kab/kota: New Delhi

  • Gempar Ledakan Kembang Api di Kuil India, 154 Orang Luka-luka

    Gempar Ledakan Kembang Api di Kuil India, 154 Orang Luka-luka

    New Delhi

    Sebuah pertunjukan kembang api di sebuah kuil Hindu di Kerala, India, berujung petaka dengan ledakan dahsyat mengguncang area yang ramai orang tersebut. Lebih dari 150 orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut, dengan delapan orang di antaranya dilaporkan kini kritis.

    Kepolisian setempat telah menangkap dua orang terkait ledakan kembang api tersebut.

    Sejumlah video yang diposting oleh beberapa surat kabar lokal India, seperti dilansir AFP, Selasa (29/10/2024), menunjukkan ratusan orang memenuhi area sekitar Kuil Hindu di Nileshwaram yang ada di negara bagian Kerala untuk menyaksikan pertunjukan kembang api pada Senin (28/10) malam waktu setempat.

    Kemudian, dari dalam gedung, terdengar suara mirip retakan yang disusul oleh kemunculan bola api yang cukup besar menjulang ke udara.

    “Sekitar delapan orang kini dalam kondisi kritis, dan sekitar 154 orang dilaporkan terluka, dengan sekitar 97 orang di antaranya dirawat di rumah sakit,” tutur kepala kepolisian setempat, Shilpa Dyavaiah, saat berbicara kepada AFP.

    “Mereka meledakkan petasan sangat dekat dengan lokasi mereka menyimpan petasan tersebut,” ucap Dyavaiah dalam pernyataannya.

    Dia menyebut percikan dari ledakan petasan itu menjangkau tempat penyimpanan petasan lainnya.

  • Politisi Senior India Tewas Ditembak, Diduga Didalangi Geng Kriminal

    Politisi Senior India Tewas Ditembak, Diduga Didalangi Geng Kriminal

    New Delhi

    Seorang politisi senior di India tewas ditembak saat berada di luar kantor anaknya di Mumbai, ibu kota finansial negara tersebut. Dua pelaku penembakan telah ditangkap, dengan kepolisian setempat menyelidiki dugaan keterlibatan geng kriminal setempat yang dikenal kejam dalam insiden ini.

    Penembakan brutal yang menewaskan seorang politisi ini, seperti dilansir AFP, Minggu (13/10/2024), terjadi hanya beberapa minggu sebelum pemilu penting digelar di negara bagian Maharashtra, yang menjadi lokasi kota Mumbai.

    Baba Siddique, yang berusia 66 tahun, ditembak beberapa kali di bagian dada pada Sabtu (12/10) waktu setempat, ketika dia sedang berada di luar kantor putranya di Mumbai.

    Siddique merupakan seorang anggota parlemen daerah dan mantan menteri di negara bagian Maharashtra.

    Wakil Kepala Menteri Maharashstra, Ajit Pawar, yang satu partai dengan Siddique, mengatakan dirinya “terkejut” oleh apa yang disebutnya sebagai “serangan pengecut” yang menewaskan Siddique.

    Surat kabar lokal, The Hindustan Times, melaporkan bahwa dua tersangka penembakan telah ditangkap, dan kepolisian masih menari satu tersangka lainnya.

    Laporan media lokal lainnya, NDTV, menyebut kedua tersangka telah mengakui mereka bagian dari geng kriminal yang dijalankan oleh Lawrence Bishnoi, yang dipenjara karena dituduh memimpin geng kriminal yang melakukan banyak pembunuhan di India.

    Penembakan brutal ini terjadi beberapa pekan setelah Siddique meningkatkan sistem pengamanan terhadap dirinya usai menerima ancaman pembunuhan. Aksi penyerangan ini juga terjadi menjelang pemilu yang dijadwalkan akan digelar pada akhir tahun ini.

    “Insiden ini akan diselidiki secara menyeluruh dan tindakan tegas akan diambil terhadap para penyerang. Dalang utama di balik serangan ini juga akan dilacak,” tegas Pawar dalam pernyataannya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/imk)

  • Sri Lanka Punya Presiden Baru, Lebih Condong ke India atau China?

    Sri Lanka Punya Presiden Baru, Lebih Condong ke India atau China?

    Jakarta

    Anura Kumara Dissanayake dilantik sebagai presiden baru Sri Lanka minggu ini. Negara kepulauan itu pun punya harapan baru untuk terus bangkit dari krisis ekonomi terburuk dalam sejarah kemerdekaannya.

    Presiden Dissanayake, yang dikenal dengan singkatan AKD, memimpin aliansi Kekuatan Rakyat Nasional yang condong ke haluan Marxis. Aliansi ini mencakup partainya, Janatha Vimukthi Peramuna (JVP) atau Front Pembebasan Rakyat.

    Selama kampanye, pria berusia 55 tahun itu berjanji memulihkan perekonomian, mengatasi kemiskinan, dan meninjau kembali ketentuan persyaratan dana talangan oleh Dana Moneter Internasional IMF senilai US$2,9 miliar atau sekitar Rp43,8 triliun untuk Sri Lanka.

