kab/kota: New York

  • Fakta-fakta CIA Bersikeras Tuduh Lab Wuhan Jadi Sumber Pandemi COVID-19    
        Fakta-fakta CIA Bersikeras Tuduh Lab Wuhan Jadi Sumber Pandemi COVID-19

    Fakta-fakta CIA Bersikeras Tuduh Lab Wuhan Jadi Sumber Pandemi COVID-19 Fakta-fakta CIA Bersikeras Tuduh Lab Wuhan Jadi Sumber Pandemi COVID-19

    Jakarta

    Sejak awal COVID-19 merebak, para pimpinan politik, spesialis penyakit menular, hingga masyarakat awam ramai-ramai memperdebatkan asal muasal virus SARS-CoV-2 tersebut.

    Walhasil, hingga kini muncul dua hipotesis atau dugaan sumber COVID-19. Pertama, virus berpindah dari hewan ke manusia di pasar basah Wuhan, tempat virus pertama kali teridentifikasi. Kemungkinan kedua, bocor dari laboratorium Wuhan, yakni Institut Virologi Wuhan.

    Meski begitu, hingga kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berulang kali memastikan asal muasal COVID-19 lebih mungkin terjadi secara ilmiah, yakni loncatnya virus yang bermula dari kelelawar ke hewan lain, hingga akhirnya menular ke manusia.

    Pernyataan WHO tersebut juga masih diperdebatkan, terutama dari pihak Amerika Serikat. Salah satunya dari Badan Intelijen AS (CIA). Pada 25 Januari 2025, CIA mengungkap COVID-19 lebih mungkin berasal dari kebocoran laboratorium, ketimbang terjadi penularan secara alami, seperti dari kelelawar atau hewan lain, di pasar basah Wuhan.

    Dikutip dari TIME, kesimpulan tersebut sebenarnya tidak berasal dari bukti baru. Hanya didapatkan dari tinjauan ulang terhadap data yang ada. Hal ini menandakan analisis CIA didasarkan pada data yang tidak lengkap.

    Oleh karena itu, CIA mengatakan akan terus mengevaluasi setiap laporan intelijen baru yang kredibel atau informasi sumber terbuka yang dapat mengubah penilaian CIA. Pengumuman CIA merupakan pukulan keras bagi China, yang telah lama bersikeras menekankan laboratorium Wuhan bukan sumber COVID-19.

    Menanggapi pengumuman CIA, pemerintah China buka suara.

    “Penelusuran asal-usul adalah masalah sains dan penilaian apa pun tentangnya harus dibuat dalam semangat berbasis sains dan oleh para ilmuwan. Sangat tidak mungkin pandemi itu disebabkan oleh kebocoran laboratorium,” kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning pada konferensi pers.

    “AS perlu segera berhenti mempolitisasi dan menjadikan penelusuran asal-usul sebagai senjata, dan berhenti menjadikan orang lain kambing hitam.”

    Latar belakang politik

    Hanya satu hari sebelum pernyataan CIA, direktur lembaga yang baru saja dilantik, John Ratcliffe, mengisyaratkan posisi baru tentang asal-usul COVID-19 akan segera diambil.

    “Salah satu hal yang sering saya bicarakan adalah mengatasi ancaman dari China di sejumlah bidang, dan itu kembali ke mengapa satu juta orang Amerika meninggal dan mengapa Badan Intelijen Pusat telah duduk di pinggir lapangan selama lima tahun dengan tidak membuat penilaian tentang asal-usul COVID,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Breitbart News.

    “Itu hal yang baru bagi saya.”

    Pendekatan konfrontatif terhadap Beijing itu konsisten bagi Ratcliffe, yang menjabat sebagai Direktur Intelijen Nasional selama masa jabatan pertama Presiden Donald Trump. “Kebocoran laboratorium adalah satu-satunya teori yang didukung oleh sains, intelijen, dan akal sehat,” katanya pada, 2023.

    Posisi yang baru diumumkan itu melampaui batas politik. Temuan itu dicapai selama hari-hari terakhir pemerintahan Biden, di bawah kepala CIA saat itu William Burns, menurut laporan oleh New York Times, dan Ratcliffe memerintahkan agar temuan itu dideklasifikasi dan dirilis.

    Perdebatan sengit

    Pada awal pandemi 2021, Organisasi Kesehatan Dunia mencapai kesimpulan berbeda. Melalui kerja sama dengan ahli epidemiologi China, mereka melakukan kajian mendalam tentang kemungkinan asal-usul virus COVID-19 dan melihat penularan alami dari hewan inang ke manusia sebagai rute penularan yang paling mungkin terjadi.

    Kontaminasi rantai dingin pasokan makanan, dengan virus yang mungkin bertahan di makanan dingin pada suatu tempat dalam jalur produksi serta pengiriman, juga dipertimbangkan. Teori laboratorium tidak banyak mendapat perhatian.

    “Penularan melalui insiden laboratorium dianggap sebagai jalur yang sangat tidak mungkin,” demikian simpulan laporan tersebut.

    Mao Ning, juru bicara kementerian luar negeri, mengutip temuan itu dalam konferensi persnya pada 27 Januari, yang menggambarkannya sebagai kesimpulan resmi yang dicapai oleh para ahli misi gabungan WHO-China berdasarkan sains setelah kunjungan lapangan mereka ke laboratorium di Wuhan dan komunikasi mendalam dengan para peneliti.

    Namun, ini bukanlah kesimpulan akhir. Para ilmuwan dari AS dan tempat lain tidak memiliki peran dalam penelitian itu, dan penelitian itu dilakukan saat pandemi masih memanas, dengan banyak hal tentang virus itu yang masih belum diketahui. Pada 2023, Departemen Energi AS (DOE) mencapai kesimpulan yang mirip dengan kesimpulan CIA yang baru, bahwa kebocoran laboratorium menjadi penyebab pandemi, meskipun mereka juga dapat mengatakannya dengan keyakinan yang rendah.

    Pada tahun yang sama, mantan Direktur FBI Christopher Wray menyuarakan kesimpulan DOE, meskipun dengan sedikit lebih percaya diri, mengatakan kepada Fox News, “FBI telah lama menilai bahwa asal mula pandemi kemungkinan besar adalah potensi insiden laboratorium di Wuhan.”

    Kementerian luar negeri China juga menyerang balik saat itu. “Dengan mengulang teori kebocoran laboratorium,” kata Mao Ning, “AS tidak akan berhasil mendiskreditkan Tiongkok, dan sebaliknya, hal itu hanya akan merusak kredibilitasnya sendiri.”

    NEXT: Mengapa AS ‘Bersikeras’ Tuduh Lab Wuhan?

    Masalah dengan posisi kebocoran laboratorium adalah bahwa AS tidak pernah memiliki akses ke laboratorium Wuhan dan dengan demikian tidak dapat mencapai jawaban yang pasti selama lebih dari lima tahun. Sekarang setelah CIA akhirnya sampai pada kesimpulan, tidak semua ilmuwan yakin dengan apa yang telah dilaporkan, melihat hasilnya sebagai sumber ilmiah yang tipis.

