kab/kota: New Delhi

  • India Tawarkan Pinjaman Murah untuk Senjata, Incar Pelanggan Rusia

    India Tawarkan Pinjaman Murah untuk Senjata, Incar Pelanggan Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Perdana Menteri India Narendra Modi berencana memperluas kemampuan Bank Ekspor-Impor milik negara untuk menawarkan pinjaman jangka panjang dan murah.

    Laporan Reuters pada Rabu (16/4/2025), mengutip dua pejabat India dan tiga sumber industri, mengatakan skema pinjaman India tersebut mengincar klien-klien yang profil risiko politik atau kreditnya dapat membatasi akses mereka ke pembiayaan konvensional.

    “New Delhi juga akan meningkatkan jumlah atase pertahanan di misi luar negerinya secara drastis sebagai bagian dari program baru yang akan membuat pemerintah secara langsung menegosiasikan beberapa kesepakatan senjata,” kata empat pejabat India.

    Sementara itu, dua sumber lain mengatakan, “India secara khusus menargetkan pemerintah yang telah lama bergantung pada Rusia untuk persenjataan.”

    Para birokrat India telah lama lebih fokus pada pembelian pesawat tempur dari Sukhoi Rusia dan howitzer dari Amerika Serikat untuk menangkal China dan Pakistan, dua tetangga Delhi yang bersenjata nuklir. Sementara India telah lama memiliki sektor produksi senjata kecil, perusahaan swastanya baru-baru ini mulai membuat amunisi dan peralatan kelas atas.

    “India sedang bergerak maju untuk mencapai target peningkatan ekspor pertahanan,” tulis menteri pertahanan Rajnath Singh di X bulan ini.

    Salah satu titik balik adalah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, menurut seorang pejabat India yang bertugas meningkatkan ekspor senjata.

    Senjata cadangan Barat dikirim ke Kyiv sementara pabrik-pabrik Rusia memproduksi amunisi hampir secara eksklusif untuk keperluan perang. Hal itu membuat negara-negara lain yang secara historis bergantung pada Washington dan Moskow – dua eksportir senjata terbesar di dunia – berebut mencari alternatif.

    Dengan sejarahnya membeli dan menyerap teknologi senjata dari Barat dan Rusia, Delhi mulai mendapatkan lebih banyak pertanyaan, kata pejabat itu.

    Menanggapi pertanyaan Reuters, eksportir senjata negara Rusia Rosoboronexport merujuk pada pernyataan yang dikeluarkan sebelumnya yang mengatakan bahwa pihaknya sedang dalam pembicaraan dengan India tentang produksi bersama dan promosi peralatan ke negara-negara pihak ketiga yang “bersahabat dengan Rusia.”

    India memproduksi senjata senilai US$14,8 miliar pada tahun fiskal 2023-2024, naik 62% sejak 2020. Beberapa peluru artileri buatan India ditemukan di garis depan di Ukraina untuk mendukung pertahanan Kyiv.

    Delhi telah mulai menjadi perantara pertemuan antara delegasi yang berkunjung dan kontraktor senjata dalam negeri, serta mendemonstrasikan peralatan yang lebih canggih seperti helikopter tempur selama latihan militer, menurut empat pejabat terkait.

    Sementara pemerintah Modi telah menetapkan target untuk menggandakan ekspor senjata dan peralatan menjadi US$6 miliar pada tahun 2029. Mereka berharap penjualan akan melampaui amunisi, senjata ringan, dan komponen peralatan pertahanan yang saat ini menjadi bagian terbesar dari ekspor militernya.

    (tfa)

  • TNI-Polri Raih Peringkat 5 Pasukan yang Berkontribusi Jaga Perdamaian Dunia dari PBB

    TNI-Polri Raih Peringkat 5 Pasukan yang Berkontribusi Jaga Perdamaian Dunia dari PBB

    loading…

    TNI-Polri menempati peringkat 5 sebagai pasukan yang paling berkontribusi dalam menjaga perdamaian dunia. Foto/SindoNews

    JAKARTA TNI-Polri menempati peringkat 5 sebagai pasukan yang paling berkontribusi dalam menjaga perdamaian dunia. Hal itu berdasarkan data yang dirilis Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) per 31 Januari 2025.

    Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) R Haidar mengatakan, dengan menempati peringkat 5, Indonesia patut berbangga atas kontribusi besarnya dalam berbagai misi PBB untuk menjaga perdamaian dunia. Per 31 Desember 2025, jumlah pasukan TNI-Polri yang bertugas di PBB mencapai 2.752 personel yang terdiri dari 2.559 laki-laki dan 193 perempuan.

    “Kontribusi Indonesia bahkan lebih besar dari China di peringkat 8 dengan jumlah pasukan 1.802 personel dan Amerika Serikat di peringkat 82 dengan jumlah pasukan 21 personel,” kata R Haidar Alwi, Selasa (15/4/2025).

    Menurutnya, keikutsertaan Indonesia dalam misi menjaga perdamaian dunia merupakan perwujudan dari amanat yang tertuang dalam Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945.

    “Sebagaimana alinea keempat bahwa ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” tuturnya.

    Sementara kontribusi menjaga keamanan dalam negeri khususnya oleh Polri tercatat dalam hasil riset Global Residence Index 2025.

    Indeks keamanan di Jakarta menempati peringkat 87 dari 181 kota besar di dunia. Unggul atas Guangzhou (China), Istanbul (Turki), New York (Amerika Serikat), Moskow (Rusia), Kuala Lumpur (Malaysia), Bangkok (Thailand) dan New Delhi (India).

    “Jakarta adalah wajah Indonesia di mata dunia. Kontribusi Polri menjaga keamanan di Jakarta membuat citra keamanan kota besar di Indonesia menjadi lebih baik. Ini penting untuk menarik wisatawan dan investor asing,” ungkapnya.

