kab/kota: New York

  • Ilmuwan Khawatir Sindrom Kessler Sebabkan Kiamat Internet

    Ilmuwan Khawatir Sindrom Kessler Sebabkan Kiamat Internet

    Jakarta

    Perlombaan ke luar angkasa membuat orbit Bumi makin disesaki satelit dan puing antariksa. Para ilmuwan menyebut kondisi ini memunculkan ancaman Sindrom Kessler.

    Mereka menyebut Sindrom Kessler adalah risiko yang sangat nyata. Umat manusia telah menjelajahi luar angkasa selama lebih dari setengah abad. Aktivitas manusia ini bukan tanpa masalah. Ilmuwan NASA Donald Kessler dan Burton Cour-Palais mengajukan skenario yang berpotensi merepotkan.

    Apa Itu Sindrom Kessler?

    Pada 1978, Kessler dan Cour-Palais berteori bahwa jika umat manusia terus mengirim lebih banyak pesawat ruang angkasa ke ruang kosmik, kita akan mengalami masalah karena pesawat ruang angkasa akan semakin padat di sekitar Bumi. Kemungkinan terjadinya tabrakan pun akan meningkat.

    “Roket bekas, satelit, dan sampah luar angkasa lainnya telah terkumpul di orbit sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya tabrakan dengan puing-puing lainnya,” jelas NASA seperti dikutip dari LADBible.

    “Sayangnya, tabrakan menciptakan lebih banyak puing dan memunculkan reaksi berantai. Kondisi ini dikenal sebagai Sindrom Kessler, yang diambil dari nama orang yang pertama kali mengajukan masalah tersebut, Donald Kessler,” tulis NASA.

    Para ilmuwan khawatir sindrom Kessler akan terbukti benar, dan beberapa ahli yakin bahwa Sindrom Kessler hanya masalah waktu saja hingga tiba saatnya terjadi.

    “Sindrom Kessler akan menjadi kenyataan. Jika kemungkinan terjadinya tabrakan begitu besar sehingga kita tidak dapat menempatkan satelit di luar angkasa, maka kita dalam masalah,” kata John L Crassidis, seorang profesor inovasi dan pakar puing antariksa di University at Buffalo, New York, Amerika Serikat.

    Saat ini, lebih dari 10 ribu satelit mengorbit Bumi. Selain itu, lebih dari 100 triliun keping satelit lama masih mengitari planet ini, dengan beberapa bagiannya kadang-kadang jatuh ke atmosfer Bumi seiring waktu dan terbakar.

    Kessler menunjukkan bahwa begitu jumlah puing-puing di orbit tertentu mencapai ‘massa kritis’, tabrakan akan dimulai bahkan jika tidak ada lagi objek yang diluncurkan ke orbit tersebut.

    “Begitu tabrakan beruntun dimulai, risiko terhadap satelit dan wahana antariksa meningkat hingga orbit tersebut tidak dapat digunakan lagi,” kata NASA.

    Kessler memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu 30 hingga 40 tahun untuk mencapai titik ini. Saat ini, beberapa ahli memperkirakan kita sudah berada pada massa kritis di orbit rendah Bumi, kira-kira pada jarak 900 hingga 1.000 kilometer. Contoh ancaman nyata salah satunya terlihat dari peristiwa beberapa tahun terakhir, termasuk satelit Rusia yang dinonaktifkan menabrak satelit AS pada 2009.

    Pada 2021, rudal Rusia menghancurkan salah satu satelitnya sendiri sebagai bagian dari uji coba. Hal ini memaksa astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) melakukan prosedur darurat.

    Kiamat Internet

    Jika satelit dan puing-puing memasuki reaksi berantai tabrakan, kehidupan manusia bisa terdampak parah. Sindrom Kessler bisa menyebabkan pemadaman jaringan internet dan WiFi secara besar-besaran. Tanpa satelit di langit, ponsel juga tidak dapat berfungsi. Bahkan gangguan ini juga akan mematikan TV dan layanan GPS.

    Pada tingkat yang lebih umum, satelit cuaca juga akan mati dan memengaruhi kemampuan penting kita untuk melacak dampaknya pada sejumlah industri.

    “Satelit cuaca memainkan peran penting dalam berbagai industri, termasuk pertanian, perikanan, dan transportasi, dengan memprediksi dan mengurangi dampak kondisi cuaca buruk,” kata Amrith Mariappan dan John L. Crassidis dalam makalah mereka di 2023 berjudul ‘Kessler’s syndrome: a challenge to humanity’.

    Mereka menjelaskan, satelit penginderaan jauh, pada gilirannya, memberikan kontribusi signifikan terhadap eksplorasi sumber daya dan pemantauan fenomena seperti banjir, kekeringan, kelembapan tanah, kebakaran hutan, kesehatan vegetasi, degradasi hutan, pengawasan infrastruktur jalan, dan lain sebagainya.

    Ada juga satelit penginderaan jauh yang digunakan militer untuk menangkap gambar beresolusi tinggi dari lokasi strategis, memantau aktivitas musuh, dan menilai potensi ancaman. Makalah tersebut menambahkan bahwa Sindrom Kessler dapat menghancurkan sistem perawatan kesehatan, menyebabkan perangkat medis tidak berfungsi.

    Cara Menghentikan Sindrom Kessler

    Mariappan dan CrasSidis menulis bahwa daur ulang puing-puing antariksa muncul sebagai solusi berkelanjutan yang menjanjikan dan berjangka panjang untuk mitigasi sampah antariksa.

    Pilihan jangka pendek lain yang diambil oleh beberapa pihak adalah mengeluarkan sampah dari orbit dan membiarkannya terbakar di atmosfer Bumi. Meskipun dapat menghilangkan ancaman langsung, hal itu berisiko dan menimbulkan masalah lingkungan yang besar, seperti menipisnya lapisan ozon.

    “Dengan menggunakan kembali satelit dan puing-puing yang dinonaktifkan menjadi bahan-bahan yang berguna untuk mendukung misi antariksa lainnya, strategi daur ulang ini menghadirkan skenario yang menguntungkan, yang mempromosikan keberlanjutan lingkungan dan efisiensi sumber daya dalam eksplorasi antariksa,” kata Mariappan dan Crassidis.

    Badan Antariksa Eropa ESA mengatakan ingin menjadi ‘netral puing-puing’ pada 2030, yang berarti mereka berupaya tidak menambah sampah antariksa dengan menggunakan kembali puing pada 2050.

    (rns/rns)

  • Yahya Sinwar Tewas karena Tertembak di Kepala

    Yahya Sinwar Tewas karena Tertembak di Kepala

    Jakarta

    Israel membeberkan hasil autopsi jenazah pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Israel menyebut Sinwar tewas akibat tembakan di kepala.

    Dilansir dari AFP, Sabtu (19/10/2024), Dr Chen Kugel selaku Direktur Lembaga Forensik Nasional Israel sekaligus pengawas autopsi mengatakan kepada surat kabar New York Times bahwa Sinwar awalnya terluka di bagian lengan. Luka itu kemungkinan akibat terkena pecahan peluru dari rudal maupun peluru tank.

    Pemimpin Hamas itu kemudian mengikat lengannya dengan kabel. Namun, Kugel mengatakan kabel itu tak cukup kuat mengikat dan kondisi lengan bawahnya telah hancur.

    Kugel mengatakan tembakan menewaskan Sinwar. Namun, New York Times tak jelas merinci siapa yang melepaskan tembakan, kapan mereka melakukannya, dan senjata apa yang digunakan.

    Menurut militer Israel, Sinwar menemui ajalnya di tangan patroli rutin pada hari Rabu.

    Dikatakan bahwa sekelompok tentara sedang bergerak melalui kota Rafah ketika mereka bertemu dengan tiga militan Palestina.