    “Kami memiliki setidaknya setengah lusin makalah ilmiah di jurnal ilmiah terbaik, termasuk Cell dan Science, yang secara meyakinkan menunjukkan bagaimana virus SARS-2 muncul melalui penularan zoonosis,” kata Dr. Peter Hotez, dekan Sekolah Kedokteran Tropis Nasional di Baylor College of Medicine, dalam email kepada TIME. “

    “Sebaliknya, saya belum melihat satu pun makalah ilmiah yang diterbitkan tentang kebocoran laboratorium, bahkan tidak ada penjelasan ilmiah yang serius [tentang] bagaimana hal itu bisa terjadi mengingat bukti ilmiah yang ada hingga saat ini. Jadi saya tidak mengerti bagaimana CIA sampai pada kesimpulannya.”

    Perdebatan ini lebih dari sekadar perdebatan akademis. Jika virus memang menyebar di pasar basah Wuhan, tujuh juta kematian di seluruh dunia yang diakibatkannya menjadi alasan kuat untuk mengatur interaksi kita dengan ekosistem dengan lebih baik, seperti di pasar makanan luar ruangan. Sebaliknya, jika pandemi adalah hasil dari apa yang terjadi di laboratorium, maka China, AS, dan negara lain yang melakukan rekayasa biologis seperti itu sangat membutuhkan pengawasan lebih untuk membuat laboratorium ini lebih aman.

    Seperti yang telah diperdebatkan para ilmuwan selama bertahun-tahun, yang terpenting adalah mencegah dua kemungkinan tersebut terjadi di masa depan, terlepas dari bagaimana COVID-19 berasal.

    Simak Video “Video: Respons China ke WHO soal Tudingan Tutupi Data Asal-usul COVID-19”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Ancaman HIV/AIDS Varian Baru Menyebar ke Seluruh Dunia Usai Trump Hentikan Pasokan Obat – Halaman all

    Ancaman HIV/AIDS Varian Baru Menyebar ke Seluruh Dunia Usai Trump Hentikan Pasokan Obat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Virus HIV/AIDS varian atau jenis baru bisa menyebar ke seluruh dunia. Hal tersebut imbas dihentikannya pasokan obat HIV, malaria dan TBC oleh Presiden Amerika Serikat(AS), Donald Trump.

    Donald Trump memerintahkan penghentian pasokan medis dan obat-obatan untuk negara-negara yang didukung oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) di seluruh dunia. Obat-obatan ini termasuk untuk penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV), malaria, Tuberkulosis (TBC), serta pasokan medis bayi yang baru lahir dikutip dari Reuters, Rabu(29/1/2025).

    Para kontraktor dan mitra yang bekerja dengan USAID mulai menerima memo untuk segera menghentikan pekerjaan mereka. Salah satu memo tersebut ditujukan kepada Chemonics, perusahaan konsultan besar di AS yang bekerja sama dengan USAID dalam penyediaan obat-obatan untuk berbagai kondisi di seluruh dunia.

    Mantan pejabat USAID mengatakan, memo itu mencakup pekerjaan perusahaan dalam bidang HIV, malaria, tuberkulosis, serta kontrasepsi dan persediaan kesehatan ibu dan anak. “Ini adalah bencana besar. Sumbangan pasokan obat telah membuat 20 juta orang yang hidup dengan HIV tetap hidup. Itu berhenti hari ini,” kata Atul Gawande, mantan kepala kesehatan global di USAID yang meninggalkan badan tersebut bulan ini. 

    “Berhentinya pengobatan penyakit berarti pasien berisiko jatuh sakit. Dalam kasus HIV khususnya, bisa menularkan virus kepada orang lain. Hal ini juga berarti strain yang kebal obat dapat muncul,” tambahnya. Dia mengatakan, mitra lain juga telah menerima pemberitahuan bahwa mereka tidak bisa mengirimkan obat-obatan ke klinik.

    Dikutip dari The New York Times, Senin, tanpa pengobatan, virus pada penderita HIV akan melonjak dengan cepat.

    Hal ini kemudian dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi dan meningkatkan kemungkinan mereka menyebarkan virus ke orang lain.

    Diperkirakan, sekitar satu dari tiga wanita hamil yang tidak diobati dapat menularkan virus kepada bayi mereka.

    Pengobatan yang terputus juga dapat menyebabkan munculnya strain resisten yang dapat menyebar ke seluruh dunia.

    Sebuah penelitian memperkirakan, jika program tersebut berakhir, sebanyak 600.000 nyawa akan hilang dalam satu dekade ke depan di Afrika Selatan.

    “Ini adalah domino lain dari dampak buruk pembekuan program berbahaya yang membuat nyawa tergantung pada keseimbangan,” kata Jirair Ratevosian yang menjabat sebagai kepala staf PEPFAR selama pemerintahan Joe Biden. (Reuters)

  • Hakim AS Hentikan Sementara Rencana Trump Bekukan Dana Bantuan Federal – Halaman all

    Hakim AS Hentikan Sementara Rencana Trump Bekukan Dana Bantuan Federal – Halaman all

    Seorang hakim federal di AS memblokir sementara rencana Presiden Donald Trump untuk menghentikan pencairan hibah dan pinjaman federal beberapa menit sebelum kebijakan tersebut dijadwalkan berlaku pada Selasa (28/01) malam.

    Rencana Trump bekukan bantuan federal

    Pemerintahan Trump, pada Senin (27/01) malam, menginstruksikan badan-badan federal untuk menghentikan sementara pencairan hibah dan pinjaman federal di seluruh Amerika Serikat. Kebijakan ini dinilai sebagai langkah besar yang dapat mengancam keberlangsungan program-program vital seperti pendidikan, perawatan kesehatan, bantuan perumahan, dan bantuan bencana yang bergantung pada aliran uang federal.

    Pelaksana tugas Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB), yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran federal, menyebutkan bahwa pembekuan ini bersifat “sementara” dan diperlukan untuk memastikan seluruh pendanaan sesuai dengan perintah eksekutif yang ditandatangani Presiden Trump.

    Dampak luas pembekuan dana federal

    Memo dari Gedung Putih yang dikirim ke berbagai lembaga pemerintah pada Senin (27/01) sore menyatakan bahwa para pegawai negeri memiliki “kewajiban untuk menyelaraskan pengeluaran dan tindakan federal dengan kehendak rakyat Amerika seperti yang diungkapkan melalui prioritas presiden.”

    Memo tersebut juga mengatakan bahwa hal ini termasuk “mengakhiri ‘kebodohan’ dan persenjataan pemerintah,” di antara tujuan-tujuan lainnya.

    Kebijakan ini juga mencakup penghentian beberapa inisiatif yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan serta program keragaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI).

    Pembelaan Gedung Putih

    Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyampaikan pada Selasa bahwa pembekuan ini tidak berarti penghentian total pengeluaran federal. Ia menekankan bahwa kebijakan tersebut bertujuan memastikan “setiap sen yang dikeluarkan sesuai dengan perintah eksekutif Presiden.”

