kab/kota: New York

  • 10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Amerika Pertama

    10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Amerika Pertama

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo akan meresmikan bank emas atau bullion bank pada Rabu (26/2/2025). Di sisi lain, terdapat beberapa negara di dunia yang memiliki cadangan emas terbesar, mulai dari Amerika Serikat hingga Polandia.

    Peresmian bank emas di Indonesia merupakan bagian dari upaya strategis Presiden Prabowo untuk memperkuat industri emas nasional. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan emas secara lebih sistematis tetapi juga sebagai bagian dari program hilirisasi yang selaras dengan visi Asta Citra.

    Menurut Prabowo, kehadiran bank emas akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, terutama dalam hal diversifikasi cadangan kekayaan dan stabilitas keuangan.

    Sementara Indonesia baru akan meresmikan bullion bank, beberapa negara telah lebih dahulu menjadikan emas sebagai bagian penting dari cadangan kekayaan mereka. Berdasarkan data dari World Gold Council, berikut adalah daftar negara dengan cadangan emas terbesar di dunia.

    10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia

    1. Amerika Serikat

    Amerika Serikat menempati peringkat pertama sebagai negara dengan cadangan emas terbesar di dunia. Pada kuartal IV 2024, AS memiliki cadangan emas sebesar 8.133,46 ton.

    Emas ini disimpan di berbagai lokasi, termasuk Fort Knox dan Federal Reserve Bank. Kepemilikan emas yang besar menjadikan AS sebagai negara dengan ekonomi yang sangat stabil dan kuat.

    2. Jerman

    Jerman berada di posisi kedua dengan cadangan emas mencapai 3.351,53 ton pada akhir 2024. Meskipun jumlah ini sedikit menurun dari 3.352,31 ton pada kuartal I 2024, Jerman tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu negara dengan cadangan emas terbesar.

    Sebagian besar emas Jerman disimpan di Deutsche Bundesbank, serta beberapa lokasi di luar negeri seperti New York dan London.

    3. Italia

    Italia menduduki peringkat ketiga dengan cadangan emas sebesar 2.451,84 ton pada kuartal IV 2024. Negara ini telah mempertahankan jumlah emasnya selama beberapa kuartal terakhir, menunjukkan kebijakan ekonomi yang stabil dalam mempertahankan nilai aset.

    4. Prancis

    Prancis menempati posisi keempat dengan cadangan emas sebesar 2.437 ton per akhir Desember 2024. Sama seperti Italia, cadangan emas Prancis juga relatif stabil dalam beberapa kuartal terakhir. Bank sentral Prancis, Banque de France, bertanggung jawab atas pengelolaan emas negara ini.

    5. China

    China berada di peringkat kelima dengan total cadangan emas sebanyak 2.279,56 ton pada kuartal IV 2024. Dalam beberapa tahun terakhir, China secara aktif menambah cadangan emasnya sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

    6. Swiss

    Swiss menduduki peringkat keenam dengan cadangan emas sebesar 1.039,94 ton pada akhir 2024. Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan negara-negara lain dalam daftar ini, Swiss memiliki tradisi panjang dalam perdagangan emas dan merupakan salah satu pusat keuangan utama dunia.

    7. India

    India memiliki cadangan emas sebanyak 879,18 ton di bank sentral, menjadikannya negara dengan cadangan emas terbesar ketujuh di dunia. Emas memiliki peran penting dalam budaya dan ekonomi India, baik sebagai investasi maupun bagian dari cadangan nasional.

    8. Jepang

    Jepang berada di peringkat kedelapan dengan cadangan emas sebesar 845,97 ton per akhir Desember 2024. Sebagai salah satu ekonomi terbesar di dunia, Jepang menggunakan emas sebagai salah satu instrumen stabilisasi keuangan.

    9. Belanda

    Belanda menempati posisi kesembilan dengan total cadangan emas sebanyak 612,45 ton pada akhir Desember 2024. Bank sentral Belanda, De Nederlandsche Bank, telah menyatakan komitmennya untuk tetap mempertahankan cadangan emas sebagai bagian dari strategi keuangan nasional.

    10. Polandia

    Polandia berada di posisi kesepuluh dengan cadangan emas mencapai 448,23 ton pada akhir Desember 2024. Negara ini dalam beberapa tahun terakhir terus menambah cadangan emasnya sebagai upaya memperkuat stabilitas ekonomi.

    Amerika Serikat masih memimpin dengan cadangan emas terbesar, diikuti oleh negara-negara Eropa seperti Jerman, Italia, dan Prancis. Sementara itu, China dan India terus memperbesar cadangan emas mereka sebagai bagian dari strategi ekonomi jangka panjang.

    Dengan peresmian bullion bank, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisi dalam industri emas global. Langkah ini tidak hanya meningkatkan pengelolaan emas nasional tetapi juga mendukung ketahanan ekonomi serta membuka peluang investasi yang lebih luas.

  • Menyorot THR untuk pekerja gig, hak atau beban?

    Menyorot THR untuk pekerja gig, hak atau beban?

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menyorot THR untuk pekerja gig, hak atau beban?
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 25 Februari 2025 – 18:03 WIB

    Elshinta.com – Tak terasa moment Lebaran Idul Fitri  2025 sudah dekat. Bagi para karyawan, pegawai atau pekerja formal, momen lebaran identik dengan Tunjangan Hari Raya (THR) yang banyak ditunggu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Lantas, bagaimana untuk pekerja lepas atau mitra kerja di era ekonomi gig atau sejenisnya?

    Ekonomi gig adalah sistem ekonomi di mana individu bekerja secara fleksibel berdasarkan proyek, tugas, atau permintaan tertentu, tanpa adanya kontrak kerja tetap seperti dalam pekerjaan konvensional.

    Pekerja dalam ekonomi gig— pekerja gig adalah individu yang memperoleh penghasilan berdasarkan tugas atau proyek tertentu tanpa hubungan kerja tetap.

    Di Indonesia, mereka mencakup berbagai profesi, seperti mitra pengemudi dan kurir, pekerja lepas (desainer, penulis, programmer), penyedia jasa (teknisi, tukang, tenaga kecantikan), pekerja kreatif (influencer, content creator), instruktur dan konsultan online, serta pelaku bisnis di ekosistem marketplace.

    Penelitian terbaru yang dirilis oleh SBM ITB 2023 menunjukkan bahwa sektor ekonomi gig berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yaitu sekitar Rp 382,62 triliun atau setara dengan 2 persen dari total PDB Indonesia tahun 2022.

    Salah satu manfaat signifikan dari ekonomi gig bagi pekerja adalah kebebasan dalam menentukan waktu dan tempat kerja, yang tidak tersedia dalam pekerjaan formal.

    Dengan fleksibilitas ini, banyak pekerja gig dapat menyeimbangkan pekerjaan mereka dengan komitmen lain, seperti pendidikan, pengasuhan anak, atau pekerjaan sampingan lainnya.

    Selain memberikan fleksibilitas, ekonomi gig juga berkontribusi dalam pengembangan keterampilan pekerja. Dalam beberapa kasus, keterampilan yang diperoleh di sektor gig bahkan dapat membuka peluang bagi mereka untuk memulai usaha sendiri.

    Polemik mengenai status mitra dan tuntutan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada aplikator terus menjadi sorotan di berbagai media massa di Indonesia.

