kab/kota: New York

  • Zohran Mamdani Menang, yang Sewot Malah Israel: New York Telah Jatuh!

    Zohran Mamdani Menang, yang Sewot Malah Israel: New York Telah Jatuh!

    GELORA.CO – Dalam setiap pemilihan umum yang diselenggarakan di seluruh dunia, baik skala besar maupun kecil, selalu ada pemenang dan pecundang, ada yang merayakan kemenangan dan ada yang merasa marah dan kecewa.

    Hal inilah yang terjadi setelah kandidat Demokrat Zohran Mamdani, Muslim pembela Palestina, memenangkan pemilihan wali kota New York.

    Mamdani mengumumkan keberhasilannya dalam pidato kemenangan yang disampaikan di hadapan para pendukungnya.

    Dia menegaskan bahwa dirinya akan dilantik secara resmi pada awal Januari mendatang, sehingga menjadi Muslim pertama yang menduduki jabatan tersebut dalam sejarah kota itu.

    Namun, kemenangan ini, yang merupakan momen bersejarah bagi sebagian orang, justru memicu gelombang kemarahan di kalangan Israel.

    Beberapa warga Israel menggambarkannya sebagai malam “kejatuhan New York”. Sejumlah pengguna Twitter Israel melancarkan serangan tajam terhadap Mamdani dan para pendukungnya, dengan mengatakan:

    “New York telah jatuh! Ini adalah hari kelam dalam sejarah kota, Amerika Serikat, dan dunia bebas. Salah satu kota terbesar dan terpenting di Barat akan dipimpin oleh seorang yang berbahaya dan ekstremis yang mendukung terorisme. Ini menandakan arah buruk yang sedang dituju Amerika, karena invasi Barat dari dalam semakin meningkat, dan konsekuensinya akan berdampak pada dunia di masa depan dengan cara yang paling menyakitkan. Ini adalah hari yang menyedihkan. Kami telah memperingatkan… dan semua orang akan segera menyadari apa yang kami maksud.”

    Yang lain menulis: “Penduduk New York memutuskan malam ini untuk mengejek diri mereka sendiri. Akan menarik untuk melihat ke mana langkah ini akan membawa mereka.”

    Beberapa komentator Israel berpendapat bahwa New York, yang dianggap sebagai simbol impian Amerika, mungkin akan perlahan-lahan memudar, dan mungkin bersama itu impian Amerika secara keseluruhan akan runtuh.

    Setelah selama 150 tahun menjadi tempat berlindung yang aman bagi orang Yahudi dan rumah bagi komunitas Yahudi terbesar di dunia, kota ini mungkin akan mengalami disintegrasi bertahap, yang akan mendorong orang Yahudi untuk bermigrasi ke “tujuan berikutnya”, dengan mengatakan: “Mungkin kali ini ke tempat yang tepat.”

    Yang lain bertanya-tanya tentang kemungkinan terjadinya gelombang emigrasi Yahudi setelah terpilihnya Mamdani dan beberapa di antaranya menjawab bahwa orang Yahudi di sebagian besar negara Barat jarang pindah ke Israel karena kondisi yang sulit, dengan menunjukkan bahwa satu-satunya kasus yang baru-baru ini terjadi adalah di Ukraina.

    Sebaliknya, organisasi “Suara Yahudi” – yang mengidentifikasi dirinya sebagai “Yahudi yang bersatu melawan Zionisme dan Negara Israel” – menyambut baik kemenangan Mamdani, dan mengeluarkan pernyataan ucapan selamat yang berbunyi:

    “Selamat dan harapan terbaik untuk walikota terpilih Kota New York, Zahran Mamdani. Kami bangga mendukung Anda dan menantikan kepemimpinan, visi, dan kerja sama Anda untuk meningkatkan masyarakat kami dan semua penduduk New York.”

    Kandidat wali kota New York City (NYC) Zohran Mamdani dilaporkan memenangkan mayoritas suara dalam pilkada yang digelar hari ini. Hal ini menjadikan kota terbesar di Amerika Serikat itu untuk pertama kalinya dipimpin seorang Muslim.

    Mamdani mengalahkan mantan gubernur Andrew Cuomo dan Curtis Sliwa dari Partai Republik. Dia akan menggantikan Wali Kota Eric Adams, yang membatalkan pencalonannya kembali pada bulan September tetapi tetap mengikuti pemungutan suara.

    Mamdani adalah seorang sosialis demokratis dan anggota dewan negara bagian berusia 34 tahun yang akan menjadi walikota termuda di kota tersebut dalam lebih dari satu abad. Dia memasuki pemilihan umum sebagai favorit menyusul kemenangan 12 poin dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat awal tahun ini.

    Kampanye cerdas digital Mamdani, yang berfokus pada isu-isu biaya hidup, telah menggemparkan warga New York. Dia mendapat cemoohan dari para kritikus termasuk Presiden AS Donald Trump.

    The Associated Press menyatakan Mamdani sebagai pemenang pada pukul 21.34 waktu setempat. Hasil polling sementara menunjukkan Mamdani memeroleh 50 persen sementara sedangkan saingan terberatnya Andrew Cuomo mendapatkan 41 persen suara.

