kab/kota: New Delhi

  • Usai Bertemu PM India, Prabowo Kunjungi Malaysia Bahas Kerja Sama Perdagangan

    Usai Bertemu PM India, Prabowo Kunjungi Malaysia Bahas Kerja Sama Perdagangan

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Malaysia pada 26-27 Januari 2025, usai menuntaskan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi. Kunjungan Prabowo ke Malaysia akan didampingi Menteri Perdagangan RI Budi Santoso.

    Budi mengatakan keikutsertaannya dalam lawatan ke Malaysia bersama Presiden RI berkaitan dengan upaya peningkatan hubungan dagang antara Indonesia dan Malaysia.

    “Malaysia merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Indonesia dan Malaysia juga bergerak bersama membangun ekonomi kawasan di bawah bendera ASEAN. Kami harap, kunjungan kerja ini akan membawa hasil yang menggembirakan bagi kedua negara,” ujar Budi dikutip dari Antara, Minggu (26/1/2025).

    Dalam kunjungan kerja kali ini, Mendag diagendakan bertemu Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz. Pertemuan tersebut bertujuan membahas berbagai isu terkait perdagangan dan upaya meningkatkan perdagangan kedua negara.

    Selanjutnya, Mendag direncanakan mendampingi Presiden RI dalam pertemuan dengan Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Ibrahim dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

    Pada periode Januari-November 2024, total perdagangan kedua negara adalah 21,1 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia ke Malaysia sebesar 10,9 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari Malaysia 10,1 miliar dolar AS, sedangkan surplus perdagangan Indonesia sebesar 800 ribu dolar AS terhadap Malaysia.

    Sementara, pada 2023, Malaysia adalah tujuan ekspor ke-6 dan sumber impor ke-5 bagi Indonesia. Total perdagangan kedua negara mencapai 23,2 miliar dolar AS.

    Ekspor Indonesia ke Malaysia 12,5 miliar dolar AS, sementara impor Indonesia dari Malaysia 10,8 miliar dolar AS. Dengan demikian, Indonesia mencatatkan surplus terhadap Malaysia pada 2023 sebesar 1,7 miliar dolar AS.

    Pertumbuhan nilai perdagangan kedua negara dalam lima tahun terakhir (2019-2023) mencapai 13,8 persen.

    Oleh-Oleh Prabowo dari India

    Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi telah menyaksikan penandatanganan lima poin nota kesepahaman atau MoU kerja sama antara Indonesia-India.

    Lima poin kerja sama itu diperoleh setelah Prabowo dan Modi melakukan diskusi terkait sejumlah sektor mulai dari kesehatan hingga pengembangan teknologi di New Delhi, Sabtu (25/1/2025).

    “Kami melakukan diskusi yang sangat intensif dan terbuka antara Perdana Menteri Modi dan pemerintahannya serta saya dan tim pemerintahan saya,” kata Prabowo.

    Prabowo mengatakan pembahasan itu juga mencakup soal penguatan di bidang perekonomian kedua negara. Oleh karena itu, pertemuannya dengan Modi ini diharapkan dapat mempercepat kerja sama Indonesia-India.

    Berikut adalah lima MoU yang telah diteken oleh kementerian kedua negara :

    MoU kerja sama Kesehatan antara Kementerian Kesehatan RI dan Ministry of Health and Family Welfare of the Republic of India.
    MoU kerja sama dalam bidang penjaminan mutu obat tradisional antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan Pharmacopoeia Commission for Indian Medicine & Homoeopathy, Ministry of Ayush of the Republic of India.
    MoU kerja sama di Bidang Pengembangan Digital antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dan Ministry of Electronics and Information Technology of the Republic of India.
    MoU Kerjasama Keselamatan dan Keamanan Maritim antara Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI and Indian Coast Guard.
    Dokumen program pertukaran budaya antara the Ministry of Culture of the Republic of India dan Kementerian Kebudayaan RI untuk periode 2025-2028.

