kab/kota: New York

  • AS Dihantui Wabah Campak, Vaksinasi Rendah Jadi Biang Keroknya

    AS Dihantui Wabah Campak, Vaksinasi Rendah Jadi Biang Keroknya

    Jakarta

    Wabah campak baru-baru ini di Amerika Serikat meningkatkan kekhawatiran di kalangan pakar kesehatan masyarakat, terutama karena tingkat vaksinasi pada anak-anak masih rendah. Kekhawatiran tahun ini muncul setelah kematian pertama yang dilaporkan di AS sejak 2015 dan menyusul peningkatan signifikan jumlah kasus pada tahun 2024.

    Diberitakan CNN, wabah terbanyak di Texas Barat kemungkinan bertanggung jawab atas lonjakan kasus nasional sejauh ini pada tahun 2025. Lebih dari 140 kasus telah dilaporkan di negara bagian tersebut, menurut departemen kesehatan negara bagian pada akhir Februari.

    Kematian pertama telah dilaporkan dalam wabah campak yang terjadi di Texas bagian barat. Pejabat kesehatan mengatakan seorang anak dengan penyakit tersebut yang dirawat di rumah sakit meninggal dalam semalam.

    Campak adalah penyakit yang sangat menular melalui udara. Penyakit ini dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius atau kematian, terutama bagi anak-anak yang masih kecil dan tidak divaksinasi.

    Campak telah diberantas di AS pada tahun 2000. Kasus impor diperkirakan terjadi, tetapi ketika tingkat vaksinasi tinggi, risikonya tetap rendah dan wabah jarang terjadi. Wabah pada tahun 2019, khususnya dua di komunitas Yahudi Ortodoks yang kurang diimunisasi di New York, mengancam status eliminasi campak di AS.

    “Jika wabah campak berlanjut selama satu tahun atau lebih, Amerika Serikat dapat kehilangan status eliminasi campaknya,” menurut CDC.

    Karena campak sangat menular, cakupan vaksinasi tingkat tinggi adalah kunci untuk meminimalkan penyebaran. AS telah menetapkan target tingkat vaksinasi sebesar 95%, tetapi cakupan di antara anak-anak TK telah turun di bawah itu dalam beberapa tahun terakhir.

    Penyelesaian rangkaian vaksin MMR di antara anak-anak TK menurun dari 95,2% selama tahun ajaran 2019-2020 menjadi 92,7% pada tahun ajaran 2023-2024, yang menyebabkan sekitar 280.000 orang berisiko.

    (kna/kna)

  • Kunci Panjang Umur Wanita 106 Tahun, Ternyata Doyan Ngemil Makanan Ini

    Kunci Panjang Umur Wanita 106 Tahun, Ternyata Doyan Ngemil Makanan Ini

    Jakarta

    Berbicara tentang makanan untuk panjang umur, mungkin sebagian orang berpikir tentang makanan sehat seperti buah, sayur, atau kacang-kacangan. Namun bagi Edith Hill, rahasia panjang umurnya berasal dari camilan yang tak terduga.

    Wanita berusia 106 tahun itu meyakini rahasia panjang umurnya adalah rutin makan coklat. Hill mengaku makan coklat setiap hari dan “berpesta” adalah dua hal yang membuatnya tetap merasa muda dan sehat.

    “Menjadi mandiri, makan banyak coklat, dan berpesta,” ujar Hill saat ditanyai tentang rahasia panjang umurnya, dikutip dari New York Post, Minggu (2/3/2025).

    Wanita yang kini tinggal di panti jompo Aspen Lodge Care Home di Skegness, Inggris itu memang sangat menyukai kudapan manis. Meski gemar mengonsumsi coklat, Hill juga kerap makan aneka makanan manis lainnya.

    Selain itu, dia tidak pernah merokok dan mengonsumsi minuman alkohol, dua hal yang turut mendukung kondisi kesehatannya.

    Pada hari ulang tahunnya yang istimewa, staf di Aspen Lodge Care Home merencanakan perayaan khusus yang melibatkan kue coklat dan ajakan kepada publik untuk mengirimkan kartu ulang tahun. Kepala pengurus Anita Tindle mengatakan Hill telah menerima 40 kartu dan mereka bertekad untuk mencapai target 106 kartu untuk setiap tahunnya yang luar biasa.

    “Dia (Hill) adalah wanita yang sangat baik dengan karakter yang hebat dan tetap melakukan segala sesuatunya untuk dirinya sendiri,” kata Tindle.

    Hill juga berencana menggelar pesta bertema musim semi dengan dua penyanyi yang akan membawakan lagu-lagu favoritnya di era 40-an dan 50-an.

    (ath/kna)

  • 6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Abdullah Ocalan dan Konflik Turki-PKK – Halaman all

    6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Abdullah Ocalan dan Konflik Turki-PKK – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Selama lebih dari empat dekade, Turki memerangi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok militan yang memperjuangkan hak-hak minoritas Kurdi di negara tersebut.

    Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik yang berlangsung puluhan tahun ini, baik dalam serangan PKK terhadap target militer dan sipil maupun operasi militer Turki terhadap para militan dan masyarakat yang dianggap melindungi mereka.

    Turki, Amerika Serikat, dan negara-negara lain menganggap PKK sebagai organisasi teroris.

    Saat ini, pendiri PKK yang dipenjara, Abdullah Öcalan, menyerukan kepada para pejuang Kurdi untuk meletakkan senjata dan menyatakan gencatan senjata.