    Seiring dengan berkembangnya ekonomi digital, muncul perdebatan mengenai apakah mitra pengemudi seharusnya diklasifikasikan sebagai pekerja tetap atau masih tetap dalam hubungan kemitraan sebagaimana yang berlaku saat ini. 

    Terhadap tuntutan THR ini, Pemerintah pun mulai terlibat dengan menciptakan beberapa inisiatif hingga berencana mewajibkan pemberian THR bagi mitra platform digital yang tentunya juga menuai pro dan kontra.

    Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mendesak pemerintah agar menetapkan regulasi yang mewajibkan perusahaan ride-hailing memberikan THR dalam bentuk tunai, bukan insentif. 

    Namun, kebijakan ini dinilai dapat menjadi beban tambahan bagi perusahaan dan berisiko menghambat pertumbuhan industri ini ke depan.

    Apalagi saat ini, perusahaan berbasis platform digital masih menghadapi tantangan keuangan, meskipun beberapa sudah mencapai profitabilitas.

    Jika biaya tambahan seperti THR diwajibkan, tentu akan menambah beban baru dan keberlangsungan jangka panjang perusahaan akan terkena dampaknya.

    Bisa saja perusahaan memilih untuk menaikkan harga tarif layanan yang pada akhirnya berdampak pada konsumen. Perusahaan juga bisa melakukan penghapusan program-program benefit untuk Mitra yang selama ini telah diberikan, atau bahkan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja secara massal untuk mengurangi biaya operasional.

    Belajar dari kasus di Inggris, ketika Uber diwajibkan membayar tunjangan tambahan bagi mitranya, harga layanan naik sebesar 10-20%.

    Namun, dampaknya adalah penurunan permintaan hingga 15%, yang justru merugikan pengemudi dan perusahaan. Jika kebijakan serupa diterapkan di Indonesia, ada potensi efek domino yang dapat menekan industri ini secara keseluruhan.

    Beberapa kota dan negara telah mengalami dampak negatif akibat reklasifikasi pekerja gig yang terlalu kaku. Contoh Spanyol, setelah pemerintah menerapkan undang-undang ketenagakerjaan yang mewajibkan pengemudi menjadi karyawan tetap, beberapa platform ride-hailing utama seperti Uber dan Deliveroo mengurangi jumlah pengemudi hingga 50%.

    Akibatnya, banyak pekerja gig kehilangan pekerjaan dan fleksibilitas yang mereka andalkan untuk mencari penghasilan tambahan.

    Kemudian, di New York, penerapan regulasi upah minimum bagi pekerja gig menyebabkan biaya operasional meningkat hingga 15%, yang membuat platform menaikkan komisi dan mengurangi jumlah insentif bagi mitra pengemudi. Beberapa pengemudi mengalami penurunan pendapatan bersih akibat lonjakan biaya layanan.

    Tuntutan THR bagi mitra pengemudi platform digital di Indonesia menimbulkan polemik di kalangan industri dan akademisi.

    Agung Yudha, Direktur Eksekutif Modantara, menyoroti bahwa industri on-demand telah berupaya menjaga kesejahteraan mitra melalui berbagai program seperti bantuan modal usaha dan beasiswa.

    Ia mengingatkan bahwa regulasi yang tidak seimbang dapat menghambat pertumbuhan bisnis dan berisiko mengurangi program kesejahteraan jangka panjang bagi mitra.

    Selain itu, sektor ini telah berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dengan fleksibilitas kerja yang menjadi daya tarik utama.

    Data menunjukkan bahwa jutaan pekerja gig, termasuk 1,8 juta di layanan ride-hailing, bergantung pada model bisnis ini, dan kebijakan yang tidak tepat dapat menyebabkan mereka kehilangan akses terhadap sumber pendapatan utama mereka.

    Prof. Dr. Aloysius Uwiyono dan ekonom Wijayanto Samirin menekankan bahwa mitra pengemudi tidak memenuhi unsur hubungan kerja berdasarkan regulasi ketenagakerjaan yang berlaku, sehingga THR tidak bisa dipaksakan tanpa implikasi hukum.

    Hanif Dhakiri, mantan Menteri Ketenagakerjaan, menegaskan bahwa status kemitraan mitra pengemudi tidak menjadikan mereka berhak atas THR, dan kebijakan populis tanpa dasar hukum dapat merugikan iklim investasi serta keberlanjutan industri digital.

    Jika sektor ini terhambat akibat regulasi yang kurang tepat, jutaan mitra berisiko kehilangan akses terhadap pekerjaan fleksibel yang telah menjadi sumber penghidupan mereka.

    Sebagai alternatif, ia menyarankan perlindungan sosial berbasis kontribusi bagi pekerja gig. Regulasi yang responsif dan inklusif menjadi kunci agar sektor ini tetap tumbuh tanpa mengorbankan kesejahteraan mitra maupun keberlanjutan industri.

    Sejauh ini, setiap platform ride-hailing memiliki pendekatan unik dalam mendukung mitra pengemudi mereka. Grab menawarkan berbagai keuntungan melalui GrabBenefits, termasuk diskon servis kendaraan, asuransi kesehatan dan kecelakaan, akses kredit, serta dana santunan bagi keluarga mitra dalam situasi darurat.

    Selain itu, Grab menyediakan program GrabScholar untuk beasiswa anak mitra, skema insentif berbasis performa, voucher sembako murah, serta pelatihan dan pengembangan keterampilan untuk membuka peluang usaha. Grab juga mendorong Mitra mereka untuk bergabung dengan BPJAMSOSTEK.

    Gojek, di sisi lain, menitikberatkan pada perlindungan mitra dengan asuransi kecelakaan, posko aman, serta program loyalitas berbasis insentif. Mereka juga menawarkan bantuan finansial seperti sembako murah dan akses kredit, serta fasilitas tambahan seperti diskon merchant dan layanan GoPay. 

    Sementara itu, Lalamove mengutamakan bonus misi dan insentif bagi pengemudi berperforma tinggi, serta akses informasi pesanan untuk memaksimalkan penghasilan.

    Mereka juga bekerja sama dengan BPJAMSOSTEK untuk perlindungan sosial dan memiliki program referral yang memberikan insentif bagi mitra yang mengajak rekan bergabung.

    Dialog yang terbuka tentang solusi menjadi hal yang tak terelakkan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan, terlebih pada momen penting seperti Hari Raya Lebaran.

    Menurut Prof Dr. Aloysius Uwiyono, dinamika pasar sebaiknya dibiarkan berkembang secara alami agar menciptakan ekosistem kemitraan yang kompetitif dan berkelanjutan. Hal ini menjadi faktor utama dalam menarik minat pelaku usaha serta investor dalam jangka panjang. 

    “Dalam konteks ini, peran pemerintah idealnya berfokus pada pengawasan untuk memastikan keseimbangan dan kepastian hukum tanpa melakukan intervensi langsung dalam hubungan privat kemitraan,” ujarnya memberikan saran.

    Wijayanto Samirin menekankan bahwa status mitra pengemudi bervariasi—sebagian menjadikannya pekerjaan utama, sementara lainnya sebagai pekerjaan sampingan. Oleh karena itu, solusi yang diterapkan harus mempertimbangkan kebutuhan yang beragam.

    Ia juga mengingatkan bahwa fleksibilitas merupakan daya tarik utama pekerjaan ini, dan jika mitra diperlakukan seperti pekerja konvensional, mereka berisiko kehilangan fleksibilitas tersebut, atau bahkan jutaan mitra dapat kehilangan pekerjaan.

    Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, Hanif mengingatkan bahwa beban finansial tambahan bagi perusahaan dapat berdampak negatif, seperti kenaikan tarif, pemotongan insentif, atau pengurangan jumlah mitra pengemudi.

    “Pemerintah untuk berhati-hati dalam menetapkan regulasi terkait THR agar tetap menjaga keseimbangan antara fleksibilitas kerja dan perlindungan bagi para pekerja,” saran Muhammad Hanif Dhakiri.

    Dengan memberikan manfaat yang lebih berkelanjutan dibanding THR, seperti insentif, perlindungan sosial, dana santunan, beasiswa untuk anak Mitra, dan bantuan operasional, pekerja gig dapat menikmati manfaat yang lebih baik dalam jangka panjang tanpa mengorbankan fleksibilitas dan peluang kerja mereka.

    Sebagai industri yang terus berkembang, pendekatan ini memastikan bahwa ekosistem ekonomi gig tetap sehat dan inklusif bagi semua pihak.

    Sumber : Sumber Lain

  • Paus Fransiskus Siap Mengundurkan Diri Jika Kesehatannya Menurun, Sudah Tulis Surat Sejak 2013

    Paus Fransiskus Siap Mengundurkan Diri Jika Kesehatannya Menurun, Sudah Tulis Surat Sejak 2013

    PIKIRAN RAKYAT – Paus Fransiskus sudah mempersiapkan surat pengunduran diri sejak 2013 tahun pertamanya menjabat, yang akan digunakan jika terpaksa mengundurkan diri karena kesehatannya yang buruk, menurut sebuah laporan pada Minggu, 23 Februari 2025.

    Hal tersebut disampaikan Paus Fransiskus dalam sebuah wawancara berdasarkan laporan New York Post yang dilakukan tahun 2022.

    “Saya telah menandatangani surat pengunduran diri, saat Tarcisio Bertone menjadi Menteri Luar Negeri. Saya menandatanganinya dan mengatakan kepadanya: Jika ada halangan karena alasan medis atau apa pun, ini pengunduran diri saya,” ucap Paus seperti dikutip dari Antara.

    Ucapan Terima Kasih Paus Fransiskus

    Kardinal Tarcisio Bertone merupakan orang yang tersisa dari Paus Benediktus XVI, sekitar 6 bulan usai Fransiskus terpilih sebagai paus bulan Maret 2013.

    “Anda memilikinya. Saya tidak tahu kepada siapa Kardinal Bertone mungkin memberikannya, tetapi saya memberikannya kepadanya ketika ia menjadi menteri luar negeri,” lanjutnya.

    Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih pada mereka yang sudah mendoakannya selama berjuang untuk kesehatannya di tengah perawatan di rumah sakit di Roma pada Minggu, 23 Februari 2025.

    “Saya baru-baru ini menerima banyak pesan kasih sayang, dan saya terutama tersentuh oleh surat-surat dan gambar-gambar dari anak-anak,” tulisnya di X.

    Kondisi Terkini Paus Fransiskus

    Menurut Vatikan, kondisi Paus masih kritis meski menambahkan bahwa Ia tak mengalami masalah pernapasan lebih lanjut pada Minggu, 23 Februari 2025.

    “Terima kasih atas kedekatan Anda, dan atas doa-doa penghiburan yang saya terima dari seluruh dunia!,” lanjutnya.

    Vatikan menjelaskan, Fransiskus menerima 2 unit sel darah terkonsentrasi yang mempunyai efek menguntungkan dan peningkatan kadar hemoglobin.

    Sejumlah tanda awal gagal ginjal sudah muncul, meskipun trombositopenia nya tetap stabil. Namun, tengah ditangani secara aktif.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Media Barat Soroti Momen Jabat Tangan Antara Trump dan Presiden Prancis Macron: Tarik Tambang – Halaman all

    Media Barat Soroti Momen Jabat Tangan Antara Trump dan Presiden Prancis Macron: Tarik Tambang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah media Barat menyoroti momen jabat tangan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai canggung bahkan saling tarik menarik seperti sedang bermain tarik tambang.

    Kedua presiden tersebut bertemu di Gedung Putih pada Senin (24/2/2025), untuk membicarakan perang Rusia-Ukraina.

    Video jabat tangan mereka beredar luas di media sosial.

    Setelah keduanya menepuk pundak masing-masing beberapa kali, Donald Trump tampak menarik kuat tangan Macron dan menahannya selama beberapa detik.

    Macron kemudian mengalihkan pandangannya dari wajah Trump dan melambaikan tangan kepada orang-orang yang hadir untuk menyambutnya.

    USA Today mengulas momen itu dengan judul “Watch Donald Trump’s unusually long handshake with French President Emmanuel Macron,” menekankan kata jabat tangan yang aneh dan lama antar kedua pemimpin.

    New York Post menyebut jabat tangan itu layaknya tarik tambang (tug-of-war) melalui artikelnya yang berjudul “Trump, French President Macron engage in tug-of-war handshake at White House”.

    Serupa, media Inggris The Independent dan Telegraph menyebut jabatan tangan itu aneh, melalui artikelnya yang berjudul “Trump and Macron share awkward long handshake after White House snub” dan “In pictures: Trump and Macron’s awkward handshake diplomacy”.

    JABAT TANGAN CANGGUNG – Tangkap layar YouTube The Sun yang tayang pada 25 Februari 2025, memperlihatkan pertemuan Donald Trump dan Emmanuel Macron di Gedung Putih, Senin (24/2/2025). Momen jabat tangan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dinilai canggung. (Tangkap layar YouTube The Sun)

    Setelah keduanya melakukan percakapan, Trump dan Macron saling menyanjung satu sama lain.

    “Presiden Macron adalah orang yang sangat istimewa menurut saya,” kata Trump di Ruang Oval.

    “Kami adalah sahabat karib, karena kami bekerja sama dengan sangat baik,” kata Macron di Gedung Putih. 

    “AS dan Prancis selalu berdiri di pihak yang sama − pihak yang benar, menurut saya, dalam sejarah.”

    Macron Desak Trump Tidak Berpihak pada Rusia di Tengah Perang Ukraina

    Pada peringatan tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak mantan Presiden AS Donald Trump untuk tidak membuat kesepakatan terburu-buru yang dapat melegitimasi invasi Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Menurut laporan USA TODAY, sekutu Amerika Serikat terkejut dengan cepatnya pembicaraan antara Trump dan pemerintah Rusia.

    Bahkan, Gedung Putih menyarankan bahwa Rusia mungkin diizinkan untuk mempertahankan wilayah yang direbut secara ilegal, demi mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun.

    Trump menuding Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai penyebab terjadinya invasi, menyebutnya sebagai “diktator tanpa pemilu.”

    Trump juga mendesak Zelenskyy untuk menandatangani kesepakatan mineral yang memungkinkan Amerika Serikat mendapatkan kembali dana yang telah dihabiskan untuk mendukung pertahanan Ukraina di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.

    Zelenskyy memang membatalkan pemilihan umum yang seharusnya digelar pada musim semi 2024 dengan alasan perang yang sedang berlangsung.

    Macron telah mengatur dua sesi darurat dan melakukan dua panggilan telepon dengan Trump sebelum kunjungannya pada hari Senin, yang menurutnya merupakan “titik balik” bagi peran Eropa dalam perundingan damai.