    Pada pukul 15.00 waktu setempat, hampir 1,5 juta orang telah memberikan suara dalam pemilihan walikota New York City, menurut Dewan Pemilihan kota tersebut.

    Jumlah pemilih yang telah berpartisipasi melampaui total suara yang diberikan dalam pemilihan walikota NYC dalam 20 tahun terakhir. Dewan Pemilihan Umum NYC mengatakan selepas pencoblosan jumlah pemilih melampaui angka 2 juta yang belum pernah tercapai sejak 1989.

    Selain kebijakannya yang prorakyat, Mamdani juga disoroti terkait pembelaannya terhadap Palestina. Ia menjanjikan akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika berani menginjakkan kaki di New York. Sikap itu dan janji kampanyenya membuat lobi Israel dan para pengusaha mengucurkan dana raksasa untuk mengalahkan Mamdani.

    “Kami mengalahkan para jutawan dan miliarder – kami orang-orang kecil, masyarakat, penyewa, kelas pekerja New York yang sebenarnya mengambil kembali kota ini,” kata Joanne Grill (62 tahun) saat merayakan kemenangan Mamdani.

    Mamdani, seorang Muslim keturunan India lahir di Uganda dan pindah ke New York pada usia tujuh tahun. Ia menjadi warga negara AS pada tahun 2018.

    Dia bekerja sebagai konselor perumahan pencegahan penyitaan di Queens, sebuah upaya yang berfokus pada membantu pemilik rumah berpenghasilan rendah kulit berwarna — peran yang menurutnya menginspirasinya untuk terjun ke dunia politik.

    Terpilih pada 2020 untuk kursi Majelis negara bagian di Queens, ia mewakili lingkungan yang mencakup Astoria, Ditmars-Steinway, dan Astoria Heights. Dia aktif dalam politik saat kuliah di Bowdoin College, di mana dia menerima gelar sarjana dalam Studi Afrika dan ikut mendirikan cabang Siswa untuk Keadilan di Palestina di sekolah tersebut.

    Belakangan, dia mengumpulkan banyak pengikut di media sosial dan memikat sejumlah pemilih muda saat dia memperjuangkan kebijakan sayap kiri.

    Mamdani telah menjadi kritikus vokal atas serangan Israel di Gaza dan melibatkan dirinya dalam isu kontroversial yang telah memecah belah Partai Demokrat. Dia menolak mengutuk slogan “Globalisasi intifada” selama podcast bersama Tim Miller dari “The Bulwark.”

    Beberapa orang Yahudi melihat ungkapan tersebut sebagai seruan untuk melakukan kekerasan terhadap mereka dan banyak orang Palestina melihatnya sebagai bentuk perjuangan mereka untuk mendapatkan tanah air.

    Ketika ditanya apakah ungkapan tersebut membuatnya tidak nyaman, dia mengatakan bahwa ungkapan tersebut mencerminkan “keinginan yang sangat besar untuk mencapai kesetaraan dan persamaan hak dalam membela hak asasi manusia Palestina.”

    Mamdani, mengadvokasi pembekuan biaya sewa bagi penyewa yang stabil, membuat bus kota bebas tarif, menyediakan penitipan anak umum untuk anak-anak di bawah usia enam tahun dan menciptakan toko kelontong milik kota yang membeli dan menjual dengan harga grosir.

    Dia juga menjanjikan menaikkan upah minimum menjadi 30 dolar AS per jam pada 2030. Dia mengatakan dia akan membiayai rencananya dengan menaikkan tarif pajak perusahaan menjadi 11,5 persen dan mengenakan pajak kepada warga New York yang berpenghasilan lebih dari 1 juta dolar AS per tahun dengan tarif tetap sebesar 2 persen.

    Lonjakan mengejutkan Mamdani sebagian didukung oleh kampanye media sosial yang agresif yang memungkinkan dia menjangkau banyak pemilih di seluruh kota yang tidak tertarik pada politik.

    Dia telah menjelaskan ide-idenya dalam video pendek yang menjadi viral di media sosial dan dia mencela pengaruh uang besar dalam politik, menyoroti bagaimana dia membiayai kampanyenya sendiri melalui donor kecil.

    Kemenangan Mamdani juga fenomenal karena adangan yang ia hadapi sejak memenangkan pemilihan kandidat internal Partai Demokrat.

    Setidaknya 26 miliarder menghabiskan jutaan dolar dalam upaya untuk mencegah Zohran Mamdani menjadi wali kota New York, tetapi yang mengejutkan adalah dukungan dari dua miliarder terhadapnya.

    Menurut Forbes, selama sepekan terakhir, 26 miliarder atau keluarga miliarder menghabiskan lebih dari 22 juta dolar secara keseluruhan untuk mencegah Mamdani (anggota Dewan Kota New York dan pemimpin dalam jajak pendapat) memenangkan pemilihan.

    Presiden AS Donald Trump juga secara langsung melayangkan ancaman jika Mamdani terpilih. “Jika Kandidat Komunis Zohran Mamdani memenangkan Pemilihan Wali Kota New York, kecil kemungkinannya saya akan menyumbangkan Dana Federal, selain jumlah minimum yang diperlukan, untuk rumah pertama saya tercinta,” kata Trump dalam sebuah postingan di Truth Social.