  • Isu Politik Sepekan: Survei Kepuasan 100 Hari Presiden Prabowo Subianto hingga Target Swasembada Pangan

    Isu Politik Sepekan: Survei Kepuasan 100 Hari Presiden Prabowo Subianto hingga Target Swasembada Pangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah isu politik selama sepekan terakhir menarik perhatian pembaca. Berita survei kepuasan kinerja selama 100 hari kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi isu politik yang hangat diperbicangkan pembaca Beritasatu.com.

    Isu politik lainnya, terkait perintah Presiden Prabowo Subianto yang meminta penghematan anggaran pemerintah, Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan swasembada pangan tercapai pada akhir 2025,  rencana retret kepala daerah yang akan dilantik, dan kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke India.

    Berikut isu politik terkini Beritasatu.com.

    1. Survei LSI Denny JA: Makan Bergizi Gratis Jadi Program Terbaik 100 Hari Presiden Prabowo
    Program makan bergizi gratis (MBG) dinobatkan sebagai program terbaik dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini berdasarkan survei terbaru yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada Jumat (24/1/2025).

    Peneliti LSI Ardian Sopa menyebutkan dari sembilan program positif, MBG meraih skor tertinggi sebesar 8,4. Program ini dinilai berdampak langsung pada pengurangan stunting, peningkatan kesehatan masyarakat, dan mendukung kualitas generasi mendatang.

    Survei LSI Denny JA menunjukkan program-program Presiden Prabowo yang berfokus pada kebutuhan dasar masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, dan ketahanan pangan, mendapat apresiasi tinggi dari publik.

    2. Mensesneg Jelaskan Arahan Prabowo Soal Penghematan Anggaran untuk Efisiensi
    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan penjelasan terkait Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Langkah ini, menurutnya, merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran.

    Prasetyo juga menyinggung kemungkinan hasil penghematan anggaran akan dialokasikan untuk program makan bergizi gratis (MBG) hingga mencapai Rp 100 triliun. Meski belum ada angka pasti, ia menegaskan program ini menjadi salah satu prioritas utama pemerintah.

    3. Indonesia Siap Capai Swasembada Pangan Akhir 2025
    Selain terkait survei kepuasan 100 hari kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, isu politik lainnya yang menjadi perbincangan pembaca, yakni terkait Presiden Prabowo Subianto optimistis target swasembada pangan nasional akan tercapai pada akhir 2025. Hal ini ditegaskan Presiden Prabowo Subianto dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Rabu (22/1/2025).

    Ia mendorong agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor beras, jagung, dan garam. Presiden menekankan pentingnya kemandirian pangan sebagai fondasi utama kedaulatan nasional, khususnya di tengah krisis global yang sering memengaruhi rantai pasok dunia.

    4. Wamendagri Bima Arya Ungkap Rencana Retret Kepala Daerah yang Akan Dilantik
    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan pemerintah berencana mengadakan retret atau pembekalan bagi kepala daerah yang akan dilantik. Retret ini direncanakan akan dilaksanakan di Magelang dan dirancang dengan kurikulum yang lebih mendalam dibandingkan dengan retret menteri sebelumnya.

    Terkait kemungkinan penggunaan seragam komponen cadangan (komcad) selama retret, Bima menyebutkan hal ini masih dalam tahap diskusi teknis.

    Bima Arya juga menyampaikan pelantikan kepala daerah yang tidak memiliki sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan berlangsung pada 6 Februari 2025 di Istana Negara, Jakarta.

    5. Disaksikan Prabowo dan Modi, Indonesia dan India Teken MoU Kesehatan hingga Digital
    Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri India Narendra Modi menyaksikan pertukaran lima memorandum of understanding (MoU) kerja sama antara Indonesia dan India dalam pertemuan kenegaraan di Hyderabad House, New Delhi, Sabtu (25/1/2025) siang waktu setempat.

    Kelima MoU tersebut mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari bidang kesehatan, penjaminan mutu obat tradisional, pengembangan digital, keselamatan dan keamanan maritim antara badan keamanan laut (Bakamla), serta pertukaran budaya. Kelima MoU itu ditandatangani oleh para menteri terkait dari kedua negara.

