kab/kota: New York

  • Danantara Trust Fund dan Gates Foundation kerja sama tiga bidang

    Danantara Trust Fund dan Gates Foundation kerja sama tiga bidang

    New York, Amerika Serikat (ANTARA) – Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan Roeslani menyampaikan bahwa kerja sama antara Danantara Trust Fund dan Gates Foundation akan bergerak pada tiga bidang, yaitu pendidikan, sanitasi air, dan kesehatan.

    Rosan menjelaskan bahwa Danantara Trust Fund bersama Gates Foundation akan menggelar rangkaian sesi bersama (joint session) dalam program yang disebut Philanthropy Lab.

    “Kita ada sesi bersama Danantara Trust Fund dengan Gates Foundation, kita bilangnya Philanthropy Lab. Itu akan bergerak terutama pada tiga bidang, tadi disampaikan Pak Presiden. Tadi edukasi, kemudian kita bilangnya pendidikan, kemudian wash, itu adalah water sanitasi, dan juga health,” kata Rosan di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) waktu setempat.

    Rosan mengatakan kegiatan sesi bersama akan berlangsung hingga Januari dan setelah itu akan dilanjutkan dengan penandatanganan kerja sama konkret pada tiga bidang tersebut.

    Ia memaparkan bahwa Danantara Trust Fund pada tahun 2025 ini menyiapkan penempatan dana sebesar 100 juta dolar AS. Dari total dividen yang diterima setiap tahun, sekitar 1–2 persen akan dialokasikan ke dalam trust fund tersebut untuk mendukung kegiatan pada tiga bidang itu.

    Selain dengan Gates Foundation, Rosan menambahkan bahwa Danantara juga terbuka menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga filantropi lainnya.

    “Secara prinsip kita juga sudah berbicara dengan banyak filantropi dan kita menginginkan hub dari filantropi ini bisa ada di Indonesia. Jadi, kita juga menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain,” ucapnya.

    Rencana kerja sama Danantara dengan Gates Foundation terungkap pada awal Mei 2025 saat Pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates datang ke Indonesia.

    Saat itu, Rosan mengungkapkan rencana membentuk badan filantropi Danantara Trust dan mengajak Bill & Melinda Gates Foundation untuk bekerja sama.

    Rosan menyebut badan filantropi Danantara Trust itu rencananya akan menampung 1 persen sampai 2,5 persen dividen yang diterima Danantara setiap tahunnya.

    “Kami sudah running number-nya, pada awal tahun kami memang akan taruh dahulu 100 juta dolar AS dan kami sudah lihat angkanya mungkin dalam waktu lima hingga enam tahun ini. Kita sudah bisa memberi satu miliar dolar AS ke Danantara Trust Fund,” kata Rosan saat jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5).

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Poin-poin Penting Pidato Perdana Prabowo di Sidang Umum PBB ke-80

    Poin-poin Penting Pidato Perdana Prabowo di Sidang Umum PBB ke-80

    Bisnis.com, JAKARTA – Ruang Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi saksi kembalinya Indonesia di podium dunia. Setelah satu dekade absen kehadiran langsung, Presiden RI Prabowo Subianto untuk pertama kalinya hadir menyampaikan pidato perdananya pada Selasa (23/9/2025). 

    Presiden Prabowo berbicara pada sesi pertama Debat Umum dengan posisi istimewa, yakni urutan ketiga. Prabowo berpidato setelah pembukaan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Sebagai informasi, Brasil, yang sejak 1955 selalu membuka sidang sebagai tradisi diplomatik, tampil di urutan pertama. Amerika Serikat, sebagai tuan rumah, mendapat giliran kedua. Tepat setelah keduanya, Presiden Prabowo berdiri membawa suara Indonesia ke hadapan dunia.

    Kehadiran Presiden Prabowo di podium Majelis Umum PBB menandai babak baru diplomasi Indonesia. Sepuluh tahun terakhir, Presiden Joko Widodo sempat menyampaikan pidato secara daring saat pandemi Covid-19, sementara selebihnya Indonesia diwakili Wakil Presiden maupun Menteri Luar Negeri.

    Posisi pidato Presiden Prabowo juga menorehkan sejarah tersendiri. Sebelumnya, Presiden Soekarno pernah berpidato di urutan ke-46, Presiden Soeharto di urutan ke-61, dan Presiden Megawati Soekarnoputri di urutan ke-17. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tercatat tiga kali berpidato dengan urutan 20, 21, dan 16, sementara Presiden Joko Widodo dua kali hadir secara daring di urutan ke-16.

    Kini, Presiden Prabowo menempati urutan ke-3 saat pidato, salah satu posisi paling awal dan paling bergengsi yang pernah diraih Indonesia di forum Sidang Majelis Umum PBB.

