kab/kota: New York

  • Pencipta ChatGPT Dapat Masalah karena Pengguna Tak Mau Bayar

    Pencipta ChatGPT Dapat Masalah karena Pengguna Tak Mau Bayar

    Jakarta

    OpenAI berencana menghabiskan lebih dari USD 1 triliun untuk membangun infrastruktur AI. Itu merupakan komitmen yang sangat besar, terutama mengingat pendapatannya yang masih minim.

    Dalam jangka panjang, OpenAI sangat membutuhkan pendapatan. Untuk saat ini, sebagian besar pendapatan yang dihasilkannya berasal dari pelanggan ChatGPT yang membayar. Namun meskipun CEO OpenAI Sam Altman pekan lalu membanggakan bahwa 800 juta orang menggunakan chatbot AI setiap minggu, hanya sekitar lima persen dari mereka yang membayar untuk berlangganan.

    Dan bahkan pendapatan ChatGPT mungkin sudah mencapai titik jenuh di beberapa wilayah. “Pengeluaran pengguna dari Eropa untuk ChatGPT telah terhenti sejak Mei, menunjukkan bahwa ikon ledakan AI tersebut mungkin kesulitan merekrut pelanggan baru untuk membayar,” sebut Deutsche Bank Research Institute.

    Orang Eropa menghabiskan lebih banyak uang untuk langganan ChatGPT daripada Disney Plus. Dengan tingkat pertumbuhan tahunannya, layanan ini mungkin juga dapat menyalip Spotify pada pertengahan 2027 dan Netflix pada awal 2028, jika dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan.

    Masalahnya, data yang dianalisis oleh Deutsche Bank menunjukkan bahwa nilai langganan OpenAI tetap stagnan di pasar-pasar utama Eropa selama empat bulan terakhir setelah melonjak pada awal 2023.

    Untuk saat ini, OpenAI masih melaju kencang, menandatangani kontrak besar dengan mitra termasuk produsen cip AI Nvidia dan AMD. Perusahaan telah berkomitmen untuk menyediakan kapasitas komputasi sebesar 26 gigawatt, hampir sama dengan jumlah listrik yang dibutuhkan untuk memberi daya pada seluruh negara bagian New York selama permintaan puncak.

    Namun, dengan pendapatan dari chatbot andalannya tampak tak menentu, OpenAI mungkin terpaksa mencari sumber pendapatan alternatif. Perusahaan yang dipimpin Altman ini sudah menjajaki periklanan, memonetisasi aplikasi pembuat teks ke video terbarunya, Sora, dan merancang gadget baru dengan bantuan mantan desainer Apple, Jony Ive.

    Apakah pendapatan tersebut akan mencapai ratusan miliar untuk mengimbangi pengeluarannya yang sangat tinggi masih belum jelas. Namun untuk saat ini, dikutip detikINET dari Futurism, Senin (20/10/2025) Altman mengindikasikan bahwa meraih keuntungan bukanlah prioritas bagi perusahaan.

    Dengan pertumbuhan pengeluaran ChatGPT terhenti di Eropa, perusahaan mungkin akan segera mencari cara untuk menarik pengguna baru. Contohnya, OpenAI baru saja mengumumkan akan mengizinkan ChatGPT menampilkan konten erotis.

    (fyk/fay)

  • Ngeri! Parkiran Bertingkat Runtuh, Mobil Hancur-Ratusan Terjebak

    Ngeri! Parkiran Bertingkat Runtuh, Mobil Hancur-Ratusan Terjebak

    Jakarta

    Sebuah garasi parkir setinggi 15 lantai di kawasan White Plains dilaporkan mengalami runtuh sebagian. Insiden tersebut menyebabkan sejumlah kendaraan tertimpa reruntuhan, sementara ratusan mobil lainnya terjebak di dalam struktur bangunan.

    Insiden tersebut terjadi pada Rabu pagi di sebuah garasi parkir pribadi setinggi 15 lantai di Hale Avenue, White Plains, New York, tak jauh dari gedung perkantoran Westchester One.

    Menurut pejabat kota, sebagian lantai lima tiba-tiba ambrol sekitar pukul 09.00 pagi, menyebabkan beton dan puing-puing jatuh menghantam lantai di bawahnya.

    Foto udara menunjukkan lubang besar menganga di atap bangunan, dengan beberapa kendaraan tampak ringsek tertimpa reruntuhan.

    Kabar baik dari musibah ini tidak ada laporan korban luka ataupun jiwa. “Kalau ini terjadi jam 08.30 pagi, mungkin ceritanya akan berbeda,” ujar Komisioner Keamanan Publik White Plains, David Chong, kepada NBC New York, menekankan betapa dekatnya insiden ini dengan jam sibuk para komuter.

    Tim penyelamat dari berbagai instansi, termasuk Urban Search and Rescue Task Force dari Yonkers Fire Department, dikerahkan untuk menstabilkan bangunan dan memastikan tidak ada orang terperangkap di dalam. Setelah berjam-jam penguatan struktur, para insinyur menyatakan gedung terlalu berbahaya untuk dimasuki.

