kab/kota: New York

  • Segini Harta Kekayaan P Diddy yang Terlibat Kasus Perdagangan Seks

    Segini Harta Kekayaan P Diddy yang Terlibat Kasus Perdagangan Seks

    Jakarta

    Rapper sekaligus produser musik ternama, Sean John alias P Diddy (atau dulunya lebih dikenal Puff Daddy), ditangkap atas dugaan perdagangan seks dan prostitusi. Akibatnya ia terancam mendapat hukuman seumur hidup jika tuduhan itu terbukti benar saat persidangan nanti.

    Terlepas dari itu, P Diddy menampilkan citra seorang maestro musik kulit hitam yang kaya raya, seseorang pengusaha sukses, kerap mengadakan pesta mewah, dan bahkan menciptakan momen-momen TV yang ikonik.

    Sebab sepanjang kariernya, P Diddy kerap mendominasi musik, televisi, hingga dunia fesyen, membuatnya berhasil meraup cuan hingga ratusan juta dolar. Bahkan pada 2022 lalu Forbes pernah menempatkannya sebagai artis dengan bayaran termahal ke-14 di dunia.

    Berkat itu, dalam laporannya Forbes menaksir kekayaan Sean Combs atau P Diddy mencapai US$ 90 juta atau setara dengan Rp 1,36 triliun (kurs Rp 15.125/dolar AS). Sebagian besar kekayaannya ini berasal dari usahanya di bidang minuman beralkohol.

    “Artis yang sebelumnya dikenal sebagai Puff Daddy kini meraup sebagian besar uangnya dari minuman keras, khususnya dari kemitraannya dengan vodka Ciroc milik Diageo,” tulis Forbes dalam laporannya, dikutip Sabtu (28/9/2024).

    “Kerajaan minumannya juga mencakup kepemilikan di tequila DeLeón dan air alkali Aquahydrate,” tambah Forbes.

    Di luar itu, pada November 2022 lalu P Diddy mengumumkan kesepakatan senilai US$ 185 juta untuk membeli toko ritel ganja dan fasilitas produksi di New York, Illinois, dan Massachusetts dari Cresco Labs dan Columbia Care.

    Ketika kesepakatan itu terwujud pada 2023, dirinya tercatat menjadi ketua dan CEO bisnis ganja milik orang kulit hitam terbesar di industri senilai US$ 26,1 miliar (menurut penjualan tahun 2022).

    Kemudian dengan streaming lagu-lagunya yang terus meningkat pesat berkat tren hip-hop jadul yang masih populer, P Diddy atau Sean Combs terus meraup untung.

    Sebagai informasi, P Diddy ditangkap pada 16 September 2024. Dia disebut sebagai perancang pesta liar dan dirinya terlibat dalam deretan dugaan kasus pembakaran, penculikan, kerja paksa, penyuapan, hingga perdagangan seks.

    Kasus P Diddy jadi sorotan setelah beredar video pemukulan yang dilakukan olehnya di hotel milik pacar, Casandra Ventura atau Cassie. Casandra Ventura menjadi korbannya dengan tuduhan pemerkosaan. Cassie juga menyebut P Diddy suka meninju, memukul, menendang, dan menginjak-injaknya.

    Homeland Security Investigations New York mengatakan, mereka melakukan penggerebekan pada bulan Maret ke kediaman Diddy, yang merupakan bagian dari investigasi.

    Mereka kala itu menemukan narkotika, tiga senpi AR-15 dengan nomor seri yang dirusak, amunisi dan bukti yang sesuai dengan yang digambarkan secara gamblang dalam gugatan Cassie.

    Menurut dakwaan, dalam penggerebekan itu juga ditemukan lebih dari seribu botol minyak bayi dan pelumas yang menuduh bahwa Combs, menyiksa korban dengan kekerasan fisik, emosional, dan verbal hingga membuat korban melakukan kejahatan.

