kab/kota: New Delhi

  • Indonesia Bidik Rudal India di Tengah Ketegangan dengan China

    Indonesia Bidik Rudal India di Tengah Ketegangan dengan China

    Jakarta

    Indonesia dan India hampir menyelesaikan negosiasi kesepakatan senilai $450 juta (sekitar Rp7,1 triliun) untuk ekspor rudal jelajah supersonik BrahMos.

    Jika kesepakatan tercapai, Indonesia akan menjadi negara ASEAN kedua setelah Filipina yang memiliki sistem rudal ini.

    Selama kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke New Delhi, ia bertemu dengan CEO BrahMos, Jaiteerth Joshi, didampingi Perdana Menteri India Narendra Modi.

    Delegasi tingkat tinggi yang dipimpin Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia, Laksamana Muhammad Ali, juga telah mengunjungi fasilitas BrahMos.

    Perkuat pertahanan di tengah ketegangan dengan Cina

    Rudal yang dikembangkan bersama oleh India dan Rusia ini semakin diminati oleh negara-negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah, baik dalam versi berbasis darat maupun kapal perang.

    Banyak analis menilai akuisisi rudal ini sebagai bagian dari strategi Indonesia untuk memperkuat angkatan lautnya dan memodernisasi militer di tengah meningkatnya ketegangan terkait klaim teritorial Cina di kawasan.

    Cina terus mendorong ambisi teritorialnya di Laut Cina Selatan melalui kombinasi taktik koersif dan pembangunan militer, meskipun wilayah ini juga diklaim oleh Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

    Srikanth Kondapalli, profesor studi Cina di Universitas Jawaharlal Nehru, mengatakan bahwa penawaran India untuk memasok rudal BrahMos kepada Indonesia sudah dalam tahap akhir negosiasi dan tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran.

    “Saya rasa India tidak khawatir soal ini. Cina sendiri telah mentransfer teknologi nuklir dan rudal balistik ke Pakistan serta kapal selam ke Myanmar, Bangladesh, dan lainnya, yang berdampak pada keamanan India,” kata Kondapalli.

    “Kala itu, Cina menyebutnya sebagai kesepakatan antara dua negara berdaulat, jadi sekarang mereka tidak seharusnya marah atas penjualan India ke Asia Tenggara atau negara lain,” tambahnya.

    Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri India menolak berkomentar mengenai detail kesepakatan rudal ini.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Manuver India dalam menyeimbangkan hubungan dengan Cina

    Sejak Oktober 2024, India dan Cina telah melakukan serangkaian langkah membangun kepercayaan untuk menormalkan hubungan bilateral mereka yang sempat tegang akibat sengketa perbatasan dan ketegangan geopolitik.

    Upaya ini menyusul pertemuan penting antara Modi dan Presiden Cina Xi Jinping di sela-sela KTT BRICS 2024 di Kazan, Rusia.

    Kedua negara telah mengambil langkah untuk menstabilkan hubungan, termasuk membuka kembali layanan penerbangan langsung, memulai ziarah lintas negara, dan meningkatkan perdagangan perbatasan.

    Langkah ini diambil setelah kedua pihak menarik pasukan mereka dari dua titik sengketa di perbatasan pegunungan tinggi yang memicu bentrokan pada 2020 dan menewaskan setidaknya 20 tentara India serta empat tentara Cina.

    Kondapalli menegaskan bahwa dengan mempersenjatai Indonesia, India mengirimkan sinyal bahwa keterlibatannya dengan Cina tidak akan mengorbankan komitmennya terhadap kawasan Indo-Pasifik.

    “Penjualan BrahMos bertujuan menciptakan keseimbangan kekuatan di Asia Tenggara karena Cina terus melakukan militerisasi di wilayah tersebut dengan mengabaikan negara lain,” katanya.

    Alka Acharya, Direktur Kehormatan Institute of Chinese Studies di New Delhi, menyebut bahwa rencana penjualan rudal ini telah lama direncanakan dan mendapat sorotan dari beberapa pengamat Cina.

    “Ini bukan tawaran baru yang bisa dikaitkan dengan ketegangan saat ini. Namun, tentu saja hal ini tidak akan luput dari perhatian, dan respons resmi Cina kemungkinan akan menyatakan keberatan mereka dengan tegas—terutama dengan alasan bahwa ini dapat memperburuk stabilitas kawasan,” ujar Acharya.

    “Namun, posisi India harus tetap bahwa ini bukan ditujukan terhadap negara ketiga mana pun dan murni demi pertahanan sah Indonesia. Hal ini juga tidak mungkin menggagalkan proses normalisasi hubungan antara India dan Cina,” tambahnya.

    Menangkal ancaman tanpa konfrontasi

    India dan Indonesia sama-sama khawatir terhadap meningkatnya unjuk kekuatan Cina, mendorong kerja sama keamanan yang lebih erat di antara keduanya.

    Pemerintah Indonesia telah beberapa kali bersitegang dengan Cina atas Kepulauan Natuna, yang berada dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia tetapi juga diklaim oleh Cina. Kapal nelayan dan penjaga pantai Cina kerap memasuki wilayah ini.

    Dalam beberapa minggu ke depan, delegasi pertahanan tingkat tinggi Indonesia dijadwalkan mengunjungi India untuk melanjutkan pembicaraan mengenai kerja sama pertahanan.