    Di hadapan para pemimpin dunia yang hadir di ruang sidang Majelis Umum PBB, Presiden Prabowo membuka pidato perdananya dengan penuh penghormatan. Kepala Negara menekankan pentingnya persaudaraan universal di tengah perbedaan bangsa dan agama.

    “Sungguh suatu kehormatan besar bagi saya untuk berdiri di General Assembly Hall yang agung ini, di antara para pemimpin yang mewakili hampir seluruh umat manusia. Kita berbeda ras, agama, dan kebangsaan, namun kita berkumpul bersama sebagai satu keluarga. Kita di sini pertama dan terutama sebagai sesama manusia, masing-masing diciptakan setara, dianugerahi hak yang tidak dapat dicabut untuk hidup, kebebasan, dan mengejar kebahagiaan,” ujar Prabowo di hadapan hadirin di markas PBB, Selasa (23/9/2025). 

    Berikut Poin-poin Penting Pidato Perdana Prabowo di Sidang Umum PBB

    1. Prabowo Cerita Masa Penjajahan RI dan Penderitaan Kolonialisme 

    Presiden Prabowo Subianto menggunakan panggung Sidang Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat, Rabu (23/9/2025), untuk mengingatkan dunia bahwa Indonesia pernah mengalami penderitaan panjang akibat kolonialisme. Pesan ini disampaikan sebagai ajakan agar negara-negara bersatu melawan ketidakadilan dan penindasan global.

    “Selama berabad-abad, orang Indonesia telah hidup di bawah dominasi kolonial, penindasan, dan kejahatan. Kita diperlakukan lebih rendah dari binatang di negeri kita sendiri,” ujar Prabowo lantang.

    Pernyataan itu disambut hening penuh perhatian di ruang sidang Majelis Umum PBB. Menurut Prabowo, pengalaman Indonesia menjadi bukti nyata bahwa penjajahan hanya meninggalkan luka mendalam, kemiskinan, dan keterbelakangan bagi bangsa yang ditindas.

    Dia menambahkan, rakyat Indonesia juga tahu bagaimana rasanya ditinggalkan keadilan, hidup dalam sistem yang timpang, dan kehilangan kesempatan yang seharusnya dimiliki oleh semua manusia.

    “Kami tahu bagaimana artinya hidup dalam apartheid, bagaimana artinya hidup dalam ketidakadilan dan kekacauan,” katanya.

    Meski begitu, Prabowo menekankan bahwa perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan tak pernah dilakukan sendiri. Solidaritas dunia, kata dia, menjadi penopang penting. Banyak negara berdiri bersama Indonesia, memberikan dukungan diplomatik maupun bantuan nyata di masa-masa sulit.

    “Solidaritas dunia membantu kami dalam perjuangan untuk kemerdekaan, mengatasi penderitaan, penyakit, dan kekacauan. Dukungan itu datang dari berbagai bangsa yang peduli terhadap keadilan,” ucapnya.

    2. Prabowo Ingatkan Peran Penting PBB

    Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap multilateralisme dan peran sentral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai benteng perdamaian dunia.

    Prabowo menyoroti bahwa dunia saat ini dipenuhi konflik, ketidakpastian, dan ketidakadilan yang mengancam masa depan umat manusia. Ia menekankan bahwa menyerah pada pesimisme bukanlah pilihan.

    “Kita tidak bisa menyerah. Kita tidak bisa menyerahkan harapan atau cita-cita kita. Kita harus mendekat, bukan menjauh,” ujar Prabowo.

    Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan pentingnya solidaritas global. Menurutnya, dunia pasca Perang Dunia II hanya bisa bertahan berkat kerja sama internasional dan institusi multilateral. PBB, lanjutnya, adalah wujud nyata dari semangat itu.

    “PBB lahir dari pengorbanan jutaan jiwa. Dia diciptakan untuk menjaga keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua orang. Kita harus terus memperkuatnya,” tegasnya.

    Prabowo menyatakan Indonesia telah merasakan langsung manfaat kerja sama internasional. Melalui PBB dan lembaga-lembaganya, Indonesia mendapat dukungan penting dalam pembangunan setelah kemerdekaan. Hal itu, katanya, menjadi dasar bagi Indonesia untuk terus berkomitmen pada kerja sama multilateral.

    3. Prabowo Pamer RI Swasembada Beras

    Presiden Prabowo Subianto mengumumkan capaian penting Indonesia di sektor pangan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia berhasil mencapai swasembada beras dan bahkan sudah mulai mengekspor ke sejumlah negara, termasuk memberikan bantuan pangan ke Palestina.

    “Kami sekarang cukup untuk diri sendiri, bahkan mulai membantu negara lain. Indonesia telah mengirimkan beras ke Palestina sebagai wujud solidaritas,” ujarnya, Rabu (23/9/2025).

    Lebih lanjut, dia menekankan bahwa pencapaian ini bukan hanya hasil kebijakan pertanian, tetapi juga komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

    “Beras bukan sekadar komoditas, melainkan simbol kedaulatan dan keadilan sosial,” tegasnya.