    (eds/eds)

  • Sejumlah Delegasi Negara Walk Out saat Netanyahu Pidato di PBB

    Sejumlah Delegasi Negara Walk Out saat Netanyahu Pidato di PBB

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu baru saja memulai pidato di hadapan Majelis Umum PBB di New York City. Namun, selang beberapa saat, banyak delegasi dari beberapa negara memilih untuk keluar.

    Dilansir BBC dan AFP, Jumat (27/9/2024), aksi itu dilakukan beberapa delegasi negara saat Netanyahu naik ke panggung sebagai bentuk protes. Namun tidak disebutkan delegasi mana saja yang memilih keluar.

    Netanyahu memulai pidatonya dengan bersumpah untuk melawan ‘fitnah’. Dia mengklaim sengaja datang ke PBB untuk berbicara di hadapan delegasi negara.

    “Setelah saya mendengar kebohongan dan fitnah yang ditujukan kepada negara saya oleh banyak pembicara di podium ini, saya memutuskan untuk datang ke sini dan meluruskan semuanya,” kata Netanyahu.

    Dalam pidatonya, Netanyahu juga memperingatkan bahwa Israel akan menyerang Iran jika diserang terlebih dahulu. Dia mengatakan Israel dapat mencapai bagian mana pun di Iran.

    “Saya punya pesan untuk para tiran Teheran. Jika kalian menyerang kami, kami akan menyerang kalian,” kata Netanyahu.

    “Tidak ada tempat di Iran yang tidak dapat dijangkau oleh tangan panjang Israel, dan hal itu berlaku di seluruh Timur Tengah,” imbuhnya.

    (whn/aud)

  • Keuskupan New York Bangkrut, Bayar Rp 4,8 T ke Korban Pelecehan Seks

    Keuskupan New York Bangkrut, Bayar Rp 4,8 T ke Korban Pelecehan Seks

    New York

    Keuskupan di Long Island, New York, Amerika Serikat (AS), mengumumkan penyelesaian kebangkrutan pada Kamis (26/9), yang akan membayar lebih dari US$ 323 juta (Rp 4,8 triliun) sebagai ganti rugi kepada 539 korban pelecehan seksual, yang dianiaya secara seksual oleh para pastor ketika mereka masih anak-anak.

    Keuskupan Rockville Centre, yang melayani sekitar 1,2 juta umat Katolik di Nassau dan Suffolk, mengatakan pada awal tahun ini bahwa mereka berpikir penyelesaian kebangkrutan tidak akan terjadi usai para korban pelecehan seksual menolak tawaran penyelesaian sebelumnya sebesar US$ 200 juta.

    Namun, seperti dilansir The Guardian, Jumat (27/9/2024), kesepakatan berhasil dicapai pekan ini. Hakim pengawas dalam perkara kepailitan yang disidangkan di Manhattan ini, Martin Glenn, menyebut kesepakatan itu mewakili “kemajuan besar” setelah penyelesaian sebelumnya hampir gagal.

    Dalam penyelesaian yang disepakati pada Kamis (26/9), Keuskupan Rockville Centre akan berkontribusi sebesar US$ 234,8 juta (Rp 3,5 triliun) untuk dana penyelesaian, dengan empat perusahaan penjamin asuransi berkontribusi sebesar US$ 85,3 juta (Rp 1,2 triliun).

    Penyelesaian ini juga akan menerima dana dari perusahaan-perusahaan penjamin asuransi lainnya yang sedang dilikuidasi dalam proses kebangkrutan terpisah, dan dari para pengacara yang mewakili para korban pelecehan seksual.

    Juru bicara Keuskupan Rockville Centre, Eric Fasano, menyebut penyelesaian ini akan menjamin “kompensasi yang adil bagi para korban pelecehan sekaligus memungkinkan gereja untuk melanjutkan misi pentingnya”.