    Saat tentara mengejar mereka, Sinwar berpisah dari dua rekan lainnya.

    Media Israel dan pejabat militer mengatakan tidak ada intelijen sebelumnya yang menunjukkan keberadaan Sinwar di daerah tersebut.

    Rekaman yang dirilis oleh militer Israel menunjukkan Sinwar yang tertutup debu duduk di kursi berlengan sambil menatap ke arah pesawat tanpa awak saat perangkat itu memasuki rumah yang hancur akibat serangan.

    Rekaman buram menunjukkan Sinwar sendirian dengan satu tangan terluka parah dan kepalanya ditutupi syal tradisional, melemparkan tongkat ke pesawat tanpa awak yang mendekat di saat-saat terakhirnya.

    Militer Israel melakukan pengujian DNA bersama dengan pemeriksaan gigi dan penyelidikan forensik lainnya yang membantu mengonfirmasi identitas Sinwar.

    Ia tidak terlihat di depan publik sejak perang meletus dengan serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang didalanginya.

    Kematian Sinwar merupakan pukulan telak bagi Hamas, gerakan militan Palestina yang telah melancarkan perang dengan pasukan Israel di Jalur Gaza selama lebih dari setahun.

    (taa/taa)

  • Heboh Peta Timur Tengah Baru yang Diusulkan Israel, Seperti Apa?

    Heboh Peta Timur Tengah Baru yang Diusulkan Israel, Seperti Apa?

    Jakarta

    Istilah Timur Tengah baru telah digunakan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, baru-baru ini.

    Dalam forum internasional, Netanyahu menunjukkan dua buah peta Israel dan kawasan sekitarnya. Dalam peta itu, tidak ada sama sekali nama maupun wilayah Palestina.

    Upaya Israel untuk mengubah tatanan kekuasaan regional dan merestrukturisasi peta politik bukanlah hal baru.

    Namun, dinamika kawasan yang semakin kompleks dan eskalasi konflik pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan direspons dengan serangan Israel ke Gaza selama 12 bulan terakhir telah meyakinkan banyak pihak di Israel bahwa tujuan tersebut kini lebih realistis untuk dicapai.

    Peta Israel yang kontroversial

    Dalam pidatonya baru-baru ini di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Netanyahu menampilkan peta pertama, yang mencakup wilayah berwarna hijau untuk negara-negara yang memiliki perjanjian damai dengan Israel atau sedang dalam negosiasi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

    Peta yang dinamai “karunia” itu memuat negara-negara mencakup Mesir, Sudan, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain, dan Yordania.

    Sedangkan peta kedua menunjukkan wilayah yang diwarnai hitam. Netanyahu menyebutnya sebagai wilayah “kutukan”.

    EPAPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan peta wilayah “kutukan” ketika berbicara di Sidang Umum PBB di New York, pada 27 September 2024.

    Dalam pidatonya baru-baru ini, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memperingatkan tentang apa yang disebutnya sebagai “ambisi penuh kebencian Israel.”

    Erdogan mengatakan, “Mereka [Israel] akan menginginkan tanah air kita di antara Tigris dan Efrat. Dan secara terbuka menyatakan melalui peta yang mereka tunjukkan bahwa mereka tidak akan puas dengan Gaza.”

    Yezid Sayigh, peneliti senior dari Carnegie Middle East Center, ragu bahwa ambisi pemerintahan Netanyahu itu merupakan indikasi dari agenda langsung atau tujuan sebenarnya.

    Sayigh memprediksi bahwa “Timur Tengah baru yang Netanyahu upayakan saat ini adalah tentang memungkinkan Israel menjajah sisa wilayah Palestina.”

    Baca juga:

    Hal itu terlihat dari upaya Israel yang ‘tidak malu’ dalam memperluas proyek permukimannya, terutama di Tepi Barat.

    Ditambah lagi, Israel juga telah secara terbuka mengumumkan niatnya untuk meningkatkan jumlah permukiman, meskipun ada kritik dari Arab dan dunia internasional.

    “Ada sejumlah menteri dalam pemerintahan sayap kanan Israel yang tidak percaya pada solusi dua negara, dan sekarang kita tampaknya semakin jauh dari solusi negara Palestina sejak Perjanjian Oslo pada 1993.”

    EPAPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan dua peta wilayah Timur Tengah yang dia namai “berkah” dan “kutukan” ketika berbicara di Sidang Umum PBB New York, pada 27 September 2024.

    “Tetapi saya tidak berpikir Amerika Serikat akan menyetujui peta Israel iniyang tidak mencakup wilayah Palestina,” kata David Schenker, peneliti senior di Washington Institute for Near East Policy.

    Sebelumnya, Schenker menjabat sebagai asisten menteri luar negeri untuk urusan wilayah timur dekat.

    “Pandangan Israel terhadap Timur Tengah baru adalah wilayah yang bebas dari ancaman Iran,” kata Schenker.

    Timur Tengah tanpa ‘ancaman Iran’

    Berbicara kepada BBC, Miri Eisen, pakar keamanan dan pensiunan perwira intelijen Israel, mengatakan: “Israel tidak ingin memaksakan Timur Tengah yang baru, tetapi untuk memastikan rezim mullah di Iran tidak mendefinisikan tatanan regional.”

    “Kata-kata Netanyahu ditujukan untuk mengakhiri program nuklir Iran dan memulihkan posisi historisnya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menyebabkannya [Netanyahu] malu secara global,” kata Sayigh.

    Pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallahsetelah serangan besar-besaran Israel yang menargetkan jantung pinggiran selatan Beirutdipandang sebagai titik balik ketegangan geopolitik dalam perang tersebut.

    Getty ImagesWarga Iran membakar bendera Israel dalam perayaan setelah serangan rudal terhadap Israel, 1 Oktober.

    Iran menembakkan rangkaian rudal balistik ke Israel. Negara itu menggunakan berbagai senjata yang telah lama membuat khawatir Barat, sebagai respons atas pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh di wilayahnya.

    Di sisi lain, Israel berjanji untuk menanggapi serangan Iran pada waktu yang dipilihnya sendiri.

    Solusi militer tidaklah cukup

    Amerika Serikat (AS) memberikan dukungan signifikan kepada Israel untuk memastikan keunggulan strategisnya. AS juga telah mengintensifkan kehadiran militernya di kawasan tersebut, mengingat meningkatnya ketegangan belakangan.

    Namun, dukungan ini menyaratkan Israel agar tidak melewati batas merah yang diulang-ulang Washington dalam pidato resminya, yaitu menargetkan proyek nuklir Iran dan solusi dua negara.

    Eisen berkata: “Tindakan militer Israel dilakukan untuk melawan ekspor senjata dan ideologi Iran ke proksi-proksinya di kawasan yang mengancam Israel dan negara-negara lain, dan bertujuan untuk melemahkan kemampuan militernya.”

    David Schenker, peneliti senior di Washington Institute memandang bahwa Israel mungkin telah membuat kemajuan dalam melumpuhkan proksi Iran di kawasan tersebut. Tetapi, dia ragu bahwa Israel dapat menciptakan tatanan baru tanpa dukungan negara-negara Arab.

    EPAKendaraan militer Israel berkumpul di dekat perbatasan dengan Lebanon, 3 Oktober

    “Hamas dapat bangkit kembali tanpa otoritas Palestina, upaya Arab dan diplomasi internasional, serta begitu pula Hizbullah tanpa upaya masyarakat Lebanon.”

    Eisen menganalisis bahwa Israel berupaya memperkuat kemitraan keamanan, ekonomi, dan bahkan teknologi dengan para sekutu yang memiliki persepsi sama tentang “ancaman Iran”.

    Selama beberapa tahun terakhir, Washington telah memimpin proyek normalisasi di kawasan tersebut, dengan menawarkan bantuan ekonomi hingga militer.

