kab/kota: New York

  • Geger Rahasia Negara Bocor di Grup Chat Istri dan Keluarga

    Geger Rahasia Negara Bocor di Grup Chat Istri dan Keluarga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth lagi-lagi ketahuan ceroboh soal rahasia negara. Laporan terbaru menyatakan ia membagikan rencana serangan militer di Yaman lewat aplikasi chat Signal ke istri dan keluarganya.

    Laporan The New York Times yang dikutip oleh The Verge menyatakan bahwa grup chat Signal berisi para pejabat pemerintah AS bukan satu-satunya tempat Hegseth berbagi informasi soal rencana serangan militer AS di Yaman. Hegseth juga membagikan rahasia tersebut di dalam grup chat yang berisi istrinya dan puluhan anggota keluarga serta kenalannya. 

    Informasi yang dibagikan oleh Hegseth, antara lain adalah, jadwal penerbangan pesawat tempur F/A-18 Hornets dalam aksi pengeboman target kelompok Houthi di Yaman.

    Grup chat tersebut sudah ada sejak Januari, sebelum Hegseth diangkat menjadi Menteri Pertahanan AS. Hegseth membuat sendiri grup chat tersebut. Nama grup chat tersebut adalah “Defense | Team Huddle”.

    Hegseth mengakses grup chat Signal tersebut dan mengirim informasi serangan AS menggunakan HP pribadinya, bukan HP yang disediakan oleh pemerintah. Narasumber NYT menyatakan biasanya Hegseth tidak berbagi informasi operasi militer yang sensitif di grup chat tersebut.

    Pejabat pemerintah AS telah memberikan konfirmasi soal keberadaan “grup chat informal” dan mengklaim tidak ada informasi rahasia yang didiskusikan di dalamnya.

    Namun, menurut The New York Times, staf Hegseth sudah berulang kali memperingatkan agar dirinya tidak membagikan detail soal operasi militer di grup chat Signal. Hegshet juga sudah berulang kali diminta untuk hanya membicarakan urusan pekerjaan di HP yang disediakan pemerintah.

    (dem/dem)

  • Lagi! Menhan AS Bocorkan Rencana Serangan ke Yaman di Grup Chat

    Lagi! Menhan AS Bocorkan Rencana Serangan ke Yaman di Grup Chat

    Jakarta

    Parah! Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat Pete Hegseth kembali membagikan informasi tentang rencana serangan udara AS di Yaman dalam grup chat atau obrolan Signal pribadi yang mencakup istri, saudara laki-lakinya, dan pengacara pribadinya. Demikian dilaporkan media ternama New York Times pada hari Minggu (20/4) waktu setempat.

    AFP tidak dapat memverifikasi laporan Times tersebut secara independen. Ini merupakan kedua kalinya bos Pentagon itu disebut membagikan informasi militer yang sensitif pada aplikasi pesan komersial dengan orang-orang yang tidak berwenang.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (21/4/2025), bulan lalu, majalah The Atlantic mengungkapkan bahwa pemimpin redaksinya secara tidak sengaja disertakan dalam obrolan Signal, di mana para pejabat termasuk Hegseth dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz membahas soal serangan terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman tersebut, yang terjadi pada tanggal 15 Maret.

    Terungkapnya kebocoran ini memicu kegemparan. Penyelidikan Inspektur Jenderal Pentagon terhadap kebocoran tersebut sedang berlangsung.

    Pada hari Minggu, Times melaporkan bahwa Hegseth telah membagikan informasi tentang serangan 15 Maret yang sama dengan grup obrolan Signal kedua.

    Informasi yang dibagikan “termasuk jadwal penerbangan jet tempur F/A-18 Hornet yang menargetkan Houthi di Yaman,” demikian laporan surat kabar tersebut.

    Media tersebut mengatakan bahwa tidak seperti kebocoran yang tidak disengaja, di mana jurnalis Jeffrey Goldberg secara keliru dimasukkan ke dalam grup, obrolan grup ini dibuat sendiri oleh Hegseth. Sedangkan obrolan yang satunya diprakarsai oleh Waltz.

    Lihat Video ’12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Serangan AS di Yaman’:

    “Istrinya dan sekitar selusin orang lain dari lingkaran dalam pribadi dan profesionalnya pada bulan Januari, sebelum ia dikukuhkan sebagai menteri pertahanan,” demikian laporan Times, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

    Istri Hegseth, Jennifer, adalah seorang jurnalis dan mantan produser Fox News. Grup tersebut juga mencakup saudara laki-lakinya Phil dan Tim Parlatore, yang keduanya bertugas di Pentagon.

    Parlatore juga terus bertugas sebagai pengacara pribadi Hegseth, demikian laporan Times.

    Pentagon tidak segera menanggapi permintaan komentar AFP.

