kab/kota: Mungkid

  • Jabatan Singkat Gus Miftah Usai Viral Hina Penjual Es Teh

    Jabatan Singkat Gus Miftah Usai Viral Hina Penjual Es Teh

    Jakarta

    Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal sebagai Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Miftah mundur usai ucapannya yang menghina penjual es teh viral hingga memunculkan desakan pencopotan dirinya.

    Miftah dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat pada Selasa (22/10/2024). Saat itu, Prabowo melantikan total tujuh orang Utusan Khusus.

    Nama Miftah kemudian menjadi sorotan setidaknya sejak pekan lalu. Miftah, yang berada di atas panggung, melontarkan hinaan terhadao seorang penjual es teh yang berjualan di lokasi acara.

    Peristiwa olok-olok itu terjadi saat acara selawatan di Lapangan drh Soepardi, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang, beberapa waktu lalu. Ucapan Gus Miftah itu beredar viral dalam bentuk video.

    Video yang beredar itu merekam momen Gus Miftah mengumpat ke penjual es teh. Dalam potongan video viral, terlihat awalnya Gus Miftah bertanya dan melontarkan kata umpatan.

    “Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol gob*** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual gob***),” ucap Gus Miftah dari atas panggung.

    “Dol’en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir),” ujar Gus Miftah.

    Hinaan Gus Miftah ke Sunhaji itu sampai ke telinga Presiden Prabowo Subianto. Prabowo pun memberi teguran ke Miftah.

    “Dan perlu kami tekankan di sini bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap siapa pun. Terhadap rakyat kecil, terhadap pedagang kaki lima, terhadap nelayan, terhadap petani, terhadap siapa pun,” lanjutnya.

    Hasan mengatakan Prabowo sudah memberikan teguran kepada Gus Miftah lewat Seskab Teddy Indra Wijaya. Prabowo memerintahkan Gus Miftah meminta maaf langsung kepada Sunhaji.

    “Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin,” ujarnya.

    Miftah pun mendatangi Sunhaji dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung. Dia mengklaim dirinya hanya bercanda saat melontarkan hinaan itu.

    “Yang saat itu niatnya guyon tapi disalahpresepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya,” kata Gus Miftah dilansir detikJateng, Rabu (4/12).

    Gus Miftah juga menyebut Sunhaji sebagai sosok penjual es teh yang sering hadir saat pengajian. Dia juga berencana mengadakan pengajian di sekitar lokasi tersebut.

    “Penjual es teh spesialis pengajian, ke mana-mana ngaji,” tambahnya.

    Desakan Copot Miftah

    Permintaan maaf Miftah ke Sunhaji rupanya tak cukup buat menenangkan situasi. Video olok-olokan Gus Miftah terhadap Yati Pesek pun muncul dan viral di media sosial.

    Desakan agar Prabowo mencopot Miftah datang dari Anggota DPD RI asal Bali Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik. Permintaan itu muncul setelah video Gus Miftah yang dinilai merendahkan pesinden Yati Pesek viral di media sosial.

    “Pak presiden @prabowo, mohon kebijakan bapak. Masih banyak anak bangsa yang punya adab dan kompetensi memegang jabatan mulia sebagai utusan khusus,” tulis Ni Luh Djelantik dalam unggahan video di akun Instagram resminya seperti dilansir detikBali, Jumat (6/12/

    Ni Luh Djelantik menyesalkan pernyataan pendakwah kondang itu. Ia menyebut perkataan Gus Miftah telah menghina banyak perempuan. Menurut Ni Luh, ucapan Gus Miftah terhadap Yati Pesek tidak pantas dan menyakitkan.

    “Satu perempuan dihinakan, ratusan juta perempuan Indonesia merasakan sakitnya,” tulis Ni Luh Djelantik.

    Selain itu, muncul pula petisi yang diteken ratusan ribu orang agar Prabowo mencopot Miftah. Dilihat di change.org, petisi itu dimulai pada Rabu (4/12). Petisi itu sudah ditandatangani oleh 217.584 orang hingga Jumat (6/12).

    “Atas dasar peristiwa ini, saya membuat petisi agar teman-teman yang melihat petisi ini mau meluangkan waktunya untuk memberikan tanda tangan agar Bapak Prabowo Subianto mempertimbangkan kembali jabatan yang diberikan ke Gus Miftah,” ujar penggagas petisi Dika Prakasa dalam keterangannya yang dilihat, Jumat (6/12/

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga menyoroti hinaan Miftah terhadap Sunhaji. Dilansir Antara, Jumat (6/12), Anwar membahas isu tersebut di hadapan jajaran Kementerian Keuangan Malaysia dalam acara ‘Majelis Warga Kementerian Keuangan bersama Perdana Menteri dan Menteri Keuangan’ yang diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Kamis (5/12).

    “Di Indonesia beberapa hari ini riuh rendah dalam media sosial, seorang kyai, gus, dalam dakwahnya menghina seorang penjual teh. Oh ada yang nonton ya? Saya, teman-teman di Indonesia ada yang kirim, dan (video itu) jadi viral,” kata Anwar.

    “Orang yang paham agama, yang bicara soal Islam, akidah, salat, dan sunnah, tapi apabila timbul perkataan seperti itu, (kalau) dilihat itu menghina. Dan saya pun melihat, itu dikirim oleh teman saya di Indonesia, saya merasa aneh ya,” ujar Anwar, yang mengatakan bagi dirinya peristiwa itu juga jadi satu pelajaran.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Tak Hanya Penjual Es Teh, Gus Miftah Juga Samakan Pembawa Kopi dengan Najis: Anak Gak Jelas

    Tak Hanya Penjual Es Teh, Gus Miftah Juga Samakan Pembawa Kopi dengan Najis: Anak Gak Jelas

    TRIBUNJATIM.COM – Penceramah Gus Miftah menjadi sorotan, karena setelah mengolok-olok penjual es teh, ternyata juga menyamakan pembawa kopi dengan najis.

    Kini, Utusan Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu mundur dari jabatannya setelah polemiknya viral.

    Peristiwa Gus Miftah menghina penjual es teh dan menyamakan pembawa kopi dengan najis itu terjadi di Lapangan Soepardji, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024.

    Adapun acara tersebut merupakan pengajian atau selawatan bersama.

    Dalam video yang beredar di media sosial, Miftah Maulana tertangkap kamera mengolok-ngolok penjual es teh bernama Sunhaji yang berada di tengah penonton.

    itu juga bahkan melontarkan kata kasar “goblok” kepada Sunhaji.

    Ternyata, Miftah Maulana tidak hanya menghina penjual es teh. Di acara yang sama, ia terekam menyamakan pembawa kopi dengan najis.