    Komentar Trump serupa dengan komentar yang disiarkan pada Ahad saat tampil di acara 60 Minutes CBS.

    “Akan sulit bagi saya sebagai presiden untuk memberikan banyak uang ke New York, karena jika ada komunis yang memerintah New York, yang Anda lakukan hanyalah membuang-buang uang yang Anda kirim ke sana.”

    Dalam tindakan putus asa, Donald Trump pada Selasa mengatakan bahwa setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani adalah “orang bodoh.” Menurutnya, orang Yahudi Amerika yang memberikan suara untuk Mamdani menentang kepentingan mereka sendiri.

    “Orang Yahudi mana pun yang memilih Zohran Mamdani, seorang pembenci Yahudi yang terbukti dan mengaku dirinya sendiri, adalah orang bodoh!!!” Trump menulis di Truth Social.

    Mamdani juga didera kampanye islamofobia sengit. Narasi-narasi anti-Islam marak menjelang pilkada New York City kali ini. Menanggapi hal itu, Mamdani, menyampaikan pidato emosional merespons serangan rasis dan tak berdasar dari para pesaingnya.

    Pidato itu ia sampaikan sehari sebelum pemungutan suara awal dimulai. Berbicara di luar sebuah masjid di Bronx pada Jumat (25/10/2025), Mamdani mengkritik para pesaingnya karena menunjukkan kebencian.

    Ia menyebut bahwa Islamofobia lawan-lawanya itu tak hanya memengaruhinya sebagai calon wali kota dari Partai Demokrat, tetapi juga hampir satu juta Muslim yang tinggal di New York.

    “Menjadi Muslim di New York berarti menghadapi ‘penghinaan’, tetapi penghinaan tidak membuat kita berbeda. Banyak warga New York yang menghadapinya. Toleransi terhadap penghinaan itulah yang membedakannya,” kata Mamdani dalam pidatonya, kurang dari dua minggu menjelang pemilihan umum 4 November, dilansir Aljazirah.

    Dalam pidatonya, Zohran Mamdani langsung melayangkan tantangan untuk Presiden AS Donald Trump dalam pidato kemenangannya. Ini tanggapan untuk Trump yang mencoba menghalangi kemenangan Mamdani dan mengancam akan menahan dana untuk New York City jika kandidat Muslim itu terpilih.

    Mamdani dalam pidatonya menyebut kemenangannya dalam pemilihan walikota sebagai contoh bagaimana mengalahkan presiden. “Jika ada yang bisa menunjukkan kepada suatu negara yang dikhianati oleh Donald Trump bagaimana cara mengalahkannya, maka kota itulah yang melahirkannya,” kata Mamdani.

    “Ini bukan hanya cara kita menghentikan Trump. Ini adalah cara kita menghentikan orang-orang seperti dia berikutnya,” tambah Mamdani.

    “Jadi Donald Trump, karena saya tahu Anda sedang menonton, saya punya empat kata untuk Anda: ‘Naikkan volumenya’.” Dia juga mengatakan kepada Partai Republik, “Untuk mengganggu salah satu dari kami, Anda harus melewati kami semua.”

    Lebih lanjut, ia menyebut Donald Trump sebagai contoh tuan tanah jahat di New York yang mengambil untung dari penyewa apartemen dan penyewa lahan. “Kami akan mengakhiri budaya korupsi yang memungkinkan miliarder seperti Trump untuk menghindari pajak dan mengeksploitasi keringanan pajak. Kami akan mendukung serikat pekerja dan memperluas perlindungan tenaga kerja karena kami tahu, seperti yang dilakukan Donald Trump, bahwa ketika pekerja memiliki hak yang sangat kuat, maka bos yang berusaha memeras mereka menjadi sangat lemah.”

    Trump langsung menjawab tantangan Mamdani lewat unggahannya di media sosial. “…DAN DIMULAILAH!”

    Trump beberapa hari sebelum hari pencoblosan semalam secara langsung melayangkan ancaman jika kandidat Muslim itu terpilih. “Jika Kandidat Komunis Zohran Mamdani memenangkan Pemilihan Wali Kota New York, kecil kemungkinannya saya akan menyumbangkan Dana Federal, selain jumlah minimum yang diperlukan, untuk rumah pertama saya tercinta,” kata Trump dalam sebuah postingan di Truth Social.

    Komentar Trump serupa dengan komentar yang disiarkan pada Ahad saat tampil di acara 60 Minutes CBS. “Akan sulit bagi saya sebagai presiden untuk memberikan banyak uang ke New York, karena jika ada komunis yang memerintah New York, yang Anda lakukan hanyalah membuang-buang uang yang Anda kirim ke sana.”

    Dalam tindakan putus asa, Donald Trump pada Selasa mengatakan bahwa setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani adalah “orang bodoh.” Menurutnya, orang Yahudi Amerika yang memberikan suara untuk Mamdani menentang kepentingan mereka sendiri.

