Bandara Heathrow melayani lebih dari 80 juta penumpang per tahun. Operator mengatakan ada sekitar 1.300 pesawat lepas landas atau mendarat setiap hari. Situs web FlightRadar24 melaporkan sejumlah pengalihan penerbangan telah dilakukan. Termasuk penerbangan Qantas dari Perth, Australia, yang dikirim ke Paris, dan penerbangan United Airlines dari New York, yang akan mendarat di Shannon, Irlandia. (REUTERS/Isabel Infantes)
kab/kota: New York
-

Lihat Ada Celah Lucid dan Ford Goda Pemilik Tesla di AS yang Kecewa dengan Insentif Menggiurkan
JAKARTA – Tesla sudah cukup lama bertengger di posisi atas sebagai produsen kendaraan listrik terlaris di dunia. Reputasi Tesla ini pun sulit digoyang oleh sejumlah pabrikan lain. Tapi kini celah itu ada, kepemilikan mobil kini semakin sarat dengan nuansa politik. Kontroversi yang terus menerus melibatkan CEO Tesla, Elon Musk, di luar dunia otomotif, memicu gelombang kekecewaan di kalangan pemilik Tesla yang tak hanya di Eropa tapi juga di kandang sendiri, Amerika Serikat (AS).
Melihat adanya peluang ini, dilaporkan CarBuzz, 21 Maret, Lucid Motors dan Ford berlomba-lomba menawarkan insentif menggiurkan untuk menarik pemilik Tesla yang ingin beralih.
Lucid Motors, dengan sedan mewahnya Air, secara terang-terangan menargetkan pemilik Tesla yang merasa tidak puas. Mereka menawarkan insentif total minimal 4.000 dolar AS (setara Rp65,2 juta), terdiri dari 2.000 dolar AS sebagai trade-in allowance dan 2.000 dolar AS lagi sebagai conquest bonus (penawaran khusus yang diberikan oleh produsen mobil kepada pelanggan yang beralih dari merek pesaing) khusus bagi pemilik Tesla. Tawaran ini hanya berlaku bagi pembelian Lucid Air Sedan, yang sering disebut sebagai pesaing Tesla Model S, dan hanya untuk pendaftaran di Texas, New York, New Jersey, Maryland, Georgia, California, Florida, Colorado, Virginia, Arizona, Massachusetts, atau Illinois.
Nah ternyata Lucid tidak hanya mengincar pemilik Tesla semata, Lucid juga menawarkan conquest deal sebesar 2.000 dolar AS bagi pemilik mobil dari merek premium seperti Acura, Audi, BMW, Cadillac, Jaguar, Land Rover, Mercedes-Benz, Porsche, dan Volvo. Namun, kembali lagi insentif ini juga hanya berlaku untuk pembelian Lucid Air Sedan, bukan SUV Gravity yang baru diluncurkan.
Tawaran ini berlaku hingga akhir Maret, sehingga pemilik Tesla yang ingin beralih harus segera mengambil keputusan.
Persaingan sengit ini tidak hanya melibatkan Lucid. Ford juga turut meramaikan pasar dengan menawarkan conquest deal untuk pemilik Tesla yang ingin beralih ke kendaraan listrik buatan Amerika. Langkah ini mengikuti jejak Polestar, yang bahkan menawarkan diskon hingga 20.000 dolar AS untuk kendaraan listriknya.
“Perang penawaran ini membuktikan bahwa pasar kendaraan listrik semakin kompetitif. Insentif terus-menerus ditawarkan, jadi jika Anda melewatkan kesempatan ini, kemungkinan besar akan ada tawaran lain dalam waktu dekat,” kata seorang analis otomotif.
Fenomena ini menunjukkan bahwa preferensi mobil tidak lagi sekadar soal spesifikasi teknis, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai politik dan pribadi pemiliknya. Dengan kontroversi yang melingkupi Tesla, merek-merek lain melihat peluang untuk merebut pangsa pasar dengan menawarkan insentif yang menarik.