    Potongan videonya dibagikan oleh akun X @mazzini_gsp, yang diambil dari YouTube Mas Fadhil Channel.

    Dalam video tersebut, nampak Miftah Maulana berada di tempat yang sama seperti saat mengolok-ngolok penjual es teh.

    Kemudian, seorang pria datang ke hadapan Miftah Maulana untuk mengantarkan kopi.

     Setelah selesai menaruh kopinya, pria tersebut salim kepada Miftah Maulana.

    Lalu, Miftah Maulana menyamakan pembawa kopi itu dengan najis setelah menyentuh tangannya.

    Najis yang dimaksud adalah najis mugholadoh, sebab dibersihkan menggunakan air dibasuh 7 kali dan campuran tanah. 

    “Makasih ya, Kang. Halah salaman barang. Aku golekke pasir nggo adus ping 7 bar disalami cah ra jelas iku mau. (Pakai salaman segala. Carikan aku pasir dong, buat mandi 7 kali karena habis diajak salaman anak nggak jelas itu),” kata Gus Miftah.

    Lantas, para tokoh agama yang berada di atas panggung itu tertawa mendengar ucapan Miftah Maulana.

    Sontak, perilaku Miftah Maulana sebagai pendakwah sekaligus pejabat negara itu kembali menuai kecaman keras dari warganet

    2 bulan menjabat, Gus Miftah mundur dari UKP

    Gus Miftah kini menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP).

    Pernyataan itu diungkap setelah dirinya mengatai seorang penjual es teh saat Gus Miftah sedang berceramah.

    Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah itu kini menjadi sorotan, tak terkecuali harta kekayaannya.

    Peristiwa Gus Miftah mengolok-olok pedagang es teh itu terjadi saat acara kajiannya di Magelang, Jawa Tengah pada 20 November 2024.

    Terbaru, Gus Miftah dan pedagang es teh, yang belakangan diketahui bernama Sunhaji, sudah saling bertemu dan saling memaafkan.

     Lantas berapa sebenarnya harta kekayaan Gus Miftah, setelah kini ia duduk sebagai utusan presiden?

    Video dirinya menghina Sunhaji pun viral di media sosial dan berujung permintaan maaf pada Rabu (4/12/2024) kemarin.

    Adapun Gus Miftah menyambangi kediaman Sunhaji di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang untuk meminta maaf.

    Tak cuma itu, sorotan publik terhadap Gus Miftah juga terkait belum dilaporkannya Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Padahal, Gus Miftah sudah resmi dilantik menjadi Utusan Khusus Presiden sejak 21 Oktober 2024 lalu atau selama dua bulan.

     Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, pun buka suara tentang hal tersebut.

    Ketika ditanya batas waktu pelaporan LHKPN, dia mengatakan pejabat negara dapat melaporkannya hingga Januari 2025.

    “(Batas waktu pelaporan LHKPN) 20 Januari 2025,” katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (5/12/2024).

    Pahala mengatakan khusus untuk Utusan Khusus Presiden, baru ada enam orang yang melaporkan LHKPN hingga hari ini.

    “6 dari 15 (orang) sudah lapor,” katanya.

    Namun, saat ditanya apakah Gus Miftah sudah melaporkan LHKPN, Pahala belum mengetahuinya.

    “Wah belum lihat. Ntar gua cek dulu deh,” tuturnya.

    Gaji Gus Miftah Setara Menteri

    Gus Miftah memperoleh honor setara dengan menteri sebagai Utusan Khusus Presiden yang tertuang dalam Pasal 22 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 137 Tahun 2024 tentang Penasihat Khusus Presiden, Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden, dan Staf Khusus Wakil Presiden.

    “Hak keuangan dan fasilitas lainnya bagi utusan khusus presiden diberikan setinggi-tingginya setingkat dengan jabatan menteri,” demikian tertulis dalam pasal tersebut.

    Sehingga, Gus Miftah menerima gaji pokok seperti menteri yaitu sebesar Rp5.040.000 seperti yang tertuang dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2000 tentang Hak Keuangan/Administratif Menteri Negara dan Bekas Menteri Negara serta Janda/Dudanya.

    Selain mendapat gaji pokok, Gus Miftah juga memperoleh tunjangan layaknya seperti menteri dan pejabat setingkat menteri yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 68 Tahun 2001 yaitu sebesar Rp13.608.000 per bulan.

    Dengan rincian tersebut, total gaji Gus Miftah mencapai Rp18.648.000 setiap bulannya.

    Tak hanya mendapat gaji, Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden juga mendapatkan kendaraan dinas, rumah jabatan, dan pelayanan kesehatan melalui mekanisme jaminan asuransi kesehatan.

    Dia juga mendapat biaya perjalanan, biaya pemeliharaan rumah dan kendaraan dinas, serta biaya pengobatan, perawatan dan rehabilitasi.

    Sebagai informasi, selain Gus Miftah, ada sosok lain yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden.

    Mereka adalah Muhammad Mardiono sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Setiawan Ichlas sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan, Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. 

    Berikutnya ada Ahmad Ridha Sabana sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Ekonomi Kreatif, dan Digital. 

    Serta ada Mari Elka Pangestu sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral, dan Zita Anjani sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata.

    Sumber Kekayaan Gus Miftah: Bayaran Ceramah Diduga Rp75 Juta hingga YouTube

    Dikutip dari Surya.co.id, sumber kekayaan Gus Miftah berasal dari ceramah yang dilakukannya sebagai pendakwah.

    Diduga, tiap sekali ceramah, Gus Miftah mematok bayaran Rp75 juta. Namun, hal tersebut baru dugaan dan belum ada konfirmasi dari dirinya.

    Selain ceramah, dia juga memiliki bisnis parfum yang bernama D’Goes.

    Gus Miftah, diketahui pernah menjadi Brand Ambassador untuk berbagai produk, salah satunya perusahaan travel Kanomas Arci Wisata yang bergerak di bidang promosi umroh dan haji.

    Dari lini digital, Gus Miftah mempunyai kanal Youtube pribadi yang bernama Gus Miftah Official yang telah memiliki total subscriber lebih dari 1 juta.

    Melansir SocialBlade, Youtube Gus Miftah diperkirakan bisa memperoleh penghasilan sebesar Rp5 juta hingga Rp85 juta per bulan.

    Karena itu, jika dihitung dalam kurun satu tahun, penghasilannya diperkirakan bisa mencapai lebih dari Rp1 miliar.

    Reaksi Presiden Prabowo

    Presiden Prabowo Subianto bereaksi usai viral Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, disebut mengolok-olok pedagang es teh.