    Selain itu, Macron dan Trump juga berpartisipasi dalam panggilan telepon bersama para pemimpin Kelompok Tujuh (G7), termasuk Kanada, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris, untuk membahas situasi Ukraina.

    “Kami ingin perdamaian segera terwujud, namun tidak melalui kesepakatan yang lemah,” ujar Macron dalam konferensi pers pada hari Senin. “Presiden Putin telah melanggar perdamaian.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Ancaman Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat Pesat di Pakistan – Halaman all

    Ancaman Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat Pesat di Pakistan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam perjuangan kebebasan pers dan berekspresi, Pakistan disebut menjadi salah satu negara belum ramah untuk jurnalis. 

    Dikutip dari Daily Asian Age, Selasa (25/2/2025), kekerasan terhadap jurnalis, dan bahkan juga pembunuhan, meningkat pesat di negara tersebut.

    Peningkatan terjadi di tengah kekacauan politik dan sensor media di Pakistan.

    Menurut laporan Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), Pakistan berada di peringkat kedua dalam jumlah pembunuhan jurnalis secara global.

    CPJ, yang berbasis di New York, telah mendokumentasikan enam kematian jurnalis di Pakistan pada 2024.

    Hal tersebut menjadi pengingat suram perihal nasib jurnalis dan pekerja media di negara tersebut.

    Sejarah kelam penyerangan terhadap jurnalis

    Pakistan telah lama terkenal karena permusuhannya terhadap jurnalis. Pegiat media sering menjadi sasaran kekerasan, pelecehan, dan intimidasi. 

    Negara ini menghadapi tantangan terkait ketidakstabilan politik, korupsi, dan kontrol militer. Bobroknya ketiga unsur itu berkontribusi menciptakan lingkungan yang tak ramah media.

    Jurnalis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah, operasi militer, atau elit berkuasa sering kali menghadapi ancaman. Mulai dari penyerangan fisik hingga penghilangan paksa, dan dalam banyak kasus mereka dibunuh.

    CPJ rutin memasukkan Pakistan ke dalam daftar negara di mana jurnalis menghadapi risiko tertinggi. Selama bertahun-tahun, puluhan jurnalis dibunuh atau dihilangkan, dan banyak lainnya terpaksa meninggalkan negara tersebut karena ancaman terhadap nyawa mereka. 

    Laporan pada 2024 ini merupakan indikasi nyata. Yakni, betapa sedikitnya perubahan yang terjadi pada media di Pakistan, bahkan ketika perhatian global terhadap kebebasan pers semakin meningkat.

    Laporan CPJ menyoroti meningkatnya ancaman

    Pada 2024, CPJ melaporkan enam pembunuhan jurnalis di Pakistan. Hal ini menandai tren meresahkan atas penurunan kebebasan pers secara global. 

    Laporan tahunan CPJ menyoroti bahaya yang dihadapi jurnalis di seluruh dunia. Termasuk, penangkapan sewenang-wenang, ancaman, sensor, dan, yang paling meresahkan, pembunuhan. 

    Meskipun jumlah pembunuhan jurnalis secara global menurun, situasi di Pakistan masih tetap memprihatinkan. Jurnalis yang bekerja di negara ini terus bergulat dengan kombinasi ketegangan politik, sensor media, dan impunitas sistemik. 

    Laporan CPJ mencatat bahwa banyak dari pembunuhan ini tidak terselesaikan, dan pelakunya jarang diadili. Impunitas bagi pelaku kejahatan terhadap media di Pakistan, telah menciptakan budaya ketakutan.

    Kopndisi itu menghalangi banyak orang untuk bersuara menentang korupsi, ketidakadilan, dan kekerasan oleh negara. Kurangnya akuntabilitas ini memperkuat gagasan bahwa wartawan dapat disingkirkan, dan suara mereka dapat dibungkam tanpa mendapat hukuman.

    Kerusuhan politik dan dampaknya terhadap jurnalisme

    Situasi politik di Pakistan bergejolak dalam beberapa tahun terakhir, dengan seringnya pergantian pemerintahan, pengaruh militer terhadap kepemimpinan sipil, dan sejarah protes dan kerusuhan. Ketidakstabilan politik ini berdampak buruk pada kebebasan pers, karena jurnalis seringkali terjebak dalam baku tembak antara berbagai faksi yang berebut kekuasaan. 

    Media di Pakistan sering kali digunakan sebagai medan pertempuran bagi kekuatan politik yang ingin mengendalikan narasi dan mereka yang berani menentang status quo berisiko menjadi sasarannya. Selama periode kerusuhan politik, jurnalis menjadi sasaran karena liputan mereka mengenai protes, korupsi pemerintah, dan aksi militer.

    Dalam beberapa kasus, wartawan dituduh bias atau bekerja melawan kepentingan nasional, sehingga berujung pada pelecehan atau bahkan kekerasan. Salah satu faktor utama yang mendorong penargetan jurnalis adalah meningkatnya pengaruh militer di bidang politik dan sosial Pakistan. 

    Militer, yang telah memerintah Pakistan dalam sebagian besar sejarahnya, dikenal karena kontrolnya yang ketat terhadap media dan dituduh menyensor liputan-liputan kritis. Jurnalis yang melaporkan operasi militer, seperti konflik yang sedang berlangsung di Balochistan atau situasi di sepanjang perbatasan Afghanistan, berisiko tinggi menghadapi intimidasi, penangkapan, atau hal yang lebih buruk lagi.

    Sensor media

    Faktor lain yang berkontribusi terhadap meningkatnya bahaya bagi jurnalis di Pakistan adalah meningkatnya sensor media. Selama bertahun-tahun, pemerintah Pakistan, militer, dan badan intelijen telah melakukan upaya signifikan untuk mengendalikan arus informasi dan menekan jurnalisme independen.

    Lanskap media di negara ini sangat dipengaruhi oleh kebutuhan pemerintah untuk mempertahankan citra positif, yang sering kali mengorbankan kebebasan pers. Jurnalis di Pakistan menghadapi berbagai tekanan untuk menyesuaikan diri dengan narasi resmi. Tekanan-tekanan tersebut datang dalam bentuk pembatasan hukum, ancaman, dan sensor langsung. 

    Pemerintah dan militer sering menggunakan undang-undang penodaan agama, undang-undang penghasutan, dan undang-undang anti-terorisme untuk membungkam perbedaan pendapat dan menghukum wartawan yang melaporkan hal-hal buruk tentang pihak berwenang.

    Media yang gagal mematuhi batasan sering kali ditutup, dan jurnalis yang menolak mematuhinya akan dipaksa melakukan sensor mandiri atau menghadapi konsekuensi serius.

    Otoritas Pengaturan Media Elektronik Pakistan (PEMRA) diketahui mengeluarkan perintah kepada media, mendikte apa yang boleh dan tidak boleh disiarkan. Perintah ini seringkali tidak jelas dan dapat digunakan untuk membenarkan penyensoran terhadap liputan kritis.

    Ketakutan akan dampak buruknya telah menyebabkan banyak jurnalis menghindari liputan topik-topik sensitif, seperti operasi militer, korupsi, dan pelanggaran hak asasi manusia. Mereka yang berani menyelidiki masalah ini berisiko menjadi sasaran otoritas negara, kelompok militan, atau unsur kriminal.