    Namun, belum jelas apakah konflik selama 40 tahun ini akan berakhir dan apa yang ditawarkan pemerintah Turki kepada kelompok tersebut sebagai imbalannya.

    Mengutip The New York Times, berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang PKK dan konfliknya dengan Turki.

    1. Mengenal PKK

    PKK mulai melancarkan perlawanan terhadap negara Turki pada awal 1980-an.

    Awalnya, PKK memperjuangkan kemerdekaan bagi suku Kurdi, yang diperkirakan berjumlah sekitar 15 persen atau lebih dari populasi Turki.

    Dari pegunungan di Turki timur dan selatan, para pejuang PKK menyerang pangkalan militer dan kantor polisi Turki, yang memicu respons keras dari pemerintah.

    Konflik kemudian menyebar ke bagian lain negara itu.

    Pengeboman dahsyat yang dilakukan PKK di kota-kota Turki telah menewaskan banyak warga sipil.

    Selama dekade terakhir, militer Turki telah berhasil memukul mundur pasukan PKK dari kota-kota besar Kurdi di tenggara Turki, menggunakan pesawat tanpa awak untuk menargetkan para pemimpin dan pejuangnya, sehingga menghambat kemampuan mereka untuk mengatur dan melancarkan serangan.

    Konflik ini terus memanas selama bertahun-tahun, meskipun serangan PKK yang sporadis telah menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas.

    Tahun lalu, sekelompok kecil militan PKK menyerbu kantor pusat perusahaan kedirgantaraan milik negara dengan senjata api dan bahan peledak, menewaskan lima karyawan sebelum pasukan keamanan berhasil mengendalikan situasi.

    2. Sosok Abdullah Öcalan

    Abdullah Öcalan adalah pendiri dan pemimpin PKK.

    Ia telah dipenjara di Turki selama seperempat abad.

    Banyak warga Kurdi di Turki memandang Öcalan sebagai simbol kuat perjuangan hak-hak Kurdi.

    Meskipun dipenjara, ia masih memiliki pengaruh besar terhadap PKK dan milisi afiliasinya di Suriah, Irak, dan Iran.

    Öcalan mendirikan PKK pada akhir 1970-an bersama dengan sekelompok pemberontak lainnya.

    Ia memimpin organisasi tersebut sebagian besar dari negara tetangga Suriah sambil melancarkan serangan di wilayah tenggara Turki dan kemudian di kota-kota besar Turki lainnya.

    Pada tahun 1998, Suriah memaksanya keluar, dan ia mencari suaka di Yunani, Italia, dan Rusia.

    Kemudian, pada 15 Februari 1999, agen intelijen Turki, dengan bantuan dari rekan-rekan mereka di AS, menangkap Öcalan di dalam pesawat di bandara Nairobi, Kenya.

    Setelah ditangkap pada tahun 1999, Öcalan dipenjara di Pulau İmralı di Laut Marmara, sebelah selatan Istanbul, di mana ia menjadi satu-satunya tahanan selama bertahun-tahun.

    Pada tahun yang sama, Turki menjatuhkan hukuman mati kepadanya.

    Hukuman tersebut diubah menjadi penjara seumur hidup setelah Turki menghapus hukuman mati sebagai bagian dari upaya mereka untuk bergabung dengan Uni Eropa.

    Sejak penahanannya, Öcalan mengubah ideologinya dari separatisme menjadi perjuangan hak-hak Kurdi di dalam kerangka negara Turki.

    3. Pandangan Turki terhadap Öcalan

    Bagi sebagian besar warga Turki, Öcalan tetap menjadi tokoh teroris yang paling dibenci di negara itu.

    Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengkritik isolasinya di Pulau İmralı.

    Pada tahun 2009, lima tahanan lainnya dikirim ke fasilitas tersebut, dan Öcalan diizinkan untuk bertemu dengan mereka beberapa kali seminggu, menurut laporan media Turki.

    Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Öcalan dan tahanan lainnya di pulau itu tidak diizinkan menerima kunjungan, termasuk dari pengacara mereka, atau melakukan panggilan telepon dengan anggota keluarga.

    Oktober lalu, seorang sekutu politik Presiden Recep Tayyip Erdoğan membuat pernyataan publik yang mengejutkan mengenai Öcalan.

    Ia meminta Öcalan untuk memerintahkan para pejuangnya agar meletakkan senjata dan mengakhiri konflik.

    Setelah itu, Öcalan menerima kunjungan terbatas dari kerabat dan sekutu politiknya, yang menjajaki kemungkinan proses perdamaian baru antara Turki dan PKK.

    4. Mengenal Suku Kurdi

    Suku Kurdi adalah kelompok etnis yang diperkirakan berjumlah sekitar 40 juta orang.

    Mereka terkonsentrasi di Iran, Irak, Suriah, dan Turki.

    Suku Kurdi berbicara dalam berbagai dialek bahasa Kurdi, bahasa yang tidak terkait langsung dengan bahasa Turki atau Arab.

    Sebagian besar suku Kurdi adalah Muslim Sunni.

    Suku Kurdi pernah dijanjikan negara sendiri oleh negara-negara adidaya setelah Perang Dunia I, tetapi janji itu tidak pernah terwujud.

    Pemberontakan suku Kurdi terjadi di berbagai negara selama beberapa generasi berikutnya, dan suku Kurdi menghadapi penindasan negara terhadap bahasa dan budaya mereka.