    AS mempromosikan gagasan bahwa Israel bukanlah ancaman regional bagi negara-negara Arab, tetapi sebaliknya, mitra strategis dalam menghadapi Iran.

    Laju normalisasi hubungan negara-negara di kawasan dengan Israel telah meningkat selama empat tahun terakhir.

    Baca juga:

    Maroko, UEA, dan Bahrain telah menandatangani ‘Perjanjian Abraham’ dengan Israel, tetapi tersendat sejak serangan 7 Oktober 2023 dan serangan Israel di Gaza berikutnya.

    Israel telah berupaya menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi yang menentang meningkatnya keterlibatan dan pengaruh Iran yang mayoritas Syiah di kawasan tersebut. Arab Saudi juga takut akan hegemoni Iran di Timur Tengah.

    Namun, Arab Saudi telah secara resmi menyatakan dalam sebuah artikel di Financial Times bahwa negara itu tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sampai negara Palestina didirikan.

    Sebelum 7 Oktober 2023, pergeseran geopolitik dan ekonomi telah memainkan peran besar dalam mengubah sikap sejumlah negara Arab seperti Mesir, Suriah, Lebanon, dan Yordania.

    ReutersPengeboran gas alam lepas pantai Tamar dekat pantai Ashkalon

    Negara-negara itu sebelumnya menolak mengakui Israelsebagai protes atas pemisahan Palestinausai negara itu dideklarasikan pada tahun 1948.

    “Tidak diragukan lagi bahwa negara-negara ini bersimpati ke Palestina, tapi mereka menemukan Israel bukanlah satu-satunya masalah. Ada juga para pembuat keputusan di Palestina.”

    “Akhirnya negara-negara ini memutuskan untuk mengutamakan kepentingan mereka sendiri daripada menghubungkan normalisasi dengan konflik Palestina dan Israel,” kata Schenker.

    Kemitraan ekonomi

    Kesepakatan dan perjanjian Israel dengan negara-negara Timur Tengah ini diumumkan sebelum 7 Oktober 2023, mencakup investasi dalam pertahanan, keamanan siber, teknologi finansial, dan energi.

    Namun, perang sejak 7 Oktober 2023 mungkin telah memperlambat volume kerja sama perdagangan antara Israel dan mitra barunya dari negara-negara Arab.

    Walau demikian, data resmi Israel mengungkapkan bahwa perdagangan antara Israel dan lima negara Arab meningkat selama paruh pertama tahun fiskal ini, dipimpin oleh UEA, Mesir, Bahrain, dan Maroko.

    Surat kabar Israel Maariv mengungkapkan sebuah perjanjian telah ditandatangani antara UEA dan Israel untuk membungun rute perdagangan antara kedua negara, yang melewati Arab Saudi dan Yordania, dan juga meluas ke Mesir.

    Gas Israel juga merupakan sumber pasokan utama untuk beberapa jaringan listrik Mesir.

    “Israel harus menggabungkan diplomasi, kemitraan ekonomi, dan tindakan pertahanan dan militer yang kuat untuk membentuk tatanan regional baru,” kata Schenker.

    “Perubahan di Timur Tengah tidak dapat dilihat secara terpisah dari situasi internasional, yaitu konflik internasional lainnya antara AS, Rusia, dan China, serta perubahan politik dalam negeri di Eropa,” kata Sayigh.

    Peneliti dari Carnegie itu khawatir dengan percepatan perubahan regional dan globa, yang semuanya berkontribusi pada percepatan tren global menuju konflik.

    Lihat Video ‘Peringatan Israel untuk Iran: Lihat Gaza dan Beirut!’:

    (ita/ita)

  • Kecaman ke Israel Usai Larang Sekjen PBB Masuk Negaranya

    Kecaman ke Israel Usai Larang Sekjen PBB Masuk Negaranya

    Jakarta

    Kecaman datang ke Israel setelah melarang Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berkunjung ke negara Yahudi tersebut. Larangan berkunjung diumumkan Tel Aviv saat mengkritik respons awal Guterres untuk serangan Teheran.

    Seperti dilansir AFP, Reuters, dan BBC, Jumat (3/10/2024), Pemerintah Israel menetapkan Antonio Guterres sebagai ‘persona non grata’ pada Rabu (2/10) waktu setempat, dan melarangnya untuk berkunjung ke negara tersebut. Penetapan ‘persona non grata’ ini diumumkan pemerintah Israel setelah Guterres mengomentari serangan rudal Iran terhadap negara Yahudi tersebut.

    Menurut kamus Merriam-Webster, istilah ‘persona non grata’ berarti orang yang tidak diterima atau tidak disambut baik. Dalam dunia diplomasi, hal ini mengacu pada praktik sebuah negara melarang diplomat asing untuk memasuki negaranya, atau mengusir diplomat asing yang sudah tinggal di negara tersebut.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Katz, dalam pernyataannya, menuduh Guterres gagal untuk secara tegas mengutuk serangan rudal Teheran terhadap Tel Aviv.

    “Siapa pun yang tidak bisa secara tegas mengutuk serangan keji Iran terhadap Israel, seperti yang dilakukan hampir semua negara di dunia, tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel,” tegas Katz.

    Larangan itu dikecam. Baca halaman selanjutnya>>

    Antonio Guterres mengecam serangan Iran ke Israel, setelah ditetapkan ‘persona non grata’ dan dilarang berkunjung ke negara Yahudi tersebut. Larangan berkunjung diumumkan Tel Aviv saat mengkritik respons awal Guterres untuk serangan Teheran.

    “Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April — dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan — saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin,” ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir BBC, Jumat (4/10).

    “Serangan-serangan ini secara paradoks tampaknya tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina, atau mengurangi penderitaan mereka,” sebutnya.
    Kecaman itu disampaikan Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan di New York, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (2/10), atau sehari setelah rentetan serangan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10) malam.

    Tidak hanya mengecam Iran, Guterres juga melontarkan kritikan untuk Israel saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB tersebut. Dia menyebut operasi militer Israel di Jalur Gaza sebagai “operasi militer paling mematikan dan paling menghancurkan selam saya menjawab sebagai Sekretaris Jenderal”.

    Dalam pernyataannya, Guterres menyerukan bahwa siklus kekerasan dan aksi saling membalas yang kini terjadi di Timur Tengah harus dihentikan. “Ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang semakin memuakkan, hal ini membuat masyarakat Timur Tengah semakin terpuruk,” ucapnya.

    “Setiap eskalasi menjadi dalih untuk eskalasi berikutnya. Siklus kekerasan saling membalas yang mematikan ini harus dihentikan. Waktu hampir habis,” tegas Guterres.

    Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik ke wilayah Israel pada Selasa (1/10) malam, dengan Tel Aviv mengklaim sebagian besar rudal berhasil dicegat. Teheran menyebut serangannya sebagai respons atas pembunuhan tokoh penting dan kejahatan Israel di Palestina juga Lebanon.

    Dalam pernyataan singkat yang dirilis Selasa (1/10), Guterres hanya menyampaikan kecaman untuk “konflik yang meluas di Timur Tengah” dan menyerukan gencatan senjata, tanpa secara spesifik menyebut serangan rudal Iran terhadap Israel.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/whn)

  • Israel Larang Sekjen PBB Masuk ke Negaranya, DK PBB Bilang Gini

    Israel Larang Sekjen PBB Masuk ke Negaranya, DK PBB Bilang Gini

    Jakarta

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengecam Israel atas keputusannya untuk menyatakan pemimpin badan dunia tersebut sebagai persona non grata dan melarangnya masuk ke Israel. DK PBB menyatakan bahwa setiap langkah untuk mendelegitimasi pekerjaannya adalah kontraproduktif.