    “Orang Yahudi mana pun yang memilih Zohran Mamdani, seorang pembenci Yahudi yang terbukti dan mengaku dirinya sendiri, adalah orang bodoh!!!” Trump menulis di Truth Social. Komentar ini agaknya terkait dengan dukungan terang-terangan Mamdani terhadap hak-hak bangsa Palestina. (*)

  • 5 Fakta Zohran Mamdani Cetak Sejarah Jadi Walkot Muslim New York

    5 Fakta Zohran Mamdani Cetak Sejarah Jadi Walkot Muslim New York

    Jakarta

    Kancah perpolitikan Amerika Serikat (AS) dihebohkan dengan kemenangan Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York City yang baru. Pasalnya, Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota Muslim pertama di kota besar tersebut.

    Sosok Mamdani pun menuai serangan dari Presiden AS Donald Trump dan pemerintah Israel. detikcom merangkum fakta-fakta terkait sejarah baru tersebut. Berikut uraiannya.

    1. Menang Unggul di Pemilu

    Melansir Associated Press, perolehan suara Mamdani jauh mengungguli dua kandidat lainnya dalam pemilu Wali Kota New York yang digelar Selasa (4/11) waktu setempat.

    Proyeksi Associated Press yang didasarkan pada 89 persen suara yang telah dihitung, menunjukkan bahwa Mamdani, kandidat Partai Demokrat, menempati peringkat pertama dengan meraup 50,4 persen suara dukungan.

    Zohran Mamdani saat menggelar rapat umum kampanye menjelang hari pemilihan, di wilayah Queens, New York City, AS, 3 November 2025. (REUTERS/Shannon Stapleton)

    Perolehan itu jauh di atas kandidat lainnya seperti mantan Gubernur New York Andrew Cuomo, kandidat independen, yang meraup 41,6 persen dan Curtis Sliwa, kandidat Partai Republik, yang hanya mendapatkan 7,1 persen suara dukungan.

    Dengan perolehan tersebut, Associated Press menetapkan Mamdani memenangi pemilu dan akan menjabat sebagai Wali Kota New York yang baru untuk menggantikan Eric Adams.

    2. Deklarasikan Era Baru

    Mamdani menyampaikan pidato kemenangannya pada Selasa (4/11) waktu setempat. Dalam pidatonya, pria kelahiran Uganda itu mendeklarasikan “era baru” perubahan politik.

    Dia mendedikasikan kemenangannya untuk kelas pekerja, dan menegaskan tekadnya untuk menjadikan Kota New York sebagai tempat yang menyambut dan merayakan keberagaman.

    “Terima kasih teman-teman. Matahari mungkin telah terbenam di atas kota kita malam ini, tetapi seperti yang pernah dikatakan Eugene Debs, ‘Saya dapat melihat fajar untuk hari yang lebih baik bagi umat manusia’,” ucap Mamdani dalam pidatonya, seperti dilansir The Guardian, Rabu (5/11).

    “Masa depan ada di tangan kita,” tegasnya.

    “Sepanjang ingatan kita, para pekerja di New York diberitahu oleh orang-orang kaya dan terpandang bahwa kekuasaan tidak seharusnya berada di tangan mereka, jari-jari memar karena mengangkat kota di lantai gudang, telapak tangan kapalan karena setang sepeda delivery, buku-buku jari terluka akibat luka bakar di dapur. Ini bukan tangan yang dibiarkan memegang kekuasaan,” ujarnya.

    “Namun, selama 12 bulan terakhir, Anda telah berani meraih sesuatu yang lebih besar. Malam ini, melawan segala rintangan, kita telah meraihnya,” kata Mamdani.

    Dalam pidatonya, Mamdani mendeklarasikan “era baru” untuk perubahan politik. “Mulai sekarang, semoga satu-satunya penyesalan kita adalah hari ini datangnya begitu lama,” ujarnya.

    Mamdani bertekad menjadikan Kota New York sebagai tempat yang menyambut dan merayakan keberagaman.

    “Di sini kita yakin untuk membela orang-orang yang kita sayangi, baik Anda seorang imigran, anggota komunitas trans, salah satu dari banyak wanita kulit hitam yang dipecat Donald Trump dari pekerjaan federal, seorang single mom yang masih menunggu harga bahan makanan turun, atau siapa pun yang terdesak, perjuangan Anda adalah perjuangan kita juga,” ujarnya.

    “Kita akan membangun Balai Kota yang berdiri teguh di samping warga Yahudi New York dan tidak goyah dalam perjuangan melawan momok antisemitisme, tempat lebih dari 1 juta warga Muslim merasa diterima, bukan hanya di lima wilayah kota ini, tapi juga di gedung-gedung kekuasaan,” cetus Mamdani.

    “New York tidak akan lagi menjadi kota tempat Anda dapat memperdagangkan Islamofobia dan memenangkan pemilu,” tegasnya.

    3. Tuai Serangan Trump

    Donald Trump sempat menyerang Mamdani saat detik-detik akhir pemilu. Trump meminta warga New York tidak memilih Zohran.

    “Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani, seorang yang terbukti dan mengaku membenci Yahudi, adalah orang bodoh!!!” tulis Trump di platform media sosialnya dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/11).