    Di Suriah, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin oleh suku Kurdi, yang para pemimpinnya berakar pada PKK dan mengikuti ideologi Öcalan, menguasai bagian timur laut negara tersebut.

    SDF didukung selama bertahun-tahun oleh Amerika Serikat dan memainkan peran penting dalam mengalahkan ISIS.

    Namun, perubahan politik di Suriah telah membuat status masa depan mereka tidak jelas.

    SDF terlibat bentrok dengan pemberontak Arab Suriah yang didukung Turki, dan tetap berada di luar kendali pemerintah Suriah di Damaskus.

    Sejak Perang Teluk 1991, wilayah utara Irak yang sebagian besar dihuni oleh suku Kurdi telah menjadi semi-otonom.

    Kepemimpinan PKK sekarang bermarkas di Pegunungan Qandil di Irak utara.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Turki telah melancarkan serangan terhadap kelompok tersebut dan milisi afiliasinya di Irak dan Suriah, sambil melobi pemerintah Irak untuk mengusir mereka.

    5. Upaya Damai Sebelumnya

    Berbagai upaya telah dilakukan untuk membekukan atau mengakhiri konflik Turki-PKK, dimulai dengan gencatan senjata pada tahun 1993.

    Namun, semua upaya tersebut gagal, sering kali berujung pada pertumpahan darah yang lebih besar.

    Kekerasan terus berlanjut hingga putaran baru perundingan perdamaian dimulai pada tahun 2011.

    Saat itu, perwira intelijen Turki bertemu dengan Öcalan di penjara untuk merancang rencana bagi para pejuangnya untuk melucuti senjata.

    Politisi Kurdi menyampaikan pesan antara Öcalan dan rekan-rekannya di Irak utara.

    Namun, proses tersebut gagal pada pertengahan 2015, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan atas kegagalan tersebut.

    Salah satu fase konflik yang paling mematikan terjadi setelahnya, dengan pertempuran sengit di kota-kota di tenggara Turki yang menewaskan lebih dari 7.000 orang, menurut International Crisis Group.

    6. Perbedaan dengan Gencatan Senjata Kali Ini

    Meskipun Turki masih menganggap PKK sebagai kelompok teroris separatis yang tidak mewakili masyarakat Kurdi, Turki telah mengakui beberapa pelanggaran hak-hak Kurdi di masa lalu dan memperluas batasan bahasa dan budaya Kurdi.

    Turki telah memberikan izin untuk siaran televisi dan radio berbahasa Kurdi dan mengizinkan bahasa Kurdi sebagai mata pelajaran pilihan di beberapa sekolah.

    Namun, pada saat yang sama, pemerintah telah mencopot lebih dari 150 wali kota Kurdi terpilih dari jabatan mereka sejak 2015, menurut Partai Kesetaraan Rakyat dan Demokrasi, yang mewakili gerakan pro-Kurdi secara politik dan memiliki kursi di Parlemen.

    Sebagian besar wali kota yang dicopot dituduh, dan beberapa di antaranya dihukum, atas kejahatan yang terkait dengan PKK.

    Human Rights Watch menyebut pencopotan wali kota Kurdi bermotif politik dan merupakan pelanggaran hak pemilih.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Gelombang PHK Amerika Berlanjut, Petugas Pajak Jadi Korban

    Gelombang PHK Amerika Berlanjut, Petugas Pajak Jadi Korban

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Donald Trump resmi membubarkan tim pegawai negeri sipil yang berperan dalam pengembangan sistem layanan pajak Internal Revenue Service (IRS) serta perbaikan berbagai situs web pemerintah. Juru bicara General Service Administration (GSA) mengonfirmasi pembubaran tim tersebut pada Sabtu (2/3/2025).

    Melansir Reuters, Direktur Teknologi Transformasi GSA Thomas Shedd memberi tahu anggota tim digital 18F bahwa pekerjaan mereka dihentikan karena dianggap “tidak kritis.” Sekitar 90 pegawai tim tersebut langsung kehilangan akses ke perangkat kerja mereka setelah keputusan itu diumumkan.

    GSA menyatakan bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari implementasi sejumlah perintah eksekutif. Salah satunya adalah “Inisiatif Optimalisasi Tenaga Kerja Departemen Efisiensi Pemerintahan Presiden,” yang ditandatangani pada 11 Februari.

    Miliarder Elon Musk, yang memimpin tim Efisiensi Pemerintahan di bawah administrasi Trump, sebelumnya menanggapi sebuah unggahan di platform X yang menyebut 18F sebagai “kantor komputer yang jauh milik pemerintah.” Musk membalas unggahan tersebut dengan mengatakan bahwa kelompok itu telah “dihapus.”

    Tim 18F pertama kali dibentuk pada 2014 di bawah pemerintahan Barack Obama dan beroperasi di bawah naungan GSA. Tim ini bertugas meningkatkan aksesibilitas situs web pemerintah, memodernisasi teknologi, serta memperbaiki layanan bagi masyarakat.

    Selain itu, 18F juga membantu meningkatkan akses data dan mendukung inisiatif transparansi informasi publik. Hingga saat ini, layanan pengisian pajak daring IRS yang dikembangkan oleh tim tersebut masih dapat diakses.