    Diperkirakan sekitar 600 kendaraan masih terjebak di dalam garasi tersebut. Proses evakuasi mobil diperkirakan memakan waktu berhari-hari, dilakukan secara bertahap. Petugas akan mengeluarkan beberapa mobil, memeriksa stabilitas struktur, lalu melanjutkan ke mobil berikutnya.

    Salah satu pekerja kantoran yang mobilnya terparkir di lantai empat mengatakan bahwa perusahaannya bersikap sangat pengertian.

    “Mereka memberikan voucher Uber dan memperbolehkan kerja dari rumah selama menunggu kabar,” ujarnya.

    “Saya berharap besok ada informasi soal kapan mobil bisa dipindahkan.”

    Hingga kini, penyebab pasti runtuhnya struktur masih diselidiki. Gedung parkir itu disebut-sebut sudah berusia puluhan tahun dan kemungkinan sedang menjalani perbaikan. Dugaan awal mengarah pada kelelahan struktur atau kegagalan material.

    (riar/rgr)

  • Kala Demo Besar-besaran No Kings Dijawab Trump dengan AI ‘King Trump’

    Kala Demo Besar-besaran No Kings Dijawab Trump dengan AI ‘King Trump’

    Jakarta

    Warga Amerika Serikat (AS) melakukan demo besar-besaran bertajuk demo ‘No Kings’ atau bukan raja, sebagai pelampiasan kemarahan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump di seluruh 50 negara bagian AS. Merespons demo tersebut, Trump mengunggah video dirinya memakai mahkota yang dibuat dengan AI.

    Dirangkum detikcom, Senin (20/10/2025), salah satu tuntutan demo tersebut adalah terkait ancaman demokrasi di AS. Merespons demo tersebut, Trump mengunggah video dirinya di platform Truth Social yang dibuat dengan AI, menggambarkan dirinya sebagai seorang raja ‘King Trump’ yang mengemudikan jet tempur.

    Ternyata video tersebut adalah buatan orang lain, Trump hanya membagikan ulang melalui media sosial resminya.

    Diketahui penyelenggara mengatakan sebanyak tujuh juta orang menghadiri demo yang digelar dari New York hingga Los Angeles pada Sabtu (18/10/2025). Demonstrasi juga dilakukan di kota-kota kecil di seluruh wilayah AS dan bahkan di dekat rumah Trump di Florida.

    “Beginilah demokrasi!” teriak ribuan orang di Washington dekat Gedung Capitol AS, tempat pemerintah federal ditutup selama minggu ketiga di tengah kebuntuan legislatif, dilansir AFP Minggu (19/10/2025).

    “Hei hei ho ho, Donald Trump harus pergi!” kata para pengunjuk rasa, banyak dari mereka membawa bendera Amerika, setidaknya satu di antaranya berkibar terbalik sebagai sinyal keresahan.

    Terdapat spanduk warna-warni menyerukan kepada masyarakat untuk “melindungi demokrasi,”. Sementara massa aksi lainnya menuntut AS menghapuskan badan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) yang menjadi pusat tindakan keras anti-imigran Trump.

    Para demonstran mengecam apa yang mereka sebut sebagai taktik keras miliarder Republik tersebut, termasuk serangan terhadap media, lawan politik, dan imigran ilegal.

    “Saya tidak pernah menyangka akan hidup untuk menyaksikan kematian negara saya sebagai negara demokrasi,” ujar seorang lansia, Colleen Hoffman (69), kepada AFP saat ia berdemo di Broadway, New York.

    “Kita berada dalam krisis, kekejaman rezim ini, otoritarianisme. Saya merasa tidak bisa berdiam diri di rumah dan tidak berbuat apa-apa,” lanjutnya.

    Di Los Angeles, para pengunjuk rasa mengibarkan balon raksasa bergambar Trump yang masih mengenakan popok.

    Bendera One Piece Dikibarkan

    Dari sejumlah bendera yang dikibarkan, setidaknya satu bendera merujuk pada anime bajak laut “One Piece” juga dikibarkan massa demonstran. Bendera dengan logo tengkorak tersebut diketahui menjadi ciri khas protes anti-pemerintah dari Peru hingga Madagaskar.

    “Lawan Ketidaktahuan, bukan migran,” demikian bunyi salah satu spanduk di sebuah protes di Houston, tempat hampir seperempat populasinya adalah imigran, menurut Migration Policy Institute.

    Demonstran menggelar demo mengibarkan bendera One Piece (Foto: Getty Images via AFP/MATHIEU LEWIS-ROLLAND)

    Sementara itu, belum dapat diverifikasi secara independen berapa massa yang hadir. Di New York, pihak berwenang mengatakan lebih dari 100.000 orang berkumpul di salah satu protes terbesar, sementara di Washington, kerumunan diperkirakan antara 8.000 dan 10.000 orang.