    Anil Wadhwa, mantan diplomat India, mengatakan bahwa diversifikasi kemitraan pertahanan oleh negara-negara Asia Tenggara dari ketergantungan pada Cina seharusnya tidak dipandang sebagai ancaman bagi pengaruh Cina yang dapat memicu ketegangan diplomatik.

    “Cina aktif membantu Pakistan dalam mengembangkan kemampuan angkatan lautnya serta angkatan udara melalui jet tempur F-17 yang dikembangkan bersama. Cina juga menjual peralatan militer ke Bangladesh, Sri Lanka, dan Myanmar,” kata Wadhwa.

    Ia juga merujuk pada pembelian sistem rudal anti-kapal BrahMos senilai $375 juta (sekitar Rp5,9 triliun) oleh Filipina pada 2022.

    “Penjualan rudal BrahMos ke Indonesia, dan sebelumnya ke Filipina, adalah respons terhadap permintaan negara-negara ini akan sistem pertahanan yang dapat menangkal agresi Cina di Laut Cina Selatan,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa dalam konteks ini, India tidak perlu terlalu khawatir dengan reaksi Cina.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris

    Lihat Video ‘Rudal Jumbo yang Dipamerkan India ke Prabowo’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hindari Perang Dagang dengan Amerika, Pemerintah India Ambil Kebijakan Strategis

    Hindari Perang Dagang dengan Amerika, Pemerintah India Ambil Kebijakan Strategis

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah India bergerak cepat dalam upaya menghindari perang dagang dengan pemerintahan Amerika Serikat yang kini dipimpin Presiden Donald Trump.

    Melansir Bloomberg pada Selasa (4/2/2025), dalam hitungan minggu, Perdana Menteri India Narendra Modi telah memberikan serangkaian konsesi kepada AS terkait isu-isu inti agenda Trump. Modi memberikan gambaran awal tentang rencana New Delhi dalam berurusan dengan presiden baru, terutama setelah ia menerapkan tarif, baik kepada pesaing maupun sekutu.

    Langkah terbaru India terjadi pada Sabtu, 1 Februari 2025, ketika pemerintahan Modi mengumumkan perombakan tarif untuk pertama kalinya, termasuk pemotongan bea masuk atas impor tekstil hingga sepeda motor. Kebijakan ini mengikuti janji New Delhi untuk menerima ribuan imigran ilegal dari AS serta mempertahankan dolar AS sebagai mata uang perdagangannya.

    Modi telah diundang untuk bertemu Trump di Washington minggu depan, kata seorang pejabat Gedung Putih pada Senin malam, yang meminta agar namanya tidak disebutkan untuk membahas kunjungan resmi tersebut.

    Pekan lalu, Trump mengatakan bahwa ia memperkirakan Perdana Menteri India akan mengunjungi Gedung Putih bulan ini, menjadikannya salah satu pemimpin asing pertama yang datang ke Washington sejak ia kembali menjabat.

    Tindakan cepat ini, yang dilakukan meski tidak ada ancaman spesifik dari Trump, menggarisbawahi suasana damai yang berkembang di India seiring dengan dimulainya masa jabatan kedua presiden AS tersebut.

    Pendekatan ini berbeda dengan sikap keras yang diambil Modi pada masa jabatan pertama Trump. Kala itu, hubungan hangat antara kedua pemimpin tidak cukup untuk mengatasi kebuntuan perdagangan yang menyebabkan Washington mencabut hak istimewa perdagangan bagi India.

    Pejabat India, yang meminta agar namanya tidak disebutkan, mengatakan bahwa pihaknya ingin mempertahankan hubungan yang lebih erat dalam perdagangan, pertahanan, dan berbagi teknologi antara kedua negara, serta memperkuat status India sebagai tujuan bagi produsen asing yang meninggalkan China.

    Mereka menilai, New Delhi akan mendapatkan lebih banyak keuntungan daripada kerugian dengan mempertahankan hubungan persahabatan dengan Trump.

    Alicia Garcia-Herrero, kepala ekonom untuk Asia-Pasifik di Natixis, mengatakan bahwa India sangat penting bagi AS dalam berbagai aspek, baik dalam strategi Indo-Pasifik maupun dalam keputusan bisnis perusahaan yang ingin menghindari tarif.

    “Risiko tarif besar terhadap India rendah, namun tampaknya mereka melakukan segala yang bisa untuk menghindarinya,” katanya.

    Pemerintahan di seluruh dunia berlomba-lomba mengantisipasi langkah proteksionisme AS, terutama setelah Trump menerapkan tarif baru terhadap Kanada, Meksiko, dan China—yang meningkatkan ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi global serta mengguncang pasar keuangan.

    Korea Selatan telah menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk membeli lebih banyak produk pangan dan energi dari AS. Sementara itu, Jepang menyatakan tengah mencari pasokan energi yang stabil dari Washington.

    Di Australia, Menteri Perdagangan Don Farrell telah menghubungi mitranya dari AS untuk mengadakan pertemuan, kata juru bicara kementerian tersebut. Australia ingin mengambil tindakan cepat mengingat ancaman tarif terhadap ekspor aluminium dan tembaga.