    Leavitt juga memastikan bahwa program kesejahteraan dan bantuan pangan tidak akan terpengaruh.

    Gangguan pembayaran Medicaid dilaporkan

    Jaksa Agung New York Letitia James mengatakan bahwa 20 negara bagian, termasuk New York, telah dibekukan dari sistem Medicaid yang menyediakan layanan kesehatan bagi jutaan orang Amerika yang berpenghasilan rendah.

    Sekretaris pers Gedung Putih, Leavitt, kemudian memposting di media sosial untuk mengklarifikasi bahwa pembayaran akan tetap diproses.

    “Kami telah mengonfirmasi bahwa tidak ada pembayaran yang terpengaruh – pembayaran masih diproses dan dikirim,” katanya. “Kami berharap portal ini akan segera kembali online.”

    Lebih dari 70 juta orang menerima jaminan kesehatan melalui Medicaid, yang dibiayai bersama oleh negara bagian dan pemerintah federal AS.

    Jaksa Agung New York, Letitia James, mengumumkan bahwa ia bersama sejumlah jaksa agung dari berbagai negara bagian berencana menggugat kebijakan pembekuan dana federal tersebut.

    Pada Selasa (28/01), sekelompok organisasi nirlaba juga mengajukan gugatan hukum, menyoroti bahwa kebijakan ini diumumkan melalui memo dari kantor anggaran federal yang hanya dipublikasikan lewat pemberitaan jurnalis, dengan pemberitahuan kurang dari 24 jam.

    Para penggugat termasuk National Council of Nonprofits, American Public Health Association, kelompok usaha kecil Main Street Alliance, dan SAGE, sebuah organisasi di New York yang memberikan bantuan kepada komunitas LGBTQ.

    Mereka mengkritik kebijakan ini sebagai tindakan yang “tidak memiliki dasar hukum atau alasan yang kuat” serta memperingatkan bahwa pembekuan dana tersebut dapat memberikan “dampak yang sangat merugikan bagi ratusan ribu penerima hibah.”

    Kritik dari Partai Demokrat

    Pemimpin Partai Demokrat di DPR, Hakeem Jeffries, mengecam kebijakan pemerintahan Trump, menyebutnya sebagai bentuk “penipuan terhadap rakyat Amerika yang bekerja keras.”

    “Partai Republik akan menaikkan biaya hidup bagi kelas pekerja, sementara merugikan anak-anak, manula, veteran, penanggap pertama, rumah ibadah, dan warga Amerika yang membutuhkan,” ujar Jeffries, anggota parlemen dari New York.

    Senator Ron Wyden dari Oregon, yang juga seorang Demokrat, menyoroti dampak kebijakan ini terhadap layanan kesehatan, dengan menyebut portal online Medicaid sedang tidak berfungsi di seluruh negara bagian. “Ini adalah upaya terang-terangan untuk mencabut asuransi kesehatan jutaan orang Amerika dalam semalam, dan dampaknya bisa mengancam nyawa,” tulisnya di media sosial.

    Senator independen dari Maine, Angus King, menilai kebijakan pembekuan dana ini sebagai “masalah konstitusional yang sangat serius.” Ia menganggap langkah tersebut sebagai serangan langsung terhadap otoritas Kongres. “Apa yang terjadi semalam adalah serangan paling terang-terangan terhadap kewenangan Kongres, mungkin yang paling serius dalam sejarah Amerika Serikat,” tegas King.

    fr/rs (AP, Reuters, AFP)

  • Donald Trump Akan Usir 1.445.549 Warga Asing Keluar dari AS, Berasal dari 208 Negara, Bagaimana WNI? – Halaman all

    Donald Trump Akan Usir 1.445.549 Warga Asing Keluar dari AS, Berasal dari 208 Negara, Bagaimana WNI? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, AS – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mulai menepati janjinya untuk memulai deportasi massal mengusir para imigran yang masuk ke negara itu secara ilegal.

    Deportasi massal telah dilakukan sejak pekan lalu dengan memulangkan ratusan warga Meksiko pulang ke negaranya.

    Sebelum dideportasi, aparat terkait di AS melakukan penggerebekan besar-besaran di kota-kota AS, dari New York hingga Denver, pada minggu pertama Donald Trump menjabat presiden AS.

    Jutaan Warga Asing akan Dideportasi

    Menurut Newsweek, jika deportasi terus berlanjut maka  akan butuh waktu sekitar 28 tahun untuk memenuhi janji presiden Donald Trump memulangkan lebih dari 11 juta orang warga asing di negara itu.

    Data publik dari pelacakan penerbangan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE ), dianalisis oleh ahli pihak ketiga, menunjukkan telah ada tiga penerbangan deportasi menggunakan pesawat militer sejak Presiden Trump menjabat Senin lalu.

    “Mereka bermaksud melakukan lebih banyak lagi. Mereka bermaksud mendeportasi lebih banyak orang dari pedalaman dan itu tentu saja membutuhkan lebih banyak sumber daya,” kata Tom Cartwright, dari kelompok advokasi Witness at the Border, kepada Newsweek pada hari Selasa (28/1/2025).

    Didukung Publik Amerika

    Presiden Donald Trump  memenuhi janjinya untuk mendeportasi massal imigran ilegal.

    Jajak pendapat terkini menunjukkan dukungan kuat bagi kebijakan Trump ini, baik dari Partai Republik maupun Demokrat.

    Namun untuk mewujudkan janji kampanye Trump ini terbentur hambatan birokrasi yang umum, seperti sumber daya dan uang. 

    Tom Homan “raja perbatasan” yang baru, mengatakan bahwa pemerintah akan membutuhkan anggaran setidaknya $86 miliar untuk mendeportasi warga asing.

    Jumlah Sebenarnya Warga Asing di AS

    Perkiraan jumlah Imigran yang berada di AS secara ilegal bervariasi, dengan perkiraan terbaik dari pemerintah federal dan Pew Research menetapkan sekitar 11 juta oranh. 

    Namun, tidak semua dari mereka masuk dalam radar ICE untuk dideportasi.

    Data yang dirilis pada bulan Desember menunjukkan setidaknya ada 1.445.549 warga negara dari 208 negara yang menunggu deportasi.

    Mereka saat ini berada di seluruh AS, beberapa ribu lainnya ditahan di berbagai fasilitas di seluruh negeri.

    Cartwright mengatakan bahwa selama enam bulan terakhir, rata-rata ada 126 penerbangan deportasi yang dilakukan oleh ICE per bulan, dengan sekitar 115 orang di setiap pesawat.

    Artinya sekitar 3.500 orang dideportasi setiap bulan.

    Selain itu, ada sekitar 15.000 dan 17.000 orang dipulangkan ke Meksiko melalui jalur darat.

    Dalam laporan tahunannya untuk tahun 2024, tahun terakhir masa jabatan penuh Biden, ICE mengatakan telah memulangkan 271.484 orang, jumlah terbanyak sejak 2019.