-

Berisiko Terdampar di ISS seperti Suni Williams dan Butch Wilmore, Terkuak Gaji Astronaut NASA – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua astronaut badan antariksa Amerika Serikat (NASA), Suni Williams dan Butch Wilmore, yang awalnya dijadwalkan meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dalam misi uji terbang pada Juni 2024, mengalami perpanjangan masa tugas yang jauh di luar perkiraan.
Misi yang awalnya dirancang hanya berlangsung lebih dari seminggu berubah menjadi perjalanan luar angkasa selama 286 hari akibat kerusakan pada beberapa pendorong kapsul Starliner Boeing Calypso.
Setelah penundaan yang cukup lama, kedua astronaut ini akhirnya berhasil kembali ke Bumi pada 18 Maret 2025.
Bagi kebanyakan orang, situasi ini mungkin terdengar seperti mimpi buruk, namun bagi para astronaut, ini adalah bagian dari risiko yang melekat pada profesi mereka.
Meski penuh tantangan dan bahaya, gaji yang diterima oleh para astronaut NASA ternyata tidak sebesar yang dibayangkan.
Berdasarkan tingkat gaji NASA tahun 2024, seorang astronaut menerima bayaran sekitar 152.258 dolar AS atau setara dengan Rp2,5 miliar per tahun.
Jumlah ini sepertinya besar, tetapi jika dibandingkan dengan risiko yang dihadapi—mulai dari ancaman teknis, kondisi psikologis selama di orbit, hingga kemungkinan kegagalan misim, gaji ini bisa dikatakan relatif rendah.
Terungkap fakta, astronaut tidak mendapatkan tambahan kompensasi untuk lembur atau kondisi kerja yang berbahaya.
Mantan astronaut NASA, Mike Massimino, mengatakan kepada MarketWatch bahwa tidak ada upah bahaya, tidak ada lembur, dan tidak ada waktu kompensasi untuk mereka yang bekerja dalam kondisi ekstrem di luar angkasa.
NASA mengonfirmasi kepada Fortune, seorang astronaut hanya dibayar untuk 40 jam kerja per minggu, tanpa tambahan bayaran untuk hari libur atau akhir pekan.
Bahkan, tunjangan insidental yang mereka terima selama berada di luar angkasa hanya sekitar 5 dolar per hari, sehingga totalnya hanya sekitar 1.430 dolar AS untuk 286 hari di orbit.
Sebagai perbandingan, gaji tahunan seorang bankir di New York bisa mencapai 111.000 dolar AS atau Rp1,82 miliar, sementara seorang konsultan bisa mendapatkan hingga 137.000 dolar AS atau Rp2,25 miliar tanpa risiko terjebak di luar angkasa selama berbulan-bulan.
Dedikasi Seumur Hidup
Meskipun gaji yang diterima tidak sebanding dengan risikonya, profesi astronaut tetap menjadi impian bagi banyak orang, bagi Williams dan Wilmore, menjadi astronaut bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang dedikasi terhadap eksplorasi luar angkasa dan sains.
Profesi ini masih menarik banyak anak di seluruh dunia. Menurut studi Lego pada 2019, lebih dari 10 persen anak-anak di AS dan Inggris masih bercita-cita menjadi astronaut, menunjukkan betapa profesi ini tetap menjadi simbol petualangan dan kemajuan sains.
Pada akhirnya, meskipun gaji mereka tidak sebesar profesi lain yang lebih aman, astronaut seperti Williams dan Wilmore terus menjalankan tugasnya dengan penuh semangat.
Dedikasi mereka membuktikan bahwa eksplorasi luar angkasa bukan hanya pekerjaan, melainkan panggilan jiwa yang menuntut pengorbanan besar demi kemajuan ilmu pengetahuan dan umat manusia.
-

4 Fakta Staf PBB Tewas Akibat Serangan di Jalur Gaza
Jakarta –
Staf Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) tewas akibat bahan peledak yang dijatuhkan ke arah sebuah gedung di Kota Deir el-Balah, Gaza. PBB mendesak serangan ini diselidiki secara tuntas.