    Trump Unggah Video ‘King Trump’

    Trump memposting video buatan AI di platform Truth Social resminya yang menggambarkannya sebagai seorang raja. Video itu diunggah Trump usai demo ‘No Kings’ yang digelar pada Sabtu.

    Ternyata video AI yang dibagikan Trump tersebut milik orang lain akun @Xerias_X yang telah mengunggahnya terlebih dulu melalui platform X. Trump hanya membagikan ulang melalui media sosial resminya.

    Dalam video tersebut, tampak Trump seolah-olah menaiki pesawat tempur bertuliskan King Trump. Di kepalanya, Trump juga menggunakan mahkota sambil mengemudikan jet tempur tersebut.

    Lalu dari atas pesawat, Trump melemparkan sesuatu yang tampak seperti kotoran ke arah massa pendemo anti-Trump. Dalam video yang berdurasi 19 detik tersebut, tidak ada caption yang tertera.

    Sementara itu, para pendukungnya juga siap siaga. Ketua DPR Mike Johnson mencemooh demonstrasi tersebut sebagai demo “Benci Amerika”.

    “Kalian akan menyatukan kaum Marxis, Sosialis, pendukung Antifa, kaum anarkis dan sayap pro-Hamas dari Partai Demokrat sayap kiri ekstrem,” katanya kepada para wartawan.

    Para pengunjuk rasa menanggapi klaim tersebut dengan ejekan.

    “Lihat sekeliling! Jika ini kebencian, maka seseorang harus kembali ke sekolah dasar,” kata Paolo, 63. Sementara massa demo bersorak dan bernyanyi di sekelilingnya di Washington.

    Tuntutan Massa Demo ‘No Kings’

    Dilansir AFP, BBC, dan CNN, Minggu (19/10/2025), ada sejumlah tema utama yang menjadi sorotan seperti ancaman yang dirasakan terhadap demokrasi, penggerebekan Imigrasi dan pengerahan pasukan pemerintah di kota-kota AS, serta pemotongan program federal, terutama layanan kesehatan

    Demo yang digelar di Times Square, New York City, pada Sabtu pagi diikuti ribuan orang. Jalanan dan pintu masuk kereta bawah tanah dipenuhi pengunjuk rasa yang memegang spanduk bertuliskan slogan-slogan seperti “Demokrasi bukan Monarki” dan “Konstitusi tidak opsional”.

    Penyelenggara dan pengunjuk rasa yang turun ke jalan mengatakan acara tersebut berlangsung damai.

    Anti-kekerasan adalah prinsip inti dari acara No Kings, demikian pernyataan kelompok tersebut di situs webnya. Penyelenggara juga mendesak semua peserta untuk mengurangi potensi pertengkaran.

    Ancaman Demokrasi

    Dalam demo tersebut terdapat spanduk warna-warni menyerukan kepada masyarakat untuk “melindungi demokrasi,”. Sementara massa aksi lainnya menuntut AS menghapuskan badan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) yang menjadi pusat tindakan keras anti-imigran Trump.

    Para demonstran mengecam apa yang mereka sebut sebagai taktik keras miliarder Republik tersebut, termasuk serangan terhadap media, lawan politik, dan imigran ilegal.

    “Saya tidak pernah menyangka akan hidup untuk menyaksikan kematian negara saya sebagai negara demokrasi,” ujar seorang lansia, Colleen Hoffman (69), kepada AFP saat ia berdemo di Broadway, New York.

    “Kita berada dalam krisis, kekejaman rezim ini, otoritarianisme. Saya merasa tidak bisa berdiam diri di rumah dan tidak berbuat apa-apa,” lanjutnya.

    Kritik Kebijakan Imigrasi

    Sementara itu, seorang warga New Jersey yang tumbuh besar di Italia bernama Massimo Mascoli (68), mengatakan ia melakukan demo karena ia khawatir AS mengikuti jejak yang sama dengan negara asalnya pada abad lalu.

    “Saya adalah keponakan seorang pahlawan Italia yang meninggalkan pasukan Mussolini dan bergabung dengan perlawanan,” kata Mascoli.

    “Dia disiksa dan dibunuh oleh kaum fasis, dan setelah 80 tahun, saya tidak menyangka akan menemukan fasisme lagi di Amerika Serikat.”

    Di antara kekhawatirannya, Mascoli khususnya mengkhawatirkan tindakan keras imigrasi pemerintahan Trump dan pemotongan anggaran kesehatan bagi jutaan warga Amerika.

    “Kita tidak bisa mengandalkan Mahkamah Agung, kita tidak bisa mengandalkan pemerintah,” ujarnya kepada BBC.

    “Kita tidak bisa mengandalkan Kongres. Kita memiliki semua lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang semuanya menentang rakyat Amerika saat ini. Jadi, kita berjuang,” ujarnya.