    Insiden Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah, mengolok-olok pedagang es teh tersebut terjadi saat acara kajiannya di Magelang, Jawa Tengah.

    Istana mengonfirmasi Presiden Prabowo Subianto telah memberikan teguran kepada Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.

    Teguran tersebut, terkait pernyataannya kepada pedagang es teh bernama Sunhaji, yang viral di media sosial akhir-akhir ini. 

    Gus Miftah mendapat teguran melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. 

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan Gus Miftah kini sudah mendatangi pihak terkait untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung. 

    Ia pun berharap, situasi dapat kembali membaik dan silaturahmi kedua belah pihak berjalan baik pula. 

    Hasan Nasbi juga menegaskan kembali pesan dari Presiden Prabowo untuk senantiasa menghormati para pekerja keras dari semua lini. 

    Hal tersebut, disampaikan Hasan dalam video yang diunggah di akun resmi Instagram Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, @pco.ri, Rabu (4/12/2024). 

    Pernyataan Lengkap Istana 

    “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Shalom, Salam Sejahtera untuk kita semua, Om swastiastu, Salam kebajikan. Namo buddhaya, 

    Saya membuatkan video ini untuk merespons permintaan dari teman-teman media televisi, untuk menanggapi berita yang viral satu-dua hari terakhir ini.

    Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik, yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan Utusan Khusus Republik Indonesia.

    Dan perlu kami tekankan di sini, bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap siapapun, ya, terhadap rakyat kecil, terhadap pedagang kaki lima, terhadap nelayan, terhadap petani, siapa pun.

    Beliau pernah berpidato, yang menyatakan beliau sangat menghormati para pedagang kaki lima, para petani, nelayan, semua orang yang bekerja keras keluar dari rumah mereka, memeras keringat, ia mencari rezeki yang halal untuk kebutuhan keluarga mereka. 

    Dan untuk mereka juga Presiden Prabowo beserta jajaran kabinet, hari ini bekerja keras 7 hari seminggu untuk meringankan beban masyarakat kecil, untuk meringankan beban masyarakat secara keseluruhan supaya negara kita bisa lebih baik.

    Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretariat Kabinet, untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin.

    Kami sudah mendapatkan informasi, Bapak Presiden sudah mendapat informasi, Utusan Presiden sudah mendatangi Bapak Sunhaji secara langsung untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.

    Dan kami melihat dalam berbagai video, Bapak Sunhaji sudah memberikan maaf beliau.

    Kami berharap silaturahmi bisa kembali terjalin dengan baik, keadaan jadi lebih baik dan hubungan kekeluargaan bisa tumbuh di antara mereka berdua, bahkan Bapak Sunhaji mengatakan, ingin melihat Bapak Gus Miftah mengadakan pengajian juga di desa beliau, di daerah Banyusari, Kecamatan Grabag, Magelang.

    Kami semua tidak hanya Utusan Presiden, tidak hanya Presiden mengambil pelajaran yang berharga dari kejadian ini, bahwa kita harus berhati-hati mengambil sikap, apalagi terhadap rakyat kecil yang sedang berjuang, yang sedang memeras keringat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan ini akan menjadi pelajaran berharga, tidak hanya utusan presiden tetapi kita semua.”

    Sebagaimana diketahui, Gus Miftah menjadi sorotan karena videonya melontarkan kata-kata yang dinilai kasar ke pedagang es teh, viral di media sosial.

    Dalam video, terlihat Gus Miftah diminta oleh penonton pada acara kajiannya di Magelang, Jawa Tengah, untuk memborong es teh seorang bapak yang berdagang saat kajiannya tersebut.

    Gus Miftah yang sedang duduk di panggung menanyakan jumlah dagangan bapak penjual es teh tersebut dan kemudian mengucapkan kata kasar.

    “Oh kon mborong, es tehmu jik okeh po ra? (Oh disuruh borong, es tehmu masih banyak atau tidak?) masih?”

    “Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam potongan video tersebut.

    Gus Miftah mundur

    Pernyataan tersebut disampaikan Gus Miftah dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Pondok Pesantren Ora Aji, yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

    Berikut pidato lengkap Miftah Maulana setelah menyatakan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan:

    Keputusan ini muncul di tengah ramainya polemik di media sosial terkait dirinya. 

    Belakangan, sejumlah petisi daring di situs Change.org mendesak agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari jabatannya.

    Salah satu petisi berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” telah memperoleh dukungan besar. Berdasarkan pantauan, pada Jumat pukul 10.34 WIB, petisi tersebut telah diteken oleh 254 ribu orang.

     Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan, dengan lebih dari 250 ribu tanda tangan terkumpul sejak petisi dibuat pada Rabu (4/12/2024) pukul 20.14 WIB. Saat itu, petisi tersebut baru mengumpulkan 3.535 tanda tangan.

    Aksi petisi ini dipicu oleh dugaan bahwa Gus Miftah mengolok-olok seorang penjual es teh, yang menjadi perbincangan luas di kalangan publik dan media daring.

    Isi Lengkap Pernyataan Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
    Berikut pidato lengkap Miftah Maulana setelah menyatakan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan:

    Bapak Presiden RI, Bapak Wapres dan rakyat Indonesia yang saya cintai dan hormati.

    Izinkan saya mengawali ini dengan mengutip Ayat 26, dalam Surat Al-Imron:

    “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu,”.

    Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan, sebuah keputusan, yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam, setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikhoroh.

    Saya memutuskan, untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden RI bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan tanggung jawab saya, kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia.

    Sekali lagi saya ulangi.

    Keputusan ini saya ambil, bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tetapi semata-mata, keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan tanggung jawab saya, kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia

    Keputusan ini bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur. Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi pada bangsa dan negara dengan cara lebih luas dan beragam.

    Seorang berjiwa besar pernah berkata, kalau jabatan itu adalah titipan sementara, itu adalah salah satu sarana untuk berbuat kebaikan.

    Oleh karena itu, sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian pada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas saat menjabat dan memiliki kedudukan semata tapi mencakup seluruh ruang dimana saya bisa memberikan manfaat.

    Kepada bapak presiden, saya mengucapkan terimakasih, yang setulus-tulusnya, atas amanah dan kepercayaan, yang telah diberikan pada saya.

    Saya seorang anak yang berlatarbelakang dari jalanan, bergaul dengan dunia premanisme dan klub malam dan telah diangkat derajat tinggi oleh Presiden adalah anugerah yang luar biasa melalui perantara Presiden Prabowo.