    “Keputusan apa pun untuk tidak melibatkan Sekjen PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah kontraproduktif, terutama dalam konteks meningkatnya ketegangan di Timur Tengah,” kata dewan yang beranggotakan 15 negara itu dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada hari Kamis (3/10) waktu setempat. Para anggota DK PBB juga mendesak negara-negara “untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang merusak pekerjaan dia (Guterres).”

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz pada Rabu lalu menyatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres merupakan “persona non grata” alias orang yang tidak disukai, sehingga tak boleh menginjakkan kaki di Israel. Hal ini disampaikan Katz setelah Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel, dan Guterres dianggap tidak cukup keras mengutuk Iran atas serangan itu.

    “Siapa pun yang tidak dapat dengan tegas mengutuk serangan kejam Iran terhadap Israel tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel. Ini adalah Sekretaris Jenderal anti-Israel yang memberikan dukungan kepada teroris, pemerkosa, dan pembunuh,” kata Katz, dilansir Al Arabiya dan Bloomberg, Jumat (4/10/2024).

    Hal ini menandai yang terbaru dalam serangkaian perselisihan antara Israel dan PBB. Para pejabat Israel menuduh bahwa ribuan pekerja PBB memiliki hubungan dengan kelompok milisi Palestina, Hamas dan Jihad Islam. PBB mengatakan Israel belum menguatkan tuduhan itu dengan bukti-bukti.

    Israel juga telah berhenti mengeluarkan visa bagi pejabat PBB yang mencoba mengunjungi Gaza.

    Sementara negara-negara termasuk Prancis dan Inggris dengan cepat membela Guterres, pernyataan Dewan Keamanan tersebut merupakan pertama kalinya AS – sekutu utama Israel – mendukung pemimpin badan dunia tersebut.

    Guterres sendiri kemudian mengecam serangan Iran ke Israel, setelah ditetapkan “persona non grata” dan dilarang berkunjung ke negara Yahudi tersebut.

    “Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April — dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan — saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin,” ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir BBC, Jumat (4/10/2024).

    “Serangan-serangan ini secara paradoks tampaknya tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina, atau mengurangi penderitaan mereka,” sebutnya.

    Kecaman itu disampaikan Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan di New York, AS pada Rabu (2/10) waktu setempat, atau sehari setelah rentetan serangan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10) malam.

    Tidak hanya mengecam Iran, Guterres juga melontarkan kritikan untuk Israel saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB tersebut. Dia menyebut operasi militer Israel di Jalur Gaza sebagai “operasi militer paling mematikan dan paling menghancurkan selam saya menjawab sebagai Sekretaris Jenderal”.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Kecaman ke Israel Usai Larang Sekjen PBB Masuk Negaranya

    Sekjen PBB Kecam Serangan Iran Usai Dilarang Masuk ke Israel

    New York

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam serangan Iran ke Israel, setelah ditetapkan “persona non grata” dan dilarang berkunjung ke negara Yahudi tersebut. Larangan berkunjung diumumkan Tel Aviv saat mengkritik respons awal Guterres untuk serangan Teheran.

    “Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April — dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan — saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin,” ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir BBC, Jumat (4/10/2024).

    “Serangan-serangan ini secara paradoks tampaknya tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina, atau mengurangi penderitaan mereka,” sebutnya.

    Kecaman itu disampaikan Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan di New York, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (2/10), atau sehari setelah rentetan serangan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10) malam.

    Tidak hanya mengecam Iran, Guterres juga melontarkan kritikan untuk Israel saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB tersebut. Dia menyebut operasi militer Israel di Jalur Gaza sebagai “operasi militer paling mematikan dan paling menghancurkan selam saya menjawab sebagai Sekretaris Jenderal”.

    Dalam pernyataannya, Guterres menyerukan bahwa siklus kekerasan dan aksi saling membalas yang kini terjadi di Timur Tengah harus dihentikan. “Ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang semakin memuakkan, hal ini membuat masyarakat Timur Tengah semakin terpuruk,” ucapnya.

    “Setiap eskalasi menjadi dalih untuk eskalasi berikutnya. Siklus kekerasan saling membalas yang mematikan ini harus dihentikan. Waktu hampir habis,” tegas Guterres.

    Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik ke wilayah Israel pada Selasa (1/10) malam, dengan Tel Aviv mengklaim sebagian besar rudal berhasil dicegat. Teheran menyebut serangannya sebagai respons atas pembunuhan tokoh penting dan kejahatan Israel di Palestina juga Lebanon.

    Dalam pernyataan singkat yang dirilis Selasa (1/10), Guterres hanya menyampaikan kecaman untuk “konflik yang meluas di Timur Tengah” dan menyerukan gencatan senjata, tanpa secara spesifik menyebut serangan rudal Iran terhadap Israel.

    Hal itu menuai reaksi keras Israel, dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Katz menetapkan Guterres sebagai “persona non grata” pada Rabu (2/10) waktu setempat, dan melarangnya untuk berkunjung ke negara tersebut.

    Katz, dalam pernyataannya, menuduh Guterres gagal untuk secara tegas mengutuk serangan rudal Teheran terhadap Tel Aviv. Dia juga menyebut Guterres sebagai “Sekretaris Jenderal yang anti-Israel, yang memberikan dukungan kepada teroris, pemerkosa dan pembunuh”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Sean ‘Diddy’ Combs Hadapi 100 Lebih Gugatan Baru Terkait Kekerasan Seks

    Sean ‘Diddy’ Combs Hadapi 100 Lebih Gugatan Baru Terkait Kekerasan Seks

    Jakarta

    Lebih dari 100 orang akan menggugat musisi rap Sean ‘Diddy’ Combs atas penyerangan seksual, pemerkosaan, dan eksploitasi seksual, kata seorang pengacara AS bernama Tony Buzbee.

    Buzbee mengatakan bahwa beberapa orang yang diduga korban mencakup sejumlah anak di bawah umur. Bahkan ada yang mengaku dilecehkan saat berusia sembilan tahun.

    “Ini masalah penting yang ingin kami tangani secara agresif,” kata Buzbee kepada wartawan.

    Erica Wolff, seorang pengacara yang mewakili Sean Combs, mengatakan bahwa rapper itu “secara tegas dan sepenuhnya” membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Combs, kata Wolff, menyebut tuduhan-tuduhan itu “palsu dan memfitnah”.

    Berbicara dalam konferensi pers pada Selasa (01/10), Buzbee mengatakan bahwa dia dan timnya “tidak akan melewatkan satu hal pun demi menemukan pihak yang berpotensi bertanggung jawab” dalam dugaan pelecehan tersebut, atau “setiap individu atau entitas yang berpartisipasi atau mendapat manfaat dari perilaku mengerikan ini”.

    Di sisi lain, Wolff mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada BBC bahwa kliennya “berharap dapat membuktikan ketidakbersalahannya dan membela dirinya di pengadilan, di mana kebenaran akan terungkap berdasarkan bukti, bukan spekulasi”.

    Diddy telah ditangkap pada 16 September 2024 di sebuah hotel di Manhattan dan kini menjadi tahanan federal.

    Apa saja gugatan terbaru terhadap Diddy?

    Ia menambahkan bahwa 25 terduga korban yang diwakilinya adalah anak di bawah umur. Ini adalah pertama kalinya Sean ‘Diddy’ Combs dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.

    Dugaan-dugaan tersebut mencakup rentang waktu antara 1991 hingga tahun ini. Lokasinya pun beragam, mulai dari Los Angeles, New York, hingga Miami, kata Buzbee.

    Menurutnya, sebagian besar insiden terjadi setelah tahun 2015.

    Sebagian besar penggugat, katanya, mengeklaim diperkosa setelah pesta yang diselenggarakan oleh Combs di tempat-tempat terkenal, serta rumah dan hotel.