  • Miliarder Mukesh Ambani Bawa Aplikasi Shein Balik ke India

    Miliarder Mukesh Ambani Bawa Aplikasi Shein Balik ke India

    Jakarta

    Reliance Retail milik orang terkaya di India, Mukesh Ambani meluncurkan aplikasi untuk menjual pakaian dari Shein asal China berdasarkan kesepakatan lisensi. Aplikasi merek tersebut hampir lima tahun dilarang di India setelah terlibat dalam pertikaian diplomatik.

    Aplikasi Shein India Fast Fashion merupakan penyimpangan dari strategi Reliance untuk menambahkan merek ke aplikasi mode andalannya Ajio, yang penawarannya mencakup Superdry dan Gap karena bersaing dengan para pesaing seperti Myntra dari Flipkart milik Walmart.

    Shein, yang didirikan di Tiongkok pada tahun 2012 dan kemudian berkantor pusat di Singapura, menawarkan berbagai pilihan pakaian dengan harga murah. Aplikasinya dilarang di India pada tahun 2020 bersama dengan TikTok milik ByteDance karena masalah keamanan data.

    Tahun lalu, pemerintah India mengungkapkan kepada parlemen bahwa Reliance telah menandatangani perjanjian dengan Shein yang menurutnya produsen India akan memasok produk dengan merek Shein.

    “Fashion OG (asli) telah kembali,” kata sebuah pesan yang ditampilkan saat membuka aplikasi dikutip dari Reuters, Minggu (2/2/2025). Pengiriman awalnya akan dibatasi di beberapa kota termasuk New Delhi dan Mumbai, namun akan segera diperluas ke seluruh negeri.

    Reliance disebut akan membayar biaya lisensi untuk menggunakan nama merek Shein. Tidak ada investasi ekuitas dalam kemitraan tersebut, kata orang yang mengetahui rencana tersebut.

    Semua produk bermerek Shein yang dijual melalui aplikasi tersebut dirancang dan dibuat di India. Pakaian tersebut nantinya akan tersedia di Ajio, tanpa menyebutkan jangka waktunya.

    Baik induk perusahaan Reliance Industries, maupun Shein tidak menanggapi permintaan komentar terkait kabar tersebut.

    (kil/kil)

  • Kelas Menengah India Dapat Potongan Pajak Rp188 Triliun, Siap Pacu Pertumbuhan Ekonomi

    Kelas Menengah India Dapat Potongan Pajak Rp188 Triliun, Siap Pacu Pertumbuhan Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah India memberikan keringanan pajak sebesar 1 triliun rupee atau sekitar Rp188 triliun (asumsi kurs Rp188 per rupee) kepada konsumen kelas menengah. Insentif itu untuk menopang ekonomi yang melambat karena risiko global yang memburuk.

    Dilansir dari Bloomberg, Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman menyampaikan kebijakan anggaran kepada anggota parlemen di New Delhi, India pada Sabtu (1/2/2025).

    Individu dengan pendapatan tahunan hingga 1,2 juta rupee (sekitar Rp225,6 juta) secara efektif akan dibebaskan dari kewajiban membayar pajak penghasilan. Kementerian Keuangan India menaikkan batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dari sebelumnya 700.000 rupee (sekitar Rp131,6 juta per tahun).

    Perubahan pajak akan memengaruhi 10 juta individu, meningkatkan jumlah mereka yang tidak membayar pajak penghasilan menjadi 60 juta, atau sekitar 74% dari semua pembayar pajak.

    “[Langkah tersebut akan] secara substansial mengurangi pajak kelas menengah dan menyisakan lebih banyak uang di tangan mereka, meningkatkan konsumsi rumah tangga, tabungan, dan investasi,” ujar Sitharaman, dilansir dari Bloomberg pada Minggu (2/2/2025).

    Sitharaman juga mengumumkan defisit anggaran yang sedikit lebih kecil untuk tahun fiskal mendatang, dengan peningkatan yang moderat dalam belanja infrastruktur.

    Anggaran tersebut disusun dengan latar belakang pertumbuhan ekonomi India yang paling lemah sejak pandemi Covid-19 dan meningkatnya risiko geopolitik karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengguncang perdagangan global dengan ancaman tarif yang meluas. Investor telah menarik sekitar US$600 miliar dari saham India dalam sebulan terakhir.

    Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi India hanya 6,4% pada 2025—jauh di bawah pertumbuhan tahunan 8% yang dibutuhkan Perdana Menteri Narendra Modi untuk memenuhi tujuan ekonominya yang ambisius untuk menjadikan India sebagai negara maju pada tahun 2047.

    Perekonomian India diperkirakan akan tumbuh 6,3%—6,8% pada 2026.

    Meskipun terjadi kehilangan pendapatan dari pemotongan pajak, Sitharaman masih berhasil menargetkan defisit anggaran yang lebih rendah pada tahun mendatang sebesar 4,4% terhadap produk domestik bruto (PDB), sedikit di bawah 4,5% yang diperkirakan sebelumnya.

    Peningkatan transfer dari bank sentral dan lembaga keuangan milik pemerintah sebagian akan membantu mengimbangi penurunan pendapatan pajak. Defisit akan didanai melalui penjualan obligasi yang sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan sebesar 14,82 triliun rupee (sekitar Rp2.786 triliun).

    Di sisi belanja, pemerintah kurang membelanjakan belanja modalnya tahun ini, sehingga defisit anggaran lebih kecil, yaitu 4,8% terhadap PDB, dibandingkan dengan estimasi sebelumnya sebesar 4,9%. Belanja modal diproyeksikan tumbuh 10% menjadi 11,2 triliun rupee pada tahun fiskal mendatang.