    Presiden AS Donald Trump sebagian besar menyalahkan Waltz atas kebocoran sebelumnya, tetapi telah menolak seruan untuk memecat pejabat-pejabat tinggi atas kebocoran tersebut. Trump bersikeras pada apa yang disebutnya sebagai keberhasilan serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman.

    Lihat Video ’12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Serangan AS di Yaman’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempar Media AS Sebut Kyiv ‘Kota Rusia’, Ukraina Marah!

    Gempar Media AS Sebut Kyiv ‘Kota Rusia’, Ukraina Marah!

    Kyiv

    Ukraina marah pada media terkemuka Amerika Serikat (AS), Fox News, yang menyebut ibu kotanya, Kyiv, sebagai “kota Rusia”. Otoritas Kyiv menuntut permintaan maaf dari Fox News, dan meminta dilakukannya penyelidikan atas siaran kontroversialnya pada saat Hari Paskah kemarin.

    Sejumlah media lokal Ukraina, termasuk kantor berita RBC-Ukraine, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (21/4/2025), melaporkan bahwa Fox News menayangkan rekaman kebaktian Paskah yang berlangsung di seluruh dunia, termasuk kebaktian di Moskow yang dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Stasiun televisi yang berbasis di New York itu juga membagikan rekaman kebaktian yang berlangsung di ibu kota Ukraina, yang awalnya melabeli kebaktian itu digelar di “Kyiv, Ukraina”.

    Namun kemudian teks pada layar tiba-tiba berubah menjadi “Kyiv, Rusia”, yang dilaporkan ditayangkan selama sekitar 20 menit sebelum diperbaiki.

    “Jika ini ada kesalahan dan bukan pernyataan politik yang disengaja, harus ada permintaan maaf dan penyelidikan terhadap siapa yang melakukan kesalahan itu,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, dalam pernyataannya via media sosial X.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam pernyataan terpisah via X, berterima kasih kepada media massa karena telah “berbagi kebenaran tentang apa yang terjadi” di tengah gencatan senjata Paskah yang dideklarasikan Putin sehari sebelumnya.

    “Daripada menyiarkan ibadah keagamaan dari Moskow, fokusnya seharusnya pada tekanan kepada Moskow agar benar-benar berkomitmen pada gencatan senjata penuh dan mempertahankannya setidaknya selama 30 hari setelah Paskah — untuk memberikan kesempatan nyata bagi diplomasi,” kata Zelensky.

    Putin, pada Sabtu (19/4), menetapkan gencatan senjata sepihak selama 30 jam dalam perang yang berkecamuk di Ukraina. Putin berargumen bahwa keberhasilan atau kegagalan penghentian pertempuran itu akan menunjukkan kesiapan dan kapasitas Kyiv untuk mencari penyelesaian damai atas konflik tersebut.

    Sebagai respons, Zelensky mengatakan negaranya akan meniru tindakan Rusia, dengan menyatakan bahwa Ukraina mengusulkan untuk memperpanjang gencatan senjata selama 30 hari setelah Paskah Ortodoks “jika gencatan senjata sepenuhnya benar-benar terjadi”.

    Gencatan senjata selama 30 jam yang ditetapkan Putin itu dimulai pada pukul 18.00 sore waktu Moskow, dan akan berlanjut hingga Senin (21/4) tengah malam, meskipun Moskow dan Kyiv sejak itu saling menuduh telah melanggarnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Daftar 72 Perusahaan yang Melakukan PHK Sepanjang 2025

    Daftar 72 Perusahaan yang Melakukan PHK Sepanjang 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor teknologi masih terjadi hingga kuartal pertama 2025 ini. Berikut daftar 72 perusahaan teknologi dan startup yang melakukan PHK pada 3 bulan pertama 2025. 

    Melansir TechCrunch, Minggu (20/4/2025), setidaknya lebih dari 22.000 pekerja industri teknologi menjadi korban PHK sepanjang 2025.

    Sementara, jumlah pemecatan terbanyak terjadi pada Februari lalu, yakni mencapai 16.084 PHK. Adapun PHK itu tak lepas dari adopsi artificial intelligence (AI) dan otomatisasi yang dilakukan sejumlah perusahaan.

    Berikut daftar PHK di sejumlah perusahaan teknologi sepanjang 2025:

    April

    1. GM

    General Motors Company atau GM melakukan PHK terhadap 200 orang karyawannya di Pabrik Zero di Detroit dan fasilitas Hamtramck di Michigan. perusahaan yang memproduksi mobil listrik itu melakukan PHK di tengah penurunan permintaan.

    2. Zopper

    Zopper telah memberhentikan sekitar 100 karyawan sejak awal 2025. Bahkan, perusahaan rintisan insurtech yang berbasisi di India itu melakukan PHK terhadap 50 karyawannya pada pekan ini.