    “Saya mohon maaf pada bapak, belum bisa menjadi sesuai yang bapak harapkan dari saya. Sekali lagi, saya mengucapkan terimakasih pada bapak presiden karena saya belajar jadi ksatria.

    Pada seluruh rakyat saya terimakasih atas dukungan doa dan kepercayaan selama saya menjalankan tugas ini. Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari khilaf, kekurangan, baik sengaja atau tidak. 

    Saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam. Saya yakin kebenaran hanya milik Allah SWT.

    Saya boleh ada jabatan atau tidak, saya boleh berhenti atau bahkan saya boleh ada atau tiada, tapi Indonesia harus terus maju, jadi bangsa adil, makmur, bermartabat, apapun situasinya bagaimanapun keadaannya untuk terus belajar dan hadir menjadi bagian dari solusi dalam kapasitas sebagai pendakwah.

    Saya tetap akan membawa pesan persatuan, toleransi, menjadikan keragaman sebagai kekuatan, bukan pemecah belah. Ini jadi energi integrasi nasional yang berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.

    Saya berdoa pemerintah di bawah Presiden Prabowo diberi kekuatan, keberkahan dan kebijaksanaan. Semoga langkah beliau dimudahkan dan dirahmati untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang adil, makmur, penuh keberkahan.

    Akhir kata, saya berdoa untuk tanah air tercinta dan senantiasa diberikan kekuatan, membawa nama Indonesia harum di mata internasional.

  • Sunhaji Datangi Gus Miftah, Ada Apa?

    Sunhaji Datangi Gus Miftah, Ada Apa?

    Sleman, Beritasatu.com – Penjual es teh keliling Sunhaji mendatangi rumah Gus Miftah Maulana Habiburrahman di Dusun Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Miftah diketahui akan memberikan keterangan pers di kediamannya, Jumat (6/12/2024) siang.

    Belum diketahui hal penting apa yang akan diumumkan oleh Gus Miftah Maulana yang juga utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan itu kepada media, di tengah Sunhaji datangi Gus Miftah.

    Diketahui, kasus Gus Miftah dan Sunhaji viral setelah acara “Magelang Berselawat” di Lapangan Soepardi, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. 

    Sunhaji sudah mendatangi rumah Gus Miftah sejak, Kamis (5/12/2024). Sunhaji juga telah mengurus paspor untuk berangkat umrah ke Tanah Suci Makkah.

    Pantauan Beritasatu.com pagi ini, kediaman Gus Miftah masih tampak sepi, hanya beberapa pekerja dan santri yang beraktivitas di lingkungan itu. 

    Gus Miftah sendiri sudah memberikan klarifikasi terkait video yang viral dirinya dengan penjual es teh Sunhaji, sebelum Sunhaji mendatanginya. Ia mengaku tidak bermaksud menghina Sunhaji.

    “Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, saya Miftah Maulana Habiburrahman menanggapi yang viral hari ini. Pertama, dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya,” kata kata Gus Miftah dalam video yang diunggah ke media sosial.

    Miftah Maulana mengaku dirinya memang sering bercanda dengan siapa pun. Atas candaan kepada penjual es teh saat pengajian di Magelang, ia mengaku akan meminta maaf secara langsung. “Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” lanjutnya. 

    Gus Miftah juga meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang  terjadi atau terganggu dengan candaannya yang dinilai masyarakat mungkin berlebihan. 

    “Ini juga merupakan instrospeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan umum, publik, dan masyarakat. Saya sudah ditegur oleh Bapak Seskab yang saat ini sedang berada di Kupang untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat atau pidato di depan umum,” ujar Gus Miftah.

    Sebelum Sunhaji mendatangi Gus Miftah, pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman itu sudah lebih dahulu berkunjung ke rumah Sunhaji dan meminta maaf secara langsung.

     

  • Putri Gus Dur Sindir Gelar ‘Gus’ Miftah Bukan dari Jalur Ilmu tapi Ngaku-ngaku

    Putri Gus Dur Sindir Gelar ‘Gus’ Miftah Bukan dari Jalur Ilmu tapi Ngaku-ngaku

    GELORA.CO – Putri bungsu Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid tak kuat juga melihat video viral Miftah Maulana Habiburrahman alias Ta’im yang berkata kasar terhadap seorang pedagang es teh. Disebutnya ‘goblok’. 

    Dikutip dari akun media sosial (medsos) X (dulut twitter), @inayawahid, melontarkan sindirian kepada ulama berambut gondrong yang suka mengenakan kacamata hitam itu.

    Termasuk mempertanyakan gelar ‘Gus” yang tak pantas disematkan kepada sosok yang suka bicara kasar dan kurang adabnya. “Susah memang kalau pemuka agama jalur ngaku-ngaku, bukan jalur ilmu,” tulis Inayah, dikutip Kamis (5/12/2024).

    Selain itu, Inayah menilai perilaku Miftah yang kurang menghargai harkat dan martabat manusia. Apalagi menilai rendah seorang pedagang es. Padahal, pedagang es lebih mulia ketimbang ulama yang suka meperdagangkan agamat.  

    “Ga ada gunanya kamu sok mborong es tehnya kalau kamu merendahkan beliau di depan publik. Yang wajib itu menjaga harkat martabat sesama manusia, bukan mborong dagangan. Lebih mulia dagang es ketimbang dagang agama,” tulis Inayah.

    Awal kejadiannya, tersebar video yang viral di medsos Gus Miftah menyebut kata-kata ‘goblok’ kepada seorang penjual es teh yang menjajakan dagangan di acara Magelang Bersholawat di Lapangan Drh Soepardi, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2024).

    Sontak, kalangan netizen ‘merujak’ Miftah tanpa ampun. Kabar tak enak ini sampai ke Presiden Prabowo yang membuat Miftah kena teguran lewat Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.

    Tak ada cara lain, dia pun meminta maaf atas kejadian ini. “Saya Miftah Maulana Habiburrahman menanggapi yang viral hari ini, yang pertama dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kekhilafan saya,” ujar Gus Miftah akun Instagram @seleb_oncamnews.

    Dia mengatakan sering bercanda dengan siapa pun. Oleh karena itu, dia meminta maaf secara langsung atas candaan itu. Kejadian ini akan dijadikannya sebagai bahan introspeksi.  “Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” tutur dia.

  • Sosok Usman Ali Salman, Tokoh yang Tertawa Paling Keras saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

    Sosok Usman Ali Salman, Tokoh yang Tertawa Paling Keras saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

    GELORA.CO – Menjadi orang yang tertawa paling keras saat Gus Miftah menghina penjual es teh, Sunhaji. Sosok pria berjas hitam ini mendapat kecaman dari pengguna media sosial.