    Dalam konferensi pers bersama Modi, Prabowo menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat yang diterima selama kunjungan kenegaraan perdananya ke India.

    Demikian berita-berita politik terkini yang menarik perhatian pembaca Beritasatu.com, di antaranya terkait survei kepuasan kinerja 100 hari kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

  • Prabowo Undang Pengusaha India Terlibat dalam Pembangunan Infrastruktur di Indonesia  – Halaman all

    Prabowo Undang Pengusaha India Terlibat dalam Pembangunan Infrastruktur di Indonesia  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menekankan pentingnya mempercepat kerja sama ekonomi dengan India.

    Hal itu disampaikan Prabowo usai pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, di Hyderabad House, New Delhi, pada pada Sabtu, (25/1/2025).

    Presiden juga telah menginstruksikan jajarannya untuk menyederhanakan birokrasi, mengurangi regulasi yang berlebihan, serta menempatkan kepentingan bilateral di garis terdepan.

    “Jika perlu, kami akan memprioritaskan hubungan ini demi kepentingan kemitraan strategis jangka panjang yang sangat kami junjung tinggi,” ujar Presiden Prabowo.

    Selain itu, kedua pemimpin juga sepakat untuk memperkuat kemitraan di berbagai sektor, termasuk perdagangan, investasi, pariwisata, energi, teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan infrastruktur.

    Presiden Prabowo turut mengundang sektor swasta India untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

    “Kami membuka perekonomian kami terhadap partisipasi investasi di bidang infrastruktur dan kami mengundang India untuk mengambil bagian dalam program infrastruktur Indonesia di segala bidang,” kata Presiden.

    Di bidang pertahanan, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia baru saja meratifikasi perjanjian kerja sama pertahanan dengan India. Sedangkan di sektor pendidikan, Presiden Prabowo mengapresiasi dukungan India dalam meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia di India dan mendorong pembukaan lembaga pendidikan India di Indonesia.

    “Kami belajar dari program-program sukses Anda dan mengirimkan tim teknis kami untuk mempelajarinya. Saat ini, banyak dari program tersebut telah kami terapkan di Indonesia,” kata Presiden.

    Presiden Prabowo berharap kunjungan ini menjadi tonggak penting dalam hubungan kedua negara. Presiden Prabowo pun tidak lupa mengundang PM Modi untuk kembali berkunjung ke Indonesia.

    “Saya berharap suatu hari nanti dapat menerima Perdana Menteri Modi di Indonesia dengan kehormatan yang sama seperti yang saya terima di sini,” tutup Presiden.

  • Bertemu Prabowo, PM India Narendra Modi Bagi Pengalaman Terapkan Makan Siang Gratis

    Bertemu Prabowo, PM India Narendra Modi Bagi Pengalaman Terapkan Makan Siang Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah India berbagi pengalamannya menerapkan pemberian makan siang gratis untuk anak-anak sekolah sejak 1995 dalam pertemuan bilateral dengan Pemerintah Indonesia di Hyderabad House, New Delhi, Sabtu (25/1/2025).

    Dalam konferensi pers selepas pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengungkap isi pertemuan bilateral itu.

    “Di sektor kesehatan dan keamanan pangan, India berbagi pelajaran dan pengalaman skema makan siang dan sistem distribusi [layanan] publik kepada pemerintah Indonesia,” kata Modi.

    Terkait pengalaman India itu, Presiden Prabowo kemudian menyatakan Indonesia telah mempelajari program-program layanan publik di India, termasuk program makan siang gratis.

    “Kami berterima kasih, Perdana Menteri, atas bantuan-bantuan yang diberikan. Kami mengirimkan tim-tim teknis, dan kami saat ini menjalankan banyak program yang menurut kami merupakan contoh-contoh yang baik, dan kami ingin belajar dari pengalaman India,” kata Prabowo dalam jumpa pers yang sama, dikutip dari Antara.

