lebih mendesak.

    Dia ingin komunitas internasional mencegah lebih banyak pembunuhan rakyat Palestina.

    “Dan melakukan sesuatu untuk menghentikannya.”

    Getty ImagesTrump dan Starmer memiliki pandangan yang berbeda mengenai masalah tersebut.

    Lihat Video ‘Bendera Palestina Dikibarkan di London setelah Pengakuan Inggris’:

    (ita/ita)