    Protes Pemotongan Program Federal

    Anthony Lee, yang bekerja di Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dan merupakan salah satu dari banyak pegawai federal yang dirumahkan setelah penutupan pemerintah, mengatakan ia datang ke demonstrasi tersebut untuk melindungi layanan publik. Lee, presiden cabang Serikat Pekerja Departemen Keuangan Nasional di DC, menghadiri acara tersebut bersama sekelompok pegawai federal yang tergabung dalam serikat pekerja.

    “Saya telah menjadi pegawai negeri selama lebih dari 20 tahun, dan melihat kehancuran yang dialami pemerintah kita, layanan publik kita, selama beberapa bulan terakhir sungguh menakutkan,” kata Lee.

    Trump Disebut Diktator

    Pemimpin Minoritas Senat dan Demokrat New York, Chuck Schumer, juga bergabung dalam protes tersebut.

    “Kita tidak punya diktator di Amerika. Dan kita tidak akan membiarkan Trump terus mengikis demokrasi kita,” tulis Schumer di kolom X bersama foto dirinya yang sedang mengangkat spanduk bertuliskan “perbaiki krisis layanan kesehatan,” katanya.

    Massa Demo ‘No Kings’ Dibubarkan

    Meskipun ramai, demo bertajuk ‘No Kings’ tersebut sebagian besar berlangsung damai.

    Namun di pusat kota Los Angeles, menurut laporan Lo Angeles Times, polisi menembakkan peluru tak mematikan dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan yang termasuk demonstran “No Kings” pada Sabtu malam.

    “Setelah ribuan orang berkumpul untuk mengekspresikan hak-hak konstitusional mereka yang dilindungi Amandemen ke-1 secara damai pada pagi tadi, hampir seratus agitator berdemo menuju Aliso dan Alameda di mana mereka menggunakan laser dan lampu kedip berukuran industri,” ungkap Divisi Pusat LAPD di X.

    “Perintah Pembubaran dikeluarkan dan para demonstran dibubarkan dari area tersebut,” tambahnya, tanpa merinci apakah ada penangkapan yang dilakukan.

    Lihat Video ‘Trump Peringatkan Hamas Jika Langgar Perjanjian: Kami Akan Bertindak’:

    Halaman 2 dari 4

    (yld/ygs)

  • Satu Tahun Prabowo: 33 Kunjungan Luar Negeri, 79 Lawatan Daerah

    Satu Tahun Prabowo: 33 Kunjungan Luar Negeri, 79 Lawatan Daerah

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mencatatkan intensitas mobilitas kerja yang tinggi sepanjang satu tahun masa pemerintahannya. 

    Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis dari berbagai sumber resmi, periode 20 Oktober 2024 hingga 20 Oktober 2025 mencatat sedikitnya 79 kunjungan daerah di 38 provinsi dan 33 kunjungan luar negeri ke empat benua, menjadikan tahun pertamanya sebagai salah satu tahun paling aktif dalam diplomasi dan kerja lapangan presiden pasca-reformasi.

    Di tingkat nasional, Prabowo banyak turun langsung ke lapangan dalam program unggulan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), revitalisasi industri pupuk, dan pengembangan hilirisasi mineral. 

    Beberapa kunjungan besar di dalam negeri antara lain panen raya nasional di Majalengka (April 2025), peresmian 17 stadion di Jawa Timur, pembentukan 80.081 koperasi desa di Klaten (Juli 2025), hingga peninjauan langsung dapur MBG di berbagai daerah.

    Sementara itu, di kancah internasional, Presiden Prabowo melaksanakan 33 lawatan luar negeri mencakup kawasan Asia, Timur Tengah, Eropa, hingga Amerika. 

    Dalam satu tahun, Prabowo menghadiri berbagai forum strategis global seperti KTT G20 di Brasil, APEC 2024 di Peru, Sidang Umum PBB di New York, BRICS Summit di Rio de Janeiro, hingga KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir.

    Prabowo juga memperkuat diplomasi ekonomi dengan berbagai negara mitra strategis termasuk penandatanganan kerja sama investasi di Qatar dan Uni Emirat Arab, serta pembentukan hubungan strategis (Strategic Partnership) dengan Thailand dan Rusia.

    Dibandingkan Presiden ke-7 Joko Widodo pada periode pertama pemerintahannya (2014–2015) yang mencatat 16 kunjungan luar negeri, frekuensi diplomasi luar negeri Prabowo meningkat lebih dari dua kali lipat. 

    Hal ini menandai perubahan orientasi kebijakan luar negeri Indonesia yang lebih proaktif dan ekspansif, dengan penekanan pada investasi strategis, ketahanan pangan, energi, dan pertahanan.

    Selain intensitas kunjungan, Prabowo juga menunjukkan gaya kepemimpinan yang menekankan disiplin lapangan dan evaluasi langsung, dengan sejumlah agenda di luar protokol formal seperti menjenguk korban demo, menghadiri upacara keagamaan lintas agama, dan memimpin apel militer secara langsung.