    Di tengah semua itu, India dan Cina berusaha memperkuat pengaruh mereka di Sri Lanka.

    Pertaruhan strategis bagi India dan Cina

    Para pakar dan akademisi meyakini bahwa pemerintah baru akan melakukan pendekatan yang lebih bernuansa dalam kalkulasi kebijakan luar negeri. Krisis ekonomi Sri Lanka tahun 2022 membuka peluang bagi India untuk mendapatkan kembali sebagian pengaruhnya di Sri Lanka.

    New Delhi turun tangan dengan memberikan sekitar $4 miliar (sekitar Rp60 triliun) dalam bentuk bantuan keuangan dan material, termasuk makanan, obat-obatan penting, dan bahan bakar, serta pertukaran mata uang dan penangguhan pinjaman.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    “Dia kemungkinan akan mengikuti kebijakan yang berimbang dengan mengutamakan pembangunan ekonomi,” kata Srikanth Kondapalli, profesor studi Cina di Universitas Jawaharlal Nehru, New Delhi, kepada DW. Kondapalli juga mengacu pada lokasi strategis Sri Lanka yang berada di persimpangan rute pelayaran sibuk yang menghubungkan Asia dengan Afrika dan Eropa.

    Profesor Sreeradha Datta, pakar Sri Lanka dari Sekolah Urusan Internasional Jindal yang berpusat di India, mengatakan meski sebelumnya lebih bersikap anti-India dan cenderung mendekat ke Cina, JVP diharapkan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih moderat di bawah kepemimpinan Dissanayake. “Cina akan terus terlibat, tetapi India juga akan dipandang sebagai mitra.”

    Setelah kemenangannya dalam pemilihan umum, Dissanayake segera menanggapi ucapan selamat dari Perdana Menteri India Narendra Modi, dan berjanji untuk bekerja sama. Presiden Cina Xi Jinping juga mengucapkan selamat kepadanya dan berjanji untuk bekerja sama dengan pemerintah baru dalam meningkatkan pembangunan dan kerja sama dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan Cina BRI, yang sering dijuluki Jalur Sutra Baru.

    Sri Lanka akan lebih condong ke mana?

    Dissanayake menegaskan bahwa aset Sri Lanka, termasuk wilayah darat, laut, dan udaranya, tidak dapat direbut. Sikap ini terbukti ketika ia baru-baru ini menentang Adani Group dari India yang menguasai sektor-sektor utama seperti pelabuhan Sri Lanka dan energi terbarukan, dengan alasan masalah lingkungan.

    “Negara-negara tetangga India di Asia Selatan semakin mengadopsi strategi ‘India plus Cina’ untuk menyeimbangkan kepentingan ekonomi mereka di antara dua kekuatan Asia yang sedang bangkit ini,” kata Ajay Bisaria, mantan diplomat India, kepada DW.

    Ia merasa bahwa jaringan saling ketergantungan ekonomi yang kuat telah membangun niat baik di antara kedua pemerintahan.

    “Namun, sejauh ini, India adalah mitra keamanan yang lebih disukai. Pihak India belajar membangun ekuitas jangka panjang di lingkungan tersebut yang (bertahan) melampaui rezim.”

    Bisaria menunjukkan bahwa New Delhi telah terlibat dengan Dissanayake jauh sebelum ia berkuasa. Menurutnya, dukungan finansial yang diberikan India merupakan contoh keuntungan yang diberikan India kepada negara-negara tetangganya yang lebih kecil. Ia mengatakan bahwa seperti juga yang terlihat di Bangladesh dan Maladewa, tren keseluruhannya mengarah pada peningkatan keterlibatan dengan India.

    Dalam jangka panjang, Datta mengatakan persaingan strategis di Samudra Hindia pasti akan berlangsung sengit, dan mustahil bagi Sri Lanka untuk memberikan jaminan apa pun kepada India terkait hal itu saat ini.

    “Namun mengingat sejarah mereka dengan Cina, Sri Lanka pasti akan waspada dan tidak akan terburu-buru mengakomodasi Cina seperti yang telah kita lihat dilakukan oleh presiden sebelumnya di masa lalu,” katanya.

    “Itu akan berjalan perlahan dan saya yakin Dissanayake punya ketangkasan yang mungkin belum kita sadari.”

    Diadaptasi dari artikel DW Inggris

    (ita/ita)

  • Pilu Bocah 7 Tahun Tewas dalam Ritual Pengorbanan di India

    Pilu Bocah 7 Tahun Tewas dalam Ritual Pengorbanan di India

    New Delhi

    Seorang bocah laki-laki yang berusia 7 tahun tewas dalam sebuah ritual pengorbanan yang digelar di India, yang bertujuan membawa keberuntungan bagi sekolah setempat. Sebanyak lima tersangka telah ditangkap polisi terkait kematian bocah tersebut.