    Buzbee mengatakan pesta tersebut diadakan untuk merayakan perilisan album, atau pesta Malam Tahun Baru dan pesta Hari Kemerdekaan AS. Ada pula insiden yang terjadi saat acara audisi, kata Buzbee.

    “Anak-anak muda yang ingin terjun ke industri ini dipaksa melakukan tindakan seperti itu dengan janji akan menjadi bintang atau janji Sean Combs akan mendengarkan rekaman mereka,” kata Buzbee.

    Apa klaim para korban?

    Seorang pria, yang saat itu berusia sembilan tahun, membuat klaim bahwa dirinya dilecehkan secara seksual oleh Combs dan rekan-rekannya di sebuah studio rekaman di New York saat mencoba mendapatkan kontrak rekaman, menurut pengacaranya.

    “Jika dia tidak berkuasa, saya rasa saya bisa menjadi orang hebat. Saya keluar dari industri ini karena apa yang dilakukan Sean Combs kepada saya,” tulisnya dalam sebuah pernyataan yang dirilis pengacaranya.

    Baca juga:

    Pria lain, yang juga masih di bawah umur saat itu, mengeklaim bahwa dia diberi tahu oleh Combs bahwa dia akan menjadi “bintang”, tetapi dia harus terlebih dahulu mengunjungi rapper itu sendirian tanpa orang tuanya.

    Sesampainya di sebuah ruangan tertutup, pria itu mengklaim bahwa Combs memintanya melakukan seks oral padanya.

    Buzbee juga mengangkat kasus seorang anak perempuan berusia 15 tahun yang mengeklaim bahwa dia diterbangkan ke New York untuk menghadiri sebuah pesta yang diselenggarakan oleh Combs. Anak perempuan itu, klaim Buzbee, kemudian diperkosa oleh Combs dan orang lain.

    Sebanyak 12 gugatan telah dilayangkan kepada Sean “Diddy” Combs sejauh ini (Getty Images)

    Buzbee mengklaim ada modus operandi yang jelas karena para terduga korban biasanya ditawari minuman “yang dicampur” sebelum diserang secara seksual.

    “Rahasia terbesar dalam industri hiburan akhirnya terungkap ke dunia,” kata Buzbee.

    Ia menambahkan bahwa ini bukanlah gugatan class action dan akan ada kasus-kasus individual yang diajukan untuk setiap terduga korban.

    Andrew Van Arsdale, seorang pengacara di firma hukum AVA yang bekerja sama dengan Buzbee, mengatakan firma hukumnya telah menerima lebih dari 3.000 panggilan telepon dari orang-orang yang menuduh Sean Diddy Combs melakukan pelecehan.

    Selain 120 terduga korban, ia mengatakan firma hukumnya sedang berupaya memeriksa 100 kasus lainnya.

    Dibius, dilecehkan, lalu direkam tanpa izin

    Dalam gugatan ke-12, seorang perempuan yang namanya disamarkan sebagai Jane Doe mengaku mengalami kekerasan fisik dan seksual secara berulang selama empat tahun sejak akhir 2020.

    Jane Doe pertama kali bertemu dengan Diddy di luar negeri. Saat itu, Diddy membiayai perjalanan korban ke tempat itu.

    Setelahnya, mereka mulai rutin bertemu.

    Dalam gugatan hukumnya, Jane Doe menuduh Diddy membiusnya. Saat dia mengaku tak sadarkan diri, kemudian dia menuduh Diddy melakukan tindakan seksual tanpa persetujuannya.

    Hubungan seksual itu juga direkam oleh Diddy tanpa seizinnya.

    Dokumen hukum juga menyebut bahwa Diddy menekan perempuan itu untuk melakukan hubungan seks secara berkelompok dengan orang lain.

    Baca juga:

    Tak lama setelah kejadian itu, perempuan tersebut mengetahui bahwa dia hamil.

    Menurut gugatan, perempuan itu memberi tahu Diddy mengenai kehamilannya. Seorang rekan Diddy lantas memaksanya untuk melakukan aborsi. Perempuan itu lantas mengalami keguguran.

    Jane Doe juga menuduh bahwa Diddy mengutarakan lelucon ancaman yang membuatnya khawatir akan keselamatannya.

    Diddy disebut menyinggung bahwa dia memantau lokasi dan percakapan telepon korban. Selain itu, Diddy melarangnya bekerja agar dia bisa membayar tunjangan sebagai gantinya.

    “Tidak ada yang kebal hukum. Ketenaran dan kekayaan tidak melindungi Sean Diddy Combs dari tuduhan serius perdagangan dan pelecehan seksual,” kata pengacara dari penggugat, Joseph L Ciaccio dan Marie Napoli dalam sebuah pernyataan kepada BBC.

    Cassie: Itu menghancurkan saya

    Jauh sebelum gugatan hukum yang diajukan perempuan tersebut, penyanyi Cassandra Ventura alias Cassie menjadi perempuan pertama yang menggugat Diddy pada November 2023.

    Cassie menuduh Diddy melakukan pemerkosaan dan perdagangan seks.

    Pada Mei 2024, Cassie untuk pertama kalinya bersuara mengenai video yang beredar dan memperlihatkan bagaimana Diddy menyerangnya.

    Cassie Ventura pernah menjalin hubungan dengan Diddy selama 11 tahun (Getty Images)

    Kekerasan yang terekam di dalam video itu terjadi pada tahun 2016 dan dirilis oleh CNN pada Mei lalu.

    Melalui sebuah pernyataan yang dia unggah di Instagram, Cassie mencurahkan bagaimana kekerasan yang dia alami telah menghancurkannya.

    “Kekerasan domestik adalah masalahnya. Itu menghancurkan saya dan membuat saya menjadi sosok yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Dengan usaha keras, saya sudah lebih baik saat ini, tetapi saya akan selalu berupaya pulih dari masa lalu saya,” tutur Cassie.

    Dia meminta agar semua orang membuka hati dan mempercayai para korban.

    “Proses penyembuhan ini tidak akan pernah berakhir, namun dukungan ini sangat berarti bagi saya,” kata dia.

    Pengakuan korban-korban lainnya

    Joi Dickerson-Neal, yang mengaku tergugah oleh keberanian Cassie, memutuskan ikut bersuara. Dia menuduh Diddy “dengan sengaja membius” dan memperkosanya saat dia masih menjadi mahasiswa Universitas Syracuse pada 1991.

    Dia juga menjadi korban pornografi balas dendam karena pemerkosaan itu direkam dan ditunjukkan kepada orang lain.

    Perwakilan Diddy menuding gugatan tersebut sebagai “pemerasan” dan menuntut agar gugatan dibatalkan.

    Liza Gardner menuduh Diddy dan penyanyi R&B Aaron Hall mencekokinya dengan minuman dan memaksa berhubungan seks di luar kehendaknya saat masih berusia 16 tahun.

    Gardner mengeklaim bahwa sehari setelah kejadian, Diddy mengunjungi rumahnya dan mencekiknya hingga pingsan. Pengacara Diddy menuding ini sebagai gugatan palsu.

    Seorang perempuan lainnya yang diidentifikasi sebagai Jane Doe menuduh bahwa dia diperkosa beramai-ramai olah tiga orang, yakni Diddy, mantan direktur Bad Boy Records Harve Pierre, dan satu orang lainnya.

    Pemerkosaan itu terjadi di sebuah studio di New York City saat ia masih berusia 17 tahun.

    Rodney “Lil Rod” Jones, seorang produser dan videografer yang mengerjakan album terbaru Diddy menuduh Diddy memaksanya membeli obat-obatan terlarang, menyewa pekerja seks, dan merekam tindakan seksualnya.

    Dia juga menuduh bahwa Diddy dan aktor Cuba Gooding Jr telah meraba-raba dirinya tanpa persetujuannya.