“Sebuah bahan peledak dijatuhkan atau ditembakkan ke infrastruktur dan meledak di dalam gedung,” pernyataan UNOPS dilansir AFP, Rabu (19/3/2025).
Akibat ledakan itu, sedikitnya 5 orang yang berada dalam gedung itu dilaporkan terluka.
1. UNOPS: Ini Bukan Kecelakaan!
Pimpinan UNOPS merasa ‘terkejut dan terpukul’ terkait kabar tewasnya salah satu staf UNOPS.
“Ini bukan kecelakaan,” kata Direktur Eksekutif UNOPS, Jorge Moreira da Silva.
“Saya terkejut dan sedih mendengar berita tragis ini,” katanya.
Dua orang, termasuk seorang karyawan PBB, tewas dalam serangan di salah satu gedung PBB di Deir el-Balah, di Jalur Gaza bagian tengah, kata seorang sumber PBB kepada AFP.
2. Sekjen PBB Tuntut Penyelidikan
Kerusakan di Gaza akibat serangan Israel (Foto: REUTERS/Hatem Khaled Purchase Licensing Rights)
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, terkejut dengan kematian seorang staf PBB akibat serangan di Jalur Gaza itu. Guterres menuntut penyelidikan penuh terhadap kematian staf PBB tersebut.
Juru bicara untuk Sekjen PBB, Farhan Haq, seperti dilansir AFP, Kamis (20/3), mengatakan bahwa Guterres “sangat sedih dan terkejut mengetahui kematian seorang anggota staf Kantor Layanan Proyek Perserikatan Bangsa-Bangsa, ketika dua wisma tamu PBB di Deir al-Balah terkena serangan”.
“Lokasi semua tempat PBB diketahui oleh pihak-pihak yang berkonflik, yang terikat oleh hukum internasional untuk melindunginya dan menjaga kekebalan mutlak,” ucap Haq dalam konferensi pers di New York, Amerika Serikat (AS).
“Sekretaris Jenderal mengutuk keras semua serangan terhadap personel PBB dan menyerukan penyelidikan menyeluruh,” tegasnya.
3. Total 280 Staf PBB Tewas di Perang Gaza
Haq menambahkan bahwa kematian itu menambah jumlah staf PBB yang tewas di Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober 2023 menjadi sedikitnya 280 orang.
Kematian staf PBB itu terjadi ketika militer Israel kembali melancarkan pengeboman besar-besaran di Jalur Gaza, yang merusak ketenangan yang menyelimuti daerah kantong Palestina itu sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari lalu.
Haq mengatakan masih terlalu dini untuk “menentukan tanggung jawab” terkait serangan mematikan itu. Namun dia menyebut ledakan itu bukan akibat ranjau atau persenjataan yang belum meledak, melainkan disebabkan oleh proyektil yang “dijatuhkan atau ditembakkan ke infrastruktur dan meledak di dalam gedung”.
“Kami tidak mengetahui apakah itu ditembakkan dari darat, dari laut, dari udara,” ucapnya.
4. Israel Buka Penyelidikan
Israel meluncurkan penyelidikan atas kematian staf PBB pada Rabu (19/3) tersebut. Militer Tel Aviv membantah telah bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan staf PBB itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, seperti dilansir AFP, Kamis (20/3), mengatakan bahwa insiden yang menewaskan staf PBB di Jalur Gaza itu sedang diselidiki.
“Kami menyatakan kesedihan atas kematian seorang warga negara Bulgaria, seorang pekerja PBB, hari ini di Jalur Gaza,” ucap Marmorstein dalam pernyataannya pada Rabu (19/3) waktu setempat.
“Situasi seputar insiden itu sedang diselidiki,” tegasnya.
Marmorstein menambahkan bahwa “pemeriksaan awal tidak menemukan hubungan… apa pun” dengan aktivitas militer Israel.
Lihat juga Video ‘Serangan Udara Israel Tewaskan 14 Orang di Gaza Utara’:
Halaman 2 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

Momen Tak Terduga Astronaut NASA Pulang ke Bumi Muncul di Laut
Jakarta, CNBC Indonesia – Astronaut NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, akhirnya kembali setelah terdampar di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama sembilan bulan.