    Nasib jurnalis di lapangan

    Bagi banyak jurnalis di Pakistan, lingkungan menjadi semakin tidak bersahabat, dengan ancaman datang dari segala arah. Pekerja lepas dan reporter investigatif merupakan kelompok yang paling rentan karena mereka sering kali tidak mendapatkan perlindungan yang diberikan oleh organisasi berita besar.

    Banyak reporter yang terpaksa bekerja di bawah tekanan berat, karena mengetahui bahwa mereka bisa menjadi target berikutnya. Meski terdapat risiko, banyak jurnalis yang terus melaporkan isu-isu penting, seringkali dengan kerugian pribadi yang besar. 

    Namun, pekerjaan mereka sering kali tidak dihargai, dan pengorbanan mereka dilupakan begitu mereka dibunuh atau dibungkam. Organisasi internasional seperti CPJ telah berulang kali menyerukan perlindungan yang lebih besar bagi jurnalis dan akuntabilitas yang lebih besar bagi mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan terhadap pers. 

    Pembunuhan jurnalis di Pakistan bukanlah satu-satunya insiden, namun merupakan bagian dari tren otoritarianisme dan penindasan media yang semakin meningkat di wilayah tersebut. Komunitas internasional mengutuk meningkatnya kekerasan terhadap jurnalis di Pakistan, dan mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah berarti dalam melindungi kebebasan pers.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa, Reporters Without Borders (RSF), dan organisasi hak asasi manusia lainnya telah meminta Pakistan untuk menyelidiki pembunuhan jurnalis, memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab, dan menciptakan lingkungan di mana jurnalis dapat beroperasi tanpa rasa takut akan kekerasan atau sensor.

    Ada seruan untuk melakukan reformasi terhadap kerangka hukum dan kelembagaan Pakistan untuk menjaga kebebasan pers.

    Situasi di Pakistan menjadi pengingat akan pentingnya kebebasan pers dan peran jurnalisme independen dalam demokrasi yang sehat. 

    Ketika jurnalis dibungkam, masyarakat kehilangan kemampuannya untuk meminta pertanggungjawaban pihak yang berkuasa, dan korupsi, kekerasan, dan ketidakadilan tidak terkendali.

    Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, jurnalis di Pakistan terus menjadi mercusuar perlawanan, berdiri teguh dalam menghadapi kesulitan, bahkan ketika mereka mempertaruhkan nyawa untuk melaporkan kebenaran.

    Posisi Pakistan sebagai negara kedua yang paling mematikan bagi jurnalis pada 2024 merupakan cerminan suram dari ancaman yang terus berlanjut terhadap kebebasan pers dan keselamatan jurnalis.

    Kerusuhan politik, meningkatnya sensor media, dan kurangnya akuntabilitas atas kekerasan terhadap wartawan, berkontribusi terhadap lingkungan yang tidak bersahabat bagi pers.

    SUMBER

  • Hak atau Beban Baru? Dilema Regulasi dan Dampaknya bagi Jutaan Mitra

    Hak atau Beban Baru? Dilema Regulasi dan Dampaknya bagi Jutaan Mitra

    PIKIRAN RAKYAT – Tak terasa momen Lebaran Idulfitri 2025  sudah dekat. Bagi para karyawan, pegawai atau pekerja formal, momen lebaran identik dengan Tunjangan Hari Raya (THR) yang banyak ditunggu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 

    Lantas, bagaimana untuk pekerja lepas atau mitra kerja di era ekonomi gig atau sejenisnya?

    Ekonomi gig adalah sistem ekonomi di mana individu bekerja secara fleksibel berdasarkan proyek, tugas, atau permintaan tertentu, tanpa adanya kontrak kerja tetap seperti dalam pekerjaan konvensional. 

    Di Indonesia, mereka mencakup berbagai profesi, seperti mitra pengemudi dan kurir, pekerja lepas (desainer, penulis, programmer), penyedia jasa (teknisi, tukang, tenaga kecantikan), pekerja kreatif (influencer, content creator), instruktur dan konsultan online, serta pelaku bisnis di ekosistem marketplace.

    Penelitian terbaru yang dirilis oleh SBM ITB 2023 menunjukkan bahwa sektor ekonomi gig berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yaitu sekitar Rp 382,62 triliun atau setara dengan 2% dari total PDB Indonesia tahun 2022. 

    Pekerjaan ini menawarkan fleksibilitas bagi pekerjanya. Pekerja gig dapat menyeimbangkan pekerjaan mereka dengan komitmen lain, seperti pendidikan, pengasuhan anak, atau pekerjaan sampingan lainnya. Selain itu juga berkontribusi dalam pengembangan keterampilan pekerja. 

    Polemik

    Namun, di balik itu semua, polemik mengenai status mitra dan tuntutan pemberian THR kepada aplikator terus menjadi sorotan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya ekonomi digital, muncul perdebatan mengenai apakah mitra pengemudi seharusnya diklasifikasikan sebagai pekerja tetap atau masih tetap dalam hubungan kemitraan sebagaimana yang berlaku saat ini. 

    Pemerintah pun berencana mewajibkan pemberian THR bagi mitra platform digital. Rencana ini pun menuai pro dan kontra. Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mendesak pemerintah agar menetapkan regulasi yang mewajibkan perusahaan ride-hailing memberikan THR dalam bentuk tunai, bukan insentif. 

    Namun, kebijakan ini dinilai dapat menjadi beban tambahan bagi perusahaan dan berisiko menghambat pertumbuhan industri ini ke depan. Apalagi saat ini, perusahaan berbasis platform digital masih menghadapi tantangan keuangan, meskipun beberapa sudah mencapai profitabilitas. 

    Jika biaya tambahan seperti THR diwajibkan, tentu akan menambah beban baru dan keberlangsungan jangka panjang perusahaan akan terkena dampaknya.

    Studi kasus

    Direktur Eksekutif Modantara, Agung Yudha, mengatakan, kebijakan yang pernah diberlakukan di Inggris malah merugikan pengemudi dan pengusaha. Saat itu, Uber diwajibkan membayar tunjangan tambahan bagi mitranya, sehingga harga layanan naik sebesar 10-20%. 

    Namun, kebijakan ini malah berdampak pada penurunan permintaan hingga 15%, yang merugikan pengemudi dan perusahaan. Jika kebijakan serupa diterapkan di Indonesia, ada potensi efek domino yang dapat menekan industri ini secara keseluruhan.

    Hal yang sama juga terjadi di Spanyol, setelah pemerintah menerapkan undang-undang ketenagakerjaan yang mewajibkan pengemudi menjadi karyawan tetap. Uber dan Deliveroo mengurangi jumlah pengemudi hingga 50%. Akibatnya, banyak pekerja gig kehilangan pekerjaan dan fleksibilitas yang mereka andalkan untuk mencari penghasilan tambahan. 

    “Begitu pula yang terjadi di New York,” tambahnya. 

    Agung Yudha, menyoroti bahwa industri on-demand telah berupaya menjaga kesejahteraan mitra melalui berbagai program seperti bantuan modal usaha dan beasiswa. Menurut dia, kebijakan yang tidak tepat dapat menyebabkan para mitra pengemudi kehilangan akses terhadap sumber pendapatan utama mereka.