    Menurut Prabowo, keberhasilan itu dicapai berkat kombinasi modernisasi pertanian, pembangunan infrastruktur irigasi, serta dukungan langsung kepada petani.

    “Kami membangun rantai pasok pangan yang tangguh, dari desa hingga ke pasar dunia,” katanya.

    Prabowo juga menegaskan bahwa kemandirian pangan adalah salah satu syarat penting bagi stabilitas global.

    “Tanpa pangan, tidak ada perdamaian. Tanpa pangan, tidak ada keadilan,” ucapnya.

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 23 September 2025. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

    4. Prabowo Desak Reformasi Tata Kelola Global

    Prabowo menekankan perlunya reformasi tata kelola global yang lebih adil, inklusif, dan mencerminkan kepentingan semua negara, terutama negara-negara berkembang di belahan dunia selatan atau Global South.

    Prabowo menyoroti ketimpangan besar dalam struktur lembaga internasional yang menurutnya masih didominasi oleh negara-negara besar.

    “Tata kelola dunia saat ini seringkali tidak adil. Negara-negara berkembang masih menjadi penonton, padahal mereka paling terdampak oleh keputusan global,” ujar Prabowo, Selasa (23/9/2025).

    Dia menyebut masalah perubahan iklim, krisis pangan, energi, hingga konflik bersenjata, justru banyak membebani negara berkembang.

    “Mereka yang paling sedikit berkontribusi terhadap krisis global justru paling berat menanggung akibatnya,” tegasnya.

    Prabowo menyerukan agar lembaga internasional, termasuk PBB, direformasi agar lebih demokratis dan responsif. Dia menyinggung perlunya memperluas partisipasi negara-negara Global South dalam pengambilan keputusan strategis.

    “Tidak bisa dunia hanya dikendalikan oleh segelintir negara kaya,” katanya.

    Dalam pidatonya, Prabowo juga menekankan pentingnya solidaritas global dalam mengatasi tantangan bersama.

    “Kita tidak bisa menghadapi krisis iklim, pandemi, atau konflik hanya dengan pendekatan sepihak. Kita butuh tata kelola baru yang benar-benar bekerja untuk semua,” ujarnya.

    5. Prabowo Ingin Kirim 20.000 Pasukan Perdamaian 

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan tawaran besar Indonesia dalam mendukung perdamaian dunia dengan mengirimkan hingga 20.000 pasukan untuk memperkuat misi perdamaian PBB.

    Prabowo menegaskan, dunia menghadapi gelombang konflik yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan retorika. Diperlukan langkah nyata untuk melindungi warga sipil, mencegah genosida, dan menghentikan agresi bersenjata.

    “Indonesia siap memainkan peran lebih besar. Kami menawarkan hingga 20.000 pasukan terlatih untuk membantu misi penjaga perdamaian PBB, di mana pun dibutuhkan,” ujarnya tegas.

    Menurut Prabowo, kontribusi ini merupakan kelanjutan dari tradisi panjang Indonesia sebagai salah satu kontributor utama pasukan penjaga perdamaian PBB. Saat ini, Indonesia sudah menempatkan lebih dari 2.700 personel di berbagai misi, menjadikannya salah satu dari 10 besar kontributor dunia.

    “Namun situasi global saat ini menuntut lebih. Kami percaya Indonesia, dengan sejarahnya sebagai bangsa pejuang kemerdekaan dan prinsip politik bebas-aktif, memiliki legitimasi moral untuk memperluas peran di kancah internasional,” imbuhnya.

    Prabowo menyebutkan bahwa pasukan perdamaian tambahan dari Indonesia dapat dikerahkan ke sejumlah titik konflik yang paling mendesak, termasuk di Gaza, Ukraina, Sudan, dan kawasan lain yang dilanda krisis kemanusiaan.

    “Kami tidak hanya menawarkan pasukan, tetapi juga tenaga medis, insinyur, dan ahli logistik untuk mendukung stabilisasi,” jelasnya.

    6. Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Perang Israel vs Palestina

    Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara (two states solutions) dalam penyelesaian konflik di Gaza. Menurutnya, perdamaian hanya akan terwujud jika hak Palestina dan keamanan Israel diakui serta dijamin oleh komunitas internasional.

    “Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan begitu kita bisa memiliki perdamaian sejati, perdamaian yang nyata, tanpa kebencian dan tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara,” ucapnya.

    Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara menyoroti tragedi kemanusiaan di Gaza yang makin parah dan mendesak agar dunia tidak berpaling dari tragedi tersebut.

    Presiden menegaskan bahwa jutaan orang kini menghadapi trauma, kelaparan, hingga ancaman kematian di depan mata komunitas internasional.