    Sementara itu, The Washington Post melaporkan bahwa tim di bawah kepemimpinan Musk tertarik menggunakan data pajak pribadi untuk meninjau potensi penipuan dalam pembayaran tunjangan federal. Di sisi lain, Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) dilaporkan meminta IRS mengungkapkan alamat rumah sekitar 700.000 imigran tanpa dokumen yang sedang dalam proses deportasi.

    Menurut laporan The New York Times dan The Washington Post pada Jumat (1/3/2025), IRS sejauh ini menolak permintaan DHS terkait akses data tersebut. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih mengenai langkah lanjutan terkait keputusan tersebut.

    (hsy/hsy)

  • Nelayan Tak Sengaja Tangkap Hewan Mirip Alien dari Kedalaman Laut

    Nelayan Tak Sengaja Tangkap Hewan Mirip Alien dari Kedalaman Laut

    Jakarta

    Seorang nelayan membuat heboh setelah membagikan rekaman makhluk laut misterius yang aneh. Wujudnya sangat berbeda dengan hewan laut pada umumnya, lebih mirip alien.

    Dikutip dari New York Post video hasil tangkapan ‘alien’ ini diunggah oleh Roman Fedortsov, seorang nelayan pukat Rusia yang tak sengaja menangkapnya saat memancing di laut dalam. Ini bukan pertama kalinya ia membagikan tangkapan aneh kepada lebih dari 600 ribu pengikutnya di Instagram.

    [Gambas:Instagram]

    Hewan laut dalam lainnya yang pernah ia perlihatkan antara lain makhluk dengan bibir seperti orang cemberut, ikan dengan mata besar yang menutupi hampir seluruh wajahnya, hingga hewan laut yang tampangnya mirip anjing. Keberadaan hewan-hewan ini menunjukkan bahwa lautan sama misteriusnya dengan luar angkasa.

    Sedangkan tangkapan terbarunya ini, disebut mirip alien karena berwujud gumpalan berwarna abu-abu pekat. Fedortsov mengidentifikasi gumpalan itu sebagai ikan lumpsucker halus, spesies ikan laut bersirip pari yang tumbuh hingga lebih dari 30 cm panjangnya dan hidup di kedalaman. Video yang diposting panda 7 Februari ini disukai ribuan orang dan memancing banyak komentar.

    “Itu 100% alien,” kata salah satu netizen. Sementara yang lain menuliskan, “Itu hewan peliharaan alien yang hidup di bawah air.”

    “Bunuh dan bakar saja dan jangan pernah menangkapnya lagi!” saran netizen lainnya.

    “Apakah Anda memancing di Chernobyl?,” canda yang lain. Ada juga yang menuliskan, “Ini alien atau predator?”

    Ada juga netizen yang membandingkan ikan tersebut dengan berbagai karakter populer, termasuk Megamind, alien dari ‘Mars Attack’ dan penjahat jenius Krang dari seri ‘Ninja Turtles’.

    Tubuh ikan yang tampak membengkak itu kemungkinan besar bukan karena ukuran otaknya yang besar, melainkan akibat perubahan tekanan yang cepat selama perjalanannya dari Kedalaman laut ke permukaan.

    (rns/rns)

  • Musik, Kritik Sosial, dan Kontroversi: Dari Tupac hingga Sukatani

    Musik, Kritik Sosial, dan Kontroversi: Dari Tupac hingga Sukatani

    JAKARTA – Musik telah lama menjadi alat bagi para musisi untuk menyuarakan kritik terhadap kondisi sosial, politik, dan ekonomi. Genre seperti rap, reggae, punk dan rock alternatif dikenal memiliki semangat pemberontakan dan sering menjadi medium protes.

    Musik sebagai Sarana Perlawanan

    Rap lahir dari komunitas Afrika-Amerika di Bronx, New York, pada 1970-an. Lirik-liriknya berbicara tentang ketidakadilan, kemiskinan, dan diskriminasi rasial. Salah satu ikon rap, Tupac Shakur, menyampaikan kritik sosial melalui lagu-lagu seperti Changes dan Keep Ya Head Up, yang mengangkat isu rasisme dan ketidaksetaraan ekonomi.

    Reggae berkembang di Jamaika pada 1960-an, dengan Bob Marley sebagai salah satu pelopornya. Melalui lagu seperti Redemption Song dan Get Up, Stand Up, Marley menyerukan perdamaian, persatuan, dan perlawanan terhadap penindasan, menjadikannya simbol gerakan hak asasi manusia dan anti-kolonialisme.

    Ilustrasi Foto Kebebasan Berekspresi yang Terbatas (Ilustrasi)

    Di era 1990-an, rock alternatif juga menjadi wadah kritik sosial. Kurt Cobain, vokalis Nirvana, mengekspresikan keresahannya terhadap tekanan sosial, budaya konsumtif, dan kesehatan mental dalam lagu-lagu seperti Smells Like Teen Spirit, yang kemudian menjadi simbol perlawanan generasi muda.

    Sementara itu, gerakan punk muncul pada pertengahan 1970-an sebagai reaksi terhadap dominasi musik rock yang semakin kompleks dan arus utama yang dianggap membosankan. Punk berkembang di beberapa kota besar seperti New York, London, dan Los Angeles, dengan ciri khas musik yang cepat, agresif, serta lirik yang penuh kemarahan dan kritik sosial.

    Selain musik, punk juga berkembang menjadi gaya hidup dan filosofi. Beberapa nilai utama dalam subkultur ini adalah:

    Do It Yourself (DIY): Mengutamakan kemandirian dalam bermusik, merilis album, hingga membuat fanzine sendiri.