    Badan tersebut mengatakan hal ini, sebagian, karena keberhasilan negosiasi dengan negara-negara lain untuk mencegah masuknya migran.

    Meksiko sering menerima sekitar lima penerbangan setiap hari Selasa, kata Cartwright, tetapi ini tidak terjadi sehari setelah pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025 lalu.

    Meksiko telah mengatakan tidak akan menerima penerbangan militer.

    Hingga Selasa pagi belum jelas apakah layanan reguler telah dilanjutkan.

    Kolombia mengirim pesawatnya sendiri untuk menjemput sekitar 200 orang yang dideportasi pada hari Senin kemarin.

     Para orang asing yang dideportasi mengatakan kepada media lokal bahwa mereka telah dijemput di perbatasan AS-Meksiko setelah permintaan suaka mereka ditolak.

    Tidak satu pun dari 200 orang tersebut memiliki catatan kriminal di kedua negara , menurut pemerintah Kolombia.

    Pada hari Jumat, Gedung Putih membagikan foto-foto imigran ilegal yang digiring ke pesawat militer dengan tangan diborgol.

    Jumlah total migran dan tujuan mereka tidak dipublikasikan.

    Cartwright mengatakan penggunaan pesawat kargo militer, sebuah inisiatif baru, belum tentu merupakan cara yang efisien untuk memulangkan migran.

     Meskipun Gedung Putih tidak menyebutkan jumlah atau tujuan, penerbangan militer secara realistis hanya dapat mengangkut sekitar 80-84 orang, dibandingkan dengan sekitar 120 orang yang dapat diangkut oleh pesawat komersial pada umumnya, kata Cartwright.

    “Menurut saya, penerbangan ini tidak hanya tidak manusiawi karena memuat orang ke dalam pesawat kargo, menurut saya, hanyalah bentuk lain dari tindakan kriminal, tetapi juga tidak efisien,” katanya.

    Data yang dihimpun oleh Witness at the Border menunjukkan 90 penerbangan deportasi sejauh ini pada bulan Januari.

    Dalam dua minggu terakhir pemerintahan Biden, rata-rata harian adalah sekitar 5,5 penerbangan per hari.

     Angka itu turun menjadi 4,8 penerbangan per hari dalam seminggu terakhir.

    Jumlah total deportasi lebih sulit didapat. ICE menerbitkan beberapa data secara publik, tetapi data tersebut jarang diperbarui dan tidak selalu memberikan gambaran lengkap tentang pekerjaannya.

    Badan tersebut juga berpendapat di pengadilan bahwa mereka tidak selalu dapat memenuhi permintaan data.

    Masalah Baru

    Austin Kocher, seorang pakar imigrasi yang mengajar di Universitas Syracuse, mengatakan kepada Newsweek bahwa janji kampanye Trump yang luas tentang imigrasi berpotensi menciptakan serangkaian masalah baru di lembaga yang bertugas melaksanakan janjinya.

    Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menjelaskan lebih lanjut ketika ditanya oleh seorang reporter berapa banyak dari mereka yang telah dideportasi memiliki catatan kriminal. 

    “Semuanya,” katanya. 

    “Karena mereka melanggar hukum negara kita secara ilegal dan karena itu mereka adalah penjahat.”

    Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt, dalam jumpa pers hari Selasa kemarin.

    “Kepada warga negara asing yang berpikir untuk mencoba masuk secara ilegal ke Amerika Serikat – pikirkan lagi. Di bawah Presiden ini, Anda akan ditahan dan dideportasi. Setiap hari warga Amerika menjadi lebih aman karena adanya penjahat kejam yang disingkirkan oleh pemerintahan Presiden Trump dari komunitas kita.”

    Bagaimana dengan WNI yang Ada di AS?

    Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington, D.C. Ida Bagus Made Bimantara, Sabtu (25/1/2025), mengingatkan seluruh warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat untuk senantiasa membawa kartu identitas dan bersikap tenang saat berhadapan dengan petugas imigrasi dan bea cukai (Immigration and Custom Enforcement/ICE) jika terjadi pemeriksaan.

    Diplomat tertinggi di KBRI Washington yang akrab disapa dengan Sade itu menyampaikan imbauan tersebut seiring dimulainya operasi pemeriksaan identitas imigran dan penggerebekan warga yang diduga tidak memiliki status hukum tetap di Amerika Serikat.

    “Selalu membawa kartu identitas dan apabila diberhentikan oleh petugas imigrasi. Ingat, bahwa seluruh warga dari negara mana pun di AS, dilindungi oleh hukum dan konstitusi AS. Artinya, kita berhak untuk tidak bicara dan menelepon pengacara ketika menghadapi situasi keimigrasian atau situasi hukum lain di AS,” ujar Sade dikutip dari VOA Indonesia.

    WNI Tanpa Status Hukum Kini Pasrah

    Salah seorang WNI tanpa status hukum tetap di DC, yang tidak ingin disebut namanya karena khawatir dengan kemungkinan dampaknya, mengatakan kepada VOA bahwa ia “siap pulang jika memang tertangkap.”

    “Saya serahkan pada Gusti Allah. Saya sudah di AS lebih dari 25 tahun, saya selalu bayar pajak, saya tidak pernah terlibat hal yang aneh-aneh. Saya hanya jadi tukang bersih rumah, jualan, apapun saya lakukan supaya anak saya bisa sekolah bagus,” ujarnya.

    Menurut WNI itu, dia sudah berupaya untuk mengurus dokumen-dokumen yang diperlukan, tetapi prosesnya mandek di pengacara.

    “Saya sudah ke KBRI, hanya ditawari SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor-red). Jadi jika akhirnya saya harus pulang, saya siap. Saya pasrah,” ujarnya lirih.

    Sumber: Newsweek/VOA Indonesia

     

  • Membangun Identitas Global dalam Bingkai Lokal

    Membangun Identitas Global dalam Bingkai Lokal

    loading…

    Harryanto Aryodiguno, Ph.D Associate Professor International Relations Study Programs di President University, Indonesia. Foto/istimewa

    Harryanto Aryodiguno, Ph.D
    Associate Professor International Relations Study Programs di President University, Indonesia

    TAHUN Baru Imlek, yang dahulu hanya menjadi perayaan khas komunitas Tionghoa di wilayah tertentu dan perayaan tradisional di negara-negara Asia Timur yang masih menganut budaya Konfusianisme, seperti Jepang, Korea maupun Asia Tenggara, seperti Vietnam, kini telah bertransformasi menjadi salah satu perayaan dengan daya tarik global.

    Dari Jakarta hingga New York, dari Hanoi hingga Kuala Lumpur, Eropa sampai Australia, gema budaya Imlek terdengar dan dirasakan, tidak hanya oleh komunitas Tionghoa tetapi juga oleh masyarakat lokal lintas budaya. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan pengaruh budaya Tionghoa yang semakin meluas, tetapi juga membuka ruang analisis baru tentang bagaimana identitas Tionghoa, khususnya di Asia Tenggara, terus dibentuk dan ditafsirkan ulang. Di sinilah konsep Post.
    Chineseness (后华性) memainkan peran penting.