    Oleh karena itu, dirinya mengajak masyarakat terus mendukung TNI-Polri agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar di masa depan. Baik kontribusi dalam negeri maupun bagi dunia.

    “Memperkuat TNI-Polri berarti memperkuat keamanan dan pelayanan masyarakat. Tidak hanya bagi rakyat Indonesia tapi juga penduduk dunia,” ucapnya.

    (cip)

  • Trump Sesumbar, Klaim Sejumlah Negara Mulai Menjilat AS agar Dapat Kortingan Tarif Dagang – Halaman all

    Trump Sesumbar, Klaim Sejumlah Negara Mulai Menjilat AS agar Dapat Kortingan Tarif Dagang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sesumbar, menyatakan bahwa sejumlah negara mulai mendekati dirinya demi mendapat kortingan tarif impor.

    Pernyataan tersebut  dilontarkan Trump dalam pidato di acara Partai Republik pada Selasa (8/4/2025) malam.

    “Negara-negara ini membujuk kita, menjilat saya,” kata Trump, seperti dikutip CNN International.

    “Mereka mengatakan ‘Tolong, Pak. Mari buat kesepakatan. Saya akan melakukan apapun. Saya akan melakukan apa saja, Pak’,” ucapnya, mencemooh para pemimpin negara yang membujuknya.

    Lebih lanjut dalam kesempatan itu, Trump juga menyindir para kader Partai Republik yang mendesak agar Kongres AS ikut turun tangan terkait pemungutan tarif sejumlah negara.

    Trump menyebut bahwa Kongres tak akan mampu bernegosiasi layaknya dia.

    “Biar saya tegaskan, kalian tidak bisa bernegosiasi seperti yang saya lakukan,” kata Trump.

    Adapun tarif impor diterapkan lantaran negara-negara lain telah memperlakukan AS “dengan buruk” karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada impor AS yang ia sebut sebagai “kecurangan”.

    Sebagai balasannya, Presiden Trump mengenakan tarif kepada negara-negara lain.

    Agar terhindar dari kebijakan tersebut negara lain harus membayar sejumlah ‘uang’ demi mencabut tarif yang sangat tinggi.

    Trump menggambarkan uang itu digambarkan sebagai obat yang bisa menahan pertumpahan darah lebih lanjut di pasar keuangan global.

    “Jadi, tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, ya, tetapi akan sulit bagi banyak negara,” kata Trump, dikutip dari Al Jazeera.

    “Kami tidak ingin melakukan itu.” imbuhnya.

    Gedung Putih menegaskan bahwa pintu untuk negosiasi perdagangan baru terbuka lebar, namun pihaknya tidak bisa menjamin rumus pasti untuk mendapatkan keringanan bea masuk.

    70 Negara Rayu AS

    Imbas kebijakan tarif diberlakukan, kini semua barang yang tidak dibuat di Amerika Serikat akan dikenakan pajak tambahan.

    Hal tersebut tentunya dapat meningkatkan biaya barang yang akan dijual ke pasar AS.

    Apabila kenaikan biaya terus terjadi akibatnya, produsen di luar Amerika akan mengalami penurunan dalam volume ekspor mereka, menambah beban suatu negara di tengah ancaman resesi dan gejolak ekonomi pasar global.

    Kekhawatiran ini yang mendorong puluhan negara untuk berbondong-bondong mengajukan negosiasi tarif impor ke pejabat AS. 

    Setidaknya sudah ada 70 negara yang mulai merayu AS agar dapat mengajukan negosiasi tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump.

    Pernyataan itu diungkap  Menteri Keuangan Scott Bessent tepat setelah pemerintahan Trump mengumumkan kebijakan tarif impor mulai dari 10 persen ke 180 negara di seluruh dunia.

    Terbaru, Pemerintah Indonesia dilaporkan tengah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bertandang ke Gedung Putih, usai Presiden AS Donald Trump menjatuhkan tarif impor tinggi sebesar 32 persen kepada barang-barang Indonesia.

    Tak hanya Indonesia, sejumlah negara di Asia termasuk India yang terkena tarif baru Trump juga berupaya keras melobi AS agar memangkas kebijakannya.

    Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada bahwa mereka sedang melangsungkan penyelesaian cepat lewat Perjanjian Perdagangan Bilateral multisektoral yang saling menguntungkan dengan AS, pasca Trump memberlakukan tarif impor 26 persen kepada New Delhi.

    Meski Trump memberlakukan tarif impor 26 persen, namun Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India menegaskan bahwa negaranya akan “tetap berhubungan” dengan AS terkait tarif terbaru Trump.

    Langkah serupa juga dilakukan pemerintah Vietnam, pasca Trump menghantam ekonomi Vietnam dengan tarif 46 persen pemimpin Vietnam mulai Gerak cepat, melobi Donald Trump untuk mengurangi tarif.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • 70 Negara Rayu AS, Saling Ajukan Tawaran Menarik Agar Trump Pangkas Tarif Impor – Halaman all

    70 Negara Rayu AS, Saling Ajukan Tawaran Menarik Agar Trump Pangkas Tarif Impor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 70 negara di berbagai belahan dunia saling berlomba merayu AS agar dapat mengajukan negosiasi tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump

    Pernyataan itu diungkap  Menteri Keuangan Scott Bessent tepat setelah pemerintahan Trump mengumumkan kebijakan tarif impor mulai dari 10 persen ke 180 negara di seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.

    Menkeu Bassent menjelaskan tarif impor diterapkan lantaran negara-negara lain telah memperlakukan AS “dengan buruk” karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada impor AS yang ia sebut sebagai “kecurangan”.

    Sebagai balasannya, Presiden Trump mengenakan tarif kepada negara-negara lain, kira-kira setengah dari tarif yang mereka kenakan kepada AS.