    Antikemapanan: Melawan otoritas dan norma sosial yang dianggap menindas.

    Gaya Berpakaian: Rambut mohawk, jaket kulit, celana robek, dan aksesori mencolok menjadi identitas khas punk.

    Pada 1980-an, punk berkembang menjadi berbagai subgenre seperti hardcore punk (Black Flag, Minor Threat), pop punk (Green Day, Blink-182), dan anarcho-punk (Crass, Dead Kennedys). Hingga kini, punk tetap hidup sebagai gerakan budaya dan musik yang menolak kompromi dengan industri hiburan arus utama.

    Punk bukan sekadar genre musik, tetapi juga simbol perlawanan dan kebebasan berekspresi. Meski berasal dari genre yang berbeda, para musisi ini memiliki kesamaan: mereka menggunakan musik sebagai suara perlawanan dan tetap relevan hingga kini.

    Tragedi di Balik Musik Protes

    Beberapa musisi yang lantang bersuara menghadapi kritik tajam sepanjang karier mereka, bahkan mengalami kematian tragis.

    John Lennon (Imagine, Hey Jude). Pernyataannya yang kontroversial, termasuk klaim bahwa The Beatles “lebih populer dari Yesus,” menuai kecaman. Ia tewas ditembak penggemarnya, Mark David Chapman, pada 8 Desember 1980.

    Kurt Cobain (Smells Like Teen Spirit, Come as You Are). Musik Nirvana sering dikritik karena liriknya yang depresif. Cobain ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya pada 5 April 1994, diduga bunuh diri.

    Tupac Shakur (Changes, California Love). Liriknya yang menyoroti kekerasan, rasisme, dan ketidakadilan membuatnya sering mendapat kecaman. Ia ditembak dalam insiden drive-by di Las Vegas pada 7 September 1996 dan meninggal enam hari kemudian.

    Selena Quintanilla (Como La Flor, Bidi Bidi Bom Bom). Kariernya sempat dikritik karena transisinya ke musik pop dari Tejano. Ia ditembak oleh manajer fan club-nya, Yolanda Saldívar, pada 31 Maret 1995. Meski telah tiada, karya mereka terus berpengaruh di dunia musik hingga kini.

    Sukatani dan Kontroversi di Indonesia

    Di Indonesia, grup punk Sukatani tengah menjadi sorotan. Duo ini terdiri dari Novi Citra Indriyati alias Twister Angel dan Muhammad Syifa Al Lutfi alias Alectroguy. Mereka dikenal dengan penampilan unik—mengenakan penutup kepala.

    Lirik lagu mereka, khususnya Bayar Bayar Bayar, membuat telinga beberapa anggota Polri di Polda Jateng memerah. Lagu tersebut menyindir praktik pungutan liar oleh oknum polisi, dengan lirik seperti, “Lapor barang hilang bayar polisi.”

    Akibatnya, Sukatani mendapat tekanan. Twister Angel dan Alectroguy bahkan muncul di media sosial untuk meminta maaf kepada Kapolri dan institusi kepolisian. Namun, alih-alih meredam mereka, Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo justru menawarkan mereka menjadi Duta Polri.

    Punk: Musik Perlawanan yang Tak Padam

    Sejak muncul pada 1970-an, punk memang dikenal dengan lirik yang tajam, penuh kritik sosial, dan perlawanan terhadap otoritas. Band-band luar seperti The Clash, Dead Kennedys, dan Sex Pistols kerap menyuarakan isu kemiskinan, korupsi, hingga kebebasan individu melalui musik mereka.

    Punk juga berkembang ke berbagai subgenre, seperti anarcho-punk yang lebih politis dan hardcore punk yang lebih agresif. Tak hanya dalam lirik, semangat Do It Yourself juga menjadi ciri khas punk, di mana musisi dan penggemarnya bergerak secara mandiri dalam menciptakan musik, merilis album, hingga mengorganisir konser tanpa bergantung pada industri musik mainstream.

    Sukatani hanyalah satu dari sekian banyak musisi yang membuktikan bahwa musik tetap menjadi medium kuat untuk menyuarakan keresahan sosial—meski konsekuensinya tak selalu ringan.

  • Penyintas Holokaus Tertua Meninggal di Usia 113 Tahun

    Penyintas Holokaus Tertua Meninggal di Usia 113 Tahun

    Jakarta

    Claims Conference yang berbasis di New York pada hari Kamis (27/02) mengumumkan bahwa Rose Girone, yang diyakini sebagai penyintas tertua tragedi holokaus, meninggal dunia.

    Melalui postingan di media sosial, organisasi nirlaba yang memiliki fokus untuk mengamankan kompensasi penyintas Holocaust itu mengumumkan bahwa Girone, yang lahir di Polandia pada 1912, meninggal pada hari Senin (24/02).

    Sementara, CNN juga melaporkan bahwa Girone meninggal di sebuah panti jompo di Bellmore, New York.

    “Dia adalah perempuan yang kuat dan tangguh. Dia selalu bisa menghadapi situasi yang mengerikan dengan baik. Dia sangat bijaksana dan rasional. Tidak ada masalah yang tidak bisa saya bawa padanya untuk dicarikan solusi sejak saya kecil,” kata putri Girone, Reha Bennicasa.

    “Hidupnya adalah bukti dari kegigihan dan kekuatan,” kata Kedutaan Besar Israel di Berlin.