    “Saat ini juga, orang-orang tak bersalah menangis meminta pertolongan, menangis ingin diselamatkan. Siapa yang akan menyelamatkan mereka? Siapa yang akan menyelamatkan orang-orang tak bersalah? Siapa yang akan menyelamatkan orang tua dan perempuan? Jutaan orang menghadapi bahaya saat kita duduk di sini,” katanya.

    Presiden Prabowo kemudian mengingatkan pentingnya peran PBB sebagai pilar utama dalam menjaga tatanan internasional yang adil. Menurutnya, perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan tidak boleh hanya menjadi hak segelintir bangsa, melainkan hak semua umat manusia.

  • Presiden Prabowo lakukan pertemuan dengan Bill Gates di New York

    Presiden Prabowo lakukan pertemuan dengan Bill Gates di New York

    Rabu, 24 September 2025 07:49 WIB

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) berbincang dengan pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates (kiri) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). Presiden Prabowo memberikan tanda kehormatan kepada pendiri Microsoft serta tokoh filantropi dunia Bill Gates atas perhatian besar yang selama ini diberikan kepada Indonesia, khususnya dalam bidang riset, pengembangan benih unggul, obat-obatan, dan vaksin. ANTARA FOTO/Fathur Rochman/bar

    Presiden Prabowo Subianto (keenam kanan) didampingi jajaran menteri Kabinet Merah Putih berbincang dengan pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates (keenam kiri) dan jajarannya di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). Presiden Prabowo memberikan tanda kehormatan kepada pendiri Microsoft serta tokoh filantropi dunia Bill Gates atas perhatian besar yang selama ini diberikan kepada Indonesia, khususnya dalam bidang riset, pengembangan benih unggul, obat-obatan, dan vaksin. ANTARA FOTO/Fathur Rochman/bar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Melihat aksi Presiden Prabowo saat berpidato dalam Sidang PBB

    Melihat aksi Presiden Prabowo saat berpidato dalam Sidang PBB

    Rabu, 24 September 2025 07:42 WIB

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). Presiden Prabowo menyampaikan pidato selama 19 menit bertemakan Seruan Indonesia untuk Harapan dengan menekankan solidaritas, keadilan global, hingga solusi dua negara bagi Palestina dan Israel. ANTARA FOTO/Fathur Rochman/bar

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). Presiden Prabowo menyampaikan pidato selama 19 menit bertemakan Seruan Indonesia untuk Harapan dengan menekankan solidaritas, keadilan global, hingga solusi dua negara bagi Palestina dan Israel. ANTARA FOTO/Kuntum Khaira Riswan/bar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bakom RI: Pidato Presiden Prabowo tunjukkan komitmen kuat jaga perdamaian

    Bakom RI: Pidato Presiden Prabowo tunjukkan komitmen kuat jaga perdamaian

    Jakarta (ANTARA) – Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom RI) Profesor Hamdan Hamedan menyatakan pidato Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk menjaga perdamaian dunia.

    Presiden Prabowo naik podium sesi debat terbuka Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) waktu setempat.

    “Indonesia menunjukkan komitmen yang sangat kuat untuk perdamaian dunia melalui posisi aktifnya dalam memajukan internasionalisme, dan multilateralisme,” kata Prof. Hamdan mengomentari pidato Presiden Prabowo di Jakarta, Rabu.

    Hamdan, yang merupakan pakar bidang hubungan internasional, kemudian menyoroti secara khusus pandangan Presiden Prabowo terhadap peran penting PBB dan multilateralisme.

    Dalam pidato Presiden Prabowo itu, Indonesia menunjukkan posisinya yang mengedepankan kerja sama dan diplomasi dalam mengatasi berbagai tantangan.

    Walaupun demikian, tidak hanya terkait sikap Indonesia yang mendukung multilateralisme, menurut Prof. Hamdan, pidato Presiden Prabowo juga menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global, termasuk keterlibatan Indonesia secara aktif dalam misi-misi perdamaian, langkah-langkah konkret menghadapi ancaman krisis pangan, air, dan energi, serta tantangan lain yang terkait dengan dampak perubahan iklim dan pemanasan global.

    Presiden Prabowo, dalam pidatonya di hadapan seratusan lebih kepala negara dan delegasi negara-negara anggota PBB, menyatakan Indonesia tidak hanya menjadi salah satu kontributor terbesar untuk pasukan perdamaian, tetapi Indonesia juga siap berkontribusi secara finansial untuk misi-misi perdamaian dunia.

    “Hal itu memperlihatkan kesiapan Indonesia untuk terlibat langsung dalam upaya menjaga perdamaian dan keamanan internasional sekaligus memperkuat kerja sama multilateral demi kemanusiaan,” sambung Hamdan.

    Sementara itu, terkait genosida yang saat ini terjadi di Gaza, Palestina, Presiden Prabowo dalam pidatonya kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara (two-state solution).

    Menurut Hamdan, pidato Presiden terkait masalah itu merupakan wujud komitmen Indonesia terhadap perdamaian abadi, sekaligus bukti solidaritas Indonesia terhadap rakyat Palestina.