    Tahun Baru Imlek: Simbol Globalisasi dan Identitas yang Fleksibel

    Tahun Baru Imlek telah berkembang menjadi lebih dari sekadar perayaan tradisional, sekaligus menjadi simbol globalisasi budaya. Di negara seperti Indonesia, perayaan yang sempat dilarang selama era Orde Baru kini menjadi hari libur nasional dan dirayakan dengan berbagai cara, mulai dari bazar kuliner, atraksi barongsai, hingga dekorasi merah dan emas di pusat perbelanjaan.

    Di Vietnam, Imlek (Tết) menjadi momen yang meriah untuk berkumpul bersama keluarga, sementara di Malaysia, tradisi Tahun baru Imlek pasti ada “Yee Sang” atau tradisi mengaduk salad yang menjadi simbol kebersamaan lintas etnis.

    Namun, perayaan yang tampak seragam ini sebenarnya mencerminkan dinamika identitas yang unik di setiap tempat. Konsep Post Chineseness menunjukkan bahwa identitas Tionghoa tidak pernah bersifat tunggal atau homogen.

    Identitas ini lebih merupakan hasil dari proses saling pengenalan atau saling memahami dan mempelajari (mutual recognition) di antara komunitas Tionghoa sendiri, dan juga dengan masyarakat lokal. Dengan kata lain, perayaan tahun baru Imlek adalah ruang di mana identitas Tionghoa terus dinegosiasikan, dirayakan, dan diredefinisi.

    Post Chineseness: Melampaui Identitas Tionghoa Tradisional

    Menurut teori Post Chineseness, identitas Tionghoa tidak lagi didefinisikan oleh nilai-nilai atau tradisi yang seragam, melainkan melalui proses saling mengakui dan menerima yang kontekstual. Di Indonesia, misalnya, identitas Tionghoa sering kali dipengaruhi oleh dinamika hubungan dengan masyarakat pribumi.

  • Sudah Terbang 4 Jam, Pesawat Angkut 123 Penumpang Terpaksa Kembali ke Bandara, Pilot Sakit

    Sudah Terbang 4 Jam, Pesawat Angkut 123 Penumpang Terpaksa Kembali ke Bandara, Pilot Sakit

    TRIBUNJATIM.COM – Kejadian tak terduga menimpa penerbangan internasional ini.

    Sudah terbang selama 4 jam, pesawat ini terpaksa kembali ke bandara.

    Penyebab pun terungkap meski penumpang frustasi.

    Adapun kejadian ini menimpa pesawat Swiss International Airlines.

    Pesawat tersebut terpaksa kembali ke bandara keberangkatan setelah terbang 4 jam pada Senin (20/1/2025).

    Menurut data Flightradar24, dua jam setelah meninggalkan Zurich, Swiss menuju Miami, AS, pesawat jenis Airbus A330 itu berbalik arah di atas Samudra Atlantik sekitar 300 mil di lepas pantai Perancis.

    Pesawat yang membawa 123 penumpang itu mendarat kembali di Zurich pukul 14.24 waktu setempat atau sekitar empat jam setelah lepas landas.

    Lantas, apa yang menyebabkan pesawat Swiss International Airlines kembali ke bandara keberangkatan setelah terbang selama 4 jam?

    Dikutip dari Business Insider, Rabu (22/1/2025) pesawat itu kembali ke bandara keberangkatan karena pilot jatuh sakit.

    “Salah satu pilot merasa tidak fit setelah memulai penerbangan,” ujar seorang juru bicara maskapai, dikutip dari Kompas.com.

    “Sebagai tindakan pencegahan, kru kokpit memutuskan untuk tidak melanjutkan penerbangan dan kembali ke Bandara Zurich,” tambahnya.

    Pemadam kebakaran juga telah disiagakan di bandara, mengingat Airbus A330 mendarat dengan berat yang lebih tinggi dari biasanya.

    Maskapai Swiss Internasional Air Lines sudah terbang selama 4 jam di udara, namun kemudian memutuskan untuk kembali ke bandara. (Freepik)

    Mereka menambahkan, pesawat memiliki bahan bakar yang cukup untuk penerbangan selama 10 jam. 

    Akan tetapi, pesawat tidak memiliki sistem pembuangan bahan bakar.

    Penerbangan yang dialihkan tidak hanya membuat frustasi para penumpang, tetapi juga berdampak pada perjalanan lainnya.

    Perjalanan dengan pesawat yang sama dari Miami ke Zurich pun turut dibatalkan.

    Sementara itu, pihak maskapai akan memberikan kompensasi bagi penumpang yang terdampak.

    “Kami telah memesankan ulang penerbangan alternatif bagi penumpang yang terdampak dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” kata juru bicara maskapai tersebut.

    Mereka menambahkan, Swiss International Airlines juga akan menanggung biaya akomodasi hotel, taksi, makanan, dan panggilan telepon penumpang hingga keberangkatan berikutnya.

    Mereka juga akan membantu penumpang memesan ulang penerbangan secara gratis atau membatalkan perjalanan mereka dan menerima pengembalian dana penuh.

    Kejadian lainnya, seorang penumpang maskapai Alaska Airlines membuka pintu darurat dan turun ke sayap pesawat karena mengalami kecemasan.

    Wanita tersebut melakukan aksinya tidak lama setelah pesawat dengan nomor penerbangan 323 dari Milwaukee mendarat di Bandara Internasional Seattle-Tacoma, Amerika Serikat, Rabu (22/12/2024) sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

    Kejadian ini sempat terekam kamera. Video berdurasi 30 menit itu lalu dibagikan oleh stasiun televisi lokal, KIRO 7.

    Dalam rekaman tersebut, penumpang dengan setelan kemeja merah dan celana gelap itu membuka pintu darurat dan berjalan ke tepi sayap dekat jendela sambil menenteng tas ransel, dikutip dari New York Post, Rabu (29/12/2024).

    Dia kemudian melihat ke bawah lalu melambaikan tangannya ke udara dan berdiri di atas sayap.

    Dua anggota kru operasi bandara yang berjalan di dekatnya tampak tidak menyadari keberadaan penumpang di sayap pesawat.

    Dua kereta bagasi juga berlalu melewatinya tanpa berhenti.

    Wanita itu berada di sayap pesawat selama kurang lebih satu menit hingga akhirnya dua pekerja layanan makanan di kendaraan katering melihatnya.

    Butuh waktu sekitar 90 detik sebelum ada orang di dalam pesawat menengok keluar ke arah penumpang dan enam menit sebelum ada petugas yang mencoba berkomunikasi dengannya. 

    Wanita itu duduk di sayap pesawat selama sekitar 11 menit dan 30 detik hingga petugas pemadam kebakaran membantunya turun menggunakan tangga.

    Usai penumpang berhasil turun, tampak ada sejumlah mobil polisi dan kendaraan resmi mendekat di lokasi kejadian.