    Momen Miftah menghina Sunhaji terjadi saat acara pengajian di lapangan drh Soepardi, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu 20 November 2024.

    Dalam video yang beredar di media sosial, Miftah tampak melontarkan kata-kata kasar kepada Sunhaji yang sedang berjualan es teh.

    Ucapan Miftah tersebut diikuti gelak tawa para tokoh agama yang duduk di atas panggung. Salah satu tokoh agama yang tertawa paling keras adalah Usman Ali Salman.

    Usman Ali saat itu duduk di kanan Miftah. Saking kerasnya, suara tawa Usman Ali sampai terdengar di pengeras suara yang dipegang utusan presiden itu.

    Informasi dihimpun dari berbagai sumber Kamis, 5 Desember 2024, Usman Ali Salman merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) API Al-Huda, Dusun Nepak, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

    Pria kelahiran Dusun Gedongan, Gondosari, 5 Juli 1975 itu merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Magelang, Jawa Tengah.

    Usman tercatat pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang selama 13 tahun.

    Dalam pantauan VIVA, ulasan Google Maps Ponpes API Al-Huda milik Usman Ali dibanjiri rating bintang satu. Bahkan, tidak sedikit orangtua santri yang mengaku memiliki pengalaman buruk saat menitipkan anak-anaknya di ponpes tersebut.

    “Anak saya gak betah. tpi rapot sekolah gak mau di serahin. jadi di sekolah yg baru harus ulang lagi. gak profosional,” tulis salah satu wali santri.

    “Orang tua yg mau mondokin di sini. Tolong tanya dulu sama yg pernah. Dari pada kecewa. Dan kasihan pada anak mu. Cari pondok lain aja sih,” ungkap wali santri yang lain.

    “Untuk guru dan tata usahanya sangat kurang dalam melayani orangtua yg sedang memerlukan berkas penting jam 11 sudah tutup. ada ibu guru atau tu yg di sapa dengan mengucap salam tidak.menjawab dan judes,” ucap wali santri.

  • Nasib Penjual Es Teh Dagangannya Tak Habis usai Diejek Gus Miftah, Niat Cari Nafkah ‘Malah Digituin’

    Nasib Penjual Es Teh Dagangannya Tak Habis usai Diejek Gus Miftah, Niat Cari Nafkah ‘Malah Digituin’

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok penjual es teh yang diejek Gus Miftah menjadi sorotan. 

    Kini terungkap bahwa dagangannya tak habis usai kejadian tersebut. 

    Dia juga menyangkal isu bahwa Gus Miftah memborong dagangannya. 

    Seperti diketahui, di sebuah acara pedagang bernama Surhaji ini diperlakukan tidak sopan oleh Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman. 

    Dia lantas sakit hati dan kecewa karena di sana hanya berniat mencari nafkah. 

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Pengakuan menyedihkan tersebut diungkap Suharji saat dihubungi melalui video call oleh selebgram Clara Shinta Amira.

    Suharji menyebut saat kejadian penghinaan terjadi, dagangannya tengah sepi pembeli.

    Diketahui Suharji dihina ketika berdagang di acara pengajian yang digelar oleh Calon Bupati Magelang Sudaryanto-Trijaya di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang.

    “Pak kemarin dagangannya lagi sepi ya?” tanya Amira.

    “Iya bu,” jawab Suharji.

    Suharji menyebut es teh dagangannya baru terjual beberapa gelas kala itu.

    “Yang beli berapa orang saat itu?” tanya Amira.

    “Ya enggak ada 20 orang,” kata Suharji.

    Setelah dihina dan dijadikan bahan tertawaan, ternyata Gus Miftah tidak memborong dagangan Suharji.

    Suharji akhinya pulang ke rumah dengan tangan kosong serta hati yang terluka.

    “Setelah itu ada yang borong enggak es tehnya?” tanya Amira.

    “Enggak, ada yang beli tapi cuma sedikit, enggak habis,” imbuhnya.

    Ia mengaku kecewa dengan Gus Miftah namun dari lubuk hati terdalamnya sudah memaafkan sikap tak manusiawi penceramah tersebut.

    “Sakit. Saya kecewa, niat mencari nafkah buat anak istri kok malah digituin,” kata Suharji.

    “Istri saya sedih mau gimana lagi,”

    “Saya sudah maafin, saya ikhlas, dan ridho,” imbuhnya sambil tersenyum.

    Sebelumnya, Surhaji dan Gus Miftah viral.

    Pasalnya, banyak pihak membelanya usai Gus Miftah menghina Surhaji dalam acara pengajian yang digelar oleh Calon Bupati Magelang Sudaryanto-Trijaya di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang, 20 November 2024.

    Mulanya, Gus Miftah bertanya lebih dulu apakah es teh tersebut masih ada. Kemudian diikuti denan kalimat yang kurang pantas.

    “Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Gus Miftah.

    Ucapan itu pun langsung disahuti oleh gelak tawa oleh para hadirin di lokasi.

    Gus Miftah kemudian langsung melanjutkan guyonan tersebut.

    “Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)” ucapnya lagi.

    Kini, nasib baik justru datang untuk Surhaji. Para warga, artis hingga anggota DPRD Jakarta berebut untuk membantu bapak dua anak ini.

    Hal ini terlihat dari postingan Instagram sayap hati.

    Warganet berduyun-duyun membantu usai akun tersebut membuka donasi untuk Surhaji.

    Selain itu, terpantau ada juga komentar dari Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PAN, Bebizie Fatlanay.

    “kakaa @sayaphati mohon baca dm saya, saya mau minta tolong huhungkan kebapaknya saya mau ksh 10 jt bt es teh manisnya,” tulisnya, Selasa (3/12/2024).

    Dalam postingannya, Bebizie ingin memborong dagangan Surhaji dan meminta Gus Miftah menjaga lisannya.

    Ada jua Lutfhi Agizal yang sempat viral. Ia terpantau ingin berdonasi langsung ke Surhaji langsung.

    “Minta no reknya bapak ini pleasee REPLAY DISINI dear kaka pemilik akun,” kata lutfiagizal.

    Tak berhenti sampai di situ, sayap hati juga ingin membantu Surhaji dengan menyiapkan usaha untuk pejuang keluarga itu.

    Kemudian, dari penelusuran Tribun Jakarta, banyak warganet yang menawarkan Surhaji untuk berangkat umrah.

    Diantaranya dari Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar.

    Ia mengatakan ingin memberangkatkan Suhaji umrah pada awal ramdan tahun depan.

    “Bismillah, Hadiah Umrah Awal Ramadhan untuk Bapak Penjual Es Teh.