    “Keseluruhan komitmen ini mencerminkan perjalanan peradaban Indonesia yang menempatkan perdamaian sebagai tujuan utama dalam hubungan internasional. Indonesia bermain sebagai aktor yang tak hanya berperan di panggung nasional, tetapi juga global, dengan menjadikan perdamaian dunia sebagai misi bersama demi kesejahteraan seluruh umat manusia,” kata Hamdan.

    Dalam pidatonya di Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB, Presiden Prabowo membahas sejumlah isu, di antaranya terkait genosida Israel di Gaza, Palestina, dan dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara, ancaman nyata dampak perubahan iklim dan komitmen Indonesia untuk transisi menuju energi bersih, krisis pangan serta langkah Indonesia mewujudkan ketahanan pangan, dan pandangan Indonesia mengenai peran penting PBB.

    Sesi debat umum merupakan acara inti Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB.

    Presiden Prabowo naik podium pada urutan ketiga, setelah Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva pada urutan pertama, dan Presiden AS Donald Trump pada urutan kedua.

    Tradisinya, Brazil selalu berbicara pada urutan pertama dalam Sidang Majelis Umum PBB, dan AS selalu berbicara pada urutan kedua selaku tuan rumah.

    Kehadiran Presiden Prabowo secara langsung di Markas PBB pada Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB pun menjadi kehadiran pertama kepala negara Indonesia setelah absen selama 10 tahun dalam forum tahunan PBB tersebut.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Momen Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, dari Gebrak Meja hingga Dapat "Standing Ovation"
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 September 2025

    Momen Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, dari Gebrak Meja hingga Dapat "Standing Ovation" Nasional 24 September 2025