    Tak penuhi unsur

    Guru Besar Hukum Perburuhan Universitas Trisakti, Prof. Dr. Aloysius Uwiyono menekankan bahwa mitra pengemudi tidak memenuhi unsur hubungan kerja berdasarkan regulasi ketenagakerjaan yang berlaku, sehingga THR tidak bisa dipaksakan tanpa implikasi hukum. 

    Sebagai alternatif, ia menyarankan perlindungan sosial berbasis kontribusi bagi pekerja gig. Regulasi yang responsif dan inklusif menjadi kunci agar sektor ini tetap tumbuh tanpa mengorbankan kesejahteraan mitra maupun keberlanjutan industri.

    Sejauh ini, kata dia, setiap platform ride-hailing memiliki pendekatan unik dalam mendukung mitra pengemudi mereka. Grab menawarkan berbagai keuntungan melalui GrabBenefits, termasuk diskon servis kendaraan, asuransi kesehatan dan kecelakaan, akses kredit, serta dana santunan bagi keluarga mitra dalam situasi darurat. 

    Selain itu, Grab menyediakan program GrabScholar untuk beasiswa anak mitra, skema insentif berbasis performa, vocer sembako murah, serta pelatihan dan pengembangan keterampilan untuk membuka peluang usaha. Grab juga mendorong Mitra mereka untuk bergabung dengan BPJamsostek. 

    Sementara Gojek, menitikberatkan pada perlindungan mitra dengan asuransi kecelakaan, posko aman, serta program loyalitas berbasis insentif. Mereka juga menawarkan bantuan finansial seperti sembako murah dan akses kredit, serta fasilitas tambahan seperti diskon merchant dan layanan GoPay. 

    Kemudian, Lalamove mengutamakan bonus misi dan insentif bagi pengemudi berperforma tinggi, serta akses informasi pesanan untuk memaksimalkan penghasilan. Mereka juga bekerja sama dengan BPJamsostek untuk perlindungan sosial dan memiliki program referral yang memberikan insentif bagi mitra yang mengajak rekan bergabung.

    Perlu solusi

    “Dialog yang terbuka tentang solusi menjadi hal yang tak terelakkan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan,” katanya. 

    Sementara, ekonom Wijayanto Samirin mengatakan, dinamika pasar sebaiknya dibiarkan berkembang secara alami agar menciptakan ekosistem kemitraan yang kompetitif dan berkelanjutan. Hal ini menjadi faktor utama dalam menarik minat pelaku usaha serta investor dalam jangka panjang. 

    Dia menekankan, status mitra pengemudi bervariasi, sebagian menjadikannya pekerjaan utama, sedangkan lainnya sebagai pekerjaan sampingan. Oleh karena itu, solusi yang diterapkan harus mempertimbangkan kebutuhan yang beragam. 

    Ia juga mengingatkan bahwa fleksibilitas merupakan daya tarik utama pekerjaan ini, dan jika mitra diperlakukan seperti pekerja konvensional, mereka berisiko kehilangan fleksibilitas tersebut, atau bahkan jutaan mitra dapat kehilangan pekerjaan. (*) 

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hamas Marah: Abu Marzouk Tak Wakili Kami soal Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023 – Halaman all

    Hamas Marah: Abu Marzouk Tak Wakili Kami soal Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengomentari pernyataan pejabat seniornya di Qatar, Abu Marzouk, yang mengkritik Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan pernyataan Abu Marzouk tidak mewakili posisi Hamas.

    Ia menjelaskan Hamas berhak atas senjatanya sebagai senjata yang sah, dan tidak ada diskusi tentang hal itu selama masih ada pendudukan (Israel) di tanah Palestina.

    “Perlawanan dalam segala bentuknya akan tetap menjadi hak yang sah bagi rakyat kami hingga pembebasan dan pengembalian tanah kami,” kata Hazem Qassem, Senin (24/2/2025).

    “Peristiwa 7 Oktober akan tetap menjadi titik balik dalam sejarah semua bangsa yang dijajah, dan titik balik strategis dalam jalur perjuangan nasional Palestina,” lanjutnya.

    Ia membantah pernyataan Abu Marzouk yang mengatakan Hamas tidak bisa mengklaim kemenangan karena melihat kehancuran di Jalur Gaza setelah serangan Israel.

    “Perilaku agresif dan destruktif penjajah (Israel) dalam semua perangnya melawan rakyat di wilayah tersebut adalah alasan kehancuran yang menimpa Jalur Gaza, dan kini penjajah sedang menyempurnakan kebijakan penghancuran di Tepi Barat,” kata Hazem Qassem, merujuk pada meningkatnya agresi Israel di Tepi Barat setelah gencatan senjata di Gaza.

    Pernyataan Abu Marzouk yang Buat Hamas Marah

    Sebelumnya, Abu Marzouk, kepala kantor hubungan luar negeri Hamas yang berkantor di Qatar, muncul dalam wawancara dengan New York Times pada Senin (24/2/2025).

    Ia mengatakan dia tidak diberitahu tentang rencana Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

    Abu Marzouk menekankan dia tidak akan menyetujuinya jika dia menyadari konsekuensi dari operasi tersebut.

    Menurutnya, kehancuran di Jalur Gaza membuat klaim kemenangan Hamas tidak dapat diterima.

    Ia mengatakan tidak mengetahui rincian spesifik serangan 7 Oktober tapi mengindikasikan dia dan pemimpin politik Hamas lainnya mendukung strategi umum serangan militer terhadap Israel.

    “Jika apa yang terjadi diharapkan terjadi, tidak akan ada tanggal 7 Oktober,” kata Abu Marzouk.

    Menurutnya, Hamas bersedia merundingkan masa depan persenjataannya di Jalur Gaza, sebuah pernyataan yang kemudian dibantah oleh Hamas.

    Dalam wawancara tersebut, Abu Marzouk menggambarkan Hamas sebagai “orang biasa” yang melawan Mike Tyson, mantan juara tinju kelas berat.

    “Jika orang yang tidak terlatih ini mampu bertahan dari pukulan Tyson, orang-orang akan mengatakan dia menang,” kata Abu Marzouk.

    Ia menjelaskan, secara absolut, tidak dapat diterima untuk mengklaim Hamas menang mengingat besarnya kerusakan yang disebabkan oleh serangan Israel di Jalur Gaza.

    Abu Marzouk mengatakan pertukaran lebih banyak tahanan pada tahap pertama dapat dibicarakan dan Hamas akan menuntut jumlah yang jauh lebih besar untuk setiap sandera tentara Israel yang tersisa.

    Ia mengatakan semua tahanan dapat dibebaskan sekaligus jika Israel bersedia membebaskan ribuan warga Palestina dari penjaranya, mengakhiri perang, dan menarik diri dari Gaza.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Perang Rusia-Ukraina Genap Tiga Tahun, Sekjen PBB: Cukup Sudah

    Perang Rusia-Ukraina Genap Tiga Tahun, Sekjen PBB: Cukup Sudah

    JAKARTA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan pada Hari Senin, negara-negara harus bekerja untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, menyerukan perdamaian yang adil dan abadi, saat invasi Rusia ke Ukraina genap tiga tahun.

    “Kita harus mengerahkan segala upaya untuk mengakhiri konflik ini, dan mencapai perdamaian yang adil dan abadi sesuai dengan Piagam PBB, hukum internasional, dan resolusi Majelis Umum,” katanya kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Swiss, melansir Reuters 24 Februari.

    Itu disampaikan Sekjen Guterres jelang pertemuan Majelis Umum PBB mengenai Ukraina pada Hari Senin di New York, Amerika Serikat.