    Pelarian setelah program pembantaian Nazi

    Girone lahir di Kota Janov, Polandia, yang pada saat itu merupakan bagian dari Jerman.

    Menurut Claims Conference, pada tahun 1938 dia pindah ke Breslau, Jerman—sekarang bernama Wroclaw, Polandia—bersama suaminya, Julius Mannheim. Saat itu, Nazi melaksanakan pogrom Kristallnacht terhadap orang Yahudi di seluruh Jerman.

    Dia menyaksikan sendiri bagaimana Nazi membakar sinagoge dan membakar buku-buku Yahudi.

    Saat Girone tengah hamil delapan bulan, suaminya ditangkap oleh Nazi dan dikirim ke kamp konsentrasi Buchenwald. Suaminya kemudian dibebaskan dan keduanya melarikan diri ke Shanghai dengan visa Cina, sebelum akhirnya menetap di New York pada tahun 1947.

    Dia bercerai pada tahun 1948, kemudian menikah dengan Jack Girone. Selain itu, dia juga dikenal sebagai imigran yang membuka toko rajut di Amerika Serikat. Rose Girone juga kerap menjadi pembicara mengenai pengalamannya selama era Nazi.

    Menurut Claims Conference, dari sekitar 220.000 penyintas holokaus yang masih hidup, sekitar 14.000 di antaranya tinggal di New York.

    Setelah kematian Girone, saat ini Mirjam Bolle diyakini sebagai penyintas holokaus tertua yang masih hidup. Perempuan kelahiran Belanda yang kini menjadi warga negara Israel itu akan berusia 108 tahun pada 20 Maret mendatang.

    ta/ha (Reuters, KNA)

    Lihat juga Video ‘Kekhawatiran Penyintas Bom Bali di Tengah Efisiensi Anggaran LPSK’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Duet Tony Blair & Ray Dalio Kawal Danantara, Ini Sepak Terjangnya

    Duet Tony Blair & Ray Dalio Kawal Danantara, Ini Sepak Terjangnya

    Jakarta

    Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang baru saja diresmikan Prabowo Subianto bakal memiliki pengawas top berkelas internasional. Dua tokoh internasional telah masuk radar Danantara untuk dijadikan Dewan Pengawas.

    Eks PM Inggris Tony Blair dan investor kawakan Amerika Serikat Ray Dalio santer dikabarkan bakal bergabung menjadi pengawas utama Danantara. Posisi Dewan Pengawas sendiri sudah diisi Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas dan ditemani Muliaman Hadad sebagai wakilnya.

    Muliaman sempat buka-bukaan alasan pihaknya mengajak Tony Blair dan Ray Dalio bergabung, dia mengatakan Danantara saat ini ingin ada eksposur dari dunia internasional yang sangat kuat. Sosok macam Tony Blair dan juga Ray Dalio dapat menjadi sorotan global untuk Danantara, makanya diajak ikut bergabung.

    “Saya kira siapapun dia, yang paling penting kan exposure internasional Danantara harus kuat. Iya, (Tony Blair dan Ray Dalio) mewakili global view,” kata Muliaman ketika ditemui di Gade Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2025).

    Soal kepastian Tony Blair dan Ray Dalio menjadi Dewan Pengawas, Muliaman meminta semua pihak sabar. Nantinya akan ada pengumuman resmi secara langsung soal struktur lengkap Danantara oleh CEO Rosan Roeslani.

    “Nanti akan diumumkan resmi oleh Pak Rosan,” tegas Muliaman singkat.

    Lantas siapa sebenarnya Tony Blair dan juga Ray Dalio? ini sosoknya:

    Tony Blair

    Tony Blair dikenal sebagai eks Perdana Menteri Inggris. Dia memiliki karier cemerlang di dunia politik. Semua dimulai ketika Tony Blair bergabung dalam Partai Buruh. Pada tahun 1983, Tony terpilih menjadi anggota parlemen untuk daerah pemilihan Sedgefield di County Durham.

    Pada tahun 1994, Blair memenangkan pemilihan pimpinan Partai Buruh. Ia membawa misi untuk memulai perubahan citra partai yang dikenal sebagai “Partai Buruh Baru”.

    Puncak karier politiknya adalah ketika diresmikan sebagai Perdana Menteri Inggris pada 2 Mei 1997. Tony Blair menjadi perdana menteri termuda abad ke-20 dan memimpin Inggris selama 10 tahun. Dia juga merupakan perdana menteri terlama kedua dalam sejarah Inggris pasca perang setelah Margaret Thatcher.

    Setelah tak lagi menjabat, Tony Blair diangkat menjadi utusan Timur Tengah untuk PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia. Blair juga mendirikan Tony Blair Associates, sebuah badan yang memberikan nasehat-nasehat politik, ekonomi, dan reformasi pemerintahan.

    Jejak Tony Blair di Indonesia sudah cukup banyak. Dia pernah berkutat pada pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai ibu kota baru di Indonesia. Tony pernah ditunjuk menjadi dewan pengarah pembangunan IKN pada 2020 silam.

    Kemudian, di tahun 2022, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sempat meminta Tony Blair untuk mempromosikan IKN ke dunia internasional. Jokowi sempat mengundang Tony Blair untuk berkunjung di Istana Negara, dia kala itu didampingi langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

    Dalam keterangannya usai mendampingi presiden, Luhut mengatakan, pertemuan tersebut membahas mengenai perencanaan pemindahan IKN. Jokowi meminta Tony Blair turut serta dalam agenda tersebut dengan membantu mempromosikan IKN ke dunia internasional.