    Bocah 7 tahun itu, seperti dilansir AFP, Jumat (27/9/2024), ditemukan telah tak bernyawa di atas tempat tidur di sebuah asrama, yang menjadi tempat tinggalnya, di kota Hathras, tidak jauh dari Taj Mahal yang tersohor, pada Minggu (22/9) waktu setempat.

    Kepolisian setempat mengatakan bahwa kepala sekolah setempat, Dinesh Baghel, tidak melaporkan temuan mayat itu kepada pihak berwenang, dan malah menyembunyikan mayat itu di dalam bagasi mobilnya.

    Pejabat kepolisian setempat, Himanshu Mathur, menuturkan kepada AFP bahwa bocah laki-laki itu dibunuh sebelum ritual ilmu hitam dilakukan oleh ayah Baghel.

    “Anak laki-laki itu dimaksudkan untuk dibawa ke altar sebagai bagian dari ritual, namun dia dibunuh sebelum seremoni selesai dilakukan,” sebut Mathur.

    Baghel dan ayahnya, yang tidak disebut namanya, telah ditangkap bersama tiga guru lainnya dari sekolah yang sama.

    Mathur tidak menjelaskan lebih lanjut soal bagaimana bocah itu meninggal. Laporan media lokal menyebut jenazah bocah itu sedang menjalani pemeriksaan post-mortem.

    Biro Catatan Kejahatan Nasional India diketahui mencatat 103 kasus ritual pengorbanan manusia di negara tersebut yang berlangsung antara tahun 2014 hingga tahun 2021 lalu.

    Ritual yang melibatkan pembunuhan biasanya dilakukan untuk menenangkan para dewa dan lebih sering terjadi di area-area suku dan area terpencil, di mana kepercayaan terhadap ilmu sihir dan ilmu gaib masih besar dan tersebar luas.

    Tahun lalu, Kepolisian India menangkap lima pria terkait pembunuhan seorang wanita berusia 64 tahun, yang terjadi tahun 2019, yang melibatkan pemenggalan dengan parang. Wanita itu dibunuh setelah mengunjungi sebuah kuil di wilayah terpencil di India bagian timur laut.

    Menurut kepolisian pada saat itu, tersangka pemimpin kelompok itu sedang melakukan seremoni keagamaan untuk memperingati kematian saudara laki-lakinya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • PM Narendra Modi Kembali Dekati Diaspora India Selama Kunjungan ke AS

    PM Narendra Modi Kembali Dekati Diaspora India Selama Kunjungan ke AS

    New Delhi

    Perdana Menteri India Narendra Modi akan mengunjungi Amerika Serikat (AS) akhir pekan ini. Agendanya termasuk menyampaikan pidato di acara Summit of the Future di Majelis Umum PBB, dan bertemu dengan para CEO dari beberapa perusahaan terkemuka yang berbasis di AS.

    Langkah khasnya setiap kali mengunjungi negara asing? Modi akan bertemu dengan para anggota diaspora India.

    Pada hari Minggu (22/09), Modi direncanakan akan berpidato pada acara bertajuk Modi & US Progress Together di Nassau Veterans Memorial Coliseum di Long Island, New York. Penyelenggara mengatakan, lebih dari 25.000 orang telah mendaftar untuk datang ke acara ini, meskipun tempatnya hanya memiliki kapasitas menampung 15.000 orang.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    “Pertemuan-pertemuan ini punya dampak yang besar. Ini membangun moral dan kepercayaan diri di antara diaspora India di AS dan memelihara hubungan dengan India yang tidak boleh dilupakan,” ujar Jeevan Zutshi, pendiri Federasi Komunitas Indo-Amerika, dan penyelenggara acara New York, kepada DW.

    PM India yang gemar roadshow di AS

    Upaya Modi memperdalam hubungan dengan diaspora India telah menjadi fitur rutin ketika ia bepergian ke luar negeri.

    Pada tahun 2014, pidato Modi di Madison Square Garden di New York City dihadiri 20.000 warga India Amerika. Dua tahun kemudian, warga India berbaris untuk berjabat tangan dan berswafoto dengan Modi di sebuah resepsi sipil saat ia mengunjungi Silicon Valley, California.

    “Acara diaspora berskala besar yang diselenggarakan Perdana Menteri Modi selama kunjungan luar negerinya telah menjadi bagian penting dari perangkat diplomatiknya. Ini, menandai perubahan penting dalam cara India terlibat dengan diasporanya di luar negeri,” kata Chetan Rana, editor asosiasi di 9dashline, sebuah konsultan geopolitik daring, kepada DW.

    Diaspora, alat rahasia diplomasi Modi

    Rana meneliti bagaimana Modi terlibat dengan warga India Amerika. Ia mengatakan, cara Modi memanfaatkan rapat raksasa ini adalah bagian unik dari kebijakan luar negerinya.

    “Acara-acara ini, yang mirip dengan rapat umum politik di India, memiliki banyak tujuan selain untuk memperkuat hubungan dengan diaspora India,” katanya.

    Rana mengatakan, rapat akbar diaspora adalah acara hubungan masyarakat yang diatur dengan cermat, untuk mengangkat citra Modi sebagai pemimpin global,, serta membantu mendorong agenda sayap kanan domestik yang mendukung citra pribadinya yang terus berkembang.