    Mobilitas tinggi dan diplomasi aktif ini memperlihatkan upaya pemerintah untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi domestik dengan posisi strategis Indonesia di panggung global. Tahun kedua pemerintahan Prabowo-Gibran pun diperkirakan akan tetap sarat dengan aktivitas diplomasi ekonomi dan penguatan politik luar negeri yang berorientasi pada kemandirian nasional.

    Kunjungan Luar Negeri Presiden Prabowo Subianto

    Periode: (20 Okt 2024 — 20 Okt 2025)

  • Satu Tahun Prabowo Jabat Presiden, Kunjungan Luar Negeri Capai 33 Kali ke 25 Negara

    Satu Tahun Prabowo Jabat Presiden, Kunjungan Luar Negeri Capai 33 Kali ke 25 Negara

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mencatatkan aktivitas diplomasi yang intens sepanjang satu tahun pemerintahannya, dengan 33 kunjungan luar negeri ke sedikitnya 25 negara sejak dilantik pada 20 Oktober 2024.

    Jumlah ini hampir dua kali lipat lebih sering dibandingkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun pertamanya memimpin Indonesia pada jenjang waktu yang sama pada 20 Oktober 2014—20 Oktober 2015 yang tercatat melakukan 16 kunjungan luar negeri.

    Berdasarkan data yang dirangkum Bisnis, Prabowo mengawali lawatan internasionalnya ke Beijing, China pada 8 November 2024, hanya tiga pekan setelah dilantik. Setelah itu, rangkaian diplomasi berlanjut ke Amerika Serikat, Brasil, Uni Emirat Arab, hingga ke Eropa dan Timur Tengah.

    Sejak awal, agenda diplomasi luar negeri Prabowo menunjukkan pola yang lebih ekspansif dan strategis, mencakup partisipasi aktif dalam KTT G20 di Rio de Janeiro, Sidang Umum PBB di New York, hingga KTT BRICS di Brasil.

    Dia juga memperkuat kemitraan strategis dengan negara-negara ASEAN dan Timur Tengah, termasuk menjalin hubungan erat dengan Turki, Arab Saudi, dan Qatar.

    Perbandingan dengan Jokowi

    Sementara itu, Presiden Jokowi pada tahun pertamanya lebih menitikberatkan pada penguatan hubungan regional dan investasi Asia Pasifik.

    Berdasarkan penelusuran, Jokowi hanya melakukan 16 lawatan luar negeri selama 2014–2015, dengan fokus ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Singapura, serta pertemuan tingkat tinggi seperti APEC di Beijing dan KTT G20 di Brisbane, Australia.

    Jika dibandingkan, cakupan diplomasi Prabowo lebih luas, mencakup hampir seluruh kawasan utama dunia mulai dari Asia Timur, Timur Tengah, Eropa Barat, hingga Amerika Latin dan Amerika Utara.

    Dalam konteks agenda, Prabowo juga aktif memimpin forum investasi dan pertahanan, di mana isu pangan, energi, dan perdamaian global menjadi sorotan.

    Diplomasi ekonomi menjadi ciri utama lawatan Prabowo. Dalam 33 perjalanan luar negeri, sebagian besar agenda berfokus pada investasi, ketahanan energi, dan kerja sama pangan.

    Selain ekonomi, Prabowo juga aktif dalam isu kemanusiaan. Pada 12 Oktober 2025, ia menghadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir, yang membahas penyelesaian krisis Gaza, menegaskan peran Indonesia sebagai juru damai di kawasan Timur Tengah.

    Berbeda dari Jokowi yang dikenal pragmatis dan selektif, Prabowo tampil dengan gaya diplomasi yang lebih proaktif dan simbolik, mencerminkan ambisinya untuk mengembalikan posisi Indonesia sebagai kekuatan menengah dunia (middle power).

    Selama satu tahun pertama pemerintahannya, Prabowo tidak hanya memperluas jejaring diplomasi, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang percaya diri dan aktif di kancah internasional.

    Dengan total lebih dari 60 lawatan domestik dan luar negeri dalam 12 bulan, pola ini menandai perubahan signifikan dari era Jokowi menuju diplomasi yang lebih agresif, berbasis geopolitik dan ekonomi strategis.

  • Massa Demo ‘No Kings’ di Los Angeles Dibubarkan Pakai Gas Air Mata!

    Massa Demo ‘No Kings’ di Los Angeles Dibubarkan Pakai Gas Air Mata!

    Jakarta

    Warga Amerika Serikat (AS) menggelar demo bertajuk ‘No Kings’, sebagai bentuk pelampiasan kemarahan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump di seluruh 50 negara bagian. Polisi membubarkan massa demo menggunakan gas air mata di Los Angeles.

    Dilansir AFP, Minggu (19/10/2025), penyelenggara mengatakan sebanyak tujuh juta orang mengikuti demo yang digelar dari New York hingga Los Angeles. Demonstrasi juga dilakukan di kota-kota kecil di seluruh wilayah AS dan bahkan di dekat rumah Trump di Florida.