    Agar terhindar dari kebijakan tersebut negara lain harus membayar sejumlah ‘uang’ demi mencabut tarif yang sangat tinggi.

    Trump menggambarkan uang itu digambarkan sebagai obat, yang bisa menahan pertumpahan darah lebih lanjut di pasar keuangan global.

    “Jadi, tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, ya, tetapi akan sulit bagi banyak negara,” kata Trump, dikutip dari Al Jazeera.

    “Kami tidak ingin melakukan itu.” imbuhnya.

    Sementara itu, melansir laman resmi Gedung Putih, tarif resiprokal atau tarif timbal balik Trump dilakukan  dengan cara mengenakan bea ad valorem atau bea masuk tambahan pada barang impor dari semua mitra dagang Amerika Serikat.

    Langkah ini diberlakukan dengan dalih untuk menyeimbangkan kembali arus perdagangan global.

    Imbas kebijakan tersebut kini semua barang yang tidak dibuat di Amerika Serikat akan dikenakan pajak tambahan.

    Hal tersebut tentunya dapat meningkatkan biaya barang yang akan di dijual ke pasar AS.

    Apabila kenaikan biaya terus terjadi akibatnya, produsen di luar Amerika akan mengalami penurunan dalam volume ekspor mereka, menambah beban suatu negara di tengah ancaman resesi dan gejolak ekonomi pasar global.

    Kekhawatiran ini yang mendorong puluhan negara untuk berbondong-bondong mengajukan negosiasi tarif impor ke pejabat AS. 

    Dengan 70 negara yang tercatat, Bessent menyebut AS akan menghadapi April-Juni yang sibuk dengan negosiasi.

    Dalam hal ini, dia menyinggung Jepang yang akan menjadi prioritas AS. 

    Pasalnya, Jepang dinilai cepat tanggap dan langsung menghubungi Washington untuk mendiskusikan  kesepakatan dalam perdagangan. 

    Negara Asia Lobi Trump Agar Pangkas Tarif Baru AS

    Terbaru, Pemerintah Indonesia dilaporkan tengah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bertandang ke Gedung Putih, usai Presiden AS Donald Trump menjatuhkan tarif impor tinggi sebesar 32 persen kepada barang-barang Indonesia.

    Tak hanya Indonesia, sejumlah negara di Asia termasuk India yang terkena tarif baru Trump juga berupaya keras melobi AS agar memangkas kebijakannya.

    Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada bahwa mereka sedang melangsungkan penyelesaian cepat lewat Perjanjian Perdagangan Bilateral multi-sektoral yang saling menguntungkan dengan AS, pasca Trump memberlakukan tarif impor 26 persen kepada New Delhi.

    Meski Trump memberlakukan tarif impor 26 persen, namun Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India menegaskan bahwa negaranya akan “tetap berhubungan” dengan AS terkait tarif terbaru Trump.

    Langkah serupa juga dilakukan pemerintah Vietnam, pasca Trump menghantam ekonomi Vietnam dengan tarif 46 persen pemimpin Vietnam mulai Gerak cepat, melobi Donald Trump untuk mengurangi tarif.

    Menyusul yang lainnya, Israel juga turut mengajukan perundingan dengan pejabat AS untuk mendapat pengurangan tarif yang diberlakukan Trump.

    Upaya ini dilakukan pemerintah Israel usai sekutu dekat AS ini terdampak tarif baru Trump sebesar 17 persen.

    Asosiasi Produsen Israel (MAI) mengatakan pengumuman tarif Trump benar-benar mengejutkan mereka, lantaran keputusan tersebut menimbulkan “tantangan besar” bagi ekonomi Israel.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Hadapi Tarif Impor AS, India Ambil Langkah Cepat untuk Negosiasi

    Hadapi Tarif Impor AS, India Ambil Langkah Cepat untuk Negosiasi

    PIKIRAN RAKYAT – Mulai tanggal 5 April 2025, barang impor yang masuk ke pasar AS terkena tarif 10%. Bagi negara yang sebabkan neraca perdagangan AS defisit, dikenai tarif resiprokal Amerika.

    India menjadi negara yang masuk ke dalam negara yang terkena tarif resiprokal. Sebagai respons kebijakan tersebut, Negara Asia Barat ini segera bernegosiasi dengan Trump. Selain India, Vietnam dan Israel pun menempuh langkah yang sama.

    Pertemuan ini dikabarkan berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan dan Industri pada Hari Sabtu tanggal 5 April 2025. Setelah pertemuan tersebut, belum diketahui apa saja hasilnya.

    Namun, seorang pejabat India mengutarakan bahwa sejumlah kesepakatan baru masih dalam tahap pembahasan. India pun dikabarkan sedang mencari pasar baru akibat kebijakan baru perdagangan AS tersebut.

    Selain itu, akan meninjau kembali juga tujuh kesepakatan perdagangan bebas. Perjanjian perdagangan ini belum terlaksana seutuhnya.

    Negara beribukota New Delhi ini surplus perdagangan dengan AS pada tahun 2024. Total barang yang diekspor mencapai $40,7 juta.

    Sedangkan total barang yang diimpor mencapai $36,8 juta. Dengan demikian, surplus mencapai $3,9 juta.Sedangkan tarif resiprokal negara ini ditetapkan sebesar 26%

    Seorang pejabat tinggi negara ini mengutarakan bahwa negosiasi ini akan memberikan keuntungan bagi negaranya. Ia pun mengutarakan bahwa India unggul dalam industri manufaktur dibandingkan negara-negara lainnya.

    Pemerintah Indonesia akan Bernegosiasi?