    Menurut seorang juru bicara Bandara Seattle, wanita tersebut mengalami kecemasan selama proses pendaratan.

    Karenanya, polisi membawa penumpang ini untuk menjalani evaluasi medis di rumah sakit terdekat.

    Alaska Airlines juga mengonfirmasi adanya penumpang yang membuka pintu darurat dan turun ke sayap pesawat.

    Pihak maskapai mengatakan, kejadian tersebut telah diselesaikan tanpa insiden dan akan mendalami kasus ini bersama dengan petugas bandara.

    “Kami bekerja sama dengan kru kami dan petugas bandara untuk mengumpulkan lebih banyak detail tentap apa yang mungkin terjadi,” kata mereka.

    “Kami berterima kasih atas tanggapan cepat mereka dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin terjadi pada tamu kami,” sambungnya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Politik luar negeri dan diplomasi Pancasila Indonesia

    Politik luar negeri dan diplomasi Pancasila Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – “Mendayung di antara dua karang” adalah istilah yang dipakai mantan wakil presiden RI Mohammad Hatta untuk mendeskripsikan posisi Indonesia dalam politik global yang kemudian menjadi dasar politik luar negeri Indonesia yaitu politik bebas aktif.

    Menurut M Sabir pada buku berjudul “Politik Bebas Aktif”, bebas aktif mengacu pada pendekatan diplomasi yang mendorong negara untuk menjaga kedaulatan, kebebasan, dan kepentingan nasionalnya dengan tetap menjalin kerja sama dan kemitraan berbagai negara tanpa mengambil sikap ekstrem atau mengikuti salah satu blok kekuatan.

    Implementasi politik bebas aktif melibatkan diplomasi bilateral dan multilateral yang aktif, penolakan terhadap intervensi asing, serta berperan dalam upaya perdamaian dan pengembangan global sehingga politik bebas aktif tetap menjadi prinsip yang relevan dalam dunia geopolitik yang terus berubah.

    Salah satu implementasi politik bebas aktif itu adalah saat Indonesia menyatakan secara resmi ingin bergabung dengan blok BRICS tidak lama setelah Prabowo Subianto dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2024, yang kemudian resmi bergabung sebagai anggota pada Januari 2025.

    Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyatakan bahwa bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan bukti Indonesia berpartisipasi aktif di semua forum internasional.

    Indonesia tidak berkeinginan untuk bergabung dengan blok atau pakta militer manapun karena secara tradisi maupun konstitusi tidak cocok dengan kepentingan nasional Indonesia.

    Selain bergabung dengan BRICS, Indonesia juga sedang dalam proses aksesi ke Organisasi Kerja Sama Pembangunan dan Ekonomi (OECD).

    Wakil Menteri Luar Negeri RI Armanatha Nasir menambahkan bahwa keputusan Indonesia untuk bergabung ke OECD dan BRICS merupakan upaya untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas global.

    Selain bergabung dengan BRICS dan OECD, Indonesia juga akan terus berperan aktif dalam blok multilateral lainnya seperti G20, Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (IPEF), MIKTA dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).

    Diplomasi Pancasila

    Selain menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif, Indonesia juga akan mulai melaksanakan diplomasi berdasarkan nilai-nilai Pancasila, yaitu solidaritas, kerja sama dan kesetaraan.

    Dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2025, Menlu Sugiono menegaskan bahwa diplomasi dan kepemimpinan Indonesia dalam menjalankan peran strategis di panggung internasional akan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.

    Diplomasi tersebut tidak hanya responsif terhadap krisis, namun juga harus bersifat antisipatif, progresif, serta mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, keberpihakan pada kesejahteraan rakyat, dan keadilan bagi semuanya.

    Hal itu dapat diwujudkan melalui pendekatan visioner yang tidak hanya menanggapi tantangan tetapi juga turut berperan sebagai kekuatan positif dalam membentuk dinamika global.

    Prinsip dalam perdamaian dan persatuan yaitu solidaritas, kerja sama dan kesetaraan yang ada di dalam sistem internasional itu mirip dengan prinsip dan nilai Pancasila.

    Fokus Indonesia ke depan adalah mendorong kembali prinsip dan nilai Pancasila ke dalam konteks internasional dan mendorong untuk melakukan proses reformasi dengan terlibat aktif di PBB, G20, OECD, BRICS dan organisasi internasional lainnya.

    Indonesia juga akan mulai memasukkan prinsip-prinsip diplomasi Pancasila dalam berbagai formula dengan harapan prinsip Pancasila itu bisa menjadi bagian yang penting dalam proses perubahan sistem internasional.

    Sementara itu, menurut mantan diplomat RI Darmansyah Djumala, ke depannya Kemlu RI dapat memfokuskan diplomasi Pancasila pada isu-isu yang bermuatan nilai kemanusiaan, gotong royong dan musyawarah.

    Komitmen diplomasi Pancasila sudah merupakan keniscayaan dalam pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia ke depan.

    Darmansjah mengapresiasi atas komitmen Kemlu RI untuk melaksanakan diplomasi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila karena merupakan pengejawantahan dari visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

    Darmansjah yang menjabat sebagai Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri ini menilai diplomasi Pancasila yang akan dilakukan Kemlu RI tepat waktu.

    Hal itu berkaitan dengan penganugerahan status Memory of the World oleh PBB UNESCO untuk pidato Bung Karno di PBB, New York, 30 September 1960, yang berjudul “To Build the World Anew.”

    Naskah pidato itu terbuka untuk digunakan para peneliti, akademisi, dan praktisi mancanegara dalam mempelajari Pancasila sebagai disiplin ilmu filsafat dan politik.

    Pidato tersebut berisi pikiran Bung Karno yang terkandung dalam Pancasila yang relevan untuk menyelesaikan konflik dunia.

    Penganugerahan Memory of the World untuk pidato Pancasila tersebut menunjukkan bahwa PBB menilai Pancasila mengandung nilai-nilai universal dalam memecahkan isu-isu global.

    Pengakuan terhadap pidato Bung Karno tentang Pancasila di PBB itu membuka ruang bagi diplomasi Indonesia untuk memperkenalkan Pancasila ke dunia internasional.

    Diplomasi Indonesia akan terus diarahkan untuk mendukung pencapaian visi besar Asta Cita yang dilakukan dengan memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan prinsip politik luar negeri bebas aktif.

    Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia akan menjaga marwah politik luar negeri bebas aktif dan memastikan kedaulatan bangsa dihormati di mata dunia.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2025

  • Donald Trump Tanda Tangani 4 Perintah Eksekutif Baru, Termasuk Mengamanatkan Pengembangan Iron Dome – Halaman all

    Donald Trump Tanda Tangani 4 Perintah Eksekutif Baru, Termasuk Mengamanatkan Pengembangan Iron Dome – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS Donald Trump menandatangani empat perintah eksekutif baru serta satu proklamasi pada Senin (27/1/2025).

    Keempat perintah eksekutif tersebut meliputi:

    – Melarang “radikalisme gender di militer.”