    3.Turo

    Turo akan mengurangi tenaga kerjanya sebanyak 150 posisi menyusul keputusannya untuk tidak melanjutkan IPO. Perusahaan rintisan persewaan mobil yang berbasis di San Francisco itu memiliki sekitar 1.000 staf pada 2024.

    Perusahaan mengatakan PHK tersebut akan mendukung rencana pertumbuhan jangka panjangnya selama ketidakpastian ekonomi.

    4. GupShup

    GupShup memberhentikan sekitar 200 karyawan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas. Ini merupakan gelombang kedua PHK yang dialami perusahaan rintisan tersebut dalam lima bulan terakhir.

    Perusahaan sebelumnya memangkas sekitar 300 karyawan pada Desember 2024. Perusahaan rintisan ini berkantor pusat di San Francisco dan beroperasi di India.

    GupShup merupakan perusahaan AI percakapan yang didukung oleh Tiger Global dan Fidelity.

    5. Forto

    Dilaporkan telah memberhentikan 200 pekerjaan, yang memengaruhi sekitar sepertiga karyawannya. Perusahaan rintisan logistik asal Jerman tersebut juga sebelumnya telah mengurangi sejumlah besar staf penjualan.

    6. Wicresoft

    Wicresoft akan menghentikan operasinya di China. Hal ini akan berimbas pada PHK terhadap 2.000 karyawan.

    Adapun langkah tersebut dilakukan setelah Microsoft memutuskan untuk mengakhiri alih daya dukungan purna jual kepada Wicresoft di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.

    Wicresoft, perusahaan patungan pertama Microsoft di China itu didirikan pada 2022 dan beroperasi di AS, Eropa, dan Jepang. Perusahaan tersebut memiliki lebih dari 10.000 karyawan.

    7. Five9

    Five9 berencana untuk memangkas 123 pekerjaan, yang akan memengaruhi sekitar 4% dari tenaga kerjanya. Perusahaan perangkat lunak tersebut memprioritaskan area strategis utama seperti kecerdasan buatan untuk pertumbuhan yang menguntungkan.

    8. Google

    Google telah memberhentikan ratusan karyawan di divisi platform dan perangkatnya. Ini mencakup Android, ponsel Pixel, peramban Chrome, dan lainnya.

    Orang berjalan di depan tulisan Google

    9. Microsoft

    Microsoft sedang mempertimbangkan PHK tambahan yang dapat terjadi pada Mei. Perusahaan tersebut dikatakan sedang membahas pengurangan jumlah manajer menengah dan non-coder dalam upaya untuk meningkatkan rasio programmer terhadap manajer produk.

    10. Automattic

    Pengembang WordPress.com tersebut memberhentikan 16% tenaga kerjanya di seluruh departemen. Sebelum PHK, situs web perusahaan menunjukkan bahwa Automattic memiliki 1.744 karyawan. Jadi, lebih dari 270 staf telah diberhentikan.

    11. Canva

    Canva telah memberhentikan 10 hingga 12 penulis teknis sekitar sembilan bulan setelah memberi tahu karyawannya untuk menggunakan alat AI generative. Perusahaan, yang memiliki sekitar 5.500 staf pada 2024, dinilai sebesar US$26 miliar setelah penjualan saham sekunder pada 2024.

    Maret

    12. Northvolt

    Northvolt telah memberhentikan 2.800 karyawan. Hal ini berdampak pada 62% dari total stafnya. PHK tersebut terjadi beberapa Minggu setelah produsen baterai Swedia yang tengah berjuang itu mengajukan kebangkrutan.

    13. Block

    Block memberhentikan 931 karyawan. Jumlah ini mencapai sekitar 8% dari toal tenaga kerjanya. PHK dilakukan sebagai bagian dari reorganisasi perusahaan.

    Jack Dorsey, salah satu pendiri dan CEO perusahaan fintech tersebut, menulis dalam email bahwa PHK itu bukan karena alasan keuangan atau untuk mengganti pekerja dengan AI.

    14. Brightcove

    Brightcove telah memberhentikan 198 karyawan, yang merupakan sekitar dua pertiga dari tenaga kerjanya di AS. PHK tersebut terjadi sebulan setelah perusahaan diakuisisi oleh Bending Spoons, pengembang aplikasi Italia, seharga US$233 juta.

    Brightcove memiliki 600 karyawan di seluruh dunia, dengan 300 di AS per Desember 2023.

    15. Acxiom

    Acxiom dilaporkan telah memberhentikan 130 karyawan, atau 3,5% dari total tenaga kerjanya yang berjumlah 3.700 orang. Acxiom dimiliki oleh IPG.

    PHK terjadi hanya sehari setelah pemegang saham IPG dan Omnicom Group menyetujui potensi penggabungan perusahaan tersebut.