    Dalam sesi itu, Prabowo dan Modi juga menyatakan posisi strategis kedua negara bagi satu sama lain. Persahabatan Indonesia dan India juga telah terjalin sejak masa awal kemerdekaan.

    India, sebagaimana disampaikan PM Modi, juga mengakui Indonesia sebagai mitra penting dalam kerangka kerja sama Asean dan Indo-Pasifik.

    “Kami berdua [India dan Indonesia] berkomitmen memelihara perdamaian, keamanan, mewujudkan kesejahteraan, dan menjaga ketertiban hukum di kawasan. Kami sepakat kebebasan navigasi harus selalu dijaga sebagaimana diatur dalam hukum internasional,” kata Modi.

    Sejalan dengan itu, Prabowo menilai kemitraan Indonesia dan India sangat penting. Kepala Negara juga menyatakan keinginan untuk meningkatkan kerja di berbagai bidang dengan India.

    Prabowo turut mengungkap kontribusi India pada periode awal kemerdekaan Indonesia. Saat itu, India menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Gestur politik ini diperlihatkan India dengan memberikan sebidang lahan untuk lokasi pendirian kantor kedutaan Indonesia.

    “Itu menunjukkan betapa dalamnya hubungan kedua negara. Indonesia tak akan melupakan dukungan tersebut,” kata Prabowo kepada Modi.

  • Indonesia dan India Sepakat Selesaikan Isu Teknis Perdagangan-Investasi

    Indonesia dan India Sepakat Selesaikan Isu Teknis Perdagangan-Investasi

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia dan India sepakat untuk menyelesaikan isu teknis untuk mendorong perdagangan kedua negara. Adapun kesepakatan itu terkait penyelesaian masalah hingga kendala di sektor perdagangan, industri, dan investasi.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa pihak terkait di India. Pertemuan tersebut sebagai bagian dari agenda kunjungan Presiden Prabowo ke India.

    Di sela-sela acara Meeting of India – Indonesia CEOs Forum yang diselenggarakan oleh KADIN Indonesia, Airlangga melanjutkan acara dengan melakukan pertemuan bilateral secara khusus dengan Menteri Perdagangan dan Industri India Shri Piyush Goyal.

    Kedua Menteri tersebut telah sering melakukan pertemuan untuk membahas berbagai upaya kerja sama ekonomi dan perdagangan antar kedua negara di berbagai forum kerja sama internasional, baik di Forum G20, ASEAN-India, dan IPEF.

    “Pembahasan awal mengenai neraca perdagangan Indonesia dan India yang surplus cukup besar untuk Indonesia, dan berbagai upaya untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dan India yang sudah mencapai hampir US$ 27 miliar pada tahun 2023, dengan tren pertumbuhan 20,54% (2019-2023),” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/1/2025).

    Dia mengatakan pembahasan mencakup berbagai isu teknis yang berkaitan dengan berbagai kendala perdagangan (perizinan, kuota, pembatasan non-tarif, prosedur kepabeanan, dan lain-lain), serta isu lain yang terkait dengan ekspor sawit dan batubara Indonesia ke India.

    Selain itu, pembahasan juga dilakukan terkait isu pengenaan safeguard kuantitas impor melalui pembatasan kuota untuk Low Ash Metallurgical Coke dari Indonesia dan isu teknis untuk perdagangan beberapa komoditas lainnya.

    Keduanya juga sepakat untuk menugaskan tim teknis dari kedua negara guna melakukan pembahasan teknis secara komprehensif atas berbagai isu dan permasalahan teknis perdagangan.

    Pada bulan Februari 2025 mendatang akan dilakukan pertemuan kembali guna menyepakati dan menyelesaikan berbagai isu dan permasalahan tersebut. Langkah itu agar mampu mewujudkan harapan Presiden Indonesia dan PM India dalam mendorong peningkatan perdagangan kedua negara.