    Bagi teman-teman yang mengetahui nomor kontak bapaknya in sya Allah kami akan umrahkan beliau di Umrah Akbar kami Awal Ramdahan. In sya Allah saya yang bimbing langsung. Mohon di info ke nomor admin @amanahkhidmahtravel +62 817 821111 atau +62 811 172280 untuk bisa mengetahui nomornya.

    In sya Allah umrah dibulan Ramadhan pahalanya setara dengan berhaji bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

    Silahkan Share,” tulisnya dalam Instagram fakhru_ans_official.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Sosok KH Usman Ali, Pria yang Ikut Tertawa Terbahak-bahak saat Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh

    Sosok KH Usman Ali, Pria yang Ikut Tertawa Terbahak-bahak saat Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok KH Usman Ali, pria yang ikut tertawa terbahak-bahak saat Gus Miftah menghina pedagang es teh.

    Momen itu menjadi viral, sebab KH Usman Ali ikut tersorot ketika Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah sedang mengatai penjual es teh.

    Diketahui, video pengajian di Lapangan Soepardji, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024 menjadi viral.

    Pada video itu juga terlihat KH Usman Ali terlihat ikut tertawa terbahak-bahak ketika Miftah Maulana melontarkan guyonan yang dinilai tidak pantas oleh warganet.

    “Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) Masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Miftah Maulana.

    Selain KH Usman Ali, beberapa tokoh agama yang berada di atas panggung itu juga ikut tertawa.

    Lantas, siapakah sosok KH Usman Ali?

    Dilansir dari maarifnujateng.or.id, KH Usman Ali merupakan pendiri pondok pesantren (Ponpes) Al-Huda di Dusun Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. 

    KH Usman Ali lahir di Dusun Gedongan, Gondosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, pada 5 Juli 1975.

    Ia juga dikenal sebagai salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Magelang.

    KH Usman Ali menamatkan pendidikan formalnya hingga setara MTs, kemudian melanjutkan di Ponpes API Tegalrejo, Magelang, selama 13 tahun.

    Saat mendirikan Ponpes Al-Huda pertama kali, KH Usman Ali mengawalinya dengan empat santri yang merupakan tetangganya sendiri.

    Hingga akhirnya, KH Usman Ali pun membesarkan ponpesnya dengan mendirikan TPA Al-Huda untuk anak-anak usia dini hingga remaja.

    Seiring berjalannya waktu, Ponpes Al-Huda pun semakin besar dengan bertambahnya tingkatan pendidikan.

    Hingga kini, Ponpes Al-Huda sudah memiliki 700 santri.

    Video Viral

    Dalam video yang beredar, Miftah Maulana yang duduk di atas panggung sebagai pendakwah tersita perhatiannya kepada pedagang es teh di tengah-tengah jamaah.

    Mulanya, Miftah Maulana bertanya lebih dulu apakah es teh tersebut masih ada. Kemudian diikuti dengan kalimat yang kurang pantas.

     Sebuah video menayangkan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengolok-ngolok pedagang es teh bernama Sunhaji di Magelang, Jawa Tengah, beredar viral di media sosial.
    “Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) Masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Miftah Maulana.

    Ucapan itu pun langsung disahuti oleh gelak tawa oleh para hadirin yang datang.

    Miftah Maulana kemudian langsung melanjutkan guyonan tersebut.

    “Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)” ucapnya lagi.

    Belakangan diketahui bahwa Sunhaji mulanya bekerja sebagai pemotong kayu.

    Tetapi, dia pernah mengalami kecelakaan yang membuatnya patah tulang.

    Akhirnya, demi menghidupi keluarga, Sunhaji pun beralih menjadi pedagang es teh.

    Saat ini, Sunhaji merupakan tulang punggung dari istri dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP. 

    Ia juga masih  tinggal di rumah mertuanya di Magelang.

    Klarifikasi Pihak Miftah Maulana

    Yusuf Chudlori, sahabat Miftah Maulana, menanggapi soal viralnya video pedagang es teh diolok-olok tersebut.

    Ia pribadi ada tepat di sebelah Gus Miftah ketika video tersebut diambil.

    “Saat itu saya ada di samping beliau. Itu hanya guyonan biasa, bagian dari komunikasi Gus Miftah dengan jamaahnya,” kata Gus Yusuf saat dihubungi awak media, Selasa (3/12/2024).

    “Jangan langsung dihakimi tanpa melihat konteksnya secara utuh,” jelasnya.

     Ia menambahkan, Gus Miftah dikenal sering melarisi dagangan jamaah yang hadir di majelisnya. 

    “Beliau sering membantu pedagang kecil, bahkan dengan cara yang tidak terekam kamera. Jadi, harap bijak menilai,” tambahnya

  • Ditegur Mayor Teddy, Pantas Gus Miftah Minta Maaf ke Penjual Es Teh? Dalih ‘Candaan Berlebihan’

    Ditegur Mayor Teddy, Pantas Gus Miftah Minta Maaf ke Penjual Es Teh? Dalih ‘Candaan Berlebihan’

    TRIBUNJATIM.COM – Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah akhirnya meminta maaf ke penjual es teh yang sempat ia olok-olok. 

    Hal ini dilakukan Utusan Khusus Presiden setelah videonya viral di media sosial. 

    Namun, ternyata permintaan maaf itu juga dilakukan usai menerima teguran Sekretaris Kabinet Merah Putih, Mayor Teddy Indra Wijaya. 

    Seperti diketahui, video Gus Miftah menghina penjual es teh bernama Surhaji viral. 

    Bahkan Gus Miftah melontarkan kata tak pantas.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Sebelumnya, nama ‘Miftah’ menjadi trending topik teratas di akun X (dulunya Twitter) hingga Rabu(4/12/2024) pagi ini.

    Gus Miftah mengaku bahwa ucapannya itu sebagai candaan kepada tukang es teh saat itu.

    “Dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kekhilafan saya, saya memang sering bercanda dengan siapa pun,” kata Gus Miftah dalam video di YouTube KH Entertainment seperti dikutip pada Rabu (4/12/2024).

    Pemilik nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini mengatakan akan meminta maaf secara langsung pada tukang es tersebut.

    “Maka untuk itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung. Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” lanjut Gus Miftah.

    Ia juga meminta maaf kepada masyarakat karena telah membuat kegaduhan atas candaannya yang dinilai berlebihan.

    “Saya juga meminta maaf pada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu dengan candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan,” kata Gus Miftah.

    Ia mengaku akan lebih berhati-hati lagi berbicara di depan publik.

    “Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat,” terangnya penuh penyesalan.