    15. Sequoia Capital

    Sequoia Capital berencana untuk menutup kantornya di Washington, D.C. Perusahaan pun memberhentikan tim kebijakannya di sana pada akhir Maret.

    Sequoia membuka kantornya di Washington lima tahun lalu untuk memperdalam hubungannya dengan para pembuat kebijakan. Tiga karyawan penuh waktu diperkirakan akan terpengaruh.

    16. Siemens

    Siemens mengumumkan rencana untuk memberhentikan sekitar 5.600 pekerjaan secara global dalam bisnis otomasi dan pengisian daya kendaraan listrik. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan daya saing.

    17. HelloFresh

    HelloFresh dikabarkan akan memberhentikan 273 karyawan. Perusahaan juga akan menutup pusat distribusinya di Grand Prairie, Texas dan melakukan konsolidasi ke lokasi lain di Irving untuk mengelola volume di wilayah tersebut.

    18. Otorio

    Otorio telah memangkas 45 karyawan. Jumlah ini lebih dari separuh tenaga kerja yang dimiliki. PHK dilakukan setelah perusahaan diakuisisi oleh perusahaan keamanan siber Armis senilai US$120 juta pada Maret 2025 lalu.

    19. ActiveFence

    ActiveFence disebut akan memangkas 22 karyawan. Jumlah ini mencapai 7% dari total tenaga kerjanya.

    Sebagian besar karyawan yang terdampak berdomisili di Israel karena perusahaan tersebut tengah menjalani proses perampingan.

    Perusahaan keamanan siber yang berkantor pusat di New York dan Tel Aviv ini telah mengumpulkan US$100 juta dengan valuasi sekitar US$500 juta pada 2021.

    20. D-ID

    D-ID akan memangkas 22 pekerjaan, yang memengaruhi hampir seperempat dari total tenaga kerjanya. Hal ini menyusul pengumuman kemitraan strategis perusahaan rintisan AI tersebut dengan Microsoft.

    Nasa ….

  • iPhone Buatan AS Bakal Kalah dari ‘Made in China’, Ini Alasannya

    iPhone Buatan AS Bakal Kalah dari ‘Made in China’, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar iPhone di Amerika Serikat berpotensi terganggu, imbas kebijakan tarif dagang resiprokal Presiden AS Donald Trump kepada negara-negara mitra dagang utamanya. Negara-negara yang terdampak kebijakan Trump itu merupakan pusat lini produksi Apple untuk iPhone dan Mac, seperti China, India, Vietnam, dan Thailand.

    Maka, dengan adanya tarif resiprokal tersebut, akan membuat impor produk iPhone dari China lebih mahal, sehingga harga jualnya pun terancam naik di AS. Pengenaan tarif resiprokal itu sebetulnya cara Trump supaya produksi di dalam negerinya meningkat. Pertanyaan besarnya, jika Trump ingin iPhone dan Mac diproduksi di AS, apakah mungkin?

    Penjelasan Pakar

    Menurut Profesor Emeritus Duke University, Gary Gereffi, salah satu cara yang paling realistis buat Trump untuk menggapai cita-citanya itu adalah dengan merekonstruksi rantai pasokan.

    Perusahaan bisa mengalihkan manufaktur komponen utama ke Amerika Utara. Namun, masalah lain yang jadi sorotan adalah soal tenaga kerja. Perakitan di AS bakal membutuhkan lebih banyak tenaga kerja manusia dan juga robot.

    “Kita mengalami kekurangan tenaga kerja yang sangat parah. Dan telah kehilangan seni manufaktur skala besar,” jelas profesor bisnis Universitas Johns Hopkins, Tinglong Dai, dikutip dari Wall Street Journal.

    Pabrikan perakit iPhone di China, Foxconn, memperkerjakan 300 ribu pekerja. Untuk mencapai angka perekrutan itu, akan menjadi masalah besar bagi pabrik-pabrik di AS. Belum lagi soal standar gaji dan biaya lahan yang harus digelontorkan Apple. Perlu banyak biaya membangun iPhone asli AS. Meski harganya murah jika diproduksi AS, namun kualitasnya akan lebih buruk. Setidaknya pada awal pabrikan AS berjalan.

    “AS memiliki kapasitas memproduksi komponen smartphone di sejumlah area, namun bukan yang terbaik,” jelas Dai.

    Mac Pernah Gagal Diproduksi di AS

    Artikel New York Times tahun 2019 mengungkapkan Apple pernah berencana memproduksi Mac Pro di AS. Ini menjadi yang pertama kali perangkat diproduksi di sana. Sayang rencana tersebut sulit terlaksana. Tiga orang sumber yang dikutip dari laporan mengatakan pabrikan di Austin, Texas kesulitan menemukan sekrup yang cukup.