    “Kita telah menyepakati dengan India, akan menugaskan tim teknis untuk membahas semua isu dan permasalahan di tingkat teknis, dan akan melakukan pertemuan bilateral kembali pada pertengahan Februari 2025 di New Delhi. Diharapkan langkah konkret ini akan mampu mendorong ekspor Indonesia dan meningkatkan perdagangan Indonesia dengan India,” pungkas Airlangga.

    Sebagai informasi tambahan, turut hadir mendampingi dalam pertemuan bilateral tersebut diantaranya yakni Ketua Umum KADIN Indonesia Anindya Bakrie, dan Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

    (anl/ega)

  • PM India antusias atas partisipasi kontingen RI di Hari Republik

    PM India antusias atas partisipasi kontingen RI di Hari Republik

    Jakarta (ANTARA) – Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyampaikan antusiasmenya atas partisipasi kontingen Indonesia yang untuk kali pertama ikut berbaris dalam perayaan Hari Republik ke-76 India.

    Dalam sambutannya kepada Presiden Prabowo Subianto beserta kontingen Indonesia di Hyderabad House, New Delhi, Sabtu, PM Modi menyampaikan rasa bangga dan kebahagiaan atas kehadiran Indonesia sebagai tamu kehormatan dalam perayaan bersejarah tersebut.

    “Yang Mulia, kunjungan Anda ke India sebagai tamu utama perayaan Hari Republik besok merupakan suatu kebanggaan besar bagi kami. Kami juga gembira menyaksikan kontingen Indonesia berbaris untuk pertama kalinya di acara ini,” ujarnya.

    Perdana Menteri Modi juga menyampaikan ucapan selamat datang yang hangat kepada delegasi Indonesia, seraya menegaskan pentingnya hubungan bilateral antara kedua negara yang semakin erat.

    “Sekali lagi, saya menyambut Anda dan delegasi Anda di India. Terima kasih banyak,” katanya menutup sambutan.

    Partisipasi Indonesia dalam perayaan Hari Republik India, Minggu (26/1), ditandai dengan pengiriman sebanyak 352 prajurit TNI dan para taruna dari Akademi Militer (Akmil) Indonesia untuk tampil dalam parade defile Hari Republik India.

    Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menjelang keberangkatan kunjungan kenegaraan ke India di Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (23/1), mengatakan bahwa Pemerintah India akan menempatkan prajurit TNI di barisan terdepan dalam agenda itu.

    “Dalam perayaan hari Republik mereka yang ke-76, mereka juga mengundang pasukan kita, TNI yang akan ikut defile dan kalau tidak salah, kita mendapatkan tempat kehormatan yang paling depan dalam defile tersebut sebagai kontingen kehormatan,” katanya.

    Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, pada 16 Januari 2025, telah memberangkatkan Kontingen Patriot Indonesia via Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, ke India.

    Dalam sambutannya, Sjafrie berpesan kepada Kontingen Patriot Indonesia agar menampilkan sikap prajurit TNI yang prima.

    “Kita negara besar yang bermartabat dan berwibawa. Gerakan harus seragam, serentak, serta semangat dalam melaksanakan kegiatan yang ditampilkan baik itu PBB maupun upacara militer,” katanya.

    Partisipasi Indonesia dalam Parade Hari Republik India yang akan berlangsung di New Delhi, India ini diharapkan dapat mempererat hubungan persahabatan dan rasa saling menghormati antara kedua negara.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • PM Modi nantikan parade Kontingen Patriot RI saat “Republic Day India”

    PM Modi nantikan parade Kontingen Patriot RI saat “Republic Day India”

    Indonesia menganggap India sebagai teman lama. Sejarah menunjukkan India pendukung kuat Indonesia pada masa-masa memperjuangkan kemerdekaan. India mengirimkan bantuan finansial, kesehatan, dan banyak pemimpin India yang mendukung kami pada masa-masa

    Jakarta (ANTARA) – Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyatakan dirinya menantikan penampilan Kontingen Patriot Indonesia berparade bersama angkatan bersenjata India dalam peringatan Hari Republik (Republic Day) India Ke-76 di New Delhi, Minggu (26/1).