    Grace O’Marcaigh, yang bekerja di kapal pesiar yang disewa oleh keluarga Diddy pada tahun 2022, menuduh penyanyi rap tersebut dan putranya, Christian “King” Combs, melakukan pelecehan seksual.

    Dia menuduh mereka telah menciptakan “suasana pesta pora” yang melibatkan orang-orang yang diduga sebagai pekerja seks dan selebriti papan atas di kapal tersebut.

    Crystal McKinney mengeklaim telah dibius dan diserang secara seksual oleh Diddy setelah acara Mens Fashion Week pada tahun 2003 ketika dia berusia 22 tahun. Dia juga mengeklaim bahwa Diddy “mengucilkannya” dari dunia model.

    Reuters

    April Lampros, yang mengaku bertemu Diddy saat menjadi mahasiswa di Fashion Institute of Technology di New York pada tahun 1994.

    Dia mengungkap soal “empat hubungan seksual yang menakutkan” selama awal tahun 2000-an.

    Adria English, mantan aktris film dewasa yang pernah bekerja dengan Diddy mengaku bahwa Diddy memanfaatkannya sebagai “budak seksual untuk kepuasan dan keuntungan finansial orang lain” selama “pesta serba putih” yang diadakan di rumahnya di New York dan Miami.

    Dawn Richards, personel dari grup musik yang dibentuk oleh Diddy, mengaku pernah menyaksikan kekerasan yang dilakukan Diddy terhadap Cassie Ventura. Ketika dia mencoba campur tangan, Diddy mengancam nyawanya.

    Thalia Graves, yang didampingi oleh pengacara selebritas Gloria Allred, mengeklaim bahwa Diddy dan pengawalnya, Joseph Sherman telah membius dan mengikutnya sebelum merekam tindakan pemerkosaan terhadapnya. Video itu kemudian disebarkan.

    Kuasa hukum Diddy membantah klaim-klaim tersebut.

    Baca juga:

    (ita/ita)

  • Satelit Rekam Before After Markas Hizbullah Dibom Penghancur Bunker

    Satelit Rekam Before After Markas Hizbullah Dibom Penghancur Bunker

    Jakarta

    Dengan jet tempur F-15i, militer Israel dilaporkan menjatuhkan sekitar 80 bom bunker buster atau penghancur bunker di Beirut, membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Israel dilaporkan memakai bom jenis BLU-109 buatan AS dengan perangkat pemandu JDAM (Joint Direct Attack Munition).

    Jadi, rudal penghancur bunker menerobos ke dalam tanah, tak langsung meledak, dengan baja lebih tebal dari banyak bom lainnya. Sistem sekering tertunda memastikan bom meledak hanya setelah mencapai kedalaman tertentu, memaksimalkan kerusakan pada bunker bawah tanah.

    Dalam foto satelit dari Planet Labs, terlihat foto sebelum dan sesudah serangan bunker buster yang menyasar markas Hizbullah di Dahiyeh, pinggiran kota Beirut. Beberapa gedung apartemen bertingkat, rata dengan tanah akibat serangan tersebut.

    Dikutip detikINET dari Associated Press, lebih dari dua hari setelah serangan, asap masih mengepul dari reruntuhan bangunan yang membara. Orang-orang datang ke lokasi, sebagian memeriksa sisa-sisa rumah mereka, sebagian lagi memberi penghormatan dan berdoa.

    Citra satelit sebelum dan sesudah serangan Israel di Beirut. Foto: Planet Labs

    Beberapa kawah terlihat, yang kemungkinan digunakan oleh tim penyelamat untuk menembus lokasi ledakan, di mana beberapa di antaranya tampaknya sedalam 30 meter.

    Adapun video dan citra yang dianalisis oleh CNN di lokasi, juga menunjukkan kawah besar dan dalam, dikelilingi puing-puing dari bangunan yang hancur. Analisis CNN terhadap video dan citra satelit mengonfirmasi empat gedung apartemen bertingkat hancur dalam serangan itu.

    Israel merilis video yang memperlihatkan sedikitnya 8 jet tempur F-15I menuju Beirut saat serangan, tapi tak mengungkap jenis bomnya. Ahli mengatakan ledakan dan kerusakan sesuai dengan bom penghancur bunker seberat sekitar 900 kg berjenis BLU-109 buatan AS, dibekali perangkat pemandu JDAM (Joint Direct Attack Munition).

    Dua pejabat senior pertahanan Israel mengklaim ke New York Times bahwa 80 bom digunakan dalam serangan terhadap Nasrallah. Pakar ledakan Trevor Ball menilai jumlah itu masuk akal tetapi sulit untuk memastikannya berdasarkan citra kawah yang terlihat.

    “Mungkin ada lebih banyak kawah serupa yang terisi reruntuhan bangunan. Tidak diketahui juga seberapa dalam dan luas fasilitas bawah tanah itu. Itu membuat sangat sulit untuk memperkirakan jumlah amunisi yang digunakan secara akurat,” katanya.

    Bom bunker buster sendiri meledak hanya setelah mencapai target di kedalaman, dapat menembus hingga 30 meter. Usai ledakan, bunker buster menciptakan gelombang kejut yang dapat meruntuhkan seluruh bangunan.

    [Gambas:Youtube]

    (fyk/rns)

  • Bagaimana Ledakan Pager di Lebanon Mengubah Dinamika Timur Tengah?

    Bagaimana Ledakan Pager di Lebanon Mengubah Dinamika Timur Tengah?

    Jakarta

    Perang di Gaza selama ini selalu berpotensi merembet ke mana-mana.

    Serangan roket hampir setiap hari di dan sekitar Israel utara oleh Hizbullah, sekutu Hamas di Lebanon dan serangan udara oleh Israel telah menyebabkan puluhan ribu warga sipil di kedua sisi perbatasan mengungsi.

    Meski begitu, para pakar sebelumnya meyakini Israel dan Hizbullah sama-sama menghindari eskalasi konflik yang signifikan.

    Semua berubah pekan lalu, saat ribuan anggota Hizbullah jadi target ledakan pager dan walkie-talkie.

    Israel diyakini berada di balik serangan ini.

    Namun, mengapa Israel melakukan ini, dan mengapa pekan lalu? Apa yang mereka katakan tentang operasi perang modern? Dan, apa yang bakal terjadi dalam beberapa pekan ke depan? Seberapa besar kemungkinan terjadinya perang darat besar-besaran antara Israel dan Hizbullah?

    Asal muasal Hizbullah

    Pertama-tama, penting untuk memahami apa itu Hizbullah dan asal muasalnya.

    Awalnya, Hizbullah menampilkan diri sebagai kelompok perlawanan terhadap Israel dan perwakilan suara komunitas Syiah di Lebanon, kata Lina Khatib, direktur Institut Timur Tengah di SOAS University of London.

    Namun, ketika Israel menarik diri dari Lebanon pada 2000, Hizbullah tetap mempertahankan persenjataannya, meski itu melanggar resolusi PBB yang mengharuskannya melucuti senjata.

    Hizbullah terus menampilkan diri sebagai kekuatan yang diperlukan untuk mempertahankan Lebanon hingga kemudian “menjadi aktor politik paling kuat di negara itu”, kata Khatib.

    Getty ImagesPasukan Hizbullah pada Rabu (25/09) menghadiri pemakaman Ibrahim Mohammed Kobeissi dan Hussein Ezzedine, komandan Hizbullah yang tewas sehari sebelumnya dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut.

    Meskipun terwakili dalam pemerintahan Lebanon, kekuatan Hizbullah yang sebenarnya ada di balik layar, kata Khatib.

    Apalagi, sebagai kelompok bersenjata yang menurut banyak analis lebih kuat daripada tentara Lebanon, Hizbullah memiliki kemampuan untuk mengintimidasi lawan-lawannya.