    Jutaan orang India Amerika di AS

    Diaspora India adalah salah satu yang terbesar di dunia. Kementerian Luar Negeri India pada bulan Mei 2024 memperkirakan lebih dari 35 juta orang tinggal di luar India.

    Jumlah orang India Amerika kini mencapai hampir 5 juta orang, dan menjadi salah satu kelompok imigran paling berpengaruh di AS.

    Selain AS, diaspora India juga tumbuh subur dan berkembang di Uni Emirat Arab, Inggris, dan Australia.

    Kekuatan diaspora India yang terus tumbuh, juga lebih kentara saat orang India menduduki posisi bisnis tingkat tinggi dan pekerjaan pemerintah di AS.

    Para akademisi menunjukkan, acara komunitas warga India yang dihadiri Modi bukan hanya isyarat simbolis keterlibatan. Acara ini juga dirancang untuk mengaktifkan identitas transnasional diaspora, mengubah mereka menjadi pemain kunci dalam lobi, investasi, dan kemitraan teknologi.

    BJP bangun strategi kebijakan luar negeri jangka panjang

    Pakar strategi politik India, Raja Mohan, mengatakan kepada DW bahwa menghubungkan dan membangun jembatan dengan komunitas India di luar negeri telah menjadi tujuan utama Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Modi selama beberapa dekade.

    Mohan, yang juga profesor tamu di Institut Studi Asia Selatan di Universitas Nasional Singapura, menambahkan bahwa partai politik lain juga memakai cara ini untuk menarik hati pemilih. Partai regional DMK contohnya, juga berupaya untuk terhubung dengan warga etnis Tamil yang tinggal di luar negeri.

    Banyak dari acara ini melibatkan perencanaan selama berbulan-bulan, uang, keterampilan berorganisasi, dan menyatukan kelompok-kelompok diaspora India yang berbeda.

    Amitabh Mattoo, pakar hubungan internasional dan profesor di Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi, kepada DW mengatakan, upaya Modi untuk menjangkau diaspora paling tepat digambarkan sebagai latihan “nasionalisme ekstrateritorial”, yang melayani berbagai tujuan strategis dan diplomatik.

    “Hal ini juga dimaksudkan untuk memperkuat hubungan bilateral, diplomasi budaya, kontribusi ekonomi, membangun jaringan, dan keterlibatan politik,” kata Mattoo.

    Diadaptasi dari artikel DW Inggris

    (nvc/nvc)

  • Pesawat Air India Boeing 787 Rute Inggris Mendarat Darurat di Moskow

    Pesawat Air India Boeing 787 Rute Inggris Mendarat Darurat di Moskow

    Moskow

    Pesawat jenis Boeing 787-800 yang dioperasikan maskapai Air India tujuan Inggris terpaksa melakukan pendaratan darurat di Moskow, Rusia. Pendaratan darurat dilakukan setelah pesawat mengalami “masalah teknis” saat mengudara.

    Seperti dilansir Reuters, Kamis (5/9/2024), pesawat maskapai Air India yang memiliki rute New Delhi-Birmingham itu dilaporkan berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Sheremetyevo di Moskow, Rusia, pada Rabu (4/9) waktu setempat.

    Disebutkan bahwa pesawat tersebut membawa total 258 penumpang dan 17 awak penerbangan ketika pendaratan darurat harus dilakukan.

    Otoritas Bandara Sheremetyevo menyebut pendaratan darurat dilakukan dengan selamat tanpa adanya cedera pada penumpang dan awak.

    Tidak dijelaskan lebih lanjut soal “masalah teknis” yang dialami pesawat jenis Boeing 787-800 tersebut.

    Pesawat tersebut dijadwalkan untuk kembali lepas landas pada pukul 21.35 waktu Moskow, untuk membawa para penumpang ke tujuan.

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Pesawat Jeju Air Batal Mendarat di Fukuoka Gegara Badai’:

    Insiden semacam ini juga pernah dialami Air India lainnya pada Juli lalu, ketika salah satu penerbangannya dengan rute New Delhi-San Francisco terpaksa melakukan pendaratan darurat di wilayah Siberia, Rusia, setelah awak kokpit mendeteksi potensi masalah di area ruang kargo pesawat.

    Kemudian pada Juli 2023 lalu, pesawat Boeing milik Air India dengan rute yang sama, dari New Delhi menuju ke San Francisco, terdampar selama sehari setelah melaporkan masalah teknis.

    Maskapai Air India sampai harus mengirimkan pesawat lainnya sehari kemudian untuk menjemput para penumpang yang terdampar.