    Kontingen Patriot Indonesia merupakan pasukan gabungan prajurit TNI dan taruna dari akademi militer TNI yang dikirim oleh Indonesia ke India untuk berparade di Kartavya Path, New Delhi, saat peringatan 76 tahun Hari Republik India. Dalam peringatan itu, Presiden RI Prabowo Subianto bakal hadir sebagai tamu utama (chief guest) Pemerintah India.

    “Yang Mulia, kehadiran Anda ke India sebagai tamu utama peringatan Hari Republik merupakan kebanggaan bagi kami. Kami juga antusias menyaksikan kontingen Indonesia berparade untuk pertama kalinya dalam acara ini,” kata PM Modi kepada Presiden Prabowo saat keduanya menyampaikan pernyataan bersama hasil pertemuan bilateral RI-India di Hyderabad House, New Delhi, India, Sabtu.

    Dalam kesempatan yang sama, PM Modi juga menjelaskan undangan kepada Presiden Prabowo dan Kontingen Patriot itu merupakan bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan India.

    “Indonesia adalah bagian Dari peristiwa bersejarah ini. Dari lubuk hati terdalam, saya menyambut kehadiran Presiden Prabowo dalam acara perintatan ini,” kata PM Modi kepada Prabowo.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga menyatakan dirinya merasa terhormat diundang sebagai tamu utama Hari Republik India Ke-76. Dia juga menyebut tamu utama pertama yang diundang India untuk Hari Republik-nya yang pertama ialah Presiden Ke-1 RI Soekarno.

    “Untuk pertama kalinya, kontingen militer Indonesia juga ambil bagian berparade di luar wilayah Indonesia. Sekali lagi, terima kasih banyak atas penghormatan yang diberikan kepada kami,” kata Presiden Prabowo kepada PM Modi.

    Presiden Prabowo juga mengucapkan selamat kepada India yang merayakan 76 tahun Hari Republiknya.

    “Indonesia menganggap India sebagai teman lama. Sejarah menunjukkan India pendukung kuat Indonesia pada masa-masa memperjuangkan kemerdekaan. India mengirimkan bantuan finansial, kesehatan, dan banyak pemimpin India yang mendukung kami pada masa-masa kritis itu,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo dijadwalkan menghadiri upacara Hari Republik India pada pukul 10.30 pagi waktu setempat. Dalam rangkaian acara, angkatan bersenjata India bakal berparade bersama Kontingen Patriot Indonesia dari Istana Kepresidenan Rashtrapati Bhavan, kemudian terus berjalan menyusuri Vijay Chowk, Kartavya Path, C-Hexagon, Monumen Netaji Subhash Chandra Bose, Tilak Marg, Bahadur Shah Zafar (BSZ) Marg, dan Netaji Subhash Marg, dan berakhir di Red Fort.

    Presiden Prabowo rencananya bakal diantar naik kereta kuda dari Rashtrapati Bhavan menuju titik tempat menyaksikan parade di Kartavya Path.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Hafidz Mubarak A
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ucapan terima kasih Prabowo bagi India atas dukungan keanggotaan BRICS

    Ucapan terima kasih Prabowo bagi India atas dukungan keanggotaan BRICS

    ANTARA – Dalam pernyataan pers bersama di sela-sela kunjungannya ke New Delhi, India, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan terima kasih atas dukungan India dalam aksesi Indonesia menjadi anggota penuh BRICS. Dalam keterangan video yang diterima di Jakarta, Sabtu (25/1), Presiden juga menekankan bahwa Indonesia memandang India sebagai mitra dan kawan lama.

    (Aria Cindyara/Chairul Fajri/Yogi Rachman)

  • Perdana Menteri Modi soroti kedekatan budaya India dengan Indonesia

    Perdana Menteri Modi soroti kedekatan budaya India dengan Indonesia

    Kami berdua (India dan Indonesia) berkomitmen memelihara perdamaian, keamanan, mewujudkan kesejahteraan, dan menjaga ketertiban hukum di kawasan. Kami sepakat kebebasan navigasi harus selalu dijaga sebagaimana diatur dalam hukum internasional

    Jakarta (ANTARA) – Perdana Menteri India Narendra Modi menyoroti hubungan yang telah terjalin antara India dan Indonesia sebagai ikatan budaya dan sejarah yang berlangsung cukup dekat selama ribuan tahun.