    AS mendesak Majelis Umum untuk mendukung resolusinya yang menurutnya difokuskan untuk mengakhiri perang, mengadunya dengan teks tandingan oleh Ukraina dan sekutu Eropa. Usulan tersebut mengulangi tuntutan PBB agar Rusia menarik pasukannya dan menghentikan permusuhan.

    Sementara dalam cuitannya di media sosial X Sekjen Guterres menuliskan, menegaskan kembali kebutuhan mendesak perdamaian yang adil, berkelanjutan dan menyeluruh, menjunjung tinggi kedaulatan, kemerdekaan serta integritas teritorial Ukraina dalam batas-batas yang diakui secara internasional, sesuai dengan Piagam PBB, hukum internasional, dan resolusi Majelis Umum.

    “Sejak hari pertama perang, PBB telah berdiri dalam solidaritas penuh dengan rakyat Ukraina, memberikan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa kepada jutaan orang yang membutuhkan dan mendukung upaya pemulihan dan rekonstruksi jangka panjang,” cuit Sekjen Guterres.

    Sekjen Guterres menambahkan, perang di Ukraina merupakan ancaman serius tidak hanya bagi perdamaian dan keamanan Eropa, tetapi juga bagi fondasi dan prinsip-prinsip dasar PBB.

    “Sudah cukup. Setelah tiga tahun kematian dan kehancuran, saya sekali lagi menyerukan de-eskalasi yang mendesak dan segera mengakhiri permusuhan,” serunya.

    “Saya menyambut semua upaya untuk mencapai perdamaian yang adil dan inklusif. PBB siap mendukung upaya tersebut,” pungkasnya.

    Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus ke wilayah Ukraina dengan tujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi pada 24 Februari 2022.

    Pergerakan pasukan Rusia terhambat di dekat Kyiv, menjadikan perang berkepanjangan, dengan Agustus tahun lalu Ukraina mampu melakukan serangan lintas batas ke wilayah Rusia di Kursk, serangan lintas batas pertama di wilayah negara itu sejak Perang Dunia II.

    Beberapa waktu lalu, Presiden AS Donald Trump bergerak menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin dan kemudian Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan keduanya menginginkan perdamaian.

    Langkah itu disusul pertemuan delegasi tingkat tinggi Washington dan Moskow di Riyadh, Arab Saudi pekan lalu untuk membahas sejumlah masalah, dan direncanakan pertemuan kedua negara akan kembali dilakukan pekan ini.

  • dari Sakit Paru-Paru Kronis hingga Ancaman Sepsis

    dari Sakit Paru-Paru Kronis hingga Ancaman Sepsis

    PIKIRAN RAKYAT – Paus Fransiskus masih dalam kondisi kritis pada Minggu 23 Februari 2025. Tes darah menunjukkan tanda-tanda gagal ginjal dini, tetapi tetap waspada dan “berorientasi baik,” serta menghadiri Misa, menurut laporan Vatikan.

    Paus berusia 88 tahun ini tengah berjuang melawan pneumonia dan infeksi paru-paru yang kompleks. Dalam pembaruan terbaru, Vatikan menegaskan bahwa Paus Fransiskus tidak mengalami krisis pernapasan lagi sejak Sabtu malam.

    Akan tetapi, Paus Fransiskus masih menerima aliran oksigen tambahan dalam jumlah tinggi. Tes darah juga mengindikasikan gagal ginjal awal yang masih dalam kendali, sementara jumlah trombositnya yang sempat menurun kini telah stabil.

    “Kompleksitas gambaran klinis, dan menunggu terapi obat yang diperlukan untuk memberikan beberapa umpan balik, menentukan bahwa prognosis tetap dicadangkan,” tutur tim medis Vatikan.

    Seiring dengan memburuknya kondisi Paus Fransiskus, doa-doa dari berbagai penjuru dunia terus mengalir. Di New York, Kardinal Timothy Dolan mengungkapkan kekhawatirannya secara lebih terang-terangan.

    “Sebagai Bapa Suci kita, Paus Fransiskus dalam kesehatan yang sangat, sangat rapuh, dan mungkin hampir mati,” ujarnya di Katedral St. Patrick.

    Sepsis: Ancaman Utama yang Mengintai

    Dokter telah memperingatkan bahwa sepsis merupakan ancaman utama bagi Paus Fransiskus. Sepsis adalah kondisi berbahaya yang terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap infeksi.

    Infeksi darah yang serius ini dapat berkembang sebagai komplikasi dari pneumonia.  Beruntung, hingga Jumat 21 Februari 2025 lalu belum ada bukti sepsis, dan Paus Fransiskus masih merespons obat-obatan yang diberikan.

    Selain itu, Paus juga mengalami trombositopenia, suatu kondisi di mana jumlah trombosit dalam darah menurun drastis. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pembekuan darah dan meningkatkan risiko perdarahan internal.

    Riwayat Penyakit Paus Fransiskus yang Mengkhawatirkan

    Paus Fransiskus telah mengalami berbagai masalah kesehatan serius sejak muda, termasuk:

    Penyakit Paru-Paru Kronis (1957 – Sekarang)

    Pada usia 21 tahun, Jorge Bergoglio (nama asli Paus Fransiskus) menjalani operasi untuk mengangkat sebagian paru-parunya akibat infeksi pernapasan parah. Kondisi ini membuatnya lebih rentan terhadap infeksi paru-paru, bronkitis, dan pneumonia.

    Pada tahun 2023, ia harus menjalani perawatan intensif karena bronkitis yang berulang. Pada akhir 2023 dan awal 2024, ia kembali menderita gejala influenza yang menghambat aktivitasnya.

    Linu Panggul yang Menyakitkan (2020 – 2021)

    Pada Desember 2020, Paus Fransiskus mengalami nyeri luar biasa akibat linu panggul, yang menyebabkan pembatalan beberapa perayaan akhir tahun. Kondisi ini berlanjut hingga Januari 2021, memaksanya kembali membatalkan beberapa agenda penting.

    Penyempitan Usus Besar (2021 – 2023)

    Pada Juli 2021, Paus Fransiskus menjalani operasi besar untuk mengangkat 13 inci usus besarnya akibat stenosis divertikular. Operasi ini bertujuan untuk mengatasi peradangan dan penyempitan pada usus besar.

    Akan tetapi, pada awal 2023, ia mengungkapkan bahwa penyakit ini telah kambuh. Pada Juni 2023, Paus kembali menjalani operasi perut untuk memperbaiki hernia akibat operasi sebelumnya.

    Masalah Lutut dan Mobilitas (2022 – Sekarang)

    Sejak awal 2022, Paus Fransiskus mulai sering terlihat menggunakan kursi roda atau tongkat karena nyeri lutut kronis. Ia bahkan membatalkan beberapa perjalanan penting, termasuk kunjungan ke Lebanon dan beberapa negara Afrika, sebelum akhirnya menjadwal ulang kunjungannya ke Kongo dan Sudan Selatan pada 2023.

    Bronkitis, Flu, dan Infeksi Paru-paru (2023 – 2024)

    Pada 2023, Paus dirawat karena bronkitis dan harus menghabiskan beberapa hari di rumah sakit. Pada akhir tahun, ia mengalami gejala flu yang memaksanya membatalkan kehadirannya di Konferensi Iklim COP28.