    Laporan itu mengatakan Apple sulit melakukan produksi karena kontraktor hanya bisa memproduksi paling banyak 1.000 sekrup dalam sehari. Pada akhirnya bisa menunda penjualan perangkat selama berbulan-bulan. Masalah ini bisa terselesaikan dengan mudah di China. Apple bisa mengandalkan pabrik yang bisa memproduksi sekrup khusus dalam jumlah besar dengan waktu singkat.

    New York Times menuliskan masalah ini menggambarkan tantangan Apple jika ingin memindahkan produksi ke luar China. Apple menemukan segalanya di China, dari skala, keterampilan, infrastruktur dan biaya untuk memproduksi perangkatnya.

    (arj/haa)

  • Gedung Putih Klaim Surat untuk Harvard Tanpa Izin dari Trump

    Gedung Putih Klaim Surat untuk Harvard Tanpa Izin dari Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gedung Putih mengklaim surat pemerintahan Presiden AS Donald Trump ke Universitas Harvard tertanggal 11 April 2025 adalah sebuah kekeliruan.

    Surat itu, sebagaimana diketahui, berisi tuntutan Gedung Putih terhadap Harvard seperti untuk menghapus prinsip-prinsip keberagaman, kesetaraan, dan inklusi atau Diversity, Equity, and Inclusion (DEI).

    Dilansir CNBC International, surat yang juga berisi tuntutan pemerintah supaya kampus itu menyaring mahasiswa internasional berdasarkan kekhawatiran ideologis dikirim tanpa izin administrasi Trump.

    Dua orang di Gedung Putih yang mengetahui kabar tersebut, namun enggan menyebutkan namanya dan mengabarkan ke New York Times bahwa isi surat itu asli, tetapi telah disalahgunakan dengan dikirim ke Harvard secara ilegal.

    “Ada berbagai laporan berbeda di dalam pemerintahan tentang bagaimana surat itu disalahgunakan,” menurut Times, dikutip Minggu (20/4/2025).

    Namun, seorang juru bicara Harvard mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada CNBC Internasional bahwa “surat yang diterima Harvard pada Jumat, 11 April, ditandatangani oleh tiga pejabat federal, diletakkan di atas kop surat resmi, dikirim dari kotak masuk email seorang pejabat senior federal, dan dikirim pada 11 April.”

    Surat tersebut ditandatangani oleh Josh Gruenbaum, komisaris Administrasi Layanan Umum, Sean R. Kevney, penjabat penasihat umum Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, dan Thomas E. Wheeler, penjabat penasihat umum Departemen Pendidikan.

    “Jangan meragukan keaslian atau keseriusan isinya,” kata juru bicara Harvard yang tidak disebutkan secara detail identitasnya.

    “Namun, meskipun surat itu merupakan suatu kesalahan, tindakan yang diambil pemerintah minggu ini memiliki konsekuensi nyata terhadap para mahasiswa, karyawan, dan reputasi pendidikan tinggi Amerika di dunia,” ujar juru bicara itu.

    Gedung Putih belum menanggapi permintaan CNBC untuk mengomentari laporan New York Times.

    Surat tertanggal 11 April itu sebelumnya telah memicu perseteruan publik. Harvard secara tegas pada Senin lalu menolak tuntutan Gedung Putih yang tertuang dalam surat itu meski membahayakan pendanaan dari pemerintah pusat hampir US$ 9 miliar untuk kampus itu.

    Gedung Putih dengan cepat menanggapi respons Universitas Harvard itu dengan mengatakan akan membekukan sekitar US$ 2,2 miliar dalam bentuk hibah untuk universitas.

    Menurut New York Times, surat tertanggal 11 April itu muncul saat para ahli hukum atau pengacara di Universitas Harvard sedang berdialog dengan Gedung Putih tentang cara sekolah itu menangani antisemitisme dan isu-isu lainnya.

    (haa/haa)

  • Perundingan Nuklir Iran-AS di Roma: Apa Hasilnya? – Halaman all

    Perundingan Nuklir Iran-AS di Roma: Apa Hasilnya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat (AS) kembali digelar di Roma, dimediasi oleh Menteri Luar Negeri Oman, Badr bin Hamad al-Busaidi.

    Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari dialog sebelumnya yang berlangsung di Muscat, Oman, dan menjadi salah satu upaya penting dalam mencari kesepakatan mengenai program nuklir Iran.

    Dengan format yang bersifat tidak langsung, kedua pihak akan mendiskusikan batasan masing-masing serta kemungkinan mencapai kesepakatan.

    Siapa yang Memimpin Delegasi?
    Delegasi Iran: Siapa yang Terlibat?

    Delegasi Iran dipimpin oleh Menteri Luar Negeri dan negosiator nuklir senior, Abbas Araghchi.

    Ia didampingi oleh beberapa pejabat lainnya, termasuk Majid Takht-Ravanchi sebagai wakil politik dan Kazem Gharibabadi sebagai wakil hukum dan urusan internasional.

    Ali Shamkhani, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa delegasi Iran datang dengan wewenang penuh untuk mencapai kesepakatan komprehensif.

    Delegasi AS: Siapa yang Mengwakili?

    Dari pihak AS, Steve Witkoff, yang merupakan teman dekat mantan Presiden Donald Trump dan seorang pengembang properti asal New York, kembali ditunjuk sebagai pemimpin delegasi.

    Witkoff juga dikenal terlibat dalam berbagai perundingan terkait konflik lain di Timur Tengah, termasuk konflik Israel-Gaza dan Rusia-Ukraina.

    Apa Tujuan dari Pertemuan Ini?

    Ali Shamkhani mengungkapkan bahwa tujuan utama Iran adalah mencapai kesepakatan yang seimbang, berdasarkan sembilan prinsip.

    Prinsip-prinsip tersebut meliputi jaminan keseimbangan, pencabutan sanksi, penolakan terhadap model Libya dan UEA, serta penghindaran ancaman dari pihak ketiga, termasuk Israel.

    Iran menegaskan bahwa mereka tidak datang untuk menyerah dalam perundingan ini.

    Apa yang Dikatakan Donald Trump?

    Mantan Presiden AS, Donald Trump, menegaskan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir dalam bentuk apa pun.

    Ia menyatakan, “Saya mendukung penghentian Iran dari memiliki senjata nuklir.” Trump ingin Iran menjadi negara yang hebat dan makmur, tetapi tetap menolak keras kepemilikan senjata nuklir oleh Teheran.

    Ia juga memberikan peringatan bahwa jika Iran memiliki senjata nuklir, konsekuensi serius akan mengikuti.

    Apa Langkah Selanjutnya?

    Witkoff menekankan bahwa setiap kesepakatan yang dicapai dengan Iran harus mencakup penghentian total program pengayaan dan persenjataan nuklirnya.

    Ancaman untuk menggunakan kekuatan militer bersama Israel terhadap fasilitas nuklir Iran juga diungkapkan sebagai langkah yang mungkin diambil jika diperlukan.

    Pertemuan di Roma ini akan menjadi forum kunci dalam mengkaji langkah-langkah selanjutnya dalam perundingan nuklir ini.

    Dengan dinamika yang kompleks dalam perundingan ini, banyak yang berharap agar hasil dari pertemuan di Roma dapat membawa kemajuan menuju solusi damai dan menghindari ketegangan lebih lanjut di wilayah tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Mengapa AS Mengurangi Pasukan di Suriah? – Halaman all

    Mengapa AS Mengurangi Pasukan di Suriah? – Halaman all

    Militer Amerika Serikat (AS) sedang menjalani proses penarikan ratusan tentaranya dari Suriah.

    Langkah ini dijelaskan oleh Pentagon sebagai konsolidasi pasukan yang mencerminkan perubahan situasi keamanan di wilayah tersebut.

    Seperti apa rincian dari proses ini dan apa yang menjadi faktor pendorongnya?

    Apa yang Menjadi Dasar Penarikan Pasukan AS dari Suriah?

    Pernyataan dari Juru Bicara Pentagon, Sean Parnell, mengungkapkan bahwa konsolidasi pasukan ini dilakukan berdasarkan pengakuan keberhasilan AS dalam melawan ISIS. “Proses ini akan dilakukan secara bertahap dan berbasis kondisi,” katanya, sambil menyebut bahwa jumlah pasukan AS di Suriah akan dikurangi menjadi kurang dari 1.000 orang dalam beberapa bulan ke depan.

    Keputusan ini mengingatkan pada upaya penarikan total pasukan oleh mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2018, yang juga diiringi dengan protes dari kalangan petinggi militer saat itu.

    Seberapa Banyak Pasukan yang Ditarik dan Dimana?

    The New York Times melaporkan bahwa AS akan menutup tiga dari delapan pos militernya di timur laut Suriah.

    Sekitar 600 personel diperkirakan akan ditarik dari beberapa lokasi, termasuk Mission Support Site Green Village dan fasilitas kecil lainnya.

    Ironisnya, meskipun proses penarikan sedang berlangsung, pemerintahan Biden sebelumnya justru menambah jumlah pasukan menjadi sekitar 2.000 orang di Suriah pada bulan Desember 2024.

    Peningkatan ini bertujuan untuk menghadapi ancaman dari ISIS dan milisi pro-Iran yang semakin aktif.

    Kenapa Jumlah Pasukan AS di Suriah Kembali ke Angka 900?

    Dengan pengurangan ini, jumlah pasukan AS akan kembali ke kisaran 900, angka yang sama yang dipertahankan setelah kekalahan ISIS pada tahun 2019.

    Pasukan ini tetap ditugaskan untuk memburu sisa-sisa ISIS, menahan kelompok pro-Iran, serta mencegah serangan dari Turki terhadap Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didominasi oleh Kurdi.

    Pentagon meyakinkan bahwa konsolidasi pasukan ini masih memungkinkan AS untuk menekan aktivitas ISIS dan merespons ancaman teroris lainnya.

    Namun, situasi lapangan menunjukkan peningkatan aktivitas militan, dengan ISIS mengeklaim 294 serangan di Suriah pada tahun 2024, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 121 serangan.

    Bagaimana dengan Ancaman Lain yang Dihadapi AS di Wilayah Tersebut?

    AS juga menghadapi tekanan dari milisi pro-Iran.

    Sebuah insiden tragis terjadi pada Januari 2024, ketika tiga tentara AS tewas dalam serangan drone di Yordania.

    Sejak tahun 2014, AS memimpin koalisi internasional dalam upaya melawan ISIS, mendukung pasukan lokal di Irak dan Suriah, termasuk SDF.

    Walaupun kekhalifahan ISIS sudah runtuh, kelompok ini masih aktif di wilayah pedesaan yang terpencil, dan AS terus melancarkan operasi militer untuk menggagalkan potensi kebangkitan kelompok ini.

    Selain itu, perhatian militer AS juga mulai beralih ke Yaman, di mana kelompok Houthi menyerang jalur pelayaran internasional.

    Apa yang Terjadi di Irak?

    Sementara itu, Irak juga berupaya mengakhiri kehadiran koalisi pimpinan AS di wilayahnya.

    Kesepakatan antara Washington dan Baghdad menyatakan bahwa misi militer AS di Irak akan berakhir pada akhir 2025, dan di wilayah Kurdistan pada September 2026.

    Dengan semua dinamika ini, pertanyaan yang muncul adalah:

    Akankah AS benar-benar mengangkat kaki sepenuhnya dari Suriah?

    Atau akankah kehadiran militer AS tetap ada dalam bentuk yang berbeda untuk menghadapi tantangan baru yang muncul di wilayah tersebut?

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Perundingan Nuklir Iran-AS Kembali Digelar, Dimediasi Oman dan Berlangsung di Roma – Halaman all

    Perundingan Nuklir Iran-AS Kembali Digelar, Dimediasi Oman dan Berlangsung di Roma – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pejabat senior Iran dan Amerika Serikat (AS) akan mengadakan perundingan nuklir penting di Roma pada akhir pekan ini.

    Pertemuan tersebut, dimediasi oleh Menteri Luar Negeri Oman, Badr bin Hamad al-Busaidi.

    Perundingan nuklir ini menjadi kelanjutan dari pembicaraan serupa yang sebelumnya digelar di Muscat, Oman.

    Meski begitu, Iran menegaskan format perundingan ini bersifat “tidak langsung”.

    Teheran dan Washington akan mendiskusikan batasan atau garis merah masing-masing, serta kemungkinan jalan menuju kesepakatan mengenai program nuklir Iran.

    Delegasi Iran dan AS Siap Bertemu

    Delegasi Iran dipimpin oleh Menteri Luar Negeri dan negosiator nuklir senior Abbas Araghchi.

    Ia didampingi oleh Majid Takht-Ravanchi sebagai wakil politik, Kazem Gharibabadi sebagai wakil hukum dan urusan internasional, serta sejumlah pejabat lainnya.

    Sementara itu, dari pihak Amerika Serikat, Steve Witkoff — teman dekat Presiden Donald Trump dan pengembang properti asal New York — kembali ditunjuk sebagai pimpinan delegasi.

    Witkoff juga diketahui terlibat dalam berbagai perundingan terkait perang Israel di Gaza dan konflik Rusia-Ukraina.

    Ali Shamkhani, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan delegasi Iran datang ke Roma “dengan wewenang penuh”.

    Dalam sebuah unggahan di platform X, Shamkhani mengatakan, tujuan utama Iran adalah mencapai “kesepakatan komprehensif” yang didasarkan pada sembilan prinsip.

    Prinsip-prinsip tersebut, mencakup keseriusan, jaminan, keseimbangan, pencabutan sanksi, penolakan terhadap model Libya/UEA (pelucutan senjata total), penghindaran ancaman, kecepatan, penahanan pihak pengganggu seperti Israel, serta fasilitasi investasi.

    “Iran datang untuk mencapai kesepakatan yang seimbang, bukan untuk menyerah,” tegas Shamkhani.

    Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dari 2013 hingga 2023, serta menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan komandan di Garda Revolusi Islam.

    Trump: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir

    Presiden AS, Donald Trump, menegaskan kalau Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir dalam bentuk apa pun.

    “Saya mendukung penghentian Iran, sangat sederhana, dari memiliki senjata nuklir. Mereka tidak boleh memiliki senjata nuklir,” kata Trump kepada wartawan, Jumat (18/4), seperti dikutip dari CNN.

    Ia menambahkan, dirinya ingin Iran menjadi “negara yang hebat dan makmur”, namun tetap menolak keras kepemilikan senjata nuklir oleh Teheran.

    Trump memperingatkan jika Iran memiliki senjata nuklir, maka akan ada konsekuensi serius. “Anda akan sangat tidak senang,” ujarnya.

    Pemerintahan Trump diketahui ragu dalam menetapkan batasan baru bagi program nuklir Iran.

    Namun, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyerukan agar Teheran membongkar total program nuklirnya, bukan hanya komponen senjatanya.

    AS Siapkan Tekanan Lebih Keras

    Utusan Timur Tengah Steve Witkoff menyatakan, kesepakatan apa pun dengan Iran harus mencakup penghentian total program pengayaan dan persenjataan nuklirnya.

    Trump bahkan baru-baru ini mengancam akan menggunakan kekuatan militer — bersama Israel — untuk menyerang fasilitas nuklir Iran jika diperlukan.

    Witkoff dijadwalkan kembali menggelar perundingan dengan delegasi Iran di Roma pada hari Sabtu, dalam forum yang sekali lagi akan dimediasi oleh Oman.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Sedan Listrik Bergaya Unik dan Jarak Tempuh yang Jauh!

    Sedan Listrik Bergaya Unik dan Jarak Tempuh yang Jauh!

    Jakarta

    KIA kembali menunjukkan keseriusannya di kancah mobil listrik. Kali ini, mereka menghadirkan sedan listrik, EV4, di ajang New York Auto Show 2025.

    EV4 hadir dengan desain futuristik yang mengusung filosofi “Opposites United”. Tampangnya dirancang unik dan memadukan antara unsur alam hingga manusia. Sedan kompak ini siap menarik perhatian pasar global dengan desainnya yang tidak biasa.

    KIA EV4 Foto: dok. KIA

    Khasnya KIA, EV4 menggunakan platform Electric Global Modular Platform (E-GMP) yang juga digunakan pada model EV6 dan EV9.

    Lantas berbeda dengan SUV atau CUV yang mendominasi pasar EV saat ini, KIA EV4 mengusung tipe sedan dengan siluet panjang dan atap fastback, memberikan kesan sporty sekaligus elegan. Racikan ini sejatinya dilakukan juga oleh Hyundai, saudara kandung KIA, saat merancang IONIQ 6.

    Menariknya, selain desainnya yang mencuri perhatian, EV4 juga menawarkan dua pilihan baterai dengan jarak tempuh yang mengesankan. Varian standar menggunakan baterai 58.3 kWh dengan estimasi jarak 235 mil (sekitar 378 km), sementara varian Wind dan GT-Line menggunakan baterai 81.4 kWh yang dapat menempuh hingga 330 mil (530 km) dalam sekali pengisian.

    Baterai ini juga mendukung sistem pengisian cepat DC, yang memungkinkan pengisian dari 10 hingga 80 persen dalam waktu sekitar 29-31 menit. Di tipe manapun, KIA memasangkan motor listrik berdaya 150 kW dan menggerakkan roda depannya alias Front Wheel Drive.

    KIA EV4 Foto: dok. KIA

    Tak hanya itu, EV4 juga dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih yang memperkaya pengalaman berkendara. Salah satunya adalah sistem i-Pedal 3.0 yang memungkinkan pengemudi mengontrol kecepatan kendaraan dan berhenti hanya dengan pedal gas.

    Ada pula fitur Vehicle-to-Load (V2L) yang memungkinkan pengisian daya untuk perangkat elektronik, seperti laptop dan peralatan lainnya, dari baterai mobil.

    Di bagian interior, EV4 menonjol dengan desain kabin yang modern dan minimalis. Dengan tata letak ruang yang lapang dan material berkualitas, kendaraan ini menawarkan kenyamanan maksimal.

    Fitur hiburannya juga tak kalah canggih dengan tampilan layar hampir 30 inci yang menggabungkan dua layar 12,3 inci dan satu layar 5 inci untuk kontrol suhu atau pendingin udara.

    Keamanan juga diklaim menjadi prioritas utama KIA. Itu sebabnya, EV4 dihadirkan dengan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS), termasuk fitur Highway Driving Assist yang dapat mengatur kecepatan mobil secara otomatis sesuai batas kecepatan yang ditentukan.

    KIA EV4 diperkirakan akan mulai dijual di Amerika Serikat pada kuartal pertama 2026. Dengan harga yang kompetitif dan berbagai fitur unggulan, EV4 diharapkan dapat menarik perhatian konsumen yang mencari kendaraan listrik dengan gaya, performa, dan jangkauan yang mumpuni.

    (mhg/riar)