    – Menghapus program Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) dari militer.

    – Mengamanatkan proses pengembangan “American Iron Dome.”

    – Mengembalikan anggota militer yang diberhentikan karena menolak vaksin.

    Selain itu, terdapat satu proklamasi yang memperingati ulang tahun ke-80 pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz.

    Trump menyatakan bahwa ia menandatangani perintah eksekutif tersebut saat berada di dalam pesawat Air Force One dalam perjalanan kembali ke Washington dari Florida, mengutip CNN.com.

    Menteri Pertahanan Pete Hegseth diperintahkan untuk menyusun dan menerapkan kebijakan setelah Trump menandatangani perintah tersebut.

    Donald Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat, Senin 20 Januari 2025 di Gedung Putih. Seminggu kemudian, Trump menandatangani perintah eksekutif baru. (Instagram @whitehouse @potus)

    Radikalisme Gender di Militer

    Mengutip France24, salah satu perintah eksekutif yang ditandatangani Trump berjudul “Penghapusan Radikalisme Gender di Militer.”

    Hal ini tampaknya merujuk pada keberadaan pasukan transgender di militer, meskipun teks lengkap dari perintah tersebut belum tersedia.

    Pada masa jabatan pertamanya, Trump pernah mengumumkan bahwa ia akan melarang pasukan transgender untuk bertugas di militer.

    Namun, larangan tersebut tidak sepenuhnya diterapkan.

    Trump hanya menghentikan perekrutan pasukan transgender tetapi tetap mengizinkan personel yang telah bertugas untuk melanjutkan tugas mereka.

    Joe Biden kemudian membatalkan keputusan tersebut setelah ia menjabat pada tahun 2021.

    Menurut data Departemen Pertahanan AS, sekitar 1,3 juta personel aktif bertugas di militer.

    Aktivis pembela hak transgender memperkirakan terdapat sekitar 15.000 anggota angkatan bersenjata yang transgender, sementara pejabat menyatakan jumlahnya hanya beberapa ribu.

    Program DEI di Militer

    Mengutip New York Post, perintah eksekutif yang membahas DEI di angkatan bersenjata mengarahkan pelarangan terhadap “sistem preferensi berbasis ras atau jenis kelamin” di seluruh elemen Angkatan Bersenjata, Departemen Pertahanan, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri.

    Setiap contoh “diskriminasi” yang terkait dengan praktik DEI akan tunduk pada tinjauan internal oleh Menteri Pertahanan Pete Hegseth.

    Iron Dome Amerika

    Donald Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang mengharuskan pengembangan ‘American Iron Dome,’ sebuah sistem pertahanan udara jarak pendek.

    Sistem Iron Dome awalnya dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dari Israel dengan dukungan dari Amerika Serikat.

    Sistem ini berfungsi untuk mendeteksi apakah roket yang diluncurkan akan menghantam daerah berpenduduk.

    Jika roket diperkirakan akan jatuh di area yang tidak berpenghuni, sistem akan mengabaikannya dan membiarkannya jatuh tanpa ancaman.

    Pengembangan sistem serupa di Amerika Serikat diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun untuk diterapkan.

    Pengembalian Anggota Militer yang Menolak Vaksin

    Perintah eksekutif ini juga akan memulihkan tugas bagi anggota militer yang diberhentikan karena menolak mematuhi mandat vaksin selama pandemi COVID-19.

    Mengutip Al Jazeera, sekitar 8.000 anggota militer telah diberhentikan karena menolak vaksin antara Agustus 2021 hingga Januari 2023.

    Daftar Perintah Eksekutif yang Sudah Ditandatangani

    mengutip Al Jazeera, di hari pertamanya menjabat, Senin (20/1/2025), Donald Trump telah menandatangani 26 perintah eksekutif, yaitu:

    1. Pemerintahan – Mengganti Nama Gunung Denali, Teluk Meksiko

    2. Kebijakan luar negeri – Menetapkan kartel dan organisasi internasional sebagai Organisasi Teroris Asing

    3. Sosial – Mereformasi perekrutan federal untuk memprioritaskan prestasi, keterampilan, dan dedikasi konstitusional

    4. Sosial – Mengakhiri program “keberagaman, kesetaraan, dan inklusi” serta program terkait di pemerintahan federal

    5. Gender – Hanya mengakui jenis kelamin biologis dalam kebijakan federal, mengakhiri ideologi identitas gender

    6. Pemerintahan – Membentuk Departemen Efisiensi Pemerintah untuk memodernisasi teknologi federal

    7. Kebijakan luar negeri – Memprioritaskan kepentingan AS dalam semua keputusan kebijakan luar negeri

    8. Imigrasi – Memperkuat proses pemeriksaan untuk mencegah “teroris asing” dan ancaman masuk ke AS

    9. Energi – Mendorong pengembangan sumber daya Alaska seperti minyak, gas, dan mineral

    10. Imigrasi – Memperkuat penegakan hukum imigrasi

    11. Kebijakan luar negeri – Menunda bantuan luar negeri AS selama 90 hari untuk meninjau dan memastikan keselarasan dengan kepentingan AS

    12. Energi – Mendeklarasikan keadaan darurat energi nasional untuk meningkatkan pasokan energi AS

    13. Peradilan pidana – Mengembalikan hukuman mati untuk kejahatan berat

    14. Keamanan perbatasan – Mengamankan perbatasan AS dengan membangun lebih banyak tembok dan menegakkan hukum imigrasi yang ketat

    15. Imigrasi – Mengubah aturan untuk mencegah kewarganegaraan otomatis bagi anak-anak yang lahir di AS jika orang tua mereka berada di negara tersebut secara ilegal atau sementara

    16. Imigrasi – Menghentikan sementara penerimaan pengungsi baru guna memastikan program tersebut sejalan dengan kepentingan AS

    17. Energi – Menghapus peraturan untuk meningkatkan produksi energi AS; menghilangkan “mandat kendaraan listrik (EV)”

    18. Keamanan perbatasan – Mengarahkan militer untuk fokus pada pengamanan perbatasan AS, menghentikan imigrasi ilegal, dan perdagangan narkoba

    19. Pemerintahan – Mencabut izin keamanan mantan pejabat yang terlibat dalam campur tangan pemilu

    20. Komunikasi – Mempermudah pemecatan pegawai federal yang berkinerja buruk atau bertindak melawan kebijakan

    21. Pemerintahan – Menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia karena “penanganan yang salah” terhadap pandemi COVID-19

    22. Peraturan – Menunda penegakan larangan TikTok selama 75 hari untuk meninjau masalah keamanan

    23. Lainnya – Mencabut perintah eksekutif sebelumnya dan tindakan yang dianggap berbahaya, serta berjanji untuk memulihkan “akal sehat”

    24. Komunikasi – Pemerintah federal akan berhenti menyensor ucapan orang secara daring

    25. Pemerintahan – Berhenti menggunakan lembaga federal untuk menargetkan lawan politik

    26. Lingkungan – Menarik diri dari Perjanjian Paris dan komitmen iklim internasional lainnya

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Mengenang Emilia Contessa Sang Legenda Musik “Singa Panggung Asia”

    Mengenang Emilia Contessa Sang Legenda Musik “Singa Panggung Asia”

    JABAR EKSPRES – Dunia hiburan Tanah Air harus kehilangan kembali seorang penyanyi terkenal di era 1970an, Emilia Contessa yang dikabarkan meninggal dunia pada Senin (27/1) di Banyuwangi, Jawa Timur.