    Sementara itu, pemerintah Indonesia saat ini sedang mencermati dan mengkalkulasi dampak kebijakan yang meresahkan dunia ini. Selain itu, sedang menyusun sejumlah langkah untuk mengantisipasinya .

    Sementara itu, pada awal Mei mendatang, KADIN akan mengirimkan utusan untuk berdiskusi dengan kamar dagang Amerika Serikat. Bila pemerintah Indonesia menempuh jalur negosiasi, KADIN pun yakin Pemerintah AS akan bersedia.

    Kebijakan tarif resiprokal Amerika menggemparkan dunia. Nah, patut ditunggu bagaimana upaya Pemerintah Indonesia menghadapinya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 70 Negara Rayu AS, Saling Ajukan Tawaran Menarik Agar Trump Pangkas Tarif Impor – Halaman all

    Rayu Trump Pangkas Tarif Impor, Indonesia hingga India Kirim Tim Lobi ke Amerika – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bertandang ke Gedung Putih, usai Presiden AS Donald Trump menjatuhkan tarif impor tinggi sebesar 32 persen kepada barang-barang Indonesia.

    Hal tersebut diungkap langsung oleh Head of Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi. 

    Dalam keterangan resminya ia menyampaikan bahwa pemerintah berupaya semaksimal mungkin soal menyikapi kebijakan pembaharuan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden Trump.

    Sebagai respons awal, saat ini pemerintah sedang menghitung dampak dari penerapan tarif resiprokal (timbal balik) yang dikenakan pemerintah AS. 

    Pemerintah juga turut mengkaji penyederhanaan regulasi agar produk Indonesia bisa lebih kompetitif, serta memperluas mitra dagang Indonesia, mempercepat hilirisasi sumber daya alam, dan memperkuat resiliensi konsumsi dalam negeri. 

    Lebih lanjut untuk mengurangi dampak negatif bagi perekonomian Indonesia, pemerintah turut mengirimkan tim lobi ke Amerika Serikat untuk bernegosiasi dengan pemerintah US.

    “Pemerintah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bernegosiasi dengan pemerintah US (United States),” kata Hasan Nasbi dalam keterangan tertulis pada Jumat, 4 April 2025.

    Melalui cara ini pemerintah berharap agar kebijakan tarif Trump tidak berdampak banyak bagi ekspor Indonesia. Mengingat total ekspor Indonesia ke AS mencapai 2,35 miliar dolar pada periode Februari 2025.

    Mengutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah ekspor tersebut tercatat lebih tinggi jika dibanding Februari 2024 yang hanya dipatok 2,10 miliar dolar dan Januari 2025 sebesar 2,33 miliar dolar.

    India hingga Vietnam Ikut Lobi Trump

    Tak hanya Indonesia, sejumlah negara di Asia Tenggara termasuk India yang terkena tarif baru Trump juga berupaya keras melobi AS agar memangkas kebijakannya.

    Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada bahwa mereka sedang melangsungkan penyelesaian cepat lewat Perjanjian Perdagangan Bilateral multi-sektoral yang saling menguntungkan dengan AS, pasca Trump memberlakukan tarif impor 26 persen kepada New Delhi.

    Meski Trump memberlakukan tarif impor 26 persen, namun Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India menegaskan bahwa negaranya akan “tetap berhubungan” dengan AS terkait tarif terbaru Trump.

    Langkah serupa juga dilakukan pemerintah Vietnam, pasca Trump menghantam ekonomi Vietnam dengan tarif 46 persen pemimpin Vietnam mulai Gerak cepat, melobi Donald Trump untuk mengurangi tarif.

    Dikonfirmasi langsung oleh Presiden Trump, ia mengatakan bahwa Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan dirinya pada Jumat (4/4/2025).

    Adapun panggilan telepon ini dilakukan Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam untuk melobi Trump agar presiden AS itu mengurangi tarif impor. Sebagai tawaran Vietnam siap memangkas tarif barang dari AS menjadi nol jika bisa mendapat kesepakatan yang bagus dengan AS.

    “Baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, yang mengatakan kepada saya bahwa Vietnam ingin memangkas Tarif mereka hingga nol jika mereka dapat membuat kesepakatan dengan AS,” kata Trump di Truth Social, mengutip dari The Guardian.

    Trump tak menjelaskan secara rinci kesepakatan apa yang telah ia buat dengan pemerintah Vietnam, dalam cuitannya ia hanya menyampaikan terima kasih kepada To Lam. Dia mengaku menantikan pertemuan dengan To Lam.

    “Saya mengucapkan terima kasih kepadanya atas nama Negara kita, dan mengatakan saya menantikan pertemuan dalam waktu dekat,” ujarnya.

    Menyusul yang lainnya, Israel dilaporkan tengah berunding dengan AS untuk mendapat pengurangan tarif yang diberlakukan Trump.

    “Kementerian Keuangan terus melakukan dialog dengan pemerintah AS dengan tujuan mengurangi cakupan tarif dan mengurangi dampaknya terhadap industri Israel,” tulis Menteri Keuangan Bezalel Smotrich di X.

    Upaya ini dilakukan pemerintah Israel usai sekutu dekat AS ini terdampak tarif baru Trump sebesar 17 persen. Asosiasi Produsen Israel (MAI) mengatakan pengumuman tarif Trump benar-benar mengejutkan mereka, lantaran keputusan tersebut menimbulkan “tantangan besar” bagi ekonomi Israel.

    Mengantisipasi terjadinya gonjang-ganjing ekonomi di tengah perang, pemerintah Israel mengungkap pihaknya sedang menghubungi otoritas AS “untuk menjamin pengecualian Israel.

    Setelah sebelumnya Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengumumkan pencabutan semua bea masuk yang tersisa atas impor AS oleh Israel, yang memengaruhi satu persen barang Amerika yang masih dikenakan bea masuk tersebut.

  • Negara-Negara di Asia Berlomba Rayu Trump, Lobi Agar Pangkas Tarif Baru AS – Halaman all

    Negara-Negara di Asia Berlomba Rayu Trump, Lobi Agar Pangkas Tarif Baru AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Indonesia tengah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bertandang ke Gedung Putih, usai Presiden AS Donald Trump menjatuhkan tarif impor tinggi sebesar 32 persen kepada barang-barang Indonesia.

    Hal tersebut diungkap langsung oleh Head of Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi.

    Dalam keterangan resminya ia menyampaikan bahwa pemerintah berupaya semaksimal mungkin soal menyikapi kebijakan pembaharuan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden Trump.

    Sebagai respons awal, saat ini pemerintah sedang menghitung dampak dari penerapan tarif resiprokal (timbal balik) yang dikenakan pemerintah AS. 

    Pemerintah juga turut mengkaji penyederhanaan regulasi agar produk Indonesia bisa lebih kompetitif, serta memperluas mitra dagang Indonesia, mempercepat hilirisasi sumber daya alam, dan memperkuat resiliensi konsumsi dalam negeri. 

    Lebih lanjut untuk mengurangi dampak negatif bagi perekonomian Indonesia, pemerintah turut mengirimkan tim lobi ke Amerika Serikat untuk bernegosiasi dengan pemerintah US.

    “Pemerintah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bernegosiasi dengan pemerintah US (United States),” kata Hasan Nasbi dalam keterangan tertulis pada Jumat (4/4/2025).

    Melalui cara ini pemerintah berharap agar kebijakan tarif Trump tidak berdampak banyak bagi ekspor Indonesia.

    Mengingat total ekspor Indonesia ke AS mencapai 2,35 miliar dolar pada periode Februari 2025.

    Mengutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah ekspor tersebut tercatat lebih tinggi jika dibanding Februari 2024 yang hanya dipatok 2,10 miliar dolar dan Januari 2025 sebesar 2,33 miliar dolar.

    India Hingga Vietnam Rayu Trump

    Tak hanya Indonesia, sejumlah negara di Asia Tenggara termasuk India yang terkena tarif baru Trump juga berupaya keras melobi AS agar memangkas kebijakannya.

    Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada bahwa mereka sedang melangsungkan penyelesaian cepat lewat Perjanjian Perdagangan Bilateral multi-sektoral yang saling menguntungkan dengan AS.

    Pembicaraan digelar pasca Trump memberlakukan tarif impor 26 persen kepada New Delhi.

    Meski Trump memberlakukan tarif impor 26 persen, namun Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India menegaskan bahwa negaranya akan “tetap berhubungan” dengan AS terkait tarif terbaru Trump.

    Langkah serupa juga dilakukan pemerintah Vietnam, pasca Trump menghantam ekonomi Vietnam dengan tarif 46 persen pemimpin Vietnam mulai Gerak cepat, melobi Donald Trump untuk mengurangi tarif.

    Dikonfirmasi langsung oleh Presiden Trump, ia mengatakan bahwa Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan dirinya pada Jumat (4/4/2025).

    Adapun panggilan telepon ini dilakukan Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam untuk melobi Trump agar presiden AS itu mengurangi tarif impor. 

    Sebagai tawaran Vietnam siap memangkas tarif barang dari AS menjadi nol jika bisa mendapat kesepakatan yang bagus dengan AS.

    “Baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, yang mengatakan kepada saya bahwa Vietnam ingin memangkas Tarif mereka hingga nol jika mereka dapat membuat kesepakatan dengan AS,” kata Trump di Truth Social, mengutip dari The Guardian.

    Trump tak menjelaskan secara rinci kesepakatan apa yang telah ia buat dengan pemerintah Vietnam, dalam cuitannya ia hanya menyampaikan terima kasih kepada To Lam. Dia mengaku menantikan pertemuan dengan To Lam.

    “Saya mengucapkan terima kasih kepadanya atas nama Negara kita, dan mengatakan saya menantikan pertemuan dalam waktu dekat,” ujarnya.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Mayapada Healthcare-Apollo Hospitals Perkuat Layanan Kasus Medis Kompleks

    Mayapada Healthcare-Apollo Hospitals Perkuat Layanan Kasus Medis Kompleks

    Jakarta

    Mayapada Healthcare (PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk) bersama Apollo Hospitals India memperkuat kolaborasi klinis. Kerja sama dilakukan dalam penguatan penanganan kasus kompleks dengan prosedur advanced dan integrasi layanan unggulan.

    Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Clinical Collaboration Agreement oleh Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir, dan Group Medical Director Apollo Hospital Group, Prof Anupam Sibal, MBBS, MD, FIAP, FIMSA, FRCP(London), FRCP(Glasgow), FRCPCH, and FAAP di Mayapada Tower Jakarta Selatan (24/3).

    Adapun kerja sama ini bertujuan untuk menyediakan perawatan medis berstandar global, dengan mengintegrasikan kemajuan teknologi, serta memastikan clinical outcome yang presisi dan optimal di berbagai disiplin medis yang kompleks.

    Kesepakatan ini juga bertujuan untuk memanfaatkan metodologi inovatif dan alat canggih. Hal ini termasuk sistem berbasis robot, teknik minimal invasif, dan teknologi pencitraan mutakhir, dalam menangani kondisi medis yang kompleks dengan akurat dan efisien.

    Melalui kerja sama ini, kemampuan Mayapada Healthcare dalam menangani kasus-kasus kompleks dan berisiko tinggi di berbagai disiplin ilmu akan meningkat, termasuk onkologi, kardiologi, neurologi, dan spesialisasi lainnya.

    Secara khusus, Mayapada Healthcare akan berfokus pada peningkatan transfer pengetahuan di bidang bedah robotik, transplantasi, dan prosedur minimal invasif. Dengan begitu, tenaga medis dapat mengadopsi praktik medis canggih berbasis bukti (advanced, evidence-based medical practices).

    Mayapada Healthcare juga menghadirkan berbagai program pengembangan keahlian yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi dokter, perawat, dan tenaga kesehatan. Dalam hal ini, Mayapada Healthcare akan menerapkan Proctorship Program yang menyediakan pendampingan langsung dalam melakukan prosedur kompleks.

    Kolaborasi ini juga mencakup penyelenggaraan Continuing Medical Education (CME) untuk memastikan tenaga medis mengikuti perkembangan terbaru dalam praktik klinis sesuai standar global dan menerapkan international best practices.

    Selain itu, nantinya akan tersedia pelatihan intensif di India, yang memungkinkan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan Mayapada Hospital merasakan pengalaman langsung dalam menangani prosedur medis yang tersedia saat ini.

    “Proctorship program, CME, dan program pengembangan keahlian lainnya adalah wujud dari kolaborasi klinis yang semakin terarah dan mendalam bersama Apollo Hospitals. Kerja sama ini tidak hanya memberikan manfaat strategis bagi Mayapada Hospital dan Apollo Hospitals sebagai institusi, tetapi juga berkontribusi langsung pada pengembangan profesional individu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan di bawah naungan Mayapada Healthcare. Kami optimistis kolaborasi ini akan berdampak signifikan bagi penanganan kasus medis kompleks dan peningkatan standar layanan kesehatan di Indonesia,” ujar Jonathan dalam keterangan tertulis, Senin (24/3/20204).

    Sementara itu Prof. Anupam mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan Mayapada Healthcare bersama pihaknya. Adapun Kesepakatan ini dibangun berdasarkan MoU kerja sama kedua pihak yang diresmikan di New Delhi, India pada 28 Januari lalau.

    “Kolaborasi ini menjadi kesempatan berharga untuk kami bisa berbagi keahlian bersama para tenaga medis ahli di Indonesia dalam melakukan prosedur medis canggih,” ungkapnya.

    “Melalui kemitraan ini, kami mendukung praktik standar medis berbasis bukti yang bertaraf internasional di berbagai bidang seperti onkologi lanjutan, transplantasi, bedah robotik, dan lainnya. Tujuan kami adalah memperkuat tenaga medis Indonesia dalam menghadapi tantangan klinis yang semakin kompleks serta meningkatkan kualitas perawatan pasien di seluruh negeri,” lanjutnya.

    Hadirkan Diskusi Medis

    Melalui kerja sama, Mayapada Healthcare bersama Apollo Hospitals nantinya juga akan menyelenggarakan diskusi medis bertajuk “Meet the Expert in Pediatric Gastroenterology and Hepatology” pada Selasa, 25 Maret 2025 di Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

    Kegiatan ini menghadirkan Group Medical Director Apollo Hospitals Group, Prof. Anupam Sibal, MBBS, MD, FIAP, FIMSA, FRCP (London), FRCP (Glasgow), FRCPCH, dan FAAP, yang dikenal atas kontribusi di bidang penyakit hati dan gastroenterologi anak.

    Diskusi ini diselenggarakan untuk memfasilitasi transfer ilmu bagi para dokter dan profesional kesehatan untuk belajar langsung dari salah satu pakar terbaik dunia di bidangnya.

    (anl/ega)

  • X Gugat Pemerintah India, Tak Terima Aturan Ketat Sensor Konten

    X Gugat Pemerintah India, Tak Terima Aturan Ketat Sensor Konten

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan platform X (dulunya Twitter) dan India memanas. Padahal Elon Musk, selaku pemilik X, baru bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Washington DC bulan lalu.

    Dalam pertemuan itu, Musk memberikan hadiah kepada perdana menteri India dan memperkenalkannya kepada keluarganya. Modi bahkan menggambarkan pertemuan tersebut sebagai pertemuan yang sangat baik.

    Namun hampir sebulan kemudian, platform media sosial Musk, X, mengajukan gugatan terhadap pemerintah India. Platform tersebut menuduh bahwa India menyensor konten online terlalu ketat dan dilakukan secara tidak sah.

    Dalam gugatan yang diajukan di pengadilan tinggi negara bagian Karnataka di India Selatan pada 5 Maret, X menuduh pemerintah India menggunakan “mekanisme yang tidak sah” untuk memblokir konten online.

    Mereka juga menuduh India memberdayakan pejabat pemerintah dan kementerian untuk menghapus konten online ilegal, sehingga menghindari proses hukum untuk regulasi konten yang diatur dalam Undang-Undang Teknologi Informasi negara tersebut.

    Pasal 69A dari Undang-Undang Teknologi Informasi, yang disahkan pada Oktober 2000, memberikan hak kepada kementerian Teknologi Informasi India untuk menghapus konten online yang dianggap berbahaya bagi keamanan nasional dan “kesopanan publik”, tetapi harus mengikuti proses peradilan dengan meminta izin untuk menghapus konten online dari Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi (MeitY).

    MeitY akan memeriksa konten tersebut dan kemudian memutuskan apakah akan menyensornya.

    Sekarang, pemerintah India telah memiliki mekanisme baru untuk menghapus konten yang ada di Pasal 79 (3) (b) dari Undang-Undang IT, khusus proses pemblokiran terpisah.

    Pasal 79 (3)(b) memungkinkan konten online untuk dihapus setelah ada pemberitahuan dari pejabat pemerintah. Pemberitahuan untuk menghapus konten dapat dikirim melalui portal “Sahyog” (yang berarti kerja sama dalam bahasa Inggris) milik pemerintah tanpa adanya tinjauan yudisial dalam bentuk apa pun.

    Pemerintah India mewajibkan platform media sosial seperti X untuk mendaftar ke portal Sahyog, tetapi platform media sosial tersebut mengklaim bahwa itu akan membuat mereka terkena sensor sewenang-wenang.

    “Kekuatan sensor legal baru yang mereka ciptakan [melalui portal Sahyog] tidak memiliki perlindungan seperti persyaratan petugas yang ditunjuk untuk mengirimkan permintaan sensor ke pemerintah pusat,” ujar Apar Gupta, seorang pengacara dan salah satu pendiri Yayasan Kebebasan Internet, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (23/3/2025).

    Sekarang, hal ini dapat dilakukan oleh departemen pemerintah mana pun dengan menunjuk seorang petugas yang dapat mengirimkan permintaan penghapusan, seperti yang dilakukan oleh Kementerian Perkeretaapian India awal tahun ini. Saat itu mereka memerintahkan X untuk menghapus lebih dari 200 video tentang penyerbuan yang terjadi di New Delhi pada bulan Februari.

    “Melalui sistem sensor paralel, pemerintah telah mengambil langkah ilegal. Ada benarnya klaim yang dibuat oleh X dalam hal ini,” tambah Gupta.

    Kasus X melawan pemerintah India diumumkan oleh laporan media India pada 20 Maret dan sidang berikutnya akan diadakan di Pengadilan Tinggi Karnataka pada tanggal 27 Maret.

    (hsy/hsy)

  • Update Ukraina: Rusia Serang Negara NATO-Putin Teken Dekrit Presiden

    Update Ukraina: Rusia Serang Negara NATO-Putin Teken Dekrit Presiden

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi hingga hari ini. Meski begitu, mulai ada tanda-tanda kelemahan dari Kyiv, khususnya setelah penyokong nomor satunya, Amerika Serikat (AS), mengambil langkah untuk menghentikan intervensinya dalam perang itu.

    Rusia melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Hingga saat ini, peperangan masih terus terjadi. Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Selasa (18/3/2025):

    1. Trump-Putin Dialog soal Ukraina-Nuklir, Perang End?

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk mengadakan panggilan telepon, Selasa (18/3/2025). Hal ini dilakukan saat keduanya berupaya untuk membahas cara mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

    Mengutip Reuters, konsesi teritorial oleh Kyiv dan kendali atas pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia kemungkinan akan menjadi pokok bahasan utama dalam pembicaraan tersebut. Diketahui, pembangkit nuklir terbesar di Eropa itu berada dalam zona peperangan antara Moskow dan Kyiv.

    “Apa yang terjadi di Ukraina tidaklah baik, tetapi kita akan melihat apakah kita dapat mencapai kesepakatan damai, gencatan senjata dan perdamaian, dan saya pikir kita akan dapat melakukannya,” kata Trump kepada wartawan di Washington.

    “Kita akan berbicara tentang lahan. Kita akan berbicara tentang pembangkit listrik. Kita sudah membicarakannya, membagi aset tertentu.”

    Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan dalam jumpa pers rutin pada hari Senin bahwa Trump dan Putin akan membahas pembangkit listrik “di perbatasan” Rusia dan Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak mengomentari pernyataan Trump tentang lahan dan pembangkit listrik.

    Trump berusaha mendapatkan dukungan Putin untuk proposal gencatan senjata selama 30 hari yang diterima Ukraina minggu lalu, karena kedua belah pihak terus saling melancarkan serangan udara besar-besaran sepanjang akhir pekan.

    Sejauh ini, Rusia semakin dekat untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayah kekuasaan mereka yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di wilayah milik Moskow, Kursk.

    Presiden AS mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial pada hari Jumat bahwa ia ‘sangat meminta’ agar Putin tidak membunuh ribuan tentara Ukraina yang didorong Rusia keluar dari Kursk. Di sisi lain, Putin mengatakan ia akan menghormati permintaan Trump untuk menyelamatkan nyawa tentara Ukraina jika mereka menyerah.

    2. AS Mau Akui Krimea Milik Rusia

    AS tengah mempertimbangkan untuk mengakui bahwa Krimea adalah bagian dari Rusia dan mungkin mendesak PBB untuk melakukan hal yang sama. Hal ini disampaikan situs berita AS, Semafor, mengutip dua orang yang mengetahui masalah tersebut.

    Menurut Semafor, Presiden Donald Trump belum membuat keputusan apa pun. Walau begitu, diskusi tentang status Krimea sejalan dengan “banyak pilihan yang diajukan saat Trump mendorong diakhirinya perang.”

    Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes mengatakan kepada Semafor bahwa Gedung Putih “tidak membuat komitmen seperti itu, dan kami tidak akan menegosiasikan kesepakatan (perdamaian) melalui media.”

    “Tujuannya tetap sama: menghentikan pembunuhan dan menemukan resolusi damai untuk konflik ini,” kata Hughes.

    3. Rusia Serang Negara NATO

    Jaksa Lithuania menyalahkan dinas intelijen militer Rusia sebagai dalang serangan pembakaran toko IKEA di Vilnius tahun lalu. Mereka menggolongkan tindakan itu sebagai tindakan terorisme.

    Lithuania, anggota NATO, telah menjadi sekutu setia Ukraina sejak Moskow menginvasi pada Februari 2022, dan telah sering memperingatkan adanya upaya sabotase Rusia. Kantor Kejaksaan Agung Lithuania mengaitkan serangan pembakaran di Vilnius pada bulan Mei 2024 dengan badan intelijen militer Rusia, GRU.

    “Tidak ada korban jiwa. Kami menganggap tindakan ini sebagai tindakan terorisme dengan konsekuensi serius,” tegas jaksa Lithuania, Arturas Urbelis.

    “Dua warga negara Ukraina menjadi tersangka dalam kasus pembakaran Ikea, dengan satu orang ditahan di Lithuania dan yang lainnya di Polandia,” tambahnya.

    “Telah ditetapkan bahwa melalui serangkaian perantara … para penyelenggara kejahatan ini berada di Rusia dan ini terhubung dengan intelijen militer dan pasukan keamanan,” kata Urbelis.

    4. Putin Teken Dekrit Presiden

    Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan izin kepada hedge fund AS, 683 Capital Partners, LP, untuk membeli sekuritas dari perusahaan-perusahaan Rusia yang sebelumnya dimiliki oleh sejumlah pemegang saham asing.

    Dilansir Reuters, keputusan ini diumumkan dalam sebuah dekrit presiden pada Senin (18/3/2025), menandai langkah baru dalam kebijakan ekonomi Rusia di tengah sanksi internasional yang masih berlangsung akibat konflik di Ukraina.

    Langkah ini mencerminkan makin ketatnya kontrol Rusia terhadap transaksi aset asing, terutama di sektor energi dan keuangan, yang kini hanya dapat dilakukan dengan persetujuan langsung dari Putin. Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Moskow telah memperketat regulasi terkait kepemilikan asing di sektor strategis untuk mempertahankan stabilitas ekonomi domestik.

    Mellaui dekrit tersebut, 683 Capital Partners bisa membeli sekuritas milik perusahaan Rusia yang sebelumnya dimiliki oleh sekitar selusin entitas keuangan Barat. Beberapa entitas yang disebutkan dalam dekrit tersebut termasuk Jane Street, Templeton Asset Management, Franklin Advisers, dan Carrhae Capital.

    Keputusan ini menarik perhatian investor global yang tengah mencari petunjuk apakah hubungan antara AS dan Rusia akan mencair setelah kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih. Namun, detail dalam dekrit ini masih sangat terbatas dan tidak memberikan indikasi jelas mengenai perubahan besar dalam kebijakan ekonomi Rusia terhadap investor asing.

    Selain memberikan izin kepada 683 Capital Partners, dekrit tersebut juga mengatur bahwa dua perusahaan Rusia, yakni Cepheus-2 dan Modern Real Estate Funds, diperbolehkan untuk membeli sekuritas yang telah diakuisisi oleh hedge fund AS tersebut. Transaksi ini dapat dilakukan tanpa memerlukan persetujuan tambahan dari Putin.

    Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi Rusia untuk mengendalikan aset keuangan yang sebelumnya dikuasai investor asing. Dengan memberikan izin khusus kepada hedge fund AS tersebut, pemerintah Rusia dapat memastikan bahwa kepemilikan saham perusahaan domestik tetap berada dalam kendali entitas yang disetujui oleh Moskow.

    5. Jerman Waspada Perang

    Pemerintah Jerman harus menyiapkan rumah sakit di seluruh negeri agar dapat beroperasi secara efisien jika terjadi konflik militer. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Bavaria Judith Gerlach, mengutip ancaman yang dirasakan dari Rusia.

    Dalam wawancara dengan Augsburger Allgemeine Zeitung, Gerlach menyebut ancaman militer yang ditimbulkan Rusia terhadap Eropa dan kemungkinan penarikan diri Presiden AS yang baru (Donald) Trump dari kemitraan keamanan sebelumnya juga berarti perlunya tindakan besar dari pihak sistem perawatan kesehatan Jerman dan seluruh masyarakat sipil.

    Ia berpendapat bahwa sekadar meningkatkan angkatan bersenjata tidak akan cukup untuk mengatasi tantangan yang seharusnya dihadapi negara tersebut.

    “Oleh karena itu, kita memerlukan ‘rencana operasional sipil Jerman’ yang komprehensif” yang diarahkan untuk mengatasi berbagai keadaan darurat, termasuk agresi militer, tegas Gerlach.

    Menurut Gerlach, dalam skenario seperti itu, sistem perawatan kesehatan Jerman harus siap memberikan layanan kepada lebih dari 80 juta penduduk sipil, serta personel militer yang terluka.

    “Negara harus menetapkan standar yang jelas. Ini berlaku untuk tingkat UE, federal, dan regional,” timpal pejabat itu kepada surat kabar tersebut. Ia juga menekankan perlunya memastikan kemampuan Jerman dan UE untuk memproduksi semua obat-obatan dan sediaan farmasi yang mungkin mereka butuhkan.

    6. India-China 

    Kekuatan-kekuatan besar non-Barat dapat memainkan peran penting dalam keamanan Eropa setelah konflik Ukraina. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Slowakia Juraj Blanar dalam sebuah wawancara dengan RT.

    “Negara-negara di belahan bumi selatan harus menjadi salah satu bagian dari jaminan keamanan (Ukraina) ini,” menteri tersebut menyatakan pada hari Selasa, berbicara di sela-sela Dialog Raisina, sebuah konferensi tentang geopolitik dan geoekonomi di New Delhi.

    “Negara-negara seperti China, Brasil, juga India, mengajukan beberapa usulan perdamaian, dan mereka ingin terlibat dalam hal ini.”

    Berbeda dengan beberapa anggota UE lainnya, Slovakia tidak percaya bahwa konflik Ukraina dapat diselesaikan demi kepentingan Kyiv melalui dukungan militer yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Bratislava mendukung pendekatan baru yang diadopsi oleh Presiden AS Donald Trump, yang sedang mengupayakan pemulihan dialog dengan Rusia dan mengakhiri permusuhan melalui kompromi.

    “Slovakia memandang perdamaian di Ukraina sebagai hasil yang akan menguntungkan seluruh dunia, artinya semua pemangku kepentingan, seperti India, China, Brasil, negara-negara berkembang, dan juga negara-negara Uni Eropa, harus duduk bersama dan mengamankan perdamaian ini untuk masa depan,” tandasnya

    (sef/sef)