    “Seperti inilah demokrasi!” ujar ribuan orang meneriakkan yel-yel di Washington dekat Gedung Capitol AS, tempat pemerintah federal ditutup selama tiga minggu karena kebuntuan legislatif.

    Sejumlah massa membawa papan warna-warni menyerukan masyarakat untuk “melindungi demokrasi”. Sementara massa lainnya menuntut negara menghapuskan badan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) yang menjadi pusat tindakan keras anti-imigran Trump.

    Di Los Angeles, para demonstran mengibarkan balon raksasa bergambar Trump memakai popok.

    Sejumlah massa banyak mengibarkan bendera, termasuk salah satunya bendera anime bajak laut populer “One Piece”. Diketahui, bendera dengan logo tengkorak itu baru-baru ini menjadi simbol utama protes anti-pemerintah dari Peru hingga Madagaskar.

    Meskipun ramai, demo tersebut sebagian besar berlangsung damai.

    Namun di pusat kota Los Angeles, menurut laporan Lo Angeles Times, polisi menembakkan peluru tak mematikan dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan yang termasuk demonstran “No Kings” pada Sabtu malam.

    “Setelah ribuan orang berkumpul untuk mengekspresikan hak-hak konstitusional mereka yang dilindungi Amandemen ke-1 secara damai pada pagi tadi, hampir seratus agitator berdemo menuju Aliso dan Alameda di mana mereka menggunakan laser dan lampu kedip berukuran industri,” ungkap Divisi Pusat LAPD di X.

    “Perintah Pembubaran dikeluarkan dan para demonstran dibubarkan dari area tersebut,” tambahnya, tanpa merinci apakah ada penangkapan yang dilakukan.

    Tonton juga Video: Momen Pidato Trump soal Gaza Diinterupsi di Parlemen Israel

    (yld/gbr)

  • Ini Tuntutan Massa Demo ‘No Kings Protes Kebijakan Trump

    Ini Tuntutan Massa Demo ‘No Kings Protes Kebijakan Trump

    Jakarta

    Warga Amerika Serikat melakukan demo besar-besaran di seluruh 50 negara bagian AS sambil menyerukan ‘No Kings’ atau bukan raja, sebagai pelampiasan kemarahan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump. Demo tersebut salah satunya karena massa menilai adanya ancaman terhadap demokrasi di AS.

    Dilansir AFP, BBC, dan CNN, Minggu (19/10/2025), ada sejumlah tema utama yang menjadi sorotan seperti ancaman yang dirasakan terhadap demokrasi, penggerebekan Imigrasi dan pengerahan pasukan pemerintah di kota-kota AS, serta pemotongan program federal, terutama layanan kesehatan

    Demo yang digelar di Times Square, New York City, pada Sabtu pagi diikuti ribuan orang. Jalanan dan pintu masuk kereta bawah tanah dipenuhi pengunjuk rasa yang memegang spanduk bertuliskan slogan-slogan seperti “Demokrasi bukan Monarki” dan “Konstitusi tidak opsional”.

    Penyelenggara dan pengunjuk rasa yang turun ke jalan mengatakan acara tersebut berlangsung damai.

    Anti-kekerasan adalah prinsip inti dari acara No Kings, demikian pernyataan kelompok tersebut di situs webnya. Penyelenggara juga mendesak semua peserta untuk mengurangi potensi pertengkaran.

    Di New York, sebagian massa meneriakkan “inilah demokrasi” diiringi tabuhan drum yang hampir konstan di latar belakang, diiringi lonceng sapi dan alat-alat musik.

    Departemen Kepolisian New York mengatakan lebih dari 100.000 orang telah berkumpul untuk berunjuk rasa secara damai di kelima wilayah kota, dan tidak ada penangkapan yang dilakukan terkait protes tersebut.

    Di Times Square, seorang petugas polisi yang berjaga memperkirakan lebih dari 20.000 orang berdemonstrasi di 7th Avenue.

    Ancaman Demokrasi

    Dalam demo tersebut terdapat spanduk warna-warni menyerukan kepada masyarakat untuk “melindungi demokrasi,”. Sementara massa aksi lainnya menuntut AS menghapuskan badan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) yang menjadi pusat tindakan keras anti-imigran Trump.

    Para demonstran mengecam apa yang mereka sebut sebagai taktik keras miliarder Republik tersebut, termasuk serangan terhadap media, lawan politik, dan imigran ilegal.

    “Saya tidak pernah menyangka akan hidup untuk menyaksikan kematian negara saya sebagai negara demokrasi,” ujar seorang lansia, Colleen Hoffman (69), kepada AFP saat ia berdemo di Broadway, New York.

    “Kita berada dalam krisis, kekejaman rezim ini, otoritarianisme. Saya merasa tidak bisa berdiam diri di rumah dan tidak berbuat apa-apa,” lanjutnya.

    Seorang penulis dan editor lepas, Beth Zasloff, mengatakan ia mengaku mengikuti demo di New York karena ia merasa marah dan tertekan atas apa yang disebutnya “gerakan menuju fasisme dan pemerintahan otoriter” yang terjadi di bawah pemerintahan Trump.