    Trump sebelumnya juga mengancam akan membatasi dana federal untuk Kota New York jika Mamdani, kandidat dari Partai Demokrat itu, menang dalam pemilihan wali kota. Trump juga menyerukan dukungan kepada rival Mamdani, Andrew Cuomo.

    “Sangat kecil kemungkinan saya akan menyumbang dana federal, selain dari jumlah minimum yang diwajibkan,” ujar Trump ketika bicara mengenai ‘jika Mamdani memenangkan pemilihan’ di media sosialnya sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (4/11).

    4. Colek Trump di Pidato Kemenangan

    Zohran Mamdani terpilih menjadi Wali Kota New York City. Dalam pidato kemenangannya, Wali Kota Muslim pertama New York itu menyebut-nyebut nama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Dilansir CNN dan AFP, Rabu (5/11), Mamdani menentang Trump. Dia mengucapkan empat kata untuk Trump yakni ‘turn the volume up’, yang jika diartikan ‘keraskan volumenya’ merujuk kepada Trump.

    Zohran Mamdani berpidato setelah memenangkan pemilihan Wali Kota New York City 2025, pada rapat umum malam pemilihan di wilayah Brooklyn, New York City, New York, AS, 4 November 2025. (REUTERS/Jeenah Moon)

    Mamdani mengatakan kemenangannya ini menunjukkan cara untuk mengalahkan Trump. Selama masa kampanye di New York, Trump selalu melemparkan kritik tajam kepada Mamdani yang merupakan sosialis Partai Demokrat dan pemuda Muslim.

    “Jika ada yang bisa menunjukkan kepada bangsa yang dikhianati oleh Donald Trump bagaimana cara mengalahkannya, maka itu adalah kota yang melahirkannya,” cetus Mamdani dalam pidato kemenangannya.

    Diketahui, tempat kelahiran Trump adalah New York. Trump lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York.

    “Di masa kegelapan politik ini, New York akan menjadi cahaya,” imbuh Mamdani.

    5. Dikecam Menteri Israel

    Menteri Diaspora Israel mengecam Mamdani dan menyebutnya sebagai “pendukung Hamas”. Dia bahkan menyerukan warga Yahudi di kota itu untuk pindah ke Israel setelah kemenangan Mamdani.

    “Kota yang pernah menjadi simbol kebebasan global telah menyerahkan kuncinya kepada seorang pendukung Hamas,” tulis Menteri Diaspora dan Pemberantasan Antisemitisme, Amichai Chikli, di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/11).

    Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa pandangan Mamdani “tidak jauh dari pandangan para fanatik jihadis yang, 25 tahun lalu, membunuh tiga ribu warganya sendiri,” merujuk pada serangan 11 September 2001 oleh kelompok Al-Qaeda di New York dan Washington.

    Mamdani adalah pendukung setia perjuangan Palestina. Posisinya terhadap Israel — yang ia sebut sebagai “rezim apartheid” sekaligus mencap perang di Gaza sebagai “genosida” — telah memicu kemarahan sebagian komunitas Yahudi.

    “New York tidak akan pernah sama lagi, terutama bagi komunitas Yahudinya,” tulis Chikli dalam unggahan di X.

    “Saya mengundang orang-orang Yahudi di New York untuk secara serius mempertimbangkan untuk menjadikan Tanah Israel sebagai rumah baru mereka,” cetusnya.

    Halaman 2 dari 5

    (fca/ygs)

  • Saat New York Resmi Punya Wali Kota Muslim & Sindir Keras Donald Trump

    Saat New York Resmi Punya Wali Kota Muslim & Sindir Keras Donald Trump

    Zohran Mamdani, seorang politisi muda Partai Demokrat berusia 34 tahun, terpilih sebagai wali kota Muslim pertama dan sekaligus yang termuda di New York. Kemenangannya menandai perubahan besar dalam peta politik kota terbesar di AS itu, sekaligus memicu perdebatan ideologis di dalam partainya sendiri. (REUTERS/Jeenah Moon)

  • Ikan Kiamat Raksasa Muncul ke Permukaan, Ilmuwan Buka Suara

    Ikan Kiamat Raksasa Muncul ke Permukaan, Ilmuwan Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekelompok penyelam dibuat terkejut saat menemukan seekor ikan raksasa langka di perairan lepas pantai Taiwan beberapa saat lalu.

    Bentuk ikan ini unik, karena tubuh ikan tersebut memiliki lubang besar dan posisinya berdiri tegak secara vertikal, bukan horizontal seperti ikan pada umumnya.

    Momen langka itu dibagikan oleh instruktur selam Wang Cheng-Ru melalui akun Instagram pribadinya beberapa waktu yang lalu.

    Ikan itu adalah jenis oarfish yang biasanya ditemukan pada kedalaman 200 hingga 1000 kaki di bawah permukaan air laut. Tubuhnya berwarna silver dengan aksen glitter yang berkilau.

    Gara-gara habitatnya yang jauh di bawah laut, oarfish jarang ditemukan oleh manusia. Pertemuan grup penyelam dengan oarfish raksasa di Distrik Ruifang, sebelah timur Taiwan, tersebut adalah kejadian langka.