    Momen Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, dari Gebrak Meja hingga Dapat “Standing Ovation”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto kembali mengisi kekosongan Indonesia setelah absen selama 10 tahun di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Selasa (23/9/2025).
    Sidang Umum ke-80 PBB menjadi momen kembalinya Presiden Republik Indonesia yang hadir langsung di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS).
    Prabowo menjadi kepala negara ketiga yang diberi kesempatan berpidato dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB tersebut, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden AS Donald Trump.
    Apa saja momen Prabowo dalam Sidang Umum PBB tersebut? Berikut rangkuman dari Kompas.com:
    Dalam forum tersebut, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia mendukung penuh
    two state solution
    dalam menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel.
    Prabowo menegaskan, Palestina harus segera merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara.
    “Saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka. Namun kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan serta keamanan Israel,” ujar Prabowo.
    Hanya lewat
    two state solution
    atau solusi dua negara, perdamaian dan kemerdekaan untuk Palestina dapat terwujud. Prabowo yakin tidak akan ada kebencian dan kecurigaan lagi jika solusi dua negara ini diterapkan.
    “Hanya dengan demikian kita dapat mewujudkan perdamaian yang sejati, perdamaian yang nyata, tanpa kebencian, tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara ini,” ujar Prabowo.
    “Dua keturunan Nabi Ibrahim harus hidup dalam rekonsiliasi, perdamaian, dan harmoni. Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama, kita harus hidup sebagai satu keluarga manusia. Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi ini,” sambungnya.
    Sidang Umum PBB juga menjadi momen Prabowo untuk menyampaikan sejumlah pencapaian Indonesia.
    Salah satunya pencapaian cadangan beras dan gabah Indonesia yang tertinggi sepanjang sejarah, yaitu mencapai 4 juta ton. Angka ini adalah yang tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia.
    Dia pun mengungkapkan keinginannya untuk mengekspor beras ke negara-negara lain yang membutuhkan, termasuk Palestina.
    Bahkan, Indonesia disebutnya sudah mampu swasembada beras dan tengah membangun rantai pasok pangan yang tangguh. Begitu pun berinvestasi dalam smart agriculture untuk memastikan ketahanan pangan tersebut.
    “Kami yakin dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menjadi negara hijau, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia,” ujar Prabowo.
    Prabowo juga menceritakan rencana Indonesia membangun tanggul laut raksasa (giant sea wall) sepanjang 480 kilometer sebagai salah satu bentuk mengatasi perubahan iklim (climate change).
    Pembangunan tanggul laut ini, kata Prabowo, menandakan bahwa Indonesia memerangi perubahan iklim bukan dengan slogan semata, melainkan tindakan.
    Indonesia, kata Prabowo, tidak punya pilihan lain selain membangunnya dalam waktu dekat karena perubahan iklim.
    “Mungkin butuh waktu 20 tahun. Tapi, kita tidak punya pilihan. Kita harus mulai sekarang,” ujar Prabowo.
    Dalam forum tersebut, Prabowo tampak berapi-api dan penuh semangat saat menyampaikan pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB.
    Terdapat delapan momen Prabowo terpantau sampai menghentakan tangannya ke meja mimbar yang ada di Markas PBB.
    Hentakkan meja pertama Prabowo terjadi ketika dirinya berbicara mengenai Indonesia yang pernah merasakan pahitnya penjajahan.
    Prabowo menyampaikan, rakyat Indonesia ditindas oleh penjajah di Tanah Air mereka sendiri. Dia menyebut, rakyat Indonesia saat itu diperlakukan lebih hina daripada anjing.
    Selanjutnya, Prabowo menghentakkan meja untuk kedua kalinya ketika menyampaikan perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Selain itu, Indonesia juga tengah berjuang dalam mengatasi kelaparan, penyakit, dan kemiskinan.
    Hentakkan meja selanjutnya terjadi ketika Prabowo memamerkan Indonesia sebagai salah satu penyumbang terbesar Pasukan Penjaga Perdamaian PBB.
    Prabowo menghentakkan meja keempat kalinya ketika menekankan tujuannya sebagai pemimpin Indonesia. Ia mengaku akan mengeluarkan rakyat Indonesia dari jurang kemiskinan.
    “Tujuan kami jelas, yaitu mengeluarkan seluruh warga negara kami dari kemiskinan. Dan menjadikan Indonesia sebagai pusat solusi ketahanan pangan, energi, dan air,” ucap Prabowo.
    Kemudian, Prabowo menghentakkan meja ketika melihat banyak negara yang mulai mengakui Palestina. Indonesia sangat berbesar hati dengan peristiwa tersebut, di mana negara-negara terkemuka di dunia telah memilih untuk berpihak pada sejarah.
    “Memilih sisi sejarah yang benar, jalan moral yang luhur, jalan kebenaran, jalan keadilan, jalan kemanusiaan, menjauhi kebencian, mengatasi kecurigaan, dan menghindari penggunaan kekerasan. Penggunaan kekerasan akan menghasilkan kekerasan. Tidak ada satu negara pun yang dapat menindas seluruh komunitas umat manusia,” tegas Prabowo.
    Hentakkan meja keenam datang ketika Prabowo mengakui bahwa sebuah negara mungkin lemah jika bertindak secara individu.
    Ketujuh, Prabowo menghentakkan meja saat menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap ‘two state solution’ dalam konflik Palestina dan Israel.
    Hentakan terakhir dilakukan Prabowo ketika dia mengajak semua agama untuk bersatu sebagai keluarga.
    “Mari kita berjuang menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para leluhur kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan,” imbuh Prabowo.
    Tepuk tangan mewarnai pernyataan Prabowo ketika berpidato dalam forum tersebut. Setidaknya, terhitung ada delapan kali tepuk tangan, termasuk
    standing ovation
    di akhir pidato Prabowo.
    Dalam beberapa kesempatan, pidato Prabowo pun mendapat apresiasi dari para pemimpin dunia dan delegasi yang hadir.
    Salah satu momen riuh tepuk tangan terdengar saat Prabowo mengutip pemikiran klasik Thucydides dan menegaskan pentingnya keadilan bagi semua bangsa.
    “Thucydides pernah memperingatkan, yang kuat melakukan apa yang mereka bisa, yang lemah menderita apa yang harus mereka tanggung. Kita harus berdiri untuk semua, baik yang kuat maupun yang lemah. Kekuatan tidak bisa dijadikan kebenaran. Kebenaranlah yang harus menjadi kebenaran,” ujar Prabowo disambut tepuk tangan.
    Selain itu, gema tepuk tangan di Markas PBB juga terekam usai Prabowo menyatakan dukungan penuh untuk Palestina.
    Tak hanya sekali, pidato Prabowo soal Palestina kembali mendapat tepuk tangan dari para delegasi, khususnya saat Prabowo menekankan jaminan hak semua pihak.
    “Untuk menutup, saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina,” tegas Prabowo.
    Terakhir, tepuk tangan meriah kembali bergema saat Prabowo mengakhiri pidatonya. Bahkan, ada sejumlah delegasi melakukan berdiri untuk mengapresiasi atau standing ovation kepada Prabowo.
    Pidato Prabowo di PBB ditutup dengan ajakan untuk melanjutkan perjalanan kemanusiaan yang telah dirintis para pendiri bangsa.
    “Mari kita bekerja menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para pendahulu kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan. Terima kasih,” tutup Prabowo.
    Sebagai informasi, Sidang Umum PBB pada 23 September 2025, dibuka dengan laporan dari Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres. Lalu, Presiden Sidang Umum ke-80 PBB, Annalena Baerbock membuka forum tersebut.
    Tema dari sesi general debate yang bakal diisi dengan pidato dari 16 Kepala Negara itu adalah ”
    Better together: 80 years and more for peace, development and human rights
    ”.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RI Siap Jadi Pelopor Perdamaian Dunia

    RI Siap Jadi Pelopor Perdamaian Dunia

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto meminta dunia mengakui negara Palestina dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PKB mengapresiasi pidato tersebut.