Keduanya terjebak pada Juni setelah pesawat ruang angkasa Starliner milik Boeing bermasalah dan dianggap tidak layak untuk membawa mereka pulang karena sejumlah masalah teknis.
Setelah berhasil melakukan pendaratan di Teluk Meksiko, Williams dan Wilmore disambut oleh kawanan lumba-lumba yang tampak penasaran.
Ini menjadi sebuah pengalaman yang menenangkan setelah para astronaut terlempar berbulan-bulan di luar angkasa di tengah-tengah sirkus yang penuh dengan muatan politik.
Foto: Lumba-lumba muncul saat Astronot terjun ke laut. (Dok. SpaceX/NASA)
Lumba-lumba muncul saat Astronot terjun ke laut. (Dok. SpaceX/NASA)CEO SpaceX Elon Musk dan presiden Donald Trump telah mengubah kembalinya pasangan ini menjadi sebuah seruan, dengan menyalahkan berbagai penundaan pada pemerintahan Biden dan memicu pertengkaran sengit antara miliarder ini dan beberapa mantan astronaut dan astronaut yang masih aktif.
Namun pada akhirnya, pendaratan kedua astronaut berjalan lancar, dengan kehadiran lumba-lumba yang siap menyambut mereka kembali ke rumah.
Rekaman drone menunjukkan sirip lumba-lumba bermunculan di sekitar pesawat ruang angkasa Crew Dragon saat pesawat itu melayang di air.
“Di sini, di layar Anda, kita dapat melihat lumba-lumba, sebenarnya, yang ingin datang dan bermain dengan Dragon,” kata pembawa acara webcast dan manajer rekayasa sistem kualitas SpaceX Kate Tice selama siaran langsung pendaratan, dikutip dari Futurism, Kamis (20/3/2025).
Selama beberapa menit, lumba-lumba berenang dengan penuh semangat di sekitar pesawat yang tidak biasa itu. Sementara para insinyur bersiap untuk mengangkut Dragon ke kapal tongkang di dekatnya.
Ternyata, bukan hanya lumba-lumba yang penasaran yang berada sangat dekat dengan proses pemulihan Dragon.
Kapal-kapal pengibar bendera Trump juga mendekati pesawat ruang angkasa untuk melihat lebih dekat, meskipun ada asap beracun yang mengepul di area tersebut.
“Saya pikir seluruh Amerika sangat ingin melihat kapsul mendarat di air, tapi ya, ini adalah sesuatu yang harus kita lakukan dengan lebih baik di lain waktu,” kata administrator NASA, Jim Bridenstine.
“Kurangnya perhatian terhadap keselamatan ini adalah sesuatu yang ditanggapi dengan sangat serius oleh Penjaga Pantai,” kata juru bicara Penjaga Pantai kepada New York Times.
Untungnya, lumba-lumba tersebut tidak terlihat berada dalam jarak aman ketika melihat pesawat luar angkasa yang mendarat.
“Itu sangat menyenangkan untuk dilihat,” kata direktur manajemen misi SpaceX Dragon, Sarah Walker.
(fab/fab)
-

Stafnya Tewas Akibat Serangan di Gaza, Sekjen PBB Tuntut Penyelidikan
New York –
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, terkejut dengan kematian seorang staf PBB akibat serangan yang menghantam sebuah gedung PBB di Jalur Gaza. Guterres menuntut penyelidikan penuh terhadap kematian staf PBB tersebut.
Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) mengumumkan tewasnya salah satu pegawai mereka di Jalur Gaza ketika sebuah gedung PBB yang ada di pusat kota Deir al-Balah dihantam “senjata peledak” yang tidak diketahui sumbernya. Sekitar lima orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu.
Juru bicara untuk Sekjen PBB, Farhan Haq, seperti dilansir AFP, Kamis (20/3/2025), mengatakan bahwa Guterres “sangat sedih dan terkejut mengetahui kematian seorang anggota staf Kantor Layanan Proyek Perserikatan Bangsa-Bangsa, ketika dua wisma tamu PBB di Deir al-Balah terkena serangan”.