    “Saya sangat peduli dengan Kota New York. Berada di sini bersama banyak orang lain memberi saya harapan,” kata Zasloff.

    Kritik Kebijakan Imigrasi

    Diketahui, sejak kembali menjabat Gedung Putih pada bulan Januari, Trump telah menggunakan perintah eksekutif untuk membubarkan sebagian badan-badan pemerintahan federal dan mengerahkan pasukan Garda Nasional ke kota-kota AS meskipun ada keberatan dari gubernur negara bagian.

    Ia juga telah meminta para pejabat tinggi penegak hukum di pemerintahan untuk mengadili mereka yang dianggap sebagai musuh-musuhnya.

    Presiden mengatakan tindakannya diperlukan untuk membangun kembali negara yang sedang krisis dan menepis klaim bahwa ia seorang diktator atau fasis, sebagai sesuatu yang histeris.

    Namun, para kritikus memperingatkan bahwa beberapa langkah pemerintahannya tidak konstitusional dan merupakan ancaman bagi demokrasi Amerika.

    Sementara itu, seorang warga New Jersey yang tumbuh besar di Italia bernama Massimo Mascoli (68), mengatakan ia melakukan demo karena ia khawatir AS mengikuti jejak yang sama dengan negara asalnya pada abad lalu.

    “Saya adalah keponakan seorang pahlawan Italia yang meninggalkan pasukan Mussolini dan bergabung dengan perlawanan,” kata Mascoli.

    “Dia disiksa dan dibunuh oleh kaum fasis, dan setelah 80 tahun, saya tidak menyangka akan menemukan fasisme lagi di Amerika Serikat.”

    Di antara kekhawatirannya, Mascoli khususnya mengkhawatirkan tindakan keras imigrasi pemerintahan Trump dan pemotongan anggaran kesehatan bagi jutaan warga Amerika.

    “Kita tidak bisa mengandalkan Mahkamah Agung, kita tidak bisa mengandalkan pemerintah,” ujarnya kepada BBC.

    “Kita tidak bisa mengandalkan Kongres. Kita memiliki semua lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang semuanya menentang rakyat Amerika saat ini. Jadi, kita berjuang,” ujarnya.

    Protes Pemotongan Program Federal

    Anthony Lee, yang bekerja di Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dan merupakan salah satu dari banyak pegawai federal yang dirumahkan setelah penutupan pemerintah, mengatakan ia datang ke demonstrasi tersebut untuk melindungi layanan publik. Lee, presiden cabang Serikat Pekerja Departemen Keuangan Nasional di DC, menghadiri acara tersebut bersama sekelompok pegawai federal yang tergabung dalam serikat pekerja.

    “Saya telah menjadi pegawai negeri selama lebih dari 20 tahun, dan melihat kehancuran yang dialami pemerintah kita, layanan publik kita, selama beberapa bulan terakhir sungguh menakutkan,” kata Lee.

    Trump Disebut Diktator

    Pemimpin Minoritas Senat dan Demokrat New York, Chuck Schumer, juga bergabung dalam protes tersebut.

    “Kita tidak punya diktator di Amerika. Dan kita tidak akan membiarkan Trump terus mengikis demokrasi kita,” tulis Schumer di kolom X bersama foto dirinya yang sedang mengangkat spanduk bertuliskan “perbaiki krisis layanan kesehatan,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (yld/gbr)

  • Presiden Prabowo tegaskan sikap Indonesia atas Palestina di PBB

    Presiden Prabowo tegaskan sikap Indonesia atas Palestina di PBB

    Selasa, 23 September 2025 10:11 WIB

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi (KITT) untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025). Presiden Prabowo menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap Deklarasi New York, yang menyebutkan Solusi Dua Negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi bagi Palestina dan Israel. ANTARA FOTO/Fathur Rochman/rwa.

    Presiden Prabowo Subianto (bawah) didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono (depan, tengah), Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (depan, kiri), Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Roeslani (kanan), Wakil Tetap RI untuk PBB di New York Umar Hadi (atas, tengah) dan Menteri HAM Natalius Pigai (atas) mengikuti jalannya Konferensi Internasional Tingkat Tinggi (KITT) untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025). Presiden Prabowo menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap Deklarasi New York, yang menyebutkan Solusi Dua Negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi bagi Palestina dan Israel. ANTARA FOTO/Fathur Rochman/rwa.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Klaim MBG Jadi Perhatian Dunia Sampai Dipuji Rockefeller Institute

    Prabowo Klaim MBG Jadi Perhatian Dunia Sampai Dipuji Rockefeller Institute

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengklaim program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintahannya menjadi pembicaraan dunia. Bahkan menurutnya, program MBG menjadi sorotan Rockefeller Institute.

    Rockefeller Institute adalah lembaga riset asal Amerika Serikat (AS) yang terafiliasi dengan State University of New York. Menurut Prabowo, lembaga tersebut juga mengurusi persoalan pangan.