    Bahkan, diakui Gus Miftah, dirinya sampai mendapat teguran dari Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya.

    “Saya juga sudah ditegur oleh bapak Seskab (Mayor Teddy) yang berada di Kupang, untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum. Terima kasih,” tandas Gus Miftah.

    Seperti diketahui, Gus Miftah saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Hal ini pun menuai kemarahan dari publik hingga mendesak agar Presiden Prabowo memecat Gus Miftah.

    Sebelumnya, Partai Gerindra meminta Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah untuk meminta maaf setelah mengolok-olok pedagang es teh dalam sebuah acara di Magelang, Jawa Tengah.

    Partai Gerindra menyatakan, pernyataan Gus Miftah itu pun tidak sesuai dengan ajaran dan keinginan Presiden Prabowo Subianto.

    “Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak Penjual Es. Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan. Terima kasih,” tulis akun Instagram resmi Partai Gerindra, @gerindra, Selasa (3/12/2024) malam.

    Partai Gerindra menyatakan, pernyataan Gus Miftah itu pun tidak sesuai dengan ajaran dan keinginan Presiden Prabowo Subianto.

    Akun Instagram Gerindra pun mengunggah potongan pidato Prabowo yang menyatakan bahwa ia sangat menghormati para pedagang kaki lima.

    Prabowo mengatakan, pedagang kaki lima patut dihormati karena mereka bekerja keras demi menghidupi anak dan istrinya.

    “Saya ingatkan ini, saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, sama tukang ojol, sama tukang bakso. Si pedagang kaki lima tiap hari keluar, dia dorong itu, keringat, fisik, mencari makan untuk anak dan istrinya. Itu yang kita hormati. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal,” ujar Prabowo.

    Video yang sama juga diunggah oleh Partai Gerindra di akun resmi Instagram @gerindra.

    Lewat unggahan itu, Partai Gerindra berharap agar para pejabat bisa meniru sikap Prabowo dan tidak ada lagi pejabaat yang menyakiti orang lain.

    “Biar gak ada lagi pejabat yang lupa sama omongan Pak Presiden ini. Menyikapi kejadian yang sedang ramai dibicarakan sejak tadi, pokoknya, laporan serta keresahan masyarakat sudah diterima dan diteruskan ke pimpinan,” tulis Gerindra.

    “Semoga bisa menjadi pelajaran bagi para pejabat dan tokoh-tokoh lainnya untuk lebih berhati-hati dan menjaga lisan serta perbuatannya agar tidak menyakiti dan merugikan orang lain,” tulis Gerindra.

    Videonya Viral

    Seperti diketahui, video ucapan Gus Miftah tersebut viral di media sosial.

    Ucapan Gus Miftah tersebut memicu kritik dan kontroversi gegara candaannya dianggap sebagian netizen sebagai olok-olok.  

    Awalnya Gus Miftah tengah menyampaikan tausiyah dalam perhelatan Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya, Rabu 20 November 2024. 

    Kegiatan berlangsung Lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

    Namun, tiba-tiba ada jamaah nyeletuk meminta agar Gus Miftah memborong dagangan pedagang es yang berdiri di tengah-tengah jamaah.

    Kala itu, sang pedagang tengah berjalan di tengah penonton Gus Miftah dengan membawa bakul berisi es teh di atas kepalanya. 

    “Es tehmu jik akeh ora? (Es tehmu masih banyak enggak?) Masih? Yo kono didol, g*bl*k (ya, sana dijual). Dolen dhisik, engko nek durung payu yo wis, takdir (jual dulu, nanti kalau belum laku ya sudah, takdir).

    Gus Miftah dan orang-orang di sampingnya pun tertawa, sejumlah penonton juga tertawa. 

    Video itu kemudian memperlihatkan raut wajah pedagang bakul es.

    Perlakuan Gus Miftah itu ramai-ramai dikritik netizen.

    Kisah Surhaji Pedagang Es Teh Cari Nafkah Buat Dua Anak Sekolah

    Surhaji pedagang es teh viral setelah jadi bahan olok-olokan Gus Miftah dalam sebuah acara dakwah di Magelang.

    Adapun Surhaji kalah itu hanya terdiam dan hanya membalas dengan memberikan senyuman.

    Imbas video tersebut, publik ramai mengecam sosok Gus Miftah.

    Tak hanya itu, publik ramai berempati dengan sosok bapak Suharji si pedagang es teh.

    Dimana publik memberikan dukungan kepada Bapak Surhaji salah satu dengan menggalang donasi.

    Salah satunya yakni akun instagram @sayaphati membuka donasi untuk membantu sosok bapak Surhaji.

    “URGEN OPEN DONASI SINGKAT PLEASE JANGAN SKIP VIRALNYA BAPAK ES TEH YG MENJADI BAHAN GUYON KETIKA MENCARI NAFKAH MEMBUAT MIMIN NANCIS MIMIN SEMPAT VC SAMA BELIAU KALIAN BISA TONTON SAMPAI AKHIR TERNYATA BELIAU ITU LUARBIASA SEKALI  CUMA DAPAT 10 RB DR JUAL ES TEH,” tulis aku @sayap Hati.

    Dalam percakapan video call dengan bapak Suharji, terkuak kisah pilu untuk menghidupkan kedua anaknya.

    Surhaji mengaku uang hasil jualan dikumpulkan untuk membiaya sekolah kedua anaknya.

    Bahkan diceritakan pernah dalam satu hari hanya mendapatkan uang Rp 10 Ribu.

    “Ya pernah satu hari satu malam cuma dapat Rp 10 Ribu,” ucapnya.

    Lebih Jauh, Suharji berujar sebelum berjualan es teh, dirinya sempat menjadi tukang kayu.

    “Gara-gara cidera, ya beralih jadi jualan es teh,” terangnya.’

    Terakhir Surhaji mengucapkan terima kasih terkait donasi yang dilakukan untuk keluarganya.

    “Semoga bapak makin banyak rezekinya,” ujarnya.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Nasib Usman Ali, Pria Yang Tertawa Keras Disamping Gus Miftah, Akun Ponpesnya Diserang Warganet

    Nasib Usman Ali, Pria Yang Tertawa Keras Disamping Gus Miftah, Akun Ponpesnya Diserang Warganet

    TRIBUNJATENG.COM – Nasib Usman Ali Salman, pria yang tertawa terpingkal-pingkal saat Gus Miftah menghina pedagang es teh.

    Usman Ali Salman ternyata merupakan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) API AL-Huda Nepak, Magelang.

    Akibat ketawanya yang dinilai merendahkan itulah, kini akun instagram Ponpes API Al-Huda Nepak diserang warganet.