    “Presiden minta Tony Blair dan Tony Blair kebetulan menawarkan diri juga untuk membantu promosikan ibu kota baru ini ke internasional,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu (19/10/2022) yang lalu.

    Ray Dalio

    Ray Dalio memang bukan sosok sembarangan. Namanya dikenal malang melintang di sektor keuangan Amerika Serikat. Dalio merupakan pendiri dan Mentor CIO, Bridgewater Associates, perusahaan manajemen investasi raksasa asal negeri Paman Sam.

    Dalam catatan detikcom, menurut situs resmi Bridgewater Associates, Dalio merupakan lulusan Sarjana bidang Keuangan dari C.W. Post College pada 1971 lalu. Kemudian ia memperoleh gelar MBA (Master of Business Administration) dari Harvard Business School pada 1973.

    Dua tahun kemudian atau sekitar tahun 1975, baru lah Ray Dalio mendirikan Bridgewater Associates di sebuah apartemen dua kamar miliknya di New York City (NYC). Pada awalnya, Ray hanya membantu para investor institusional melalui konsultasi dan pengelolaan aset mereka secara aktif, terutama di pasar komoditas dan berjangka.

    Dia juga membagikan pemikiran investasinya dalam laporan riset harian ‘Bridgewater Daily Observations’ yang dikirim kepada klien perusahaan melalui Telex. Seiring berjalannya waktu, kualitas laporan yang ditulis Ray ini menarik minat para investor hingga Bridgewater berhasil mendapatkan kucuran dana institusional pertama untuk dikelola secara langsung pada 1985 lalu.

    Tidak tanggung-tanggung, dana investasi pertama yang dipercaya kepada Ray senilai US$ 5 juta dari Bank Dunia. Sejak saat itu banyak investor institusional lainnya yang kemudian ikut menitipkan dana investasi untuk dikelola secara langsung oleh Bridgewater.

    Di bawah kepemimpinan Ray, Bridgewater akhirnya menjadi perusahaan pengelola dana investasi terbesar di dunia versi majalah Fortune. Selain itu hingga saat ini Bridgewater Daily Observations masih menjadi salah satu laporan pasar paling dicari investor dan pembuat kebijakan di seluruh dunia.

    Namun pada 2017 lalu Ray secara resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO, yang kemudian beralih menjadi CIO. Hanya berselang 3 tahun, pada 2020 ia kemudian mengalihkan jabatannya sebagai CIO untuk fokus pada posisinya sebagai pendamping Komite Investasi yang bertanggung jawab atas pengawasan dan evolusi strategi investasi Bridgewater.

    Proses peralihan jabatan CIO ini rampung pada September 2022 lalu, dan sejak itu Ray Dalio hanya bekerja sebagai mentor bagi para CIO dan Komite Investasi perusahaan. Ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Operasional, dan sebagai investor senior Bridgewater Associates.

    Menurut perhitungan Forbes, Ray Dalio memiliki kekayaan mencapai US$ 14 miliar atau sekitar Rp 229,6 triliun. Hartanya itu membuat dirinya bertengger di posisi 167 orang terkaya di dunia.

    Di Indonesia, jejaknya mulai terasa setelah Luhut Binsar Pandjaitan yang sempat menjadi Menko Kemaritiman dan Investasi banyak ‘berguru’ dengan Ray Dalio untuk pembentukan Family Office di Indonesia. Luhut bahkan beberapa kali melakukan pertemuan empat mata dengan Ray Dalio.

    (hal/kil)

  • Analisis – di Bawah Trump, Amerika Punya Teman Baru: Rusia, Korea Utara, dan Belarus – Halaman all

    Analisis – di Bawah Trump, Amerika Punya Teman Baru: Rusia, Korea Utara, dan Belarus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Langkah terbaru Presiden AS Donald Trump mungkin menunjukkan siapa saja sekutu barunya dalam masa jabatan keduanya, menurut analisis dari The New York Times.

    Dalam sebuah keputusan yang tak biasa, Trump meminta Amerika Serikat untuk memberikan suara menentang resolusi Majelis Umum PBB yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina pada peringatan tiga tahun perang tersebut.

    Beberapa negara yang berpihak kepada Rusia dalam hal ini antara lain Korea Utara, Belarus, dan Sudan.

    Sebaliknya, negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, Kanada, Italia, Jepang, dan mayoritas dunia, mendukung resolusi tersebut.

    Hanya sebulan setelah menjabat, Trump mulai menggeser posisi Amerika di panggung internasional.

    AS kini berada di kubu negara-negara yang dianggap terisolasi oleh dunia, dan menjauh dari negara-negara sahabat tradisionalnya sejak Perang Dunia II.

    Pegeseran hubungan dengan sekutu lama ini memiliki dampak besar bagi kebijakan luar negeri Amerika di masa depan. 

    Meski para pemimpin Eropa seperti dari Polandia, Prancis, dan Inggris berusaha mendekati Trump, mereka kini menghadapi kenyataan bahwa nilai-nilai Trump berbeda dengan mereka, atau bahwa prioritas AS kini tidak sejalan dengan kepentingan mereka.