    Lihat juga Video ‘Kasus Sean ‘Diddy’ Combs Disebut Akan Jadi Pertarungan Besar’:

    Keuskupan mengajukan kebangkrutan bab 11 di New York pada Oktober 2020 lalu, dengan alasan biaya gugatan hukum yang diajukan para korban pelecehan seksual oleh para pastor pada masa anak-anak mereka.

    Puluhan keuskupan Katolik mengajukan kebangkrutan dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah New York dan negara-negara bagian lainnya di AS memberlakukan undang-undang yang, untuk sementara, memungkinkan para korban pelecehan seksual anak mengajukan gugatan hukum atas kejahatan yang terjadi puluhan tahun lalu.

    Penyelesaian yang tercapai pada Kamis (26/9) waktu setempat dinilai dapat memberikan jalan baru bagi puluhan keuskupan Katolik yang telah mengajukan kebangkrutan untuk mengatasi klaim-klaim pelecehan seksual.

    Lihat juga Video ‘Kasus Sean ‘Diddy’ Combs Disebut Akan Jadi Pertarungan Besar’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Bertekad Hentikan Pengiriman Senjata Iran ke Hizbullah

    Israel Bertekad Hentikan Pengiriman Senjata Iran ke Hizbullah

    Tel Aviv

    Angkatan Udara Israel menegaskan akan menghentikan pengiriman senjata apa pun dari Iran kepada kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon. Angkatan Udara Tel Aviv juga mengatakan pihaknya bersiap membantu pasukan dalam operasi darat melawan Hizbullah.

    “Di Lebanon, kami akan mencegah segala kemungkinan pengiriman senjata di Lebanon dari Iran,” tegas Komandan Angkatan Udara Israel, Mayor Jenderal Tomer Bar, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (27/9/2024).

    “Kepercayaan diri Nasrallah … bergantung pada pasokan yang datang dari Iran,” sebutnya, merujuk pada pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

    “Kami sedang bersiap bahu-membahu dengan Komando Utara untuk melakukan manuver darat. Telah bersiap, jika diaktifkan. Ini adalah keputusan yang harus dibuat di atas kita,” ujar Bar saat berbicara kepada jajaran tentara Israel, dalam video yang dirilis militer Israel.

    Israel telah bersumpah untuk mengamankan wilayah utaranya dan memulangkan ribuan warganya yang terpaksa mengungsi sejak Hizbullah marak melancarkan serangan lintas perbatasan sejak tahun lalu, sebagai solidaritas terhadap militan Palestina yang bertempur melawan militer Israel di Jalur Gaza.

    Sebuah pesawat tempur Israel menyerang pinggiran ibu kota Beirut, yang menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 15 orang lainnya, termasuk seorang wanita yang kini dalam kondisi kritis.

    Dengan tambahan kematian itu, maka sedikitnya 28 orang tewas dalam rentetan serangan Israel di Lebanon sepanjang Kamis (26/9). Sementara total korban tewas akibat gempuran Israel di Lebanon sejak Senin (23/9) waktu setempat telah mencapai lebih dari 600 orang.

    Kelompok Hizbullah mengakui salah satu komandan unit angkatan udara mereka, Mohammad Surur, tewas dalam serangan Israel tersebut.

    Serangan udara terus dilancarkan, dengan di sisi perbatasan Israel dan Lebanon, pasukan Tel Aviv menggelar latihan simulasi invasi darat. Hal ini dinilai sebagai tahap potensial berikutnya dalam konflik yang terus berkecamuk antara Israel dan Hizbullah.

    Israel Tolak Seruan Gencatan Senjata dengan Hizbullah

    Israel telah menolak seruan global untuk melakukan gencatan senjata dengan Hizbullah. Tel Aviv bahkan menentang sekutu terdekatnya, Amerika Serikat (AS), dengan terus melanjutkan serangan udara yang telah menewaskan ratusan orang di Lebanon.

    Saat tiba di New York sebelum berpidato di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan kepada wartawan bahwa militer Israel akan terus menyerang Hizbullah dengan “kekuatan penuh”.