    “Upaya kami adalah menjaga defisit fiskal setiap tahun sehingga utang pemerintah pusat tetap pada jalur penurunan sebagai persentase dari PDB,” katanya, memproyeksikan utang sebesar 50% dari PDB pada Maret 2031.

    Mengekang defisit fiskal dan utang pemerintah akan menjadi kunci untuk meningkatkan peringkat kredit India, yang saat ini berada pada level terendah untuk investasi. Moody’s Ratings mengatakan pada Sabtu (1/2/2025) bahwa rencana fiskal yang diuraikan oleh Menteri Keuangan India belum menjamin perubahan peringkat kredit.

  • Misteri Kerontokan Rambut Massal Menimpa Penduduk Desa di India

    Misteri Kerontokan Rambut Massal Menimpa Penduduk Desa di India

    New Delhi

    Warga 12 desa di Distrik Buldhana, Negara Bagian Maharashtra, India, dibuat bingung oleh insiden kerontokan rambut massal. Sejak Januari 2025, lebih dari 200 orang, termasuk anak-anak berusia empat tahun, telah melaporkan kerontokan rambut yang cepat dan tidak diketahui penyebabnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

    Dalam beberapa kasus, beberapa orang menjadi botak total. Fenomena ini membuat banyak orang khawatir, menyebabkan kepanikan, dan mendorong otoritas kesehatan India untuk menyelidiki penyebabnya.

    Anand (nama samaran), dari Desa Pahurjira adalah salah satu yang mengalami kebotakan. Rambutnya mulai rontok pada 31 Desember 2024. Dia kemudian pergi ke tempat pangkas rambut dan mencukurnya. Setelah itu, rambutnya tumbuh kembali, tetapi kemudian kerontokan rambut berlanjut.

    Menurut orang-orang yang mengalaminya, kasus misterius ini dimulai dengan rasa gatal di sekitar kulit kepala, yang segera diikuti oleh kerontokan rambut secara signifikan. Beberapa orang dapat menumbuhkan kembali rambutnya, tetapi penyebab pastinya belum dapat diketahui.

    Saat ini, Kementerian Ayush Kementerian Pengobatan Alternatif India menyediakan obat-obatan homeopati kepada pasien berdasarkan gejala yang mereka alami.

    Pemerintah, para ahli, dan Dewan Riset Medis India (ICMR) telah meluncurkan penyelidikan atas kemungkinan penyebab fenomena tersebut.

    Ilmuwan ICMR dari Bhopal, Chennai, Pune, dan Delhi, mengunjungi desa-desa yang terkena dampak dan mengumpulkan sampel rambut, kuku, darah, urine, dan sumber air setempat milik pasien. Sampel-sampel ini dianalisis di Sekolah Tinggi Kedokteran Pemerintah Akola.

    Dekan sekolah tinggi tersebut, Dr. Meenakshi Gajbhiye, mengatakan kepada BBC News Marathi: “Biopsi dan tes darah telah dengan jelas menunjukkan bahwa hal ini tidak disebabkan oleh infeksi jamur. Selain itu, hal ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai penyakit tertentu. Penelitian sedang berlangsung untuk menentukan penyebab pasti dari masalah ini. Penelitian juga sedang dilakukan pada berbagai produk yang digunakan secara lokal dan sumber air.”

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Tim dari sekolah tinggi tersebut juga mengunjungi desa-desa tersebut.

    Dr. Amol Gite, seorang petugas kesehatan di Distrik Buldhana, mengatakan kepada BBC News Marathi: “Tidak dapat dipastikan bahwa ini adalah infeksi jamur karena kerontokan rambut yang begitu cepat biasanya tidak disebabkan infeksi jamur.”

    Kerontokan rambut dan diskriminasi

    Kerontokan rambut membuat sejumlah orang didiskriminasi (BBC)

    Kondisi ini telah menyebabkan diskriminasi terhadap penduduk desa yang terkena dampak.

    Ketika BBC berkunjung, beberapa anak laki-laki dan perempuan takut untuk maju dan berbicara.

    Pertemuan pernikahan telah dibatalkan, dan mereka yang mengalami kerontokan rambut telah dikucilkan dari kegiatan sosial. Beberapa siswa juga mengaku diejek di sekolah dan perguruan tinggi.

    Parvati (nama samaran), 55, mengatakan: “Rambut anak laki-laki saya telah rontok. Pembicaraan tentang pernikahannya telah berakhir.” Ia menambahkan: “Anak laki-laki saya tidak pernah tampil di depan siapa pun di desa.”

    Rambut Kaveri Dhalokar yang berusia 60 tahun dulunya cukup panjang sampai mencapai pinggangnya. Tetapi sekarang ia memiliki beberapa bercak botak di kepalanya.

    “Awalnya, sedikit rambut rontok,” katanya. “Lalu saya menyisir rambut saya, dan banyak rambut rontok. Ketika saya mencucinya, semuanya rontok. Rasanya tidak enak kehilangan begitu banyak rambut.”

    Kaveri Dhalokar mengumpulkan rambutnya yang rontok dan menaruhnya di kantong plastik (BBC)

    Dr Somesh Gupta, seorang dokter spesialis kulit di All India Institute of Medical Sciences Delhi (AIIMS) yang telah mengunjungi daerah tersebut, telah mencoba menenangkan warga yang khawatir tentang kerontokan rambut. Warga juga bertanya-tanya apakah kondisi tersebut menular.

    Dia mengatakan kepada BBC: “Mereka yang awalnya rambutnya rontok, rambutnya mulai tumbuh kembali. Saya rasa masalah ini tidak akan berlangsung lama. Rambut yang tumbuh kembali juga bagus.”

    Dia menambahkan: “Itu tampaknya bukan infeksi virus. Itu juga tampaknya tidak menular.”

    Dr Sheela Godbole, seorang ahli ICMR-National AIDS Research Institute, mengatakan: “Pasien harus berhati-hati saat menggunakan sampo dan minyak. Mereka juga harus menggunakan sisir mereka sendiri. Warga tidak perlu panik.”

    Sejak Januari 2025, lebih dari 100 orang, termasuk anak berusia empat tahun, mengalami kerontokan rambut secara tiba-tiba (BBC)

    Meskipun kerontokan rambut yang tidak dapat dijelaskan telah dilaporkan pada individu yang mengalami tingkat stres tinggi (seperti selama pandemi Covid-19, ketika banyak yang menderita kerontokan rambut sementara) tidak ada kasus yang terdokumentasi tentang wabah kerontokan rambut secara tiba-tiba seperti terjadi di Buldhana.

    Meskipun pencemaran lingkungan sering kali menjadi penyebab utama dalam kasus tersebut, para pejabat telah menerapkan berbagai tindakan, termasuk menguji sumber air dan memeriksa faktor lingkungan lainnya.

    Sampel air tanah dari desa-desa yang terkena dampak telah dianalisis. Pemerintah daerah telah menyarankan untuk mengklorinasi semua sumber air setempat sebagai tindakan pencegahan guna memastikan air aman untuk diminum.

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Perkuat Kemitraan, Menkopolkam: Presiden Prabowo Buka Babak Baru Kerja Sama Indonesia-India – Page 3

    Perkuat Kemitraan, Menkopolkam: Presiden Prabowo Buka Babak Baru Kerja Sama Indonesia-India – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Politik Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, menegaskan komitmen Indonesia untuk mempererat hubungan strategis antara Indonesia dan India. Hal itu dia sampaikan dalam perayaan 76 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang berlangsung di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat, (31/1/2025).

    Menurut Budi, kunjungan Presiden Prabowo Subianto sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Hari Republik India di New Delhi menjadi simbol kepercayaan strategis India terhadap Indonesia. Hal itu ditandai dengan keterlibatan 352 personel TNI dalam parade momentum kunjungan tersebut.

    “Ini menunjukkan kuatnya kerja sama pertahanan kedua negara. Kehadiran Presiden Prabowo adalah simbol kepercayaan strategis India terhadap Indonesia,” kata Budi dalam keterangan tertulis diterima, Sabtu (1/2/2025).

    Budi mengungkap, dalam hal ekonomi, kedua negara menargetkan peningkatan nilai perdagangan bilateral dari USD 38,8 miliar pada 2022–2023 menjadi USD 50 miliar. Pertambahan nilai itu bersumber dari investasi di sektor energi terbarukan, digitalisasi, dan ketahanan pangan.

    “Sektor investasi harus diperkuat untuk mencapai target tersebut,” ungkap dia.

    Budi berharap, hubungan Indonesia dan India terus berkembang dan membawa manfaat nyata bagi kedua negara.

    “Dengan kerja sama yang erat, kita siap menghadapi tantangan global dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” Budi menandasi.

  • Ketum Kadin Anindya Bakrie Laporkan Hasil Forum CEO Indonesia-India kepada Presiden Prabowo

    Ketum Kadin Anindya Bakrie Laporkan Hasil Forum CEO Indonesia-India kepada Presiden Prabowo

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, bersama Ketua The Confederation of Indian Industry (CII), Ajay Shriram, telah melaporkan hasil Chief Executive Officer (CEO) Forum Indonesia-India kepada Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

    Dalam pertemuan bilateral di Hyderabad House, New Delhi, Sabtu (25/1/2025), dokumen Memorandum of Understanding (MoU) Pernyataan Bersama hasil Forum CEO diserahkan kepada Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dan Menlu India, Subrahmanyam Jaishankar.

    Sebelumnya, sebanyak 25 CEO Indonesia dan 75 pengusaha India mengadakan pertemuan bisnis di Hotel Taj Mahal, New Delhi. Acara ini terbagi dalam dua sesi utama, yatu India-Indonesia CEO’s Forum dan India-Indonesia Business Roundtable.

    Fokus utama pertemuan adalah penguatan kerja sama di lima sektor bisnis utama, yaitu perawatan kesehatan, pangan dan pertanian, manufaktur, energi, serta teknologi. Acara ini dihadiri Menteri Perdagangan dan Perindustrian India Shri Piyush Goyal, serta Sekjen Kementerian Komunikasi dan Digital RI Ismail.

    Anindya Bakrie dan Hashim S Djojohadikusumo (Utusan Khusus Presiden RI Bidang Perubahan Iklim dan Energi) memimpin delegasi CEO Indonesia.

    Menurut Anindya Bakrie, Indonesia dan India memiliki ambisi besar dalam ekonomi global, yaitu India menargetkan menjadi ekonomi terbesar ke-3 dunia pada 2030 dan Indonesia menargetkan posisi ke-7 ekonomi dunia pada tahun yang sama.

    “Kita hidup di zaman cerdas, yaitu teknologi membuka banyak peluang. Namun, kita juga menghadapi tantangan geopolitik dan keberlanjutan. Kolaborasi strategis antara Indonesia dan India sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi kedua negara,” ujar Anindya.

    Sementara itu, Hashim Djojohadikusumo menekankan pentingnya kerja sama sektor perumahan rakyat dalam Forum CEO Indonesia-India. Pemerintah Indonesia saat ini sedang membangun 3 juta unit perumahan terjangkau per tahun, dengan target 30 juta keluarga kurang mampu.

    “Kami akan menyambut partisipasi perusahaan konstruksi India dalam proyek ini,” kata Hashim.

    Selain MoU utama antara Kadin Indonesia dan CII, kesepakatan bisnis penting yang dihasilkan dalam forum ini meliputi beberapa sektor. Pertama, teknologi dan AI.

    PT Indosat Tbk dan AIon OS India Private Limited akan melakukan kolaborasi di bidang kecerdasan buatan (AI) dan pengembangan talenta digital. Selain itu, PT Indosat Tbk dan Wadhwani Operating Foundation akan melakukan program pengembangan talenta digital.

    Kedua, sektor kesehatan. Mayapada Healthcare Group dan Apollo Hospitals (India) akan melakukan kerja sama dalam operasi dan pemeliharaan rumah sakit di Batam, digitalisasi diagnostik, dan peningkatan keterampilan tenaga medis.

    Ketiga, sektor satelit dan keamanan. Nodeflux (Indonesia) dan XDXLink (India) melakukan kerja sama pengembangan satelit orbit rendah, AI untuk mitigasi bencana, ketahanan pangan, dan pemantauan tambang.

    Keempat, sektor farmasi dan vaksin. Biotis (Indonesia) dan Biological E (India) akan melakukan transfer teknologi pembuatan vaksin, termasuk Vaksin Merah Putih.

    Sehari sebelumnya, delegasi CEO Indonesia juga mengunjungi beberapa perusahaan besar India, termasuk Apollo Hospitals (farmasi), Hiro (otomotif), dan CoE of Agriculture (agrikultur) di wilayah New Delhi.

    Forum CEO & Business Matching Indonesia-India ini difasilitasi oleh Kedutaan Besar India di Indonesia dan KBRI di India. Acara ini juga mendapat dukungan dari berbagai perusahaan besar, termasuk GoTo, KPN Corp, First Resources, Pertamina, Indosat, Mayapada Hospital, Sinar Mas, Bukaka, PT Bina Insan Sukses Mandiri (BISM), PT Bara Prima Mandiri, dan Adani Group.

    Forum CEO Indonesia-India memperkuat kerja sama ekonomi di sektor teknologi, kesehatan, energi, dan manufaktur. Indonesia-India menargetkan posisi ekonomi global yang lebih tinggi pada 2030.

    Berbagai MoU strategis ditandatangani dalam Forum CEO Indonesia-India, termasuk di bidang AI, satelit, farmasi, dan perumahan rakyat. Dukungan kuat dari pemerintah dan sektor swasta mempercepat realisasi proyek-proyek kolaboratif

  • Indonesia-India Resmi Jalin Kerjasama Bidang Kesehatan, Termasuk Pelatihan Robotic Surgery – Halaman all

    Indonesia-India Resmi Jalin Kerjasama Bidang Kesehatan, Termasuk Pelatihan Robotic Surgery – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Indonesia dan India resmi menjalin kerjasama bidang kesehatan.

    Nota Kesepahaman (MoU) di bidang kesehatan itu ditandatangani oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Urusan Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dalam kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke India pada 24-26 Januari 2025.

    MoU ini menandai hubungan bilateral yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade.

    MoU ini mencakup pengembangan kapasitas tenaga kesehatan, alih teknologi farmasi, hingga kemitraan dalam produksi vaksin dan alat diagnostik.

    Juga komitmen India untuk memberikan pelatihan langsung bagi tenaga kesehatan Indonesia, termasuk program fellowship dengan izin praktik sementara selama satu tahun.

    Program ini bertujuan memperkuat kompetensi tenaga kesehatan Indonesia di bidang-bidang kritis seperti robotic surgery, transplantasi hati, dan manajemen kegawatdaruratan.

    “Kerja sama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di kedua negara tetapi juga memperluas akses masyarakat terhadap layanan medis berkualitas tinggi,” ujar Menkes Budi.

    Dalam kunjungan ke RS Apollo di New Delhi, Menkes RI melihat langsung pelatihan berbasis rumah sakit yang memungkinkan optimalisasi fasilitas medis seperti MRI dan Cath Lab.

    Indonesia berencana mengadopsi pendekatan serupa untuk mempercepat pengembangan dokter spesialis dan subspesialis.

    Indonesia dan India juga memperkuat hubungan di sektor farmasi melalui kolaborasi antara Bio Farma dan Serum Institute of India (SII).

    MoU antara kedua entitas ini mencakup produksi dan distribusi alat diagnostik TB laten serta vaksin BCG rekombinan (rBCG).

    SII bahkan berkomitmen menjadikan fasilitas manufakturnya sebagai pusat pengembangan countermeasures untuk pandemi di masa depan.

    Selain itu, Biotis Indonesia menjalin kerja sama dengan Biological E Limited untuk transfer teknologi produksi vaksin anak seperti DPT-HepB-Hib, PCV, dan JE.

    Selama fasilitas produksi di Indonesia dikembangkan, Biological E akan menyediakan pasokan vaksin untuk memastikan ketersediaan imunisasi bagi anak-anak Indonesia.

    Salah satu poin penting dalam MoU ini adalah pengakuan bersama terhadap kualifikasi tenaga kesehatan dari kedua negara.

    Langkah ini membuka peluang bagi dokter dan perawat untuk bekerja lintas negara, meningkatkan transfer pengetahuan, dan memperluas cakupan layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil di Indonesia.

    Melalui implementasi MoU ini, kedu negar optimis dapat membawa perubahan nyata dalam sektor kesehatan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata dari semangat “Gerak Bersama untuk Sehat Bersama” yang terus digaungkan Indonesia.

  • Anindya Bakrie Sampaikan Hasil Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India ke Prabowo – Halaman all

    Anindya Bakrie Sampaikan Hasil Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India ke Prabowo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, bersama mitranya, Ketua The Confederation of Indian Industry (CII) Ajay Shriram, menyampaikan hasil Chief Executive Officer (CEO) Forum Indonesia-India kepada Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.

    Dokumen Memorandum of Understading (MoU) Pernyataan Bersama hasil CEO Forum tersebut diterima Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Sugiono dan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar.

    Penyerahan dokumen ini digelar sebelum Presiden Prabowo dan PM Modi menyampaikan pernyataan bersama seusai pertemuan bilateral di Hyderabad House, New Delhi, Sabtu (25/1/2025).

    Dokumen joint statement (pernyataan bersama) antara Kadin Indonesia dan CII itu ditandatangani Anindya Bakrie selaku Ketua Umum Kadin Indonesia dan Ajay Shriram selaku Ketua CII.

    Sebelumnya, di hari yang sama, sebanyak 25 CEO Indonesia dan 75 pengusaha nasional mengadakan pertemuan dengan para CEO dan para pengusaha India secara bersamaan di Hotel Taj Mahal, New Delhi India. 

    Kedua pertemuan itu adalah “India-Indonesia CEO’s Forum (Forum CEO India-Indonesia)” yang berlangsung di Ruang Mansingh 1 mulai pukul 09.00 waktu setempat dan “India-Indonesia Business Roundtable” yang merupakan bagian dari Business Matching, di ruang Aftab yang dibuka satu jam setelahnya.

    Sebanyak 25 CEO Indonesia yang dipimpin Anin, sapaan akrab Anindya Novyan Bakrie, bertemu dengan 25 CEO India yang tergabung dalam CII. Puluhan pengusaha itu beroperasi di lima sektor bisnis, yaitu perawatan kesehatan, pangan dan pertanian, manufaktur, energi, dan teknologi, dengan masing-masing sektor terdiri dari lima CEO India dan lima CEO Indonesia.

    Turut hadir perwakilan dari pemerintah India yaitu Menteri Perdagangan dan Perindustrian India Shri Piyush Goyal, dan dari Pemerintah Indonesia diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail.

    Dalam pernyataan bersama, Forum CEO India-Indonesia menyerukan kepada kedua pemerintah untuk memprioritaskan perdagangan dan investasi dua arah dan memasukkan banyak bidang kerja sama baru yang terbuka. Forum CEO India-Indonesia juga mendesak untuk hubungan yang lebih erat dalam mengatasi masalah perdagangan bilateral dan memfasilitasi kemitraan dalam kemajuan teknologi, pembangunan berkelanjutan, dan pertumbuhan inklusif. 

    Juga diputuskan bahwa Forum CEO akan diadakan secara berkala, dengan pertemuan yang diadakan secara bergantian di India dan Indonesia. Forum CEO menyampaikan penghargaannya kepada CII dan Kadin Indonesia karena telah menyelenggarakan pertemuan dengan pengaturan yang luar biasa.

    Enam MoU Ditandatangani

    Selain MoU Pernyataan Bersama antara Kadin Indonesia dan CII, di sela-sela acara Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India itu turut dihasilkan MoU antara perusahaan Indonesia dan Perusahaan India yaitu MoU PT Indosat Tbk dan AIon OS India Private Limited untuk di bidang AI dan digital talent, MoU PT Indosat Tbk dan Wadhwani Operating Foundation untuk bidang digital talent, dan MoU PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (Mayapada Healthcare Group) dan Apollo Hospitals Enterprise Limited, India untuk bidang Operation Maintenance (Proyek Rumah Sakit di Batam), digitalization diagnostic (monitoring), dan upskilling talent. 

    Juga MoU antara Nodeflux (Indonesia) dan XDXLink (India) di bidang satelit Low Orbit Earth, AI teknologi, kerja sama untuk penanganan bencana, ketahanan pangan, pemantauan tambang, dan sustainability lingkungan hidup.

    Serta MoU Biotis (Indonesia, pembuat vaksin merah putih) dan Biological E (India) yaitu dalam bidang pembuatan vaksin, transfer teknologidari India ke Indonesia.

    Sebelumnya, pada Jumat (24/1/2025), Ketua Delegasi Pengusaha Indonesia di Forum CEO & Business Matching Indonesia-India, Rico Rustombi memimpin kunjungan kerja ke Apollo Hospitals (bidang farmasi) di New Delhi, Hiro (bidang otomotif/motor) di New Delhi, dan CoE of Agriculture (bidang agrikultur) di Gharaunda, wilayah Barat Laut New Delhi, India.

    Acara Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India tersebut terselenggara atas kerja sama Kadin Indonesia dan CII dan difasilitasi Kedutaan Besar India di Indonesia dan KBRI di India, dan disponsori oleh GoTo, KPN Corp, First Resources, Pertamina, serta didukung oleh Indosat, Mayapada Hospital, Sinar Mas, Bukaka, PT Bina Insan Sukses Mandiri (BISM), PT Bara Prima Mandiri, dan Adani.

    Anin dan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Perubahan Iklim dan Energi sekaligus Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia Hashim S Djojohadikusumo, menjadi pimpinan para CEO Indonesia dalam pertemuan Forum CEO India-Indonesia. Anin menegaskan pentingnya kolaborasi strategis antara Indonesia dan India dalam berbagai sektor.

    Kedua negara ingin bekerja sama di sektor ekonomi guna mendukung target menjadi negara ketiga terbesar ekonomi di dunia tahun 2030 untuk India, dan ketujuh ekonomi terbesar di dunia untuk Indonesia di tahun yang sama. Kolaborasi India-Indonesia yang dimaksud Anin, khususnya berfokus pada pangan, pertanian, energi bersih, teknologi, hingga sumber daya manusia.

    “Kita hidup di zaman cerdas, saat ada lebih banyak hal yang bisa kita lakukan dengan teknologi. Kita juga hidup dalam resesi geopolitik di mana ada banyak polarisasi di dalam wilayah, dan kita juga hidup di masa depan yang berkelanjutan,” ujar Anin.

  • Menanti Implementasi MoU Hasil ‘Gerilya’ Pengusaha Indonesia di India

    Menanti Implementasi MoU Hasil ‘Gerilya’ Pengusaha Indonesia di India

    Jakarta

    Sejumlah Chief Executive Officer (CEO) dan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Indonesia (KADIN) bergerilya di India. Mereka menggelar beberapa pertemuan dengan CEO India yang bernaung di bawah The Confederation of Indian Industry (CII).

    Pertemuan penting itu di antaranya “India-Indonesia CEO’s Forum” dan “India-Indonesia Business Roundtable”. Kesepakatan CEO Indonesia-India diserahkan ke Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri India Narendra Modi di Hyderabad House, New Delhi, Sabtu (25/1/2025).

    Kesepakatan Forum CEO Indonesia dan India mencakup beberapa sektor. Di bidang kesehatan, KADIN mendorong pembentukan desk investasi bilateral di bidang kesehatan dan farmasi untuk membantu perusahaan Indonesia menavigasi lingkungan regulasi India. Desk ini membantu kemudahan lisensi, persetujuan, dan kepatuhan terhadap standar India, sehingga mengurangi hambatan masuk dari Indonesia ke India.

    Perlu kolaborasi perusahaan Indonesia dengan penyedia layanan kesehatan, produsen, dan lembaga penelitian India. Kemitraan semacam ini dapat membantu berbagi pengetahuan pasar, mengurangi biaya, dan memanfaatkan keahlian lokal sekaligus mendorong transfer teknologi dan inovasi.

    Di bidang pangan dan pertanian, KADIN berharap penyederhanaan regulasi dan dorong perjanjian bilateral. Juga pentingnya membentuk forum agribisnis Indonesia- India. Perusahaan Indonesia diharapkan bermitra dengan pemerintah atau perusahaan India untuk berinvestasi dalam gudang berpendingin, logistik rantai pasokan, dan unit pemrosesan pertanian.

    Sementara di bidang manufaktur, KADIN meminta India merancang insentif khusus seperti pembebasan pajak, bea impor mesin dan bahan baku serta subsidi, untuk menarik perusahaan Indonesia.

    India harus mendorong kemitraan antara produsen India dan Indonesia untuk mendorong pertukaran pengetahuan, transfer teknologi, dan produksi bersama. Perlu usaha patungan di bidang-bidang dengan pertumbuhan tinggi seperti komponen otomotif, mesin berat, dan manufaktur ramah lingkungan dapat menguntungkan kedua negara.

    Juga ada sektor lain yang jadi kesepakatan pengusaha Indonesia dan India. Seperti energi dan teknologi. Bagaimana implementasinya?

    “Kita dari KADIN akan membikin semacam project management office untuk memastikan dari waktu ke waktu apa yang telah ditandatangani dan diucapkan bisa di-follow up,” kata Ketum KADIN Anindya Bakrie saat bertemu rombongan Familiarization Visit of Journalists from Indonesia di KBRI di New Delhi, Senin (27/1/2025) malam.

    “Karena ujungnya kalau kita bicara investasi harus terealisasi,” lanjutnya. Anindya Bakrie dan rombongan meninggalkan India pada Selasa (28/1).

    Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, kepada rombongan pimpinan media Indonesia memastikan ada tindak lanjut darti kesepakatan tersebut.

    “Kita mempunyai sejumlah investasi penting di mana beberapa perusahaan besar kami berinvestasi di Indonesia,” ucap Jaishankar.

    (trw/hns)