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Pesawat Jeju Air Batal Mendarat di Fukuoka Gegara Badai’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/zap)

  • Gempar Dokter Diperkosa-Dibunuh, Warga Blokir Rel Kereta-Cegat Bus di India

    Gempar Dokter Diperkosa-Dibunuh, Warga Blokir Rel Kereta-Cegat Bus di India

    New Delhi

    Para demonstran memblokir rel kereta api dan mencegat bus-bus di wilayah India bagian timur untuk memprotes kasus pemerkosaan dan pembunuhan keji seorang dokter wanita di Kolkata, Benggala Barat. Dalam aksinya, para demonstran melontarkan slogan-slogan mengkritik pemerintah terkait kasus tersebut.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (28/8/2024), para personel kepolisian setempat menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan para demonstran yang bergerak menuju ke kantor sekretariat negara bagian di Benggala Barat pada Selasa (27/8) waktu setempat.

    Aksi para demonstran itu memaksa Partai Bharatiya Janata (BJP), yang berkuasa di India namun menjadi oposisi di negara bagian Benggala Barat, menyerukan mogok kerja selama 12 jam di seluruh negara bagian tersebut pada Rabu (28/8) untuk memprotes apa yang disebut sebagai kekejaman polisi.

    Ribuan demonstran, yang sebagian besar pekerja BJP, memblokir ruas jalanan dan rel-rel kereta api di negara bagian tersebut pada Rabu (28/8). Para demonstran juga memaksa toko-toko setempat untuk tutup sementara.

    Otoritas setempat bersiap menghadapi unjuk rasa lebih lanjut sepanjang hari. Seorang pejabat tinggi kepolisian setempat menyebut sekitar 5.000 personel kepolisian dikerahkan untuk meredakan setiap aksi kekerasan yang mungkin terjadi di wilayah Benggala Barat.

    Para demonstran yang beraksi pada Selasa (27/8) waktu setempat, yang kebanyakan mahasiswa, menuntut pengunduran diri Kepala Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee, yang merupakan penentang keras Perdana Menteri Narendra Modi.

    Seruan pengunduran diri dilontarkan demonstran terhadap Banerjee atas caranya menangani kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter wanita berusia 31 tahun pada 9 Agustus lalu di sebuah rumah sakit yang dikelola pemerintah di Kolkata, ibu kota negara bagian Benggala Barat.

    Penyerangan seksual dan pembunuhan keji terhadap dokter muda tersebut memicu kemarahan nasional, dengan unjuk rasa digelar untuk memprotes pemerintah India, yang mirip seperti aksi demo yang meluas setelah pemerkosaan beramai-ramai terhadap seorang mahasiswi berusia 23 tahun di New Delhi tahun 2012 lalu.

    Para aktivis setempat menyebut perempuan terus menderita dari tingginya angka kekerasan seksual meskipun sudah ada undang-undang yang lebih ketat.

    Seorang sukarelawan polisi telah ditangkap atas pemerkosaan dan pembunuhan dokter muda di Kolkata tersebut. Kepolisian federal India telah mengambil alih penyelidikan kasus tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 3 Hari Terjebak Longsor di India, 4 Orang Berhasil Diselamatkan

    3 Hari Terjebak Longsor di India, 4 Orang Berhasil Diselamatkan

    New Delhi

    Empat orang berhasil diselamatkan sekitar tiga hari setelah tanah longsor mematikan melanda negara bagian Kerala di India. Operasi pencarian korban dipercepat oleh otoritas New Delhi setelah jembatan utama dibangun kembali untuk membantu mengangkut alat berat ke area terdampak.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/8/2024), hujan deras yang mengguyur Kerala, yang terletak di pesisir selatan India dan menjadi salah satu tujuan wisata populer, telah menyebabkan tanah longsor di area perbukitan distrik Wayanad pada Selasa (30/7) waktu setempat.

    Tanah longsor itu mengirimkan aliran air yang disertai lumpur dan bebatuan berukuran besar yang menerjang area bagian bawah bukit setempat, yang mengubur atau menyapu orang-orang hingga tewas saat mereka tidur.

    Otoritas setempat melaporkan bahwa sedikitnya 195 orang tewas dan hampir 200 orang lainnya masih hilang akibat longsor tersebut. Laporan media lokal Asianet TV menyebut korban tewas mencapai 292 orang.

    Bencana alam ini tercatat sebagai yang terburuk di Kerala sejak banjir mematikan tahun 2018 lalu.

    Dalam upaya pencarian yang terus berlanjut, personel militer India yang turut dikerahkan membantu operasi pada Jumat (2/8) berhasil menemukan empat orang dalam keadaan masih hidup di dalam rumah yang ada di area terpencil yang terdampak longsor.

    “Mereka tidak tertimbun, mereka hanya berada di area terpencil,” tutur komandan tinggi militer India, VT Mathew, saat berbicara kepada Reuters.

    Dia menambahkan bahwa salah satu dari empat orang yang diselamatkan itu dalam kondisi luka-luka.

    Upaya penyelamatan awalnya terhambat setelah area Mundakkai, yang terdampak paling parah, terputus dari kota terdekat Cooralmala karena jembatan utama yeng menghubungkan kedua wilayah itu tersapu longsor.

    Kendaraan-kendaraan berat kemudian dikerahkan untuk membangun kembali jembatan sepanjang 58 meter yang rusak tersebut, dengan melibatkan para insinyur militer.