    “Sahabat, hubungan India-indonesia sudah terjalin sejak ribuan tahun lalu,” ujar Modi saat menyampaikan pernyataan bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Hyderabad House, New Delhi, India, Sabtu.

    Modi menilai kisah-kisah yang terinspirasi dari Ramayana dan Mahabharata serta festival Bali Jatra, yang bermakna pelayaran ke Bali, menjadi bukti nyata dari ikatan budaya dan sejarah yang berkelanjutan antara kedua bangsa.

    Perdana Menteri juga menyampaikan kebanggaannya atas upaya konservasi yang dilakukan India di Indonesia. Setelah mendukung pelestarian Candi Borobudur, India kini turut berkontribusi pada konservasi Candi Prambanan.

    Selain itu, kata dia, tahun 2025 akan diperingati sebagai tahun pariwisata India-ASEAN, yang diharapkan dapat mempererat pertukaran budaya dan pariwisata antara kedua negara.

    “Ini juga akan mendorong pertukaran budaya dan pariwisata antara India dan Indonesia,” kata Modi.

    Menurut Modi, Indonesia adalah mitra berharga bagi India di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik. Kedua negara memiliki komitmen bersama untuk menjaga perdamaian, keamanan, kesejahteraan, dan ketertiban berdasarkan aturan di seluruh kawasan.

    “Kita sepakat bahwa kebebasan navigasi harus dijamin sesuai dengan hukum internasional,” ujarnya.

    Dalam sesi itu juga, dua pemimpin masing-masing menyatakan Indonesia dan India merupakan mitra yang strategis, dan persahabatan dua negara terjalin sejak masa-masa kemerdekaan.

    India, sebagaimana disampaikan PM Modi, juga mengakui Indonesia sebagai mitra penting dalam kerangka kerja sama ASEAN dan Indo-Pasifik.

    “Kami berdua (India dan Indonesia) berkomitmen memelihara perdamaian, keamanan, mewujudkan kesejahteraan, dan menjaga ketertiban hukum di kawasan. Kami sepakat kebebasan navigasi harus selalu dijaga sebagaimana diatur dalam hukum internasional,” kata Modi.

    Sejalan dengan itu, Presiden Prabowo juga menilai kemitraan Indonesia dan India sangat penting, dan Presiden berkeinginan untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang dengan India.

    Di Hyderabad House, Presiden Prabowo dan PM Modi memimpin pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah India.

    Delegasi Pemerintah Indonesia terdiri atas sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, diantaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.

    Selanjutnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Dalam pertemuan itu, ada juga Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Kegiatan di Hyderabad House merupakan agenda kenegaraan ketiga Presiden Prabowo hari ini, setelah Presiden mengikuti resepsi penyambutan di Istana Kepresidenan Rashtrapati Bhavan, dan mengikuti upacara peletakan bunga (laying wreath) sebagai bentuk penghormatan kepada Mahatma Gandhi di Rajghat Memorial Park.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pertemuan Prabowo-Modi dan Nostalgia Sahabat Lama Indonesia-India

    Pertemuan Prabowo-Modi dan Nostalgia Sahabat Lama Indonesia-India

    Bisnis.com, NEW DELHI – Presiden Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi di Hyderabad House, New Delhi pada Sabtu (25/1/2025). Keduanya membahas sejumlah isu, termasuk peningkatan kerja sama kedua negara.

    Prabowo menyatakan kerja sama itu meliputi bidang perdagangan, investasi, energi hingga teknologi. Kesepakatan itu dicapai usai pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.  

    “Dalam diskusi kami, di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, kesehatan, energi, kerja sama keamanan, digital, AI, TI, energi, kami sepakat untuk memperkuat kerja sama ini,” ujarnya di Hyderabad House, New Delhi, Sabtu (25/1/2025).