    Menurut legenda, kemunculan ikan raksasa seperti itu di permukaan laut merupakan pertanda bakal terjadi bencana. Tak heran jika oarfish juga diistilahkan ‘ikan kiamat’.

    “Banyak hewan menakjubkan yang bisa ditemukan di timur laut Taiwan. Namun, ini adalah kali pertama saya bertemu oarfish raksasa,” kata Cheng-Ru, dikutip dari Newsweek, Kamis (30/10/2025).

    Oarfish dinobatkan sebagai ikan bertulang terpanjang di dunia oleh Guiness World Records. Pada 1963, seekor oarfish ditemukan di New Jersey dengan panjang diperkirakan 50 kaki. Pada 1885, spesies oarfish seberat 600 pon ditemukan di Maine.

    Menurut cerita rakyat Jepang, penampakan oarfish adalah pertanda bencana yang akan datang. Ikan itu disebut pula ‘ryugu no tsukai’ yang artinya ‘pembawa pesan dari Kerajaan Tuhan’.

    Legenda Jepang percaya bahwa oarfish merupakan pelayan ‘Ryujin’, yakni Dewa Laut. Ikan tersebut membawa pesan dari Ryujin bahwa akan terjadi gempa di daratan.

    Sebelumnya, kemunculan oarfish di Jepang pernah terjadi menjelang gempa di Tohoki dan bencana nuklir di Fukishima. Kendati demikian, ilmuwan mengatakan tak ada hubungan antara kemunculan oarfish dan kondisi Bumi.

    “Tak ada bukti sains yang menunjukkan ada keterkaitan antara oarfish dan bencana. Menurut saya, masyarakat tak perlu khawatir,” kata Profesor Ilmu Perikanan dari Kagoshima University, Hiroyuki Motomura, dikutip dari New York Post.

    “Menurut saya, oarfish muncul ke permukaan ketika kondisi habitat mereka sedang buruk. Oleh karena itu, biasanya mereka ditemukan manusia dalam keadaan tak bernyawa,” ia menambahkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Zohran Mamdani Muslim Pertama dan Termuda Wali Kota New York, Mardani PKS: Pelajaran untuk Indonesia

    Zohran Mamdani Muslim Pertama dan Termuda Wali Kota New York, Mardani PKS: Pelajaran untuk Indonesia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Zohran Mamdani menjadi wali kota Muslim pertama dan sekaligus yang termuda di New York

    Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera telah memprediksi hal tersebut sebelumnya.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, ia menyorot salah satu kendidat.

    Yaitu Zohran Mamdani diprediksi bakal mendapatakan kemenangan di Pilkada tersebut.

    “Zohran Mamdani diprediksi menang Pilkada New York,” tulisnya dikutip Rabu (5/11/2025).

    Yang menarik dari Zohran Mamdani menurutnya tema dukungan yang dibawanya.

    Dimana, ia berfokus ke kelas menengah menjadi jualan utama. Perumahan, transportasi hingga pengasuhan anak dan penyediaan bahan kebutuhan pokok jadi daya tarik politiknya.

    “Tema dukungan bagi kelas menengah menjadi jualan utama,” tuturnya.

    “Perumahan, transportasi hingga pengasuhan anak dan penyediaan bahan kebutuhan pokok,” jelasnya.

    Mardani pun menyebut ini bisa jadi salah satu pelajaran berharga untuk para politisi Indonesia.

    Dengan memberikan solusi ke masalah kelas menengah dan dukungan pun bakal mengalir.

    “Pelajaran untuk politisi: berikan solusi pada masalah kelas menengah dan tentu kalau di Indonesia wilayah pedesaan. Bravo ZM. Yang keren Pak Bernie Sanders full dukung ZM🙏,” terangnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Starbucks Lepas 60% Saham di China Rp 66 T

    Starbucks Lepas 60% Saham di China Rp 66 T

    Jakarta

    Raksasa kedai kopi asal Amerika Serikat (AS), Starbucks bakal menjual 60% saham bisnisnya di China kepada perusahaan investasi Boyu Capital. Nilainya sebesar US$ 4 miliar atau Rp 66,93 triliun (kurs Rp 16.733).

    Aksi ini merupakan salah satu divestasi terbesar unit China oleh perusahaan konsumen global dalam beberapa tahun terakhir. Kini Starbucks hanya memegang 40% saham dan tetap melisensikan merek dan hak kekayaan intelektual kepada perusahaan patungan tersebut.

    CEO Starbucks, Brian Niccol mengatakan dana dari perusahaan investasi Boyu akan membantu Starbucks mempercepat ekspansi perusahaan di China.

    “Kami bertujuan untuk menghadirkan pengalaman Starbucks kepada lebih banyak pelanggan, di lebih banyak kota di seluruh China. Kami melihat potensi pertumbuhan dari 8.000 kedai kopi Starbucks saat ini menjadi lebih dari 20.000 seiring waktu,” ujarnya dikutip dari Reuters, Rabu (5/11/2025).

    Brian memperkirakan nilai bisnis ritel di China, termasuk hasil penjualan, nilai saham yang dipertahankan, serta pendapatan lisensi selama 10 tahun ke depan bisa mencapai lebih dari US$ 13 miliar. Starbucks akan fokus pada kekuatan tradisionalnya sebagai jaringan kedai kopi tempat orang-orang ingin bertemu dan menghabiskan waktu.