    Militer India, dalam membantu upaya pencarian, juga mengerahkan drone dengan teknologi earth-sensing untuk mencari jenazah korban yang tertimbun lumpur di area-area terdampak.

    Sementara tim penyelamat mengerahkan pasukan tambahan, termasuk ahli renang, untuk fokus pada Sungai Chaliyar dan tepian sungai di mana kemungkinan besar menjadi lokasi mayat korban terjebak.

    Para pakar setempat, dalam pernyataan terpisah, menyebut Kerala diguyur hujan lebat dalam dua pekan terakhir yang membuat tanah di area itu melunak, sebelum hujan yang sangat deras mengguyur pada Senin (29/7) dan memicu tanah longsor.

    Menurut otoritas setempat, hampir 1.600 orang diselamatkan dari desa-desa yang ada di lereng bukit serta area perkebunan teh dan kapulaga selama dua hari terakhir. Nyaris 350 bangunan rusak akibat longsor di area terdampak.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Kerusuhan di Bangladesh, Mengapa India Memilih Diam?

    Kerusuhan di Bangladesh, Mengapa India Memilih Diam?

    Jakarta

    Kelompok mahasiswa di Bangladesh menyerukan protes jalanan baru setelah pemerintah Perdana Menteri Sheikh Hasina gagal memenuhi tuntutan mereka untuk membebaskan pemimpin yang ditahan dan meminta maaf atas kekerasan yang terjadi baru-baru ini.

    Pemerintah menyatakan jumlah korban tewas mencapai 150 orang pada minggu ini, sementara media menyebutkan lebih dari 200 kematian dalam bentrokan yang menunjukkan ketidakpuasan terhadap pemerintahan Hasina yang sudah berjalan selama 16 tahun.

    India terus memantau dengan seksama kerusuhan di Bangladesh, yang merupakan negara tetangga sekaligus salah satu sekutu terdekat New Delhi. Bangladesh juga menjadi tempat tinggal sementara bagi ribuan pelajar India.

    Namun, New Delhi berhati-hati untuk tidak memperburuk situasi.

    “India menganggap situasi yang sedang berlangsung di negara tersebut sebagai masalah internal Bangladesh. Dengan dukungan dan kerjasama dari pemerintah Bangladesh, kami berhasil mengatur kepulangan aman para pelajar kami,” kata juru bicara kantor luar negeri Randhir Jaiswal dalam konferensi pers mingguan.

    Sekitar 6.700 pelajar India telah kembali dari Bangladesh di tengah bentrokan kekerasan di negara tersebut.

    “Sebagai tetangga dekat yang memiliki hubungan hangat dan bersahabat, kami berharap situasi di negara tersebut akan segera kembali normal,” tambah Jaiswal.

    Bangladesh penting untuk keamanan, perdagangan, dan diplomasi

    Selain itu, Bangladesh berbatasan dengan negara bagian India seperti West Bengal, Assam, Meghalaya, Tripura, dan Mizoram yang rentan terhadap pemberontakan hingga kekerasan.

    Pinak Ranjan Chakravarty, mantan komisaris tinggi India untuk Bangladesh, mengatakan kepada DW bahwa India telah berinvestasi di negara tetangga tersebut untuk membangun dukungan publik dan niat baik.

    “Posisi geografis Bangladesh menjadikannya pemangku kepentingan dalam pembangunan sub-wilayah yang terdiri dari Bangladesh, Bhutan, India, dan Nepal. Wilayah ini mencakup negara bagian India di utara dan timur Bangladesh. Negara bagian ini di timur laut India pernah terintegrasi dalam rantai pasokan di India yang belum terbagi,” kata Chakravarty kepada DW.

    Sekarang, Bangladesh dan India bekerja untuk meningkatkan hubungan transportasi dan “memulihkan apa yang ada di era pra-pemisahan,” tambahnya.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Triliunan Investasi India di Bangladesh

    India mengakui Bangladesh sebagai penyangga timur yang vital, dan memberikan dukungan penting melalui akses pelabuhan dan jaringan listriknya. Sejauh ini, New Delhi telah memberikan hampir $8 miliar (sekitar Rp128 tirilun) dalam bentuk pinjaman ke Dhaka yang digunakan untuk proyek pembangunan, pembangunan infrastruktur, dan konstruksi pipa untuk memasok diesel.

    Perusahaan besar India yang telah berinvestasi di negara tersebut termasuk Marico, Emami, Dabur, Asian Paints, dan Tata Motors. Eskalasi protes mahasiswa dapat secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi perusahaan-perusahaan ini.

    “Hubungan antara India dan Bangladesh tertanam dalam sejarah bersama mereka, ketergantungan sosial-ekonomi yang kompleks, dan posisi geopolitik mereka. Politik konfrontasional dan ketidakstabilan politik di wilayah tersebut mengundang masalah terorisme, fundamentalisme, pemberontakan, dan migrasi,” kata Sanjay Bhardwaj dari Pusat Studi Asia Selatan Universitas Jawaharlal Nehru kepada DW.

    “Protes kekerasan dan ketidakstabilan politik akan menyebabkan lingkaran kekerasan dan migrasi penduduk ke India,” katanya.

    Terjepit antara India dan Cina

    Dalam beberapa tahun terakhir, baik India maupun Cina telah memperluas kepentingan ekonomi mereka di Bangladesh, yang sedang dimasukkan ke dalam persaingan geopolitik yang semakin berkembang antara kedua negara.

    Meskipun memiliki hubungan dekat dengan Bangladesh, beberapa analis percaya bahwa pembuat kebijakan India kesulitan memahami sentimen anti-India yang ada di antara sebagian populasi Bangladesh. Beberapa di antaranya dapat dijelaskan oleh dukungan New Delhi terhadap Liga Awami yang berkuasa.

    “Kesunyian ‘tidak nyaman’ adalah dukungan diam-diam India untuk pemerintahan Hasina dan kebijakannya dalam menangani kerusuhan yang sedang berlangsung. Selama beberapa dekade terakhir, India telah banyak berinvestasi dengan Liga Awami sebagai entitas pro-India di Bangladesh,” kata Shanthie Mariet D’Souza, pendiri forum penelitian independen Mantraya, kepada DW.

    Kritikus rezim di Bangladesh menuduh Hasina berusaha mengubah Bangladesh menjadi negara satu partai dan dan memicu kemarahan dengan tindakan kerasnya terhadap lawan politik dan kelompok masyarakat sipil.

    “Pemerintah India telah melindungi pemerintahannya dari tekanan Amerika untuk memenuhi tuntutan oposisi untuk membuat pemilu lebih demokratis dan transparan. Kesunyian saat ini adalah kelanjutan dari kebijakan tersebut,” tambah D’Souza.

    India melihat gambaran yang lebih besar

    Menurut D’Souza, India melihat Bangladesh sebagai kunci untuk beberapa alasan strategis, termasuk pengembangan timur laut, menekan migrasi ke India, dan menangani radikalisasi Islam.

    “Meskipun ada investasi besar dari Cina di negara tersebut, New Delhi masih menganggap Hasina sebagai seseorang yang akan mencegah Bangladesh berubah menjadi boneka Beijing. Sebagai hasilnya, mendukungnya menjadi satu-satunya opsi strategis New Delhi, bahkan ketika kebijakannya sering kali mendekati otokrasi,” katanya.

    Dilihat dari sudut pandang itu, kegagalan terbaru pemerintahan Hasina dan penguatan Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) sebagai oposisi, serta partai-partai Islam lokal, bukanlah kabar baik bagi India.

    Meski begitu, profesor Sreeradha Datta dari Sekolah Urusan Internasional Jindal yang berbasis di India percaya bahwa respons ekstrem pemerintahan Hasina terhadap protes mahasiswa tidak dapat dibenarkan.

    Dia mengkritik pejabat Bangladesh atas upaya mereka untuk menyalahkan kekerasan sepenuhnya pada partai oposisi dan mahasiswa Islam. Protes berubah menjadi kekerasan sebagai reaksi terhadap “tidak adanya tanggapan dan komentar yang agak merendahkan” dari pemerintah, kata Datta.

    “Kekerasan dan kematian tanpa pandang bulu tidak dapat diabaikan atau dimaafkan. Pemerintah mengubah protes damai menjadi fase tergelap dalam sejarah terbaru Bangladesh,” katanya kepada DW.

    (rs/hp)

    (ita/ita)

  • Akankah Ambisi Ekonomi India Pertebal Kas Perang Rusia?

    Akankah Ambisi Ekonomi India Pertebal Kas Perang Rusia?

    Jakarta

    India banyak menuai kritik dari negara-negara Barat karena memborong minyak Rusia di tengah invasi Ukraina. Pada tahun 2022, impor minyak dari Rusia meningkat sepuluh kali lipat, namun kemudian hanya tumbuh dua kali lipat pada tahun lalu.

    Langkah Kremlin menetapkan diskon tinggi, juga direspons India dengan menambah impor batu bara sebanyak tiga kali lipat dalam periode yang sama.

    Kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi ke Moskow, Senin (8/7), merupakan kelanjutan kebijakan tersebut. Lawatan ini merupakan kunjungan luar negeri yang kedua sejak dia memenangkan masa jabatan ketiga di India dalam pemilu legislatif silam.

    Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan, kedua negara disatukan “keinginan politik bersama,” untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan.

    India harus menempuh titian yang sulit antara mempertahankan kedekatan dengan Barat dan hubungan perdagangan dengan Moskow, sembari mempertahankan posisi netral dalam konflik di Ukraina.

    DW mengulas kondisi hubungan India-Rusia saat ini dan apa yang kemungkinan akan disepakati kedua pemimpin.

    Lebih dari sekedar kerja sama pertahanan

    Selama Perang Dingin, Uni Soviet dan India membangun kemitraan strategis di bidang pertahanan dan perdagangan yang berlanjut setelah berakhirnya komunisme. Pada tahun 2000, Vladimir Putin, yang saat itu menjabat sebagai perdana menteri Rusia, menandatangani deklarasi kerja sama baru dengan New Delhi.