    “Kami tidak akan berhenti hingga kami mencapai semua tujuan kami, yang pertama dan terutama, memulangkan para penduduk wilayah utara ke rumah-rumah mereka dengan selamat,” tegas Netanyahu.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, dalam pernyataan terpisah via media sosial X juga menegaskan hal serupa. “Tidak akan ada gencatan senjata di wilayah utara,” tulisnya.

    Penolakan itu disampaikan setelah AS dan Prancis mengusulkan gencatan senjata selama 21 hari antara Israel dan Hizbullah, yang diungkap pada Rabu (25/9) waktu setempat.

    Terlepas dari sikap Tel Aviv, baik Washington maupun Paris berusaha menjaga prospek gencatan senjata tetap hidup dan menyebut negosiasi terus berlanjut, termasuk di sela-sela pertemuan PBB di New York.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Timur Tengah Membara, Warga AS Protes Dukungan untuk Israel

    Timur Tengah Membara, Warga AS Protes Dukungan untuk Israel

    Washington DC

    Para demonstran menggelar aksi protes di beberapa kota di wilayah Amerika Serikat (AS) untuk menentang dukungan militer Amerika kepada Israel. Unjuk rasa ini digelar ketika risiko konflik besar-besaran semakin meningkat di Timur Tengah usai Tel Aviv menggempur Lebanon.

    Para aktivis antiperang dalam aksi tersebut bahkan menuntut embargo senjata terhadap Israel, yang merupakan sekutu dekat AS.

    Puluhan demonstran berkumpul di Herald Square di New York City pada Selasa (24/9) malam waktu setempat, dengan membawa spanduk bertuliskan “Jangan ganggu Lebanon sekarang” dan “Tidak ada perang AS-Israel di Lebanon”.

    Unjuk rasa tersebut digelar oleh kelompok koalisi ANSWER, yang merupakan singkatan dari “Act Now to Stop War and End Racism”. Demikian seperti dilansir Reuters, Rabu (25/9/2024).

    Dalam aksinya, para demonstran meneriakkan slogan-slogan berbunyi “Jangan ganggu Timur Tengah”, “Bebaskan Palestina”, dan “Biden, Harris, Trump dan Bibi: tidak ada yang diterima di kota kami” — merujuk pada Presiden AS Joe Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, mantan Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Unjuk rasa yang lebih kecil dengan slogan dan spanduk serupa digelar di dekat Gedung Putih di Washington DC pada Selasa (24/9) malam, bahkan saat hujan mengguyur kota tersebut.

    “Serangan Israel di Lebanon dan pengepungan serta genosida yang sedang berlangsung di Gaza dimungkinkan oleh banyaknya bom, rudal dan pesawat tempur yang dipasok oleh pemerintah AS,” sebut kelompok ANSWER dalam sebuah pernyataan.

    Disebutkan juga oleh kelompok ANSWER bahwa unjuk rasa serupa juga digelar di beberapa kota lainnya seperti San Francisco, Seattle, San Antonio dan Phoenix.

    Israel mengatakan tindakannya merupakan aksi membela diri terhadap kelompok-kelompok militan seperti Hamas dan Hizbullah yang dianggap bermusuhan. AS tetap mempertahankan dukungan terhadap Tel Aviv, sekutunya, selama perang berkecamuk meskipun ada kritikan dari dalam negeri dan luar negeri.

    Pada Mei lalu, Biden mengatakan dukungan AS untuk Israel “sangat teguh”, namun dia juga menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza. “Apa yang terjadi di Gaza bukanlah genosida. Kami menolaknya,” ucap Biden saat berbicara dalam acara Jewish American Heritage Month di Gedung Putih pada saat itu.

    Unjuk rasa marak di berbagai wilayah AS selama berbulan-bulan saat perang berkecamuk di Jalur Gaza. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, menyebut sedikitnya 41.467 orang tewas. Perang itu memicu kehancuran, menyebabkan krisis kelaparan dan membuat 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi.