    “PKB sangat bangga dan mengapresiasi pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB. Setelah hampir 10 tahun Indonesia absen berbicara di forum dunia,” kata Ketua DPP PKB Daniel Johan kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).

    “Kembalinya RI ke panggung internasional adalah langkah yang sangat penting ditengah situasi global yang tidak pasti. Ini menunjukkan bahwa Indonesia siap memainkan kembali perannya sebagai negara demokrasi besar dan pelopor perdamaian dunia,” tambahnya.

    Daniel menilai posisi Prabowo yang menyoroti isu Palestina sangat tepat dan sejalan dengan amanat konstitusi. Apalagi, katanya, di tengah momentum semakin banyak negara besar seperti Prancis dan Inggris yang mengakui Palestina.

    “Indonesia sudah tepat mengambil peran aktif untuk memperkuat dukungan internasional agar kemerdekaan Palestina segera terwujud, agar penjajahan segera di akhiri, perang segera berakhir karena hanya menimbulkan penderitaan bagi kedua belah pihak,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Daniel menyebut bagi PKB, inilah bentuk nyata dari politik luar negeri bebas-aktif dan non-blok yang diwariskan para pendiri bangsa. Suara semangat perdamaian dan stabilitas global yang diserukan Prabowo katanya menjadi momentum bagi dunia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal solusi dua negara untuk perdamaian Palestina. Prabowo menekankan dunia harus mengakui negara Palestina.

    “Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza,” kata Prabowo dalam bahasa Inggris di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) seperti disiarkan langsung di Situs PBB, Selasa (23/9/2025).

    Prabowo mengatakan prioritas utama saat ini adalah mengakhiri perang. Prabowo menekankan perdamaian harus segera dicapai.

    “Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia,” ujar dia.

    (azh/idn)

  • Prabowo: Dunia harus tolak doktrin “yang kuat berbuat semaunya”

    Prabowo: Dunia harus tolak doktrin “yang kuat berbuat semaunya”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam sesi debat umum Sidang Ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas PBB, New York, Selasa (23/9) waktu setempat, mengajak negara-negara dunia menolak doktrin “yang kuat dapat berbuat semaunya”.

    Menurut Prabowo, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dibentuk, karena salah satunya untuk menolak doktrin semacam itu.

    “Thucydides memperingatkan: Yang kuat dapat berbuat semau mereka, sementara yang lemah harus menderita”, kita harus menolak doktrin ini. PBB ada untuk menolak doktrin ini. Kita harus membela semua, yang kuat dan yang lemah. Benar disebut benar, bukan karena dapat disebut demikian, tetapi memang demikian adanya,” kata Prabowo saat berbicara di General Assembly Hall, Markas PBB, New York, saat Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB.

    Pernyataan Prabowo itu merujuk pada tumbuhnya aksi sepihak beberapa negara yang melanggar hukum internasional dan kedaulatan negara lainnya, termasuk genosida yang saat ini dilakukan oleh militer Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.

    “Kita tidak boleh diam sementara rakyat Palestina diperlakukan tak adil, dan tak dapat memperoleh legitimasi untuk berbicara di ruangan ini,” kata Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengakui saat ini dunia banyak diliputi oleh kekerasan dan kebencian. Walaupun demikian, Presiden melanjutkan, setiap orang berhak untuk aman, untuk dihormati harkat martabatnya, untuk dicintai, dan untuk mewariskan hidup yang lebih baik kepada anak-anaknya kelak.

    “Anak-anak kita menyaksikan pilihan kita hari ini. Mereka tidak belajar dari buku pelajaran, tetapi dari pilihan-pilihan kita,” ujar Presiden.

    Karena itu, Prabowo kembali menekankan peran penting PBB untuk menjaga perdamaian, menegakkan multilateralisme, dan kesejahteraan untuk semua. “Dengan PBB yang kuat, kita dapat membangun dunia di mana yang lemah tidak harus menderita, tetapi yang lemah dapat hidup di dunia yang adil sebagaimana mestinya,” kata Presiden.

    “Kita semua berharap pemimpin-pemimpin negara di dunia dapat menunjukkan sikap kenegarawanan, kebijaksanaan, mampu menahan diri, dan rendah hati, mengatasi rasa benci, dan rasa saling curiga,” sambung Presiden Prabowo.

    Dalam pidatonya di Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB, Presiden Prabowo membahas sejumlah isu, di antaranya terkait genosida Israel di Gaza, Palestina, dan dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara, ancaman nyata dampak perubahan iklim dan komitmen Indonesia untuk transisi menuju energi bersih, krisis pangan serta langkah Indonesia mewujudkan ketahanan pangan, dan pandangan Indonesia mengenai peran penting PBB.

    Sesi debat umum merupakan acara inti Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB.