    Dia menambahkan, kesepakatan itu nantinya secara khusus akan membahas soal partisipasi india dalam meningkatkan perekonomian di Tanah Air.

    Salah satu kerja sama itu yakni terkait dengan meminta agar pihak India bisa melakukan investasi untuk pembangunan di Indonesia.

    “Kami membuka ekonomi kami untuk investasi dan partisipasi di bidang infrastruktur dan kami mengundang kelompok-kelompok India untuk mengambil bagian dalam infrastruktur Indonesia di semua bidang,” pungkasnya.

    Sementara itu, dilansir dari Aninews, Modi mengatakan bahwa hubungan diplomasi antara India dan Indonesia terus meningkat sejak kunjungannya ke RI pada 2018. Saat itu, katanya, kedua negara sepakat untuk meneruskan kemitraan strategis komprehensif.

    “Hari ini ada diskusi komprehensif dengan Presiden Prabowo tentang berbagai aspek kerja sama di sektor pertahanan. Kami sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam manufaktur pertahanan dan pasokan,” ujarnya.

    Selain itu, sambungnya, Indonesia dan India juga menekankan peningkatan kerja sama di bidang keamanan maritim, keamanan siber, kontraterorisme, dan deradikalisasi.

    Modi juga membeberkan nilai perdagangan bilateral India yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan bilateral kami telah bertumbuh pesat. Tahun lalu, melampaui angka US$3o miliar. Untuk lebih jauh, kami telah membahas diversifikasi akses pasar dan keranjang perdagangan,” ujarnya.

    Nostalgia Sahabat Lama

    Lebih lanjut, baik Modi maupun Prabowo, keduanya menyebut India dan Indonesia telah menjadi sahabat sejak lama. Prabowo mencontohkan, India merupakan salah satu pendukung utama kemerdekaan Indonesia.

    “India mengirimkan bantuan keuangan, bantuan medis dalam perjuangan kita untuk kemerdekaan. Banyak pemimpin India yang mendukung kami di masa kritis,” ujar Prabowo pada kesempatan itu.

    Bahkan, sambungnya, pemerintah India sudah menyumbang tanah untuk kedutaan besar Republik Indonesia sebelum banyak negara lain mengakui kemerdekaan Indonesia. Oleh sebab itu, Prabowo menyatakan Indonesia tidak akan pernah melupakan dukungan tersebut.

    Belum lagi India merupakan salah satu pendiri Gerakan Non-Blok yang dideklarasikan dalam Konferensi Bandung 1955. Prabowo pun menyimpulkan India merupakan negara yang selalu memperjuangkan suara negara-negara Selatan atau berkembang 

    “Jadi kami menganggap kemitraan ini sangat penting dan kami ingin meningkatkan dan mempercepat tingkat kerja sama di antara kedua negara,” jelasnya.

    Dilansir dari sebuah kajian yang diterbitkan di laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bertajuk “Strategi Penguatan Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Indonesia-India”, hubungan perdagangan Indonesia-India terekam dalam buku-buku sejarah. 

    Hal ini dapat dilihat dari penemuan budaya Islam di Indonesia yang memiliki persamaan dengan India seperti batu nisan yang dibuat oleh orang-orang Cambay, Gujarat.

    Berdasarkan bukti inilah budaya dan perdagangan dari India (Gujarat) telah masuk ke beberapa wilayah Indonesia sejak abad ke-7 Masehi, disamping juga pedagang dari Arab dan Persia yang kemudian menyebar seantero nusantara sekitar abad ke-13 Masehi.

    Dalam transaksi perdagangan yang terjadi saat itu, para pedagang dari India banyak menjual kain, kapas dan sutra, sedangkan penduduk asli Indonesia banyak menjual rempah-rempah dan beberapa hasil bumi.

    Kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan itu terus berlanjut dan hubungan bilateral antara Indonesia dan India diresmikan pada 3 Maret 1951.