“Lokasi semua tempat PBB diketahui oleh pihak-pihak yang berkonflik, yang terikat oleh hukum internasional untuk melindunginya dan menjaga kekebalan mutlak,” ucap Haq dalam konferensi pers di New York, Amerika Serikat (AS).
“Sekretaris Jenderal mengutuk keras semua serangan terhadap personel PBB dan menyerukan penyelidikan menyeluruh,” tegasnya.
Haq menambahkan bahwa kematian itu menambah jumlah staf PBB yang tewas di Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober 2023 menjadi sedikitnya 280 orang.
Kematian staf PBB itu terjadi ketika militer Israel kembali melancarkan pengeboman besar-besaran di Jalur Gaza, yang merusak ketenangan yang menyelimuti daerah kantong Palestina itu sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari lalu.
Haq mengatakan masih terlalu dini untuk “menentukan tanggung jawab” terkait serangan mematikan itu. Namun dia menyebut ledakan itu bukan akibat ranjau atau persenjataan yang belum meledak, melainkan disebabkan oleh proyektil yang “dijatuhkan atau ditembakkan ke infrastruktur dan meledak di dalam gedung”.
“Kami tidak mengetahui apakah itu ditembakkan dari darat, dari laut, dari udara,” ucapnya.
Kepala UNOPS, Jorge Moreira da Silva, dalam pernyataannya menyebut apa yang terjadi di Deir al-Balah itu bukan kecelakaan. “Ini bukan kecelakaan. Serangan-serangan terhadap tempat-tempat kemanusiaan merupakan pelanggaran hukum internasional,” sebutnya.
Dia menegaskan bahwa para personel PBB dan tempat-tempat milik PBB “harus dilindungi oleh semua pihak”.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

Bagaimana Pemerintah Baru Suriah Bisa Inklusif?
Damaskus –
“Satu, satu, satu! Rakyat Suriah itu satu!” Sejak protes antipemerintah dimulai di Suriah lebih dari satu dekade yang lalu, ini menjadi salah satu teriakan paling populer dalam demonstrasi. Namun, pada saat yang bersamaan, seruan ini sebenarnya tidak mencerminkan kenyataan sehari-hari di Suriah.
Sebelum perang saudara Suriah dimulai, sekitar 68% warga Suriah adalah muslim Sunni. Sekitar 9% hingga 13% adalah anggota kelompok etnoreligius Alawi atau Alawite, dan sekitar 8% hingga 10% berasal dari etnis Kurdi. Selain itu, ada juga kelompok Druze, Kristen, Armenia, Circassian, Turkmen, Palestina, dan Yazidi.
Selama keluarga Bashar al Assad berkuasa, mereka memanfaatkan perbedaan di antara berbagai kelompok di Suriah untuk mempertahankan kendali kekuasaan.
Namun, sejak rezim otoriter itu digulingkan pada bulan Desember lalu, Uni Eropa dan negara-negara lain menegaskan bahwa untuk mencabut sanksi, semua komunitas di Suriah harus bisa diikutsertakan dalam pemerintah yang baru.
‘Kesenjangan yang signifikan’
Akhir minggu lalu, pemerintah sementara Suriah merilis versi pertama dari konstitusi baru negara itu, yang bersifat sementara.
Dalam konstitusi ini, para ahli konstitusi mencatat bahwa tidak ada penyebutan tentang kelompok minoritas di Suriah. Warga setempat juga mengeluhkan kurangnya keterwakilan kelompok-kelompok etnis dan sektarian dalam acara Dialog Nasional Suriah baru-baru ini.
Selain itu, seperti yang disoroti oleh Karam Shaar Advisory, sebuah konsultan yang mengkhususkan diri dalam ekonomi Suriah, pemerintah sementara masih sangat terkait dengan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok pemberontak yang memimpin serangan yang menggulingkan diktator Suriah, Bashar Assad, pada awal Desember tahun lalu.