    Emilia Contessa menghembuskan nafas terakhirnya di usia 67 tahun disebabkan oleh gagal jantung akut.

    Ibunda dari penyanyi Denada ini meninggal sekitar pukul 18.00 WIB setelah sempat dirawat di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

    BACA JUGA: 50 Link Twibbon Tahun Baru Imlek 2025 Gong Xi Fa Cai, Cocok Dibagikan ke WA, IG, FB, dan X

    Mengenang Sosok Emilia Contessa di Panggung Hiburan 

    Emilia lahir di Banyuwangi, Jawa Tiimur pada 27 Desember 1957 dengan nama asli Nur Indah Citra Sukma Hati. Ia merupakan putri sulung dari pasangan Hasan Ali dan RA Susiani.

    Emilia sudah menunjukan bakatnya dari sejak kecil di bidang tarik suara hingga membawanya berkarier sebagai seorang penyanyi di Kota Surabaya.

    Bahkan, ia juga sempat berkarier di Singapura setelah di ajak oleh pencari bakat Lee Kuan Yew yang terpukau dengan bakat menyanyinya.

    BACA JUGA: Rekomendasi Aplikasi Investasi Penghasil Uang Saham Terbaik Versi OJK Tahun 2025

    Setelah berkiprah satu tahun di Singapura, Emilia kembali ke Indonesia dan berkarier di Jakarta dengan nama baru yaitu Emilia Contessa.

    Pertama kali ia diperkenalkan lewat TV melalui acara hiburan di TVRI dan sejak saat itu karier Emilia melejit.

    Kualitas suara dan penampilan panggungnya saat itu sangat memukau sehingga membuat Emilia dijuluki sebagai “Singa Panggung Asia” oleh majalah Asia Week. Bahkan, tidak hanya Asia Week saja, majalah New York Time juga menobatkan dirinya sebagai satu dari lima artis terpopuler di dunia.

    BACA JUGA: Kawasan Puncak Bogor Diguyur Hujan Deras, Polisi Imbau Pengendara untuk Hati-Hati

    Kiprah Emiilia tidak hanya bersinar di Tanar Air saja namun ia terkenal ke kancah Internasional. Ia selalu tampi di berbagai negara mulai dari Eropa hingga Amerika.

    Beberapa lagu hits yang dipopulerkan Emilia selama masa kejayaannya antara lain, Penasaran, Kehancuran, Layu Sebelum Berkembang, Angin Malam, Angin Malam, Angin November, Flamboyan, Biarlah Sendiri, Bunga Mawar, Melati, Rindu, hingga Bunga Anggrek.

  • Emilia Contessa Meninggal, Netizen Berduka di Hari Imlek

    Emilia Contessa Meninggal, Netizen Berduka di Hari Imlek

    Jakarta

    Di Hari Imlek ini, lini masa media sosial ramai dengan ucapan duka cita karena artis senior Emilia Contessa meninggal dunia. Ia wafat pada Senin malam kemarin bertepatan hari Isra Miraj.

    Emilia meninggal di usia ke-67 tahun karena diabetes dan gagal jantung, menurut RSUD Blambangan, Banyuwangi. Penyanyi legenda tersebut disebut akan dimakamkan Selasa (28/1/2025) siang setelah kedatangan putrinya Denada Tambunan.

    Saat ini jenazah Emilia Contessa disemayamkan di rumah duka, Jalan Gajah Mada nomor 20, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Banyuwangi. Wafatnya Emilia Contessa mendapat reaksi netizen Indonesia yang berduka cita.

    Duka cita fans dan netizen

    Emilia Contessa menjadi trending topic di lini masa X. Para fans lama dan netizen ikut bersedih, memberikan doa terbaik dan mengenang semua prestasi almarhumah.

    Inilah beberapa kicauan netizen di media sosial. Mulai dari selebriti sampai netizen pada umumnya.

    “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn. Turut berdukacita sedalam2nya atas kepergian sahabat senior mba @senator_emiliacontessa, tokoh musik legenda yg jg mrpk politisi tanah air. Semoga kuburnya dilapangkan, ibadahnya diterima, dosa-dosanya terampuni, dan kebaikannya diteladani. Allah memanggilnya lebih dulu, Insya Allah karena Allah menyayanginya,” kata selebriti Ingrid Kansil di akunnya @ingrid_kansil.

    “Banyak yang kenal Emilia Contessa sebagai penyanyi. Tapi beliau juga banyak punya performa tak kalah bagus di film-film Indonesia,” kenang seorang netizen penggemarnya.

    “Innalilahi wa Innailahirojiuun.. Semoga husnul khotimah Aamiin. Padahal 1 minggu lalu masih baca status wa nya.. Banyak sweet memory.. 😢,” kata netizen @mutiaam***.

    “Pemilik suara nan menggelegar itu telah pergi. Rest in peace Emilia Contessa,” kata @ejha_r***.

    “Innalillahi wainnailaihi raji’un. Turut berdukacita. Semoga Almarhumah Emilia Contessa husnul khotimah. Amin! Al Fatihah,” kata @IhsanDae***.

    Profil Emilia Contessa

    Bernama asli Nur Indah Citra Sukma Hati, Emilia memulai perjalanan karier dari Surabaya. Dia sudah menyanyi sejak masih anak-anak.

    Ibunda Denada itu semakin harum ketika hijrah ke Jakarta. Kemudian pada 1970-an sempat diajak rekaman di Singapura.

    Selama kurang lebih setahun, Emilia Contessa mengarungi karier di negara tetangga. Lalu ia pun balik ke Indonesia.

    Emilia diketahui punya karakter suara yang khas yakni sopran yang sangat kuat dan lantang dan aksi panggung menggelegar hingga dijuluki Singa Panggung Asia oleh majalah Asia Week (1975).

    Wanita kelahiran 27 September 1957 itu bahkan sempat dinobatkan majalah New York Times sebagai 1 dari 5 artis terpopuler di dunia.

    Lagu-lagu Emilia Contessa yang menuai sukses yakni Angin November, Flamboyan, Biarlah Sendiri, Bunga Mawar, Melati, Rindu, Bunga Anggrek, Penasaran, Kehancuran, Layu Sebelum Berkembang, Angin Malam, hingga Mungkinkah.

    Emilia tak cuma terpaku ke dalam satu dunia. Ia beberapa kali pernah tampil dalam film, seperti Benyamin Raja Lenong, Memble Tapi Kece, Calon Sarjana, dan masih banyak lagi.

    (fay/agt)