    Selama dua dekade terakhir, Moskow memasok 65 persen sistem persenjataan India, dengan jumlah total penjualan melebihi USD60 miliar, menurut Stockholm International Peace Research Institute.

    Ikatan tersebut bertambah kuat sejak India memborong minyak Rusia yang dijual murah setelah diembargo Barat. Pada bulan April, misalnya, pengiriman minyak mentah Rusia ke India mencatatkan rekor baru sebesar 2,1 juta barel per hari, menurut lembaga riset pasar S&P Global.

    Perdagangan bilateral antara kedua negara mencapai rekor tertinggi hampir USD65,7 miliar pada tahun lalu, berdasarkan angka dari Departemen Perdagangan India. Sebaliknya, Rusia mengekspor barang senilai $61,4 miliar ke sekutunya itu, terutama minyak, pupuk, batu mulia dan logam.

    “Lama kami hanya melihat Rusia dari sudut pandang politik dan keamanan,” kata Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar pada konferensi industri pada bulan Mei lalu. “Tapi ketika Moskow beralih ke arah timur, peluang ekonomi baru mulai muncul. Lonjakan perdagangan dan bidang kerja sama baru ini tidak bisa dianggap sebagai fenomena musiman.”

    Netralitas jamin keuntungan maksimal

    Meski dikritik soal impor minyak, adalah kebergantungan besar India atas persenjataan Rusia yang membuat gamang negara-negara Barat.

    “New Delhi telah menunjukkan pendekatan yang berbeda dalam mengatasi konflik Rusia-Ukraina, yakni menjaga hubungan baik dengan Moskow dan Barat,” tulis Dr Aleksei Zakharov, peneliti India di Institut Hubungan Internasional Perancis, Ifri, menulis dalam sebuah makalah bulan lalu.

    Kendati demikian, dia mengaku melihat adanya “tantangan struktural yang masih menghalangi kedua belah pihak untuk memperkuat kembali hubungan ekonomi.”

    Menurutnya, kerja sama pertahanan antara Rusia dan India saat ini “dalam keadaan terkatung-katung,” karena embargo Barat yang menyita sebagian besar kapasitas produksi untuk menopang invasi di Ukraina.

    Hambatan perdagangan pangkas pangsa senjata

    India berulangkali mendapat pengalaman negatif dalam berbisnis dengan industri pertahanan Rusia. Kesepakatan tahun 2004 untuk membeli kapal induk era Soviet, yang seharusnya diremajakan oleh Rusia, berulangkali mengalami penundaan dengan tambahan biaya berlipat ganda.

    Militer India saat ini sedang menunggu dua dari lima sistem pertahanan udara S-400 dan sebuah kapal fregat buatan Rusia sebagai bagian dari kesepakatan tahun 2018, lapor media India pada bulan April lalu.

    Tapi meski tetap menjadi tujuan utama transfer senjata antara tahun 2017 dan 2022, pangsa ekspor pertahanan Rusia ke India turun dari 65 persen menjadi 36 persen pada periode yang sama, menurut data SIPRI.

    Berkurangnya kapasitas ekspor senjata d Rusia dan embargo Barat diyakini memaksakan perubahan strategi di New Delhi, yang menguntungkan produsen senjata Perancis dan Jerman.

    Ambisi India untungkan Rusia?

    Kunjungan Modi ke Moskow usai pemilu di India ramai dipahami sebagai isyarat betapa pentingnya relasi kedua negara. Namun dengan berkurangnya perdagangan senjata, India melirik bidang ekonomi lain untuk digenjot dengan Rusia.

    Salah satunya adalah inisiatif “Made in India” yang digencarkan Modi untuk mempromosikan India sebagai pusat manufaktur. Proyek raksasa itu membuka peluang bagi Rusia untuk menjual bahan baku atau memindahkan sarana produksi senjata ke India.

    Moskow juga sudah mengisyaratkan tertarik untuk memperluas Koridor Transportasi Utara-Selatan Internasional, INSTC, sebuah proyek jalan raya, laut, dan kereta api yang menghubungkan Rusia ke India melalui Iran. Rusia mengirimkan tahap pertama ekspor batu bara melalui INSTC bulan lalu.

    Dengan hambatan ekonomi yang dihadapi Rusia akibat sanksi Barat, INSTC kini menjadi prioritas perdagangan utama bagi Kremlin.

    Proyek lain adalah Koridor Maritim Chennai-Vladivostok, yang pertama kali diusulkan pada tahun 2019. Rute laut sepanjang 10.300 kilometer dari Timur Jauh Rusia itu dapat membantu mengamankan pasokan energi dan bahan mentah ke India.

    Koridor ini diharapkan dapat mengurangi waktu pengiriman dari 40 menjadi 24 hari, dibandingkan dengan rute umum melalui Terusan Suez.

    rzn/as

    (ita/ita)