“Ini sebagian bisa dimaklumi mengingat kondisi luar biasa saat pelantikan dilakukan,” tulis Advisory, seraya menambahkan bahwa jika ini berlanjut, akan menjadi masalah.
Bagaimana menjamin representasi?
Orang-orang Suriah sendiri tampaknya tidak yakin bahwa sistem kuota akan berhasil. “Banyak kelompok minoritas, dan ini adalah kenyataannya,” tutur Alaa Sindian, yang berusia 32 tahun, seorang muslim Syiah yang melarikan diri dari Suriah selama perang setelah dikejar oleh pemerintah Assad, tetapi baru-baru ini kembali ke Damaskus.
“Namun, pada saat yang bersamaan, saya pribadi tidak ingin melihat kursi di parlemen hanya diperuntukkan bagi kaum Syiah, Alawi (lAlawite), atau sekte lainnya,” ungkapnya kepada DW.
“Pemerintah harus mencari individu yang berkualitas dari dalam kelompok minoritas.”
Ini bukan sikap yang tidak biasa. Dalam riset dengan metode kelompok diskusi terfokus yang diadakan pada pertengahan 2024 oleh Swisspeace, sebuah lembaga yang berbasis di Basel, Swiss, yang meneliti pembangunan perdamaian, peserta diskusi asal Suriah menyatakan mereka tidak menginginkan sistem kuota karena mereka telah melihat bagaimana sistem ini diterapkan di Irak dan Lebanon, yang menimbulkan masalah jangka panjang.
“Dalam pertemuan dengan komunitas internasional, sering kali ada fokus pembicaraan pada perlindungan minoritas,” tambah Anna Myriam Roccatello, Wakil Direktur Eksekutif di International Center for Transitional Justice (ICTJ) yang berbasis di New York.
“Namun, banyak orang Suriah yang saya ajak bekerja sama, baik di pemerintahan maupun masyarakat sipil, lebih resisten terhadap hal ini. Apa yang terjadi di Lebanon sangat menonjol di benak mereka dan pembagian cabang-cabang pemerintahan di sana adalah sesuatu yang sangat mereka benci,” catat Roccatello.
Apa yang salah di Irak dan Lebanon?
Di Lebanon, Perjanjian Taif tahun 1989 mengakhiri perang saudara negara itu dan mengalokasikan bagaimana kelompok-kelompok sektarian yang berbeda, yang sebelumnya saling bertempur, harus terwakili suaranya dalam pemerintahan.
Di Irak, setelah invasi AS pada 2003 dan berakhirnya kediktatoran di sana, otoritas AS memutuskan bahwa kekuasaan harus dibagi antara tiga kelompok demografis utama negara itu.
Namun, Alaa Sindian juga berpikir bahwa harus ada forum-forum berbeda di mana minoritas Suriah dapat didengar dan diberdayakan.
“Saya menentang kuota sektarian, baik di pemerintahan maupun di tempat lain,” tambah Shadi al-Dubisi, seorang aktivis masyarakat sipil Druze berusia hampir 30 tahun.
“Saya mendukung ide pemerintahan teknokratik, di mana individu dilihat berdasarkan kompetensi dan kemampuan, daripada afiliasi sektarian, agama, atau etnis mereka,” katanya kepada DW. Dalam ilmu politik, sistem ini dikenal sebagai “konvensional” atau “konsosiasional.”
“Gagasan di balik konvensionalisme adalah memberi setiap kelompok etnis dan agama suara dalam pemerintahan untuk memastikan kebutuhan mereka terpenuhi,” tulis peneliti Nour Mohsen dalam makalah 2021 untuk jurnal Flux: International Relations Review.
“Namun, pada akhirnya ini adalah sistem yang gagal untuk mengelola pluralisme etnis dan agama,” dia berpendapat, “karena hal itu mengarah pada sektarianisme, yang menyebabkan ketidakstabilan akibat korupsi.”
Meskipun sistem konvensional telah mengakhiri konflik, sistem ini menyebabkan masalah dalam jangka panjang, termasuk kepemimpinan yang tidak kompeten atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan hak istimewa. Ini juga berarti prioritas agama atau sektarian selalu menjadi bagian dari politik, bahkan jika pemilih lokal tidak menginginkannya.
“Hal ini juga membuka pintu untuk campur tangan asing,” ujar Mohsen. “Kesetiaan yang lebih kuat pada sekte daripada pada negara telah membuat setiap kelompok politik etnis atau agama mencari dukungan dari kelompok serupa di negara lain.”
Apa yang harus dilakukan Suriah?
Sayangnya, tidak ada formula mudah untuk memastikan bahwa semua orang mendapatkan suara dalam pemerintahan pascakonflik.
Untuk setiap strategi yang mungkin mendorong representasi yang lebih baik untuk minoritas, ada argumen tandingan.
Misalnya, federalisme adalah opsi lain, sistem yang digunakan oleh beberapa demokrasi terbesar dan paling kompleks di dunia, termasuk Jerman, AS, dan Rusia.
Sistem federal memiliki dua tingkat pemerintahan: Satu beroperasi di tingkat nasional dan yang lainnya di tingkat subnasional, atau negara bagian. Yang pertama sering kali bertanggung jawab atas hal-hal seperti pertahanan nasional dan kebijakan luar negeri, sementara yang kedua membuat keputusan di tingkat yang lebih lokal, tetapi juga dapat mempengaruhi pemerintahan nasional.
Namun, bahkan sistem seperti ini tergantung pada keadaan dan bisa “digunakan untuk menyembunyikan dominasi oleh beberapa komunitas etnis atas yang lainnya,” tulis John McGarry, seorang profesor studi politik di Queen’s University di Ontario, Kanada, dalam makalahnya di tahun 2024.
Dia menunjukkan bagaimana Afrika Selatan pada masa apartheid membentuk “tanah air independen” untuk berbagai komunitas Afrika, padahal pada kenyataannya, minoritas kulit putih tetap berkuasa.
Semua ini bergantung pada situasi yang sangat bervariasi, tandas Sahar Ammar, seorang pejabat program di Swisspeace dan peneliti utama proyek pembagian kekuasaan Suriah organisasi tersebut.
“Pemerintah harus inklusif, tetapi harus didukung oleh proses dari bawah ke atas di tingkat lokal, untuk membina budaya dialog dan membangun kembali kepercayaan,” demikian dia berpendapat, sambil menambahkan bahwa hal ini akan menjadi kelanjutan alami dari upaya masyarakat sipil Suriah baru-baru ini.
Semua ini juga membutuhkan waktu, imbuh Roccatello dari ICTJ. “Meski internasional cemas, kita perlu memberi orang Suriah ruang untuk mencari solusi mereka sendiri,” katanya kepada DW.
“Hak-hak dasar, termasuk hak-hak minoritas, tentu harus digunakan sebagai parameter… tetapi saat ini, kita bahkan belum berada dalam situasi di mana kita bisa menilai dengan pasti kesediaan pemerintah saat ini untuk melakukannya karena mereka masih menghadapi kurangnya kontrol dan keamanan di sebagian besar negara.”
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

Analis Bank of New York nilai tekanan di IHSG tak akan merambat jauh
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Analis Bank of New York nilai tekanan di IHSG tak akan merambat jauh
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Rabu, 19 Maret 2025 – 14:57 WIBElshinta.com – Kepala Strategi Makro Asia Pasifik Bank of New York (BNY) Aninda Mitra menilai pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat terjadi pada Selasa (18/3) tidak akan merambat jauh ke pasar valuta asing (valas) serta obligasi, mengingat pasokan dolar AS yang melimpah serta kepemilikan asing atas surat utang pemerintah masih rendah.
“Saya tidak akan mengesampingkan tekanan yang moderat, tetapi masih diragukan apakah ini pasti akan menyebar lebih luas ke valuta asing dan obligasi,” ungkap Aninda di Jakarta, Rabu.
Aninda menjelaskan, kerentanan Indonesia yang lebih luas terhadap pembalikan cepat modal asing tampak lebih rendah daripada sebelumnya.
Pertumbuhan yang melambat ditambah dengan peraturan yang lebih ketat tentang devisa hasil ekspor akan memastikan likuiditas dolar yang cukup di dalam negeri sehingga rupiah bisa lebih stabil.
Kepemilikan asing atas obligasi rupiah tetap rendah, sekitar 15 persen dari total keseluruhan.
“Angka tersebut jauh di bawah puncak prapandemi yang mencapai hampir 40 persen. Sebagian besar kepemilikan ini mungkin juga dilindungi nilai valuta asing,” terangnya.
Adapun pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa kemarin (18/3), IHSG tercatat sempat ditutup melemah 395,87 poin atau 6,12 persen ke posisi 6.076,08.
Sementara itu, indeks LQ45 tercatat turun 38,27 poin atau 5,25 persen ke posisi 691,08.
Imbas dari pelemahan tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Pembekuan perdagangan dipicu oleh penurunan IHSG yang mencapai lebih dari 5 persen.
Sumber : Antara
-

Google Rela Bayar Rp 529 Triliun demi Teknologi Israel
Jakarta, CNBC Indonesia – Google dilaporkan akan membeli perusahaan rintisan asal Israel, Wiz, dengan nilai sekitar US$ 32 miliar (sekitar Rp529 triliun). Akuisisi ini menjadi yang terbesar dalam sejarah Google.
Alphabet, induk perusahaan Google ini mengatakan, akuisisi ini bertujuan meningkatkan penawaran keamanan cloud perusahaan di tengah ancaman yang berkembang akibat kecerdasan buatan (AI).
Perusahaan menyebut seiring dengan peningkatan keamanan siber, akuisisi ini diharapkan dapat mempertajam keunggulan mereka dalam persaingan komputasi awan dengan Amazon.com dan Microsoft.
Kesepakatan blockbuster ini akan membuat Wiz menjadi bagian dari unit cloud Google dan memperkuat upaya perusahaan dalam solusi keamanan siber yang digunakan perusahaan untuk menghilangkan risiko-risiko kritis.
Harganya yang tinggi dari transaksi tersebut membuat Alphabet percaya diri bahwa pembelian ini akan disetujui oleh Gedung Putih, di tengah era pemerintahan Trump banyak ikut campur dalam kesepakatan-kesepakatan besar dan menjanjikan pengawasan yang ketat terhadap perusahaan-perusahaan teknologi besar.
Untuk memastikan akuisisi ini, Alphabet harus menyetujui harga yang lebih tinggi dari tawaran yang diberikan tahun lalu senilai US$23 miliar untuk Wiz, yang ditolak oleh perusahaan rintisan tersebut.
Perusahaan ini dihargai sebesar US$12 miliar dalam putaran pendanaan pada Mei lalu, dengan lebih dari US$500 juta dalam pendapatan berulang tahunan pada pertengahan 2024.
Sumber mengatakan bahwa kedua belah pihak tetap melakukan kontak bahkan setelah penolakan dari Wiz tahun lalu, karena CEO Google Cloud, Thomas Kurian, tetap konsisten dengan keinginannya mengakuisisi perusahaan keamanan cloud itu.
Pembicaraan tersebut meningkat dalam dua bulan terakhir setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih, kata sumber-sumber yang mengetahui kesepakatan ini, dikutip dari Reuters, Rabu (19/3/2025).
Trump telah mengatakan bahwa ia akan melanjutkan pengawasan ketat terhadap perusahaan raksasa teknologi.
Wiz bekerja sama dengan penyedia layanan cloud seperti Amazon Web Services, Microsoft Azure serta Google Cloud. Morgan Stanley, BMW, serta LVMH adalah beberapa dari korporasi besar yang menggunakan layanan perusahaan yang bermarkas di New York dan Tel Aviv itu.
Produk Wiz akan terus tersedia di seluruh layanan cloud utama lainnya. Alphabet berharap kesepakatan ini akan selesai pada 2026 mendatang, tergantung pada persetujuan dari pihak regulator.
(dem/dem)