    Perang itu dipicu oleh serangan mematikan Hamas terhadap Israel bagian selatan pada Oktober tahun lalu, yang menurut otoritas Tel Aviv, menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera.

    Pada Senin (23/9) waktu setempat, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap wilayah selatan dan timur Lebanon, yang diklaim menargetkan posisi dan persenjataan Hizbullah.

    Sehari setelahnya, atau pada Selasa (24/9), Tel Aviv mengatakan pasukan militernya melancarkan serangan baru secara “ekstensif”, termasuk serangan di pinggiran selatan Beirut yang dilaporkan berhasil menewaskan komandan pasukan roket Hizbullah.

    Lebih dari 560 orang tewas, termasuk 50 anak-anak dan 94 perempuan, akibat rentetan serangan di negara tersebut sejak awal pekan ini. Sekitar 1.800 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan tersebut.

    Situasi di Lebanon ini menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya perang regional yang bisa mengacaukan stabilitas Timur Tengah. Para pemimpin berbagai negara anggota PBB menggelar pertemuan pekan ini di AS dengan agenda utama membahas situasi di Timur Tengah.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Erdogan Kecam PBB karena Tak Ambil Tindakan Soal Gaza

    Erdogan Kecam PBB karena Tak Ambil Tindakan Soal Gaza

    New York

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena tak mengambil tindakan mengenai Gaza. Erdogan menuduh Israel mengubah wilayah Palestina menjadi “kuburan anak-anak dan perempuan terbesar di dunia”.

    Kecaman itu, seperti dilansir AFP, Rabu (25/9/2024), disampaikan Erdogan saat berpidato di hadapan Majelis Umum PBB yang menggelar pertemuan puncak di New York, Amerika Serikat (AS), pada (24/9) waktu setempat.

    Erdogan dalam pidatonya juga memberikan dukungan untuk Lebanon, yang saat ini sedang digempur secara besar-besaran oleh militer Israel yang mengklaim menargetkan posisi dan persenjataan kelompok Hizbullah.

    Dia mengecam pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang dituduhnya menyeret kawasan Timur Tengah lebih dalam “ke dalam perang”.

    “Tidak hanya anak-anak tetapi juga sistem PBB sedang sekarat di Gaza,” kata Erdogan saat berpidato di hadapan Majelis Umum PBB.

    “Sebenarnya, nilai-nilai yang diklaim Barat untuk dipertahankan kini sedang sekarat … Saya bertanya secara terbuka: Hei organisasi hak asasi manusia, bukankah mereka yang berada di Gaza dan Tepi Barat adalah manusia?” ucapnya.

    Dalam pidatonya, Erdogan juga mengkritik Dewan Keamanan PBB yang disebutnya gagal memerintahkan penghentian pertempuran. Dia berulang kali mengatakan bahwa “dunia lebih besar dari lima” — yang merujuk pada lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto.

    “Dewan Keamanan PBB, tunggu apa lagi untuk mencegah genosida di Gaza dan mengatakan ‘hentikan’ kekejaman ini, kebiadaban ini?” tanya Erdogan.

    Sebagai seorang pengkritik vokal terhadap serangan Israel di Jalur Gaza, Erdogan mendesak komunitas internasional untuk menghentikan “Netanyahu dan jaringan pembunuhannya”. Dia bahkan menyamakan Netanyahu dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

    “Sama seperti Hitler dihentikan oleh aliansi kemanusiaan 70 tahun lalu, Netanyahu dan jaringan pembunuhannya harus dihentikan oleh ‘aliansi kemanusiaan’,” cetusnya.

    Mengenai gelombang serangan terbaru yang dilancarkan Israel terhadap Lebanon, Erdogan mengatakan: “Apa lagi yang Anda tunggu untuk menghentikan jaringan pembantaian yang juga membahayakan nyawa warga negaranya sendiri serta rakyat Palestina dan menyeret seluruh kawasan ke dalam perang demi prospek politiknya?”