    “Mereka mampu menetapkan agenda kebijakan luar negeri Lebanon dalam skala besar, serta menyatakan perang yang pada dasarnya atas nama Lebanon,” kata Khatib.

    Hizbullah juga mendapat dukungan Iran, yang bahkan kini menjadi “pelindung utama” kelompok tersebut, kata Shashank Joshi, editor isu pertahanan The Economist.

    “Tidak ada semacam komando langsung, tetapi keduanya sangat, sangat terkait erat dalam tujuan dan praktik,” kata Joshi.

    Serangan ke rantai pasok Hizbullah

    Saat membahas ledakan pager dan walkie-talkie yang menyasar anggota Hizbullah, kata-kata yang seharusnya digunakan adalah “Israel diyakini telah melakukannya”. Itu karena Israel belum mengonfirmasi langsung bahwa mereka pelakunya.

    Namun, ini adalah jurus lama para pejabat Israel.

    Terkasi operasi Israel di Tepi Barat dan Gaza, “mereka cenderung angkat tangan, tetapi tidak saat itu terkait Lebanon atau Iran”, kata Ronen Bergman, jurnalis investigasi asal Israel yang bekerja untuk The New York Times.

    Banyak pihak menyebut serangan itu dilakukan oleh Mossad, dinas intelijen luar negeri Israel.

    Tidak seperti badan-badan serupa lainnya di seluruh dunia, peran Mossad tidak hanya terbatas pada pengumpulan informasi intelijen, menurut Bergman.

    Mossad juga menganggap sudah menjadi tugasnya untuk menggunakan informasi intelijen yang dikumpulkannya untuk menjalankan apa yang disebut “operasi kinetik atau agresif atau fisik”, termasuk yang melibatkan “bahan peledak, sabotase, pembunuhan yang ditargetkan”, kata Bergman.

    Jadi, apa yang kita ketahui sejauh ini soal ledakan pager dan walkie-talkie tersebut?

    Menurut Joshi, tampaknya itu adalah serangan terhadap rantai pasok. Mossad diduga mendirikan perusahaan-perusahaan yang tampaknya telah memproduksi pager asli selama beberapa waktu.

    Dan, di pager-pager yang bakal dikirim untuk Hizbullah, tampaknya Mossad menempatkan bahan peledak yang dapat mereka picu dari jarak jauh.

    Pada 2018, kata Bergman, seorang perwira intelijen muda Mossad mendapat informasi bahwa Hizbullah mulai menggunakan pager dalam operasinya. Dari sana, ia melontarkan ide agar Mossad menyusup ke rantai pasok mereka.

    Sekitar 4.500 perangkat jebakan lantas dipasok ke Hizbullah, imbuh Bergman.

    Bahkan, beberapa laporan mengatakan Mossad tahu keberadaan dan pemilik pager tersebut sebelum meledakkannya. Namun, Joshi skeptis dengan klaim ini.

    Ia juga mengatakan, “Ini bukan serangan siber ajaib, yang bisa membuat baterainya terbakar secara spontan oleh kode pintar seperti yang mungkin orang-orang awalnya pikirkan atau duga.”

    Rekaman CCTV yang menunjukkan ledakan pager-pager itu kemudian tersebar dan disiarkan di berbagai belahan dunia.

    AFP Ledakan pager dan walkie-talkie dilaporkan terjadi di Lebanon selatan, termasuk kota Sidon, serta pinggiran selatan Beirut, dan Lembah Bekaa.

    Selain mengejutkan, video-video itu memberi kita gambaran besar soal organisasi dan struktur Hizbullah, kata Khatib.

    Biasanya, kelompok itu beroperasi dengan tingkat kerahasiaan yang tinggi.

    “Tidak semua anggotanya dikenal, terkadang bahkan keluarga mereka sendiri tidak tahu,” ujar Khatib.

    Jadi, serangan itu mengungkap siapa saja sebenarnya anggota Hizbullah yang dibayar. Informasi itu, katanya, terbukti berguna bagi Israel.

    “Salah satu [korban ledakan] yang berakhir di rumah sakit sempat dikunjungi oleh seseorang, dan pengunjung itu kemudian dilacak oleh Israel,” kata Khatib.

    “Ini membuat mereka mampu mencari tahu lokasi pertemuan para pemimpin Hizbullah pada hari Jumat setelah serangan tersebut.”

    Para komandan Hizbullah tersebut kemudian menjadi sasaran serangan Israel, imbuhnya.

    Bagi sebagian orang, serangan itu tampak seperti jenis peperangan baru. Namun, Joshi tidak begitu yakin.

    “Mungkin saja jika Anda ingin menaruh bahan peledak di dalam telepon, pager, pisang. [Itu bisa saja] jika Anda mau melakukannya. Intinya adalah untuk tujuan apa?” kata Joshi.

    Getty Images Ledakan pager dan walkie-talkie menyebabkan kerusakan di rumah-rumah dan melukai ribuan orang di Lebanon pada 17-18 September 2024.

    Ia mengatakan AS sebelumnya sempat mempertimbangkan untuk melakukan serangan serupa, tapi batal karena memikirkan implikasi yang dapat terjadi.

    Sekarang, semua orang tahu Israel mampu melakukan operasi semacam itu dan, karenanya, dapat mengambil langkah-langkah pencegahan di masa mendatang, termasuk dengan membongkar perangkat dan memeriksa apakah ada bahan peledak di sana.

    Karena itu, menurutnya, “Kita tidak akan melihat banyak serangan seperti ini lagi [ke depannya].”

    Bisa dikatakan, ini adalah operasi yang hanya dapat dijalankan sekali. Sekali melakukannya, Anda tidak bisa mengulangnya.

    Atas alasan ini, Bergman mengatakan sempat ada perpecahan dalam hierarki Israel tentang apakah ini saat yang tepat untuk melakukannya.

    “Pemilihan waktu serangan itu menarik,” kata Bergman.

    “Banyak orang di lembaga pertahanan yang marah karena mereka mengatakan tombol ini tidak seharusnya ditekan di sini dan di saat ini.”

    Apa tujuan Israel sebenarnya?

    Semua ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang dipikirkan Israel.

    Sebelumnya, banyak yang mengira bahwa Israel menghindari konflik besar-besaran dengan Hizbullah, bahwa mereka tidak ingin ada dua medan pertempuran berbeda saat masih berperang di Gaza.

    Ledakan pager dan walkie-talkie itu mungkin menunjukkan bahwa perhitungan ini telah berubah.

    Namun, Bergman mengatakan sebagian besar jenderal Pasukan Pertahanan Israel (IDF), termasuk kepala stafnya, menentang invasi darat ke Lebanon.

    Apalagi, mempertimbangkan pengalaman mereka selama pendudukan pada 1980-an dan 1990-an, ini bisa menjadi “jebakan maut”, kata Bergman.

    Baca juga:

    Tujuannya, kata Bergman, bisa jadi adalah untuk memaksa sekretaris jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, agar menyetujui gencatan senjata tanpa Israel harus mengakhiri perang di Gaza.

    Nasrallah telah berjanji ia tidak akan berhenti menunjukkan solidaritasnya terhadap Hamas hingga Israel mengakhiri perangnya di Gaza, kata Bergman.

    Dalam perkembangan terbaru, militer Israel mengeklaim telah membunuh Nasrallah dalam sebuah serangan di Beirut, Lebanon, pada Sabtu, (28/09). Hizbullah telah mengonfirmasi kematian pemimpinnya.

    Sementara itu, imbuhnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak ingin mengakhiri perang dengan Hamas “demi integritas koalisinya”.

    Getty ImagesPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak ingin mengakhiri perang dengan Hamas “demi integritas koalisinya”.