    Berdasarkan data Euromonitor International, pangsa pasar Starbucks di China turun dari 34% pada 2019 menjadi hanya 14% tahun lalu. Penurunan ini dikarenakan persaingan yang semakin ketat dengan munculnya pemain lokal seperti Luckin Coffee dan Cotti Coffee yang menjual latte hanya seharga 9,9 yuan yang mana kurang dari sepertiga harga Starbucks. Luckin kini telah memiliki lebih dari 20.000 gerai di China dan bahkan mulai ekspansi ke AS dengan membuka dua gerai di New York.

    Tonton juga video “IHSG Menguat Didukung Saham Perbankan Besar dan Arus Modal Asing”

    (ara/ara)

  • Mamdani Jadi Walikota Muslim Pertama New York, Netizen Heboh

    Mamdani Jadi Walikota Muslim Pertama New York, Netizen Heboh

    Jakarta

    Cawalkot muslim New York, Zohran Mamdani, unggul dalam quick count atau hitung cepat pemilihan wali kota New York. Mamdani pun merayakan keunggulannya itu dengan mengunggah video. Netizen di Amerika Serikat pun mulai heboh.

    Dilansir CBS News, Rabu (5/11/2025), Mamdani mengunggah video pendek di dalam gerbong kereta bawah tanah. Kemudian kereta itu berhenti dan pintunya terbuka di City Hall atau Kantor Wali Kota New York. “The next and last stop is City Hall (Halte berikutnya dan pemberhentian terakhir adalah Kantor Wali Kota),” bunyi suara dalam video pendek itu.

    Media-media ternama juga sudah menulis berita kemenangan Mamdani yang akan menjadi walikota muslim pertama New York. “Democrat Zohran Mamdani projected to win New York mayoral race,” tulis BBC. “Dem socialist Mamdani wins NYC mayoral election as city braces for leftist policiesm,” tulis New York Post, media yang condong ke Partai Republik.

    “Zohran Mamdani wins NYC mayor’s race, capping a stunning ascent,” tulis kantor berita Associated Press. Di linimasa media sosial X, netizen pun mulai membahas kemenangan Mamdani yang baru berusia 34 tahun itu.

    “Momen bersejarah bagi Kota New York: Zohran Mamdani menjadi wali kota Muslim pertama di kota ini dan pemimpin termuda di usia 34 tahun,” tulis seorang netizen.

    “Zohran Mamdani telah menjadi wali kota Muslim pertama di New York. Untuk menghentikannya, media-media besar dan para jutawan menghabiskan banyak uang dan menyebarkan banyak rumor. Namun, terlepas dari semua itu, Zohran telah meraih kemenangan besar,” tulis yang lain.

    Berikut reaksi lainnya di X:

    Muslim New Yorkers erupted in celebration following the news of the prejected victory of Zohran Mamdani – NYC’s first ever Muslim mayor.

    This is a win for America, Muslims and Palestine. A massive slap to Israel and American Islamophobes. pic.twitter.com/ONA9Vq1RKz

    — Robert Carter (@Bob_cart124) November 5, 2025

    Breaking News: Zohran Mamdani, a 34-year-old state lawmaker from Queens, will be the 111th mayor of New York. He will be the first Muslim to ever lead the city, as well as its first South Asian mayor and the youngest mayor in more than a century.https://t.co/7tewUOBm0A pic.twitter.com/1VbUePzk3J

    — The New York Times (@nytimes) November 5, 2025

    🚨Zohran Mamdani has won the mayor’s race for New York City.

    He becomes the first Muslim and first South Asian to serve as mayor of New York City. pic.twitter.com/kaAY9srEbr

    — Pop Crave (@PopCrave) November 5, 2025

    🎉 Congratulations to Mayor-elect Zohran Mamdani! 🎉

    Standing against genocide and apartheid is good policy and good politics! pic.twitter.com/w8BFzVugpC

    — AIPAC Tracker (@TrackAIPAC) November 5, 2025

    BREAKING: Zohran Mamdani is officially the mayor of New York pic.twitter.com/VIkc9TFFmy

    — juju 💰 (@ayeejuju) November 5, 2025

    (fyk/fay)

  • Zohran Mamdani Unggul, Raih 49,6% Suara

    Zohran Mamdani Unggul, Raih 49,6% Suara

    New York

    Sejumlah media asing melakukan quick count atau hitung cepat menunjukkan perolehan suara pemilihan wali kota New York. Hasilnya, Zohran Mamdani unggul dari dua rivalnya.

    Dilansir NBC News, Rabu (5/11/2025), suara yang masuk 60,2%. Di hasil hitung cepat itu tertulis Mamdani akan memenangkan pemilihan kali ini.

    “Proyeksi pemenang: Zohran Mamdani memenangkan pemilihan Wali Kota New York,” tulis hitung cepat NBC News itu.

    Berikut datanya:

    – Zohran Mamdani meraih 677.615 suara dengan persentase 49,6%
    – Andrew Cuomo meraih 568.488 suara dengan persentase 41,6%
    – Curtis Silwa meraih 108.377 suara dengan persentase 7,9%.