    Terakhir, Erdogan menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza, di mana rentetan serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 41.467 orang.

    “Gencatan senjata segera dan permanen harus dicapai, pertukaran sandera-tahanan harus dilakukan, dan bantuan kemanusiaan harus dikirimkan ke Haza tanpa hambatan dan tanpa gangguan,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Bilang Tak Ingin Lakukan Invasi Darat ke Lebanon

    Israel Bilang Tak Ingin Lakukan Invasi Darat ke Lebanon

    New York

    Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Danny Danon mengatakan negaranya tidak ingin melancarkan invasi darat ke Lebanon. Hal itu disampaikan ketika militer Tel Aviv terus melancarkan serangan udara terhadap wilayah Lebanon, yang diklaim menargetkan persenjataan Hizbullah.

    Rentetan serangan udara yang terus dilancarkan militer Israel sejak Senin (23/9) telah memicu spekulasi soal adanya invasi darat terhadap Lebanon, terutama melawan kelompok Hizbullah yang didukung Iran.

    Amerika Serikat (AS), sekutu terdekat Israel, telah menegaskan penolakan terhadap invasi darat yang mungkin dilancarkan Israel ke Lebanon.

    “Kami memiliki pengalaman di Lebanon di masa lalu. Kami tidak ingin memulai invasi darat di mana pun,” ucap Danon ketika serangan udara Israel terhadap Lebanon semakin intensif yang memicu kekhawatiran akan meluasnya perang di Timur Tengah.

    “Kami tidak ingin mengirimkan prajurit kami untuk berperang di negara asing, namun kami bertekad untuk melindungi warga sipil Israel,” tegas Danon saat berbicara kepada wartawan di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dilansir AFP, Rabu (25/9/2024).

    “Kami lebih memilih solusi diplomatik. Jika tidak berhasil, kami menggunakan metode-metode lainnya untuk menunjukkan kepada pihak lainnya bahwa kami serius,” cetusnya.

    Pernyataan itu disampaikan Danon saat para pemimpin dunia berkumpul di New York, Amerika Serikat (AS), untuk menghadiri pertemuan puncak Majelis Umum PBB yang digelar pekan ini.

    Pada Senin (23/9) waktu setempat, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap wilayah selatan dan timur Lebanon.

    Sehari setelahnya, atau pada Selasa (24/9), Tel Aviv mengatakan pasukan militernya melancarkan serangan baru secara “ekstensif”, termasuk serangan di pinggiran selatan Beirut yang dilaporkan berhasil menewaskan komandan pasukan roket Hizbullah.

    Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad melaporkan sedikitnya 558 orang tewas, termasuk 50 anak-anak dan 94 perempuan, akibat rentetan serangan di negara tersebut sejak awal pekan ini.

    Prancis, salah satu negara anggota Dewan Keamanan PBB, menyerukan digelarnya pertemuan darurat membahas krisis di Lebanon. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, secara terpisah, memperingatkan bahwa situasi di Lebanon berada di ambang kehancuran.

    “Kita semua harus waspada dengan eskalasi ini. Lebanon berada di tepi jurang,” sebutnya.

    Dia juga memperingatkan “kemungkinan Lebanon berubah menjadi Gaza lainnya”, yang saat ini situasinya, menurut Guterres, bagaikan “mimpi buruk yang tiada henti”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Biden Desak Pemimpin Dunia Cegah Perang Besar-besaran di Lebanon

    Biden Desak Pemimpin Dunia Cegah Perang Besar-besaran di Lebanon

    New York

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak para pemimpin dunia untuk mencegah “perang skala penuh” di Lebanon. Seruan ini disampaikan saat pertempuran sengit berlangsung antara Israel dan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.

    Biden, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (25/9/2024), menyampaikan seruan itu saat berpidato di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sedang menggelar pertemuan puncak pada Selasa (24/9) waktu setempat di New York, AS.