    Jika Amerika Serikat terus merangkul negara-negara yang terisolasi secara internasional seperti Rusia, maka Eropa, Kanada, dan sekutu Asia seperti Jepang dan Korea Selatan mungkin terpaksa mencari aliansi baru.

    Sementara itu, kedekatan Trump dengan Rusia memberikan kesempatan bagi Moskow untuk keluar dari isolasi diplomatik yang berusaha dibangun oleh Barat sejak invasinya ke Ukraina.

    Susan E. Rice, mantan duta besar PBB di bawah Barack Obama, menuduh Trump terang-terangan menuruti kehendak Rusia.

    “Trump menyelaraskan Amerika dengan musuh-musuh kita dan melawan sekutu-sekutu perjanjian kita,” kata Rice.

    “Kita semua harus bertanya mengapa?”

    Langkah Amerika untuk menentang resolusi PBB pada hari Senin (24/2/2025) mengejutkan para pemimpin Eropa.

    AS, bersama China dan Rusia, memberikan suara mentang resolusi, sementara Inggris, Prancis, dan sebagian besar negara Eropa lainnya abstain.

    Bahkan di dalam Partai Republik, beberapa anggota terpaksa menyuarakan ketidakpuasan mereka secara terbuka.

    Senator John Curtis dari Utah mengungkapkan kekhawatirannya.

    “Saya sangat prihatin dengan hasil pemungutan suara di PBB hari ini yang menempatkan kita di pihak yang sama dengan Rusia dan Korea Utara,” katanya di media sosial.

    Penasihat Trump berargumen bahwa sang presiden sedang melakukan negosiasi rumit untuk mengakhiri perang.

    Mereka mengklaim bahwa pendekatan Trump, yang berbeda dari presiden sebelumnya, pasti akan menghasilkan kesepakatan yang lebih baik.

    “Presiden Trump tahu cara membuat kesepakatan lebih baik dari siapa pun yang pernah memimpin negara ini,” kata Karoline Leavitt, juru bicara Gedung Putih.

    Namun, Trump tampaknya lebih memilih untuk mendekati Putin, bahkan menyalahkan Ukraina atas perang tersebut, dan menyebut Presiden Zelensky sebagai “diktator tanpa pemilihan umum.”

    Sikap Trump yang lebih ramah terhadap otokrat seperti Putin dan Kim Jong Un semakin jelas ketika ia mengabaikan kritik terhadap Rusia.

    Sementara Trump dengan ramah menjamu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, harapan Eropa untuk meyakinkan Trump tetap rendah.

    Pada akhirnya, Trump terlihat lebih tertarik pada aliansi dengan Rusia dan Korea Utara, daripada mempertahankan hubungan dengan sekutu tradisional Amerika.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Albania Mau Bikin Negara Mirip Vatikan untuk Muslim Bektashi

    Albania Mau Bikin Negara Mirip Vatikan untuk Muslim Bektashi

    Tirana

    Albania ingin membuat negara kecil untuk tarekat sufi Bektashi. Kabar terbarunya, lokasinya ada di Ibu Kota Albania. Nantinya, negara kecil itu bakal seperti Vatikan tapi versi Islam.

    Dilansir Deutsche Welle (DW), Kamis (27/2/2025), bila negara tersebut terealisasi maka itu bakal menjadi negara terkecil di dunia.

    Perdana Menteri Albania Edi Rama mengatakan di New York Amerika Serikat (AS), lokasi negara mikro itu bakal berlokasi di dalam Ibu Kota Albania, Tirana. Nantinya, negara itu bakal menjadi pusat moderasi, toleransi, dan koeksistensi yang damai.

    Albania, negara di sebelah timur Italia yang terpisah Selat Adriatik, punya masyarakat muslim yang banyak jumlahnya, atau lebih dari setengah populasi negara tetangga Yunani itu.

    Nantinya, negara untuk kaum Bektashi itu akan seluas 27 hektare di dalam kota Tirana, lebih kecil dari Vatikan yang punya luas 49 hektare. Negara Bektashi itu akan punya administrasi sendiri, lengkap dengan paspor dan batas negaranya sendiri.

    “Negara kami bakal sangat kecil dengan area yang kecil tapi hati yang besar,” kata Baba Mondi, pemimpin Bektashi.

    b

    Dilansir Reuters, Selasa (25/2), meski itu bakal menjadi negara berdaulat sendiri, namun negara itu tidak ada pajak dan tidak ada polisi.

    Bektashi sendiri adalah satu dari sekian banyak sekte mistisisme sufisme yang bersifat terbuka terhadap agama lain dan filsafat lain. Dahulu kala, Bektashi sendiri didirikan di Turki pada Abad 13 dan datang ke Albania setelah dilarang di Turki pada 1925 atau di era Mustafa Kemal Ataturk.

    Di Albania, ada 100 ribu anggota Bektashi. Dengan jumlah itu, Bektashi menjadi kelompok agama terbesar urutan 4 di Albania.

    “Sejarah Bektashi itu sendiri merupakan panggilan yang kuat untuk memberikan status yang sama kepada tempat suci Bektashi World Center seperti Vatikan,” kata Rama dalam sebuah upacara untuk menandai ulang tahun ke-95 pemindahan tempat suci itu ke Albania dari Turki.

    Rama mengatakan negara simbolis itu akan “tanpa tembok, tanpa polisi, tanpa tentara, tanpa pajak atau atribut lainnya, tetapi sebuah markas besar, sebuah negara spiritual”.

    (dnu/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu