kab/kota: New Delhi

  • Mengapa Sejumlah Negara Asia Tenggara Ingin Bergabung dengan BRICS?

    Mengapa Sejumlah Negara Asia Tenggara Ingin Bergabung dengan BRICS?

    Jakarta

    BRICS menarik perhatian negara-negara Asia Tenggara. Thailand dan Malaysia baru-baru ini menyatakan ketertarikan mereka untuk bergabung dengan blok ini.

    Thailand bulan lalu mengajukan permohonan keanggotaan, sementara Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam sebuah wawancara dengan portal berita RRT Guancha mengatakan, negaranya akan segera memulai prosedur formal dalam BRICS.

    “Menjadi anggota BRICS akan membuka peluang perdagangan dan investasi, jadi mengapa tidak?” Piti Srisangam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, mengatakan kepada DW.

    “Blok ini memiliki anggota dari seluruh dunia, namun belum ada yang berasal dari Asia Tenggara,” tambahnya.

    James Chin, seorang profesor Studi Asia di University of Tasmania mengatakan, “Baik Thailand maupun Malaysia dipandang sebagai kekuatan menengah.”

    “Lebih baik mereka bergabung dengan kelompok-kelompok seperti BRICS agar mereka memiliki suara yang lebih besar di kancah internasional. Namun, manfaat utamanya adalah perdagangan,” tambahnya.

    Peluang ekonomi yang lebih besar

    Tahun lalu, BRICS–sebuah akronim yang awalnya digunakan untuk merujuk pada Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, memutuskan untuk memperluas keanggotaannya, dengan mengundang Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab agar bergabung dengan blok tersebut.

    “Blok ini dapat membantu ekonomi digital Malaysia tumbuh lebih cepat, dengan memungkinkannya untuk berintegrasi dengan negara-negara yang memiliki pasar digital yang kuat, dan juga memanfaatkan praktik-praktik terbaik dari anggota lainnya,” kata Rahul Mishra, profesor di Pusat Studi Indo-Pasifik Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi, kepada DW.

    “Thailand juga akan dapat menarik investasi di industri-industri penting termasuk jasa, manufaktur, dan pertanian,” tambahnya.

    Profesor Studi Asia di University of Tasmania, James Chin, meyakini hubungan perdagangan yang telah dimiliki Cina dengan Malaysia dan Thailand telah memengaruhi keputusan mereka untuk bergabung dengan BRICS.

    Cina telah menjadi mitra dagang terbesar Malaysia selama 15 tahun terakhir dan mitra dagang Thailand selama 11 tahun. Menurut Chin, bergabungnya kedua negara Asia Tenggara ini dengan BRICS akan meningkatkan hubungan mereka dengan Cina.

    Bergabung dengan BRICS bukan untuk memihak

    Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa menegaskan, langkah Bangkok bergabung dengan BRICS bukan tindakan “memilih-milih,” atau sebagai cara untuk mengimbangi blok lainnya.

    “Thailand unik karena kami berteman dengan semua negara dan tidak memiliki musuh. Kami dapat bertindak sebagai jembatan antara negara-negara berkembang dan anggota BRICS,” kata Maris.

    Selain BRICS, Thailand juga telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang berbasis di Paris, yang beranggotakan 38 negara–yang sebagian besar berasal dari Barat.

    “Negara-negara kecil dan menengah tidak memiliki banyak pilihan,” kata Piti Srisangam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation.

    “Apa yang dilakukan Thailand adalah sebuah tindakan penyeimbang, satu kaki dengan demokrasi liberal Barat dan kaki lainnya dengan negara-negara berkembang,” lanjutnya.

    Di Malaysia, sentimen publik saat ini lebih berpihak pada Cina, yang jadi ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, menurut survei terbaru oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute, sebuah lembaga pemikir Singapura.

    Hampir tiga perempat dari responden survei tersebut menyebutkan, ASEAN harus lebih mendukung Cina daripada AS jika blok ini dipaksa untuk bersekutu dengan salah satu dari dua negara adidaya tersebut.

    Pada bulan Juni, selama kunjungan tiga hari Perdana Menteri Cina Li Qiang ke Malaysia, Anwar mengkritik “propaganda yang tak henti-hentinya bahwa kita harus melontarkan kebencian dan ketakutan terhadap dominasi Cina secara ekonomi, militer, dan teknologi.”

    “Kami tidak melakukannya. Kami di Malaysia, dengan sikap netral, memiliki tekad untuk bekerja sama dengan semua negara dan dengan Cina,” tambahnya.

    Apakah negara-negara ASEAN lainnya akan mengikuti?

    Negara di Asia Tenggara yang tertarik untuk bergabung dengan BRICS bukan cuma Malaysia dan Thailand.

    Pada bulan Mei silam, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Pham Thu Hang mengatakan pada sebuah konferensi pers di Hanoi; “Seperti banyak negara di seluruh dunia, kami memantau dengan saksama proses perluasan keanggotaan BRICS.”

    Rahul Mishra, profesor di Pusat Studi Indo-Pasifik Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi, juga meyakini bahwa Vietnam, Laos dan Kamboja dapat menjadi calon anggota yang potensial” karena mereka telah memiliki hubungan yang baik dengan Cina, India, dan Rusia–yang merupakan para pemain kunci di BRICS.

    “Bagi Vietnam, yang telah mencatatkan investasi yang signifikan, ini adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan perdagangannya di luar pasar tradisional mereka ke Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika,” tambahnya.

    Menjelang KTT BRICS di Afrika Selatan tahun lalu, ada spekulasi bahwa Indonesia–satu-satunya negara G20 di Asia Tenggara yang berharap untuk menyelesaikan proses aksesi dengan OECD dalam waktu tiga tahun, dapat menjadi anggota BRICS.

    Namun pada akhirnya, Presiden Joko Widodo mengatakan kepada publik, pemerintahannya telah memutuskan untuk tidak mengajukan surat minat untuk bergabung dengan BRICS. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada sebuah konferensi pers di bulan Januari lalu mengatakan, Jakarta masih menimbang-nimbang pro dan kontra dari keanggotaan BRICS.

    mel/as

    (ita/ita)

  • Ngerinya 121 Orang Tewas Berdesakan dalam Acara Keagamaan di India

    Ngerinya 121 Orang Tewas Berdesakan dalam Acara Keagamaan di India

    New Delhi

    Jumlah korban tewas dalam insiden desak-desakan maut saat festival agama Hindu di Uttar Pradesh, India, bertambah menjadi sedikitnya 121 orang. Sebagian besar korban tewas merupakan perempuan, dengan beberapa korban lainnya masih anak-anak.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (3/7/2024), laporan kepolisian setempat menyebut ada lebih dari 250.000 orang yang menghadiri festival keagamaan yang digelar pada Rabu (3/7) pagi waktu setempat. Angka itu mencapai tiga kali lipat dari jumlah 80.000 orang yang diizinkan oleh otoritas setempat terhadap penyelenggara.

    Pusat penanggulangan bencana negara bagian Uttar Pradesh, Kantor Komisioner Bantuan, telah merilis daftar korban tewas yang disebut mencapai 121 korban.

    Otoritas setempat melaporkan bahwa hampir seluruh korban tewas adalah perempuan, dengan tujuh korban tewas di antaranya masih anak-anak dan satu korban tewas lainnya berjenis kelamin laki-laki.

    Beberapa jam usai insiden itu terjadi, pakaian bekas dan sepatu yang hilang milik para korban berserakan di lokasi kejadian yang berlumpur. Sejumlah saksi mata menuturkan bahwa orang-orang berjatuhan dan saling menimpa satu sama lain ketika mereka terjatuh ke area lereng hingga masuk ke selokan yang tergenang air.

    “Semua orang — seluruh kerumunan, termasuk perempuan dan anak-anak — semuanya meninggalkan lokasi acara sekaligus,” tutur personel kepolisian setempat, Sheela Maurya (50), yang bertugas saat insiden desak-desakan terjadi.

    “Tidak ada cukup ruang, dan semua orang saling berjatuhan,” ucapnya.

    Maurya menyebut insiden mematikan itu terjadi saat seorang penceramah Hindu terkenal menyampaikan khotbah.

    Komisioner divisi kota Alirgh di negara bagian Uttar Pradesh, Chaitra V, awalnya mengatakan bahwa kepanikan massa dimulai ketika “para peserta keluar dari lokasi ketika badai debu membutakan penglihatan mereka, sehingga menyebabkan pergulatan”.

    Namun Kepala Sekretaris Uttar Pradesh, Manoj Kumar Singh, mengatakan kepada wartawan setelah mengunjungi lokasi kejadian bahwa para peziarah berebut untuk mendekati sang penceramah terkenal itu. Beberapa orang dilaporkan berusaha mengambil tanah dari jejak sang penceramah terkenal itu.

    “Saya diberitahu bahwa orang-orang berebut menyentuh kakinya (penceramah terkenal-red) dan mencoba untuk mengumpulkan tanah, dan terjadilah desak-desakan. Banyak orang terjatuh di selokan terdekat,” ucap Singh seperti dikutip Indian Express.

    Orang-orang yang berdesak-desakan itu jatuh pingsan, lalu terjatuh dan terinjak-injak oleh kerumunan, tanpa bisa bergerak sedikitpun.

    Insiden mematikan tergolong sering terjadi di tempat-tempat ibadah atau festival keagamaan di India, yang biasanya dihadiri jutaan orang yang melakukan ziarah ke tempat-tempat suci.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Penulis India Dijerat UU Anti-Terorisme gegara Pidatonya 14 Tahun Lalu

    Penulis India Dijerat UU Anti-Terorisme gegara Pidatonya 14 Tahun Lalu

    New Delhi

    Penulis India peraih penghargaan Booker Prize, Arundhati Roy dijerat dengan UU Anti Terorisme. Arundhati Roy dijerat dengan UU ini karena pidatonya soal Khasmir pada 2010.

    Dilansir BBC dan The Guardian, Selasa (18/6/2024) Pejabat tinggi di pemerintahan Delhi, VK Saxena, mengizinkan tindakan hukum terhadap Roy berdasarkan undang-undang anti terorisme, bersama dengan mantan profesor universitas, Sheikh Showkat Husain.

    Diketahui bahwa yang terjerat UU ini sulit untuk mendapat jaminan. Seringkali mereka harus menjalani penahanan bertahun-tahun hingga persidangan selesai.

    Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dituduh menggunakan undang-undang tersebut untuk membungkam kritik, termasuk aktivis, jurnalis, dan anggota masyarakat sipil.

    Roy (62) yang dikenal sebagai seorang penulis dan aktivis yang vokal, dijerat UU ini karena pidatonya pada 2010. Saat itu, ia berbicara soal Khasmir.

    Pada saat itu, Kashmir yang dikelola India sedang dalam kekacauan, dan penduduk setempat menggambarkannya sebagai pemberontakan sengit melawan India. Pernyataan Roy tersebut muncul setelah tewasnya puluhan pengunjuk rasa sejak demonstrasi pro-kemerdekaan baru pecah pada awal tahun itu.

    Roy membela haknya atas kebebasan berbicara segera setelah kontroversi tersebut. “Di surat kabar, beberapa orang menuduh saya memberikan ‘pidato kebencian’, ingin India pecah. Sebaliknya, apa yang saya katakan berasal dari cinta dan kebanggaan,” tulisnya dalam tanggapannya.

    Roy awalnya dituduh melakukan penghasutan, namun Mahkamah Agung menangguhkan undang-undang penghasutan era kolonial pada Mei 2022; menerapkan biaya UAPA memungkinkan negara untuk melewati undang-undang pembatasan dan melanjutkan kasus tersebut.

    Roy telah menjadi pengkritik keras pemerintahan Modi, yang dituduh oleh kelompok hak asasi manusia menargetkan aktivis dan memberangus kebebasan berpendapat. Izin untuk menuntutnya diberikan tepat setelah Modi terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga.

    Banyak yang memandang hal ini sebagai sinyal politik bahwa BJP akan melanjutkan taktik kuatnya, bahkan dalam pemerintahan koalisi.

    (rdp/imk)

  • Banjir-Tanah Longsor Terjang India, 6 Orang Tewas

    Banjir-Tanah Longsor Terjang India, 6 Orang Tewas

    New Delhi

    Sedikitnya enam orang tewas di India setelah hujan lebat terus mengguyur hingga memicu banjir bandang dan tanah longsor di area terpencil di bagian timur negara tersebut. Banjir dan longsor itu memicu kerusakan parah pada jalanan juga jembatan setempat hingga membuat lebih dari 1.000 orang terjebak.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (14/6/2024), sekitar lima orang lainnya dilaporkan hilang di area yang terdampak banjir dan longsor di Sikkim, negara bagian di kaki bukit Himalaya yang berbatasan dengan China dan populer di kalangan turis India.

    Pejabat senior pemerintah negara bagian setempat, Gopinath Raha, menyebut banjir akibat meluapnya Sungai Teesta telah menghanyutkan ruas jalanan dan beberapa jembatan setempat, yang menyebabkan lebih dari 1.500 orang terdampar untuk sementara waktu.

    “Ketinggian air sungai Teesta melonjak hingga melewati tanda bahaya pada Kamis (13/6) pagi, menyebabkan kerusakan parah pada ruas jalanan setempat dan memicu gangguan lalu lintas,” ucap Raha dalam pernyataan kepada AFP.

    “Lebih dari 100 kendaraan terjebak di berbagai titik di bagian utara Sikkim,” sebutnya.

    Inspektur Sonam Dichu dari kepolisian distrik Mangan mengatakan kepada AFP bahwa sebagian wilayah utara negara bagian Sikkim “terputus dari wilayah lainnya”.

    “Banyak rumah yang hanyut,” ujarnya.

    Badan penanggulangan bencana pada negara bagian Sikkim, dalam pernyataan terpisah, mengatakan bahwa operasi penyelamatan sedang dilakukan, namun kerusakan pada jaringan telepon seluler lokal menghambat upaya penyaluran bantuan.

    Kepala Menteri Sikkim, Prem Singh Tamang, menyatakan bahwa pemerintahannya berupaya “memberikan segala dukungan yang mungkin kepada para korban dan keluarga yang terkena dampak”.

    Banjir bandang juga terjadi di sepanjang sungai yang sama tahun lalu, yang dipicu oleh meluapnya danau glasial, menyebabkan kerusakan parah pada ruas jalanan dan jembatan di seluruh negara bagian Sikkim.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Bagaimana Kemenangan Modi Berdampak pada Negara Tetangga Asia Selatan?

    Bagaimana Kemenangan Modi Berdampak pada Negara Tetangga Asia Selatan?

    New Delhi

    Pemilihan umum legislatif di India menjadi peringatan terbesar bagi Perdana Menteri Narenda Modi. Partainya, Bharatiya Janata Party, BJP, gagal merebut mayoritas di parlemen dan kini bergantung pada koalisi untuk terus berkuasa.

    Selama satu dekade terakhir, Modi dan BJP menikmati otoritas dan mendominasi politik nasional. Namun masa jabatannya yang ketiga diyakini akan banyak menyita perhatian pemerintah ke dalam negeri.

    Sebab itu pula, pakar menilai kemenangan Modi belum akan berimbas banyak pada kebijakan luar negeri India, yang sejak 2014 menganut doktrin “tetangga yang utama,” demi memperkuat relasi dengan jiran di Asia Selatan.

    Ketegangan dengan Pakistan

    Pemilu India diawasi secara ketat oleh rival terbesarnya, Pakistan. “Kami cukup senang,” ketika Modi kehilangan mayoritas di parlemen, kata Mushahid Hussain, senator dan pakar luar negeri Pakistan.

    “Modi yang duduk di kantor PM di Delhi saat ini adalah Modi dalam versi yang lebih lemah,” kata dia, sembari menambahkan bahwa Pakistan berharap untuk melihat “Pendekatan yang lebih tenang India terhadap Pakistan dalam nada dan retorika.”

    Pemerintahan Modi selama ini menolak untuk berhubungan dengan Pakistan dan menuduh Islamabad mensponsori terorisme lintas batas. Kedua negara adidaya nuklir juga menggiatkan militerisasi Kashmir, terutama di era Modi.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Maleeha Lodhi, mantan duta besar Pakistan untuk PBB, mengatakan kepada DW bahwa situasi saat ini tidak menjamin “iklim yang menguntungkan” untuk normalisasi hubungan India-Pakistan.

    “Pakistan memperkirakan hanya ada sedikit perubahan pada masa jabatan ketiga Modi. Prospek normalisasi hubungan antara India dan Pakistan masih belum pasti,” katanya, seraya menambahkan bahwa Islamabad “akan mengambil kebijakan menunggu dan melihat.”

    China mengintai di belakang

    Ketika Islamabad memperkuat persahabatannya dengan Beijing, India mewaspadai pengaruh China, yang rajin meminjamkan uang ke Pakistan untuk membangun infrastruktur perekonomian.

    Menyambut pengumuman hasil pemilu, China mengucapkan selamat kepada Modi dan menyerukan hubungan bilateral yang “lebih sehat dan stabil”.

    Rasa saling tidak percaya sejak lama telah menjadi ciri hubungan China-India. Kedua negara menggalang sengketa perbatasan yang bereskalasi di pegunungan Himalaya.

    Sana Hashmi, pakar China dan bekas konsultan Kementerian Luar Negeri India, memprediksi tidak akan ada perbaikan besar dalam hubungan India-China di tahun-tahun mendatang.

    Tanpa konsesi apa pun dari Beijing mengenai masalah perbatasan, katanya, New Delhi tidak mungkin “memperlunak kebijakannya terhadap China.”

    Sri Lanka sekutu di selatan

    Pulau di tepi Samudera Hindia ini menjadi arena rivalitas geopolitik dan kemaritiman antara India dan China. Sri Lanka terletak strategis di simpang rute perdagangan dunia, antara Eropa dan Asia.

    India dan Sri Lanka tidak hanya terikat kedekatan geografis di Selat Palk, tetapi juga etnis dan agama.

    Namun upaya China untuk menanamkan pengaruh di Kolombo selama satu dekade terakhir membuat gamang pemerintah di New Delhi.

    “Meskipun warisan kolonial mengikat India dan Sri Lanka secara historis, peristiwa yang terjadi saat ini menyoroti dinamika yang lebih kompleks,” kata Anandhi Sasidharan, mantan menteri Sri Lanka, merujuk pada krisis ekonomi di Sri Lanka, jerat utang dan implikasi geopolitik.

    Namun, di bawah kepemimpinan Presiden Ranil Wickremesinghe, hubungan antara Sri Lanka dan India semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir.

    Sebabnya, hasil pemilu India tidak akan berdampak besar pada hubungan dengan Sri Lanka, menurut para ahli.

    “Meskipun partai Modi tidak memiliki mayoritas, yang meramalkan adanya kendala dalam implementasi kebijakan, namun bantuan India yang sudah lama diberikan kepada Sri Lanka akan tetap dilanjutkan,” kata Shihar Aneez, seorang jurnalis yang berbasis di Kolombo.

    India memupuk kedekatan dengan Bangladesh

    Hubungan India dengan jiran di timur, Bangladesh, telah menguat secara substansial selama satu dekade terakhir, kemungkinan akan tetap stabil, kata para pejabat dan pengamat Bangladesh setelah pengumuman hasil pemilu.

    “Hubungan persahabatan erat kami akan terus berlanjut,” kata Menteri Luar Negeri Bangladesh Hasan Mahmud kepada wartawan, sembari menambahkan bahwa hubungan bilateral mencapai tingkat baru di bawah pemerintahan Modi dan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina.

    Hubungan antara New Delhi dan Dhaka selama ini didominasi oleh agenda keamanan dan ekonomi.

    “Tidak akan ada perubahan kebijakan yang signifikan di India mengenai Bangladesh,” kata Touhid Hossain, mantan menteri luar negeri Bangladesh.

    Ali Riaz, pakar Bangladesh dan profesor di Universitas Negeri Illinois, berpandangan serupa.

    “Tidak ada yang akan menghalangi Modi untuk melanjutkan tujuan kebijakan luar negerinya,” katanya. “Tidak banyak perbedaan pendapat antara BJP dan partai oposisi dalam memproyeksikan India sebagai kekuatan global yang sedang berkembang.”

    rzn/yf

    Laporan ini dibuat dengan kontrobusi Yuchen Li di Taipei, Haroon Janjua di Islamabad, Abul Azad di Dhaka and Ashaly P Joy di Tamil Nadu.

    Lihat juga Video: Pidato Narendra Modi Setelah Jadi PM India untuk Ketiga Kalinya

    (nvc/nvc)

  • Menjabat untuk Periode Ketiga, PM Modi Akan Dilantik 9 Juni

    Menjabat untuk Periode Ketiga, PM Modi Akan Dilantik 9 Juni

    New Delhi

    Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi akan dilantik untuk masa jabatan ketiga sebagai kepala pemerintahan negara itu pada 9 Juni mendatang. Aliansi Demokratik Nasional, mencakup Partai Bharatiya Janata (BJP), yang menguasai parlemen secara bulat memilih Modi kembali menjabat sebagai PM India.

    Seperti dilansir Reuters dan The Indian Express, Jumat (7/6/2024), pemimpin BJP Pralhad Joshi dan juru bicara partai terbesar kedua dalam Aliansi Demokratik Nasional menuturkan bahwa Modi akan dilantik sebagai PM India untuk masa jabatan ketiga pada Minggu (9/6) petang, sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

    Sejumlah pemimpin dunia, termasuk PM Bangladesh Sheikh Hasina, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, PM Nepal Pushpa Kamal Dahal akan menghadiri seremoni pelantikan Modi. Lebih dari 8.000 pejabat tinggi diperkirakan juga akan turut hadir.

    Aliansi Demokratik Nasional, yang dipimpin oleh BJP yang menaungi Modi, berhasil memenangkan 293 kursi parlemen dalam pemilu India yang digelar secara bertahap selama tujuh pekan terakhir, mulai 19 April lalu.

    Modi akan menjadi orang kedua setelah pahlawan kemerdekaan India dan PM pertama India, Jawaharlal Nehru, yang menjabat selama tiga periode secara berturut-turut.

    Sebelum pelantikan dilakukan, Modi diperkirakan akan menyampaikan perjanjian koalisi kepada Presiden India Droupadi Murmu pada Jumat (7/6) waktu setempat.

    Modi, seperti dilaporkan kantor Press Trust of India dan AFP, akan mengunjungi Presiden Murmu bersama para pemimpin partai sekutunya untuk meminta persetujuan resmi dalam pembentukan pemerintahan selanjutnya.

    Hasil pemilu India tahun ini sangat ketat, dengan BJP yang berkuasa selama satu dekade terakhir gagal mengulangi dua kemenangan telak sebelumnya. Hilangnya dominasi besar BJP dalam parlemen ini bertentangan dengan prediksi para analis dan hasil jajak pendapat sebelum pemilu digelar.

    Dalam situasi tersebut, BJP bergantung pada partai-partai sekutunya dan melakukan perundingan cepat dengan koalisinya yang beranggotakan 15 partai.

    Pada Rabu (5/6) waktu setempat, Aliansi Demokratik Nasional “dengan suara bulat” memilih Modi sebagai PM India untuk masa jabatan ketiga. Aliansi ini menguasai 293 kursi parlemen India, yang memberikan mereka kendali atas badan yang total memiliki 543 anggota.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Panas ‘Mendidih’ di India-Pakistan hingga Capai Rekor Suhu Tertinggi

    Panas ‘Mendidih’ di India-Pakistan hingga Capai Rekor Suhu Tertinggi

    Jakarta

    Gelombang panas menerjang India dan Pakistan. Dua negara bertetangga itu mencapai rekor suhu tertinggi.

    Dilansir Deutsche Welle (DW), panas terik yang menyelimuti New Delhi, India telah menimbulkan dampak buruk yang tidak main-main. Rohit Garg, seorang pekerja gig berusia 24 tahun, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Safdarjung di ibu kota India itu karena ia pingsan.

    “Kadar gulanya turun, dan dia menderita dehidrasi parah. Kami harus memberinya terapi rehidrasi karena dia mengalami heatstroke,” kata dokter Ashutosh Singh kepada DW.

    Delhi ‘mendidih’

    Mengingat panas terik yang masih terus mengancam, beberapa rumah sakit di Delhi telah mendirikan unit-unit khusus untuk merawat pasien yang sakit akibat cuaca panas.

    Pemerintah Delhi juga telah meminta rumah sakit untuk memulai rencana aksi penanggulangan panas dan memastikan kesiapan menghadapi Insiden Terkait Panas (Heat Related Incidents/HRIs).

    Hal tersebut masuk akal, karena dalam dua minggu terakhir, ada sekitar 10-15% lebih banyak pasien terkait panas yang datang ke Departemen Rawat Jalan (OPD) dan sekitar 10% ke unit gawat darurat (UGD).

    “Staf rumah sakit kami dilatih untuk bisa mendapatkan diagnosis dengan cepat dan kami siap dengan terapi rehidrasi, tergantung pada tingkat keparahan pasien heatstroke yang datang,” kata Sumit Ray, direktur medis Holy Family Hospital, kepada DW.

    Departemen Meteorologi India telah mengeluarkan “red alert” tentang panas ekstrem di ibu kota negara tersebut. Najafgarh, salah satu kota di selatan Delhi, dilaporkan telah mencatat suhu maksimum 47,8 derajat Celcius, suhu tertinggi sejauh ini.

    Pemerintah Delhi juga telah meminta sekolah-sekolah yang belum tutup untuk liburan musim panas agar segera tutup. Tidak sampai di situ, cuaca panas juga telah membuat pengunjung taman-taman dan pasar-pasar umum semakin sedikit.

    Panas di Pakistan Capai 52 Celcius

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (28/5/2024), tim ilmuwan internasional menyebut suhu udara ekstrem yang menyelimuti seluruh kawasan Asia dalam sebulan terakhir kemungkinan besar menjadi lebih buruk akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

    Seorang pejabat senior pada Departemen Meteorologi Pakistan, Shahid Abbas, mengatakan kepada Reuters bahwa di area Mohenjo Daro, sebuah kota yang Provinsi Sindh yang terkenal dengan situs arkeologi, suhu udara meningkat hingga 52,2 derajat Celsius dalam 24 jam terakhir.

    Suhu tersebut merupakan suhu tertinggi yang tercatat sepanjang musim panas ini, dan mendekati rekor suhu tertinggi di kota dan negara tersebut yang masing-masing mencapai 53,5 derajat Celsius dan 54 derajat Celsius.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Mohenjo Daro merupakan kota kecil yang mengalami musim panas sangat terik dan musim dingin yang sejak, dengan curah hujan yang rendah. Namun pasarnya yang terbatas, termasuk toko roti, toko teh, mekanik, bengkel elektronik, dan penjual buah juga sayur, biasanya ramai pembeli.

    Namun dengan adanya gelombang panas, toko-toko setempat hampir tidak melihat adanya pengunjung.

    “Para pelanggan tidak datang ke restoran karena cuaca sangat panas. Saya duduk terdiam di dalam restoran dengan meja dan kursi tanpa adanya pelanggan,” ucap salah satu pemilik kedai teh di kota itu,Wajid Ali (32).

    “Saya mandi beberapa kali sehari dan itu membuat saya sedikit lega. Juga tidak ada aliran listrik. Gelombang panas membuat kami sangat tidak nyaman,” imbuhnya.

    Di dekat toko milik Ali, terdapat bengkel elektronik milik Abdul Khaliq (30) yang hanya bisa duduk di dalam tokonya yang setengah terbuka untuk melindungi dirinya dari sinar matahari terik. Khaliq juga mengeluhkan cuaca panas ekstrem yang mempengaruhi bisnisnya.

    Dokter setempat, Mushtaq Ahmed, mengatakan bahwa penduduk setempat telah menyesuaikan diri dengan kehidupan dalam kondisi cuaca ekstrem dan lebih memilih tinggal di dalam rumah atau berada di dekat sumber air.

    “Pakistan menjadi negara kelima yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kita telah menyaksikan adanya hujan lebat dan banjir,” sebut Rubina Khursheed Alam selaku koordinator iklim untuk Perdana Menteri (PM) Pakistan saat berbicara dalam konferensi pers pada Jumat (24/5) lalu.

    Dia menyatakan pemerintah Pakistan sedang menjalankan kampanye kewaspadaan untuk gelombang panas.

    Suhu udara tertinggi yang pernah tercatat di Pakistan mencapai 54 derajat Celsius di kota Turbat, Provinsi Balochistan, tahun 2017 silam. Menurut Kepala Ahli Meteorologi pada Departemen Meteorologi Pakistan, Sardar Sarfaraz, suhu udara itu tercatat sebagai suhu terpanas kedua di kawasan Asia dan tertinggi keempat di dunia.

    Disebutkan juga bahwa gelombang panas di Mohenjo Daro dan sekitarnya akan mereda, namun gelombang panas lainnya diperkirakan akan melanda wilayah lainnya di Sindh, termasuk Karachi yang merupakan kota terbesar di Pakistan.

    Halaman 2 dari 2

    (aik/lir)

  • New Delhi ‘Mendidih’, RS Bikin Unit Khusus Tangani Pasien Terkait Panas

    New Delhi ‘Mendidih’, RS Bikin Unit Khusus Tangani Pasien Terkait Panas

    Jakarta

    Panas terik yang menyelimuti New Delhi, India telah menimbulkan dampak buruk yang enggak main-main. Rohit Garg, seorang pekerja gig berusia 24 tahun, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Safdarjung di ibu kota India itu karena ia pingsan di perhentian terakhir saat mengirimkan pesanan makanan dengan kendaraan roda duanya.

    “Kadar gulanya turun, dan dia menderita dehidrasi parah. Kami harus memberinya terapi rehidrasi karena dia mengalami heat stroke,” kata dokter Ashutosh Singh kepada DW.

    Jagan Das, seorang pekerja konstruksi, juga mengalami hal yang kurang lebih sama. Kabar baiknya, ia telah dilaporkan pulih setelah menjalani rawat inap selama empat hari di rumah sakit.

    “Saya mengalami dehidrasi dan beruntung bisa bertahan hidup. Shift kerja 10 jam dalam suhu tinggi membuat saya jatuh sakit,” kata Das kepada DW.

    Delhi ‘mendidih’

    Mengingat panas terik yang masih terus mengancam, beberapa rumah sakit di Delhi telah mendirikan unit-unit khusus untuk merawat pasien yang sakit akibat cuaca panas.

    Pemerintah Delhi juga telah meminta rumah sakit untuk memulai rencana aksi penanggulangan panas dan memastikan kesiapan menghadapi Insiden Terkait Panas (Heat Related Incidents/HRIs).

    Hal tersebut masuk akal, karena dalam dua minggu terakhir, ada sekitar 10-15% lebih banyak pasien terkait panas yang datang ke Departemen Rawat Jalan (OPD) dan sekitar 10% ke unit gawat darurat (UGD).

    Departemen Meteorologi India telah mengeluarkan “red alert” tentang panas ekstrem di ibu kota negara tersebut. Najafgarh, salah satu kota di selatan Delhi, dilaporkan telah mencatat suhu maksimum 47,8 derajat Celcius, suhu tertinggi sejauh ini.

    Pemerintah Delhi juga telah meminta sekolah-sekolah yang belum tutup untuk liburan musim panas agar segera melakukan penutupan.

    Tidak sampai di situ, cuaca panas juga telah membuat pengunjung taman-taman dan pasar-pasar umum semakin sedikit. Sementara itu, otoritas kebun binatang dilaporkan telah mulai menerapkan beberapa tindakan pencegahan terkait panas, seperti melakukan penyemprotan terhadap hewan dan memasang pendingin di kandang.

    Nasib warga miskin dan tunawisma

    Para pekerja luar ruangan dan rumah tangga berpenghasilan rendah menjadi salah satu kelompok terdampak paling buruk akibat panas ekstrem di Delhi.

    Tidak ada bantuan yang diberikan kepada mereka, padahal bekerja di bawah suhu tinggi dapat menimbulkan risiko kesehatan serius terhadap mereka.

    “Kami menanggung beban terberat akibat gelombang panas, dehidrasi dan heat stroke, hampir setiap hari, dan tidak ada fasilitas dasar untuk menghadapi panas ekstrem ini,” kata Meena Devi, seorang pekerja konstruksi harian, kepada DW.

    Menurut Devi, banyak kontraktor yang gagal menyediakan kebutuhan esensial kepada pekerjanya. Kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai dan kondisi kerja yang tidak aman juga semakin memperburuk situasi.

    “Susah memang untuk bekerja, tapi kalau saya tidak bekerja, saya tidak mendapat uang,” kata Devi seraya menambahkan bahwa cuaca panas ekstrem ini juga telah berdampak buruk terhadap kedua anaknya yang masih kecil, yang kerap ia bawa ke tempat kerjanya.

    Selain warga miskin, para tunawisma juga menjadi kelompok terdampak paling buruk akibat panas ekstrem di Delhi. Banyak di antara mereka yang mengambil tindakan darurat, seperti menggunakan terpal dan mencari tempat berteduh di dekat pepohonan dan taman, untuk sedikit melindungi diri dari dampak panas ekstrem.

    “Bukan hanya suhu pada siang hari saja yang harus kita hadapi, namun suhu malam hari juga tinggi,” kata Hiralal Paswan, seorang pemulung, kepada DW.

    Panas ekstrem ganggu kampanye pemilu

    Panas ekstrem juga ternyata berdampak terhadap jalannya kampanye pemilu di New Delhi. Banyak kandidat pemilu dan pekerja partai yang mengambil jeda dari kampanye di luar ruangan, terutama saat siang hari.

    “Saat matahari sedang terik seperti saat ini, kampanye rumah ke rumah, di mana para pekerja membagikan pamflet, menempelkan stiker, dan berbincang dengan pemilih terkait partai, terhenti sejenak,” kata Raghu Jain, seorang aktivis partai politik, kepada DW.

    “Tapi hal itu hanya menunda dampak buruk panasnya untuk sementara. Ada beberapa pekerja yang kemudian jatuh sakit karena kelelahan,” tambah Jain.

    Para ahli mengungkapkan bahwa jika tren pemanasan seperti saat ini terus berlanjut, maka apa yang disebut sebagai “suhu bola basah”, sebuah ukuran panas dan kelembapan yang menunjukkan titik di mana tubuh tidak dapat lagi mendinginkan diri, akan menjadi sangat tinggi, sehingga orang yang terpapar panas selama enam jam atau lebih akan kesulitan untuk bertahan hidup.

    “Sebagian besar penduduk kita sangat rentan terhadap gelombang panas karena kurangnya fasilitas rumah tangga serta rendahnya tingkat literasi dan akses terhadap air dan sanitasi,” kata Sunita Narain, direktur Pusat Sains dan Lingkungan, kepada DW.

    Konsentrasi bangunan yang padat dengan permukaan jalan beraspal, juga dinilai ikut andil dalam peningkatan suhu, terutama di daerah dengan sedikit tutupan pohon atau ruang hijau. (gtp/rs)

    (ita/ita)

  • Pesawat IndiGo Diancam Bom, Penumpang Dievakuasi Via Pintu Darurat

    Pesawat IndiGo Diancam Bom, Penumpang Dievakuasi Via Pintu Darurat

    New Delhi

    Pesawat maskapai India, IndiGo, dihentikan di landasan Bandara Internasional Indira Gandhi di New Delhi hanya beberapa menit sebelum lepas landas. Penyebabnya, pesawat yang membawa 176 penumpang ini menerima ancaman bom.

    Situasi itu membuat para penumpang yang ada di dalam pesawat terpaksa dievakuasi melalui pintu-pintu darurat.

    Seperti dilansir NDTV, Selasa (28/5/2024), otoritas setempat menuturkan bahwa pesawat dengan nomor penerbangan 6E2211 yang hendak terbang menuju ke Varanasi itu dijadwalkan lepas landas pada Selasa (28/5) pagi, sekitar pukul 05.00 waktu setempat.

    Namun kemudian ada ancaman bom yang diterima oleh otoritas Bandara New Delhi terkait pesawat tujuan Varanasi tersebut. Hal itu mendorong otoritas berwenang menghentikan pesawat sesaat sebelum lepas landas dan melakukan pemeriksaan menyeluruh.

    “Pukul 05.40 waktu setempat, panggilan telepon diterima dari Bandara IGI (Bandara Internasional Indira Gandhi-red) terkait adanya ancaman bom. Pesan berbunyi ‘LEDAKAN BOM @30 MENIT’ tertulis di selembar kertas di dalam toilet pesawat dan ditemukan oleh pilot,” tutur salah satu pejabat setempat.

    Pesawat yang membawa 176 penumpang itu segera diarahkan ke area isolasi untuk tindakan lebih lanjut. Disebutkan juga oleh pejabat setempat bahwa tim respons cepat telah dikerahkan dan sejauh ini, tidak menemukan benda-benda mencurigakan pada pesawat tersebut.

    Semua penumpang, menurut pejabat tersebut, diturunkan melalui pintu darurat pesawat dan kini berada di lokasi aman.

    Maskapai IndiGo, dalam pernyataan resminya, menyebut pesawat itu dibawa ke area terpencil di kompleks bandara sesuai dengan pedoman badan keamanan bandara setempat.

    “Penerbangan saat ini sedang menjalani pemeriksaan. Setelah seluruh pemeriksaan keamanan selesai dilakukan, pesawat akan ditempatkan kembali ke area terminal,” demikian pernyataan maskapai IndiGo.

    Insiden serupa pernah terjadi pada awal bulan ini, ketika tulisan “bom” ditemukan pada sebuah tisu yang ada di toilet pesawat maskapai Air India di Bandara New Delhi. Namun belakangan terbukti ancaman bom itu hanyalah hoaks.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Bagaimana Kekerasan Sektarian Mengubah Manipur

    Bagaimana Kekerasan Sektarian Mengubah Manipur

    Jakarta

    Lebih dari 220 orang tewas, banyak yang masih dinyatakan hilang dan sekitar 60.000 orang harus mengungsi sejak kekerasan komunal dan etnis melanda negara bagian Manipur di India pada tahun 2023, menurut pejabat pemerintah dan kelompok masyarakat sipil. Konflik berkecamuk antara mayoritas Meitei dan minoritas Kuki.

    Setahun setelah kerusuhan berdarah, ketegangan antara kedua komunitas tidak kunjung berkurang. Kamp dan posko militer yang kini tersebar di Manipur adalah pengingat atas ketidakstabilan yang mencengkeram wilayah tersebut.

    Kekhawatiran terhadap milisi bersenjata

    Kesenjangan agama di Manipur digariskan secara geografis. Meitei yang sebagian besar warganya beragama Hindu dan mencakup 53 persen populasi, kebanyakan tinggal di dasar lembah yang subur dan sarat mata air. Sedangkan etnis Kuki, yang mayoritas beragama Kristen dan mewakili 16 persen populasi, hidup di kawasan pebukitan yang curam dan berbatu.

    Tidak heran jika di Manipur warga Meitei cendrung lebih makmur ketimbang suku Kuki.

    “Segala sesuatunya jauh dari normal di Manipur. Satu hal yang selalu terlihat jelas, dan tidak berubah, adalah absennya kedaulatan negara, baik negara bagian Manipur maupun pemerintah pusat India, melepas tangan terserah pada orang-orang untuk mengurus diri mereka sendiri,” kata Pradip Phanjoubam, editor jurnal web Imphal Review of Arts and Politics.

    Phanjoubam telah meliput kekerasan sektarian di Manipur sejak bentrokan pertama pecah pada Mei 2023. Dia mengaku prihatin dengan munculnya milisi sipil bersenjata yang menjaga komunitas masing-masing.

    “Fenomena ini memang unik, namun sudah bisa diduga. Kemunculannya ditakuti dan dibenci oleh masyarakat awam, namun tidak dapat disangkal. Ini adalah gambaran lain dari bencana besar yang sedang dihadapi Manipur saat ini,” katanya kepada DW.

    Perlawanan masyarakat adat

    Bentrokan etnis hingga kini masih terus terjadi di Manipur. Beberapa LSM dan aktivis hak asasi manusia melaporkan, konflik antara penghuni lembah dan perbukitan ikut mencuatkan “popularitas” kelompok bersenjata radikal.

    “Pemuda dipersenjatai di seluruh negara bagian, tidak hanya kelompok yang bertikai, tetapi juga suku yang bukan kelompok Kuki atau Meitei juga mempersenjatai diri. Militerisasi kembali terjadi di Manipur,” kata Mary Beth Sanate, sekretaris organisasi hak-hak perempuan di Churachandpur, kota terbesar kedua di Manipur dan episentrum kekerasan.

    “Pemerintah belum melakukan apa pun dalam mendorong inisiatif atau negosiasi perdamaian. Pemerintah hanya terlibat dalam pengendalian zona penyangga dan penempatan tentara,” katanya. “Saat ini tidak ada pembicaraan mengenai perdamaian karena pelanggaran hukum masih terus terjadi di Manipur. Yang lebih buruk lagi, tidak ada keadilan yang diberikan kepada para korban kekerasan.”

    Pudarnya harapan damai

    Pakar politik India Bidhan Laishram mengatakan, kemunculan faksi bersenjata bukanlah hal baru di Manipur yang acap bergolak. Saat ini, makin banyak kekuatan yang aktif di wilayah tersebut, termasuk berbagai kelompok separatis dan milisi yang loyal kepada New Delhi dan beroperasi dengan impunitas berdasarkan Undang-Undang Kewenangan Khusus Angkatan Bersenjata, yang memberikan keleluasaan kepada militer di wilayah yang “rawan”.

    “Konflik teranyar menambah level militerisasi di wilayah ini dan menjadikannya normal. Milisi sipil telah menjadi bagian dari kesadaran sehari-hari sebagai sebuah kebutuhan, dan ini merupakan lapisan lain yang ditambahkan pada tahun lalu,” kata Laishram kepada DW.

    “Militerisasi warga sipil, ditambah dengan kembali aktifnya berbagai kelompok bersenjata, telah menyebabkan ambruknya hukum dan ketertiban,” ujar Sophia Rajkumari, pendiri kelompok advokasi perempuan Eta Northeast Foundation Trust.

    “Militerisasi menghalangi harapan untuk kembali ke situasi normal, karena proyek pembangunan dan investasi yang ada sebelumnya terhenti,” tambah Rajkumari.

    Mobilisasi pemuda ‘demi bertahan hidup’

    Komite Koordinasi Integritas Manipur, COCOMI, sebuah asosiasi organisasi Meitei, mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan resolusi, dan mengungkapkan rasa frustrasi akibat lambannya penyelesaian konflik.

    “Alih-alih memenuhi tanggung jawabnya untuk melindungi kehidupan dan harta benda warganya, pemerintah malah menggunakan tentara bayaran untuk menyerang rakyatnya sendiri. Masyarakat Manipur terjebak dalam siklus keputusasaan ini,” kata juru bicara COCOMI Khuraijam Athouba.

    “Para pemuda harus memobilisasi dan mempersenjatai diri untuk bertahan hidup, karena perang proksi yang dilancarkan pemerintah telah menghancurkan masa depan Manipur dengan dalih kepentingan nasional dan geopolitik,” tambah Athouba.

    Kuki inginkan pemekaran

    Janghaolun Haokip dari badan pemerintahan tradisional suku Kuki, juga meratapi ketidakstabilan keamanan di Manipur.

    Menurutnya, lebih dari 4.500 senjata api telah dijarah dari gudang senjata polisi setelah kekerasan etnis meletus di negara bagian tersebut. Sejauh ini, baru hanya sekitar 1.800 senjata api yang berhasil ditemukan atau dikembalikan. Haokip menuntut pemerintah mempercepat proses perlucutan senjata di Manipur.

    “Pemerintah negara bagian di bawah Menteri Utama Biren Singh terlibat dalam agresi kekerasan bersenjata terhadap Kuki, yang mengakibatkan permusuhan terus-menerus antara kedua komunitas tersebut,” kata Haokip kepada DW. Menurutnya, cara mengakhiri konflik adalah dengan memisahkan kedua kelompok.

    “Pemerintah hanya dapat memberikan solusi dengan mewujudkan pembentukan unit administratif terpisah bagi Kuki dan Meitei demi perdamaian dan stabilitas abadi di kawasan ini,” katanya.

    Kesenjangan etnis kian dalam

    Konflik yang berkepanjangan juga berdampak pada aspek sosial dan ekonomi kehidupan sehari-hari.

    Harga komoditas penting seperti bahan pangan, bahan bakar dan obat-obatan berfluktuasi karena gangguan rantai suplai dan ketidakpastian yang merajalela.

    Banyak warga saat ini telah meninggalkan Manipur, sementara yang lain kehilangan mata pencaharian atau aset-asetnya. Dampak konflik melampaui harta benda, karena turut merusak persahabatan dan ikatan sosial yang telah lama terjalin. Akibatnya, aktivitas sehari-hari seperti bertani atau memancing di pinggiran lembah dan perbukitan menjadi kian sulit.

    Rajkumari mengatakan intensitas kekerasan telah menurun sejak mawa awal konflik, meski acap terjadi ledakan kekerasan secara sporadis.

    “Tetap tidak ada upaya yang dilakukan di tingkat mana pun untuk mengatasi masalah mendasar ini,” tambahnya.

    rzn/as


    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini