kab/kota: Nagekeo

  • BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bali dan NTT

    BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bali dan NTT

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli menyalurkan bantuan tanggap bencana untuk masyarakat terdampak di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Corporate Secretary BRI Dhanny mengatakan bantuan yang diberikan meliputi ratusan paket makanan cepat saji, air mineral, sembako, obat-obatan, serta kebutuhan pokok lainnya yang disalurkan melalui Kantor BRI terdekat.

    “Kami memastikan masyarakat yang terdampak bencana banjir mendapatkan bantuan yang dapat meringankan beban mereka sekaligus mempercepat proses pemulihan pasca bencana. Dalam situasi seperti ini, kehadiran bantuan secara cepat dan tepat menjadi hal yang sangat penting,” kata Dhanny dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9/2025).

    Dia mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat setempat, hingga lembaga sosial. BRI pun turut mendorong agar relawan menyalurkan bantuan secara tepat sasaran dan terintegrasi dengan upaya penanggulangan bencana yang sedang berjalan.

    Selain memberikan bantuan darurat, BRI bakal terus aktif hadir di tengah masyarakat melalui program BRI Peduli. Adapun kontribusi yang bakal diberikan dalam bentuk bantuan bencana alam maupun program pemberdayaan sosial berkelanjutan.

    Hal tersebut dilakukan agar dampak yang diakibatkan bencana alam tersebut dapat segera pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal.

    “Kami pastikan BRI akan selalu aktif dan bergerak cepat menyalurkan berbagai bentuk bantuan bagi warga terdampak bencana di seluruh Indonesia,” ujarnya.

    “Hal ini sejalan dengan peran BRI sebagai bank milik rakyat yang senantiasa peduli pada kebutuhan masyarakat, tidak hanya dalam bidang ekonomi namun juga dalam aspek sosial dan kemanusiaan,” sambung Dhanny.

    Dia mengatakan dengan adanya bantuan tanggap darurat ini, BRI berharap masyarakat yang terdampak dapat segera pulih dan bangkit kembali.

    “Serta memastikan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial tetap menjadi fondasi utama dalam menghadapi berbagai tantangan bencana
    di Tanah Air,” tutupnya.

    Sebagai informasi tambahan, Bali dilanda hunjan deras pada Rabu (10/9/2025). Hujan deras itu mengakibatkan genangan banjir di sejumlah titik di berbagai kabupaten/kota.

    Kondisi serupa juga terjadi di Provinsi NTT pada Selasa (9/9/2025), tepatnya di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, di mana belasan desa terdampak akibat meluapnya air sungai.

    (akd/akd)

  • Seskab: Prabowo instruksikan BNPB tangani banjir Bali dan NTT

    Seskab: Prabowo instruksikan BNPB tangani banjir Bali dan NTT

    Atas perintah Presiden Prabowo itu, Kepala BNPB pun segera berangkat langsung ke Bali pada Rabu siang, untuk langsung memimpin penanganan tanggap darurat dan memastikan upaya pencarian dan pertolongan, serta pemenuhan kebutuhan logistik dasar warga t

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto untuk menangani bencana banjir di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Siang hari ini, Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta instansi terkait lainnya untuk segera bertindak cepat di lokasi bencana,” kata Teddy sebagaimana dikutip dari akun Instagram Sekretariat Kabinet (@sekretariat.kabinet), Rabu.

    Seskab Teddy menyampaikan Kepala Negara juga menekankan pentingnya distribusi bantuan secara cepat dan tepat sasaran.

    Atas perintah Presiden Prabowo itu, Kepala BNPB pun segera berangkat langsung ke Bali pada Rabu siang, untuk langsung memimpin penanganan tanggap darurat dan memastikan upaya pencarian dan pertolongan, serta pemenuhan kebutuhan logistik dasar warga terdampak bisa dilaksanakan secara optimal.

    “Sebelumnya, BNPB telah menyerahkan bantuan awal berupa perahu karet dan mesin, tenda pengungsi, paket sembako, matras, selimut, pompa alkon, hingga dana dan dukungan lain sesuai kebutuhan di lapangan,” ucap Seskab Teddy.

    Dalam kesempatan tersebut, Teddy juga mengatakan bahwa Presiden Prabowo turut berduka atas bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di dua provinsi tersebut.

    Diketahui, sejumlah wilayah di Bali mengalami banjir usai curah hujan tinggi mengguyur pada Rabu. Pemerintah Kota Denpasar, Bali, secara resmi menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.

    Selain itu, bencana banjir bandang juga terjadi di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Aktivis Lingkungan di NTT Ditemukan Tewas Tidak Wajar, Begini Penjelasan Polisi

    Aktivis Lingkungan di NTT Ditemukan Tewas Tidak Wajar, Begini Penjelasan Polisi

    Liputan6.com, Jakarta- Seorang aktivis lingkungan di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Oktavianus Ruma (30), ditemukan tewas tergantung dengan leher terikat. Vian ditemukan di sebuah gubuk bambu dekat pantai di Sikusama, Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Negekeo.

    Vian diketahui berprofesi sebagai guru ASN sekaligus aktif di sejumlah organisasi sosial dan lingkungan. Namun kematiannya dinilai janggal oleh beberapa pihak.

    Divisi Advokasi Koalisi Kelompok Orang Muda untuk Perubahan Iklim (KOPI), Efraim Mbomba Reda menuturkan, sebelum ditemukan tewas, Vian sempat meninggalkan rumah untuk menghadiri kegiatan Mbay Youth Day pada tanggal 2 September.

    “Vian dalam perjalanan menuju lokasi kegiatan Mbay Youth Day. Vian menggunakan motor dan membawa tas. Jadi menurut kami, Vian dalam kondisi baik karena semangat untuk mengikuti kegiatan. Namun kemudian Vian ditemukan gantung diri di lokasi menuju tempat kegiatan,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).

    Dia mengatakan, koalisi KOPI sedang mengumpulkan data lapangan terkait kematian Vian.

    “Pandangan kami orang yang berencana untuk mengakhiri hidupnya dengan modus bunuh diri. Kita minta polisi mengusut tuntas kasus ini,” tegasnya.

    Dia menambahkan saat ditemukan, korban dalam posisi tergantung dengan tali sepatu miliknya serta lutut korban yang menekuk dan telapak kaki menyentuh lantai.

    Saat ditemukan barang-barang pribadi seperti handphone, tas, sepatu, dan sandal ditemukan masih ada di sekitar jenazah korban. Sementara sepeda motor milik korban ditemukan di luar pondok di dekat lokasi kejadian.

  • Banjir Bandang Sebabkan Akses Komunikasi dan Transportasi Nagekeo NTT Lumpuh Total

    Banjir Bandang Sebabkan Akses Komunikasi dan Transportasi Nagekeo NTT Lumpuh Total

    Tidak hanya di Kabupaten Negekeo, banjir juga berdampak di Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada.

    Pasca-hujan dengan intensitas tinggi, longsor terjadi di Desa Sadha pada ruas jalan negara Mataloko–Maumbawa. Material berupa tanah, batu, dan pepohonan dengan ukuran panjang sekitar 10 meter, tinggi 5 meter, dan lebar 8 meter menutup sebagian badan jalan sehingga arus lalu lintas terganggu.

    Polsek Golewa bersama aparat setempat langsung bergerak ke lokasi untuk pengamanan dan evakuasi kendaraan yang terjebak, sekaligus berkoordinasi dengan BPBD dan Bina Marga guna pembersihan material.

    Sementara di Kecamatan Jerebuu, longsor di Desa Watumanu menutup total akses jalan yang menghubungkan Jerebuu–Inerie, membuat transportasi antar kecamatan lumpuh. Longsor juga terjadi di belakang SD Rutodjawa, Desa Nenowea. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    Kapolres Ngada, AKBP Rachmat Muchamad Salihi, yang meninjau langsung lokasi longsor, menegaskan keselamatan warga adalah prioritas utama.

    “Kami bersama jajaran sudah berada di lapangan untuk memastikan penanganan cepat dilakukan. Material longsor cukup besar sehingga membutuhkan alat berat untuk pembersihan. Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Bina Marga agar jalan segera bisa dilalui kembali,” kata Kapolres, Rabu (10/09/2025).

    Ia mengimbau warga agar warga meningkatkan kewaspadaan mengingat potensi longsor susulan masih tinggi.

    “Curah hujan masih deras. Kami imbau masyarakat agar berhati-hati, menunda perjalanan jika tidak mendesak, serta mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama,” tegasnya.

  • Banjir Bandang di Nagekeo NTT: 3 Warga Tewas, 4 Masih Hilang

    Banjir Bandang di Nagekeo NTT: 3 Warga Tewas, 4 Masih Hilang

    Dia mengungkapkan empat korban hilang yakni Mariano Tom Busa Jago (29), Estin Co’o (27), Archiles Agustinus Husa Jago yang berusia 13 bulan, dan seorang balita.

    Suriawan menyebutkan saat ini polisi, relawan dan warga masyarakat masih melakukan upaya pencarian terhadap empat warga yang hilang.

    “Masih dalam pencarian,” tandasnya.

     

  • Kompol Cosmas Dipecat, Ketua GMKI Kupang: Kapolri Juga Harus Dicopot Sebagai Pihak Paling Bertanggung Jawab
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 September 2025

    Kompol Cosmas Dipecat, Ketua GMKI Kupang: Kapolri Juga Harus Dicopot Sebagai Pihak Paling Bertanggung Jawab Regional 6 September 2025

    Kompol Cosmas Dipecat, Ketua GMKI Kupang: Kapolri Juga Harus Dicopot Sebagai Pihak Paling Bertanggung Jawab
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Komisaris Polisi (Kompol) Cosmas Kaju Gae dipecat atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) oleh Polri.
    Pemecatan tersebut terjadi setelah insiden tabrakan yang mengakibatkan tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, di Jakarta beberapa waktu lalu.
    Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kupang, Andraviani Laiya, menyatakan, pemecatan Kompol Cosmas memicu berbagai respons di masyarakat, baik yang mendukung maupun yang menolak.
    “Tapi jika tanggapan dari kami ialah kami tetap pada prinsip bahwa keadilan dan kebenaran harus tetap diperjuangkan. Saya tidak mau masuk dalam konteks SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan),” ujar Andraviani kepada
    Kompas.com
    , Jumat (5/9/2025).
    Dia menambahkan bahwa GMKI mendesak pencopotan Kapolri dalam aksi demonstrasi yang dilakukan di depan kantor DPRD NTT pada 1 September 2025.
    “Bagi kami, pimpinan tertinggi harus turut andil dan harus bertanggung jawab,” tegasnya.
    Andraviani juga menjelaskan bahwa aksi demo tersebut merupakan bagian dari dinamika nasional, di mana pihaknya telah melaksanakan tugas sebagai gerakan mahasiswa dan pemuda untuk menyuarakan permasalahan bangsa dan daerah demi kepentingan masyarakat.
    Sebelumnya, Ikatan Keluarga Ngada (Ikada) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga menyatakan penolakan terhadap pemecatan Kompol Cosmas Kaju Gae.
    Ketua Ikada Kupang, Sipri Radho Toly, mengungkapkan bahwa ada sejumlah pernyataan sikap yang diserahkan kepada polisi untuk diteruskan kepada pimpinan Polri dan Presiden Prabowo.
    “Intinya, masyarakat Ngada di Kupang menolak pemecatan Kompol Cosmas,” kata Sipri.
    Penolakan juga diikuti Forum Pemuda NTT Nagekeo.
    Mereka menilai keputusan Kompol Cosmas dan 6 anggota Brimob lainnya hanya dikorbankan dalam peristiwa Affan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • LPSK Sebut Ada Justice Collaborator di Kasus Prada Lucky

    LPSK Sebut Ada Justice Collaborator di Kasus Prada Lucky

    Liputan6.com, Kupang – Orang tua mendiang Prada Lucky Chepril Saputra Namo, yakni Sepriana Paulina Mirpey dan Sersan Mayor (Serma) Christian Namo, mendatangi kantor Detasemen Polisi Militer (Denpom) IX/I Kupang, Selasa, 26 Agustus 2025. Kehadiran keduanya untuk memenuhi panggilan pemeriksaan terkait kasus kematian Prada Lucky.‎‎

    Sepriana tiba lebih dulu sekitar pukul 09.29 Wita bersama dua adik laki-laki almarhum dan sejumlah kerabat. Mereka didampingi langsung oleh tim dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Setibanya di lokasi, ibunda Prada Lucky langsung diarahkan masuk ke ruang pemeriksaan dengan kawalan polisi militer.‎‎

    Sementara itu, ayah korban, Serma Christian Namo, datang terpisah sekitar pukul 10.20 Wita bersama dua kerabatnya. ‎‎

    “Saya ke sini mau diambil keterangan sebagai orang tua dan saksi. Saya masuk dulu ya,” ucapnya sebelum memasuki gedung Denpom Kupang. ‎‎

    Sekitar 15 menit setelah tiba, Serma Christian kemudian dipanggil masuk ke ruang pemeriksaan untuk dimintai keterangan oleh penyidik Denpom IX/I Kupang.‎‎

    Hingga pukul 12.00 Wita, ibunda Prada Lucky masih berada di dalam ruang pemeriksaan untuk diambil keterangan, sementara Serma Christian, sempat diizinkan keluar untuk beristirahat sebelum dipanggil lagi untuk dimintai keterangan.

    Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Susilaningtias mengaku melakukan pendampingan terhadap orangtua Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey atas pengajuan keluarga korban.

    Menurutnya, LPSK akan memberi pendampingan secara psikologis terhadap Sepriana. Tak hanya itu, aspek perlindungan lainnya juga akan diberikan sesuai mekanisme.

    LPSK juga menjembatani ibu Prada Lucky dan TNI ini untuk mendapat perkembangan kasus kematian prajurit muda ini. Mereka pun berkoordinasi dengan Denpom IX/I terkait perkembangan penyidikan.

    “Sampai sekarang orang tua korban belum tahu kejadian dan sebabnya seperti apa,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).

    Susilaningtias juga mengaku belum ada pertemuan dengan para tersangka hingga dilibatkan dalam proses rekonstruksi kasus.

    Ia berharap setelah keterangan orang tua dan para tersangka diambil maka kasus ini dapat diungkapkan dengan transparan dan adil.

    Justice Collaborator

    Ia menjelaskan, LPSK sebelumnya telah bertemu dengan tiga saksi terkait kematian Prada Lucky yang diduga tewas karena penganiayaan di Bataliyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) 834/Waka Nga Mere Nagekeo NTT.

    Meski demikian, para saksi belum bersedia mendapat pendampingan dan telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik polisi militer.

    Ia menambahkan, dalam kasus ini tidak menutup kemungkinan adanya justice collaborator atau tersangka yang dapat membantu membuka kasus ini secara terang-terangan.

    “Tapi ini kan masih tahap awal,” tutupnya.

     

  • LPSK Terima Permohonan Perlindungan Ibunda Prada Lucky Korban Kasus Penganiayaan TNI

    LPSK Terima Permohonan Perlindungan Ibunda Prada Lucky Korban Kasus Penganiayaan TNI

    JAKARTA – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menerima permohonan perlindungan dari ibunda Prada Lucky Saputra Namo di tengah pengusutan anaknya yang merupakan prajurit TNI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga meninggal karena dianiaya seniornya.

    Wakil Ketua LPSK Susilaningtias menjelaskan, permohonan yang diajukan keluarga mencakup sejumlah bentuk perlindungan, mulai dari monitoring, pendampingan selama proses hukum berlangsung, pemulihan layanan psikologis, hingga layanan medis.

    “Kami hadir di Kupang untuk memastikan hak-hak saksi dan keluarga korban terpenuhi. Tugas kami adalah mendengar langsung dari mereka serta memverifikasi perkembangan proses hukum,” ujar dia dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu, disitat Antara. 

    LPSK telah mengambil langkah proaktif dalam merespons kasus ini. Pada 13–16 Agustus 2025, LPSK terjun langsung ke Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ende, hingga Kota Kupang guna mengumpulkan informasi dari keluarga, saksi, dan aparat penegak hukum yang menangani kasus tersebut.

    Susilaningtias menjelaskan dalam rangkaian investigasi lapangan, LPSK bertemu langsung dengan ibu Prada Lucky di Kupang dan beberapa saksi yang telah diperiksa Subdetasemen Polisi Militer (Subdenpom) Ende dan Denpom Kupang.

    LPSK, lanjut dia, juga melakukan peninjauan lokasi kejadian untuk menggali keterangan tambahan serta memetakan potensi risiko bagi saksi maupun keluarga korban.

    Menurut Susilaningtias, pemenuhan hak saksi tidak hanya mencakup perlindungan fisik, tetapi juga aspek prosedural seperti dukungan transportasi, akomodasi, hingga akses psikologis.

    “Kami hadir berdasarkan informasi jejaring Sahabat Saksi dan Korban serta instansi terkait di NTT. Kami ingin memastikan bahwa suara saksi dan keluarga korban tidak terabaikan,” kata dia.

    Selain fokus pada keluarga dan saksi, LPSK turut mendorong pengungkapan fakta melalui mekanisme saksi pelaku yang bekerja sama (JC). LPSK berharap dari 20 terduga pelaku, ada yang bersedia bekerja sama dengan penyidik untuk mengungkap kebenaran.

    “Kami berharap Polisi Militer TNI bisa menyampaikan hak-hak JC kepada para pelaku yang mau bersuara. LPSK siap mendampingi jika ada yang memilih jalan itu,” ucap Susilaningtias.

    Menurut dia, status JC menjadi salah satu instrumen penting untuk membongkar kasus kematian Prada Lucky karena dengan adanya status itu, proses penegakan hukum dapat lebih cepat menemukan fakta material sekaligus memperkuat pembuktian.

    Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu 6 Agustus di RSUD Aeramo Kabupaten Nagekeo, NTT, setelah mendapatkan perawatan intensif. Penyebab kematian diduga kuat akibat dianiaya oleh sejumlah oknum seniornya. Penyidik Polisi Militer Kodam Udayana telah menetapkan 20 prajurit sebagai tersangka.

  • LPSK Temui Keluarga Prada Lucky Tawarkan Pendampingan

    LPSK Temui Keluarga Prada Lucky Tawarkan Pendampingan

    Jakarta

    Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyambangi keluarga Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). LPSK menawarkan pendampingan pihak keluarga terkait kasus kematian Prada Lucky.

    Wakil Ketua LPSK Susilaningtias bersama dengan tim bertemu orang tua Prada Lucky Jumat (15/8/2025). Keputusan pendampingan tergantung dari keluarga Prada Lucky.

    “Ini masih diskusi awal. Tergantung keluarga nanti untuk mengajukan pendampingan atau seperti apa,” ujar Susi dilansir detikBali, Sabtu (16/8/2025).

    Seperti diketahui, Prada Lucky meninggal dunia setelah empat hari dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Mbay, Nagekeo, NTT, pada 6 Agustus lalu. Prada Lucky diduga dianiaya seniornya sesama prajurit TNI di Nagekeo, NTT.

    Sebanyak 20 anggota TNI dari Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere, Nagekeo, NTT, telah ditetapkan sebagai tersangka. Para tersangka juga telah ditahan dan masih menjalani proses hukum.

    (dek/dek)

  • Mahasiswa di Kupang Gelar Aksi 1.000 Lilin untuk Prada Lucky, Keluarga Ikut Hadir
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Agustus 2025

    Mahasiswa di Kupang Gelar Aksi 1.000 Lilin untuk Prada Lucky, Keluarga Ikut Hadir Regional 15 Agustus 2025

    Mahasiswa di Kupang Gelar Aksi 1.000 Lilin untuk Prada Lucky, Keluarga Ikut Hadir
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Mahasiswa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar aksi menyalakan 1.000 lilin untuk Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo.
    Aksi yang diinisiasi oleh mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang, digelar di Bundaran El Tari Kota Kupang, Jumat (15/8/2025) malam.
    Pantauan
    Kompas.com
    , aksi itu mulai digelar sekitar pukul 18.00 Wita dan berakhir sekitar pukul 20.30 Wita.
    Dalam aksi menyalakan 1.000 lilin itu, hadir pula keluarga Prada Lucky, seperti kakak kandung, adik kandung, paman dan bibi serta kerabat dan kenalannya.
    Aksi yang bertajuk Keadilan untuk Prada Lucky itu mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan TNI.
    Ketua PMKRI Cabang Kupang, Apolonaris Mhau, mengatakan, aksi itu sebagai bentuk solidaritas atas kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo.
    “Ini adalah aksi moril. Kita merasa terpanggil untuk kita mengawal kasus kematian Prada Lucky. Aksi 1.000 lilin ini mempunyai makna bahwa lilin akan membawa terang dalam kegelapan. Mempunyai harapan. Artinya dalam kasus ini, kita minta prosesnya dilakukan secara transparansi dan terbuka untuk umum,” kata Apolonaris.
    Apolonaris berharap, kasus Lucky bisa diproses hingga tuntas. Jika tidak, maka mereka akan menggelar aksi di jalan.
    Kakak kandung Lucky, Lusy Namo yang ikut dalam aksi itu, berterima kasih terhadap PMKRI Cabang Kupang, yang mengelar aksi 1.000 lilin.
    “Mewakili keluarga, saya mengucapkan terima kasih dari teman-teman mahasiswa atas dukungan morilnya,” kata Lusy.
    Lusy mengatakan, pihak keluarga tentu menunggu proses hukum terhadap para pelaku penganiayaan yang menyebabkan Lucky tewas.
    “Sesuai janji Bapak Pangdam, kita dari keluarga menunggu saja prosesnya,” ujar Lusy.
    Sebelumnya diberitakan, seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD), Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), yang bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT, meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025). Lucky tewas diduga akibat dianiaya seniornya.
    Sebelum meninggal, Lucky telah menjalani perawatan intensif di Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
    Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto membenarkan bahwa salah satu prajurit di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 meninggal.
    Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, mengatakan, 20 pelaku penganiaya Lucky, telah ditetapkan tersangka dan ditahan.
    “Yang 20 tersangka yang sudah ditahan. Satu di antaranya perwira,” kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, usai melayat ke rumah duka di Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (11/8/2025).
    Saat ini kata Piek, 20 tersangka itu telah diperiksa secara intensif oleh polisi militer dari Detasemen Polisi Militer Kodam Udayana.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.