    Sedangkan kandidat yang lainnya mendapat perolehan suara di bawah 1%.

    Kemenangan Mamdani menandai kemenangan bagi sayap progresif Partai Demokrat di saat Partai Demokrat nasional terpecah belah mengenai cara melawan Presiden Donald Trump, yang merupakan warga asli New York, yang telah mencemooh Mamdani sebagai seorang “komunis” dan mengisyaratkan ia akan “mengambil alih” kota tersebut jika terpilih.

    Kemenangan ini juga menandai kenaikan pesat Mamdani yang semulanya adalah anggota dewan negara bagian selama tiga periode sebelum kemudian memutuskan maju dalam pencalonan wali kota dengan janji untuk menjadikan New York terjangkau bagi semua kelas pekerja.

    Mamdani akan mengukir sejarah sebagai wali kota Muslim pertama di New York City, orang Asia Selatan pertama yang memegang jabatan tersebut, dan salah satu wali kota termuda yang terpilih di era modern.

    (zap/imk)

  • 2 Juta Warga New York Sudah Berikan Suara, Pemilihan Wali Kota Segera Ditutup

    2 Juta Warga New York Sudah Berikan Suara, Pemilihan Wali Kota Segera Ditutup

    New York

    Sebanyak 2 juta suara telah diberikan di Kota New York dalam pemilihan wali kota. Pemilihan wali kota New York segera ditutup.

    Dilansir CNN, Rabu (5/11/2025), Dewan Pemilihan Umum mengatakan jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 1969. Untuk diketahui, pemungutan suara pilwalkot New York sakan ditutup.

    Zohran Mamdani diperkirakan mengungguli mantan Gubernur Andrew Cuomo dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat. Namun, pemilihan saat ini masih berlangsung dan hasilnya belum diketahui.

    Sejak pemilihan pendahuluan, Mamdani terus menekankan keterjangkauan dan stabilisasi sewa sebagai komponen utama agendanya, sambil menekankan kepada para pemilih bahwa Cuomo akan tunduk pada keinginan Presiden Donald Trump jika terpilih.

    Jika terpilih, Mamdani akan mengukir sejarah sebagai wali kota Muslim pertama di New York City, orang Asia Selatan pertama yang menjabat, dan salah satu wali kota termuda yang terpilih di era modern.

    Lihat juga Video Rama Duwaji, Istri Zohran Mamdani yang Bergerak di Balik Layar

    (zap/yld)

  • Trump Kembali Serang Cawalkot Muslim New York

    Trump Kembali Serang Cawalkot Muslim New York

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyerang calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani, yang merupakan kandidat muslim pertama. Trump meminta warga New York tidak memilih Zohran.

    “Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani, seorang yang terbukti dan mengaku membenci Yahudi, adalah orang bodoh!!!” tulis Trump di platform media sosialnya dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/11/2025).

    Mamdani yang berusia 34 tahun berkampanye dengan janji untuk membuat New York lebih terjangkau. Mamdani secara luas diperkirakan akan memenangkan pemilihan.

    Trump sebelumnya mengancam akan membatasi dana federal untuk Kota New York jika kandidat dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani itu menang dalam pemilihan wali kota. Trump juga menyerukan dukungan kepada rival Mamdani, Andrew Cuomo.

    “Sangat kecil kemungkinan saya akan menyumbang dana federal, selain dari jumlah minimum yang diwajibkan,” ujar Trump ketika bicara mengenai ‘jika Mamdani memenangkan pemilihan’ di media sosialnya sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (4/11).

    Pilwalkot New York sudah digelar Selasa (4/11) waktu setempat. Mamdani adalah calon dari Partai Demokrat dan Partai Republik Curtis Sliwa. Trump mengatakan bahwa memilih Silwa hanya akan menguntungkan Mamdani, dan mendesak para pendukungnya untuk memilih Cuomo.

    Diketahui, Partai Republik telah menyerang pencalonan Mamdani sepanjang kampanye, dengan Trump menggambarkan tokoh yang menyebut dirinya sosialis demokrat itu sebagai seorang komunis. Mamdani, anggota majelis negara bagian merupakan pria kelahiran Uganda.

    Dia mengejutkan pengamat politik pada tanggal 24 Juni dengan kemenangan meyakinkan dalam pemilihan pendahuluan. Dalam pencalonan ini, Mamdani menjanjikan kenaikan pajak bagi orang-orang terkaya di New York, kenaikan tarif pajak perusahaan, pembekuan tarif sewa apartemen stabil, dan peningkatan subsidi perumahan publik.

    Majunya Mamdani dinilai menghadirkan risiko sekaligus keuntungan bagi Partai Demokrat secara nasional yang mengakui perlunya menarik pemilih muda. Tetapi, Demokrat dinilai tetap waspada terhadap serangan Partai Republik atas kritik Mamdani terhadap pendudukan Israel atas wilayah Palestina dan sosialisme Demokratnya yang telah mengkhawatirkan komunitas keuangan New York.

    Lihat juga Video Trump: Yahudi yang Pilih Zohran Mamdani Adalah Orang Bodoh!

    (whn/zap)