    “Dan ini kita dibicarakan di dunia internasional. Seminggu yang lalu, saya menerima rombongan dari Rockefeller Institute,” ujar Prabowo di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).

    Prabowo menjelaskan, Rockefeller Institute sudah bekerja 100 tahun di bidang pangan hingga anti kelaparan dan kemiskinan. Menurut Prabowo, Rockefeller Institute menyebut bahwa MBG menjadi perhatian seluruh dunia.

    “Rockefeller Institute yang sudah bekerja 100 tahun di bidang pangan, di bidang program anti kelaparan dan anti kemiskinan. Dan dia mengatakan program yang sedang dijalankan oleh Indonesia ini menjadi perhatian seluruh dunia,” tutur Prabowo.

    Saat MBG pertama kali dilaksanakan, baru 77 negara yang melaksanakan. Saat ini sudah ada 112 negara yang menjalankan MBG karena mencontoh Indonesia.

    “Waktu kita mulai program MBG ini, baru 77 negara yang melaksanakan. Kita waktu itu kalau tidak salah negara ke-78 atau ke-79. Sekarang sudah ada 112 negara. Dan sebagian besar ikut contoh kita. Kita berani melakukan,” sebut Prabowo.

    Meskipun, Prabowo mengakui banyak orang yang mengejek MBG dan mengungkit-ngungkit kesalahan. Namun secara keseluruhan, Prabowo menilai pemerintahannya sukses menjalankan MBG.

    “(Ada) 36,2 juta penerima manfaat. Sampai hari ini mungkin sudah lebih 1,3-1,4 miliar porsi makanan yang diberikan. Yang keracunan makan 8 ribu kurang lebih. Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99% berhasil. Jadi di mana ada usaha manusia yang 99,99% berhasil, dibilang gagal,” tutup Prabowo.

    (ily/fdl)

  • Prabowo Ungkap Rockefeller Institute Puji MBG: Program Ini Jadi Perhatian Dunia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 Oktober 2025

    Prabowo Ungkap Rockefeller Institute Puji MBG: Program Ini Jadi Perhatian Dunia Nasional 18 Oktober 2025

    Prabowo Ungkap Rockefeller Institute Puji MBG: Program Ini Jadi Perhatian Dunia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa sebuah lembaga pemikir kebijakan publik yang berafiliasi dengan State University of New York, Rockefeller Institute, memuji program Makan Bergizi Gratis (MBG)
    Saat menemui Prabowo sekitar seminggu yang lalu, lembaga tersebut menyebut bahwa MBG kini tengah menjadi sorotan dunia.
    Hal ini dikatakannya dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).
    “Seminggu yang lalu, saya menerima rombongan dari Rockefeller Institute yang sudah bekerja 100 tahun di bidang pangan, di bidang program anti kelaparan dan anti kemiskinan, dan dia mengatakan program yang sedang dijalankan oleh Indonesia ini menjadi perhatian seluruh dunia,” kata Prabowo dari tayangan YouTube UKRI, Sabtu.
    Perhatian itu tidak terlepas dari ambisi Indonesia menjalankan program tersebut, ketika Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima.
    Indonesia kata Prabowo, menjadi salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun.
    “Brasil membutuhkan 11 tahun untuk mencapai 40 juta. Kita lakukan dalam satu tahun, ini suatu prestasi yang saya anggap harus kita akui. Dan untuk itu saya terima kasih, hadir di sini Kepala Badan Gizi Nasional Profesor Dadan Hindayana, Profesor dari IPB,” ujar Prabowo.
    Prabowo menyebut, MBG telah mendistribusikan 1,4 miliar menu kepada 36,2 juta penerima.
    Setiap dapur umum pun memperkerjakan 50 orang dan menyerap bahan baku dari desa setempat, sehingga menciptakan 15 supplier makanan di wilayah masing-masing.
    Saat awal pelaksanaan, baru sekitar 77 negara yang mampu membuat program serupa.
    “Waktu kita mulai program MBG, ini baru 77 negara yang melaksanakan. Kita waktu itu kalau tidak salah negara ke-78 atau ke-79, sekarang sudah ada 112 negara dan sebagian besar ikut contoh kita,” jelas Prabowo.
    Kendati demikian, ia ingin menyempurnakan program ini. Ia tidak ingin ada satupun anak-anak yang sakit dan keracunan akibat mengonsumsi MBG.
    Untuk itu, ia sudah memerintahkan semua dapur umum untuk memiliki alat-alat yang terbaik.
    Lalu, membersihkan dan mencuci tangan sebelum menyajikan sebagai upaya penyempurnaan program.
    “Anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar, kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah. Kalau virus bakteri bisa dari mana saja, ini saya highlight ini, karena ini sangat penting,” ujar Prabowo.
    “Kita ini dianggap penjuru (dunia) dianggap contoh, selain berhasil India Indonesia dianggap yang paling berani dan kita sekarang dianggap ya salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun,” sambung Kepala Negara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.