    Pertemuan Majelis Umum PBB ini digelar saat eskalasi konflik berlangsung antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, yang menurut otoritas Beirut, telah menewaskan sedikitnya 558 orang, termasuk 50 anak-anak.

    “Perang skala penuh tidak menjadi kepentingan siapa pun. Meskipun situasinya meningkat, solusi diplomatik masih mungkin dilakukan,” ucap Biden dalam pidato yang menjadi pidato perpisahan kepada Majelis Umum PBB sebelum dia mengakhiri masa jabatan sebagai Presiden AS.

    “Faktanya (itu) tetap menjadi satu-satunya jalan menuju keamanan abadi yang memungkinkan penduduk dari kedua negara kembali ke rumah-rumah mereka di perbatasan dengan aman,” cetusnya.

    Biden juga kembali mendorong gencatan senjata yang sulit dicapai antara Israel dan Hamas, dan mengatakan kepada badan global tersebut bahwa sudah waktunya untuk “mengakhiri perang ini”.

    Prancis, salah satu negara anggota Dewan Keamanan PBB, menyerukan digelarnya pertemuan darurat membahas krisis di Lebanon.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, secara terpisah, memperingatkan bahwa situasi di Lebanon berada di ambang kehancuran. “Kita semua harus waspada dengan eskalasi ini. Lebanon berada di tepi jurang,” sebutnya.

    Dia juga memperingatkan “kemungkinan Lebanon berubah menjadi Gaza lainnya”, yang saat ini situasinya, menurut Guterres, bagaikan “mimpi buruk yang tiada henti”.

    Diplomat utama Uni Eropa, Josep Borrell, juga memperingatkan bahwa “kita hampir berada dalam perang besar-besaran”.

    Sementara Presiden Iran Masoud Pezeshkian, yang mendukung Hizbullah, mengutuk kelambanan PBB terhadap Israel yang “tidak masuk akal dan tidak bisa dipahami”.

    AS sebagai sekutu terdekat Israel telah menegaskan penolakan terhadap invasi darat yang mungkin dilancarkan Israel ke Lebanon. Seorang pejabat senior Washington, yang enggan disebut namanya, menuturkan bahwa AS akan menawarkan ide-ide “konkret” untuk meredakan krisis di Lebanon kepada PBB.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Tuduhan Iran ke Israel Seret Timur Tengah ke Perang Besar-besaran

    Tuduhan Iran ke Israel Seret Timur Tengah ke Perang Besar-besaran

    Tehran

    Konflik antara Israel dan Hizbullah terus memanas. Presiden Iran Masoud Pezeshkian terang-terangan menuduh Israel menyeret kawasan Timur Tengah ke dalam perang besar-besaran.

    Peringatan itu disampaikan Pezeshkian berbicara kepada sekelompok wartawan setibanya dia di New York, Amerika Serikat (AS), untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti dilansir Reuters, Selasa (24/9/2024).

    “Kami tidak ingin menjadi penyebab ketidakstabilan di Timur Tengah karena konsekuensinya tidak akan bisa diubah,” ucap Pezeshkian dalam pernyataannya.

    “Kami ingin hidup damai, kami tidak ingin perang. Israel-lah yang berupaya menciptakan konflik habis-habisan ini,” tegasnya.

    Pezeshkian juga menuduh komunitas internasional bungkam dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai “genosida Israel” di Jalur Gaza.

    REUTERS/Ronen Zvulun Foto: REUTERS/Ronen Zvulun

    Lihat Video ‘Ledakan Tambang Batu Bara di Iran, Puluhan Orang Tewas’:

    Selesaikan Konflik Lewat Dialog

    Dia mencetuskan penyelesaian konflik Timur Tengah melalui dialog setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara yang intens terhadap target-target Hizbullah di Lebanon sejak Senin (23/9) waktu setempat.