    Pada Februari 2024, ia kembali mengalami gejala seperti flu yang membutuhkan pemeriksaan diagnostik di rumah sakit. Beberapa bulan kemudian, ia terjatuh di kediamannya dan mengalami hematoma besar di dagunya.

    Masa Depan Kepemimpinan Paus Fransiskus

    Kesehatan yang semakin memburuk membuat spekulasi tentang masa depan kepemimpinan Paus Fransiskus semakin kuat. Pada Desember 2023, ia telah merevisi upacara pemakaman kepausan agar lebih sederhana, menekankan bahwa dirinya hanya seorang uskup biasa.

    Paus Fransiskus juga mengangkat 21 kardinal baru yang sebagian besar berusia di bawah 80 tahun, memastikan bahwa mereka dapat berpartisipasi dalam pemilihan Paus berikutnya. Selain itu, dia memperpanjang masa jabatan Dekan Dewan Kardinal saat ini, Kardinal Giovanni Battista Re (91), dan Wakil Dekan Kardinal Leonardo Sandri (81), menandakan bahwa ia sedang menyiapkan transisi kepemimpinan yang mulus.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Siapa Kandidat Pengganti Paus Fransiskus? Ada yang Berasal dari Negara Tetangga

    Siapa Kandidat Pengganti Paus Fransiskus? Ada yang Berasal dari Negara Tetangga

    PIKIRAN RAKYAT – Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Pransiskus, dikabarkan meninggal. Akan tetapi, hal itu dikonfirmasi merupakan hoaks. Saat ini Paus Fransiskus yang merupakan paus tertua dalam lebih dari satu abad memang tengah mengalami penurunan kesehatan. Spekulasi pun beredar tentang siapa yang selanjutnya akan terpilih sebagai pemimpin umat Katolik dunia.

    Paus berusia 88 tahun itu menderita pneumonia di kedua paru-parunya selama akhir pekan dan akan tetap dirawat di rumah sakit saat ia berjuang melawan infeksi.

    Secara teknis, setiap pria Katolik Roma dapat dipilih sebagai pewaris Santo Petrus, meskipun selalu salah satu dari 253 kardinal dari seluruh dunia akan mengenakan tiara kepausan.

    Setelah kematian atau pengunduran diri seorang paus, sebuah konklaf diadakan di Kapel Sistina Vatikan, tempat para kardinal mengambil bagian dalam putaran pemungutan suara untuk menentukan kepala Gereja berikutnya. Hanya 138 dari 253 kardinal yang dapat bertindak sebagai elektor dalam konklaf berikutnya dan tidak ada kardinal yang berusia di atas 80 tahun yang dapat berpartisipasi dalam pemungutan suara.

    Jumlah tersebut dinaikkan pada bulan Desember tahun lalu oleh Paus Fransiskus dari 120, yang menurut peraturan Paulus VI adalah jumlah maksimum kardinal yang boleh mengambil bagian sebagai pemilih dalam sebuah konklaf.

    Berikut adalah para calon terdepan untuk menjadi paus berikutnya, dilansir dari New York Post.

    Kandidat Pengganti Paus Fransiskus

    Kardinal Pietro Parolin, 70, Italia

    Sekretaris negara Vatikan, Pietro Parolin bertugas di Vatikan milik Paus Fransiskus selama 11 tahun dan telah menjadi favorit sebagai paus berikutnya.

    Parolin dianggap sebagai seorang yang moderat secara politik. Ia menghabiskan kariernya dengan berpartisipasi dalam sayap diplomatik Takhta Suci, menghabiskan sebagian kariernya di Nunsiatur Nigeria dan Meksiko. Ia diangkat menjadi kardinal pada tahun 2014 oleh Paus Fransiskus. Parolin akan dianggap sebagai perpanjangan dari warisan Fransiskus.

    Kardinal Fridolin Ambongo Besungu, 65 

    Presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar, Fridolin Ambongo Besungu menjadi berita utama ketika ia menolak deklarasi kontroversial Paus Fransiskus.

    Kapusin yang konservatif itu menyatakan doktrin Fiducia supplicans yang memungkinkan para pendeta memberkati pasangan yang tidak menikah dan pasangan sesama jenis batal demi hukum di benua Afrika. Besungu berhasil memperoleh restu eksplisit dari Paus Fransiskus dalam pertemuan darurat pada tahun 2023 tak lama setelah ajaran tersebut dirilis.

    Kepausan Besungu akan dipandang sebagai teguran keras terhadap prinsip-prinsip Paus Fransiskus yang condong ke kiri. Paus saat ini mengangkat Besungu sebagai kardinal pada tahun 2019.

    Kardinal Wim Eijk, 71, Belanda

    Willem Jacobus Eijk, mantan dokter medis, secara luas dipandang sebagai salah satu kandidat terdepan yang paling konservatif.

    Pada tahun 2015, Eijk membantu menulis “Sebelas Kardinal Berbicara tentang Pernikahan dan Keluarga: Esai dari Sudut Pandang Pastoral,” yang dengan tegas menentang dukungan Fransiskus terhadap pernikahan sipil ulang jika tidak menerima pembatalan pernikahan pertama. Eijk menulis bahwa hal itu adalah suatu bentuk perzinahan yang terstruktur dan dilembagakan.

    Eijk juga mengkritik ketidakmampuan paus saat ini untuk melawan usulan Konferensi Uskup Jerman yang mengizinkan kaum Protestan menerima Ekaristi di gereja-gereja Katolik. Dalam sebuah tajuk rencana, Eijk menyebut keputusan paus tentang masalah tersebut sama sekali tidak dapat dipahami. Eijk diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

    Kardinal Luis Antonio Tagle, 67, Filipina

    Luis Antonio Tagle menjabat sebagai wakil prefek untuk Bagian Evangelisasi Pertama dari Departemen Evangelisasi dan sebagai presiden Komisi Antardepartemen untuk Para Religius yang Ditahbiskan.

    Tagle dianggap condong ke kiri secara politik dan telah mengkritik perlakuan Gereja terhadap kaum LGBT dan umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi. Dalam sebuah wawancara tahun 2015, ia mengatakan sikap keras Gereja terhadap kaum gay, orang yang bercerai, dan ibu tunggal telah merusak tujuannya untuk menyebarkan Injil.

    Tagle adalah orang Filipina ketujuh yang diangkat menjadi kardinal dan akan menjadi paus pertama yang berasal dari benua Asia jika terpilih. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

    Kardinal Raymond Burke, 76, Amerika Serikat

    Raymond Burke dianggap sebagai tokoh konservatif terkemuka di gereja tersebut, pendukung Misa Latin dan kritikus publik terhadap kecenderungan liberal Paus Fransiskus.

    Warga asli Wisconsin dan mantan uskup agung St. Louis itu menentang kesediaan Fransiskus untuk mengizinkan pasangan yang bercerai dan menikah lagi untuk menerima Ekaristi. Burke juga menentang bahasa baru Gereja seputar kontrasepsi buatan, kaum gay, dan pernikahan sipil sebagai hal yang tidak dapat diterima.

    Burke diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2010.

    Kardinal Matteo Zuppi, 69, Italia

    Presiden Konferensi Episkopal Italia, Matteo Zuppi lahir di Roma dan menjabat posisi penting sebagai Uskup Agung Bologna, Italia menjadikannya orang dalam di Vatikan di bawah Fransiskus.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News