    Presiden Prabowo naik podium pada urutan ketiga, setelah Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva pada urutan pertama, dan Presiden AS Donald Trump pada urutan kedua. Tradisinya, Brazil selalu berbicara pada urutan pertama dalam Sidang Majelis Umum PBB, dan AS selalu berbicara pada urutan kedua selaku tuan rumah.

    Kehadiran Presiden Prabowo secara langsung di Markas PBB pada Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB pun menjadi kehadiran pertama kepala negara Indonesia setelah absen selama 10 tahun dalam forum tahunan PBB tersebut.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Fathur Rochman
    Editor: Imam Budilaksono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo: Palestina Harus Merdeka, tapi Kita Juga Harus Hormati Israel

    Prabowo: Palestina Harus Merdeka, tapi Kita Juga Harus Hormati Israel

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara (two states solutions) dalam penyelesaian konflik di Gaza. Menurutnya, perdamaian hanya akan terwujud jika hak Palestina dan keamanan Israel diakui serta dijamin oleh komunitas internasional.

    Hal itu diucapkan Prabowo dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, (23/9/2025) waktu setempat. 

    “Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan begitu kita bisa memiliki perdamaian sejati, perdamaian yang nyata, tanpa kebencian dan tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara,” ucapnya.

    Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara menyoroti tragedi kemanusiaan di Gaza yang makin parah dan mendesak agar dunia tidak berpaling dari tragedi tersebut.

    Presiden menegaskan bahwa jutaan orang kini menghadapi trauma, kelaparan, hingga ancaman kematian di depan mata komunitas internasional.

    “Saat ini juga, orang-orang tak bersalah menangis meminta pertolongan, menangis ingin diselamatkan. Siapa yang akan menyelamatkan mereka? Siapa yang akan menyelamatkan orang-orang tak bersalah? Siapa yang akan menyelamatkan orang tua dan perempuan? Jutaan orang menghadapi bahaya saat kita duduk di sini,” katanya.

    Presiden Prabowo kemudian mengingatkan pentingnya peran PBB sebagai pilar utama dalam menjaga tatanan internasional yang adil. Menurutnya, perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan tidak boleh hanya menjadi hak segelintir bangsa, melainkan hak semua umat manusia.

    “Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena keterpaksaan, tetapi hidup dalam keadilan yang layak mereka dapatkan. Mari kita lanjutkan perjalanan besar umat manusia menuju cita-cita, aspirasi tanpa pamrih yang melahirkan PBB,” jelas Presiden.

    Lebih lanjut, Presiden menyatakan keyakinannya bahwa para pemimpin dunia dari berbagai peradaban akan bangkit untuk menunjukkan kebijaksanaan dan mengedepankan persaudaraan.

    Untuk itu, Kepala Negara turut mengajak seluruh pihak untuk menjadikan mimpi perdamaian sebagai visi bersama untuk dunia yang lebih baik.

    “Kita harus hidup sebagai satu keluarga umat manusia. Indonesia berkomitmen menjadi bagian untuk mewujudkan visi ini. Apakah ini sebuah mimpi? Mungkin, tetapi ini adalah mimpi indah yang harus kita perjuangkan bersama. Mari kita bekerja menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia,” pungkasnya.

  • Prabowo tuai apresiasi pemimpin dunia usai pidato di Sidang Umum PBB

    Prabowo tuai apresiasi pemimpin dunia usai pidato di Sidang Umum PBB

    New York, Amerika Serikat (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menuai respons positif dari para pemimpin dunia setelah menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) l setempat.

    Sebagaimana keterangan yang diterima, Prabowo langsung dikerubungi sejumlah pemimpin dunia, usai menyampaikan pidato di hadapan para kepala negara, kepala pemerintahan, serta delegasi dari hampir seluruh negara di dunia.

    Raja Yordania Abdullah II tampak menyalami Prabowo, begitu juga dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Mereka terlihat memberikan ucapan selamat dan menyampaikan apresiasi atas pesan-pesan kuat yang disampaikan.

    Diketahui dalam pidatonya, Prabowo menyoroti beberapa hal penting. Di antaranya adalah keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan swasembada beras sekaligus menyampaikan harapan agar dunia bersatu dalam perdamaian.

    “Kita harus bertindak sekarang. Kita harus memperjuangkan tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukan hak istimewa segelintir, melainkan hak semua,” kata Prabowo

    “Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena kelemahannya, tetapi hidup dengan keadilan yang layak mereka terima,” imbuhnya.

    Selain itu, Presiden juga menegaskan kembali posisi Indonesia terhadap solusi dua negara untuk konflik Palestina.

    “Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan serta keamanan Israel. Hanya dengan itu kita bisa mendapatkan perdamaian sejati, perdamaian tanpa kebencian, perdamaian tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara,” tegas Kepala Negara.

    Presiden Prabowo menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) pada urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut Kehadirannya menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan peran aktif di forum multilateral tertinggi dunia.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Imam Budilaksono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.