    Kementerian Kesehatan Lebanon sejauh ini melaporkan sedikitnya 492 orang tewas, termasuk 35 anak-anak dan 58 perempuan. Disebutkan juga bahwa sekitar 1.645 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan tersebut.

    “Kami akan membela kelompok mana pun yang membela hak-hak dan diri mereka sendiri,” cetus Pezeshkian ketika ditanya apakah Iran akan ikut serta dalam konflik antara Israel dan Hizbullah. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya itu.

    Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi dari kota dan desa di kedua sisi perbatasan, baik Lebanon maupun Israel, saat aksi saling serang semakin meningkat beberapa waktu terakhir.

    Foto: REUTERS/Aziz Taher

    Tel Aviv sebelumnya mengatakan lebih memilih solusi diplomatik yang akan membuat Hizbullah menjauhi perbatasan utara Israel.

    Sementara Hizbullah yang juga menyatakan ingin menghindari konflik besar-besaran, menegaskan hanya berakhirnya perang di Jalur Gaza yang akan menghentikan pertempuran melawan Israel.

    Upaya mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza menemui jalan buntu setelah berbulan-bulan perundingan yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS, berujung kegagalan.

    Lihat Video ‘Ledakan Tambang Batu Bara di Iran, Puluhan Orang Tewas’:

    Halaman 2 dari 2

    (isa/fas)

  • Ini Wanita Misterius yang Dikaitkan dengan Ledakan Pager Hizbullah

    Ini Wanita Misterius yang Dikaitkan dengan Ledakan Pager Hizbullah

    Jakarta

    BAC Consulting, perusahaan yang berbasis di Hungaria, dituding dimanfaatkan oleh dinas rahasia Israel Mossad, memproduksi pager yang meledak di Lebanon. CEO perusahaan ini adalah Cristiana Barsony-Arcidiacono, wanita berusia 49 tahun keturunan Italia-Hungaria.

    Setelah perusahaannya diketahui mendapat lisensi dari produsen pager Taiwan, Gold Apollo, Barsony mengatakan bahwa dia tidak membuat produk itu. “Saya hanya perantara. Saya pikir Anda salah,” katanya yang dikutip detikINET dari Reuters.

    Pemerintah Hungaria menegaskan pager itu tak diproduksi di negaranya. Namun New York Times menyebut BAC Consulting membuat pager biasa untuk klien umum dan di saat yang sama, juga pager yang ditanam peledak oleh Mossad. Tak menutup kemungkinan produksi dilakukan di luar Hungaria.

    Didirikan tahun 2022, BAC Consulting terdaftar di Budapest. Barsony disebut satu-satunya karyawan. Sejak ledakan pager, dia belum muncul. Tetangga mengatakan mereka tidak melihatnya. Dia tidak menanggapi pesan dan apartemennya di sebuah bangunan tua tapi cukup megah di Budapest, telah ditutup.

    Pemerintah Hungaria lalu mengatakan dinas intelijennya menggelar beberapa wawancara dengan Barsony. New York Times melaporkan BAC Consulting merupakan bagian dari kedok yang dibentuk intelijen Israel. Menurut sumber, Israel memproduksi pager itu, tak sekedar menanamnya dengan bom.

    Teman sekolah Barsony menyebut dia tumbuh di Italia. Awal 2000-an, dia meraih gelar doktor bidang fisika di University College London. Namun, dia tampaknya tak mengejar karier ilmiah. “Sejauh saya tahu, dia tidak pernah melakukan pekerjaan ilmiah lagi,” cetus Akos Torok, salah satu profesornya di UCL.

    Resume yang dia gunakan untuk mendapatkan pekerjaan memuat referensi ke gelar pascasarjana dari London School of Economics dan School of Oriental and African Studies. Dia kemudian bekerja pada proyek LSM di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.

    Sejauh ini, belum jelas bagaimana keterlibatan Barsony dalam produksi pager yang meledak di Lebanon atau memang dia tidak tahu menahu. Keberadaannya belum diketahui.

    (fyk/fyk)