    Berdasarkan pantauan Tribunjateng, ratusan komentar pedas disampaikan di kolom komentar.

    Apalagi setelah Gus Miftah minta maaf kepada penjual es teh tersebut, Usman Ali belum menunjukkan batang hidungnya.

    Diketahui peristiwa yang viral di media sosial itu terjadi saat acara pengajian yang digelar oleh Calon Bupati Magelang Sudaryanto-Trijaya di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang.

    Berdasarkan video viral, pria tersebut terlihat tertawa terbahak-bahak saat Gus Miftah menghina penjual es teh.

    Ia bahkan tertawa sambil menunjuk-nunjuk ke arah penjual es teh yang diketahui bernama Suharji.

    Identitas pria itu pun akhirnya dikuliti oleh netizen di media sosial X dan Instagram.

    Pria itu ternyata bernama Usman Ali Salman. Ia  kelahiran 5 Juli 1974.

    Bukan orang sembarangan, Usman Ali Salman ternyata adalah Pengasuh sekaligus pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) API AL-Huda Nepak, Magelang.

    Tak butuh waktu lama, netizen langsung menyerbu akun Instagram pondok pesantren asuhan Usman Ali Salman.

    Pantauan TribunJakarta.com, kolom komentar akun Instagram API AL-Huda Nepak dipenuhi ratusan hujatan dari netizen.

    Mereka menganggap tak sepantasnya pimpinan pondok pesantren, tertawa saat melihat seseorang sedang direndahkan di depan banyak orang.

    “Yang jualan es teh insya Allah lebih mulia dari pada yang terbahak dan jual agama”

    “Adabnya dimana pak kyai? Dengan menertawakan si bapa penjual es teh yg dipermalukan d depan umum. Puas pak?”

    “Seneng bener ketawa ente bos, mempermalukan saudara seiman di depan banyak orang sprti itu. Apa Islam memperbolehkan seperti itu bos?”

    Gus Miftah Minta Maaf

    Video Gus Miftah Datangi Rumah Sunhaji Penjual Es Teh Magelang: Ajak Rombongan dan Bawa Mobil Mewah (tiktok)

    Gus Miftah memberikan klarifikasi mengenai ucapan yang mengolok-olok penjual es teh.

    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Miftah Maulana Habiburrahman menanggapi yang viral hari ini,” kata Gus Miftah dikutip TribunJakarta dari akun Youtube DH Entertainment News, Rabu (4/12/2024).

    Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu menyampaikan permintaan maaf atas kekhilafannya terkait peristiwa yang viral di media sosial.

    “Saya memang sering bercanda dengan siapapun maka untuk itu atas candaan kepada yang bersangkutan,” katanya.

    Gus Miftah mengaku akan meminta maaf secara langsung kepada penjual es teh bernama Surhaji. 

    Ia berharap penjual es teh itu memaafkan ucapannya saat pengajian tersebut.

    Selain itu, Gus Miftah meminta maaf kepada masyarakat terkait kegaduhan serta merasa terganggu dengan candaannya.

    “Yang yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan untuk itu saya minta maaf ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat,” katanya.

    Gus Miftah mengaku telah ditegur Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum.

    Viral di Media Sosial

    Video Gus Miftah diduga menghina penjual es teh saat berada di acara pengajian yang digelar oleh Calon Bupati Magelang Sudaryanto-Trijaya di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang, 20 November 2024.

    Duduk di atas panggung, Gus Miftah seolah mengolok-olok bapak penjual es teh tersebut.

    Mulanya, Gus Miftah bertanya lebih dulu apakah es teh tersebut masih ada. Kemudian diikuti denan kalimat yang kurang pantas.

    “Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Gus Miftah.

    Ucapan itu pun langsung disahuti oleh gelak tawa oleh para hadirin yang datang.

    Gus Miftah kemudian langsung melanjutkan guyonan tersebut.

    “Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)” ucapnya lagi. (*)

     

  • 3
                    
                        Momen Sunhaji Penjual Es Teh Berpelukan dengan Miftah di Ponpes Ora Aji, Sleman
                        Yogyakarta

    3 Momen Sunhaji Penjual Es Teh Berpelukan dengan Miftah di Ponpes Ora Aji, Sleman Yogyakarta

    Momen Sunhaji Penjual Es Teh Berpelukan dengan Miftah di Ponpes Ora Aji, Sleman
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com 
    – 
    Sunhaji
    , penjual es teh warga Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/12/2024) siang, berkunjung ke tempat tinggal Miftah Maulana Habiburrahman.
    Sekitar pukul 14.00 WIB, Sunhaji bersama rombongan tiba di Pondok Pesantren Ora Aji di Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman.
    Sunhaji datang bersama dengan lurah dan dukuh tempatnya tinggal.
    Tampak Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal
    Gus Miftah
    menyambut Sunhaji dan rombongan. Saat bertemu, Miftah dan Sunhaji langsung saling berpelukan.
    “Mau diparani, sekarang gantian moro (tadi saya berkunjung sekarang gantian berkunjung),” ujar Miftah, saat pertemuan tersebut, Rabu.
    Dalam perbincangan yang berlangsung santai, Miftah menanyakan kepada Sunhaji tentang frekuensi kehadirannya di pengajian di Pondok Pesantren Ora Aji.
    Sunhaji menjawab bahwa ia sudah mengikuti pengajian sebanyak dua kali.
    “Beliau ini jemaah pengajian malam Ahad Paing, sudah dua kali ke sini (ikut pengajian),” ujar Miftah.
    Setelah berbincang di halaman, Miftah mengundang Sunhaji dan rombongan untuk masuk ke ruang tamu, di mana mereka duduk berdampingan dan melanjutkan obrolan dengan penuh canda tawa.
    Sebelumnya Miftah mengunjungi Sunhaji seorang penjual es teh pada Rabu (4/12/2024) di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. 
    Kunjungan tersebut dilakukan untuk menyampaikan permintaan maaf dan memberikan uang sebagai bentuk kompensasi. 
    Sunhaji mengatakan, Miftah datang untuk meminta maaf atas ucapanya yang menyakitkan saat salawatan di Lapangan drh Soepardi, Kecamatan Mungkid, pada Rabu (20/11/2024) malam. 
    “Tadi pagi sudah ke sini dan sempat bertatap muka. Intinya maaf memaafkan, antara saya dan abah sudah tidak ada masalah,” ungkap Sunhaji.
    Sebagai bagian dari kunjungan tersebut, Miftah juga menjanjikan akan mengadakan acara pengajian di lingkungan tempat tinggal Sunhaji pada 17 Desember 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.