    Perhitungannya, serangan pager dan walkie-talkie tersebut akan mengubah keseimbangan yang ada dan memungkinkan IDF untuk fokus pada Gaza.

    “Tentu saja, risikonya adalah ini akan memicu hal-hal lain. Alih-alih gencatan senjata dan solusi politik, hal ini akan mengarah pada perang habis-habisan,” kata Bergman.

    Khatib mengatakan akan “sangat bodoh” bagi Israel untuk mencoba invasi darat ke Lebanon selatan. Itu karena Hizbullah dinilai penuh persiapan, dengan pengalaman panjang dalam peperangan darat.

    Namun Joshi bilang risiko itu terjadi tetap ada.

    Serangan udara baru-baru ini terhadap depot senjata Hizbullah serta serangan terhadap pimpinan kelompok tersebut disebutnya sebagai “semua hal yang perlu Anda lakukan sebelum kampanye darat besar-besaran di Lebanon”.

    Hal itu membawa kita pada pertanyaan: apakah kapasitas Hizbullah telah begitu berkurang dalam beberapa minggu terakhir dan kepercayaan dirinya begitu terkikis sehingga ia kini tidak mampu berperang habis-habisan?

    Reuters Ledakan pager dan walkie-talkie pekan lalu ikut menewaskan anggota Hizbullah, Mohammed Ammar.

    Joshi mengatakan Hizbullah mengalami “pukulan telak” setelah melihat banyak pemimpinnya jadi korban.

    “Namun, saya pikir akan menjadi kesalahan besar untuk berpikir bahwa mereka tidak memiliki kekuatan rudal yang cukup besar,” ujarnya.

    Ribuan roket Hizbullah yang diarahkan ke Tel Aviv dan Haifa serta kota-kota Israel lainnya disebut sebagai alasan utama yang bisa jadi membuat Israel tidak ingin terlibat dalam perang habis-habisan.

    Selain itu, ribuan penduduk Israel utara pun telah dievakuasi dari rumah mereka karena perang lintas perbatasan.

    “Orang-orang yang bertahan adalah orang-orang yang mungkin tidak memiliki sarana untuk melarikan diri,” kata Khatib.

    “Tetapi yang pasti keadaan tampaknya tidak akan jadi tenang dalam waktu dekat.”

    Eskalasi konflik

    Israel mengatakan telah menyerang “puluhan” target Hizbullah lainnya dalam semalam, sehari setelah mengumumkan tewasnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Sabtu (28/09).

    Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Telegram pada Minggu (29/09), IDF mengatakan bahwa target tersebut termasuk peluncur proyektil yang ditujukan ke Israel.

    Serangan tersebut menargetkan “gedung tempat senjata dan struktur militer organisasi tersebut disimpan,” menurut pernyataan Israel.

    Israel telah menyerang “ratusan” target Hizbullah dalam sehari terakhir, tambahnya.

    Media setempat melaporkan bahwa sedikitnya enam orang tewas di wilayah selatan negara itu dan sembilan lainnya di Lembah Bekaa, basis Hezbollah di Lebanon timur laut.

    Surat kabar berbahasa Arab An-Nahar mengatakan bahwa tiga orang tewas di kota Anquon di Lebanon selatan dan tiga lainnya tewas di lokasi lain di wilayah selatan Nabatieh.

    Getty ImagesKementerian Kesehatan Lebanon mengatakan ratusan orang telah tewas sejak terjadi eskalasi serangan Israel pada Senin (23/09).

    Lebih dari 50.000 orang yang tinggal di Lebanon telah mengungsi ke Suriah untuk melarikan diri dari serangan Israel, menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi.

    “Lebih dari 200.000 orang kini mengungsi di Lebanon,” kata Filippo Grandi dalam sebuah unggahan di X, seraya menambahkan bahwa “operasi bantuan” PBB sedang berlangsung dalam “koordinasi dengan kedua pemerintah”.

    Sejak 8 Oktober, telah terjadi baku tembak lintas batas hampir setiap hari antara Israel dan Hizbullah dan sekitar 70.000 orang mengungsi dari Israel utara.

    Perdana Menteri Netanyahu telah memerintahkan IDF untuk terus bertempur dengan “kekuatan penuh” melawan Hizbullah, meskipun ada seruan dari AS dan sekutu lainnya untuk melakukan gencatan senjata.

    Pada Rabu (25/09), Panglima IDF Herzi Halevi pun mengatakan serangan udara Israel di Lebanon dapat membuka jalan bagi IDF untuk “memasuki wilayah musuh”.

    Wartawan Tom Bennett berkontribusi dalam laporan ini.

    (ita/ita)

  • Duka Lebanon Usai Pemimpin Hizbullah Dibunuh Israel

    Duka Lebanon Usai Pemimpin Hizbullah Dibunuh Israel

    Jakarta

    Militer Israel mengumumkan pada hari Sabtu (28/9) bahwa pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan di Beirut. Lebanon pun berduka atas kematian Hassan Nasrallah.

    “Hassan Nasrallah tewas,” tulis juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9).

    Juru bicara militer Kapten David Avraham juga mengonfirmasi kepada AFP, bahwa pemimpin Hizbullah tersebut telah “terbunuh” setelah serangan Israel pada hari Jumat (27/9) di ibu kota Lebanon.

    Sementara itu, seorang sumber yang dekat dengan kelompok bersenjata Lebanon itu mengatakan kepada AFP, bahwa kontak dengan Nasrallah telah terputus sejak Jumat malam setelah serangan Israel di pinggiran selatan Beirut.

    Kelompok bersenjata di Lebanon, Hizbullah, kini telah mengonfirmasi kematian Hassan Nasrallah. Hal ini disampaikan setelah militer Israel mengatakan telah “melenyapkannya” dalam serangan di Beirut, ibu kota Lebanon sehari sebelumnya.

    “Sayyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, telah bergabung dengan rekan-rekannya yang hebat dan syahid, yang telah dipimpinnya selama sekitar 30 tahun,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9).

    Pernyataan itu mengonfirmasi bahwa Nasrallah terbunuh bersama anggota-anggota kelompok lainnya “setelah serangan berbahaya Zionis di pinggiran selatan Beirut”.

    Lihat Video ‘ Israel Gencar Serang Lebanon, Ribuan Orang Tewas-Jutaan Mengungsi’:

    Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

    Lebanon 3 Hari Berkabung

    Kantor Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menetapkan masa berkabung resmi selama 3 hari untuk Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang tewas dalam serangan Israel. Lebanon akan melakukan pengibaran bendera setengah tiang di gedung-gedung publik.

    Dilansir Al-Jazeera, Minggu (29/9), Mikati mengatakan masa berkabung resmi akan dimulai pada Senin (30/9) dengan pengibaran bendera setengah tiang di gedung-gedung publik.

    Kantor-kantor publik juga akan tutup pada hari pemakaman Nasrallah. Hizbullah belum mengumumkan tanggal pemakaman.

    Mikati juga mengatakan negaranya berada di bawah ancaman setelah pembunuhan Nasrallah saat dia mengecam serangan udara yang juga menewaskan warga sipil Lebanon di lingkungan Dahiyeh di Beirut.

    Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, Mikati menyerukan agar rakyat Lebanon ‘bersatu dalam menghadapi agresi’. Negara itu masih berada di ambang krisis kemanusiaan dan ekonomi.

    Dia berpidato dalam rapat kabinet darurat yang diadakannya setelah kembali dari Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Mikati tidak menyebut Nasrallah dalam pidatonya, tetapi kantornya kemudian menerbitkan keputusan untuk mengadakan tiga hari berkabung nasional.

    Lihat Video ‘ Israel Gencar Serang Lebanon, Ribuan Orang Tewas-Jutaan Mengungsi’:

    Halaman 2 dari 2

    (maa/rfs)